Top Banner
12

gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

Jan 18, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...
Page 2: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...
Page 3: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

GAMBARAN GEJALA MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

DESCRIPTION OF MENSTRUAL SYMPTOMS TO FEMALE TEENAGERS

Ernika Wenda*, Srinalesti Mahanani** *Mahasiswa STIKES RS. Baptis Kediri, **Dosen STIKES RS. Baptis Kediri

Jl. Mayjend. Panjaitan no. 3B Kediri Kode pos 641002, Telp (0354) 683470

Email: [email protected]

ABSTRAK

Banyaknya remaja putri yang tidak memahami tentang gejala fase menstruasi

dikarenakan oleh ketidak mampuan remaja putri menyesuaikan diri dengan suasana baru

pada saat hadirnya fase menstruasi. Selain itu sebagian masyarakat merasa tabu untuk

membicarakan tentang masalah menstruasi dalam keluarga, sehingga remaja awal kurang

memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik tentang gejala fisik dan psikologis

terkait menstruasi. Tujuan Penelitian Mempelajari gambaran gejala menstruasi pada

remaja putri di pusat pengembangan anak Gereja Baptis Indonesia Setia Bakti

Kediri.Desain penelitian adalah deskriptif.Populasi adalah semua remaja putri di (PPA

GBI) Setia Bakti Kediri dengan tehnik sampling total sampling sejumlah 40

responden.Variabel dalam penelitian ini adalah gejala menstruasi.Pengumpulan data

menggunakan kuesioner.Analisa data menggunakan distribusi frekuensi.Hasil dari

penelitian ini adalah mayoritas remaja putri mengalalami 8 besar gejala menstruasi yaitu

muncul jerawat (97,5%), nyeri saat buang air kecil (95%), perut mulas (92,5%), emosi

meningkat (92,5%), payudara bengkak (92,5%), mual (90%), sakit kepala (85%) dan

keputihan (82,5%). Simpulan mayoritas remaja putri saat menstruasi mengalami gejala

muncul jerawat diwajah, nyeri pada saat buang air kecil, perut mulas, emosi meningkat,

payudara membengkak, mual, sakit kepala dan keputihan.

Kata Kunci: Menstruasi, Remaja Putri, Gejala

ABSTRACK

A number of female teenagers do not understand the symptoms of menstrual

phase due to inability of female teenagers to adjust to the new atmosphere at the time of

the menstrual phase. In addition, some communities feel taboo to talk about problem of

menstruation in family, so that early female teenagers have lack understanding and a

fairly good attitude about the physical and psychological symptoms associated with

menstruation. The objective was to describe of menstrual symptoms to female teenagers

in children development center of Indonesian Baptist Church Setia Bakti Kediri The

research design was descriptive. The population was all female teenagers in children

development center of Indonesian Baptist Church of Setia Bakti Kediri as many as 40

respondents using total sampling. The variable was menstrual symptoms to female

teenagers. Data collection using questionnaires and then analyzed using frequency

distribution. The results showed the majority of respondents experienced symptoms of

Page 4: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

acne on the face (97.5%), pain during urination (95%), appeared breasts(92,5%),

increased emotion (92,5%),appeared breasts (92,5%),nausea (90%), headache (85%)

andwhitish (82,5%). In conclusion, the description of menstrual symptoms to female

teenagers in Children Development Center of Indonesian Baptist Church of Setia Bakti

was obtained the majority of female teenagers experienced symptoms of acne appeared

on the face, pain during urination, stomach pains, increased emotion, appeared breasts,

nausea, headache and whitish.

Keywords: Menstruation, Female Teenagers, Symptoms

Pendahuluan

Banyaknya remaja putri yang

tidak memahami tentang gejala fase

menstruasi dikarenakan oleh ketidak

mampuan remaja putri menyesuaikan diri

dengan suasana baru pada saat hadirnya

fase menstruasi (Laila, 2011). Selain itu

sebagian masyarakat merasa tabu untuk

membicarakan tentang masalah

menstruasi dalam keluarga, sehingga

remaja awal kurang memiliki

pengetahuan dan sikap yang cukup baik

tentang gejala fisik dan psikologis terkait

menstruasi. Padahal, fase menstruasi

merupakan masa perdarahan yang

normal terjadi pada remaja putri secara

rutin setiap bulannya (Proverawati,

2009). Menstruasi merupakan fase awal

pematangan seksual, yakni suatu periode

dimana seseorang remmaja putri

mengalami perubahan fisik, hormonal,

dan sekseual serta mampu melakukan

proses reproduksi yang ditandai dengan

adanya perubahan lain seperti

pertumbuhan payudara, pertumbuhan

rambut daerah pubis dan aksila, serta

distribusi lemak pada daerah pinggul

(Haryono, 2016). Selain itu, biasanya

saat pra menstruasi dan saat fase

menstruasi terjadi, kebanyakan

perempuan akan merasakan rasa nyeri di

perutnya. Ini merupakan hal yang wajar

(Laila, 2011).

Hasil pra penelitian yang

dilakukan di Pusat Pengembangan Anak

Gereja Baptis Indonesia Setia Bakti

Kediri menunjukkan bahwa remaja putri

yang mengalami menstruasi memiliki

kecenderungan mengalami tanda dan

gejala yang menimbulkan atau yang

dirasakan yaitu ketidaknyamanan pada

payudara (nyeri dan bengkak pada

payudara) dan sakit kepala atau pusing

pada saat menstruasi.

Berdasarkan data tanda dan

gejala menstruasi di Indonesia tahun

2013 angka kejadian tanda dan gejala

menstruasi terdiri dari 54,89 %

menstruasi primer 9,36 % menstruasi

sekunder. Biasanya gejala menstruasi

primer terjadi pada wanita usia produktif

10-19 tahun setelah mengalami haid

pertama dan wanita yang belum pernah

hamil. Tidak ada angka yang pasti

mengenai penderita tanda dan gejala

menstruasi di Indonesia. Kesehatan

reproduksi ini tidak saja bebas dari

penyakit dan kecacatan, namun juga

sehat mental dan sosial dari alat, sistem,

fungsi serta proses reproduksi. Masalah

kesehatan reproduksi remaja menjadi

kepedulian nasional karena disadari

bahwa remaja dalam hidupnya

menghadapi berbagai masalah khusus

yang membutuhkan perhatian yang

khusus pula. Kebutuhan terhadap

kesehatan reproduksi remaja sebenarnya

merupakan permasalahan dunia, akan

tetapi di negara kita hal ini tidak

mendapatkan perhatian yang memadai

(Laila 2011). Berdasarkan data pra

penelitian dengan menggunakan

kuesioner kepada 10 remaja putri di

Pusat Pengembangan Anak Gereja Baptis

Indonesia Setia Bakti Kediri pada tanggal

3 April 2017 didapatkan bahwa sebanyak

6 (78%) remaja putri mengalami

ketidaknyamanan pada payudara (nyeri

dan bengkak pada payudara) dan 6 (78%)

Page 5: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

remaja putri mengalami sakit kepala atau

pusing saat menstruasi.

Secara umum, proses terjadinya

menstruasi berlangsung setiap bulan.

Setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi,

endometrium mulai tumbuh dan menebal

sebagai persiapan terhadap kemungkinan

terjadi kehamilan. Endometrium

merupakan lapisan sel darah merah yang

membentuk bantalan.Pada sekitar hari

ke-14 terjadi pelepasan telur dari

ovarium (disebut ovulasi) sel telur ini

masuk kesalah satu tuba falopii. Dalam

tuba falopii dapat terjadi pembuahan,

oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel

telur masuk ke rahim dan mulai tumbuh

menjadi janin yang nantinya diletakkan

di atas lapisan bantalan tersebut.

Kemudian janin tersebut berkembang

dan terjadilah kehamilan. Kemudian,

pada hari ke-28, jika tidak terjadi

pembuahan maka endometrium (bantalan

sel darah merah) akan luruh dan

terjadilah perdarahan atau disebut

sebagai menstruasi. Menstruasi dapat

berlangsung selama 2-5 hari, dan

terkadang sampai 7 hari (Hardiansyah,

2012). Hal ini sering dianggap bisa oleh

masyarakat. Namun, apabila terjadi lebih

dari fase yang telah ditetapkan dan

kondisi ini dibiarkan, dampaknya akan

mengganggu aktivitas sehari-hari,

mengganggu hubungan dengan orang-

orang terdekat, menimbulkan

Premenstrual Syndrome (PMS) atau

yang dikenal dengan sindrom

premenstrual, disforia pramenstruasi

(PMDD) ketidakstabilan emosi dan

stress.

Promosi kesehatan reproduksi

pada remaja sering dikonotasikan sebagai

pendidikan seks dimana sebagian besar

masyarakat di Indonesia masih

menabukan hal ini.Bahkan ada lembaga

pendidikan formal setingkat sekolah

menengah yang masih ragu untuk

melaksanakan penyuluhan kesehatan

reproduksi bagi siswanya. Sementara itu,

masa remaja adalah fase pertumbuhan

dan perkembangan saat individu

mencapai usia 8-17 tahun. Dalam rentang

waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang

cepat, termasuk pertumbuhan fisik,

remaja juga mengalami perubahan

jiwa.Remaja menjadi individu yang

sensitif, mudah menangis, mudah cemas

frustasi, tetapi juga mudah tertawa. Bila

tidak didasari dengan pengetahuan yang

cukup, mencoba hal baru yang

berhubungan dengan kesehatan

reproduksi bisa memberikan dampak

yang menghancurkan masa depan remaja

dan keluarga (Aryani, 2010). Sering kali

seseorang remaja malu, cemas dan takut

ketika mendapatkan menstruasi pertama,

ada juga remaja yang mempersepsikan

bahwa menstruasi itu menjijikkan, kotor,

membatasi gerak-geraknya hingga

menjadi tidak bebas, hal ini merupakan

efek psikologis dari menstruasi informasi

atau pengetahuan sangat dibutuhkan

karena dapat membantu remaja dalam

mengatasi perasaan negatif tentang

menstruasi ini (Lestari, 2015). Tujuan

dari penelitian ini adalah Mempelajari

gambaran gejala menstruasi pada remaja

putri di pusat pengembangan anak Gereja

Baptis Indonesia Setia Bakti Kediri.

Metodologi Penelitian

Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif.Populasi

dalam penelitian ini adalah semua remaja

putri di Pusat Pengembangan Anak

Gereja Baptis Indonesia Setia Bakti

Kediri sejumlah 40 responden. Teknik

sampling yang digunakan adalah Total

Sampling, dengan besar subyek 40

responden yang memenuhi kriteria

inklusi. Variabel dalam penelitian ini

adalah gejala menstruasi pada remaja

putri Di Pusat Pengembangan Anak

Gereja Baptis Indonesia Setia Bakti

Kediri yang dilihat dari : fase menstruasi

yang terdiri dari 13 gejala umum

menstruasi (perut mulas, terasah nyeri

saat buang air kecil, sakit kepala, mual,

panas dan demam, tubuh terasa tidak fit,

keputihan, radang vagina, kulit gatal-

gatal, emosi meningkat, payudara

bengkak, bau badan tidak sedap dan

muncul jerawat di wajah)dan secara

keseluruhan jumlah pertanyaan adalah 13

Page 6: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

gejala menstruasi yang diukur

menggunakan kuesioner. Analisis data

penelitian menggunakan distribusi

frekuensi.

Hasil Penelitian

Tabel 1. Karakteristik Gambaran Gejala Menstruasi Pada Remaja Putri di Pusat

Perkembangan Anak Gereja Baptis Indonesia Setia Bakti Kediri pada Tanggal

22 Juni - 7 Juli 2017 (n=40) Karakteristik Tanda Gejala Menstruasi

Keluhan Interpretasi

∑ (%)

Perut Mulas 37 92,5%

Nyeri Saat Buang Air Kecil 38 95%

Sakit Kepala 34 85%

Mual 36 90%

Panas dan Demam 30 75%

Tubuh Tidak Fit 30 75%

Keputihan 33 82,5%

Radang Vagina 13 23,5%

Kulit Gatal-Gatal 17 42,5%

Emosi Meningkat 37 92,5%

Payudara Bengkak 37 92,5%

Bau Badan Tidak Sedap 27 67,5%

Muncul Jerawat di Wajah 39 97,5%

Berdasarkan tabel 1 dapat

diketahui bahwa remaja putri di Pusat

Pengembangan Anak Gereja Baptis

Indonesia Setia Bakti Kediri memiliki 8

gejala menstruasi. Didapatkan mayoritas

responden mengalami gejala muncul

jerawat diwajah yaitu sebanyak 39

responden (97,5%), mayoritas responden

mengalami nyeri pada saat buang air

kecil yaitu sebanyak 38 responden

(95%), mayoritas responden mengalalami

gejala perut mulas yaitu sebanyak 37

responden (92,5%), mayoritas responden

mengalami emosi meningkat yaitu

sebanyak 37 responden (92,5%),

mayoritas responden mengalami

payudara bengkak yaitu sebanyak 37

responden (92,5%), mayoritas responden

mengalami gejala mual yaitu sebanyak36

responden (90,0%), mayoritas responden

mengalami gejala sakit kepala yaitu

sebanyak 34 responden (85,0%)dan

mayoritas responden mengalami gejala

keputihan yaitu sebanyak 33 responden

(82,5%).

Pembahasan

Gambaran Gejala Menstruasi Pada

Remaja Putri.

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa mayoritas responden

mengalalami gejala muncul jerawat

diwajah yaitu sebanyak 39 responden

(97,5%).

Menstruasi atau haid adalah

perdarahan secara periodik dan siklik dari

uterus, disertai pelepasan atau

deskuamasi endometrium yang terjadi

setiap bulan secara teratur pada wanita

dewasa dan sehat. Panjang siklus haid

ialah jarak antara tanggal mulainya haid

yang lalu dan mulainya haid berikutnya.

Mulainya haid tidak diperitungkan dan

tepatnya waktu haid dari ostrium uteri

externum tidak dapat diketahui, maka

panjang siklus mengandung kesalahan

satu hari (Lestari, 2015). Fase menstruasi

adalah fase terjadinya peluruhan dinding

Page 7: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

rahim karena berkurangnya kadarhormon

seks pada tubuh wanita. Fase menstruasi

terjadi jika ovum tidak di buahi sperma

sehingga korpus luteum menghentikan

produksi hormon estrogen dan

progesterone. Dinding endometrium

memiliki banyak pembuluh darah

sehingga waktu dinding endometrium

luruh disertai pendarahan. Fase

menstruasi terjai pada hari ke 1 sampai

hari ke 7 siklus menstruasi.

Menurut Anisa’ul Janah (2015)

mengemukakan bahwa tanda gejala

menstruasi terdiri dari: perut mulas,

terasa nyeri saat buang air kecil, sakit

kepala, mual, panas dan demam, tubuh

terasa tidak fit, keputihan, radang vagina,

kulit gatal-gatal, emosi meningkat,

payudara bengkak, bau badan tidak sedap

dan muncul jerawat di wajah. Menstruasi

adalah salah satu tanda matangnya sistem

reproduksi pada remaja putri yang

biasanya ditandai dengan terjadinya

perdarahan dengan jumlah yang normal

melalui vagina. Menstruasi terjadi mulai

dari usia 10-19 tahun dan bisanya

menimbulkan gejala salah satunya seperti

munculnya jerawat pada wajah remaja

putri. Sejalan dengan hasil penelitian

dimana mayoritas remaja putri

mengalalami gejala muncul jerawat

diwajah.Hal ini merupakan hal yang

normal dialami oleh setiap remaja putri

yang tengah mengalami menstruasi.

Munculnya jerawat pada remaja

putri sangatlah dipengaruhi oleh hormon

yang dihasilkan oleh remaja putri yang

mengalami menstruasi, dimana pada saat

menstruasi remaja putri memproduksi

hormon esterogen lebih banyak dari

biasanya sehingga mengakibatkan

jerawat pada wajah dan cenderung

menghilang setelah masa perdarahan

selesai. Hal ini juga dibuktikan

berdasarkan hasil analisa jawaban remaja

putri pada saat dilakukan penelitian

didapatkan 97,5% remaja putri

mengalami jerawat pada saat hari

pertama menstruasi dan berangsur

berkurang pada saat perdarahan selesai

(68%).

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa mayoritas responden

merasakan nyeri pada saat buang air kecil

yaitu sebanyak 38 responden (95%).

Menurut Laila (2011), dismenore adalah

nyeri perut yang berasal dari kram rahim

dan terjadi selama menstruasi. Lokasi

nyeri dapat terjadi di daerah suprapubik,

terasa tajam, menusuk, terasa diremas,

atau sangat sakit. Biasanya terjadi

terbatas pada daerah perut bagian bawah,

tapi dapat menjalar sampai daerah paha

dan pinggang. Selain rasa nyeri, dapat

disertai dengan gejala sistematik, yaitu

berupa mual, diare, sakit kepala, dan

gangguan emosional (Mitayani, 2009).

Dismenore primer muncul berupa

serangan ringan, kram pada bagian

tengah, bersifat spasmodis yang dapat

menyebar ke punggung atau paha bagian

dalam hingga nyeri terasa pada saat

buang air kecil atau besar (Morgan &

Hamilton, 2009).

Pengukuran skala nyeri dengan

Numeric Rating Scale derajat nyeri berat

berkisar antara skala 7-9 dengan tanda

gejala terasa kram berat pada perut

bagian bawah pada saat buang air kecil,

nyeri menyebar ke pinggang, paha atau

punggung, tidak ada nafsu makan, mual,

muntah, badan lemas, tidak kuat

beraktivitas, tidak dapat berkonsentrasi

belajar. Saat mengalami menstruasi

berbagai macam keluhan sering kali

dialami oleh remaja putri salah satunya

adalah nyeri pada saat buang air kecil.

Nyeri pada saat buang air kecil yang

terjadi pada saat menstruasi pada remaja

putri bersifat wajar apabila tidak

mengganggu aktifitas sehari-hari.Nyeri

pada saat buang air kecil bisa

berlangsung terus menerus atau hilang

timbul.

Nyeri biasanya dirasakan seperti

tertekan di daerah uterus. Ada beberapa

penyebab nyeri pada saat buang air kecil

pada remaja putri salah satunya adalah

akibat endometriosis. Endometriosis

merupakan pertumbuhan jaringan yang

seharusnya berada di dalam rahim

(endometrium) menjadi berada diluar

rahim, sehingga menimbulkan keluhan

nyeri pada saat buang air kecil atau besar

dan perdarahan yang lebih banyak dari

biasanya.

Page 8: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa mayoritas responden

mengalami perut mulas yaitu sebanyak

36 responden (90%). Keluhan yang

menyertai nyeri haid atau yang di sebut

(Dismenorea) berupa pusing, sakit

kepala, mual rasa ingin muntah, diare dan

pingsan. Sebagian perempuan ada yang

mengalami berbagai gangguan haid yang

cukup berat, misalnya ada berbagai yang

mengalami kram karena kontraksi otot,

otot halus pada rahim, sakit kepala, sakit

perut, gelisah berlebihan merasa letih dan

lemas, hidung terasa tersumbat, bahkan

selalu ingin menagis, selain itu ada juga

yang mengalami kemarahan tak berujung

pangkal depresi kodisi ingin makan yang

berlebihan hingga nyeri haid yang luar

biasa (Wulan, 2011).

Dismenorea adalah keluhan yang

sering di alami perempuan pada bagian

perut bawah. Dismenorea primer adalah

nyeri yang dirasakan saat haid tidak

hanya terjadi pada bagian perut bawah

saja. Beberapa remaja perempuan kerap

merasakan pada punggung bagian bawah,

pinggang, punggul, otot paha atas, hingga

betis. Rasa nyeri ini dapat disebabkan

oleh kontraksi otot perut yang terjadi

secara terus- menerus saat mengeluarkan

darah. Kontraksi yang sangat sering ini

kemudian menyebabkan otot menegang.

Ketegangan otot tidak hanya terjadi pada

otot perut, tetapi juga otot-otot penunjang

otot perut yang terdapat di bagian

punggung bawah, pinggang, panggul, dan

paha hingga betis (Laila 2011).

Menstruasi sering disebut dengan

datang bulan yang biasanya rutin terjadi

setiap bulannya. Menstruasi adalah suatu

keadaan meluruhnya dinding rahim atau

uterus secara periodik yang kemudian

dikeluarkan melalui vagina dalam bentuk

darah. Salah satu tanda dan gejala yang

ditimbulkan dari peluruhan diding Rahim

adalah nyeri perut atau abdomen. Sesuai

dari hasil penelitian ada mayoritas remaja

putri mengalami nyeri perut pada

menstruasi hari pertama. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah usia di bawah 20

tahun dan belum pernah melahirkan

sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian

seluruh remaja putri yang menjadi

responden memiliki usia kurang dari 20

tahun dan belum pernah melahirkan,

sehingga remaja merasakan nyeri

semakin hebat ketika darah yang keluar

berbentuk gumpalan atau bekuan. Secara

anatomis, serviks (leher rahim) wanita

yang belum pernah melahirkan lebih

sempit dibandingkan dengan serviks pada

wanita yang sudah pernah melahirkan.

Sehingga ketika darah yang keluar

berbentuk gumpalan maka rasa nyeri

yang dirasakan meningkat, oleh karena

itu nyeri abdomen lebih banyak terjadi

pada wanita yang belum pernah

melahirkan.

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa mayoritas responden

mengalami emosi meningkat yaitu

sebanyak 36 responden (90%). Menurut

Proverawati (2009), Menstruasi atau haid

adalah perdarahan secara periodik dan

siklik dari uterus, disertai pelepasan

(deskuamasi) endometrium, sedangkan

menurut Haryono (2016) haid

(menstruasi) ialah perdarahan yang siklik

dari uterus sebagai tanda bahwa alat

kandungan dalam tubuh seorang wanita

menjalankan fungsinya. Pada masa

remaja awal sampai akhir, otak belum

sepenuhnya berkembang sempurna,

sehingga pada masa ini kemampuan

pengendalian emosi dan mental masih

belum stabil. Masa remaja juga

merupakan masa transisi emosional, yang

ditandai dengan perubahan dalam cara

melihat dirinya sendiri. Sebagai remaja

dewasa, intelektual dan kognitif juga

mengalami perubahan, yaitu dengan

merasa lebih dari yang lain, cenderung

bekerja secara lebih kompleks dan

abstrak, serta lebih tertarik untuk

memahami kepribadian mereka sendiri

dan berperilaku menurut cara mereka.

Transisi sosial yang dialami oleh remaja

ditunjukkan dengan adanya perubahan

hubungan sosial. Ciri-ciri perkembangan

emosi pada tahap ini antara lain: emosi

lebih mudah bergejolak dan biasanya

dieksperesikan secara meledak-ledak,

kondisi emosional biasanya berlangsung

cukup lama sampai pada akhirnya ke

keadaan semula, yaitu keadaan sebelum

Page 9: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

menculnya suatu keadaan emosi, Jenis-

jenis emosi sudah lebih pervariasi

(perbedaan antara emosi satu dengan

lainya makin tipis) bahkan ada saatnya

emosi bercampur baur sehingga sulit

dikenali oleh dirinya sendiri. Remaja

juga sering bingung dengan emosinya

sendiri karena muncul emosi-emosi yang

bertentangan dalam suatu waktu,

misalnya benci dan sayang, mulai

munculnya ketertarikan dengan lain jenis

yang melibatkan emosi (sayang, cinta,

cemburu, dan lainya), remaja umumnya

sangat peka terhadap cara orang lain

memandang mereka. Akibatnya remaja

menjadi mudah tersinggung dan merasa

malu. Hal ini akan terkait dengan

perkembangan konsep dirinya.

Menstruasi adalah sebuah siklus

normal pada wanita yang terjadi setiap

bulannya. Saat terjadi menstruasi remaja

putri mengeluarkan darah melalui vagina

dengan kualitas yang berbeda-beda. Saat

menjelang menstruasi wanita mengalami

beberapa gejala yang disebut dengan

PMS yang salah satu dari sindrom gejala

ini adalah terjadinya peningkatan emosi.

Peningkatan emosi yang terjadi pada

remmaja putri diakibatkan karena fungsi

hormonal didalam tubuh berubah saat

menstruasi dan mengakibatkan emosi

tidak stabil.

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa mayoritas responden

mengalami gejala nyeri pada payudara

yaitu sebanyak 37 responden (92,5%).

Menstruasi adalah proses alamiah yang

terjadi pada perempuan. Menstruasi

merupakan perdarahan yang teratur dari

uterus sebagai tanda bahwa organ

kandungan telah berfungsi matang

(Kusmiran, 2013). Tanda gejala yang

biasanya ditimbulkan pada fase ini

payudara terasa berat, penuh; membesar

dan nyeri tekan. Ketika seorang anak

gadis mulai memasuki masa puber

(dimulai usia 10-14 tahun), maka

metabolism dalam tubuhnya akan

mengalami perubahan. Pada awal

pubertas kadarhormon LH (Liutezing

Hormon) dan FSH (Follcle Stimulating

Hormon) akan meningkat dan

merangsang hormon sex. Peningkatan

kadar hormon menyebabkan pematangan

payudara, ovarium, rahim, vagina, dan

keluarnya menstruasi. Siklus menstruasi

dipengaruhi oleh estrogen dan

progesteron. Hormon-hormon ini

menyebabkan perubahan fisiologis tubuh

yang dapat melihat melalui beberapa

gejala klinis, seperti perubahan suhu

basal tubuh, perubahan sekresi lender

leher rahim (serviks), perubahan serviks,

siklus menstruasi (metode kalender) dan

indicator minor kesuburan, seperti rasa

nyeri pada payudara dan perubahan

payudara.

Terjadinya proses menstruasi

merupakan salah satu tanda yang tidak

terjadi pembuahan pada sel telur

sehingga dinding rahim luruh. Salah satu

tanda dan gejala yang ditimbulkan pada

saat menstruasi adalah pembengkakan

pada payudara. Pembengkakan pada

payudara dapat menyebabkan ketidak

nyamanan bagi remaja putri.Kondisi ini

umumnya sering terjadi pada saat

menstruasi dimana mayoritas remaja

putri mengalami nyeri pada payudara saat

menstruasi. Hal ini dikarenakan adanya

ketidak seimbangan hormon estrogen dan

progesteron ketika mendekati menstruasi.

Pada saat menstruasi konsentrasi hormon

estrogen cenderung lebih tinggi

dibandingkan dengan konsentrasi hormon

progesterone sehingga mengakibatkan

payudara membesar, bengkak dan nyeri

pada payudara. Kondisi ini berkurang

apabila menstruasi berakhir dan hormon

esterogen akan kembali normal. Hal ini

dibuktikan dengan hasil penelitian pada

saat hari pertama mennstruasi 93%

responden mengalami nyeri pada

payudara dan berkurang pada hari

terakhir menstruasi (43%).

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa mayoritas remaja putri

mengalami gejala mual yaitu sebanyak

36 responden (90,0%). Menstruasi adalah

proses alamiah yang terjadi pada

perempuan. Menstruasi merupakan

perdarahan yang teratur dari uterus

sebagai tanda bahwa organ kandungan

telah berfungsi matang (Kusmiran,

2013). Menurut Lestari (2015) Pada fase

ini menunjukkan masa terjadinya proses

Page 10: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

peluruhan dari lapisan endometrium uteri

disertai pengeluaran darah dari dalamnya.

Terjadi kembali peningkatan kadar dan

aktivitas hormon-hormon Follicle

Stimulating Hormon (FSH) dan esterogen

yang disebabkan tidak adanya hormon

progesteron secara maksimal. Hal ini

mempengaruhi kondisi flora normal dan

dinding-dinding di daerah vagina dan

uterus yang selanjutnya dapat

mengakibatkan perubahan-perubahan

higiene pada daerah tersebut dan

menimbulkan keputihan. Sedangkan

menurut Proverawati (2009) pada fase ini

yaitu peristiwa luruhnya sel ovum

matang yang tidak dibuahi bersamaan

dengan dinding endometrium yang robek.

Dapat diakibatkan juga karena

berhentinya sekresi hormon esterogen

dan progesteron sehingga kandungan

hormon dalam darah menjadi tidak ada.

Salah satu faktor yang biasanya

ditimbulkan adalah mual.

Saat mengalami menstruasi

berbagai macam keluahan sering kali

dialami oleh remaja putri salah satunya

adalah rasa mual.Mual yang terjadi saat

menstruasi sangatlah dipengaruhi oleh

hormon estrogen yang dapat

mempengaruhi sistem pencernaan pada

remaja putri. Tingginya kadar hormon

pada saat menstruasi dapat merangsang

lambung untuk lebih banyak

mengeluarkan asam lambung. Selain itu,

mual pada saat menstruasi juga dapat

diakibatkan karena nyeri yang dialami

pada perut bagian bawah dimana pada

saaat nyeri didinding rahim melepas

hormon prostaglandin sehingga

merangsang asam lambung meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa mayoritas remaja putri

mengalami gejala sakit kepala yaitu

sebanyak 34 responden (85,0%).

Pertumbuhan dan perkembangan

merupakan proses yang saling terkait,

berkesinambungan, dan berlangsung

secara bertahap. Perkembangan

merupakan suatu proses dimana

perubahan didalam diri remaja akan

diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga

remaja tersebut dapat berespons dengan

baik dalam menghadapi rangsangan-

rangsangan dari luar dirinya, yang paling

menonjol dalam tumbuh kembang remaja

adalah adanya perubanan fisik, alat

reproduksi, kognitif dan psikososial yang

disebut dengan menstruasi. Menurut

Proverawati (2009), Menstruasi atau haid

adalah perdarahan secara periodik dan

siklik dari uterus, disertai pelepasan

(deskuamasi) endometrium. Sedangkan

menurut Haryono (2016) haid

(menstruasi) ialah perdarahan yang siklik

dari uterus sebagai tanda bahwa alat

kandungan dalam tubuh seorang wanita

menjalankan fungsinya.Pada fase ini

payudara terasa berat, penuh; membesar

dan nyeri tekan. Sindrom pramenstruasi

terjadi pada abdomen seperti: nyeri

punggung; merasa rongga pelvis semakin

penuh. Umumnya seseorang yang

mengalami menstruasi saat 2 hari setelah

ovulasi sampai menstruasi mengalami

nyeri kepala dan timbul jerawat.

Sedangkan mood atau perasaan

seseorang pada fase ini mengalami

sindrom pramenstruasi (PMS).

Menstruasi adalah salah satu

tanda matangnya sistem reproduksi

didalam tubuh salah satu tanda dan gejala

yang ditimbulkan pada remaja putri yang

mengalami menstruasi adalah sakit

kepala.Sakit kepala yang ditimbulkan

saat menstruasi selalu dihubungkan

dengan perdarahan yang dialami oleh

remaja putri perperiodik.Pengeluaran

darah yang dialami remaja putri

mengakibatkan tubuh mengeluarkan

oksigen dan menimbulkan tanda gejala

sakit kepala.

Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa mayoritas remaja putri

mengalami gejala keputihan yaitu

sebanyak 33 responden (82,5%).

Menstruasi adalah proses alamiah yang

terjadi pada perempuan. Menstruasi

merupakan perdarahan yang teratur dari

uterus sebagai tanda bahwa organ

kandungan telah berfungsi matang

(Kusmiran, 2013). Menurut Lestari

(2015) Pada fase ini menunjukkan masa

terjadinya proses peluruhan dari lapisan

endometrium uteri disertai pengeluaran

darah dari dalamnya. Terjadi kembali

peningkatan kadar dan aktivitas hormon-

Page 11: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

hormon Follicle Stimulating Hormon

(FSH) dan esterogen yang disebabkan

tidak adanya hormon progesteron secara

maksimal. Hal ini mempengaruhi kondisi

flora normal dan dinding-dinding di

daerah vagina dan uterus yang

selanjutnya dapat mengakibatkan

perubahan-perubahan higiene pada

daerah tersebut dan menimbulkan

keputihan. Sedangkan menurut

Proverawati (2009) pada fase ini yaitu

peristiwa luruhnya sel ovum matang yang

tidak dibuahi bersamaan dengan dinding

endometrium yang robek. Dapat

diakibatkan juga karena berhentinya

sekresi hormon esterogen dan

progesteron sehingga kandungan hormon

dalam darah menjadi tidak ada.

Keputihan merupakan salah satu

tanda gejala yang sering timbul pada saat

remaja putri mengalami menstruasi.

Timbulnya keputihan bisaanya 2 hari

sebelum menstruasi dan 2 hari setelah

menstruasi. Keputihan yang timbul pada

remaja putri sifatnya fisiologis dan

tergolong normal.Hal ini sangatlah

dipengaruhi oleh hormon esterogen yang

diproduksi oleh remaja putri yang

cenderung berubah saat remaja putri

mengalami menstruasi sehinga

mempengaruhi kebersihan dari vagina

sehingga menimbulkan keputihan.

Kesimpulan

Gejala menstruasi pada remaja

putri di Pusat Pengembangan Anak

Gereja Baptis Indonesia Setia Bakti

Kediri didapatkan delapan besar gejala

yang sering muncul diantaranya muncul

jerawat diwajah, nyeri pada saat buang

air kecil, perut mulas, emosi meningkat

saat menstruasi, bengkak pada payudara,

mual, sakit kepala dan keputihan.

Saran

Hasil penelitian ini dapat

digunakan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang gejala menstruasi

pada remaja putri di pusat pengembangan

anak Gereja Baptis Indonesia Setia Bakti

Kediri dengan cara meningkatkan

informasi baik dari tenaga medis ataupun

dari media sosial lainya seperti leaflet,

bookleat, seminar dan pelatihan. Selain

itu pentingnya meningkatkan

pengetahuan remaja putri tentang gejala

menstruasi dengan cara bekerja sama

dengan tenaga kesehatan dan mentor

untuk meningkatkan kwalitas pemberian

Healt Education pada penderita remaja

putri dan keluarga. Selain itu dapat

dijadikan sebagai masukan bagi sekolah

pusat pengembangan anak tersebut untuk

memberikan informasi seputar masalah

tanda dan gejala siklus menstruasi.

Daftar Pustaka

Anisa’ul Jannah. (2015).Bagi Wanita

Hamil & Janin.Mengenal dan

memahami Bahaya TORCH

(toksoplasma Rubella.

Aryani Dwi Prasetia, dkk. (2010).

Pengantar Psikologi umum.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Hardiansyah. (2012). Buku Saku

Patofisiologi. Edisi 3 Revisi.

Jakarta: EGC.

Haryono, Dkk. (2016). Menstruasi dan

Masalahnya. Setia wanita.

Kusmiran Sibagarian. (2013). Kesehatan

Reproduksi Wanita. Jakarta:

Trans Info Media

Laila, Nur Najmi. (2011). Buku Pintar

Menstruasi. Yogjakarta: Buku

biru

Lestari, Zerlina. (2015). Hidup Sehat

Dengan Terapi Air. Klaten:

Abata Press

Page 12: gambaran gejala menstruasi pada remaja putri - JURNAL ...

Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan

Maternitas. Jakarta: Salemba

Medika

Morgan, Geri & Hamilton, Carole.

(2009). Obstetri dan Ginekologi:

Panduan Praktik. Jakarta: EGC

Proverawati, Atikah dan Siti Misaroh.

(2009). Menarche Menstruasi

Pertama Penuh Makna.

Yogyakarta: Nuha Medika

Wulan dan Jones. (2011). Panduan

Terlengkap Tentang Kesehatan,

Kebidanan dan Kandungan.

Salemba medika.