-
Fed Menaikan Suku Bunga Acuan di Bulan Juni atau Tidak?
Al Weiss
Bom Waktu Negosiasi Bailout Yunani
28
0704Highlight Indonesia................... 30Trading
Strategy........................ 32Trading
Strategy........................ 34Investment
Clinic....................... 36
Editor FocusAmbil Peluang Saat Harga Mondar - Mandir 16Gold
Outlook
Famous Person
Forex Market Outlook
Bersiap Hadapi Periode Fluktuatif 11Stock Index Market
Outlook
99th Edition June 2015
18Procedures for Opening an Account
-
Pengantar RedaksiDear Pembaca Futures Monthly yang
budiman,Pembayaran hutang Yunani akan jatuh tempo pada bulan Juni
ini, namun sampai dengan akhir Mei dana bailout senilai 7,2 miliar
Euro belum bisa dicairkan. Jangka waktu pembayaran yang semakin
dekat telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar
keuangan dunia. Serangkaian negosiasi terus dilakukan supaya
kesepakatan dana talangan segera bisa dicapai. Krisis hutang Yunani
akan menjadi headline utama bulan ini karena hasilnya berdampak
besar terhadap performa nilai tukar mata uang Euro. Reaksi pelaku
pasar terhadap bailout Yunani sudah terlihat sejak bulan lalu.
Nilai tukar Euro, yang sebelumnya sempat bertengger di level 1.14,
berangsur melemah sampai 1.09 per US Dollar di penghujung bulan
lalu. Sementara itu, wacana kenaikan suku bunga Federal Reserve
Bank tetap menjadi kunci pergerakan harga produk-produk keuangan.
Gubernur the Fed, Janet Yellen, meyakini kenaikan suku bunga tahun
ini tidak terhindarkan terutama jika kondisi perekonomian Amerika
Serikat sudah sesuai harapan pemerintah. Pelaku pasar mulai
menurunkan harapannya tentang wacana kenaikan suku bunga di bulan
Juni karena beberapa indikator ekonomi terakhir belum begitu
memuaskan. Banyak pengamat memprediksi kenaikan suku bunga baru
terjadi di bulan September 2015. Seperti apa dampak dari
perkembangan isu hutang Yunani dan suku bunga acuan the Fed
terhadap nilai tukar major currencies dan harga komoditi? Sediakan
waktu anda sejenak untuk membaca majalan Futures Monthly edisi Juni
2015 untuk mengetahui proyeksi lengkapnya.
Selamat membaca!Salam INSPIRE, Johannes Ginting CSAPemimpin
Redaksi
PENDIRIMONEX INVESTINDO FUTURES
PENASEHATSamuel Semarun
PEMIMPIN UMUMFerhad Annas
PEMIMPIN REDAKSIJohannes Ginting
EDITORAriston Tjendra
KOORD PROMOSIEvi Pane
KONTRIBUTORTim Research & Analyst
Tim Education
COPYWRITERDimas Reza
MEDIA RELASIOmegawati
DESIGN GRAFIS & IKLAN Tomi Barkah Reza Agusta
Febrianto Kurniawan
DESIGN GRAFIS & LAYOUTCRAY by Pooja Bahirwani
SEKRETARIAT REDAKSI & SIRKULASILanny BlankersSelviyani
Putri
ALAMAT REDAKSIMenara Ravindo, Lt.8, Jl. Kebon Sirih Kav.75
Jakarta 10340, Phone : 021 - 315 0607
[email protected]
PERCETAKANTempPrint Jakarta
Futures Monthly adalah majalah majalah edukasi yang membahas
industri bursa berjangka. Media bulanan ini diterbitkan secara
mandiri oleh Monex Investindo Futures yang mengulas perkembangan
terkini pasar komoditi,
indeks saham, valuta asing dan saham CFD serta artikel menarik
lainnya disertai analisa yang tajam dan akurat.
FUTURES MONTHLY 99 Edition June 2015th
Isi artikel dan iklan dalam majalah ini hanya ditujukan untuk
kepentingan edukasi dan bukan rekomendasi untuk membeli, menjual
atau melakukan aktivitas lain-lain yang terkait dengan transaksi
kontrak perdagangan apapun. Transaksi produk perdagangan berjangka
mengandung risiko kerugian dan potensi keuntungan yang sama besar.
Segala aktivitas dan transaksi yang diambil berdasarkan artikel dan
iklan dalam majalah ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab investor sebagai pihak pembuat
keputusan.
DISCLAIMER
-
Whats inside?
04 Editor Focus Fed Menaikan Suku Bunga Acuan di Bulan Juni atau
Tidak?
07 Forex Market Outlook Bom Waktu Negosiasi Bailout Yunani
11 Stock Index Market Outlook Bersiap Hadapi Periode
Fluktuatif
16 Gold Outlook Ambil Peluang Saat Harga Mondar-Mandir!
21 Commodity Focus Ujian Konsistensi Harga Minyak
34 Trading Strategy Berburu Profit dengan Divergensi Stochastic
Oscillator
36 Investment Clinic Cara mudah menemukan level Support &
Resistance
38 Fundamental Analysis Meningkatnya Daya
Tarik Uang Tunai
40 Trading Fact & Public Holiday
41 Central Bank Interest Outlook
42 Global Economic Calendar
23 Multilateral Product Awan Gelap CPO di Pertengahan Tahun
25 CFD Strategy Saham Internet Pilihan
28 Famous Person Al Weiss Teliti Sebelum Transaksi
30 Highlight Indonesia Rupiah Masih Rapuh
32 Trading Strategy Tips Menyaring Sinyal- Sinyal Jebakan Dengan
Mudah
-
Futures Monthly Edisi June 2015
Peluncuran layanan terbaru PT Monex Investindo Futures, Spread
From Zero, sukses dilangsungkan pada tanggal 11 Mei 2015 di Kantor
Pusat Monex, Menara Ravindo lt. 8, Jl. Kebon Sirih kav 75. Jakarta
Pusat. Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama PT Monex Investindo
Futures, Samuel Semarun dengan didampingi oleh Direktur Kepatuhan,
Ferhad Annas, Head of Education, Johanes Ginting dan Head of
Research, Ariston Tjendra.Dalam peluncurannya yang pertama kali di
Indonesia, layanan Spread From Zero sangat menguntungkan bagi
nasabah maupun trader. Spread yang rendah memungkinkan nasabah
Monex untuk meraih keuntungan optimal karena beban biaya menjadi
lebih murah sehingga transaksi semakin nyaman. Peluncuran layanan
Spread From Zero dihadiri oleh perwakilan 31 media cetak, online
dan elektronik di Jakarta. Secara khusus, Direktur Utama Monex,
Samuel Semarun menyampaikan terima kasih dan apresiasi besar kepada
pihak media yang berkenan hadir dan mendukung kesuksesan acara
launching tersebut. Media yang selama ini menjadi mitra dalam
penyampaian informasi diharapkan dapat terus mendukung program
sosialisasi dan edukasi Monex kepada masyarakat. www.mifx.com
Futures Monthly 3
LIPUTAN PRESS CONFERENCE
Launching Spread From Zero
Press Conference Jakarta
-
Futures Monthly Edisi June 2015Ariston Tjendra - Head of
Research and Analysis Monex
Rapat moneter Bank Sentral Amerika Serikat (FOMC Meeting) yang
diselenggarakan tanggal 16-17 Juni waktu setempat akan menjadi
sorotan pelaku pasar. Peristiwa ini akan memberikan jawaban yang
pasti kepada investor, yang hingga kini masih meraba-raba apakah
tingkat suku bunga acuan jadi dinaikkan di bulan Juni. Kebijakan
moneter Federal Reserve Bank menjadi begitu krusial karena tidak
hanya berpengaruh terhadap kinerja US Dollar, namun juga berdampak
pada perekonomian negara lainnya.
4 Futures Monthly www.mifx.com
EDITOR FOCUS
Selama beberapa bulan terakhir, ekspektasi kenaikan suku bunga
acuan di kalangan pelaku pasar sudah berkurang. Sebagian investor
tidak yakin kalau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan menaikkan
suku bunga acuannya di bulan Juni. Ketidakyakinan ini dilandasi
oleh hasil rilis data-data ekonomi domestik yang kurang stabil,
terutama indikator yang berhubungan dengan sektor tenaga kerja
seperti Non-farm Payrolls (NFP). Data NFP AS bulan Maret dirilis
jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar. Menurut data yang
diumumkan awal April lalu, angka pertumbuhan tenaga kerja hanya
sebesar 126 ribu atau berada di bawah benchmark yang ditetapkan
oleh para analis yaitu sebanyak 200 ribu pekerja. Sebagian besar
dari mereka mengatakan bahwa angka di atas 200 ribu menunjukkan
kondisi pasar tenaga kerja AS yang masih sehat. Berkaca pada hasil
data Maret yang berkisar di bawah level ideal tersebut, investor
mulai pesimis kalau kenaikan suku bunga akan terjadi di bulan Juni.
Bahkan dalam rilis data NFP di bulan Mei, pertumbuhan tenaga kerja
bulan Maret tersebut kembali mengalami revisi turun sekitar 41 ribu
hingga
menjadi hanya 85 ribu pekerja. Revisi ini kian menambah
pesimisme yang sudah terlanjur berkembang di pasar. Data NFP hanya
satu dari beberapa data ekonomi AS yang menjadi pertimbangan pelaku
pasar. Data ekonomi lainnya seperti pertumbuhan produk domestik
bruto (GDP), penjualan ritel, manufaktur dan laporan indeks harga
juga menjadi pertimbangan. Data-data tersebut juga dirilis di bawah
ekspektasi pasar, dan angkanya bahkan lebih kecil dibandingkan
bulan sebelumnya (lihat tabel 1). Rilis data ekonomi AS yang kurang
solid tidak akan cukup kuat untuk mendorong terjadinya kenaikan
suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga justru akan membuat
perekonomian sulit berkembang.Dalam pernyataan yang dirilis setelah
rapat kebijakan moneter terakhir di bulan April, Fed melihat adanya
perlambatan dalam laju pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja
di kuartal pertama karena efek dari musim dingin. Fed membutuhkan
waktu untuk membuktikan dampak dari musim dingin tersebut karena
kenyataannya data-data ekonomi April yang dirilis di bulan Mei
pun masih kurang impresif. Dalam rapat moneter bulan April ini
hanya beberapa anggota FOMC 2015 (pejabat bank sentral AS yang
memiliki hak suara) yang melihat potensi kenaikan suku bunga acuan
di bulan Juni. Sementara sebagian besar anggota memproyeksikan
kenaikan suku bunga acuan dimulai pada bulan September atau
sesudahnya.Bank Sentral AS juga mewaspadai penguatan Dollar AS
terhadap mata uang negara partner dagangnya akibat ekspektasi
kenaikan suku bunga acuan. Penguatan Dollar AS ini dapat menganggu
bisnis di dalam negeri karena membuat harga produk ekspornya tidak
kompetitif dibandingkan dengan produk dari negara lain.
Perusahaan-perusahaan besar AS yang pos pendapatannya bergantung
pada ekspor akan mengalami
penurunan profit sehingga berujung pada pengurangan volume
produksi dan jumlah tenaga kerja. Selain itu, Dollar AS yang kuat
juga menganggu perekonomian pangsa pasar AS terutama di
negara-negara berkembang. Hal ini pada akhirnya bisa menurunkan
konsumsi produk buatan AS dan mengganggu perekonomian AS
sendiri.
Fed Menaikan Suku Bunga Acuan di Bulan Juni atau Tidak?
-
EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi June 2015
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
www.mifx.com Futures Monthly 5
Tabel 1. Data Ekonomi AS 22 April - 15 Mei 2015 Tanggal Data
Ekonomi Aktual Prediksi Yang Lalu 1 22 April Existing Home Sales
5.19M 5.04M 4.89M 2
23 April Unemployment Claims 295K 288K 294K
3 Flash Manufacturing PMI 54.2 55.6 55.7 4 New Home Sales 481K
514K 543K 5 24 April Core Durable Goods Orders m/m -0.2% 0.2% -0.6%
6 Durable Goods Orders m/m 4.0% 0.7% -1.1% 7 28 April CB Consumer
Confidence 95.2 102.6 101.4 8
29 April
Advance GDP q/q 0.2% 1.0% 2.2% 9 Advance GDP Price Index q/q
-0.1% 0.4% 0.1% 10 Pending Home Sales m/m 1.1% 1.1% 3.6% 11
Unemployment Claims 262K 290K 296K 12 Core PCE Price Index m/m 0.1%
0.2% 0.1% 13 Personal Spending m/m 0.4% 0.6% 0.2% 14 1 Mei ISM
Manufacturing PMI 51.5 52.1 51.5 15 Revised UoM Consumer Sentiment
95.9 96.1 95.9 16 5 Mei Trade Balance -51.4B -41.2B -35.9B 17 6 Mei
ADP Non-Farm Employment Change 169K 199K 175K 18 Prelim Nonfarm
Productivity q/q -1.9% -1.8% -2.2% 19
8 Mei Non-Farm Employment Change 223K 228K 85K
20 Unemployment Rate 5.4% 5.4% 5.5% 21 Average Hourly Earnings
m/m 0.1% 0.2% 0.2% 22
13 Mei
Core Retail Sales m/m 0.1% 0.4% 0.7% 23 Retail Sales m/m 0.0%
0.3% 1.1% 24 Import Prices m/m -0.3% 0.3% -0.2% 25 Business
Inventories m/m 0.1% 0.2% 0.2% 26 PPI m/m -0.4% 0.1% 0.2% 27 Core
PPI m/m -0.2% 0.1% 0.2% 28 Jobless Claims 264K 272K 265K 29
15 Mei
Empire State Manufacturing Index 3.1 5.1 -1.2 30 Capacity
Utilization Rate 78.2% 78.4% 78.6% 31 Industrial Production m/m
-0.3% 0.1% -0.3% 32 Prelim UoM Consumer Sentiment 88.6 95.8 95.9 33
NAHB Housing Market Index 54 57 56 Sumber: monexnews.com,
forexfactory.com Dalam pernyataan yang dirilis setelah rapat
kebijakan moneter terakhir di bulan April, Fed melihat adanya
perlambatan dalam laju pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja
di kuartal pertama karena efek dari musim dingin. Fed membutuhkan
waktu untuk membuktikan dampak dari musim dingin tersebut karena
kenyataannya data-data ekonomi April yang dirilis di bulan Mei pun
masih kurang impresif. Dalam rapat moneter bulan April ini hanya
beberapa anggota FOMC 2015 (pejabat bank sentral AS yang memiliki
hak suara) yang melihat potensi kenaikan suku bunga acuan di bulan
Juni. Sementara sebagian besar anggota memproyeksikan kenaikan suku
bunga acuan dimulai pada bulan September atau sesudahnya. Bank
Sentral AS juga mewaspadai penguatan Dollar AS terhadap mata uang
negara partner dagangnya akibat ekspektasi kenaikan suku bunga
acuan. Penguatan Dollar AS ini dapat menganggu bisnis di dalam
negeri karena membuat harga produk ekspornya tidak kompetitif
dibandingkan dengan produk dari negara lain. Perusahaan-perusahaan
besar AS yang pos pendapatannya bergantung pada ekspor akan
mengalami penurunan profit sehingga berujung pada pengurangan
volume produksi dan jumlah tenaga kerja. Selain itu, Dollar AS yang
kuat juga menganggu perekonomian pangsa pasar AS terutama di
negara-negara
-
Pesan pelemahan Dollar AS telah disampaikan oleh Fed melalui
pernyataan yang dikeluarkan dalam rapat moneter bulan Maret.
Pernyataan tersebut memberikan sinyalemen ke pasar bahwa Fed belum
terburu-buru menaikkan tingkat suku bunga acuan. Pernyataan pasca
rapat moneter bulan April pun kembali memperkuat sinyalemen
tersebut. Pergerakan indeks Dollar AS, yang tadinya dalam tren
kenaikan, berangsur menyurut dan berbalik turun. Selama beberapa
hari terakhir di penghujung bulan Mei, sebagian pejabat Bank
Sentral AS melontarkan komentar bahwa perekonomian domestik masih
relatif bagus dan peluang kenaikan suku
bunga acuan di bulan Juni tetap terbuka. Presiden Bank Sentral
AS wilayah San Fransisco, John Williams dan Presiden Bank Sentral
AS wilayah Chicago, Charles Evans, yang mempunyai hak suara dalam
rapat FOMC 2015, mengisyaratkan potensi kenaikan suku bunga di
bulan Juni masih ada terutama bila data-data terbaru menunjukkan
perekonomian AS dalam kondisi yang cukup kuat. Keduanya meyakini
kenaikan suku bunga tidak perlu ditunda lagi jika data-data ekonomi
sudah relatif solid. Namun, dengan mengacu pada faktor-faktor di
atas, maka kemungkinan besar kenaikan suku bunga acuan AS tidak
akan diputuskan dalam rapat
moneter bank sentral di bulan Juni. Dan Fed akan membuka peluang
kenaikan di bulan-bulan berikutnya. Indeks Dollar AS bisa mengalami
tekanan turun karena penundaan ini. Penguatan Dollar AS selanjutnya
akan ditentukan kembali oleh rilisan data-data ekonomi yang akan
datang. Tapi kejutan bisa terjadi dalam setiap rapat moneter bank
sentral. Apakah Fed akan mengambil keputusan yang di luar
ekspektasi sebagian besar pelaku pasar? Kita tunggu jawabannya.
6 Futures Monthly www.mifx.com
EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi June 2015
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
Pesan pelemahan Dollar AS telah disampaikan oleh Fed melalui
pernyataan yang dikeluarkan dalam rapat moneter bulan Maret.
Gambar 1. Grafik Indeks Dollar AS
Sumber: Monex Trader MT4
-
Nilai tukar Euro, yang sempat melesat ke kisaran 1.1465 per
Dollar AS pertengahan Mei lalu, tertekan turun kembali ke area
1.1061 karena kekhawatiran tidak tercapainya kata sepakat antara
Yunani dan para pemimpin zona Euro. Pihak Yunani sendiri sudah
melakukan beberapa kali rapat dengan para menteri keuangan zona
Euro, Bank Sentral Eropa dan kepala pemerintahan Eropa untuk
mendapat kucuran dana bailout. Negosiasi yang panjang dan
berlarut-larut ini terjadi karena para kreditur, yaitu pemimpin
pemerintahan zona Euro, meminta Yunani untuk mengirimkan proposal
reformasi keuangan yang lebih konkrit. Mereka
membutuhkan penjelasan yang lebih terperinci tentang rencana
aksi yang akan dilakukan pemerintah Yunani untuk merampingkan
anggarannya, dan bukan hanya sekedar gambaran kasar. Para kreditur
tentunya mempunyai alasan tersendiri untuk meminta hal ini kepada
pemerintah Yunani sebelum mengucurkan dana bailout. Mereka tidak
ingin dana tersebut tidak berdampak positif terhadap kesehatan pos
keuangan jangka panjang Yunani.Di bulan Juni ini, sudah menanti
banyak jadwal pembayaran hutang yang harus ditepati oleh pemerintah
Yunani di antaranya sekitar 1,5 miliar Euro kepada Dana Moneter
Internasional (IMF) dan sekitar 5 miliar Euro untuk untuk
roll-over obligasi jangka pendeknya. Sementara di bulan-bulan
berikutnya (Juli-September), tumpukan hutang yang harus dibayarkan
ke beberapa pihak mencapai sekitar 13 miliar Euro.Besarnya jumlah
beban kewajiban yang harus dibayarkan oleh pemerintah Yunani
memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar, dan hal itu
sangatlah wajar. Konsekuensi dari tidak tercapainya kesepakatan
bukan hanya kegagalan bayar hutang ke pihak kreditur tetapi juga
risiko terdepaknya Yunani dari zona Euro. Para analis dan ekonom
masih belum bisa memproyeksikan dampak terburuk dari keluarnya
Yunani tersebut sehingga pelaku pasar sangat khawatir akan skenario
itu.
Futures Monthly Edisi June 2015
Masa perpanjangan bailout Yunani sudah hampir usai. Negara itu
mendapat batas waktu hingga akhir bulan Juni untuk membayar
tanggungan hutangnya. Namun hingga menjelang akhir Mei kemarin,
dana bailout sebesar 7,2 miliar Euro tidak kunjung dicairkan.
Yunani akan menghadapi kesulitan besar tanpa dana bailout
tersebut.
www.mifx.com Futures Monthly 7
FOREX MARKET OUTLOOK
Bom Waktu Negosiasi Bailout Yunani
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
-
Kekhawatiran-kekhawatiran di atas akan tercermin pada pelemahan
nilai tukar Euro dan indeks-indeks saham Eropa. Pelemahan Euro
karena negosiasi bailout akan terlihat jelas pada pergerakan turun
pasangan mata uang EURGBP. Nilai tukar Euro terhadap Dollar AS pun
akan tertekan turun.Studi Teknikal: Pada grafik mingguan EURGBP
yang terkini (gambar 1), terlihat bahwa EURGBP sedang menguji
level-level support-nya di kisaran 0.7160. Harga masih belum
terkonfirmasi turun karena masih bertahan di kisaran support
penting
0.7000 (dekat level terendah 10 Maret 2015). Potensi turun lebih
dalam baru terbuka dengan pergerakan harga di bawah kisaran support
0.7000 tersebut. Potensi target pelemahan ada di kisaran 0.6670.
Sementara penguatan di atas 0.7000 akan membawa Euro kembali ke
kisaran 0.7280 atau mungkin ke 0.7490.Pembelian Obligasi ECB Turut
Menekan EuroPotensi penurunan Euro ini bukan hanya akan dipengaruhi
oleh kebuntuan negosiasi Yunani. Efek dari stimulus pelonggaran
kuantitatif Bank Sentral Eropa (ECB) turut menjadi
faktor penekan nilai tukar Euro. ECB masih rajin membeli
obligasi negara di pasar sekunder dengan rata-rata pembelian 60
miliar Euro per bulannya. Bahkan menjelang libur musim panas tahun
ini, ECB berniat untuk memperbesar pembelian di atas nilai
rata-rata karena pasar obligasi menjadi kurang aktif di saat
liburan pada pertengahan Juli hingga Agustus.
8 Futures Monthly www.mifx.com
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi June 2015
Gambar 1. Grafik Mingguan EURGBP
Sumber: MonexTrader MT4
Pelemahan Euro karena negosiasi bailout akan terlihat jelas pada
pergerakan turun pasangan mata uang EURGBP.
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
-
Pembelian Obligasi ECB Turut Menekan Euro
Potensi penurunan Euro ini bukan hanya akan dipengaruhi oleh
kebuntuan negosiasi Yunani. Efek dari stimulus pelonggaran
kuantitatif Bank Sentral Eropa (ECB) turut menjadi faktor penekan
nilai tukar Euro. ECB masih rajin membeli obligasi negara di pasar
sekunder dengan rata-rata pembelian 60 miliar Euro per bulannya.
Bahkan menjelang libur
musim panas tahun ini, ECB berniat untuk memperbesar pembelian
di atas nilai rata-rata karena pasar obligasi menjadi kurang aktif
di saat liburan pada pertengahan Juli hingga Agustus.Studi
Teknikal: Pasangan mata uang EURUSD mempertahankan potensi
penguatannya karena masih berada di atas kisaran support 1.1050.
Harga masih mungkin berbalik lagi mendekati area resisten 1.1540.
Penguatan di atas area tersebut akan membuka potensi penguatan
lanjutan ke area 1.1870.
Sementara penembusan ke bawah area support berpotensi mendorong
harga melemah ke dekat kisaran support penting 1.0450. support
penting ini telah dua kali diuji. Apabila masih cukup kuat, harga
berpeluang kembali rebound. Namun bila tertembus ke bawah, terbuka
potensi target ke kisaran 1.0330-1.0130.
www.mifx.com Futures Monthly 9
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi June 2015
Gambar 2. Grafik Mingguan EURUSD
Sumber: MonexTrader
Efek dari stimulus pelonggaran kuantitatif Bank Sentral Eropa
(ECB) turut menjadi faktor penekan nilai tukar Euro
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
-
Potensi Deflasi Memberikan Sentimen
Negatif ke Poundsterling
Di luar proyeksi analis, rilisan data Indeks Harga Konsumen
(CPI) year-on-year Inggris untuk bulan April turun 0,1%
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini merupakan
yang pertama kali sejak tahun 1960. Bank Sentral Inggris (BoE)
telah memprediksi penurunan tingkat inflasi
dalam penjelasan laporan inflasinya.
BoE memperkirakan inflasi akan sangat rendah dalam beberapa
bulan ke depan. Namun menjelang akhir
tahun, akan mulai terlihat pemulihan tingkat inflasi sebelum
akhirnya mencapai target 2% di tahun 2017.
Data inflasi yang negatif ini semakin menegaskan tidak akan
terjadi kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat. BoE
kemungkinan baru akan mulai menaikkan tingkat suku bunganya pada
kuartal II tahun depan. Sikap BoE yang dovish ini berpotensi
memberikan sentimen negatif ke poundsterling.Studi Teknikal:
Pergerakan GBPUSD terlihat masih memperlihatkan potensi
kenaikan. Namun resistance 1.5890-1.6030 kemungkinan bisa
menahan penguatan lebih lanjut GBPUSD dan mendorong harga bergerak
sideways. Sementara penembusan kisaran support di sekitar 1.5300
berpotensi membuka bias turun. Potensi target terdekat di kisaran
1.5070 dan potensi target berikutnya di kisaran 1.4850.
10 Futures Monthly www.mifx.com
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi June 2015
Gambar 3. Grafik Mingguan GBPUSD
Sumber: MonexTrader
Data inflasi yang negatif ini
semakin menegaskan tidak akan terjadi kenaikan suku bunga acuan
dalam waktu dekat.
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
-
Hasil laporan laba rugi emiten bursa Amerika Serikat (AS)
periode kuartal I menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di sana
tengah kesulitan menghadapi tantangan global, khususnya akibat
nilai tukar Dollar yang terlampau kuat. Hanya tiga dari 12
perusahaan dalam indeks Dow Jones yang berhasil mempertahankan
perolehan laba di pasar Eropa (lihat gambar 1). Sebanyak 11
perusahaan bahkan secara terang-terangan menuding penguatan Dollar
terhadap Euro sebagai kendala utama di awal tahun 2015. Sampai
dengan pertengahan bulan Mei, nilai tukar Dollar memang telah turun
hampir 7% terhadap valuta tunggal Eropa dibandingkan dua bulan
sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, penguatan
kurs masih tergolong tinggi, mencapai hampir 20%. Fakta ini
menyiratkan besarnya tantangan bagi perusahaan-perusahan AS yang
berbisnis di luar negeri. Kondisi ekonomi domestik disinyalir akan
mengganggu kinerja Wall Street di pertengahan tahun. Seperti
diketahui,
defisit perdagangan AS periode Maret membengkak 43% ke level
tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir yaitu dari $15,5 miliar menjadi
$51,4 miliar. Kenaikan impor sebesar 7,7% gagal diimbangi oleh
sektor ekspor yang kenaikannya hanya mencapai 0,9%. Padahal
perekonomian dalam negeri juga belum berdenyut normal karena minat
belanja konsumen sedang turun. Gubernur Federal Reserve Bank, Janet
Yellen, sempat berusaha menggugah semangat pelaku pasar keuangan
dengan menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sudah sesuai dengan
ekspektasi bank sentral. Walaupun statement itu menjaga asa
kenaikan suku bunga tahun ini, investor melihat peluang
realisasinya di bulan Juni semakin mengecil dan kemungkinan
ditunda sampai September mendatang. Penundaan ini tentunya akan
membuka kesempatan bagi bursa saham untuk mencetak rekor tinggi
lagi di bulan Juni. Pelaku pasar saham dunia juga memegang erat
janji Anggota Dewan European Central Bank (ECB), Benoit Coeure,
yang akan menambah porsi pembelian obligasi via program
quantitative easing di pertengahan tahun. Stimulus baru ECB ini
diharapkan bisa menambah jumlah likuiditas di pasar keuangan
sehingga ikut berdampak positif terhadap pasar saham.
Futures Monthly Edisi June 2015
Bursa saham Wall Street segera mengalami fluktuasi pasca
berakhirnya musim laporan keuangan emiten. Selain itu, tren
penguatan Dollar dan kontroversi timing kenaikan suku bunga acuan
diyakini juga akan membayangi pergerakan harga. Amerika Serikat
masih menjadi kiblat pelaku pasar finansial dunia, meskipun mencuat
kabar tentang stimulus ekonomi di wilayah Eropa.
www.mifx.com Futures Monthly 11
STOCK INDEX MARKET OUTLOOK Yulia Safrina - Researcher and
Analyst Monex
Bersiap Hadapi Periode Fluktuatif
Gambar 1. Pertumbuhan Pendapatan 12 Perusahaan Dow Jones
Sumber: Factset Research System
-
Indeks Nikkei JepangKinerja perekonomian Jepang relatif
memuaskan jelang kuartal II. Jumlah pesanan mesin, yang menjadi
indikator aktivitas sektor manufaktur, berhasil pulih di bulan
Maret dengan kenaikan sebesar 2,9%. Data ini merupakan salah satu
komponen penting dalam neraca ekonomi Jepang karena mencakup 15%
dari nilai Produk Domestik Bruto (GDP) nasional. GDP negara ekonomi
terbesar ke-3 dunia ini naik 0,6% di kuartal I berkat pertumbuhan
konsumsi dan belanja modal perusahaan masing-masing sebesar 0,4%.
Menyikapi data terbaru itu, Gubernur Bank of Japan optimis pihaknya
tidak perlu menyuntik stimulus baru lagi untuk meraih target
inflasi 2%.
Kalau biasanya pelemahan Yen menjadi motor utama penggerak
saham-saham Jepang, maka kini perhatian investor terbelah ke
laporan upah tenaga kerja yang masih stagnan. Analis menyarankan
agar laporan tingkat upah ikut diperhatikan sebagai faktor
pendukung bullish pasar saham Jepang. Mereka berargumen kalau
kenaikan upah akan berdampak terhadap sektor perekonomian karena
turut membantu kenaikan daya beli konsumen dan perolehan laba
perusahaan. Studi teknikal: Pada grafik mingguan, indeks Nikkei
Berkala mengisyaratkan pergerakan bearish. Garis sinyal MACD
mengarah ke atas histogram, menandai kecenderungan
turun. Begitu pula indikator Stochastic, yang bergerak turun
untuk keluar dari area jenuh beli. support terdekat berada di
kisaran 19320, dan break area ini seharusnya dapat mengkonfirmasi
tren bearish untuk menguji support 18360 atau bahkan area 17750.
Sementara jika harga konsisten menguat dari resisten 20885, harga
akan terdorong ke area resisten berikutnya di 21615-22470.
12 Futures Monthly www.mifx.com
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi June 2015
Gambar 2. Grafik Pergerakan Indeks Nikkei Berkala
Kalau biasanya pelemahan Yen menjadi motor utama penggerak
saham-saham Jepang, maka kini perhatian investor terbelah ke
laporan upah tenaga kerja yang masih stagnan.
Yulia Safrina - Researcher and Analyst Monex
Sumber: Monex Trader
-
Indeks Hang Seng Hong Kong
Stimulus moneter China masih menjadi tema utama dalam setiap
sesi perdagangan indeks Hang Seng. Sayangnya data-data bulan Mei
menunjukkan bahwa sektor ekonomi Tiongkok masih memerlukan stimulus
ekstra. Hasil indeks manufaktur versi China Federation of Logistics
and Purchasing (CFLP) di bulan April stagnan pada level 50.1.
Sedangkan data serupa versi HSBC memperlihatkan potret yang lebih
buruk dengan raihan angka hanya mencapai 48.9 di bulan April, lebih
rendah dari ekspektasi (49.4) dan laporan bulan sebelumnya
(49.2).
Tingkat inflasi tahunan di negara itu juga masih jauh dari
target bank sentral. Indeks Harga Konsumen atau CPI hanya meningkat
1,5% dibandingkan tahun sebelumnya, masih lebih rendah dari
prediksi kenaikan 1,6% dan jauh dari target 3% yang ditetapkan
Peoples Bank of China. Bank sentral diprediksi masih akan agresif
memerangi disinflasi (perlambatan
inflasi ) melalui pemangkasan tingkat suku bunga di bulan Juni.
Tingkat suku bunga yang semakin rendah akan berbanding terbalik
dengan jumlah likuiditas, dan hal tersebut seharusnya dapat
menguntungkan pasar saham.
Studi teknikal: Indeks Hang Seng memiliki kesempatan untuk
menguat jika mengacu pada sinyal bullish dari MACD. Peluang bullish
Hang Seng dapat mendekati area resisten 28610, 29185 dan 29985.
Namun indikator Stochastic masih berada di area jenuh beli sehingga
menyiratkan potensi koreksi. Pelemahan indeks Hang Seng akan
menguji support 26780, 26190 (Fibonacci 38,2%), dan 25600
(Fibonacci 50%).
www.mifx.com Futures Monthly 13
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi June 2015
Stimulus moneter China masih menjadi tema utama dalam setiap
sesi perdagangan indeks Hang Seng.
Sumber: Monex Trader
Gambar 3. Grafik Pergerakan Indeks Hang Seng Berkala
Yulia Safrina - Researcher and Analyst Monex
-
Indeks KOSPI Korea SelatanInvestor asing terus memompa dananya
ke dalam pasar saham Korea Selatan selama 3 bulan berturut-turut
per April 2015. Menurut Financial Supervisory Service (FSS)
pembelian saham-saham Korea Selatan oleh investor asing naik 60%
dibandingkan satu bulan sebelumnya yakni sebesar 4,7 triliun Won
($4,3 miliar) atau setara 30,7% dari kapitalisasi pasar. Kombinasi
antara pemulihan ekonomi di AS dan berlanjutnya tren stimulus
moneter di Eropa mendorong masuknya investasi asing ke pasar saham
Korea Selatan. Selain itu, analis juga optimis laporan laba rugi
emiten akan semakin bagus di kuartal II. Performa apik bursa Korea
Selatan juga dipengaruhi oleh aturan baru berupa kenaikan trading
limit dari 15% menjadi
30% yang mulai berlaku pada 15 Juni mendatang. Langkah ini
dilakukan untuk meningkatkan minat investasi ke pasar saham dan
melindungi investor dari aksi spekulan yang kerap memicu
volatilitas di pasar. Saat ini, sistem secara otomatis akan
membendung volatilitas berlebih dengan menghentikan perdagangan
jika harga naik atau turun sebanyak 15%. Spekulan biasanya
memanipulasi sistem ini dengan cara mendorong harga ke dekat batas
tertingginya jelang akhir perdagangan untuk kemudian mengambil
untung keesokan harinya di saat pelaku pasar menduga akan ada
rally. Sistem baru ini diharapkan bisa memaksa spekulan berpikir
dua kali sebelum berniat memanipulasi pasar karena risikonya jadi
lebih tinggi.
Studi teknikal: Indikator Stochastic dan MACD (mingguan)
memperlihatkan sinyal berlawanan. Indikator MACD yang berada di
atas level nol mengisyaratkan potensi bullish dengan penguatan
mengarah ke resisten 270.55 (Fibonacci 38.2%), 279.65 (Fibonacci
23.6%) dan 287.70. Sebaliknya indikator Stochastic cenderung
menyajikan outlook bearish. support penting perdagangan KOSPI
terletak di kisaran 255.50 (Fibonacci 61.8%), 245.60, dan
237.30.
Sumber: Thomson Reuters Eikon
Performa apik bursa Korea Selatan
juga dipengaruhi oleh aturan baru
berupa kenaikan trading limit dari
15% menjadi 30% yang mulai
berlaku pada 15 Juni mendatang.
14 Futures Monthly www.mifx.com
Gambar 4. Grafik Pergerakan Indeks KOSPI Berkala
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi June 2015
Yulia Safrina - Researcher and Analyst Monex
-
Bencana tanah longsor yang menimpa warga masyarakat di Kabupaten
Bandung mengundang keprihatinan bagi keluarga besar PT Monex
Investindo Futures. Longsor terjadi di kampung Cibitung, desa
Margamukti, Pengalengan Kabupaten Bandung Jawa Barat pada tanggal 5
Mei 2015 pukul 14.40 WIB dan mengakibatkan 9 orang meninggal dunia.
Sementara sejumlah warga ikut terluka dan sekitar 200 warga harus
diungsikan. Kerugian lain akibat bencana adalah kerusakan beberapa
fasilitas publik seperti jalan dan perkebunan termasuk 11 rumah
warga yang tertimbun tanah.Tepat satu hari setelah perayaan hari
ulang tahun ke-15 yang ditandai dengan bakti sosial donor darah,
perusahaan pialang berjangka terbaik di Indonesia melalui divisi
CSR Monex m.a.d menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan
kepada korban longsor di Pengalengan, Bandung. Sumbangan disalurkan
atas
bantuan tim Monex cabang Bandung dan Harley Davidson Club
Indonesia (Bandung). Adapun barang yang diberikan kepada para
korban longsor antara lain kain sarung, makanan, obat-obatan, susu
dan popok bayi.Bantuan tersebut diserahkan oleh Weigiawan selaku
Vice President PT Monex Investindo Futures dan diterima dengan baik
oleh kepala posko pengungsian Kampung Cibitung pada tanggal 9 Mei
2015. Prosesi penyerahan dihadiri pula oleh Monex cabang Bandung
yang diwakili oleh Shasya, Hilda dan Dicky. Selain menyerahkan
sumbangan di posko pengungsian kampung Cibitung, Monex m.a.d juga
membagikan bantuan ke-dua pada tanggal 11 Mei 2015 melalui posko
Brotherhood Bandung.Monex m.a.d berharap sumbangsih yang diberikan
dalam program kepedulian ini dapat meringankan beban para korban
bencana tanah
longsor di Pengalengan, Bandung. Semoga di usianya yang ke-15,
Monex dapat terus berkembang baik dalam sisi bisnis maupun
program-program sosialnya. Selamat ulang tahun Monex!
www.mifx.com Futures Monthly 15
Monex 15th Anniversary - Peduli Sesama
Futures Monthly Edisi May 2015
LIPUTAN CSR
Peliput Acara : Adinda ArdaniaCopy Writing : Dimas Reza
Weigiawan, Vice President Monex Investindo Futures menyerahkan
bantuan secara langsung di Posko Pengungsian Kp. Cibitung, Desa
Margamukti.
Penyerahan Bantuan di Posko Brotherhood Bandung.
Distribusi Bantuan di Posko Kp.Cibitung, Desa Margamukti.
-
Harga emas keluar dari teritorinya hingga bergerak ke atas level
US$1.230 per troy ons di bulan Mei lalu. Manuver itu tidak bertahan
lama karena harga kemudian merosot sebanyak $20 tetapi masih berada
di atas level $1.200. Selama 3 bulan terakhir, emas mondar-mandir
antara area resistance $1.220-an dan support di $1.175-an. Range
pergerakannya tergolong sempit karena tidak pernah lebih dari $50
per troy ons.Pelaku pasar tidak memiliki trigger atau alasan untuk
mendorong emas supaya keluar dari range-nya. Federal Reserve Bank
masih membayangi pasar
dengan wacana kenaikan suku bunganya. Isu terbaru yang beredar
menyebut kalau The Fed belum akan menaikkan suku bunganya di bulan
Juni. Bank sentral paling berpengaruh di dunia ini kemungkinan baru
mengubah kebijakan suku bunganya di bulan September atau bahkan
setelahnya. Investor sebelumnya memperkirakan suku bunga naik di
bulan Juni, akan tetapi seiring waktu berjalan ekspektasi mulai
berubah karena hasil data ekonomi Amerika Serikat (AS) belum
memuaskan banyak pihak. Selain data pertumbuhan ekonomi, laporan
penjualan ritel dan kinerja manufaktur juga tidak sesuai
dengan harapan bank sentral. Bahkan tingkat kepercayaan
masyarakat di sana tidak stabil dan cenderung turun naik sejak
Desember 2014. Penundaan realisasi kenaikan suku bunga merupakan
sinyal positif untuk emas meski laju penguatannya diyakini
terbatas. Bagaimana menyiasati pergerakan harga emas yang cenderung
ranging?
Futures Monthly Edisi June 2015Johannes Ginting CSA Head of
Education Monex
Bosan menunggu kenaikan harga emas ke level yang diinginkan?
Sebagian investor pasti mengalami hal tersebut. Harga emas belum
pulih lagi sejak anjlok dari level $1.500 per troy ons dan maksimal
hanya mampu menyentuh $1.300 di awal tahun. Sejak itu, harganya
bahkan merosot jauh ke bawah level $1.142. Namun bukan berarti
peluang anda untuk meraih keuntungan otomatis tertutup.
16 Futures Monthly www.mifx.com
GOLD OUTLOOK
Ambil Peluang Saat Harga Mondar-Mandir!
Penundaan realisasi kenaikan
suku bunga merupakan sinyal
positif untuk emas meski laju
penguatannya diyakini terbatas
-
Pergerakan mondar-mandir emas membuka peluang untuk pengambilan
posisi beli dan jual. Di pasar berjangka, pelaku pasar punya
kesempatan untuk mengambil posisi jual terlebih dahulu tanpa perlu
melakukan pembelian di awal. Dengan demikian maka keuntungan bisa
terus diraih tanpa melihat apakah harga sedang naik ataupun turun.
Transaksi emas online menjadi alternatif menarik bagi masyarakat
yang menyukai logam mulia, terutama mereka yang selama ini terbiasa
melakukan jual beli logam mulia dalam bentuk fisik. Proses
transaksi bahkan jauh lebih aman karena bisa dilakukan kapanpun dan
di manapun secara online melalui komputer atau smartphone.
Kembali ke pergerakan emas yang naik turun di level harga
tertentu, investor dapat menempatkan posisi jual di area resistance
atau titik atas harga, dan menempatkan posisi beli di area support
atau titik bawah harga. Bagaimana jika harga keluar dari
teritorinya? Investor dapat memangkas kerugian dengan cut loss atau
menutup posisi. Langkah lainnya adalah dengan memangkas kerugian
dan berbalik arah dari posisi sebelumnya. Sebelum memilih untuk
melakukan perdagangan online di bursa berjangka, ada baiknya anda
memahami dulu mekanisme transaksinya, termasuk untung dan ruginya.
Gunakan fasilitas demo account terlebih dahulu untuk
merasakan secara langsung cara kerja transaksi berjangka secara
online. Silakan mencoba, siapa tahu trading emas online cocok
dijadikan alternatif bisnis Anda. Analisa Teknikal : Harga emas di
chart 4 jam, masih dalam tren bearish. Emas bergerak dalam range
$1,175 support dan $1,234 sebagai Resistance. Dalam Hitungan
Fibonacci, angka 61,8% akan menjadi resistance emas berikutnya, di
level $1,242. Jika level ini tembus, maka harga berpotensi menuju
level $1,300. Untuk support, sebelum sentuh level $1,175, harga
perlu melewati pergerakan rata-rata 200 hari (EMA200) di area
$1,200.
GOLD OUTLOOKFutures Monthly Edisi June 2015
Johannes Ginting Head of Education Monex
www.mifx.com Futures Monthly 17
Sumber: Monex Trader
-
18 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi June 2015
PROCEDURES FOR OPENING AN ACCOUNT
18 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi May 2015
PROCEDURES FOR OPENING AN ACCOUNT
-
www.mifx.com Futures Monthly 19
Futures Monthly Edisi June 2015
PROCEDURES FOR OPENING AN ACCOUNT
www.mifx.com Futures Monthly 19
Futures Monthly Edisi May 2015
PROCEDURES FOR OPENING AN ACCOUNT
-
Faktor geopolitik kemungkinan masih mendominasi pergerakan harga
minyak mentah di bulan Juni. Potensi konflik di beberapa negara
Timur Tengah rentan mengganggu suplai dan mendukung penguatan
harga. Salah satu isu yang patut dicermati adalah perang antara
pasukan koalisi yang dipimpin tentara Arab Saudi dengan pemberontak
Houthi di Yaman. Kabar tentang adanya dukungan Iran terhadap
kelompok pemberontak dikhawatirkan bisa memperuncing ketegangan
antara dua negara produsen minyak terbesar dunia itu. Di Iran
sendiri kondisi dalam negeri sedang memanas terutama setelah
militan Islamic State berhasil merebut ibukota provinsi Ramadi di
pekan ke-3 bulan Mei. Kendati belum berdampak signifikan terhadap
sektor ekspor, perang tersebut rawan mengganggu stabilitas pasokan
minyak dari Iran.
Harga emas hitam kemungkinan
juga akan mendapat support dari pergerakan bearish nilai tukar
Dollar AS jelang rapat Dewan Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat
(AS) pada 16 dan 17 Juni mendatang. Pelemahan Dollar sejatinya akan
membuat komoditas berdenominasi Greenback jadi lebih murah bagi
pemegang mata uang lainnya. Valuta utama dunia ini lesu setelah
Federal Reserve Bank pada bulan April lalu memberi isyarat
keengganan untuk menaikkan suku bunga di bulan Juni, menyusul
serangkaian data ekonomi domestik yang lemah. Estimasi awal
memperlihatkan pertumbuhan di negara perekonomian terbesar dunia
ini hanya mencapai 0,2% di 3 bulan pertama 2015, setelah
berekspansi 2,2% pada kuartal terakhir tahun lalu. Penjualan ritel
bulan April juga tidak meningkat karena konsumen masih saja
melakukan penghematan belanja. Fenomena ini berdampak
negatif terhadap laju pertumbuhan di kuartal II mengingat sektor
belanja konsumen berkontribusi besar terhadap perekonomian AS.
Namun Dollar juga masih memiliki ruang penguatan jika data-data
ekonomi mendatang lebih solid dibanding perkiraan. Sementara itu di
China, bank sentralnya secara mengejutkan telah memangkas suku
bunga untuk ke-3 kalinya dalam 6 bulan terakhir guna mendorong
pertumbuhan ekonomi. Negara konsumen energi terbesar ke-2 dunia ini
juga menorehkan rekor impor minyak tertinggi yakni sebesar 7,4 juta
barel di bulan April sekaligus melampaui impor minyak AS yang
sebesar 7,2 juta barel. Data tersebut sejalan dengan survei Platts,
di mana permintaan riil minyak di China naik 6,5% pada bulan Maret
dibandingkan satu tahun sebelumnya atau pertumbuhan tertinggi sejak
September 2014.
Futures Monthly Edisi June 2015
www.mifx.com Futures Monthly 21
Selain faktor geopolitik yang semakin memanas di Timur Tengah,
pelemahan Dollar turut menjadi motor penggerak harga minyak yang
terapresiasi sampai $12 di bulan April. Namun rally kemudian
terhenti di bulan Mei karena ada kekhawatiran tentang banjir
pasokan yang lebih besar dibandingkan permintaan, terutama dari dua
negara konsumen utama dunia. Pertemuan Organization of Petroleum
Exporting Countries (OPEC) awal Juni ini akan kembali menguji trend
harga emas hitam.
Vidi Yuliansyah - Researcher & Analyst Monex
COMMODITY FOCUS
Ujian Konsistensi Harga Minyak
-
22 Futures Monthly www.mifx.com
Terlepas dari dukungan fundamental yang diberikan China,
sebagian pelaku pasar masih belum yakin kalau penguatan harga akan
terjadi dalam jangka panjang di tengah limpahan suplai di pasar.
Bank investasi Morgan Stanley berpendapat bahwa diperlukan
pemangkasan investasi migas yang lebih besar untuk menjamin
pemulihan harga minyak. Berdasarkan data terakhir, pasokan minyak
dunia diperkirakan sudah melampaui volume permintaan yakni antara
1,5 juta dan 2,5 juta barel sejak awal tahun. OPEC berkilah kalau
limpahan suplai lebih disebabkan oleh surplus produksi shale oil
dari AS, meski beberapa lembaga energi berpendapat banjir pasokan
dipengaruhi oleh bertambahnya hasil produksi OPEC
sendiri. Negara-negara anggota seperti Arab Saudi, Kuwait dan
Uni Emirat Arab dilaporkan telah menambah jumlah rig-nya sebagai
cara untuk menjaga pangsa pasarnya masing-masing. Setali tiga uang,
produksi Iran juga sudah menyentuh level tertinggi sejak Juli 2012.
Adapun di AS, volume stok minyak juga sedang berada pada level
tertingginya. Menurut laporan Energy Information Administration
(EIA), persediaan minyak masih berada di sekitar level tertinggi
dalam 80 tahun terakhir meski jumlah rig yang aktif telah berkurang
lebih dari 50% sejak September tahun lalu. Hasil produksi bahkan
diprediksi mengalami rebound seiring lambatnya
penurunan jumlah rig. Kondisi ini yang berpotensi memunculkan
tekanan lagi terhadap harga minyak dunia. Sedangkan untuk proyeksi
permintaan, baik OPEC maupun International Energy Agency (IEA)
sama-sama menyajikan pandangan yang lebih optimis. Dalam Oil Market
Report bulan Mei, OPEC meyakini pemulihan ekonomi negara-negara
Eropa anggota OECD akan mendorong permintaan minyak dunia ke
kisaran 92,5 juta barel per hari di tahun 2015 atau 1,18 juta barel
per hari lebih banyak dibandingkan total permintaan pada tahun 2014
lalu. Sedangkan IEA mengatakan harga minyak yang lebih rendah akan
mendorong permintaan global untuk tumbuh 1,1 juta barel per hari
menjadi 93,6 juta barel per hari pada tahun ini.Studi Teknikal:
Bias masih cenderung bullish meski tetap dibutuhkan penembusan
konsisten ke
atas area 64.35 (fibo 61,8% dari 33.19-114.81) untuk memicu
momentum bullish lebih lanjut menuju area 69.50 dan 74.00 (fibo
50,0%). Di sisi sebaliknya, support terdekat berada di area 58.30.
Mengacu pada Stochastic dan RSI yang telah oversold, break kembali
ke bawah area tersebut seharusnya bisa memicu skenario koreksi
bearish untuk menguji ulang area 53.60 atau bahkan 48.05.
Gambar 1. Grafik Pergerakan Harga Minyak Mentah Dunia
COMMODITY FOCUS
Sumber: Monex Trader
Futures Monthly Edisi June 2015Vidi Yuliansyah - Researcher
& Analyst Monex
beberapa lembaga energi berpendapat banjir pasokan dipengaruhi
oleh bertambahnya hasil produksi OPEC sendiri.
-
www.mifx.com Futures Monthly 23
Futures Monthly Edisi June 2015Ariana Nur Akbar Educator
Monex
MULTILATERAL PRODUCT
Isu utama yang sekarang menjadi bahan sorotan di pasar komoditas
adalah pengenaan pajak ekspor untuk minyak kelapa sawit. Pemerintah
negara produsen ingin menggenjot pemasukan untuk membiayai subsidi
biodiesel, penanaman kembali, riset serta fasilitas bagi produsen
dan petani minyak sawit untuk meningkatkan hasil produksi mereka.
Kebijakan pajak tersebut dipastikan memberi tekanan terhadap harga
crude palm oil (CPO). Untuk mengimbanginya, pemerintah Indonesia
saat ini berkonsentrasi untuk menggenjot konsumsi domestik dengan
mengurangi ketergantungan terhadap
bahan bakar solar atau diesel. Ketentuan ini akan berdampak para
volume peredaran CPO di luar negeri. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat efek ganda yang akan hadir, yakni penurunan harga namun
berujung pula pada optimalisasi penggunaan minyak sawit sebagai
bahan bakar untuk biodiesel. Patut dicermati lagi apakah akan
terjadi pergolakan harga di luar negeri, khususnya menyambut bulan
puasa dan hari raya umat Muslim. Kabar baik sempat muncul dari
laporan impor bulan Maret 2015. Jumlah impor minyak sawit ke negara
India naik sebanyak 25% pada angka
682.274 ton dibandingkan bulan Maret satu tahun sebelumnya.
Pemicu utama dari kenaikan impor sawit tidak lain adalah turunnya
biaya pengiriman dari Indonesia dan Malaysia (data Solvent
Extractors Association). Sayangnya hal tersebut tidak berdampak
besar terhadap pergerakan harga karena beban pajak ekspor minyak
sawit Malaysia masih terhitung besar yakni mencapai 4,5%. Untuk
sementara waktu belum ada tanda-tanda pemerintah Negeri Jiran mau
menurunkannya lagi hingga level 0%. Kebijakan ini akan disikapi
secara negatif oleh pelaku pasar sehingga peluang penguatan harga
menjadi sangat tipis.
Harga komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO)
masih tertekan. Selain kalah saing dari produk pesaingnya semacam
minyak kedelai dan minyak jagung, CPO juga kehilangan peminat
akibat kebijakan pajak di negara produsen. Kemungkinan besar salah
satu hasil bumi andalan Indonesia ini tidak akan lagi menikmati
momentum dari bulan puasa dan hari raya umat muslim.
Awan Gelap CPO di Pertengahan Tahun
-
24 Futures Monthly www.mifx.com
MULTILATERAL PRODUCT
Di sisi lain, jumlah persediaan yang tinggi juga menghambat
kenaikan harga minyak sawit, bahkan sampai jangka panjang.
Kombinasi antara pengenaan pajak ekspor, harga produk substitusi
yang bersaing dan rendahnya minat pelaku pasar jelang hari raya
akan menjadi penghalang utamanya. Selama subsidi yang diberikan
hanya berlaku secara lokal maka konsumsi CPO akan berkurang,
ditandai dengan beralihnya permintaan dari produk sawit ke bahan
lain semacam minyak jagung dan minyak kedelai
Studi teknikal: grafik trend channel yang semakin curam
menandakan bahwa harga belum akan terangkat. Walau indikator
Bollinger Band segera memunculkan trend kenaikan baru, pergerakan
candlestick masih berada di bawah area Upper Band. Selama belum
menembus ke atas area tersebut, maka penguatan harga belum akan
terjadi, bahkan tidak tertutup kemungkinan terjadinya failure.
Indikator MACD juga masih menunjukkan potensi pelemahan harga
karena bergerak di bawah area 0 (nol). Arah RSI memang berlawanan,
namun dengan masih
bertahannya indikasi dekat area 30 maka tren penguatan saat ini
masih meragukan. Sementara persilangan Stochastic masih belum
memberikan konfirmasi penguatan. Terbuka peluang penurunan harga
CPO ke 1940 (Fibo 38,2%), 1707 (Fibo 23,6%) hingga ke area
terbawahnya di 1329 (Fibo 0%). Penguatan harga akan mengarah ke
2317 (Fibo 61,8%) dan 2928 (Fibo 100%).
Futures Monthly Edisi June 2015Ariana Nur Akbar Educator
Monex
Grafik Pergerakan Harga CPO (April-Mei 2015)
Sumber: Reuters
Di sisi lain, jumlah persediaan yang tinggi juga menghambat
kenaikan harga minyak sawit, bahkan sampai jangka panjang.
-
Profil Perusahaan
Facebook Inc adalah perusahaan penyedia layanan media sosial.
Website ini menyambungkan tali komunikasi antara penggunanya dengan
keluarga, teman dan rekan-rekan kerja. Facebook telah mengembangkan
teknologi yang memfasilitasi masyarakat untuk sharing informasi,
foto, link website dan video. Penggunanya tidak hanya bisa saling
berbagi informasi, namun juga membatasi akses ke informasi
pribadinya berdasarkan kriteria spesifik yang mereka inginkan.
Logika Investasi:
- Masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook
dibandingkan website lainnya setiap hari. Perusahaan jejaring
sosial akan mendapatkan momentum bisnis seiring dengan terbukanya
peluang dari pemasangan iklan, khususnya di tengah tingginya
penggunaan gadget mobile (seperti smartphone dan tablet). Hal ini
tidak bisa diabaikan begitu saja oleh pihak pengiklan. - Facebook
mencatat kemajuan
signifikan dalam penguasaan pangsa
pasar dan jumlah basis penggunanya semakin bertambah
(profitable), target perolehan laba juga meningkat dan akan terus
meningkat.
- Melalui pengumpulan informasi profil, jaringan sosial dan
aktivitas penggunanya di internet, Facebook mempunyai keuntungan
database yang sangat berharga bagi pengiklan.
- Meski rata-rata jumlah iklan masih relatif rendah, perusahaan
ini dapat mengembalikan modal dan meningkatkan probabilitas labanya
karena belanja juga tidak terlalu besar.
Futures Monthly Edisi June 2015
www.mifx.com Futures Monthly 25
Vicky Amarnani Market Strategist Monex
CFD STRATEGY
Saham Internet Pilihan
Facebook masih mencatat traffic kunjungan yang tinggi
berdasarkan hasil penelitian terbaru.
-
- Facebook masih mencatat traffic kunjungan yang tinggi
berdasarkan hasil penelitian terbaru. Perusahaan ini juga bekerja
baik dalam memperluas bisnis mobile-nya. Risiko: Aturan dan
regulasi tentang aspek privasi dapat menghambat pengembangan
layanan baru. Strategi Trading:
Seperti diilustrasikan pada gambar 1 di bawah ini, investor dan
trader dapat mengincar koreksi kecil dekat level support $78.00
untuk dijadikan titik
entry. Support kuat ditempatkan di atas $70.00 dan level-level
target ditaruh dekat level high terakhir atau pada kisaran $85.00 -
$87.00 untuk 6 bulan ke depan. Profil Perusahaan: Baidu menjalankan
bisnis
mesin pencari internet. Perusahaan menawarkan pencarian
berdasarkan algoritma, pencarian perusahaan, berita, MP3, gambar,
bantuan suara, penyimpanan online dan layanan navigasi. Baidu
melayani penggunanya di seluruh dunia.
CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi June 2015
26 Futures Monthly www.mifx.com
Vicky Amarnani Market Strategist Monex
Gambar 1: Daily Chart Facebook
Sumber: Monex Trader
-
www.mifx.com Futures Monthly 27
CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi June 2015
Vicky Amarnani Market Strategist Monex
Logika Investasi:
- Baidu adalah mesin pencari terbesar yang menguasai 80% total
omset di industri mesin pencari di China. Terdapat 470 juta
pengguna mesin pencari aktif di negara itu. - Penetrasi internet
saat ini masih sangat kecil yakni hanya di atas 40%, namun
diprediksi akan meningkat seiring peralihan trend ke perangkat
mobile. - Beli saat melemah. Secara fundamental, Baidu akan terus
diuntungkan oleh meningkatnya penetrasi mobile di China, dan
tekanan harga saham belakangan ini justru memberikan level entry
yang atraktif. Perusahaan sedang agresif belanja untuk mendukung
produk mobile-nya dengan tujuan menghubungkan masyarakat
dengan internet. Agresivitas ini akan berkurang saat layanan
baru tersebut mencapai sasaran dan berbalik menjadi marjin
substansial dan pertumbuhan laba. - Baidu terus berkembang di
bisnis mobile dengan pengguna 600 juta dan pengguna aktif per bulan
via mobile serta aplikasi map-nya mencapai 270 juta orang. Sebanyak
50% pemasukan dihasilkan dari pencarian via mobile di kuartal I.
Terlepas dari kuatnya
perkembangan online to offline (O2O), pencarian via mobile masih
sangat kurang sehingga perusahaan fokus berusaha mempersempit jarak
antara mobile dan PC. Dengan berbekal aplikasi gateway (pencarian
dan map), Baidu dalam posisi yang bagus untuk diuntungkan oleh
peningkatan mobile O2O di China dan omsetnya berpotensi tumbuh
lebih besar di masa depan.
Risiko: biaya akuisisi traffic yang lebih mahal, biaya investasi
layanan mobile dan kerugian dari investasi tersebut. Strategi
Trading: seperti di-ilustrasikan pada gambar 2 (weekly chart
Baidu), sahamnya mencatat rally yang bagus sejak 2013 dengan level
tertinggi di $251.90 pada bulan November 2014. Sekarang harganya
terkoreksi sekitar 20% sehingga menyediakan entry point yang
atraktif. Saham Baidu berpotensi rally ke level $235 dan support
$185 diprediksi akan bertahan, dan apabila pecah ke bawah level ini
maka akan mengindikasikan akhir dari uptrend. Sangat penting untuk
lebih dulu mengenali volatilitas yang kini sedang terjadi di pasar
dan memastikan bahwa strategi trading sesuai dengan risiko dan gaya
anda sendiri. Selamat mencoba, investor dan trader! Tetap
fokus.
Gambar 2: Daily Chart Baidu
Sumber: Monex Trader
-
Futures Monthly Edisi June 2015
Bicara soal trader dengan rasio risk to reward yang impresif,
nama Al Weiss jelas tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Sifat
yang tertutup memang membuat dirinya jauh dari publisitas, meski
akhirnya tidak luput dari pengamatan Jack D. Schwager, penulis buku
New Market Wizard. Kalau trader lain bisa kondang karena memiliki
strategi dan teknik jitu, Al Weiss justru memberi pelajaran tentang
kesabaran dan ketelitian.
Al WeissTeliti Sebelum Transaksi
Reputasi tinggi Al Weiss pertama kali terukir saat dirinya
diketahui mampu menghasilkan return investasi rata-rata 52% per
tahun (1982-1992) selama satu dasawarsa bekerja di lembaga keuangan
AZF Commodity Management. Dalam periode tersebut, drawdown paling
besar terjadi di tahun 1986 dengan rasio hanya
mencapai 17%. Bahkan di periode 1988-1991, return rata-rata
Weiss tembus 29% dengan rasio drawdown stabil di bawah 5% berkat
manajemen risiko yang prima. Salah satu pakar analisis teknikal ini
meraih sukses dengan cara yang tidak bisa dibilang instan. Sebelum
terjun ke
dunia trading ia lebih dulu melakukan riset pasar selama 4
tahun! Al Weiss menganalisa pola-pola pergerakan harga hingga jauh
ke belakang, bahkan untuk produk gandum periode penelitiannya
mundur sampai tahun 1840. Pola-pola itulah yang kemudian diterapkan
sebagai dasar dari metode trading-nya. 28 Futures Monthly
www.mifx.com
Putu Agus Pransuamitra - Researcher and Analyst Monex
FAMOUS PERSON
-
FAMOUS PERSONFutures Monthly Edisi June 2015
Putu Agus Pransuamitra - Researcher and Analyst Monex
Menurut Weiss, reaksi pasar terhadap siklus perekonomian hanya
bisa dilihat melalui pengamatan hingga jauh ke belakang. Dari situ
akan terlihat pola pengulangan untuk jangka panjang di pasar
keuangan. Sistem trading-nya juga tergolong kompleks. Weiss tidak
hanya menggunakan satu pola grafik tertentu, tetapi berani
menggunakan kombinasi dari beberapa pola karena dianggap lebih
menawarkan probabilitas keuntungan yang lebih tinggi. Namun
masing-masing pola harus diinterpretasikan dengan cara yang
berbeda, dimana siklus ekonomi jangka panjang harus dimasukkan ke
dalamnya. Faktor inilah yang membedakannya dengan trader-trader
teknikal lainnya di luar sana.
Terdapat dua siklus jangka panjang yang paling penting untuk
diamati yaitu siklus inflasi dan deflasi. Salah satu Market Wizard
Wall Street ini mengatakan iklim deflasi akan terjadi di pasar
setiap 47 tahun sampai 60 tahun sekali. Kemudian selama 200 tahun
terakhir, deflasi terjadi dalam jangka waktu 8 hingga 12 tahun.
Dalam sebuah wawancara dengan trader legendaris Jack D. Schwager
pada tahun 1992, Al Weiss menyebut tekanan deflasi pada pasar
komoditas telah dimulai sejak tahun 1980. Dari situ ia menyimpulkan
kalau harga komoditas telah mencapai level terendah, dan
segera bergerak naik. Jika mengacu pada grafik pergerakan emas,
perak maupun minyak sejak tahun 1980 hingga kini, pernyataannya
bisa dibilang masuk akal.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah rentang waktu
siklus yang berbeda untuk masing-masing pasar produk komoditas. Di
pasar gandum misalnya, Weiss menyebut pasar bullish terjadi 5 kali
setiap 20 tahun karena faktor musiman. Namun untuk pasar emas,
siklus bullish utama hanya terjadi 3 sampai 5 kali dalam satu abad.
Selain diklaimnya sebagai suatu seni, Weiss juga menyebut analisis
teknikal merupakan bagian dari ilmu sains. Disebut seni karena 10
orang trader akan memberikan gambaran berbeda ketika diminta untuk
menentukan suatu pola harga. Namun sisi sainsnya juga tidak pudar
karena sebagian trader bisa menggunakan perhitungan matematika yang
tepat untuk menentukan suatu pola.Hal terpenting yang perlu
dipahami
menurut Weiss adalah defisini pasar, yang merupakan cermin dari
psikologis manusia. Dengan melakukan charting, maka kita dapat
mengkonversi psikologis manusia ke dalam suatu grafik. Weiss
percaya pikiran manusia jauh lebih kuat dalam menganalisis grafik
dibandingkan program komputer.
Selain trading secara mandiri, Al Weiss juga suka
menginvestasikan uangnya ke trader lain. Selama beberapa tahun
terakhir ia mengaku telah me-review kinerja 800 trader sebelum
memutuskan investasi hanya di 20 trader. Bukannya memilih trader
dengan rekam jejak return yang tinggi, ia justru menggabungkan 20
trader dengan track record berbeda untuk menghasilkan return yang
baik disertai drawdown equity yang rendah. Hasilnya kurang lebih
mirip dengan kinerjanya sendiri. Selama periode 1988-1991, Weiss
mencatat rasio return to risk 29:5 = 5,8. Sedangkan hasil
investasinya di 20 trader tadi menghasilkan rasio 19:3 = 6,3 atau
return rata-rata 19% per tahun dengan drawdown 3%. Poin terpenting
yang bisa dipelajari dari Al Weiss adalah tekadnya dalam melakukan
riset secara mendalam sebelum benar-benar masuk ke dunia trading.
Hal ini sangat jarang dilakukan khususnya oleh trader-trader
pemula. Weiss tidak akan melakukan aktivitas trading sampai ia
yakin sistem trading yang digunakannya
mampu menghasilkan profit. Itulah kenapa ia melakukan riset
hingga 4 tahun sebelum terjun ke pasar uang.
www.mifx.com Futures Monthly 29
Dengan melakukan charting, maka
kita dapat mengkonversi psikologis
manusia ke dalam suatu grafik.
-
Data produk domestik bruto (GDP) Indonesia kuartal I dirilis
dengan rasio pertumbuhan hanya 4,71% atau di bawah pertumbuhan
kuartal IV 2014 yang sebesar 5,01%. Angka ini pun jauh di bawah
target pertumbuhan GDP untuk tahun 2015 versi pemerintah yakni
sebesar 5,6%. Para pelaku pasar menjadi pesimis kalau ekonomi
Indonesia mampu tumbuh sesuai target tersebut, dan bahkan ada yang
menilai laju pertumbuhan GDP maksimal hanya akan mencapai 5%. Laju
GDP yang tidak sesuai dengan harapan ini sontak mendorong
pelemahan nilai tukar Rupiah.Di saat yang sama, catatan bagus
didapat dari data neraca perdagangan bulan April dan data current
account (neraca berjalan) kuartal I. Neraca perdagangan Indonesia
bulan April masih memperlihatkan surplus meskipun angkanya lebih
kecil dibandingkan bulan sebelumnya. Surplus ini merupakan yang
ke-5 secara beruntun sejak Desember 2014. Namun demikian, Indonesia
masih harus mewaspadai penurunan ekspor yang terjadi di bulan April
dari US$13,6 miliar menjadi US$13,0
miliar, sementara impornya hampir sama yaitu di kisaran US$12,6
miliar.Sementara menurut catatan Bank
Indonesia, defisit current account semakin mengecil terutama
sejak kuartal II 2014. Bahkan defisit kuartal I 2015 ini
lebih kecil dibandingkan dengan defisit di kuartal I tahun lalu.
Current account kuartal I 2015 minus US$3,8 miliar dan current
account kuartal I tahun lalu minus sebesar US$4,1509 miliar.
Semakin kecil defisit current account suatu negara, maka akan
semakin kuat pula nilai tukar mata uangnya.
Futures Monthly Edisi June 2015Ariston Tjendra - Head of
Research and Analyst Monex
30 Futures Monthly www.mifx.com
Rupiah hanya mampu mempertahankan penguatan selama 1 bulan
sebelum akhirnya kembali menguji kisaran 13300 per US Dollar di
bulan Mei kemarin. Pelemahan Rupiah mendapatkan support dari data
ekonomi makro Indonesia yang rilis di bawah ekspektasi pasar.
Pelaku pasar masih harus berhati-hati dalam mengelola ekspektasinya
karena potensi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat masih terbuka
lebar tahun ini.
HIGHLIGHT INDONESIA
Rupiah Masih Rapuh
-
HIGHLIGHT INDONESIAFutures Monthly Edisi June 2015
Ariston Tjendra - Head of Research and Analyst Monex
www.mifx.com Futures Monthly 31
Pada bulan Mei lalu, Bank Indonesia masih mempertahankan suku
bunga acuan di 7,5% atau sesuai dengan ekspektasi pasar. Dalam
pernyataannya, bank sentral cukup optimis bahwa perekonomian
Indonesia akan bangkit pada semester II 2015. Optimisme Bank
Indonesia ini sempat mendorong penguatan nilai tukar Rupiah
terhadap Dollar. Rupiah masih mendapat tekanan dari isu eksternal
terutama soal kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika
Serikat (Fed). Peluang bagi Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga
acuannya tahun ini masih terbuka lebar. Bahkan kenaikan suku bunga
acuan dalam rapat moneter Fed di bulan Juni masih sangat mungkin
meskipun peluangnya mengecil. Kenaikan suku bunga acuan Fed akan
mendorong penguatan Dollar sekaligus memberikan tekanan pada nilai
tukar Rupiah.Pada gambar 2 terlihat Rupiah masih dalam tren
pelemahan terhadap Dollar AS. USDIDR kemungkinan masih berkutat
antara level 12800-13350. Rupiah masih akan cenderung melemah
selama USDIDR berada di atas area support 12800. Penguatan ke area
12400 berpeluang terjadi bila USDIDR berhasil menembus ke bawah
area support penting 12800.
Sumber: Tradingeconomics.com
Gambar 1. Grafik Current Account Indonesia
Rupiah masih mendapat tekanan dari isu eksternal terutama soal
kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (Fed).
Sumber: Monex Trader MT4
Gambar 2. Grafik USDIDR Mingguan
-
Dari ketiga poin tadi, entry level merupakan bagian terpenting
karena menjadi landasan sebuah transaksi. Tidak jarang level entry
yang sebenarnya diambil berdasarkan petunjuk dari sinyal indikator
teknikal justru berbalik menjadi level cut-loss. Sinyal yang
disebut dengan trap atau jebakan ini dapat muncul karena beberapa
hal, mulai dari keterlambatan eksekusi hingga pergerakan harga yang
menipu. Rubrik Trading Strategy bulan ini akan membahas cara mudah
untuk menyaring sinyal-sinyal
jebakan pada entry level. Ada 2 indikator teknikal sederhana
yang dapat digunakan untuk menyaring sinyal-sinyal jebakan
tersebut, yaitu: 1. Average Directional Movement Index
(ADMI)Membaca ADMI biasanya cukup membingungkan bagi trader pemula.
Terdapat 3 garis yang harus dipahami yaitu: ADX line, +DI line, an
DI line. Apabila +DI berada di atas DI, maka tren harga adalah
bullish. Sebaliknya jika +DI di bawah DI, maka tren adalah bearish.
ADX line sangat penting karena
menentukan kekuatan dari tren tersebut. ADX di atas 20 artinya
tren berjalan kuat (bullish/bearish). Jika berada di atas 40 maka
tren sedang berjalan ekstrim atau menguat cepat tetapi rawan
reversal atau berbalik arah. Terdapat 2 ketentuan tambahan dalam
penggunaan ADMI untuk menyaring entry level, yaitu ADX line harus
bergerak naik ke atas 20 serta perpotongan +DI dan -DI line harus
searah sinyal entry dan keduanya bergerak melebar. Hal ini menjadi
penting karena jika kedua garis DI tidak melebar, maka semakin
besar kemungkinan balik arah.
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi June 2015
Andian Widjaya - Research and Analyst Monex Thamrin
32 Futures Monthly www.mifx.com
Setiap trader pada umumnya telah memiliki suatu strategi trading
untuk dijadikan acuan dalam pengambilan posisi harga. trading
strategi tersebut dapat berupa indikator teknikal, pola-pola
candlestick, data-data fundamental maupun kombinasi semuanya.
Strategi trading yang baik harus memiliki 3 hal penting, yaitu
sinyal entry yang jelas, target profit yang masuk akal dan level
cut loss.
Tips Menyaring Sinyal-Sinyal Jebakan Dengan Mudah
-
2. Commodity Channel Index (CCI)
Dibandingkan ADMI, membaca CCI cenderung lebih mudah bagi banyak
trader. CCI hanya terbentuk dari 1 garis indikator, tetapi memiliki
3 level yang harus diperhatikan, yaitu level +100, 0 (nol) dan
-100. Kalau CCI berada di atas nol, maka trend adalah bullish dan
CCI di bawah nol adalah bearish. Sedangkan CCI di atas +100 maka
mencerminkan tren bullish kuat dan CCI di bawah -100 menunjukkan
tren bearish kuat.Dalam penggunaan CCI untuk menyaring entry level,
kita harus memperhatikan letak CCI sebagai pendukung posisi buy
atau sell: apakah berada di atas atau di bawah level
nol. Sinyal buy sangat muncul bila CCI bergerak naik ke atas
nol, dan berpeluang kuat bila sampai di atas +100. Bila sinyal buy
datang disertai CCI bullish tetapi mengarah turun, maka peluang
trade tersebut lebih kecil. Begitu juga sebaliknya, sinyal sell
terjadi bila CCI bergerak turun ke bawah nol, dan semakin kuat bila
sampai di bawah -100. Apabila sinyal sell disertai CCI bearish
tetapi mengarah naik, maka peluang transaksi tersebut lebih
kecil.Penggunaan ADX dan CCI ini dapat meningkatkan performa
transaksi dengan cara meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi
akibat munculnya sinyal-sinyal jebakan. Kedua indikator tadi juga
dapat disesuaikan dengan
gaya dan strategi trading apapun, tetapi sangat disarankan untuk
membatasi pola trading dengan menggunakan time frame di bawah 15
menit untuk memaksimalkan fungsi dari kedua indikator di
atas.Keterangan Gambar 1. A menunjukan stochastic cross naik,
sinyal buy didukung CCI naik ke atas +100, sedangkan +DI di atas
-DI melebar dan
ADX naik ke atas 20. buy terkonfirmasi dengan tren naik yang
kuat. Garis B menunjukkan Stochastic bersilangan ke bawah, sinyal
sell kurang kuat tetapi CCI telah turun ke bawah +100, +DI masih di
atas -DI tetapi menyempit dan ADX bergerak turun dari atas 40. sell
tidak konfirmasi tetapi didukung pola reversal pada CCI dan
ADMI.
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi June 2015
Andian Widjaya - Research and Analyst Monex Thamrin
www.mifx.com Futures Monthly 33
Sumber: Monex Trader
Gambar 1. Grafik XAUUSD dengan indikator CCI, ADX dan
Stochastics
-
Prinsip utama trading dengan divergensi adalah beli pada harga
lembah (bottom) atau mendekati level support, dan jual pada harga
puncak (top) atau dekat dengan level resisten. Kerangka waktu yang
paling ideal adalah timeframe di atas H1 (1 jam). Indikator yang
dipergunakan adalah Stochastic karena cara kerjanya
cukup sederhana dan efisien karena tidak mencerminkan pergerakan
harga ataupun mengukur volume, tetapi menunjukkan momentum atau
kecepatan perubahan harga itu sendiri. Ketika mengarah uptrend,
maka harga berpotensi ditutup pada level tertingginya. Sebaliknya
ketika downtrend, maka harga akan ditutup pada posisi terendahnya.
Ketika terjadi divergensi maka artinya ada perbedaan antara
pergerakan harga dan momentum atau kecepatan perubahan harga. Jika
tampak bullish tetapi momentumnya makin lemah, maka tidak lama lagi
harga pasti turun (divergensi bearish), begitu pula sebaliknya
dengan divergensi bullish.
Futures Monthly Edisi June 2015Kuswanto - Researcher and
Educator Monex RHW
34 Futures Monthly www.mifx.com
TRADING STRATEGY
Gambar 1. Grafik GBP/USD dengan garis divergensi
Untuk mencapai hasil profit optimal, Trader di pasar keuangan
kerap menggabungkan suatu prinsip trading dalam sebuah indikator
teknikal dasar. Salah satu metode yang lazim dipakai adalah dengan
menerapkan divergensi pada indikator Stochastic Oscillator.
Efektivitasnya teruji di hampir setiap pasar produk berjangka mulai
dari forex hingga saham dan komoditi.
Berburu Profit dengan Divergensi Stochastic Oscillator
Gambar 2. Grafik GBPUSD H4 (4 jam) dengan indikator stochastics
(14,3,3)
A = divergensi bearish B = divergensi bullish Sumber: Monex
Trader MT4
Sumber: Monex Trader MT4
-
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi June 2015
www.mifx.com Futures Monthly 35
Empat langkah yang harus diperhatikan dalam trading menggunakan
divergensi Stochastic yaitu: 1. Menentukan arah tren2. Menentukan
area koreksi pergerakan harga 3. Menentukan area di mana arah
pergerakan harga tidak dikonfirmasi oleh arah indikator
Stochastic4. Menentukan level masuk (entry) berdasarkan sinyal dari
kondisi divergensi tersebut
Parameter Stochastic yang lazim digunakan adalah 14,3,3. Untuk
divergensi bearish: entry jual ketika garis kurva %K (warna biru)
memotong garis kurva %D (warna merah) dari atas ke bawah.Sedangkan
untuk divergensi bullish: entry beli ketika garis kurva %K memotong
garis kurva %D dari bawah ke atas (lihat gambar 1).
Menentukan arah tren pergerakan harga dan area koreksi
Pasar dengan tren yang kuat biasanya diikuti oleh periode
koreksi atau retracement ke arah berlawanan. Trader bisa menemukan
pola ini pada hampir setiap pergerakan harga yang sedang trending.
Untuk pergerakan uptrend, titik-titik swing (ayunan) akan membentuk
pola higher high atau level tinggi yang lebih tinggi dari level
tinggi sebelumnya dan higher low atau level rendah yang lebih
tinggi dari level rendah sebelumnya. Sementara untuk downtrend,
titik-titik swing akan membentuk pola lower high atau level high
yang lebih rendah dari high sebelumnya dan lower low atau level low
yang lebih rendah dari low sebelumnya. Pada gambar 2, tampak GBPUSD
bergerak uptrend dengan area A sebagai area koreksi
(retracement).Menentukan area di mana arah pergerakan harga tidak
dikonfirmasi
oleh arah indikator Stochastic
Biasanya arah indikator Stochastic mengikuti arah pergerakan
harga. Jika harga bergerak turun maka indikator Stochastic juga
bergerak turun dengan membentuk level lower low hingga batas area
oversold. Dan ketika harga bergerak naik, maka indikator Stochastic
juga naik dengan membentuk level higher high dengan batas area
overbought. Jika arah pergerakan harga tidak dikonfirmasi oleh arah
indikator Stochastic maka terjadi divergensi dan
arah pergerakan harga selanjutnya akan mengikuti arah indikator
Stochastic.Pada contoh pasangan mata uang GBPUSD di atas tampak
harga membentuk level-level lower low (garis A), sementara
indikator Stochastic membentuk level higher low (garis B), sehingga
terjadi keadaan divergensi bullish yang berarti pergerakan harga
selanjutnya akan cenderung bullish. (Lihat gambar 3)
Menentukan level entry berdasarkan sinyal dari keadaan
divergensi Stochastic
Momen untuk entry ditentukan dari indikator Stochastic, yaitu
ketika kurva %K Stochastic telah memotong kurva %D dari bawah ke
atas dan %K berada di atas %D. Sedangkan level entry ditentukan
dari pergerakan harga, yaitu ketika harga telah menembus level
resisten terdekatnya, lalu stop loss ditentukan beberapa pip di
bawah level swing low (ayunan ke level rendah) terdekat atau level
support terdekat. Pada prinsipnya trader dituntut mencari perbedaan
antara harga dan pergerakan Stochastic, dimana hal ini menunjukkan
potensi berbaliknya tren utama menjadi sebuah koreksi.
Gambar 3. Grafik GBPUSD dengan divergensi bullish
Kuswanto - Researcher and Educator Monex RHW
Sumber: Monex Trader MT4
Jika tampak bullish tetapi momentumnya makin lemah, maka tidak
lama lagi harga pasti turun (divergensi bearish), begitu pula
sebaliknya dengan divergensi bullish.
-
Futures Monthly Edisi June 2015
36 Futures Monthly www.mifx.com
Pemahaman ini tentunya tidak berhenti di situ. Penembusan ke
level support dan resistance dapat memberikan anda peluang yang
tidak kalah bagus. Sesuai definisi support dan resistance yang
diutarakan di atas, terdapat kekuatan beli atau jual yang cukup
besar sehingga mampu menahan laju pergerakan harga lebih lanjut.
Dibutuhkan kekuatan yang lebih besar lagi untuk menembus kedua
level tersebut untuk kemudian menghasilkan pergerakan harga yang
signifikan. Anda dapat menyesuaikan posisi yang sudah ada, menutup
atau bahkan menempatkan posisi yang
berlawanan dengan memanfaatkan pergerakan tersebut asalkan anda
bisa menemukan level-levelnya. Ada beberapa cara yang dapat
ditempuh untuk menemukan level support dan resistance di antaranya
dengan menggunakan Pivot, titik terendah dan tertinggi harga,
menggunakan garis-garis teknikal (trendline, channel line, Gann
line dan sebagainya) atau melalui penggunaan indikator-indikator
teknikal yang lain. Karena keterbatasan ruang yang ada, pembahasan
ini hanya meliputi sebagian kecilnya untuk mempermudah
peng-aplikasian.
Titik Tertinggi dan Terendah Harga
Untuk lebih mudah mengenalinya, cara paling mudah adalah dengan
meng-identifikasi puncak dan lembah dari pergerakan harga. Seperti
yang diilustrasikan pada gambar 1, level support dan resistance
pada grafik emas bingkai waktu satu jam dapat dikenali dengan mudah
berdasarkan titik-titik tertinggi (puncak) dan terendah (lembah)
harga. Anda dapat membandingkan level-level tersebut pada bingkai
waktu yang lebih besar untuk mendapatkan perbandingan.
INVESTMENT CLINICIswardi Lingga - Senior Educator Monex
Cara mudah menemukan level Support & Resistance
-
Trend Line dan Channel
Anda juga bisa menentukan level support dan resistance melalui
penggunaan trend line dengan konsep aplikasi trend line yang sama
dengan ulasan-ulasan penggunaan trend line yang pernah dibahas pada
rubrik klinik investasi sebelumnya. Sebagai contoh penarikan trend
line dapat dilakukan seperti gambar 2;- Dari sebelah kiri gambar,
support pertama (berwarna merah) terbentuk ketika harga berulang
kali rebound pada saat menyentuh garis sebelum berhasil
menembusnya. Anda juga dapat menarik garis di atas pergerakan
tersebut untuk menemukan level resistance. - Kemudian harga
bergerak turun membentuk beberapa titik tertinggi
yang memungkinkan anda menarik garis untuk menentukan resistance
dan pada saat yang sama anda juga dapat menarik garis yang
menghubungkan titik terendah dari penurunan tersebut untuk
menemukan level-level support. Indikator Level support dan
resistance dapat juga ditentukan melalui penggunaan indikator
teknikal, seperti Bollinger Bands, Moving Average, Parabolic SAR
dan indikator lainnya. Pada penggunaan Bollinger Bands (sebagai
contoh pembahasan di sini), ketika harga bergerak di atas area
middle band (garis tengah Bollinger Bands) maka garis upper band
(garis atas) berfungsi sebagai level resistance dan garis tengahnya
berfungsi sebagai support. Sebaliknya ketika harga bergerak di
bawah area middle band maka garis yang berada di paling bawah
(lower
band) akan berfungsi sebagai support dan garis tengah sebagai
resistance.Level-level dan area harga yang disediakan melalui
indikator seperti
ini umumnya bersifat fleksibel, secara kontinyu menyesuaikan
diri dengan pergerakan harga. Dan sebagai catatan, keseluruhan
level support dan resistance tidak bersifat mutlak, dengan kata
lain selalu dapat disesuaikan dan dapat dikategorikan berdasarkan
kuat atau tidaknya fungsi dari level-level tersebut.Kirimkan
tanggapan anda ke: [email protected].
INVESTMENT CLINICFutures Monthly Edisi June 2015
www.mifx.com Futures Monthly 37
Iswardi Lingga - Senior Educator Monex
Level support dan resistance dapat
juga ditentukan melalui penggunaan
indikator teknikal, seperti Bollinger
Bands, Moving Average, Parabolic
SAR dan indikator lainnya.
-
Futures Monthly Edisi June 2015Azhar Fauzi Noor - Researcher and
Educator Monex Medan
38 Futures Monthly www.mifx.com
FUNDAMENTAL ANALYSIS
Saat ini ada dua isu yang menjadi fokus perhatian pemerintah
terkait dengan kondisi nilai tukar mata uangnya yakni suku bunga
nol hingga negatif dan efek sistemik dari penarikan uang secara
masif dari sistem perbankan. Isu kedua tadi merupakan masalah besar
karena dampaknya bisa sangat signifikan jika banyak orang
memutuskan untuk hengkang dari bank.Pengalihan dana dari
deposito ke tunai akan membatasi kemampuan bank untuk memberikan
kredit. Bank komersial memiliki kewajiban untuk memasok uang tunai
kepada nasabah, dan penarikan deposito merupakan hal yang buruk
karena mengurangi
ketersediaan dana cadangan. Apabila nantinya pemakaian uang
tunai dihapus atau berkurang dan digantikan oleh uang elektronik,
maka deposito masih bisa ditransfer dari satu bank ke bank lainnya
secara mudah. Proses settlement antar bank juga dapat diselesaikan
melalui pasar uang, dengan atau tanpa bantuan bank sentral.
Tabungan dan deposito kehilangan daya tariknya di tengah iklim
suku bunga nol dan kenaikan biaya penyimpanan yang dikenakan oleh
bank. Beberapa bank di negara tertentu seperti Swiss, Denmark dan
Swedia bahkan meminta pungutan ekstra untuk kepemilikan tabungan
atau deposito.
Meningkatnya Daya Tarik Uang Tunai
-
Permintaan uang tunai meningkat dalam beberapa waktu terakhir di
Eropa. Media dan pemerintah menyebut hal ini terjadi bukan karena
hilangnya kepercayaan terhadap bank (kecuali di Yunani), melainkan
karena konsekuensi dari iklim suku bunga rendah atau bahkan
negatif. Tingginya keinginan nasabah terhadap uang tunai bukanlah
suatu hal yang diinginkan oleh pemerintah. Oleh karena itulah bank
sentral berupaya menyuntikkan kepercayaan diri ke dalam sektor
perekonomian. Peralihan dari deposito ke uang tunai tentunya tidak
diinginkan oelh bank sentral. Fokus otoritas menjadi bukan pada
pengelolaan suku bunga melainkan menekan efek samping dari
penarikan tunai secara besar-besaran.
Bank-bank sentral dunia dapat merespon adanya ancaman terhadap
sistem perbankan dengan kebijakan preventif. Kebijakan moneter
tidak hanya diambil untuk menciptakan stabilitas harga-harga, namun
juga demi menumbuhkan kepercayaan investor. Dengan adanya kebijakan
yang mampu mengakomodasi keinginan nasabah, maka minat likuidasi
dana dari simpanan perbankan bisa berkurang. Di lain pihak jika
biaya setor tunai (tabungan) dan deposito meningkat, maka hal ini
pasti akan meningkatkan permintaan tunai secara fisik.
Kebijakan suku bunga rendah atau negatif untuk deposito ini
membuka alternatif pilihan investasi yaitu
pembelian emas fisik. Pelarian dana ke emas bukanlah suatu hal
yang menjadi tujuan dari penciptaan sistem perbankan. Pengalihan
dana ke emas fisik adalah masalah yang terpisah, yakni menantang
secara de facto peran uang dan sistem perbankan yang dijalankan
oleh pemerintah. Hanya soal waktu bagi orang-orang untuk menyadari
bahwa uang tunai adalah satu-satunya cara untuk melarikan diri dari
sistem keuangan yang tidak bekerja efektif.
FUNDAMENTAL ANALYSISFutures Monthly Edisi June 2015
Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan
www.mifx.com Futures Monthly 39
Kebijakan moneter tidak hanya diambil untuk menciptakan
stabilitas harga-harga, namun juga demi menumbuhkan kepercayaan
investor.
-
Futures Monthly Edisi June 2015
40 Futures Monthly www.mifx.com
Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000
Contoh transaksi Seorang nasabah menjual emas (XAU/USD) sebanyak
5 lot di harga 1223.80/951. Jika harga emas turun ke harga
1202.70/85 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga
tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x
kontrak x lot = (1223.80 1202.85) x 100 oz x 5 lot = US$ 10,475
Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar
Rp.104.750.0002. Jika ternyata harga emas naik dan nasabah sudah
menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 1230.50/65
Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x
lot = (1223.80 1230.65) x 100 oz x 5 lot = - (US$ 3,425) Maka
kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp.
34.250.000 *Perhitungan di atas tidak termasuk komisiNational
Public/Market Holiday June 201501 Queens Birthday Country: New
Zealand02 Vesak Day Country: Indonesia08 Queens Birthday Country:
Australia22 Dragon Boat Festival Country: China
Product XAU/USDSpecificationContract Size 100 ozMinimum
Fluctuation 0.01 pointMARGINSNecessary Margin US$1,000 / LotRata-
rata Spread $ 0.15 Trading Hours 05.00 WIB 03.00 WIB (Summer),
Terdapat masa rehat transaksi antara jam 04.00 WIB s/d jam 05.00
WIB (summer)Winter + 1 jam
TRADING FACT
-
www.mifx.com Futures Monthly 41
Futures Monthly Edisi June 2015
Central Bank Last Meeting Next Meeting Outlook
19 Mei 2015/TetapPerubahan terakhir:kenaikan 25 basis poin pada
18 November 201430 April 2015/TetapPerubahan terakhir:pemangkasan
75 basis poin pada 16 Desember 200815 April 2015/TetapPerubahan
terakhir:pemangkasan 10 basis poin pada 4 September 201411 Mei
2015/TetapPerubahan terakhir: pemangkasan 50 basis poin pada 5
Maret 2009
19 Maret 2015/ BerubahPerubahan terakhir:pemangkasan 50 basis
poin pada 19 Maret 20155 Mei 2015/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada 3 Februari 2015
30 April 2015/Tetap Perubahan terakhir: pemangkasan 20 basis
poin pada 19 Desember 200815 April 2015/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada 21 Januari 201530 April
2015/TetapPerubahan terakhir:kenaikan 25 basis poin pada 24 Juli
2014
18 Juni 2015
18 Juni 2015
3 Juni 2015
4 Juni 2015
18 Juni 2015
2 Juni 2015
19 Juni 2015
15 Juli 2015
11 Juni 2015
Bank Indonesia (BI) masih melihat inflasi sebagai bahan
pertimbangan utama sebelum memangkas suku bunga acuan. Sayangnya
angka inflasi sebesar 0,36% dan inflasi komponen inti 5,04% di
bulan April kemungkinan akan membuat bank sentral berpikir ulang
untuk menurunkan BI Rate.
Peluang kenaikan suku bunga di bulan Juni menurun karena laju
inflasi kembali melemah. Pertumbuhan industri manufaktur juga belum
memuaskan sehingga pengamat ekonomi pesimis kenaikan suku bunga
terjadi dalam waktu dekat.
Hasil rapat Bank Sentral Eropa tanggal 15 April 2015 menetapkan
tingkat suku bunga akan tetap selama program pembelian obligasi
dilaksanakan. Inflasi mulai mengarah ke target 2%
Belum ada tanda-tanda kenaikan suku bunga. Hasil jajak pendapat
juga menunjukkan kalau dewan gubernur Bank of England masih nyaman
dengan level suku bunga saat ini.
Kepala Bank Sentral Swiss, Thomas Jordan, bulan Februari lalu
pihaknya akan terus berusaha melemahkan mata uang franc, setidaknya
di level saat ini.
Deputi Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) akan mengambil
langkah lanjutan untuk menurunkan suku bunga. Pelemahan nilai tukar
Dollar Australia diperlukan untuk meningkatkan daya saing
ekspor.
Bank of Japan masih akan menjalankan program quantitative dan
qualitative easing. Sebanyak 22 dari 34 pengamat ekonomi
memperkirakan bank sentral menambah stimulusnya di akhir bulan
Oktober mendatang (survei Bloomberg 31 Maret- 3 April 2015).
Untuk saat ini, inflasi bukan menjadi fokus utama dalam
penentuan suku bunga. Bank sentral lebih banyak menyoroti penurunan
harga minyak dunia. Suku bunga acuan diyakini belum berubah dalam
beberapa bulan ke depan.
Peluang penurunan suku bunga masih terbuka pada pertengahan
tahun ini apabila tingkat inflasi triwulanan masih berada di bawah
0,1%. Adapun inflasi bulanan berada di kisaran -0,3%
BI Rate 7.50%Federal Funds Rate0.0%-0.25%ECB Refinance
Rate0.05%
BOE Official Bank Rate0.50%SNB Target Range Rate-0,75%RBA
Official Cash Rate2.25%
BOJ Overnight Call Rate 0.10%BOC Key Interest Rate 0.75%
RBNZ Official Cash Rate3.50%
CENTRAL BANKS INTEREST RATE OUTLOOKDwi Aviono Pamudji - Senior
Researcher and Educator Monex Bandung
-
42 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi June 2015Faisyal - Researcher and Analyst
Monex
DATE TIME (WIB) CURRENCY ECONOMIC DATA PREVIOUS
GLOBAL ECONOMIC CALENDAR
Kalender Ekonomi mingguan bisa dilihat di
http://www.monexnews.com/calendar/homeCalendar.htm
01 8:00 CNY Manufacturing PMI 50.1 8:30 AUD Building Approvals
m/m 2.8% 8:45 CNY HSBC Final Manufacturing PMI 48.9 15:30 GBP
Manufacturing PMI 51.9 21:00 USD ISM Manufacturing PMI 51.502 11:30
AUD Cash Rate 2.00% 21:00 USD Factory Orders m/m 2.1%03 8:30 AUD
GDP q/q 0.5% 15:30 GBP Services PMI 59.5 18:45 EUR Minimum Bid Rate
0.05% 19:15 USD ADP Non-Farm Employment Change 169K 19:30 USD Trade
Balance -51.4B 21:00 USD ISM Non-Manufacturing PMI 57.804 8:30 AUD
Retail Sales m/m 0.3% 18:00 GBP Official Bank Rate 0.50% 19:30 USD
Jobless Claims N/A05 15:30 GBP Construction PMI 54.2 19:30 USD
Non-Farm Employment Payrolls 223K Unemployment Rate 5.4%08 6:50 JPY
Current Account 2.07T 19:30 CAD Building Permits m/m 11.6%09 8:30
AUD NAB Business Confidence 3 CNY CPI y/y 1.5% 16:00 GBP Inflation
Report Hearings N/A10 6:50 JPY Final GDP q/q 0.4% 15:30 GBP
Manufacturing Production m/m 0.4%11 4:00 NZD Official Cash Rate
3.50% 8:30 AUD Employment Change -2.9K 12:30 CNY Industrial
Production y/y 5.9% 19:30 USD Core Retail Sales m/m 0.1% Jobless
Claims N/A12 19:30 USD PPI m/m -0.4% 21:00 USD Prelim UoM Consumer
Sentiment 88.615 20:15 USD Industrial Production m/m -0.3%16 8:30
AUD Monetary Policy Meeting Minutes N/A 15:30 GBP CPI y/y N/A 16:00
EUR German ZEW Economic Sentiment N/A17 15:30 GBP Claimant Count
Change -12.6K 16:00 EUR Final CPI y/y N/A18 1:00 USD Federal Funds
Rate