DDaaffttaarr IIssii
DDaaffttaarr IIssii HHaallaammaann
II.. IIkkhhttiissaarr DDaattaa KKuuaannggaann 33
IIII.. LLaappoorraann DDeewwaann KKoommiissaarriiss 55
IIIIII.. LLaappoorraann DDiirreekkssii 66
IIVV.. PPrrooffiill PPeerruussaahhaaaann
AA.. BBiioo DDaattaa PPeerruussaahhaaaann
BB.. RRiiwwaayyaatt SSiinnggkkaatt PPeerruussaahhaaaann,, BBiiddaanngg,, ddaann KKeeggiiaattaann
UUssaahhaa
CC.. SSttrruukkttuurr OOrrggaanniissaassii
DD.. VViissii ddaabb MMiissii PPeerruussaahhaaaann
EE.. NNaammaa,, JJaabbaattaann ddaann RRiiwwaayyaatt HHiidduupp SSiinnggkkaatt AAnnggggoottaa
FF.. KKaarryyaawwaann,, PPeennggeemmbbaannggaann,, ddaann KKoommppeetteennssiinnyyaa
GG.. UUrraaiiaann NNaammaa PPeemmeeggaanngg SSaahhaamm ddaann PPrroosseennttaassiinnyyaa
88
88
99
1111
1122
1144
1188
2211
VV.. AAnnaalliissiiss ddaann PPeemmbbaahhaassaann MMaannaajjeemmeenn 2222
VVII.. TTaattaa KKeelloollaa PPeerruussaahhaaaann 2299
VVIIII.. TTaabbeell AAnnaalliissaa PPoossiissii KKeeuuaannggaann TTaahhuunn 22001111 ‐‐ 22001100 3344
LLaammppiirraann ::
LLaappoorraann KKeeuuaannggaann AAuuddiitt TTaahhuunn 22001111
LLaappoorraann KKoommiittee AAuuddiitt
LLeemmbbaarr PPeennggeessaahhaann LLaappoorraann TTaahhuunnaann ddaann
TTaanngggguunngg JJaawwaabb DDiirreekkssii AAttaass LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
1
Lobby Belakang
2
Tampak Depan Hotel Tampak Kamar‐kamar Hotel
Room Hotel
3
I. Ikhtisar Data Keuangan
*) Aset dan Kewajiban Pajak Tangguhan adalah penerapan PSAK No. 46 mengenai Pajak
Penghasilan.
NERACA
Aset :
Kas dan Setara Kas 2,533 3,626 2,022 1,263 384
Piutang Usaha dan lain-lain 6,451 5,000 5,232 3,038 903
Persediaan 246 268 140 141 45
Biaya dibayar dimuka 1,700 812 473 315 57
Investasi Jangka Panjang - - - - -
Aset Tetap Bersih 18,465 17,940 18,220 20,205 22,072
Aset Pajak Tangguhan *) 473 1,631 2,478 3,006 3,005
Bank Garansi 574 - - - -
Jumlah Aset 30,442 29,277 28,564 27,967 26,466
Kewajiban dan Ekuitas
Hutang Usaha 1,137 1,013 1,324 2,394 174
Beban Yang Masih Harus Dibayar 607 581 683 741 1,712
Hutang Pajak 3,246 570 349 364 227
Uang Muka Pelanggan 364 357 441 293 16
Penyisihan Imbalan Kerja 1,265 3,818 3,257 2,041 1,856
Kewajiban Jangka Pendek 1,472 1,472 1,636 821 821
Hutang pihak yang berelasi - 1 13 13 248
Hutang Lain-lain 90 85 70 92 94
Kewajiban Jangka Panjang - - - 1,035 1,187
Hutang Deviden 78 35
Kewajiban Pajak Tangguhan *) - - - - -
Hak Pemegang Saham Minoritas - - - - -
Ekuitas 22,183 21,345 20,792 20,173 20,131
Jumlah Kewajiban & Ekuitas 30,442 29,277 28,564 27,968 26,466
Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Laba (Rugi) Bersih per Saham dan Jumlah Saham yang beredar
K E T E R A N G A N
2011 2010 2009 2008 2007
4
PERHITUNGAN LABA (RUGI)
Pendapatan Usaha - bersih 23.564 27.911 24.351 16.329 7.118
Biaya dan Beban Departementalisasi 10.906 10.309 7.116 3.614 3.657
Laba (Rugi) Departementalisasi 12.658 17.602 17.234 12.714 3.461 Beban Usaha 12.604 16.222 16.108 13.341 4.965
Laba (Rugi) Usaha 0,053 1.379 1.126 (627) (1.504)
Pendapatan (Beban) lain-lain 44 145 20 669 (1)
Laba (Rugi) sebelum Taksiran Pajak 97 1.524 1.146 42 (1.505) Taksiran Pajak (1.373) (847) (528) 0 50
Laba (Rugi) Bersih (1.276) 677 619 42 (1.455)
Jumlah Saham Yang Beredar 82 82 82 82 82
Laba (Rugi) Usaha per Saham 0,65 16,82 13,74 0,51 (18,35)
Laba (Rugi) Bersih per Saham (15,56) 8,26 7,54 0,52 (17,75)
RASIO-RASIO KEUANGAN (%)
NET PROFIT MARGIN (5,42) 2,43 2,54 0,26 (20,44)
ROA 4,19 2,31 2,17 0,15 (5,50)
ROE 5,75 3,17 2,97 0,21 (7,23)
RASIO LANCAR 156,28 235,98 171,12 100,83 26,99
KEWAJIBAN TERHADAP EKUITAS 37,23 37,16 37,38 38,64 31,47
KEWAJIBAN THD. TOTAL ASET 27,13 27,09 27,21 27,87 23,94
Dalam Jutaan Rupiah (kecuali Laba (Rugi) Usaha per Saham dan laba (Rugi) Bersih per Saham
2011 2010 2009
K E T E R A N G A N
2008 2007
5
II. Laporan DEWAN KOMISARIS
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Seluruh Stakeholders yang kami hormati,
Pertumbuhan pariwisata pada suatu negara tergantung dari beberapa aspek antara lain stabilnya kondisi politik, sosial, keamanan dan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2011 Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi di level 6,5 persen, Sedangkan tingkat pertumbuhan pariwisata Indonesia di level 8,5 persen.
Meningkatnya pertumbuhan pariwisata Indonesia membuat pertumbuhan hotel‐hotel baru di Sumatera Barat semakin meningkat, dengan tumbuhnya hotel‐hotel baru menandakan bahwa industri perhotelan di Sumatera Barat merupakan industri yang masih berprosrek baik. kondisi ini membuat perseroan harus terus berbenah diri agar dapat berkompetisi dalam industri perhotelan di Bukittinggi Sumatera Barat.
Dewan Komisaris telah menerima laporan keuangan perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Haryo Tienmar Ak, ME, CPA dengan pendapat bahwa Laporan Keuangan Persero disajikan secara wajar. Dan Dewan Komisaris melakukan tugasnya dibantu oleh komite audit untuk melakukan pemeriksaan atau menelaah atas audit yang dilaksanakan oleh kantor akuntan publik. Sebagai pengawas kinerja perseroan, pada tahun 2011 Dewan Komisaris menilai dalam pelaksanaan operasional perseroan Direksi telah menjalankan tata kelola perusahaan dengan baik.
Dewan komisaris mendukung pandangan Direksi terhadap prospek usaha perseroan di tahun mendatang dan sepenuhnya mendukung profisionalisme, komitmen serta strategi manajemen untuk menguasai pangsa pasar sehingga dapat tumbuh dan berkembang baik dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati‐hatian. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Dewan Direksi perseroan akan dapat meningkatkan kinerja perseroan ditahun mendatang.
Dewan Komisaris menyadari bahwa perjalanan yang akan dilalui perseroan masih terbentang panjang dan penuh tantangan, namun dengan tekad yang kuat kami percaya bahwa rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang dari perseroan untuk berkiprah pada bidang usahanya masih sangat prospektif dimasa mendatang akan mampu mendorong perseroan meraih tujuan jangka panjangnya.
Sebagai penutup Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesar‐besarnya kepada para Pemegang Saham, Komite Audit, Dewan Direksi, dan seluruh karyawan perseroan serta para mitra perseroan atas perjuangan, pengorbanan dan kerja kerasnya untuk mendukung perjalanan perseroan selama tahun 2011. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkahi kita semua di tahun‐tahun mendatang.
Dewan Komisaris
6
III. Laporan Direksi
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dewan Komisaris dan Para Pemegang Saham yang terhormat.
Pada tahun 2011 Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi di level 6,5 %, dengan lajunya pertumbuhan ekonomi Indonesia dipandang sebagai salah satu dari 3 negara dikawasan asia yang perekonomiannya tumbuh positf. Dari sisi daya saing global, peringkat Indonesia terus membaik dan status investasi kedepan semakin meningkat.
Namun perseroan tetap harus mewaspadai akan terjadinya inflasi yang lebih tinggi, karena kenaikan harga bahan pokok pangan yang disebabkan terganggunya musim panen karena gejala global warming dan akan adanya pembatasan subsidi bahan bakar minyak dari pemerintah. Selain itu perseroan juga harus mewaspadai bencana alam seperti gempa yang sering terjadi dikepulauan Sumatera.
Walaupun pada tahun 2011 tingkat pertumbuhan pariwisata Indonesia naik sebesar 4,4 % atau menjadi 8,5 % , namun pendapatan perseroan turun sebesar Rp 4.347.983.948,‐ hal ini disebabkan karena adanya penurunan pada pendapatan hotel sebesar Rp 144.428.703,‐, faktor penyebab penurunan karena turunnya jumlah wisatawan Malaysia yang datang berkunjung ke wilayah Sumatera Barat, dan penerbangan Singapura‐Padang di tiadakan. Penurunan pendapatan juga terjadi pada Pendapatan Jasa akomodasi dan Function sebesar Rp 4.203.555.245,‐ disebabkan karena pada september 2010, kontrak pada pengelolaan jasa akomodasi telah berakhir.
Perusahaan tanggal 2 Desember 2011 memperoleh perpanjangan kontrak kerja dari PT Chevron Pasific Indonesia untuk jasa penyedian makanan dan minuman senilai Rp 4.378.179.717,‐
Penerapan Tata kelola perusahaan telah dilaksanakan selama tahun 2011, fungsi unit pengawasan seperti Komite Audit, dan Audit Internal telah berjalan sesuai dengan fungsinya. Divisi finance dan Audit Internal beserta Akuntan Publik telah menyusun Laporan Keuangan yang pemahaman dan penerapannya sesuai dengan PSAK yang dapat dimengerti oleh pasar global.
Pada tanggal 10 Juni 2011 Direksi telah mengadakan RUPS Tahunan mengenai Laporan kinerja dan pemaparan laporan keuangan tahun buku 2010 kepada para pemegang saham. Publik expose tahun juga telah dilakukan pada tanggal 23 Desember 2011 yang memaparkan informasi perseroan tahun 2011 mengenai usaha perseroan, keuangan, hambatan yang terjadi maupun proyeksi perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Perseroan juga telah menyampaikan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan kepada Bursa Efek.
Prospek usaha Pariwisata di Indonesia masih sangat berpeluang dapat dilihat dari ranking devisa Pariwisata yang mana dari tahun ketahun terus meningkat:
Pada tahun 2006 mencapai US$ 4,4 juta
Pada tahun 2007 mencapai US$ 5,3 juta
Pada tahun 2008 mencapai US$ 7,3 juta
Pada tahun 2009 mencapai US$ 6,3 juta
7
Pada tahun 2010 mencapai US$ 7,6 juta dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 4,4 %
Perseroan akan mencoba untuk membantu Pemerintah Daerah Bukittinggi dalam hal pariwisata agar terus membangun dan mensosialisasikan kesadaran bisnis pariwisata kepada pihak‐pihak pebisnis Pariwisata, Pemerintahan, dan masyarakatnya.
Pemerintah Daerah Sumatera Barat saat ini telah berhasil membuat event Internasional tahunan Balap Sepeda “TOUR de SINGKARAK” dan Bukittinggi menjadi salah satu route dan persinggahan para peserta dan seluruh panitia terkait.
Hotel Pusako menjadi akomodasi hotel pilihan utama oleh Panitia penyelenggara karena Hotel Pusako sampai dengan sekarang masih merupakan satu‐satunya hotel di Bukittinggi yang memiliki jumlah kamar terbanyak yaitu 191 kamar dan memenuhi standard hotel chain Internasional.
MICE merupakan pendapatan tertinggi usaha hotel, hal ini disebabkan karena hotel memiliki 3 ruang meeting dan 1 ballroom. Manajemen dalam hal ini akan terus mengembangkan pangsa pasar MICE.
Hingga annual report ini dibuat, perseroan memilki 4 kontrak tender. Melihat prospeknya yang cukup baik dan perseroan juga dapat memenuhi klasifikasi permintaan perusahaan pemberi tender, maka direksi akan terus mengembangkan divisi ini.
Akhir kata, kami segenap Direksi dan manajemen mengucapkan terima kasih yang sebesar‐besarnya kepada seluruh Dewan komisaris dan Para Pemegang Saham atas kepercayaan dan dukungannya kepada kami dalam menjalankan tugas‐tugas operasional perusahaan serta kepada seluruh karyawan/karyawati perseroan yang telah menunjukkan dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas‐tugasnya.
Semoga PT. Pusako Tarinka tbk. dengan tata kelola perusahaan yang baik dan kerja keras manajemen akan mendapatkan hasil yang maksimal atau lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Terima kasih
Wassalammualaikum Wr.Wb.
Dewan Direksi
8
IV. Profil Perusahaan A. Bio Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. PUSAKO TARINKA
Nama Hotel : Pusako hotel
Alamat : Jl. Soekarno Hatta no.7 Bukittinggi
Tanggal pendirian : 10 April 1989
Produk : Perhotelan
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ir. WANDI KRISNA BAHARSON Komisaris : HARRY HARMAIN DIAH, SE, BSc. Komisaris independen : AMRI YUSUF, SE, Ak, MM
Dewan Direksi Direktur Utama : DYAKSO LOKESWORO, SE, MBA Direktur : RIKA KARTIKA, SE Direktur : ALDRIN CHAS, BBA Direktur Independen : MEDI AVIANTO, SE Komite Audit Ketua : AMRI YUSUF, SE, Ak, MM Anggota : Drs. DJANNUDIN Anggota : BERLIANA PURBA, Ak Akuntan Publik : Drs. HARYO TIENMAR, Ak., ME, CPA Saham tercatat dibursa efek pada : Tahun 1995, Sebanyak 82 juta lembar saham Administrasi Efek : PT. RISJAD SALIM REGISTRA
9
B. Riwayat Singkat, Bidang dan Kegiatan Usaha
PT. Pusako Tarinka Tbk atau perseroan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan yang didirikan oleh Alm. Bapak Nasroel Chas pada tahun 1989, berdomisili di Jln. Talang Betutu No.17 Kel. Kebon Melati Kec.Tanah Abang Jakarta Pusat dan menjadi perusahaan publik melalui pencatatan saham sebanyak 82 juta lembar saham di Bursa Efek Surabaya pada tahun 1995, sampai dengan ahkir Desember 2007. Karena bergabungnya Bursa Efek Surabaya dengan Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), maka pada Januari 2008 PT Pusako Tarinka tercatat pada perdagangan efek di BEI.
PT,Pusako Tarinka Tbk adalah pemilik hotel “Pusako Hotel”, Bukittinggi‐Sumatra Barat mendapat pengukuhan bintang empat sesuai dalam surat keputusan Direktur Jendral Pariwisata No.23/ITUH/II/DIR/1992, yang berlokasi di kawasan puncak bukit desa Manggis dan berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 4 hektar, yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No.7 Bukittinggi, Sumatra Barat.
Pusako hotel telah mendapat Ijin usaha tetap perhotelan yang dikeluarkan oleh Menteri Negara Penggerak Dana Investasi yang tertuang dalam keputusan “Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman modal No.333/T/PARPOSTEL/1995 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No.23/ITUH/II/DIR/1992. Yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi “Alm. Bapak Soesilo Soedarman”, pada 3 Maret 1992.
Pusako hotel memiliki 191 kamar yang terdiri dari 184 Standard Room, 6 Junior Suite dan 1 President suite. Hotel Pusako juga menyediakan ruang konferensi dengan daya tampung 500 sampai 1000 orang, dan tiga ruang meeting yang masing‐masing ruang dapat menampung mulai dari 30 sampai dengan 100 orang dengan berbagai konfigurasi. Sampai dengan saat ini hotel Pusako masih merupakan hotel yang terbesar di Sumatra Barat dan masih menjadi hotel pilihan untuk acara‐acara diklat, seminar, meeting serta menjadi pilihan singgah tamu‐tamu negara.
Hotel Pusako yang berada diatas puncak bukit desa Mandiangin dengan gaya arsitektur naturalisnya menjadikan hotel resort ini masih saja diminati untuk acara‐acara diklat, seminar, meeting serta menjadi pilihan singgah tamu‐tamu negara.
Semua ini memang didukung oleh letak lokasi hotel yang sangat privat dari keramaian dan perumahan serta suasana hotel yang sangat alami dengan tumbuhan dan pepohonan di area hotel dengan pandangan kearah pegunungan Bukit Barisan, Gunung Singgalang, serta Lembah Harau.
Sejak tahun 2008, PT Pusako Tarinka Tbk. telah memperluas jaringan usahanya dengan mengikuti dan memenangi beberapa tender dari PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), antara lain :
1. Februari 2008, melaksanakan pekerjaan Jasa Manajemen Akomodasi dan Pendobian di PT CPI Rumbai dan Minas, Provinsi Riau (berakhir 06 September 2010). adapun
10
pekerjaan tersebut berupa jasa pengelolaan Guest House, Wisma milik PT CPI dari penyediaan material kebutuhan kamar, kebersihan kamar, reservasi tamu, serta pencucian baik linen maupun baju tamu yang menginap
2. Juli 2008, melaksanakan pekerjaan Jasa Manajemen Function di PT CPI Duri, Provinsi Riau
3. Juli 2009, melaksanakan pekerjaan Jasa Manajemen Function di PT CPI Dumai, Provinsi Riau
Sedangkan jasa Manajemen Function kami melakukan pengelolaan dapur dan restaurant serta penyedian dan pelayanan catering bagi seluruh karyawan, tamu – tamu dan acara – acara kegiatan kantor PT. CPI seperti meeting, seminar, inagurasi, pesta ulang tahun, syukuran dan lain sebagainya.
Letak Geografis Hotel Pusako
Tampak Depan Hotel Pusako Bukittinggi
President Suite Room
Standard Room
11
C. Struktur Organisasi
12
D. Visi dan Misi Perusahaan
Visi MENJADIKAN HOTEL PUSAKO SEBAGAI HOTEL YANG TERBAIK DAN TERNAMA
DI SUMATRA BARAT
MENJADIKAN HOTEL PUSAKO SEBAGAI TEMPAT PERISTIRAHATAN PALING FAVORIT DI SUMATRA BARAT BAGI TURIS MANCANEGARA MAUPUN TURIS
DOMESTIK
Misi MEMPROMOSIKAN PT PUSAKO TARINKA Tbk. SEBAGAI PENGELOLA HOTEL
YANG PROFESIONAL DAN TERBAIK
MEMPROMOSIKAN HOTEL PUSAKO BUKITTINGGI SEBAGAI HOTEL YANG MEMBERIKAN SERVICE TERBAIK DAN DIDUKUNG OLEH SUMBER DAYA
MANUSIA YANG BERKUALITAS TERBAIK
MEMBUKTIKAN PROFESIONALITAS MANAJEMEN PT PUSAKO TARINKA Tbk DENGAN MENGIKUTI TENDER‐TENDER BISNIS YANG TERKAIT DENGAN CORE
BUSINESS
13
Fasilitas Hotel Pusako Resepsionis Restauran Ruang Meeting
14
E. Nama Jabatan dan Riwayat Hidup Singkat Pengurus Dewan Komisaris
Wandi Krisna Baharson Komisaris Utama
Lulus Sarjana Tekhnik Kimia Universitas Sriwijaya pada tahun 1992, dan pada saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Prima Lestari Mas, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Infrastruktur Telekomunikasi Pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2005 sebagai Direktur Teknik PT Surya Mandiri Utama, Tugas dan tanggung jawab; merencanakan, mengadakan, mengarahkan, mengawasi, jalannya proses produksi dari bahan baku sampai barang jadi siap jual serta memastikan barang tersebut sampai ditujuan
(ditempat pembeli) Sebelumnya pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1999 menjabat sebagai Direktur Produksi PT Gelinti Utama, perusahaan produsen “gelatin”
Drs. Harry Harmain Diah Komisaris
Menjabat sebagai Komisaris PT.Pusako Tarinka Pada tahun 1990. Harry Harmain Diah menjabat juga sebagai President Director PT AURIST Assurance; Vice President Commissionaire pada PT Asuransi AIU Indonesia; President Commissionaire pada PT.Guru Indonesia; Commissionaire pada PT.Trihamas Multi Finance. Harry Harmain Diah lulus Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1952, Bachelor of Science, major in
Banking and Finance, New York University pada tahun 1956. Amri Yusuf, SE, AK, MM Komisaris Independen
Mulai bergabung dan menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pusako Tarinka Tbk. sejak 04 Juni 2010, saat ini masif aktif sebagai Kepala Divisi Investasi Langsung PT Jamsostek (Persero) Sebelumnnya Pada Perusahaan yang sama, PT Jamsostek, Amri Yusuf menjabat sebagai Kepala Urusan Penyertaan (2007 – 2009), Analis Akuntansi Manajemen (2003 – 2004), Verifikator Akuntansi Investasi (1999 – 2003). Pada tahun 2004 – 2007, Amri Yusuf menjabat sebagai
Direktur Keuangan pada PT Samudranayaka Graha Unggul.
15
Komite Audit Drs. Djaenudin Komite Audit Lulus Sarjana Akuntansi pada tahun 1976 pada Institut Ilmu Keuangan (IIK), Departemen Keuangan, Jakarta. Selain menimba ilmu pada pendidikan formal Djannudin juga mendalami pendidikannya dengan mengikuti beberapa Course antaranya; Bank Audit, di Universitas Indonesia; Management Audit, Badan Pemeriksa Keuangan; Traning Management course, LAN and Western Australian Institute of Tecnology,
Perth Australia. Djannudin memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang audit eksternal maupun internal, audit manajemen dan operasional, dan akunting. Bergabung dengan persero pada tahun 2004
Berliana Purba Komite Audit Berliana Purba Ak, adalah lulusan Akuntansi Stan, yang telah meniti karier sebagai Auditor sejak tahun 1984 pada BPKP Sumut,tahun 1991 pada PT.Procter Gamble, tahun 1991 pada KAP Sidhartha member of Coper & Lybrand, tahun 1998 pada BPKP Irian Jaya, tahun 1998 pada BPKP Pusat, tahun 2001 sampai sekarang pada BPKP DKI
16
Dewan Direksi
Dyakso Lokesworo Presiden Direktur Lulus Sarjana Ekonomi pada tahun 1990, dan pada tahun 1996 mendapat gelar Master Business Administration dari National University, San Diego‐USA. Pada tahun 1996‐2000 menjabat sebagai Direktur pada PT. Pusako Anai Permai kerjasama dengan Perum Peruri . Tahun 2003 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Direktur Utama pada PT. Multiperkasa Teguh. Menjabat sebagai Komisaris pada PT. Taman Puri Indah pada tahun 2008 sampai dengan sekarang. Tahun 2002 sampai
dengan 2004 sebagai Direktur dan 2004 sampai dengan sekarang sebagai Direktur Utama pada PT. Panen Arta Leasing. Bergabung dengan PT. Pusako Tarinka Tbk sejak tahun 1996 sebagai Direktur dan tahun 1997 sampai dengan sekarang sebagai Direktur Utama.
Rika Kartika Direktur
Bergabung pada Perseroan sejak tahun 1996. Pada tahun 2002, Rika Kartika mulai menjadi Dewan Direksi mulai 2002,dan aktif dalam Operasional Hotel Pusako hingga sekarang. Di tahun 1999 beliau juga bergabung dengan PT. Karya Putra Nagari yang bergerak di bidang perkebunan, sebagai Direktur Utama. Pada tahun 2000 beliau menjabat sebagai Komisaris pada PT. Arirang Kencana Inti, Agen penjualan kendaraan merek KIA di Pakanbaru, Jambi dan Padang. Rika Kartika memperoleh gelar sarjana dibidang Ekonomi Manajemen pada tahun 1992.
17
Aldrin Chas Direktur Mendapat gelar BBA dalam bidang bisnis pada West Coast University, Amerika pada tahun 1994. Sejak tahun 1991 menjabat sebagai Komisaris pada Perseroan. Selain itu sejak tahun 1994 sampai dengan sekarang juga menjabat sebagai Deputy Director PT. Pusako Nusa Bumi dan sejak tahun 1995 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Deputy Director PT.
Gemah Ripah Sakti. Dan sejak tahun 1998 sampai saat ini menjabat sebagai Direktur PT. Pusako Tarinka Tbk.
Medi Avianto . Direktur Independen
Mulai bergabung PT Pusako Tarinka Tbk. tahun 2011 sebagai Direktur Independen. Medi Avianto pendidikan terakhir pada Boston University pada tahun 1994.
Sejak tahun tahun 2006 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur pada PT Laris Boga Dipa (Hartz Chiken Buffet). Adapun karir awalnya pada tahun 1995 – 2003, Madi Avianto menjabat sebagai Finance & Accounting Departement pada PT Satelit Palapa Indonesia, kemudian dilanjutakan pada tahun 2004 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur pada PT Kwarta Daya Karyapratama yang bergerak dibidang
Infrastruktur telekomunikasi. Selain itu Madi Avianto menjabat sebagai Komisaris pada beberapa perusahaan, antara lain : PT Telsentec Indonesia (2005 – sekarang), PT Wendy Citra Rasa (2006 – sekarang), PT VLM System Indonesia (Komisaris Utama 2009 – sekarang)
18
F. Karyawan dan Pegembangan Kompetensinya �
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Kunci kesuksesan Perseroan untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan bisnis pada saat ini dan masa mendatang tidak terlepas dari peranan penting Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena ini kami berkomitmen untuk terus mengembangkan Sumber Daya Manusia kami melalui pembelajaran integritas, sikap positif, komitmen, dan loyalitas. Perseroan tanpa kenal lelah mengajak setiap karyawannya untuk menerapkan nilai‐nilai tersebut dalam sikap dasar bekerja dan kehidupan pribadi sehari‐hari. Perseroan merancang program pengembangan pelatihan khusus untuk mengembangkan kompetensi karyawan secara optimal dan untuk memenuhi kebutuhan Perseroan akan Sumber Daya Manusia berkualitas yang terus meningkat. Selama tahun 2011, kami telah melakukan program pelatihan secara komprehensif bagi para karyawan untuk mendukung kinerja perusahaan, yang mencakup berbagai macam topik, antara lain:
1. Pelatihan HOUSE KEEPING terhadap peningkatan kinerja karyawan, dalam latihan ini lebih menekankan perubahan tingkah laku atau sikap yang lebih profesional dalam melayani tamu (costumer) selain itu juga meningkatkan kesadaran dan kemampuan karyawan terhadap tugas yang dihadapi maupun terhadap peningkatan pendapatan dalam kehidupan sehari harinya dalam lingkungan masyarakat.
19
2. Pelatihan Front Office, pelatihan ini mengharapkan agar para karyawan pada departemen ini dapat meningkatkan kompetensinya dengan meningkatnya sikap kerja, pengetahuan, keterampilan, tanggung jawab dalam bekerja dan disiplin kerja.
3. Pelatihan Departemen Food and Beverage, upaya pencegahan untuk menjamin keamanan makanan, keselamatan kerja dan sikap yang lebih profesional dalam melayani tamu (costumer).
Pada tahun 2011 Perseroan mempunyai karyawan pada Hotel Pusako Bukittingg sebanyak 147 pegawai dengan rincian:
Laki‐laki : 122 orang Wanita : 25 orang
Total 147 orang
Manajemen Function CPI Duri
Laki‐laki : 32 orang Wanita : 6 orang
Total 38 orang, Semuanya Kontrak (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
Manajemen Function CPI Dumai
Laki-laki : 23 orang Wanita : 6 orang
Total 29 orang, Semuanya Kontrak (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu)
Pie Chart Karyawan PT Pusako Tarunka
20
Kegiatan Tour de Singkarak
21
G. Nama Pemegang Saham
22
V. Analisis dan Pembahasan Manajemen Berikut uraian pencapaian kinerja PT Pusako Tarinka Tbk yang terjadi dalam periode laporan keuangan untuk tahun 2011.
A. Tinjauan Operasi. PT Pusako tarinka adalah perusaahan yang bergerak pada bidang Produksi yang menciptakan Pelayanan Jasa berupa penjualan kamar dan penjualan Makanan dan minuman (food and beverage). Pada tahun 2011 hotel Pusako berhasil menjual 18.761 (room night) sedangkan makanan dan minuman sebesar Rp 16.78.610.686,‐
Pencapaian hasil usaha HOTEL TAHUN 2011 DAN TAHUN 2010.
No Keterangan 2011 (audited) 2010 (audited)1 Penjualan kamar 5.510.002.315 5.691.766.4152 Penjualan F & B 3.729.170.856 3.624.285.8433 Pendapatan lain‐lain 496.071.960 563.621.576 Total Pendapatan 9.735.245.131 9.879.673.834
BEBAN USAHA HOTEL TAHUN 2011 DAN 2010
No Keterangan 2011 (audited) 2010 (audited)1 Supporting supplies 348.892.896 327.259.2652 Makanan dan minuman 972.647.349 1.628.271.4373 Gaji dan beban lain 3.651.754.949 4.237.358.7974 Pemeliharaan dan Energi 1.290.594.152 1.443.778.6835 Pemasaran 563.270.200 821.250.1096 Admin dan umum 1.218.423.009 1.098.295.520 TOTAL 8.045.582.555 9.556.213.811
Pada tahun 2011, Perseroan membukukan pendapatan usaha Hotel Pusako sebesar Rp 9.735.245.131,‐. Dibandingkan dengan pendapatan usaha Hotel tahun 2010, sebesar Rp 9.789.673.834,‐ dimana perseroan mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp 144.428.703,‐ atau turun sebesar 1%. Namun demikian perseroan dapat menekan beban usaha Hotel tahun 2011 menjadi sebesar Rp 8.045.582.555,‐. jika dibanding dengan tahun 2010, sebesar Rp 9.556.213.811,‐ artinya pada tahun 2011 beban usaha Hotel turun sebesar Rp 1.510.631.256,‐ atau sebesar 18%. Dalam menjalani operasional selama 2011 manajemen berhasil menekan beban usahanya.
Pada tahun 2011 Perseroan mencatat laba usaha hotel sebelum penyusutan dan pajak (Gross Operating Profit) sebesar Rp 1.689.662.576,‐. mengalami kenaikan laba sebesar 1.366.202.553,‐ atau sebesar 80% jika dibandingkan dengan 2010 sebesar Rp 323.460.023,‐
23
PENCAPAIAN HASIL USAHA JASA AKOMODASI DAN FUNCTION TAHUN 2011 DAN TAHUN 2011.
No Keterangan 2011 (audited) 2010 (audited)1 Pendapatan jasa akomodasi ‐ 4.824.118.0552 Pendapatan jasa function 13.144.324.843 12.487.024.1333 Pendapatan lain‐lain 683.920.250 720.658.150 Total Pendapatan 13.828.245.093 18.031.800.338
BEBAN USAHA JASA AKOMODASI DAN FUNCTION TAHUN 2011 DAN 2010
No Keterangan 2011 (audited) 2010 (audited)1 Makanan dan minuman 9.067.472.234 6.415.954.5212 Supporting supplies, dll 516.975.808 1.938.391.5313 Gaji dan beban lain 2.636.310.776 5.013.023.9634 Listrik dan air 31.810.515 27.002.2325 Perbaikan dan pemeliharaan 76.046.504 73.945.5506 Administrasi dan umum 556.527.340 1.181.979.612 TOTAL 12.885.143.177 14.650.297.409
Pada tahun 2011, Perseroan membukukan pendapatan usaha jasa function sebesar Rp 13.828.245.093,‐ Dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2010, mengalami penurunan pendapatan sebesar Rp 4.203.555.245,‐ atau turun sebesar 30%. Hal ini terutama disebabkan karena pada september 2010, kontrak pada pengelolaan jasa akomodasi telah berakhir.
Pada usaha jasa function ini perseroan mendapatkan gross operating profit sebesar Rp 943.101.916,‐.
Pada tahun 2011 laporan keuangan perseroan mencatat kerugian sebesar Rp 1.276.433.507,‐, hal ini disebabkan karena gross operating profit perusahaan yang sebesar Rp 2.632.764.492,‐ harus dikurangi dengan penyusutan sebesar Rp 2.579.703.360,‐ dan pajak Rp 215.123.827,‐ serta pajak yang ditangguhkan sebasar Rp 1.158.077.311,‐
B. Analisa Kinerja Keuangan. Aset lancar perusahan pada tahun 2011 naik sebesar Rp. 1.222.794.443,‐ dibanding tahun buku 2010, hal ini terjadi karena adanya kenaikan pada piutang usaha dan uang muka. Pada tahun 2011 perusahaan mempunyai jumlah Aset Lancar sebesar Rp.10.929.460.919,‐ sedangkan pada tahun 2010 Rp. 9.706.666.476,‐.
Aset tidak Lancar untuk tahun 2011 Rp.19.511.710.670,‐, jika dibanding dengan tahun buku 2010 mengalami penurunan sebesar Rp.59.249.891,‐, hal ini disebabkan karena adanya penurunan pada aset Pajak Tangguhan sebesar Rp. 1.158.077.310,‐ dan pada buku tahun 2011 adanya rekening pada bank yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp. 573.908.986,‐.
Jumlah aset perusahaan pada tahun 2011 Rp 30.441.171.589,‐ dan pada tahun 2010 Rp. 29.277.627.037,‐, ada kenaikan sebesar Rp. 1.163.544.552,‐.
24
Liabilitas Lancar perseroan untuk tahun buku 2011 tercatat sebesar Rp. 6.993.444.254,‐ naik sebesar Rp. 2.880.054.424,‐, dibanding tahun buku 2010 yaitu sebesar Rp 4.113.389.830,‐, hal ini terjadi karena adanya hutang pajak sebesar Rp 3.246.404.993,‐
Liabilitas tidak lancar pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 1.265.182.150,‐, mengalami penurunan sebesar Rp 2.553.168.255,‐, dibanding tahun buku 2010 yaitu sebesar Rp 3.818.350.405,‐, hal ini terjadi karena adanya penurunan perhitungan pada imbalan pasca kerja karyawan.
Jumlah Liabilitas perusahaan untuk tahun 2011 tercatat sebesar Rp.8.258.626.404,‐ mengalami kenaikan sebesar Rp 326.886.169,‐, jika dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu sebesar Rp.7.931.740.235,‐.
Perbandingan antara aset lancar sebesar Rp.10.929.460.919,‐ terhadap liabilitas lancar perseroan yaitu sebesar Rp.6.993.444.254,‐ perusahaan dapat dikatakan mampu untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Pada tahun 2011 perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp 30.441.171,589,‐ dan mencatat liabilitas sebesar Rp 8.258.626.404,‐ sehingga jumlah Ekuitas tercatat sebesar Rp 22.182.545.589,‐ ada kenaikan sebesar Rp 836.658.787 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2010 sebesar Rp 21.345.886.802,‐.
Kolektibilitas Piutang Perusahaan pada saat ini adalah baik, karena aset lancar perusahaan sebesar Rp 10.929.460.910,‐ lebih besar dibandingkan dengan kewajiban lancar perseroan yang hanya sebesar Rp 6.993.444.254,‐ atau lebih besar 1,56%
C. Prospek Usaha Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Sumatera Barat, Kota Bukittinggi mempunyai potensi yang sangat besar dalam menunjang pembangunan pariwisata karena memiliki Kebudayaan yang unik, alam yang indah serta masyarakatnya yang ramah tamah, hal ini merupakan suatu modal dalam bidang kepariwisataan. Pada saat ini di kota Bukittinggi hotel berbintang empat, baru ada 3 hotel, yaitu Hotel Pusako, The Hill Hotel, dan Grand Rocky Hotel.
Pariwisata merupakan salah satu sumber utama Penghasilan Devisa, disamping membawa dampak ganda kegiatan ekonomi masyarakat. Hal ini akan membawa pemerintah daerah untuk mendorong memajukan kegiatan pariwisata.
Adanya upaya‐upaya pemerintah dalam kebijaksanaan Fiskal untuk meningkatkan Priwisata misalnya; penghapusan PPnBM untuk Industri makanan dan minuman di hotel, Implementasi Tax Refund diluar Jakarta dan Denpasar. (workshop prospek dan peluang industri Indonesia, di Jakarta 28 Juli 2011)
25
D. PEMASARAN. Pada tahun 2011 untuk departemen penjualan dan pemasaran Hotel Pusako Bukittinggi masih menitik beratkan strategi pemasaran pada penjualan paket meeting dan seminar, karena hotel Pusako mempunyai 4 (empat) ruang meeting dengan kapasitas ruangan sebagai berikut: 2 ruangan dengan masing‐masing kapasitas sebanyak 50 (lima puluh) orang, 1 ruangan dengan kapasitas 100 orang dan 1 function room dapat menampung sampai dengan 400 orang. Selain itu departemen ini juga terus menjalin dan membina kerjasama dengan beberapa Travel Agen. Strategi yang dilakukan adalah menarik tamu serries yaitu membuat kontrak dengan Travel Agen untuk jumlah kamar tertentu dalam satu tahunnya.
Kegiatan promosi untuk penjualan paket‐paket khusus kami lakukan untuk mendongkrak pendapatan. Paket‐paket tersebut antara lain: paket Kemerdekaan, paket Hari Raya, dan paket Tahun Baru.
Departemen Pemasaran juga melakukan strategi internal untuk mewujutkan kinerja perseroan kearah yang lebih baik yaitu menyusun langkah‐langkah strategis harian, mingguan dan bulanan untuk tim penjualan.
Beberapa strategi internal pemasasaran berupa action plan yang telah dilakukan oleh departemen pemasaran Hotel Pusko Bukittinggi pada tahun 2011:
Menjalin dan membina hubungan baik dan membuat kerjasama atau kontrak‐kontrak dengan beberapa Travel Agen; Panorama tour, Kaha tour, ERO Tour, Ravelino, Padang Tigo Balai, Bukit Keunala Holday Padang, Glory Padang, Raun Sumatra Barat
Menjalin hubungan dan membina hubungan dengan Partai politik, instansi pemerintahan, perusahaan swasta serta perbankan untuk membuat kontrak coorporate.
Mengoptimalkan upaya telemarketing dan sales call kepara pelanggan dan upaya mendapatkan pelanggan baru.
Melakukan daily sales visit dengan mengunjungi pelanggan secara harian dengan maksud meningkatkan hubungan baik yang telah terbina.
Menyebarkan brosur‐brosur berupa paket‐paket promosi kepada perusahaan yang potensial .
Melakukan daily campaign untuk memperknalkan Hotel Pusako pada Travel Agen yang potensial.
Memberi benefit atau promosi‐promosi khusus dan menarik kepada wholeseller.
Mengikuti dalam kegiatan trade fair pada skala nasional dan internasional, selama tahun 2011 perseroan mengikuti trade fair dan pameran wisata antara lain:
26
1. Matta fair – Kuala Lumpur Malaysia
2. Sumatera International Travel Fair – Medan, Sumatera utara
3. Indonesia International Travel Fair – Jakarta
Sedangkan pada pengembangan usaha manajemen Akomodasi dan catering perseroan tetap mengikuti tender‐tender yang sesuai dengan keberadaan perseroan, tender‐tender tersebut antara lain:
1. Conoco Phillips, no tender CS 16045888, Onshore well Operations “Camp Catering dan House Keeping”
2. PT Chevron Indonesia, no tender 931070 bidang usaha: “Jasa Catering dan BLD”
3. Medco E & P , no BF 5215‐I, ”Jasa Pengelolaan Catering dan Akomodasi”
27
F. Grafik-grafik
Grafik 1
Grafik 2
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
NET SALES TAHUN 2011 DAN 2010 PUSAKO HOTEL BUKITTINGGI
20112010
2011 552.232.387 424.773.135 701.104.328 708.799.826 1.069.137.115 868.496.559 1.130.459.123 345.003.337 945.454.859 941.470.365 820.412.916 1.227.901.181
2010 314.537.064 623.417.898 586.328.543 497.953.445 1.267.038.099 855.032.470 1.139.379.418 716.740.126 820.231.338 1.101.887.860 913.280.690 1.097.623.468
JAN FEB M AR APR M EI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
PENDAPATAN USAHA PT PUSAKO TARINKA TBK. (x 1.000.000)
PENDAPATAN 7.118 16.328 24.350 27.911 23.563
2007 2008 2009 2010 2011
28
Grafik 3
Grafik 4
Grafik 5
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
PA
X
SEGMENT
TAMU HOTEL TAHUN 2011 DAN 2010 HOTEL PUSAKO
PAX 2011 9.213 2.977 9.396 3.779 11.633
PAX 2010 5.591 2.995 8.618 3.899 16.803
FIT/GIT SERIES GROUP
WALK IN / WI (PAKET)
CORPORATE CONVENTION / MEETING
19.000
19.500
20.000
20.500
21.000
21.500
22.000
22.500
EKUITAS PT PUSAKO TARINKA TBK
juta 20.131 20.173 20.792 21.345 22.182
2007 2008 2009 2010 2011
x 1,000,000
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
RO
OM
NIG
HT
SEGMENT
ROOM SALES 2011 DAN 2010 HOTEL PUSAKO
ROOM 2011 4.615 1.532 4.584 1.993 6.037
ROOM 2010 2.929 1.512 4.212 2.050 8.576
FIT/GIT SERIES GROUP
WALK IN / WI (PAKET)
CORPORATE CONVENTION / MEETING
29
VI. Tata Kelola Perusahaan
30
Tata Kelola Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki Visi dan Misi dari keberadaan perusahaan tersebut. Visi dan misi itu merupakan suatu pernyataan tertulis kemana tujuan‐tujuan kegiatan usaha yang akan dilakukan. Agar tercapainya tujuan perusahaan kegiatan yang terencana dan terprogram dapat tercapai dengan keberadaan Sistem Tata Kelola perusahaan yang baik. Dengan kata lain efektifitas penerapan tata kelola perusahaan sangat berkait dengan mutu SDM karyawan (manajemen dan non‐manajemen) dan dewan direksinya.
Untuk menjalankan tata kelola perusahaan, manajemen tetap menerapkan aspek‐aspek yang telah ditentukan terdahulu, aspek tersebut antara lain adalah:
1. Visi dan misi, serta tanggung jawab masing‐masing jajaran manajemen telah diketahui dan dipahami.
2. Pemimpin, manajer dan karyawan harus mengetahui dan memahami peraturan yang berlaku dalam menjalani tugas dan tanggung jawabnya.
3. Uraian tugas setiap unit organisasi telah ditetapkan dan harus dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan.
4. Proses untuk mengambil keputusan harus mengacu dan mentaati sistem dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.
5. Mengadakan publik ekspos sesuai ketentuan BAPEPAM untuk menjelaskan pada publik mengenai kinerja perusahaan,untuk tahun 2011 dan memaparkan rencana kerja perseroan tahun 2012 yang telah diselenggarakan pada tanggal 23 Desember 2011.
6. Menunjuk lembaga audit eksternal untuk melakukan audit perusahaan.
7. Menyampaikan laporan keuangan audited dan kinerja usaha ke publik secara rutin, juga laporan corporate govermence pada instansi yang berwenang.
Struktur Tata Kelola Perusahaan PT Pusako Tarinka terdiri dari
Rapat Umum Pemegan Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan instansi tertinggi dalam Perseroan, wadah para pemegang saham untuk bertindak secara setara dalam mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam Perseroan, namun tidak dapat mengintervensi keputusan operasional yang menjadi wewenang Dewan Komisaris dan Direksi
1. Rapat Umum Pemegang saham diselenggarakan selambat lambatnya emam (6) bulan setelah tahun buku berakhir
2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dapt diselenggarakan sewaktu‐waktu
Dewan Komisaris
Tugas Dewan Komisaris dalam perseroan adalah berfungsi melakukan pengawasan dan memberi nasehat kepada Direksi. Tugas pengawasan dan nasehat itu dilaksanakan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan.
31
PT Pusako Tarinka mempunyai Komisaris Utama, satu komisaris serta satu komisaris independen. Dalam tahun 2011 komisaris telah melakukan atau menyelenggarakan rapat tiga kali pertemuan untuk menganalisa dan membahas kinerja perseroaan.
Dewan Direksi
Dewan Direksi PT Pusako tarinka tbk bertanggung jawab pada seluruh aktifitas tata kelola dan performence kinerja perusahaan
Dewan Direksi PT Pusako Tarinka terdiri dari tiga anggota Direksi dan salah seorangnya diangkat menjadi Direktur Utama. Pada tahun 2011 Direksi setiap bulannya mengadakan rapat bersama manajemen membahas dan mengkaji seluruh kegiatan usaha perseroan.
Komite Audit
Komite Audit dibentuk dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendorong diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik dengan melakukan pemeriksaan aktifitas bisnis perseroaan dan ketaatan pelaksanaan transaksi sesuai dengan SOP dan budget yang telah ditentukan. Komite Audit juga memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris berdasarkan pengkajiaannya. Dewan Komisaris PT Pusako dibantu oleh dua orang anggota Komite Audit.
Audit Internal.
Audit internal menjalankan tugasnya secara independen, objektif dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Agar membantu perseroan mencapai tujuannya secara sistematis, pendekatan secara disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola perusahaan.
Audit Internal memberikan rekomendasi kepada Direksi dan Komite Audit untuk menjalankan kewajiban masing‐masing secara efektif. Audit Internal juga memberi penilaian independent terhadap aktifitas perseroan.
Sekretaris Perusahaan.
• Mengikuti perkembangan Pasar Modal.
• Penghubung Perusahaan dengan BAPEPAM, Bursa Efek, Publik dan Pemegang Saham
• Memelihara dan Menyimpan dokumen perusahaan.
• Memberikan informasi kepada masyarakat.
Agar Tata kelola perusahaan ini berhasil persero berupaya pengendalikan, dan pengarahkan para direksi dan karyawan agar selalu berperilaku jujur, kerjasama sama dan bekerja secara produktif, selalu mengembangkan diri, bertanggung jawab, tidak merugikan pemegang saham, menjaga rahasia perusahaan, dan menegakkan peraturan dan prinsip‐prinsip kerja.
PT Pusako Tarinka Tbk secara berkala menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporn keuangan tahunan disurat kabar nasional sesuai peraturan Bapepam XK6 tahun 2006 serta menyampaikan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan kepada Bursa Efek. Pada tanggal 23 Desember 2011 perseroan telah melakukan Publik Ekspos yang
32
bertujuan untuk menyampaikan hal‐hal yang telah dan akan dilakukan oleh perseroan yang perlu diketahui oleh publik, khususnya untuk para pemegang saham.
Tempat/Alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan:
JL. BARITO II NO 15A KEBAYORAN BARU
JAKARTA SELATAN 12130
RESIKO USAHA
Hotel Pusako Bukittinggi.
Usaha bidang Perhotelan memang merupakan komponen yang sangat berarti dalam Industri Pariwisata namun selain hotel ada komponen lainnya yaitu Transportasi, Tour and Travel, objek‐objek pariwisata, hiburan atau enterteiment dan perbelanjaan. Komponen‐komponen inilah yang saling ketergantungan, saling mendukung dan saling memberikan keuntungan. Maka asosiasi perhimpunan usaha industri pariwisata harus tetap bersatu.
Pada saat ini di daerah Sumatra Barat umumnya masyarakat belum sepenuhnya sadar Pariwisata, sehingga Sumatera Barat belum memenuhi standart minimum sebagai tujuan wisata yang terpilih. Tetapi di Sumatera Barat pertumbuhan pembangunan dan usaha perhotelan tetap tumbuh. Hal ini akan sangat berpengaruh pada tingkat hunian hotel, yang membuat para pengusaha perhotelan menjalani perang harga. Situasi ini sangat tidak baik dalam pencapaian target yang telah ditentukan.
Pada tahun 2010 telah terjadi krisis listrik, dan pada tahun 2012 Pemerintah berencana akan menaiki harga Bahan Bakar Minyak, adanya kenaikan Upah Minimum Regional, namun tenaga terampil perhotelan di daerah Bukittinggi ini masih sangat kurang. Keadaan seperti ini sangat berpengaruh naik pada harga pokok penjualan hotel tanpa ditunjang dengan kenaikan mutu pelayanannya.
Resiko‐resiko usaha tersebut yang sangat mempengaruhi pada pendapatan Hotel Pusako Bukittinggi.
Langkah‐langkah perusahaan dalam melindungi resiko tersebut antara lain:
1. Berperan aktif pada pihak‐pihak yang berkepentingan di sektor pariwisata untuk memajukan wisata Sumbar, yang tentunya tak lepas dari peran promosi yang maksimal.
2. Mengelola manajemen, servis dan produk secara maksimal dan terus ditingkatkan.
3. Membina karyawan Hotel Pusako Bukittinggi menjadi tenaga yang memenuhi standar perhotelan.
4. Mengadakan efisiensi pada seluruh komponen biaya operasional Hotel.
Resiko bencana Alam, karena kepulauan Sumatera terletak pada lempeng Eurasia dan Australia dimana lempengan ini sering terjdi tumbukan yang mengakibatkan gempa, juga dalam akhir tahun 2011 Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Agam sempat bergejolak dan mengeluarkan asap beberapa kali, malah pada saat itu BMKG sempat memberi status waspada pada masyarakat disekeliling Gunung Merapi.
33
Kontraktor Manajemen.
Pada tahun 2011 perseroan tetap mengikuti beberapa tender Manajemen Akomodasi dan Service Catering pada perusahaan‐perusahaan minyak dan gas. Ada beberapa resiko yang timbul yaitu:
1. Adanya perubahan‐perubahan kebijakan pada perusahaan pengadaan tender, perubahan ini terjadi karena adanya perubahan dari Pemerintah atau dari intren perusahaan pengadaan tender.
2. Terus bertambahnya perusahaan yang mengikuti tender , sehinga perseroan tidak dapat membuat margin yang besar dalam menghitung harga tender .
3. Lama kontrak tender rata‐rata selama dua sampai tiga tahun kedepan, manakala dalam perjalanan masa tender terjadi kenaikan harga pokok, maupun kenaikan upah minimum regional Pt Migas.
4. Terjadi gejolak ekonomi, sosial dan Politik yang mengakibatkannya perubahan dalam beberapa aspek, namun terkadang perusahaan pemberi tender tidak dapat merubah perjanjian kontrak yang sudah terjadi dan disepakati bersama.
Langkah‐langkah perusahaan dalam melindungi resiko tersebut antara lain:
1. Perseroan tetap memenuhi standart kriteria yang ditentukan tersebut, seperti mengikuti ISO 9001 untuk manajemen khususnya dokumen kontrol dan ISO 22000 dalam hal keselamatan pangan, hal ini dilakukan agar perseroan dapat mengikuti tender‐tender yang berhubungan dengan makanan atau catering.
2. Dalam menentukan harga tender, perseroan mengacu pada efisiensi kerja dan efisiensi biaya, dengan demikian harga yang ditawarkan merupakan harga terendah dan perseroan masih mendapatkan laba.
3. Perseroan sangat berhati‐hati dalam memilih perusahaan‐perusahaan mana yang akan diikuti proses tendernya apakah baik dalam masalah pembayaran maupun dalam menjalankan operasional nantinya , berusaha untuk selalu mengetahui situasi keamanan pada daerah tempat bekerja.
4. Berusaha mengetahui keinginan para konsumen atau pemakai jasa perseroan sehingga tidak terjadi komplain dari mereka.
5. Perseroan selalu menekankan pada para pekerja agar menjadi perusahaan kontraktor yang terbaik.
Saat ini mata uang yang dikenakan pada transaksi pembayaran perseroan masih menggunakan mata uang Rupiah
34
VII. Tabel Analisa Posisi Keuangan Tahun 2011 – 2010
2011 2010 Naik (Turun) %
2.532.703.188 3.626.384.025 (1.093.680.837) -30,16%6.451.073.768 5.000.358.478 1.450.715.290 29,01%
245.482.138 268.462.355 (22.980.217) -8,56%1.700.201.825 811.461.618 888.740.207 109,52%
Jumlah Aset Lancar 10.929.460.919 9.706.666.476 1.222.794.443 12,60%
472.761.591 1.630.838.901 (1.158.077.310) -71,01%18.465.040.093 17.940.121.660 524.918.433 2,93%
Rek Bank Yang Dibatasi Penggunaannya 573.908.986 0 573.908.986
Jumlah Aset Tidak Lancar 19.511.710.670 19.570.960.561 (59.249.891) -0,30%
30.441.171.589 29.277.627.037 1.163.544.552 3,97%
1.136.526.549 1.013.432.512 123.094.037 12,15%90.168.803 84.859.941 5.308.862 6,26%
607.093.534 580.966.111 26.127.423 4,50%3.246.404.993 569.962.728 2.676.442.265 469,58%
363.726.096 357.474.696 6.251.400 1,75%
1.471.614.047 1.471.614.047 0 0,00%Hutang deviden 77.910.232 35.079.795 42.830.437 100,00%
Jumlah kewajiban Lancar 6.993.444.254 4.113.389.830 2.880.054.424 70,02%
0 82.706 (82.706) -100,00%1.265.182.150 3.818.267.700 (2.553.085.550) -66,87%
dengan bagian yang jatuh tempo 0 0 0 0,00%dalam satu tahun
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.265.182.150 3.818.350.406 (2.553.168.256) -66,87%
41.000.000.000 41.000.000.000 0 0,00%6.000.000.000 6.000.000.000 0 0,00%
(23.541.021.308) (26.331.386.610) 2.790.365.302 -10,60%(1.276.433.507) 677.273.410 (1.953.706.917) -288,47%
Jumlah Ekuitas 22.182.545.185 21.345.886.800 836.658.385 3,92%
30.441.171.589 29.277.627.036 1.163.544.553 3,97%
PersediaanUang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
ASET TIDAK LANCAR
POSISI KEUANGAN TREND
ASET
ASET LANCARKas dan BankPiutang Usaha
PT. PUSAKO TARINKA, Tbk.ANALISA POSISI KEUANGANTAHUN 2011 DAN 2010
KEWAJIBAN LANCARHutang UsahaHutang lain-lainBeban yang masih harus dibayar
Aset Tetap - NetAset Pajak Tangguhan
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang PajakUang muka pelanggan
KEWAJIBAN TIDAK LANCARHutang Pihak Berelasi
Bagian hutang jangka panjangjatuh tempo dalam satu tahun
Penyisihan Imbal kerja
Laba/(Rugi) Tahun Berjalan
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Agio Saham
Hutang jangka panjang setelah dikurangi
EKUITASModal Saham
Laba Ditahan / (Defisit)
35
2011 2010 Naik (Turun) %
PENDAPATAN USAHA 23.563.490.224 27.911.474.172 (4.347.983.948) -15,58%
BEBAN POKOK PENJUALAN 10.905.988.287 10.309.876.755 596.111.532 5,78%
LABA KOTOR 12.657.501.937 17.601.597.417 (4.944.095.480) -28,09%
BEBAN USAHA 12.604.440.805 16.222.443.673 (3.618.002.868) -22,30%
LABA/(RUGI) USAHA 53.061.132 1.379.153.744 (1.326.092.612) -96,15%
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 43.706.499 145.132.410 (101.425.911) -69,89%
LABA/(RUGI) BERSIH SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 96.767.631 1.524.286.154 (1.427.518.523) -93,65%
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILANTahun berjalan (215.123.827) 0 0 -Ditangguhkan (1.158.077.311) (847.012.743) (311.064.568) 36,72%
LABA/(RUGI) USAHA BERSIH (1.276.433.507) 677.273.411 (1.953.706.918) -288,47%
PT. PUSAKO TARINKA, Tbk.ANALISA KINERJA OPERASIONALTAHUN 2011 DAN 2010
KINERJA OPERASIONAL TREND
Lampiran :
• Laporan Keuangan Audit Tahun 2011 • Laporan Komite Audit • Lembar Pengesahan Laporan Tahunan dan • Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen …………………………………………….
N e r a c a …………………………………………………………………………………..
Laporan Rugi (Laba) ……………………………………………………………………..
Laporan Perubahan Ekuitas ………………………………………………...........
Laporan Arus Kas ………………………..……………………………………………
Catatan Atas Laporan Keuangan …………….……………………………..
I
1
2
3
4
5
Catatan 31 DESEMBER 2011 31 DESEMBER 2010 1 JANUARI 2010
A S E T ASET LANCARKas dan Setara Kas 3e, 3f, 5 2,532,703,188 3,626,384,025 2,022,325,224 Piutang Usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang 3f, 6
- - 181,298,188 Persediaan 3g, 3j, 7 245,482,138 268,462,355 139,669,036 Uang Muka Pajak 3n, 12 658,807,720 619,228,271 284,688,632 Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 3h, 8 1,041,394,105 192,233,347 188,008,488
Jumlah Aset Lancar 10,929,460,919 9,706,666,476 7,704,723,508
ASET TIDAK LANCARPiutang Pihak-pihak Berelasi - - 161,754,227 Aset Pajak Tangguhan 3n, 12 472,761,591 1,630,838,901 2,477,851,644 Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
3i, 3j, 9 18,465,040,093 17,940,121,660 18,219,634,858 Rekening bank yang dibatasi penggunaanya 3d, 10 573,908,986 - -
Jumlah Aset Tidak Lancar 19,511,710,670 19,570,960,561 20,859,240,729
JUMLAH ASET 30,441,171,589 29,277,627,037 28,563,964,237
LIABILITASLIABILITAS LANCARHutang Usaha 3e, 11 1,136,526,549 1,013,432,512 1,323,584,334 Hutang Pajak 3n, 12 3,246,404,993 569,962,728 348,647,285 Uang Muka Pelanggan 13 363,726,096 357,474,696 440,969,996 Beban Yang Masih Harus Dibayar 14 607,093,534 580,966,111 683,027,719 Hutang Dividen 15 77,910,232 35,079,795 - Hutang Lain-lain 16 90,168,803 84,859,941 70,125,266
18Jumlah Liabilitas Lancar 6,993,444,254 4,113,389,830 4,502,421,502
LIABILITAS TIDAK LANCARHutang Pihak-pihak Berelasi - 82,705 12,929,570
3k, 17 1,265,182,150 3,818,267,700 3,256,999,775
- - - Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 1,265,182,150 3,818,350,405 3,269,929,345
Jumlah Liabilitas 8,258,626,404 7,931,740,235 7,772,350,847
EKUITASModal Saham
Nilai Nominal Rp. 500,- Modal Dasar 120.000.000 sahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh 82.000.000saham 19 41,000,000,000 41,000,000,000 41,000,000,000
Agio Saham 6,000,000,000 6,000,000,000 6,000,000,000 Defisit (24,817,454,815) (25,654,113,198) (26,208,386,610)
Jumlah Ekuitas 22,182,545,185 21,345,886,802 20,791,613,390
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 30,441,171,589 29,277,627,037 28,563,964,237
Piutang Lain - lain
Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalamsatu tahun
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
sebesar Rp. 45.901.473.325,- , Rp. 43.321.769.964 danRp. 41.302.169.394,- per 31 Desember 2011, Per 31Desember 2010 dan per 1 Januari 2010
PT. PUSAKO TARINKA, Tbk
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan yang merupakan
1,471,614,047 1,471,614,047
Hutang Jangka Panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
6,451,073,768 5,000,358,478
Liabilitas diestimasi atas imbalan Pasca Kerja Karyawan
sebesar Rp. 280.216.858, Rp. 234.546.972,- dan Rp. 109.997.341,- per 31 Desember 2011, per 31 Desember 2010 dan tanggal 1 Januari 2010 4,888,733,940
1,636,066,902
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)PER 31 DESEMBER 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Halaman 1
Catatan 2011 2010
PENDAPATAN USAHA 3l, 20 23,563,490,224 27,911,474,172
BEBAN LANGSUNG PENJUALAN 3l, 21 10,905,988,287 10,309,876,754 LABA KOTOR 12,657,501,937 17,601,597,418
BEBAN USAHA 3l, 22Gaji dan beban pegawai lainnya 6,288,065,725 9,250,382,760 Penyusutan Aset Tetap 2,579,703,360 2,325,809,208 Operasi Aset, Pemeliharaan dan Energi 1,398,451,171 1,544,726,465 Beban Administrasi & Umum 1,774,950,349 2,280,275,131 Beban Pemasaran 563,270,200 821,250,109
Jumlah 12,604,440,805 16,222,443,673
LABA RUGI USAHA 53,061,132 1,379,153,745
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 23Pendapatan Lain-lain 95,095,493 275,219,318 Penyisihan Piutang Ragu - ragu (45,669,886) (124,549,631) Beban Lain-lain (5,719,108) (5,537,277)
Jumlah 43,706,499 145,132,410
LABA RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 96,767,631 1,524,286,155
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANPeriode Berjalan (215,123,827) - Pajak Tangguhan 3n, 12 (1,158,077,311) (847,012,743)
Jumlah (1,373,201,138) (847,012,743)
LABA RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN (1,276,433,507) 677,273,412
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -
LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS (1,276,433,507) 677,273,412
LABA RUGI PER SAHAM (dalam rupiah) (15.57) 8.26
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2011
PT. PUSAKO TARINKA, TbkLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
DAN 31 DESEMBER 2010
Halaman 2
2011 2010
Arus kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari para pelanggan 22,112,774,934 27,821,068,364 Pembayaran kepada Supplier dan Biaya Operasional (22,703,332,835) (24,202,151,530) Penerimaan (pembayaran) hutang pihak berelasi (82,706) 148,907,362 Penerimaan (pembayaran) hutang lain - lain 5,308,862 14,734,675 Penerimaan (pembayaran) hutang Pajak 2,676,442,265 (334,539,638)
2,091,110,520 3,448,019,233
Arus Kas dari Aktivitas InvestasiPembelian aset tetap (3,104,621,794) (1,740,087,372) Penjualan aset tetap - 148,500,000 Pembayaran deviden (80,169,563) (87,920,205)
Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPenerimaan (pembayaran) hutang jangka panjang - (164,452,855)
Kenaikan / (penurunan) bersih Kas dan Setara Kas (1,093,680,837) 1,604,058,801
Kas dan Setara Kas pada awal tahun 3,626,384,025 2,022,325,224
Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2,532,703,188 3,626,384,025 -
Perubahan Yang Tidak Mempengaruhi Kas dan Setara KasPenyusutan Aset Tetap, Aset Pajak Tangguhan, 1,176,799,305 4,442,435,376 Penyisihan Imbalan Kerja, Amortisasi Pendapatan Diterima Dimuka,Amortisasi Biaya Dibayar Dimuka, dsb
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2011
PT. PUSAKO TARINKA, TbkLAPORAN ARUS KAS
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuanganyang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
DAN 31 DESEMBER 2010
Halaman 4
Modal Saldo Laba yang Saldo Laba yangDitempatkan dan belum ditentukan sudah ditentukan
Disetor Penuh Penggunaanya Penggunaanya
Saldo 1 Januari 2010 41,000,000,000 6,000,000,000 (26,208,386,608) - 20,791,613,392
- - 677,273,410 - 677,273,410
Dividen Kas - - (123,000,000) - (123,000,000)
Saldo per 31 Desember 2010 41,000,000,000 6,000,000,000 (25,654,113,198) - 21,345,886,802
Koreksi Cadangan Kewajiban diestimasi imbalan pasca kerja - - 2,236,091,890 - 2,236,091,890
- - (1,276,433,507) - (1,276,433,507)
Dividen Kas - - (123,000,000) - (123,000,000)
Saldo per 31 Desember 2011 - - (24,817,454,815) - 22,182,545,185
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 DESEMBER 2011
Agio Saham Jumlah Ekuitas
PT. PUSAKO TARINKA, TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
Laba rugi komprehensif
Laba rugi komprehensif
DAN 31 DESEMBER 2010
Halaman 3
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 5
1. UMUM
PT. Pusako Tarinka, Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT. Mustika Manggilingan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1983, pada tanggal 10 April 1989 berdasarkan akta Notaris Yudo Paripurno, SH., No. 39. Perubahan nama Perusahaan menjadi PT. Pusako Tarinka berdasarkan akta dari Notaris yang sama No. 72 tanggal 3 Februari 1990. Akta pendirian dan perubahan nama perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-1227.HT.01.04.th.90 tanggal 6 Maret 1990.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Ny. Anna Sunarhadi, S.H., No. 46 tanggal 29 Maret 1999, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-1966 HT 01.04.TH.99 tanggal 26 Mei 1999.
Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha perhotelan.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, sedangkan unit usaha Hotel berada di Jl. Soekarno Hatta No. 07 Bukittinggi, Sumatera Barat.
Pada tanggal 19 September 1995 seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya, setelah melakukan penawaran umum sejumlah 82.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp. 650,- per lembar saham. Sejak tanggal 28 Nopember 2007, saham perseroan yang semula tercatat di Bursa Efek Surabaya dipindah ke Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Berdasarkan akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Nomor 01, tertanggal 10 Juni 2011, yang dibuat oleh Triphosa Lily Ekadewi, SH. Notaris di Jakarta, susunan pengurus perseroan adalah sebagai berikut :
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Komisaris : Komisaris Utama Ir. Wandy Krisna Baharson Ir. Wandy Krisna Baharson Komisaris Ir. Harry Harmain Diah Ir. Harry Harmain Diah Komisaris Independen Amri Yusuf, SE Amri Yusuf, SE
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 5
Direksi : Direktur Utama Dyakso Lokesworo Dyakso Lokesworo Direktur Rika Kartika Rika Kartika Direktur Aldrin Chas Aldrin Chas Direktur Independen Medi Avianto Yoyok Setiawan Susilarto, SE
Komite Audit : Ketua Komite Audit Amri Yusuf, SE Amri Yusuf, SE Anggota Komite Audit Djannudin Djannudin Anggota Komite Audit Berliana Purba Berliana Purba
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi berupa gaji dan kesejahteraan yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif masing – masing pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp. 233.500.000,- dan Rp. 196.480.000,- .
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki masing – masing 225 dan 250 orang karyawan (karyawan tetap dan kontrak).
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK) DAN (ISAK)
Pada periode berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 :
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
Perusahaan telah menerapkan PSAK No.1 (Revisi 2009), tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur mengenai penyajian laporan keuangan, yang meliputi antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain mengenai sumber estimasi ketidakpastian, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Dalam kaitannya dengan PSAK No.1 (Revisi 2009) tersebut, Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam satu laporan dan pengklasifikasian beban dalam laba rugi komprehensif berdasarkan sifat. Adapun seluruh aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan disajikan berdasarkan urutan likuiditas.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 6
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
Perusahaan telah menerapkan PSAK No.2 (Revisi 2009) tentang “Laporan Arus Kas” dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan arus kas Perusahaan. Laporan arus kas tersebut disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dimana arus kas dikelompokan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
Standar ini mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dengan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya. Laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi komprehensif komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan dari tahun buku sebelumnya. Laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas komparatif untuk periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku sebelumnya.
PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
Standar ini merupakan pengungkapan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Perusahaan terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Perusahaan beroperasi. Standar ini mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan pelaporan internal mengenai komponen Perusahaan yang direview secara reguler oleh pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perusahaan adalah Direksi Perusahaan.
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK 7 (revisi 2010) memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya anggota personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Perusahaan telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 7
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada periode berjalan, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Perusahaan : - PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan - PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama - PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi - PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud - PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan - PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, & Kesalahan - PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset - PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi - PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan - ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus - ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa - ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan - ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik - ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer - ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web - ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan telah disusun sesuai SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpelasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI).
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Dasar penyajian laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai perolehan (historical cost), kecuali
untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing – masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dimana arus kas dikelompokan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 8
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah yang juga sekaligus merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
c. Transaksi dengan Pihak – pihak Berelasi
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan atas pihak-pihak yang Berelasi”.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Semua transaksi dengan pihak – pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana
dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 9
d. Instrumen Keuangan
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan secara prospektif PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan; Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan; Pengakuan dan Pengukuran” yang masing – masing menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 1999) tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999) tentang “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai’. Dampak penyesuaian signifikan yang timbul dari penerapan PASK tersebut (jika ada) seluruhnya dibebankan pada saldo laba awal tahun 2011.
Aset Keuangan
Aset keuangan diakui apabila Perusahaan memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Perusahaan berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.
Pengukuran Pada Saat Pengakuan Awal Aset Keuangan
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL). Biaya transaksi antara lain meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada para agen, konsultan, perantara/pedagang efek, pungutan wajib dari pihak regulator serta pajak dan bea yang dikenakan. Adapun aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga akan diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset Keuangan
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dapat dikelompokan ke dalam 4 kategori berikut:
(i) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu untuk diukur pada kalompok ini. Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 10
dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi komprehensif
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokan pada kategori ini.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) dimana merupakan aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas, bank dan seluruh akun piutang.
(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokan pada kategori ini.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) adalah aset keuangan
non-derivatif yang tidak dikelompokan ke dalam tiga kategori diatas. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Kerugian akibat penurunan nilai atau perubahan nilai tukar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatf yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian reklasifikasi dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Penghentian Pengakuan atas Aset Keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 11
yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Pada saat penghentian aset keuangan, selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari 1) pembayaran yang diterima (termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi liabilitas baru yang ditanggung) dan 2) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Liabilitas Keuangan
Perusahaan mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atas aset keuangan lainnya kepada entitas lain
Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas Keuangan
Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak di ukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat di atribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan, yang meliputi seluruh akun hutang dan beban yang masih harus di
bayar, pada biaya perolehan di amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang di ukur pada FVTPL.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabiltas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen keuangan
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 12
merupakan instrumen ekuitas, jika dan hanya jika, tidak terdapat liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Saling Hapus Antar Aset dan Liabiltas Keuangan.
Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Estimasi Nilai Wajar.
Nilai wajar untuk instrument keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penutupan di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Apabila pasar untuk suatu instrument keuangan tidak aktif, Perusahaan dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referansi atas nilai wajar terkini dari instrument yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan.
Sesuai dengan PSAK no.55 (Revisi 2006), seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Dalam kaitannya dengan itu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dimana dapat diestimasi secara andal.
Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam memiliki kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan dan pada saat data
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 13
yang dapat di observasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau suatu kondisi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Sebagaimana diungkapkan di dalam ikhtisar kebijakan akuntansi instrumen keuangan, seluruh aset keuangan Perusahaan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi untuk aset keuangan tersebut, kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto mengunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut.
Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan
risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penuruan nilai secara kolektif. Perusahaan menetapkan aset keuangan yang harus dievaluasi penurunan nilainnya secara individual apabila telah menunggak lebih dari 90 hari.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos penyisihan
penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Aset keuangan beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika pada tahun berikutnya nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 14
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat di observasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis, namun sudah tidak ada lagi saat ini.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai "Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya"
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Harga perolehan
ditentukan dengan metode first in first out (FIFO).
g. Biaya Dibayar di Muka.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan mengunakan metode garis lurus (straight line method).
h. Aset Tetap
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 15
jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi periode berjalan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Hotel Akomodasi & Function Bangunan 20 tahun - Peralatan mekanis dan listrik 10 tahun 4 tahun Perabot dan perlengkapan kantor 5 tahun 4 tahun Kendaraan 5 tahun -
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing –masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan (sebagai bagian dari Aset Lain-lain) dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, periode mana yang lebih pendek.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK no.48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset” dan penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
PSAK tersebut mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menilai apakah pada akhir periode pelaporan terdapat indikasi bahwa aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka manajemen harus mengestimasikan jumlah terpulihkan (estimated recoverable amount) atas aset non-keuangan tersebut.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 16
Bila jumlah tercatat suatu asset non-keuangan (atau unit penghasil kas) melebihi estimasi jumlah yang terpulihkan maka jumlah tersebut diturunkan ke jumlah yang terpulihkan tersebut yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai wajar aset (atau unit penghasil kas) dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Penurunan tersebut diakui sebagai rugi penurunan nilai dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
j. Liabilitas diestimasi atas imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja pasti sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010) tentang “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi kreteria agar pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahan.
Penjualan jasa diakui dalam periode akuntansi ketika jasa diberikan, dengan memperhitungkan tingkat penyelesaian transaksi, yaitu proporsi jasa aktual yang diberikan dibandingkan dengan jasa secara keseluruhan.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 17
l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs mata uang asing yang digunakan untuk USD 1 adalah sebesar Rp. 9.068,- dan Rp. 8.991,-.
m. Perpajakan
Pajak penghasilan tahun berjalan disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan yang dikenakan tarif pajak penghasilan tidak final. Aset dan kewajiban
pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dn
liabilitas untuk tujuan komersil dan fiskal pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa manfaat pajak tersebut dapat terealisasi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika asset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
n. Laba Rugi Per Saham Dasar
Laba rugi per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
o. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 18
Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b) Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen
tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang
dilaporkan di tahun sebelumnya.
p. Penerapan Revisi Standar Akuntansi Lainnya
Selain beberapa revisi PSAK yang telah disebutkan di muka, efektif 1 Januari 2011, Perusahaan juga telah menerapkan beberapa revisi PSAK lain. Berikut adalah revisi dari PSAK yang relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan namun secara keseluruhan penerapannya tidak memiliki dampak yang signifikan:
- PSAK No. 8 (Revisi 2010) tentang “Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan” yang memberikan panduan kapan suatu harus entitas menyesuikan laporan keuangan untuk peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan dan pengungkapan yang perlu dibuat terkait dengan peristiwa tersebut.
- PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” yang menentukan kreteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, berikut dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. PSAK ini dimaksudkan untuk meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding pelaporan.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 19
4. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, asset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada tiap-tiap akhir tahun pelaporan. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan tersebut ditelaah secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan berbagai factor, termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Namun, hasil actual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada tahun berikutnya.
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen membuat berbagai pertimbangan
yang secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan yang memiliki dampak paling signifikan terhadap laporan keuangan adalah :
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas asset dan liabilitas tertentu sebagai
asset dn liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang serta sebagian lagi dalam kelompok aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo.
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Manajemen melakukan penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan tertentu manakala terdapat pertimbangan berdasarkan bukti objektif bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya kepada Perusahaan. Pertimbangan akan mencakup pada informasi, fakta dan situasi yang tersedia termasuk, namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan tersebut, status kredit berdasarkan catatan dari pihak ketiga, faktor pasar dan hal-hal lainnya yang telah diketahui untuk mencatat penyisihan penurunan nilai piutang sehingga nilai tercatat piutang usaha dapat mencerminkan nilai yang dapat diperoleh atau diterima oleh Perusahaan. Penyisihan ini senantiasa ditelaah secara periodik dan disesuaikan kembali ketika terdapat informasi tambahan yang secara signifikan berpengaruh terhadap jumlah penyisihan yang ada.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 20
Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama terkait masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko atas penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat asset dan liabilitas untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan berdasarkan asumsi dan estimasi pada acuan yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan, dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut mencerminkan dalam asumsi yang terkait pada saat terjadinya.
Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat pengakuan pertama kali aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar yang kadangkala mengharuskan penggunaan nilai estimasi akuntansi. Komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi sehingga jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan mempengaruhi secara langsung laba rugi Perusahaan.
Nilai tercatat dari asset keuangan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp. 9.803.168.080,- dan Rp. 8.895.204.858,- (lihat Catatan 25) sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal yang sama adalah sebesar Rp. 3.305.402.933,- dan Rp. 3.150.872.611,- (lihat Catatan 25).
Penyusutan Aset Tetap Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode Saldo Menurun (Double Declaining Method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari asset yang bersangkutan.
Manajemen mengestimasikan masa manfaat ekonomis tersebut dalam kisaran 5 hingga 20 tahun, suatu kisaran yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan pola pemakaian dan perkembangan tingkat teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu dari aset tetap dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk direvisi. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp. 18.465.040.093,- dan Rp. 17.940.121.660,-.
Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 21
akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.
Pajak Penghasilan Perusahaan selaku wajib pajak menghitung kewajiban perpajakannya secara self assessment
berdasarkan data-data yang ada dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. Penghitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika sampai dengan jangka waktu 5 tahun (masa kadaluwarsa pajak) tidak ada ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan nilai tercatat tersebut akan mempengaruhi jumlah taksiran tagihan pajak penghasilan, hutang pajak, beban pajak penghasilan dan liabilitas pajak tangguhan.
5. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari :
2011
2010
Kas 91.894.422 797.329.571 Bank Negara Indonesia Tbk 1.836.218.963
1.870.156.574
Bank International Indonesia 92.964.805
64.613.939 Bank Central Asia Tbk 507.548.588
869.967.273
Bank Mandiri 4.076.410
24.316.668
Jumlah Kas dan setara kas 2.532.703.188
3.626.384.025
6. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari :
2011
2010
Piutang kepada Tamu Hotel 1.107.684.455 1.105.389.445 Piutang Jasa Akomodasi dan Function 5.623.606.171
4.129.516.005
6.731.290.626
5.234.905.450
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (280.216.858)
(234.546.972)
Jumlah piutang usaha 6.451.073.768
5.000.358.478
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 22
Rincian Umur Piutang Tamu Hotel adalah sebagai berikut :
2011 2010
Belum jatuh tempo - 369.665.980 Sudah jatuh tempo = 01 hari - 30 hari 386.802.730 208.362.250
31 hari – 60 hari 108.140.000 229.085.060 > 60 hari 612.741.725 298.276.155
Jumlah 1.107.684.455 1.105.389.445
Rincian Umur Piutang Jasa Function adalah sebagai berikut : 2011 2010
Belum jatuh tempo 5.623.606.171 4.129.516.005 Sudah jatuh tempo = 01 hari - 30 hari - -
31 hari – 60 hari - - > 60 hari - -
Jumlah 5.623.606.171 4.129.516.005
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih sebagai berikut :
2011 2010
Saldo awal tahun (234.546.972) (109.997.341) Mutasi selama tahun berjalan (45.669.886) (124.549.631) Saldo akhir periode (280.216.858) (234.546.972)
Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir tahun dan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif, manajemen Perusahaan memutuskan bahwa penyisihan piutang tak tertagih yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah yang tidak dapat dipulihkan.
7. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Makanan & Minuman 214.480.346 226.428.338 Supporting Supplies 31.001.792 42.034.017 Jumlah persediaan 245.482.138 268.462.355
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai persediaan.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 23
8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Akun ini terdiri dari :
2011
2010
Asuransi Bangunan Hotel 23.741.300
10.372.300 Medical 26.439.847
26.039.847
Uang Muka Pembelian 115.412.000
155.821.200 Uang Muka Operasional Sebakung, Tarakan 698.720.258
-
Uang Muka Lain-lain 177.080.700
-
Jumlah 1.041.394.105
192.233.347
9. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
Saldo Awal
Mutasi Tahun 2011 Saldo Akhir
01/01/2011
Penambahan
Pengurangan
31/12/2011
Harga Perolehan Hak atas tanah 6.642.450.000
-
-
6.642.450.000
Bangunan 38.018.810.098
1.281.882.894
-
39.300.692.992 Peralatan mekanik 7.335.408.747
1.457.121.000
-
8.792.529.747
Perabot dan perlengkapan 8.522.072.779
365.617.900
-
8.887.690.679 Kendaraan 743.150.000
-
-
743.150.000
Jumlah 61.261.891.624
3.104.621.794
-
64.366.513.418 Akumulasi Penyusutan
Bangunan 28.805.687.545
1.925.091.815
-
30.730.779.360 Peralatan mekanik 7.037.185.719
194.383.514
-
7.231.569.233
Perabot dan perlengkapan 7.387.316.197
315.035.037
-
7.702.351.234 Kendaraan 91.580.503
145.192.995
-
236.773.498
Jumlah Akumulasi Penyusutan 43.321.769.964
2.579.703.361
-
45.901.473.325
Nilai Tercatat Aset Tetap 17.940.121.660
18.465.040.093
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 24
Saldo Awal Mutasi Tahun 2010 Saldo Akhir
01/01/2010
Penambahan
Pengurangan
31/12/2010
Harga Perolehan Hak atas tanah 6.642.450.000
-
-
6.642.450.000
Bangunan 38.018.810.098
-
-
38.018.810.098 Peralatan mekanik 7.064.454.646
270.954.101
-
7.335.408.747
Perabot dan perlengkapan 7.468.803.866
1.053.268.913
-
8.522.072.779 Kendaraan 327.285.642
722.073.000
306.208.642
743.150.000
Jumlah 59.521.804.252
2.046.296.014
306.208.642
61.261.891.624 Akumulasi Penyusutan
Bangunan 26.904.747.040
1.900.940.505
-
28.805.687.545 Peralatan mekanik 6.939.458.691
97.727.028
-
7.037.185.719
Perabot dan perlengkapan 7.132.234.823
255.081.374
-
7.387.316.197 Kendaraan 325.728.841
72.060.500
306.208.838
91.580.503
Jumlah Akumulasi Penyusutan 41.302.169.395
2.325.809.407
306.208.838
43.321.769.964
Nilai Buku Aset Tetap 18.219.634.857
17.940.121.660
Beban penyusutan aset tetap tahun berjalan dibukukan pada laporan Laba Rugi Komprehensif - Beban Usaha (Catatan 22).
Pada tahun 2011 terdapat pemindah bukuan aset tetap yang terkait dengan jasa akomodasi ke jasa hotel, sehubungan dengan berakhirnya pekerjaan jasa akomodasi dari PT Chevron Pasific Indonesia.
Perseroan telah mengasuransikan gedung dan peralatan pada PT Asuransi Central Asia, untuk Property All Risks dengan pertanggungan sebesar Rp. 20.000.000.000,- dan masa pertanggungan 12 Nopember 2011 sampai dengan 12 Nopember 2012. Manajemen berpendapat pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat kejadian yang ditanggung dalam asuransi tersebut.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap.
10. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANYA
Akun ini merupakan rekening bank BNI Cabang Melawai Jakarta, yang dijadikan jaminan bank garansi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Function di PT Chevron Pasific Indonesia dan Pengelolaan Catering dan akomodasi di Lapangan Sebakung PT Medco E&P Indonesia, dengan rincian sebagai berikut :
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 25
2011
2010
Jaminan Penawaran ke PT Medco E&P Indonesia 150.000.000 Jaminan Penawaran ke PT Medco E&P Indonesia 70.000.000 Jaminan Penawaran ke PT PGN Tbk 135.000.000 - Jaminan Pelaksanaan ke PT Chevron Pasific 218.908.986
Jumlah 573.908.986 -
11. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Hutang - Supplier Hotel 147.352.234 113.795.584 PT Sukanda Djaya 378.491.370 312.296.280 Bread Shop 228.197.745 35.558.260 RM Sari Sunda 104.411.500 - Library Cafe 20.445.000 - Marigold 257.628.700 - RM Simpang Raya - 540.562.388 Supplier lainnya - 11.220.000
Jumlah Hutang Usaha 1.136.526.549 1.013.432.512
12. PERPAJAKAN a. Uang muka pajak
Saldo uang muka pajak per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp. 658.807.720,- dan Rp. 619.228.271,- merupakan uang muka pph pasal 23 atas pekerjaan function dan akomodasi.
b. Hutang pajak
2011 2010
PPh Pasal 21 32.429.221 8.017.107 PPh Pasal 4 ayat (1) 10.052.694 - Pajak Daerah Pemkot Duri & Dumai (PP1) 2.138.035.490 - Pajak Daerah Pemkot Bukit Tinggi (PP1) 1.065.887.588 561.945.621
Jumlah biaya yang masih harus dibayar 3.246.404.993 569.962.728
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 26
c. Aset pajak tangguhan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak kini seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011
2010
Laba (Rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan 96.767.631 1.524.286.154 Koreksi fiskal
Penyusutan 602.569.628 (80.165.578) Imbal Kerja 140.846.060 1.186.118.125 Sumbangan, jamuan, dan beban lain 117.894.606 274.732.661
Taksiran laba (rugi) fiskal tahun berjalan 958.077.925 2.904.971.362 Akumulasi rugi fiskal awal periode (774.389.553) (3.679.360.915) Taksiran akumulasi rugi fiskal akhir periode - (774.389.553)
Perhitungan pajak kini tahun 2011 adalah sebagai berikut :
4.800.000.000 x
958.077.925 =
195.165.232
23.563.490.224
195.165.232 x 12,50% = 24.395.654 762.912.693 x 25% = 190.728.173
PPh terhutang 215.123.827 Uang Muka PPh 23 215.123.827 PPh Pasal 29 0
Aset Pajak Tangguhan merupakan pengaruh beda temporer antara laporan keuangan tujuan komersial dan pajak sebagaimana tercatat pada akun "Aset Pajak Tangguhan" dan "Kewajiban Pajak Tangguhan", disajikan netto sebagai berikut :
2010 Beban Laba / Rugi
2011
Tahun Berjalan
Imbalan Kerja 954.566.925 (638.271.388) 316.295.537 Rugi Kumulatif Fiskal 681.865.801 (681.865.801) - Aset Tetap (64.230.569) 150.642.407 86.411.838 Cadangan kerugian piutang 58.636.743 11.417.472 70.054.215 Jumlah 1.630.838.900 (1.158.077.310) 472.761.591
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer berkeyakinan dapat dipulihkan.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 27
13. UANG MUKA PELANGGAN
Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Uang Muka Tamu Hotel 91.267.763 18.516.363 Sewa Lahan RBS AXIS 10 tahun 252.458.333 288.958.333 Sewa Tempat RBS Exelcomindo 5 tahun 20.000.000 50.000.000 Jumlah uang muka pelanggan 363.726.096 357.474.696
14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari :
2011 2010
Biaya Telepon, Listrik dan Air 73.755.749 73.429.446 Biaya Gaji dan tunjangan 423.787.143 411.079.823 Lain-lain 109.550.642 96.456.842
Jumlah biaya yang masih harus dibayar 607.093.534 580.966.111
15. HUTANG DEVIDEN
Saldo hutang deviden per 31 Desember 2011 dan 2010, sebesar Rp. 77.910.232,- dan Rp.
35.079.795,-, merupakan deviden dari hasil usaha tahun 2010 dan 2009 yang belum dibagikan kepada para pemegang saham dengan identitas pemegang saham tidak jelas. Penjelasan deviden yang dibagikan adalah sebagi berikut :
- Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham dengan akta Notaris Triphosa Lily Ekadewi, SH, Mkn No. 02 tanggal 10 Juni 2011, telah disepakati bersama bahwa dari
laba bersih tahun 2010 yang sebesar Rp. 677.273.410,- akan dibagikan sebagai deviden sebesar Rp. 1,50 untuk setiap lembar saham atau seluruhnya Rp. 123.000.000,- dan telah dibagikan pada bulan Desember 2011.
- Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham dengan akta Notaris Triphosa Lily Ekadewi, SH, Mkn No. 02 tanggal 04 Juni 2010, disepakati bersama bahwa dari laba bersih tahun 2009 yang sebesar Rp. 618.543.084,- dibagikan sebagai deviden sebesar Rp. 1,50 untuk setiap lembar saham atau seluruhnya Rp. 123.000.000,-. Deviden telah dibagikan mulai bulan Desember 2010.
Saldo hutang deviden tersebut tidak disetorkan ke rekening kustodian.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 28
16. HUTANG LAIN – LAIN
Akun ini merupakan hutang kepada pihak ketiga dalam rangka operasional perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp. 90.168.803,- dan Rp. 84.859.941,-.
17. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasti atas imbalan pasca kerja sesuai dengan PSAK 24 (revisi), berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit (PUC) berdasarkan laporan dari aktuaris independen tanggal 22 Maret 2012, asumsi – asumsi utama yang digunakan adlah sebagai berikut :
2011
2010
Metode Penelitian Projected Unit Credit Tingkat Mortalitas TMI-II
TMI-II
Tingkat Diskonto 7,00%
9,50% Tingkat Proyeksi kenaikan gaji 8,00%
8,00%
Tingkat Cacat dan Sakit Disabilty Rates
Disabilty Rates Tingkat Pengunduran Diri 5,00%
5,00%
Proporsi pengambilan pensiun normal 55
55
Besarnya kewajiban dan beban yang timbul sehubungan dengan program imbalan karyawan tersebut adalah, sebagai berikut :
2011
2010
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Nilai kini kewajiban, Awal Periode 1.015.579.429 941.440.090
Biaya Jasa Kini 135.284.134 84.044.790 Biaya Bunga 96.480.046 98.851.209 Pembayaran pesangon - - Nilai kini kewajiban diharapkan akhir periode 1.247.343.609 1.124.336.090 Nilai kini kewajibn aktual akhir periode 1.626.191.941 1.015.579.429 Keuntungan (Kerugian) Aktuarial periode berjalan (378.848.332) 108.756.661 Keuntungan (kerugian) aktuarial yang diakui Nilai kini kewajiban imbalan pasti, awal periode 1.015.579.429 941.440.090 Nilai wajar aktiva program - - Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuarial awal 108.756.661 - Batas koridor 10% x Nilai kini kewajiban awal (101.557.943) 94.144.009 Selisih diatas koridor 31.180.470 - Prakiraan rata - rata sisa masa kerja (tahun) 21 19
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 29
Keuntungan (kerugian) aktuarial yang diakui 90.918.120 - Subtotal akum keuntungan (kerugian) tidak diakui 17.838.541 - Keuntungan (kerugian) aktuarial periode berjalan (378.848.332) 108.756.661 Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuarial akhir periode
(361.009.791)
108.756.661
Kewajiban yang diakui dalam neraca Nilai kini kewajiban imbalan pasti, akhir periode 1.626.191.941 1.015.579.429 Nilai wajar aktiva program - - Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuarial tidak diakui
(361.009.791)
108.756.661
Biaya jasa lalu yang belum diakui - - Jumlah kewajiban yang diakui dalam neraca 1.265.182.150 1.124.336.090 Beban (penghasilan) yang diakui dalam laba rugi Biaya jasa kini 135.284.134 84.044.790 Biaya bunga 96.480.046 98.851.209 (keuntungan) kerugian aktuarial yang diakui (90.918.120) - Jumlah beban periode berjalan 140.846.060 182.896.000 Mutasi, Kewajiban yang diakui Kewajiban yang telah diakui, awal periode 1.124.336.090 941.440.090 Beban periode berjalan 140.846.060 182.896.000 Pembayaran pesangon - - Kewajiban yang telah diakui, akhir periode 1.265.182.150 1.124.336.090
Pada tahun 2010 perusahaan tidak menggunakan jasa aktuaria dalam menghitung besarnya imbalan pasca kerja karyawan, namun dihitung berdasarkan kepada Undang – Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 dengan hasil perhitungan sebesar Rp. 3.818.267.700,-, sementara hasil perhitungan PT Bumi Dharma Aktuaria per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 1.265.182.150,- dan per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 1.124.356.090,- , sehingga terdapat koreksi terhadap saldo laba tahun lalu sebesar Rp. 2.236.096.890,- dengan penjelasan sebagai berikut :
Imbalan Pasca Kerja per 31 Desember 2010 3.818.267.700 Pembayaran Pasca Kerja tahun 2011 (457.834.720) Beban Pasca Kerja tahun 2011 140.846.059 Koreksi ke Laba rugi tahun lalu (2.236.096.890) Imbalan Pasca Kerja per 31 Desember 2011 1.265.182.150
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 30
18. HUTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN
Sado hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp. 1.471.614.047,- merupakan hutang kepada PT Pembangunan Perumahan (Persero), berdasarkan "Akta Perdamaian Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap" tanggal 27 Februari 2004. Perusahaan telah menerbitkan sejumlah giro bilyet masing-masing sebesar Rp. 50.000.000,- selama kurang lebih 36 bulan dengan bulan ke 36 Rp. 71.614.047,-. Pada tahun 2011 dan 2010 tidak ada pembayaran terhadap hutang tersebut.
19. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Pemegang saham Jumlah saham Persentase
Jumlah Rupiah ditempatkan dan Kepemilikan
disetor penuh (%) Nasroel Chas 27.720.000 33,80 13.860.000.000 PT. Jamsostek (Persero) 15.307.500 18,67 7.653.750.000 PT. Askes (Persero) 3.100.000 3,78 1.550.000.000 Erni Zahara 3.690.900 4,50 1.845.450.000 Rika Kartika 6.300.000 7,68 3.150.000.000 Diani Ariesta 6.300.000 7,68 3.150.000.000 Ir. Herman Arief 2.498.500 3,05 1.249.250.000 Harry Harmain Diah 1.680.000 2,05 840.000.000 Sriwidari 1.437.600 1,75 718.800.000 Erlien Dwisatyani 1.388.400 1,69 694.200.000 Masyarakat 12.577.100 15,34 6.288.550.000
82.000.000 100 41.000.000.000
20. PENDAPATAN USAHA
Jumlah pendapatan usaha, adalah sebagai berikut :
2011 2010
Penjualan Kamar Hotel 5.510.002.315 5.691.766.415 Penjualan Makanan dan Minuman 3.729.170.856 3.624.285.843 Pendapatan Lain-lain 496.071.960 563.621.576
9.735.245.131 9.879.673.834
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 31
Pendapatan Jasa Akomodasi dan Function : Pendapatan Jasa Akomodasi - 4.824.118.055 Pendapatan Jasa Function 13.144.324.843 12.487.024.133 Pendapatan Lain-lain 683.920.250 720.658.150
13.828.245.093 18.031.800.338
Jumlah pendapatan usaha 23.563.490.224 27.911.474.172
21. BEBAN LANGSUNG PENJUALAN
Jumlah beban langsung, adalah sebagai berikut :
2011 2010 Beban Langsung Penjualan Hotel : Makanan dan Minuman 972.647.349 1.628.271.437 Supporting Supplies, dll 348.892.896 327.259.265
1.321.540.245 1.955.530.702
Beban Langsung Penjualan Jasa Akomodasi dan Function : Makanan dan minuman 9.067.472.234 6.415.954.521 Supporting Supplies, dll 516.975.808 1.938.391.531
9.584.448.042 8.354.346.053
Jumlah beban langsung penjualan 10.905.988.287 10.309.876.755
22. BEBAN USAHA
Jumlah beban usaha, adalah sebagai berikut :
2011 2010 1. Gaji dan Beban Pegawai Lainnya :
Beban - Hotel 3.651.754.949 4.237.358.797 Beban - Jasa Akomodasi dan Function 2.636.310.776 5.013.023.963 Jumlah 6.288.065.725 9.250.382.760
2. Penyusutan Aset Tetap : Bangunan - Hotel 1.925.091.815 1.900.940.505 Peralatan Mekanik - Hotel 77.859.741 6.415.485 Perabot dan Perlengkapan - Hotel 295.438.411 245.554.028 Kendaraan - Hotel 145.192.995 72.060.300 Peralatan Mekanik - Akom. & Function 116.523.773 63.053.978 Perabot dan Perlkp.- Akom.& Function 19.596.625 37.784.913 Jumlah 2.579.703.360 2.325.809.208
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 32
3. Beban Operasi Aset, Pemeliharaan dan Energi : Perbaikan dan Pemeliharaan Aset Hotel 266.318.550 322.913.063 Listrik dan Air - Hotel 723.705.977 709.376.245 Bahan Bakar - Hotel 300.569.625 411.489.375 Perbaikan dan Pemeliharaan Aset Function 76.046.504 73.945.550 Listrik dan Air - Akom.& Function 31.810.515 27.002.232 Jumlah 1.398.451.171 1.544.726.465
4. Beban Administrasi & Umum : Perjalanan Dinas - Hotel 201.950.519 150.591.460 Telepon, Telex dan Facsimile - Hotel 209.445.878 157.037.100 Beban Adm. & Umum - Hotel 807.026.612 790.666.960 Perjalanan Dinas - Jasa Function 280.442.087 420.812.582 Telepon, Telex dan Facsimile - Function 64.215.843 103.376.651 Beban Adm. & Umum - Function 211.869.410 657.790.379 Jumlah 1.774.950.349 2.280.275.131
5. Beban Pemasaran / Promosi 563.270.200 821.250.109
Jumlah Beban Usaha 12.604.440.805 16.222.443.673
23. PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN – LAIN
Akun ini terdiri atas :
2011 2010
Pendapatan lain-lain 95.095.493 275.219.318 Beban penyisihan kerugian piutang usaha (45.669.886) (124.549.631) Beban lain-lain (5.719.108) (5.537.277) Jumlah 43.706.499 145.132.410
24. INFORMASI SEGMEN
Informasi segmen yang dilaporkan sesuai dengan informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Perusahaan saat ini melakukan kegiatan usaha jasa perhotelan, jasa function dan jasa akomodasi.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 33
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen yang dilaporkan :
1. Pendapatan Jasa Hotel 2. Pendapatan Jasa Function Duri 3. Pendapatan Jasa function Dumai 4. Pendapatan Jasa Akomodasi
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha :
2011
Hotel
Function
Akomodasi
Jumlah
Pendapatan
9.735.245.131
13.828.245.093
-
23.563.490.224 Beban Langsung
1.321.540.245
9.584.448.042
10.905.988.287
Laba Kotor
8.413.704.886
4.243.797.051
-
12.657.501.937
Beban Usaha Gaji dan beban pegawai lainnya
3.651.754.949
2.636.310.776
-
6.288.065.725 Penyusutan Aset Tetap
2.443.582.962
136.120.398
-
2.579.703.360
Operasi Aset, Pemeliharaan
1.290.594.152
107.857.019
-
1.398.451.171 Beban Administrasi & Umum
1.218.423.009
556.527.340
-
1.774.950.349
Beban Pemasaran
496.698.151
66.572.050
-
563.270.201
9.101.053.222
3.503.387.583
-
12.604.440.805
Laba rugi usaha
(687.348.336)
740.409.468
-
53.061.132 Pendapatan (beban) lain - lain
15.111.006
28.595.493
-
43.706.499
(672.237.330)
769.004.961
-
96.767.630
Pajak kini
(215.123.827)
-
-
(215.123.827) Pajak tangguhan
(1.158.077.311)
-
-
(1.158.077.311)
Laba sesudah pajak
(2.045.438.468)
769.004.961
-
(1.276.433.507)
POSISI KEUANGAN SEGMEN Aset
22.308.900.905
8.132.270.684
-
30.441.171.589 Liabilitas
5.131.416.599
3.127.209.805
-
8.258.626.404
2010
Hotel
Function
Akomodasi
Jumlah
Pendapatan
9.879.673.834
13.207.682.283
4.824.118.055
27.911.474.172 Beban Langsung
1.955.530.702
7.264.214.895
1.090.131.158
10.309.876.755
Laba Kotor
7.924.143.132
5.943.467.388
3.733.986.897
17.601.597.417
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 34
Beban Usaha Gaji dan beban pegawai lainnya
4.237.358.797
2.634.031.424
2.378.992.539
9.250.382.760 Penyusutan Aset Tetap
2.224.970.318
70.875.599
29.963.292
2.325.809.208
Operasi Aset, Pemeliharaan
1.443.778.683
51.024.677
49.923.105
1.544.726.465 Beban Administrasi & Umum
1.098.295.520
654.489.660
527.489.952
2.280.275.131
Beban Pemasaran
624.455.809
129.629.500
67.164.800
821.250.109
9.628.859.126
3.540.050.860
3.053.533.687
16.222.443.673
Laba rugi usaha
(1.704.715.994)
2.403.416.528
680.453.210
1.379.153.744 Pendapatan (beban) lain - lain
122.983.314
-
22.149.096
145.132.410
(1.581.732.680)
2.403.416.528
702.602.306
1.524.286.154
Pajak kini
-
-
-
- Pajak tangguhan
(847.012.743)
-
-
(847.012.743)
Laba sesudah pajak
(2.428.745.424)
2.403.416.528
702.602.306
677.273.410
POSISI KEUANGAN SEGMEN Aset
22.343.511.380
5.797.542.729
1.136.572.927
29.277.627.036 Liabilitas
7.294.373.714
637.366.521
-
7.931.740.235
25. INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TUUAN DAN KEBIJAKAN DARI MANAJEMEN RESIKO
Instumen Keuangan
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat (ketika nilai tercatatnya mendekati nilai wajar atau karena nilai wajar tidak tersedia dan/atau tidak dapat diukur secara handal).
2011
2010
Aset Keuangan Kas dan setara kas 2.532.703.188
3.626.384.025
Piutang usaha - bersih 6.451.073.768
5.000.358.478 Persediaan 245.482.138
268.462.355
Rekening Bank yang dibatasi penggunaanya 573.908.986
-
Jumlah 9.803.168.080
8.895.204.858
Persentase terhadap jumlah aset 32,25%
30,38%
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 35
Liabilitas Keuangan Hutang usaha 1.136.526.549
1.013.432.512
Hutang Lain - lain 1.561.782.850
1.556.473.988 Utang pihak berelasi -
-
Utang sewa pembiayaan -
- Beban masih harus dibayar 607.093.534
580.966.111
Jumlah 3.305.402.933
3.150.872.611
Persentase terhadap jumlah liabilitas 40,02%
39,72%
Aset dan liabilitas keuangan lancar yang jatuh tempo dalam jangka pendek, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variable nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
Seluruh instrumen keuangan telah mencerminkan nilai wajar yang bersangkutan. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar aset dan liabilitas keuangan dengan nilai tercatatnya.
Manajemen Risiko Modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan pemegang saham melalui optimalisasi saldo hutang dan ekuitas.
Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini hutang bank, hutang kepada pihak berelasi dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor serta saldo laba (defisit).
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
Tujuan dan Kebijakan dari Manajemen Risiko Keuangan
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasioal dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 36
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko likuiditas, risiko pasar, risiko SDM. Perusahaan dan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
Perusahaan menyadari pengelolaan kegiatan operasional yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perusahaan meyakini peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajer sangat menentukan efektifitas manejemen risiko.
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip – prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggungjawab serta kewajaran transaksi.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kesulitan atau gagal dalam memperoleh dana tunai guna memenuhi komitmen kontraktualnya. Pengelolaan terhadap risiko ini didasarkan pada perangkat rencana likuiditas. Perangkat ini mempertimbangkan jatuh tempo untuk aset keuangan (piutang), liabilitas keuangan (pinjaman) dan membuat rencana arus kas dari operasi. Perusahaan senantiasa menyesuaikan dan memantau jangka waktu (tenor) pinjaman dengan tenor yang diberikan kepada pelanggan.
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemenuhan kebutuhan operasional, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama pemegang saham mayoritas.
26. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING
Perusahaan telah memperoleh perpanjangan kontrak kerja dari PT Chevron Pasific Indonesia untuk jasa penyediaan makanan dan minuman acara dan pertemuan di Camp Duri, Dumai, Rumah Sakit Duri, Rumah Sakit Dumai dan Mess Hall Dumai dengan Nomor Kontrak : CW931070 tanggal 2 Desember 2011. Dengan Nilai Kontrak tidak melebihi sebesar Rp. 4.378.179.717,-
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 37
27. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN
Perusahaan telah mendapat kontrak kerja No. 3510003354 tanggal 1 Februari 2012, untuk jasa pengelolaan jasa katering dan akomodasi mess dan kantor Lapangan Sembakung dan Tarakan, Kalimantan Timur dari PT Medco E&P Indonesia, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 11.888.000.000,- belum termasuk PPN. Dengan jangka waktu pekerjaan dari tanggal 1 Februari 2012 sampai dengan 31 Maret 2014.
23. REVISI DAN PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI BARU
PSAK yang baru ataupun revisi, termasuk ISAK yang telah diterbitkan Oleh DSAK yang akan efektif pada tanggal 1 Januari 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut :
Berlaku efektif 1 Januari 2012
o PSAK 10 (revisi 2010) Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing o PSAK 13 (revisi 2011) Properti Investasi o PSAK 16 (revisi 2011) Aset Tetap o PSAK 18 (revisi 2010) Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya o PSAK 24 (revisi 2010) Imbalan Kerja o PSAK 26 (revisi 2011) Biaya Pinjaman o PSAK 28 (revisi 2010) Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian o PSAK 30 (revisi 2011) Sewa o PSAK 33 (revisi 2010) Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum o PSAK 34 (revisi 2010) Kontrak Konstruksi o PSAK 46 (revisi 2010) Pajak Penghasilan o PSAK 50 (revisi 2010) Instrumen Keuangan: Penyajian o PSAK 53 (revisi 2010) Pembayaran Berbasis Saham o PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan o PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah o ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri o ISAK 15 Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya o ISAK 18 Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi o ISAK 20 Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Sahamnya
Berlaku efektif 1 Januari 2013
o ISAK 21, Perjanjian Konstruksi Real Estate o PPSAK 10, Pencabutan PSAK No. 51; Akuntansi Kuasi Reorganisasi
PT PUSAKO TARINKA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
H a l a m a n | 38
Manajemen sedang mengevaluasi Standar dan Interpretasi yang direvisi serta yang baru tersebut dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan Perusahaan.
24. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan dan diselesaikan pada tanggal 26 Maret 2012.