1 M FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014 Judul Karya: Perancah Struktur Balok & Lantai menggunakan Shoring Truss pada Proyek Jembatan Dolago Sulawesi Tengah Kategori Karya X etode Konstruksi Teknologi Konstruksi Arsitektur Teknologi Tepat Guna Diajukan oleh: PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)
25
Embed
FORMULIR PENDAFTARAN - Brantas Abiprayaknowledge.brantas-abipraya.co.id/wp-content/uploads/2014/08/Makala… · Jembatan Dolago bagian jalan Trans Sulawesi merupakan jembatan beton
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
M
FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KARYAKONSTRUKSI INDONESIA
TAHUN 2014
Judul Karya:
Perancah Struktur Balok & Lantai menggunakan Shoring Truss padaProyek Jembatan Dolago Sulawesi Tengah
pancang dengan arah sejalur dengan konstruksi. Slipper Beam
merupakan Profil baja ukuran H 350 mm x 500 mm.
d. Cross beam diatas capingCross Beam merupakan Profil baja type H 350 mm x 500 mm yang
dipasang diatas Slipper Beam dengan arah melintange. Shoring
Merupakan rangkaian tiang profil baja yang dirangkai sehingga
membentuk suatu konstruksi penopang yang menahan beban/konstruksi
diatasnya, ketinggian shoring 3 m diatas slipper beam.
10
f. Cross beam diatas ShoringMerupakan Profil Baja type H 350 mm x 500 mm yang berfungsi untuk
merangkai beberapa shoring menjadi satu kesatuan pada arah melintang.g. Slipper beam diatas Shoring
Merupakan Profil Baja type H 350 mm x 500 mm yang berfungsi untuk
merangkai beberapa shoring menjadi satu kesatuan.
h. Screw JackScrew Jack merupakan unit pengungkit yang berfungsi untuk mengatur
ketinggian truss yang akan dipasang diatas shoring.
i. Cross Beam diatas Screw jackCross beam ini berfungsi sebagai pengikat dari screw jack yang akan juga
menjadi tumpuan dari Truss.
j. TrussMerupakan konstruksi yang akan digunakan sebagai penopang perancah.
k. Baja profil IMerupakan bagian paling atas dan digunakan sebagai landasan begisting.
k
j
hi g
fe
d c
b
aTanah
Gambar 2.1 Sket Konstruksi System Shoring dengan Truss
11
2.2 Metode pemasangan System Shoring dengan Truss2.2.1 Pekerjaan Persiapan
a. Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan gambar perencanaanperancah dan begisting yang akan dipasang dalam pembangunanJembatan Dolago.
Gambar 2.2 Perencanaan perancah dan Begisting Jembatan Dolago
b. Persiapan lahan kerja, yaitu menyiapkan kondisi lahan sedemikian rupasehingga dapat dilaksanakannya pekerjaan instalasi Shoring dan Truss
c. menyiapkan segala kebutuhan baik tenaga, material dan alat yang akandipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan Shoring danTruss
2.2.2 Pekerjaan PemancanganTiang pancangpipa besi air
Tanah
Gambar 2.3 Sket Pemancangan Tiang Pancang Shoring
a. Langkah pertama yaitu menyiapkan titik-titik pemancangan sesuaidengan yang direncanakan pada gambar kerja.
b. Pemancangan dilakukan sedalam 15 m, pada kedalaman tersebutdidapat daya dukung yang mampu untuk menahan beban seluruh
12
konstruksi yang berada diatasnya. Pemancangan dilakukan denganmenggunakan peralatan Diesel Hammer K 25.Tiang Pancang yang digunakan adalah tiang pancang pipa besi dengandiameter 30 cm.
Gambar 2.4 Pelaksanaan Pemancangan
c. Pemotongan Tiang PancangUntuk mendapatkan permukaan yang rata, maka tiang pancang yangtelah dipancang diukur elevasinya dan dilakukan pemotongan tiangpancang pada elevasi yang sama.
Gambar 2.5 Pemotongan Tiang Pancang
13
2.2.3 Pemasangan Caping/dudukan Slipper Beam
air
Tanah
Gambar 2.6 Sket Pemasangan Caping
Gambar 2.7 Pemasangan Caping
2.2.4 Pemasangan Slipper Beam diatas CapingSlipper Beam dipasang searah dengan jalur konstruksi menggunakansambungan mur baut, berfungsi untuk memberi ikatan antar tiang pancangsehingga menjadi kaku.
Slipper Beam
air
Tanah
Gambar 2.8 Sket Pemasangan Slipper Beam
14
Gambar 2.9 Pemasangan Slipper Beam
Gambar 2.10 Pemasangan Slipper Beam
Gambar 2.11 Slipper Beam yang telah disusun diatas Caping
15
2.2.5 Pemasangan Cross Beam diatas SliperCross Beam dipasang pada arah melintang dari susunan tiang pancang.
Cross beam
Air
Tanah
Gambar 2.12 Sket Pemasangan Cross Beam diatas Sliper
Gambar 2.13 Pemasangan Cross Beam
Gambar 2.14 Cross Beam yang sudah terpasang
16
2.2.6 Pemasangan ShoringBaja Profil dirangkai terlebih dahulu membentuk suatu konstruksi yangterdiri dari 4 (empat) buah tiang baja dan baja pengikat yang disambungmenggunakan sambungan mur baut. Shoring yang sudah dipasangdisambung ke Cross Beam dengan menggunakan sambungan mur danbaut agar terjadi ikatan antar Shoring pada bagian bawah.
Air
Tanah
Gambar 2.15 Sket Pemasangan Shoring
Gambar 2.16 Pemasangan Shoring
17
Gambar 2.17 Pemasangan Shoring yang sudah terpasang
2.2.7 Pemasangan Cross Beam dan Slipper Beam diatas ShoringSetelah Shoring terpasang maka pada bagian atas Shoring juga dipasangcross beam dan Slipper beam agar terjalin ikatan antar Shoring padabagian atas.
Gambar 2.18 Pemasangan Cross Beam dan Slipper Beam
18
Gambar 2.19 Pemasangan Cross Beam diatas Shoring
2.2.8 Pemasangan Screw JackScrew Jack dipasang diatas Cross Beam digunakan untuk menopangCross Beam dengan ketinggian yang dapat disesuaikan dengan rencanapemasangan truss.
Gambar 2.20 Sket Pemasangan Screw Jack
19
Gambar 2.21 Pemasangan Screw Jack
2.2.9 Pemasangan Cross Beam diatas Screw JackCross Beam dipasang diatas Screw Jack dan digunakan sebagai tumpuanTruss
Gambar 2.22 Sket Pemasangan Cross Beam diatas Screw Jack
20
Gambar 2.23 Cross Beam yang terpasang diatas Screw Jack
2.2.10 Pemasangan TrussTruss yang sudah dirangkai dipasang diatas Cross Beam denganmenggunakan peralatan Crane dan disambung di Cross Beam denganmenggunakan sambungan mur dan baut.
Gambar 2.24 Sket Pemasangan Truss (tampak depan)
21
Gambar 2.25 Sket Pemasangan Truss (tampak samping)
Gambar 2.26 Sket Pemasangan Truss (tampak samping)
Gambar 2.27 Pemasangan Truss dengan Crane
Gambar 2.28 Truss yang sudah terpasang
22
Gambar 2.29 Truss yang sudah terpasang (tampak atas)
2.2.11 Pemasangan Baja Profil ISetelah Truss terpasang maka dilanjutkan dengan pemasangan BajaProfil I untuk dijadikan dudukannya begisting Balok Tie Beam, Balok anakdan Diapragma serta lantai jembatan.
Gambar 2.30 Pemasangan Baja Profil I
Gambar 2.31 System Shoring dengan Truss yang sudah teraplikasi
23
Terpasangnya konstruksi system shoring dengan truss, makapelaksanaan pekerjaan struktur atas pembangunan jembatan Dolagodapat dimulai antara lain yaitu pemasangan begisting balok tie beam,balok anak dan diapragma serta lantai jembatan.
Gambar 2.32 Pemasangan Begisting Balok Tie Beam
3. Landasan Teori3.1Pondasi Tiang pancang
Pondasi yang digunakan untuk Shoring adalah baja diameter 30 cm tebal0,90 cm (standar ASTM), kedalaman tiang pancang 15 m ditentukan darihasil Boring/Standart Penetration Test (SPT).Dalam 1 (satu) kelompok shoring terdapat 40 buah tiang yang mendukungbeban pada saat pelaksanaan sampai selesai pekerjaan.