FORMULASI TABLET KUNYAH SERBUK DAGING BUAH NAGA MERAH (Hylocereuspolyrhizus) DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGISI MANITOL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh : Gitaraina Ayubranta Widyanari NIM : 128114050 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Embed
FORMULASI TABLET KUNYAH SERBUK DAGING BUAH NAGA …repository.usd.ac.id/13083/2/128114050_full.pdf · FORMULASI TABLET KUNYAH SERBUK DAGING BUAH NAGA MERAH (Hylocereuspolyrhizus)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FORMULASI TABLET KUNYAH SERBUK DAGING BUAH NAGA
MERAH (Hylocereuspolyrhizus) DENGAN VARIASI KONSENTRASI
BAHAN PENGISI MANITOL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Gitaraina Ayubranta Widyanari
NIM : 128114050
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman persembahan
“Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value”
~Albert Einstein~
“You don’t need anybody to tell you who you are or what you are.
You are what you are!”
~John Lennon~
“Hal yang paling menyedihkan adalah melupakan mimpi yang indah
setelah kau terbangun”
~Kimi no Na wa~
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yang Maha Esa
Almarhum Papi
dan Mami
Ketiga saudara saya (Mbak Dokter & Mbak Flavor and Fragrance & Mas
Animator)
Suretno
Ketiga teman saya (Manila Kristin, Yuseva A.R & Lusia Arumingtyas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Prakata
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Formulasi Tablet Kunyah Serbuk
Daging Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dengan Variasi Konsentrasi
Bahan Pengisi Manitol” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Farmasi (S.Farm.).
Selama penyusunan skripsi ini saya mendapat banyak bantuan berupa
bimbingan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
saya menyampaikan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Achmad Fudholi, DEA,Apt. selaku dosen pembimbing yang
telahmemberikan pengarahan dan saran dalam pengerjaan skripsi.
2. Dr.Dewi Setyaningsih M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dan saran dalam pengerjaan skripsi
3. Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. & Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt.
selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dari ujian proposal
sampai penyusunan skripsi.
4. Almarhum papi yang telah banyak menanamkan jejak-jejak kehidupan
dan cinta kasih yang diberikan dan selalu memberikan doa serta
dukungan dalam studi dan pengerjaan skripsi saya.
5. Mami, dan ketiga saudara saya yang selalu memberi doa & dukungan
dalam studi dan pengerjaan skripsi saya.
6. Suret yang selalu menemani, berdoa, dan memberi dukungan selama 1
tahun ini.
7. Manila, Yuseva dan Tyas sebagai sesama pejuang skripsi yang sudah mau
menemani dan bertukar pikiran bersama selama pengerjaan hingga
skripsi selesai.
8. Pak Mus sebagai laboran yang selalu mendampingi saat pengerjaan
skripsi di laboratorium FTSF .
9. Pak Bambang dan pak Surajiyo laboran di UGM atas bantuan dalam
pengerjaan skripsi di laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Padat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
10. Drs. J. Sunarto.Apt dari PT. KONIMEX atas bantuan untuk
mempelancar penelitian.
11. Teman-teman angkatan Farmasi 2012, yang selalu memberikan
dukungan dan ucapan motivasi.
12. Teman-teman alumni SMA Bopkri 2 Yogyakarta angkatan 2012, yang
secara tidak langsung selalu memberikan motivasi dalam menjalankan
pendidikan di perguruan tinggi.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, mengingat penulis memiliki keterbatasan pengetahuan dan pengalaman.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.
Mohon maaf atas kata-kata yang kurang berkenan, semoga karya ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan penelitian Farmasi Teknologi.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Daftar isi
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING….……………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………… iv
PRAKATA……………………………………………………………………...... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….. vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. x
DAFTAR GAMBAR…….……………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xii
INTISARI………………………………………………………………………. xiii
ABSTRACT…………………………………………………………………… xiv
1. PENDAHULUAN…………………………………………………………... 1
2. METODE PENELITIAN……………………………………………………... 2
2.1. Bahan Penelitian ………………………………………………………........ 2
2.2. Alat dan Instrumen Penelitian …………………………………………........ 2
2.3.Prosedur Penelitian…………………………………………………… 3
2.3.1.Pembuatan sari daging buah naga ………………………....................... 3
2.3.2.Pembuatan serbuk daging buah naga merah……………………………. 3
2.3.3.Pembuatan granul tablet kunyah serbuk daging buah naga merah…….. 4
2.3.4 Pembuatan tablet kunyah serbuk daging buah naga merah……………. 6
Lampiran 10. Surat Determinasi Buah Buah Naga Merah (Hylocereus
polyrhizus)…………………………………………………………… 37
Lampiran 11. Data Statistik Uji Prasyarat Analisis…………………………. 38
Lampiran 12. Data Statistik Anava satu jalur (Oneway Anova)………………. 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
INTISARI
Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) adalah salah satu buah yangmengandung antioksidan dan sudah banyak di budidayakan di Indonesia. Denganadanya manfaat yang begitu besar maka perlu dieksplorasi di industri farmasi.yangdapat dikonsumsi semua kalangan dalam bentuk tablet kunyah. Tujuan penelitianini untuk mengetahui pengaruh penggunaan manitol sebagai bahan pengisi terhadapkualitas fisik dan tanggap rasa yang dihasilkan tablet kunyah serbuk daging buahnaga merah , serta mengetahui konsentrasi bahan pengisi manitol yang baik (FI III)untuk formulasi tablet kunyah serbuk daging buah naga merah (Hylocereuspolyrhizus).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan theone-shot case study design . Analisa data menggunakan analisa parametric anovasatu jalan ( oneway anova ). Tablet kunyah diformulasikan dalam 3 kelompok,Formula 1 (Manitol 0%) Formula 2 (Manitol : 25%) dan Formula 3 (Manitol : 50%). Formulasi tablet kunyah dilakukan dengan metode granulasi basah.
Hasil evaluasi tablet menunjukkan bahwa secara umum, kecuali ukurantablet , tablet yang dihasilkan dari seluruh formula memenuhi persyaratan tabletyang baik. Pengaruh penggunaan manitol dalam formulasi tablet kunyah serbukdaging naga merah adalah dapat mengurangi kekerasan tablet, dapat meningkatkankerapuhan tablet, mempercepat waktu hancur tablet dan dapat meningkatkan citarasa tablet, tetapi tidak berpengaruh pada keseragaman bobot dan keseragamanukuran tablet . Sedangkan formulasi tablet kunyah serbuk daging naga merah yangmengandung konsentrasi manitol terbesar (F3: 50%) merupakan formulasi tabletyang paling baik . dilihat dari hasil uji fisik dan tanggap rasa tablet
Kata kunci : Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), Tablet kunyah, Manitol
I
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) is one the fruit which hadantioxidant properties and widely cultivated in Indonesia. With such properties,there’s a need to explore it’s usage in pharmaceutical industries as a chewable tabletwhich can be consumed by all range of age.The purpose of this study was todetermine the effect of mannitol on the physical properties and flavor acceptabilityof chewable tablets, as well as the best concentration of mannitol (FIII) as a fillerfor the chewable tablet’s formulation made by dried extract of red dragon fruit(Hylocereus polyrhizus) pulp.
This study is an experimental study using the one-shot case study design.Data is analyzed by parametric analysis one way Anova. The chewable tablets isformulized in 3 groups, formula I (0% mannitol), formula II (25% mannitol) andformula III (50% mannitol). Tablet was made by wet granulation method.
The result showed that generally, except the size, tablets made by all of theformula meet the good tablet’s requirement. The effect of mannitol on dried extractof red dragon fruit’s chewable tablet was to reduce hardness, increasing friability,dissolving time and flavor acceptability. Mannitol, however do not affect weightand size uniformity. Chewable tablet’s formulation from dried extract of red dragonfruit’s with the biggest concentration of mannitol (FIII : 50%) is the bestformulation as shown by the physical and flavor acceptance result.
Keywords : Red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus), chewable tablet, mannitol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1.Pendahuluan
Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) banyak dibudayakan dalam
perkebunan, merupakan buah musiman, banyak di konsumsi dalam kondisi segar,
juga buah yang mudah busuk. Menurut Nurliyana buah naga merah banyak
mengandung antioksidan (asam askorbat, betakaroten, dan antosianin) yang sangat
berguna untuk sumber vitamin, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa
(Nurliyana et al., 2010). Karena manfaat yang besar dari buah naga merah, perlu di
buat sediaan yang tahan lama dan mudah dikonsumsi, mudah di simpan, maka dipilih
sediaan tablet kunyah. Pemilihan tablet kunyah ditujukan untuk mempermudah
kepada anak-anak atau orang tua yang sukar menelan obat utuh (Agoes, 2008). Tablet
kunyah dapat meningkatkan kenyamanan pasien, lebih praktis, meningkatkan
penerimaan pasien karena cita rasa yang menyenangkan dan lebih stabil dalam
penyimpanan bila dibandingkan dengan sediaan obat dalam bentuk cair atau suspensi
(Siregar, C.J.P dan Wikarsa, S, 2010).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan manitol
sebagai bahan pengisi terhadap kualitas fisik dan tanggap rasa yang dihasilkan tablet
kunyah serbuk daging buah naga merah, serta mengetahui konsentrasi bahan pengisi
manitol yang baik (Dirjen POM, 1979 ) untuk formulasi tablet kunyah serbuk daging
buah naga merah.
Pada penelitian ini digunakan bahan pengisi manitol. Manitol merupakan zat yang
tidak hidgroskopis dan dapat digunakan bersamaan dengan bahan aktif yang sensitif
terhadap kelembaban, konsentrasi yang digunakan berkisar antara 10%-90% (Rowe,
C.R. et al., 2006). Rasa manis manitol kira-kira 70% dari gula dengan rasa dingin
dimulut, memiliki kelarutan cukup dalam air dan merupakan pengisi yang biasa
digunakan dalam tablet kunyah, karena hidroskopisitas manitol yang rendah,
pembuatan granulasi dengan manitol mempunyai keuntungan, granul akan mudah
mengering.(Ansel, 1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dari penjabaran diatas , penelitian ini dilakukan untuk sediaan tablet kunyah daging
buah naga merah dengan manitol sebagai bahan pengisi. Tiga formulasi yang diteliti
adalah fomula 1 dengan konsentrasi manitol 0%, formula 2 dengan konsentrasi
manitol 25% dan formula 3 dengan konsentrasi manitol 50%.
Hipotesis pada penelitian ini adalah penggunaan manitol sebagai bahan pengisi
pembuatan tablet kunyah daging buah naga merah akan mempengaruhi sifat fisik dan
rasa dari tablet. Formulasi yang mengandung manitol terbesar merupakan formulasi
yang paling baik berdasarkan uji kualitas fisik dan tanggap rasa tablet.
2. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan the one-
shot case study design. Analisa data menggunakan analisa parametric anova satu
jalan (oneway anova).
2.1 Bahan penelitian :
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk yang dibuat dari sari
daging buah naga merah, didapatkan dari buah naga merah hasil perkebunan di
Glagah Kulon Progo sebagai zat aktif. Aquadest sebagai pelarut , manitol dan laktosa
sebagai zat pengisi, maltodekstrin DE15 sebagai bahan pengering pembuatan serbuk
daging buah naga merah, aerosil sebagai adsorben, amilum dapat digunakan sebagai
bahan pengikat, talk dan magnesium stearate sebagai pelicin, untuk penambah rasa
digunakan asam sitrat untuk pewarna tablet digunakan pewarna makanan rasa
strawberry (koepoe koepoe).
2.2.Alat dan Instrumen penelitian
Dalam pembuatan serbuk daging buah naga merah, untuk membuat jus daging
buah naga merah digunakan alat juicer (food processor -Vienta). Untuk membuat
serbuk daging buah naga merah digunakan alat spray drying dan neraca digital
analitik digunakan untuk menimbang bahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Instrumen yang digunakan untuk mencetak tablet adalah mesin tablet single
punch. Instrumen untuk menguji granul adalah corong untuk pengujian sifar alir, tap
density tester untuk uji pengetapan. Instrumen untuk evaluasi tablet adalah neraca
analitik digital untuk uji keseragaman bobot, jangka sorong analog untuk uji
keseragaman ukuran, hardness tester untuk uji kekerasan, friabilty tester untuk uji
kerapuhan, disintegration tester untuk uji waktu hancur
2.3 . Prosedur penelitian
2.3.1. Pembuatan sari daging buah naga
Buah naga merah yang digunakan dipilih berumur 50 hari dengan kulit buah yang
mengkilat berwarna merah. Buah naga merah kemudian dikupas dan daging buahnya
dipotong-potong dadu. Daging buah naga merah yang telah dipotong dimasukkan
dalam juicer untuk memisahkan sempurna sari daging buah (filtrate) dari ampasnya.
Dilakukan karakteristik sari buah naga merah secara organoleptis meliputi bentuk,
warna, aroma, rasa.
2.3.2. Pembuatan serbuk daging buah naga merah
Hasil penyaringan daging buah naga merah atau filtrate ditimbang untuk
menentukan jumlah maltodextrien dan aquaqest yang akan ditambahkan. Kadar
maltodekstrin yang ditambahkan sebanyak 10 % (Jamilah et al., 2012), sedangkan
aquadest yang ditambahkan sebesar 15% dari berat filtrate. Pengeringan
menggunakan alat spray driying .
Cara kerja timbang sari buah naga merah, tambahkan maltodextrin dan aquadest,
kemudian di homogenkan dengan alat homogenizer. Campuran sari buah naga merah
dan maltodextrine dimasukkan kedalam alat spary drying (Shishir, M.R.I. et al.,
2014). Alat spray dryer dipanaskan dahulu untuk mencapai suhu inlet dan outlet
yang sesuai. Suhu inlet yang digunakan 165℃ sedangkan suhu outlet yang digunakan
86℃. Menurut Obon et al (2009), temperatur tersebut mampu menghasilkan drying
yield yang tinggi. Setelah mencapai suhu yang diinginkan, selang spray dryer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dimasukkan ke dalam cairan hasil saringan buah naga merah. Kecepatan alir feed
diatur dengan kecepatan skala 2,5 untuk menghindari menetesnya cairan buah naga
merah, Kecepatan alir feed bila terlalu cepat proses spray drying akan terpengaruh
karena kandungan air tidak sempat menguap sehingga serbuk masih basah dan
menetes. Setelah didapatkan serbuk kering, dihitung rendemen yang didapatkan
dengan cara ditimbang, Serbuk dikemas dan disimpan dalam desikator pada
kelembaban 30-40. Dilanjutkan dengan evaluasi serbuk kering meliputi uji
organoleptis, bentuk, warna, aroma, rasa.
( Buchi,2017)
2.3.3. Pembuatan granul tablet kunyah serbuk daging buah naga merah
Granul dibuat dengan metoda granulasi basah, semua bahan diayak nomer 30
(kecuali zat aktif, bahan pelican, perasa dan pewarna) dan dikeringkan dalam oven
pada suhu 40 oC selama 24 jam. Semua bahan pembuatan granul ditimbang sesuai
formulasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dalam penelitian ini dibuat 3 (tiga) formulasi dengan variasi bahan pengisi
manitol. Untuk formulasi 1 manitol sebesar 0%, formulasi 2 manitol sebesar 25 %
dan formulasi 3 manitol sebesar 50 %
Tabel 1. Formulasi Tablet Kunyah Serbuk Daging Buah Naga Merah
(Hylocereus Polyrhizus)
Formulasi F1 F2 F3
Bahan Jenis % % %
Zat Aktif Serbuk daging buah naga
merah
30 30 30
Pengisi Manitol 0 25 50
Pengisi Laktosa 50 25 0
Adsorben Aerosil 1 1 1
Pengikat Mucilago amili 10% 5 5 5
Amilum 3 3 3
Pelicin Mg stearat 1 1 1
Talk 8 8 8
Perasa Asam citrat 1 1 1
Pewarna Merah 1 1 1
Berat total 100 100 100
Ket : serbuk kering daging buah naga merah 30% mengandung 27,0% sari
buah . (juice : pengisi = 9:1 )
Keterangan :
Bahan pengisi : Mg sterarat : talk = 1 : 8
F1 ; konsentrasi bahan pengisi manitol = 0 %
F2 : konsentrasi bahan pengisi manitol = 25 %
F3 : konsentrasi bahan pengisi manitol = 50 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pembuatan granul dengan menyiapkan alat dan bahan serta timbang semua bahan.
Pertama membuat mucilago amyli. Masukan 10g pati singkong ke dalam air 10 ml
aduk hingga terbentuk suspensi, tambahkan air mendidih sedikit demi sedikit sambil
diaduk hingga terbentuk gel yang tembus cahaya lalu ditambah air mendidih sampai
100 ml, dinginkan. Timbang mucilago amyli sesuai formula. Kedua zat aktif
dicampur dengan bahan pengisi, campuran bahan perasa dan pewarna, dan bahan
pengikat kering, kemudian ditambah sedikit demi sedikit mucilago amily sampai
menjadi masa yang dapat dikepal. Massa basah yang telah homogen di ayak dengan
pengayak no.16 hingga menjadi granul basah, kemudian ditimbang. Granul basah
dikeringkan pada suhu 50℃ selama 24 jam (Gusmayadi, 2006). Granul kering yang
didapat ditimbang kembali untuk mengetahui susut pengeringan dan diayak dengan
pengayak no.16 ditampung pengayak no.20 . Dimasukkan dalam kemasan, simpan
dalam desikator. Kemudian dilakukan evaluasi granul.
2.3.4 Pembuatan tablet kunyah serbuk daging buah naga merah
Tambahkan bahan pelicin campuran magnesium stearat dan talk sebagai fase luar
pada granul kering dicampur sampai homogen. Setelah itu granul dapat dikempa
dengan menggunakan mesin tablet single punch menjadi tablet sebesar 500 mg dan
dilakukan evaluasi tablet.
2.4. Evaluasi pembuatan tablet kunyah serbuk daging buah naga merah
2.4.1 Evaluasi granul
2.4.1.1 Uji organoleptis granul
Diawali dengan uji organoleptis meliputi pemeriksaan warna, rasa dan aroma.
2.4.1.2. Uji waktu alir.
Sifat alir dapat dievaluasi dengan dua cara, langsung dan tidak langsung. Secara
langsung dengan menguji waktu alirnya sedangkan secara tidak langsung dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
menguji pengamatan sudut diam dan indeks pengetapan (Siregar, C.J.P dan Wikarsa,
S, 2010).
Evaluasi terhadap sifat alir granul dilakukan dengan metode langsung yakni
waktu alir. Cara pengujian dengan ditimbang 100 g granul, masukan ke corong alat
uji yang bagian bawahnya tertutup, penutup dibuka dan dibiarkan mengalir, dicatat
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengalir.
2.4.1.3. Uji Pengetapan granul
Untuk mengetahui kemapatan massa atau kemampuan zat untuk saling melekat
menjadi massa yang kompak dan stabil bila diberikan tekanan, dapat digunakan dua
uji pengetapan. Prinsip kerja pengetapan untuk menentukan apakah sifat granul dapat
membentuk masa yang stabil dan kompak waktu diklempa. Persyarat nilai
pengetapan granul yang baik bila prosentasenya index tap tidak lebih dari 20%.
Semakin kecil nilai pengetapan granul semakin besar daya alirnya, demikian juga
sebaliknya. Granul memiliki sifat alir yang baik jika nilai index tap tidak lebih dari
20 % ( Fudholi, A, 1983 ).
Cara kerja uji pengetapan granul dengan cara granul dimasukan kedalam gelas
ukur 100 ml, dilakukan pengetapan dengan mesin tap density tester sebanyak 10
hentakan. Dicatat perubahan volume yang terjadi (tinggi granul). Jika masih terjadi
perubahan volume dilakukan pengetapan pengulangan setiap 10 hentakan hingga 100
hentakan atau sampai didapatkan volume konstan (Gusmayadi, 2000). Data
pengetapan yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghitung nilai index tap
granul. Masing-masing uji dilakukan replikasi sebanyak tiga kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
% = ( )X 100%
V0 = volume awal granul sebelum pengetapan
Vt = volume granul setelah pengetapan
T ( %) = index tap ( pengurangan volume granul akibat pengetapan )
( Fudholi, A, 1983)
2.4.1.4. Uji susut pengeringan
Disamping uji yang sudah dilakukan, perlu dilakukan pula uji susut pengeringan
granul untuk mengetui kadar air didalam granul karena kadar air dalam granul
menentukan, bila kadar air tinggi maka waktu penabletan akan lengket di cetakan
atau bila kadar air rendah granul terlalu kering maka tablet yang dihasilkan akan
rapuh. Jadi uji susut pengeringan bertujuan untuk memberikan batasan maksimal
tentang besarnya air yang hilang pada proses pengeringan. Disintegrasi tablet tidak
dapat terjadi jika air tidak masuk tablet. Faktor yang mempengaruhi penetrasi air
adalah porositas tablet, dimana tergantung kompresi dan kemampuan penyerapan air
dari material yang dipakai. Persyarat nilai kadar air granul yang baik bila
prosentasenya tidak lebih dari 2 - 5% (Voigt, 1995).Bila kadar air kurang dari 2 %
maka kemungkinan tablet akan rapuh, bila kadar air lebih dari 5% maka
kemungkinan granul menempel pada bagian punch tablet dan mudah berjamur .
Cara kerja: timbang granul 5 gram dimasukkan dalam cawan yang telah
dipanaskan, panaskan granul pada suhu 40 C selama 1 jam ditimbang lagi,bila belum
konstan dialukan pemanasan lagi sampai diperoleh bobot yang konstan. Penetapan
penyusutan dihitung dengan rumus LOD (Lachman L et al., 1989).
% = m sampelℎ mpel basah 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.4.2. Uji Kualitas Tablet
2.4.2.1. Uji Organoleptis
Diawali dengan uji organoleptis tablet kunyah serbuk daging buah naga merah
meliputi pengamatan penampilan fisik seluruh tablet kunyah yang dihasilkan seperti
capping, cracking, picking dan karakteristik lain (warna, bau, aroma, rasa ) yang
menandakan adanya kerusakan pada tablet (Siregar, C.J.P dan Wikarsa, S., 2010).
2.4.2.2. Uji Keseragaman Bobot
Selanjutnya dilakukan uji keseragaman bobot dengan cara ditimbang 20 tablet,
dihitung berat rata-rata tiap tablet, kemudian tablet tersebut ditimbang satu per satu,
tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing-masing beratnya menyimpang dari berat
rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak boleh satu
tablet pun yang beratnya menyimpang dari berat rata-ratanya lebih dari harga yang
ditetapkan pada kolom B seperti tabel berikut :
(Dirjen POM, 1979).
2.4.2.3. Uji Keseragaman Ukuran
Kemudian dilakukan uji keseragaman ukuran tablet dilakukan dengan cara
diambil sebanyak 20 tablet, diukur diameter dan tebal tablet menggunakan jangka
sorong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.4.2.4. Uji Kekerasan
Dilakukan pula uji kekerasan tablet dengan cara mengambil satu tablet, kemudian
diletakkan ditengah dan tegak lurus diantara ujung dan plat penekan alat hardness
tester. Mula-mula pada skala nol, lalu secara otomatis alat akan memecahkan tablet.
Skala yang ditunjukan dalam kekuatan tablet (kp) kg/cm3. Persyaratan untuk tablet
kunyah yang baik adalah memiliki kekerasan yang lebih rendah daripada tablet
konvensional yaitu berkisar antara 4-7 kg (Agoes, 2008)
2.4.2.5.Uji Kerapuhan
Selanjutnya dilakukan uji kerapuhan tablet dengan cara timbang tablet sebanyak
20 buah, dimasukan kedalam alat rotasi (friabilator) telah diprogram sebanyak 100
putaran. Kemudian tablet dibersihkan debunya, ditimbang kembali. Persentase
friabilitas ditetapkan dan kehilangan bobot. Pada tablet kunyah nilai friabilitas sampai
4% dapat diterima (Siregar, C.J.P dan Wikarsa, S., 2010).
2.4.2.6. Uji Waktu Hancur
Uji waktu hancur tablet dilakukan dengan cara 6 tablet, dimasukkan kedalam
masing-masing tabung pada alat disintegration tester. Secara otomatis tabung dinaik
turunkan secara teratur didalam medium air. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada
bagian yang tertinggal di atas kaca. Dicatat waktu hancur tablet yang terakhir kali
hancur dengan stopwatch. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali terhadap masing
masing uji tiap formula.
2.4.2.7. Uji Tanggap Rasa
Uji tanggapan rasa dilakukan dengan cara dipilih 20 responden secara acak,
kemudian diminta untuk merasakan dan memberikan tanggapan rasa tablet kunyah.
Setiap responden memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan keempat formula
tablet kunyah dengan cara memakan dan merasakan dan setiap pergantian formula
diberikan air putih. Kemudian responden mengisi kuoisener yang telah diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2.5. Analisa data
Hasil penelitian granul dan tablet kunyah serbuk daging buah naga merah,
dibandingkan dengan persyaratan yang ada dalam Farmakope Indonesia dan pustaka
yang mendukung lainnya. dan dianalisis dengan statistik menggunakan uji One Way
ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.
3. Hasil dan pembahasan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan manitol
sebagai bahan pengisi terhadap kualitas fisik dan tanggap rasa yang dihasilkan tablet
kunyah serbuk daging buah naga merah, serta mengetahui konsentrasi bahan pengisi
manitol yang baik (Dirjen POM, 2014) untuk formulasi tablet kunyah serbuk daging
buah naga merah.
Pembuatan tablet kunyah serbuk daging buah naga merah dalam penelitian ini
menggunakana 3 (tiga) formulasi dengan variasi konsentrasi 0% manitol, 25% dan
50% agar bisa ditentukan konsentrasi manitol mana yang paling baik (Dirjen POM,
2014
3.1.Evaluasi sari daging buah naga merah
Dalam penelitian ini diawali dengan melakukan evaluasi sari daging buah naga
merah melalui karakteristik sari dari daging buah naga merah secara organoleptis :
bentuk, warna, aroma , rasa.
Tabel 2: Hasil Evaluasi Sari Daging Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus)
No Parameter uji Hasil
1 Bentuk larutan agak kental bebas dari ampasnya
2 Warna siklam/ungu kemerahan
3 Aroma khas buah naga
4 Rasa sedikit manis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Hasil karakteristik sari daging buah naga merah (tabel 2) berbentuk larutan agak
kental bebas dari ampasnya, berwarna ungu kemerahan dengan aroma khas buah naga
dan berasa sedikit manis.
3.2.Evaluasi serbuk kering sari daging buah naga merah
3.2.1. Variasai suhu pembuatan serbuk kering sari daging buah naga merah
Proses spray drying dilakukan dengan mencampurkan sari buah naga merah
dengan maltodextrine dengan rasio 9:1, campuran otomatis akan masuk kedalam alat
spray drying setelah alat dioperasionalkan dengan suhu inlet 165 0C , sedangkan suhu
outlet yang digunakan 72 0C dan kecepatan alir feed skala 6. Serbuk yang dihasilkan
kering tetapi jumlah rendeman yang di hasilkan sedikit karena banyak residu yang
menempel pada alat berbentuk caramel. Terjadinya caramel dikarenakan sari buah
naga merah tidak tahan panas. Untuk meningkatkan serbuk kering yang dihasilkan,
dilakukan dengan cara menurunkan suhu inlet menjadi 120 0C dan suhu outlet
otomatis turun menjadi 430C. Dengan adanya perubahan suhu ini rendemen yang
dihasilkan mengalami peningkatan. Pada percobaan pertama 1 liter sari daging buah
naga merah dilakukan spray drying dengan suhu inlet 165 0C dan suhu outlet 72 0C
dihasilkan rendemen 14,1 g, sedangkan percobaan kedua 11 liter sari daging buah
naga merah dilakukan spray drying dengan suhu inlet 120 0C dan suhu outlet 43 0C
dihasilkan rendemen 37,7 g, maka rendemen yang dihasilkan mengalami peningkatan
3 kali lipat.
3.2.2. uji organoleptis serbuk kering sari daging buah naga merah
Kemudian dilakukan karateristik terhadap serbuk kering daging buah naga merah
yang dihasilkan (tabel 3) secara organoleptis dalam hal bentuk, warna, aroma, rasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tabel 3: Hasil Evaluasi Serbuk Kering Daging Buah Naga Merah
No Parameter uji Hasil
1 Bentuk halus , kering
2 Warna merah muda
3 Aroma khas buah naga( lemah )
4 Rasa hambar
Serbuk kering yang digunakan adalah serbuk kering daging buah naga dengan
konsentrasi pengisi maltodextrine 10%. Hasil karakteristik serbuk kering daging buah
naga merah bentuk halus dan kering, berwarna merah muda dengan aroma khas buah
naga dan berasa sedikit hambar.
3.3. Evaluasi granul daging buah naga merah
Tujuan dilakukan evaluasi granul adalah untuk mengetahui kualitas granul pada
masing-masing formula dalam kaitannya dengan persyaratan granul yang baik. Hasil
evaluasi massa granul meliputi uji organoleptis, uji sifat alir, uji pengetapan dan uji
susut pengeringan granul terhadap ketiga formulasi penelitian. Perbedaan antar
formula, diuji dengan analisis anova satu jalur (one-way anova)
Tabel 4: Hasil Evaluasi Granul Serbuk Kering Daging Buah Naga
Merah(Hylocereus Polyrhizus)
No Parameter Uji Satuan Formula Nilai (P)
(P<0,05)F1 F2 F3
1 Uji Organoleptis
Bentuk Butir kering Butir kering Butir kering
Warna Ungu kemerahan Ungu kemerahan Ungu kemerahan