FORMAT LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH 1. Halaman Judul 2. Kata Pengatar 3. Daftar Isi 4. BAB 1 (Pendahuluan: latar belakang pemilihan sekolah, Manfaat dan Tujuan observasi) 5. BAB 2 (landasan Teori: teori acuan untuk mengadakan observasi) 6. BAB 3 (Pembahasan: Metode Observasi, Tempat dan Waktu Observasi, Ulasan Hasil Observasi) Disini ulasan seluruh hasil temuan ketika observasi 7. BAB 4 (Penutup : Simpulan, Saran) Disini selain menyimpulkan jhasil observasi juga termasuk menyimpulkan mengenai 'apakah sekolah tsb termasuk kategori sekolah efektif atau belum -sertakan alasan/penjelasan singkat)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FORMAT LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH
1. Halaman Judul2. Kata Pengatar
3. Daftar Isi
4. BAB 1 (Pendahuluan: latar belakang pemilihan sekolah, Manfaat dan Tujuan observasi)
5. BAB 2 (landasan Teori: teori acuan untuk mengadakan observasi)
6. BAB 3 (Pembahasan: Metode Observasi, Tempat dan Waktu Observasi, Ulasan Hasil Observasi) Disini ulasan seluruh hasil temuan ketika observasi
7. BAB 4 (Penutup : Simpulan, Saran) Disini selain menyimpulkan jhasil observasi juga termasuk menyimpulkan mengenai 'apakah sekolah tsb termasuk kategori sekolah efektif atau belum -sertakan alasan/penjelasan singkat)
TUGAS KELOMPOK
LAPORAN HASIL OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH
SMP N 3 UNGARAN
Disusun oleh:
1. Muhammad Suharno (5201413089)
2. Budi Santoso (5301413005)
3. Diani Puspa Kencana H (5402413005)
4. Aulia Avna (5402413006)
5. Rima Intan Lusia (5401413025)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta sholawat dan salam terhadap Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,
sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil observasi manajemen sekolah. Laporan
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
semarang, November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………….
Kata Pengantar……………………………………………………………………………….
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..
BAB 1 Pendahuluan………………………………………………………………………....
A. Latar Belakang Pemilihan sekolah………………………………………………...
B. Manfaat…………………………………………………………………………....
C. Tujuan…………………………………………………………………………......
BAB 2 Landasan teori ………………………………………………………………………
BAB 3 Pembahasan………………………………………………………………………….
A. Metode Observasi…………………………………………………………………..
B. Tempat dan Waktu Observasi………………………………………………………
C. Ulasan Hasil Observasi……………………………………………………………..
BAB 4 Penutup………………………………………………………………………………
A. Simpulan …………………………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Sekolah
Latar belakang kami memilih SMP N 3 Ungaran karena menurut kami sekolah tersebut
berada di tempat yang strategis dan mudah di jangkau dengan alat transportasi. Selain
itu kami tertarik dengan visi misi sekolah tersebut. Menurut kami sekolah tersebut juga
memiliki disiplin yang sangat baik dan juga memiliki lingkungan sekolah yang sangat
bersih.
B. Manfaat
1. Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai materi komponen
manajemen sekolah
2. Mengenal pentingnya peran masing-masing komponen sekolah
3. Menambah pengalaman
C. Tujuan Observasi
1. Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Sekolah
2. Mengetahui tentang Komponen Manajemen Sekolah
BAB II
LANDASAN TEORI
Makna pembelajaran dalam kamus besar bahasa Indonesia(KBBI) adalah proses
cara pembuatan menjadi orang atau makhluk hidup belajar. Lebih lanjut, wina sanjaya
(2008:51) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang membelajarkan
siswa.
Undang- undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Setiap guru
penting untuk memahami sistem pembelajaran, karena dengan pemahaman sistem ini,
setiap guru akan memahami tentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan,
proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam
proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau yang ingin dicapai dan
bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut. Tujuan pembelajaran adalah
kemampuan(kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa
setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertutup (wina sanjaya 2008:86). Lebih
lanjut, wina sanjaya sanjaya (2008:88) mengemukakan bahwa rumusan tujuan harus
mengandung unsur ABCD, yaitu Audience (siapa yang harus memiliki kemampuan),
Behavior (perilaku yang bagaimana yang diharapkan dapat dimiliki), Condition (dalam
kondisi dan situasi yang bagaimana subjek dapat menunjukkan kemampuan sebagai hasil
belajar yang telah diperolehnya), Degree (kualitas atau kuantitas tingkah laku yang
diharapkan dicapai sebagai batas minimal).
Manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan , atau
penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen
dari sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas hanya dalam satu
sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen sistem
pendidikan yang ada. Oleh karena itu, ruang lingkup dan jangkauan bidang kajian
manajemen pendidikan lebih luas daripada manajemen sekolah. Kegiatan manajemen
sendiri merupakan kegiatan memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah dengan
seefisien mungkin untuk mencapai tujuan sekolah.
Pelaksanaan manajemen sekolah dimulai dari manajemen substansi pendidikan di
suatu sekolah atau manajemen berbasis sekolah. Hal yang paling penting dalam
implementasi manajemen adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu
sendiri. Sedikitnya ada tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam
rangka manajemen berbasis sekolah, yaitu Manajemen Kurikulum, Manajemen Peserta
Didik, Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Anggaran/Biaya
Pendidikan, Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, dan Manajemen Layanan
Khusus. Tetapi kelompok kami hanya mengobservasi enam diantaranya.
1. Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu
terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah diharapkan.
Secara opersional kegiatan administrasi atau manajemen kurikulum itu dapat
meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta
didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah atau lembaga pendidikan.
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah.
Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong
guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.
2. Manajemen peserta didik
Manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik
agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
3. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu para pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat membantu atau
menunjang kegiatan-kegiatan sekolah khususnya kegiatan belajar mengajar secara efektif
dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Para personel harus
dikelola dengan baik agar mereka senantiasa aktif dan bergairah dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari. Kegiatan administrasi personel meliputi penyiapan atau pengadaan,
penataan atau penempatan atau pengangkatan, ujian dinas, kenaikan pangkat atau jabatan,
pembinaan, pengembangan, penilaian dan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja.
4. Manajemen HUSEMAS ( Hubungan Sekolah dengan Masyarakat )
Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya
serta dari publiknya, pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau
pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan masyarakat, seperti orang tua murid atau anggota badan pembantu
penyelenggaraan pendidikan (BP3). Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan sekolah
akan menjadi harapan masyarakat, maka kegiatan sekolah harus terpadu dengan
masyarakat.
5. Manajemen Anggaran Biaya
Manajemen Anggaran biaya sekolah merupakan seluruh proses kegiatan yang
dilaksanakan atau diusahakan untuk memenuhi biaya operasional sekolah atau pendidikan,
sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Secara garis besar kegiatannya meliputi pengumpulan atau penerimaan dana, yang
sah (dana rutin, SPP, sumbangan BP3, Donasi, dan usaha-usaha lainnya), penggunaan
dana, dan pertanggungjawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenag.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Metode Observasi
Pada observasi yang kami lakukan, Kelompok kami menggunakan beberapa metode yaitu
metode wawancara dengan kepala sekolah dan observasi langsung di sekolah tersebut.
B. Tempat dan Waktu Observasi
Tempat : SMP N 3 UNGARAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 27 september 2014
Jam : 07.00-09.00 Wib
C. Ulasan Hasil Observasi
1. Mengenai Manajemen Kurikulum, dan kurikulum apa yang digunakan disekolah ?
- Tahun 2014/2015 Kita memang ada 2 kurikulum namun namanya tetap KTSP
dalam membuatnya dasar hukumnya kita bedakan karena kelas 9 kurikulum
2006 tetapi KTSP SMP N 3 Ungaran, sedangkan kelas 7 dan 8 menggunakan
kurikulum 2013 judulnya KTSP 2014/2015 SMP N 3 Ungaran, namun
didalamnya banyak struktur beban belajar,pengaturan kalender
kependidikannya menggunakan dukumen yang baru Kurikulum 2013.
2. Apa yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum 2006 pada SMP N 3
ini?
- Dalam kurikulum melaksanakan perencanaan pembelajaran, dalam kurikulum