Slide 1
Gurger M, Turkoglu A, dkk. Sudden Suspected Death in Emergency
Department : Autopsy Results. Turk J Emerg Med.
2014;14(3):115-120.4Etiologi70% idiopatik30% sisanya dari : Trauma
kepala, infeksi, kongenital, lesi desak ruang, gangguan peredaran
darah otak, toksik dan metabolik.
Dolinak, David. Sudden Natural Death dalam Forensic pathology
Principle and Practice. Elsevier. 2005. Page 95-102EPILEPSI
Gurger M, Turkoglu A, dkk. Sudden Suspected Death in Emergency
Department : Autopsy Results. Turk J Emerg Med.
2014;14(3):115-120.Persentase Kejadian Sudden Natural Death (Turk J
Emerg Med 2014)ANEURISMA BERRY
Angka kejadian aneurisma berry pada Circulus Willisi yaitu
a.komunikans anteriorAneurisma terjadi akibat lemahnya pembuluh
darah otak.
Kumar V, Cotran R, Robbins S. Robbins Basic Pathology 7th
edition. Philadelphia : Saunders. 2003 .h. 809-829EtiologiBakteri,
Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenza, Staphylococcus aureus.VirusImunologiKelainan SSP akibat
trauma, pembedahan
Dowling, Graeme. Sudden Natural Death Forensic Pathology
Principle and Practice. Elsevier. 2005. h.
95-102MENINGITISMorfologiMakroskopikMikr0skopikPada umumnya tidak
ada lesi yang ditemukan yang dapat menjelaskan terjadinya
kejangDidapatkan busa berwarna putih dari mulut dan dalam saluran
napas.Lidah yang terluka kemungkinan karena digigit
Dolinak, David. Sudden Natural Death dalam Forensic pathology
Principle and Practice. Elsevier. 2005. Page 95-102
DiagnosisRiwayat Epilepsi Observasi TKPPemeriksaan objektif,
meliputi pemeriksaan luar dan dalam.Diagnosis eksklusiDiMaio V J,
DiMaio D. Death Due to Natural Disease. Dalam: Forensic Pathology.
Edisi kedua. Florida: CRC Press. h. 79-81Dowling G. Sudden Natural
Death. Dalam: Forensic Pathology - Principles and Practice.2005.
Florida: Elsevier Academic Press. h. 95-7
Faktor Risiko HipertensiPemakaian obat-obatanMerokok
Patogenesis
Aneurisma biasanya melingkar atau membentuk sakus lobular yang
memiliki leher pada cabang arteri utama, berbentuk Y sehingga
menyerupai Berry. Makroskopis aneurisma pada sirkulus willisi.
Dowling, Graeme. Sudden Natural Death Forensic Pathology
Principle and Practice. Elsevier. 2005. h. 95-102
Mikroskopis aneurisma pada sirkulus willisi.Pecahnya aneurisma
sakuler bersamaan dengan rusaknya elastisitas lamina interna dan
tunika muskuler media.
Kumar V, Cotran R, Robbins S. Robbins Basic Pathology 7th
Edition. Philadelphia : Saunders. 2003. h.816-7Faktor
RisikoHipertensiAngiopati amiloidArteriovenous
MalformationAneurisma SerebralNeoplasmaKoagulopatidllMorfologi
MakroskopikHematom luas dengan midline shift
Kumar V, Cotran R, Robbins S. Robbins Basic Pathology 7th
Edition. Philadelphia : Saunders. 2003. h.816-7Diagnosis
Pemeriksaan dalam (autopsi). Perdarahan intracerebral pada
pons.Riwayat penyakit terdahuluObservasi TKPPemeriksaan objektif,
meliputi pemeriksaan luar dan dalam.
DiMaio VJ, DiMaio D. Forensic Pathology 2nd Edition Deaths due
to Intracranial Lesions. Florida : CRC Press LLC. 2001. h.
71-94Morfologi Gambar Makroskopik. Tampak eksudat berwarna kuning
di lapisan subarakhnoidGambar Makroskopik Tampak akumulasi Frank
pus pada ruang subarakhnoid
MorfologiGambar mikroskopik Meningitis Purulenta. Pada
pemeriksaan patologi anatomi tampak banyak eksudat purulent
mengandung sel radang leukosit PMN dan fibrin
Gambar mikroskopik Meningitis Tuberkulosa. Tampak tuberkel
epiteloid mengalami nekrosis kaseosa disertai sel datia
langhansDiagnosisRiwayat penyakit terdahuluObservasi TKPPemeriksaan
objektif, meliputi pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam dan
labolatorium.
DiagnosisPemeriksaan DalamTampak bendungan otak dan udem.
Meningen tampak berkabut pada permukaan ventral dari otakBagian
lateral terjadi perkabutan karena eksudat purulen, kadang eksudat
sangat sedikit sehingga tidak dapat terlihat.
Dowling, Graeme. Sudden Natural Death Forensic Pathology
Principle and Practice. Elsevier. 2005. h. 95-102Etiologi Tumor
otak dapat berasal dari elemen saraf dalam otak, atau metastase
kanker yang jauh.Tumor otak primer berasal dari jaringan CNS dan
mencapai setengah dari semua kasus neoplasma intrakranial. Dowling,
Graeme. Sudden Natural Death Forensic Pathology Principle and
Practice. Elsevier. 2005. h. 95-102Morfologi Mikroskopik Secara
histopatologis terbukti terdapat multiforme glioblastoma
Dowling, Graeme. Sudden Natural Death Forensic Pathology
Principle and Practice. Elsevier. 2005. h. 95-102Tampak meningioma
yang menekan hemisfer kanan pada korban wanita 62 tahun, namun
semasa hidupnya tidak ada keluhan serta gejala yang ada kaitannya
dengan meningioma.Sementara pada kasus lainnya, wanita 55 tahun,
baru-baru ini mengeluh pusing dan mati rasa pada badan sebelah
kiri. Autopsi menunjukkan adanya tumor yang timbul di sisi kanan
otak tengah
Dowling, Graeme. Sudden Natural Death Forensic Pathology
Principle and Practice. Elsevier. 2005. h. 95-102
KesimpulanYANG HARUS DILAKUKAN :Mengerti bahwa epilepsi dapat
menyebabkan kematian mendadak setelah kejang yang tampak tidak
berbeda dengan kejang sebelumnya selama pasien hidup.Perhatikan
penyebab yang mendasari kejang pada orang yang meninggal karena
gangguan kejang sebagai penyebab dasar kematian yang
aktual.Membilas darah subarachnoid dan memeriksa arteri basal
serebral saat otopsi, dibanding setelah dilakukan fiksasi, untuk
mengidentifikasi sumber darah berasal.
Mencari sumber perdarahan subarachnoid yang berasal dari
perdarahan terdekat dengan bagian kepekatan tertinggi pada suatu
perdarahan subarachnoid.Mencari riwayat atau bukti otopsi dari
hipertensi dengan ruptur berry aneurisma dan dengan perdarahan
spontan intraserebral, intracerebellar, atau batang otak.Mencari
bukti makroskopis dan histologi malformasi arterivenous saat
mendapatkan perdarahan spontan intraserebral, intracerebellar,
batang otak, atau spinal cord.
Melakukan pemeriksaan toksikologi untuk menyingkirkan
obat-obatan, seperti kokain dan amphetamine, sebagai penyebab dasar
dari perdarahan spontan intraserebral, intracerebellar, batang
otak, atau spinal cord.Melakukan pemeriksaan cairan serebrospinal ,
darah, dan/atau kultur meningeal saat korban disuspek meningitis
atau didapatkan pada otopsi.Menginformasi pegawai kesehatan
masyarakat saat korban didiagnosis meningitis.
HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN :Mengansumsi bahwa gigitan atau
lidah yang terluka berarti korban meninggal karena kejang atau
karena epilepsi.Mengansumsi meningeal tidak ada kelainanTERIMA
KASIH