At-Tijaroh : Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam Volume 6 Nomor 2 Ed.Juli–Desember 2020: Hal 132 - 146 p-ISSN : 2356–492x e-ISSN : 2549–9270 FORECASTING VOLATILITAS REKSA DANA CAMPURAN DENGAN ARCH DAN GARCH Ratih Purbowisanti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jl. Laksda Adisucipto, Papringan, Catur Tunggal, Sleman, D.I. Yogyakarta [email protected]Abstract This study explores volatility of conventional mixed mutual funds and Islamic mixed mutual funds by applying the ARCH and GARCH models. This research aims to find the most suitable model for forecasting and knowing the differences in volatility and between the two mutual funds. This research daily data from the Net Asset Value (NAV) of PT Danareksa Investment Management in 2014 to 2018. This study obtained two research findings. First, the estimation model chosen for both conventional and sharia mixed mutual funds is the GARCH model (1,1). Based on the MAPE value less than 5% indicates that the forecasting results are close to the actual value. Second, this study also found that Islamic mixed mutual funds have higher volatility than conventional mixed mutual funds. Keywords: Volatility, Mutual fund, ARCH, GARCH. Abstrak Penelitian ini mengeksplorasi volatilitas reksa dana campuran konvensional dan reksa dana campuran syariah dengan memakai model ARCH dan GARCH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model yang paling sesuai untuk melakukan peramalan dan mengetahui perbedaan volatilitas dan antara kedua reksa dana tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) PT Danareksa Investment Management pada 2014 hingga 2018. Penelitian ini mendapatkan dua temuan penelitian. Pertama, estimasi model yang terpilih pada reksa dana campuran baik konvensional maupun syariah adalah model GARCH (1,1). Berdasarkan nilai MAPE kurang dari 5% mengindikasikan bahwa hasil peramalan mendekati nilai aktual. Kedua, penelitian ini juga menemukan bahwa reksa dana campuran syariah memiliki volaitilitas lebih tinggi dari pada reksa dana campuran konvensional. Kata Kunci: Volatilitas, ARCH, GARCH, Reksa dana campuran,.
15
Embed
FORECASTING VOLATILITAS REKSA DANA CAMPURAN DENGAN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
At-Tijaroh : Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam Volume 6 Nomor 2 Ed.Juli–Desember 2020: Hal 132 - 146
This study explores volatility of conventional mixed mutual funds and Islamic mixed mutual funds by applying the ARCH and GARCH models. This research aims to find the most suitable model for forecasting and knowing the differences in volatility and between the two mutual funds. This research daily data from the Net Asset Value (NAV) of PT Danareksa Investment Management in 2014 to 2018. This study obtained two research findings. First, the estimation model chosen for both conventional and sharia mixed mutual funds is the GARCH model (1,1). Based on the MAPE value less than 5% indicates that the forecasting results are close to the actual value. Second, this study also found that Islamic mixed mutual funds have higher volatility than conventional mixed mutual funds. Keywords: Volatility, Mutual fund, ARCH, GARCH.
Abstrak
Penelitian ini mengeksplorasi volatilitas reksa dana campuran konvensional dan reksa dana campuran syariah dengan memakai model ARCH dan GARCH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model yang paling sesuai untuk melakukan peramalan dan mengetahui perbedaan volatilitas dan antara kedua reksa dana tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harian dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) PT Danareksa Investment Management pada 2014 hingga 2018. Penelitian ini mendapatkan dua temuan penelitian. Pertama, estimasi model yang terpilih pada reksa dana campuran baik konvensional maupun syariah adalah model GARCH (1,1). Berdasarkan nilai MAPE kurang dari 5% mengindikasikan bahwa hasil peramalan mendekati nilai aktual. Kedua, penelitian ini juga menemukan bahwa reksa dana campuran syariah memiliki volaitilitas lebih tinggi dari pada reksa dana campuran konvensional. Kata Kunci: Volatilitas, ARCH, GARCH, Reksa dana campuran,.
133 | Forecasting Volatilitas Reksa Dana Campuran Dengan ARCH/GARCH
At-Tijaroh : Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, Volume 6, Nomor 2 Tahun 2020 http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/attijaroh
PENDAHULUAN
Reksa dana menjadi salah satu instrumen investasi di pasar modal yang paling diminati
oleh masyarakat di Indonesia sekarang ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa
reksa dana di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. OJK mejelaskan bahwa
produk pengelolaan investasi reksa dana per 16 Oktober 2019 berjumlah Rp 812 triliun.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 8,4% dibandingkan pada periode 2018
yang berjumlah Rp 749 triliun (katadata.co.id). Peningkatan jumlah pengelolaan reksa dana
disebabkan oleh peningkatan jumlah investor reksa dana yang semakin tinggi. Berdasarkan
data PT Kustodian Sentral Efek (KSEI) jumlah akun S-Invest adalah 1,71 juta per November
2019 atau mengalami peningkatan 71,27% dari 9995.510 pada tahun 2018. Data tersebut
menunjukkan bahwa pertumbuhan investor reksa dana melebihi pertumbuhan investor
saham yang berjumlah 1,09 juta atau mengalami peningkatan sebesar 27,97% dari 852.240
investor pada tahun 2018 (bareksa.com).
Reksa dana memiliki kelebihan dibanding instrumen investasi pasar modal yang lain.
Kelebihannya adalah reksa dana memiliki manajer investasi yang bertugas untuk
menginvestasikan dana investor. Reksa dana adalah kumpulan dana atau modal dari sejumlah
investor dan dana tersebut kemudian akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dan
diinvestasikan dalam berbagai macam efek di pasar modal berupa obligasi, saham, dan efek
lainnya (www.ojk.go.id). Undang-Undang tentang pasar modal No. 8 Tahun 1995 Pasal 1 Ayat
27 menjelaskan bahwa reksa dana merupakan wadah untuk mengumpulkan dana dari
masyarakat pemodal yang kemudian diinvestasikan oleh manajer investasi dalam portofolio
efek. Murojahan menjelaskan reksa dana sebagai perseroan atau perusahaan yang memiliki
tujuan untuk mengumpulkan dana dari sekelompok orang untuk diinvestasikan kedalam
berbagai instrumen seperti obligasi, saham, surat berharga, instrumen pasar uang jangka
pendek, atau kombinasi dari berbagai instrumen tersebut (Murojahan et al. 2014).
Selain reksa dana konvensional, di Indonesia juga hadir reksa dana syariah untuk
memenuhi kebutuhan investor muslim yang menginginkan berinvestasi pada reksa dana yang
sesuai dengan prinsip syariah. Reksa dana syariah hadir untuk mememenuhi rasa nyaman
dalam melakukan investasi sesuai dengan prinsip syariah (Huda and Hudori 2017). Pada
prinsipnya reksa dana syariah dan reksa dana konvensional memiliki persamaan baik dalam
bentuk sifat dan karaketristiknya. Perbedaan keduaya terletak pada prinsip operasional yang
digunakan dan pengelolaan portofolio investasi reksa dana syariah yang menggunakan prinsip
syariah. Reksa dana syariah memiliki proses screening dan cleansing. Proses screening
merupakan proses penyaringan atas dana dalam portofolio harus masuk dalam kategori dana
halal. Selanjutya proses cleansing adalah pembebasan semua sarana investasi dari unsur-
unsur yang diharamkan (Masruroh 2014).
R a t i h P u r b o w i s a n t i | 134
At-Tijaroh : Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, Volume 6, Nomor 2 Tahun 2020 http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/attijaroh
Semua investor sangat peduli terhadap return dan risiko atas aset investasi mereka,
termasuk risiko berinvestasi pada reksa dana. Hal tersebut dikarenakan investor
menginginkan return yang maksimum disertai dengan risiko yang minimum ketika
melakukan investasi. Investor akan melakukan analisa teradap risiko sebelum melakukan
investasi, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melakukan analisis volatilitas
dimasa lampau. Volatilitas merupakan alat statistik untuk mengukur tingkat fluktuasi suatu
komoditas atau sekuritas selama periode tertentu. Jika semakin tinggi tingkat volatilitas, maka
ketidakpastian imbal hasil (return) yang didapatkan juga akan semakin tinggi (Keown 2010).
Peningkatan volatilitas akan menyebabkan peningkatan risiko dan penurunan pengembalian.
Ketika volatilitas tinggi, maka kinerja pasar cenderung turun (Orabi and Alqurran 2015).
Peramalan volatilitas berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan investasi. Apabila
sekuritas diduga memiliki volatilitas tinggi, maka investor akan melakukan aksi jual terhadap
aset mereka untuk mengurangi risiko yang akan didapatkan (Liummah, Nastiti, and
Suharsono 2012).
Model time series yang dapat dipakai untuk melakukan peramalan volatilitas yakni
Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (ARCH) dan Generalized Autoregressive
Condition Heteroskedasticity (GARCH). Eagle adalah orang yang pertama kali
memperkenalakan ARCH pada tahun 1982, dia mengembangkan ARCH dengan tujuan
menjawab persoalan volatilitas pada data keuangan. Selanjutnya metode ini dilakukan
pengembangan oleh Bolersley tahun 1985 menjadi GARCH. GARCH mempunyai kelebihan
dibandingkan model financial time series yang lain, kelebihanya GARCH adalah tidak
mempermasalahkan adanya heteroskedastisitas, melainkan memanfaatkan
heteroskedastisitas untuk menciptakan model. Model yang diciptakan tidak hanya
menghasilkan peramalan dari variabel Y, tetapi juga menghasilkan peramalan dari varians
(Faustina, Agoestanto, and Hendikawati 2017).
Model ARCH dan GARCH telah banyak digunakan dalam penelitian untuk meramalkan
volatilitas berbagai sekuritas. Model GARCH digunakan untuk peramalan volatilitas pasar
saham di Indonesia dilakukan oleh (Liummah, Nastiti, and Suharsono 2012), (Ratnasari,
Tarno, and Yasin 2014), dan (Desvina and Rahmah 2016). Model GARCH digunakan untuk
peramalan volatilitas pasar saham pada negara berkembang di Eropa dan Turki (Ugurlu,
Thalassinos, and Muratoglu 2014). Model GARCH digunakan untuk peramalan volatilitas
pasar saham di Pakistan (Maqsood et al. 2017). Model GARCH digunakan untuk peramalan
volatilitas pasar saham di US (Chang, Wang, and Yu 2019). Model GARCH juga digunakan
untuk peramalan volatilitas sukuk pada Dow Jones Sukuk Total Return Index (DJSTRI)
(Rahim and Ahmad 2016). Model GARCH digunakan untuk peramalan volatilitas harga emas
(Faustina, Agoestanto, and Hendikawati 2017), Model GARCH digunakan untuk peramalan
135 | Forecasting Volatilitas Reksa Dana Campuran Dengan ARCH/GARCH
At-Tijaroh : Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, Volume 6, Nomor 2 Tahun 2020 http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/attijaroh
pergerakan transaksi kurs jual mata uang rupiah (IDR) terhadap mata uang poundsterling
(GBP). (Desvina and Khirunnisa 2018).
Penelitian ini melakukan pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya berfokus pada analisis volatilitas saham, volatilitas sukuk, nilai tukar
mata uang. Penelitian ini akan fokus melakukan analisis peramalan volatilitas reksa dengan
menggunakan model ARCH/GARCH. Adapun jenis reksa dana yang digunakan dalam
penelitian ini yakni reksa dana campuran. Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang
mengalokasikan dana investasinya dalam berbagai macam portofolio seperti saham, obligasi
dan pasar uang. Masing-masing alokasi tersebut tidak melebihi 79% nilai aktiva bersih. Reksa
dana campuran harus memiliki ketiga instrumen tersebut pada waktu bersamaan, artinya
reksa dana campuran tidak boleh hanya memiliki satu atau dua dari ketiga instrumen tersebut.
Reksa dana dipilih sebagai sampel penelitian ini karena reksa dana campuran memiliki
kelebihan dari pada jenis reksa dana lainnya yakni risiko yang terkandung dalam reksa dana
campuran dapat dikurangi atau diperkecil. Reksa dana campuran melakukan diversifikasi
investasi portofolinya, sehingga apabila terjadi kerugian pada satu instrumen investasi bisa
terlindungi oleh dengan keuntungan dari instrumen investasi lainnya. Adapun reksa dana
campuran terdiri dari reksa dana campuran konvensional dan syariah.
Reksa dana syariah pertama di Indonesia diterbitkan pada tahun 1997 oleh PT
Danareksa Investment Management dengan menerbitkan produk Danareksa Anggrek,
Danareksa Mawar, dan Danareksa Melati. Produk tersebut diterbitkan setelah dikeluarkannya
Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18 (Rasyad & Onasis, 2016).
Danareksa Investment Management (DIM) merupakan anak dari perusahaan PT Danareksa
(Persero) yang berdiri tahun 1992. Peneilitian ini memilih PT Danareksa Investment
Management sebagai objek penelitian karena PT Danareksa Investment Management
merupakan prioner industri investasi di Indonesia. PT Danareksa Investment Management
juga mampu melewati dan bertahan dari guncangan krisis yang telah terjadi di Indonesia,
seperti krisis moneter pada tahun 1998, kriris reksa dana pada tahun 2005, dan krisis pasar
modal pada tahun 2008. Produk-produk Danareksa Investment Management diharapkan
mampu bertahan terhadap guncangan (shock) yang berasal dari isu-isu negatif (bad shock)
maupun isu-isu positif (good shock) (Sunarti, 2016).
.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini memakai data sekunder berupa data time series dengan skala harian
mulai tanggal 6 Januari 2014 sampai dengan 28 Desember 2018. Data penelitian ini berupa
Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit harian yang diakses melalui https://pusatdata.kontan.co.id.
NAB reksa dana campuran konvensional direpresentasikan oleh NAB Danareksa Anggrek
Chang, Ting Cheng, Hui Wang, and Suyi Yu. 2019. “A GARCH Model with Modified Grey Prediction Model for US Stock Return Volatility.” Journal of Computational Methods in Sciences and Engineering 19(1): 197–208.
Desvina, Ari Pani, and Khirunnisa. 2018. “Penerapan Metode Arch / Garch Dalam Meramalkan Transaksi Nilai Tukar ( Kurs ) Jual Mata Uang Indonesia ( IDR ) Terhadap Mata Uang Eropa ( GBP ).” Jurnal Sains Matematika dan Statistika 4(2): 114–23.
Desvina, Ari Pani, and Nadyatul Rahmah. 2016. “Penerapan Metode ARCH/GARCH Dalam Peramalan Indeks Harga Saham Sektoral.” Jurnal Sains Matematika dan Statistika 2(I).
Faustina, Riza Silvia, Arief Agoestanto, and Putriaji Hendikawati. 2017. “Model Hybrid ARIMA-GARCH Untuk Estimasi Volatilitas Harga Emas.” UNNES Jurnal of Mathematics 6(1): 11–24.
Huda, Nurul, and Khamim Hudori. 2017. “Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham Syariah Dan Konvensional Periode 2012-2015.” Iqtishadia, Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam 10.
Katadata.co.id. Dana Kelolaan Reksa Dana Tembus Rp 812 Triliun Hingga Oktober 2019. https://katadata.co.id/berita/2019/10/26/dana-kelolaan-reksa-dana-tembus-rp-812-triliun-hingga-oktober-2019.
Keown, Arthur J. 2010. Basic Financial Management. 10th ed. ed. Chaerul D. Djakman. Jakarta: Salemba Empat.
Liummah, Khoiru, Ayu Nastiti, and Agus Suharsono. 2012. “Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public Dengan Metode ARCH-GARCH.” Jurnal Sains dan Seni ITS 1(1): 259–64.
Maqsood, Arfa, Suboohi Safdar, Rafia Shafi, and Ntato Jeremiah Lelit. 2017. “Modeling Stock Market Volatility Using GARCH Models: A Case Study of Nairobi Securities Exchange (NSE).” Open Journal of Statistics 07(02): 369–81.
Masruroh, Aini. 2014. “Konsep Dasar Investasi Reksa dana.” Salam, Jurnal Filsafat dan
R a t i h P u r b o w i s a n t i | 146
At-Tijaroh : Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, Volume 6, Nomor 2 Tahun 2020 http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/attijaroh
Budaya Hukum (95). Murojahan, Elekson, Atur Semartini, and Anna N.K. 2014. Step By Step “Main” Reksa Dana
Untuk Pemula. 1st ed. Jakarta: Cemerlang Publishing. Orabi, Marwan Mohammad Abu, and Talal Abed-Alkareem Alqurran. 2015. “Effect of
Volatility Changes on Emerging Stock Markets: The Case of Jordan.” Journal of Management Research 7(4): 132.
Rahim, Syazwani Abd, and Nursilah Ahmad. 2016. “Measuring Volatility Of Dow Jones Sukuk Total Return Index ( DJSTRI ) Using GARCH Model.” Journal of Business Innovation 1: 73–88.
Ratnasari, Dwi Hasti, Tarno, and Hasbi Yasin. 2014. “Peramalan Volatilitas Menggunakan Model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity in Mean (GARCHM) H.” Jurnal Gaussian 3: 655–62.
Ugurlu, Erginbay, Eleftherios Thalassinos, and Yusuf Muratoglu. 2014. “Modeling Volatility in the Stock Markets Using GARCH Models: European Emerging Economies and Turkey.” International Journal of Economics and Business Administration II(Issue 3): 72–87.
www.ojk.go.id. “Definisi Reksa Dana Syariah Pembersihan Kekayaan Reksa Syariah Dari Unsur Non Halal Dana Jenis Reksa Dana Syariah Karakteristik Reksa Dana Syariah Perbedaan Antara Reksa Dana Syariah Dan Reksa Dana Konvensional Nilai Aktiva Bersih ( NAB ) Pembersihan Kekayaan.”