FOOO BORNE DISEASE ELLEN DEMI WINATA FOODBORNE DISEASE Apa itu foodborne disease? Foodborne disease adalah penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar. Foodborne disease disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme atau mikroba patogen yang mengkontaminasi makanan. Selain itu, zat kimia beracun, atau zat berbahaya lain dapat menyebabkan foodborne disease jika zat-zat tersebut terdapat dalam makanan. Makanan yang berasal baik dari hewan maupun tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Jika tidak memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, makanan dapat merugikan bagi manusia. Makanan yang berasal baik dari hewan atau tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisma penyebab penyakit pada manusia. Mikroorganisma yang menimbulkan penyakit ini dapat berasal dari makanan asal hewan yang terinfeksi penyakit tersebut atau tanaman yang terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi selama prosesing atau pengolahan dapat berperan sebagai media
29
Embed
Food Borne Disease “Typhoid Fever” (Demam Tipoid)blog.ub.ac.id/dermolen/files/2012/04/FOOO-BORNE-DISEASE.docx · Web viewpembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FOOO BORNE DISEASE
ELLEN DEMI WINATA
FOODBORNE DISEASEApa itu foodborne disease? Foodborne diseaseadalah penyakit yang disebabkan karena
mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar.
Foodborne disease disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme atau mikroba patogen yang
mengkontaminasi makanan. Selain itu, zat kimia
beracun, atau zat berbahaya lain dapat menyebabkan
foodborne disease jika zat-zat tersebut terdapat dalam
makanan. Makanan yang berasal baik dari hewan
maupun tumbuhan dapat berperan sebagai media
pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada
manusia.
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam
kehidupannya manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Jika tidak memperhatikan
kebersihan makanan dan lingkungan, makanan dapat merugikan bagi manusia.
Makanan yang berasal baik dari hewan atau tumbuhan dapat berperan sebagai media
pembawa mikroorganisma penyebab penyakit pada manusia.
Mikroorganisma yang menimbulkan penyakit ini dapat berasal dari makanan asal
hewan yang terinfeksi penyakit tersebut atau tanaman yang terkontaminasi. Makanan
yang terkontaminasi selama prosesing atau pengolahan dapat berperan sebagai media
penularan juga.
Penularan foodborne disease oleh makanan dapat bersifat infeksi. Artinya suatu
penyakit yang disebabkan oleh adanya mikroorganisma yang hidup, biasanya
berkembangbiak pada tempat terjadinya peradangan. Pada kasus foodborne disease
mikro organisma masuk bersama makanan yang kemudian dicerna dan diserap oleh
tubuh manusia. Kasus foodborne desease dapat terjadi dari tingkat yang tidak parah
sampai tingkat kematian. Sebagai contoh foodborne desease yang disebabkan oleh
salmonella dapat menyebabkan kematian selain yang disebabkan oleh Vibrio Cholerae
dan Clostridium botulinum. Kejadian dan wabah paling sering disebabkan oleh
salmonella dibanding penyakit foodborne disease lainnya.
Gejala foodborne disease yang umumnya terlihat adalah perut mual diikuti
muntah - muntah, diare, demam, kejang - kejang dan lain - lain. Dalam artikel ini
dibahas kejadian infeksi mikroorganisma yang berasal dari makanan yang hanya
berasal dari hewan. Antara lain E. coli, Salmonella, Campylobacter, Yersinia,
Clostridium dan Listeria, virus dan parasit.
Penyakit foodborne yang disebabkan oleh E. coliEscherichia coli merupakan bagian dari mikroflora yang secara normal ada
dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas. Penularan dapat
terjadi melalui kontak dari pekerja yang terinfeksi selama makanan diproses
berlangsung. Air juga dapat terkontaminasi kotoran manusia yang terinfeksi. Makanan
yang berperan sebagai media penularan adalah ikan salmon, unggas, susu dan keju
camembert (keju perancis). Oleh karena itu pemanasan yang baik pada makanan
seperti daging dan susu mentah sangatlah penting. Gejala yang ditimbulkan pada
manusia jika terinfeksi E. coli adalah diare.
E. Coli O157: H7 merupakan bakteri patogen yang mempunyai reservoir pada
hewan ternak dan hewan lain yang sejenis, misalnya sapi. Manusia dapat terkena
bakteri ini jika mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah tercemar oleh feses
dari ternak ini. Penyakit ini menyebabkan diare berdarah dan kesakitan karena keram
perut, tanpa disertai demam. Pada 3-5 % dari kasus yang terjadi, beberapa minggu
setelah gejala awal tampak, terdapat komplikasi yang yang disebut hemolytic uremic
syndrom (HUS). Kompilasi ini menyebabkan anemia, perdarahan dan gagal ginjal.
Pertengahan Maret 2011, wabah bakteri Escherichia coli melanda Jerman.
Bakteri yang pertama kali ditemukan oleh dokter hewan asal Jerman bernama
TheodorEscheric pada tahun 1885 ini telah menyebabkan 1.600 orang dirawat dan 18 orang
meninggal dunia di Jerman. Menurut para peneliti di Beijing Genomics Institute, wabah
E. coli yang melanda Jerman merupakan jenis E. coli strain baru. Dari penelitian awal,
bakteri E. coli yang menginfeksi timun-timun dari Spanyol itu merupakan hasil mutasi
dari dua jenis bakteri, yaitu jenis EAEC dan EHEC. Bakteri E. coli jenis EAEC
menyebabkan diare parah karena bakteri memproduksi toksin hemolisin yang
menyerang mukosa usus. Bakteri E. coli jenis EHEC bisa menyebabkan diare
berdarah,
kram perut, dan bahkan gagal ginjal. Dari hasil mutasi dua jenis bakteri E. coli ini
dihasilkan jenis strain baru, yaitu strain O104, yang sangat mematikan.
Oleh karenanya, O104:H4 dimasukkan sebagai salah satu EnterohaemorrhagicE. coli (EHEC), atau E. coli yang bisa menyebabkan pengidapnya mengalami diare
berdarah. Bahkan seringkali kasus ini berkembang menjadi haemolytic uraemic
syndrome (HUS); penyakit yang bisa menyebabkan kegagalan fungsi ginjal dan
berbagai komplikasi infeksi lain.
SalmonellaSalmonella juga merupakan bakteri yang terdapat pada usus unggas, reptilia dan
mamalia. Bakteri ini dapat menyebar ke manusia melalui berbagai macam pangan asal
hewan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini disebut salmonellosis, menyebabkan
demam, diare dan keram perut. Pada orang yang kondisi kesehatannya buruk atau
sistem kekebalan tubuhnya lemah, bakteri ini dapat menembus sistem peredaran darah
dan menyebabkan infeksi yang serius terhadap tubuh.
Penyakit yang disebabkan oleh Campylobacter jejuniCampylobacter adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan demam, diare
dan keram perut. Merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan sakit diare di
dunia. Bakteri ini hidup di usus ayam sehat dan pada permukaan karkas unggas.
Sumber infeksi sebagian besar karena memakan daging ayam yang masih mentah,
atau belum matang atau makanan lain yang telah bersentuhan dengan karkas ayam
selama dalam proses pengolahan sehingga tercemar oleh bakteri ini.
Kuman ini umumnya ada dalam saluran pencernaan hewan berdarah panas dan sering
ada pada makanan yang berasal dari hewan karena terkontaminasi dengan kotoran
hewan selama prosesing (pengolahan). Kuman ini menyebabkan gastroenteritis akut
(infeksi pada saluran pencernaan) pada manusia. Gejala yang ditimbulkan antara lain
diare, nyeri perut, demam, mual dan muntah.
Sapi, babi, domba, kambing, ayam , kalkun, bebek, kucing dan anjing dianggap
sebagai pembawa kuman ini, tetapi yang paling sering adalah unggas. Kejadian infeksi
yang paling sering terjadi karena mengonsumsi makanan yang tidak dimasak, termasuk
minum susu mentah yang tidak dipasteurisasi.
Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara makanan asal unggas
sebaiknya dimasak dengan baik dan menghindari kontaminasi silang. Misalkan pisau
bekas memotong daging mentah sebaiknya dicuci bersih dahulu sebelum digunakan
untuk memotong makanan yang matang.
Penyakit disebabkan oleh Yersinia enteroliticaGejala yang ditimbulkan adalah nyeri perut, demam, diare pusing dan muntahmuntah.
Gejala yang lebih parah dapat terjadi pada anak-anak. Sumber utama kuman
ini terdapat pada babi yang terinfeksi (kuman ini hidup di daerah mulut dan saluran
pencernaan babi). Biasanya anak-anak dan remaja peka terhadap penyakit ini. Kuman
ini dapat berkembang biak pada suhu 0 derajat Celcius sampai 44 °C.
Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium perfringensGejala yang ditimbulkan adalah diare dan nyeri perut. Bakteri ini terdapat di
saluran pencernaan carnivora (serigala, anjing), herbivora (tikus, gajah, kalkun) dan
babi.Media penularan adalah daging babi dan kalkun. Makanan yang berasal dari
hewan terkontaminasi oleh kuman ini karena daging terkontaminasi oleh kotoran atau
isi saluran pencernaan di rumah potong hewan. Makanan yang sudah dimasak
dibiarkan dalam beberapa jam pada suhu kamar, disimpan didalam oven hangat atau
disimpan dalam freezer dalam jumlah besar sehingga temperatur tidak terlalu dingin
atau tidak cukup untuk mencegah pertumbuhan bakteri ini. Sehingga kasus penyakit ini
dapat terjadi jika manusia mengonsumsi makanan masak yang sudah mengandung
kuman.
Tindakan pencegahan dapat dilakukan sebagai berikut. Makanan matang segera
disimpan dan didinginkan dengan suhu dibawah 7 ° C. Jika ingin dimakan kembali
harus dipanaskan dahulu pada suhu 71 - 100 ° C. Jika mungkin makanan segera
dimakan setelah dimasak. Makanan sebaiknya dipanaskan diatas 60 ° C atau suhu
yang lebih tinggi.
Penyakit yang disebabkan oleh Listeria monocytogenesMakanan sebagai media penularan kuman ini adalah sayuran coleslaw
(semacam salat yang diberi mayonaise), susu yang dipasteurisasi, keju lunak, daging
mentah, seafood, sayuran dan buah-buahan (makanan mentah). Gejala yang
ditimbulkan sepsis (infeksi yang meluas ke dalam saluran darah), meningoencephalitis
(infeksi di selaput otak dan di bagian otak), focal infeksius (infeksi lokal, misalnya di kulit
yg terkena,di sal.pencernaan yg dilewati makanan tsb), pregnancy infectious (infeksi
kehamilan), granuloma infantiseptica ( sepsis pada infant yg berbentuk granuloma).
Penyakit yang disebabkan oleh virusBiasanya penularan terjadi karena manusia mengkonsumsi makanan yang
berasal dari hewan seperti daging sapi, domba, ayam, kalkun dan susu, dimana hewan
sudah terinfeksi oleh virus tertentu. Virus yang dapat menyebabkan Foodborne
desease ini dikenal virus yang tahan panas yang dapat ditularkan melalui susu
sehingga tidakan pencegahannya adalah susu dipanaskan dengan dipasteurisasi
dalam waktu yang lama.
Penyakit yang disebabkan oleh parasitBeberapa parasit ada dalam feses (kotoran) hewan dan dapat menyebabkan
infeksi jika makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung parasit termakan ,
dicerna dan diserap oleh tubuh. Sementara beberapa jenis yang lain terdapat dalam
otot/daging hewan. Parasit terbagi dua yaitu protozoa dan cacing.
Toxoplasmosis yang disebabkan oleh Toxoplasma gondiiKejadian toxoplasmosis pada manusia ini termasuk tinggi. Sumber utama
penularan berasal dari kucing. Awalnya kucing memakan tikus atau burung yang
mengandung Toxoplasma. Dalam tubuh kucing mikroorganisma ini hidup dan
berkembangbiak menjadi bentuk yang infeksius bagi tubuh mannusia. Bentuk infeksius
ini biasanya terdapat dalam kotoran kucing.
Daging domba, babi dan mungkin sapi dapat terinfeksi oleh spesies ini dan
menghasilkan kista (bersifat infeksius) yang dapat menginfeksi tubuh manusia.
Pada kucing yang menderita toxoplasmosis biasanya tidak menimbulkan gejala tetapi
pada manusia tampak. Terutama berbahaya pada wanita hamil. Jika wanita hamil
terserang toxoplasmosis dapat berakibat keguguran, melahirkan bayi yang sudah
meninggal, juga cacat bentuk dan kegagalan fungsi dari organ tubuh terutama yang
melibatkan sistem syaraf pusat.
Penularan melalui daging dapat dicegah dengan makan daging yang benarbenar
matang. Jika berkebun harus mencuci tangan dengan baik (menggunakan
sabun) setelah berkebun. Pada wanita hamil sebaiknya menghindari tempat kotoran
kucing . Bagi pemelihara kucing sebaiknya tempat kotoran kucing dibersihkan setiap
hari.
Trichinellosis yang disebabkan oleh Trichinella spiralisParasit ini berkembang biak dalam tubuh babi. Infeksi terjadi jika makan daging
babi mentah atau setengah masak. Larva yang infeksius biasanya terdapat pada otot /
daging babi.
Pada daerah yang penduduknya tidak makan daging atau tidak memperbolehkan
makan daging babi, kejadian Trichinellosis sangat rendah. Gejala trichinellosis pada
manusia adalah udema (pembengkakan) pada periorbital (bagian mata), demam dan
sakit pada otot dan sendi.
Foodborne desease oleh Taenia saginataCacing ini hidup dan berkembang biak dalam tubuh sapi. Kejadian infeksi oleh
cacing ini jarang tetapi sering terjadi di daerah dimana penduduknya sering makan
daging sapi mentah. Tindakan pencegahan adalah pengontrolan yang ketat di rumah
potong hewan, pembuangan kotoran manusia yang aman (tidak di sembarang tempat).
Pemasakan daging yang baik atau jika daging dibekukan sebaiknya selama 5 hari pada
suhu -10°C.
Cystiserkosis oleh Taenia solium
Cacing ini hidup dan berkembang biak didalam tubuh babi. Infeksi dapat terjadi jika
orang makan daging babi mentah atau yang dimasak setengah matang. Cacing ini
dalam bentuk cysticerci dapat menyerang organ mata, jantung, otak , sumsum tulang
belakang selain saluran pencernaan pada babi dan manusia.
Cara Pencegahan Terhadap Terjadinya Foodborne Disease
Kebersihan
Sesudah ke WC, mengganti popok, sebelum makan atau menyiapkan makanan,
cucilah tangan dengan teliti memakai sabun dan kucuran air setidaknya 15 detik,
lalu keringkanlah dengan handuk bersih. Orang yang mendapat gejala penyakit
ini tidak patut menyiapkan makanan bagi orang lain.
Pemantauan suhu
Menyimpan makanan pada suhu yang keliru bisa berakibat membiaknya kuman
yang menyebabkan racun makanan, yang tumbuh di antara suhu 5° C dan 60° C.
Untuk berjaga-jaga:
• suhu lemari es jangan lebih tinggi dari 5° C dan ada aliran udara di seputar
makanannya agar pembagian suhunya merata,
• makanan panas patut disimpan di atas suhu 60° C,
• makanan yang harus dipanaskan lagi ya cepat-cepat dipanaskan sampai
semua bagiannya mencapai suhu 75° C,
• makanan beku sebaiknya dicairkan di dalam lemari es atau microwave,
sebab makin lama makanan mentah dibiarkan pada suhu ruangan, makin
cepat pulalah kuman berbiak dan racun bisa terbentuk,
• agar kuman di dalamnya mampus, makanan harus dimasak matang benar.
Cara Menyimpan
Daging, ikan, unggas dan sayur yang mentah bisa mengandung banyak kuman,
dan juga mencemari makanan yang sudah siap jika tidak disimpan atau ditangani
dengan cermat. Untuk berjaga-jaga:
• makanan mentah patut disimpan tertutup atau dalam tempat bertutup di
bawah makanan lain yang sudah siap agar bagian makanan atau cairan
daging tidak menumpahi atau menetesinya,
• makanan sebaiknya ditutupi sebelum disimpan di dalam lemari es bawah
maupun atas atau di lemari agar terhindar dari pencemaran,
• tangan harus segera dicuci sesudah menangani makanan mentah dan
sebelum menangani makanan yang sudah matang atau siap,
• patut menggunakan talenan, sendok garpu dan piring lain untuk makanan
mentah dan yang sudah siap, dan jika talenan mesti dipakai lagi basuhlah
dulu baik-baik dengan air panas bersabun,
• teliti mencuci sayur mentah sebelum menyiapkannya untuk dimakan,
• bahan makanan harus disimpan baik-baik, jauh dari bahan beracun,
semprot serangga, bahan pembersih dll,
• tidak memakai serbet pengering piring untuk menyeka tangan atau meja,
lagipula serbetnya harus sering dicuci dan dikeringkan,
• serbet harus sering disucihamakan dan diganti.
• Kalau meragukan mutu atau keamanan suatu makanan tertentu, omongan lama
berlaku, “Kalau ragu-ragu, jangan!”
Pengobatan foodborne diseaseAda berbagai macam jenis foodborne disease dan tiap penyakit membutuhkan
pengobatan yang berbeda-beda tergantung pada gejala yang ditimbulkannya. Gejala
yang sering muncul terutama diare dan muntah sehingga dapat menyebabkan dehidrasi
jika orang tersebut banyak kehilangan banyak cairan tubuh terutama elektrolit. Oleh
karena itu sangat penting untuk mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang
dengan meminum larutan oralit untuk menjaga asupan cairan tubuh dan mencegah
terjadinya dehidrasi. Jika diare dan kram perut terjadi tanpa disertai dengan demam
dapat minum obat anti diare untuk mengurangi diare. Namun sebaiknya obat ini tidak
diberikan jika diare disertai dengan demam tinggi ataupun diare berdarah. Segera
konsultasikan dengan dokter terdekat. (drh.Asyhari)Daftar Pustaka