Top Banner

of 64

fomula meching taddi

Oct 30, 2015

Download

Documents

Riswanto Sutomo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Propulsi

dataUkuran KapalLBP =79.00mlwl =80.98B =15.00m7.5T =7.00mH =9.50mCb =0.71Cm =0.99Cw =0.82Cph =0.72Cpv =0.87v =12knot=6.17m/sDWT =4800tonPERHITUNGAN DISPLACEMEN DAN KOREKSI DWT/0Perhitungan DisplacemenDisplasement kapal adalah berat air yang dipindahkan oleh lambung kapal yangtercelup kedalam air.D =Lwl x B x T x Cb x g x cdimana:Lwl =Panjang garis air Kapal =80.98mB =Lebar kapal =15.00mT =Sarat kapal =7.00mg =massa jenis air laut =1.025ton/m3c =faktor kekasaran kulit =1.004Cb =Coefisien Blok =0.651.087

holtropMain Ship Characteristicg=9.81v=6.1728Length on WaterlineL80.975m0.6666666667T/L=Length Betweeen perpendicularsLPP79.00m4.6666666667B/LR=0.671567057Breadth MouldedB15.00mB/T=2.1428571429Draught Moulded on FPTF7.00mRn=420636606.917445log 10 Rn =8.6239070655Draught Moulded on APTA5.45m=1.025Displacement Volume MouldedVOL.4699.9914375L/B=5.3983333333Block Section CoefficientCb0.71Transverse bulb AreaABT6.242mLR/B=1.489054577Centre of Bulb Area Above keel lineHB2.669=0.0088520569Midship Section CoefficientCM0.99T/B=0.4666666667Waterplane area coefficientCW0.82L/T=11.5678571429Transom AreaAT0.04L=0.2068623237wetted Area AppendagesSAP92.11C16=1.23847792Stern Shapes ParameterCSTERN10m3=-2.6170712435Propeller DiameterD3.6333333333m=4.8342693187Number of propeller BladesZ4=Clearance propeller with keel line0.02mB/L=0.1852423588Ship speedV12Knotsd=-0.9Rn420636606.917TF/L=0.0864464341Perhitungan Menggunakan Metode HoltropB/TA=2.752293578Froude Number:c8=17.2333997727Fn=TA/D=1.5K=0.2=0.22170.22po+gh-pv=99073.83746225Prismatic Coeffisient:Kp=0.00003CP=Cb/Cmsapp=1.1931064212=0.71720.717Selanjutnya, untuk menentukan besarnya LR, yaitu dengan cara memasukkannilai-nilai yang telah diperoleh pada perhitungan sebelumnyakedalam rumus:LR=(1 - Cp + 0,06 Cp lcb / (4 Cp - 1)S0.4530.44250.28620.0034670.36962.3822.335818654822.336IE890.808560.304840.02250.63670.345741000.16302LCB adalah posisi memanjang dari pusat apung dari 0,5 L ke depan sebagaiC122231053.786131.07961-1.37565persentase Lm10.01404071.752544.79323LCB=-0.75%c168.0798113.86736.984388-0.30365625-0.30m3-7.20350.3268690.605375Koefisien C12 yang didefinisikan sebagai:c15-1.693852.36c12=Jika T/L > 0,05w =0.06618751.217560.26826874450.245580.097260.950.2330.114340.24C10 =0.250.0033284020.134615385c12=48,20 (T/L - 0,002)2,078 + 0,479948Jika 0,002 < T/L < 0,005t =0.3250.1885c12=0.479948Jika < 0,002t =0.0019791.05850.005240.14180.0015Karena nilai T/L =0.0653658537maka0=0.99220.059080.074240.0225c12=0.54451187250.5450=0.01850.00125koefisien C13 menjelaskan spesifik bentuk badan kapal dan terkait dengan0=0.0036051.891.620.00003koefisien Cstern menurut:C13=1 + 0,003 x Cstern=1.03Dimana, untuk koeffisient Cstern,pedoman sementara berikut ini diberikan:Afterbody formCsternberbentuk bagian- VBagian Berbentuk Normalberbentuk bagian -UHogner stern10untuk faktor bentuk lambung rumusx prediksikan:1+K1=C13 {0,93 + c12 (B/LR)0,92497 (0,95 Cp)-0,521448 (1 Cp + 0,0225 lcb)0,6906}1+K1=1.29897734981.299Untuk mengetahui luas permukaan basah dapat melalui pendekatan:S=L (2T + B)(0,453 + 0,4425 Cb - 0,2862 Cm 0,003467 B/T + 0,3696 Cw) + 2,38 ABT/CbS=1842.18145422671842.18koefisien tahanan gesek kapal sesuai dengan rumus ITTC 1957CF==0.0017093571Tahanan gesek kapal sesuai dengan rumus ITTC 1957RF= v2 s Cf=61.492689714561.49Untuk nilai (1+k2), merupakan fungsi dari type tonjolan atau tambahan pada badankapal adalah sebagai berikut:BAGIANADA = 1FAKTORPRODUKTIDAK = 0Approximate 1+k2 valuesKonvensional Steren dan Kemudi122rudder behind skeg1,5 - 2,0Kemudi dan Skeg11.51.5rudder behind stern1,3 - 1,5Kemudi Kembar02.80twin-screw balance rudders2.8Y Braket030Shaft Brackets3Skeg020Skeg1,5 - 2,0Shaft Bossing133Strut Bossings3Shell Bossing122Hull bossings2Shaft Telanjang144shafts2,0 - 4,0Sirip Bilga12.82.8Stabilizer fins2.8Dome02.70Dome2.7Lunas Bilga11.41.4bilge keels1.4E1 =7E2 =16.7Penyetaraan nilai 1 + k2 untuk kombinasi pelengkap ditentukan dari:(1 + k2)=(1+K2)=2.3857142857Tahanan tambahan dapat ditentukan dari:RAPP = 0,5 V2 SAPP (1 + k2)eq CFRAPP=7.33519941597.34Tahanan gelombang (RF) ditentukan dengan:C7=0,229577 (B/L)0,33333Jika B/L < 0,11C7=C7 = B/LJika 0,11 < B/L < 0,25C7=C7 = 0,5 0,0625 L/BJika B/L > 0,25DenganB/L=0.1852423588SehinggaC7=0.18524235880.1852Jika IE tidak diketahui, dapat digunakan rumus berikut:IE=1 + 89 exp { -(L/B)0,80856 (1 Cw)0,30484 (1 CP 0,00225 lcb)0,6367(LR/B)0,34574 (100 /L^3)0,16302}IE1.34297285761.343C1=2223105 C73,78613 (T/B)1,07961 (90 - IE)-1,37565C1=3.44996240633.45Koefisien yang menentukan pengaruh Bulbous bow pada gelombangdidefinisikan sebagai:C3=0,56 ABT1,5 /{BT (0,31 + TF hB)}0.01629092590.016Dimana hB adalah posisi pusat daerah ABT di atas garis lunasdan TF adalah sarat bagian depan kapal.C2 adalah Ukuran untuk menjelaskan penurunan tahanangelombang yang timbulkan dengan adanya bulbous bowc2=exp(-1,89c3)c2=0.7856594325Demikian pula, C5 menjelaskan pengaruh transom buritan terhadap tahanangelombang. Dimanai AT merupakan bagian tercelup dari daerah transomsecara melintang pada kecepatan nol.c5=1 0,8 AT / (BTcm)c5=0.99969215971.000Dalam rumus untuk tahanan gelombang, Fn adalah froude number berdasarkanpanjang garis air. Parameter lainnya di tentukan dengan:m1=0,0140407 L/T 1,75254 ^(13)/L + 4,79323 B/L c16=-2.32650-2.327koefisien c15 sama dengan -1,69385 untuk L^3/ < 512, sedangkanuntuk C15 = 0,0 untuk L^3/ > 1727. Untuk nilai 512 < L^3/ 12KarenaL/B=5.3983333333Maka:=0.8750803030.88Sehingga tahanan gelombang dapat ditentukan dengan:Rw=c1 c2 c5 g exp {m1 Fnd + m2 cos ( Fn-2)}Rw=14.56414.6Tahanan tambahan karena adanya Bulbous bow pada haluan ditentukan dari:RB=0,11 exp(-3 PB-2) Fni3 ABT^1,5 g / (1 +Fni2)RB=0.00000823790.00Dimana:Koefisient PBPB=0,56 / (TF 0,5 hB)PB=0.46691263580.467Fni=V /Fni=0.95163100.95Koefisien C6 ditentukansesuai dengan perhitungan froude number berdasarkantransom yang tercelup:c6=0,2 (1 FnT)jika FnT < 5c6=0Jika FnT 5c6=0Sehingga FnT dapat di definisikan sebagai:FnT=00.0Dengan cara yang sama, tahanan pada tekanan tambahan karena adanya transomyang tercelup dapat ditentukan dengan:RTR=0,5 V2 AT c6RTR=0Hubungan Tahanan pada model kapal RA, harus menjelaskan pengaruh kekasaranlambung dan tahanan udara. Dari analisa terhadap hasil uji kecepatan,yangtelah di koreksi untuk kondisi yang idal, rumus berikut adalah penentuan darikoefisien tahanan udara CA:CA=0,006 (L + 100)-16 0,00205 + 0,003CB4 c2 (0,04 c4)CA=0.000561754Sehingga Hubungan Tahanan pada model kapal RA adalah:RA= S V2 CARA=20.208631Tahanan Total!!Tahapan terakhir dalam penentuan besarnya tahanan total suatu kapal adalahmensubtitusikan semua notasi yang telah kita peroleh dari perhitungan awalyaitu dengan rumus sebagai berikuy:Rt0tal=Rf (1 + k1) + RAPP + Rw + RB + RTR + RARt0tal=121.98519122.0121.9851893Daya EfektifDaya Efektif pada kapal dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:EHP=Rt0tal x VEHP=752.9902Kw2Perhitungan efisiensi propulsiEfisiensi Relatif Rotatif (rr)Nilai dari rr untuk single screw ship aantara 1,025 - 1,05.diambil1.1(Edward V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 152)3Efisiensi Propulsi (p)Nilainya antara 40% - 70%,diasumsikan60%(Edward V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 152)4perhitungan Wake Friction (w)Perhitunagn antara kecepatan kapal dan kecepatan aliran air yang menuju ke baling-baling, perbedaan antarakecepatan kapal dan kecepatan aliran air akan menghasilkan koefisien arus ikut. Di dalam perancanaan inimengguankan Single Screw Propeller sehingga:w =0,5 Cb - 0,05=0.3055Perhitungan Thurst Deduction Factor (t)Gaya Dorong T yang diperlukan untuk mendorong kapal harus lebih besar dari R kapal, selisih antara T denganR = T - R disebut penambahan tahanan, yang pada praktekya hal iini dianggap sebagai pengurangan ataudeduksi dalam gaya dorong baling-baling, kehilangan gaya dorong sebesar (T-R) ini dinyatakan dalam fraksideduksi gaya dorong. Nilai t dapat dihitung apabila w diketahuit =k x wcat : nilai k adalah antara 0,7 - 0,9, diambil0.9t =0,9 x 0,315=0.2745(Edward V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Persamaan 47 Hal 159)6Efisiensi Lambung (H)Efisiensi lambung (Hull) adalah rasio antara daya efektif (PE) dan daya dorong (PT). Efisiensi lambung inimerupakan suatu bentuk ukuran kesesuaian rancangan lambung (stern) terhadap propulsor arrangement-nya,sehingga efisinesi ini bukanlah bentuk Power Conversion yang sebenarnya. Maka nilai Efisiensi Lambung inipun0.75dapat lebih dari satu, pada umumnya diambil angka sekitar 1,05. ppada efisiensi lambung, tidak terjadi konversi satuan secara langsungH =(1-t)/(1-w)=1.0438848921VA =8.347Perhitungan Koefisien Propulsi (Pc)4.290096Koefisien Propulsi adalah perkalian antara efisiensi lambung kapal, efeisiensi propeller dan efisiensi-ritatifPc =rr x p x H=0.6843996811(Edward V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 120)8Perhitungan Delivered Horse Power (DHP)DHP =EHP/Pc=1100.2199KW=1475.4189900058Hp(Edward V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 120)9Shaft Horse Power (SHP)Dalam buku "Basic Ship Theory" Vol. II hal 403 diberikan formula :SHP =DHP/transmisidimana :transmisi =0.980(for ship machinery aft)10Perhitungan Shaft Horse Power (SHP)maka :untuk kapal dengan peletakan kamar mesin di belakang kapal, kerugian mekanisnya sebesar 2%. Akan tetapi apabila peletakan kamar mesinSHP =0.000Hptersebut beada di tengah kapal maka kerugian mekanis yang ditimbulkan adalah 3%. Dalam perencanaan ini, kamar mesin kapal akandiletakkan di belakang kamar mesin, sehingga menggunakan nilai kerugian mekanis sebesar2%SHP =DHP/transmisi1122.673KW100%-2%=1505.5295816385Hp11Perhitungan Power Main EngineBHP Scr (BHP - Continues Service Rating)BHP - SCR adalah daya ouput dari motor penggerak pada kondisi Continues Service Rating(SCR), yaitu daya motor pada kondisi 80 - 85%dari Maximum Continues Rating (MCR)-Nya.Karena efek dari Transmition System Eficincy (G), kapal ini enggunakan single reduction gears, maka nilai G = 0,98(Edward V. Lewis. Principles of Naval Architecture. Hal 120)BHP Scr =SHP=1122.673KW=1505.5295816385Hp(Surjjo Widodo Adjie, Daya motor yang diinstal, Engine Propeller Matching)BHP mcr (BHP - Maximum Continues Rating )Besarnya daya motor penggerak utama atau motor induk ini adalah daya keluaran pada pelayaran normal atau SCR, dimana besarnyaadalah 85% - 90% dari daya keluaran pada kondisi maksimum atau MCR. Artinya, daya yang dibutuhkan oleh kapal agar mampuberoperasi dengan kecepatan servisBHP - mcr =BHP scr / 0,85=1320.7922459151KW1 Hp =0.7457Kw30.64875=1771.2112725159HP1 Kw =1.3410218587HpDATA MESIN UTAMAMerk=DIESEL ABCType=6 DZCBHP=1200.000Hp =800.000Kw39137vcccc0.0549607788Putaran=178rpm18.1947931195MCR=PsBerat=7.7tonMerk :YANMARPanjang=2151cm2.151m14.2857142857Model :M200-ENLebar=1.872cmJumlah Silinder :6Tinggi=1.793cmRpm :17856Bore=170mmBHP :1200HPStroke=190mmBore :170mmmax power=Hp =0kwStroke :190mmn Silinder=6silinderBerat :7.7TonSfc=184g/kwhPanjang :2.151mBMEP=11.11barTinggi :1.793mSFOC=184g/kwhLebar :1.872mDalam formula ini, Cv adalah koefisien tahanan kekentalan air, dimana:CV=(1+k)CF+CACV=0.0027821702Lanjut:Cp1=1,45 Cp- 0,315-0,0225 lcb=0.7317312555Coefisien c9 bergantung pada coefisien c8 yg di tetapkan sebagai:c8=BS/(LDTA)Jika B/TA 5Karena B/TA 350 rpmDimana :K2 =8400(untuk bantalan timah putih dengan pelumasan minyak)n =0rpmMaka :Lmax =0mmD.Perencanaan Kopling Poros dan Baut Kopling ( Shaft Coupling and Coupling Bolts )Dalam perencanaan ini, desainer menggunakan kopling tetap tipe flens. Kopling iniadalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari porospengggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbukedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau sedikit berbeda tapi selaluSedangkan baut merupakan pengikat yang sangat penting untuk mencegah terjadinyakecelakaan atau kerusakan pada mesin atau poros. Pemilihan baut harus dilakukandengan seksama untuk mendapat ukuran yang sesuaiUkuran kopling dan baut dapat ditentukan sebagai berikut :1. Tebal flens kopling TfDari buku "BKI 1996" Vol III Sec.4.D.4.4 hal 4-4 diberikan formula :Tf =25% x ds=80mm2.Panjang flens kopling poros LhubDari buku "Elemen Mesin (Elemen Konstruksi dari Bangunan Mesin)" hal 191 diberikanformula :Lhub =( 1,25 ~ 1,5 ) x ds=1,5 x ds=480mm3. Diameter taper bagian bawah duDari buku "BKI 1996" Vol III Sec.4.D.2 hal. 4-2 dijelaskan bahwa shaft taper ( C )untuk flens kopling berada diantara 1/10 ~ 1/20C =( ds - du ) / LhubDiamana :C =rasio taper=0.067Maka :du =ds - (C x Lhub)=288mmDari rules "BKI 1996" Vol.III Sec.4.D.2 hal. 4-3, nilai diameter taper du tidak bolehkurang dari 60% ds4. Diameter nut d1 dan diameter mur ass baling-baling d2d1 =60% dsd2 =d1 + ( 80% x d1 )=192mm=345.6mm5. Diameter hub d3 dan diameter lingkar baut d4d3 =( 1,8 ~ 2,0 ) x dsd4 =( 2,2 ~ 2,4 ) x ds=2,0 x ds=2,4 x ds=640mm=768mm6. Diameter flens kopling dfDari buku "Machine Design" hal 482 diberikan formula :df =( 2 x d4 ) - d3=896mm7. Diameter baut pada kopling flens dkdk =16 x {(106 x Pw)/(n1 x z x D x Rm)}1/2Diamana :z =jumlah baut yang direncanakan=12buahD = d4 =diameter jarak lingkar bautMaka :dk =0.000mmE.Perencanaan Spie Pada Kopling Flens1. Gaya tangensial pada permukaan poros FDari buku "Elemen Mesin" oleh Sularso hal 25 diberikan formula :F =T / (ds/2)=0.000kg2. Ukuran Spie* lebar b =( 25 ~ 35 )% x dsDiamana :=30% x dst =tebal benaman=96mm=F / (l x P)* panjang l =( 0,75 ~ 1,5 ) x ds=0.000mm=1 x dsP =Tekanan permukaan spie=320mm=10kg/ mm2* tinggi h =2 x tl =panjang pasak (mm)maka :h =0.000mm

navtech:ut semua tipe instalasi poros propellernavtech:ut propeller shaft, exceptionsneed the special consent of BKI

0.85916002970.00417981581.49820622961.05405475361.10.77916044820.00671620881.1818884810.86369149880.71996423710.85284800930.00375144741.5814399091.07655643691.2

ApApminDpAdP/DAE/AoAp, Apmin, Dp, Ad, P/DGrafik AE/AO VS Ap, Apmin, Dp, Ad, dan P/D

Perhitungan PropulsiDiketahuiLBP=mTinggi=mCb=Main Data :Length between perpendicularsLpp =79.00mLength of WaterlineLWl =80.98mLpp =76.190mBreadthB =15.000mLwl =78.095mDraughtT=5.45mB =12.070mDiiplacement VolumeV =4699.991m3H =7.620mTrimt=0mT =5.300mDistance of bouyancy ctr.to aft perp.XB =2.669mCb =0.74Waterline SurfaceAwl =1021.499625m2Volume =3696.8914Hull wet surfaceS =1842.1815m3Water Surface =0.0000m2Bulbous section areaABT =6.242m2r x lwl x ((B x cb) + (1,7 x T))Cp =0.77Heigh of bulbous section areaHb =3.744m%lcb =1.2195121951mAppendages surfaceAs =55.2654m2XB=39.047375mTransom underwater surfaceAts =0m2Lwl/B=6.4701532726semi-angel of fore waterlineao =23.3 30B/Lwl=0.154555844Midship sectionAQ =80.115m2T/B=0.43910521963804.470987763speedv =12knota=15speedvs =6.1728m/sLwl/T=14.7348584906Calculation of Main coeffisientsV1/3/Lwl0.1979420814Lwl3/V=128.8335038969Block Coefisien :Cm =0.986Cb = V/(Lwl*B*T*)0.71Midship Coefisien :Cm = AQ/(B*T)0.0191659214Waterline Coefisien :Cwl = Awl/(Lwl*B)0.0022Prismatic Coeffien :Cp =Cb/Cm37.04Fore draught :Td = T- t/215mAfter draught :Tb = T+ t/215m% of longitudinal bouyancy center :%Lcb = (XB-Lpp/2)*(100/Lwl)-45.484409Reynould Number (Rn) :Rn = (Vs*Lwl*10^6/m)420636607Froude Number :Fn = Vs/(g*Lwl)0.425766281NoUraian/ FormulaSatuanV1V2V3V4V51kecepatanknot10111213142kecepatanm/s5.1445.6586.1736.6877.2023RTKN79.0398.90121.99157.93185.684EHPHP545.18750.471009.781416.281793.205Dp (2/3 x sarat)m3.633.633.633.633.636w =0.5 cb - 0.050.310.310.310.310.317t = k (0,9). W0.2750.2750.2750.2750.2758Va = Vs. (1-w)m/s3.57513.93264.29014.64765.00519T = RT/(1-t)KN108.93136.32168.14217.69255.9310E = 0,045. T. +0,5.Dpm2.06191666672.06191666672.06191666672.06191666672.061916666711h = (T-E) + (0,0075.Lbp)m3.9813.9813.9813.9813.98112po-pv = 99,6-(10,05. h)KN59.59559.59559.59559.59559.59513Ae/Ao =(1,3+0,3.Z).T)/(Po-Pv. Dp2)+k0.370.410.460.530.5914n = putaran propellerrpm168.067168.067168.067168.067168.06715J = Va/ (n. Dp)0.351280.386400.421530.456660.4917916Pitch = 2.r.tan0.976830.976830.976830.976830.9768317B4-55, P/D0.660.660.660.660.66sea margin18B4-55, KQ0.020.020.020.020.02NoUraianFormulaaE = AE/AO19B4-55, KT0.220.200.160.500.490.40.50000121570.5520B4-55, o0.530.530.530.530.531JDari grafik0.540.50666626140.4921hull = (1-t)/(1-w)1.0441.0441.0441.0441.0442P/DDari grafik0.80.66666504570.622r1.051.051.051.051.053oDari grafik0.610.52999902740.4923QPC = O. h. r0.580.580.580.580.584KTDari grafik0.220.16666601830.1424DHPO = EHP/QPChp940.21291.91738.22438.03086.85KQDari grafik0.020.01666662610.01525s = 0.980.980.980.980.980.9826transmisi0.980.980.980.980.98Sehingga didapatkan nilai sebagai berikut :27SHP = DHP/transmisihp959.43022732341318.21896768771773.7046758062487.7472630453149.813659377728BHP Scr = SHP/transmisihp979.011345.121809.902538.523214.10sea trial29p = o.h. s. r0.5680.5690.5690.5690.569J=0.5430BHP McrHp1087.78937338261494.57932844412011.00303379362820.57512816893571.2173008817P/D=0.8o=0.53Vs (Knot)Vs(m/s)BHP (HP)pEHP (HP)KT=0.22105.1449790.568545KQ=0.02115.65813180.569750126.17317740.5691010136.68724880.5691416147.20231500.5691793

Vs (m/s)BHP (Hp)BHP (Hp)

P Prop = KQ x x n2 x D5Table 4.3. Karakteristik Beban PropellerRpm% Rpmnp(np)2P Prop100406.00036.000556.9125507.50056.250870.2150609.00081.0001253.11757010.500110.2501705.62008012.000144.0002227.82259013.500182.2502819.525010015.000225.0003480.9Diketahui,N=900rpm15=15rps2.9066666667Kq=0.020.02Tabel 4.4 BHP mesin berdasarkan putaran (Rpm)%RpmRpsEngine (Kw)BHP (HP)kBMEP403606.0440599.700.154.4504507.5831749.630.155.6605409.01219899.560.156.77063010.516051049.480.157.88072012.023921199.410.158.99081013.534101349.340.1510.010090015.011181499.260.1511.1Diketahui,mesin=1118kw(1 kw =1.3410218587Hp )=1499hpP Prop = KQ x x n2 x D5%BMEP%BMEP (40%)%BMEP (50%)%BMEP (60%)%BMEP (70%)%BMEP (80%)%BMEP (90%)%BMEP (100%)P prop401620242832364016502025303540455025602430364248546036702835424956637049803240485664728064903645546372819081100405060708090100100

suardi:ratio gearbox = 5.95 dan Rpm mesin 900suardi:berdasarkan perhitungan pemilihan propeller pada formula ITSsuardi:1/2 tinggi bulbous pada bodyplan

RpmP propRpmP propP PropultionKarakteristik Beban Propeller

44083112191605239234104250

RpmP propRpmPower KwEngine (Kw)Kurva Hubungan Antara BHP dan RPM

%Rpm%Power%BMEP (40%)%BMEP (50%)%BMEP (60%)%BMEP (70%)%BMEP (80%)%BMEP (90%)%BMEP (100%)P prop

suardi:cari dulu nilai KQ pada diagram wageningen sesuai Ae/A0 yang kamu dapat kemudian kalikan dengan Np2suardi:input nilai RPM/60suardi:Rpm mesinsuardi:dari perhitungan 10 kq pada diagram open watersuardi:konstanta dari 1/2 stroke pada mesin = 300 mm / 1000 = 0.3 m =0.3 m / 2 = 0.15suardi:masukkan nilai RPM mesinmu setelah kau hitung ratio putaran gearbox, ingat jangan kalasisuardi:nilai ini dari perhitungan BHPmu,,suardi:masukkan RPM mesinmuingat jangan kalasisalah nanti kurva matching pointmu,,,,suardi:hitung nilai persentase tiap BMEPsuardi:Yeeee selesaimi tawwaselamat :)

MBD0056BCBC.unknown