Flora Normal Pada Mata2011

FLORA NORMAL PADA MATA

Dr. Suryani Yuliyanti

Mei 2012

Definisi Definisi Populasi Mikroorganisme yang pada keadaan normal berada

dalam tubuh mahluk hidup

Residen /menetap

C f l l f d f 1. Consists of relatively fixed types of microorganisms

2. Regularly found in a given area at a given age

3 if di t b d t bli h it lf3. if disturbed reestablishes itself.

Transien/ sementaraTransien/ sementara Nonpathogenic or potentially pathogenic microorganisms

For hours, days, or weeks

From the environment

Does not produce disease

Does not establish itself permanently on the surface.

If the resident flora is disturbed transient microorganisms may colonize, proliferate, and produce diseasedisease.

BenefitsBenefits Prevent colonization by competing for attachment sites

Prevent colonization by competing for essential nutrients

Antagonize bacterial growth: Fatty acids, peroxides, bacteriocins

kill or inhibit nonindigenous species

Synthesize and excrete vitamins: vitamin K, vitamin B12

Stimulate development of certain tissues: Caecum and lymphatic

tissues (Peyer’s patches) in GI tract( y p )

Production of cross-reactive (“natural”) antibodies

Influence immunology of gut-associated lymphatics Influence immunology of gut-associated lymphatics

KOMENSALISME

HUBUNGAN SIMBIOTIK

Sintese vit KSintese asam lemak

Pindah tempatJumlah berlebihanSintese asam lemak

Hambat kuman patogenJumlah berlebihan

Berubah sifat

I N F E K S I

patogenitasvirulensi

suhukelembaban

invasivenesjumlah kuman

pencahayaankepadatan

hygiene-sanitasi

d t h t b h ifikdaya pertahanan tubuh non-spesifik

daya pertahanan tubuh spesifik

FLORA NORMAL KULITFLORA NORMAL KULIT Mikroorganisme 10 12

Diphtheroids (e g corynebacteria like Corynebacterium Diphtheroids (e.g. corynebacteria like Corynebacterium

diphtheria; Propionibacterium acnes) micrococci (Staphylococcus epidermidis),p )

streptococci (either alpha (α) or gamma (γ) hemolytic), and the enterococci. Besides bacteria the skin

Yeast (like Candida) and fungi

Nonpathogenic mycobacteria occur in areas rich in sebaceous l l secretions (genitalia, external ear).

Faktor EliminasiFaktor Eliminasi low pH

fatty acids in sebaceous secretions

Lysozyme

Desinfektan

Occlusive Dressing

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI Pemeriksaan mikrobiologi adalah suatu pemeriksaan untuk

menegakkan diagnosis etiologik

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

menegakkan diagnosis etiologik Pemeriksaan ini pada dasarnya berupa deteksi mikroorganisme dan

diteruskan uji kepekaan antimikroba in vitro Kekurangan pemeriksaan mikrobiologi adalah karena Kekurangan pemeriksaan mikrobiologi adalah karena

membutuhkan waktu yang lama sebelum memberikan hasil karena beberapa mikroba pertumbuhannya lama contoh : M.tuberculosis yang membutuhkan waktu sampai beberapa mingguy g p p gg

DIAGNOSTIC CYCLEDIAGNOSTIC CYCLEPatien consults Patien consults

physician with sign /symptoms

Physician examines patient and makes a tentative diagnosistentative diagnosis

Laboratory request

Specimen are directtlyexamined(microscopic ( p

stains may be set up

Presumptive report

Specimens are processed. C lt di l t d Culture media selected, inoculated and incubated

After incubation, cultures i dare examined

Identification are examined

Final culture report is d t t h i `prepare and sent to physian`s

office, clinic, or hospital

NOW FUTUREINDONESIA

NOW

?

FUTURE

MUST BE

SpesimenSpesimen Spesimen adalah bahan pemeriksaan yang diambil dari

tubuh penderita dapat berupa sekret darah urin feses tubuh penderita dapat berupa sekret, darah, urin, feses, dll tergantung gejala klinik

Kesalahan dalam pemilihan, pengambilan ,dangpengiriman dapat memberikan hasil yang tidak sesuai

Diperlukan kerjasama antara klinisi dan microbiologist

SAMPLING SITESAMPLING SITE

• Bl d• Blood• Cerebrospinal fluid• Tissues

Body site that are normally

lsterile

• Mouth,nose, upper respiratory tract

• Skin

Body site that have a normal Skin

• Gastrointestinal tract• Female genital trct• Uretra

have a normal commensal

flora

BASIC CONCEPTS OF SPECIMEN COLLECTIONCOLLECTION Take the appropiate specimen (Spesimen harus representative artinya mewakili proses

infeksinya) Sputum pada radang paru-paru, cairan sinus untuk sinusitis, perhatikaninfeksinya) Sputum pada radang paru paru, cairan sinus untuk sinusitis, perhatikanjuga patogenesis suatu penyakit karena suatu penyakit dapat diisolasi dari suatu tempatkemudian dalam perjalanannya dapat ditemukan ditempat lainnya , contoh Salmonella typhii, pada minggu pertama dapat ditemukan di darah dan pada minggu kedua dapatdi k di i jditemukan di tinja

Collect the specimen at the appropriate time (during the acute phase)

Optimal times for specimen collection must be established

If possible collect spesimen before patient receive antimicrobials (S i d ki di bil b l b i (Spesimen sedapat mungkin diambil sebelum pengobatan anti mikroba)

Collect enough material and an adequate number of sample (jumlahg q f p (jyang adekuat dari spesimen diperlukan agar cukup dilakukanpemeriksaan sesuai dengan prosedurnya)

Avoid contamination (from normal flora or non sterile equipment) (C bil h k k i ik)(Cara pengambilan harus menggunakan teknis aseptik)

Use the correct containers and appropriate transport media

Label specimens properlyLabel specimens properly Name

ID

S Source

Doctor

Date/hour

Complete request form with enough clinical information and statement of possible etiology

Talk to the microbiologist and inform the laboratory if special test are requaredare requared

Transport specimens rapidly to the laboratory (Harus segeradikirim ke laboratorium untuk segera diproses)g p )

FLORA NORMAL MATA

Mata merupakan organ yang sebagian besar

lapisannya berupa mukosa p y p

Flora normal pada mata memiliki peran sebagai

pencegah kolonisasi kuman patogen dan

kemungkinan terjadinya penyakit.

Mekanisme pencegahan tersebut dilakukan melalui

mekanisme interferensi.

FLORA NORMAL MATA Bagian mata yang ditempati oleh mikroorganisme

adalah konjungtivag

Mikroorganisme yang dapat ditemukan adalah Corynebacterium xerosis, Staphylococcus

d d h l k epidermidis,Streptococcus non hemolitik, Neisseria sicca, dan Moraxella

Pemeriksaan air mata Pemeriksaan air mata

Corynebacterium xerosis

•Batang dengan kedua ujungnya membulat seperti bentuk

halter, diujungnya terdapat granula metakromatik (Babe’s

ernest) sebagai cadangan makanan tersusun sepertiernest) sebagai cadangan makanan, tersusun seperti

anyaman pagar atau kadang-kadang bergerombol seperti

gambaran huruf cina atau membentuk huruf V, L, Y.

Bersifat Gram positif

•Pewarnaan: Gram, Methylen blue, Neisser, Albert

•Patologi:: Difteri

•Spesimen: Swab tenggorok/mukosa hidung, mukosa vagina,

kulit

•Media: Loeffler, Blood agar tellurite

Corynebacterium xerosis

Staphylococcus epidermidis

•Bentuk bulat/sferis, ukuran 0,8-1 μm, non motil, spora (-),

tampak bergerombol seperti buah anggur, Gram (+)

•Pewarnaan: Gram dan pewarnaan sederhana (Methylen Blue, Air

Fuchsin)

• Patologi: Pyogenic infectionPatologi: Pyogenic infection

• Spesimen: Pus, exudat, aspirasi trachea, cairan spinal, sputum

•Spesies :Spesies :

•S. albus : hemolitik (-), pigmen putih

•S citreus : hemolitik (-) pigmen hijau•S. citreus : hemolitik (-), pigmen hijau

•S. aureus : hemolitik (+), pigmen kuning emas

Staphylococcus epidermidis

Some Characteristics of pathogenic vs. non-pathogenic Staphylococcus strains

S. aureus S. epidermidis S. saprophyticus

Virulence can cause abscesses, boils,acne, impetigo,

generally avirulent,may cause skin lesionsand endocarditis

generally avirulent;implicated in urinarytract infections

osteomyelitis,cystitis, pyelonephritis

Colony gold-yellow color (au)

white White

Hemolysis ß (beta) γ (gamma) γ (gamma)Hemolysis ß (beta) γ (gamma) γ (gamma)

Dnase positive negative Negative

Coagulase positive negative Negative

MannitolFermentation

positive negative Negative

Streptococcus non hemolitik

•Bentuk bulat/sferis, ukuran 0,5-1 μm, non motil, non spora, tampak

berderet seperti rantai, Gram (+)

•Pewarnaan: Gram dan pewarnaan sederhana

•Patologi: Pyogenic infection, demam rematik, endocarditis, faringitis

•Spesimen: Pus, swab tenggorok

•Spesies :

•Streptococcus viridans atau alpha hemolitik

•Streptococcus hemolitik atau beta hemolitik

•Streptococcus faecalis atau gama hemolitik

Streptococcus non hemolitik

Some Characteristics of pathogenic vs. th i St t t inonpathogenic Streptococcus strains

Streptococcuspyogenes

Streptococcusagalactiae

Streptococcuspneumoniae

EnterococcusFaecalispy g g p

Virulence tonsillitis, scarletfever, impetigo,

puerperal fever,meningitis,

pneumonia urinary tractinfections

glomerulonephritis

endocarditis

Colony white small white white Off white

Hemolysis ß (beta) ß (beta) α (alpha) α (alpha) or γ (gamma)

Other inhibited byb

indigenous tol

bile sensitiveh

bile resistanth bacitracin vaginal mucosa optochin sens. optochin resist.

TERIMAKASIHTERIMAKASIH