Top Banner

of 14

Flora - Fauna

Jan 10, 2016

Download

Documents

Flora dan Fauna yang ada di indonesia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Casuarinaceae

flora dan fauna Indonesia

Daftar isi

Kata pengantar....... i

Daftar isi.......... ii

Flora dan fauna Indonesia..... 1

Flora (dunia tumbuhan) Indonesia :

a. Flora Indonesia Bagian Timur...... 1

b. Flora Indonesia Bagian Tengah........................ 2

c. Flora Indonesia Bagian Barat.... 3

Fauna (dunia hewan) Indonesia :

a. Fauna Tipe Indonesia Timur............. 4

b. Fauna Tipe Indonesia Tengah....... 6

c. Fauna Tipe Indonesia Barat... 8

flora dan fauna Indonesia1. flora (Dunia Tumbuhan) di Indonesiaflora di Indonesia dibagi menjadi 3 menurut zona, yaitu:a.Flora Indonesia Bagian Timur

Flora di Indonesia bagian timur daerah persebarannya dari garis webber ketimur sampai ke perbatasan Papua Nugini. Pulau-pulau yang termasuk daerah persebaran flora bagian timur, yaitu : Pulau Irian barat, pulau Halmahera, dan pulau kecil lainnya.

Flora Indonesia bagian timur sebagian besar dipengaruhi oleh flora Ausralia {Australis}. Jenis jenis tumbuhan Indonesia bagian timur antara lain :Cemara :

Suku cemara atau Casuarinaceae memiliki 70 jenis. Sebagian besar terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.Jenis-jenis yang lain juga, seperti:

1. notofagus (tanaman berharga di Irian), 2. phordocarpus;

3. agates;

4. araucaria;

5. kayu besi;

6. merbau pantai; dan

7. merbau darat.

b. Flora Indonesia Tengah (daerah peralihan)

Daerah persebaran dari flora Indonesia bagian tengah yaitu mulai dari garis Wallace bagian barat sampai garis Webber bagian timur.garis Webber membentang dari selatan ke utara, mulai dari laut Arafuru ke utara melewati NTT dan Maluku lalu ke utara.

Pulau atau kepulauan yang termasuk daerah flora Indonesia bagian tengah, yaitu:pulau lombok, pulau sumba, pulau sumbawa, pulau sulawesi, dan pulau kecil lainya.

Tumbuhan yang dapat di temukan sperti sabana dan stepa yang terdapat di Timor dan Nusa Tenggara Timur. Di daerah Nusa Tenggara banyak di jumpai juga seperti pohon Ecalyptus sejenis kayu putih, seperti gambar dibawah ini :

Kayu putih :

Kayu putih atau Gelam (Melaleuca leucadendra) dimanfaatkan untuk membuat minyak kayu putih dan farfum.Tumbuhan ini terutama tumbuh baik di Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara.c. Flora Indonesia Bagian BaratFlora yang terdapt di Indonesia bagian barat ini persebarannya di mulai dari ujung barat Pulau Sumatra sampai garis Wallace. Garis Wallace membentang dari selatan ke utara dari jalur Selat Lombok menuju Selat Makasar terus ke lautantara Pallawan dan Philipina.Daerah-daerah pulau yang termasuk flora Indonesia barat yaitu: Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Pulau Kalimantan. Cirri-ciri dari flora Indonesia bagian barat sama dengan tumbuhan Asia., maka disebut juga flora tipe Asiatis.

Ciri-cirinya adalah: 1. umumya selalu hijau, hanya sedikit yang gugur, misalnya pohon jati sebagai pencerminan musim kemarau;2. jumlah jenis tumbuhan dan pepohonan lebih banyak;3. tipe tumbuhan Andemik (hanya terdapat di Indonesia saja)dan jenisnya lebih banyak; dan

4. banyak tumbuhan dari luar yang masuk ke Indonesia,karena didukung iklim dan tanah yang memungkinkan, dan seterusnya.Jati :

Nama flora :

Jati Tempat pesebaran yang paling luas :

Roban Rembang, Blora, Groboragan, pati, oratanah perkapuran Cepu, dan kab. Blora{jawatimur & jawa tengah}Menurut sifat-sifat kayunya, jati dibagi menjadi 6, yaitu pohon jati lengo atau jati malam, jati sungu, jati werut, jati doreng, jati kembang, dan jati kapur.2. Dunia hewan Fauna di IndonesiaFauna di Indonesia dibagi menjadi 3 zona, yaitu:

a. Fauna Tipe Indonesia Timur

Fauna di Indonesia Timur disebut fauna tipe Australia, sebab mempunyai kesamaan fauna di Australia. Penyebarannya sama dengan daerah penyebaran flora Indonesia timur. Derah penyebarannya dari garis webber ke timur sampai ke pulau Irian Jaya dengan Papua Nugini. Tipe ini memiliki ciri yang membedakan dengan fauna tipe lain, yaitu :

1. Banyak binatang menyusui berukuran kecil

2. Banyak dijumpai binatang berkantung

3. Banyak jenis burung warna-warni

4. Tipe kera sedikit

5. Jenis ikan air tawar terbatas

6. Kebanyakan ikan laut berbentuk bulat panjang

Jenis fauna Indonesia timur misalnya :

Burung cendrawasih

Burung merak

Burung kasuari

Burung nuri

Burung kakatua

Kanguru dan Kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)

Anseranas semi palmata (sejenia angsa)

Gouravictori (sejenis merak dengan mahkota) Babi duri moncong panjang, dsb.Kangguru pohon : Ternyata di Papua juga memiliki Kangguru, yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya. Yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Kakatua :

Jenis Jambul-kuningKakatua (suku Cacatuidae) adalah jenis burung hias yang memiliki bulu yang indah dengan lengkingan suara yang cukup nyaring.

Dari permukaan laut sampai ketinggian Sulawesi, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba dan Timor. sedangkan untuk jenis Kakatua Maluku (bahasa Inggris: Salmon-crested Cockatoo) biasanya hidup sendiri, berpasangan dan kelompok kecil.b. Fauna Tipe Indonesia TengahFauna bagian tengah ini disebut tipe fauna peralihan atau Austral-Asiatis. Persebarannya diantara garis Wallace dan Webber. Kepulauan yang termasuk daerah penyebarannya sama dengan penyaberan flora Indonesia tengah. Jenis fauna di daerah ini bersifat endemis yang artinya hanya terdapat di daerah ini saja dan ada juga yang berasal dari daerah lain. Contoh fauna di Indonesia tengah ini, yaitu : babi rusa, anoa pantai, komodo dan lain-lain.Babirusa :

Babirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku ,banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia. Anoa :

Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup.c. Fauna Tipe Indonesia Barat

Fauna tipe Indonesia barat disebut fauna tipe Asiatis. Persebaran fauna Indonesia bagian barat ini sama dengan daerah persebaran flora Indonesia barat, yaitu pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan pulau-pulau di sekitarnya.batas persebarannya sama dengan batas flora Asiatis, yaitu garis Wallace.

Tipe ini memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan denan fauna tipe lainnya, yaitu:

1. adanya binatang menyusui berbadan besar. Seperti: gajah, kerbau, dan lain-lain.2. banyak dijumpai jenis kera.3. banyak terdapat ikan air tawar.4. macam-macam jenis burung tidak terlalu banyak.

5. banyak tipe ikan yang lebar dan warnanya sesuai dengan warna air.

Contoh jenis fauna Indonesia Barat, yaitu: gajah, harimau Sumatra, Badak Bercula Satu dan Badak Sumatra, Tapir, Anjing Hutan (Cyon Alpinus), Musang (Viverra Tangalunga), Nyeticebus Coocang (Sejenis beruang), banteng, orag utan, aneka monyet, aneka burung yang ukuran tubuhnya yang relative kecil, burung Hantu, ikan laut seperti lemuyu, bawal, selar, ikan kembung, ikan layang, ikan ekor kuning, dan lain-lainnya.Musang :

Musang luwak, ( Paradoxurus hermaphroditus ).Musang adalah nama umum bagi sekelompok mamalia pemangsa (bangsa karnivora) dari suku Viverridae. Hewan ini kebanyakan merupakan hewan malam (nokturnal) dan pemanjat yang baik.

Tapir Asia :

Tapir Asia (Tapirus indicus) adalah salah satu jenis tapir yang ditemukan sekitar tahun 1819. Dahulu, tapir Asia dapat ditemukan diseluruh hutan hujan dataran rendah di Asia Tenggara termasuk Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar Burma, Thailand, dan Vietnam.Status dilindungi di Thailand, Malaysia dan Indonesia, yang ditujukan pada pembunuhan tapir dengan sengaja tapi tidak ditujukan pada isu hilangnya habitat, telah membatasi pemulihan atau menjaga polulasi tapir.1