1 Ulasan Pasar Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 22 Mei 2018 bergerak dengan kecenderungan mengalami ke- naikan di tengah minimnya katalis dari dalam dan luar negeri. Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 6 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor pendek dan menengah. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) terlihat mengalami kenaikan hingga sebesar 6 bps dengan adanya koreksi harga hingga sebesar 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan hingga sebesar 2 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) cenderung mengalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps dengan adanya perubahan harga hingga sebesar 45 bps. Terbatasnya perubahan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh minimnya katalis dari dalam dan luar negeri yang mempengaruhi perdagangan Surat Utang Negara. Hanya saja, meskipun pergerakan imbal hasil yang terjadi relatif terbatas, investor cukup aktif melakukan transaksi di pasar sekunder yang tercermin pada volume perdagangan yang cukup besar. Setelah mengalami koreksi harga yang cukup besar pada pekan sebelumnya, harga Surat Utang Negara cenderung bergerak terbatas seiring dengan harga Surat Utang Negara yang secara teknikal telah berada pada area jenuh jual (oversold). Pelaku pasar mencoba mencari katalis lain yang mampu menjadi faktor pendorong kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Dengan adanya penurunan imbal hasil pada perdagangan kemarin, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor 5 tahun ditutup pada level 6,977% (-1,0 bps), tenor 10 tahun ditutup pada level 7,477% (+4,5 bps), tenor 15 tahun ditutup pada level 7,933% (+10,0 bps) dan tenor 20 tahun ditutup pada level 7,989% (- 2,0 bps). Sedangkan dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan harganya terlihat terbatas yang berdampak terhadap minimya perubahan tingkat imbal hasil dari US Treasury. Perubahan imbal hasil yang terjadi rata - rata kurang dari 3 bps dimana untuk INDO-23 imbal hasilnya ditutup pada level 4,136% setelah mengalami penurunan imbal hasil sebesar 2,5 bps didorong oleh kenaikan harga sebesar 10 bps dan imbal hasil dari INDO-28 ditutup pada level 4,562% setelah mengalami penurunan sebesar 2 bps yang mendorong kenaikan harga sebesar 20 bps. Adapun untuk imbal hasil dari INDO- 38 ditutup pada level 5,203% mengalami penurunan sebesar 1,5 bps didorong oleh kenaikan harga sebesar 20 bps. Sementara imbal hasil INDO-48 mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps di level 5,082% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 15 bps. Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp17,73 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp9,30 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp6,47 triliun dari 124 kali transaksi di harga rata - rata 91,3% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0069 senilai Rp1,73 triliun dari 33 kali transaksi di harga rata - rata 101,2%. I Made Adi Saputra [email protected](021) 2980 3111 ext. 52117 Page 1 Fixed Income Daily Notes MNC Sekuritas Research Division Rabu, 23 Mei 2018 Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara Perdagangan Surat Utang Negara Perdagangan Surat Utang Korporasi
7
Embed
Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id fileUtang Negara yang berada pada area jenuh jual (oversold). Rekomendasi Dengan pertimbangan tersebut maka kami sarankan kepada investor
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Ulasan Pasar
Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 22 Mei 2018 bergerak dengan kecenderungan mengalami ke-naikan di tengah minimnya katalis dari dalam dan luar negeri.
Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar
antara 1 - 6 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps dimana
kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor pendek dan menengah.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) terlihat
mengalami kenaikan hingga sebesar 6 bps dengan adanya koreksi harga hingga
sebesar 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah
(5-7 tahun) mengalami perubahan hingga sebesar 2 bps yang didorong oleh
adanya perubahan harga hingga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil Surat
Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) cenderung mengalami
penurunan berkisar antara 1 - 6 bps dengan adanya perubahan harga hingga
sebesar 45 bps.
Terbatasnya perubahan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan
kemarin turut dipengaruhi oleh minimnya katalis dari dalam dan luar negeri yang
mempengaruhi perdagangan Surat Utang Negara. Hanya saja, meskipun
pergerakan imbal hasil yang terjadi relatif terbatas, investor cukup aktif
melakukan transaksi di pasar sekunder yang tercermin pada volume perdagangan
yang cukup besar. Setelah mengalami koreksi harga yang cukup besar pada
pekan sebelumnya, harga Surat Utang Negara cenderung bergerak terbatas
seiring dengan harga Surat Utang Negara yang secara teknikal telah berada pada
area jenuh jual (oversold). Pelaku pasar mencoba mencari katalis lain yang
mampu menjadi faktor pendorong kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar
sekunder.
Dengan adanya penurunan imbal hasil pada perdagangan kemarin, imbal hasil
Surat Utang Negara dengan tenor 5 tahun ditutup pada level 6,977% (-1,0 bps),
tenor 10 tahun ditutup pada level 7,477% (+4,5 bps), tenor 15 tahun ditutup
pada level 7,933% (+10,0 bps) dan tenor 20 tahun ditutup pada level 7,989% (-
2,0 bps).
Sedangkan dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang
dollar Amerika, pergerakan harganya terlihat terbatas yang berdampak terhadap
minimya perubahan tingkat imbal hasil dari US Treasury. Perubahan imbal hasil
yang terjadi rata - rata kurang dari 3 bps dimana untuk INDO-23 imbal hasilnya
ditutup pada level 4,136% setelah mengalami penurunan imbal hasil sebesar 2,5
bps didorong oleh kenaikan harga sebesar 10 bps dan imbal hasil dari INDO-28
ditutup pada level 4,562% setelah mengalami penurunan sebesar 2 bps yang
mendorong kenaikan harga sebesar 20 bps. Adapun untuk imbal hasil dari INDO-
38 ditutup pada level 5,203% mengalami penurunan sebesar 1,5 bps didorong
oleh kenaikan harga sebesar 20 bps. Sementara imbal hasil INDO-48 mengalami
penurunan terbatas kurang dari 1 bps di level 5,082% setelah mengalami
kenaikan harga sebesar 15 bps.
Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan
kemarin senilai Rp17,73 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang
diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai
Rp9,30 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan
volume perdagangan terbesar senilai Rp6,47 triliun dari 124 kali transaksi di
harga rata - rata 91,3% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri
FR0069 senilai Rp1,73 triliun dari 33 kali transaksi di harga rata - rata 101,2%.