ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTIM PERSYARAFAN
PAGE 1
ANFIS SISTIM PERSYARAFAN
Pendahuluan
Banyak penyakit sistemik memiliki manifestasi neurologik. Oleh
karena itu, biasanya pengetahuan tentang sistim persyarafan sangat
dibutuhkan dalam melakukan pengkajian. Individu dengan permasalah
sistim neurology membutuhkan pengkajian yang akurat oleh tenaga
terlatih baik itu perawat maupun dokter. Pengkajian sistim
persyarafan dapat dilakukan secara umum ataupun secara khusus baik
oleh perawat maupun dokter dan data dikumpulkan dapat dilakukan
secara independent ataupun kolaborasi untuk membantu memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pasien. Pengetahuan dasar tentang
anatomi fisiologi sistim persyarafan adalah persyaratan mutlak yang
harus dimiliki dan dipahami sebelum menangani seorang pasien. Dua
systim yaitu sistim syaraf dan endokrine mempunyai fungsi yang
bersamaan dalam mengatur respon tubuh terhadap perubahan
lingkungan. Kedua sistim mempunyai cara kerja / mechanisme kerja
yang sangat berbeda namun mempunyai satu tujuan utama yaitu menjaga
tubuh tetap dalam keadaan normal. Sistim endocrine bekerja dengan
mengeluarkan hormone kedalam sirkulasi dan bekerja pada reseptor
khusus (organ target) yang selanjutnya mengatur keseluruhan kerja
dari sistim tubuh. Sistim saraf mengatur kerja sistim tubuh melalui
impuls impuls sarafnya. Bila dibandingkan dengan sistim endocrine,
kerja sistim saraf jauh lebih cepat. Homeostasis merupakan suatu
keadaan seimbang dan terkontrol pada lingkungan internal tubuh yang
merupakan dasar dari kehidupan. Keadaan homeostasis ini penting
untuk menjaga keberhasilan kerja dari sel sel tubuh. Terciptanya
keadaan ini merupakan fungsi yang terintegrasi dari sistim tubuh
secara keseluruhan.
Kunci utama dalam mempelajari dan memahami sistim persyarafan
adalah : neuron, Synapsis, konduksi, jalur motorik, jalur sensorik
dan organ organ efektor.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Fungsi :
Secara fungsional, sistim saraf menyerupai sistim conduksi
elektrik : Mengatur dan mengontrol semua aktivitas tubuh. Secara
umum , fungsi dari sistim saraf dibagi atas 4 bagian yaitu :
1. Menerima rangsangan / informasi dari lingkungan internal dan
eksternal melalu serabut saraf afferent atau melalui jalur
sensori.
2. Mengkomunikasikan informasi yang diterima ke sistim saraf
pusat.
3. Memperoses informasi yang diterima pada otak dan spinal cord
untuk menetukkkan respon yang spesifik terhadap rangsangan.
4. Mentrasmisikan informasi ke saraf efferent atau jalur motorik
ke organ efektor.
Neuron
Neuron adalah : Struktur dasar dan unit fungsional dari sistim
persyarafan. Neuron ini terdapat pada seluruh sel tubuh dan
memberikan efek secara biologi dan biokimia pada tubuh. Sel sel
saraf ini bervariasi dalam ukuran dan bentuk sesuai fungsinya
masing - masing. Masing masing sel mempunyai nucleus serta granula
dan fibril didalam sitoplasmanya. Neuron bertindak seperti
miniature sistim saraf dan nempunyai sifat yang sangat khas untuk
fungsi elektrik. Secara mikroskopik neuron terdiri dari : sel body
atau soma , akson dan dentrit. Soma, akson dan dendrit ini
diselubungi oleh membrane sel, yang memisahkannya dari bagian luar
sel. Adanya permukaan yang luas pada membrane sel membuatnya
menjadi lebih mudah menerima sejumlah besar kontak sinaps pada satu
waktu (Lihat gambar) Dendrit : adalah serat yang pendek melekat
pada sebelah luar sel, tempat masuknya impuls dari sel ke sel yang
lain. Akson adalah : Serat dimana impuls saraf keluar sel untuk
ditransmisikan ke sel yang lain. Jumlah akson ini biasanya satu.
Membran Sel
Membran sel adalah suatu membran yang membatasi isi sel dan
sekitarnya. Banyak fungsi penting dari neuron terletak dalam
membran sel itu sendiri. Struktur membran sel terdiri dari protein
dan lemak dimana materialnya dapat berpindah pindah. Memberan sel
mempunyai perbedaan dalam permebialitasnya, dimana permibialitas
terhadap Oksigen, Karbondioksida dan ion ion organic serta tidak
permiabel terhadap protein dan ion anorganik. Perbedaan
permebialitas ini terjadi karena adanya distribusi atau perpindahan
ion ion. Dalam sel lebih banyak mengandung Kalium dan diluar sel
lebih banyak mengandung natrium. Masuk keluarnya natrium dan kalium
dari dan ke sel (mekanisme aktif pompa natrium kalium) menyebabkan
perbedaan permebilitas membran sel ini. Penyeberangan ion melalui
mebran sel ini menyebabkan terjadinya perbedaan muatan listrik
diluar sel (lebih ++) disebut : Potensial membrane istirahat. Sel
dalam keadaan ini, setiap saat bisa mengalami potensial aksi yang
disebut polarisasi. Polarisasi : perbedaan muatan listrik antara
mebran sel bagian luar dan dalam (luar menjadi dan dalam menjadi
+)
Excitability Excitability adalah : Postensial istirahat pada
neuron dalam keadaan tidak stabil. Contohnya : membrane saraf
bereaksi terhadap stimulus, zat kimia yang masuk dan kerusakan
mekanik. Keadaan tidak stabil ini akan menyebabkan potensial aksi.
Potensial aksi ini terjadi dengan mekanisme sebagai berikut : Bila
neuron dirangsang, permebialitas membrane sel terhadap Na + secara
signifikan meningkat, dan akan menyebabkan perpindahan mendadak Na
+ kedalam membrane sel. Keadaan ini menyebabkan muatan dalam sel
menjadi positif (Depolarisasi). Pada saat Na+ masuk, maka K+ juga
bergerak keluar sel. Transport aktif yang membawa kalium dan
natrium bergerak ke keadaan semula disebut : Repolarisasi .
Potensial aksi terjadi dalam 1 2 msec.Myelin
Myelin merupakan pembungkus akson . Sebenarnya myelin itu
diselubungi atau dilindungi lagi oleh sel yang disebut Schaw sel.
Fungsinya sebagai insulator : Mencegah mengalirnya ion lewat akson
dan membrannya. Sepanjang 1 mm dari myelin terdapat Nodus of
Ranfier yang merupakan area yang bebas.Synapse
Hubungan antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut
Synapse. Synapse ini merupakan titik komunikasi antara neuron yang
satu dengan yang lainnya.Transmisi impuls pada synapse ini terjadi
secara kimiawi. Pada saat impuls datang pada sinaps, transmitter
kimia dibebaskan, baik yang bersifat eksitasi dan mengeluarkan zat
untuk merangsang neuron atau bersifat inhibitor dan mengeluarkan
zat untuk menghambat neuron. Pembagian sistim Saraf Secara
makroskopik, sistim saraf dibagi dalam dua bagian besar yaitu
Susunan saraf Pusat dan sistim saraf perifer.
1. Sistim Saraf Pusat
Sistim saraf pusat terdiri dari neuron neuron yang berhubungan
secara terorganisir dalam otak dan spinal cord. Pada area otak
terlihat jelas dimana sel sel tubuh (soma) terkonsetrasi didalam
nuclei (inti) dan kumpulan akson yang berada pada saluran yang
saling berhubungan. Sistim saraf pusat terdiri dari otak dan spinal
cord.
1) Otak (Brain)
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan
pusat pengaturan dari semua organ tubuh. Jaringan otak dibungkus
oleh selaput otak dan tulang tengkorak. Otak terdiri dari tiga
bagian besar yaitu : Otak besar, Batang otak dan Otak kecil.Bagian
bagian Otak terdiri dari :
a. Otak besar (cerebrum/korteks cerebri)
Gambar : Lobus otakMerupakan bagian terluas dan teratas dari
otak. Terdiri dari dua belahan yang disebut hemisfer yaitu ;
hemisfer kiri dan hemisfer kanan.Kedua hemisfer otak ini dibungkus
oleh struktur yang disebut : korpus kalosum. Permukaan yang
berlekuk lekuk disebut girus dan celah diantara kedua lekukan itu
disebut sulkus atau fisura (bila panjang).
Masing masing Hemisfer otak dibagi dalam daerah daerah (Lihat
Gambar) :
Lobus frontalis
Fungsi : Konseptualisasi. Abstraksi, kemampuan gerak, kemampuan
menulis kata, pertimbangan, pendapat.
Lobus parietalis Fungsi ; pusat integrasi dan coordinasi untuk
persepsi dan intrprestasi informasi sensori, kemampuan untuk
mengenal anggota tubuh, keseimbangan, sensasi, tekanan.
Temporal
Fungsi : penyimpanan memori, integrasi terhadap stimulus
auditory.
Occipital
Pusat penglihatan, memahami arti tulisan.Pada hemisfer kiri
terdapat area bicara : Adalah bagian dari korteks yang berhubungan
dengan sapek aspek bicara. Area ini mencakup bagian bawah dari
lobus parietal dan frontalis serta bagian atas lobus
temporalis.
b. Otak kecil (cerebelum)Terletak di fosa cerebri dibawah
tentorium cerebelum yaitu durameter, yang memisahkannya dari
oksipitalis cerebrum. Disebelah ventral dari serebelum terdapat
batang otak. Beratnya kurang dari 150 gram (8-9 % dari berat otak
seluruhnya. Terdiri dari dua hemisfer yang berhubungan satu dengan
lainnya pada vermis (bagian tengah)Fungsi umum dari cerebellum
yaitu : menghasilkan gerakan, mempertahankan keseimbangan,
menyokong postur tubuh yang normal.Cerebelum berhubungan dengan
medulla oblongata melalui korpus restiforme, dengan pons melalui
pontis dan dengan mesenfalon melalui brakium konjungtivum.c. Batang
OtakBatang otak terdiri dari :
Diensephalon
Merupakan bagian paling atas dari batang otak yang terdapat
antara cerebellum dan mesenfalon.
Dibagian tengahnya terdapat Ventrikel III.
Terdapat dua struktur penting yaitu hypothalamus dan thalamus.
Hipothalamus memegang peranan penting dalam mengeluarkan RH dan IH.
Thalamu berfungsi : Kewaspadaan, sensasi emosi.
Mesenfalon (Mild Brain) Merupakan penghubung posn dan
cerebrum
Pons Mempengaruhi fungsi pernapasan.
Medula oblongata
Bagian paling bawah dari batang otak, persis diatas spinal
cord.
Terdapat pusat cardiac dan respirasi.
Peredaran darah Otak
Suplai darah ke otak berasal dari arkus aorta melalui arteri
inominata kanan, arteri carotis comunis kiri dan arteri sublavia
(Lihat gambar). Arteri yang mengantar darah ini termasuk : 1)
Arteri carotis internal : Mensuplai darah ke hemisfer cerebral,
basal ganglia dan 2/3 bagian atas basal ganglion. 2) Arteri
vertebral ; Mensuplai darah ke batang otak, 1/3 bagian bawah
diencephalon, , cerebellum dan lobus oksipital. Ada 2 sistim
anastomisis pada lingkaran willis. Sistim anatomisis ini
mengkonmpensasi setiap gangguan aliran darah ke otak. Lingkaran
willis ini penting karena memberikan sirkulasi yang bilateral.
Sedangkan pembuluh darah yang langsung masuk kedalam substansi otak
mensuplai makanan ke neurons.
Sistim vena pada otak dibagi atas dua yaitu : 1) Vertebral vena
: mengalirkan darah dari cerebrum dan 2) Cerebelar vena :
mengalirkan darah dari cerebellum. Sistim vena otak ini tidak
mempunyai katup. Semua vena otak ini berakhir didalam sinus dural
dan kemudian mengosongka diri ke vena cava melalui vena
jugularis.
2) Medula SpinalisBersambungan dengan medulla oblongata.
Mempunyai panjang sekitar 45 cm, mulai dari bagian bawah medulla
oblongata setinggi korpus vetebralis servikalis I dan memanjang
hinggal korpus vertebralis lumbal I II. Medulla spinalis mempunyai
dua alur konduksi yaitu : Asending (Spinal cord ke otak) dan
decending (otak ke spinal cord). Dari medulla spinalis servikal
keluar 8 pasang saraf spinal, bagian thorakal 12 pasang, lumbal 5
pasang, sacral 5 pasang dan kosigeal 2 atau 3 pasang.SUSUNAN SARAF
PERIFER
1. Susunan saraf CranialYang dimaksudkan dengan saraf otak
adalah ; saraf saraf yang neuron pertamanya berakhir atau
berpangkal dibatang otak atau otak (Lihat Gambar dibawah ini) .
Saraf otak yang berhubungan dengan otak adalah : nervous I :
Olfactorius dan Nervous II : Opticus. Sedangkan sepuluh saraf
lainnya berhubungan dengan batang otak. Sebagian saraf otak
merupakan saraf sensoris ( I, II, VIII), sebagian lagi merupakan
saraf motoris (III, IV, VI, XI dan XII) dan yang lain mengandung
saraf sensoris dan motorik (V, VII, IX dan X)
Gambar : Pembelahan lateral otak : Meperlihatkan Lokasi saraf
Cranial12 pasang saraf Otak :
NAMA SARAFSIFAT SARAFFUNGSI
I. Olfaktori
II. Optic
III. Oculomotor
IV. Trochlear
V. Trigeminal
VI. Abducens
VII. Facial
VIII. Auditorius
IX. Glasopharygeal
IX. Vagus
X. Spinal Accesory
XI. HipoglossalSensorik
Sensorik
Motorik
Motorik
Motorik dan sensorik
Motorik
Motorik dan sensorik
Sensorik
Sensorik dan motorik
Sensorik dan motorik
Motorik
MotorikMerangsang bau-bauan
Melihat
Menggerakkan mata
Menggerakkan mata
Sensasi diwajah, kulit, kepala dan pipi. Gerakan mengunyah
Memalingkan mata
Rasa kontraksi otot wajah dan expresinya
Mendengarkan dan keseimbangan
Sensasi di tenggorokan rasa, gerakan menelan an sekresi saliva
(air luah)
Organ-organ abdomen dan thorax. Menelan, suara, nadi lambat. Dan
peristaltic naik.
Gerakan-gerakan bahu, gerak memutar kepala.
Gerakan lidah
2. Susunan Saraf Spinal :SISTIM SARAF PARASIMPATIS
SIMPATIS
Lambung
Nervous Vagus
Oesephagus
Rectum
Bladder
Collon
Saraf Autonom Daerah Sakrum
Usus Halus
Pankreas
Hati
Kantong Empedu
Jantung Pembuluh darah
Larings
Trachea
Bronchus
Nervus X
Nerus VII dan IX : Kelenjar Ludah
Nerus III : Ke iris
Paru
Jantung
Lambung, usus, dsb
Bladder
Rectum
Pleksus cardiac
Pleksus Seliaka
Pleksus Hipogastrik
8 pasang cervical
12 pasang Thoracic
5 pasang Lumbal
5pasang Sakro spinal
1 pasang Coksigeal
Fissura cerebral Lateral
Lobus Temporall
Lobus Occipital
Lobus Frontalis
Lobus Parietal
Postcentral Gyrus
Fisura
Precentral Gyrus
Sulkus
Arteri carotis Interna
Arteri Cerebral
Arteri Facial
Cerebelum
Kel. Pituitary
Hypothalamus
Thalamus
Cerebrum
Facial (VII)
Auditorius (VIII)
Glasopharygea (IX)
Vagus (X)
Accesory (XI)
Hipoglossal (XII)
Olfaktori (I)
Optic (II)
Oculomotor (III)
Trochlear (IV)
Trigeminal(V)
Abducens(VI)
Arteri Vertebral
Arteri Cervical
Arteri Subclavia
Arteri carotis comunis
Arteri thyroid inferior
[email protected]