META BOLISME DAN PENGATURAN SUHU TUBUH
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan
menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa
proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk
kelangsungan hidupnya.
Macam MetabolismeMetabolisme dibedakan 2 macam : Katabolisme :
proses penguraian makanan menjadi energi, yang terjadi pada proses
respirasi sel. Anabolisme : proses pembentukan (sintesa) zat
organik komplek yang berasal dari zat yang lebih sederhana
Contoh MetabolismeContoh Katabolisme : Glikogenolisis : proses
pemecahan glikogen menjadi glukosa Glikolisis : proses pemecahan
glukosa menjadi asam piruvat
Contoh Anabolisme : Glikogenesis : proses pembentukan glikogen
dari glukose Glikoneogenesis : proses pembentukan glukose dari
prtein atau lemak
Alur Metabolisme
Hasil Metabolisme Hasil metabolisme berupa energi dan panas
energi tersebut belum dapat digunakan langsung oleh sel berikatan
adenin, fosfat dan ribose ATP (Adenosin Tri Fosfat). ATP tersebut
merupakan simpanan energi siap digunakan oleh sel untuk : transport
membran, sintesis senyawa kimia, kerja mekanik. Jika sel memerlukan
energi, maka energi diambil dari ATP dengan cara melepas satu gugus
fosfat menjadi ADP (Adenosin Di Phosfat) dengan melepas 8.000
kalori.
Penggunaan ATP ATP ADP + PO4 + 8.000 kalori ADP AMP + PO4 +
8.000 kalori AMP sudah tidak dapat mengeluarkan energi lagi harus
diisi lagi dengan energi baru yang berasal dari metabolisme makanan
menjadi ATP. Metabolisme proses merubah makanan ATP
Kreatin + ATP Fosforil kreatin + ADP Kreatin di otot dalam
keadaan istirahat mampu mengikat ATP menjadi Fosforil kreatin
(simpanan energi) Jika otot perlu energi untuk gerak maka fosforil
kreatin dipecah Kreatin + ATP. ATP inilah yang digunakan untuk
gerak
Fase Metabolisme Karbohidrat Glikolisis proses merubah glukose
asetil Co-A Siklus Kreb proses merubah asetil Co-A H Fosforilasi
Oksidatif proses mereaksikan H + O H2O + ATP
Glikolisis Glikolisis: glukose asam piruvat/ asetil co-A R/
Glukose + 2 ADP + 2 PO4 2 Asam Piruvat + 2 ATP + 4 HHasil akhir
glikolisis: Asam piruvat / Acetil co-A 2 ATP
Siklus Asam Sitrat Siklus Kreb: asetil co-A H R/ 2 Asetil Ko-A +
6 H2O + 2 ADP 4 CO2 + 16 H + 2 Ko-A + 2 ATP Hasil utama: H
(hidrogen) dan 2ATP
Fosforilasi Oksidatif Rantai Respirasi transfer H dari satu
karier ke karier lainya dengan enzim dehidrogenase H + O2 H2O + ATP
R/ 2 H + O2 + 2e + ADP H2O + ATP ATP hasil fosforilasi oksidatif =
34 ATP
Metabolisme LemakAda 3 fase: oksidasi proses merubah asam lemak
asetil Co-A Siklus Kreb proses merubah asetil Co-A H Fosforilasi
Oksidatif proses mereaksikan H + O H2O + ATP
Metabolisme ProteinAda 3 tahap Deaminasi proses merubah asam
amino asetil Co-A Siklus Kreb proses merubah asetil Co-A H
Fosforilasi Oksidatif proses mereaksikan H + O H2O + ATP
Keseimbangan Energi Energi didalam tubuh kita dikatakan
seimbang, jika jumlah energi yang masuk melalui makanan sama besar
dengan jumlah energi yang dikeluarkan untuk kelangsungan hidup
Basal Metabolisme Rate (BMR) Basal Metabolisme Rate ( BMR ) :
adalah keadaan metabolisme tubuh dalam keadaan istirahat fisik
maupun mental Jadi dalam keadaan BMR, diperlukan jumlah tenaga
minimal untuk kelangsungan hidup yang terpenting : gerak nafas,
suhu tubuh, sirkulasi darah.
BMR rata rata: 2.000 kalori / hari, Kebutuhan energi manusia
> 2.000 kalori / hari yang dipergunakan untuk: BMR, kegiatan
fisik dan SDA SDA( Specifik Dinamic Action ) yaitu energi yang
dibutuhkan untuk metabolisme makanan Laju metabolik jumlah tenaga
yang dibebaskan per satuan waktu
Cara Pengukuran BMR Tidak makan minimal 12 jam Tidur nyenyak
semalam Tanpa gerak badan setelah tidur Menghilangkan faktor psikis
dan fisik yang merangsang metabolisme Suhu harus nyaman ( 25 300 C
)
Faktor BMR1. Gerak badan2. Makan / minum3. Suhu lingkungan4.
Tinggi badan, Berat badan5. Jenis kelamin6. Suhu tubuh7. Kehamilan,
menstruasi8. Hormon tiroid9. Hormon epineprin dan nonepineprin
Cara Menghitung Kebutuhan Energi Untuk menghitung kebutuhan
energi seseorang, maka harus diketahui BMR nya dan kegiatan
fisiknya, dan untuk memperkirakan jumlah energi yang diperlukan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
Rumus BMR
Energi Aktivitas Fisik
Suhu Tubuh Suhu tubuh normal rata rata per oral = 37oC (36,40C -
37,2OC).Kehilangan panas tubuh melalui cara: Radiasi : 60 %
Konduksi ke tempat lain : 3 % Konveksi ke udara: 15 % Evaporasi: 22
%
Perpindahan Panas Konduksi perpindahan kalor melalui suatu
medium, tanpa disertai perpindahan partikel medium tersebut Misal:
perpindahan panas tubuh ke kursi Konveksi: perpindahan kalor
melalui suatu medium, yang disertai perpindahan partikel medium
tersebut Misal: perpindahan panas tubuh ke udara
Radiasi perpindahan panas tanpa melalui medium, dalam bentuk
gelombang elektromagnetik Misal: sinar, sinar gama, sinar X, sinar
infra merah Evaporasi perpindahan panas melalui penguapan Misal:
penguapan keringat memerlukan kalori
Keseimbangan Panas Panas secara terus menerus dihasilkan oleh
tubuh sebagai hasil sampingan metabolisme, dan panas juga dibuang
ke lingkungan sekitar. Bila kecepatan pembentukan panas tepat sama
dengan kehilangan panas maka tubuh dalam keadaan keseimbangan
panas. Tetapi bila keduanya diluar keseimbangan, maka suhu tubuh
akan meningkat atau menurun. Jika suhu tubuh > suhu lingkungan
panas akan hilang dengan cara radiasi dan konduksi Jika suhu tubuh
< suhu lingkungan tubuh dapat panas dari radiasi dan konduksi
lingkungan membuang panas dengan Evaporasi.
Pengaturan Suhu Tubuh Pusat pengatur suhu tubuh Termostat
Hipotalamus Reseptor suhu tubuh : Neuron di area Preoptika
Hipotalamus Reseptor suhu kulit Reseptor suhu didalam Medulla
spinalis, Abdomen.
Mekanisme Pembuangan Panas Perangsangan kelenjar keringat
pembuangan panas secara penguapan. Menghambat pusat simpatis di
Hipotalamus posterior, sehingga menghilangkan tonus vasokonstriksi
normal pada pembuluh kulit terjadi vasodilatasi dan kehilangan
banyak panas dari tubuh
Mekanisme Pembentukan Panas Vasokonstriksi pada kulit mencegah
konduksi panas dari dalam tubuh ke kulit. Piloereksi rambut berdiri
membentuk isolator pada kulit, efek ini tidak begitu penting pada
manusia. Peniadaan keringat penguapan terhenti.
Peningkatan pembentukan panas : Menggigil (Pusat motorik efek
menggigil terletak pada bagian Dorsomedial Hipotalamus Posterior)
Peningkatan rangsangan simpatis pembentukan panas Hormon epinefrin
dan norepinefrin meningkatkan metabolisme. Peningkatan pengeluaran
Hormon Tiroksin meningkatkan metabolisme.
Fisiologi Demam Demam adalah suhu tubuh diatas batas normal
biasa, yang disebabkan oleh zat toksik (Pirogen), penyakit bakteri,
tumor otak, atau dehidrasi yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu
(termostat hipotalamus). Pirogen tsb merangsang termostat
hipotalamus, untuk di set pada suhu yang lebih tinggi Karena suhu
tubuh lebih rendah dari pada setelan ( set ) termostat hipotalamus
maka terjadi peningkatan suhu tubuh dan terjadilah demam (diatas
normal) sampai mencapai suhu kritis (38,6OC) Pada suhu kritis tsb
(38,6OC) maka tubuh berusaha men-set termostat hipotalamus pada
suhu normal (37OC) maka terjadi vasodilatasi, dan berkeringat.
Perubahan peristiwa yang mendadak pada demam dari suhu kritis
menuju normal disebut Kritis atau FLUSH Bila suhu tubuh meningkat
sampai melebihi 40,5OC terjadi sengatan panas (HEAD STROKE) dengan
gejala : dizziness, distress abdomen, delirium, kehilangan
kesadaran. Obat anti Piretik (Aspirin) mempunyai kasiat menurunkan
panas, dengan jalan menurunkan penyetelan termostat hipotalamus
(kebalikan efek Pirogen).
PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis
adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien
untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan
dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan
membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan
pasien.Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis,
mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak. Setelah
pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan
seperti test neurologi.Dengan petunjuk yang didapat selama
pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat menyususn sebuah
diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin
menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk
meyakinkan penyebab tersebut.Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan
terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem organ
yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau pemeriksaan suhu,
denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali.Beberapa hal
yang termasuk ke dalam pemeriksaan fisik 1 Tanda vital 1.1 Suhu 1.2
Tekanan darah 1.3 Denyut 1.4 Kecepatan pernapasan 2 Biometrika
dasar 2.1 Tinggi 2.2 Berat atau massa 2.3 Nyeri 3 Struktur dalam
penulisan riwayat pemeriksaan 3.1 Tampilan umum 3.2 Sistem
organ
Tanda vitalSuhuPemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti
yang secara ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi
kimiawi.pemeriksaan suhu tubah dapat dilakukan di beberapa tempat
taiyu 1.Ketiak 2.Mulut 3.Anusnilai setandar untuk mengetahui batas
normal suhu tubuh manusia dibagi menjadi empat yaitu: * Hipotermi,
bila suhu tubuh kurang dari 36C * Normal, bila suhu tubuh berkisar
antara 36 - 37,5C * Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5
- 40C * Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40C
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh manusia dapat di uraikan
sebagai berikut: 1. Kecepatan metabolisme basal Kecepatan
metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi
dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula.
Sebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat terkait
dengan laju metabolisme.
2. Rangsangan saraf simpatis Rangsangan saraf simpatis dapat
menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih cepat.
Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak
coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper
seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya,
rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang
menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang
meningkatkan metabolisme.
3. Hormone pertumbuhan Hormone pertumbuhan ( growth hormone )
dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%.
Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas
hamper semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar
tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-100% diatas
normal.
5. Hormone kelamin Hormone kelamin pria dapat meningkatkan
kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal,
menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi
suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran
hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh
sekitar 0,3 0,6C di atas suhu basal.
6. Demam ( peradangan ) Proses peradangan dan demam dapat
menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap
peningkatan suhu 10C.
7. Status gizi Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan
kecepatan metabolisme 20 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel
tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme.
Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami
penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan
lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia
karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak
menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan
yang lain.
8. Aktivitas Aktivitas selain merangsang peningkatan laju
metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot / organ yang
menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat meningkatkan
suhu tubuh hingga 38,
9. Gangguan organ Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan
pada hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh
mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saai
terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan
kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat
menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.
10. Lingkungan Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan
lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat
lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan
dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara
manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.
Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas
diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke
fleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang
mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus
arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah
jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit
menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator
panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.Tekanan
darahTekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi
sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan tekanan
rendah diastolik atau tekanan istirahat.Pemeriksaan tekanan darah
biasanya dilakukan pada lengan kanan, kecuali pada lengan tersebut
terdapat cedera. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik
disebut tekanan denyut. Di Indonesia, tekanan darah biasanya diukur
dengan tensimeter air raksa.Tidak ada nilai tekanan darah 'normal'
yang tepat, namun dihitung berdasarkan rentang nilai berdasarkan
kondisi pasien. Tekanan darah amat dipengaruhi oleh kondisi saat
itu, misalnya seorang pelari yang baru saja melakukan lari maraton,
memiliki tekanan yang tinggi, namun ia dalam nilai sehat. Dalam
kondisi pasien tidak bekerja berat, tekanan darah normal berkisar
120/80 mmHg. Tekanan darah tinggi atau hipertensi diukur pada nilai
sistolik 140-160 mmHg. Tekanan darah rendah disebut
hipotensi.DenyutDenyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi
atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut
misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri
brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri
poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri
tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan
dengan bantuan stetoskop.Denyut sangat bervariasi tergantung jenis
kelamin, jenis pekerjaan, dan usia. Bayi yang baru dilahirkan
(neonatus) dapat memiliki dentur 13-150 denyut per menit. Orang
dewasa memiliki denyut sekitar 50-80 per menit.Kecepatan
pernapasanBeraneka ragam tergantung usia. Batas normalnya sekitar
12-16 kali penarikan napas per menit.Biometrika dasarTinggiTinggi
merupakan salah satu ukuran pertumbuhan seseorang. Tinggi dapat
diukur dengan stasiometer atau tongkat pengukur. Pasien akan
diminta untuk berdiri tegak tanpa alas kaki. Anak-anak berusia
dibawah 2 tahun diukur tingginya dengan cara dibaringkan. Berat
atau massaBerat atau massa tubuh diukur dengan pengukur massa atau
timbangan.Indeks massa tubuh digunakan untuk menghitung hubungan
antara tinggi dan mssa sehat serta tingkat kegemukan.
NyeriPengukuran nyeri bersifat subyektif namun penting sebagai
tanda vital. Dalam klinik, nyeri diukur dengan menggunakan skala
FACES yang dimulai dari nilai '0' (tidak dirsakan nyeri pada pasien
dapat dilihat dari ekspresi wajah pasien), hingga '5' (nyeri
terburuk yang pernah dirasakan pasien).
Struktur dalam penulisan riwayat pemeriksaanTampilan umum
Kondisi yang jelas tertangkap ketika pasien masuk ke ruangan
konsultasi dan berkomunikasi dengan dokter. (misalnya: pasien
terlihat pincang atau pasien mengalami ketulian sehingga sulit
berkomunikasi) JACCOL, sebuah jembatan keledai, untuk tanda
kekuningan (Jaudience), kemungkinan tanda pucat pada kulit atau
konjungtiva (Anaemia), tanda kebiruan pada bibir atau anggota gerak
(Cyanosis), kelainan bentuk pada kuku jari (Clubbing), pembengkakan
(Oedema atau Edema), dan, pemeriksaan pada nodus limfatikus (Lymph
nodes) pada leher, ketiak, dan lipatan paha.Sistem organ Sistem
kardiovaskular Tekanan darah, denyut nadi, irama jantung Tekanan
vena jugularis atau Jugular veins preassure (JVP), edema perifer,
dan bukti edema pulmonaris atau edema paru. Pemeriksaan jantung
Paru-paru Kecepatan pernapasan, auskultasi paru-paru Dada dan
payudara Abdomen Pemeriksaan abdomen misalnya pendeteksian adanya
pembesaran organ (contohnya aneurisma aorta) Pemeriksaan rektum
Sistem reproduksi Sistem otot dan gerak Sistem saraf, termasuk
pemeriksaan jiwa Pemeriksaan kepala, leher, hidung, tenggorokkan,
telinga (THT) Kulit Pemeriksaan pada pertumbuhan rambut Peneriksaan
tanda klinis pada kulit
PENCERNAAN/DIGESTIDigestive sistem, terdiri dari saluran
alementari dan organ organ asesorius
Saluran Alimentari (pencernaan). Tdd:Rongga
mulutFaringEsofagusLambungUsus halus : Duodenum, jejunum,
illeumUsus besar : Caecum, colon tranversum, colon ascenden, colon
descenden, colon sigmoid, rectum dan anus.
Organ asesorius.tddGigiLidahKelenjar saliva : sublingual,
submandibular, parotisHatiKandung dan saluran empeduPankreas
Berdasarkan fungsinya, sal. cerna tdd:1. Saluran sederhana,
ditempat ini bolus tdk mengalami proses pencernaan. Misalnya
esofagus2. Tempat menyimpan seperti pd lambung,bolus pd kolonbahan
fekal 3. Tempat digesti : mulut, lambung dan intestinal (duodenum,
jejunum dan illeum)4. Tempat penyerapan hasil : seluruh intestinal
dan setengah proksimal kolon.
Pencernaan yaitu proses pengubahan makanan menjadi unsur-unsur
yang siap diserap untuk dipergunakan.
Empat proses penting dlm sal. pencernaan yg mendukungfungsi
optimal sal cerna:1. Ingesti, masuknya makanan ke dalam saluran
pencernaan. makanan yg masuk dlm mulutbolus makanan yg sdh
mengalami proses di lambung.kimus makananan yg telah bercampur dgn
getah empedu dan pankreas di intestin.michel 2. Sekresi,
pengeluaran sekret pencernaan untuk membantu proses ingesti. Yaitu
oleh enzim3. Digesti, Penghancuran bolus secara mekanik dan kemis
menjadi bantuk yg siap diabsorbsi oleh villi intestin4. Absorbsi,
Penyerapan oleh villi-villi intestinal dan masuk ke dalam
sirkulasi
A. Rongga MulutMakanan dalam mulut mengalami penghancuran secara
mekanik yg disebut mastikasi (mengunyah) dan sedikit secara
kimiawi. Yg didukung oleh organ : Gigi, lidah dan kelenjar
saliva.
SalivaCairan bersifat alkali mengandung musin, enzim ptialin
(amilase) dan sedikit zat padat
Fungsi salivaMerubah KH menjadi maltosa oleh enzim amilase
(ptialin) mudah ditelanMelicinkan / melumasi bolus
Menetralkan/mengencerkan bolus
Faktor yg mempengaruhi sekresi salivaa. f. mekanik : adanya
bolus dalam mulutb. f. psikhis : mencium/memikirkan makananc. f.
kimiawi : bolus yang asam atau asin
LIDAHTerdapat papil dgn saraf rasa: pangkal lidahRasa pahit
ujung lidahRasa manis ujung samping kiri dan kanan lidahRasa asin
samping kiri dan kanan lidahRasa asam
Fungsi lidah :Mengaduk makananMengecap makananMembantu waktu
menelanMembentuk suara
B. EsofagusEsofagus terutama berfungsi menghantarkan bahan yang
dimakan dari faring ke lambung
pada bag atas dan bawah esofagus terdapat spingter :Dalam
keadaan normal berada dalam kondisi tonik atau berkontriksi kecuali
waktu menelan.Pada bagian bawah terdapat sfinkter yg berperan sbg
barier terhadap refluk isi lambung ke esofagus.
mukosa esofagus bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi
lambung yg asam. Lapisan submukosa mengandung selsel sekretoris yg
menghasilkan mukus, mukus mempermudah jalannya makananan waktu
menelan
Menelan / deglutinasiMerupakan perbuatan fisiologis kompleks
dimana makanan atau cairanberjalan dari mulut ke lambung. Terdiri
dari 3 fase: menimbulkan gerak reflek menelan.Fase oral : bolus
didorong ke dinding posterior faring oleh gerakan volunter lidah.
Fase Faringeal : palatum mole dan uvula secara refleks menutup
rongga hidung. Pada saat yg sama laring terangkat dan menutup
faring pernafasan serentak dihambat untuk mencegah aspirasi.Fase
esofageal : mulai waktu M. crichopharingeus relaksasi dan
memungkinkan bolus masuk esofagus. Bolus didorong oleh gerakan
peristaltik esofagus ke arah bagian distal dan merelaksasikan
sfingter bagian bawah yg memunginkan bolus masuk ke lambung.
bolus sampe ke lambung sektar 5 15 dtkKec peristaltik 2 4
cm/dtk
C. LambungKedua ujung lambung dilindungi oleh sfinkter;S. kardia
atau s. esofagus bag bawah, mencegah aliran balik ke dalam
esofagusS. pilorus, fungsi melindungi lubang antara pars pilorika
lambung dan duodenum serta mencegah aliran isi usus ke lambung
Fungsi LambungFungsi motoris mekanikFungsi resevoir. Menyimpan
makanan sampai dicerna dan bergerak pada saluran cerna.Fungsi
mencampur, memecah makanan menjadi oartikel2 kecil dan mencampurnya
dgn getah lambung mll kontraksi otot.Fungsi pengosongan, diatur
oleh pembukaan sfinkter
2. Fungsi sekresi dan pencernaanMencerna Protein oleh Pepsin dan
HCl dimulai:Pepsin dan HCl merubah protein menjadi
pepton/peptidaAmilase, merubah amilum menjadi maltosaLipase,
merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserolSintesis dan sekresi
gastrinSekresi faktor intrinsik, untuk absorbsi vit B12 pada
illeumSekresi mukus, pelindung lambung dan melumasi makanan.
Kelenjar pd lambung :Kel kardia mengsekresi mukus alkaliKel
fundus memiliki 3 jenis sel : mengsekresi pepsinogen- sel zimogenik
/chief sel mengsekresi HCl dan air- sel parietal mengsekresi mukuc-
neck sel c. Kel pilorus , menhasilkan gastrinZat-zat lain yg
disektresi :Enzim-enzim dan elektrolit : Na, K, ClF. Instrinsik
oleh kel parietal
Perangsangan sekresi getah lambung :Rangsang sarafjika melihat,
mencium, memikirkan dan mencicipi makananRangsang kimiasijika
terdapat makanan dalam lambung
D. Usus HalusFungsi utama usus halus : ger
peristaltikPergerakan, yaitu mencapur dan mendorong kimus. Gerakan
segmental usus halus dalam mendorong kimus Digesti, penyempurnaan
digesti di usus halus didukung oleh enzim usus halus , enzim
pankreas dan empeduAbsorbsi, sbg tempat absorbsi maksimal zat-zat
gizi.
Fungsi digestiKimus dari lambung (bersifat asam) di usus halus
dinetralisir oleh getah empedu dan pankreas di duodenum guna
mengoptimalkan kerja enzim.Garam empedu berperan mengemulsi lemak
menjadi partikel partikel yg lebuh kecil.
Pankreas memiliki 3 enzim :Amilase mengubah zat pati menjadi
disakaridaLipase merubah lemak menjadi gliserida, asam lemak dan
gliserolTripsinogen merubah pepton menjadi polipeptida
Usus halus menghasilkan enzim tersendiri :Enterokinase, merubah
tripsinogen menjadi tripsinAmnopeptidase, merubah aminopeptida
menjadi dipeptidaDipeptidase, merubah dipeptida menjadi asam
aminoSukrase, merubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosaMaltase,
merubah maltosa menjadi 2 glukosaLaktase, merubah laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa.Lamanya kimus dalam usus halus 3 10 jam
dengan frekwensiperistaltik 4 8 x/menit
Fungsi absorbsiAbsorbsi adalah pemindahan hasil akhir pencernaan
KH, L. P (gula sederhana, asam lemak dan asam amino) melalui
dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan sel-sel
tubuh.
A. Zat zat gizi yg diabsorbsi melalui pembuluh darah kapiler
masuk ke aliran darah :- Protein- HA- Vit B, C- Air- Sebagian
mineral
B. Zat gizi yg diabsorbsi melalui pembuluh lakteal masuk ke
aliran limfe :- Lemak- Vit A, D, E, K- Sebagian mineralE. Usus
besar / kolonFungsi :Absorbsi air dan mineralsebagian besar
dilakukan pd kolon kanankolon mengabsobsi sekitar 600 ml /hr.
(kapasitas absorbsi 2000 ml/hr)Sekresi musinbersifat alkali, tidak
mengandung enzim, bekerja sebagai pelumas dan melindungi
mukosa.Sebagai resevoir (kolon sigmoid), menampung feces sampai
defekasi berlangsung.
Bakteri kolon mensintesa vit K dan beberapa vit B
Peristaltik pd kolonPergerakan mencampur absorbsi air.
bersentuhan dgn permukaan kolon Feces diaduk dan diputar
Pergerakan pendorong mendorong feces kearah anus, beberapaGel
peristaltik (mass movement) paling lama 15 menit selama jam pertama
setelah makan pagikali/hari Proses defekasiF. HatiFungsi hati
:Pembentukan dan ekskresi empedujumlah sekresi cairan empedu
sekitar 1 liter per hari. dengan komposisi sbb:- air (97 %)-
elektrolit : sodium, potasium, Ca, Cl- garam empedu- fospolipid
(lesitin)- kolesterol- pigmen empedu (bilirubin terkonjugasi)
Metabolisme KH, lemak dan protein- Metabolisme KH :
Glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis, menyimpan glikogen,
merubah galaktosa, fruktosa menjadi glukosa.
Metabolisme lemak :Oksidasi asam lemak menjadi energiPembentukan
lipoproteinPembentukan kolesterol dan fospolipidPembentukan lemak
dari protein dan KH
Metabolisme protein:Sintesis protein plasma (kecuali gama
globulin) : albumin, protrombin, fibrinogen dan faktor pembekuan yg
lain.Deaminasi asam aminoPembentukan urea agar bisa dikeluarkan
dari dalam tubuh
3. Penyimpanan vitamin, mineral dan Fe4. Detoksikasi zat endogen
(indol, skatol, dll) dan eksogen (misal morfin, fenobarbithal,
obat-obatan lain.5. Metabolisme steroid6. Fagositosis7. Metabolisme
bilirubin
G. Kantung EmpeduSekresi duktus hepatikus kanan dan kiri saluran
empedu empedu oleh hati bersatu dgn duktusbergabung menjadi duktus
sistikus koledokus pankreatikus membentuk ampula vater sebelum
masuk ke usus halus. Pada bag terminal saluran ini terdapat
spinkter oddi.
sekresi getah empedu oleh hati : 500 1000 cc/hariPengosongan
kandung empedu dirangsang oleh masuknya kimus asam ke dalam
duodenum dan adanya lemak
Fungsi- Menyimpan dan memekatkan empedu (10 x lebih pekat)
H. PankreasPankreas dibentuk dari 2 sel dasar yg mempunyai
fungsi berbeda:Sel kelompok sel eksokrin, menghasilkan getah
pankreas: Tripsin,asini kimotripsin, karboksipetidase, lipase
pankreas, amilase pankres. (lihat usus halus) sel endokrin,
menghasilkan sekresi endokrinn: insulin dan glukagon.Pulau
langerhans
Fungsi : membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan
elektrolit. fungsi eksokrin