CARA KERJA
CARA KERJA
Titik-Titik Panas, Dingin, Tekan, dan Nyeri di Kulit
Letakkan punggung tangan kanan di atas kertas dan tarik garis
pada pinggir tangan dan jari-jari sehingga terdapat lukisan
tangan.Pilih dan gambarkan di telapak tangan itu suatu daerah
seluas 3 x 3 cm dan gambarkan pula daerah itu di lukisan tangan
pada kertas. Kotaqk 3 x 3 cm dibuat lagi menjadi 12 x 12 kotak,
jadi jumlah kotak 144 kotak kecil.Tutup mata OP dan letakkan
punggung tangan kanannya santai di meja.Selidikilah secara teratur
menurut garis sejajar dan titik yang memberikan kesan panas yang
jelas pada telapak tangan tersebut dengan menggunakan kerucut
kuningan yang telah dipanasi. Cara memanasinya yaitu dengan
menempatkannya ke dalam bejana berisi air bersuhu 50 derajat.
Tandai titik-titik pansa yang diperoleh.Ulangi seperti nomor 4,
tetapi dengan kerucut kuningan yang didinginkan. Cara
mendinginkannya dengan menempatkannya ke dalam bejana berisi air
bersuhu 20 derajat. Tandai titik-titik dinginyang
diperoleh.Selidiki pula menurut cara-cara di atas titik-titik yang
memberikan kesan tekan dengan estesiometer rambut frey dan
titik-titik yang memberikan kesan nyeri dengan menggunakan ujung
pensil.Gambarkan dengan simbol yang berbeda semua titik yang
diperoleh pada lukisan tangan di kertas.HASIL PEMERIKSAAN
PEMBAHASAN
Tubuh manusia dapat menimbulkan reaksi terhadap rangsangan
seperti panas dan dingin dikarenakan adanya reseptor pada permukaan
bawah kulit yang sensitif atau indra. Rangsangan suhu panas dan
dingin direspon oleh lapisan dermis. Lapisan dermis terletak di
bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas beberapa
bagian, yaitu akar rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak
(glandula sebasea), kelenjar keringat (glandula sudorifera), dan
serabut saraf.1
Foto 1. Lapisan dermis2
Lapisan dermis disarafi dengan pelbagai saraf yang berperan
sebagai saraf sensorik yang akan menghantarkan impuls menuju sistem
saraf pusat. Antaranya adalah korpuskula ruffini, yang berperan
mendeteksi rasa panas dan ujung saraf crausse yang merupakan saraf
perasa dingin.1,3 Letak berbagai saraf ini juga tidak tersebar
merata pada seluruh bagian kulit kita. Oleh karenanya, kemungkinan
bagian tubuh yang satu kemungkinan akan lebih peka terhadap
rangsangan tertentu dibandingkan bagian lainnya.3 Misalnya, ujung
jari kita akan lebih peka terhadap sentuhan daripada kulit lutut.
Hasil dari penerimaan respon ini, reaksi fisiologi akan berlaku
untuk melindungi tubuh dari cedera.1.Wijayanti KE. Susunan saraf
fungsional. Bandung: Fakultas Keperawatan Universitas Pendidikan
Indonesia.
2.Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Review of
Medical Physicology). Edisi 22. Terjemahan: dr. Brahm U. P.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22744/3/Chapter%20II.pdf
. Diunduh pada 11 April 2014