MAKALAH HUJAN ASAM DI DAERAH KOTA MALANG Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan I Dosen Pengampu H. Ir. M. Djamil, MT Disusun Oleh : Kelompok MAHAMERU MUHAMMAD IBADURROHMAN 115090301111001 RIZA RAHMA 115090301111002 DENY DWI YULIANTO 115090313111007 REZHA PAHLEVI 115090300111026 JURUSAN FISIKA
materi kuliah fisika lingkungan yang membahas tentang kualitas dan kuantitas hujan asam
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH
HUJAN ASAM DI DAERAH KOTA MALANG
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan I
Dosen Pengampu
H. Ir. M. Djamil, MT
Disusun Oleh :
Kelompok MAHAMERU
MUHAMMAD IBADURROHMAN 115090301111001
RIZA RAHMA 115090301111002
DENY DWI YULIANTO 115090313111007
REZHA PAHLEVI 115090300111026
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
ini tepat pada waktunya. Tugas makalah yang berjudul “Hujan Asam di Daerah
Kota Malang” merupakan terstruktur mata kuliah Fisika Lingkungan I yang
diampu oleh dosen H. Ir. M. Djamil, MT.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada bapak H. Ir. M.
Djamil, MT selaku dosen mata kuliah Fisika Lingkungan yang telah membimbing
penulis hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik.
Penulis menyadari ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kepentingan kualitas dan kuantitas di masa yang akan datang.
Semoga proposal makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis serta bagi yang
menggunakannya.
Malang, November 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
Menerapkan prinsip Reduce dapat dilakukan dengan mengurangi
penggunaan sumber daya alam. Contohnya dengan mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil terutama batu bara dan minyak bumi. Telah kita ketahui bahwa
bahan bakar fosil ini paling banyak digunakan dalam kegiatan pabrik, transportasi
dan pembangkit listrik. Oleh karena itu cara paling mudah yang dapat kamu
lakukan adalah dengan menghemat listrik, menggunakan angkutan umum atau
bersepeda saat pergi ke sekolah, mengurangi penggunaan plastik.
2.) Reuse
Dengan memanfaatkan dan menggunakan kembali barang bekas kita
sudah dapat menerapkan prinsip reuse. Contohnya memakai kembali botol atau
kaleng bekas, menggunakan kotak makanan yang dapat dipakai kembali saat
kamu membeli makanan.
3.) Recycle
Jika kita tidak dapat mengurangi penggunaan suatu barang dan kita tidak
dapat menggunakan benda itu kembali maka langkah terbaik yang dapat kamu
lakukan adalah dengan melakukan daur ulang barang tersebut. Barang yang dapat
kamu daur ulang antara lain kaca, kertas, plastik dan logam.
3. Hujan di Daerah Kota Malang
Bumi membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi
Matahari ( revolusi ). Bumi, selain bergerak mengelilingi Matahari, juga bergerak
berputar terhadap sumbunya ( rotasi ). Tetapi sumbu rotasi Bumi ini tidak sejajar
terhadap sumbu revolusi, melainkan sedikit miring sebesar 23,5 derajat.
9
Akibat dari miringnya sumbu rotasi Bumi itu, Matahari tidak selalu terlihat di atas
khatulistiwa Bumi, Matahari akan terlihat berada di bagian utara dan selatan
Bumi. Selama setengah tahun, Matahari lebih banyak menerangi Bumi bagian
utara, dan setengah tahun berikutnya Matahari lebih banyak menerangi Bumi
bagian selatan.
Fenomena ini akan berulang dalam satu kali revolusi Bumi yaitu selama 1 tahun.
Jika dilihat oleh manusia di Bumi, Matahari seolah bergerak dari utara ke selatan
dan sebaliknya. Hal inilah yang dimaksud dengan gerak semu tahunan Matahari.
Gerak semu ini adalah peredaran matahari jika dilihat dari bumi sepanjang tahun.
Pada tanggal 21 Juni, matahari akan terbit di koordinat 23,5 derajat, atau sejauh
23,5 derajat arah utara dari khatulistiwa. Sebaliknya di bulan Desember tanggal
22, matahari terbit di -23,5 derajat, atau sejauh 23,5 derajat arah selatan
khatulistiwa.
Posisi kota malang dimana terletak di lintang 7,06° - 8,02° atau berada
sedikit ke selatan dari posisi garis khatulistiwa mengakibatkan kota malang
mendapatkan pengaruh yang signifikan terhadap posisi matahari selama matahari
berada di lintang selatan yaitu 22 Desember sampai 21 Maret matahari berada di
lintang selatan dimana puncaknya terjadi ketika tanggal 22 Desember. Ketika
matahari berada di lintang selatan atau di selatan negara indonesia secara umum
atau di selatan kota malang secara khususnya, maka matahari akan mengakibatkan
musim hujan di sekitar pulau jawa sebelah selatan. Hal ini terjadi disebabakan
ketika matahari berada di selatan Indonesia, maka matahari berada di atas
samudra hindia.
Ketika matahari berada di atas samudra hindia maka matahari akan
memanaskan air laut di samudra hindia. Panasnya air laut ini mengakibatkan 2
hal, yaitu yang pertama udara yang berada diatas air laut akan ikut panas dan
sebagian air laut menguap menjadi uap air dan menjadi mendung. Panasnya air
laut ini mengakibatkan tekanan udara menjadi ringan. Kemudian udara naik,
sehingga udara di lintang utara akan mengalir ke selatan melalui jalur bawah,
sehinggan pada tanggal-tanggal itu mengakibatkan kota-kota di jawa bagian
selatan berangin kencang dengan arah angin dari utara ke selatan. Udara di lintang
10
selatan yang naik tadi akan bergantian mengalir ke daerah lintang utara melalui
jalur atas. Udara dari bagian lintang selatan tadi mengalir ke utara ikut membawa
mendung yang disebabkan air laut ikut menguap tadi. Kemudian mendung ini
akan berubah menjadi hujan ketika bertemu dengan udara dari lintang selatan
yang bersuhu dingin dan bergerak kencang melalui jalur bawah tadi sehinggan
aakan turun hujan disertai dengan angin yang kencang. Posisi kota malang yang
berada di pulau jawa bagian selatan ini rawan dengan hujan yang disertai dengan
angin yang kencang.
Hujan yang terjadi di kota malang ini dapat menjadi hujan asam yang
disebabkan rekasi air hujan dengan SO2 dan NO2. Menurut Santosa (2005) proses
pemanasan meliputi loncatan listrik, pembakaran bahan bakar minyak dapat
menghasilkan gas pencemar SO2 dan NO2. Pemanasan berupa loncatan listrik
dengan suhu tinggi dapat menghasilkan gas NO2, sedangkan pembakaran bahan
bakar minyak (BBM) terutama menghasilkan gas SO2 dan hanya sedikit sebagai
SO3. Sulfur dioksida (SO2) yang berasal dari proses pembakaran bahan bakar fosil
(batu bara dan minyak bumi) dan oksida nitrogen (NOx) hasil buangan kendaraan
bermotor dapat menimbulkan gangguan bau, gangguan dalam sistem pernafasan
manusia dan menghambat pertumbuhan tanaman. Pada keadaan kelembaban
tinggi SO2 dapat membentuk asam sulfat yang sifatnya sangat korosif pada
berbagai benda –benda logam. Gas-gas polutan ini dapat bereaksi dengan uap air
maupun air hujan dan menghasilkan asam sulfat dan asam nitrat (Sutamihardja,
1986).
11
Data tingkat keasaman (pH) curah hujan pada bulan juni 2013 di atas,
hujan di daerah malang telah masuk pada katagori hujan asam, karena pH nya
dibawah pH hujan normal (5.6). Peningkatan hujan asam di kota malang menjadi
semakin parah disebabkan aktivitas penduduk kota malang. Emisi pembakaran
BBM yang dapat mengakibatkan emisi SO2 diperparah dengan penambahan
jumlah kendaraan bermotor yang semakin besar. Hal ini semakin diperparah
dengan semakin kerapnya terjadi kemacetan di jalan raya yang dapat
menyebabkan emisi SO2 semkian tinggi.
4. Kesimpulan
Hujan asam merupakan salah satu fenomena alam yang sangat
berpengaruh terhadap kelestarian makhluk hidup dan lingkungan. Hujan asam
adalah hujan dengan pH air kurang dari 5,7. Hujan asam biasanya terjadi karena
adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat dalam polusi udara. Hal ini
biasanya terjadi karena peningkatan emisi sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen
oksida (NOx) di atmosfer.
12
Hujan asam dapat dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia.
Dalam intensitas rendah hujan asam bermanfaat untuk menanggulangi pemanasan
global, namun karena aktifitas manusia khususnya dalam bidang industri dan
transportasi yang semakin lama semakin berkembang pesat menyebabkan hujan
asam intensitas tinggi yang berakibat pada kerusakan lingkungan, selain itu juga
dapat berakibat fatal pada kesehatan jika mengenai manusia. Oleh karenanya
diperlukan pencegahan untuk mengurangi fenomena hujan asam agar kelestarian
lingkungan dapat terjaga.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Hujan Asam; Penyebab dan Proses Pembentukannya. http://younggeomorphologys.wordpress.com/2011/01/15/hujan-asam-penyebab-dan-proses-pembentukannya/ (diakses tanggal 17 November 2013)
Anonim. 2013. Bahaya Hujan Asam. http://note-why.blogspot.com/2013/01/bahaya-hujan-asam.html (diakses tanggal 17 November 2013)
Nadhifah, Farah. 2013. Pengertian dan Ciri-ciri Hujan Asam. http://green.kompasiana.com/polusi/2013/05/12/pengertian-dan-ciri-ciri-hujan-asam-559174.html (diakses 17 November 2013)
Sumahamijaya, Inra. 2009. Hujan Asam Menghancurkan Bumi. http://majarimagazine.com/2009/03/hujan-asam-mencegah-global-warming-menghancurkan-bumi/ (diakses tanggal 17 November 2013)