TAHARAH PELAJARAN 1
TAHARAH
PELAJARAN 1
Standar Kompetensi1. Melaksanakan ketentuan taharah (bersuci)
Kompetensi Dasar1.1 Menjelaskan macam macam najis dan tata cara taharahnya;1.2 Menjelaskan hadas kecil dan tata cara taharahnya;1.3 Menjelaskan hadas besar dan tata cara
taharahnya;1.4 Mempraktekkan bersuci dari najis dan hadas.
TAHARAH
Indikator : 1.1.1. Menjelaskan pengertian taharah 1.1.2. Menyebutkan alat/benda yang dapat dipergunakan untuk taharah 1.1.3. Menjelaskan pengertian najis 1.1.4. Menjelaskan macam-macam najis dan cara mensucikannya 1.2.1. Menjelaskan pengertian hadas kecil dan dalilnya 1.2.2. Menjelaskan sebab-sebab hadas kecil 1.2.3. Menjelaskan pengertian wudhu dan dalilnya 1.2.5. Menjelaskan syarat wudhu 1.2.6. Menjelaskan rukun wudhu 1.2.7. Menyebutkan sunnah wudhu 1.2.8. Menjelaskan hal-hal yang membatalkan wudhu
1.3.1. Menjelaskan pengertian hadas besar dan dalilnya 1.3.2. Menjelaskan sebab-sebab hadas besar 1.3.3. Menjelaskan pengertian mandi janabah dan dalilnya 1.3.4. Menjelaskan syarat, rukun dan sunnah mandi janabah 1.3.5. Menyebutkan tata cara mandi janabah 1.3.6. Menjelaskan pengertian tayamum dan dalilnya 1.3.7. Menyebutkan syarat-syarat tayamum 1.3.8. Menyebutkan tata cara pelaksanaan tayamum 1.4.1. Mempraktikkan wudhu. 1.4.2. Mempraktikkan tayamum.
APERSEPSI
A. TAHARAHEtimologi/bahasa : Bersih atau SuciTerminologi/istilah : mensucikan badan, tempat maupun pakaian dari najis dan hadas
1. Arti Taharah
Artinya : “ … Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri” (QS. Al-Baqarah/2 : 222)
ه صلى الله عليه قال رسول اللم : الطهور شطر اإليمان، والحمد وسل
ه تمأل الميزان . (أخرجه مسلم) للArtinya : “Rasulullah saw bersabda : “Bersuci sebagian dari iman dan ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan”. (HR. Muslim)
وابين ويحب المتطهرين إن الله يحب الت
2. Alat / Benda yang dapat untuk Taharah :
a. Benda PadatSyarat benda padat yang dapat dipergunakan bersuci adalah :a. Kasar/dapat membersihkanb. Suci.
b. Benda Cair Benda cair yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah air mutlak, yaitu air
yang tidak tercampuri oleh najis seperti air sumur, air sungai, air laut dan air salju (es)
Menurut hukum Islam, air dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1). Air suci mensucikan/mutlak2). Air suci tidak mensucikan3). Air mutanajis (Air yang terkena najis)4). Air makruh/musyammas5). Air musta`mal(air yang sudah
terpakai)
3. Pengertian Najis Najis adalah sesuatu yang kotor atau dianggap kotor oleh syara’, sehingga menyebabkan tidak syahnya ibadah.
4. Macam-macam najis dan cara mensucikannya: a. Najis Mughalladzah (Najis Berat) b. Najis Mutawassithah (Najis Sedang) c. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
a. Najis Mugallazah (Najis Berat)Najis mugallazah adalah najis berat yang disebabkan oleh air liur anjing dan babi yang mengenai barang. Cara mensucikannya adalah dengan menghilangkan wujud najis tersebut kemudian dicuci dengan air bersih sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan debu.
dان dالكلب dفيه dاذا ولغ dاحدكم dطهور اناءddراب اتdd اوالهنdd بالت بع مر ddله س ddيغس
(رواه مسلم)Artinya : “Cara mensucikan bejana seseorang diantara kamu apabila dijilat anjing hendaklah dibasuh tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan debu” (HR. Muslim)
b. Najis Mutawassitah (Najis Sedang)
Najis Mutawassitah dibagi dua macam, yaitu:
1). Mutawassitah hukmiyah, yaitu najis yang diyakini adanya, tetapi tidak ada wujud ,bau, maupun warnanya, seperti air kencing yang sudah kering. Cara mensucikannya cukup dipercikkan/disiram dengan air di atasnya.
2). Mutawassitah `Ainiyyah, adalah najis mutawassitah yang masih ada wujud, bau ataupun warnanya. Cara mensucikannya adalah dibasuh dengan air sampai hilang wujud, bau dan warnanya (kecuali jika wujudnya sangat sulit dihilangkan).
Benda-benda yang termasuk najis mutawassitah :
a. Bangkai binatang darat. b. Segala macam darah kecuali hati dan limpa. c. Nanah, yaitu darah yang sudah membusuk. d. Semua benda yang keluar dari dua jalan kotoran manusia maupun hewan, yaitu kubul (jalan depan) dan dubur (jalan belakang), baik benda cair maupun benda padat. e. Segala macam minuman keras. f. Muntahan.
c. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
Yang termasuk najis mukhaffafah yaitu air kencing anak laki-laki yang hanya minum ASI dan berumur kurang dari dua (2) tahun. Cara mensucikan najis ini cukup dengan memercikkan air pada benda yang terkena najis.
ة ويرش من يغسل من بول الجاري Artinya : “Cucilah apa-apa yang terkena air kencing anakبول الغالم (رواه النساء)
perempuan, sedangkan jika terkena air kencing anak laki-laki cukup dengan memercikkan air padanya” (HR. An-Nasa`i )
B. HADAS KECIL DAN TATA CARA TAHARAHNYA
Hadas Kecil yaitu hadas yang dapat disucikan dengan cara wudhu, atau dengan tayamum.
Sebab-sebab hadas kecil :Keluar sesuatu dari jalan depan (buang air
kecil) dan jalan belakang (buang air besar) Hilang akal (karena tidur , mabuk, atau gila)Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. Bersentuhan kulit antar lawan jenis yang
bukan muhrim.
1. Ketentuan Wudhu Wudhu adalah kegiatan bersuci dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan untuk menghilangkan hadas kecil yang disertai dengan syarat-syarat dan rukun tertentu.
Firman Allah dalam Al Quran surat Al Maidah : 6
ذين آمنوا إذا قمتم إلى الصالة ها ال يا أي إلى المرافق فاغسلوا وجوهكم وأيديكم
وامسحوا برؤوسكم وأرجلكم إلى Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu …الكعبين
hendak mengerjakansalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, …” (QS. Al-Maidah/5 : 6).
2. Syarat-syarat Wudhu a.Beragama Islam b.Mumayiz (berakal sehat), yaitu orang
yang dapat membedakan hal-hal yang baik dengan hal-hal yang buruk.
c.Tidak sedang berhadas besard.Menggunakan air suci dan mensucikane.Tidak ada yang menghalangi sampainya
air ke anggota wudhu
3. Rukun Wudhu
a. Niat Wudhub. Membasuh Mukac. Membasuh kedua tangan sampai siku-
sikud. Mengusap kepalae. Membasuh kedua kaki sampai mata kakif. Tertib
4. Sunnah-sunnah Wudhua. Siwak, yaitu menggosok gigi sebelum wudhu b. Membaca “basmalah” sebelum wudhuc. Membasuh dua telapak tangand. Berkumur ( المضمضة)e. Memasukkan air ke lobang hidung dan menyemprotkannya
( اإلستنساق ) f. Mengusap seluruh kepalag. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalamh. Mendahulukan bagian kanan anggota wudhu i. Dilaksanakan masing-masing 3 kali.j. Menghadap kiblatk. Menyilang-nyilangi jari-jari tangan dan kakil. Membaca do`a sesudah wudhu.
5. Hal-Hal Yang Membatalkan Wudhu
a. Keluar sesuatu dari kubul dan duburb. Tidur pulas sampai tidak tersisa sedikitpun
kesadarannya, baik dalam keadaan duduk yang mantap di atas ataupun tidak.
c. Hilangnya kesadaran akal karena mabuk atau sakit. Karena kacaunya pikiran disebabkan dua hal ini jauh lebih berat daripada hilangnya kesadaran karena tidur nyenyak.
d. Memegang kemaluan tanpa alat.e. Sentuhan kulit lawan jenis yang bukan
muhrim
Hadas Besar yaitu hadas yang dapat disucikandengan cara mandi janabah, jika kondisi sakit atau darurat boleh diganti dengan tayamum. Sebab-sebab hadas besar, antara lain :
Melakukan hubungan suami isteri (bersetubuh) baik mengeluarkan air mani atau tidak.
Keluar sperma (mani), baik disengaja maupun tidak. Haid atau nifas (bagi wanita) Wiladah (setelah melahirkan) Meninggal dunia
C. HADAS BESAR DAN TATA CARA TAHARAHNYA
1. Ketentuan Mandi Janabah
a. Pengertian dan Dalil Mandi Mandi janabah adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat untuk menghilangkah hadas besar sesuai dengan syarat dan rukunnya.
Firman Allah surat Al-Maidah : 6
وإن كنتم جنبا ... فاطهروا ...
MUFRODATوإن كنتم
فاطهروا
جنبا DAN JIKA KALIAN
MAKA BERSUCILAH (MANDI JUNUB)
KEADAAN JUNUB
Artinya : “... dan jika kamu junub maka mandilah ...”
(QS. al-Maidah/5 : 6).
2. Sebab-sebab mandi janabah (besar) :a. Melakukan hubungan suami isterib. Keluar air mani baik disengaja maupun tidakc. Selesai menjalani masa haid dan nifas (bagi wanita)d. Orang Islam yang meninggal dunia (kecuali mati
syahid)e. Seorang kafir yang baru masuk Islam.
3. Syarat-syarat mandi janabaha. Orang yang berhadas besar dan hendak
melaksanakan salat b. Tidak berhalangan untuk mandi.
4. Rukun Mandi Janabah
a.Niatb.Meratakan air ke seluruh tubuh
5. Sunnah mandi janabah
a. Membaca basmalah sebelumnya b. Berwudhu sebelum mandi c. Menggosok seluruh badan dengan tangan d. Mendahulukan bagian kanan (saat menyiram)
baru kemudian yang kirie. Menutup aurat, di tempat yang tersembunyi
(kamar mandi).
6. Urutan Mandi Janabaha. Membasuh kedua tangan disertai dengan
niat mandi janabahb. Membasuh kemaluan dengan tangan kiric. Berwudhu d. Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3
kali dilanjutkan mandi biasa sampai rata.e. Membasuh kedua kaki dengan kaki kanan
terlebih dahulu. 7. Hikmah mandi janabah
a. Secara rohani, seseorang akan merasa terbebas dari perkara yang menurut agama Islam kurang bersih.
b. Secara jasmani, dengan mandi janabah, badan akan terasa segar kembali setelah diguyur air
8. T A Y A M U M a. Pengertian dan Dalil Tayamum
Tayamum adalah salah satu cara untuk mensucikan diri dari hadas kecil atau besar dengan menggunakan debu atau tanah yang bersih. Tayamum sebagai pengganti wudhu dan mandi janabah adalah sebagai rukhsah (keringanan) yang diberikan Allah sesuai firman-Nya :
وإن كنتم مرضى أو على سفر أو ... جآء أحد منكم من الغائط أو المستم سآء فلم تجدوا مآء فتيمموا صعيدا الن
با فامسحوا بوجوهكم وأيديكم طي... منه
MUFRODAT
أو على مرضىأو جآءسفر
أحد منكممن الغائطأو المستم
DAN JIKA KALIANوإن كنتم
SAKIT
ATAU ATAS PERJALANAN
ATAU DATANG
PADA SALAH SATU KALIAN
DARI BUANG AIR
ATAU MENYENTUH
فلم تجدوا مآء فتيمموا
با صعيدا طي بوجوهكم فامسحوا
منهوأيديكم
سآء PADA PEREMPUANالن
MAKA TIDAK KALIAN MENDAPA AIR
MAKA TAYAMUMLAH
DENGAN TANAH YANG BAIK (SUCI)
MAKA MEGUSAPLAH
PADA WAJAH DAN TANGAN KALIAN
DENGAN TANAH
Artinya : “…Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan (musafir) atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapatkan air maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci), sapulah wajahmu dan tanganmu dengan tanah tersebut …” (QS. Al-Maidah /5: 6).
b. Syarat-syarat Tayamuma. Sudah masuk waktu salatb. Kesulitan mendapatkan air atau
berhalangan memakai air karena sakit.c. Dengan tanah atau debua. Tanah atau debu tersebut harus suci dari
najis
c. Rukun Tayamuma. Niatb. Mengusap muka dengan tanah/atau debuc. Mengusap kedua tangan
d. Sebab-sebab Tayamuma. Sakit yang tidak boleh terkena airb. Berada dalam perjalanan jauh yang sulit
mendapatkan air.c. Tidak mendapatkan air untuk wudhu.
e. Cara Bertayamuma. Niat bertayamum karena hendak
mengerjakan salat. Niat cukup dilaksanakan dalam hati tetapi disunnahkan untuk melafalkan niat tersebut. Niat tayamum adalah sebagai berikut :
يمم الستباحة الصالة فرضا نويت التلله تعالى
Artinya : “Saya niat tayamum agar dapat melaksanakan salat fardu karena Allah semata”
b. Menghadap kiblat, kemudian tebarkan kedua telapak tangan satu kali pada dinding, kaca, atau benda lain yang diyakini ada debu
c. Usapkan telapak tangan satu kali pada wajah.d. Usapkan kedua tangan secara bergantian dari
bagian dalam ke bagian luar dimulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri
f. Yang Membatalkan Tayamuma. Semua hal yang membatalkan wudhu (buang air
besar/kecil, hilang akal, menyentuh kemaluan)b. Mendapatkan air (sebelum melaksanakan salat).
D. MEMPRAKTIKKAN BERSUCI 1. Praktek bersuci dari najis
a. Siapkan air untuk mensucikan najis b. Menyiapkan benda yang terkena najis c. Basuhlah benda yang tekena najis tersebut dengan air sehingga hilang wujud, warna, dan baunya. Khusus najis mugalladhah bagian yang terkena najis disiram air tujuh kali, salah satunya dicampur dengan debu
2. Praktek Wudhu
No Uraian kegiatanSkor
maksimalPelaksanaan
1 Membaca basmalah 5
2 Niat berwudhu 10
3 Membasuh kedua telapak tangan 10
4 Berkumur kumur 10
5 Membasuh muka 10
6 Membasuh kedua tangan sampai siku-siku 10
7 Mengusap kepala 10
8 Membasuh kedua telinga 10
9 Membasuh kedua kaki sampai mata kaki 10
10 Membaca doa setelah berwudhu 10
11 Tertib 5
3. Praktek Tayamum
No Uraian kegiatan Skor mak Pelaksanaan
1 Niat 15
2 Mengambil debu dan meniup 10
3 Mengusap muka 30
4 Mengambil debu dan meniup 10
6 Mengusap kedua tangan sampai
siku siku.
20
7 Membaca doa setelah tayamum 10
8 Tertib 5
TUGAS TERSTRUKTUR
1. Sebutkan rukun wudhu !2. Uraikan urutan bertayamum lengkap
dengan rukun dan sunnahnya ?3. Najis mutawasitah dibagi menjadi 2,
jelaskan ?4. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan
seseorang berhadas besar ?5. Sebutkan contoh benda padat dan benda
cair yang dapat dipergunakan untuk bersuci masing-masing minimal 5 buah ?
TUGAS MANDIRI
Amatilah benda benda najis yang ada disekitarmu kemudian kelompokkan berdasarkan jenis /macam macam najis
lihatlah beberapa jenis air yang ada disekitarmu kemudian kelompokkan berdasarkan macam-macam air
DISKUSI
1. Ahmad tadi malam mimpi keluar sperma dan pada saat pagi hari dia harus melaksanakan salat subuh. Bagaimana agar Ahmad dapat melaksanakan salat subuh dengan sah?
2. Amir pada saat main di tetangga sesudah salat dhuhur tiba-tiba terkena air liur anjing. Bagaimana agar Amir dapat melakukan salat ashar dengan sah di sore hari ?
3. Ani sedang sakit tipes yang tidak boleh terkena air. Bagaimana cara bersuci ani agar dia dapat melaksanakan salat ?