COVER LAPORAN AKHIR PROGRAM SARJANA MENGAJAR PEMENUHAN GURU PRODUKTIF SMK TAHUN 2015 DI SMK NEGERI 1 JENAR SRAGEN Oleh: ABDUL ROHMAN ANSHORY, S.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDiKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
COVER
LAPORAN AKHIR
PROGRAM SARJANA MENGAJAR
PEMENUHAN GURU PRODUKTIF SMK TAHUN 2015
DI SMK NEGERI 1 JENAR SRAGEN
Oleh:
ABDUL ROHMAN ANSHORY, S.Pd.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDiKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir yang terkait dengan
kegiatan Program Sarjana Mengajar Pemenuhan Guru Produktif SMK Tahun 2015
di SMK Negeri 1 Jenar, Kabupaten Sragen ini dengan lancar meskipun harus
menghadapi tantangan dan rintangan dalam proses membuatnya.
Laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai keadaan sekolah
baik itu keadaan fisik maupun non fisik (kegiatan mengajar dan non mengajar), selain
itu laporan ini juga berisi mengenai masalah-masalah yang dihadapi sekolah dalam
upaya meningkatkan kualitas. Dalam laporan ini penulis memberikan gambaran
bentuk pemecahan masalah dan ikut berupaya dalam memecahkan masalah yang ada
disekolah tersebut.
Penyusunan laporan awal program sarjana mengajar ini mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ketua Panitia Tim Pelaksana Program Sarjana Mengajar Pemenuhan Guru
Produktif SMK Tahun 2015.
2. Bapak dan Ibu Panitia Tim Pelaksana Program Sarjana Mengajar Pemenuhan
Guru Produktif SMK Tahun 2015.
3. Bapak Mulyono, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Jenar, Kabupaten
Sragen.
4. Bapak/Ibu Guru dan staf karyawan di SMK Negeri 1 Jenar, Kabupaten Sragen.
Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan laporan ini.
Sragen,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. iii
BAB II DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN......................................... iii
BAB III TUJUAN........................................................................................ iii
BAB IV HASIL YANG DIHARAPKAN................................................... Iii
BAB V SASARAN........................................................................................ Iii
BAB VI PROFIL SMK NEGERI 1 JENAR.............................................. Iii
BAB VII PEMBAHASAN........................................................................... Iii
BAB VIII PENUTUP................................................................................... Iii
BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi ini, masih banyak daerah di Indonesia yang masih belum
mendapatkan kesempatan untuk menikmati perkembangan dan kemajuan teknologi.
Salah satunya karena masih rendahnya kualitas sumberdaya yang ada. Rendahnya
kualitas sumber daya ini dikarenakan masih belum meratanya kesempatan untuk
mengikuti pendidikan di daerah-daerah karena keterbatasan-keterbatasan akses
pendidikan. Semakin ketatnya persaingan, dunia kerja membutuhkan tenaga kerja
yang siap untuk langsung bekerja, terutama lulusan Sekolah Kejuruan. Dengan
adanya pemekaran wilayah Indonesia, masih banyak daerah yang belum memiliki
Sekolah Kejuruan. Pada akhirnya dengan terbatasnya tenaga lulusan SMK dapat
menghambat perkembangan dunia usaha.
Direktorat P2TK merupakan direktorat yang bertanggung jawab dalam
masalah peningkatan kualitas sumber daya pendidik dan tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terkait dengan hal ini, maka dalam upaya
meningkatkan profesionalisme di bidang tenaga pendidik/guru SMK, maka pada
tahun 2015 Direktorat P2TK menyelenggarakan program kegiatan yang diberi nama
Program Sarjana Mengajar Pemenuhan Guru Produktif SMK. Program ini merupakan
program perbantuan yang dilakukan oleh Lembaga/Institusi Pendidikan yang
memiliki pengalaman dan kompetensi untuk memberikan bimbingan dan layanan
dalam bidang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) SMK, peningkatan mutu
pembelajaran, pengembangan inovasi metodologi pembelajaran, membangun sumber
belajar, peningkatan networking, dan pengembangan standar-standar pendidikan.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa SMK tersebut masih
mengalami berbagai hambatan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar,
terutama dalam pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik (guru).
Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang sedang
dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah. Permintaan dunia terhadap tenaga
siap pakai terutama pada berbagai sektor memotivasi instansi pendidikan untuk
menghasilkan generasi muda yang siap kerja di bidang tersebut. Salah satu usaha
yang sedang ditempuh pemerintah adalah dengan mengusahakan tenaga dari lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK yang dinilai mampu menghasilkan tenaga
muda yang siap kerja. Kendala yang dihadapi di Indonesia adalah rasio perbandingan
antara lulusan SMA dan SMK saat ini adalah 70:30, dimana lulusan SMA saat ini
dinilai tidak termasuk tenaga siap kerja. Hingga saat ini pemerintah tengah berusaha
untuk merubah rasio tersebut sehingga perbandingan antara lulusan SMA dan SMK
menjadi 30:70. Langkah yang telah ditempuh pemerintah antara lain dengan
memperbanyak jumlah SMK diseluruh wilayah Indonesia.
Jumlah SMK di seluruh Indonesia yang mengalami peningkatan cenderung
tidak diimbangi dengan pemantauan secara berkala sehingga banyak SMK, terutama
yang terdapat diluar wilayah Jawa kurang terpantau perkembangannya. Kenyataan di
lapangan menunjukkan bahwa beberapa SMK tersebut masih mengalami berbagai
hambatan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, terutama dalam
pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik (guru) dan kecukupan fasilitas kegiatan
belajar mengajar. Selain itu adanya anggapan dari masyarakat mengenai siswa SMK
yang berbeda dari siswa SMA menjadikan pencitraan yang kurang baik terhadap
SMK dengan berbagai alasan. Dampak yang timbul dari anggapan tersebut adalah
SMK menjadi instansi tempat yang kurang diminati dan hanya siswa yang tidak
diterima di SMA yang kemudian mendaftar di SMK karena terpaksa.
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, pada tahun anggaran 2015
Direktorat P2TK menyelenggarakan program Sarjana Mengajar SMK dengan tujuan
utama adalah mendampingi SMK yang masih baru agar SMK yang bersangkutan
dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan khususnya dalam hal
pemenuhan tenaga pengajar yang kompeten. Program ini dibiayai oleh APBN tahun
2015 dan melibatkan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan salah satu Lembaga Penyedia
Tenaga Kependidikan merasa terpanggil untuk membantu program pendampingan
SMK yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Program Sarjana Mengajar ini
diharapkan dapat menjadi suatu program yang bermanfaat baik bagi pihak DIRJEN
Pendidikan Pusat, SMK lokasi pendampingan, maupun bagi peserta yang mengikuti
program pendampingan SMK. Diharapkan dengan pelaksanaan program Praktik
Pengalaman Lapangan dan Kuliah Kerja Nyata Program Sarjana Mengajar SMK
yang ada di daerah, akan membantu peserta program ini untuk siap mengaplikasikan
pengetahuannya pada kehidupan nyata di daera
BAB II
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN
Dasar hukum pelaksanaan Program Sarjana Mengajar Pemenuhan Guru
Produktif di SMK Tahun 2015, dilandasi peraturan perundangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah.
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
7. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2008.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
12. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
13. Peraturan Presiden RI No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2004 – 2009.
14. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
15. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran APBN.
16. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah.
17. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 60/U/2002 tentang Pendirian
Sekolah.
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Koordinasi dan Pengendalian Program di Lingkungan Departemen Nasional
Tahun Anggaran 2008.
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2007 tentang Alokasi,
Klasifikasi, Mekanisme Belanja, dan Pertanggungjawaban Anggaran Belanja
Departemen Pendidikan Nasional.
21. Surat Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14/NPN/HK/2008 tanggal 24 Januari
2008 tentang Prioritas Pemberian Izin Pendirian Sekolah Menengah.
22. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 66/PB/2005 tentang mekanisme
pembayaran atas beban APBN.
23. Renstra Depdiknas 2004 – 2009.
24. Surat Dirjen Mandikdasmen No. 905/C1.C3/KU/2006 tanggal 13 Februari 2006
tentang Rekening Sekolah.
25. Road Map Direktorat P2TK 2006 – 2010.
26. RENSTRA Kemendiknas 2009 – 2015.
BAB III
TUJUAN
Tujuan dari program Sarjana mengajar ini adalah untuk membantu
kelancaran kegiatan belajar mengajar di SMK agar dapat berjalan dengan baik dan
membantu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler serta penataan administrasi sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama
program sarjana mengajar ini adalah :
1. Membantu keberlangsungan proses pembelajaran pada SMK yang masih
kekurangan tenaga pengajar, khususnya mata pelajaran kelompok produktif.
2. Penyusunan perangkat persiapan pembelajaran.
3. Peningkatan penguasaan TIK dalam proses pembelajaran.
4. Menyusun dan mengembangkan alat evaluasi.
5. Penataan sistem administrasi sekolah.
6. Pembenahan media pembelajaran.
7. Pembenahan dan penataan perpustakaan.
8. Penataan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
9. Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
10. Melakukan dokumentasi dari setiap kegiatan minimal 50 foto.
BAB IV
HASIL YANG DIHARAPKAN
Dengan program ini, hasil yang diharapkan adalah :
1. Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lebih baik dengan
indikasi meningkatnya persentase pencapaian target kurikulum dan persentase
daya serap siswa.
2. Adanya percepatan dalam upaya pencapaian janji kinerja (profil) SMK yang
telah ditetapkan.
3. Tersedianya konsep implementasi standar-standar pendidikan yang diperlukan
sekolah untuk mewujudkan target yang direncanakan.
BAB V
SASARAN
Sasaran dari program Sarjana Mengajar ini adalah SMK-SMK di Indonesia
yang masih perlu untuk didampingi dalam upaya mewujudkan terlaksananya tiga
pilar utama pendidikan nasional yaitu peningkatan mutu pembelajaran, pemerataan
akses, dan penciteraan publik. Strategi yang diterapkan untuk terlaksananya program
sarjana mengajar ini meliputi penempatan personil di SMK untuk membantu
peningkatan kualitas pendidikan agar sejajar dengan SMK lain yang lebih maju.
Program ini akan dilaksanakan selama 11 bulan atau bisa dikatakan satu tahun.
BAB VI
PROFIL SMK NEGERI 1 JENAR
I. DATA SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Jenar
2. NPNS : 20312895
3. N S S : 32.1.103.14.20.004
4. Alamat Sekolah : Jl. Tangen – Banyurip KM.08
Desa : Dawung
Kecamatan : Jenar
Kabupaten : Sragen
Provinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 57256
No.Telepon : (0271) 7557837
E-mail : [email protected]
Website : smkn1jenar.sch.id
5. Status Sekolah : Negeri
6. Waktu Belajar : Pagi
7. Sekolah didirikan tanggal : 30 Oktober 2003
Tgl./ No Surat Keputusan : 425/1175/24/2003
Yang mengeluarkan SK : Pemerintah Kab.Sragen ( Bupati
Sragen )
. 8. Komite Sekolah : Taryoko, BA
9. Akreditasi Sekolah :
1. Program Keahlian T.Perkayuan : Belum Akreditasi
2. Program Keahlian Tata Busana : B
3. Program Keahlian Multimedia : B
4. Program Keahlian Otomotif : B
10. No. NPWP Sekolah : 00.402.827.0-528.000
II. DATA SEKOLAH
1. Nama Kepala Sekolah : Mulyono, S.Pd., M.Pd
2. NIP : 19660128 1995012 1 001
3. Basic Pendidikan : S2
4. Status : PNS
5. Alamat Rumah : Karangtengah, Sragen
6. No Telepon / HP : 085729514947
7. Tgl. SK Pengang. Kep.Sek : 26 Juni 2014
Nomor SK : 821.2/12-027/2014
A. Kegiatan Mengajar (Teaching)
Kegiatan mengajar di SMK Negeri 1 Jenar jika dilihat dari hasil observasi
penulis masih kurang tertib. Kurang tertibnya dijelaskan pada sub-bab berikut
ini:
1. Guru
Guru pada dasarnya adalah sebagai fasilitator untuk peserta didik
memperoleh pengetahuan secara formal sesuai dengan masing-masing
bidang kompetensi keahliannya. Namun, pada kenyataan di SMK Negeri 1
Jenar masih ada guru yang mengajar tidak sesuai dengan kompetensi
keahliannya, hal tersebut dikarenakan masih banyak guru yang belum PNS
sehingga mereka berlomba-lomba untuk memiliki banyak jam mengajar.
Banyak guru yang meninggalkan jam mengajar hanya untuk kepentingan
pribadi seperti pekerjaan tambahan, dan ada guru yang hanya memberikan
tugas kepada peserta didik karena malas bertatap muka dengan siswa kelas
tertentu.
2. Silabus dan RPP
SMK Negeri 1 Jenar saat ini masih menggunakan kurikulum KTSP
2006 dikarenakan sekolah belum siap untuk melaksanakan kurikulum 2013
baik dari aspek pendidik maupun fasilitas sekolah belum mendukung.
3. PBM (Pelaksanaan Belajar Mengajar)
Kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Jenar dilaksanakan
pada hari Senin s/d Sabtu dengan jam masuk pukul 07.00 WIB s/d 14.15
WIB kecuali pada hari Jumat yaitu dimulai pukul 07.00 WIB s/d 11.15 WIB.
Kegiatan pembelajaran terdiri dari pembelajaran teori dan praktik dengan
masing-masing komposisi jamnya. Hasil observasi penulis pada saat jam
pelajaran masih banyak peserta didik yang diminta untuk mengikuti kegiatan
lain yang seharusnya bisa dilakukan setelah pulang sekolah, dan apabila
sekolah sedang ada kegiatan yang tidak melibatkan peran peserta didik tetap
saja pelajaran dikosongkan atau peserta didik dipulangkan sehingga pada
jam mata pelajaran tertentu kurang.
4. Evaluasi
Sistem evaluasi hasil pembelajaran teori di SMK Negeri 1 Jenar pada
umumnya sama dengan sekolah-sekolah yang ada yaitu menggunakan nilai
tugas, nilai ulangan harian, nilai ulangan tengah semester, dan nilai ulangan
akhir semester. Dari semua nilai itu dicari rata-ratanya dan digunakan untuk
nilai akhir setiap siswa, sedangkan untuk evaluasi pembelajaran praktik
diambilkan dari nilai kinerja siswa pada saat mengikuti pelajaran praktek
sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing. Kemudian dari semua
nilai yang terkumpul dicari rerata dan dijadikan nilai akhir untuk pelaporan
ke orang tua. Namun, pada kenyataannya nilai raport merupakan nilai
“dongkrak”. Tambahan nilai yang dibuat untuk menaikan nilai siswa hampir
100% dari nilai sebenarnya. Bahkan ada yang lebih dari 100%.
5. Media
Media pembelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Jenar masih dibilang kurang
baik itu untuk pembelajaran praktik maupun pembelajaran teori. Media
pembelajaran untuk teori masih menggunakan media yang primitif atau
tradisional karena masih banyak guru yang masih menggunakan metode
ceramah, mencatat maupun pemberian tugas secara terus-menerus,
seharusnya di jaman yang modern ini pembelajaran berbasis teknologi harus
dikembangkan disekolah supaya lulusan SMK itu mampu bersaing dengan
SMK swasta maupun SMK Negeri diperkotaan. Media pembelajaran untuk
praktik dari setiap prodi itu masih kurang, banyak alat-alat maupun bahan
yang digunakan untuk praktik tidak sebanding dengan jumlah siswa yang
ada, sehingga kegiatan pembelajaran praktik tidak berjalan dengan
maksimal.
B. Non Teaching
Kegiatan Non-teaching yang berlangsung di SMK Negeri 1 Jenar meliputi:
1. Administrasi Sekolah
Kegiatan administrasi di SMK Negeri 1 Jenar masih dibilang sangat
kurang banyak administrasi yang belum terekam dengan baik, baik itu untuk
siswa maupun tenaga pendidik dan karyawan disekolah tersebut.
2. Perpustakaan
Perpustakaan SMK Negeri 1 Jenar sudah memiliki fasilitasnya yang
cukup seperti kesediaan buku sudah banyak. Namun minat membaca siswa
masih tergolong sangat kurang, sehingga perpustakaan sepi.
3. Lingkungan Sekolah
Lingkungan SMK Negeri 1 Jenar saat ini dibilang belum cukup
bagus, baik lingkungan fisik maupun non fisik. Letaknya yang berada di kota
kecamatan memang membuat siswa mendapatkan suasana yang kondusif
untuk belajar, karena sekolah terletak diarea jauh jalan raya utama dan
berada dilingkungan hijau. Namun, kondisi letak ruang menjadi kendala
terhadap pengawasan siswa saat berada disekolah. Hal ini disebabkan karena
letak ruang guru beserta ruang kepala sekolah diatas dan ruang kelas berada
dibawah, jarak ruang guru dengan kelas lumayan jauh, dan masih belum ada
pagar pembatas yang mengelilingi sekolah membuat siswa leluasa untuk
pergi keluar sekolah tanpa diketahui guru.
Lingkungan non fisik dilihat dari tenaga pendidik dan karyawan
yang masih belum disiplin, sehingga siswa juga kurang disiplin.
4. Ekstrakurikuler
Ada beberapa ekstrakurikuler yang berjalan di SMK Negeri 1 Jenar yaitu:
a. Pramuka
b. OSIS
c. Olahraga
5. Pencitraan SMK
SMK Negeri 1 Jenar merupakan satu-satunya sekolah tingkat
menengah di kecamatan Jenar. Sehingga SMK Negeri 1 Jenar dimata
masyarakat sekitar adalah Sekolah Kejuruan yang sudah cukup baik dan
banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut. Saat ini
ada sekitar 451 siswa yang bersekolah di SMK ini.
BAB VII
PELAKSANAAN KEGIATAN
Uraian kegiatan yang dilaksanakan selama pelaksanaan program Sarjana
Mengajar SMK di SMK N 1 Jenar Sragen adalah:
1. Mengajar mata pelajaran produktif
Kegiatan akademik yang dilaksanakan adalah mengajar beberapa mata pelajaran
dan membantu dalam praktek yang berbifat team teaching. Selama berada di
sekolah, pelajaran yang diampu adalah Gambar Teknik dan Mekanika Teknik
ditambah Fisika pada semester gasal. Kemudian Membuat Gambar Kerja dan
Daftar Komponen pada semester genap.
2. Membantu menata alat dan peralatan di bengkel
Tidak adanya toolman atau yang bertanggung jawab menata alat setelah siswa
melaksanakan praktek, membuat guru harus menata dan merawat alat serta
peralatan sendiri. Selama berapa disekolahan peserta program membantu dalam
penataan alat dan peralatan dibengkel.
3. Penataan Ruang Bengkel Teknik Konstruksi Kayu
Penataan ruang bengkel Teknik Konstruksi Kayu termasuk susah karena
keterbatasan ruang yang sempit. Saat itulah peserta program sarjana mengajar
SMK membantu menata ruang bengkel otomotif.
4. Membantu guru dalam membuat PTK
Kurangnya pemahaman guru terhadap PTK dan diharuskannya guru dalam
membuat PTK yang berguna untuk kenaikan pangkat bagi guru PNS, sehingga
peserta membantu guru dalam menyusun PTK sesuai yang pengetahuan yang
diperoleh di kampus selama kuliah.
5. Ikut serta dalam kegiatan sekolah non akademik
Keikutsertaan dalam kegiatan non akademik berupa mengawasi UTS, pengawas
UAS, kunjungan industri, kegiatan kemah siswa, serta kegiatan rapat, dan
kegiatan lainnya.
6. Ikut serta dalam sosialisasi ke beberapa SMP di Kec. Jenar, Tangen dan
Kecamatan Mantingan, Ngawi.
Dalam menyambut tahun ajaran baru SMK Negeri 1 Jenar melakukan sosialisasi
atau promosi sekolahan kepada beberapa SMP di Kecamatan Jenar, Tangen dan
Kecamatan Mantingan, Ngawi. Peserta program sarjana mengajar dilibatkan
dalam sosialisasi tersebut.
BAB VII
HASIL KEGIATAN
Uraian nilai positif hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Berikut adalah tabel
perbedaan sebelum dan sesudah kegiatan yang dilaksanakan adalah:
NO KEGIATAN SEBELUM SESUDAH
BAB VIII
KESAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESAN
Kesan peserta selama melaksanakan program di SMK Negeri 1 jenar
adalah sebagai berikut:
1. Masih banyak sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana. Sehingga
pembelajaran dilaksanakan dengan apa adanya.
2. Lingkungan tempat tinggal siswa berpengaruh dalam keinginan siswa untuk
sekolah serta minat siswa untuk belajar.
3. Tidak semua guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
B. SARAN
Saran peserta untuk kelanjutan program ini adalah sebagai berikut:
1. Program sarjana mengajar untuk SMK harus terus dilaksanakan untuk
memberi pengalaman sarjana muda yang ingin berkecimpung dalam dunia
pendidikan.
2. Pemberian pantauan yang berkala sehingga peserta ketika ada kesulitan dapat
berkonsultasi kepada pembimbing program.
C. PENUTUP
Uraian diatas menggambarkan pelaksanaan kegiatan yang peserta
program lakukan selama berada di SMK N 1 Jenar Sragen. Di mana sekolah
berapa dipinggiran kota Sragen dan memiliki beberapa permasalahan mendasar.
Demikian laporan ini dibuat berdasarkan pengalaman langsung peserta di SMK
Negeri 1 Jenar Sragen.
LAMPIRAN FOTO