iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................... i DAFTAR ISI................................................. iii DAFTAR TABEL.............................................. viii DAFTAR GAMBAR........................................................ ......................................................xiv
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................xiv
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Talagabodas Tahun 2012.......................................7
Tabel 1.2 Jumlah Ketenagaan yang Ada di UPT Puskesmas Talagabodas...............................8
Tabel 1.3 Pencapaian Retribusi UPT Puskesmas Talagabodas Tahun 2012...........................10
Tabel 1.4 Pencapaian Anggaran APBD Kota Bandung UPT Puskesmas Talagabodas Tahun
6 Penerimaan Honorarium Pel. Gimul 13474000 13474000 1007 Penerimaan Honorarium Pel. Kasus Umum 76422000 76422000 1008 Honor BOK 18858500 18858500 1009 Terima penggantian uang pajak STNK 536000 536000 100
10 Kupon BBM, Kendaraan 420 lbr x 4 420 lbr x 4 10011 Penerimaan uang lembur BPB 1725000 1725000 10012 Penerimaan uang audit Sanitasi 650000 650000 10013 Uang Penjaringan 600000 600000 10014 Bantuan PMT BanGub 6300000 6300000 10015 Honor Kader PMT Pemulihan BanGub 6290000 6290000 10016 Honor Kader PMT BanProf 2100000 2100000 10017 Honor Petugas BPB 621000 621000 100
Jumlah187.882.500 187.882.500
100Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Talagabodas Tahun 2012
Tabel 1.4 menggambarkan bahwa pencapaian anggaran APBD kota
Bandung tahun 2012 memenuhi target.
12
Tabel 1.5 Pencapaian Anggaran APBD Provinsi Jawa Barat (Ban.Gub) UPT Puskesmas Talagabodas tahun 2012Kegiatan Target (Rp) Realisasi (Rp) % Pelatihan Dokcil 2.335.000 2.335.000 100 Pelatihan pemeriksaan mata nihil nihil - Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Talagabodas Tahun 2012
Tabel 1.5 menggambarkan bahwa bantuan gubernur dalam bentuk
intervensi program pelatihan dokcil terencana seluruhnya, sedangkan pelatihan
pemeriksaan mata tidak dapat.
Tabel 1.6 Pencapaian Anggaran APBN UPT Puskesmas Talagabodas tahun 2012
Sumber Dana Target (Rp) Realisasi (Rp) % BOK 225.000.000 225.000.000 100
Sumber: Laporan Tahunan UPT Puskesmas Talagabodas Tahun 2012
Tabel 1.6 menggambarkan bahwa pencapaian anggaran APBN UPT
Puskesmas Talagabodas tahun 2012 sudah mencapai target.
Tabel 1.7 Pelayanan Jamkesmas UPT Puskesmas Talagabodas tahun 20126
Sumber Dana Penyerapan DanaNo Jenis Rekening Jumlah No Jenis Kegiatan Jumlah1 BRI-1 nihil 1 RJTP nihil2 BRI-2 nihil 2 Persalinan nihil
3 Mandiri nihil 3 Manajemen dan Ops. Puskesmas nihil
4 PT Pos nihil 4 Perbaikan Gizi dan Revitalisasi Pyd nihil
pengawasan (controlling) dan penilaian (evaluation). Proses dilaksanakan dengan
mendayagunakan semua sumberdaya serta potensi yang ada agar dapat memberi
pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
1.3.2.1 Perencanaan
Perencanaan adalah proses merumuskan tujuan umum dan khusus
organisasi, membuat rencana dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dan
24
mengembangkan rencana kegiatan organisasi. Rencana kerja Talagabodas berupa
program upaya kesehatan yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 1.19 Perencanaan Upaya kesehatan Dasar (Basic Six)No. Program Indikator Kerja1. Upaya PromKes Pembinaan dan pemantauan PHBS (rumah tangga)
Validasi PHBS rumah tanggaPengadaan sarana penyuluhanPendataan PHBS rumah sehatEvaluasi hasil pendataan PHBS rumah tangga sehatPembinaan Posyandu dan PosbinduRevitalisasi dan pelatihan kader PosyanduPembinaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)Pengembangan RW Siaga AktifSDM dan MMRW dalam pengembangan RW SiagaPembentukan RW SiagaPelatihan kegawatdaruratanPembinaan Keluarga SiagaPembinaan RW SiagaPenyuluhan ASI Eksklusif
No. Program Indikator KerjaPenyuluhan kelompok tentang bahaya perokok pasif, pentingnya Kawasan Tanpa Rokok (KTR)Penyuluhan kelompok tentang pentingnya NAPZA di sekolahPenyuluhan kelompok tentang pentingnya imunisasiPenyuluhan Kelompok tentang HIV/AIDSPelatihan menggunakan media promosi kesehatan bagi KaderPosyandu
2. Upaya KesLing Pendataan institusi dan tempat-tempat umumPendataan sarana kesehatan swastaPemeriksaan sampel air bersihPemeriksaan sampel makanan minuman jajanan anakPengawasan depot air minumPengawasan jamban keluarga dan saluran pembuangan air limbahPenyuluhan program sanitasi lingkunganPenyuluhan SPALPenyuluhan jamban keluarga
3. Upaya KIA-KB Pembinaan BPSKunjungan rumahPembentukan kelas ibu hamil dan balitaPelaporanPeningkatan cakupan K4Penyuluhan persalinan oleh NakesPencapaian cakupan K4Pencapaian cakupan neonatus,nifas dan bayiPembentukan kelas ibu hamil dan balitaPembentukan kelas ibu hamil dan balitaPelatihan Kader KPKIAPelatihan PWS KIA
Pelatih kader PMO PosyanduPelayanan logistik imunisasiPelatihan Kader JumantikPerawatan coldchainPembuatan PWSPelayanan Program BIASP.E pada KIPIPenanganan kasus DBD UPTPemeriksaan jentik berkala Rapat persiapan PSNPencatatan form kartu pemeriksaan jentikPemantauan penyakit berpotensi wabah
No. Program Indikator KerjaTransport pengambilan laporan ke BDSRapat persiapan konsolidasi kegiatan PSNPembuatan spanduk Gertak PSNK3JHCare sellingPengadaan form MTBSPeningkatan surveilan dan penanggulangan wabahPenjaringan suspek TB oleh kader dan petugas kesehatanPelatihan kader PMOPengadaan OATPelacakan mangkirPemeriksaan kontak serumah
Pelatihan guru UKSPelatihan DokcilRevitalisasi program guru UKSPenjaringan sekolahPeningkatan cakupanPemeriksaan berkala SDPertemuan teknis tim UKS se-KecamatanPenilaian sekolah sehatiPengadaan sarana kesehatan anak dan remajaPelatihan DIDTK
26
Pembinaan kelompok olahraga
2. Jiwa Pelatihan petugas dalam pengelolaan kesehatan jiwa
3. Gigi & Mulut Pelatihan petugas tentang peningkatan kesehatan gigi dan mulut
4. Mata Pelatihan petugas untuk skrining penderita katarak
cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani, cakupan kunjungan bayi,
cakupan kunjungan anak balita, dan cakupan peserta KB aktif.
1. Kesehatan Ibu
A. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Di Wilayah UPT Puskesmas
Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang telah medapatkan
pelayanan antenatal paling sedikit empat kali dengan anjuran minimal satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan
ketiga umur kehamilan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Standar
pelayanan yang harus diberikan kepada ibu hamil pada saat kunjungan K4 adalah:
42
1. Timbang dan ukur tinggi badan
2. Pengukuran tekanan darah
3. Skrining status imunisasi TT
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan)
6. Temu wicara (konseling)
7. Tes laboratorium sederhana (Hb, protein urin, dan berdasarkan indikasi
HbsAG, Sifilis, HIV, Malaria, TBC)
Tabel 1.32 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Di Wilayah Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan26 49 28 103 461 22.34% 23.75% -1.41%Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasarkan tabel 1.32, ibu hamil yang menjadi sasaran untuk K4 di
wilayah UPT Puskesmas Talagabodas berjumlah 461 orang. Ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan K4 pada bulan Oktober hingga Desember 2012 berjumlah
103 ibu hamil dengan cakupan sebanyak 22.34%. Target satu tahun yang harus
dipenuhi adalah sebesar 95% maka dari itu target yang harus dipenuhi untuk tiga
bulan adalah sebesar 23.75%. Dari tabel diatas, didapatkan kesenjangan untuk
cakupan kunjung ibu hamil K4 di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode
Oktober-Desember 2012 sebanyak 1.41%.
B. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Di UPT Wilayah
Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012
43
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan
komplikasi kebidanan risiko tinggi yang ditangani di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitive sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Komplikasi kebidanan yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu
bersalin, dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi
dalam kehamilan dapat berupa :
1. Komplikasi dalam kehamilan: Abortus, hiperemesis gravidarum,
perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat
waktu, dan ketuban pecah dini.
2. Komplikasi dalam persalinan: Kelainan letak janin, perdarahan paska
persalinan, partus macet (distosia), infeksi berat, hipertensi dalam
kehamilan, persalinan premature, dan kehamilan ganda.
3. Komplikasi dalam nifas: Hipertensi dalam kehamilan, infeksi nifas, dan
perdarahan post partum lanjut.
Tabel 1.33 Cakupan komplikasi kebidanan Yang Ditangani Di Wilayah Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan1 2 6 9 92 9.78% 20.00% -10.22%Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasarkan tabel 1.33, sasaran untuk komplikasi kebidanan yang
ditangani di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas berjumlah 92 orang.
Komplikasi kebidanan yang ditangani di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas
pada bulan Oktober hingga Desember 2012 berjumlah 9 dengan cakupan
sebanyak 9.78%. Target satu tahun yang harus dipenuhi adalah sebesar 80% maka
44
dari itu target yang harus dipenuhi untuk tiga bulan adalah sebesar 20.00%. Dari
tabel diatas, didapatkan kesenjangan untuk cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember
2012 sebanyak 10.22%.
C. Cakupan Pertolongan Pesalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Wilayah
UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.Pertolongan persalinan adalah proses
pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan.
Tenaga kesehatan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan sesuai
standar.
Tabel 1.34 Cakupan Pertolongan Pesalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan48 44 27 119 440 27.05% 22.50% +4.55 %Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasasarkan tabel 1.34, sasaran untuk pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas berjumlah 440 orang.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Talagabodas
periode Oktober-Desember 2012 berjumlah 119 orang dengan cakupan sebanyak
27.05%. Target satu tahun yang harus dipenuhi adalah sebesar 90% maka dari itu
target yang harus dipenuhi untuk tiga bulan adalah sebesar 22.50%. Dari table
45
diatas, dapat disimpulkan bahwa cakupan yang didapat telah melebihi target
sebesar 4.55% untuk cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012.
D. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Wilayah UPT Puskesmas
Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012
Cakupan pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal
pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar.
Pelayanan nifas setidaknya diberikan 3 kali, dimulai dari 6 jam paska persalinan
sampai 3 hari kemudian, satu kali pada 4-28 hari setelah persalinan, dan satu kali
pada 29-42 hari setelah persalinan.Pelayanan juga meliputi pemberian Vitamin A
sebanyak 2 kali serta persiapan dan/ atau pemasangan KB pasca persalinan.
Dalam pelaksanaan pelayanan nifas dilakukan juga palayanan neonates sesuai
standar sedikitnya 3 kali. Kali pertama pada 6-48 jam setelah lahir, kali kedua 3-7
hari dan kali ketiga 8-28 hari setelah lahir yang dilakukan difasilitas kesehatan
maupun kunjungan rumah.
Tabel 1.35 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan48 44 27 119 440 27.05% 22.50% +4.55%Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasasarkan tabel 1.35, sasaran untuk pelayanan ibu nifas di wilayah
UPT Puskesmas Talagabodas berjumlah 440 orang. Pelayanan ibu nifas di
wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012 berjumlah
119 dengan cakupan sebanyak 27.05%. Target satu tahun yang harus dipenuhi
46
adalah sebesar 90% maka dari itu target yang harus dipenuhi untuk tiga bulan
adalah sebesar 22.50%. Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa cakupan yang
didapat telah melebihi target sebesar 4.55% untuk cakupan pelayanan ibu nifas di
wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012.
2. Kesehatan Anak
A. Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN1) Di Wilayah UPT Puskesmas
Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012
Cakupan kunjungan neonatal 1 (KN1) adalah cakupan neonatus (0-28
hari) yang mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar pada 6-48
jam setelah lahir di suatu wilayah kerja puskesmas. Pelayanan kesehatan
neonatus adalah pemberian pelayanan kesehatan segera setelah lahir yang meliputi
pemeriksaan bayi baru lahir, manajemen asfiksia dan BBLR, inisiasi menyusu
dini, pencegahan hipotermia dan infeksi, pemberian vitamin K1, pemberian
imunisasi HB0, pemberian salep mata serta rujukan kasus komplikasi. Pelayanan
kesehatan kunjungan neonatus diberikan pada masa 6 jam sampai dengan 28 hari
setelah kelahiran sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun. Pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar adalah pelayanan kepada
neonatus sedikitnya 3 kali yaitu kali pertama pada 6-48 jam setelah lahir, kali
kedua pada hari 3-7 dan kali ketiga pada hari 8-28. Pelayanan kesehatan neonatal
adalah pelayanan kesehatan dasar bagi neonatus sesuai standar Manajemen
Terpadu Bayi Muda termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan
mata, perawatan tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada
47
saat lahir, pemberian imunisasi HB0 bila tidak diberikan pada saat lahir serta
konseling.
Tabel 1.36 Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN1) Di UPT Wilayah Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan48 44 27 119 406 29.31% 22.50% +6.81%Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasasarkan tabel 1.36, sasaran untuk kunjungan neonatal 1 (KN1) di
wilayah UPT Puskesmas Talagabodas berjumlah 406 orang. Kunjungan neonatal
1 (KN1) di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember
2012 berjumlah 119 orang dengan cakupan sebanyak 29.31%. Target satu tahun
yang harus dipenuhi adalah sebesar 90% maka dari itu target yang harus dipenuhi
untuk tiga bulan adalah sebesar 22.50%. Dari table diatas, dapat disimpulkan
bahwa cakupan yang didapat telah melebihi target sebesar 6.81% untuk cakupan
kunjungan neonatal 1 (KN1) di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode
Oktober-Desember 2012.
B. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Di Wilayah UPT Puskesmas
Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012
Cakupan kunjungan neonatal lengkap adalah cakupan neonatus (0-28 hari)
yang telah mendapatkan 3 kali pelayanan kunjungan neonates pada 6-48 jam, 3-7
hari, 8-28 hari sesuai standar di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu
tertentu. Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan dasar bagi
neonatus sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda termasuk ASI ekslusif,
48
pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat, pemberian
vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi HB0
bila tidak diberikan pada saat lahir.
Tabel 1.37 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan48 44 27 119 406 29.31% 22.50% +6.81 %Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasarkan tabel 1.37, sasaran untuk kunjungan neonatal lengkap di
wilayah UPT Puskesmas Talagabodas berjumlah 406 orang. Kunjungan neonatal
lengkap di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember
2012 berjumlah 119 dengan cakupan sebanyak 29.31%. Target satu tahun yang
harus dipenuhi adalah sebesar 90% maka dari itu target yang harus dipenuhi untuk
tiga bulan adalah sebesar 22.50%. Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa
cakupan yang didapat telah melebihi target sebesar 6.81% untuk cakupan neonatal
lengkap di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember
2012.
C. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani Di Wilayah
UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus
dengan komplikasi di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu yang
ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di sarana pelayanan
kesehatan. Komplikasi pada neonatus merupakan neonatus dengan penyakit dan
kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecatatan, dan kematian. Neonatus
49
dengan komplikasi adalah neonatus yang mengalami asfiksia, ikterus, hipotermia,
tetanus neonatorum, infeksi, trauma lahir, dan BBLR ( berat baan lahir rendah
<2500 gr), sindroma gangguan pernapasan, kelainan congenital maupun yang
termasuk klasifikasi kuning pada MTBM/MTBS. Neonatus yang ditangani adalah
neonatus dengan komplikasi yang ditangani dan mendapatkan pelayanan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih seperti dokter, bidan, dan perawat di sarana
kesehatan.
Pada tabel 1.38, pada bulan Oktober hingga Desember 2012 di wilayah
UPT Puskesmas Talagabodas tidak ada neoatus dengan komplikasi, sehingga
tidak ada cakupan yang didapat, sedangkan target untuk satu tahun sebesar 100%.
Tabel 1.38 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan0 0 0 0 61 0% 25% 0%Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
D. Cakupan Kunjungan Bayi Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas
Periode Oktober – Desember 2012
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan paling sedikit 4 kali di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun. Setiap bayi memperoleh pelayanan
kesehatan minimal 4 kali, yaitu satu kali pada umur 29 hari hingga 3 bulan, satu
kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan, dan satu kali pada umur
9-11 bulan. Kunjungan bayi dapat dilakukan di sarana pelayanan kesehatan seperti
50
polindes, puskesmas, posyandu, rumah bersalin, dan rumah sakit. Pada setiap
kunjungannya, bayi mendapatkan pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi
dasar, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayi, perawatan dan pemberitahuan tanda bahaya bayi sakit,
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, serta pemberian vitamin A kapsul
biru pada usia 6-11 bulan .
Tabel 1.39 Cakupan Kunjungan Bayi Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan52 66 60 178 498 35.74% 22.50% +13.24%Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasarkan tabel 1.39, sasaran untuk kunjungan bayi di wilayah UPT
Puskesmas Talagabodas berjumlah 498 orang. Kunjungan bayi di wilayah UPT
Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012 berjumlah 178 orang
dengan cakupan sebanyak 35.74%. Target satu tahun yang harus dipenuhi adalah
sebesar 90% maka dari itu target yang harus dipenuhi untuk tiga bulan adalah
sebesar 22.50%. Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa cakupan yang didapat
telah melebihi target sebesar 13.24% untuk cakupan kunjungan bayi di wilayah
UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012.
E. Cakupan Kunjungan Anak Balita Di Wilayah UPT Puskesmas
Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012
Cakupan kunjungan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,
51
pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, serta pemberian Vitamin A 2
kali setahun.
Tabel 1.40 Cakupan Kunjungan Anak Balita Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan152 145 130 427 1792 23.66% 22.50% +1.16%Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasarkan tabel 1.40, sasaran untuk kunjungan balita di wilayah UPT
Puskesmas Talagabodas berjumlah 1792 orang. Kunjungan balita di wilayah UPT
Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012 berjumlah 427 orang
dengan cakupan sebanyak 23.66%. Target satu tahun yang harus dipenuhi adalah
sebesar 90% maka dari itu target yang harus dipenuhi untuk tiga bulan adalah
sebesar 22.50%. Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa cakupan yang didapat
telah melebihi target sebesar 1.16% untuk cakupan kunjungan balita di wilayah
UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012.
3. Keluarga Berencana
A. Cakupan Peserta KB Aktif Di Wilayah Puskesmas Talagabodas
Periode Oktober – Desember 2012
Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB aktif dibandingkan
dengan jumlah pasangan usia subur di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun. Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang salah satu
pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat
kontrasepsi tersebut. Pasangan usia subur adalah suami isteri, yang isterinya
berusia 15-49 tahun.
52
Tabel 1.41 Cakupan Peserta KB Aktif Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober – Desember 2012Okt Nov Des Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan139 189 173 501 6076 8.25% 23.75% -15.50%Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Talagabodas Periode Oktober - Desember 2012
Berdasasarkan tabel 1.41, sasaran untuk peserta KB aktif di wilayah UPT
Puskesmas Talagabodas berjumlah 6076 orang. Peserta KB aktif di wilayah UPT
Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012 berjumlah 501 orang
dengan cakupan sebanyak 8.25%. Target satu tahun yang harus dipenuhi adalah
sebesar 95% maka dari itu target yang harus dipenuhi untuk tiga bulan adalah
sebesar 23.75%. Dari table diatas, didapatkan kesenjangan untuk cakupan peserta
KB aktif di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember
2012 sebanyak 15.50%.
Gambar 1.5 Grafik Penggunaan Kontrasepsi Di Wilayah UPT Puskesmas Talagabodas Periode Oktober-Desember 2012
53
Dari grafik diatas, didapatkan bahawa penggunaan kontrasepsi yang paling
banyak di wilayah UPT Puskesmas Talagabodas periode Oktober sampai
Desember adalah suntikkan.
1.3.3.4 Upaya Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
A. Imunisasi bayi
Tabel 1.41 menunjukkan hasil imunisasi bayi pada bulan Oktober 2012
sampai Desember 2012 di Puskesmas Talagabodas.
Tabel 1.42 Hasil imunisasi di Puskesmas Talagabodas pada periode Oktober - Desember 2012Kegiatan Hasil
Dari bulan Oktober sampai dengan Desember, dilakukan 10 kali
pemeriksaan dan pengobatan, 22 kali dilakukan rujukan dan konsultasi. Upaya
kesehatan jiwa keluar dengan melakukan 4 penyuluhan khusus dan 3 kali
kunjungan rumah di wilayah kerja Puskesmas Talagabodas.
5. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Penjaringan usaha kesehatan anak sekolah adalah serangkaian kegiatan
pemeriksaan kesehatan pada peserta didik yang meliputi pemeriksaan keadaan
umum, pengukuran tekanan darah dan denyut nadi, penilaian status gizi,
pemeriksaan gigi dan mulut dan pemeriksaan indera.Penjaringan kesehatan
dilakukan satu tahun sekali pada awal tahun pelajaran terhadap siswa kelas 1 SD.
Tabel 1.64 Cakupan sekolah yang melaksanakan Penjaringan Kesehatan di wilayah Puskesmas Talagabodas pada periode Oktober-Desember tahun 2012Jumlah SD Jumlah SD Cakupan Target Kesenjangan
Berdasarkan tabel 1.64, 100% sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas
Talagabodas melakukan penjaringan kesehatan dengan kesenjangan sebanyak
+20%.
6. Upaya Kesehatan Gigi
Dari bulan Oktober sampai Desember, terdapat 452 kasus baru yang
mendapatkan pelayanan upaya kesehatan gigi di Puskesmas Talagabodas.
Pelayanan yang diberikan melebihi target dengan kesenjangan sebanyak +18.4%.
Tabel 1.65 Cakupan pelayanan upaya kesehatan gigi di Puskesmas Talagabodas pada periode bulan Oktober sampai dengan Desember 2012Kegiatan Jumlah Sasaran Target(%) Cakupan(%) Kesenjangan(%)Pelayanan 452 1042 25 43,4 +18,4
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang dijalankan
Puskesmas Talagabodas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan kebugaran jasmani melalui aktifitas fisik dan atau olahraga.
70
Di Puskesnas Talagabodas,tidak dilakukan kegiatan upaya kesehatan
olahraga dari bulan Oktober hingga Desember 2012.
10. Upaya Kesehatan Tradisional
Upaya kesehatan tradisional adalah cara menanggulangi masalah
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dengan pengobatan dan atau
perawatan dengan cara dan obat cara lain diluar ilmu kedokteran yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun-menurun secara empiris
yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.
Tabel 1.70 Cakupan Pengobatan Tradisional Terdaftar di Puskesmas Talagabodas pada periode Oktober-Desember 2012Bulan Sasaran Target (%) Cakupan(%) Kesenjangan (%)
Pada periode Oktober sampai dengan Desember 2012, terdapat 14
pengobat tradisional terdaftar di Puskesmas Talagabodas.
1.4 Identifikasi Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai kesenjangan antara pencapaian dan target.
Pada dasarnya identifikasi masalah adalah kegiatan untuk mengumpulkan
masalah. Dalam pelaksanaan kegiatan, Puskesmas masih menghadapi beberapa
masalah, yaitu masalah dalam program (pelayanan) kesehatan dan kesehatan.
Masalah pelayanan kesehatan adalah masalah yang berhubungan dengan
71
pelaksaanaan manajemen dalam program pelayanan kesehatan. Masalah
kesehatan berhubungan dengan kesakitan, kematian, atau kejadian luar biasa.
Tujuan dari identifikasi masalah adalah mengetahui masalah-masalah
kesehatan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan program pelayanan
kesehatan.
Tahap selanjutnya setelah identifikasi masalah yaitu proses klarifikasi dan
konfirmasi. Klarifikasi adalah menghilangkan atau memperjelas masalah yang
belum atau tidak jelas sehingga tidak timbul masalah yang tumpang tindih.
Konfirmasi yaitu penentuan dukungan data yang ada terhadap setiap masalah
yang sudah diklarifikasi. Tujuannya adalah membuktikan bahwa memang benar
telah terjadi masalah kesehatan. Langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas
masalah yang akan ditanggulangi.
1.4.1 Identifikasi Masalah di Puskesmas Talaga Bodas
1.4.1.1 Identifikasi Masalah Kesehatan
Identifikasi masalah kesehatan dapat dilihat dari jumlah absolut kesakitan
(morbiditas), jumlah absolut kematian (mortalitas) dari masalah kesehatan yang
menjadi komitmen global, komitmen nasional dan masalah kesehatan spesifik
daerah serta status gizi masyarakat.
1.4.1.1.1 MortalitasAngka kematian (Mortalitas) merupakan suatu indikator status kesehatan
dan sekaligus sebagai indikator kependudukan.
72
Beberapa jenis angka kematian yang mempunyai kepekaan lebih terhadap
masalah kesehatan, antara lain :
angka kematian bayi (AKB)
angka kematian balita (AKABA)
angka kematian ibu (AKI)
angka kematian kasar
Angka kematian tersebut, biasanya didapatkan dari hasil survey. Untuk
tingkat Puskesmas, dalam melakukan analisis kematian dapat digunakan jumlah
kematian dari program KIA maupun dari laporan kematian.
Tabel 1.71 Jumlah Kematian di Wilayah Kerja Puskesmas Talagabodas Periode Oktober-Desember 2012No Jenis kematian Oktober November Desember Total1 Jumlah Kematian
Berdasarkan data jenis angka kematian terbanyak tahun 2012, sebanyak 22
kematian kasar dicatat dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Talaga
Bodas dengan penyebab kematian terbanyak disebabkan oleh usia lanjut sebanyak
9 kematian dan penyakit jantung sebanyak 5 kematian. Pada Oktober hingga
Desember 2012 tidak ada kematian bayi usia kurang dari 1 tahun, anak balita dan
kematian ibu melahirkan.
1.4.1.1.2 Morbiditas
Morbiditas atau angka kesakitan adalah jumlah orang yang terkena
penyakit tertentu. Morbiditas juga menentukan derajat kesehatan suatu daerah.
Untuk menentukan morbiditas di wilayah kerja UPT Puskesmas Talagabodas
digunakan data mengenai 10 penyakit terbanyak, yang dapat dilihat di tabel
berikut.
Tabel 1.73 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Talagabodas periode Oktober-Desember 2012
No Jenis Penyakit Jumlah kasus1 Hipertensi 14032 Infeksi Saluran pernapasan Akut (ISPA) 13673 Penyakit Pulpa 8354 Gastritis 6745 Mialgia 4536 Diare 2697 Dermatitis lain, tidak spesifik 2428 Nasofaringitis Akut (Common Cold) 211
1.4.1.1.3 Status GiziStatus gizi di wilayah kerja Puskesmas Talagabodas selama periode
Oktober-Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.75 Masalah Gizi di Puskesmas Talagabodas Oktober-Desember 2012 MASALAH GIZI Oktober November Desember1 Balita gizi buruk yang ditangani/ mendapat
perawatan 3 3 3
2 Balita Gizi Buruk yang meninggal 0 0 03 Balita Gizi Kurang 11 9 16
pada tahun 2012 tidak mencapai target karena pelayanan Jamkesmas sudah mulai
banyak digunakan.
1.4.2.1.4 Masalah Pencatatan dan Pelaporan
Sistem pencatatan dan pelaporan baik di dalam gedung dan di luar gedung
Puskesmas Talaga Bodas sudah dilaksanakan telah berjalan mengikuti alur yang
seharusnya. Akan tetapi masih ada beberapa data dari pelaksanaan program di
Puskesmas yang tidak lengkap.
1.4.2.2 Identifikasi Masalah Pelayanan Kesehatan
79
Masalah Pelayanan dilihat dari angka kesenjangan tiap-tiap program.
Rincian masalah pelayanan kesehatan yang terdapat di Puskesmas Talagabodas
dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 1.76 Masalah Pelayanan Kesehatan (Output)No Indikator Kesenjangan 1 Cakupan/Pemberdayaan Individu Keluarga melalui
kunjungan rumah-36.2
2 Penyuluhan kesehatan kelompok dalam gedung -33.33 Cakupan inspeksi rumah sehat -27.014 Balita ditimbang (D/S) -23.735 Cakupan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan
kelompok oleh petugas di masyarakat-23.5
6 Cakupan peserta KB aktif -15.57 KADARZI -12.28 Cakupan inspeksi SPAL -11.359 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani -10.22 10 Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat
melalui persentase (%) desa siaga aktif (untuk kabupaten)/kelurahan
-4.9
No Indikator Kesenjangan 11 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) -4.4512 Pelayanan Pemeriksaaan Laboratorium Puskesmas -4.35
1.5 Prioritas Masalah
1.5.1 Prioritas Masalah Kesehatan
Prioritas masalah kesehatan dilakukan dengan menggunakan teknik
skoring, yaitu teknik PAHO (Pan American Health Organization). Teknik PAHO
mempunya 4 indikator yaitu magnitude (M), severity (S), vulnerability (V), dan
community concern (C). Magnitude (M) menunjukan berapa banyak penduduk
yang terkena masalah tersebut.
Magnitude dinilai dengan menggunakan jumlah kasus lama dan kasus
baru. Semakin besar angka jumlah maka masalah menjadi prioritas. Severity (S)
80
menunjukkan tingkat keparahan dampak yang disebabkan oleh masalah tersebut
yang dinilai dengan menggunakan CFR (case fatality rate) penyakit yang
bersangkutan, besarnya biaya yang diperlukan untuk menanggulangi atau
mengobatinya, dan dampaknya terhadap produktivitas kerja. Vulnerability (V)
menunjukkan ketersediaan cara atau teknologi yang efektif dan murah untuk
mengatasinya. Masalah yang teknologi penanggulangannya sudah tersedia lebih di
prioritaskan. Political/Community concern (C) adalah tingkat kepedulian tentang
masalah tersebut. Masalah yang sudah menjadi kepedulian masyarakat atau
pemerintah lebih diprioritaskan. Penentuan prioritas masalah kesehatan dengan
metode PAHO dilakukan dengan memberikan skor 1-10 yang dikemukakan 8-10
orang untuk masing – masing.
Tabel 1.78 Prioritas Masalah Kesehatan No Masalah
Kesehatan Magnitude Severity Vulnerability Politics HASIL
Untuk memprioritaskan masalah manajerial digunakan metode Delphi
yaitu penentuan masalah utama berdasarkan kesepakatan (konsensus) melalui
81
diskusi kelompok. Keuntungan metode ini adalah cocok untuk data kualitatif, dan
dapat meniadakan keputusan sepihak yang diambil oleh orang yang lebih
dominan, serta relatif murah.
Tabel 1.79 Prioritas Masalah ManajerialNo Komponen PeringkatA. Masukan1 Dana 22 Sarana-Prasarana 3B. Proses 1
1.5.3 Prioritas Masalah Pelayanan Kesehatan
Untuk memprioritaskan masalah manajerial digunakan metode Delphi
yaitu penentuan masalah utama berdasarkan kesepakatan (konsensus) melalui
diskusi kelompok. Keuntungan metode ini adalah cocok untuk data kualitatif, dan
dapat meniadakan keputusan sepihak yang diambil oleh orang yang lebih
dominan, serta relatif murah. Penyusun hanya mengambi 10 indikator dengan
kesenjangan tertinggi.
Tabel 1.8 Prioritas Masalah Pelayanan KesehatanNo Komponen Peringkat 1 Cakupan/Pemberdayaan Individu Keluarga melalui
kunjungan rumah1
2 Penyuluhan kesehatan kelompok dalam gedung 23 Cakupan inspeksi rumah sehat 34 Balita ditimbang (D/S) 45 Cakupan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan
kelompok oleh petugas di masyarakat5
6 Cakupan peserta KB aktif 67 KADARZI 78 Cakupan inspeksi SPAL 89 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 9 10 Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat
melalui persentase (%) desa siaga aktif (untuk kabupaten)/kelurahan
10
82
11 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1112 Pelayanan pemeriksaan laboratorium Puskesmas 12
Prioritas masalah yang dipillih adalah masalah kesehatan yaitu penyakit
diabetes mellitus. Masalah ini dipilih karena penyakit diabetes mellitus
merupakan penyakit kedua terbanyak ditemukan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Talagabodas periode Oktober-Desember 2012, komplikasi dari penyakit ini telah
menimbulkan kematian, dan teknologi untuk menanggulangi penyakit ini telah
tersedia.
Masalah diabetes mellitus semakin penting dikarenakan jumlah pasien
DM yang didapat di UPT Puskesmas Talagabodas semakin meningkat.
Prioritas masalah pelayanan kesehatan tidak dipilih atas permintaan
pembimbing. Kelompok diminta untuk mengerjakan satu masalah kesehatan dan
satu masalah pelayanan. Penyusun berpendapat bahwa masalah kesehatan sangat
berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup seseorang dalam kesehariannya.
Selain itu dari kesepakatan kelompok, penyusun memutuskan untuk membahas
masalah kesehatan.
1.6 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dilakukan agar masalah dapat digambarkan secara
kuantitatif. Gambaran kuantitatif yang dimaksud diantaranya mencakup apa
masalahnya (what), siapa yang terkena masalah (who), berapa besar masalahnya
(how), dimana masalah itu terjadi (where), dan kapan masalah itu terjadi (when).
Sehingga didapat perumusan masalah sebagai berikut:
83
“Meningkatnya jumlah pasien DM di atas usia 50 tahun yang datang ke UPT
Puskesmas Talagaboda pada bulan Oktober-Desember 2012”.
1.7 Identifikasi Penyebab Masalah dan Faktor Risiko
Setelah mengetahui masalah, langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis faktor risiko masalah tersebut. Untuk mencari penyebab masalah, kami
menyebarkan kuesioner mengenai diabetes mellitus yang berisi tentang
pengetahuan tentang DM dan kebiasaan pola hidup sehat pada pasien DM yang
datang ke UPT Puskesmas Talagabodas.
Hasil kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.81 Hasil kuesioner kepada pasien DMNO KRITERIA HASIL A. JENIS KELAMIN
PriaWanita
39,6%60,4%
NO KRITERIA HASIL B. PENDIDIKAN
SDSMPSMA/SMKPerguruan Tinggi
15%12,5%50%22,5%
C. PEKERJAANBuruhIRTKaryawan SwastaPNSWiraswasta
5%37,5%5%47,5%5%
D. FAKTOR KETURUNANMemiliki riwayat keluarga DMTidak memiliki riwayat keluarga dengan DM
40%60%
E. PENGETAHUAN BaikCukupKurang
35%55%10%
F. PERILAKUMerokokRutin periksa gula darahOlahraga teraturPola makan ideal
52,5%90%42,5%32,5%
84
Selain itu kami juga mewawancarai kader kesehatan mengenai
pengetahuan mereka akan penyebab meningkatnya jumlah pasien DM yang
datang ke UPT Puskesmas Talagabodas. Hasil wawancara yang didapat adalah:
• Kurangnya pengetahuan dasar tentang DM
• Kurangnya kesadaran pasien untuk menjalankan pola hidup sehat untuk
mengontrol gula darahnya
Dari hasil kuesioner dan dengan menggunakan teori Blum, maka
ditemukan penyebab masalah sebagai berikut.
Gambar ____ Identifikasi Masalah Penyebab
1.8 Penyelesaian Masalah
85
1.8.1 Alternatif Penyelesaian Masalah
Alternatif pemecahan masalah disusun berdasarkan faktor-faktor yang
diduga menjadi penyebab terjadinya masalah, antara lain;
1. Pola makan
Penyuluhan kepada masyarakat tentang perencanaan makanan
yang baik
Role play
2. Aktivitas fisik
Penyuluhan tentang aktivitas yang sesuai dan dapat dilakukan
sehari-hari
Role play
Membuat program olahraga setiap minggu
3. Merokok
Penyuluhan
Advokasi kepada pemerintah setempat untuk menggalang gerakan
antirokok
4. Tingkat kesadaran
Kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup
sehat
1.8.2 Prioritas Penyelesaian Masalah
Dari semua penyelesaian masalah yang diidentifikasi sebelumnya,
penentuan pilihan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa kriteria:
86
Tabel 1.82 Pemilihan alternatif pemecahan masalah
Ide BiayaKesu-litan
Penolakan terhadap
perubahan
Efek samping Waktu Total
Penyuluhan kepada pasien DM 1 1 2 2 1 7
Role play olahraga dan pemberian contoh makanan yang sesuai bagi penderita DM
2 2 1 1 2 8
Membuat program olahraga bersama setiap minggu
4 3 3 4 3 17
Advokasi kepada pemerintah setempat untuk menggalang gerakan anti rokok
3 4 5 3 4 19
Ide BiayaKesu-litan
Penolakan terhadap
perubahan
Efek samping Waktu Total
Kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat
5 5 4 5 5 24
Berdasarkan pertimbangan kriteria di atas, metode penyuluhan kepada
pasien DM tentang pola hidup yang sehat dan sesuai untuk pasien DM lebih
dipilih sebagai prioritas penyelesaian masalah.
87
2 BAB II
RENCANA PENANGGULANGAN MASALAH
Setelah identifikasi masalah, prioritas masalah, dan penentuan penyebab
masalah, tahap selanjutnya adalah merencanakan metode yang paling efektif
untuk penanggulangan masalah. Dalam kegiatan kali ini, masalah yang
diprioritaskan adalah masalah program kesehatan, yaitu diabetes mellitus.
Rencana penanggulangan masalah ini adalah penyuluhan mengenai pola hidup
yang sehat dan sesuai untuk pasien DM.
2.1 Tujuan Penanggulangan Masalah
2.1.1 Tujuan Umum
Penyuluhan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan para pasien
DM yang datang berobat ke UPT Puskesmas Talagabodas tentang pola hidup
yang sehat.
2.1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penyuluhan ini adalah sebagai berikut:
Peserta dapat mengetahui olahraga yang sesuai untuk dipraktekkan sehari-
hari
Peserta dapat mengerti cara menakar dan menghitung jumlah kalori dan
kandungan gizi pada makanan yang dimakan dalam sehari
88
Peserta dapat mengetahui dampak dari kebiasaan merokok terhadap
komplikasi DM yang mungkin muncul
2.2 Analisis Sasaran Penyuluhan
Sasaran merupakan target, yaitu kepada siapa program kesehatan tersebut
ditujukan. Ada tiga jenis sasaran yaitu :
I. Sasaran primer adalah individu atau kelompok yang akan memperoleh
manfaat paling besar dari hasil perubahan perilaku.
II. Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok individu yang
berpengaruh dan disegani oleh sasaran primer.
III. Sasaran tersier yaitu mencakup para pengambil keputusan, penyandang
dana, dan pihak lainnya yang berpengaruh.
2.2.1 Sasaran Primer (Utama)
• Sasaran primer pada penyuluhan ini adalah pasien Diabetes Mellitus yang
berobat ke UPT Puskesmas Talagabodas. Sasaran ditargetkan sebanyak 30
orang.
2.2.2 Sasaran Sekunder (Antara)
• Sasaran sekunder dalam penyuluhan ini adalah keluarga pasien Diabetes
Mellitus. Sasaran sekunder ini diharapkan dapat mempengaruhi sasaran
primer dalam mengubah perilaku kesehatan. Sasaran ini direncanakan
berjumlah 10 orang.
89
2.2.3 Sasaran Tersier (Penunjang)
• Sasaran tersier dalam penyuluhan ini adalah Petugas PT ASKES sebanyak
1 orang dan perwakilan dari kelurahan sebanyak 5 orang. Diharapkan
sasaran tersier ini dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan dari
kegiatan penyuluhan ini.
2.3 Metode Penyuluhan
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan
informasi kesehatan, antara lain:
1. Metode Ceramah
Merupakan suatu metode penyuluhan dengan cara memberikan
penerangan dan penjelasan mengenai suatu topik kepada sekelompok sasaran
sekaligus.
2. Metode Diskusi Kelompok
Metode penyuluhan ini dilakukan dengan membahas sebuah masalah di
dalam grup atau kelompok secara bersama-sama. Sasaran kelompok terdiri atas 5-
20 orang, dengan satu orang moderator atau pemimpin diskusi.
3. Metode Curah Pendapat
Merupakan suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota
mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh
masing–masing peserta, dan evaluasi serta penilaian atas pendapat–pendapat
tersebut akan dilakukan kemudian.
90
4. Metode Panel
Merupakan pembicaraan yang dilakukan di depan penonton (sasaran)
mengenai sebuah topik, dengan tiga orang atau lebih panelis beserta seorang
moderator.
5. Metode Bermain Peran
Merupakan metode dengan memerankan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia tanpa diadakannya latihan dan dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk
dipergunakan sebagai bahan pemikiran kelompok.
6. Metode Demonstrasi
Merupakan suatu cara untuk menyampaikan informasi berupa pengertian,
atau suatu prosedur mengenai suatu hal untuk memperlihatkan bagaimana cara
melaksanakan suatu tindakan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini
digunakan untuk kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
7. Metode Simposium
Merupakan serangkaian ceramah yang diberikan oleh dua sampai lima
orang dengan topik yang banyak namun saling berhubungan erat.
8. Metode Seminar
Merupakan suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai
bidangnya.
Metode penyuluhan yang dipilih adalah dengan metode ceramah, diskusi
dan bermain peran. Hal ini dikarenakan sasaran kami adalah kebanyakan lansia
91
sehingga diperlukan metode penyuluhan selain metode ceramah yaitu bermain
peran. Dengan pertimbangan efisiensi penyampaian materi penyuluhan.
2.4 Materi Penyuluhan
2.4.1 Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, atau kedua-duanya. Menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia DM merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan
tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria).11
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.
Dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik
pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal.
Penyakit diabetes mellitus sangat penting untuk diketahui mengingat banyaknya
komplikasi yang dapat timbul jika tidak mengatur pola hidup dan pola makan
secara teratur. 12
2.4.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus
PERKENI membuat klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut : DM
tipe 1, tipe lain, tipe gestational.
Tabel 2.1 Klasifikasi Diabetes
92
Klasifikasi Diabetes Etiologi
Tipe 1 Destruksi sel beta umumnya menjurus ke
defisiensi insulin absolut, bisa dikarenakan
autoimun atau idiopatik
Tipe 2 Bervariasi, mulai dari dominan resistensi
insulin disertai defisiensi insulin relatif
Tipe Lain Defek genetik fungsi sel beta
Defek genetik kerja insulin
Penyakit eksokrin pankreas
Infeksi
Diabetes Melitus Gestational
2.4.3 Epidemiologi Diabetes Mellitus
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan angka insidensi dan prevalensi DM tipe 2 di berbagai penjuru dunia.
WHO memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup
besar pada tahun-tahun mendatang. WHO memprediksi kenaikan jumlah
penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3
juta pada tahun 2030.11
Senada dengan WHO, International Diabetes Federation (IDF) pada tahun
2009, memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0 juta pada tahun
2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Meskipun terdapat perbedaan angka
prevalensi, laporan keduanya menunjukkan adanya peningkatan jumlah
penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030.13
93
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 oleh
Departemen Kesehatan, menunjukkan bahwa prevalensi DM di daerah urban
Indonesia untuk usia di atas 15 tahun sebesar 5,7%. Terdapat 17 provinsi yang
memiliki prevalensi penyakit DM di atas prevalensi nasional, di mana salah
satunya adalah Jawa Barat. 14
2.4.4 Gejala- Gejala Diabetes Melitus
Ada beberapa gejala yang terdapat pada penyakit diabetes mellitus seperti
poliuri, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya Dan terdapat beberapa gejala yang tidak khas seperti lemah, kesemutan,
gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulvae pada wanita.15
2.4.5 Komplikasi Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus memiliki beberapa komplikasi yaitu :
2 Alat tulis Rp 10.000,00/lusin 4 lusin Rp 40.000,00
3 Surat undangan dan perizinan
Rp 500,00 46 Rp 23.000,00
Acara
4 Leaflet Rp 300,00 60 Rp 18.000,00
5. Hadiah untuk kuis 5 Rp 50.000,00
Logistik dan transportasi
6 Sound system - 1 -
7 Infocus - 1 -
8 Spanduk Rp 50.000,00 1 Rp 50.000,00
Konsumsi
9 Makanan Rp 13.000 30 Rp 390.000,00
Jumlah Rp 600.400,00
108
109
6 BAB IV
7 EVALUASI KEBERHASILAN
Secara umum dapat dikatakan evaluasi adalah suatu proses untuk menilai
atau mentapkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Evaluasi
adalah membandingkan antara hasil yang dicapai oleh suatu program dengan
tujuan yang direncanakan.17
Untuk mengevaluasi keberhasilan suatu program, dibutuhkan indikator -
indikator yang relevan, valid, dan terpercaya untuk mengukur input, proses, dan
output program tersebut. Beberapa macam kegiatan evaluasi:
1. Evaluasi terhadap input
Dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan.
Tujuan: untuk mengetahui apakah sumber daya yang dimanfaatkan
(sumber dana, tenaga, sarana) sudah sesuai standar dan kebutuhan.
2. Evaluasi terhadap proses
Dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung.
Tujuan: untuk mengetahui apakah metode yang dipilih sudah
efektif, apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak.
3. Evaluasi terhadap output
Dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Tujuan: untuk mengetahui hasil program, apakah sudah sesuai dengan target
yang ditetapkan sebelumnya.
110
4. Evaluasi terhadap impact (dampak)
Mencakup pengaruh yang ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu program.
1.1 Tujuan Evaluasi Kegiatan Penyuluhan
Tujuan dilaksanakannya evaluasi kegiatan adalah :
1. Mengetahui apakah sumber daya yang dimanfaatkan (sumber dana, tenaga,
sarana) sudah sesuai kebutuhan
2. Mengetahui apakah metode yang dipilih sudah efektif dan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan
3. Mengetahui output (hasil) program, apakah sudah sesuai dengan target yang
ditetapkan.17
1.2 Indikator Keberhasilan
Berdasarkan tujuan evaluasi kegiatan, maka disusun indikator-indikator
keberhasilan kegiatan penyuluhan GLUKOSA sebagai berikut:
a. Indikator Masukan (Input)
1. Ketersediaan SDM termasuk kuantitas dari panitia yang hadir.
2. Kerjasama yang baik diantara panitia pelaksana program.
3. Tersedianya dana yang cukup untuk pelaksanaan acara.
4. Materi, media, alat, dan bahan yang dibutuhkan untuk program
penyuluhan tersedia dan berfungsi dengan baik.
111
b. Indikator Proses
2. Perencanaan program kegiatan diikuti oleh seluruh panitia dengan
pembagian tugas yang merata.
3. Panitia pelaksanaan program kegiatan melaksanakan tugasnya sesuai
dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan didalam perencanaan.
4. Peserta program kegiatan menghadiri acara yang dilaksanakan oleh panitia
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan minimal 15 menit sebelum
acara berlangsung.
5. Acara terlaksana sesuai dengan jadwal acara yang telah disusun.
6. Kehadiran peserta penyuluhan minimal 75% dari seluruh sasaran.
7. Peserta memberikan respon yang baik terhadap penyuluhan dilihat dari
adanya peserta yang memberikan pertanyaan saat acara interaksi tanya
jawab ataupun antusias mengikuti permainan berhadiah. Kami targetkan
terdapat 3 pertanyaan.
8. Jalannya penyuluhan baik (pengurangan peserta diakhir acara maksimal
20% dari jumlah peserta saat acara dimulai).
c. Indikator Keluaran (Output)
Meningkatnya pengetahuan peserta penyuluhan GLUKOSA yang diukur
melalui pre-test yang diberikan sebelum materi penyuluhan dan post-test yang
diberikan setelah materi penyuluhan. Kemudian nilai pre-test dan post-test akan
dibandingkan. Penyuluhan dikatakan berhasil jika nilai post-test mengalami
peningkatan, berarti menggambarkan bertambahnya pengetahuan sasaran
112
mengenai isi materi penyuluhan.
4.3 Evaluasi Keberhasilan Penyuluhan
4.3.1 Masukan (Input)
1. Semua panitia lengkap hadir sebelum acara dimulai.
2. Semua panitia ikut bekerja sama dalam menciptakan kelancaran acara.
3. Dana yang dibelanjakan untuk kelangsungan program penyuluhan ini
cukup dan sesuai dengan rencana anggaran yaitu sebesar Rp 595.000,00.
4. Selama kegiatan penyuluhan, alat yang digunakan berupa laptop,
proyektor, LCD, mikrofon, pengeras suara, dan kamera digital, tersedia
dan berfungsi dengan baik.
5. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk menyampaikan materi pada
peserta selama penyuluhan berupa slide. Slide disediakan menggunakan
perangkat Microsoft Powerpoint dan sudah tersedia dengan baik sebelum
acara dimulai. Selain itu, terdapat juga leaflet untuk para peserta yang
telah dicetak sebanyak 60 lembar.
4.3.2 Proses
1. Semua panitia terlibat secara aktif mulai dari perencanaan sampai
pelaksanaan acara dengan pembagian tugas yang merata.
2. Semua panitia telah bekerja dengan penuh tanggung jawab terhadap
pembagian tugas masing-masing.
3. Peserta penyuluhan hadir 15 menit sebelum acara dimulai.
113
4. Acara penyuluhan berjalan sesuai alokasi waktu yang telah ditetapkan.
5. Jumlah sasaran yang hadir sebanyak 52 orang dari target awal sasaran
primer 30 orang.
6. Respons peserta yang baik dalam penyuluhan ditunjukkan dengan adanya
sekitar 8 orang peserta yang bertanya tentang materi penyuluhan dan
banyak peserta yang antusias mengacungkan tangan dalam menjawab kuis
berhadiah yang disediakan panitia.
7. Terdapat 14 peserta yang pulang saat acara berlangsung. Hal ini terjadi
karena sebagian sasaran yang berusia lebih tua tidak sanggup untuk
berlama-lama di aula Puskesmas yang penuh dipadati peserta.
4.3.3 Keluaran (Output)
Evaluasi output dilakukan melalui jumlah peserta yang pulang saat acara
berlangsung dan analisis hasil pre-test serta post-test peserta. Soal pre-test
dikerjakan oleh 48 orang dan soal post-test oleh 38 orang. Terdapat 4 orang yang
tidak mengembalikan lembar pre-test, 10 orang yang pulang saat acara
berlangsung sehingga tidak mempunyai nilai post-test, maka dari itu, jumlah
peserta yang mengerjakan kedua test tersebut diambil sebanyak 38 orang.
Tabel 4.1 Hasil Pre-test dan Post-testPre-test Post-test
1 Jumlah peserta 38 382 Nilai terendah 20 503 Nilai tertinggi 80 1004 Rata – rata 54,5 70,5
114
Berdasarkan tabel 4.1 di bawah , dari hasil pre-test dan post-test peserta,
terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata pengetahuan peserta setelah mengikuti
penyuluhan sebesar 16 poin.
Tabel 4.2 Perbedaan Nilai antara Pre-test dengan Post-testPerbedaan Jumlah Peserta Persentase(%)Nilai naik 32 84,21Nilai tetap 6 15,79Nilai turun 0 0Perubahan nilai rata-rata 16
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa dari 38 peserta yang mengikuti
penyuluhan, terdapat 32 orang (84,21 %) mengalami peningkatan nilai, 6 orang
(15,79 %) dengan nilai tetap, dan tidak ada orang yang mengalami penurunan
nilai. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menerima materi
penyuluhan dengan baik.
Untuk menunjukkan apakah hasil kenaikan pre-test dan post-test peserta
mengalami kenaikan yang bermakna, maka dilakukan analisis data dengan
menggunakan uji T-berpasangan. Namun, sebelumnya dilakukan uji normalitas
terlebih dahulu terhadap data pre-test dan post-test yang ada untuk menunjukkan
apakah data terdistribusi normal atau tidak. Pada hasil uji normalitas, ternyata
ditemukan bahwa distribusi salah satu data tidak normal sehingga analisis akan
dilakukan dengan metode nonparametrik Wilcoxon-Signed Ranks. Dari hasil
analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon-Signed Ranks, didapatkan nilai
signifikansi sebesar 0,00 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan nilai yang bermakna antara pre-test dan post-test peserta sebelum dan
115
sesudah penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa peserta penyuluhan dapat
mengerti materi penyuluhan dengan baik.
Kegiatan penyuluhan dikatakan berhasil jika memenuhi 10 dari 12
indikator keberhasilan. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan ini memenuhi 11
dari 12 indikator keberhasilan sehingga kegiatan ini dapat dikatakan berhasil.
116
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
2.1 Simpulan
Penyuluhan “GLUKOSA” Gerakan Langsung Untuk Kontrol Gula Darah
Menuju Sehat telah dilaksanakan di UPT Puskesmas Talagabodas pada hari
Selasa tanggal 23 April 2013 pukul 09.00-10.30 kepada pasien Prolanis diabetes
melitus yang berobat ke UPT Puskesmas Talaga Bodas, keluarga pasien,
perwakilan PT.Asuransi Kesehatan (Askes) dan perwakilan dari tiga kelurahan di
wialayah kerja Puskesmas Talaga Bodas, yaitu kelurahan Malabar, Cikawao, dan
Burangrang. Penyuluhan dikatakan berhasil karena sebagian besar indikator
keberhasilan yang telah ditentukan terpenuhi. Dengan tercapainya sebagian besar
indikator tersebut, tujuan umum dari penyuluhan GLUKOSA juga dianggap
tercapai yaitu adanya peningkatan pengetahuan para pasien diabetes melitus
mengenai pola hidup yang sehat untuk mencegah komplikasi dari penyakit
tersebut.
2.2 Saran
1. Penyuluhan harus diberikan juga kepada pasien diabetes melitus yang
bukan peserta Prolanis Askes. Petugas Puskesmas harus lebih aktif untuk
melakukan promosi kesehatan kepada pasien pasien umum maupun yang
menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
117
2. Skrining awal untuk menemukan warga-warga di wilayah kerja Puskesmas
Talaga Bodas yang memiliki faktor risiko penyakit Diabetes Melitus penting
untuk dilakukan. Semakin awal pemyakit ini terdeteksi, program untuk kontrol
kadar gula darah dapat segera dilakukan.
3. Sebaiknya dilakukan tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan berupa
kunjungan rumah untuk memperoleh timbal balik informasi dari pasien dan juga
keluarga.
118
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009.
2. Nurbeti M, editor. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Kompetensi Dokter Umum. Jakarta: Universitas Islam Indonesia; 2012.
9. DepartemenKesehatanRepublikIndonesia. Pedoman Kerja Puskesmas. 1 ed: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 1999.
9. Djuhaeni H. Memahami Puskesmas dengan Pendekatan Sistem. In: Arya IFD, editor. Modul Program Studi Profesi Dokter Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Departemen Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; 2012.
10. Dinas Kesehatan Kota Bandung. Petunjuk Pelayanan Teknis Kota Bandung Tahun 2012. Dinas Kesehatan Kota Bandung2012.
11. Wiwaha G. Siklus Pemecahan Masalah. In: Arya IFD, editor. Modul Program Studi Profesi Dokter Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; 2012.
12. Koplan, Jeffrey, T. Christopher Bond, Michael H. Merson, K. Srinath Reddy, Mario Henry Rodriuez, Nelson K. Sewankambo, and Judith N. Wasserheit. Towards a common definition of global health. The Lancet 2009, 373 (9679) 1993-1995.
13. Perkeni. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia: Perkeni; 2011.
14. Fisher ND, Williams GH. Hypertensive Vascular Disease. Harrison’s Principles of Internal Medicine. New York: The McGraw-Hill Companies; 2005.
15. Shaw JE, R.A. Sicree, P.Z.Zimmet. Global estimates of the prevalence diabetes for 2010 and 2030. Diabetes Research and Clinical Practice. 2010 ;87 (1):4-14.
16. Litbangkes. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) Indonesia Tahun 2007. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2008.
17. Rani, Azis, Soegondo Sidartawan, Uyainah, Anna. Standar Pelayanan Medik.
18. Mardi Santoso. (2008). Senam Diabetes Indonesia Seri 4 Persatuan Diabetes Indonesia. Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia.
120
LAMPIRAN I
Lembar Penyuluhan / Leaflet Glukosa ( Gerakan Langsung Untuk Kontrol
Gula Darah Menuju Sehat)
121
LAMPIRAN II
Spanduk Acara GLUKOSA
122
LAMPIRAN III
Pre-Test dan Post Test
Assalamualaikum Wr.Wb, salam sejahtera untuk bapak ibu sekalian. Kami Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ingin mengetahui pemahaman bapak ibu sekalian mengenai pola hidup yang sehat bagi penderita DM. Mohon pre-test ini diisi dengan sejujur-jujurnya, dan atas kerjasama bapak ibu sekalian kami ucapkan banyak terima kasih. Identitas bapak ibu sekalian akan kami rahasiakan.
Petunjuk Pengisian :1. Jawablah pertanyaan yang ada pada pre-test dengan jawaban jujur.
2. Silanglah salah satu jawaban yang anda anggap benar, dan sesuai dengan kebiasaan anda .
1.Pasien diabetes harus berolahraga minimal 2 kali dalam seminggu.A. Benar
B. Salah
2.Olahraga yang baik bagi penderita diabetes adalah senam, bersepeda, atau berenang.A.Benar
B. Salah
3. Saat gula darah > 300 mg/dl penderita diabetes dianjurkan untuk tidak melakukan olahraga
terlebih dahulu.
A. Benar
B. Salah
123
4. Olahraga yang dilakukan pada penderita diabetes minimal dilakukan selama 30 menit.
A. Benar
B. Salah
5. Komposisi makanan bagi penderita diabetes terdiri dari 3 kali makanan utama dan 3 kali
makanan selingan dengan porsi makanan yang paling besar saat makan siang.
A. Benar
B. Salah
6. Penderita diabetes tidak boleh makan makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali.A. Benar
B. Salah
7. Penderita diabetes dianjurkan untuk makan dengan selang waktu 5 jam sekali.
A. Benar
B. Salah
8. Carbing adalah cara untuk menghitung jumlah karbohidrat yang dibutuhkan dalam 1 hari
A. Benar
B. Salah
9. Karbohidrat yang boleh dikonsumsi sebanyak 70 % dari total kalori 1 hari.
A. Benar
B. Salah
10. Merokok dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah sehingga dapat memperparah
penyakit diabetes
A. Benar
B. Salah
124
LAMPIRAN IV
Daftar Hadir Peserta
125
LAMPIRAN V
Lembar Undangan
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TALAGABODAS Jl Talagabodas no. 35Telepon 022-7310550 Bandung
Nomor : 04/PKM-TLG/IV/2013 Bandung, 20 April 2013Lampiran : -Perihal : Undangan Penyuluhan
Kepada Yth............................................................................................................................................................................Dengan hormat,
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Talagabodas, kami mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dengan UPT Puskesmas Talagabodas bermaksud mengadakan penyuluhan tentang pola hidup yang baik untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien DM.
Untuk itu, kami mohon kehadiran bapak/ibu untuk menghadiri acara tersebut di atas yang InsyaAllah akan dilaksanakan pada:
Mengetahui, Hormat Kami,Kepala UPT Talagabodas, Ketua Pelaksana,
dr. Siska Gerfianti, MH Kes Difta Indra Yudha Sitepu, S.KedNIP. 19770917 200212 2 2004 NPM. 1301-1211-0545
126
LAMPIRAN VI
Kuesioner Diabetes Melitus
KUESIONER DIABETES MELITUS
Assalamualaikum Wr.Wb, salam sejahtera untuk bapak ibu sekalian. Kami Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ingin mengetahui pemahaman bapak ibu sekalian mengenai penyakit diabetes melitus dan gaya hidup bapak ibu untuk mencoba meningkatkan kesehatan di daerah ini. Mohon kuesioner ini diisi dengan sejujur-jujurnya, dan atas kerjasama bapak ibu sekalian kami ucapkan banyak terima kasih. Identitas bapak ibu sekalian akan kami rahasiakan.
Petunjuk Pengisian :1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan jawaban jujur
2. Silanglah salah satu jawaban yang anda anggap benar, dan sesuai dengan kebiasaan anda
Pendidikan terakhir : 1. Tidak Sekolah 5. SMA/SLTA/SMK2. Tidak Tamat SD 6. Perguruan Tinggi3. SD 7. lain-lain, sebutkan............................4. SMP/SLTP
Pekerjaan : 1. Mahasiswa 5. Karyawan Swasta 2. Petani/Pedagang 6. Wiraswasta3. PNS/TNI/POLRI 7. Tidak bekerja4. Buruh 8. Lain-lain, sebutkan..........................
Berat badan ………kg Tinggi badan………kg
Riwayat diabetes dalam keluarga : 1. Ya (ayah, ibu, nenek, kakek, dan hubungan sedarah)
2. Tidak
127
Apakah Anda pernah mendengar tentang penyakit diabetes?A. Ya, lanjut pertanyaan no 1B. Tidak, lanjut pertanyaan no 10
1. Apa yang Anda ketahui tentang diabetes?A. Penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinyaB. Penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang rutinC. Penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol agar
tidak menyebabkan komplikasiD. Penyakit yang tidak ada obatnya
2. Apa nama lain dari penyakit diabetes?
A. Darah tinggiB. Darah rendah
C. Kencing manisD. Sakit kencing
3. Apa yang dimaksud dengan diabetes?A. Penyakit akibat tingginya kadar gula dalam darah B. Tekanan darah yang tinggiC. Kadar lemak dan kolesterol tinggiD. Penyakit akibat kelelahan
4. Berapakah gula darah normal ?A. <70 g/dLB. 70-120 g/dL
C. 120-200 g/dLD. >200g/dL
5. Apa yang menyebabkan terjadinya diabetes?A. Minum kopi, stress, kurang olahraga, dan alkoholB. Makanan manis dan berlemak yang berlebihan, rokok,
dan kurang olahragaC. Kurang minum air putihD. Kelelahan dan kurang tidur
6. Apa tanda-tanda awal seseorang menderita diabetes ?A. Sakit kepala, rasa berat di tengkuk, dan penglihatan berkunang-
kunangB. Sesak nafas dan bengkak di kedua kakiC. Cepat lapar dan haus, sering kencingD. Sakit di daerah dada
7. Penyakit apakah yang dapat disebabkan oleh diabetes yang tidak diobati?A. Penyakit jantung, stroke, bahkan kematianB. Hepatitis dan sakit kuningC. Gangguan dalam berfikir dan berkonsentrasiD. Kelelahan
128
8. Menurut Anda kebiasaan manakah yang dapat mencegah terjadinya diabetes ?A. Olahraga secara rutin dan mengatur makanan sesuai dengan
kebutuhan kalori dan kandungan gizinyaB. Sering mengkonsumsi makanan siap sajiC. Kebiasaan tidur lebih dari 8 jam per hariD. Minum air putih minimal 8 gelas per hari
9. Berapa lama penderita diabetes harus mengkonsumsi obat?A. 7 – 14 hariB. 6 – 9 bulanC. Seumur hidup
10. Apakah Anda sering memeriksa gula darah anda?A. YaB. Tidak
11. Berapa kali anda makan dalam sehari?A. 3 kali makan berat dan diselingi snack (buah atau sayur)B. 3 kali makan berat tanpa diselingi snackC. >3 kali makan beratD. < 3 kali makan berat
12. Apakah Anda selalu menghitung jumlah kalori dan kandungan gizi dalam makanan yang anda makan sehari-hari?
A. YaB. Tidak
13. Apakah Anda suka makan-makanan manis dan berlemak?A. YaB. Tidak
14. Berapa kali Anda makan makanan manis dan berlemak yang dimakan dalam sehari?
A. 1x/hariB. >1x/hari
15. Apakah Anda merokok?A. Ya, lanjut pertanyaan no 16B. Tidak, lanjut pertanyaan no 19
16. Jika ya, pada usia berapa Anda pertama kali merokok?A. < 20 tahunB. > 20 tahun
129
17. Sudah berapa lama Anda merokok?A. >10 tahunB. <10 tahun
18.Berapa batang Anda merokok dalam sehari?A. <10 batang/hariB. >10 batang/hari
19.Apakah anda melakukan olahraga? A.Ya, berapa kali seminggu?................................................................... B.Tidak
20.Jika anda melakukan olahraga, berapa lama anda melakukan olahraga?A. <60 menitB. >60 menit
130
8 Contents
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.1.1 Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat..............................................1
1.1.2 Tujuan PSPD-IKM...........................................................................3