Makalah FILSAFAT SAINS “Filsafat Sains Sebagai Basis Pergerakan Mahasiswa” OLEH : FITRI HANDAYANI HAMID (F1C1 14 110) LENI RAHMA DANI (F1C1 14 078) SARTINA BUTON (F1C1 14 098) NURDILA (F1C1 14 088) 1
Makalah
FILSAFAT SAINS
“Filsafat Sains Sebagai Basis Pergerakan
Mahasiswa”
OLEH :
FITRI HANDAYANI HAMID (F1C1 14 110)
LENI RAHMA DANI (F1C1 14 078)
SARTINA BUTON (F1C1 14 098)
NURDILA (F1C1 14 088)
1
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi
mengenai “Pendidikan Kewarganegaraan” yang menjuru
kepada“Dilematika Penegakan Hukum di Indonesia”. Makalah ini
disusun dari informasi yang di ambil dari berbagai
sumber sehingga lebih banyak ilmu yang dapat disajikan
kepada pembaca. Didalam penyusunan makalah ini penyusun
mendapat banyak rintangan, baik itu berasal dari diri
penyusun sendiri maupun dari luar. Namun atas berkah
dan Allah semata, akhirnya makalah ini terselesaikan.
Penyusun berterima kasih kepada dosen yang telah
memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada saya untuk
membuat dan menyelesaikan makalah ini. Sehingga saya
memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan
selama membuat dan menyelesaikan makalah ini. Penyusun
berharap agar makalah ini berguna bagi pembaca maskipun
2
terdapat banyak kesalahan di dalamnya. Penyusun meminta
maaf sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun
pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam penulisan,
penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di
hati pembaca maupun pengoreksi, karena penyusun hingga
saat ini masih dalam belajar. Oleh karena itu penyusun
mohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.
Kendari, 8 Mei
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar ………………………………………………………...………. i
Daftar Isi …………………………...………………………...……….………. ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………….…………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………… 2
3
1.4 Manfaat Penulisan …………………………………………………….. 3
Bab II Tinjauan Pustaka …………………………………………...…….……. 4
Bab III Pembahasan
3.1 pengertian filsafat, sains dan mahasiswa.
3.2 perbedaan filsafat dan sains.
3.3 Peran dan fungsi mahasiswa.
3.4 Titik temu filsafat dan sains.
3.5 Manfaat matrikulasi filsafat ilmu bagi
mahasiswa.
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………..…… 16
4.2 Saran …………………………………..…………………………….. 16
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakar filsafat UGM Prof. Kaelan (2007) menulis
bahwa sebenarnya filsafat itu mudah dipahami. Dalam
4
kehidupan sebenarnya manusia senantiasa berfilsafat.
Misalnya, jika seseorang memandang bahwa kenikmatan
dunia merupakan nilai terpenting dan tertinggi dalam
kehidupan, maka ia bias disebut berfilsafat
hedonisme. Begitupun jika seseorang memandang bahwa
kebebasan individu adalah nilai tertinggi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara maka ia bisa
disebut berfilsafat liberalisme. Tentunya banyak
contoh-contoh yang lain.
Secara etimologis sitilah filsafat berasal dari
bahasa yunani ”Philein” yang artinya cinta dan
sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau
wisdom. Dalam pengertian lain, dijelaskan bahwa kata
filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia.
Terdiri dari dua bentukan kata, philos dan sophos
atau philein dan sophia. Philos dapat bermakna
"sahabat" atau "teman", sedangkan sophos berarti
"kearifan". Sementara itu, philein tidak lain
daripada "mencintai" dan sophia adalah
"kebijaksanaan" (www.belajar-filsafat.com).
Jadi, berfilsafat berarti ”mencintai
kebijaksanaan” atau ”bersahabat dengan kearifan.
Mari sejenak direnungkan betapa filsafat adalah
sesuatu (benda tak nampak) yang sangat mulia, sama
halnya dengan cinta, tulus, jujur, bijaksana, dan
kebaikan-kebaikan lain. Nah, berfilsafat artinya
5
melakukan kegiatan filsafat. Sehingga dapat
dijelaskan bahwa berfilsafat berarti merenungkan
segala sesuatu tentang kehidupan ini dengan
didasarkan atas cinta pada kebijaksanaan. Dari hasil
renungan itu muncul gagasan-gagasan tentang
bagaimana menyikapi kehidupan ini untuk bisa bahagia
dan membahagiakan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Menjelaskan pengertian filsafat, sains dan
mahasiswa?
1.2.2 Menjelaskan perbedaan filsafat dan sains?
1.2.3 Menjelaskah peran dan fungsi mahasiswa?
1.2.4 Menjelaskan titik temu filsafat dan sains?
1.2.5 Menjelaskan manfaat matrikulasi filsafat ilmu
bagi mahasiswa?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian filsafat, sains
dan mahasiswa.
1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan filsafat dan
sains.
1.3.3 Untuk mengetahui peran dan fungsi mahasiswa.
1.3.4 Untuk mengetahui titik temu filsafat dan
sains.
6
1.3.5 Untuk mengetahui manfaat matrikulasi filsafat
ilmu bagi mahasiswa.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Dapat mengetahui pengertian filsafat, sains
dan mahasiswa.
1.4.2 Dapat mengetahui perbedaan filsafat dan
sains.
1.4.3 Untuk mengetahui peran dan fungsi mahasiswa
1.4.4 Dapat mengetahui titik temu filsafat dan
sains.
1.4.5 Dapat mengetahui manfaat matrikulasi filsafat
ilmu bagi mahasiswa
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata filosofi (philosophy) berasal dari perkataan
Yunani philos (suka, cinta) dan sophia (kebijaksanaan). Jadi
kata filosofi berarti cinta kepada kebijaksanaan. Suatu
definisi filsafat dapat diberikan dari berbagai
pandangan. Berikut ini dapat dicermati beberpa definisi
filsafat. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki fakta-fakta, prinsip-prinsip hakikat yang
sebenarnya, yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik
dan estetika (Sutrisno, 2006).
Sains adalah suatu alat, suatu cara khusus untuk
menginvestigasi suatu pertanyaan. Ketika
menginvestigasi suatu pertanyaan ilmiah, dibuat suatu
hipotesis, dikumpulkan data-data, dan ahirnya hipotesis
didukung atau ditolak. Ilmuwan tidak pernah takut
salah. Pembuktian bahwa suatu hipotesis tidak benar
adalah bagian dari pekerjaan ilmuwan. Adalah penting
untuk menjawab pertanyaan tentang kehidupan dan alam
disekitar kita secara ilmiah, sehingga akan banyak
menghilangkan banyak keraguan. Definisi sains mengacu
pada tiga hal yaitu (1) produk, (2) proses, dan (3)
masyarakat. Ilmu pengetahuan sebagai produk yaitu
pengetahuan yang telah diketahui dan diakui
8
kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan. Pengetahuan
ilmiah dalam hal ini terbatas pada kenyataan-kenyataan
yang mengandung kemungkinan untuk disepakati dan
terbuka untuk diteliti, diuji, dan dibantah oleh
seseorang (Surajiyo, 2007).
Definisi Mahasiswa Mahasiswa adalah orang yang
belajar di perguruan tinggi, baik di
universitas,institut atau akademi. Mereka yang
terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi
dapatdisebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya
makna mahasiswa tidaksesempit itu. Terdaftar sebagai
mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalahsyarat
administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi
mahasiswa mengandungpengertian yang lebih luas dari
sekedar masalah administratif itu sendiri. Menyandang
gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan
sekaligustantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan
tanggung jawab yang diemban olehmahasiswa begitu besar.
Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per
kata, Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan.
Menjadi seorang yangdapat memberikan solusi bagi
permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakatbangsa
di berbagai belahan dunia. (Udiani, 2013).
9
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Filsafat, Sains dan Mahasiswa
3.1.1 Pengertian Filsafat
Filsafat didefinisikan sebagai
"kebijaksanaan" . Kata filsafat atau
philosophy, berasal dari bahasa Yunani yaitu
Sophia yang berarti kebijaksanaan dan Philein
yang berarti mencintai. Jadi, filsafat adalah
semata-mata mencintai kebijaksanaan.
Dari sekian pembagian ilmu dan pembahasan
yang membicarakan filsafat, agaknya ada satu
hal yang mendapat porsi lebih utama dari yang
lainnya, dan yang satu hal ini dinamai dengan
berbagai macam nama yang maksudnya tetap sama
yaitu , filsafat tinggi (’ulya), filsafat utama
(aula), ilmu tertinggi ( a’la), ilmu universal
(kulli), teologi (Ilahiyah), dan filsafat
metafisika.
Ketika perhatian para filsuf kuno tentang
filsafat ini lebih tercurah pada masalah
filsafat tinggi, maka akhirnya kita bisa
melihat arti filsafat menurut para filsuf kuno
yang terbagi menjadi dua, pertama adalah arti
yang umum ; yaitu berbagai ilmu pengetahuan
11
yang rasional dan yang kedua adalah arti
khusus, yaitu : ilmu yang berhubungan dengan
ketuhanan (Ilahiyah) atau filsafat tinggi yang
nota benenya adalah pecahan dari filsafat
teoritis. Sedangkan menurut terminologi
muslimin, filsafat adalah nama bagi seluruh
ilmu rasional dan bukan nama dari satu ilmu
tertentu.
3.1.2 Pengertian Sains
Kata sains berasal dari bahasa Latin
“scientia,” yang bermakna pengetahuan. Menurut
New Collegiate Dictionary Webster, sains
adalah “pengetahuan yang diperoleh melalui
studi atau praktek,” atau “pengetahuan yang
meliputi kebenaran umum pengoperasian hukum
umum, diperoleh dan diuji melalui metode ilmiah
[dan] perduli pada bentuk fisik dunia. Dalam
bahasa Arab, kata science diterjemahkan sebagai
“ilmu.” Kata ilmu berasal dari bahasa Arab:
‘alima, ya’lamu,’ ilman dengan wazan fai’ila,
yaf’alu, fa’lan, yang berarti mengerti,
memahami benar-benar.
Sains adalah suatu alat, suatu cara khusus
untuk menginvestigasi suatu pertanyaan. Ketika
menginvestigasi suatu pertanyaan ilmiah, dibuat
12
suatu hipotesis, dikumpulkan data-data, dan
ahirnya hipotesis didukung atau ditolak.
Ilmuwan tidak pernah takut salah. Pembuktian
bahwa suatu hipotesis tidak benar adalah bagian
dari pekerjaan ilmuwan. Adalah penting untuk
menjawab pertanyaan tentang kehidupan dan alam
disekitar kita secara ilmiah, sehingga akan
banyak menghilangkan banyak keraguan.
3.1.3 Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI
No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi
tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978)
mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi
terdaftar untuk mengikuti pelajaran di
perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-
30 tahun.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam
masyarakat yang memperoleh statusnya karena
ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga
merupakan calon intelektual atau cendekiawan
muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering
kali syarat dengan berbagai predikat.
Pengertian Mahasiswa menurut Knopfemacher
(dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insane-
13
insan calon sarjana yang dalam
keterlibatannyadengan perguruan tinggi ( yang
makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan
di harapkan menjadi calon-clon intelektual.
Dari pendapat di atas biasa dijelaskan
bahwa mahasiswa adalah status yang disandang
oleh seseorang karena hubungannya dengan
perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon-
calon intelektual.
3.2 Perbedaan Filsafat Dan Sains (Ilmu Pengetahuan)
Perbedaan filsafat dengan ilmu pengetahuan
tampak jelas dari manfaat utama yang dapat diserap
oleh manusia dan kelompok. Filsafat memberi manfaat
luar biasa bagi kehidupan sebab dianggap sebagai
elemen dasar dalam bertindak, mengambil keputusan,
meminimalisir terjadinya konflik dan siap siaga
menghadapi perubahan situasi.
Ilmu pengetahuan berusaha mencari jawaban dari
penyebab dan mengapa itu bisa terjadi. Dalam
pengelompokkan, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi sehingga boleh dianggap bagian dari ilmu
pengetahuan, yakni objektif, metodis, sistematis dan
universal. Sains atau ilmu pengetahuan didukung
beragam model, hipotesis, teori dan hukum. Masing-
masing saling mendukung satu sama lain sehingga
14
mampu menyampaikan jawaban yang dicari oleh manusia.
Banyak tokoh-tokoh penting dalam dunia ilmu
pengetahuan, mereka berperan penting meningkatkan
kehidupan sehingga jauh lebih baik dan moderen.
Perbedaan filsafat dengan ilmu pengetahuan
terletak jelas dari pengertian awal. Filsafat
diperlukan manusia sebagai panduan dalam menjalani
kehidupan, sedangkan ilmu pengetahuan diperlukan
untuk menjawab segala bentuk pertanyaan. Filsafat
membentuk karakteristik seorang individu atau
kelompok dan ilmu pengetahuan bertindak sebagai
penunjang.
Sains atau science dalam bahasa inggris,
berasal dari bahasa latin scientia yang berarti
“mengetahui” merujuk ke metodologi sistematik yang
bertujuan menggali informasi akurat mengenai fakta
dan berusaha memodelkannya. Dari model tersebut
manusia berusaha memprediksi apa yang akan terjadi
di masa yang akan datang. Tentu saja prediksi yang
dibuat harus dapat diandalkan, kuantitatif, dan
konkrit.
Perbedaan yang paling mendasar antara filsafat
dan sains adalah cara mengambil kesimpulan. Filsafat
berusaha mencari kebenaran atas suatu hipotesa hanya
dengan kekuatan berfikir. Sains bertumpu pada data-
data yang telah diambil dan diverifikasi. Oleh
15
karena itu keluaran yang dihasilkan juga berbeda
tipe. Teori-teori keluaran filsafat bersifat
Kualitatif dan Subjektif. Sedangkan sains
menghasilkan output yang Kuantitatif dan Objektif.
Terdapat perbedaan yang hakiki antara filsafat dan
sains, diantaranya:
a. Sains bersifat analisis dan hanya menggarap salah
satu pengetahuan sebagai objek formalnya.
Filsafat bersifat synopsis, artinya melihat
segala sesuatu dengan menekankan secara
keseluruhan, karena keseluruhan mempunyai sifat
tersendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya.
b. Sains bersifat deskriptif tentang objeknya agar
dapat menentukan fakta-fakta, netral dalam arti
tidak memihak pada etik tertentu. Filsafat tidak
hanya menggambarkan sesuatu melainkan membantu
manusia untuk mengambil putusan-putusan tentang
tujuan, nilai-nilai dan tentang apa-apa yang
harus diperbuat manusia. Filsafat tidak netral
karena, faktor subjektif memegang peranan yang
penting dalam filsafat.
c. Sains mengawali kerjanya dengan bertolak dan
suatu asumsi yang tidak perlu diuji, sudah diakui
dan diyakini kebenarannya. Filsafat bisa
merenungkan kembali asumsi-asumsi yang telah ada
untuk diuji ulang kebenarannya. Jadi, filsafat
16
dapat meragukan setiap asumsi yang ada, dimana
oleh sains telah diakui kebenarannya.
d. Sains menggunakan eksperimentasi terkontrol
sebagai metode yang khas. Verfikasi terhadap
teori dilakukan dengan cara menguji dalam praktek
berdasarkan metode sains yang empiris.Selain
menggunakan teori, filsafat dapat juga
menggunakan hasil sains, dilakukan dengan
menggunakan akal pikiran yang didasarkan pada
pengalaman insani.
Jadi, sains berhubungan dan mempersoalkan
fakta-fakta yang faktual, diperoleh dengan
menggunakan eksperimen, observasi dan verifikasi,
hanya berhubungan dengan sebagian aspek kehidupan di
dunia ini. Sedangkan filsafat mencoba menghubungkan
dengan keseluruhan pengalaman, untuk memperoleh
suatu pandangan yang lebih komprehensif dan bermakna
tentang sesuatu.
Secara umum manusia berpikir induktif, yaitu
dari hal khusus ke umum, dan relatif membuat asumsi-
asumsi yang mendukung hipotesanya. Data bersifat
kebalikannya, yaitu membatasi ruang cakupan teori
dan mengerucutkan hipotesa sehingga menjadi teorema
yang khusus. Karenanya filsafat juga menghasilkan
teori-teori yang Umum dan Eksperimental, sedangkan
keluaran sains bersifat Spesial dan Empiris.
17
Walaupun berbeda, filsafat dan sains tetap
memiliki sifat-sifat ilmu yaitu temporal,
sistematis, rasional, kritis, dan logis. Temporal
artinya bersifat sementara, teori apapun di dunia
ini jika ada teori pengganti yang lebih baik atau
lebih global akan ditinggalkan. Sistematis,
rasional, kritis, dan logis adalah cara manusia
berpikir. Keempat sifat itu adalah setting default
otak manusia. Bila satu saja ditinggalkan, teori
yang dihasilkan tidak akan bertahan.
Bagaimanapun juga ada beberapa hal yang tidak
bisa dicover metode sains secara indah. Disinilah
metode filsafat berperan. Ilmu sosial dan psikologi
contohnya. Data yang diambil seringkali terlalu acak
untuk dapat dianalisis dengan metode ilmiah. Maka
dari itu intuisi dan pemikiran manusia yang notabene
merupakan metode filsafat banyak berperan disana.
3.3 Peran Dan Fungsi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun
disandang, ada beberapa macam label yang melekat
pada diri mahasiswa, misalnya:
a. Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan
perubahan langsung karena SDMnya yg banyak
18
b. Agent Of Change, mahasiswa agent
perbahan,maksudnya sdm2 untuk melakukan
perubahan
c. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu
ga akan pernah habis.
d. Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg
memiliki moral yg baik.
e. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan
sosial,cntoh mengontrol kehidupan sosial yg
dilakukan masyarakat.
Namun secara garis besar, setidaknya ada 3
peran dan fungsi yang sangat penting bagi mahasiwa,
yaitu :
Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia
di mana setiap mahasiswa dengan bebas memilih
kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu
tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing
sebagai indidu untuk dapat menjalankan kehidupan
yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang
hidup dalam masyarakat.
Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab
individu, mahasiswa juga memiliki peranan sosial,
yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak
hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga
harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
19
Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai
orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek
haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam
ranah kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul
bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan
ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih
baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama
menjalani pendidikan.
3.4 Titik Temu Filsafat Dan Sains
a. Banyak ahli filsafat yang termasyhur yang telah
memberikan sumbangannya terhadap perkembangan
sains modern, seperti Leibnitz yang menemukan
kalkulus diferensial, Ibnu Kholdun yang telah
memberikan sumbangannya terhadap perkembangan
ilmu kedokteran dan Auguste Comte yang disebut
Bapak Sosiologi yang mempelopori perkembangan
ilmu sejarah dan sosiologi.
b. Filsafat dan sains keduanya menggunakan metode
berpikir reflektif dalam menghadapi fakta dunia.
c. Filsafat dan sains keduanya menunjukan sikap
kritis dan terbuka dan memberikan perhatian yang
tidak berat sebelah terhadap kebenaran.
d. Filsafat dan sains keduanya tertarik terhadap
pengetahuan yang terorganisir dan tersusun secara
sistematis.
20
e. Sains membantu filsafat dalam mengembangkan
sejumlah bahan deskriptif dan faktual serta
esensial bagi pemikiran filsafat.
f. Sains mengoreksi filsafat dengan menghilangkan
sejumlah ide-ide yang bertentangan dengan
pengetahuan ilmiah.
g. Filsafat merangkum pengetahuan yang terpotong,
yang menjadikan beraneka macam sains yang berbada
serta menyusun bahan tersebut ke dalam suatu
pandangan tentang hidup dan dunia yang lebih
menyeluruh dan terpadu.
3.5 Manfaat Matrikulasi Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa
Mempelajari filsafat memiliki beberapa manfaat
penting, diantaranya ialah memberikan pengertian
mendalam tentang manusia; menganalisis dan
mengkritisi argumentasi, pendapat, ideology, dan
pandangan dunia; pendasaran metodis dan wawasan
mendalam dan kritis terhadap ilmu pengetahuan.
Selain itu, ada manfaat yang lain yang akan
dijelaskan secara lebih rinci bahwa cara kerja
filsafatilmu memiliki pola dan model-model yang
spesifik dalam menggali dan meneliti, dalam menggali
pengetahuan melalui sebab musebab pertama dari
gejala ilmu pengetahuan. Di dalamnya mencakup paham
tentang kepastian, kebenaran, dan objektifitas.
21
Cara kerjanya bertitik tolak pada gejala-gejala
pengetahuan mengadakan reduksi kearah intuisi para
ilmuawan, sehingga kegiatan ilmu-ilmu itu dapat
dimengerti sesuai dengan kekhasannya masing-masing
disinilah akhirnya kita dapat mengerti fungsi dari
filsafat ilmu. Filsafat ilmu merupakan salah satu
cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi
filsafat ilmu kiranya tidak bias dilepaskan dari
fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :
a. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala
fenomena yang ada.
b. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau
berdiri netral terhadap pandangan filsafat
lainnya.
c. Memberikan pengertian tentang cara hidup,
pandangan hidup dan pandangan dunia.
d. Memberikanajaran tentang moral dan etis yang
berguna dalam kehidupan.
e. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk
kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu
sendiri, seperti ekonomi, politik, hokum dan
sebagainya.
Jadi, fungsi filsafat ilmu adalah untuk
memberikan landasan filosofik dalam memahami
berbagai konsep dari sesuatu disiplin ilmu dan
membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
22
Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu
tumbuh dalam dua fungsi, yaitu : sebagai
confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan
relasi normative antar dengan evidensi dan theory of
explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai
fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
23
Filsafat didefinisikan sebagai
"kebijaksanaan" . Kata filsafat atau philosophy,
berasal dari bahasa Yunani yaitu Sophia yang berarti
kebijaksanaan dan Philein yang berarti mencintai.
Jadi, filsafat adalah semata-mata mencintai
kebijaksanaan. Kata sains berasal dari bahasa Latin
“scientia,” yang bermakna pengetahuan. Dalam bahasa
Arab, kata science diterjemahkan sebagai “ilmu.”
Sains adalah suatu alat, suatu cara khusus untuk
menginvestigasi suatu pertanyaan. Mahasiswa dalam
peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar di
perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa merupakan suatu
kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya
karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa
juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan
muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali
syarat dengan berbagai predikat.
4.2 Saran
Diharapkan dengan belajar filsafat sains
merupakan keharusan bagi mahasiswa terlepas dari
latar belakang pendidikan tinggi yang diseriusinya.
Sebagai kajian teoritis, filsafat sains biasa
dipahami dengan lebih mudah dengan cara melihat
nilai-nilai yang terkandung dalam kata filsafat dan
24
sains itu sendiri. Mempelajari filsafat sains erat
kaitannya dengan memahami pergerakan mahasiswa dari
sudut pandang ideologi yang dianut sejak lama oleh
bangsa Indonesia dan sudah diformalkan sejak
kemerdekaan Republik Indonesia sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan. 2008. Pengantar Singkat Ilmu Filsafat. Bandung:Intelekia Pratama.
Jatmiko, M.A. 2014. Filsafat Ilmu.http://mrrift.blogspot.com/2014/10/tugas-filsafat-ilmu.html (diakses 9 Mei 2015)
Surajiyo. 2007. Filsafat ilmu dan perkembangannya diIndonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Sutrisno, Slamet, Drs., M.Si. 2006.Filsafat dan IdeologiPancasila. Yogyakarta: Andi.
Udiani, Nuni. 2013. Arti Mahasiswa. http://arti-mahasiswa.com/ (diakses 9 Mei 2015).
Widya Ulfa, Syarifah. 2010. Persamaan dan Perbedaan Filsafat.http://biologimaterial.blogspot.com/2010/09/persamaan-dan-perbedaan-filsafat.html. (diakses 9 Mei2015)
25