34 BAB IV HASIL PENELITAN dan PEMBAHASAN Dalam menganalisis film Warkop DKI Reborn, penulis menggunakan metode Analisis Wacana Kritis yang dikembangkan oleh Norman Fairclough. Dalam menggunakan metode Fairclough, penulis membagi menjadi 3 (tiga) dimensi, yakni: Makrostruktur, Mesostruktur, dan Mikrostruktur. Sebelum masuk pada inti pembahasan, penulis akan memberikan informasi mengenai film Warkop DKI Reborn seperti synopsis dan lain sebagainya. Berikut paparannya: Film Warkop DKI Reborn Film Warkop DKI Reborn adalah sebuah film karya anak bangsa yang di dalamnya menceritakan berbagai kehidupan sosial masyarakat yang sarat akan nilai-nilai sosial, berikut spesifikasinya: Tayang : 8 September 2016 Genre : Komedi Sutradara : Anggy Umbara Produser : Hb Naveen, Frederica Skenario : Anggy Umbara, Andi Awwe Wijaya, Bene Dion Rajagukguk Rumah Produksi : Falcon Pictures Durasi : 90 Menit Klasifikasi Penonton : Semua Umur Pemain : - Vino G. Bastian sebagai Kasino - Agus Kuncoro sebagai Hakim - Abimana Aryasatya sebagai Dono - Tora Sudiro sebagai Indro - Ence Bagus sebagai bos Chips - Bintang Timur - Inggrid Widjanarko sebagai penumpang motor - Arie Kriting sebagai pencuri - Hengky Solaiman sebagai pengendara motor
48
Embed
Film Warkop DKI Reborn€¦ · Film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! akan dipecah menjadi beberapa bagian. Part 1 tayang pada 8 September 2016. Dalam penggarapannya, Falcon Pictures
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
34
BAB IV
HASIL PENELITAN dan PEMBAHASAN
Dalam menganalisis film Warkop DKI Reborn, penulis menggunakan metode Analisis
Wacana Kritis yang dikembangkan oleh Norman Fairclough. Dalam menggunakan metode
Fairclough, penulis membagi menjadi 3 (tiga) dimensi, yakni: Makrostruktur, Mesostruktur, dan
Mikrostruktur. Sebelum masuk pada inti pembahasan, penulis akan memberikan informasi
mengenai film Warkop DKI Reborn seperti synopsis dan lain sebagainya. Berikut paparannya:
Film Warkop DKI Reborn
Film Warkop DKI Reborn adalah sebuah film karya anak bangsa yang di dalamnya
menceritakan berbagai kehidupan sosial masyarakat yang sarat akan nilai-nilai sosial, berikut
spesifikasinya:
Tayang : 8 September 2016
Genre : Komedi
Sutradara : Anggy Umbara
Produser : Hb Naveen, Frederica
Skenario : Anggy Umbara, Andi Awwe Wijaya, Bene Dion Rajagukguk
Rumah Produksi : Falcon Pictures
Durasi : 90 Menit
Klasifikasi Penonton : Semua Umur
Pemain : - Vino G. Bastian sebagai Kasino
- Agus Kuncoro sebagai Hakim
- Abimana Aryasatya sebagai Dono
- Tora Sudiro sebagai Indro
- Ence Bagus sebagai bos Chips
- Bintang Timur
- Inggrid Widjanarko sebagai penumpang motor
- Arie Kriting sebagai pencuri
- Hengky Solaiman sebagai pengendara motor
35
Sinopsis Film Warkop DKI Reborn
JANGKRIK BOSS! mengikuti Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G. Bastian), dan
Indro (Tora Sudiro) sebagai petugas dari sebuah lembaga swasta bernama CHIPS (Cara Hebat Ikut
Penanggulangan Masalah Sosial). Mereka memiliki semangat yang tinggi dalam melayani
masyarakat. Akan tetapi, mereka justru kerap menimbulkan masalah karena tindakan mereka yang
konyol dan juga kelucuan mereka. Tentu saja, mereka pun menjadi bulan-bulanan oleh banyak
orang, termasuk Boss mereka, yang kemudian membawa Sophie, seorang anggota CHIPS
profesional dan cantik dari kantor pusat CHIPS di Perancis untuk membantu trio dalam menangkap
preman jalanan.
Selain nama-nama di atas, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! juga turut dibintangi oleh
Dalam film Warkop DKI Reborn, ada 2 (dua) nama produser yang menangani pembuatan
film hingga selesai. Yakni H.B Naveen dan Frederica. H.B Naveen sendiri adalah pendiri P.T
Falcon Pictures. Naveen menuturkan, salah satu alasannya memilih bidang multimedia, atau yang
dia sebut sebagai new media, karena bidang ini merupakan bidang baru yang belum dikuasai oleh
pemain besar. Dia menyebutkan, media-media tradisional sudah dikuasai oleh konglomerasi besar
dengan modal berlimpah.
Selain itu, ada satu lagi sosok yang tak kalah penting dalam produksi Warkop DKI Reborn,
yakni perempuan cantik bernama Frederica. Dia merupakan salah satu ‘aktor’ penting di balik
kesuksesan sejumlah film-film box office Tanah Air, seperti My Stupid Bosss, Comic 8,
hingga Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Di tangannya, film-film ini berhasil mencuri
perhatian pencinta film di Indonesia.
Meski baru berusia 34 tahun, nama Frederica tak kalah mentereng dibandingkan produser
top lainnya. Terbukti, ia mampu mengantongi penghargaan sebagai Produser Terbaik dalam acara
penganugerahan Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA) 2016.
Prestasi perempuan yang akrab disapa Erica ini tak sampai di situ. Film yang diproduksinya
di bawah production house atau rumah produksi Falcon Pictures, Warkop DKI Reborn: Jangkrik
Boss! Part 1 sukses mengukir sejarah. Film yang menampilkan Abimana Aryasatya, Vino Bastian,
dan Tora Sudiro sebagai pemeran utamanya ini resmi menjadi film Indonesia nomor satu
sepanjang masa.
Hanya dalam kurun waktu 25 hari, film yang disutradarai Anggy Umbara tersebut
disaksikan 6.381.000 penonton. Sebuah capaian yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sosok
Frederica pun kian diperhitungkan sebagai salah seorang produser andal di Indonesia.9
8 Produser film berperan dalam mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat serta mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut. Mereka juga akan mengambil resiko keuangan dengan mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuhya. 9 http://life.viva.co.id/news/read/835143-frederica-produser-muda-pencetak-film-box-office
45
4.1.3 Sosial
Terkait dengan pembuatan film Warkop DKI Reborn serta setting yang dipilih, maka pada
level sosial, peneliti akan menjelaskan tentang negara Indonesia dan aspek-aspek yang
berkembang di negara tersebut. Dalam artian bahwa penulis harus peka terhadap permasalahan
sosial yang terjadi di masyarakat dewasa ini. Karena permasalahan sosial akan selalu berkembang
dalam setiap jaman. Hal itulah yang membedakan film Warkop yang terdahulu dengan Warkop
DKI Reborn.
Masih jelas dalam ingatan, bahwa akses dalam memproduksi film betul-betul
terkonsentrasi di tangan para penguasa negara saat itu, dan lembaga sensor sedang di puncak
kuasanya pula bertangan dingin lantaran diberi wewenang penuh untuk merevisi karya yang
menurut mereka tidak selaras dengan semangat Orde Baru. Para produser film, distributor,
pengimpor film, juga pemilik bioskop mau tak mau dikelompokkan ke dalam sebuah organisasi
atau konsorsium yang direstui pemerintah sebagai kelas “less dominant” di bawah represi
Pemerintah Orde Baru. Organisasi semacam itu secara simultan dimanfaatkan sebagai aparatus
negara untuk mengendalikan dinamika dunia film Indonesia. Semua produksi film dengan cermat
diawasi dan disensor sejak tahap pembuatan naskah. Para pembuat film diorganisasikan dalam
sebuah hierarki karir, sehingga akses pembuatan film ada di tangan mereka yang disetujui
pemerintah melalui penyediaan Departemen Penerangan (Irwanto 1990: 90)
Orde Baru memiliki bentuk kekuasaan yang cenderung represif jika dibandingkan dengan
pemerintahan era Reformasi. Orang-orang film takut mengajukan usulan kepada pemerintah,
akhirnya mau tak mau pelaku perfilman menjalankan semua kebijakan yang telah digariskan
pemerintah Orde Baru itu dengan tertatih dan penuh beban sekaligus kekhawatiran. Maka
perundangan dan hasil kebijakan yang dilahirkan dalam latar belakang pemerintahan dengan
kondisi sosial politik yang represif dan hegemonic seperti itu cenderung top-down. Sementara itu
undang-undang perfilman yang sifatnya top-down (di era Orde Baru berkuasa) sudah tidak sesuai
lagi dengan semangat jaman dan kondisi masyarakat sekarang ini. Hal ini bisa kita lihat pada
produk kebijakan perfilman era Orde Baru yaitu UU No. 8 Tahun 1992 yang ketat, mengikat, top-
down mengatur para pelaku perfilman hingga tingkat praktis sekalipun. Hasilnya, perkembangan
perfilman nasional terhambat saat itu, hingga pada kondisi yang dapat dikatakan ‘mati suri’.
46
Pemerintahan era Reformasi dengan agenda politik dan perubahan disana-sini sungguh
berat untuk berdiri apalagi berjalan lantaran dibebani dengan amanat desakan keinginan rakyat
yang besar, yang telah lama terkungkung di era Orde Baru. Akhirnya perfilman diurus pula oleh
pemerintahan yang baru yaitu Reformasi diawali dengan desakan beberapa pelaku perfilman yang
telah lama menyoroti usangnya UU No 8 Tahun 1992 buah tangan Orde Baru yang tak lagi relevan
untuk dilaksanakan. UU perfilman baru yang mengakomodir aspirasi pelaku perfilman sangat
dinanti dan peran Pemerintah begitu ditunggu-tunggu. Cukup lama dari waktu desakan publik film
itu melahirkan UU No 33 Tahun 2009.
Lahirnya kebijakan perfilman yang baru, yang menggantikan UU perfilman buatan Orde
Baru bukannya melenggang tanpa masalah. Orde reformasi sejak kehadirannya sebenarnya telah
menanggung beban berat perombakan sistem tata negara. Dalam arti yang sebenarnya reformasi
lahir di dalam kondisi sosial politik yang kronis. Kemudian tumbuh lambat laun di tengah kondisi
masyarakat yang serba curiga. Reformasi lemah pada persoalan ketegasan dan kesigapan
mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah-masalah kronis yang ditinggalkan masa
pemerintahan Orde Baru. Mengaca dari beberapa hal tersebut, kita dapat mengkaji ulang dalam
latar belakang situasi dan kondisi yang bagaimana kebijakan perfilman tersebut dilahirkan,
kemudian bagaimana para penguasa mengasuh dan mengelola kebijakan tersebut sekaligus dapat
melihat seberapa dalam keikutsertaan pemerintah dalam melahirkan undang-undang.
4.2 Analisis Meostruktur (Discourse Practice)
Tingkatan ini berpusat pada aspek produksi teks (individu) dan aspek konsumsi teks
(khalayak). Norman Fairclough mengungkapkan bahwa kedua aspek tersebut berhubungan dengan
jaringan yang kompleks. Dari beberapa faktor yang kompleks, setidaknya ada 3 (tiga) aspek
penting. Pertama, sisi individu dan dalam konteks ini adalah penulis Film Warkop DKI Reborn.
Kedua, penulis dengan struktur organisasi, baik itu sesama produser, sutradara, penulis, dan
berbagai crew. Ketiga, praktik kerja mulai dari penulisan, produksi, editing dan hingga muncul di
khalayak. Keseluruhan elemen tersebut merupakan keseluruhan dari praktik wacana yang saling
berkaitan dalam memproduksi suatu wacana (Eriyanto, 2001, p. 317).
47
4.2.1 Produksi Teks
Norman Fairclough secara sosiologis tidak menyelidiki cara-cara produksi suatu teks.
Yang sering terjadi Norman Fairclough mengambil titik awal linguistik pada teks-teks konkrit,
dengan mengidentifikasi wacana apa yang digunakan dan bagaimana wacana itu secara
antartekstual menggunakan teks-teks lain. Teks yang lahir merupakan perpaduan antara kondisi
sosial yang terjadi saat orde lama (film asli Warkop) dengan kondisi sosial orde Reformasi yang
tentunya sangat berbeda. Selain dari segi sosial yang terjadi, peneliti juga memaparkan latar
belakang dari penulis naskah karena hal ini dapat mempengaruhi terciptanya sebuah karya.
1. Anggy Umbara
Anggy Umbara (lahir di Jakarta, 21 Oktober 1980; umur 35 tahun) adalah seorang
sutradara asal Indonesia. Anggy memulai kariernya sebagai penulis skenario semenjak duduk
di bangku SMA dan menjadi editor pada umur 20 tahun. Sambil meneruskan hobinya menulis,
ia mulai duduk di kursi penyutradaraan setahun kemudian dengan debutnya lewat sebuah
video musik band Metal bernama Purgatory.
Di awal 2004, Anggy meneruskan keseriusannya menjadi sutradara dalam industri
periklanan dan video musik. Ratusan iklan dan puluhan video musik dari berbagai artis seperti
Dewa 19, Agnes Monica, D'masiv, Bunga Citra Lestari, Indah Dewi Pertiwi, Letto, Afgan,
Nidji, Samsons, Sherina, Peterpan, Geisha, Ridho Rhoma, Iwan Fals, ST 12 sampai video
Indah Dewi Pertiwi yang kabarnya berbujet Rp 1 miliar.
Anggy memulai karya perdananya di industri film layar lebar lewat 'Mama Cake' yang rilis
pada 2012. Film Anggy selanjutnya masih bekerjasama dengan Falcon Pictures. Ia
mengarahkan 'Coboy Junior The Movie' yang cukup sukses dengan meraih lebih dari 700 ribu
penonton. Pencapaian lebih tinggi didapatkan sutradara kelahiran 21 Oktober 1980 itu lewat
film 'Comic 8'. Dalam 11 hari pemutarannya, film tersebut sudah menembus angka satu juta
penonton, dan terus menghitung karena masih tayang. 10
Dengan banyaknya karya dari berbagai genre yang disutradarai, Anggy memiliki sejuta
pengalaman dalam meracik film. Tetapi genre yang mengandung unsur komedi yang
didalamnya mengandung banyak sentilan terhadap para penguasa merupakan debut pertama
Identitas Bagaimana konstruksi dari identitas pembuat film/
media, khalayak dan partisipan berita (artis-aktor yang
memainkan peran ) ditampilkan dan digambarkan dalam
teks.
Sumber: (Junaedi, p. 289)
1. Norman Fairclough mengusulkan sejumlah piranti bagi analisis teks, berikut
istilah-istilah yang memiliki kecenderungan pada bidang linguistik (Jorgensen,
2007, p. 152).
2. Kendali interaksional, hubungan antara penutur-penutur, termasuk pertanyaan
tentang siapa yang menetapkan agenda percakapan (Fairclough, 1992b:152ff)
3. Etos – bagaimana identitas dikonstruksi melalui bahasa dan aspek-aspek tubuh
(1992b: 166ff)
4. Metaforaa (1992b: 194ff)
5. Kata (1992b: 190)
6. Tata bahasa (1992b; 158ff, 169ff)
Istilah tersebut memberikan wawasan mengenai cara-cara teks memperlakukan peristiwa
dan hubungan sosial dan juga mengkonstruksi versi realita tertentu, identitas sosial, dan
hubungan sosial.
Scene 1
Gambar 1. Indro sedang membacakan sebuah berita
54
Scene Gambar Visual Time Dialog
1 1 Indro Warkop sedang
berperan menjadi seorang
pembaca berita, dimana
memiliki latar belakang
berada di studio televisi,
dengan backdrop gambar
peta dunia, dan juga satu
buah LCD TV.
01;10;33 –
01;10;05
Indro: Terkait dengan kasus
suap impor daging, kedua
partai tersangka menyatakan
tidak pernah menerima suap
sama sekali, dan hal ini memicu
kontroversi, dimana ibu
kandung dari ketua partai
tersebut memberikan
pernyataan sebaliknya.
Menurut Ibu kandungnya ini,
ketua partai tersebut saat masih
kecil, sangat sering menerima
suap dari ibunya. Tapi ibunya
mengancam, jika anaknya tetap
tidak mengakui, maka ibunya
akan mengambil langkah nyata,
untuk mengutuknya menjadi
batu
Dalam scene satu (1) di awal film mulai, muncul tokoh Indro Warkop yang asli. Indro
menjadi pembaca berita di sebuah stasiun televisi. Adegan tersebut merupakan pengulangan dari
film Warkop DKI yang asli, dimana Dono yang biasanya menjadi pembaca berita, yang biasanya
juga mengenakan pakaian wanita.
Terkait isi berita, di awal Indro menyinggung masalah kasus suap impor daging sapi, yang
dimana berita tersebut fenomenal, karena tersangka adalah salah satu ketua partai ternama di
Indonesia. Sindiran tersebut disulap menjadi sindiran yang berbalut komedi. Dimana penerima
55
suap diibaratkan seperti seorang anak yang memang saat kecil sering menerima suap makanan dari
sang ibu.
Juga terdapat pesan moral yang diselipkan dalam film ini. Sang sutradara Anggy Umbara
nampaknya ingin memberikan suatu pesan positif, dimana dikatakan bahwa “jika tidak mengakui
pernah disuap,akan dikutuk ibunya menjadi batu”. Hal ini memberikan suatu pesan bahwa kita
jangan sekali-kali berbuat dosa kepada orang tua, ter-khusus ibu.
Scene 1
Gambar 2. Indro sedang membacakan sebuah berita kriminal
Scene Gambar Visual Time Dialog
1 2 Indro Warkop sedang
berperan menjadi seorang
pembaca berita, dimana
memiliki latar belakang
berada di studio televisi,
dengan backdrop gambar
peta dunia, dan juga satu
buah LCD TV.
01;09;58–
01;09;27
Indro: Belakangan marak
kasus begal yang meresahkan
warga ibu kota. Para begal ini
merampas barang-barang
berharga seperti: sepeda motor,
handphone, TV, kulkas,
payung, piring cantik, dan
ratusan hadiah lainnya.
Adapun ciri-ciri begal menurut
kesaksian korban:
mengendarai mobil mewah,
56
berdasi, dan sering meng-atas-
namakan rakyat. Maaf, ini
adalah ciri-ciri begal uang
rakyat.
Masih dalam scene satau (1), Indro menyampaikan sebuah berita yang mengandung unsur
slapstick. Indro menyebutkan sebuah berita tentang maraknya sebuah kasus begal yang sering
terjadi di masyarakat. Di saat menyebutkan ciri-ciri pelaku begal yakni “mengendarai mobil
mewah, berdasi, dan sering meng-atas-namakan rakyat”, jelas mengarah ke salah satu ciri para
petinggi. Para petinggi yang dimaksud adalah para orang pemegang kekuasaan. Yang sudah sering
juga di berita kita dengar banyak kasus yang menjerat para pemegang kekuasaan tersebut. Tidak
heran di akhir kata Indro menyebutkan “Maaf, ini adalah ciri-ciri begal uang rakyat”. Semakin pas
ketika Indro menyebutkan kata terakhir dengan raut wajah yang seakan bingung dan mengangkat
salah satu alisnya.
57
Scene 3
Gambar 3. Dono, Kasino, Indro saat sedang berpatroli dan bertemu rombongan ibu-ibu
Gambar 4. Rombongan ibu-ibu yang tidak memakai helm
Scene Gambar Visual Time Dialog
3 3 Anggota Chips yakni Dono,
Kasino, dan Indro yang
sedang berpatroli
mengelilingi kota. Namun
saat menjumpai kemacetan,
mereka memutuskan putar
balik. Setelah putar balik,
mereka terkejut ketika
melihat rombongan motor
01;07;26–
01;06;55
Kasino: Muke Gile! Yang kaya
gini ka’ga bisa dilawan. Maap
ya, map…maap. Mari, mari
buk.
Indro: Ini baru yang namanya
maju kena, mundur kena.
Kasino: Muke Gile lu Ndro!
Lanjut!
58
matic yang dikendarai oleh
ibu-ibu tidak mengenakan
helm dan melawan arah.
Pada scene tiga (3) diperlihatkan adegan dimana Chips sedang ber-patroli keliling kota dan melihat
segerombolan motor matic yang digunakan oleh ibu-ibu. Ibu-ibu tersebut terlihat tidak
menggunakan helm, dan seakan tak ada yang mampu menghalangi, bahkan Chips takut untuk
memberhentikan mereka.
Adegan tersebut tentunya sudah tak asing di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana para
pengendara motor yang sering melanggar lalu lintas, terlebih jika pengendara motor adalah
seorang ibu. Oleh karena itu di film Kasino mengatakan “Muke Gile! Yang kaya gini ka’ga bisa
dilawan. Maap ya, map…maap. Mari, mari buk”.
Scene 5
Gambar 5. Kasino memberhentikan pengendara yang melanggar
59
Gambar 6. Pelanggar berusaha membujuk Kasino damai
Gambar 7. Terjadi negosiasi antara petugas dan pelanggar
Scene Gambar Visual Time Dialog
5 11
12 & 13
Kasino sedang
memberhentikan mobil
yang memasuki jalur
busway.
Pelanggar berusaha
membujuk Kasino agar
tidak ditilang.
01;05;17 –
01;04;54
Kasino: Stop, Stop, Stop!
Kasino: Selamat siang.
Pelanggar: Siang pak
Kasino: Bapak salah masuk, ini
jalur busway, melanggar lalu
60
lintas. Coba tulung surat-
suratnya.
Pelanggar: Waduh maaf pak,
saya ga bawa, ketinggalan.
Damai aja ya pak.
Kasino: Lu mau nyogok
petugas? Ka’ga bisa! Atas
nama Undang-undang,
mobilnya saya sita, untuk saya
bawa ke kantor polisi.
Pada scene ke-lima (5), ada adegan dimana pengguna mobil yang menerobos jalur busway yang
dimana jalur tersebut hanya khusus digunakan oleh bus. Oleh karenanya Kasino sebagai petugas
memberhentikan pelanggar tersebut. Dalam dialog, pelanggar meminta untuk damai dengan
petugas. Namun Kasino dengan tegas menolak ajakan damai tersebut. Tentu hal tersebut yang
diharapkan untuk wajah petugas hukum di Indonesia, dimana petugas tegas dan anti suap.
Scene 6
Gambar 8. Indro sedang memberhentikan pelanggar lalu lintas
61
Gambar 9. Pelanggar sedang melakukan tawar menawar dengan petugas
Gambar 10. Pelanggar memberikan sejumlah uang ke petugas
Scene Gambar Visual Time Dialog
6 8
Indro yang melihat
pelanggar lalu lintas, lalu
memberhentikannya.
01;03;58-
01;02;55
Indro : Selamat siang pak, tadi
itu bapak melawan arah.
Pelanggar: Tujuan saya deket
pak, itu, sebelah situ pak!
Indro: Ya kalau deket kau jalan
kaki saja lah. Motor kau tinggal
sini, nanti biar kubawa ke
kantor polisi.
62
9
10
Indro dan pelanggar lalu
lintas sedang berdialog.
Pelanggar memberikan
uang kepada Indro.
01;02;34 -
01;02;22
Pelanggar: Jangan pak. Damai
deh damai
Indro: Mau kasih berapa kau?
Pelanggar: 20 Ribu
Indro: Genapin aja lah, 50 ribu.
Indro: Nah udah 2 kali kan? 100
Ribu.
Pelanngar (memberikan uang
dengan raut muka kesal)
Pada scene enam (6), terdapat kasus yang serupa dengan scene lima (5), yakni pelanggar
lalu lintas. Bedanya adalah pelanggarnya menggunakan sepeda motor. Petugas kali ini adalah
Indro, dimana Indro bersembunyi di semak-semak, lalu muncul dan memberhentikan pelanggar.
Tentu hal tersebut membuat terkejut si pelanggar, dan akhirnya pelanggar meminta untuk damai.
Berbeda dengan Kasino, Indro tergiur oleh ajakan damai pelanggar, yang akhirnya pelanggar
memberikan uang 100 ribu kepada petugas. Dalam scene kali ini berisi sindirian kepada petugas
hukum di Indonesia yang memiliki perilaku seperti Indro.
Scene 7
Gambar 11. Dono yang sedang memanjat pohon
63
Gambar 12. Ibu-ibu sedang marah kepada Dono
Scene Gambar Visual Time Dialog
7 11
12
Dono sedang berniat baik
membantu anak-anak
mengambil bola diatas
pohon. Namun anak-anak
tersebut justru lari dan
mencuri buah manga.
Ibu-ibu sedang emosi dan
menuduh Dono penyebab
pencurian.
01;02;10-
01;00;42
Dono: Nih Adek, nah.
Anak: Om, makasih om (lari
dengan mencuri mangga)
Ibu: Berseragam kok nyolong
kamu ya?!
Dono: Bukan buk, bukan!
Pada scene ke tujuh (7), menampilkan usaha anggota Chips yakni Dono yang menolong
anak kecil untuk memanjat pohon manga dan mengambil bola yang menyangkut. Setelah
diambilkan bola, anak kecil tersebut lari dengan membawa hasil curian buah manggga. Namun
sialnya sang pemilik pohon manga keluar dan mengetahui bahwa Dono lah yang seakan menjadi
pelaku utama dari pencurian.
64
Dengan tak segan si ibu berteriak “Berseragam kok nyolong kamu ya?!”. Dalam penggalan
kata tersebut sebenarnya memiliki arti yang mendalam. Karena yang dimaksud ibu tersebut sudah
sangat sering terjadi di Indonesia. Dimana orang yang memiliki pangkat, jabatan, dan berseragam
lah yang menjadi pencuri-pencuri uang rakyat. Atau dalam bahasa Inggris sering dikenal “white
collar crime”.13
Scene 8
Gambar 13. Kasino berusaha menertibkan peserta demo
Scene Gambar Visual Time Dialog
8 13
Kasino sedang berusaha
menertibkan peserta demo
yang berasal dari kalangan
mahasiswa.
01;00;41-
00;58;32
Kasino: Eh stop stop stop!
Tulung turun! Lu semua pada
demo apaan dimari? Kalian dari
mana?
Pendemo: Kami ini perwakilan
dari aliansi masyarakat yang
menolak tanggal merah di hari
13 Suatu tindakan criminal yang melanggar hukum yang dilakukan oleh orang yang berasal dari golongan sosial ekonomi yang tinggi kepada golongan sosial yang lebih rendah. (Sutherland: 1949)
65
minggu. Kami masyarakat
merasa dicurangin.
Kami ini sudah susah, hari libur
di curi juga!
Pada scene delapan (8), anggota Chips yakni Kasino dihadapkan oleh aksi pendemo yang
menyatakan keberatannya akan tanggal merah di hari libur. Dalam aksinya demonstran berkata
“kami ini sudah susah, hari libur di curi juga!”. Penggalan demonstran tersebut sering terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Terkadang ada beberapa perusahaan yang menerapkan hari
kerja walaupun sebenarnya hari itu merupakan hari libur. Tentu hal ini telah melanggar hak pekerja
untuk bisa memiliki waktu beristirahat.
Sebenarnya hak untuk menikmati libur adalah hak setiap pekerja/buruh. Hak ini berkaitan
dengan waktu kerja pekerja/buruh itu sendiri. Di dalam Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”) disebutkan bahwa setiap
pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja. Waktu kerja itu meliputi (Pasal 77 ayat [2]
UU Ketenagakerjaan):14
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima)
hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
Dari ketentuan pasal di atas menunjukkan bahwa paling tidak di dalam satu minggu,
pekerja/buruh dapat beristirahat dan menikmati hari libur sekurang-kurangnya satu hari. Hak ini
juga merupakan bentuk perlindungan bagi pekerja/buruh dan untuk menjamin hak-hak dasar
pekerja/buruh, termasuk hak untuk menikmati hari libur.