8/18/2019 File Semua
1/120
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telah banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan
dilaksanakan dalam rangka upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu pendidikan seperti penataan undang-
undang pendidikan nasional dan berbagai perundang-
undangan lainnya. Berbagai program inovatif dalam upaya
reformasi pendidikan seperti pendekatan Broad Base
Education (BBE) atau pendidikan berbasis luas, pendidikan
berorientasi ketrampilan hidup ( life skill ), pendidikan untuk
semua, Satuan A ara !erkuliahan (SA!) Berbasis "ompetensi
("B"), mana#emen berbasis sekolah, pendidikan berbasis
masyarakat, penilaian protofolio, penilaian berbasis kelas,
dan sebagainya. Semua itu bukan hanya sekedar $a ana
akan tetapi telah teragendakan sebagai upaya reformasi
pendidikan nasional yang pasti memiliki tu#uan untuk1
8/18/2019 File Semua
2/120
memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan nasional
sebagai soko %osen pembangunan bangsa. &eskipun semua
program yang dikemukakan di atas sebenarnya bukan barang
baru namun sebagai suatu inovasi yang diharapkan mampu
memperbaiki keadaan dan diharapkan dapat terealisasikan
se ara efektif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
terutama diper%osenan tinggi.
Salah satu komponen pendidikan yang sering di#adikan
sasaran penyebab menurunnya mutu pendidikan ialah
silabus maupun Satuan a ara perkuliahan (SA!) yang telah
dibuat oleh dosen. "ritikan yang ukup ta#am terhadap
silabus maupun Satuan a ara perkuliahan (SA!) antara lain
penilaian yang dilakukan dosen tidak sesuai dengan tuntutan
yang ada pada SA! yang telah dibuat. 'leh karena itu,
dalam tulisan ini saya akan memberikan masukan inovasi
penilaian proses dan hasil bela#ar mahasis$a melalui
penerapan SA! berbasis kompetensi, yaitu SA! sebagai
ru#ukan pengalaman bela#ar yang diarahkan bagi ter apainya
2
8/18/2019 File Semua
3/120
penguasaan kompetensi. "ompetensi itu sendiri merupakan
per$u#udan dari keterampilan hidup yang harus dikuasai oleh
peserta didik pada tingkat nasional dikembangkan
kompetensi untuk setiap #en#ang dan #enis pendidikan, dan
berdasarkan itu kemudian dikembangkan SA! yang
disesuaikan dengan kondisi setempat, dalam hal ini setiap
daerah dan satuan pendidikan mempunyai peluang yang
lebih besar untuk membuat SA! beserta strategi
pembela#arannya yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
novasi lainnya sebagai agenda reformasi pendidikan nasional
ialah diterapkannya !enilaian Berbasis "elas. !ada penilaian
ini memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian
berkelan#utan yang lebih akurat dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik yang disertai dengan pernyataan yang
#elas tentang standar yang harus telah di apai, serta peta
kema#uan dan pelaporan mahasis$a. !enilaian ini dipadukan
dalam program bela#ar menga#ar antara lain melalui
portofolio (kumpulan ker#a ), products (hasil karya), projects
3
8/18/2019 File Semua
4/120
(penugasan), performances (un#uk ker#a), dan paper & pencil
(tes tulis).
"ompetensi yang ditetapkan dinyatakan se ara
umum minimal memadai dan generik untuk memberikan
peluang kesempatan dalam mengakomodasikan perbedaan-
perbedaan kebutuhan, prioritas, fasilitas dan kemampuan
mahasis$a. Tetapi format yang dibuat sekaligus dapat
digunakan untuk membandingkan pen apaian hasil bela#ar
mahasis$a.
Sesuai dengan arah kebi#akan pemerintah mengenai Satuan
A ara !erkuliahan (SA!) berbasis kompetensi, sistem
pembela#aran pun harus mengarah pada pembela#aran
berbasis kompetensi. !embela#aran kompetensi dapat
diartikan sebagai sistem pembela#aran di mana hasil bela#ar
berupa kompetensi yang harus dikuasai mahasis$a perlu
dirumuskan terlebih dahulu se ara #elas. *asil bela#ar
dimaksud berupa kompetensi yang men akup aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik yang diharapkan di apai
4
8/18/2019 File Semua
5/120
sebagai hasil pembela#aran. *asil tersebut diukur
berdasarkan indikator pen apaian kompetensi.
&engingat SA! yang telah dibuat dosen menuntun penilaian
terhadap ketiga aspek tersebut, maka alat ukur yang
digunakan untuk mengungkapakn proses dan hasil bela#ar
mahamahasis$a tidak ukup #ika hanya dengan tes ob#ektif
dan sub#ektif. %engan ara tersebut keterampilan
mahamahasis$a dalam melakukan akti+tas baik saat
melakukan per obaan maupun men iptakan hasil karya
belum dapat diungkapkan. %emikian pula tentang aktivitas
mahasis$a selama menger#akan tugas dari dosen baik
berupa tugas untuk melakukan per obaan, peragaan maupun
pengamatan.
&emperhatikan tu#uan pembela#aran yang terkait dengan
proses dan hasil bela#ar, maka target hasil bela#ar yang
diharapkan di apai oleh mahasis$a lebih ditekankan pada
penerapan konsep dan kiner#a mahasis$a. !enilaian yang
dilakukan agar dapat menggambarkan pen apaian target
5
8/18/2019 File Semua
6/120
pembela#aran sebagaimana yang telah ditetapkan pada SA!,
maka diperlukan proses penilaian yang sesuai dengan target
pembela#aran tersebut. Berkaitan dengan hal ini proses
penilaiannya harus lebih menekankan pada kiner#a
mahasis$a. Salah satu alternatif penilaian yang diterapkan
untuk memenuhi harapan tersebut adalah dengan
menerapkan penilaian kiner#a ( performance assesment )
mahasis$a. %engan ara ini hasil penilaiannya dapat
menggambarkan kiner#a mahasis$a sesuai dengan tu#uan
pembela#arannya.
*asil pengamatan penulis terhadap rekan sesame dosen di
lingkungan akultas Tarbiyah , nampak ada kesen#angan
antara tu#uan pembela#aran dengan teknik penilaiannya.
!roses penilaian yang biasa dilakukan %osen selama ini
hanya mampu menggambarkan aspek penguasaan konsep
mahasis$a, akibatnya sasaran bela#ar belum dapat di apai
se ara menyeluruh. ntuk itu perlu diupayakan suatu teknik
penilaian yang mampu mengungkapkan aspek produk
6
8/18/2019 File Semua
7/120
maupun proses, salah satunya dengan menerapkan penilaian
kiner#a mahasis$a
Se ara operasional permasalahan yang penulis temukan di
lapangan antara lain
/. Bagaimana proses penilaian hasil bela#ar +sika
yang dilakukan %osen dalam menerapkan
penilaian kiner#a0
1. Bagaimana ara %osen melakukan penerapan
penilaian terhadap kiner#a mahasis$a0
2. Bagaimanakah gambaran bentuk penilaian
kiner#a mahasis$a yang tepat pada tingkat
perguruan tinggi0
3. Apa kendala yang dialami %osen dalam
menerapkan penilaian kiner#a mahasis$a0
4. Apakah terdapat hubungan yang positif, erat dan
signi+kan antara hasil kiner#a mahasis$a dan tes
kompetensi mahasis$a0
7
8/18/2019 File Semua
8/120
ormat penilaian kiner#a yang penulis ran ang dilakukan
dengan maksud untuk memperoleh informasi se ara faktual
mengenai penilaian hasil bela#ar +sika yang meliputi
penilaian proses dan penilaian hasil bela#ar mahasis$a pada
akultas Tarbiyah A 5 6aden ntan 7ampung yang telah
menerapkan Satuan A ara !erkuliahan (SA!) berbasis
kompetensi. Tulisan yang saya buat ini untuk
mendekripsikan dan menganalisis8
/. 9ambaran tentang format penilaian kiner#a mahasis$a
yang dimiliki oleh %osen.
1. !roses penilaian yang dilakukan dalam menerapkan
penilaian kiner#a.
2. "egiatan yang dilakukan %osen dalam melaksanakan
penilaian kiner#a mahasis$a
3. 9ambaran tentang bentuk penilaian kiner#a mahasis$a
yang tepat pada tingkat perguruan tinggi.
4. "endala yang dialami %osen dalam menerapkan
penilaian kiner#a mahasis$a.
8
8/18/2019 File Semua
9/120
:. *ubungan antara hasil kiner#a mahasis$a dan tes
kompetensi mahasis$a.
1.4 Kegunaan Penulisan
*asil penulisan ini, diharapkan dapat memberikan masukan
yang berarti dan sumbangan pemikiran terhadap berbagai
pihak terkait
/. Bagi penulis, dengan melakukan penulisan ini dapat
memperkaya ilmu pengetahuan dan memperluas serta
memperdalam $a$asan dalam dinamika ilmu
pengetahuan khususnya yang berkenaan dengan
masalah-masalah proses dan hasil bela#ar +sika
mahasis$a.
1. Bagi %osen yang menerapkan Satuan A ara !erkuliahan
(SA!) berbasis kompetensi diharapkan dapat menambah
$a$asan pengetahuan dan kemampuan, khususnya yang
berkaitan dengan meran ang dan menerapkan penilaian
kiner#a mahasis$a yang akhirnya dapat digunakan untuk
9
8/18/2019 File Semua
10/120
memperbaiki proses penilaian pada pembela#aran +sika
pada Satuan A ara !erkuliahan (SA!) #en#ang perguruan
tinggi
2. Bagi mahasis$a-mahasis$a akan termotivasi untuk
terlibat se ara aktif dalam proses pembela#aran karena
akti+tas dihargai berdasarkan kriteria penilaian yang telah
disepakati bersama %osen.
II. PENILAIAN HASIL BELAJAR
10
8/18/2019 File Semua
11/120
8/18/2019 File Semua
12/120
Suatu pembela#aran antara tu#uan pembela#aran, kegiatan
pembela#aran, dan penilaian tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya. %engan perhatian yang lebih terarah
pada penilaian men#adi #elas bah$a penilaian harus
membandingkan hasil dengan tu#uan .
8/18/2019 File Semua
13/120
?orthen dan Sanders dalam Barbara (1==/ 4;)
mengemukakan
%alam pendidikan, penilaian berarti penentuan se araformal mengenai kualitas, efekti+tas atau nilai darisuatu program, produk, proyek, proses, tu#uan, ataukurikulum. !enilaian menggunakan metode inkuiri danpertimbangan termasuk (/) !enentuan standar untukmempertimbangkan kualitas dan menentukan apakahstandar tersebut harus bersifat relatif atau absolut (1)!engumpulan informasi dan (2) &enerapkanpenggunaan standar untuk menentukan kualitas
!enilaian dalam pengertian yang paling luas adalah aktivitas
manusia sehari-hari. %alam kehidupan sehari-hari kita selalu
menakar nilai aktivitas atau ke#adian berdasarkan pada
sistem penilaian tertentu. Ahli kurikulum 6alph Tyler dikenal
sebagai pen etus gagasan tentang penilaian, dia yang
memberikan $e$enang perlu diadakannya analisis
kebutuhan dan penilaian untuk #enis-#enis program tertentu.
Se#ak itu penilaian berkembang men#adi bidang dan
mempunyai asosiasi profesi sendiri.
&enurut !ur$anto (/;;1 2), penilaian adalah suatu proses
meren anakan, memproleh dan menyediakan informasi yang
13
8/18/2019 File Semua
14/120
sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan. !enilaian adalah suatu proses untuk menentukan
nilai suatu ob#ek atau peristi$a dalam konteks situasi
tertentu, dimana proses penentuan nilai berlangsung dalam
bentuk interpretasi yang kemudian diakhiri dengan suatu
pertimbangan (Sud#ana /;>; 11=)
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan
bah$a setiap kegiatan penilaian merupakan suatu proses
yang senga#a diren anakan untuk memperoleh informasi atau
data, berdasarkan data tersebut kemudian men oba
membuat suatu keputusan. %alam pedoman penilaian
(%epdikbud /;>@ /) mendefenisikan penilaian sebagai
berikut
!enilaian adalah suatu proses mendapatkan berbagai
informasi se ara berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil yang telah diperoleh
mahasis$a melakukan kegiatan bela#ar menga#ar
14
8/18/2019 File Semua
15/120
yang ditetapkan sehingga men#adi dasar untuk
menentukan perlakuan selan#utnya.
6usli (/;>> 4) #uga mengemukakan bah$a penilaian dalam
pendidikan adalah suatu proses sistematik untuk
menentukan sampai seberapa #auh tu#uan instruksional
di apai oleh mahasis$a, arti penilaian di sini mengandung
dua aspek yang penting yaitu
/) %alam penilaian terdapat implikasi suatu proses
sistematis yang berarti mengadakan observasi yang
dilakukan dengan tak terkendali atau dilakukan dengan
sepintas lalu sa#a8
1) !enilaian selalu berasumsi bah$a tu#uan instruksional
telah dibuat terlebih dahulu. Tanpa tu#uan instruksional
khusus sangatlah sukar untuk menilai seberapa #auh
mahasis$a telah bela#ar.
&elalui penilaian dapat diperoleh informasi tantang ara dan
kema#uan bela#ar mahasis$a. ndikator yang digunakan
15
8/18/2019 File Semua
16/120
8/18/2019 File Semua
17/120
keberhasilan mahasis$a dalam men apai tu#uan-tu#uan
kurikuler. Selain itu dapat digunakan oleh dosen dan
penga$as pendidikan untuk mengukur dan menilai sampai
dimana keefektifan pengalaman-pengalaman bela#ar,
kegiatan-kegiatan bela#ar, dan metode-metode menga#ar
yang digunakan. %engan demikian betapa penting peranan
dan fungsi penilaian itu dalam proses bela#ar menga#ar.
%alam pedoman penilaian %epdikbud (/;;3 2) ditegaskan
bah$a tu#uan dan fungsi penilaian yaitu untuk memberikan
umpan balik baik bagi dosen, mahasis$a, orang tua maupun
lembaga pendidikan yang berkepentingan serta untuk
menentukan nilai hasil bela#ar mahasis$a.
Bagi dosen, hasil penilaian digunakan untuk memberikan
pertanggung-#a$aban se ara ob#ektif kepada atasan, bahan
nilai raport, #uga dapat digunakan sebagai dasar untuk
melakukan introspeksi diri terhadap proses pembela#aran
yang telah dilaksanakannya. Selain itu hasil penilaian dapat
#uga digunakan sebagai dasar untuk mengadakan program
17
8/18/2019 File Semua
18/120
remedial bagi mahasis$a yang belum men apai hasil bela#ar
sebagaimana yang telah ditargetkan dalam tu#uan
pembela#aran. %engan kata lain menurut sman (/;;; //)
dengan penilaian atau penilaian maka dosen dapat
mengetahui keberhasilan men apai tu#uan, penguasaan
mahasis$a terhadap pela#aran, ketepatan atau keefektifan
metode menga#ar, serta untuk mengetahui mahasis$a di
dalam kelas atau kelompoknya.
Bagi mahasis$a, setiap diadakan penilaian, pada diri
mahasis$a akan ada dorongan untuk memproleh hasil yang
baik, maka penilaian dapat memberikan motivasi bagi
mahasis$a untuk lebih giat dalam mengikuti proses
pembela#aran yang berlangsung. %engan mengetahui hasil
penilaian, mahasis$a akan memproleh informasi tentang
seberapa #auh tingkat penguasan bahan pela#aran yang
diberikan oleh dosen, sehingga dengan demikian maka
mahasis$a diharapkan akan terdorong untuk meningkatkan
prestasi bela#arnya.
18
8/18/2019 File Semua
19/120
Bagi orang tua, dengan mengetahui hasil bela#ar anaknya
dapat digunakan untuk mengambil langkah yang tepat dalam
memberikan bimbingan dan dorongan kepada putra-putrinya
untuk meningkatkan prestasi bela#arnya.
Bagi akultas atau nstitut, hasil penilaian merupakan
masukan yang dapat digunakan sebagai bahan ka#ian untuk
membantu dosen dalam meningkatkan kemampuan
profesionalnya khususnya dalam bidang penilaian.
Ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam
penilaian pendidikan agar hasil penilaian tersebut dapat
memberikan manfaat yang optimal, yaitu dilaksanakan
se ara meyeluruh, berkesinambungan, berorientasi pada
tu#uan ob#ektif dan terbuka (%epdikbud /;;3 4). !enilaian
yang dilakukan se ara komprehensif artinya informasi yang
dikumpulkan melalui proses penilaian tersebut menyangkut
dari seluruh aspek kepribadian mahasis$a. &enurut ?i#aya,
dkk (/;;/ /44) penilaian bersifat komprehensif artinya
19
8/18/2019 File Semua
20/120
bah$a penilaian itu harus diarahkan kepada tu#uan ketiga
aspek tingkah laku, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, serta
aspek psikomotorik. !enilaian yang hanya melalui salah satu
aspek sa#a akan kurang menggambarkan keberhasilan
mahasis$a dalam bela#ar.
*al ini senada dengan pendapat yang dikemukan onner
(/;;/ 2)
C Assessment as a general term enhancing all methods
customarily to appraise performance of individual pupil or
group. It may refer to abroad appraisal including many
source of evidence and many aspects of a pupils
kno ledge! understanding! skill and attitudes D
ntuk memperoleh gambaran tentang perkembangan hasil
bela#ar anak, dituntut penilaian yang berkesinambungan.
&aksudnya penilaian hendaknya dilakukan se ara beren ana,
berkala dan terus menerus. %engan melakukan penilaian
se ara berkesinambungan seorang dosen dapat segera
memperoleh umpan balik guna perbaikan proses
20
8/18/2019 File Semua
21/120
pembela#aran serta melakukan bimbingan terhadap
mahasis$a yang mengalami kesulitan bela#ar. 'leh karena
proses penilaian dilakukan untuk mengetahui se#auh mana
tingkat keter apaian tu#uan pembela#aran, maka dalam
melakukan penilaian harus selalu berorientasi pada tu#uan
pembela#aran yang telah ditetapkan. Target hasil bela#ar
yang diharapkan ter#adi pada diri mahasis$a setelah
berlangsungnya proses pembela#aran tertuang dalam tu#uan,
baik tu#uan pembela#aran umum maupun tu#uan
pembela#aran khusus. Agar hasil penilaian dapat memberi
manfaat kepada dosen, mahasis$a, orang tua maupun
lembaga (pihak perguruan tinggi), maka penilaian hendaknya
dilakukan se ara terbuka maksudnya baik proses maupun
hasil dari penilaian itu diinformasikan kepada pihak-pihak
terkait.
!ada ka$asan teknologi pembela#aran, yang terdiri dari lima
ka$asan yang meliputi pengembangan, evaluasi,
21
8/18/2019 File Semua
22/120
pemanfaatan, desain, dan pengelolaan. !enulisan ini berada
dalam ka$asan yang kedua yaitu ka$asan evaluasi.
DESIGN
THEORYPRACTICE
EVALUATION MANAGEMENT
UTILIZATION
DEVELOPMENT
Gambar 2.2 Kawasan Teknolo i Pembelajaran
22
8/18/2019 File Semua
23/120
III. PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT)
3.1 Pengertian dan Kegunaan Penilaian Kiner a
Salah satu tu#uan dilakukannya penilaian adalah untuk
mengetahui proses bela#ar dan hasil bela#ar yang telah
di apai mahasis$a. 'leh karena itu alat penilaian yang
digunakan hendaknya mampu mengungkapkan hasil bela#ar
mahasis$a se ara menyeluruh. ntuk melengkapi informasi
hasil bela#ar mahasis$a tersebut, selain diberi tes ob#ektif,
perlu dilakukan penilaian terhadap kiner#a mahasis$a.
!enilaian kiner#a adalah suatu bentuk penilaian yang
melibatkan mahasis$a dalam suatu kegiatan yang menuntut
un#uk kemampuan baik dalam keterampilan maupun dalam
berkreasi sebagai per$u#udan dari penguasaan pengetahuan.
23
8/18/2019 File Semua
24/120
Selan#utnya ditegaskan bah$a dalam penilaian kiner#a
diharapkan respons yang authentic atau asli yang berupa
aktivitas yang dapat diamati. Salah satu karakteristik
penilaian kiner#a adalah dapat digunakan untuk melihat
kemampuan mahasis$a selama proses pembela#aran tanpa
harus menunggu hingga proses tersebut berakhir (Stiggins
/;;/ >4). *al senada #uga dikemukan oleh u hs (dalam
ainul, /;;; :) bah$a penilaian kiner#a dapat memperbaiki
proses pembela#aran karena penilaian kiner#a dapat
membantu dosen untuk membuat keputusan-keputusan
selama proses itu masih ber#alan.
!enilaian terhadap kiner#a mahasis$a men akup aspek hasil
bela#ar mahasis$a dan proses untuk men apai hasil bela#ar
tersebut. %alam menerapkan penilaian terhadap kiner#a
mahasis$a menurut 5ur (/;;@ 1) perlu diperhatikan empat
komponen berikut ini
24
8/18/2019 File Semua
25/120
/) tugas-tugas menghendaki mahasis$a menggunakan
pengetahuan dan proses yang telah mereka pela#ari8 1)
he klist yang mengidenti+kasi aspek-aspek yang diamati8 2)
seperangkat deskripsi dari suatu proses yang digunakan
sebagai dasar untuk menilai keseluruhan kiner#a8 3) ontoh-
ontoh dengan mutu yang baik sebagai model dari peker#aan
yang harus diker#akan mahasis$a.
ainul (/;;; >) menyatakan bah$a pengertian dasar dari
penilaian kiner#a adalah penilaian yang mengharuskan
peserta didik untuk mempertun#ukan kiner#a, bukan
men#a$ab atau memilih #a$aban sederhana dari serentetan
kemungkinan #a$aban yang telah tersedia. Agar mahasis$a
dapat menun#ukan kiner#anya maka terhadap mahasis$a
perlu diberikan tugas yang nyata yang harus diker#akan oleh
mahasis$a. !enilaian terhadap kiner#a mahasis$a
mempunyai 2 sifat yaitu kriteria ganda, standar kualitas
yang telah dispesi+kasi dan penaksiran penilaian (!opham
25
8/18/2019 File Semua
26/120
dalam ?inahyu /;;@ 11). "riteria ganda artinya tugas yang
menuntut kiner#a mahasis$a harus dapat dinilai dari berbagai
segi dengan berbagi kriteria. "riteria penilaian tersebut
sudah harus ditentukan dan disepakati se ara #elas sebelum
tugas dilaksanakan oleh mahasis$a. *asil dari un#uk ker#a
mahasis$a tidak terlepas dari sub#ektivitas penilai.
&enurut Stiggins (/;;3 /@/), ada 2 alasan dosen
menggunakan penilaian kiner#a, yaitu /) Ada beberapa segi
dari kemampuan mahasis$a yang tidak dapat dideteksi
dengan ara tertulis, yaitu keterampilan dan kreativitas8 (1)
penilaian kiner#a memberi peluang yang lebih banyak bagi
dosen untuk mengenali mahasis$a se ara lebih utuh8 (2)
penilaian kiner#a dapat untuk melihat kemampuan
mahasis$a selama proses pembela#aran tanpa harus
menunggu hingga proses berakhir. %alam penilaian kiner#a
ada 3 hasil bela#ar yang dapat di apai, yaitu (/) "no ledge
atau pengetahuan, (1) reasoning yang berarti
penalaran atau aplikasi pengetahuan dalam berbagai kontek
26
8/18/2019 File Semua
27/120
peme ahan masalah (2) #kills yaitu ke akapan mahasis$a
dalam bertanya, keterampilan berkomunikasi., karya seni
visual dan lain-lain (3) $roduct! yaitu kemampuan berbagai
ma am karya ipta sebagai produ t atau karya hasil dan (4)
A%ect! yaitu menggambarkan se ara luas tentang tingkah
laku, minat, nilai, motivasi, dan konsep diri (Stiggins, /;;3
/@/).
ntuk dapat melakukan penilaian terhadap hasil bela#ar yang
berupa keterampilan dan produk diperlukan alat penilaian
yang berupa penilaian kiner#a mahasis$a. !enerapan
penilaian kiner#a dalam proses pembela#aran memerlukan
peren anaan yang matang. Tugas yang harus diker#akan
mahasis$a sebaiknya sudah ditetapkan se ara #elas sebelum
mahasis$a mendemonstrasikan kiner#anya. Selain itu,
kriteria penilaian dari masing-masing tugas sudah harus
dimengerti dan disepakati oleh mahasis$a.
III.! "ugas dala# Penilaian Kiner a
27
8/18/2019 File Semua
28/120
Tugas yang diker#akan mahasis$a merupakan syarat mutlak
dilakukannya penerapan penilaian kiner#a. %osen tidak dapat
menilai kiner#a mahasis$a tanpa memberikan tugas-tugas
yang nyata kepada mahasis$a. !enilaian kiner#a
memberikan kesempatan kepada mahasis$a dalam berbagai
tugas dan situasi untuk memperlihatkan kemampuan dan
pemahamannya dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilannya.
Berkaitan dengan tugas atau kegiatan yang harus dilakukan,
Stiggins (/;;/ >4)
&enyatakan bah$a dalam penilaian kiner#a mahasis$a,
dosen menghendaki respon yang C authentic D atau yang asli
berupa aktivitas yang dapat diamati. Tugas yang dapat
diberikan bisa dalam bentuk lisan atau tertulis yang #enis
tugasnya disesuaikan tu#uan pembela#aran. 'leh sebab itu,
kiner#a mahasis$a hanya dapat dimun ulkan dengan ara
menyuruh mahasis$a untuk memperagakan keterampilan
28
8/18/2019 File Semua
29/120
yang dikuasainya dan membuat suatu karya yang melibatkan
kreativitas mahasis$a.
!ernyataan tersebut dapat diartikan bah$a penilaian
terhadap kiner#a mahasis$a hanya dapat dilakukan #ika tugas
yang diker#akan mahasis$a nyata dan #elas. !emberian tugas
(task) merupakan syarat penting untuk dapat dilakukannya
penilaian terhadap penampilan mahasis$a atau un#uk ker#a
mahasis$a, dengan kata lain penilaian penampilan tidak
dapat dilakukan tanpa adanya tugas yang nyata (&a k
Tu ker, dalam &arFano /;;2 /4). Stiggins (/;;/ >4)
menyatakan bah$a dalam penilaian kiner#a mahasis$a,
dosen menghendaki respon yang C authentic D atau yang asli
berupa aktivitas yang dapat diamati. Tugas yang dapat
diberikan bisa dalam bentuk lisan atau tertulis yang #enis
tugasnya disesuaikan tu#uan pembela#aran.
&enurut Siraut (/;>; 2=3) penampilan dalam setiap tugas
adalah suatu komplek dari banyak faktor, akan tetapi
29
8/18/2019 File Semua
30/120
8/18/2019 File Semua
31/120
tugas yang diberikan kepada mahasis$a hendaknya dipilih
atau ditetapkan se ara menarik dan sesuaikan dengan tu#uan
pembela#aran serta tingkat perkembangan mahasis$a untuk
terlibat se ara aktif dalam kegiatan pembela#aran khususnya
dalam penyelesaian tugas.
!opham (dalam ?inahyu /;;@ 11) menyatakan bah$a
penilaian terhadap kiner#a mahasis$a setidaknya memiliki
tiga sifat, yaitu kriteria ganda ( multiple criteria )! standar
kualitas yang telah dispesi+kasi ( prespekti ed 'uality
standards ) dan penaksiran penilaian ( judgmental appraisal ).
&aksud dari pernyataan tersebut, bah$a tugas yang
menuntut kiner#a mahasis$a harus bisa dinilai dari berbagai
segi dengan berbagai kriteria. Adapun kriteria penilaiannya
hendaknya telah ditentukan se ara #elas sebelum mahasis$a
mulai menger#akan tugas. Selan#utnya untuk memudahkan
dalam pelaksanaan penilaian terhadap kiner#a mahasis$a,
maka haruslah diran ang tugas-tugas yang akan diker#akan
oleh mahasis$a, tahap-tahap pembangunan tugas harus
31
8/18/2019 File Semua
32/120
dia$ali dengan mengidenti+kasi tu#uan, kemudahan
menetapkan tugas-tugas yang harus diker#akan oleh
mahasis$a, mengembangkan kriteria penilaian dan
meren anakan prosedur penskoran.
III.3 $%ser&asi Dala# Penilaian Kiner a
!ada umumnya untuk menilai hasil bela#ar mahasis$a di
perguruan tinggi, dosen mempergunakan berma am-ma am
bentuk achievement tes! seperti oral test! essay test dan
objective test. 5amun dalam penilaian kiner#a y a ng menilai
proses dan hasil belaiar mahasis$a yang bersifat
keterampilan (skill)! observasi memegang peranan penting
sebagai alat penilaiannya.
&enurut !ur$anto (/;>: /3;) pengertian observasi dapat
dirumuskan sebagai berikut
G 'bservasi adalah metode atau ara- ara
menganalisis dan mengadakan pen atatan se ara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat
32
8/18/2019 File Semua
33/120
8/18/2019 File Semua
34/120
Adapun pada observasi informal, pada umumnya pengamat
belum atau tidak mengetahui sebelumnya apa yang
sebenarnya harus di atat dalam pengamatan itu. Aspek-
aspek atau peristi$anya tidak terduga sebelumnya, misalnya
pengamatan yang dilakukan dosen terhadap mahasis$a-
mahasis$a di dalam kelas ketika mereka sedang
menger#akan suatu kegiatan pada mata kuliah tertentu.
'bservasi yang dilakukan dalam penulisan ini dengan
menggunakan observasi terkontrol ( structured or controlled
observation ), dengan alasan dalam pengambilan data proses
bela#ar mahasis$a, peneliti menggunakan format penilaian
kiner#a mahasis$a yang didalamnya telah termuat aspek-
aspek yang harus diperhatikan, meliputi 4 aspek yaitu /)
aspek !ersiapan, 1) aspek merangkai alat, 2) aspek
pengambilan data, 3) aspek kegitan akhir, dan 4) aspek
pembuatan laporan.
Hersild dan &eigs (dalam !ur$anto, /;>: /4=) membagi
34
8/18/2019 File Semua
35/120
situasi-situasi yang dapat diselidiki melalui observasi
langsung men#adi tiga ma am, yaitu /) situasi bebas ( free
situation ), 1) situasi yang dibuat ( manipulated situation ), dan
2) situasi ampuran ( partially controlled ). !ada situasi bebas,
mahasis$a vang diamati dalam keadaan bebas, tidak
terganggu, dan tidak mengetahui bah$a ia atau sedang
diamati.
%engan observasi terhadap situasi bebas pengamat dapat
memperoleh data yang se$a#arnya (apa adanya) tentang
peristi$a atau tingkah laku seseorang atau kelompok vang
tidak dibuat-buat. !ada situasi yang dibuat, pengamat telah
senga#a membuat atau menambahkan kondisi-kondisi atau
situasi-situasi tertentu, kemudian mengamati bagaimana
reaksi-reaksi yang timbul dengan adanya kondisi atau situasi
yang senga#a di buat itu.
Sedangkan situasi ampuran adalah situasi dalam observasi
yang merupakan gabungan dari kedua ma am tersebut di
atas. Ada dua ara pokok tentang pen atatan obeservasi
35
8/18/2019 File Semua
36/120
!ertama nit-unit tingkah laku yang akan diamati rumuskan
atau ditentukan lebih dahulu dan atatan- atatan yang
dibuat hanya mengenai aspek-aspek atau kegiatan yang
telah ditentukan.
"edua "ita mengadakan observasi tanpa menentukan
terlebih dahulu aspek-aspek apa yang akan diamati. %engan
demikian.menurut ara yang kedua ini kita dapat men atat
apa sa#a yang ter#adi dalam situasi itu.
!osisi pengamat dalam rangka observasi khususnya
observasi informal hendaknya dibuat sedemikian rupa
sehingga mahasis$a yang diamati tidak mengetahui bah$a
ia sedang diobservasi. Sebab pada umumnya kehadiran
seorang pengamat dapat mengganggu atau mengubah
tingkah laku mahasis$a, dengan demikian akan menyulitkan
pengamat dalam melakukan pen atatan-pen atatan
terhadap tingkah laku yang sebenarnya.
III.4 Kriteria Penilaian Kiner a
36
8/18/2019 File Semua
37/120
"riteria penilaian dalam penilaian kiner#a merupakan alat
atau pedoman penilaian hasil ker#a mahasis$a. "riteria
penilaian dapat membantu dosen untuk menentukan tingkat
keter apaian kiner#a yang diharapkan ( ainul /;;; /;).
Selan#utnya di#elaskan bah$a dengan mengkomunikasikan
kriteria kepada mahasis$a atau bahkan dengan menyusun
kriteria se ara bersama-sama antara dosen dan mahasis$a,
maka mahasis$a akan menghayati dengan baik lingkup dan
dasar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur kiner#a
mahasis$a. Stiggins (/;;/ ;=) mengan#urkan bah$a
mahasis$a perlu dilibatkan dalam hal (/) !eren anaan
kriteria penilaian pada a$al pembela#aran (1) &emeriksa
kriteria yang terpenuhi dan yang belum terpenuhi (2)
!engembangan latihan ker#a (3)
&embandingkan kiner#a yang kontras, misalnya yang
berkualitas tinggi dan yang rendah (4) &entransformasi
kriteria penilaian ke dalam checklist! rating scaler atau
37
8/18/2019 File Semua
38/120
8/18/2019 File Semua
39/120
!opham (dalam ?inahyu /;;@ 1:) mengemukakan tu#uh
kriteria penilaian yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk memilih salah satu tugas kiner#a
mahasis$a atau menetapkan tugas-tugas dalam penilaian
kiner#a. "etu#uh kriteria tersebut adalah "eumuman
(generali ability) , keaslian (authenticity)! berfokus ganda
(multiple foci ), keadilan (fairness)! bisa tidaknya dia#arkan
(teachability)! kepraktisan ( feasibility) dan bisa tidaknya
tugas tersebut diberi skor (scorability).
"eumuman maksudnya bah$a antara tugas-tugas yang
diberikan sebanding dengan kemampuan mahasis$a.
Sedangkan keaslian maksudnya bah$a tugas yang diberikan
kepada mahasis$a sesuai dengan yang ditemukan
mahasis$a dalam dunia nyata. Selain itu tugas kiner#a
hendaknya berfokus ganda artinya tidak dinilai dari satu segi
semata akan tetapi dari berbagai segi. "riteria berikutnya
adalah bersifat adil, maksudnya tugas yang diberikan itu
tidak dipengaruhi oleh #enis kelamin atau status sosial,
39
8/18/2019 File Semua
40/120
budaya maupun ekonomi. Terhadap tugas yang diberikan
kepada mahasis$a perlu dipertimbangkan bisa tidaknya
dia#arkan, artinya #ika tugas terlalu kompleks dan sulit maka
tugas itu tidak tepat untuk diberikan dan dia#arkan kepada
mahasis$a. "riteria selan#utnya adalah kepraktisan, artinya
tugas yang diberikan perlu #uga diperhatikan keter#angkauan
untuk dilaksanakan oleh mahasis$a karena berkaitan dengan
biaya, ruangan, $aktu dan ketersediaan peralatan.
&engingat kebanyakan penilaian terhadap kiner#a mahasis$a
mengharuskan respon yang kompleks, maka dalam
penilaiannya diperlukan lebih dari satu kriteria. ntuk setiap
kriteria yang dipilih, skala angka se ara khusus digunakan.
&isalnya dengan pemberian skor >.4 /= I sangat baik, @.=
>.3 I baik, 4.4 :.; I ukup, 3.= 4.3 I kurang, dan = 2.; I
sangat kurang. Selain dengan skala tersebut dapat pula
digunakan skala penilaian untuk setiap kriteria bukan angka,
misalnya bagus, ukup, buruk dan lain-lain ( ainul /;;; /;).
40
8/18/2019 File Semua
41/120
!emberian skor pada penilaian kiner#a yang dilakukan terdiri
dari skor /, skor =,4 dan skor =. ntuk masing-masing skor
dengan ketentuan skor /, #ika deskriptor nampak dan
hasilnya baik, skor =,4, #ika deskriptor nampak, tapi hasilnya
kurang baik, dan skor =, #ika deskriptor tidak nampak sama
sekali.
ntuk memudahkan dosen dalam memberikan skor atas
performance yang telah ditampilkan mahasis$a, dosen
menetapkan terlebih dahulu kriteria penskoran yang
digunakan serta menggunakan berbagai alat pen atat atau
pengumpul data dalam observasi seperti presensi daftar
o ok ( check list )8 skala bertingkat ( rating skala )8 atatan
singkat8 dan lain-lain. Selain itu yang perlu diperhatikan
pula dalam proses penilaian sebaiknya mahasis$a
mengetahui aspek-aspek apa sa#a yang akan dinilai serta
bagaimana kriteria penilaian itu. Berkaiatan dengan
penulisan ini alat pen atat atau pengumpul data yang
41
8/18/2019 File Semua
42/120
digunakan adalah daftar o ok ( check list ) yang terdapat
pada lampiran //.
III.' Relia%ilitas dan (aliditas dala# Penilaian Kiner a
Salah satu iri penilaian kiner#a adalah adanya
ketergantungan terhadap pertimbangan manusia atau dosen
dalam menentukan skor terhadap penampilan mahasis$a.
&engingat persepsi atau interpertasi seseorang dalam
memandang kiner#a mahasis$a dapat berbeda $alaupun
dalam $aktu yang sama, maka faktor sub#ekti+tas penilaian
terhadap kiner#a mahasis$a tidak dapat dihindari.
ntuk men apai penilaian kiner#a yang reliabel, diperlukan
upaya untuk memperke il adanya faktor perbedaan tersebut,
sehingga mengarah kepada penilaian yang konsisten atau
reliabel. Alasan utama perlunya reliabel dalam pemberian
skor adalah keadilan bagi peserta didik, sebab dengan
penilaian yang reliabel perbedaan nilai akibat pengaruh
sub#ekti+tas penilai dapat dihindari.
42
8/18/2019 File Semua
43/120
ntuk memperoleh reliabel skor dalam pengukuran proses
bela#ar mahasis$a, diperlukan beberapa persyaratan yang
harus diperhatikan. Adapun persyaratan tersebut
diantaranya adalah penetapan kriteria penilaian yang #elas,
proses pengukuran hasil bela#ar tidak hanya dilakukan oleh
satu orang, untuk itu perlu adanya pemahaman yang
seragam dari para penilai terhadap kriteria penilaian.
%engan kriteria penilaian yang telah ditentukan se ara
eksplisit, para penilai mempunyai a uan dalam menentukan
standar prestasi mahasis$a. Selain itu agar ada
keseragaman dalam menetapkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan, perlu adanya konsessus terhadap makna
yang terkandung dalam kriteria penilaian serta bagaimana
menggunakannya. Selain memperhatikan beberapa
persyaratan tersebut di atas, untuk men#amin penilaian yang
reliabel sebelum proses penilaian yang sesungguhnya, para
penilai perlu melakukan latihan dalam memberikan skor
berdasarkan kritera yang telah ditentukan. &elalui pelatihan,
43
8/18/2019 File Semua
44/120
diharapkan pada saat penilaian yang sesunguhnya penilai
dapat melakukan penilaian yang konsisten.
Selain pengukuran yang reliabel, untuk dapat
mengungkapkan hasil bela#ar mahasis$a sebagaimana
adanya, diperlukan alat ukur yang valid. Jaliditas merupakan
syarat yang terpenting dalam suatu alat penilaian. Suatu
teknik penilaian dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
(disebut valid) #ika teknik penilaian atau tes itu dapat
mengukur apa yang sebenarnya akan diukur (5ur "en ana
/;>: /1@).
Sebagai ontoh #ika aspek yang akan diukur adalah
keterampilan mahasis$a dalam menentukan per epatan
benda untuk diamati dengan ticker timer , maka alat ukurnya
bukanlah u#i tes pilihan ganda, melainkan dengan alat ukur
yang mampu mengukur aspek kiner#a mahasis$a. %alam
hal ini alat penilaian yang sesuai dengan target pembela#aran
tersebut adalah dengan menggunakan tes kiner#a. ntuk
itulah sebagaimana dikemukakan oleh Sud#ana (/;>; /1)
44
8/18/2019 File Semua
45/120
bah$a validitas suatu alat ukur tidak berlaku universal atau
se ara umum sebab tergantung pada situasi dan tu#uan dari
penilaian.
Jaliditas adalah suatu iri atau sifat yang mutlak bagi suatu
teknik penilaian, validitas merupakan suatu iri yang relatif
terhadap tu#uan yang hendak di apai oleh pembuat tes.
Teknik yang sama dapat dipergunakan untuk beberapa tu#uan
yang berbeda dan validitasnya dapat berbeda-beda dari yang
tinggi sampai ke yang rendah, bergantung pada tu#uannya.
Sehubungan dengan hal itu, menurut Siraut (/;>; 2=:), ada
beberapa #enis validitas, yaitu content validity! construct
validity! predictive validity dan concurent validity. content
validity! #ika akupan dan isi tes tersebut sesuai dengan
lingkup dan isi yang harus di apai sesuai tu#uan kurikulum
yang sudah dia#arkan. construct validity! hasil tes disesuaikan
dengan tu#uan atau iri- iri tingkah laku (domain) yang
hendak diukur, predictive validity #ika hasil korelasi tes dapat
meramalkan dengan tepat keberhasilan seseorang pada
45
8/18/2019 File Semua
46/120
masa mendatang didalam lapangan tertentu, concurent
validity , #ika hasil tes mempunyai korelasi yang tinggi dengan
hasil suatu alat ukur lain terhadap bidang yang sama pada
$aktu yang sama pula.
&emperhatikan #enis-#enis validitas, maka peneliti
menyimpulkan bah$a alat ukur yang valid adalah alat ukur
yang memiliki relevansi dengan aspek-aspek kemampuan
mahasis$a yang akan diungkapkan, artinya alat ukur yang
akan digunakan sesuai dengan sasaran atau target bela#ar
yang telah ditentukan. Jaliditas yang digunakan dalam
kegiatan ini adalah validitas isi atau content validity.
3.) Penulisan *ang Rele&an
!enulisan yang pernah dilakukan oleh ?inahyu (/;;@),
tentang penilaian kiner#a pada pembela#aran !A di perguruan
tinggi dasar, diperoleh temuan bah$a selama
berlangsungnya penilaian kiner#a, keterlibatan mahasis$a
dalam menger#akan dan menyelesaikan tugas membuat
46
8/18/2019 File Semua
47/120
karya benda berdasarkan konsep udara men#adi meningkat.
Selain itu penetapan kriteria penilaian memotivasi kiner#a
mahasis$a. %osen, mahasis$a, dan orang tua memberikan
tanggapan yang positif terhadap penerapan penilaian kiner#a.
!enulisan yang pernah dilakukan oleh skandar (1===)
menyimpulkan bah$a penilaian kegiatan laboratorium
sebelum diterapkannya penilaian kiner#a menurut dosen tidak
adil dan tidak ob#ektif karena tidak mengamati langsung
aktivitas mahasis$a saat melakukan kegiatan. !enilaian
yang dilakukan dengan ara tes menyebabkan mahasis$a
bela#ar dengan ara menghapal dan menurut mahasis$a
(/4K) menimbulkan ke emasan sehingga dapat
mempengaruhi hasil penilaian. %engan diterapkannya
penilaian kiner#a dosen dan mahasis$a memberikan
tanggapan positif. %osen merasa senang dan puas melihat
aktivitas mahasis$a dalam kegiatan pembela#aran, dan
mahasis$a merasa senang (:1K) melakukan kegiatan
$alaupun aktivitasnya dinilai. %alam penulisan ini #uga
47
8/18/2019 File Semua
48/120
men#elaskan dosen melakukan penilaian dengan melakukan
pengamatan terhadap aktivitas mahasis$a. %engan
menggunakan lembar pengamatan dosen men atat aktivitas
mahasis$a pada deskriptor-deskriptor yang nampak.
Berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan dosen
melakukan penskoran terhadap aspek kiner#a mahasis$a.
%engan demikian proses pembela#aran dengan kegiatan
laboratorium men#adi lebih kondusif, karena baik dosen
maupun mahasis$a sama-sama terlibat se ara aktif dalam
proses pembela#aran. %alam penulisan yang pernah #uga
dilakukan oleh Siti &ahmudah (1===) menyatakan proses
penilaian hasil bela#ar sebelum diterapkannya penilaian
kiner#a hanya mengungkapkan kemampuan pada aspek
kognitif. *asil penilaian belum digunakan sebagai umpan
balik dalam penga#aran. %alam membuat peren anaan
penilaian, tanpa dia$ali dengan mengka#i 9B!! dan
perumusan tu#uan pembela#aran khusus $alaupun kegiatan
pembela#aran telah sering melibatkan mahasis$a se ara
48
8/18/2019 File Semua
49/120
aktif, namun penerapan penilaian kiner#a mahasis$a belum
pernah dilakukan.
Salah satu karakteristik penilaian kiner#a adalah dapat
digunakan untuk melihat kemampuan mahasis$a selama
proses pembela#aran tanpa harus menunggu hingga proses
tersebut berakhir (Stiggins /;;/ >4).
Empat komponen yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
penilaian terhadap kiner#a mahasis$a, diantaranya /) tugas-
tugas menghendaki mahasis$a menggunakan pengetahuan
dan proses yang telah mereka pela#ari8 1) he klist yang
mengidenti+kasi aspek-aspek yang diamati8 2) seperangkat
deskripsi dari suatu proses yang digunakan sebagai dasar
untuk menilai keseluruhan kiner#a8 3) ontoh- ontoh dengan
mutu yang baik sebagai model dari peker#aan yang harus
diker#akan mahasis$a. Adapun tahap-tahap yang akan
diamati diantaranya (/) Tahap persiapan, meliputi
&engenali alat dan bahan yang akan digunakan, bahan dan
alat sesuai dengan tu#uan per obaan, ketepatan memillih
49
8/18/2019 File Semua
50/120
alat, ketepatan manggunakan alat, dapat dengan tepat
memba a ma am-ma am alat ukur, ketelitian penggunaan
data ukur yang berkaitan dengan per obaan, (1) &erangkai
Alat, meliputi merangkai alat sesuai dengan prosedur yang
ditentukan, adanya ker#asama antar individu dalam satu
kelompok, adanya diskusi antar individu dalam satu
kelompok, ketepatan $aktu dalam merangkai alat. (2)
!engambilan data, meliputi8 men atat data yang didapat dari
hasil per obaan, melakukan perhitungan data-data yang
didapat dari hasil per obaan, adanya kelogisan data,
mengambil kesimpulan dari data-data yang didapat. (3)
"egiatan Akhir, meliputi mampu men#elaskan arti dari data
yang didapat, kedisplinan dalam membersihkan alat dan
bahan, kedisiplinan dalam meletakkan kembali alat dan
bahan yang telah digunakan. (4) 7aporan, meliputi
ketepatan membuat laporan sesuai dengan $aktu yang telah
ditentukan, kelengkapan isi laporan, kelogisan isi laporan
(kesesuaian konsep pada teori dan hasil pada praktek).
50
8/18/2019 File Semua
51/120
51
Tahap persiapan ! melipu"i #$en enali ala" %an ba&an 'an akan %i unakan(a&an %an ala" sesuai %en an "ujuan per)obaan!Ke"epa"an memilli& ala"Ke"epa"an man unakan ala"*apa" %en an "epa" memba)a ma)am+ma)am ala" ukur Ke"eli"ian pen unaan %a"a ukur 'an berkai"an %en an per)obaan!
Merangkai Ala ! melipu"i #
$eran kai ala" sesuai %en an prose%ur 'an %i"en"ukan,%an'a kerjasama an"ar in%i-i%u %alam sa"u kelompok ,%an'a %iskusi an"ar in%i-i%u %alam sa"u kelompok Ke"epa"an wak"u %alam meran kai ala".
Penga!"ilan #a a ! melipu"i #$en)a"a" %a"a 'an %i%apa" %ari &asil per)obaan$elakukan per&i"un an %a"a+%a"a 'an %i%apa" %ari &asil per)obaan,%an'a kelo isan %a"a$en ambil kesimpulan %ari %a"a+%a"a 'an %i%apa"
$egia an Akhir ! melipu"i #$ampu menjelaskan ar"i %ari %a"a 'an %i%apa"Ke%isplinan %alam membersi&kan ala" %an ba&anKe%isiplinan %alam mele"akkan kembali ala" %an ba&an 'an "ela&
%i unakan.
Lap%ran ! melipu"i #Ke"epa"an membua" laporan sesuai %en an wak"u 'an "ela&
%i"en"ukanKelen kapan isi laporan! kelo isan isi laporan kesesuaian konsep
pa%a "eori %an &asil pa%a prak"ek/
8/18/2019 File Semua
52/120
Skema 1.1 !rosedur penilaian kiner#a ( Assessment $erformance )mahasis$a
3.+ Pelaksanaan "es K,gniti- a/asis0a
Tes hasil bela#ar kognitif mahasis$a yang dilakukan meliputi
telaah keilmuan +sika yang men akup konsep mekanika ( lmu
yang mempela#ari gerak benda dengan memperhatikan
penyebab benda itu bergerak). !ada telaah konsep mekanika
men akup standar kompetensi hukum ne$ton yang meliputi
Standar "ompetansi (S") 3 yaitu hukum 5e$ton atau sering
disebut hukum kelembaman, Standar "ompetansi (S") 4 yaitu
hukum 5e$ton Standar "ompetansi (S") : yaitu hukum
52
men ama"i pelaksanaan per)obaan K+3
asil obser-asi pelaksanaan
K+3
Pelaksanaan K 4 %an 5men ama"i pelaksanaan per)obaan K 4 %an 5
Pelaksanaan menilai kinerja
ma&asiswa pa%a per)obaanK+3
asil obser-asi pelaksanaanK 4 %an 5
Penilaian &asil pelaksanaanK+3
Pelaksanaan K 4 %an 5menilai kinerja ma&asiswa
%alam per)obaan K 4 %an 5
Pen ola&an analisis
8/18/2019 File Semua
53/120
5e$ton sering disebut *ukum Aksi-6eaksi. Adapun skema
pelaksanaan tes kognitif mahasis$a, ditampilkan pada skema
diba$ah ini
Skema 1.2 !elaksanaan Tes "ognitif &ahasis$a
I(. PR$SES PENILAIAN
3.1 Pr,ses enilaian *ang dilakukan d,sen se%elu#enera an enilaian kiner a #a/asis0a
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil $a$an ara
dengan dosen dan observasi tentang pelaksanaan kegiatan
laboratorium, sebelum diterapkannya penilaian kiner#a,
se ara garis besar dapat dilihat pada tabel di ba$ah ini
53
8/18/2019 File Semua
54/120
Tabel 3./ "egiatan laboratorium sebelum diterapkannyapenilaian
kiner#aN
2
"a/a ta/akegiatan Akti&itas d,sen
/
!ersiapan
+ &emeriksa alat dan bahan+ &enyiapkan 7embar "er#a
mahasis$a+ &emberitahukan mahasis$a
tentang ?aktu pelaksanaan
Tugas yang harus dipersiapkan1 !elaksanaan + &en#elaskan ara ker#a
+ &enga$asi dan membimbingmahasis$a melakukan kegiatan
2" "egiatan akhir + &embahas hasil kegiatan+ &emeriksa laporan hasil
kegiatan+ &emberikan nilai laporan
hasil kegiatan
Tabel 3./ menun#ukkan bah$a dalam melaksanakan kegiatan
laboratorium dosen memulai dengan men#elaskan ara ker#a
sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam 7embaran
"er#a &ahasis$a. Selan#utnya mahasis$a melakukan kegiatan
dengan mengikuti langkah-langkah ker#a sesuai dengan yang
ditentukan dalam lembaran ker#a mahasis$a. enomena ini
menun#ukkan bah$a aktivitas mahasis$a dalam melakukan
54
48
8/18/2019 File Semua
55/120
pengamatan atau per obaan hanya terbatas pada ara ker#a
yang terdapat dalam 7embaran "er#a &ahasis$a.
!ada saat kegiatan berlangsung aktivitas dosen hanya
menga$asi ker#a mahasis$a dari depan dan sesekali
berkeliling untuk membantu dan men#a$ab pertanyaan-
pertanyaan mahasis$a. %ari kenyataan ini menun#ukkan
bah$a aktivitas mahasis$a saat melakukan kegiatan tidak
diamati dengan seksama.
!enilaian proses kegiatan laboratorium yang dilakukan dosen
belum bersifat menyeluruh. %osen melakukannya hanya
memeriksa laporan hasil kegiatan. !enilaian dari hasil
laporan kegiatan merupakan aspek produk atau hasil,
sedangkan dalam aspek proses berupa aktivitas mahasis$a
saat melakukan kegiatan belum mendapat perhatian maupun
penilaian.
!enilaian yang diberikan dosen terhadap hasil laporan
kegiatan mahasis$a hanya menggunakan kriteria yang
55
8/18/2019 File Semua
56/120
dibuat oleh dosen tanpa diketahui sebelumnya oleh
mahasis$a, terkadang dosen hanya melihat sekilas bentuk
+sik laporan (ketik komputer atau tulis tangan, kertas
ber$arna atau kertas buram), lalu dengan mudahnya
langsung memberikan nilai. ara penilaian seperti ini
menimbulkan keke e$aan pada diri mahasis$a, apalagi
dengan diterapkanya kurikulum berbasis kognitif, maka hal
sema am ini diharapkan tidak akan ter#adi dalam penilaian
yang dilakukan oleh dosen.
%alam kegiatan pembela#aran dosen sudah sering
mengadakan kegiatan yang melibatkan mahasis$a se ara
aktif. *al ini sudah merupakan sesuatu yang ukup dapat
dibanggakan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh
5uryani 6ustaman dan Sri 6ed#eki (/;;;) bah$a pada
hakekatnya bela#ar dari pengalaman langsung adalah yang
terbaik.
Tetapi usaha dosen dalam melibatkan mahasis$a se ara
aktif, ternyata tidak dibarengi dengan peren anaan yang
56
8/18/2019 File Semua
57/120
baik. 6en ana kegiatan laboratorium yang dibuat dosen
hanya terbatas pada #ad$al pelaksanaannya sa#a.
8/18/2019 File Semua
58/120
!enulis &enurut bapak ibu, apakah ukup adil bilaaktivitas mahasis$a selama !B& atau kegiatan lab tidakdinilai0%osen &emang tidak adil, karena ada mahasis$a yang
kurang sungguh-sungguh dalam praktikum, tetapilaporannya bagus. &ungkin hanya melihat peker#aantemannya. Sebaliknya ada yang sungguh-sungguh dalampraktikum, tetapi sulit mengungkapkan dalam laporan.!enulis Apakah hambatan-hambatan yang mun uldalam menilai keberhasilan mahasis$a0%osen Bila aspek kognitif yang dinilai rasanya tidakada hambatan. Tetapi bila harus menilai aktivitasmahasis$a, saya belum ada gambaran.
!enilaian kiner#a mahasis$a belum diterapkan karena dosen
belum ada gambaran sama sekali bagaimana menilai kiner#a
mahasis$a. "enyataan ini didukung keterangan dosen,
bah$a dosen tersebut belum pernah mengikuti pelatihan
khusus yang membahas tentang penilaian kiner#a. ?alaupun
pihak %epdiknas sudah mengadakan pelatihan tentang
penilaian, namun belum ada yang khusus mengarah pada
penilaian kiner#a. *al ini merupakan salah satu penyebab
kurangnya pemahaman dosen terhadap pentingnya penilaian
kiner#a bagi mahasis$a maupun prosedur penilaiannya.
58
8/18/2019 File Semua
59/120
3.! Kegiatan Bela ar enga ar dala# Penera anPenilaian Kiner a a/asis0a
!enilaian kiner#a mahasis$a dilakukan terhadap prosesbela#ar. !enilaian ditekankan pada aspek /) kiner#a
mahasis$a dalam melakukan kegiatan pengamatan terhadap
hasil ketukan ticker timer pada pita kertas 1) kiner#a
mahasis$a dalam melakukan perhitungan setiap /= ketukan
(menghitung berapa m pan#ang masing-masing ketukan
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya). 2) selan#utnya,
penilaian difokuskan pada hasil karya mahasis$a, yaitu
berupa laporan hasil pengamatan (meliputi gra+k hasil
pengamatan, perhitungan, kesimpulan, kerapian, dan
kebersihan dalam gambar gra+k dan tulisan).
!enilaian se ara keseluruhan ditu#ukan pada kiner#a
mahasis$a se ara kelompok. Sebelum dosen melakukan
proses penilaian terhadap aspek-aspek yang telah
ditentukan, dosen membagi mahasis$a dalam kelompok-
kelompok ker#a, masing-masing kelompok beranggotakan @
59
8/18/2019 File Semua
60/120
sampai > orang mahasis$a. !embagian kelompok ditentukan
oleh dosen se ara a ak. Selan#utnya dosen memberikan
tugas-tugas yang harus dipersiapkan dan diker#akan serta
aspek-aspek apa sa#a yang hendak dinilai. Sebagai a uan
mahasis$a dalam menger#akan tugas, dosen membagikan
kriteria penilaian yang telah ditetapkan disertai dengan
pen#elasan.
!elaksanaan kegiatan pembela#aran diupayakan menerapkan
langkah-langkah kegiatan pembela#aran yang telah disusun
dalam silabus. 7angkah pembela#aran disa#ikan dalam tabel
di ba$ah ini
Tabel 3.1 %eskripsi aktivitas dosen dan mahasis$a padakegiatan Bela#ar &enga#ar
N, Kegiatan D,sen
Kegiatana/asis0a
/
1
&embagikan 7embar ker#a
tentang konsep dinamikakhususnya hukum 5e$ton
&emberikan pen#elasan singkattentang alat dan bahan serta
ara ker#a untuk mengamatisistem ker#a kereta dinamika(trolly )
&enerima 7embar
ker#a dari dosen
&emperhatikanpen#elasan dosen
60
8/18/2019 File Semua
61/120
2
3
4
:
@
>
&emberikan kesempatan kepadamahasis$a untuk bertanya
&empersilakan masing-masingkelompok untuk mengambil alatdan bahan yang telah disediakan.&elakukan penilaian denganlembar observasi penilaian.
&empersilahkan pada masing-masing kelompok untukmelakukan per obaanmengamati hasil ketukan tickertimer pada pita kertas, sesuaidengan prosedur yang ada di7"S.
&eminta mahasis$a untukmelakukan diskusi kelompokmembahas hasil pengamatandan men#a$ab pertanyaan dalam7"S
&embimbing kelompokmelakukan diskusi kelas
&enanyakan hal-halyang belum dipahamiyang berkaitandenghan prosedur
per obaan
Setiap kelompokdengan tertibmengambil alat danbahan sesuai denganyang diren anakankemudian menatanya
Se ara kelompok aktif melakukan per obaanmengamati hasilketukan ticker timer pada pita kertas,sesuai denganprosedur yang ada di
7"S.
Se ara kelompokmelakukanpengamatan danmen atat hasilnyapada tabelpengamatan danberdiskusi untukmen#a$abpertanyaan yang adapada 7"S
&elakukan diskusikelas membahas hasil
61
8/18/2019 File Semua
62/120
;
/=
//
&emberikan pen#elasan danpendalaman dengan diselingilontaran pertanyaan
"egiatan diakhiri denganmenyimpulkan bersama danmembuat rangkuman tentangkonsep dinamika
&enugaskan kelompok untukmenyusun laporan hasil kegiatan
&eminta kelompok untukmembereskan danmembersihkan alat seta ruanganlaboratorium
per obaan danpengamatan
&emperhatikanpen#elasan danmen#a$abpertanyaan-pertanyaan dosen
Bersama dosenmenyimpulkan danmembuat rangkumantentang konsepdinamika
Se ara kelompokmenyusun laporanhasil pengamatan
&embereskan dan
membersihkan alatdan ruanganlaboratorium
Tabel 3.1. Se ara garis besar, tugas yang harus diker#akan
oleh setiap kelompok adalah (/) tahap persiapan, meliputi
&engenali alat dan bahan yang akan digunakan, bahan dan
alat sesuai dengan tu#uan per obaan, ketepatan memillih
alat, ketepatan manggunakan alat, dapat dengan tepat
memba a ma am-ma am alat ukur, ketelitian penggunaan
62
8/18/2019 File Semua
63/120
data ukur yang berkaitan dengan per obaan, (1) &erangkai
Alat, meliputi merangkai alat sesuai dengan prosedur yang
ditentukan, adanya ker#asama antar individu dalam satu
kelompok, adanya diskusi antar individu dalam satu
kelompok, ketepatan $aktu dalam merangkai alat. (2)
!engambilan data, meliputi8 men atat data yang didapat dari
hasil per obaan, melakukan perhitungan data-data yang
didapat dari hasil per obaan, adanya kelogisan data,
mengambil kesimpulan dari data-data yang didapat. (3)
"egiatan Akhir, meliputi mampu men#elaskan arti dari data
yang didapat, kedisplinan dalam membersihkan alat dan
bahan, kedisiplinan dalam meletakkan kembali alat dan
bahan yang telah digunakan. (4) 7aporan, meliputi
ketepatan membuat laporan sesuai dengan $aktu yang telah
ditentukan, kelengkapan isi laporan, kelogisan isi laporan
(kesesuaian konsep pada teori dan hasil pada praktek).
4.1.3 Akti&itas D,sen dala# elakukan PenilaianKiner a a/asis0a
63
8/18/2019 File Semua
64/120
!ada kegiatan pembela#aran dalam penerapan penilaian
kiner#a, penilaian difokuskan pada kegiatan mahasis$a dalam
melakukan kegiatan pengamatan terhadap sistem ker#a alat
pen atat $aktu ( ticker timer ) yang ditun#ukan oleh hasil
ketukan yang ada pada pita kertas yang terpasang pada
kereta dinamika ( trolly ). !ada saat seluruh mahasis$a
melakukan kegiatan, dosen melakukan pengamatan terhadap
aktivitas mahasis$a. %engan menggunakan lembaran
pengamatan, dosen mengamati aktivitas mahasis$a
berdasarkan deskriptor-deskriptor yang nampak.
Berdasarkan kriteria penilaian yang telah diterapkan dosen
melakukan penskoran terhadap aspek kiner#a mahasis$a.
Adapun alternatif skor yang diberikan maksimal / dan
minimal =, dengan ketentuan sebagai berikut
Skor /, #ika deskriptor nampak dengan baik, Skor =,4, #ika
deskriptor nampak tapi kurang baik, dan Skor =, #ika
deskriptor tidak nampak.
64
8/18/2019 File Semua
65/120
Aktivitas yang dilakukan dosen selan#utnya adalah melakukan
perhitungan dengan ara men#umlahkan skor dan kemudian
dihitung rata-ratanya. *asil penilaian kiner#a mahasis$a
se ara lengkap terdapat pada lampiran /1 yaitu pada tabel
3.2.
Berdasarkan Tabel 3.2 (lampiran /1) *asil penilaian kiner#a
mahasis$a, apabila dibuat gra+k perkelompok ker#a
mahasis$a maka dapat ditampilkan pada 9ra+k 3./ sampai
dengan 9ra+k 3.: sebagai berikut
0.75
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00
1 2 3 4 5
9ra+k 3./ *asil !enilaian "iner#a "elompok /
Berdasarkan gra+k 3./ sampai dengan gra+k 3.: yang telah
ditampilkan di atas, maka terlihat bah$a masing-masing
65
TahapPersiapan
Tahap
MerangkaiAla
TahapPenga!"ilan
Da a
Tahap$egia an
Akhir
Lap%ran
5 2
8/18/2019 File Semua
66/120
kelompok memiliki skor rata-rata tiap aspek yang berbeda.
!ada gra+k 3./, ntuk kelompok /, pada tahap / yaitu tahap
persiapan, yang terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut
(/./) mengenali alat dan bahan yang akan digunakan
memiliki skor sebesar / 8 aspek (/.1) bahan dan alat sesuai
dengan tu#uan per o aan memiliki skor sebesar =,>: 8 aspek
(/.2) yaitu 8 aspek ketepatan memilih alat, kelompok /
mengumpulkan skor yang sama pada 8 aspek (/.1) yaitu
sebesar =,>:, untuk 8 aspek (/.3) yaitu 8 aspek ketepatan
menggunakan alat memiliki skor sebesar =,;2, sedangkan 8
aspek (/.4) tentang ketelitian mahasis$a dalam memba a
ma am-ma am alat ukur skor yang terkumpul sebesar =,@;=,
sedangkan pada 8 aspek yang terahir pada tahap / yaitu
ketelitian penggunaan alat ukur (/.:) skor yang didapat oleh
kelompok / sebesar =,4@. !ada tahap persiapan ini terlihat
bah$a skor yang tertinggi ada pada aspek pengenalan alat
dan bahan yaitu skor sebesar /, hal ini disebabkan pada
per obaan konsep dinamika khususnya hukum 5e$ton, alat
66
8/18/2019 File Semua
67/120
dan bahan yang digunakan tidak terlalu susah dan dapat
dengan epat di irikan oleh mahasis$a, misalkan kereta
trolly , beban, ticker timer , dan pita kertas. %ari keenam
aspek pada tahap persiapan (/) ternyata kelompok /
memiliki rata-rata skor sebesar =,>22.
!ada tahap 1 yaitu tahap merangkai alat, yang terdiri dari 3 8
aspek, yaitu (1./) merangkai alat sesuai dengan prosedur
yang ditentukan memiliki skor sebesar /, 8 aspek (1.1)
adanya ker#a sama antar individu pada kelompok / memiliki
skor yang sama pada 8 aspek 1./ yaitu sebesar / 8 aspek
(1.2) yaitu 8 aspek adanya diskusi antar individu, kelompok /
mengumpulkan skor sebesar =,@>, untuk 8 aspek (1.3) 8 aspek
terakhir pada tahap 1 yaitu 8 aspek ketepatan $aktu dalam
merangkai alat memiliki skor sebesar /.
!ada tahap ini terlihat bah$a skor yang terendah pada aspek-
aspek (1.2) yaitu aspek adanya diskusi antar individu,
kelompok / mengumpulkan skor sebesar =,@> hal ini
disebabkan karena untuk melakukan diskusi kelompok paling
67
8/18/2019 File Semua
68/120
tidak masing-masing anggota kelompok telah memiliki
pengetahuan atau pemahaman sebelumnya tentang konsep
dinamika, pada kelompok ini terlihat hanya / orang
mahasis$a yang benar-benar telah paham tentang konsep
dinamika. %ari keempat 8 aspek pada tahap (1) yaitu 8 aspek
merangkai alat ternyata kelompok / memiliki rata-rata skor
sebesar =,;3:.
!ada tahap 2 yaitu tahap pengambilan data, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (2./) men atat data yang
didapat dari hasil per obaan memiliki skor sebesar / 8 aspek
(2.1) yaitu 8 aspek melakukan perhitungan terhadap data-
data yang didapat dari hasil per obaan memiliki skor sebesar
=,@;, sedangkan 8 aspek (2.2) adanya kelogisan data,
kelompok / mengumpulkan skor yang sama pada 8 aspek
(2./1) yaitu sebesar /, untuk 8 aspek (2.3) yaitu mengambil
kesimpulan terhadap data-data yang didapat dari hasil
per obaan, memiliki skor sebesar /. !ada tahap persiapan ini
terlihat bah$a skor yang terendah terdapat pada 8 aspek
68
8/18/2019 File Semua
69/120
(2.1) yaitu aspek melakukan perhitungan terhadap data-data
yang didapat dari hasil per obaan memiliki skor sebesar =,@;.
*al ini dikarenakan untuk melakukan perhitungan terhadap
data-data, mahasis$a dituntut memahami konsep dinamika,
misalkan data yang didapat benar-benar dapat membuktikan
bah$a antara per epatan suatu benda akan berbanding
terbalik dengan massa benda, #ika massa benda diperbesar
maka akan menyebabkan benda bergerak semakin lambat,
sehingga dari data yang ada akan men erminkan teori yang
digunakan, apabila hasil perhitungan tidak menun#ukkan
teori konsep yang berlaku, maka kemungkinan ada kesalahan
data ataupun kesalahan perhitungan terhadap data-data
yang didapat dari hasil per obaan. %ari keempat aspek pada
tahap pengambilan data ternyata kelompok / memiliki rata-
rata skor sebesar =,;3:.
!ada tahap 3 yaitu tahap kegiatan akhir, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (3./) kemampuan mahasis$a
untuk men#elaskan data yang didapat ternyata memiliki skor
69
8/18/2019 File Semua
70/120
sebesar =,:4, untuk 8 aspek (3.1) dan (3.2) kedisiplinan dan
membersihkan dan meletakkan kembali alat dan bahan,
memiliki skor sebesar /. !ada tahap kegiatan akhir ini terlihat
bah$a skor yang terendah, yaitu pada aspek kemampuan
mahasis$a untuk men#elaskan data, yaitu hanya sebesar
=,:4, hal ini disebabkan karena aspek ini paling sulit pada
tahap keempat ini, sedangkan aspek yang lain yaitu
kedisiplinan, skor tertinggi karena aspek ini tidak terlalu
susah untuk dilakukan mahasis$a. %ari ketiga aspek pada
tahap kegiatan akhir, kelompok / memiliki rata-rata skor
sebesar =,>>.
!ada tahap 4 yaitu tahap pembuatan laporan, yang terdiri
dari tiga 8 aspek, yaitu, (4./) ketepatan membuat laporan
sesuai $aktu yang ditentukan memiliki skor sebesar / 8 aspek
(4.1) kelengkapan isi laporan memiliki skor sebesar / 8 aspek
(4.2) yaitu kelogisan isi laporan (kesesuaian konsep pada
teori dan hasil pada praktek) memiliki skor yang sama pada 8
aspek 4./ dan 4.1, yaitu sebesar /, sehingga pada tahap
70
8/18/2019 File Semua
71/120
kelima ini terlihat bah$a skor pada ketiga aspek sama, yaitu
sebesar /.
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1 2 3 4 5
9ra+k 3.1 *asil !enilaian "iner#a "elompok 1
!ada gra+k 3.1, untuk kelompok 1 pada tahap /, yaitu tahap
persiapan, yang terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut
(/./) mengenali alat dan bahan yang akan digunakan
memiliki skor sebesar =,>: 8 aspek (/.1) bahan dan alat
sesuai dengan tu#uan per o aan memiliki skor sebesar =,>: 8
aspek (/.2), yaitu aspek ketepatan memilih alat, kelompok 1
mengumpulkan skor sebesar =,;2, untuk 8 aspek (/.3), yaitu
aspek ketepatan menggunakan alat memiliki skor sebesar
=,;2, sedangkan 8 aspek (/.4) tentang ketelitian mahasis$a
dalam memba a ma am-ma am alat ukur skor yang
71
TahapPersiapan
Tahap
MerangkaiAla
TahapPenga!"ilan
Da a
Tahap$egia an
Akhir
Lap%ran
8/18/2019 File Semua
72/120
terkumpul sebesar =,@/3, sedangkan pada aspek yang terahir
pada tahap / yaitu ketelitian penggunaan alat ukur (/.:) skor
yang didapat oleh kelompok / sebesar =,>:. !ada tahap
persiapan untuk kelompok 1, dari keenam aspek tidak ada
yang memiliki skornya men apai nilai /, sedangkan aspek
ketelitian mahasis$a dalam memba a alat ukur memiliki skor
paling rendah yaitu =,@/3. %ari keenam aspek pada tahap
persiapan (/) ternyata kelompok 1 memiliki rata-rata skor
sebesar =,>4@.
!ada tahap 1 yaitu tahap merangkai alat, yang terdiri dari 3 8
aspek, yaitu (1./) merangkai alat sesuai dengan prosedur
yang ditentukan kelompok 1 memiliki skor sebesar =,@/ 8
aspek (1.1) adanya ker#a sama antar individu pada kelompok
/ memiliki skor yang sama pada 8 aspek 1./, yaitu sebesar
=,;2 8 aspek (1.2) yaitu 8 aspek adanya diskusi antar individu,
kelompok 1 mengumpulkan skor sebesar =,>:, untuk 8 aspek
(1.3 8 aspek terakhir pada tahap 1, yaitu 8 aspek ketepatan
$aktu dalam merangkai alat memiliki skor sebesar =,@/.
72
8/18/2019 File Semua
73/120
!ada tahap ini terlihat bah$a skor yang terendah pada aspek-
aspek (1./) dan (1.3), yaitu skor sebesar =,@/. %ari keempat
aspek tidak ada skor men apai nilai /, !ada tahap (1) yaitu
aspek merangkai alat ternyata kelompok 1 memiliki rata-rata
skor sebesar =,>=.
!ada tahap 2, yaitu tahap pengambilan data, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (2./) men atat data yang
didapat dari hasil per obaan memiliki skor sebesar / 8 aspek
(2.1) yaitu 8 aspek melakukan perhitungan terhadap data-
data yang didapat dari hasil per obaan memiliki skor sebesar
=,;2, sedangkan 8 aspek (2.2) adanya kelogisan data,
kelompok / mengumpulkan skor sebesar =,@>, untuk 8 aspek
(2.3) yaitu mengambil kesimpulan terhadap data-data yang
didapat dari hasil per obaan, memiliki skor sebesar =,:3.
!ada tahap persiapan ini terlihat bah$a skor yang terendah
terdapat pada 8 aspek (2.3), yaitu aspek mengambil
kesimpulan terhadap data-data yang didapat dari hasil
per obaan, memiliki skor sebesar =,:3. %ari keempat aspek
73
8/18/2019 File Semua
74/120
pada tahap pengambilan data ternyata kelompok 1 memiliki
rata-rata skor sebesar =,>=2.
!ada tahap 3, yaitu tahap kegiatan akhir, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (3./) kemampuan mahasis$a
untuk men#elaskan data yang didapat ternyata memiliki skor
sebesar =,4@, untuk 8 aspek (3.1) dan (3.2) kedisiplinan dan
membersihkan dan meletakkan kembali alat dan bahan,
memiliki skor sebesar /. !ada tahap kegiatan akhir ini terlihat
bah$a skor yang terendah yaitu pada aspek kemampuan
mahasis$a untuk men#elaskan data, yaitu hanya sebesar
=,4@, menun#ukkan fakta yang sama dengan kelompok /, hal
ini disebabkan karena aspek ini paling sulit pada tahap
keempat ini, sedangkan aspek yang lain yaitu kedisiplinan,
skor tertinggi karena aspek ini tidak terlalu susah untuk
dilakukan mahasis$a. %ari ketiga aspek pada tahap kegiatan
akhir, kelompok 1 memiliki rata-rata skor sebesar =,>3.
74
8/18/2019 File Semua
75/120
!ada tahap 4, yaitu tahap pembuatan laporan, yang terdiri
dari tiga 8 aspek, yaitu, (4./) ketepatan membuat laporan
sesuai $aktu yang ditentuka, 8 aspek (4.1) kelengkapan isi
laporan memiliki skor sebesar /, dan 8 aspek (4.2) kelogisan
isi laporan (kesesuaian konsep pada teori dan hasil pada
praktek) semua aspek memiliki skor yang sama yaitu sebesar
/.
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1 2 3 4 5
9ra+k 3.2 *asil !enilaian "iner#a "elompok 2
Berdasarkan gra+k 3.2. ntuk kelompok 2, pada tahap /
yaitu tahap persiapan, yang terdiri dari aspek-aspek (/./)
mengenali alat dan bahan yang akan digunakan,8 aspek (/.1)
75
TahapPersiapan
Tahap
MerangkaiAla
TahapPenga!"ilan
Da a
Tahap$egia an
Akhir
Lap%ran
8/18/2019 File Semua
76/120
bahan dan alat sesuai dengan tu#uan per obaan, 8 aspek (/.2)
ketepatan memilih alat memiliki skor yang sama, yaitu
sebesar =,;2, sedangkan untuk 8 aspek (/.3), yaitu 8 aspek
ketepatan menggunakan alat memiliki skor sebesar =,@1,
sedangkan 8 aspek (/.4) tentang ketelitian mahasis$a dalam
memba a ma am-ma am alat ukur skor yang terkumpul
sebesar =,4@, sedangkan pada aspek yang terahir pada tahap
/ yaitu ketelitian penggunaan alat ukur (/.:) skor yang
didapat oleh kelompok 2 sebesar =,>:. !ada tahap persiapan
ini terlihat bah$a skor yang tertinggi ada pada 2 aspek
pertama yaitu aspek pengenalan alat dan bahan,
kesesuaian alat dan bahan, dan ketepatan memilih alat yaitu
skor sebesar /, hal ini disebabkan pada per obaan konsep
dinamika khususnya hukum 5e$ton, untuk mengenali,
menyesuaikan dan menggunakan alat dan bahan tidak terlalu
susah bagi mahasis$a. %ari keenam aspek pada tahap
persiapan (/) ternyata kelompok 2 memiliki rata-rata skor
sebesar =,>1/.
76
8/18/2019 File Semua
77/120
8/18/2019 File Semua
78/120
sedangkan 8 aspek (2.2) adanya kelogisan data, kelompok 2
mengumpulkan skor sebesar /, untuk 8 aspek (2.3), yaitu
mengambil kesimpulan terhadap data-data yang didapat dari
hasil per obaan, memiliki skor sebesar =,;2. !ada tahap
persiapan ini terlihat bah$a skor yang terendah terdapat
pada 8 aspek (2.1), yaitu aspek melakukan perhitungan
terhadap data-data yang didapat dari hasil per obaan
memiliki skor sebesar =,@1. *al ini dikarenakan untuk
melakukan perhitungan terhadap data-data, mahasis$a
dituntut memahami konsep dinamika, misalkan data yang
didapat benar-benar dapat membuktikan bah$a antara
per epatan suatu benda akan berbanding terbalik dengan
massa benda, #ika massa benda diperbesar maka akan
menyebabkan benda bergerak semakin lambat, sehingga dari
data yang ada akan men erminkan teori yang digunakan,
apabila hasil perhitungan tidak menun#ukkan teori konsep
yang berlaku, maka kemungkinan ada kesalahan data
ataupun kesalahan perhitungan terhadap data-data yang
78
8/18/2019 File Semua
79/120
didapat dari hasil per obaan. %ari keempat aspek pada
tahap pengambilan data ternyata kelompok 2 memiliki rata-
rata skor sebesar =,;/=.
!ada tahap 3, yaitu tahap kegiatan akhir, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (3./) kemampuan mahasis$a
untuk men#elaskan data yang didapat ternyata memiliki skor
sebesar =,:3, untuk 8 aspek (3.1) dan (3.2) kedisiplinan dan
membersihkan dan meletakkan kembali alat dan bahan,
memiliki skor sebesar /. !ada tahap kegiatan akhir ini
terlihat bah$a skor yang terendah yaitu pada aspek
kemampuan mahasis$a untuk men#elaskan data, yaitu hanya
sebesar =,:3, hal ini disebabkan karena aspek ini paling sulit
pada tahap keempat ini, sedangkan aspek yang lain yaitu
kedisiplinan, skor tertinggi karena aspek ini tidak terlalu
susah untuk dilakukan mahasis$a. %ari ketiga aspek pada
tahap kegiatan akhir, kelompok 2 memiliki rata-rata skor
sebesar =,>>.
79
8/18/2019 File Semua
80/120
!ada tahap 4, yaitu tahap pembuatan laporan, yang terdiri
dari tiga 8 aspek, yaitu, (4./) ketepatan membuat laporan
sesuai $aktu yang ditentukan, 8 aspek (4.1) kelengkapan isi
laporan, 8 aspek (4.2) yaitu kelogisan isi laporan (kesesuaian
konsep pada teori dan hasil pada praktek) memiliki skor yang
sama yaitu sebesar /, Sehingga pada tahap kelima ini terlihat
bah$a skor pada ketiga aspek sama.
0.0
0.1
0.2
0.3
0.40.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1 2 3 4 5
9ra+k 3.3 *asil !enilaian "iner#a "elompok 39ra+k 3.3, menun#ukkan hasil kiner#a kelompok 3. !ada
tahap /,
80
TahapPersiapan
Tahap
MerangkaiAla
TahapPenga!"ilan
Da a
Tahap$egia an
Akhir
Lap%ran
8/18/2019 File Semua
81/120
yaitu tahap persiapan, yang terdiri dari aspek-aspek, antara
lain (/./) mengenali alat dan bahan yang akan digunakan,
(/.1) bahan dan alat sesuai dengan tu#uan per obaan, dan
(/.2), yaitu aspek ketepatan memilih alat, kelompok 3
memiliki nilai skor yang sama yaitu sebesar /, untuk 8 aspek
(/.3), yaitu 8 aspek ketepatan menggunakan alat dan 8 aspek
(/.4) ketelitian mahasis$a dalam memba a ma am-ma am
alat ukur memiliki skor yang sama sebesar =,@4, sedangkan
pada aspek yang terahir pada tahap / yaitu, ketelitian
penggunaan alat ukur (/.:) skor yang didapat oleh kelompok
3 sebesar =,:14. !ada tahap persiapan ini terlihat bah$a
skor yang tertinggi terdapat pada tiga aspek yang pertama
yaitu pengenalan alat dan bahan digunakan, kesesuian alat
dan bahan dengan tu#uan per obaan, dan aspek ketepatan
memilih alat. *al ini disebabkan pada per obaan konsep
dinamika khususnya hukum 5e$ton, alat dan bahan yang
digunakan tidak terlalu susah dan dapat dengan epat
di irikan oleh mahasis$a, misalkan kereta trolly , beban,
81
8/18/2019 File Semua
82/120
ticker timer , dan pita kertas. %ari keenam aspek pada tahap
persiapan (/) ternyata kelompok 3 memiliki rata-rata skor
sebesar =,>43.
!ada tahap 1, yaitu tahap merangkai alat, yang terdiri dari 3 8
aspek, yaitu (1./) merangkai alat sesuai dengan prosedur
yang ditentukan memiliki skor sebesar =,>@4, 8 aspek (1.1)
adanya ker#a sama antar individu pada kelompok 3 memiliki
skor sebesar /, 8 aspek (1.2) yaitu 8 aspek adanya diskusi
antar individu, skor sebesar =,;2@, untuk 8 aspek (1.3) yang
merupakan aspek terakhir pada tahap 1, yaitu aspek
ketepatan $aktu dalam merangkai alat memiliki skor pada
kelompok ini sebesar =,:>@.
!ada tahap ini terlihat bah$a skor yang terendah, sebesar
=,:>@ pada 8 aspek (1.3) yang merupakan aspek terakhir
pada tahap 1, ketepatan $aktu dalam merangkai alat. Skor
ini menun#ukkan bah$a pada saat berlangsungnya
per obaan kelompok 3 selalu mengalami kegagalan, yaitu
82
8/18/2019 File Semua
83/120
print pita kertas yang dihasilkan oleh ticker timer tidak dapat
terba a tidak #elas, setelah diteliti ternyata kertas karbon
yang digunakan terlalu sering terpakai, sehingga
mengakibatkan kelompok 3 kurang tepat $aktu dalam
melakukan per obaan. %ari keempat aspek pada tahap (1)
yaitu, aspek merangkai alat kelompok 3 memiliki rata-rata
skor sebesar =,>@4.
!ada tahap 2, yaitu tahap pengambilan data, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (2./) men atat data yang
didapat dari hasil per obaan, 8 aspek (2.1), yaitu 8 aspek
melakukan perhitungan terhadap data-data yang didapat dari
hasil per obaan dan 8 aspek (2.2) adanya kelogisan data,
kelompok 3 mengumpulkan skor yang sama yaitu sebesar /,
sedangkan aspek (2.3), yaitu mengambil kesimpulan
terhadap data-data yang didapat dari hasil per obaan,
memiliki skor sebesar =,:>@. !ada tahap persiapan ini
terlihat bah$a skor yang terendah terdapat pada 8 aspek
(2.3), yaitu mengambil kesimpulan terhadap data-data yang
83
8/18/2019 File Semua
84/120
didapat dari hasil per obaan. %ari keempat aspek pada
tahap pengambilan data ternyata kelompok 3 memiliki rata-
rata skor sebesar =,;1/.
!ada tahap 3, yaitu tahap kegiatan akhir, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (3./) kemampuan mahasis$a
untuk men#elaskan data yang didapat ternyata memiliki skor
sebesar =,:14, untuk aspek (3.1) dan (3.2) kedisiplinan dan
membersihkan dan meletakkan kembali alat dan bahan,
memiliki skor sebesar /. !ada tahap kegiatan akhir ini
terlihat bah$a skor yang terendah, yaitu pada aspek
kemampuan mahasis$a untuk men#elaskan data, yaitu hanya
sebesar =,:14, hal ini disebabkan karena aspek ini paling sulit
pada tahap keempat ini, sedangkan aspek yang lain yaitu
kedisiplinan, skor tertinggi karena aspek ini tidak terlalu
susah untuk dilakukan mahasis$a. %ari ketiga aspek pada
tahap kegiatan akhir memiliki rata-rata skor sebesar =,>@4.
84
8/18/2019 File Semua
85/120
!ada tahap 4, yaitu tahap pembuatan laporan yang terdiri
dari tiga 8 aspek, yaitu (4./) ketepatan membuat laporan
sesuai $aktu yang ditentukan memiliki skor sebesar /, 8
aspek (4.1) kelengkapan isi laporan memiliki skor sebesar
=,4= 8 aspek (4.2), yaitu kelogisan isi laporan (kesesuaian
konsep pada teori dan hasil pada praktek) memiliki skor yang
sama pada aspek 4./, yaitu sebesar /, sehingga pada tahap
kelima ini terlihat bah$a skor yang terendah terdapat pada
aspek kelengkapan isi laporan. %alam pembuatan laporan
hasil per obaan, yang dia$ali dari pendahuluan, data hasil
per obaan, analisis data hasil per obaan (perhitungan), dan
kesimpulan (pembuktian terhadap kesesuaian antara teori
yang ada terdapat hasil praktek), berdasarkan laporan hasil
per obaan kelompok 3, kelemahan ada pada bagian
pendahuluan, sedikit sekali konsep dinamika yang mereka
antumkan.
85
8/18/2019 File Semua
86/120
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1 2 3 4 5
9ra+k 3.4 *asil !enilaian "iner#a "elompok 4
Berdasarkan 9ra+k 3.4, menun#ukkan hasil kiner#a kelompok
4. !ada tahap /, yaitu tahap persiapan, yang terdiri dari
aspek-aspek, antara lain (/./) mengenali alat dan bahan
yang akan digunakan, (/.1) bahan dan alat sesuai dengan
tu#uan per o aan, dan (/.2), yaitu aspek ketepatan memilih
alat, kelompok 4 memiliki nilai skor yang sama, yaitu sebesar
=,>:, untuk aspek (/.3), yaitu aspek ketepatan menggunakanalat memilki skor sebesar =,4= dan aspek (/.4) ketelitian
mahasis$a dalam memba a ma am-ma am alat ukur dan
aspek (/.:) ketelitian penggunaan alat ukur menun#ukkan
86
TahapPersiapan
Tahap
MerangkaiAla
TahapPenga!"ilan
Da a
Tahap$egia an
Akhir
Lap%ran
8/18/2019 File Semua
87/120
skor yang yang sama sebesar =,@>. !ada tahap persiapan ini
terlihat bah$a skor yang terendah terdapat pada aspek /.3,
ketidaktepatan mahasis$a menggunakan alat, pada
per obaan ini menggunakan 1 #enis kereta dinamika (ada
yang besar yang ke il), pada kelompok 4 menggunakan
kereta dinamika yang besar dan menggunakan beban penarik
yang massanya ke il sehingga menyebabkan kereta tidak
bergerak seperti yang diharapkan, faktor inilah yang
menyebabkan kegagalan kelompok 4 dalam aspek /.3.
Tahap persiapan (/) pada kelompok 4 memiliki rata-rata skor
sebesar =,@@2.
!ada tahap 1, yaitu tahap merangkai alat, yang terdiri dari 3
aspek, aspek (1./) merangkai alat sesuai dengan prosedur
yang ditentukan memiliki skor sebesar =,24@8 aspek (1.1)
adanya ker#a sama antar individu memiliki skor sebesar /8
aspek (1.2), yaitu aspek adanya diskusi antar individu, skor
sebesar =,@/38 untuk aspek (1.3) yang merupakan aspek
terakhir pada tahap 1, yaitu aspek ketepatan $aktu dalam
87
8/18/2019 File Semua
88/120
merangkai alat memiliki skor pada kelompok ini sebesar
=,>4@.
!ada tahap ini terlihat bah$a skor yang terendah, sebesar
=,24@, pada aspek (1./) yang merupakan aspek pertama
pada tahap 1. Skor ini menun#ukkan bah$a pada saat
berlangsungnya per obaan, pada kelompok 4 terdapat 2
orang mahasis$a yang benar-benar pasif, hanya / orang
mahasis$a yang serius mengikuti prosedur per obaan untuk
merangkai alat. %ari keempat aspek pada tahap (1), yaitu
aspek merangkai alat kelompok 4 memiliki rata-rata skor
sebesar =,@21.
!ada tahap 2, yaitu tahap pengambilan data, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (2./) men atat data yang
didapat dari hasil per obaan memiliki skor /, aspek (2.1)
yaitu aspek melakukan perhitungan terhadap data-data yang
didapat dari hasil per obaan dan aspek (2.2) adanya
kelogisan data memiliki skor yang sama, yaitu sebesar =,:32.
Sedangkan aspek (2.3), yaitu mengambil kesimpulan
88
8/18/2019 File Semua
89/120
terhadap data-data yang didapat dari hasil per obaan,
memiliki skor sebesar =,4=. !ada tahap persiapan ini terlihat
bah$a skor yang terendah terdapat pada aspek (2.3), yaitu
mengambil kesimpulan terhadap data-data yang didapat dari
hasil per obaan. %ari keempat aspek pada tahap
pengambilan data ternyata kelompok 4 memiliki rata-rata
skor sebesar =,:;:.
!ada tahap 3, yaitu tahap kegiatan akhir, yang terdiri dari
aspek-aspek sebagai berikut (3./) kemampuan mahasis$a
untuk men#elaskan data yang didapat ternyata memiliki skor
sebesar =,32, untuk aspek (3.1) dan (3.2) kedisiplinan dan
membersihkan dan meletakkan kembali alat dan bahan,
memiliki skor sebesar /. !ada tahap kegiatan akhir ini
terlihat bah$a skor yang terendah, yaitu pada aspek
kemampuan mahasis$a untuk men#elaskan data, yaitu hanya
sebesar =,32, hal ini disebabkan karena aspek ini paling sulit
pada tahap keempat ini, sedangkan aspek yang lain, yaitu
kedisiplinan, skor tertinggi karena aspek ini tidak terlalu
89
8/18/2019 File Semua
90/120
susah untuk dilakukan mahasis$a. %ari ketiga aspek pada
tahap kegiatan akhir memiliki rata-rata skor sebesar =,>=;.
!ada tahap 4, yaitu tahap pembuatan laporan, yang terdiri
dari tiga aspek, yaitu, (4./) ketepatan membuat laporan
sesuai $aktu yang ditentukan, aspek (4.1) kelengkapan isi
laporan, aspek (4.2), yaitu kelogisan isi laporan (kesesuaian
konsep pada teori dan hasil pada praktek) memiliki skor yang
sama yaitu sebesar /, sehingga pada tahap kelima ini terlihat
bah$a skor pada ketiga aspek sama.
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1 2 3 4 5
9ra+k 3.: *asil !enilaian "iner#a "elompok :
90
TahapPersiapan
Tahap
MerangkaiAla
TahapPenga!"ilan
Da a
Tahap$egia an
Akhir
Lap%ran
8/18/2019 File Semua
91/120
Berdasarkan gra+k 3.:, yang menun#ukkan kiner#a kelompok
:, pada tahap /, yaitu tahap persiapan, yang terdiri dari
aspek-aspek (/./) mengenali alat dan bahan yang akan
digunakan skor sebesar =,>1, aspek (/.1) bahan dan alat
sesuai dengan tu#uan per obaan, dan aspek (/.2) ketepatan
memilih alat memiliki skor yang sama yaitu sebesar =,;2>,
untuk aspek (/.3) yaitu aspek ketepatan menggunakan alat
memiliki skor sebesar =,@4, sedangkan aspek (/.4) tentang
ketelitian mahasis$a dalam memba a ma am-ma am alat
ukur skor yang terkumpul sebesar =,:14, pada aspek yang
terakhir pada tahap / yaitu ketelitian penggunaan alat ukur
(/.:) skor yang didapat oleh kelompok : sebesar =,>/2. !ada
tahap persiapan ini terlihat bah$a keenam aspek pada tahap
/ tidak ada yang men apai skor /. %ari keenam aspek pada
tahap persiapan (/) ternyata kelompok : memiliki rata-rata
skor sebesar =,>/14.
!ada tahap 1, yaitu tahap merangkai alat, yang terdiri dari 3
aspek, yaitu (1./) merangkai alat sesuai dengan prosedur
91
8/18/2019 File Semua
92/120
yang ditentukan, memiliki skor sebesar =,@4, aspek (1.1)
adanya ker#a sama antar individu pada skor sebesar =, ;2>,
aspek (1.2) yaitu aspek adanya diskusi antar individu,
kelompok : mengumpulkan skor sebesar =,>@4, untuk aspek
(1.3), aspek terakhir pada tahap 1, yaitu aspek ketepatan
$aktu dalam merangkai alat memiliki skor sebesar =,:>>.
!ada tahap kedua terlihat bah$a keenam aspek tidak ada
yang men apai skor /. !ada tahap (1), yaitu aspek