Top Banner
548

Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Mar 05, 2023

Download

Documents

Alice Taillon
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)
Page 2: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)
Page 3: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku menggerutu dengan frustrasi pada diri sendiri didepan cermin. Sialan rambutku - susah untukditata, dan sialan Katherine Kavanagh karena sakit dan memilih aku untuk cobaan ini. aku harusbelajar untuk ujian akhirku, yang mana minggu depan, namun di sini aku mencoba untuk menyikatrambutku agar mau menurut. Aku tidak mau tidur ketika rambutku basah. Aku tidak mau tidur ketikarambutku basah. Membaca mantra ini beberapa kali, aku mencoba, sekali lagi, untuk bisa dirapikandengan sisir. Aku memutar mata dengan geram dan menatap pada gadis pucat berambut cokelatdengan mata biru yang terlalu besar untuk wajahnya, menatap ke arahku, dan menyerah. Satu-satunyapilihanku adalah untuk menahan rambut bandelku menjadi poni dan berharap bahwa aku kelihatansetengah rapi.

Kate adalah teman sekamarku, dan dia telah memilih hari ini dari semua hari yang lain untukmenyerah pada flu.

Oleh karena itu, dia tidak bisa melakukan wawancara yang sudah dia rencanakan, dengan seorangtaipan mega-Industrialis yang aku belum pernah dengar, untuk koran mahasiswa. Jadi aku telahmengajukan diri. aku punya ujian akhir untuk diselesaikan, satu esai yang harus selesai, dan akuseharusnya bekerja siang ini, tetapi tidak - hari ini aku harus menyetir seratus enam puluh lima mil kepusat kota Seattle dalam rangka bertemu dengan CEO misterius dari Grey Enterprises Holdings Inc.Sebagai seorang pengusaha luar biasa dan penyumbang dana utama 1

Universitas kami, waktunya sangat berharga.

Jauh lebih berharga dari waktuku - tapi dia telah menyetujui Kate untuk wawancara. Sebuah kudetanyata, dia memberitahuku. Sialan kegiatan ekstra kurikulernya.

Kate meringkuk di sofa di ruang tamu.

"Ana, maafkan aku. Butuh waktu sembilan bulan untuk wawancara ini. Ini akan memakan waktu enamuntuk menjadwal ulang, dan kita berdua sudah lulus saat itu." Sebagai editor, aku tidak bisamengabaikannya. "Tolonglah," "Kate memohon padaku dengan suara serak, suara orang sakittenggorokan. Bagaimana dia melakukannya? Bahkan ketika sakit dia terlihat cantik, rambut pirangstrawberry dan mata hijau cerah, meskipun sekarang merah berbingkai. aku mengabaikan sengatansimpati yang tak aku diinginkan.

"Tentu saja aku akan pergi, Kate. Kau harus kembali tidur. Apakah kau ingin minum Nyquil atauTylenol?

"

"Nyquil saja. Ini daftar pertanyaan dan perekam mini-disc ku. Tekan saja tanda rekam di sini. Buatlahcatatan, aku akan menuliskan semuanya. "

"aku tak tahu apa-apa tentang dia," bisikku, mencoba untuk menekan rasa panikku yang meningkat dangagal.

"Daftar pertanyaannya akan membawamu terus 2

Page 4: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

melaju. Berangkatlah. Ini adalah perjalanan panjang.

Aku tidak ingin kau terlambat. "

"Oke, aku akan pergi. Kembali ke tempat tidur. aku membuatkanmu sup untuk dipanaskan nanti "Akumenatapnya penuh sayang. Hanya untukmu, Kate, aku melakukan ini.

"Ya aku akan tidur. Semoga berhasil. Dan terima kasih Ana - seperti biasa, kau penyelamatku."

Mengumpulkan tasku, aku tersenyum kecut padanya, kemudian menuju ke pintu mobil. Aku tidakpercaya aku telah membiarkan Kate membujukku melakukan ini. Tapi Kate bisa bicara pada siapapununtuk melakukan apapun.

Dia akan menjadi seorang wartawan yang luar biasa.

Dia pandai bicara, kuat, persuasif, argumentatif, cantik - dan dia adalah sahabatku tersayang.

Jalanan sepi ketika aku mengarah ke Vancouver, Washington menuju Portland dan I-5. Masih pagi,dan aku tidak harus tiba di Seattle sampai jam dua siang ini. Untungnya, Kate meminjamiku MercedesCLK

sporty miliknya. aku tidak yakin Wanda, VW Beetle lamaku, dapat melakukan perjalanan tepat waktu.

Oh, Mersi jelas menyenangkan untuk dikendarai, dan mil-mil berlalu cepat saat aku menginjak pegassampai kedasar lantai logam.

Tujuanku adalah kantor pusat perusahaan global Mr.

Grey. Ini adalah gedung perkantoran besar dua puluh 3

lantai, semua terbuat dari kaca lengkung dan baja, sebuah fantasi utilitarian seorang arsitek, dengan

"Grey House" ditulis diam-diam di baja diatas pintu kaca depan. Ini jam dua kurang seperempatketika aku tiba, sangat lega bahwa aku tidak terlambat saat aku berjalan ke lobi yang besar terbuatdari batu pasir putih, kaca, baja - yang terus terang menakutkan.

Di balik meja batu pasir padat, seorang wanita muda berambut pirang sangat menarik rapi, tersenyumramah padaku. Dia mengenakan jaket jas hitam tajam dan kemeja putih yang belum pernah aku lihat.

Dia tampak rapi.

"Aku di sini untuk bertemu dengan Mr. Grey.

Anastasia Steele menggantikan Katherine Kavanagh.

"

Page 5: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Tunggu sebentar, Miss Steele." Dia lengkungan alisnya sedikit ketika aku berdiri dengan rendah diridi depannya. Aku mulai berharap aku akan meminjam salah satu blazer resmi Kate daripada memakaijaket biru angkatan laut. aku telah berupaya dan mengenakan satu-satunya rokku, sepatu bot coklatselutut dan sweater biru. Bagiku, ini adalah cerdas. Aku menyelipkan rambutku di belakang telingakudan aku berpura-pura dia tidak mengintimidasiku.

"Miss Kavanagh sudah ditunggu. Silahkan daftar di sini, Miss Steele. kau pakai lift terakhir disebelah4

kanan, tekan tombol lantai kedua puluh." Dia tersenyum ramah padaku, geli tidak diragukan lagi,ketika aku mendaftar.

Dia mengulurkan kartu keamanan yang tertulis PENGUNJUNG sangat tegas tertera di bagian depan.

aku tak bisa mencegah seringaiku. Tentunya sudah jelas bahwa aku hanya berkunjung. aku tidak cocokdi sini.

Tidak ada yang berubah, dalam hati aku mendesah.

Berterima kasih, aku berjalan ke deretan lift melewati dua petugas keamanan yang cara berpakaianjauh lebih cerdas dariku dengan jas hitam berpotongan rapi.

Lift membawaku dengan kecepatan tinggi ke lantai dua puluh. Pintunya bergeser terbuka, dan aku dilobi besar berikutnya - lagi semua terbuat dari kaca, baja, dan batu pasir putih. aku dihadapkan olehsebuah meja dari batu pasir dan seorang perempuan pirang muda berpakaian tanpa cela berwarnahitam dan putih yang bangkit untuk menyapaiku.

"Miss Steele, bisakah kau menunggu di sini, sebentar?" Dia menunjuk ke area duduk dari kursi kulitputih.

Di belakang kursi kulit adalah ruang rapat berdinding kaca yang luas dengan meja kayu gelap yangsama luasnya dan sedikitnya dua puluh kursi yang secorak di sekitarnya. Di luar itu, ada jendela darilantai ke 5

langit-langit dengan pemandangan cakrawala Seattle yang terlihat keluar keseluruh kota. Ini adalahvista yang menakjubkan, dan aku sesaat lumpuh oleh pemandangan itu. Wow.

Aku duduk, mengeluarkan daftar pertanyaan dari tasku, dan melangkah masuk kedalam, dalam hatimenyumpahi Kate karena tidak memberikanku dengan biografi singkat. aku tidak tahu apapun tentangorang yang akan aku wawancarai. Dia bisa jadi berumur sembilan puluh tahun atau tiga puluh tahun.Ketidakpastian adalah menyakitkan, dan gugupku muncul kembali, membuat aku gelisah. Aku belumpernah merasa nyaman dengan wawancara empat mata, lebih suka diskusi kelompok anonim di manaaku bisa duduk secara tidak menonjol di bagian belakang ruangan. Sejujurnya, aku lebih sukasendirian, membaca novel Inggris klasik, meringkuk di kursi di perpustakaan kampus. Tidak dudukgelisah dalam bangunan kolossal kaca dan batu.

Aku memutar mataku pada diri sendiri. Sadarlah, Steele. Dilihat dari bangunannya, yang terlalu klinis

Page 6: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dan modern, aku kira Grey berumur empat puluhan: bugar, kecokelatan, dan berambut pirang yangsuai dengan sisa dari orang-orang disini.

Ada wanita lainnya yang pirang, berpakaian elegan sempurna keluar dari pintu besar disisi kanan.Ada apa dengan semua wanita pirang dan rapi? Ini seperti Stepford sini. Mengambil napas dalam-dalam, aku berdiri. "Miss Steele?" Si pirang yang terakhir 6

bertanya.

"Ya," aku menjawab serak, dan melonggarkan tenggorokan. "Ya." Nah, itu baru terdengar lebihpercaya diri.

"Mr. Grey akan menemui anda segera. Boleh aku bawa jaketmu? "

"Oh silakan." aku berjuang melepas jaketku.

"Apakah kau sudah ditawari minuman atau apapun?"

"Um - Tidak" Oh, apakah si pirang yang pertama dalam masalah?

Pirang nomor dua mengerutkan kening dan memandang wanita muda di meja.

"kau mau minum teh, kopi, air?" Tanyanya, mengalihkan perhatian kembali kepadaku.

"Segelas air. Terima kasih, "bisikku.

"Olivia, tolong ambilkan Nona Steele segelas air."

Suaranya tegas. Olivia bergegas berdiri dan langsung menuju ke pintu di sisi lain dari foyer.

"aku minta maaf, Miss Steele, Olivia adalah pegawai magang baru kami. Silakan duduk. Mr. Greyakan tiba dalam lima menit. "

7

Olivia kembali dengan segelas air es.

"Ini untukmu, Miss Steele."

"Terima kasih."

Pirang nomor dua melenggang ke meja besar, tumitnya menggeluarkan suara bergema di lantai batupasir. Dia duduk, dan mereka berdua melanjutkan pekerjaan mereka.

Mungkin Mr. Grey bersikeras bahwa semua karyawannya berambut pirang. Aku bertanya-tanyadengan iseng apakah itu legal, ketika pintu kantor terbuka dan seorang laki-laki Afro-Amerika yangtinggi, anggun dan menarik keluar. aku jelas mengenakan pakaian yang salah.

Page 7: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ia berbalik dan berkata melalui pintu. "Golf, minggu ini, Grey."

Aku tidak mendengar jawabannya. Dia berbalik, melihatku, dan tersenyum, matanya yang gelapberkerut di sudut-sudutnya. Olivia segera melompat dan memanggil lift. Dia tampaknya terbiasamelompat dari tempat duduknya. Dia lebih gugup dari aku!

"Selamat siang, ladies," katanya saat ia melalui pintu geser.

"Mr. Grey akan menemui anda sekarang, Miss Steele.

8

Langsung saja masuk, "kata pirang nomor dua.

Aku berdiri agak gemetar mencoba untuk menekan gugupku. Mengumpulkan tasku, aku meninggalkangelas airku dan berjalan ke pintu yang setengah terbuka.

"kau tidak perlu untuk mengetuk - langsung saja masuk" Dia tersenyum ramah.

aku mendorong pintu dan tersandung, tersandung oleh kaki sendiri, dan jatuh kepala duluan kedalamkantor.

Sialan besar - aku dan dua kaki kiriku! aku pada posisi merangkak di ambang pintu ke kantor Mr.

Grey, dan tangan yang lembut membantuku untuk berdiri. aku sangat malu, sialan pada

kecanggunganku. aku harus menguatkan diri untuk melirik ke atas. Holy cow - dia begitu muda.

"Miss Kavanagh." Dia menjulurkan tangan berjari panjang-panjang kepadaku begitu aku tegak. "akuCristian Grey. Kau baik-baik? Apakah kau ingin duduk? "

Begitu muda - dan menarik, sangat menarik. Dia tinggi, mengenakan setelan abu-abu halus, kemejaputih, dan dasi hitam dengan rambut tembaga yang sulit diatur dan mata berwarna gelap dan intens,abu-abu terang yang menyorot tajam padaku. Butuh beberapa saat bagi aku untuk menemukan suaraku.

9

"Mm. Sebenarnya-"gumamku. Jika orang ini adalah lebih dari tiga puluh tahun maka aku adalahpamannya monyet. Dengan bingung, aku

menempatkan tanganku dan kami berjabat tangan.

Ketika jari kita bersentuhan, aku merasakan getaran aneh menggembirakan menjalar melaluiku. akumenarik tanganku buru-buru, malu. Pasti listrik statis. Aku berkedip cepat, kelopak matakumenyesuaikan dengan detak jantungku.

"Miss Kavanagh sedang tidak sehat, jadi dia mengutusku. aku harap kau tidak keberatan, Mr.

Page 8: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Grey. "

"Dan kau adalah...?" Suaranya hangat, mungkin geli, tapi sulit untuk mengatakan dari ekspresitenangnya.

Dia tampak agak tertarik, tapi secara keseluruhan, sopan.

"Anastasia Steele. Aku sedang belajar Sastra Inggris dengan Kate, mm ... Katherine ...

um ... Nona Kavanagh di Washington State. "

"aku paham," katanya singkat. aku pikir aku melihat hantu tersenyum dalam ekspresinya, tapi aku tidakyakin. "Apakah kau ingin duduk?" Dia melambaikan tangannya menuju sofa kulit putih berbentuk L.

Kantornya terlalu besar untuk hanya satu orang. Di depan jendela dari lantai sampai langit-langit, ada10

meja kayu besar modern dari kayu gelap yang bisa buat makan enam orang dengan nyaman. Itu cocokdengan meja kopi didepan sofa. Semuanya berwarna putih - langit-langit, lantai, dan dinding kecuali,di dinding dekat pintu, di mana sebuah mosaik lukisan kecil tergantung, tiga puluh enam lukisan itudiatur dalam bentuk persegi. Lukisan itu indah -

serangkaian objek duniawi yang terlupakan dilukis secara rinci tepat seperti mereka adalah sepertifoto.

Ditampilkan bersama-sama, mereka menakjubkan.

"Seorang seniman lokal. Trouton, "kata Grey ketika ia menangkap tatapanku.

"Itu indah. Memunculkan hal biasa menjadi luar biasa, gumamanku, terganggu baik oleh dia danlukisan. Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi dan menganggapku serius.

"aku sangat setuju, Miss Steele," jawabnya, suaranya lembut dan untuk beberapa alasan bisadijelaskan aku menemukan diriku memerah.

Kecuali lukisan, kantornya tampak dingin, bersih, dan klinis. Aku ingin tahu apakah itu mencerminkankepribadian dari Adonis yang tenggelam dengan anggun ke salah satu kursi kulit putih di depanku.

Aku menggelengkan kepala, cemas pada arah pikiranku, dan mengambil pertanyaan Kate dari tasku.Selanjutnya, aku mengatur perekam mini-disc dan menjatuhkannya dua kali pada meja kopi didepanku. Mr. Grey mengatakan apa-apa, menunggu 11

dengan sabar - aku berharap - aku menjadi semakin malu dan bingung. Ketika aku mengumpulkankeberanian untuk melihat dia, dia memperhatikanku, satu tangan santai di pangkuan dan yang lainnyamenyentuh dagunya dan menjulurkan jari telunjuk yang panjang di bibirnya. aku pikir dia mencobamenahan senyum.

Page 9: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Maaf," aku tergagap. "aku tidak terbiasa dengan ini."

"Ambil semua waktu yang kau butuhkan, Miss Steele," katanya.

"Apakah kau keberatan jika aku merekam jawabanmu?"

"Setelah kau melalui begitu banyak masalah untuk menyiapkan perekam - kau bertanya kepadakusekarang?"

Aku memerah lagi. Dia menggodaku? aku harap. Aku berkedip padanya, tidak yakin harus berkataapa, dan aku pikir dia merasa kasihan padaku karena dia mengalah. "Tidak, aku tidak keberatan."

"Apakah Kate, maksudku, Miss Kavanagh, menjelaskan untuk apa wawancara itu?"

"Ya. Untuk muncul dalam edisi kelulusan dari surat kabar mahasiswa dan aku akan ikut upacarawisuda tahun ini. "

12

Oh! Ini adalah berita untukku, dan aku sementara melamun berpikir bahwa seseorang tidak jauh lebihtua dariku - oke, mungkin enam tahun atau lebih, dan oke, mega sukses, tapi tetap saja - akan hadirdengan gelarku. Aku mengerutkan kening, menyeret kembali perhatianku ke tugas di tangan.

"Bagus," aku menelan ludah dengan gugup. "aku punya beberapa pertanyaan, Mr Grey." akumenyelipkan rambut di belakang telingaku.

"Sudah kuduga," katanya, datar. Dia menertawakanku. Pipiku panas menyadari kondisi ini, dan akududuk tegak dan meluruskan bahuku berupaya untuk terlihat lebih tinggi dan lebih menakutkan.Menekan tombol start pada perekam, aku mencoba untuk terlihat profesional.

"Kau sangat muda untuk mengumpulkan semacam kekaisaran bisnis. Untuk apa anda berutangkeberhasilan anda?" Aku melirik padanya.

Senyumnya sedih, tetapi ia samar-samar terlihat kecewa.

"Bisnis adalah tentang orang, Miss Steele, dan aku sangat pandai menilai orang. aku tahu bagaimanamereka semua, apa yang membuat mereka

berkembang, apa yang tidak, apa yang menginspirasi mereka, dan bagaimana untuk mendorongmereka.

aku mempekerjakan tim yang luar biasa, dan aku menghargai mereka dengan baik "Dia berhenti danmenatap padaku dengan tatapan abu-abunya.

13

"Keyakinanku adalah untuk mencapai keberhasilan dalam suatu skema seseorang harus membuat diri

Page 10: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

sendiri ahli pada skema itu, tahu luar dalam, tahu setiap detail. aku bekerja keras, sangat sulit untukmelakukan itu. aku membuat keputusan berdasarkan logika dan fakta. Aku punya insting alami yangdapat melihat dan memelihara ide yang solid baik dan orang baik. Intinya adalah, selalu menuju keorang-orang baik. "

"Mungkin kau cuma beruntung." Ini tidak ada dalam daftar pertanyaan Kate - tapi dia begitu arogan.

Matanya menyala sesaat karena terkejut.

"aku tidak berlangganan keberuntungan atau kesempatan, Miss Steele. Semakin keras aku bekerjasemakin beruntung aku tampaknya. Ini benar-benar adalah tentang mendapatkan orang yang tepatdalam timmu dan mengarahkan energi mereka secara sesuai. aku pikir itu adalah Harvey Firestoneyang mengatakan 'pertumbuhan dan perkembangan orang adalah panggilan tertinggi darikepemimpinan.' "

"kau terdengar seperti gila kontrol." Kata-kata itu keluar dari mulutku sebelum aku bisa

menghentikannya. "Oh, aku melakukan kontrol dalam segala hal, Miss Steele," katanya tanpa jejakhumor dalam senyumnya. Aku menatap dia, dan ia menahan tatapanku terus, tanpa ekspresi. detakjantungku menjadi bertambah cepat, dan wajahku memerah lagi.

Mengapa ia punya efek mengerikan padaku?

14

Penampilannya yang sangat menarik mungkin? Cara matanya menembus padaku? Cara dia membelaijari telunjuknya terhadap bibir bawahnya? aku berharap dia akan berhenti melakukan hal itu.

"Selain itu, kekuatan besar diperoleh dengan meyakinkan diri sendiri dalam lamunan rahasiamubahwa kau dilahirkan untuk mengontrol sesuatu," ia melanjutkan, suaranya lembut.

"Apakah kau merasa bahwa kau memiliki kekuatan yang luar biasa?" Gila kontrol.

"aku mempekerjakan lebih dari empat puluh ribu orang, Miss Steele. Itu memberiku semacamtanggung jawab tertentu - kekuasaan, jika kau mau. Jika aku memutuskan aku tidak lagi tertarik dalambisnis telekomunikasi dan menjualnya, dua puluh ribu orang akan berjuang untuk melakukanpembayaran hipotek mereka setelah satu bulan atau lebih. "

Mulutku menganga. aku terhuyung-huyung oleh kurangnya rasa kerendahan hatinya.

"Tidakkah kau memiliki dewan direksi untuk dijawab?" aku bertanya, jijik.

"aku memiliki perusahaanku. aku tidak perlu menjawab pada dewan" Dia mengangkat alis ke arahku.

Aku memerah. Tentu saja, aku akan tahu ini jika aku 15

telah melakukan beberapa penelitian. Tapi sialan, dia begitu sombong. aku mengubah taktik.

Page 11: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Dan apakah kau memiliki hobi di luar pekerjaanmu?"

"aku punya ketertarikan yang bermacam-macam, Miss Steele." Sebuah hantu tersenyum menyentuhbibirnya. "Sangat bervariasi." Dan untuk beberapa alasan, aku bingung dan dipanaskan dengan tatapanitu. Matanya bersinar dengan beberapa pemikiran yang jahat.

"Tapi jika kau bekerja keras, apa yang kau lakukan untuk bersantai?"

"Bersantai?" Dia tersenyum, memperlihatkan gigi putih yang sempurna. Aku berhenti bernapas. Diabenar-benar indah. Tidak ada yang setampan dia.

"Nah, untuk 'bersantai' seperti yang kau katakan -

aku berlayar, aku terbang, aku mengejar bermacam bermimpi secara fisik."

Dia bergeser di kursinya. "aku seorang pria yang sangat kaya, Miss Steele, dan aku memiliki hobimahal dan menyedot uang."

Aku melirik cepat pada daftar pertanyaan Kate, ingin keluar dari subjek ini.

"kau berinvestasi di bidang manufaktur. Mengapa, secara khususnya?"aku bertanya. Mengapa dia 16

membuat aku merasa sangat tidak nyaman?

"aku suka membangun sesuatu. aku ingin tahu bagaimana sesuatu bekerja: apa yang membuat hal ituberdetak, bagaimana cara membangun dan mendekonstruksi. Dan aku memiliki cinta pada kapal.

Apa yang bisa aku katakan? "

"Itu terdengar seperti hatimu yang bicara daripada logika dan fakta."

Mulutnya mengernyit, dan ia menatap

memperhitungkanku.

"Mungkin. Meskipun ada orang yang akan mengatakan aku tidak punya hati. "

"Mengapa mereka berkata begitu?"

"Karena mereka tahu aku dengan baik." Bibirnya melengkung tersenyum kecut.

"Apakah temanmu mengatakan kau mudah untuk dikenali?" Dan aku menyesali pertanyaan itu begituaku mengatakannya. Ini tidak ada dalam daftar Kate.

"Aku orang yang sangat pribadi, Miss Steele. Aku melakukan banyak cara untuk melindungi privasiku.

aku tidak sering memberikan wawancara, "nada suaranya menurun.

Page 12: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Mengapa kau setuju untuk melakukan yang satu 17

ini?"

"Karena aku seorang penyumbang dana Universitas, dan untuk semua maksud dan tujuan, aku tidakbisa melepaskan Nona Kavanagh dari punggungku. Dia mendesakmu dan mendesakmu Public Relationku, dan aku kagumi pada keuletan seperti itu."

Aku tahu bagaimana Kate dapat menjadi sedemikian ulet. Itu sebabnya aku duduk di sini menggeliattidak nyaman di bawah tatapan tajam, ketika aku harus belajar untuk ujianku.

"kau juga berinvestasi dalam teknologi pertanian.

Mengapa kau tertarik di wilayah ini? "

"Kami tidak bisa makan uang, Miss Steele, dan ada terlalu banyak orang di planet ini yang tidakcukup mendapat makan."

"Kedengarannya sangat filantropi. Apakah ini sesuatu yang kau rasa sangat kuat? Memberi makankaum miskin dunia? "

Dia mengangkat bahu, sangat acuh.

"Ini bisnis yang cerdas," bisiknya, meskipun aku pikir dia tidak jujur. Ini tidak masuk akal - memberimakan kaum miskin di dunia? aku tidak dapat melihat manfaat keuangan pada hal ini, hanya moralitasideal. Aku melirik pertanyaan berikutnya, bingung dengan sikapnya.

18

"Apakah kau memiliki filosofi? Jika demikian, apa itu? "

"aku tidak memiliki filosofi seperti itu. Mungkin prinsip - Carnegie bilang: "Orang yang memperolehkemampuan untuk mengambil kepemilikan penuh dari pikirannya sendiri dapat menguasai apa punyang ia berhak miliki." aku sangat tunggal, fokus. aku suka kontrol - diri sendiri dan orang disekitarku."

"Jadi, kau ingin memiliki banyak hal?" kau gila kontrol.

"aku ingin dengan pantas memiliki mereka, tapi ya, garis bawah, aku ingin."

"kau terdengar seperti konsumen akhir."

"Begitulah." Dia tersenyum, tapi senyum tidak menyentuh matanya. Sekali lagi ini adalah bertentangandengan seseorang yang ingin memberi makan dunia, jadi aku tidak dapat mencegah untuk berpikirbahwa kita sedang berbicara tentang sesuatu yang lain, tapi aku benar-benar bingung untuk apa itu.Aku menelan ludah. Suhu di dalam ruangan meningkat atau mungkin itu hanya aku. aku hanya inginwawancara ini berakhir. Tentunya Kate memiliki cukup bahan sekarang? Aku melirik pertanyaan

Page 13: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

berikutnya.

"Kau diadopsi. Seberapa jauh kau berpikir bahwa itu 19

membentuk kau sekarang ini?" Oh, ini pribadi?. Aku menatapnya, berharap dia tidak tersinggung.Alisnya berkerut-kerut.

"aku tidak punya cara untuk mengetahui."

Ketertarikanku adalah terusik.

"Berapa umur kau saat kau diadopsi?"

"Itu masalah catatan publik, Miss Steele." Nada suaranya adalah tegas. Aku memerah, lagi. sialan.

Ya tentu saja - jika aku tahu aku melakukan wawancara ini, aku harus melakukan beberapa penelitiandulu.

Aku bergerak dengan cepat.

"Kau harus mengorbankan kehidupan keluarga untuk pekerjaanmu."

"Itu bukan pertanyaan." Dia tegas.

"Maaf." Aku menggeliat, dan dia membuat aku merasa seperti seorang anak bandel. aku coba lagi.

"Apakah kau harus mengorbankan kehidupan keluarga demi pekerjaanmu?"

"aku punya keluarga. Aku punya seorang saudara laki-laki dan seorang saudara perempuan dan duaorang tua yang penuh kasih. Aku tidak tertarik dalam 20

memperluas keluargaku di luar itu. "

"Apakah kau gay, Mr. Grey?"

Dia menyedot nafas tajam, dan aku merasa ngeri, malu. Sialan. Mengapa aku tidak menggunakansejenis filter sebelum aku membacanya langsung?

Bagaimana aku bisa katakan padanya bahwa aku hanya membaca pertanyaan saja?

Sialan Kate dan rasa ingin tahunya!

"Tidak Anastasia, aku tidak." Dia mengangkat alisnya, bersinar dingin di matanya. Dia tidak terlihatsenang.

"aku meminta maaf. Ini um ... tertulis di sini "Ini pertama kalinya dia menyebut namaku. Detakjantungku dengan cepat meningkat, dan pipiku yang memanas lagi. Dengan gugup, aku menyelipkanrambutku ke belakang telingaku.

Page 14: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi.

"Ini bukan pertanyaan kau sendiri?"

Darah sepertinya berhenti mengalir ke kepalaku. Oh tidak.

"Err ... tidak. Kate - Miss Kavanagh - dia menyusun pertanyaan ini."

21

"Apakah kau rekannya pada koran mahasiswa?" Oh sial. aku tidak ada hubungannya dengan koranmahasiswa. Ini kegiatan ekstrakurikuler Kate, bukan aku. Wajahku terbakar.

"Tidak Dia teman sekamarku. "

Dia menggosok dagunya dengan tenang, mata abu-abunya menilaiku.

"Apakah kau sukarelawan untuk melakukan wawancara ini?" Tanyanya, suaranya luarbiasa tenang.

Tunggu dulu, siapa yang seharusnya mewawancarai siapa? Matanya membakar ke dalam diriku, danaku terpaksa menjawab dengan sebenarnya.

"aku dicalonkan. Dia sedang tidak sehat" Suaraku lemah dan penuh sesal.

"Itu menjelaskan banyak."

Ada ketukan di pintu, dan pirang nomor dua masuk.

"Mr. Grey, maafkan aku menyela, tetapi pertemuan anda berikutnya dua menit lagi. "

"Kami belum selesai di sini, Andrea. Tolong batalkan pertemuan berikutnya."

Andrea ragu-ragu, melongo padanya. Andrea nampak 22

linglung. Mr. Grey memutar kepalanya perlahan-lahan menghadapnya dan mengangkat alisnya.

Mukanya jadi pink cerah. Oh bagus. Ini bukan hanya aku.

"Baiklah, Mr. Grey," ia bergumam, lalu keluar. Dia mengerutkan kening, dan ternyata perhatiankembali padaku.

"Sampai di mana kita tadi, Miss Steele?"

Oh, kita kembali ke 'Nona Steele' sekarang.

"Tolong jangan biarkan aku menahanmu dari apapun."

"aku ingin tahu tentangmu. aku pikir itu cukup adil."

Page 15: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Mata abu-abunya turun dengan rasa ingin tahu.

Double sialan. Di mana dia akan menuju? Ia menempatkan siku di lengan kursi dan menaruh jari-jarinya di depan mulutnya. Mulutnya sangat ...

mengganggu. Aku menelan ludah.

"Tak banyak untuk diketahui," kataku, memerah lagi.

"Apa rencanamu setelah kau lulus?"

Aku mengangkat bahu, terkejut oleh minatnya.

Datang ke Seattle bareng Kate, mencari tempat, mencari pekerjaan. aku belum benar-benar belumberpikir di luar ujianku.

23

"Aku belum membuat rencana, Mr. Grey. Aku hanya perlu untuk menyelesaikan ujian akhirku. "

Yang mana aku seharusnya belajar saat ini daripada duduk di istana, kantor megah, steril, merasatidak nyaman di bawah tatapan tajammu.

"Kami menjalankan program magang yang sangat baik di sini," katanya pelan. Aku mengangkat alisdengan heran. Apakah dia menawariku pekerjaan?

"Oh. Aku akan mengingatnya, "bisikku, benar-benar bingung. "Meskipun aku tidak yakin aku akancocok di sini." Oh tidak. Aku merenung dengan keras lagi.

"Mengapa kau berkata demikian?" Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi, tertarik, sedikit senyumbermain di bibirnya.

"Sudah jelas, bukan?" aku tidak terkoordinasi, berantakan, dan aku tidak pirang.

"Tidak bagiku," bisiknya. Tatapannya sangat ketat, semua humor hilang, dan otot aneh jauh di dalamperutku mengencang secara tiba-tiba. aku mengalihkan pandanganku jauh dari pengawasan danmembabi buta menatap ke bawah pada jariku yang tersimpul. Apa yang terjadi? Aku harus pergi -

sekarang. Aku membungkuk untuk mengambil perekam.

"Apakah kau ingin aku mengantarmu untuk melihat-24

lihat?" Tanya dia.

"aku yakin kau jauh terlalu sibuk, Mr Grey, dan aku harus melakukan perjalanan panjang."

"Kau mengemudi kembali ke WSU di Vancouver?"

Page 16: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Terdengar Dia terkejut, cemas bahkan. Dia melirik ke luar jendela. Ini mulai hujan. "Nah, kausebaiknya menyetir hati-hati." Nada suaranya adalah tegas, berwibawa. Mengapa ia harus peduli?"Apakah kau sudah dapat segala yang kau butuhkan?" Ia menambahkan.

"Ya Pak," jawabku, pengepakan perekam ke dalam tasku. Matanya sempit, spekulatif.

"Terima kasih untuk wawancara, Mr. Grey."

"Kesenangan dapat bertemu denganmu," katanya, sopan seperti biasa.

Saat aku bangkit, dia berdiri dan megangsurkan tangannya.

"Sampai kita bertemu lagi, Miss Steele." Dan itu terdengar seperti tantangan, atau ancaman, aku tidakyakin yang mana. Aku mengerutkan kening. Kapan kita pernah bertemu lagi? aku menjabat tangannyasekali lagi, heran bahwa arus aneh diantara kita masih ada. Itu pasti syarafku.

"Mr. Grey "Aku mengangguk padanya. Bergerak 25

dengan atletis luwes ke pintu, ia membukanya lebar-lebar.

"Hanya memastikan kau telah melalui pintu, Miss Steele." Dia memberikan senyum kecil.

Jelas, dia mengacu pada kejadian sebelumnya yang kurang elegan ke kantornya. Aku memerah.

"Anda sangat perhatian, Mr Grey," tukasku, dan senyumnya melebar. Aku senang kau menemukankumenghibur, aku menatap marah dalam hati, berjalan ke ruang depan. Aku heran ketika ia mengikuti akukeluar. Andrea dan Olivia berdua matanya mengikuti langkahku, sama-sama terkejut.

"Apakah kau membawa mantel?" Meminta Grey.

"Ya." Olivia melompat dan mengambil jaketku, Grey mengambil darinya sebelum Olivia dapatmenyerahkannya kepadaku. Dia memegangnya dan, entah kenapa merasa minder, aku mengangkatbahu.

Grey meletakkan tangannya sejenak di bahuku. Aku terkesiap oleh kontak itu. Jika ia melihat reaksiku,ia tidak mengatakan apapun. Jari telunjuknya yang panjang menekan tombol memanggil lift, dan kamiberdiri menunggu - Aku merasa canggung, dengan tenang terhipnotis olehnya.

Pintu terbuka, dan aku bergegas dengan putusasa berusaha melarikan diri. Aku benar-benar harus 26

keluar dari sini. Ketika aku berbalik untuk melihat dia, dia bersandar di ambang pintu samping liftdengan satu tangan di dinding. Dia benar-benar sangat, sangat tampan. Ini sangat mengganggu. Mataabu-abunya menyala menatapku.

"Anastasia," katanya sebagai salam perpisahan.

"Christian," jawabku. Dan untungnya, pintu menutup.

Page 17: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

27

Hatiku berdebar-debar. Lift tiba di lantai pertama, dan aku bergegas keluar dengan cepat ketika pintuterbuka, tersandung sekali, tapi untungnya tidak terkapar ke lantai batu pasir yang rapi. aku berlari kepintu kaca lebar, dan aku bebas di udara terbuka, segar dan lembab dari kota Seattle. Mengangkatwajahku, aku menyambut hujan dingin menyegarkan.

Aku memejamkan mata dan menarik napas yang dalam, mencoba untuk memulihkan apa yang tersisapada keseimbanganku.

Tidak ada orang yang pernah mempengaruhiku seperti Christian Grey, dan aku tidak dapat memahamimengapa.

Apakah penampilannya? Kesopanannya? Kekayaan?

Kekuasaan? aku tidak mengerti reaksi irasionalku.

Aku menarik napas mendesah lega. Demi Tuhan sebenarnya apaan ini? Bersandar salah satu pilarbaja bangunan, aku dengan gagah berani mencoba untuk tenang dan mengumpulkan pikiranku. Akumenggelengkan kepala. Apakah itu? Hatiku memantapkan irama teratur, dan aku bisa bernapas normallagi. Aku berjalan menuju mobil.

Saat aku meninggalkan batas kota di belakang, aku mulai merasa bodoh dan malu saat aku memutarulang wawancara di pikiranku. Tentu, aku bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang imajiner. Oke,jadi dia sangat menarik, percaya diri, berkuasa, merasa nyaman dengan dirinya sendiri - tetapi di sisilain, dia 28

sombong, dan untuk semua sikap sempurnanya, ia adalah otokratis dan dingin. Paling tidakdipermukaan.

Sebuah getaran tanpa sengaja mengalir ke bagian tulang belakangku. Dia mungkin arogan, tapikemudian ia memiliki hak untuk itu - dia telah melakukan pencapaian begitu tinggi di usia mudanya.

Dia tidak mengalami kegagalan dengan senang hati, tapi mengapa dia harus? Sekali lagi, aku kesalkarena Kate tidak memberi aku biografi singkatnya.

Sambil meluncur di sepanjang I-5, pikiranku terus mengembara. Aku benar-benar bingung tentang apayang membuat seseorang sangat terdorong untuk sukses. Beberapa jawabannya begitu samar - seolah-olah ia memiliki agenda tersembunyi. Dan pertanyaan Kate - ugh! Adopsi dan bertanya apakah diagay! Aku bergidik. Aku tidak percaya aku mengatakan itu.

Bumi, telan aku sekarang! Setiap kali aku memikirkan pertanyaan itu di masa depan, aku akan merasangeri karena malu. Sial Katherine Kavanagh!

aku cek speedometer. Aku mengemudi lebih hati-hati dari yang aku lakukan pada saat yang lain. Danaku tahu itu karena teringat dua mata abu-abu tajam menatapku, dan dengan suara tegas mengatakanuntuk menyetir dengan hati-hati. Menggelengkan kepalaku, aku menyadari bahwa Grey lebih seperti

Page 18: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

seorang pria berumur dua kali lipat usianya.

Lupakan, Ana, aku memarahi diriku sendiri. aku 29

memutuskan bahwa secara keseluruhan, ini adalah pengalaman yang sangat menarik, tapi aku tidakharus memikirkan hal itu. Tinggalkan dibelakangmu.

Aku tidak perlu melihat dia lagi. Aku langsung bersorak oleh pikiran itu. aku beralih pada MP3

player dan keraskan volumenya, duduk, dan mendengarkan dentuman musik rock indie saat akumenekan pedal gas.

Ketika aku sampai I-5, aku menyadari bahwa aku bisa menyetir secepat yang aku inginkan.

Kita tinggal di apartemen duplex kecil di Vancouver, Washington, dekat dengan kampus Vancouverdari WSU. Aku beruntung - orang tua Kate membeli tempat itu untuknya, dan aku membayar sangatmurah untuk sewanya. Apartemen itu sudah menjadi rumah selama empat tahun sekarang. Saat akuberhenti di luar, aku tahu Kate akan memintaku menceritakan sampai sedetail-detailnya, dan diaadalah orang yang ulet. Yah, setidaknya dia memiliki mini-disk. Mudah-mudahan aku tidak perlumenguraikan lebih jauh apa yang dikatakan selama wawancara.

"Ana! Kau kembali". Kate duduk di ruang tamu kita, dikelilingi oleh buku. Dia jelas telah belajaruntuk ujian - meskipun dia masih memakai piyama flanel pinknya yang dihiasi dengan kelinci kecilyang lucu, satu yang ia simpan setelah putus dengan pacar, untuk berbagai macam penyakit, dan untukdepresi murung biasa. Dia meraihku dan memelukku keras.

30

"Aku mulai khawatir. Aku berharap kau kembali lebih cepat."

"Oh, aku pikir aku tepat waktu mengingat wawancara berlangsung lebih lama." Aku melambaikanperekam mini disc padanya.

"Ana, terima kasih banyak untuk melakukan hal ini.

Aku berutang padamu, aku tahu. Bagaimana? Seperti apa dia?" Oh tidak - ini dia, Inkuisisi KatherineKavanagh.

aku berjuang untuk menjawab pertanyaannya. Apa yang bisa aku katakan?

"Aku senang sudah berakhir, dan aku tidak perlu melihatnya lagi. Dia agak menakutkan, kau tahu."

Aku Mengangkat bahu. "Dia sangat fokus, bahkan intens - dan muda. Benar-benar muda. "

Kate menatap polos padaku. Aku mengerutkan kening padanya.

"Jangan kau pura-pura tidak tau. Kenapa kau tidak memberiku biografinya? Dia membuat aku merasa

Page 19: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

seperti idiot karena tidak melakukan penelitian dasar" Kate menutup mulut dengan tangannya.

"Ya ampun, Ana, aku minta maaf - aku tidak berpikir."

31

Aku gusar.

"Kebanyakan dia sopan, formal, sedikit kaku - seperti dia tua sebelum waktunya. Dia tidak bicaraseperti orang dengan umur dua puluhan. Berapa umur dia sih?"

"Dua puluh tujuh. Astaga, Ana, maafkan aku. Aku seharusnya menjelaskan padamu, tapi akusedemikian panik. Berikan mini-disc ku, dan aku akan mulai menyalin wawancaranya."

"Kau tampak lebih baik. Apa kau makan supmu?" aku bertanya, Ingin mengganti topik pembicaraan.

"Ya, dan itu lezat seperti biasa. Aku merasa jauh lebih baik" Dia tersenyum padaku dengan rasasyukur. Aku memeriksa arlojiku.

"Aku harus bergegas. Aku masih bisa masuk siftku di Clayton. "

"Ana, kau akan kelelahan."

"Aku akan baik-baik saja. Sampai bertemu nanti. "

aku telah bekerja di Clayton sejak aku mulai di WSU.

Ini adalah toko perabot independen terbesar di daerah Portland, dan selama empat tahun aku bekerjadi sini, Aku mulai tahu sedikit tentang segala sesuatu yang kita jual - meskipun ironisnya, aku tidakbagus pada setiap DIY. aku meninggalkan semua itu untuk 32

ayahku. aku lebih mirip cewek yang suka meringkuk di kursi malas dekat perapian. Aku senang akubisa masuk siftku karena memberikanku sesuatu untuk fokus pada yang bukan Christian Grey. Kamisedang sibuk - itu awal musim panas, dan orang-orang yang mendekorasi ulang rumah mereka. Mrs.Clayton senang melihatku.

"Ana! aku pikir kau tidak akan datang hari ini. "

"Wawancaraku tidak memakan waktu selama yang aku pikir. aku bisa melakukannya beberapa jam."

"aku benar-benar senang melihatmu."

Dia memintaku ke gudang untuk memulai menyetok ulang rak, dan aku segera tenggelam dalam tugas.

Ketika aku tiba di rumah, Katherine mengenakan headphone dan bekerja pada laptopnya.

Hidungnya masih merah muda, tapi dia sudah tenggelam ke dalam cerita, jadi dia berkonsentrasi dan

Page 20: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

mengetik dengan cepat. aku benar-benar kelelahan - lelah menyetir jarak jauh, wawancara yangmelelahkan, dan dengan bergegas ke rumah Clayton. Aku merosot ke sofa, memikirkan esaiku yangharus diselesaikan dan segala sesuatu yang harusnya aku pelajari tapi tidak kulakukan karena akuberurusan dengan ... dia.

"kau punya beberapa hal yang baik di sini, Ana.

33

Bagus. Aku tidak percaya kau tidak menerima tawarannya untuk melihat-lihat kantornya. Dia jelasingin menghabiskan lebih banyak waktu denganmu."

Dia memberiku pandangan bertanya sekilas.

Aku memerah, dan detak jantungku tiba-tiba meningkat. Itu bukan alasannya, kan? Dia hanya inginmenunjukkan lingkungan sekitar sehingga aku bisa melihat bahwa dia adalah tuan dari semua yangdisurvei. Aku sadar aku menggigit bibirku, dan aku berharap Kate tidak memperhatikan. Tapi diatampaknya tenggelam dalam transkripsinya "aku mendengar apa yang kau maksud tentang formal.

Apakah kau membuat catatan?" tanyanya.

"Um ... tidak, aku tidak mencatat."

"Tak apa. Aku masih bisa membuat artikel yang baik dengan ini. Sayang kita tidak memiliki beberapafoto asli. Bajingan yang tampan, bukan?"

Aku memerah.

"aku rasa begitu." aku berusaha keras untuk terdengar tidak tertarik, dan aku pikir aku berhasil.

"Oh, ayolah, Ana - bahkan kau tidak bisa kebal terhadap penampilannya." Dia melengkungkan alissempurnanya padaku.

Sialan! Aku mengalihkan perhatian dengan 34

sanjungan, Itu selalu jadi cara yang baik.

"kau mungkin akan mendapat lebih banyak dari dia."

"aku ragu, Ana. Ayolah - dia praktis menawarkan pekerjaan padamu. Mengingat bahwa aku

memberikan padamu menit terakhir, kamu telah melakukannya dengan sangat baik" Dia melirik kearahku dengan spekulatif. Aku segera terburu-buru ke dapur.

"Jadi apa sebenarnya pendapatmu tentang dia?" Sial, dia ingin tahu. Mengapa dia tidak bisamembiarkan ini? Pikirkan sesuatu - cepat.

Page 21: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Dia sangat kuat, mengontrol, angkuh - benar-benar menakutkan, tapi sangat karismatik. aku bisamemahami daya tariknya" tambahku jujur, karena aku mengintip di pintu padanya berharap ini akanmembungkamnya sama sekali.

"kau, terpesona oleh seorang pria? Itu pertama kali

"dia mendengus.

aku mulai mengumpulkan bahan-bahan membuat sandwich sehingga dia tidak bisa melihat wajahku.

"Mengapa kau ingin tahu apakah dia gay? Kebetulan, itu pertanyaan yang paling memalukan. Akusangat malu, dan ia juga marah ditanya seperti itu" Aku jengkel mengingatnya.

35

"Setiap kali dia ada di acara, ia tidak pernah membawa teman kencan."

"Itu memalukan. Semuanya adalah memalukan. Aku senang aku tidak akan pernah melihat dirinyalagi."

"Oh, Ana, itu tidak akan jadi seburuk itu. aku pikir dia kedengarannya cukup tertarik padamu."

Tertarik padaku? Sekarang Kate jadi konyol.

"Apakah kau mau sandwich?"

"Ya."

Kami tidak membicarakan Christian Grey lagi malam itu, itu membuatku sedikit lega. Setelah kamimakan, aku bisa duduk di meja makan dengan Kate dan, sementara ia bekerja pada artikelnya, akumengerjakan esaiku tentang Tess of the D'Urbervilles.

Sialan, tapi wanita itu di tempat yang salah pada waktu yang salah pada abad yang salah. Pada saataku selesai, tengah malam itu, dan Kate sudah lama pergi tidur. Aku berjalan ke kamarku, lelah, tapisenang bahwa aku telah menyelesaikan banyak hal untuk hari Senin.

Aku meringkuk di tempat tidur besi putihku, membungkus selimut ibuku di tubuhku, memejamkan mata,dan aku langsung tertidur. Malam itu aku bermimpi berada di tempat gelap, lantai dingin putih suram,dan mata abu-abu.

36

Untuk sisa minggu ini, aku memfokuskan diri pada kuliah dan pekerjaanku di rumah Clayton. Katesibuk juga, mengkompilasi edisi terakhirnya majalah mahasiswa sebelum ia harus melepaskan keeditor baru yang ia juga sibuk untuk ujian akhirnya. Rabu, dia jauh lebih baik, dan aku tidak lagi harusmelihat dia dengan piyama flanel warna pink dengan terlalu banyak gambar kelinci. aku meneleponibuku di Georgia untuk tanya kabar, tapi juga agar dia bisa mendoakanku untuk ujian akhirku. Dia

Page 22: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

melanjutkan dengan bercerita tentang usaha terbarunya tentang pembuatan lilin - ibuku adalah segalausaha bisnis baru. Pada dasarnya dia bosan dan ingin sesuatu untuk mengisi waktunya, tapi diamemiliki rentang perhatian seperti ikan mas. Ini akan tertarik hal baru minggu depan.

Dia membuatku khawatir. aku berharap dia tidak menggadaikan rumah untuk membiayai rencanaterbarunya. Dan aku berharap bahwa Bob - suaminya yang relatif baru tetapi jauh lebih tua -mengawasi dia sekarang karena aku tidak ada disana lagi. Bob tampaknya lebih membumi dari mantansuami nomor tiganya.

"Bagaimana kabarmu, Ana?"

Untuk sesaat, aku ragu, dan aku mendapat perhatian penuh dari Ibuku.

"Aku baik."

37

"Ana? Apakah kau bertemu seseorang?" Wow ...

bagaimana ia melakukan itu? Kegembiraan dalam suaranya bisa diraba.

"Tidak, Bu, bukan apa-apa. kau akan menjadi yang pertama tahu."

"Ana, kau benar-benar harus keluar lebih sering, sayang. kau membuatku khawatir."

"Bu, aku baik-baik saja. Bagaimana kabar Bob"

Seperti biasa?, Mengalihkan perhatian adalah kebijakan terbaik.

Setelah itu, aku telpon Ray, ayah tiriku, mantan suami ibu nomor dua, pria itu aku anggap sebagaiayahku, dan orang yang sama dengan nama belakangku. Ini adalah percakapan singkat. Bahkan, itutidak seperti percakapan kecuali percakapan satu pihak dan ia menjawabdengan suara tak jelas dalammenanggapi bujukan lembutku. Ray tidak banyak bicara. Tapi dia masih hidup, dia masih menontonsepak bola di TV, dan pergi bowling dan memancing atau membuat furniture saat dia tidakmengerjakan sesuatu. Ray adalah seorang tukang kayu yang terampil dan alasan mengapa aku tahuperbedaan antara elang dan gergaji tangan. Dia tampaknya baik-baik saja.

Jumat malam, Kate dan aku memperdebatkan apa yang harus dilakukan malam ini bersama - kamiingin 38

terlepas dari rutinitas kuliah kita, pekerjaan kita, dan dari koran mahasiswa - ketika bel pintuberbunyi.

Berdiri di depan pintu kita José teman baikku, memegang sebotol sampanye.

"José! senang melihatmu!" aku pelukannya dengan singkat. "Masuklah"

Page 23: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

José adalah orang pertama yang aku temui ketika aku tiba di WSU, tampak tersesat dan kesepian yangsepertinya nasibnya sama denganku.

Kami mengenali roh dalam diri kita masing-masing hari itu, dan kami jadi berteman sejak itu.

Kita tidak hanya berbagi rasa humor, tetapi kami menemukan bahwa Ray dan José Senior berduaberada di unit tentara yang sama ketika mereka bertugas. Akibatnya, ayah kita juga menjadi sahabatbaik.

José sedang mempelajari teknik dan ia yang pertama di keluarganya yang masuk ke perguruan tinggi.Dia cukup cerdas, tetapi hobi nyatanya adalah fotografi.

José memiliki mata yang bagus untuk gambar yang bagus.

"Aku punya berita." Dia menyeringai, mata gelapnya berkilat.

"Jangan bilang - kau berhasil untuk tidak 39

dikeluarkan minggu minggu depan" godaku, dan dia pura-pura cemberut padaku.

"Galeri Portland akan memamerkan foto-fotoku bulan depan."

"Itu luar biasa - selamat" Senang untuk keberhasilannya, Aku memeluknya lagi. Kate juga ikut senang.

"José! aku harus menempatkan ini di koran. Tidak ada perubahan editorial terbaru pada menit terakhirpada malam Jumat" Ia tersenyum lebar.

"Mari kita rayakan. aku ingin kau datang ke pembukaan" José terlihat tajam padaku. Aku memerah.

"Kalian berdua, tentu saja," tambahnya sambil melirik cemas pada Kate.

José dan aku adalah teman baik, tapi aku tahu jauh di dalam hati, ia ingin lebih. Dia cakep dan lucu,tapi dia bukan untukku. Dia lebih seperti saudara yang tidak pernah aku punya. Katherine seringmenggodaku bahwa aku tidak punya 'gen butuh pacar', tetapi kenyataannya adalah - aku hanya belumbertemu orang yang ..., yang membuatku tertarik, meskipun sebagian dari diriku merindukan sesuatuyang membuat lututku gemetar, hati dimulutku, kupu-kupu diperutku, malam tanpa tidur.

40

Kadang-kadang aku bertanya-tanya apa ada sesuatu yang salah denganku. Mungkin aku telahmenghabiskan terlalu lama ditemani sastra romantisku, dan akibatnya ideal dan harapanku yang terlalutinggi. Namun pada kenyataannya, tidak ada yang pernah membuatku merasa seperti itu.

'Sampai beberapa waktu yang lalu', suara tak diinginkan lirih berbisik dibawah sadarku.

TIDAK! aku menghalau pikiran itu segera. aku tidak akan menuju kesana, tidak setelah wawancaramenyakitkan itu. Apakah kau gay, Mr. Grey? Aku meringis saat mengingatnya. Aku tahu aku bermimpi

Page 24: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tentang dia hampir setiap malam sejak saat itu, tapi itu hanya untuk membersihkan pengalamanmengerikan dari sistemku, khan?

Aku mengamati José membuka sebotol sampanye. Dia tinggi, dan dengan jins dan t-shirt dia semuanyaadalah bahu dan otot, kulit kecokelatan, rambut gelap dan mata gelap membara. Ya, José cukup panas,tapi aku pikir dia akhirnya mendapatkan pesan: kita hanya berteman. Gabus penutup botol membuatsuara keras, dan José mendongak dan tersenyum.

Hari sabtu di toko adalah mimpi buruk. Kami dikepung oleh pelanngan yang ingin merapikan rumahmereka. Mr. dan Mrs. Clayton, John dan Patrick - dua orang pegawai lain paruh waktu.

- Dan kita semua bergegas menjalankan pekerjaan 41

kita dengan cepat. Tapi ada jeda sekitar waktu makan siang, dan Mrs. Clayton memintaku untukmemeriksa beberapa pesanan sambil duduk di belakang meja di kasir diam-diam makan bagelku. Akuasyik dalam tugas, memeriksa nomor katalog terhadap barang yang kami butuhkan dan barang yangkami sudah pesan, mata berpindah-pindah dari buku ke layar komputer dan kembali ketika aku cekkesesuaian entri. Kemudian, entah sebab apa, aku melihat ke atas ... dan menemukan diriku terkuncidalam pandangan abu-abu berani Christian Grey yang sedang berdiri di konter, menatapku tajam.

Gagal jantung.

"Miss Steele. Kejutan yang menyenangkan"

Pandangannya Tak tergoyahkan dan intens.

Ya ampun. Apa yang dia lakukan di sini dengan rambut kusut dan pakaian luar ruangan sweaterrajutan krim, celana jeans, dan sepatu bot? aku pikir mulutku melongo, dan aku tidak dapatmenemukan pikiran atau suaraku.

"Mr. Grey, "bisikku, karena hanya itu yang aku dapat keluarkan. Ada hantu senyum di bibir danmatanya menyala dengan humor, seolah-olah dia menikmati lelucon pribadinya.

"aku berada di daerah sekitar sini" katanya menjelaskan. "Aku perlu untuk menambah persediaanbeberapa barang."

42

"Senang bertemu denganmu lagi, Miss Steele"

Suaranya hangat dan serak seperti karamel cokelat

... atau semacam itu.

Aku menggoyangkan kepala untuk mengumpulkan akalku. Hatiku berdebar panik, dan untuk beberapaalasan aku merona merah dibawah tatapan mantapnya. aku benar-benar syok melihat dia berdiri dihadapanku. Kenanganku tentang dia tidak begitu adil. Dia tidak hanya tampan - dia adalah lambang

Page 25: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

keindahan pria, memukau, dan dia ada di sini. Di sini, di toko peralatan Clayton. Akhirnya fungsikognitifku berfungsi lagi dan menghubungkan kembali dengan seluruh tubuhku.

"Ana. Namaku Ana," gumamku. "Apa yang bisa aku bantu, Mr. Grey?"

Dia tersenyum, dan sekali lagi itu seperti dia mengetahui rahasia-rahasia besar. Hal ini sangatmembingungkan. Mengambil napas dalam-dalam, aku memakai sisi profesionalku untuk menunjukkanbahwa aku sudah bekerja disini bertahun-tahun. Aku bisa melakukan ini.

"Ada beberapa item yang aku butuhkan. pertama, aku butuh beberapa pengikat kabel," bisiknya, mataabu-abunya dingin tapi juga geli.

Pengikat kabel?

43

"Kami punya beberapa jenis menurut panjangnya.

Mau aku tunjukkan?" gumamku, dengan suara lembut dan bergelombang.

Sadarlah, Steele. Sebuah kerutan kecil muncul di alisnya yang agak indah.

"Silakan. Tunjukkan jalan, Miss Steele," katanya. aku mencoba untuk tak acuh saat aku keluar daribelakang meja, tapi benar-benar aku sedang berkonsentrasi dengan keras untuk tidak jatuh oleh kakikusendiri - kakiku tiba-tiba seperti jelly. Aku senang aku memutuskan memakai jins terbaikku pagi ini.

"Barangnya ada dalam bagian barang listrik, gang delapan." Suaraku sedikit terlalu terang. Akumelirik dia dan menyesal segera. Sial, dia tampan. Aku tersipu.

"Silakan," bisiknya, menunjuk dengan jari panjangnya, tangan indah terawat. With jantung hampirmencekikku - karena sepertinya ada di tenggorokanku mencoba meloloskan diri dari mulutku

- aku menuju ke salah satu lorong ke bagian listrik.

Mengapa dia di Portland?

Mengapa ia di sini di rumah Clayton? Dan dari bagian sangat kecil dari otakku yang kurangdimanfaatkan -

mungkin terletak di dasar medulla oblongata-ku di mana alam bawah sadarku berdiam - datangpikiran itu: dia ingin bertemu kau. Tidak mungkin! aku 44

menolaknya dengan segera. Mengapa pria yang indah, berkuasa, sopan ingin melihatku? Ide itu tidakmasuk akal, dan aku menendang keluar dari kepalaku.

"Apakah kau di Portland untuk bisnis?" aku bertanya, dan suaraku terlalu tinggi, seperti jariku terjepitpintu atau semacamnya. Sialan! Cobalah untuk menjadi tenang Ana!

Page 26: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"aku mengunjungi divisi pertanian WSU. Ini berpusat di Vancouver. Aku saat ini mendanai beberapapenelitian tentang rotasi tanaman dan ilmu tanah,"

katanya blak-blakan. Lihat?

Tidak di sini untuk menemukanmu sama sekali, bawah sadarku menyeringai padaku, keras, bangga,dan cemberut. Aku malu pada pikiran bodohku.

"Semua bagian dari rencanamu memberi makan dunia?" Godaku.

"Semacam itulah," dia mengakui, dan bibirnya terangkat keatas setengah tersenyum.

Dia menatap pada berbagai macam ikatan kabel yang kita punya di rumah Clayton. Apa akan dialakukan dengan benda itu? aku tidak bisa membayangkan dia melakukan pekerjaannya sendiri samasekali. Jari-jarinya menelusuri berbagai barang pajangan, dan untuk beberapa alasan tak bisadijelaskan, aku harus berpaling. Dia membungkuk dan memilih sebuah paket.

45

"Ini akan cocok," katanya dengan senyum sangat rahasia, dan aku malu.

"Apakah ada hal lain?"

"aku ingin beberapa selotip."

Selotip?

"Apakah kau mendekor ulang?" Kata-kataku keluar sebelum aku bisa menghentikannya. Tentunya diamembayar buruh atau staf untuk membantunya menghias?

"Tidak, tidak mendekor ulang," katanya cepat kemudian nyengir, dan aku memiliki perasaan luar biasabahwa dia menertawakanku.

Apakah aku itu lucu? berpenampilan lucu?

"Lewat sini," gumamku malu. "Selotip di lorong dekorasi."

Aku melirik belakangku saat ia mengikuti.

"Apakah kau bekerja lama di sini?" Suaranya rendah, dan dia menatapku, mata abu-abunyaberkonsentrasi keras. aku tersipu lebih merah lagi. Kenapa dia punya pengaruh seperti ini padaku?

aku merasa seperti berumur empat belas tahun -

46

kurang ajar, seperti biasa, dan tidak pada tempatnya.

Page 27: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Mata kedepan Steele!

"Empat tahun," gumamku ketika kami mencapai tujuan kami. Untuk mengalihkan pikiran, aku meraihdan memilih dua selotip lebar yang kita punya.

"Aku akan mengambil yang itu," Grey berkata lembut menunjuk ke selotip yang lebih lebar, yang akuulurkan kepadanya.

Jari-jari kita bersentuhan sangat singkat, dan listrik itu ada lagi, kejutan listrik melaluiku seperti akumenyentuh kabel terbuka. Aku terkesiap tanpa sengaja saat aku merasakannya, seluruh bagian bawahke tempat gelap dan belum dijelajahi, jauh di dalam perutku. Putus asa, Aku menggapai sekelilingkuuntuk mencari keseimbangan.

"Ada lagi?" Adalah suara aku serak dan terengah.

Matanya melebar sedikit.

"Beberapa tali, aku pikir." Suaranya meniru suaraku, serak.

"Lewat sini." aku menunduk kepalaku untuk menyembunyikan muka memerahku dan menuju gang.

"Jenis apa yang kau cari? Kami memiliki tali filamen sintetis dan alami ... benang ...

47

tali kabel ... "aku berhenti melihat ekspresinya, matanya gelap. Ya ampun.

"Aku akan mengambil lima meter dari tali filamen alami."

Dengan cepat, dengan jari gemetar, aku mengukur lima meter dengan penggaris permanen, menyadaribahwa tatapan panas abu-abunya padaku. aku tidak berani menatapnya. Astaga, bisakah aku jadi lebihdiamati? Mengambil pisau Stanleyku dari saku belakang celana jeansku, aku memotongnya kemudianmenggulung dengan rapi sebelum mengikatnya. Ajaibnya, aku berhasil untuk tidak memotong jaridengan pisauku.

"Apakah kau seorang pramuka?" Ia bertanya, bibir sensualnya yang seperti terpahat menekuk geli.

Jangan melihat mulutnya!

"Kegiatan kelompok terorganisir bukanlah kesukaanku, Mr. Grey."

Dia melengkungkan alis.

"Apa kesukaanmu, Anastasia?" Tanyanya, suaranya lembut dan senyum rahasianya sudah kembali.Aku menatapnya tidak bisa mengekspresikan diri sendiri.

Aku berada pada pergeseran lempeng tektonik. Coba dan menjadi tenang, Ana, alam bawah sadarku

Page 28: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tersiksa memohon untuk berlutut.

48

"Buku," bisikku, tapi di dalam, alam bawah sadarku berteriak: kau! kau adalah kesukaanku!

Aku menamparnya turun seketika, malu bahwa jiwaku punya ide seperti itu.

"Jenis buku apa?" Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi. Mengapa dia begitu tertarik?

"Oh, kau tahu. Biasalah. Klasik. Terutama sastra Inggris. "

Dia menggosok dagunya dengan jari telunjuk dan ibu jari yang panjang saat ia merenungkanjawabanku.

Atau mungkin dia sangat bosan dan mencoba untuk menyembunyikannya.

"Ada hal lain yang kau butuhkan?" aku harus keluar dari subjek ini - jari pada wajahnya begitumempesona.

"aku tidak tahu. Apa lagi yang akan kau rekomendasikan? "

Apa yang akan aku rekomendasikan? Aku bahkan tidak tahu apa yang kau lakukan.

"Untuk sesuatu yang kau lakukan sendiri?"

Dia mengangguk, mata abu-abunya hidup dengan humor aneh. Aku tersipu, dan mataku menyimpang 49

atas kemauannya sendiri kearah jeans nyamannya.

"Pakaian kerja terusan," jawabku, dan aku tahu aku tidak menyaring lagi apa yang akan keluar darimulutku.

Dia mengangkat alis, geli, sekali lagi.

"kau tidak akan ingin merusak pakaianmu," aku memberi isyarat samar-samar ke arah celana jinsnya.

"aku selalu bisa melepasnya." Dia menyeringai.

"Mm." aku merasa warna di pipiku memerah lagi.

Aku pasti sewarna dengan manifesto komunis.

Berhenti bicara. Berhenti bicara SEKARANG.

"Aku akan mengambil beberapa pakaian kerja. Aku tidak akan merusak pakaian apapun, "katanyadatar.

Page 29: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

aku mencoba dan mengabaikan gambaran yang tidak diundang dari dirinya tanpa celana jeans.

"Apakah kau membutuhkan yang lain?" aku berkata saat aku menyerahkan terusan biru.

Dia mengabaikan pertanyaanku.

"Bagaimana artikel itu?"

Dia akhirnya memintaku pertanyaan normal, jauh dari semua makna ganda dan pembicaraan yang 50

membingungkan ... pertanyaan yang bisa aku jawab.

Aku pegang erat-erat dengan dua tangan seolah-olah itu rakit penyeamat, dan aku pilih untuk jujur.

"aku tidak menulis, Katherine yang melakukannya.

Nona Kavanagh. Teman sekamarku, dia penulis."

Kate sangat senang melakukan itu. Dia adalah editor majalah, dan dia sangat terpukul karena tidakbisa melakukan wawancara secara pribadi" aku merasa seperti aku kekurangan udara - akhirnya,topik percakapan normal. "Satu-satunya kekhawatirannya adalah bahwa dia tidak memiliki fotoaslimu."

Grey mengangkat alis.

"Foto macam apa yang dia mau?"

Oke. Aku tidak memperhitungkan respon ini. Aku menggeleng, karena aku tidak tahu.

"Yah, aku masih di sekitar sini. Besok, mungkin ... " ia berhenti.

"kau bersedia untuk datang pada sesi pemotretan?"

Suaraku melengking lagi. Kate akan ada di langit ketujuh jika aku bisa melakukan ini. Dan kaumungkin akan melihat dia lagi besok, tempat yang gelap di dasar otakku berbisik menggoda padaku.aku menolak pemikiran itu - semuanya tolol, konyol ...

"Kate akan senang - jika kita dapat menemukan 51

seorang fotografer." Aku sangat senang, aku tersenyum lebar padanya. Bibirnya terbuka, seperti diamengambil napas tajam, dan ia berkedip. Untuk sepersekian detik, ia tampak hilang pegangan entahbagaimana, dan bumi sedikit bergeser pada porosnya, lempeng tektonik bergeser ke posisi baru.

Oh. Christian Grey kehilangan pegangan.

"Kabari aku tentang acara besok." merogoh ke dalam saku, ia mengeluarkan dompetnya. "Kartunamaku.

Page 30: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Disana ada nomor HPku. kau harus menelepon sebelum pukul sepuluh pagi."

"Oke." Aku tersenyum ke arahnya. Kate akan sangat senang.

"ANA!"

Paul telah muncul di ujung gang. Dia saudara bungsu Mr. Clayton. Aku pernah mendengar ia pulangdari Princeton, tapi aku tidak menyangka akan menemuinya hari ini.

"Emm, maaf sebentar, Mr. Grey." Grey mengerutkan kening karena aku berpaling darinya.

Paul selalu menjadi teman, dan di saat yang aneh yang aku memiliki dengan Grey yang kaya, berkuasa,menarik luar biasa dan gila kontrol, itu bagus untuk bicara dengan seseorang yang normal. Paulmemeluk keras membuatku terkejut.

52

"Ana, hai, sangat senang bertemu denganmu!"

katanya menyembur.

"Halo Paul, apa kabar? kau di rumah untuk ulang tahun kakakmu? "

"Yah. Kau tampak sehat, Ana, sangat baik" Dia menyeringai saat ia memeriksaku dari dekat. Lalu iamelepaskanku, tapi tetap menaruh lengannya dengan posesif di bahuku. Aku bergeser dari kaki kekaki, malu. Senang melihat Paul, tapi dia selalu berlebihan akrabnya.

Ketika aku melirik Christian Grey, dia mengawasi kami seperti elang, mata abu-abunya menyipit danspekulatif, mulutnya membuat garis ekspresi keras.

Dia berubah dari pelanggan penuh perhatian menjadi orang lain - seseorang yang dingin dan jauh.

"Paul, aku sedang melayani pelanggan. Seseorang yang kau harus temui," kataku, berusaha meredakanpermusuhan yang aku lihat di mata Grey. Aku menyeret Paul ke bertemu dengannya, dan merekamemperhitungkan satu sama lain. Suasana tiba-tiba seperti di kutub.

"Ehm, Paul, ini adalah Christian Grey. Mr. Grey, ini adalah Paul Clayton. Saudaranya memilikitempat ini. "Dan untuk beberapa alasan tidak rasional, aku merasa aku harus menjelaskan lebihbanyak.

53

"aku sudah kenal Paul sejak aku bekerja di sini, meskipun kita tidak sering bertemu. Dia kembali dariPrinceton mempelajari administrasi bisnis" Aku mengoceh ... Berhenti, sekarang!

"Mr. Clayton" Christian mengulurkan tangannya, wajahnya tidak terbaca.

Page 31: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Mr. Grey," Paul membalas jabatan tangannya.

"Tunggu dulu - bukan Christian Grey? Grey dari Enterprises Holdings? Paul dari bermuka masam jaditerpesona dalam waktu kurang dari satu nanodetik.

Grey memberinya senyum sopan yang tidak sapai pada matanya.

"Wow - apa ada yang bisa aku dapatkan untukmu?"

"Anastasia sudah mencarikan semuanya, Mr. Clayton.

Dia sangat penuh perhatian" Ekspresinya tanpa emosi, Tapi kata-katanya ... ini seperti dia mengatakansesuatu yang lain. Ini membingungkan.

"Bagus," jawab Paul. "Sampai nanti, Ana."

"Tentu, Paul." aku menonton dia menghilang menuju ruang penyimpanan. "Ada lagi, Mr. Grey?"

"Hanya barang-barang ini." Nada suaranya terpotong dan dingin. Sial ... apa aku telah menyinggungperasaannya? Mengambil napas dalam-dalam, aku berbalik dan menuju kasir. Apa masalahnya?

54

Aku menghitung tali, baju, selotip, dan pengikat kabel di meja kasir.

"Jadi semuanya empat puluh tiga dolar." Aku melirik Grey, dan aku berharap aku tidak melakukannya.Dia mengawasiku dengan cermat, mata abu-abunya intens dan berasap. Ini mengerikan.

"Apakah kau ingin tas?" Tanyaku sambil mengambil kartu kreditnya.

"Ya, Anastasia." Lidahnya membelai namaku, dan hatiku sekali lagi jadi panik.

Aku hampir tidak bisa bernapas. Buru-buru, aku menempatkan pembelian di bungkusan plastik.

"kau akan meneleponku jika kau ingin aku untuk melakukan pemotretan?" Dia sekali lagi kembalikeurusan bisnis lagi. Aku mengangguk, tak bisa berkata-kata lagi, dan menyerahkan kembali kartukreditnya.

"Bagus. Sampai besok mungkin" Dia berbalik untuk pergi, kemudian berhenti. "Oh - dan Anastasia,aku senang Nona Kavanagh tidak bisa melakukan wawancara." Dia tersenyum, kemudian melangkahkeluar dari toko, menggantung kantong plastik di atas bahunya, meninggalkanku dengan hormon wanitayang mengamuk ditubuhku. aku menghabiskan beberapa menit menatap pintu yang tertutup di mana diapergi sebelum aku kembali ke planet Bumi.

55

Oke - aku menyukainya. Nah, aku sudah mengakui hal itu kepada diriku sendiri. aku tidak dapat

Page 32: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

bersembunyi dari perasaanku lagi. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. aku menemukandia menarik, sangat menarik. Tapi itu sia-sia, aku tahu, dan aku mendesah dengan penyesalan yangpahit. Itu hanya kebetulan, dia datang ke sini. Tapi tetap saja, aku dapat mengaguminya dari jauh, kan?Tidak ada salahnya. Dan jika aku menemukan fotografer, aku dapat mengagumi dia dengan serius. Akumenggigit bibir mengantisipasi dan menemukan diriku menyeringai seperti anak sekolahan. aku perlumenelepon Kate dan mengatur sesi foto besok.

56

Kate sangat gembira.

"Tapi apa yang dia lakukan di rumah Clayton?"

Keingintahuannya merembes melalui telepon. Aku berada di ruang stok terdalam, mencoba menjagaagar suaraku terdengar biasa.

"Dia berada di sekitar sini."

"Aku pikir itu satu kebetulan besar, Ana. Kau tidak berpikir dia ada di sana untuk menemuimu? "

Ia berspekulasi. Hatiku berdebar mendengar kemungkinan itu, tapi itu kegembiraan berumur pendek.Kenyataan yang mengecewakan adalah bahwa dia berada disini untuk bisnis.

"Dia mengunjungi divisi pertanian WSU. Dia mendanai beberapa penelitian," aku bergumam.

"Oh ya. Dia diberikan departemen itu hibah $ 2,5

juta."

Wow.

"Bagaimana kau tahu ini?"

"Ana, aku seorang wartawan, dan aku telah menulis profil orang itu. Itu tugasku untuk mengetahui halini. "

"Oke, Carla Bernstein, menjaga rambutmu. Jadi 57

apakah kau ingin foto ini? "

"Tentu saja aku mau. Pertanyaannya adalah, siapa fotografernya dan di mana."

"Kita bisa bertanya ke mana. Dia bilang dia menginap disekitar sini."

"kau dapat menghubungi dia?"

"Aku punya nomor ponselnya."

Page 33: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kate terengah.

"Bujangan terkaya, paling sulit dipahami, paling misterius di negara bagian Washington, memberimunomor ponselnya."

"Emm ... ya."

"Ana! Dia menyukaimu. Tidak diragukan lagi." Nada suaranya tegas.

"Kate, dia hanya mencoba bersikap baik." Tapi bahkan saat aku mengucapkan kata-kata itu, aku tahuitu tidak benar.

- Christian Grey tidaklah bersikap baik. Dia bersikap sopan, mungkin. Dan suara kecil yang tenangberbisik, mungkin Kate benar. Kulit kepalaku meremang pada gagasan bahwa mungkin, mungkin saja,dia mungkin menyukaiku. Karena, ia 58

mengatakan ia senang Kate tidak melakukan wawancara itu. Aku memeluk diriku dengan gembira,bergoyang dari sisi ke sisi, terhibur atas kemungkinan bahwa dia mungkin menyukaiku hanya dalamwaktu yang singkat. Kate membawaku kembali dunia nyata.

"Aku tak tahu siapa yang akan memotret. Levi, fotografer reguler kami, tidak bisa.

Dia pulang ke rumahnya di Idaho Falls untuk berakhir pekan. Dia akan marah karena membuangkesempatan untuk mengambil foto salah satu pengusaha terkemuka Amerika. "

"Hmm ... Bagaimana dengan José?"

"Ide bagus! kau yang menghubunginya - dia akan melakukan apapun untukmu. Kemudian panggilanGrey dan cari tahu di mana dia ingin bertemu kita"

Kate dengan angkuh dan menjengkelkan

menyebutkan nama José.

"aku pikir kau harus menelponnya."

"Siapa, Jose?" Mencemooh Kate.

"Bukan, Grey."

"Ana, kau yang punya hubungan dengannya."

"Hubungan?" Aku menjerit padanya, suaraku naik beberapa oktaf. "Aku nyaris tidak kenal orang itu."

59

"Setidaknya kau sudah bertemu dengannya," katanya getir. "Dan sepertinya dia ingin mengenalmu

Page 34: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

lebih jauh. Ana, panggil saja dia," bentak dia dan menutup telepon. Dia kadang begitu sukamemerintah. Aku mengerutkan kening di HPku, menjulurkan lidahku.

Aku baru saja meninggalkan pesan untuk José ketika Paul memasuki ruangan gudang mencariAmpelas.

"Kita agak sibuk luar sana, Ana," katanya dengan pahit.

"Ya, emm, sorry," gumamku berbalik pergi.

"Jadi, bagaimana kau bisa kenal Christian Grey?"

Suara Paul pura-pura acuh tak acuh.

"aku mewawancarainya untuk koran mahasiswa.

Kate tidak sehat" Aku mengangkat bahu, berusaha terdengar biasa dan melakukannya tidak lebih baikdari dia.

"Christian Grey di Clayton. Bagaimana bisa, "Paul mendengus, kagum. Dia menggelengkan kepala,seperti mau membersihkannya. "Omong-omong, ingin minum atau lakukan sesuatu malam ini?"

Setiap kali dia dirumah ia memintaku berkencan, dan aku selalu mengatakan tidak. Ini ritual. Akutidak pernah menganggap hal itu sebagai ide yang bagus untuk berkencan dengan adik bos, dan selainitu, Paul cukup tampan dalam ukuran cowok sebelah rumah, 60

tapi dia bukan pahlawan sastra, bukan oleh bentangan imajinasi. Kalau Grey? Bawah sadarkubertanya, alisnya terangkat secara kiasan.

Aku menamparnya ke bawah.

"Tidakkah kau ada acara makan malam keluarga atau sesuatu dengan kakakmu?"

"Itu besok."

"Mungkin lain kali, Paul. aku perlu belajar malam ini.

Aku ada ujian akhir minggu depan."

"Ana, suatu hari, kau akan berkata ya," dia tersenyum saat aku melarikan diri ke toko.

***

"Tapi aku memotret tempat, Ana, bukan orang,"

erangan José.

"José, please?" Aku memohon. Mencengkeram HPku, aku mondar-mandir di ruang tamu apartemen

Page 35: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

kami, menatap keluar jendela di cahaya malam yang memudar.

"Berikan teleponnya." Kate meraih handset dariku, melemparkan rambut merah pirangnya di atasbahunya.

"Dengar, Jose Rodriquez, jika kau ingin surat kabar 61

kami meliput pembukaan acaramu, kau harus melakukan pemotretan ini untuk kita besok, capiche?"

Kate bisa luar biasa keras.

"Bagus. Ana akan menelepon kembali memberi tahumu lokasi dan waktunya. Sampai ketemu besok"

Dia langsung menutup ponselku.

"Sudah diurus. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah memutuskan di mana dan kapan. Telpon dia."

Dia mengacungkan HP padaku. Perutku bergolak.

"Telpon Grey, sekarang!"

Aku cemberut padanya dan merogoh saku belakangku untuk mengambil kartu namanya. Akumengambil napas dalam, memantapkan dan dengan jari gemetar, aku memanggil nomor tersebut.

Dia menjawab pada dering kedua. Nada suaranya terpotong, tenang dan dingin.

"Grey."

"Err ... Mr. Grey? Ini Anastasia Steele "aku tidak mengenali suaraku sendiri, Aku sangat gugup. Adajeda singkat. Di dalam aku gemetar.

"Miss Steele. Senang mendengar suaramu" Suaranya telah berubah. Dia terkejut, aku pikir, dan diaterdengar begitu ... hangat - bahkan menggoda. Napas sesak, dan aku memerah. aku tiba-tiba sadarbahwa 62

Katherine Kavanagh menatapku, mulutnya terbuka, dan aku bergegas ke dapur untuk menghindaritatapan yang tidak diinginkan itu.

"Err - kami ingin melakukan sesi pemotretan untuk artikel." Bernafas, Ana, bernapas.

Paru-paruku menarik napas dengan tergesa-gesa.

"Besok, jika bisa. Dimana tempat yang nyaman bagimu, Pak?"

aku hampir bisa mendengar senyumnya seperti sphinx melalui telepon.

"Aku menginap di Heathman di Portland. Bagaimana kalau jam sembilan tiga puluh besok pagi?""Oke, kita ketemu di sana." Aku terengah dan mendesah -

Page 36: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

seperti anak kecil, bukan wanita dewasa yang bisa memberikan suara dan minum secara hukum diNegara Bagian Washington.

"Aku menunggunya, Miss Steele." Aku membayangkan kilatan jahat di mata Greynya.

Bagaimana ia membuat tujuh kata sepele menjanjikan godaan begitu banyak? aku menutup telepon.Kate ada di dapur, dan dia menatapku dengan ekspresi penuh kekhawatiran dan bingung di wajahnya.

"Anastasia Rose Steele. kau menyukainya! Aku belum pernah melihat atau mendengar kau begitu,begitu ...

terpengaruh oleh siapa pun sebelumnya. kau benar-63

benar memerah."

"Oh Kate, kau tahu aku malu sepanjang waktu. Ini risiko yang harus aku tanggung. Jangan terlalukonyol," Kataku keras. Dia berkedip padaku dengan terkejut - aku sangat jarang membuang mainankukeluar dari kereta bayi - dan aku dengan cepat mengalah. "aku hanya merasa dia ... mengintimidasi, itusaja."

"Heathman, aku tahu," gumam Kate. "Aku akan menelpon manajernya dan menegosiasikan ruang untukfoto."

"Aku akan membuat makan malam. Lalu aku perlu belajar" Aku tidak bisa menyembunyikan rasarisihku pada Kate ketika aku membuka salah satu lemari untuk membuat makan malam.

aku gelisah malam itu, bolak-balik. Memimpikan mata Grey, baju lengan panjang, kaki panjang, jaripanjang, dan gelap, tempat gelap yang belum dijelajahi. Aku bangun dua kali di malam itu, hatikuberdebar-debar. Oh, aku akan terlihat bagaimana besok dengan tidur begitu sedikit, aku memarahidiriku sendiri. Aku meninju bantalku dan mencoba untuk tidur.

Heathman terletak di jantung pusat kota Portland.

Bangunan batu bernuansa cokelat selesai tepat pada waktunya untuk akhirnya ambruk tahun 1920.José, Travis, dan aku bepergian dengan Beetleku, dan Kate 64

dengan mercedes CLK miliknya, karena kita semua tidak bisa masuk dalam mobilku. Travis adalahteman José, di sini untuk membantu dengan pencahayaan. Kate telah berhasil mendapatkan kamargratis Heathman untuk pagi hari dengan mencantumkan kredit dalam artikel. Ketika dia menjelaskanpada resepsionis bahwa kita di sini untuk pengambilan foto Christen Gray CEO, kami langsungmendapatkan kamar suite. Hanya suite berukuran biasa, bagaimanapun, karena tampaknya Mr. Greysudah menempati salah satu yang terbesar di dalam gedung ini. Seorang eksekutif pemasaran yangterlalu antusias menunjukkan kami ke suite -

dia sangat muda dan sangat gugup untuk beberapa alasan.

aku kira itu kecantikan Kate dan cara memerintah yang melucuti dirinya, karena dia takluk di

Page 37: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tangannya. Kamar yang elegan, bersahaja, dan berfurnitur mewah.

Ini jam sembilan. Kami memiliki setengah jam untuk menyiapkan pemotretan. Kate bersemangatpenuh.

"José, aku pikir kita akan mengambil posisi di dinding itu, apa kau setuju?" Kate tidak menunggujawabannya. "Travis, kosongkan kursi. Ana, kau bisa meminta pelayan untuk membawa beberapaminuman? Dan beri tahu di mana kita berada."

Ya, Nyonya. Dia begitu mendominasi. Aku memutar mata, tetapi melakukan apa yang dikatakannya.

65

Setengah jam kemudian, Christian Grey masuk ke suite kami.

Ya ampun! Dia mengenakan kemeja putih, terbuka di kerahnya, dan celana flanel Grey yangmenggantung dari pinggulnya. Rambut acak-acakan masih lembab sehabis mandi. Mulutku jadi keringmelihat dia ... dia begitu hot. Grey masuk ke suite diikuti oleh seorang pria berusia pertengahan tigapuluhan, dalam setelan gelap dan dasi tajam yang berdiri diam di sudut. Mata cokelatnya melihat kamidengan tenang.

"Miss Steele, kita bertemu lagi." Grey mengulurkan tangan, dan aku menyambut, berkedip cepat.

Oh ... dia benar-benar, lumayan ... wow. Ketika aku menyentuh tangannya, aku menyadari getaran yangnikmat mengalir menembus diriku, menerangiku, membuat aku tersipu, dan aku yakin pernapasankupasti terdengar.

"Mr. Grey, ini Katherine Kavanagh," gumamku, sambil melambaikan tangan ke arah Kate yang majuke depan, sambil menatap tepat di mata.

"Nona Kavanagh yang ulet. Bagaimana kabarmu?

"Dia memberinya senyum kecil, tampak benar-benar geli. "Aku percaya kau merasa lebih sehat?Anastasia bilang kau tidak sehat minggu lalu. "

"Aku baik-baik saja, terima kasih, Mr. Grey." Dia 66

menjabat tangan Grey kuat-kuat tanpa mengedipkan kelopak mata.

Aku mengingatkan diriku bahwa Kate pernah sekolah swasta terbaik di Washington. Keluarganyamemiliki uang, dan dia tumbuh percaya diri dan yakin akan tempatnya di dunia. Dia tidak mengambilomong kosong apapun. aku kagum pada dirinya.

"Terima kasih telah meluangkan waktu untuk melakukan ini." Dia memberikan senyum, sopanprofesional.

"Dengan senang hati," jawab dia, mengubah tatapan Greynya padaku, dan aku memerah, lagi. Sialan.

Page 38: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ini adalah José Rodriguez, fotografer kami," kataku sambil menyeringai José yang tersenyum dengankasih sayang kembali padaku. Matanya dingin ketika ia melihat dari aku ke Grey.

"Mr. Grey, "dia mengangguk.

"Mr. Rodriguez, "Ekspresi Grey berubah juga ketika ia menilai José.

"Di mana kau ingin aku diambil fotonya?" Tanya Grey pada José. Nada suaranya terdengar samar-samar mengancam. Tapi Katherine tidak akan membiarkan José mengatur pertunjukan.

"Mr. Grey - silahkan kau bisa duduk di sini? Hati-hati 67

kabel pencahayaan. Dan kemudian kita akan melakukan beberapa foto berdiri juga" Kate mengarahkandia ke kursi untuk dekat dinding.

Travis menyalakan lampu, sesaat menyilaukan Grey, dan bergumam meminta maaf.

Lalu Travis dan aku berdiri kembali dan menonton ketika José melanjutkan untuk mengambil foto. Diamengambil beberapa foto dengan kamera genggam, meminta Grey untuk memutar seperti ini, sepertiitu, untuk memindahkan lengan, lalu meletakkannya lagi.

Pindah ke tripod, José mengambil beberapa jepretan, sementara Grey duduk dan pose, sabar danalami, selama sekitar dua puluh menit. Harapanku telah jadi nyata: Aku bisa berdiri dan mengagumiGrey dari tempat yang tidak terlalu jauh. Dua kali mata kita mengunci, dan aku harus melepaskan diridari tatapan berawannya.

"Cukup duduknya." Katherine melanjutkan lagi.

"Berdiri, Mr. Grey?" Tanya dia.

Dia berdiri, dan Travis bergegas menyingkirkan kursinya. tombol pada Nikon José mulai mengkliklagi.

"aku pikir kami sudah cukup," gumum José lima menit kemudian.

"Bagus," kata Kate. "Terima kasih lagi, Mr. Grey."

Kate menjabat tangannya, begitu juga Jose.

68

"Aku berharap untuk membaca artikelmu, Miss Kavanagh," gumam Grey, dan menoleh padaku, berdiridekat pintu. "Maukah kau berjalan denganku, Miss Steele?" Tanyanya.

"Tentu," kataku, benar-benar tak menyangka. Aku melirik cemas pada Kate, yang mengangkat bahuku.

Aku melihat José cemberut dibelakang Kate.

Page 39: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Selamat siang semua," kata Grey saat ia membuka pintu, berdiri di samping memberi jalan padakudulu.

Ada apa ini? Apa yang diinginkannya? Aku berhenti di koridor hotel, gelisah gugup ketika Greymuncul dari ruangan diikuti oleh Mr dengan setelan tajam.

"Aku akan meneleponmu, Taylor," bisiknya ke orang itu. Taylor berjalan kembali ke koridor, danGrey mengalihkan tatapan pembakaran Greynya padaku.

Sial ...apa aku melakukan sesuatu yang salah?

"Aku bertanya-tanya apakah kau akan bergabung denganku untuk minum kopi pagi ini."

Jantungku melonjak sampai ke dalam mulutku.

Kencan? Christian Grey memintaku berkencan. Dia menanyakan apakah kau ingin kopi. Mungkin iaberpikir kau belum benar-benar terbangun, bawah sadarku merengek padaku mencibir lagi. Akuberdeham berusaha mengendalikan diriku.

69

"Aku harus mengantar semua orang pulang," bisikku meminta maaf, memutar tangan dan jari-jari didepanku.

"TAYLOR," panggil dia, membuat aku melompat.

Taylor, yang telah mundur ke koridor, berbalik dan menuju kembali ke arah kami.

"Apakah mereka pulang ke universitas?" Tanya Grey, suaranya lembut dan bertanya. Akumengangguk, terlalu terkejut untuk berbicara.

"Taylor dapat mengantar mereka. Dia sopirku. Kami memiliki 4x4 besar di sini, jadi dia dapatmengangkut peralatan juga."

"Mr. Grey?" Taylor Bertanya ketika dia sampai ke depan kita, tidak berkata apa pun lagi.

"Tolong, bisakah kau mengantar fotografer, asistennya, dan Miss Kavanagh kembali kerumah?"

"Tentu, Pak," Taylor membalas.

"Nah. Sekarang kau bisa bergabung denganku untuk minum kopi" Grey tersenyum seolah-olah itukesepakatan yang sudah terlaksana.

Aku mengerutkan kening padanya.

"Um - Mr. Grey, err - ini benar-benar ...dengarlah, Taylor tidak harus mengantar mereka pulang." Aku70

Page 40: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menatap sekilas Taylor, yang tetap tenang tanpa ekspresi. "Aku akan menukar kendaraan dengan Kate,jika kau memberi aku waktu sebentar."

Grey tersenyum, menyilaukan, tak dijaga, alami hingga semua gigi tampak, tersenyum lebar. Oh ...

dan dia membuka pintu dari suite sehingga aku bisa kembali masuk. Aku berlari cepat untuk memasukiruangan, menemukan Katherine dalam diskusi mendalam dengan José.

"Ana, aku pikir dia jelas menyukaimu," katanya tanpa basa-basi apapun. José melotot padaku denganrasa tidak setuju. "Tapi aku tidak percaya padanya,"

tambahnya. Aku mengangkat tanganku dengan harapan bahwa dia akan berhenti berbicara. Denganajaib, dia diam.

"Kate, jika kau bawa Beetle, aku bisa membawa mobilmu?"

"Kenapa?"

"Christian Grey memintaku pergi untuk minum kopi bersamanya."

Mulutnya terbuka. Kate tak bisa bicara! aku menikmati saat ini. Dia meraih lenganku dan menyeretkuke kamar tidur diseberang ruang tamu suite.

"Ana, ada sesuatu tentang dia." Nada suaranya penuh 71

dengan peringatan. "Dia sangat tampan, aku setuju, tapi aku pikir dia berbahaya. Terutama untuk orangseperti kau."

"Apa maksudmu, orang seperti aku?" Aku meminta penjelasan, merasa terhina.

"Seorang yang polos seperti kau, Ana. kau tahu maksudku, "katanya sedikit kesal. Aku memerah.

"Kate, itu hanya minum kopi. Aku mulai ujian aku minggu ini, dan aku perlu belajar, jadi aku tidakakan lama."

Dia mengerutkan bibir seakan mempertimbangkan permintaanku. Akhirnya, dia mencabut kuncimobilnya dari sakunya dan memberikannya padaku.

aku menyerahkan punyaku.

"Aku akan lihat nanti. Jangan lama, atau aku akan mengirimkan tim SAR."

"Thanks." Aku memeluk dia.

aku muncul dari suite untuk menemukan Christian Grey menunggu, bersandar ke dinding, tampakseperti model laki-laki dalam pose untuk beberapa majalah pria mutakhir.

Page 41: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oke, mari kita minum kopi," bisikku, mukaku merah semua.

72

Dia menyeringai.

"Setelah kau, Miss Steele." Dia berdiri tegak, meregangkan tangannya keluar bagiku untuk jalan dulu.

Aku berjalan menyusuri koridor, lututku gemetar, perutku penuh dengan kupu-kupu, dan hatiku sepertiada di mulutku berdebar dengan irama dramatis tak teratur. Aku akan minum kopi dengan ChristianGrey

... dan aku benci kopi.

Kami berjalan bersama menyusuri lorong hotel yang lebar menuju lift. Apa yang harus kukatakanpadanya? Pikiranku tiba-tiba lumpuh dengan ketakutan. Apa yang akan kita bicarakan?

Apa kesamaanku dengan dia? Suara yang lembut, hangat mengejutkanku dari lamunan.

"Berapa lama kau tahu Katherine Kavanagh?"

Oh, sebuah pertanyaan mudah untuk pemula.

"Sejak tahun pertama kami. Dia teman baikku."

"Hmm," jawab dia, tidak terlalu berkomitmen. Apa yang dipikirkannya?

Di lift, dia menekan tombol panggil, lalu bel berbunyi segera. Pintu membuka menampilkan pasanganmuda tengah berpelukan dengan bergairah. Terkejut dan 73

malu, mereka melompat berpisah, menatap dengan rasa bersalah ke segala arah kecuali kearah kita.

Grey dan aku melangkah masuk ke lift.

Aku berjuang untuk menjaga wajahku biasa saja, jadi aku memandang ke lantai, merasa pipikuberubah merah muda. Ketika aku mengintip ke arah Grey melalui bulu mataku, ada sedikit senyum dibibirnya, tetapi sangat sulit untuk mengatakan. Pasangan muda tak mengatakan apapun, dan kamimelakukan perjalanan ke lantai pertama dalam keheningan. Kita bahkan tidak punya musik sampahuntuk

mengalihkan perhatian kita.

Pintu membuka dan, sangat mengherankanku, Grey meraih tanganku, menggenggam dengan jari yangpanjang dingin. aku merasa aliran melaluiku, dan detak jantungku sudah cepat berakselerasi. Saat iamembawaku keluar dari lift, kita bisa mendengar cekikikan tertahan dari pasangan itu meledak dibelakang kami. Menyeringai Grey.

Page 42: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ada apa dengan liftnya?" Gumamnya.

Kami melintasi lobby luas ramai dari hotel menuju pintu masuk tapi Grey menghindari pintu putar,dan Aku ingin tahu apakah itu karena ia harus melepaskan tanganku.

Di luar, adalah minggu bulan Mei yang sejuk.

Matahari bersinar dan lalu lintas sepi. Grey berbelok ke kiri dan berjalan ke pojok, di mana kitaberhenti 74

menunggu lampu-lampu pejalan kaki untuk berganti.

Dia masih memegang tanganku. Aku di jalan, dan Christian Grey memegang tanganku. Tidak adaseorangpun yang pernah menggenggam tanganku.

aku merasa pusing, dan aku tergelitik seluruh tubuh.

aku mencoba meredakan seringai konyol yang mengancam akan muncul membagi wajahku jadi dua.

Cobalah untuk jadi tenang, Ana, alam bawah sadarku memohon padaku. Orang hijau muncul, dan kamiberjalan lagi.

Kami berjalan empat blok sebelum kita sampai di kopi Portland House, di mana Grey melepaskankuuntuk menahan pintu terbuka sehingga aku bisa melangkah masuk.

"Bagaimana kalau kau yang memilih meja, sementara aku memesan minuman. Apa yang kau mau?

"Tanyanya, sopan seperti biasa.

"Aku mau... um - Sarapan teh Inggris, teh celup diluar."

Dia mengangkat alisnya.

"Tidak minum kopi?"

"aku tidak tertarik pada kopi."

Dia tersenyum.

"Oke, teh celup diluar. Gula?"

75

Untuk sesaat, aku tertegun, berpikir itu adalah sikap sayang, tapi untungnya pikiran bawah sadarkumenendang dengan mengerutkan bibir. Tidak, bodoh -

apakah kau pakai gula?

Page 43: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Tidak, terima kasih." Aku menatap ke bawah pada jari tersimpulku.

"Sesuatu untuk dimakan?"

"Tidak terima kasih." Aku menggeleng, dan ia menuju ke counter.

Aku diam-diam menatap dia dari bawah bulu mataku saat ia berdiri di baris menunggu untuk dilayani.Aku bisa mengawasinya sepanjang hari ... dia tinggi, berdada bidang, dan langsing, dan bagaimanacelananya menggantung dari pinggulnya ... Oh. Sekali atau dua kali dia menggerakkan jari panjang,anggun ke rambutnya yang sekarang kering tapi masih acak-acakan. Hmm ... aku ingin melakukan itu.Pikiran itu datang tanpa diminta ke dalam pikiranku, dan wajahku terbakar. Aku menggigit bibir danmenunduk menatap tanganku lagi tidak menyukai kemana pikiran bandelku menuju.

"Sedang memikirkan sesuatu?" Grey kembali, mengejutkanku.

Aku jadi merah. Aku hanya berpikir tentang mengeluskan jariku melalui rambutnya dan bertanya-76

tanya apakah itu akan terasa lembut ketika disentuh.

Aku menggelengkan kepala. Dia membawa nampan, yang ia menaruh di atas meja kecil bundar darikayu birch-veneer. Ia mengulurkan cangkir dan piring, sebuah teko kecil, dan piring sisi bantalan satuteh celup berlabel 'Twinings English Breakfast' -

favoritku. Kopinya tampak ada pola daun indah dicantumkan di dalam susu. Bagaimana merekamelakukannya? Pikirku iseng. Dia juga membeli untuknya muffin blueberry. Meletakkan nampankesamping, ia duduk di depanku dan menyilangkan kakinya yang panjang. Dia terlihat begitu nyaman,begitu santai dengan tubuhnya, aku iri padanya.

Inilah aku, canggung dan tidak terkoordinasi, hampir tidak bisa mendapatkan dari A ke B tanpa jatuhtertelungkup.

"Memikirkan apa?" Meminta kepadaku.

"Ini adalah teh favoritku." Suaraku tenang, mendesah. Aku tidak bisa percaya duduk berhadapandengan Christian Grey di coffee shop di Portland. Dia mengernyit. Dia tahu aku menyembunyikansesuatu.

aku memasukkan teh celup ke dalam teko dan segera menarik keluar lagi dengan sendok tehku. Ketikaaku meletakkan teh celup yang sudah digunakan kembali pada alas cangkir, ia memiringkan kepalanyamemberikan pandangan bertanya ke arahku.

"aku suka teh hitam dan lemah," aku bergumam sebagai penjelasan.

77

"aku melihat. Apakah dia pacarmu? "

Page 44: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Wah ... Apa?

"Siapa?"

"Fotografer. José Rodriguez. "

Aku tertawa, gugup tapi penasaran. Apa yang memberinya kesan itu?

"Tidak José adalah teman baikku, itu saja. Mengapa menurutmu dia adalah pacarku?"

"Bagaimana kau tersenyum padanya, dan dia padamu." Tatapan mata abu-abunya menahan milikku.Dia begitu mengerikan. aku ingin berpaling tapi aku tertangkap - terpesona.

"Dia lebih seperti keluarga," bisikku.

Grey mengangguk sedikit, tampaknya puas dengan tanggapanku, dan melirik ke bawah pada muffinblueberry. Jari yang panjang dengan cekatan mengupas kertas, dan aku menonton, terpesona.

"Apa kau mau?" Dia bertanya, dan senyum rahasia dan geli miliknya sudah kembali.

"Tidak, terima kasih." aku mengerutkan kening dan menunduk menatap tanganku lagi.

78

"Dan cowok yang aku temui kemarin, di toko. Dia bukan pacarmu? "

"Tidak Paul hanya teman. aku katakan kemarin." Oh, ini semakin konyol. "Mengapa kau bertanya?""kau tampak gugup ketika berdekatan dengan pria."

Omong kosong, itu pribadi. Aku hanya gugup didekatmu, Grey.

"aku menganggap kau mengintimidasi." mukaku merah membara, tapi secara mental menepukpunggungku sendiri untuk keterusteranganku, dan menatap tanganku lagi. Aku mendengar suara tarikannapas tajam.

"Kau pasti menganggapku menakutkan," dia mengangguk. "Kau sangat jujur. Jangan melihat ke bawah.aku ingin melihat wajahmu."

Oh. Aku melirik dia, dan dia memberiku senyum menyemangati tapi kecut.

"Ini memberiku semacam petunjuk apa yang mungkin kau pikirkan," dia bernafas. "Kau sebuahmisteri, Miss Steele."

Misterius? aku?

"Tidak ada yang misterius tentangku."

"Aku pikir kau sangat mandiri," bisiknya.

Page 45: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

79

Benarkah? Wow ... bagaimana aku melakukan itu?

Hal ini membingungkan. Aku, mandiri?

Tak mungkin.

"Kecuali bila kau tersipu malu, tentu saja, yang mana sering terjadi. Aku hanya berharap aku tahu apayang menyebabkannya" Dia memasukkan sepotong kecil muffin ke dalam mulutnya dan mulaimengunyah pelan-pelan, tidak mengalihkan pandangan dariku.

Dan seperti diberi aba-aba, aku tersipu. Sial!

"Apakah kau selalu membuat pengamatan pribadi seperti itu?"

"Aku tidak menyadari aku melakukannya. Apakah aku telah menyinggungmu?" Dia sepertinya terkejut.

"Tidak," jawabku jujur.

"Bagus."

"Tapi kau sangat sewenang-wenang," balas aku tenang.

Dia mengangkat alis dan, jika aku tidak salah, dia sedikit tersipu juga.

"Aku sudah terbiasa mendapatkan apa yang aku mau, Anastasia," bisiknya. "Dalam segala hal."

80

"aku tidak meragukannya. Kenapa kau tidak memintaku untuk memanggilmu dengan nama depanmu?"Aku heran dengan keberanian aku.

Mengapa pembicaraan ini menjadi begitu serius?

Pembicaraan ini tidak seperti kearah mana yang aku pikir. Aku tidak percaya aku merasa begitumemusuhinya.

Ini seperti ia mencoba untuk memperingatkanku.

"Satu-satunya orang yang memanggil nama lahirku adalah keluargaku dan beberapa teman dekat.

Yang mana aku menyukainya."

Oh. Dia masih belum mengatakan, 'Panggil aku Christian.' Dia adalah orang yang gila kontrol, tidakada penjelasan lain, dan sebagian dari diriku berpikir mungkin akan lebih baik jika Kate

mewawancarainya. Dua orang yang kontrol bersama.

Page 46: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Plus tentu saja dia nyaris pirang - tepatnya, pirang strawberry - seperti semua wanita di kantornya.Dan dia cantik, alam bawah sadarku mengingatkanku.

aku tidak suka memikirkan Christian dan Kate bersama. Aku menghisap tehku, dan Grey makansepotong kecil muffinnya.

"Apakah kau anak tunggal?" Tanya dia.

Wah ... dia terus berubah arah.

"Ya."

81

"Ceritakan tentang orang tuamu."

Mengapa dia ingin tahu ini? Ini sangat membosankan.

"Ibuku tinggal di Georgia bersama suami barunya Bob. Ayah tiriku tinggal di Montesano."

"Ayahmu?"

"Ayahku meninggal waktu aku masih bayi."

"Maaf," ia bergumam dan wajah sekilas bermasalah.

"Aku tidak ingat dia."

"Dan ibumu menikah lagi?"

Aku mendengus.

"Bisa dibilang itu."

Dia mengerutkan kening.

"Kau tidak mau memberikan banyak info, khan?"

Katanya datar, menggosok dagunya seolah berpikir keras.

"Begitu juga kamu."

"Kau sudah mewawancarai aku sekali, dan aku bisa mengingat beberapa pertanyaan yang cukup 82

menyelidik itu." Dia menyeringai ke arahku.

Ya ampun. Dia mengingat pertanyaan tentang 'gay'

Page 47: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

itu. Sekali lagi, aku sangat malu. Dalam tahun-tahun mendatang, aku tahu, aku akan membutuhkanterapi intensif untuk tidak merasa malu seperti ini setiap kali aku ingat saat ini. Aku mulai mengocehtentang ibuku - apa pun untuk memblokir memori itu.

"Ibuku seorang yang hebat. Dia seorang romantis yang tak tersembuhkan. Dia saat ini bersama suamikeempatnya."

Christian mengangkat alisnya dengan heran.

"aku merindukannya," aku melanjutkan. "Dia punya Bob sekarang. Aku hanya berharap dia bisamengawasi dan bangkit kembali ketika skema tololnya tidak berjalan seperti yang direncanakan"

aku tersenyum sayang. aku tidak melihat ibuku begitu lama. Christian menontonku dengan penuhperhatian, menghisap sesekali kopinya. Aku benar-benar tidak harus melihat mulutnya. Inimengganggu.

Bibir itu.

"Apakah kau akrab dengan ayah tirimu?"

"Tentu saja. aku dibesarkan oleh dia. Dia adalah satu-satunya ayah yang kutahu. "

"Dan seperti apa dia?"

83

"Ray? Dia ... pendiam."

"Itu saja?" Grey tanya, terkejut.

Aku mengangkat bahu. Apa yang orang ini harapkan?

Kisah hidupku?

"Pendiam seperti anak tirinya," Grey menambahkan.

aku menahan diri untuk tidak memutar mata padanya.

"Dia suka sepak bola - sepak bola Eropa terutama -

dan bowling, dan memancing, dan membuat furnitur.

Dia seorang tukang kayu. Mantan tentara." Aku menghela napas.

"kau tinggal dengan dia?"

"Ya. Ibuku bertemu suami nomor tiga ketika aku berumur lima belas tahun. Aku tinggal dengan Ray."

Page 48: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia mengernyitkan mata seolah-olah dia tidak mengerti.

"Kau tidak ingin hidup dengan ibumu?" Tanya dia.

Aku malu. Ini benar-benar bukan urusannya.

"Suami nomor tiga tinggal di Texas. Rumahku berada di Montesano. Dan ... kau tahu ibuku barumenikah"

aku berhenti. Ibuku tidak pernah berbicara tentang 84

suami nomor tiga. Kemana arah pembicaraan Grey?

Ini bukan urusannya. Ok, dua orang baru bisa melakukan permainan.

"Ceritakan tentang orang tuamu," aku bertanya.

Dia mengangkat bahu.

"Ayahku seorang pengacara, ibuku adalah seorang dokter anak. Mereka tinggal di Seattle."

Oh ... dia memiliki keluarga makmur. Dan aku bertanya-tanya pasangan sukses yang mengadopsi tigaanak, dan salah satunya berubah menjadi manusia tampan yang menguasai dunia bisnis danmenundukkannya sendirian. Apa yang membuatnya seperti itu? Orangtuanya pasti bangga.

"Saudara-saudaramu bekerja apa?"

"Elliot dalam bidang konstruksi, dan adik perempuanku di Paris, belajar di bawah bimbinganbeberapa koki Prancis terkenal." mata berkabut dengan rasa terganggu. Dia tidak ingin berbicaratentang keluarganya atau dirinya sendiri.

"Aku mendengar Paris itu indah," bisikku. Mengapa dia tidak mau bicara tentang keluarganya?Apakah karena dia diadopsi?

"memang indah. Kau pernah kesana? "Tanyanya, kejengkelannya terlupakan.

85

"aku tidak pernah meninggalkan daratan Amerika Serikat." Jadi sekarang kita kembali ke hal-haldasar.

Apa yang dia bersembunyi?

"Apakah kau ingin pergi?"

"Ke Paris?" jeritku. Hal ini telah melemparkan keseimbanganku - siapa yang tidak ingin pergi keParis? "Tentu saja," aku mengakui. "Tapi Inggris sebenarnya yang benar-benar ingin kunjungi."

Page 49: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi, menjalankan jari telunjuknya di bibir bawahnya ... oh.

"Sebab?"

Aku berkedip cepat. Berkonsentrasilah, Steele.

"Ini rumah Shakespeare, Jane Austen, Brontë bersaudara, Thomas Hardy. aku ingin melihat tempatyang mengilhami orang-orang untuk menulis buku yang begitu indah."

Semua pembicaraan mengenai sastra yang hebat mengingatkanku bahwa aku harus belajar. Akumelirik jam tanganku."

"Lebih baik aku pergi. aku harus belajar."

"Untuk ujian?"

86

"Ya. Mulai Selasa."

"Di mana mobil Nona Kavanagh itu?"

"Di parkiran hotel."

"Aku akan menemanimu."

"Terima kasih atas tehnya, Mr Grey."

Ia tersenyum aneh, aku punya senyum rahasia kekalahan besar.

"Terima kasih kembali, Anastasia. Dengan senang hati. Ayo, "dia memerintahkan, dan memegangtangannya kepadaku. aku menurut, bingung, dan mengikutinya keluar dari coffee shop.

Kami berjalan kembali ke hotel, dan aku ingin mengatakan itu dalam keheningan. Dia setidaknyaterlihat tenang seperti biasa, mengumpulkan kesadaran dirinya. Sedangkan aku, aku berusaha kerasuntuk mengukur seberapa jauh acara minum kopi pagi ini. Aku merasa seperti aku telah diwawancaraiuntuk suatu posisi pekerjaan, tapi aku tidak yakin apa itu.

"Apakah kau selalu memakai jeans?" Tanyanya sekonyong-konyong.

"Hampir selalu."

87

Dia mengangguk. Kami sudah kembali di

persimpangan, di seberang hotel. Pikiranku berputar.

Page 50: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Pertanyaan aneh ... Dan aku sadar bahwa waktu kita bersama adalah terbatas. Ini dia. Ini dia, dan akusudah benar-benar mengacaukannya, aku tahu.

Mungkin dia punya seseorang.

"Apakah kau punya pacar?" aku berseru. Sialan - Aku mengatakan dengan keras?

Bibirnya kekhasan dalam setengah tersenyum, dan ia melihat ke bawahku.

"Tidak, Anastasia. aku tidak melakukan yang namanya pacaran," katanya lembut.

Oh ... apa artinya? Dia bukan gay? Oh, mungkin dia -

omong kosong! Dia pasti berbohong kepadaku dalam wawancara itu. Dan sejenak, aku pikir dia akanmenyusul dengan beberapa penjelasan, beberapa petunjuk untuk pernyataan samar - tapi dia tidak.

Aku harus pergi. Aku harus mencoba untuk mengatur kembali pikiranku. Aku harus pergi dari dia. Akuberjalan maju, dan aku tersandung, ke arah jalan.

"Sialan, Ana!" Grey menjerit. Dia menyentak tangan yang dia genggam begitu keras sampai aku jatuhkembali pada dia ketika seorang pengendara sepeda lewat dengan cepat, nyaris menyambarku, menujuarah yang salah di jalan satu arah.

Itu semua terjadi begitu cepat - satu ketika aku jatuh, 88

berikutnya aku dalam pelukannya, dan dia memelukku erat-erat di dadanya. Aku menarik napasmenyedot aroma yang bersih dan vitalnya. Dia berbau linen segar habis dicuci dan sabun mandimahal. Ya, itu memabukkan. Aku menarik napas dalam-dalam.

"Apakah kau baik-baik saja?" Bisiknya. Satu lengannya memelukku, menggenggamku ditubuhnya,sementara jari-jari tangannya yang lain menelusuri wajahku dengan lembut, lembut menyelidik,memeriksaku. Ibu jarinya menyapu bibir bawahku, dan aku mendengar napasnya tersentak. Diamenatap ke mataku, dan aku menahan tatapan cemasnya, tatapan pembakaran sejenak atau mungkinselamanya ... tapi akhirnya, perhatianku tersedot ke mulut yang indah. Oh. Dan untuk pertama kalinyadalam dua puluh satu tahun, aku ingin dicium. Aku ingin merasakan bibirnya diatas bibirku.

89

Cium aku sialan! aku mohon, tapi aku tak bisa bergerak. Aku lumpuh dengan keinginan yang aneh danasing, benar-benar terpikat olehnya. Aku menatap mulut Christian Grey yang indah seperti pahatan,terpesona, dan dia menatapku, tatapannya menyipit, matanya gelap.

Dia bernapas lebih keras dari biasanya, dan aku sudah berhenti bernapas sama sekali. Aku dalampelukanmu.

Cium aku, aku mohon. Dia menutup matanya, menarik napas dalam, dan kepalanya memberiku goyangkecil seolah-olah menjawab pertanyaan diamku. Ketika ia membuka matanya lagi, dengan tujuan baru,

Page 51: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tekad baja.

"Anastasia, kau harus menghindariku. Aku bukan pria yang tepat untukmu," bisiknya.

Apa? Darimana asalnya ini? Tentunya aku seharusnya yang memutuskan itu. Aku mengerutkan keningke arahnya, dan kepalaku berputar karena penolakan.

"Tarik napas, Anastasia, bernapas. Aku akan membantumu berdiri dan membiarkan kau pergi,

"katanya pelan, dan dia dengan lembut mendorongku.

Adrenalin telah mengalir melalui tubuhku, dari nyaris tertabrak pengendara sepeda atau mabuk karenaberdekatan dengan Christian, membuatku 90

tegang dan lemah. TIDAK! Jiwaku berteriak saat ia menarik diri, membuatku seperti kehilangansesuatu.

Dia meletakkan tangan di bahuku, memegangku dalam jangkauannya, melihat reaksiku hati-hati. Dansatu-satunya yang bisa aku pikirkan adalah bahwa aku ingin dicium, sepertinya cukup jelas, dan iatidak melakukannya. Dia tidak menginginkan aku. Dia benar-benar tidak menginginkan aku. Akubenar-benar telah menghancurkan acara minum kopi pagi ini.

"Aku sudah berdiri," aku bernapas, menemukan suaraku. "Terima kasih," aku bergumamku dibanjiridengan penghinaan. Bagaimana mungkin aku salah membaca situasi di antara kita sama sekali? akuharus menjauh dari dia.

"Untuk apa?" Ia mengerutkan kening. Dia tidak menarik tangannya dariku.

"Untuk menyelamatkanku," bisikku.

"Idiot Itu menggunakan jalur yang salah. Aku senang aku di sini. Aku ngeri membayangkan apa yangakan terjadi padamu. Apakah kau ingin masuk dan duduk di hotel sebentar?" Dia melepaskanku,tangan di samping tubuhnya, dan aku berdiri di depannya merasa seperti orang tolol.

Dengan mengoyang kepala, aku menjernihkan pikiranku. Aku hanya ingin pergi. Semua harapansamarku yang tak terucapkan telah putus. Dia tidak 91

menginginkanku. Berpikir apa aku ini? Aku mengomeli diri sendiri. Apa yang akan Christian Greyinginkan darimu? Pikiran bawah sadarku mengolok-olok. Aku memeluk diri sendiri dan berbalikmenghadapi jalan dan lega bahwa pria hijau telah muncul. Aku segera berjalan melintasi jalan, sadarbahwa Grey belakangku. Di luar hotel, aku berbalik sebentar untuk menghadap padanya tapi tidakbisa menatap mata.

"Terima kasih atas teh dan pemotretannya," bisikku.

"Anastasia ... aku ..." Dia berhenti, dan kesedihan dalam suaranya menuntut perhatianku, jadi akuterpaksa sedikit menatap ke arahnya. Mata abu-abunya suram saat ia membelai rambutnya.

Page 52: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia tampak sedih, frustrasi, ekspresinya tegang, semua kontrol hati-hati miliknya telah menguap.

"Apa, Christian?" Tukasku kesal. Aku hanya ingin pergi. Aku hanya ingin membawa pergi hargadiriku yang rapuh dan terluka menjauh darinya dan entah bagaimana caranya merawat kembali sampaisehat.

"Semoga berhasil dengan ujianmu," bisiknya.

Hah? Inilah sebabnya mengapa ia terlihat begitu putus asa? Inikah ucapan perpisahaannya? Hanyamemberiku ucapan semoga berhasil dalam ujianku?

"Terima kasih." aku tidak bisa menyembunyikan 92

sarkasme dalam suaraku. "Selamat tinggal, Mr.

Grey." Aku berbalik, samar-samar kagum bahwa aku tidak tersandung, dan tanpa memandang untukkedua kalinya, aku menghilang di trotoar menuju garasi bawah tanah.

Setelah berada di garasi beton gelap dan dingin dengan cahaya neon suram, aku bersandar di dindingdan menyandarkan kepala di tanganku. Apa sebenarnya yang kupikirkan? Air mata tanpa diminta dantidak diinginkan menggenang di mataku.

Mengapa aku menangis? Aku merosot ke lantai, marah pada diri sendiri untuk reaksiku yang tak masukakal. Menekuk lututku, aku merapatkan pada diriku sendiri. Aku ingin membuat diriku sekecilmungkin. Mungkin rasa sakit yang tidak masuk akal ini akan semakin mengecil ketika aku menyusutkandiri.

Menempatkan kepalaku berlutut, aku membiarkan air mata irasional jatuh tak terkendali. Akumenangis karena kehilangan sesuatu yang tidak pernah aku punyai. Bagaimana konyolnya. Berdukapada sesuatu yang pernah ada -

harapan, mimpiku yang hancur dan perkiraan yang buruk.

aku belum pernah berada pada posisi ditolak. Oke ...

aku mungkin orang yang terakhir dipilih oleh tim basket atau voli - tetapi aku mengerti bahwa - berlaridan melakukan sesuatu yang lain pada saat yang 93

sama seperti memantulkan atau melempar bola bukan keahlianku. Aku punya kekurangan serius dalambidang olahraga.

Secara romantis, aku tidak pernah menempatkan diriku di luar sana, sekalipun. Rasa tidak amanseumur hidup .

- Aku terlalu pucat, terlalu langsing, tidak terkoordinasi, daftar panjang kesalahanku takkan habis.Jadi aku selalu menjadi orang yang menolak pengagum yang mendekat. Ada yang cowok di kelaskimiaku yang menyukaiku, tapi tak seorangpun pernah memicu minatku - tak satupun kecuali Christian

Page 53: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

terkutuk Grey. Mungkin aku harus lebih ramah terhadap orang-orang seperti Paul Clayton dan JoséRodriguez, meskipun aku yakin tidak satu pun dari mereka ditemukan menangis sendirian di tempatgelap.

Mungkin aku hanya perlu menangis.

Stop! Berhenti Sekarang! - Pikiran bawah sadarku secara kiasan berteriak padaku, lengan dilipat,bersandar pada satu kaki dan mengetuk-ngetukkan kakinya dengan frustrasi. Masuk ke mobil, pulang,segera belajar. Lupakan tentang dia ... Sekarang! Dan berhenti berkubang pada tindakan mengasihanidiri sendiri.

Aku menghela napas dalam, memantapkannya dan berdiri. Kuatkan diri Steele. Aku berjalan menuju94

mobil Kate, menyeka air mata dari wajahku. Aku tidak akan memikirkan dia lagi. aku hanya akanmenulis kejadian ini sebagai pengalaman dan berkonsentrasi pada ujianku.

Kate duduk di meja makan dengan laptopnya ketika aku tiba. Senyumnya ramah memudar ketika iamelihatku.

"Ana apa yang terjadi?"

Oh tidak ... bukan si penyelidik Katherine Kavanagh.

Aku menggeleng padanya seakan mengatakan mundurlah sekarang Kavanagh - tetapi aku mungkin jugaakan berhadapan dengan, si buta, bisu, tuli.

"Kau habis menangis," dia punya bakat yang luar biasa untuk menyatakan sesuatu yang sudah jelaskadang-kadang. "Apa yang bajingan itu lakukan padamu?" ia menggeram, dan wajahnya - ya ampun,dia menakutkan.

"Tidak ada Kate." Itulah masalah sebenarnya. Pikiran itu membawa senyum kecut di wajahku. "Lalumengapa engkau menangis? kau tidak pernah menangis," katanya, suaranya melembut. Dia berdiri,mata hijaunya penuh dengan keprihatinan. Dia mejuluarkan tangannya dan memelukku.

Aku perlu mengatakan sesuatu agar dia tidak mengejar lagi.

95

"aku hampir saja ditabrak seorang pengendara sepeda." Ini yang terbaik yang bisa aku lakukan, tapiini mengalihkan perhatian kate sejenak dari ... dia.

"Ya ampun Ana - apakah kau baik-baik saja? Apakah kau terluka? "Dia memegangku di lenganpanjang dan melakukan pemeriksaan cepat secara visual padaku.

"Tidak Christian menyelamatkanku, "bisikku. "Tapi aku cukup terguncang."

Page 54: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku tidak terkejut. Bagaimana kopinya? Aku tahu kau benci kopi."

"aku minum teh. Baik-baik saja, tidak ada yang perlu dilaporkan. aku tidak tahu mengapa dia memintaaku."

"Dia menyukai kau Ana." Dia turun tangan.

"Tidak lagi. aku tidak akan bertemu dia lagi" Ya, aku berusaha terdengar acuh.

"Oh?"

Sial. Dia tertarik. Aku berjalan ke dapur sehingga dia tidak bisa melihat wajahku.

"Ya ... dia sedikit diatas kelasku Kate," kataku sedatar yang aku bisa.

"Apa maksudmu?"

96

"Oh Kate, itu sudah jelas." Aku berputar dan menghadapnya saat ia berdiri di ambang pintu dapur.

"Bukan untukku," katanya. "Oke, dia punya lebih banyak uang daripadamu, tapi ia punya uang lebihbanyak dari kebanyakan orang di Amerika!"

"Kate dia-" aku mengangkat bahu.

"Ana! Demi Tuhan - berapa kali harusku katakan?

Kau total babe, "potong dia. Oh tidak. Dia mengomel ini lagi.

"Kate, tolonglah. aku perlu belajar" Aku memotongnya. Ia mengerutkan kening.

"Apa kau ingin melihat artikel itu? Sudah selesai.

José mengambil beberapa foto bagus."

Apakah aku memerlukan pengingat visual dari Christian aku-tidak-ingin-kau Grey?

"Tentu," aku menyulap senyum di wajahku dan berjalan ke laptop. Dan itu dia, menatapku dalamwarna hitam dan putih, menatapku dan menemukan segala kurangku.

Aku berpura-pura membaca artikel, sepanjang waktu membalas tatapan mantap abu-abunya, mencarifoto untuk memdapat petunjuk mengapa ia bukan pria yang tepat untukku - katanya sendiri padaku. Dantiba-tiba, jadi jelas sekali. Dia terlalu tampan. kita 97

adalah kutub terpisah dan dari dua dunia yang sangat berbeda. aku punya visi diriku sebagai Icarusterbang terlalu dekat ke matahari dan jatuh dan terbakar sebagai hasilnya. Kata-katanya masuk akal.Dia bukan pria yang tepat untukku.

Page 55: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Inilah yang ia maksudkan, dan itu membuat penolakannya lebih mudah diterima ... nyaris. Aku bisamenerimanya. Aku paham.

"Sangat bagus Kate," ujarku. "Aku akan belajar." Aku tidak akan memikirkan dia lagi untuk sekarang,aku bersumpah pada diri sendiri, dan membuka catatan revisiku, aku mulai membaca.

Hanya ketika aku di tempat tidur, mencoba untuk tidur, aku membiarkan pikiranku melayang padapagiku yang aneh. Aku terus kembali ke kutipan 'aku tidak melakukan yang namanya pacaran', dan akumarah karena aku tidak menerkam informasi ini lebih cepat, ketika aku masih dalam pelukannyasecara halus memintanya dengan setiap sel dari tubuhku untuk menciumku. Dia mengatakan di sanadan saat itu juga. Dia tidak menginginku sebagai pacar. Aku berbaring menyamping. Iseng-iseng, akubertanya-tanya apakah mungkin dia hidup selibat? Aku memejamkan mata dan mulai melayang.Mungkin dia menunggu seseorang. Yah bukan untukmu, alam bawah sadar kantukku melakukan tarikanakhir padaku sebelum melepaskan diri pada mimpiku.

Dan malam itu, aku bermimpi tentang mata abu-abu, 98

pola berdaun dalam susu, dan aku berlari melalui tempat-tempat gelap dengan jalur pencahayaan yangmenakutkan, dan aku tak tahu apakah aku berlari menuju sesuatu atau menjauhinya ... itu tidak jelas.

***

Aku meletakkan penaku. Selesai. Ujian akhirku sudah berakhir. Aku merasakan senyum puas tersebardi wajahku. Ini mungkin pertama kalinya sepanjang minggu aku sudah tersenyum. Ini Jumat, dan kitaakan merayakan malam ini, benar-benar merayakannya. Aku bahkan mungkin mabuk! Aku belumpernah mabuk sebelumnya. aku memandang ke seberang aula olahraga pada Kate, dan dia masihmenulis dengan sibuk, lima menit sebelum akhir. Ini dia, akhir karir akademisku. aku tidak akanpernah duduk di deretan mahasiswa cemas dan terisolasi lagi. Di dalam kepalaku, aku melakukanjungkir balik anggun, memahami dengan sangat baik bahwa satu-satunya tempat aku bisa melakukanjungkir balik anggun hanya ada disana. Kate berhenti menulis dan meletakkan pena ke bawah. Diamelirik ke arahku, dan aku menangkap senyum puasnya juga.

kita kembali ke apartemen bersama-sama dalam Mercedesnya, menolak untuk membahas tugas akhirkita. Kate lebih peduli tentang apa yang akan dia pakai ke bar malam ini. Aku sibuk merogoh tas untukmencari kunci.

99

Mengapa engkau tidak bilang padaku ada

bahaya? Mengapa engkau tidak

memperingatkanku?

Para wanita tahu apa yang harus mereka jaga,

Page 56: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

karena mereka membaca novel-novel yang

mengatakan pada mereka tipuan-tipuan ini ...

"Ana, ada paket untukmu." Kate berdiri di tangga ke pintu depan memegang bungkusan kertas cokelat.

Aneh. Aku tidak memesan apapun dari Amazon baru-baru ini.

Kate memberiku bungkusan dan mengambil kunciku untuk membuka pintu depan. Ini ditujukan kepadaMiss Anastasia Steele. Tak ada alamat atau nama pengirim. Mungkin itu dari ibuku atau Ray.

"Mungkin dari keluargaku."

"Bukalah!" Kate sangat tertarik saat ia menuju ke dapur untuk mengambil Champagne.

aku membuka bungkusan itu, dan di dalamnya aku menemukan kotak terbuat dari separuh kulit berisitiga buku yang tertutup kain yang tampaknya identik dengan kain tua dalam kondisi sempurna dan kartuputih polos. Ditulis di satu sisi, dengan tinta hitam dengan tulisan tangan bersambung rapi, adalah:Aku mengenali kutipan dari Tess. Aku tertegun 100

dengan ironi saat aku baru saja menghabiskan tiga jam menulis tentang novel-novel Thomas Hardy diujian akhirku. Mungkin tak ada ironi ... mungkin itu disengaja. aku memeriksa buku dengan teliti, tigavolume Tess of the D'Urbervilles. aku membuka penutup depan. Ditulis dalam huruf tua di plat depanadalah:

'London: Jack R. Osgood, McIlvaine dan Co, 1891.'

Ya tuhan - ini adalah edisi pertama. Buku-buku ini pasti bernilai tinggi, dan aku segera tahu siapayang mengirimnya. Kate ada di bahuku menatap buku-buku itu. Dia mengambil kartunya.

Page 57: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Edisi Pertama," bisikku.

"Tidak" Mata Kate melebar seperti tak percaya.

"Grey?"

Aku mengangguk.

"Tak mungkin orang lain, pasti dia."

"Apa maksud kartu ini?"

"aku tidak tahu. aku pikir itu peringatan - sejujurnya dia terus memperingatkanku. Aku tak tahumengapa.

Aku tidak menggedor pintunya setiap saat" Aku mengerutkan kening.

"Aku tahu kau tak ingin membicarakan tentang dia, 101

Ana, tapi dia serius suka kamu. Memperingatan atau tidak. "

Aku tidak membiarkan diriku menggerutu tentang Grey Christian selama seminggu terakhir. Oke ...jadi mata abu-abunya masih menghantui mimpiku, dan aku tahu itu akan butuh waktu sangat lama untukmenghapus sentuhan tangannya di tubuhku dan aromanya dari otakku. Mengapa dia mengirimkan ini?

Dia mengatakan kepadaku bahwa aku tidak tepat baginya.

"Aku telah menemukan satu edisi pertama Tess dijual di New York seharga $ 14.000. Tapi punyamudalam kondisi jauh lebih baik. Buku ini pasti berharga lebih mahal lagi" Kate sedang berkonsultasidengan baik temannya: Google.

"Kutipan ini - Tess mengatakan kepada ibunya setelah Alec D'Urberville telah melakukan sesuatuyang jahat dengan dia"

"Aku tahu," renung Kate. "Apa yang coba dia sampaikan?"

"aku tak tahu, dan aku tidak peduli. aku tak bisa menerima ini dari dia. Aku akan mengirimnyakembali dengan kutipan sama membingungkannya dari bagian tak jelas dari buku ini. "

"Cacian dimana Malaikat Clare bilang minggatlah?"

102

Tanya Kate dengan wajah benar-benar datar.

"Ya, cacian itu." aku tertawa. Aku suka Kate, dia begitu setia dan mendukung. Aku mengepak ulangbuku-buku itu dan meninggalkannya di meja makan.

Page 58: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kate mengulurkan segelas sampanye.

"Untuk selesainya ujian dan kehidupan baru kita di Seattle," dia menyeringai.

"Untuk selesainya ujian, kehidupan baru kita di Seattle, dan hasil yang sangat baik." Kitamenyentuhkan gelas satu sama lain dan minum.

***

Barnya bising dan sibuk, penuh dengan mahasiswa yang akan segera lulusan untuk segera menganggur.

José bergabung dengan kita. Dia akan lulus satu tahun lagi, tapi dia dalam mood untuk party danmembuat kita masuk kesemangat kebebasan baru dengan membeli satu pitcher margarita bagi kitasemua. Saat aku minum gelas kelimaku, aku tahu ini bukan ide yang bagus setelah minum sampanye.

"Jadi apa sekarang Ana?" José berteriak padaku mengatasi kebisingan.

"Kate dan aku akan pindah ke Seattle. Orang tua Kate telah membeli sebuah kondominium di sanauntuknya. "

103

"Dios mio, bagaimana orang lainnya hidup. Tapi kau akan kembali untuk pertunjukanku. "

"Tentu saja, José, aku tidak akan melewatkannya."

Aku tersenyum, dan ia melingkarkan tangannya di pinggangku dan menarikku mendekat.

"Ini sangat berarti bagiku jika kau datang pada acaraku Ana," bisiknya di telingaku. "Margarita lagi?"

"José Luis Rodriguez - apa kau mencoba membuatku mabuk? Karenaku pikir itu berhasil."

Aku tertawa. "aku pikir lebih baik aku minum bir.

Aku akan pergi mengambil pitcher buat kita. "

"Tambah minumannya, Ana!" Kate berteriak.

Kate bersama cowok yang berperawakan sebesar sapi.

Lengan Kate diatas pundak Levi, salah satu mahasiswa sesama jurusan Inggris dan fotografer di koranmahasiswanya. Dia menyerah mengambil foto dari kemabukan yang mengelilingi dia. Matanya hanyatertuju pada Kate. Dia mengenakan kitasol kecil, celana jins ketat, dan sepatu hak tinggi, rambutdisanggul tinggi dengan sulur-sulur menjuntai ke bawah dengan lembut di sekitar wajahnya, dandananmenakjubkan yang biasa untuknya. Aku, hanya pakai Converse dan t-shirt tipe cewek, tapi akumengenakan celana jinsku yang paling bagus. Aku melepaskan diri dari José dan bangkit dari mejakita. Whoa. Kepalaku berputar. aku harus berpegangan bagian belakang 104

Page 59: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

kursi. Tequila berbasis Koktail bukan ide yang bagus.

Aku berjalan ke bar dan memutuskan bahwa aku harus ke ruang rias sementara aku masih bisa berdiri.

Ide bagus, Ana. Aku terhuyung-huyung melewati kerumunan. Tentu saja, ada antrian, tapi setidaknyaitu tenang dan sejuk di koridor. Aku meraih ponselku untuk meringankan kebosanan mengantri. Hmm...

Siapa yang yang terakhirku telpon? Apakah José?

Sebelum itu ada nomor yang tak kukenali. Oh ya.

Grey, aku pikir ini adalah nomor teleponnya. Aku tertawa. Aku tak tahu jam berapa sekarang, mungkinaku akan membangunkannya. Mungkin ia dapat memberitahuku mengapa dia mengirimkan buku-bukuitu dan pesan samar. Jika dia ingin aku menjauh, ia seharusnya tidak menggangguku. Aku menekanseringai mabukku dan menekan panggilan otomatis. Dia menjawab pada dering kedua.

"Anastasia?" Dia sepertinya terkejut mendengar suaraku. Nah, terus terang, aku juga heran akumeneleponnya.

Lalu otakku yang bingung segera sadar ... bagaimana dia tahu ini aku?

"Kenapa kau mengirimkan aku buku?" Cercaku padanya.

"Anastasia, kau oke? kau kedengarnya aneh"

Suaranya penuh perhatian.

105

"aku bukan orang anehnya, kau orangnya," Tuduhku.

Nah - yang bilang padanya, keberanianku didorong oleh alkohol.

"Anastasia, kau minum?"

"Apa pedulimu?"

"Aku - ingin tahu. Dimana kau?"

"Di sebuah bar."

"Bar mana?" Dia terdengar putus asa.

"Sebuah bar di Portland."

"Bagaimana kau pulang?"

Page 60: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku akan menemukan caranya." Pembicaraan ini tidak seperti yang aku harapkan.

"Bar apa namanya?"

"Kenapa kau mengirimkanku buku, Christian?"

"Anastasia, di mana kau, katakan sekarang." Nada suaranya begitu, sangat diktator, gila kontrolseperti biasanya. Aku membayangkan dia sebagai sutradara film jadul memakai celana menunggangkuda, memegang megafon kuno dan cambuk kuda.

Gambaran ini membuatku tertawa terbahak-bahak.

106

"Kau begitu...mendominasi" aku tertawa kecil.

"Ana, membantulah aku, di manakah kau?"

Christian Grey menyumpahiku. Aku tertawa lagi.

"aku di Portland ... itu jauh dari Seattle."

"Portland sebelah mana?"

"Selamat malam, Christian."

"Ana!"

aku menutup telepon. Ha! Meskipun ia tidak memberitahuku tentang buku itu. Aku mengerutkan kening.Misi tidak tercapai. aku benar-benar lumayan mabuk - kepalaku berputar tidak nyaman saat aku masukantrian. Yah, tujuan dari ini adalah untuk mabuk. aku telah berhasil. Inilah rasanya - mungkin bukanpengalaman untuk diulang kembali. Barisan ini telah bergerak, dan sekarang giliranku. Aku menatapkosong pada poster di belakang pintu toilet yang menganjurkan kebaikan seks yang aman. Ya ampun,apa barusan aku menelpon Christian Grey?

Sial. HPku berdering dan itu membuatku melompat.

Aku menjerit kaget.

"Hai," aku bicara takut-takut ke telepon. aku tidak memperhitungkan hal ini.

"Aku datang untuk menjemputmu," katanya dan menutup telepon. Hanya Christian Grey yang bisa 107

terdengar begitu tenang dan begitu mengancam pada saat yang sama.

Ya tuhan. Aku menarik keatas celana jeansku.

Jantungku berdebar-debar. Datang untuk menjemputku? Oh tidak. Aku mau muntah ... tidak ...

Page 61: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku baik-baik saja. Tunggu dulu. Dia hanya bermain-main dengan kepalaku. aku tidak mengatakan dimana aku berada. Dia tak akan menemukanku di sini.

Selain itu butuh waktu berjam-jam untuk sampai ke sini dari Seattle, dan kita sudah lama pergi saatitu.

Aku mencuci tangan dan memeriksa wajahku di cermin.

aku terlihat memerah dan sedikit tidak fokus. Hmm

... tequila.

Aku menunggu di bar sepertinya lama sekali untuk dapat satu pitcher bir dan akhirnya kembali kemeja.

"Kau sudah pergi begitu lama." Kate menegurku. "Di mana kau?"

"aku antri di kamar kecil."

José dan Levi sedang berdebat panas tentang tim bisbol lokal kita. José berhenti dalam omelannyauntuk menuangkan bir pada kita semua, dan aku meneguk dengan rakus.

"Kate, aku lebih baik keluar sebentar buat menghirup udara segar."

108

"Ana, kau benar-benar kelas ringan."

"Aku akan kembali dalam lima menit."

Aku berjalan melewati kerumunan orang lagi. Aku mulai merasa mual, kepalaku berputar tidaknyaman, dan kakiku sedikit goyah. Lebih goyah dari biasanya.

Minum di udara malam dingin di tempat parkir membuatku menyadari betapa mabuknya aku.

Pandanganku mulai terpengaruh, dan aku benar-benar melihat segala sesuatu menjadi dua seperti difilm kartun Tom and Jerry. Aku pikir aku akan muntah. Mengapa aku membiarkan diriku seperti ini?

"Ana," José telah bergabung denganku. "kau baik-baik saja?"

"aku pikir aku terlalu banyak minum." Aku tersenyum lemah padanya.

"Aku juga," bisiknya, dan mata gelapnya mengamatiku dengan penuh perhatian. "Apakah kau perlubantuan?" Dia bertanya dan melangkah lebih dekat, menempatkan lengannya di tubuhku.

"José Aku tak apa-apa. Aku bisa berdiri" aku mencoba dan mendorongnya dengan agak lemah.

"Ana, ayolah," ia berbisik, dan sekarang dia 109

Page 62: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

memegangku dalam pelukannya, menarikku lebih dekat.

"José, apa yang kau lakukan?"

"Kau tahu aku menyukaimu Ana, kumohon."

Tangannya yang satu ada di punggungku, yang lainnya di daguku mendongakkan kepalaku. Ya ampun... dia akan menciumku. "Tidak José, berhenti...tidak." aku mendorongnya, tapi dia seperti dinding ototyang keras, dan aku tak bisa menggeser dia.

Tangannya telah tergelincir ke rambutku, dan dia memegang kepalaku.

"Ayolah, Ana, cariña," ia berbisik didepan bibirku.

Napasnya lembut dan bau terlalu manis - dari margarita dan bir. Dia menjatuhkan ciuman sepanjangrahangku sampai ke sisi mulutku. aku merasa panik, mabuk, dan tak terkendali. Perasaan itumembuatku seperti tercekik.

"José, tidak," aku memohon. aku tidak menginginkan ini. Kau adalah temanku, dan aku pikir aku akanmuntah. "Aku pikir wanita itu mengatakan tidak."

Sebuah suara dalam kegelapan berkata pelan. Ya ampun! Christian Grey, dia ada di sini. Bagaimanabisa? José melepaskanku.

"Grey," katanya singkat. Aku melirik cemas ke arah Christian. Dia menatap tajam José, dan diamarah.

110

Sial. Perutku bergejolak, dan aku membungkuk, tubuhku tidak lagi bisa mentolerir alkohol, dan akumuntah dengan hebat ke tanah.

"Ugh - Dios mio, Ana!" José melompat mundur dengan jijik. Gray meraih rambutku dan menariknyakeluar dari jalur semburan dan dengan lembut menuntunku ke petak bunga di tepi tempat parkir. Akuperhatikan, dengan rasa syukur yang mendalam, bahwa disini relatif gelap.

"Jika kau mau muntah lagi, lakukan di sini. Aku akan memegangimu" Satu lengannya ada di bahuku -yang satunya memegang rambutku dengan ekor kuda darurat ke punggungku menjauhkan dari wajahku.

Aku mencoba dengan canggung untuk mendorong dia pergi, tapi aku muntah lagi ... dan lagi. Ohsialan...

Berapa lama ini akan berlangsung? Bahkan ketika sudah kosong dan tidak ada yang keluar, muntahankering yang mengerikan melanda tubuhku. Aku bersumpah dalam hati bahwa aku tidak akan pernahminum lagi. Ini terlalu mengerikan untuk dikatakan.

Akhirnya, berhenti.

Page 63: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Tanganku bertumpu pada dinding bata dari bedeng bunga, hampir tidak kuat menyangga - muntahdengan deras itu melelahkan. Grey menarik tangannya dariku dan mengangsurkan padaku saputangan.

Hanya dia yang punya saputangan linen

111

bermonogram yang baru dicuci, CTG. Aku tidak tahu kau masih bisa membeli ini. Samar-samar akuingin tahu apa arti singkatan huruf T ketika menyeka mulutku. Aku tidak bisa untuk menatapnya. Akudibanjiri dengan rasa malu, jijik dengan diriku sendiri. Aku ingin ditelan oleh azalea di petak bungadan di mana saja kecuali disini. José masih ada dekat pintu masuk bar, mengamati kita. Aku merintihdan menutupi wajahku. Ini pasti menjadi momen terburuk dari hidupku. Kepalaku masih berputar saataku mencoba untuk mengingat saat yang lebih buruk dibanding saat ini - dan aku hanya bisa mengingatpenolakan Christian - dan ini begitu, begitu banyak nuansa gelap dalam hal penghinaan. Akumengambil risiko mengintip dia. Dia menatap ke arahku, wajahnya tenang, tak memberikan tandaapapun.

Berbalik, aku melirik José yang dia juga terlihat cukup malu dan seperti aku, terintimidasi oleh Grey.

Aku memelototi dia. aku memiliki beberapa pilihan kata untuk apa yang disebut teman aku, tidak adayang aku bisa ulang di depan Christian Gray CEO.

Ana dengan siapa kau bercanda, dia barusan melihatmu terlempar ke tanah dan masuk kedalamtanaman lokal. Tak ada yang menyamarkan kekuranganmu dari perilaku wanita terhormat.

"Aku akan emm ... bertemu denganmu di dalam," José bergumam, tapi kita berdua mengabaikan dia,dan dia ngeloyor kembali ke dalam gedung. Aku sendirian dengan Grey. Dobel sialan. Apa yang haruskukatakan padanya?

112

Minta maaf untuk panggilan teleponku.

"Maaf," aku bergumam, menatap sapu tangan yang aku genggam dengan khawatir dengan jariku. Inisangat lembut.

"Apa yang kau sesalkan Anastasia?"

Oh sial, dia ingin menyiksaku dengan pertanyaannya.

"Terutama panggilan telponku, menjadi mabuk. Oh, dan seterusnya, "bisikku, merasakan kulitkumeningkat warnanya. Tolong, bisakah aku mati sekarang?

"Kita semua berada di sini, mungkin tidak sebegitu dramatis seperti kau," katanya datar. "Ini tentangmengetahui batasmu, Anastasia. Maksudku, aku orang yang suka mendorong sampai batas, tapisungguh ini tak ada apa-apanya. Apa kau membuat kebiasaan berperilaku semacam ini? "

Page 64: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kepalaku berdengung karena kelebihan alkohol dan rasa risih. Apa hubungannya dengan dia? akutidak mengundang dia di sini. Dia terdengar seperti pria paruh baya memarahiku seperti anak yangbersalah.

Sebagian dari diriku ingin mengatakan, jika aku ingin mabuk setiap malam seperti ini, maka itukeputusanku dan tidak ada hubungannya dengan dia

- tapi aku tidak cukup berani. Tidak sekarang ketika aku barusan muntah di depannya. Kenapa diamasih berdiri di sana?

113

"Tidak," kataku menyesal. "Aku belum pernah mabuk sebelum dan sekarang aku tidak punya keinginanuntuk mengulangnya lagi."

Aku hanya tidak paham mengapa dia ada di sini. Aku mulai merasa lemas. Ia melihatku goyah danmeraihku sebelum aku jatuh dan menarikku dalam pelukannya, memelukku dekat dengan dadanyaseperti anak kecil.

"Ayolah, aku akan mengantarmu pulang," bisiknya.

"aku perlu memberitahu Kate." lagi-lagi...aku dalam pelukannya.

"Saudaraku dapat memberitahu dia."

"Apa?"

"Saudaraku Elliot sedang berbicara dengan Miss Kavanagh."

"Oh?" aku tidak mengerti.

"Dia bersamaku saat kau menelepon."

"Di Seattle?" Aku bingung.

"Tidak, aku menginap di the Heathman."

Masih? Mengapa?

114

"Bagaimana kau menemukan aku?"

"Aku melacak ponselmu, Anastasia."

Oh, tentu saja seperti itu. Bagaimana itu mungkin?

Apakah itu legal? penguntit, bisikan bawah sadarku melalui awan tequila yang masih mengambang di

Page 65: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

otakku, tapi entah bagaimana, karena itu dia, aku tidak keberatan.

"Apa kau bawa jaket atau tas?"

"Err ... ya, aku kesini membawa keduanya. Tolong, aku perlu memberitahu Kate. Dia akan khawatir"

mulut ditarik menjadi garis keras, dan dia mendesah berat.

"Jika kau memaksa."

Dia menetapkanku, dan, menarik tanganku, membawaku kembali ke bar. Aku merasa lemah, masihmabuk, takut, lelah dan pada tingkat yang aneh merasa senang luarbiasa. Dia mencengkeram tanganku- seperti jalur emosi yang membingungkan.

Aku perlu setidaknya seminggu untuk memproses semuanya ini.

Ini berisik, berdesakan, dan musik sudah mulai sehingga ada banyak orang di lantai dansa. Kate takada di meja kita, dan José telah menghilang. Levi tampak bingung dan sedih sendiri "Di mana Kate?"

115

Aku berteriak pada Levi mengatasi kebisingan.

Kepalaku mulai terasa dipukul seiring irama bass.

"Menari," Levi berteriak, dan aku bisa bilang bahwa dia marah. Dia melirik Christian dengan curiga.

Aku berusaha memakai jaket hitamku dan menempatkan tas kecilku dipundak sehingga menempeldipinggulku. Aku siap untuk pergi, begitu aku telah melihat Kate.

"Dia di lantai dansa," aku menyentuh lengan Christian dan berteriak ke atas di telinganya, menggesekrambutnya dengan hidungku, bau bersih, bau segar. Oh. Semua perasaan asing terlarang yang telah akucoba untuk menolak muncul dan mengamuk melalui tubuh lemahku. Aku memerah, dan pada suatutempat yang dalam, dalam di ototku menegang nikmat.

Dia memutar matanya ke arahku dan meraih tanganku lagi dan membawa aku ke bar. Dia dilayanidengan segera, tidak ada kata menunggu untuk Mr.'gila-kontrol' Grey. Apakah segala sesuatu datangbegitu mudah padanya? aku tidak bisa mendengar apa yang dia pesan. Dia mengulurkan gelas yangsangat besar berisi air es.

"Minumlah," Dia meneriakkan perintahnya padaku.

Lampu-lampu yang bergerak memutar dan berubah ketika mengiringi musik memunculkan cahaya 116

berwarna aneh dan membayangi seluruh bar dan orang didalamnya. Dia bergantian warna menjadihijau, biru, putih, dan merah setan. Dia memperhatikanku dengan penuh perhatian. Aku meneguk airdengan hati-hati.

Page 66: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Semuanya," teriak dia.

Dia begitu sombong. Tangannya menyisir rambut acak-acakannya. Dia tampak frustrasi, marah. Apamasalahnya? Selain gadis mabuk konyol

meneleponnya di tengah malam sehingga dia pikir dia perlu diselamatkan. Dan ternyata dia perludiselamatkan dari seorang teman yang tergila-gila padanya. Kemudian melihat dia menjadi muntahdengan payah di kakinya. Oh Ana ... yang kau akan hidup dengan ini? Bawah sadarku secara kiasanberdecak dan memelototiku. Aku bergoyang sedikit, dan ia meletakkan tangannya di bahuku untukmenstabilkan tubuhku. Aku melakukan apa yang dia bilang dan minum semuanya. Itu membuatkumerasa mual. Mengambil gelas dariku, ia meletakkannya di bar. Aku melihat secara kabur apa yangdia mengenakan; kemeja linen longgar putih, celana jeans nyaman, sepatu Converse hitam, dan jaketbergaris-garis gelap. Kancing kemejanya terbuka di bagian atas, dan aku melihat rambut tersebar disela-selanya. Dalam bingkai pikiran gugupku, dia terlihat lezat.

Dia mengambil tanganku sekali lagi. Ya tuhan - ia membawaku ke lantai dansa. Sial.

117

aku tidak suka menari. Dia bisa merasakan keenggananku, dan di bawah lampu warna-warni, akudapat melihat senyum geli, sedikit sinis. Dia memberikan tarikan tajam di tanganku, dan aku dalampelukannya lagi, dan dia mulai bergerak, membawaku dengan dia. Oh, dia bisa menari, dan aku tidakpercaya bahwa aku mengikuti setiap langkah demi langkahnya. Mungkin karena aku mabuk hingga akubisa mengikutinya. Dia memelukku erat-erat didekapannya, tubuhnya menempel tubuhku ... jika diatidak mencengkeramku begitu erat, aku yakin aku akan pingsan di depannya. Di belakang pikiranku,peringatan ibuku yang sering dia ucapkan datang padaku: Jangan pernah percaya seorang pria yangbisa menari.

Dia membawa kita melalui kerumunan ramai penari ke sisi lain dari lantai dansa, dan kita ada disamping Kate dan Elliot, saudara Christian. Musik yang berdetak keras dan curiga diluar dan didalamkepalaku. Aku terkesiap. Kate mengeluarkan jurusnya. Dia menggoyang pantatnya, dan dia hanyamelakukan itu apabila dia menyukai seseorang.

Benar-benar menyukai seseorang. Ini berarti akan ada kita bertiga sewaktu sarapan pagi besok. Kate!

Christian membungkuk dan berteriak di telinga Elliot. Aku tidak bisa mendengar apa yang dia katakan.Elliot tinggi dengan bahu lebar, rambut pirang keriting, dan mata bersinar jahat berkilauan.

Aku tidak bisa mengatakan warnanya di bawah 118

sorotan lampu. Elliot menyeringai, dan menarik Kate ke dalam pelukannya, yang mana ia dengansenang hati menjadi ... Kate! Bahkan dalam keadaan mabukku, aku terkejut. Dia baru saja bertemudengannya. Dia mengangguk pada apa pun yang Elliot katakan dan menyeringai padaku danmelambaikan tangan. Christian menarik kita menjauh dari lantai dansa dalam waktu cepat.

Tapi aku tak sempat bicara padanya. Apa dia baik-baik saja? Aku bisa mengira menuju kemana

Page 67: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

akhirnya mereka berdua. Aku perlu menguliahi dia tentang seks yang aman. Di bagian belakangpikiranku, aku berharap dia membaca salah satu poster di belakang pintu toilet. Pikiranku salingbertabrakan dalam otakku, melawan mabuk, rasanya berputar. Ini sangat hangat di sini, begitu bising,begitu penuh warna -

terlalu terang. Kepalaku mulai berputar, oh tidak ...

dan aku bisa merasakan lantai sepertinya mendekati wajahku atau apa yang kurasakan semacam itu.

Hal terakhir yang aku dengar sebelum aku pingsan dalam pelukan Christian Grey adalah umpatankerasnya.

"Brengsek!"

119

Ini sangat tenang. Tak ada cahaya. Aku nyaman dan hangat, di ranjang ini. Hmm ... aku membukamataku, dan untuk sesaat, aku hening dan tenang, menikmati lingkungan asing yang tidak dikenal. Akutak tahu dimana aku berada. Sandaran kepala ranjang di belakangku berbentuk matahari besar. Inisedikit aneh. Ruangan besar yang lapang dan mewah dihias warna cokelat dan emas dan krem. Akupernah melihat itu sebelumnya. Dimana? Otakku bingung berusaha mencari ingatan visual. Ya ampun.Aku di hotel Heathman ... dalam kamar suite. Aku pernah berdiri di ruangan yang mirip dengan inibersama Kate. Ini terlihat lebih besar. Oh sial. Aku di suite Christian Grey. Bagaimana aku sampai disini?

Kenangan samar dari malam sebelumnya datang perlahan-lahan kembali menghantuiku. Minum-minum, oh tidak, panggilan telepon, muntah-muntah.

José dan kemudian Christian. Oh tidak. Aku menjerit ngeri dalam hati. Aku tak ingat datang ke sini.

Aku memakai t-shirt, bra, dan celana dalam. Tanpa kaus kaki. Tanpa jeans. Ya ampun.

Aku melirik meja di samping rajang. Di atasnya adalah segelas jus jeruk dan dua tablet. Advil.

Meskipun dia gila kontrol, dia memikirkan semuanya.

Aku duduk dan mengambil tablet. Sebenarnya, aku tidak merasa terlalu pusing, mungkin jauh lebihbaik daripada yang pantas aku rasakan. Jus jeruk rasanya nikmat sekali.

120

Minuman ini penghapus dahaga dan menyegarkan.

Tak ada yang bisa mengalahkan jus jeruk segar untuk memulihkan mulut yang kering.

Ada ketukan di pintu. Jantungku seperti melompat ke dalam mulutku, dan aku tidak bisa menemukansuaraku. Dia tetap membuka pintu dan berjalan masuk.

Page 68: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia barusan berolah raga. Dia memakai di celana training abu-abu yang longgar dan singlet abu-abu,yang gelap dengan keringat, seperti rambutnya.

Keringat Christian Grey, pikiran itu memyebabkan sesuatu yang aneh bagiku. Aku mengambil napaspanjang dan memejamkan mata. Aku merasa seperti anak umur dua tahun, jika aku menutup mata makaaku tidak benar-benar ada di sini.

"Selamat pagi, Anastasia. Bagaimana perasaanmu? "

Oh tidak.

"Lebih baik dari yang pantas kurasakan," gumamku.

Aku mengintip ke arahnya. Dia menempatkan tas belanja besar di kursi dan menggenggam setiap ujunghanduk yang ia tarus di lehernya. Dia menatapku, mata abu-abu gelap, dan seperti biasa, aku tidaktahu apa yang dia pikirkan. Dia menyembunyikan pikiran dan perasaannya dengan baik.

121

"Bagaimana aku sampai di sini?" Suara aku kecil, menyesal.

Dia mendekat dan duduk di tepi ranjang. Dia cukup dekat bagiku untuk kusentuh, bagiku untuk ciumbau tubuhnya. Ya... keringat dan body wash dan Christian, itu koktail yang memabukkan ... - Jauhlebih baik daripada margarita, dan sekarang aku dapat berbicara dari pengalaman.

"Setelah pingsan, aku tidak ingin mengambil risiko jok kulit di mobilku bisa membawamu keapartemenmu. Jadi aku membawa kau di sini,

"katanya.

"Apakah kau menempatkanku ke ranjang?"

"Ya." Wajahnya tanpa ekspresi.

"Apakah aku muntah lagi?" Suaraku lebih tenang.

"Tidak"

"Apakah kau menanggalkan pakaianku?" Bisikku.

"Ya." Dia mengangakat alis saat aku memerah.

"Kami tidak...," aku berbisik, mulutku pengeringan ngeri dan malu karena aku tidak dapat

menyelesaikan pertanyaan. Aku menatap tanganku.

"Anastasia, kamu koma. Necrophilia bukan 122

Page 69: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

kesenanganku. Aku suka wanita hidup dan mau menerima, "katanya datar.

"Aku minta maaf."

Mulutnya mengangkat sedikit pada tersenyum kecut.

"Itu adalah malam yang sangat mengasyikkan. Tidak akan aku lupakan untuk sementara."

Aku pun tidak - oh dia menertawakanku, bajingan itu.

Aku tidak memintanya untuk datang dan

menjemputku.

Entah bagaimana aku telah dibuat merasa seperti penjahat seutuhnya.

"kau tidak perlu melacakku dengan apapun alat James Bond mu yang sedang kau kembangkan untukpenawar tertinggi," kataku keras. Dia menatapku, terkejut, dan jika aku tidak salah, sedikit terluka.

"Pertama, teknologi untuk melacak ponsel tersedia melalui Internet. Kedua, perusahaanku tidakberinvestasi atau memproduksi segala jenis perangkat pengintai, dan ketiga, jika aku tidakmenjemputmu, kau mungkin akan terbangun di ranjang si fotografer itu, dan dari apa yang aku ingat,kau tidaklah terlalu antusias pada pendekatannya, "katanya ketus.

Pendekatannya! Aku melirik Christian, dia menatapku, mata abu-abunya berkobar, tersinggung.

123

Aku mencoba untuk menggigit bibirku, tapi aku gagal untuk menekan tawaku.

"Dari kronikel abad pertengahan mana kau melolos diri?" aku tertawa. "kau terdengar seperti seorangksatria istana."

Suasana hatinya tampak berubah. Matanya melembutkan dan menghangatkan ekspresinya, dan akumelihat jejak senyum di bibir indahnya.

"Anastasia, aku pikir bukan itu. Ksatria kegelapan mungkin." Senyumnya sinis, dan dia menggeleng.

"Apakah kau makan tadi malam?" Nada menuduh.

Aku menggelengkan kepala. Pelanggaran besar apa yang telah aku lakukan sekarang? otot rahangnyamengencang, tapi wajahnya tetap tanpa ekspresi.

"Kau harus makan. Itulah mengapa kau begitu sakit.

Jujur Anastasia, itu peraturan minum nomor satu. "

Tangannya menjelajahi rambutnya, dan aku tahu itu karena dia putus asa.

Page 70: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Apakah kau akan terus memarahiku?"

"Apa itu yang aku lakukan?"

"Sepertinya begitu."

"Kau beruntung aku hanya memarahimu."

"Apa maksudmu?"

124

"Yah, jika kau adalah milikku, kau tidak akan bisa duduk selama seminggu setelah aksi yang kaulakukan kemarin. kau tidak makan, kau mabuk, kau menempatkan diri pada situasi penuh risiko." Diamenutup matanya, perasaan takut tergores di wajahnya yang tampan, dan ia sedikit gemetar.

Ketika Ia membuka matanya, dia melotot ke arahku.

"Aku benci memikirkan apa yang bisa terjadi padamu."

Aku cemberut ke arahnya. Apa masalahnya? Jika aku adalah miliknya ... tapi aku tidak. Meskipunmungkin, sebagian dari diriku ingin seperti itu.

Pikiran itu menembus rasa risihku yang kurasa pada kata sewenang-wenangnya. Aku tersipu padaalam bawah sadarku yang keras kepala - dia melakukan tarian gembira dengan rok hula merah

membayangkan menjadi miliknya.

"Aku akan baik-baik saja. Aku bersama Kate."

"Dan si fotografer?" Bentak dia padaku.

Hmm ...si muda José. Aku harus menghadapinya pada suatu saat.

"José hanya keluar jalur." Aku mengangkat bahu.

"Yah, pada saat dia keluar jalur lagi, mungkin seseorang harus mengajarinya sopan santun."

125

"kau cukup disiplin," aku mendesis padanya.

"Oh, Anastasia, kau tidak tahu." Matanya sempit, dan kemudian dia menyeringai jahat. Ini

membingungkan. Satu saat, aku bingung dan marah, berikutnya aku menatap senyum indahnya.

Wow ... aku terpesona, dan itu karena senyumnya pun sangat jarang. Aku cukup lupa apa yang iabicarakan.

Page 71: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku akan mandi. Kecuali kau ingin mandi dulu?"Kepalanya miring ke satu sisi, masih menyeringai.Detak jantungku jadi meningkat, dan medula oblongata di otakku telah lupa

memerintahkan sinapsis untuk membuatku bernapas.

Senyumnya melebar, dan dia meraih dan mengelus pipiku dengan ibu jarinya dan seluruh bibirbawahku.

"Bernafas, Anastasia," bisiknya dan bangkit. "Sarapan akan tiba di sini lima belas menit.

"Kau pasti kelaparan" Dia menuju ke kamar mandi dan menutup pintu.

Aku mengembuskan yang sudah lama kutahan.

Kenapa dia begitu menarik? Saat ini aku ingin ikut dan bergabung dengannya di kamar mandi. akutidak pernah merasa seperti ini kepada siapapun.

Hormonku mengalir kencang. Kulitku merinding mana ibu jarinya menelusuri wajah dan bibirbawahku.

126

Aku merasa seperti menggeliat dengan kebutuhan, pegal ... tidak nyaman. Aku tidak mengerti reaksiini.

Hmm ... gairah. Ini adalah gairah. Jadi ini rasanya.

Aku berbaring pada bantal lembut berisi bulu. 'Jika kau adalah milikku. Oh - apa yang akan akulakukan untuk menjadi miliknya? Dia satu-satunya pria yang pernah membuat darah ditubuhkuberpacu. Namun, dia begitu antagonis juga; dia orang yang sulit, rumit, dan membingungkan. Satumenit dia menampikku, berikutnya dia mengirimkan aku buku seharga empat belas ribu dolar,kemudian dia melacakku seperti penguntit.

Dan dari semua itu, aku telah menghabiskan malam di kamar hotelnya, dan aku merasa aman.Dilindungi.

Ia cukup peduli untuk datang dan menyelamatkanku dari salah memahami bahaya. Dia bukan seorangksatria gelap sama sekali, tetapi seorang ksatria putih berbaju besi yang mengkilat dan mempesona -

pahlawan romantis klasik - Sir Gawain atau Lancelot.

Aku merayap dari ranjangnya panik mencari celana jeansku. Dia muncul dari kamar mandi basah danberkilau dari shower, masih belum bercukur, hanya dengan handuk di pinggang, dan di sini aku - kakitelanjang dan canggung. Dia terkejut melihat aku keluar dari ranjang.

"Jika kau sedang mencari jeansmu, aku telah mengirim mereka ke binatu." Tatapannya seperti 127

Page 72: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

obsidian gelap. "Mereka terpercik dengan muntahmu."

"Oh." aku tersipu memerah. Mengapa oh mengapa ia selalu menangkapku pada kondisi yang terburuk?

"Aku mengirim Taylor keluar untuk mencari jeans dan juga sepasang sepatu. Ada di tas di kursi. "

Pakaian bersih. Bonus yang tak terduga.

"Um ... Aku harus mandi," aku bergumam. "Terima kasih." Apa lagi yang bisa aku katakan? Aku ambiltas dan melesat ke kamar mandi jauh dari Christian yang nyaris telanjang. Patung David karyaMichelangelo tidak ada apa-apanya dibanding dia.

Di kamar mandi, semua panas dan beruap dari mana dia barusan mandi. Aku menanggalkan pakaiankudan dengan cepat masuk ke shower ingin segera berada di bawah aliran air. Ini seperti air terjun diatasku, dan aku mengangkat wajahku menerima pancuran yang nyaman. aku menginginkan ChristianGray. Aku sangat menginginkan dia. Kenyataan yang sederhana. Untuk pertama kalinya dalamhidupku, aku ingin tidur dengan seorang pria. Aku ingin merasakan tangan dan mulutnya padaku.

Dia mengatakan dia suka wanita yang sadar. Jadi dia mungkin tidak selibat. Tapi dia tidakmelontarkan rayuan padaku, tidak seperti Paul atau José. aku tak mengerti. Apakah dia menginginkanaku? Dia tidak menciumku minggu lalu. Apakah aku tidak menarik 128

untuknya? Namun, aku di sini dan dia membawaku ke sini. Aku hanya tidak tahu apa yang ia mainkan?

Apa yang dia pikirkan? kau telah tidur di ranjangnya sepanjang malam, dan dia tidak menyentuh kauAna.

Kau hitung sendiri. Pikiran bawah sadarku telah menunjukkan kepala sinis dan jeleknya. Akumengabaikannya.

Air hangat dan menenangkan. Hmm ... aku bisa tinggal di bawah pancuran ini, di kamar mandinya,selamanya. Aku meraih body wash dan ini berbau dirinya. Ini adalah bau lezat. Aku gosok seluruhtubuhku, berfantasi bahwa itu adalah dia - dia menggosok sabun wangi surgawi ke dalam tubuhku, dipayudaraku, di atas perutku, antara pahaku dengan tangan berjari panjang. Oh. Detak jantungkumeningkat lagi, ini jadi terasa ... begitu nikmat.

"Sarapan sudah tiba." Dia mengetuk pintu, mengejutkan aku.

"Oke," aku tergagap saat aku menarik keluar dengan kejam dari lamunan erotisku.

Aku keluar dari shower dan ambil dua handuk. Aku menempatkan satu di rambutku danmembungkusnya dengan gaya Carmen Miranda di kepalaku. Buru-buru, aku mengeringkan diri,mengabaikan perasaan nyaman dari handuk menggesek kulit sensitifku.

Aku memeriksa kantong pengbungkus jeans. Taylor tidak hanya membelikan aku jeans dan sepatu 129

Converse baru, tapi kemeja biru muda, kaus kaki, dan pakaian dalam. Oh. Sebuah bra yang bersih dan

Page 73: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

celana dalam - sebenarnya untuk menggambarkan pakaian dalam itu secara biasa, itu tidaklah cukupadil. Pakaian dalam itu adalah desain indah dari lingerie Eropa yang mewah. Semua renda biru pucatdan terhias. Wow. aku kagum dan sedikit takut dengan pakaian dalam ini. . Terlebih lagi, mereka passekali. Tapi tentu saja. Aku memerah memikirkan pria berjas licin di suatu toko lingerie membeli iniuntukku. Aku ingin tahu apa lagi yang termasuk dalam deskripsi pekerjaannya.

Aku berpakaian dengan cepat. Pakaiannya sangat cocok. aku dengan kasar mengeringkan rambutku danmencoba mati-matian untuk mengaturnya. Tapi, seperti biasa, menolak untuk bekerja sama, dan satu-satunya pilihanku adalah mengikatnya dengan pita rambut. Aku akan mencarinya di tasku, ketika akumenemukannya. Aku menghela napas dalam.

Waktunya untuk menghadapi Tuan Membingungkan.

Aku lega untuk menemukan kamar tidur kosong. Aku cepat mencari tasku - tapi tidak ada di sini.

Mengambil napas dalam-dalam, aku memasuki ruang tamu suite. Ruangan itu besar. Ada area tempatduduk mewah, semua sofa empuk dan bantal yang lembut, sebuah meja kopi yang rumit dengantumpukan besar buku mengkilap, area studi dengan komputer Mac mutahir, layar TV plasma yangsangat besar di dinding, dan Christian duduk di meja makan di sisi lain dari ruang sedang membacakoran. Ini 130

ukuran seperti lapangan tenis atau semacamnya, bukannya aku bermain tenis, meskipun aku telahmenyaksikan Kate beberapa kali. Kate!

"Sial, Kate," aku menjerit parau. Christian melirik ke arahku.

"Dia tahu kau di sini dan masih hidup. aku mengirim sms ke Elliot, "katanya dengan sedikit jejakhumor.

Oh tidak. aku ingat Kate menari bersemangat tadi malam. Semua jurus patennya itu digunakan denganefek maksimum untuk menggoda saudara Christian tidak kurang! Apa yang akan dia pikir tentangkuada di sini? Aku belum pernah menginap diluar sebelumnya. Dia masih dengan Elliot. Dia hanyamelakukan ini dua kali sebelumnya, dan kedua kali aku harus tahan melihat Piyama merah mudamengerikan selama seminggu dari peristiwa itu. Dia akan berpikir bahwa aku telah melakukan one-night-stand juga.

Christian menatapku angkuh. Dia mengenakan kemeja linen putih, kerah dan manset terbuka.

"Duduk," dia memerintah, sambil menunjuk ke suatu tempat di meja. Aku berjalan menyeberangiruangan dan duduk di seberangnya seperti yang dia perintahkan. Mejanya sarat dengan makanan.

"Aku tak tahu apa yang kau suka, jadi aku memesan beberapa pilihan dari menu sarapan." Diamemberiku 131

senyum menekuk meminta maaf.

"Kau sangat boros sekali," gumamku, bingung pada pilihan, meskipun aku lapar. "Ya, benar." Dia

Page 74: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

terdengar bersalah.

Aku memilih pancake, sirup maple, telur dadar, dan bacon. Christian mencoba untuk menyembunyikansenyum ketika ia kembali ke omelet putih telurnya.

Makanan ini lezat.

"Teh?" Tanya dia.

"Ya, terima kasih."

Dia mengangsurkan teko kecil berisi air panas dan pada tatakan ada teh celup Twining’s EnglishBreakfast. Astaga, ia ingat bagaimana aku suka tehku.

"Rambutmu sangat basah," tegur dia.

"Aku tidak bisa menemukan pengering rambut,"

gumamku, malu. Bukannya aku tidak mencari.

Mulut Christian menekan menjadi garis keras, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

"Terima kasih telah menyediakan pakaian."

"Ini menyenangkan, Anastasia. Bahwa warnanya cocok untukmu."

132

aku tersipu dan menatap ke bawah pada jari-jariku.

"kau tahu, kau benar-benar harus belajar untuk menerima pujian." Nadanya menghukum.

"Aku harus memberimu sejumlah uang untuk pakaian ini."

Dia melototiku seperti jika aku telah menyinggung perasaannya pada tingkat tertentu. Aku bergegas.

"Kau sudah memberiku buku, yang, tentu saja, aku tidak bisa terima. Tapi pakaian ini, biarkan akumembayarmu kembali" aku tersenyum ragu-ragu padanya.

"Anastasia, percayalah, aku mampu membelinya."

"Bukan itu intinya. Mengapa kau harus membelikan ini untukku? "

"Karena aku bisa," berkedip matanya dengan kilauan jahat.

"Hanya karena kau bisa tidak berarti bahwa kau harus," jawabku pelan saat ia melengkungkan alis kearahku, matanya berkelap-kelip, dan tiba-tiba aku merasa bahwa kita seperti sedang membicarakantentang sesuatu yang lain, tapi aku tak tahu apa itu.

Page 75: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Yang mengingatkanku ...

133

"Kenapa kau mengirim aku buku, Christian?" Suara aku lunak. Dia meletakkan sendok garpu danmemandangku dengan penuh perhatian, mata abu-abunya terbakar emosi tak terduga.

Ya tuhan - mulutku mengering.

"Yah, ketika kau hampir ditabrak pengendara sepeda

- dan aku sedang memelukmu dan kau menatapku -

menunjukkan isyarat cium aku, cium aku, Christian,"

jeda dia dan mengangkat bahu sedikit, "Aku merasa aku berhutang maaf dan peringatan padamu". Diamenggerakkan tangannya ke rambutnya. "Anastasia, aku bukan pria sentimentil, aku tidak melakukanyang namanya asmara. Selera aku sangat tunggal.

Kau seharusnya menghindar dariku "Dia menutup matanya seolah-olah menyerah. "Ada sesuatutentangmu, dan aku menyadari bahwa tidak mungkin untuk menjauh. Tapi aku rasa kau sudahmengetahuinya."

Nafsu makanku hilang. Dia tidak bisa menjauh!

"jadi jangan lakukan," bisikku.

Dia terengah, matanya lebar.

"kau tak tahu apa yang kau katakan."

"Beri pencerahan padaku, dong."

134

Kita duduk saling memandang, kita berdua tidak menyentuh makanan.

"Jadi kau tidak selibat?" aku bernapas.

Kesenangan menyala dimata abu-abunya.

"Tidak, Anastasia, aku tidak selibat." Dia berhenti menunggu informasi ini meresap, dan aku tersipumemerah. Saringan dari otak ke mulut rusak lagi.

Aku tak percaya aku baru saja mengatakan dengan keras. "Apa kau rencana untuk beberapa hari kedepan?". Dia bertanya, suaranya rendah.

"Aku bekerja hari ini, mulai tengah hari. Jam berapa sekarang? " Aku jadi panik tiba-tiba.

Page 76: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Baru jam sepuluh lewat, kau masih punya banyak waktu. Bagaimana dengan besok" Sikunya diatasmeja, dan dagunya yang bertumpu pada jari-jari yang panjang berkuku rapi.

"Kate dan aku akan mulai mengepak. Kami akan pindah ke Seattle akhir minggu depan, dan akusedang bekerja di rumah Clayton sepanjang minggu ini."

"kau sudah punya tempat di Seattle?"

"Ya."

"Dimana?"

135

"aku tak ingat alamatnya. Ada di wilayah Pike Market District."

"Tidak jauh dariku," bibirnya berkedut setengah tersenyum. "Jadi kau mau bekerja apa di Seattle?"

Kemana sebenarnya semua pertanyaannya ini?

Pertanyaan menyelidik Christian Grey hampir sama menjengkelkan seperti Katherine Kavanagh.

"Aku sudah mengajukan beberapa lamaran magang.

Aku menunggu panggilan."

"Apakah kau sudah mengajukan lamaran magang perusahaanku seperti yang aku sarankan?"

Aku memerah ... tentu saja tidak.

"Um ... tidak."

"Dan apa yang salah dengan perusahaanku?"

"Perusahaanmu atau Perusahaanmu?" Aku menyeringai.

Dia tersenyum sedikit.

"Apakah kau menyeringai padaku, Miss Steele?" Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi, dan akupikir dia terlihat geli, tapi sulit untuk diceritakan. Aku memerah dan melirik pada sarapanku yangbelum 136

habis. Aku tak bisa menatap matanya ketika ia menggunakan nada suara seperti itu.

"Aku ingin menggigit bibir itu," bisiknya muram.

Oh. Aku sama sekali tak menyadari bahwa aku mengigit-gigit bibir bawahku. Mulutku terbuka lebarsaat aku terkesiap dan menelan pada saat yang sama.

Page 77: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Itu adalah hal paling seksi yang pernah orang katakan padaku. Detak jantungku memukul, dan kupikiraku terengah-engah. Astaga, aku gemetar, lembab basah, dan dia bahkan belum menyentuhku.

Aku menggeliat di kursiku dan mataku bertemu dengan tatapan gelap yang tajam.

"Mengapa tidak?" aku menantang dengan tenang.

"Karena aku tidak akan menyentuhmu Anastasia -

Tidak sampai aku memiliki persetujuan tertulis darimu untuk melakukannya" Bibirnya mengisyaratkansenyuman.

Apa?

"Apa artinya itu?"

"Jelas seperti apa yang aku katakan." Dia mendesah dan menggeleng padaku, geli, tapi jengkel juga.

"aku perlu menunjukkan padamu, Anastasia. Jam berapa kau selesai bekerja malam ini?"

137

"Sekitar jam delapan."

"Yah, kita bisa pergi ke Seattle malam ini atau Sabtu berikutnya untuk makan malam di tempatku, danaku akan memperkenalkan kau dengan fakta-fakta itu. kau bebas memilih."

"Mengapa tidak kau katakan padaku sekarang?"

Suaraku merajuk.

"Karena aku menikmati sarapanku dan kebersamaan denganmu. Setelah kau tercerahkan, kau mungkintak akan mau melihatku lagi."

Ya ampun. Apa artinya itu? Apakah dia

memperbudak anak kecil pada suatu tempat dari planet ini? Apakah ia bagian dari suatu sindikatkejahatan bawah tanah? Ini akan menjelaskan mengapa dia begitu kaya. Apakah dia sangat religius?

Apakah dia impoten? Tentu saja tidak, ia bisa membuktikan untukku sekarang. Oh. Aku tersipu merahmemikirkan tentang kemungkinan itu. Ini tidak membawaku kemana-mana. Aku ingin memecahkanteka-teki tentang Christian Grey, makin cepat makin baik. Jika itu berarti bahwa apapun rahasiamiliknya yang begitu kotor hingga aku tidak ingin mengenalnya lagi, terus terang saja, itu akan menjadimelegakan. Jangan dusta pada dirimu sendiri

- alam bawah sadarku berteriak padaku-itu akan jadi lumayan buruk membuat kau berlari kebawahbukit.

Page 78: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Malam ini."

138

Dia mengangkat alis.

"Seperti Hawa, kau begitu cepat memakan buah dari pohon pengetahuan," dia menyeringai.

"Apakah kau menyeringai padaku, Mr. Grey?" aku meminta dengan manis. Sombong sekali.

Dia menyempit matanya pada aku dan mengambil BlackBerry-nya. Dia menekan satu nomor.

"Taylor. Aku perlu Charlie Tango."

Charlie Tango! Siapa dia?

"Dari Portland katakanlah duapuluh-tigapuluh ...

Tidak, standby di Escala ... Sepanjang malam."

Sepanjang malam!

"Ya. Mulai besok pagi. Aku akan jadi pilotnya dari Portland ke Seattle."

Pilot?

"Standby pilot dari duapuluh-dua-tigapuluh." Dia menutup telepon. Tidak ada kata tolong atau terimakasih. "Apakah orang selalu melakukan apa yang kau bilang pada mereka?"

"Biasanya, jika mereka ingin mempertahankan 139

pekerjaannya," katanya, datar.

"Dan jika mereka tidak bekerja padamu?"

"Oh, aku bisa sangat persuasif, Anastasia. kau harus menyelesaikan sarapanmu. Dan kemudian Akuakan mengantarmu pulang. Aku akan menjemputmu di rumah Clayton jam delapan setelah kau selesai.Kita akan terbang ke Seattle."

Aku berkedip padanya dengan cepat.

"Terbang?"

"Ya. Aku punya helikopter. "

Aku ternganga padanya. Aku punya kencan kedua dengan Christian oh-begitu-misterius Grey. Dariminum kopi sampai naik helikopter. Wow.

Page 79: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kita akan pergi dengan helikopter ke Seattle?"

"Ya."

"Kenapa?"

Dia menyeringai jahat.

"Karena aku bisa. Selesai sarapanmu."

Bagaimana aku bisa makan sekarang? Aku akan ke Seattle dengan helikopter dengan Christian Grey.Dan 140

dia ingin menggigit bibir ... aku menggeliat memikirkan itu.

"Makanlah," katanya lebih tajam. "Anastasia, aku punya masalah dengan makanan yang terbuang ...

makan."

"aku tak bisa makan semua ini." Aku ternganga pada apa yang tersisa di atas meja.

"Makan apa yang ada di piringmu. Jika kau sudah makan dengan benar kemarin, kau tidak akan beradadi sini, dan aku tak akan menyatakan tawaranku begitu cepat" Mulutnya membentuk garis suram. Diatampak marah.

Aku mengerutkan kening dan kembali ke makananku yang sekarang sudah dingin. Aku terlalu gembirauntuk makan, Christian. Tidakkah kau mengerti?

Alam bawah sadarku menjelaskan. Tapi aku terlalu pengecut untuk menyuarakan pikiran ini dengansuara keras, terutama ketika ia terlihat begitu murung. Hmm, seperti anak kecil. aku menganggappikiran itu menyenangkan.

"Apa yang lucu?" Tanya dia. Aku menggeleng, tidak berani mengatakan kepadanya dan menjagamataku pada makanan. Menelan potongan terakhir pancakeku, aku mengintip ke arahnya. Diamenatapku curiga.

"Gadis baik," katanya. "Aku akan mengantarmu 141

pulang ketika kau sudah mengeringkan rambutmu.

Aku tak ingin kau jadi sakit" Ada semacam janji tak terucap dalam kata-katanya. Apa maksudnya? akumeninggalkan meja, bertanya-tanya sejenak apakah aku harus meminta izin tetapi segera menolakgagasan itu. Kedengarannya seperti preseden berbahaya untuk dilakukan. Aku kembali ke kamartidurnya. Sebuah pikiran menghentikanku.

"Di mana kau tidur semalam?" Aku berbalik untuk menatap, dia masih duduk di sana. Aku tak bisamelihat selimut atau kain di sini - mungkin dia sudah merapikannya.

Page 80: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Di ranjangku," katanya sederhana, tatapannya tanpa ekspresi lagi.

"Oh."

"Ya, itu cukup baru bagiku juga." Dia tersenyum.

"Tidak melakukan ... seks." Nah - aku mengatakan itu. Aku tersipu - tentu saja.

"Tidak," ia menggelengkan kepala dan mengerutkan kening seolah mengingat sesuatu yang tak nyaman.

"Tidur dengan seseorang." Dia mengambil korannya dan terus membaca.

Demi Tuhan apa artinya itu? Dia tidak pernah tidur dengan siapapun? Dia perjaka? Entah bagaimanaaku meragukannya. Aku berdiri menatapnya tak percaya.

142

Ia adalah orang paling menakjubkan yang pernah aku temui. Dan baru sadar bahwa aku telah tidurdengan Christian Grey, dan aku marah pada diriku sendiri -

apa yang akan aku berikan untuk terjaga dan melihatnya tidur. Melihat dia pada kondisi rentan.

Entah bagaimana, aku menemukan itu sulit dibayangkan. Nah, kuduga semua akan terungkap malamini.

Di kamar tidur, aku berburu di setiap laci dan menemukan pengering rambut. Menggunakan jari-jariku, aku mengeringkan rambutku sebaik yang aku bisa. Ketika aku selesai, aku menuju ke kamarmandi.

Aku ingin menggosok gigi. Aku melihat sikat gigi Christian. Ini akan seperti mendapatkan dia dimulutku.

Hmm ... Melirik dengan rasa bersalah kebelakang bahuku di pintu, aku merasakan bulu pada sikatgiginya.

Itu lembab. Dia pasti telah menggunakannya.

Meraihnya cepat, aku menuangkan pasta gigi di atasnya dan menggosok gigi dengan kecepatan duakali lipat dari biasanya. Aku merasa begitu nakal. Ini seperti sebuah sensasi.

Meraih t-shirt, bra, dan celana dalam yang kemarin pakai, aku menaruhnya dalam kantong belanjayang dibawa Taylor dan kembali ke ruang tamu untuk mencari tas dan jaket. Aku sangat senang, adaikat 143

rambut dalam tasku. Christian menonton saat aku mengikat rambutku menjadi ekor kuda, ekspresinyatidak terbaca. Aku merasa matanya mengikuti saat aku duduk dan menunggunya untuk selesai.

Page 81: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia menggunakan BlackBerry-nya berbicara dengan seseorang.

"Mereka ingin dua? ... Berapa biayanya?? ... Oke, dan apa langkah-langkah keamanan yang kitamiliki? ...

Dan mereka akan pergi melalui Suez? ... Seberapa aman Ben Sudan? ... Dan kapan mereka tiba diDarfur? ... Oke, mari kita lakukan. Kabari aku setiap perkembangannya" Dia menutup telepon.

"Siap untuk pergi?"

Aku mengangguk. Aku ingin tahu apa yang dibicarakannya. Dia memakai jaket biru tua bergaris-garis,mengambil kunci mobil, dan menuju ke pintu.

"Setelah anda, Miss Steele," bisiknya, membuka pintu untukku. Dia terlihat begitu elegan.

Aku diam sebentar, terlalu lama, meneguk pemandangan dirinya. Dan berpikir aku tidur dengan diatadi malam dan, setelah semua tequila dan muntah-muntah, dia masih di sini. Terlebih lagi, dia inginmembawa aku ke Seattle. Mengapa aku? aku tidak memahaminya. Aku keluar pintu mengingat kata-katanya - Ada sesuatu tentangmu - Yah, perasaan itu benar-benar timbal balik Mr. Grey, dan 144

aku berniat untuk mencari tahu apakah itu.

Kami berjalan dalam diam di koridor menuju lift.

Ketika kita tunggu, aku mengintip ke arahnya melalui bulu mataku, dan dia memandang dari sudutmatanya ke arahku. Aku tersenyum, dan bibirnya berkedut.

Lift tiba, dan kami melangkah masuk. Kami sendirian. Tiba-tiba, karena alasan tak bisa dijelaskan,mungkin kedekatan kami sedemikian rupa di ruang tertutup, atmosfer diantara kita berubah, terisidengan arus antisipasi yang meluap. Napasku berubah ketika jantungku berpacu. Kepalanya menengoksedikit ke arahku, matanya abu-abu paling gelap. Aku menggigit bibirku.

"Oh, persetan dokumennya," ia menggeram. Dia bergerak maju padaku tiba-tiba, mendorong aku kedinding lift. Sebelum aku tahu itu, kedua tangan aku dicengkram dengan satu tangannya diataskepalaku, dan dia menjepitku ke dinding menggunakan pinggulnya. Ya ampun. Tangan satunya meraihekor kudaku dan menyentak turun, membawa wajahku keatas, dan bibirnya ada di bibirku. Hanya sajatidak menyakitkan. Aku mengerang ke dalam mulutnya, memberi lidahnya suatu celah. Dia mengambilkeuntungan secara penuh, lidahnya ahli menjelajahi mulutku. aku tidak pernah dicium seperti ini.

Lidahku dengan coba-coba membelai dan bergabung dalam tarian erotis lambat yang semuanya adalah145

tentang sentuhan dan sensasi, beradu dan menggiling. Tangannya menangkap daguku dan memegangikudisana. Aku tak berdaya, tangan aku terjepit, wajahku dipegang, dan pinggulnya menahanku. . akumerasa ereksinya pada perutku. Oh

... Dia menginginkan aku. Christian Grey, dewa Yunani, menginginkan aku, dan aku menginginkan dia,

Page 82: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

di sini ... sekarang, di lift.

"Kau. Sangat. Manis, "bisiknya, setiap kata bernada staccato.

Lift berhenti, pintu terbuka, dan dia menjauh dariku dalam sekejap mata, meninggalkankumenggantung.

Tiga orang pria bersetelan bisnis melihat kami berdua dan menyeringai saat mereka melangkah masukke lift. Denyut jantungku meningkat pesat, aku merasa sepertinya aku ikut lomba lari menaiki bukit.Aku ingin membungkuk dan memegang lututku ... tapi itu pasti terlalu jelas.

Aku melirik dia. Dia terlihat begitu dingin dan tenang, seperti dia sedang mengisi teka-teki silangkoran Seattle Times. Begitu tidak adil. Apakah dia benar-benar tidak terpengaruh oleh kehadiranku?Dia melirikku dari sudut matanya, dan dia dengan lembut menghembuskan napas dalam-dalam. Oh,dia ternyata mempengaruhi.

Dan dewi kecil dalam diriku bergoyang menarikan kemenangan samba dengan lembut. Orang-orangbertampang pengusaha keluar di lantai dua. Kami 146

punya satu lantai lagi.

"kau menggosok gigimu," katanya, menatapku.

"Aku menggunakan sikat gigimu," aku bernapas.

Bibirnya tertekuk keatas, setengah tersenyum.

"Oh, Anastasia Steele, apa yang akan aku lakukan padamu?"

Pintu-pintu terbuka di lantai pertama, dan ia mengambil tanganku dan menarikku keluar.

"Ada apa sebenarnya dengan lift?" Gumamnya, lebih pada dirinya sendiri daripada kepadaku saat iamelangkah di lobi. Aku berjuang untuk mengimbangi langkahnya karena akalku secara menyeluruh,berkeping-keping tersebar di seluruh lantai dan dinding lift tiga di Hotel Heathman.

147

Christian membuka pintu penumpang Audi SUV

hitam, dan aku merangkak masuk ke mobil ini. Dia tidak menyinggung sama sekali luapan gairah yangmeledak di lift. Haruskah aku mengungkitnya?

Haruskah kita membicarakan tentang hal itu atau berpura-pura bahwa hal itu tak pernah terjadi?

Kejadian itu hampir tak nyata, ciuman pertamaku yang dilakukan tanpa batas dan kekangan. Ketikawaktu berlalu, aku menetapkan itu sebagai mitos, legenda Arthurian, dalam status Lost City ofAtlantis.

Page 83: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Itu tak pernah terjadi, tak pernah ada. Mungkin aku membayangkan itu semua. Tidak.

Aku menyentuh bibirku, bengkak karena ciumannya.

Ini jelas terjadi. Aku seorang wanita yang telah berubah. Aku ingin orang ini, sangat

menginginkannya, dan dia menginginkanku juga.

Aku melirik dia. Christian sedang dalam kondisi biasa, sopan, sedikit menjauhkan diri.

Sungguh membingungkan.

Dia menyalakan mesin dan membalik keluar dari tempat parkir. Dia beralih pada pemutar MP3.

Interior mobil ini penuh dengan musik paling manis dan magis dari dua nyanyian wanita. Oh wow ...

semua inderaku berantakan, jadi ini

mempengaruhiku secara ganda. Ini mengirim getaran nikmat ke tulang belakangku. Christian keluarmenuju ke SW Park Avenue, dan dia mengemudi dengan mudah, seperti sedikit malas.

148

"Musik apa yang kita dengarkan?"

"Ini the Flower Duet oleh Delibes, dari opera Lakmé.

Apakah kau menyukainya? "

"Christian, ini luar biasa."

"Memang luar biasa, khan?" Ia menyeringai, melirikku. Dan untuk sesaat, ia tampak sesuai denganumurnya; muda, riang, dan tampan menghentikan jantung. Apakah ini kunci untuk dia?

Musik? Aku duduk dan mendengarkan suara-suara malaikat, menggoda dan merayuku.

"Bisakah aku mendengarkannya lagi?"

"Tentu saja." Christian menekan sebuah tombol, dan musik membelaiku sekali lagi. Ini adalahserangan lembut, lambat, manis, dan yakin pada indera pendengaranku.

"Kau suka musik klasik?" aku bertanya, berharap untuk wawasan langka ke preferensi pribadinya.

"Seleraku adalah eklektik, Anastasia, mulai dari Thomas Tallis ke Kings of Leon.

Ini tergantung pada suasana hatiku. kamu?"

"Aku juga. Meskipun aku tak tahu siapa Thomas Tallis itu. "

Page 84: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

149

Dia berbalik dan menatap ke arahku sebentar sebelum matanya kembali ke jalan.

"Aku akan memainkan untukmu kapan-kapan. Dia seorang komposer Inggris abad keenam belas.Tudor, musik paduan suara gereja" Christian menyeringai padaku. "Kedengarannya sangat esoteris,aku tahu, tapi juga menyihir, Anastasia."

Dia menekan sebuah tombol, dan the Kings of Leon mulai bernyanyi. Hmm ... ini aku tahu. Sex onFire.

Bagaimana pantasnya. Musiknya terganggu oleh suara dering ponsel mengganggu speaker MP3.

Christian menekan tombol pada roda kemudi.

"Grey," bentak dia. Dia begitu kasar.

"Mr. Grey, Welch di sini. Aku punya informasi yang kau butuhkan" Sebuah suara, serak tanpa tubuhkeluar lebih speaker.

"Bagus. Kirim email padaku. Ada yang ditambahkan?"

"Tidak, Sir."

Dia menekan tombol, maka panggilan berhenti dan musik kembali mengalun. Tak ada selamat tinggalatau terima kasih. Aku sangat senang bahwa aku tak pernah serius membayangkan bekerja untuknya.Aku bergidik pada ide itu. Dia terlalu mengontrol dan 150

dingin pada karyawannya. Musik dipotong lagi oleh telepon.

"Grey."

"NDA telah dikirim ke email anda, Mr. Grey." Suara seorang wanita.

"Bagus. Itu saja, Andrea. "

"Selamat siang, Pak."

Christian menutup telepon dengan menekan tombol pada roda kemudi. Musik berbunyi sangat singkatketika telepon berdering lagi. Inikah hidupnya, panggilan telepon secara konstan dan mengganggu?

"Grey," bentak dia.

"Hai, Christian, apakah kau bercinta semalam?"

"Halo, Elliot - aku di speaker phone, dan aku tidak sendirian di dalam mobil," desah Christian.

"Dengan siapa kau?"

Page 85: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian memutar matanya.

"Anastasia Steele."

"Hai, Ana!"

151

Ana!

"Halo, Elliot."

"Sudah dengar banyak tentang kau," gumam Elliot parau. Christian mengerutkan kening.

"Jangan percaya pada kata-kata Kate sedikitpun."

Elliot tertawa.

"Aku mengantar Anastasia pulang sekarang."

Christian menekankan namaku. "Mau aku jemput?"

"Tentu."

"Sampai ketemu nanti." Christian menutup telepon, dan musik sudah kembali.

"Mengapa kau bersikeras memanggil aku Anastasia?"

"Karena itu namamu."

"aku lebih suka Ana."

"Apakah kau sekarang begitu?" Bisiknya.

Kita hampir di apartemenku. Ini tak akan lama sampai disana.

"Anastasia," ia merenung. Aku cemberut padanya, tapi dia mengabaikan ekspresiku. "Apa yang terjadidi lift - tak akan terjadi lagi, yah, tidak kecuali itu 152

direncanakan."

Dia berhenti di depan duplexku. Aku terlambat menyadari dia tidak bertanya di mana aku tinggal -

namun dia tahu. Tapi kemudian dia mengirim buku-buku, tentu saja dia tahu di mana aku tinggal. Apayang tak bisa dilakukan oleh seorang pelacakan ponsel, pemilik helikopter dan penguntit.

Kenapa dia tidak menciumku lagi? Aku cemberut memikirkan itu. Aku tak mengerti. Sejujurnya, namakeluarga dia seharusnya Cryptic (samar), bukan Grey (kelabu). Dia keluar dari mobil, berjalan

Page 86: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dengan berkaki panjangnya dengan mudah pada sisiku untuk membuka pintu, tetap bersikap gentleman- kecuali mungkin dalam kondisi langka, momen berharga didalam lift. Aku memerah mengingat saatmulutnya ada di mulutku, dan pikiran bahwa aku tak bisa menyentuhnya memasuki pikiranku. Akuingin mengeluskan jariku melalui rambutnya yang dekaden dan tak rapi, tapi aku tak bisamenggerakkan tanganku. Aku secara retrospektif frustrasi.

"Aku suka apa yang terjadi di lift," gumamku saat aku keluar dari mobil. Aku tak yakin jika akumendengar dia terkesiap, tapi aku memilih untuk

mengabaikannya dan menaiki tangga menuju pintu depan.

Kate dan Elliot sedang duduk di meja makan. Buku empat belas ribu dolar telah lenyap. Terima kasihtuhan. Aku punya rencana untuk itu. Dia tersenyum 153

konyol sangat bukan Kate di wajahnya, dan dia terlihat kusut dengan cara yang seksi. Christianmengikutiku ke ruang tamu, dan meskipun dengan senyum yang menyatakan aku-telah-bersenang-senang-sepanjang-malam, Kate mengawasi dia dengan curiga.

"Hai Ana." Dia melompat memelukku, kemudian memegangku sejarak selengan supaya dia bisamemeriksaku. Ia mengerutkan kening dan berbalik ke arah Christian.

"Selamat pagi, Christian," katanya, dan nada suaranya sedikit bermusuhan.

"Miss Kavanagh," katanya dengan cara kaku formalnya.

"Christian, namanya Kate," omelan Elliot.

"Kate." Christian Memberikan mengangguk sopan dan melototi Elliot yang menyeringai dan bangkitmemelukku juga.

"Hai, Ana," ia tersenyum, mata biru berkelap-kelip, dan aku segera menyukai dia. Dia jelas tidakseperti Christian, tetapi mereka juga saudara adopsi.

"Hai, Elliot," aku tersenyum padanya, dan aku sadar bahwa aku menggigit bibirku.

"Elliot, sebaiknya kita pergi." Christian berkata pelan.

154

"Tentu." Dia berbalik kearah Kate dan menariknya ke dalam pelukannya lalu memberinya ciumanpanjang.

Ya ampun ...cari kamar sana. Aku menatap kakiku, malu. Aku melirik Christian, dan dia menatapkudengan penuh perhatian. Aku menyipitkan mata padanya. Mengapa kau tak bisa menciumku sepertiitu? Elliot terus mencium Kate, menyapu kedua kaki dan memeluk Kate dalam suatu pelukan dramatissehingga rambutnya menyentuh tanah saat ia mencium dengan kerasnya.

Page 87: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Sampai nanti, sayang," ia menyeringai.

Kate seperti terhipnotis. Aku belum pernah melihat dia seperti itu sebelumnya - kata-kata cantik dantunduk sepertinya cocok pikirku. Kate tunduk padanya, wah, Elliot pasti hebat. Christian memutarmatanya dan menatap ke arahku, ekspresinya tidak terbaca, meskipun mungkin dia agak geli. Diamenyibak sehelai rambutku yang bebas dari ekor kudaku di belakang telingaku. Napas segerameningkat oleh sentuhannya, dan aku sedikit menyadarkan kepalaku ke jari-jarinya. Matanyamelembutkan, dan dia mengeluskan ibu jarinya di bibir bawahku. Darahku terbakar di pembuluhdarahku. Dan secepat itu pula, sentuhannya menghilang.

"Sampai nanti, sayang," bisiknya, dan aku harus tertawa karena itu sangat bukan dia. Tapi meskipun155

aku tahu ia bersikap kurang hormat, itu memberikan suatu sentakan tanda sayang dalam pada diriku.

"Aku akan menjemputmu jam delapan." Dia berbalik untuk pergi, membuka pintu depan danmelangkah keluar beranda. Elliot mengikuti dia ke mobil tetapi berbalik dan memberi Kate ciumanlain, dan dalam diriku muncul rasa iri yang bisa kucegah.

"Jadi, apa kau...?" Kate bertanya saat kita melihat mereka naik ke mobil dan pergi, rasa ingin tahunyatergambar jelas dalam suaranya.

"Tidak," tukasku kesal, berharap akan menghentikan pertanyaan. Kami kembali ke apartemen. "Tapikau jelas melakukannya." aku tak dapat menyembunyikan rasa iriku. Kate selalu berhasil menjeratpria. Dia tak tertahankan, cantik, seksi, lucu, lugas ... semua hal yang aku tak miliki. Tapi diamenjawab dengan senyuman yang menular padaku.

"Dan aku bertemu dia lagi malam ini." Dia bertepuk tangan dan melompat-lompat seperti anak kecil.Dia tak bisa menahan kegembiraan dan kebahagiaannya, dan aku juga merasa senang untuknya. Kateyang gembira ... ini akan menjadi sesuatu yang menarik.

"Christian adalah membawaku ke Seattle malam ini."

"Seattle?"

"Ya."

156

"Mungkin kau akan melakukannya?"

"Oh, aku harap begitu."

"Jadi kau suka dia?"

"Ya."

Page 88: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Cukup menyukai dia untuk...?"

"Ya."

Ia mengangkat alisnya.

"Wow. Ana Steele, akhirnya bertekuk lutut pada seorang pria, dan itu Christian Grey - Billioner yanghot dan seksi."

"Oh ya - itu semua tentang uang." aku menyeringai, dan kami berdua cekikikan tiada henti.

"Apakah itu blouse baru?" Dia bertanya, dan aku membiarkan dia mendengar semua rincian tentangmalamku yang tak menyenangkan.

"Apa dia mencium mu, belum?" Tanya dia saat ia membuat kopi.

Aku tersipu.

"Sekali."

157

"Sekali!" Dia mencemooh.

Aku mengangguk, agak merasa malu.

"Dia sangat menahan diri."

Ia mengerutkan kening.

"Itu aneh."

"Aku pikir aneh benar-benar tak cukup," gumamku.

"Kami perlu memastikan bahwa kau cukup menarik malam ini," katanya dengan penuh tekad.

Oh tidak ... ini terdengar seperti akan memakan waktu lama, memalukan, dan menyakitkan.

"Aku harus bekerja dalam satu jam."

"Aku dapat bekerja dengan waktu itu. Ayo" Kate meraih tanganku dan membawaku ke kamar tidurnya.

Hari terasa lambat di rumah Clayton meskipun kita sedang sibuk. Kami telah masuk musim panas, jadiaku harus menghabiskan dua jam menstok ulang rak ketika toko tutup. Ini pekerjaan tak membutuhkanpikiran, dan itu memberiku terlalu banyak waktu untuk berpikir. Aku sudah tak benar-benar punyakesempatan sepanjang hari.

158

Page 89: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Di bawah instruksi Kate tak kenal lelah dan terus terang mengganggu, kaki dan ketiakku dicukurdengan sempurna, alis dicabut, dan aku digosok seluruh tubuh. Ini menjadi pengalaman yang palingmenyenangkan. Tapi dia meyakinkan aku bahwa ini adalah apa yang pria inginkan saat ini. Apa lagiyang akan ia harapkan? Aku harus meyakinkan Kate bahwa ini adalah apa yang aku ingin lakukan.Untuk beberapa alasan yang aneh, dia tak percaya pada dia, mungkin karena dia begitu kaku danformal. Dia bilang dia tak bisa menjelaskannya, tapi aku telah berjanji untuk sms Kate ketika aku tibadi Seattle.

Aku belum bercerita tentang helikopter, dia benar-benar panik.

Aku juga memiliki masalah dengan José. Dia meninggalkan tiga pesan dan tujuh panggilan takterjawab di ponselku.

Dia juga menelpon rumah dua kali. Kate dengan sangat tak jelas memberitahu di mana aku berada.

José akan tahu Kate menutupi keberadaanku. Kate tidak melakukan sesuatu yang tak jelas. Tapi akutelah memutuskan untuk membiarkan dia gelisah.

Aku masih terlalu marah padanya.

Christian menyebutkan semacam dokumen tertulis, dan aku tak tahu apakah dia sedang bercanda atauapakah aku harus menandatangani sesuatu. Ini membuat sangat frustasi mencoba menebaknya. Dan diatas semua kecemasanku, aku hampir tak bisa 159

menahan kegembiraanku atau kecemasanku. Malam ini adalah saatnya!

Setelah sekian lama, apakah aku siap untuk ini? Dewi dalam diriku melotot ke arahku, mengetuk kakikecilnya dengan tak sabar. Dia sudah siap untuk ini selama bertahun-tahun, dan dia siap untuk apa pundengan Christian Grey, tapi aku masih tak mengerti apa yang Christian lihat dalam diriku ... AnaSteele si pemalu - itu tak masuk akal.

Dia tepat waktu, tentu saja, dan menungguku ketika aku meninggalkan rumah Clayton. Dia keluar daribelakang Audi untuk membuka pintu dan tersenyum hangat padaku.

"Selamat malam, Miss Steele," katanya.

"Mr. Grey" Aku mengangguk sopan padanya saat aku naik ke kursi belakang mobil. Taylor duduk dikursi pengemudi.

"Halo, Taylor," kataku.

"Selamat malam, Miss Steele," suaranya sopan dan profesional. Christian naik di sisi lain danmenggenggam tanganku, memberikan meremas lembut yang aku merasa menembus keseluruh tubuhku.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya dia.

160

Page 90: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Sangat panjang," jawabku, dan suaraku serak, terlalu rendah, dan penuh keinginan.

"Ya, ini juga hari yang panjang untukku." Nada suaranya serius.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku.

"Aku pergi hiking dengan Elliot." Ibu jarinya mengusap ruas-ruas jariku, bolak-balik, dan hatikumelompat berdetak saat nafasku meningkat.

Bagaimana dia melakukan ini padaku? Dia hanya menyentuh daerah yang sangat kecil dari tubuhku,dan hormonku terbang membumbung.

Perjalanan ke heliport pendek dan, sebelum aku tahu itu, kita sampai. Aku ingin tahu di manahelikopter berada. Kami di daerah kota yang padat dan bahkan aku tahu helikopter membutuhkanruang untuk lepas landas dan mendarat. Taylor parkir, keluar, dan membuka pintu mobilku. Christianada sampingku dalam sekejap dan meraih tanganku lagi.

"Siap?" Tanya dia. Aku mengangguk dan ingin mengatakan siap untuk apa pun, tapi aku tak bisamengartikulasikan kata-kata karena aku terlalu gugup, terlalu bersemangat.

"Taylor." Dia mengangguk singkat pada sopirnya, dan kami menuju ke dalam gedung, langsung ke satuderet lift. Lift! Memori ciuman kami pagi ini datang kembali menghantuiku.

161

Aku tak memikirkan hal lain sepanjang hari.

Melamun di meja kasir di rumah Clayton. Dua kali Pak Clayton harus berteriak memanggil namakuuntuk membawaku kembali ke Bumi. Untuk mengatakan aku agak terganggu akan menjadi cukupremeh. Christian melirik ke arahku, sedikit senyum di bibirnya. Ha! Dia berpikir tentang hal itu juga.

"Ini hanya tiga lantai," katanya datar, mata abu-abunya menari geli. Dia seorang ahli telepati pasti.

Ini menakutkan.

Aku mencoba untuk tetap menunjukkan wajah tenang saat kita memasuki lift. Pintu tertutup, dan itudisana, tarik listrik yang aneh berderak diantara kita, memperbudakku. Aku menutup mata dalam usahasia-sia untuk mengabaikannya. Dia mengencangkan cengkeramannya pada tanganku, dan lima detikkemudian pintu terbuka di atap gedung. Dan itu dia, sebuah helikopter putih dengan nama GreyEnterprises Holdings Inc. ditulis dengan warna biru dengan logo perusahaan di samping. Tentunya iniadalah penyalahgunaan properti Perusahaan.

Dia mebawaku ke sebuah kantor kecil di mana seorang pria tua duduk di belakang meja.

"Ini rencana penerbangan anda, Mr Grey. Semua pemeriksaan eksternal telah dilakukan. Sudah siapdan menunggu Pak. kau bebas untuk pergi."

Page 91: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

162

"Terima kasih, Joe." Christian tersenyum hangat padanya.

Oh. Ternyata ada yang layak mendapatkan perlakuan sopan dari Christian, mungkin dia bukan seorangkaryawan. Aku menatap pria tua itu kagum.

"Ayo berangkat," kata Christian, dan kami berjalan menuju helikopter. Saat kita dekat, itu jauh lebihbesar daripada yang aku pikir. Aku mengira itu adalah versi roadster untuk dua orang, tetapisetidaknya ada tujuh kursi. Christian membuka pintu dan mengarahkanku ke salah satu kursi di bagianpaling depan.

"Duduklah - jangan menyentuh apa pun," perintahnya saat ia naik di belakangku.

Ia menutup pintu dengan keras. Aku senang bahwa kawasan ini berpenerangan penuh, kalau tidak akuakan kesulitan untuk melihat ke dalam kokpit kecil ini. Aku duduk di kursi yang ditunjuk, dan iamembungkuk disampingku untuk memasang sabuk pengaman ke tubuhku. Ini adalah sabuk pengamanempat titik dengan semua tali yang menghubungkan satu gesper pusat. Dia mengencangkan kedua taliatas, jadi aku hampir tak bisa bergerak.

Dia begitu dekat dan fokus pada apa yang ia lakukan.

Jika aku sedikit bersandar ke depan, hidungku akan menempel di rambutnya. Aromanya bersih, segardan surgawi, tapi aku diikat dengan aman ke tempat 163

dudukku dan terikat dengan efektif. Dia mendongak dan tersenyum, seperti dia menikmati leluconpribadinya, mata abu-abunya memanas. Dia begitu dekat menggoda. Aku menahan napas saat diamenarik salah satu tali bagian atas.

"Kau aman, tak bisa lolos," dia berbisik, matanya membakar. "Tarik napas, Anastasia," tambahnyalirih. Tangannya terangkat, dia membelai pipiku, menelusuri wajahku dengan jarinya yang panjangsampai ke daguku yang ia genggam dengan ibu jari dan telunjuk. Dia membungkuk ke depan danmemberikan ciuman singkat di bibirku,

meninggalkanku tergulung, isi tubuhku mengepal oleh sentuhan mendebarkan tak terduga dari bibirnya.

"aku suka memanfaatkan ini," bisiknya.

Apa?

Dia duduk di sampingku dan menyesuiakan diri ke tempat duduknya, kemudian memulai prosedurberlarut-larut untuk memeriksa alat pengukur dan memencet saklar dan tombol dari baris yangmembingungkan dari lampu dan saklar di depanku.

Sedikit kedipan lampu dan cahaya dari berbagai pengaturan, dan seluruh lampu panel instrumenmenyala.

Page 92: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

164

"Pasang headphonenya," katanya, sambil menunjuk satu set headphone di depanku. Aku memasangnya,dan baling-baling mulai berputar. Suaranya memekakkan telinga. Dia memakai headphonenya danterus membalik berbagai saklar.

"Aku akan melalakukan semua pengecekan pra terbang." Suara tanpa tubuh Christian ada di telingakumelalui headphone. Aku berbalik dan tersenyum padanya.

"Apakah kau tahu apa yang kau lakukan?" aku bertanya. Dia berbalik dan tersenyum padaku.

"Aku sudah menjadi pilot yang memenuhi syarat selama empat tahun, Anastasia, kau amanbersamaku." Dia memberikanku sebuah seringai serigala. "Yah, ketika kita terbang," tambahnya danmengedipkan mata padaku.

Main mata ... Christian!

"Apakah kau siap?"

Aku mengangguk dengan mata terbuka lebar.

"Oke, menara. PDX ini Charlie Tango Golf - Golf Echo Hotel, terbuka untuk lepas landas.

Harap konfirmasi, over."

"Charlie Tango - kau bebas. PDX memanggil, 165

lanjutkan ke satu empat ribu, menuju nol satu nol, over."

"Roger menara, Charlie Tango set, over dan keluar.

Mari kita berangkat, "tambahnya kepadaku, dan helikopter naik perlahan-lahan dan lancar ke udara.

Portland menghilang di depan kami saat kami menuju ke wilayah udara AS, meskipun keberaniankutetap tertinggal di Oregon. Whoa! Semua lampu terang menyusut sampai mereka berkelap-kelipdengan manis di bawah kami. Ini seperti melihat keluar dari dalam mangkuk ikan. Setelah kita lebihtinggi, memang tak ada apa-apa lagi yang bisa dilihat. Ini gelap gulita, bahkan bulan tak menumpahkancahaya apa pun dalam perjalanan kita. Bagaimana dia bisa melihat di mana kita akan menuju?

"Menakutkan bukan?" Adalah suara orang Christian di telingaku.

"Bagaimana kau tahu kau menuju ke arah yang benar?"

"Ini." Dia menunjuk jari telunjuk yang panjang di salah satu alat pengukur, dan itu menunjukkankompas elektronik. "Ini adalah Eurocopter EC135.

Salah satu yang paling aman di kelasnya. Ini dilengkapi alat untuk penerbangan malam "Dia melirik

Page 93: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dan nyengir padaku.

"Ada helipad di atas gedung tempatku tinggal.

166

Disitulah kita sedang menuju."

Tentu saja ada helipad ditempat tinggalnya. Aku sangat tidak sepadan kelasnya di sini. Wajahnya yanglembut diterangi oleh lampu pada panel instrumen.

Dia berkonsentrasi keras, dan dia terus-menerus melirik berbagai indikator didepannya. Akumenikmati wajahnya dari bawah bulu mataku. Dia memiliki profil yang indah. Hidung lurus, rahangpersegi - aku ingin menjulurkan lidahku di sepanjang rahangnya. Dia tidak bercukur, dan bulu-bulupendek diwajahnya membuat prospek itu bertambah menggoda. Hmm ... aku ingin merasakanbagaimana kasarnya di bawah lidahku, jari-jariku, terhadap wajahku.

"Ketika kau terbang di malam hari, kau terbang buta.

Kau harus percaya pada instrumentasi," ia menyela lamunan erotisku.

"Berapa lama penerbangannya?" Ujarku terengah-engah. Aku tak berpikir tentang seks sama sekali,tidak, sama sekali tidak.

"Kurang dari satu jam, anginny mendukung kita."

Hmm, kurang dari satu jam ke Seattle ... itu tak terlalu lama, tak heran kita terbang.

Aku memiliki kurang dari satu jam sebelum mengungkapkan besar. Semua otot mengencang jauh didalam perutku.

167

Aku punya gejala mual yang serius. Mereka berkembang di perutku. Ya Tuhan, apa yang telah diasimpan untukku?

"kau baik-baik saja, Anastasia?"

"Ya." Jawabanku pendek, dipotong, diperas lewat sarafku.

aku pikir dia tersenyum, tapi sulit untuk mengatakan dalam kegelapan. Christian menjentik tombollain.

"PDX ini Charlie Tango sekarang di salah satu empat ribu, over." Dia bertukar informasi denganpengatur lalu lintas udara. Semuanya terdengar sangat profesional untukku. Aku pikir kita bergerakdari ruang udara Portland ke Seattle Internasional Airport.

Page 94: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Mengerti Sea-Tac, stand by dan over."

"Lihat, di sana." Dia menunjuk ke sebuah titik kecil cahaya di kejauhan. "Itu Seattle."

"Apakah kau selalu mengesankan wanita dengan cara seperti ini? Ikut dan terbang dalamhelikopterku?"

aku bertanya, Benar-benar tertarik.

"aku tak pernah membawa seorang gadis di sini, Anastasia. Ini pertama lainnya untukku" Suaranyatenang, serius.

168

Oh, itu jawaban yang tak terduga. Pertama lainnya?

Oh tentang tidur itu, mungkin?

"Apakah kau terkesan?"

"Aku terpesona, Christian."

Dia tersenyum.

"Terpesona?" Dan untuk sesaat, dia umurnya lagi.

Aku mengangguk.

"Kau begitu ... kompeten."

"Wah, terima kasih, Miss Steele," katanya sopan. Aku rasa dia senang, tapi aku tak yakin.

Kami terbang dalam malam yang gelap dengan diam untuk sementara waktu. Titik terang yang tadidisebut sebagai Seattle perlahan-lahan semakin besar.

"Sea-Tac menara pada Charlie Tango. Rencana penerbangan ke Escala tepat waktu. Standing by. Danover. Out."

"Ini adalah Charlie Tango, dipahami Sea-Tac.

Standing by, over dan out."

"kau jelas menikmati ini," bisikku.

169

"Apa?" Dia melirikku. Dia tampak bingung dalam penerangan redup dari instrumen.

Page 95: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Terbang," jawabku.

"Ini membutuhkan kontrol dan konsentrasi ...

bagaimana aku bisa tak menyukainya? Meskipun, favoritku adalah melayang."

"Melayang?"

"Ya. Gliding untuk orang awam. Glider dan helikopter

- aku menerbangkan keduanya"

"Oh." Hobi mahal. Aku ingat dia mengatakan itu selama wawancara. Aku suka membaca dan kadang-kadang pergi ke bioskop. Aku keluar dari kedalamanku di sini.

"Charlie Tango silahkan masuk, over." Suara kontrol lalu lintas udara menginterupsi lamunanku.Christian menjawab, terdengar berkuasa dan percaya diri.

Seattle semakin dekat. Kita berada di pinggirannya sekarang. Wow! Ini terlihat benar-benarmenakjubkan. Seattle pada malam hari, dari langit ...

"Terlihat bagus, khan?" Gumam Christian.

Aku mengangguk antusias. Tampaknya dunia yang lain - tak nyata - dan aku merasa seperti berada di170

dalam film raksasa, film favorit José itu mungkin,

"Bladerunner." Memori tentang José berusaha mencium menghantuiku. Aku mulai merasa sedikitkejam padanya tidak menelepon balik. Dia bisa menunggu sampai besok ... pasti.

"Kita akan sampai di sana dalam beberapa menit,"

gumam Christian, dan tiba-tiba darahku seperti berdebur di telingaku saat detak jantungku meningkatdan adrenalin merajalela melalui sistemku. Dia mulai berbicara dengan pengatur lalu lintas udaralagi, tapi aku tak lagi mendengarkan. Ya

... aku pikir aku akan pingsan. Nasibku ada di tangannya.

Kita sekarang terbang di antara gedung, dan di depanku dapat melihat gedung pencakar langit tinggidengan helipad di atasnya. Kata Escala dicat putih di atas gedung. Sudah semakin dekat, lebih besardan lebih besar ... seperti juga kecemasanku. Tuhan, aku harap aku tak mengecewakannya.

Dia akan menemukan kurangku dalam beberapa hal.

Aku berharap aku mendengarkan Kate dan meminjam salah satu gaunnya, tapi aku suka celana jinshitam, dan aku mengenakan kemeja mint lembut hijau dan jaket hitam Kate. aku cukup terlihat pintar.

Page 96: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mencengkeram pinggir kursiku semakin ketat.

Aku bisa melakukan ini. Aku bisa melakukan ini. aku mengucapkan mantra ini saat pencakar langitsemakin besar di bawah kami.

171

Helikopter melambat dan melayang, dan Christian mendarat di helipad di atas gedung. Jantungkuseperti ada di mulutku. Aku tak bisa memutuskan apakah itu dari antisipasi gugup, lega karena kitatiba dengan selamat, atau takut bahwa aku akan gagal dalam beberapa hal. Dia mematikan pengapiandan baling-baling melambat dan tenang sampai semua yang aku dengar adalah suara napasku sendiriyang tak menentu.

Christian melepas headphonenya, dan menarik punyaku juga.

"Kita sudah sampai," katanya lembut.

Wajahnya menunjukkan sikap yang begitu kuat, setengah dalam bayangan dan setengah dalam cahayaputih terang dari lampu pendaratan. Ksatria gelap dan ksatria putih, ini adalah metafora yang pasuntuk Christian. Dia tampak tegang. Rahangnya terkatup dan matanya ketat. Dia melepas sabukpengamannya dan menggapai untuk melepaskanku. Wajahnya beberapa inci dari milikku.

"kau tak harus melakukan apapun yang tak kau inginkan. Kau tahu itu, Khan?" Nada suaranya begitusungguh-sungguh, bahkan putus asa, mata abu-abunya berapi-api. Dia membuatku terkejut.

"Aku tak pernah melakukan apapun yang aku tak mau lakukan, Christian." Dan saat aku mengucapkankata-kata itu, aku tak cukup merasa yakin karena 172

pada saat ini - aku mungkin akan melakukan apa saja untuk pria yang duduk sampingku. Tapi initriknya.

Dia tenang.

Dia mengamatiku hati-hati sejenak dan entah bagaimana, meskipun dia begitu tinggi, ia berhasil keluardengan anggun ke pintu helikopter dan membukanya. Dia melompat keluar, menungguku untukmengikutinya, dan meraih tanganku saat aku merangkak turun ke helipad. Ini sangat berangin di atasgedung, dan aku gugup menyadari bahwa aku berdiri setidaknya tiga puluh lantai diatas ruang terbuka.Christian meraih pinggangku dengan lengannya, menarikku erat-erat.

"Ayo," teriak dia di antara suara angin. Dia menyeretku ke sebuah lift dan, setelah menekan nomor ketombol, pintu terbuka. Didalam hangat dan semua terbuat dari kaca cermin. Aku bisa melihat Christianhingga tak terbatas di mana-mana aku melihat, dan yang indah adalah, dia memelukku hingga takterbatas juga. Christian menekan kode lain ke tombol, maka pintu tertutup dan lift turun.

Beberapa saat kemudian, kami berada dalam sebuah ruang tunggu serba putih. Di tengah ada sebuahmeja kayu bulat gelap, dan di atasnya ada sekelmpk bunga putih luar biasa banyaknya. Di dinding adalukisan, dimana-mana. Dia membuka dua pintu ganda, dan tema putih terus sepanjang koridor yang

Page 97: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

luas dan tepat di seberang di mana ruang mewah terbuka. Ini adalah ruang tamu utama, tinggi sekali.Luas sebuah 173

kata yang tak pantas untuk itu. Dindingnya adalah kaca dan mengarah ke balkon yang menghadap keSeattle.

Di kanan ada sofa mengesankan berbentuk 'U' yang bisa untuk duduk sepuluh orang dewasa dengannyaman. Sofa itu menghadap perapian modern yang terbuat dari baja model paling mutakhir - ataumungkin platinum.

Api menyala dan menyala lembut. Pada bagian kiri di samping kami, dengan pintu masuk, adalah areadapur.

Semua putih dengan bagian atas dari kayu gelap dan bar untuk sarapan yang besar dengan kursi enambuah.

Dekat area dapur, di depan dinding kaca, adalah meja makan yang dikelilingi oleh enam belas kursi.Dan terselip di sudut adalah grand piano hitam mengkilap.

Oh ya ... dia mungkin memainkan piano juga. Ada seni dari segala bentuk dan ukuran pada semuadinding. Bahkan, apartemen ini lebih mirip galeri dari tempat tinggal.

"Dapatkah aku menyimpan jaketmu?" Tanya Christian. Aku menggelengkan kepala. Aku masihkedinginan dari angin pada helipad.

"Apakah kau ingin minum?" Tanya dia. Aku berkedip padanya. Setelah kejadian semalam! Apakah ia174

mencoba untuk melucu? Untuk yang kedua, aku berpikir tentang meminta margarita - tapi aku tak punyakeberanian.

"Aku akan minta segelas anggur putih, yang ingin kamu bergabung denganku?"

"Ya, silakan," bisikku.

Aku berdiri di ruangan yang sangat besar merasa tak pantas berada di tempat ini. Aku berjalan kedinding kaca, dan aku menyadari bahwa bagian bawah dinding terbuka balkon bergaya concertina.Seattle menyala dan hidup di latar belakangnya. Aku berjalan kembali ke area dapur - dibutuhkanbeberapa detik, itu sangat jauh dari dinding kaca -

dan Christian sedang membuka sebotol anggur. Dia menanggalkan jasnya.

"Pouilly-Fume kau mau?"

"Aku tak tahu apapun tentang anggur, Christian. Aku yakin akan baik-baik saja" Suaraku lembut danragu-ragu. Jantungku berdebar-debar. aku ingin lari. Ini benar-benar kaya. Serius seperti gayakekayaan Bill Gates. Apa yang aku lakukan di sini? kau tahu betul apa yang kau lakukan di sini -

Page 98: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Pikiran bawah sadarku menyeringai padaku. Ya, aku ingin berada di tempat tidur Christian Grey.

"Ini." Dia mengulurkan segelas wine. Bahkan gelasnya pun kaya ... berat, kristal kontemporer. Aku175

meneguknya, dan anggur ringan dan lezat.

"Kau sangat tenang, dan kau bahkan tidak memerah.

Bahkan - aku pikir ini keadaan paling pucat darimu yang pernah aku lihat, Anastasia, "bisiknya. "Apakamu lapar?"

Aku menggelengkan kepala. Bukan untuk makanan.

"Ini tempat yang sangat besar di sini."

"Besar?"

"Besar."

"Ini besar," ujarnya setuju, dan matanya bersinar dengan senang. Aku menegguk anggur lagi.

"Apakah kau bermain?" Aku menunjuk dagu aku di piano.

"Ya."

"Yah?"

"Ya."

"Tentu saja begitu. Apakah ada sesuatu yang engkau tak dapat melakukannya dengan baik? "

"Ya ... beberapa hal." Dia menegguk anggurnya. Dia tak melepaskan pandangan mata dariku. Akumerasa 176

mereka mengikutiku saat aku berbalik dan melihat ke sekeliling ruangan luas ini. Ruang adalah katayang salah.

Ini bukan sebuah ruangan - itu misi pernyataan.

"Apa kau ingin duduk?"

Aku mengangguk, dan ia mengambil tanganku dan membawaku ke sofa putih besar. Ketika aku duduk,aku terkejut oleh kenyataan bahwa aku merasa seperti Durbeyfield Tess melihat rumah baru yangdimiliki oleh Alec D' Urberville yang terkenal itu.

Pikiran membuatku tersenyum.

Page 99: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Apa yang lucu?" Dia duduk di sebelahku, berbalik menghadapku. Dia menyandarkan kepala di tangankanannya, siku disangga pada bagian belakang sofa.

"Mengapa kau memberiku secara khusus buku Tess of the Urbervilles D'?" Tanyaku. Christianmenatapku sejenak. Aku pikir dia terkejut dengan pertanyaanku.

"Yah, kau bilang kau menyukai Thomas Hardy."

"Apakah itu satu-satunya alasan?" Bahkan aku bisa mendengar kekecewaan dalam suaraku. Mulutnyamenekan ke dalam garis keras.

"Itu sepertinya tepat buatmu. Aku bisa memelukmu luar biasa tinggi seperti Angel Clare atau Debaseatau benar-benar merendahkan kau seperti Alec 177

D'Urberville, "bisiknya, dan mata abu-abunya berkedip gelap dan berbahaya.

"Jika hanya ada dua pilihan, aku akan mengambil kehinaan itu." Bisikku, menatap dia. Pikiran bawahsadarku menatapku kagum. Dia terengah-engah.

"Anastasia, aku minta berhenti menggigit bibirmu. Ini sangat mengganggu. kau tak tahu apa yang kaukatakan."

"Itu sebabnya aku di sini."

Dia mengernyit.

"Ya. Tunggu sebentar disini" Dia menghilang melalui pintu lebar di ujung ruangan. Dia pergi selamabeberapa menit dan kembali dengan sebuah dokumen.

"Ini adalah perjanjian non-disclosure atau rahasia yang tak boleh dibocorkan." Dia mengangkat bahudan sikapnya terlihat sedikit malu. "Pengacaraku bersikeras untuk itu." Dia menyerahkannya padaku.

Aku benar-benar bingung. "Jika kau melihat opsi dua, pendegradasian, kau harus menandatangani ini."

"Dan jika aku tak ingin menandatangani apa pun?"

"Maka itu adalah Angel Clare yang tinggi, yah, untuk sebagian besar buku itu pula."

"Apa maksud kesepakatan ini?"

178

"Ini berarti kau tak bisa mengungkapkan apa-apa tentang kita. Apa saja, kepada siapa pun."

Aku menatapnya tak percaya. Sialan. Ini buruk, sangat sangat buruk, dan sekarang aku sangat ingintahu.

Page 100: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oke. Aku akan menandatanganinya."

Dia mengulurkan pena.

"Kau bahkan tak membacanya?"

"Tidak"

Dia mengernyit.

"Anastasia, kau harus selalu membaca apapun yang kau tandatangani," ia menasihatiku.

"Christian, apa yang kau gagal pahami adalah bahwa aku tak akan membicarakan tentang kita kepadasiapa pun. Bahkan Kate. Jadi tak penting apakah aku menandatangani kesepakatan atau tidak. Jika inisangat berarti bagimu, atau pengacaramu ... dengan siapa kau jelas membicarakannya, ya sudah. Akuakan menkautangani."

Dia menatap ke arahku, dan ia mengangguk serius.

"Pernyataan bagus yang kau buat, Miss Steele."

179

Aku dengan cepat menandatangani pada garis putus-putus dari kedua salinan dan mengembalikan satupadanya. Melipat yang satunya, aku

menempatkannya pada tas kecilku dan mengambil tegukan besar pada anggurku. Aku terdengar jauhlebih berani daripada yang benar-benar aku rasakan.

"Apa ini berarti kau akan bercinta denganku malam ini, Christian?" Gila. Apa aku barusanmengatakan itu? Mulutnya menganga sedikit, namun ia pulih dengan cepat.

"Tidak, Anastasia tak akan terjadi. Pertama, aku tidak melakukan yang namanya ML. Aku bermainseks ... dengan keras. Kedua, ada banyak dokumen yang harus dilakukan, dan ketiga, kau belum tahuapa yang sedang kau lakukan. kau masih bisa lari.

Mari, aku ingin menunjukkan ruang bermainku."

Mulutku menganga. Bermain seks dengan keras! Ya Tuhan, yang terdengar begitu ... panas. Tapimengapa kita melihat ruang bermain? aku bingung sendiri.

"kau ingin bermain pada Xbox-mu?" aku bertanya.

Dia tertawa, keras.

"Tidak, Anastasia, tidak ada Xbox, Playstation juga tak. Ayo" Dia berdiri sambil mengulurkantangannya.

Page 101: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku biarkan dia membawa aku kembali keluar ke koridor. Di sebelah kanan pintu ganda, di mana kitamasuk, pintu lain mengarah ke tangga. Kami naik ke 180

lantai dua dan berbelok ke kanan. Mencabut kunci dari sakunya, ia membuka lagi pintu lain danmengambil napas dalam-dalam.

"kau pergi meninggalkan tempat ini kapan saja.

Helikopter stand-by untuk membawamu setiap saat kau ingin pergi, kau dapat menginap dan pulang dipagi hari. Apa pun yang kau memutuskan tak masalah."

"Buka saja pintu sialan ini, Christian."

Dia membuka pintu dan mundur untuk

membiarkanku masuk, aku menatap dia sekali lagi.

Aku jadi ingin tahu apa yang ada di sini. Mengambil napas dalam aku berjalan masuk.

Dan rasanya aku melakukan perjalanan waktu kembali ke abad keenam belas dan pada jamanpenaklukan oleh Spanyol.

Gila!

181

***

Pertama –tama yang aku perhatikan adalah bau; kulit, kayu, cat dengan aroma samar jeruk. Sangatmenyenangkan, dan pencahayaan yang lembut, halus.

Padahal, aku tidak bisa melihat sumbernya, tapi itu sekitar hiasan dinding di ruangan ini,memancarkan cahaya di kamar. Dinding dan langit-langit berwarna merah anggur gelap, Efeknyadalam ruangan terlihat luas, lantai kayunya sudah tua, dan dipernis . Ada salib kayu besar seperti Xdiikat ke dinding yang menghadap pintu. Yang terbuat dari kayu mahoni mengkilap, dan ada penahanborgol di setiap sudut. Di atasnya ada kotak besi yang besar digantung di langit-langit, setidakdelapan meter persegi, dan disitu digantung segala macam tali, rantai, dan belenggu mengkilat.Disamping pintu, dua tiang dipoles, berukir, seperti batang kayu vertikal dari pegangan tangga, tapilebih panjang, menggantung seperti tongkat gorden di dinding. Dari situ berayun berbagai macam alatyang mencengangkan dari alat pemukul seperti dayung, cemeti, cambuk pendek untuk berkuda, dan alatberbulu yang terlihat lucu.

Di samping pintu berdiri sebuah peti berlaci dari kayu mahoni besar, setiap laci tipis seolahdirancang untuk memuat spesimen di museum kuno. Aku sejenak ingin tahu sebenarnya laci itu untukmenyimpan apa.

Apakah aku ingin tahu? Jauh di sudut ada bangku empuk terbuat dari kulit berwarna coklat kemerahan,

Page 102: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dan menempel di dinding ada rak kayu mengkilap 182

yang terlihat seperti tempat menaruh cue atau tongkat biliar, tapi setelah diamati lebih dekat,tersimpan tongkat bervariasi, berbagai panjang dan lebar. Ada meja panjang enam kaki kokoh di sudutberlawanan - kayu dipoles serta kaki berukir - dan dua bangku yang cocok di bawahnya.

Tapi apa yang mendominasi ruangan ini adalah ranjang. Yang mana lebih besar dari ukuran king-size

, berukir terlalu megah bergaya rococo bertiang empat dengan bagian atas rata. Sepertinya dari akhirabad kesembilan belas. Di bawah kanopi, aku dapat melihat lebih banyak lagi rantai berkilau danborgol.

Kasurnya tidak ada seprei... hanya ditutup kulit merah dan bantal satin merah ditumpuk di salah satusudutnya.

Pada kaki ranjang, terpisah beberapa meter, adalah sofa chesterfield berwarna coklat kemerahan yangbesar, terjebak di tengah ruangan menghadap ranjang. Pengaturan aneh ... mengatur sofa menghadapranjang, dan aku tersenyum pada diriku sendiri - aku merasa aneh memilih sofa, padahal sesungguhnyasofa itu adalah furnitur paling biasa dikamar ini. Aku melihat ke atas dan menatap langit-langit. Anehada karabiner di seluruh langit-langit.

Samar-samar aku bertanya-tanya untuk apa semua ini. Ganjil, semua kayu, dinding gelap, pencahayaanmurung, dan kulit coklat kemerahan membuat ruang itu berkesan lembut dan romantis ... Aku tahu itukebalikannya, ini adalah lembut dan romantis versi Christian.

183

Aku berbalik, dan dia memperhatikanku dengan penuh perhatian karena aku tahu ekspresinya tak dapatdibaca. Aku berjalan lebih jauh ke dalam ruangan, dan dia mengikutiku. Sesuatu yang berbulu telahmembuatku tertarik. Aku menyentuhnya dengan ragu-ragu. Ini kulit, seperti cambuk ekor sembilan -tapi lebih tebal, dan ada manik-manik plastik yang sangat kecil di ujungnya.

"Itu disebut flogger," Suara Christian tenang dan lembut. Sebuah flogger ... hmm. Aku pikir aku shock.

Pikiran bawah sadarku telah pergi atau jadi bisu atau hanya jatuh pingsan dan kadalauwarsa. Aku matirasa. Aku dapat mengamati dan menyerap tetapi tak dapat mengutarakan perasaanku tentang semua ini,karena aku shock. Apakah tanggapan yang tepat mengetahui calon kekasih ini benar-benar sadis atauseorang masokis? Takut ... ya ... tampaknya perasaan itu yang paling dominan. Aku mengakuisekarang.

Tapi tidak pada dirinya - Aku tak berpikir dia akan menyakitiku, yah, tidak tanpa persetujuanku.Begitu banyak pertanyaan membayangi pikiranku.

Mengapa? Bagaimana? Kapan? Seberapa sering?

Siapa? Aku berjalan menuju ranjang dan menjalankan tanganku turun ke salah satu tiang berukir. Tiangini sangat kokoh, pengerjaan bermutu tinggi.

Page 103: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Katakanlah sesuatu," perintah Christian, suaranya 184

terasa lembut.

"Apakah kau melakukan ini kepada orang-orang atau mereka melakukannya untukmu?"

Mulutnya terlihat aneh, tidak geli atau lega.

"Orang-orang?" Dia berkedip beberapa kali ia mempertimbangkan jawabannya. "Aku melakukan inipada wanita yang menginginkannya."

Aku tidak mengerti.

"Jika kau memiliki seseorang yang mau, mengapa aku disini?"

"Karena aku ingin melakukan hal ini denganmu, sangat ingin."

"Oh," aku terkesiap. Mengapa?

Aku berjalan ke sudut ruangan dan menepuk bangku empuk bersandaran tinggi dan menjalankanjemariku di kulit. Ia suka menyakiti wanita. Pikiran itu menekanku.

"Kau sadis?"

"Aku seorang Dominan." Mata abu-abunya membakar, tajam.

"Apa artinya itu?" Bisikku.

185

"Artinya aku ingin kau rela menyerahkan diri padaku, dalam segala hal."

Aku mengerutkan kening padanya saat aku mencoba untuk memahami pikiran itu.

"Mengapa aku melakukan itu?"

"Untuk menyenangkan aku," bisiknya sambil memiringkan kepalanya ke satu sisi, dan aku melihathantu tersenyum.

Menyenangkan dia! Dia ingin aku menyenangkannya!

Aku pikir mulutku menganga. Menyenangkan Christian Grey. Dan aku menyadari, pada saat itu, bahwaya, itulah yang ingin kulakukan. Aku ingin dia menjadi sangat senang denganku. Ini sebuahpengungkapan.

"Ini istilah yang sangat sederhana, aku ingin kau berkeinginan menyenangkanku," katanya lembut.

Suaranya memabukkan.

Page 104: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Bagaimana aku melakukannya?" Mulutku kering, dan aku berharap aku punya anggur. Oke, akumengerti sedikit maksudnya menyenangkan, tapi aku bingung dengan dibuatnya kamar penyiksaanElizabeth yang lembut. Apakah aku ingin tahu jawabannya?

"Aku punya aturan, dan aku ingin kau mematuhinya.

186

Itu untuk keuntunganmu dan untuk kesenanganku.

Jika kau ikuti aturan untuk kepuasanku, aku akan menghargaimu. Jika kalau tidak, aku akanmenghukummu, dan kau akan belajar," bisiknya. Aku melirik rak tongkat saat ia mengatakan ini.

"Dan apa hubungannya dengan semua ini?" Aku melambaikan tanganku ke sekeliling ruangan.

"Semua merupakan bagian dari paket insentif. Baik penghargaan dan hukuman."

"Jadi kau akan menunjukkkan kejengkelanmu dengan mengerahkan keinginanmu atas diriku."

"Ini tentang memperoleh kepercayaan dan rasa hormatmu, sehingga kau akan membiarkan akumemperoleh keinginanku atas dirimu.

Aku akan memperoleh banyak sekali kesenangan, kegembiraan, bahkan dalam penyerahanmu. Semakinsering kau patuh, semakin besar kebahagianku - itu adalah persamaan yang sangat sederhana."

"Oke, apa yang aku peroleh dari semua ini?"

Dia mengangkat bahu dan terlihat hampir meminta maaf.

"Aku," katanya singkat.

Oh. Christian menggaruk tangan ke rambutnya saat 187

ia menatap ke arahku.

"Kau tidak memberikan apa pun, Anastasia,"

bisiknya, putus asa. "Mari kita kembali ke lantai bawah di mana aku bisa berkonsentrasi lebih baik.Ini sangat mengganggu membawamu di sini."

Dia menggenggam tanganku, Dan sekarang aku ragu-ragu untuk menerimanya.

Kate mengatakan ia berbahaya, dia benar. Bagaimana dia tahu? Dia berbahaya untuk kesehatanku,karena aku tahu aku akan mengatakan ya. Dan sebagian dari diriku tak menginginkan itu. Sebagiandiriku lagi ingin lari berteriak dari kamar ini dan semua yang digambarkannya. Aku ingin keluar darisemua ini.

Page 105: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku tak akan menyakitimu, Anastasia." Mata kelabunya memohon, dan aku tahu ia bicara benar.

Aku mengambil tangannya, dan dia membawaku keluar dari pintu.

"Jika kau menyetujui, ayo aku tunjukkan." Alih-alih turun ke lantai bawah, dia ternyata belok kanansetelah keluar dari ruang bermain, sambil ia mengatakannya, dan turun koridor. Kami melewatibeberapa pintu sampai tiba di ujung. Terdapat kamar tidur dengan ranjang yang besar, serba putih ...

semuanya, perabot, dinding, ranjang. Tampak bersih dan dingin namun dengan pemandangan yangpaling indah dari Seattle melalui dinding kaca.

188

"Ini akan menjadi kamarmu. Kau bisa menghiasnya seperti yang kau inginkan, memiliki apa pun yangkau suka di sini."

"Kamarku? Kau mengharapkan aku untuk pindah? "

Aku tak bisa menyembunyikan kengerian dalam suaraku.

"Tidak setiap hari. Hanya hari Jumat malam sampai Minggu. Kita harus berunding dan bicara tentangsemua ini. Jika kau ingin melakukan ini," tambahnya, suaranya tenang dan ragu-ragu.

"Aku akan tidur di sini?"

"Ya."

"Tidak denganmu."

"Tidak Aku bilang, aku tidak tidur dengan siapa pun, kecuali kamu, saat kamu terbius denganminuman."

Sorot matanya menegur.

Aku menekan mulut dengan garis keras. Inilah yang aku tak bisa pahami. Jenis kepedulian Christian,yang menyelamatkan aku dari mabuk dan

memelukku dengan lembut sementara aku muntah ke azalea, dan monster yang memiliki cambuk danrantai di ruangan khusus.

"Di mana kamu tidur?"

189

"Kamarku di lantai bawah. Ayo, Kau pasti lapar."

"Aneh, aku tampaknya telah kehilangan nafsu makanku," gumamku kesal.

Page 106: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kau harus makan, Anastasia," dia menasihati dan menggenggam tanganku, membawaku kembali kelantai bawah.

Kembali di ruang yang sangat besar, aku dipenuhi dengan keraguan yang dalam. Aku di tepi jurang,dan aku harus memutuskan apakah ya atau tidak untuk melompat.

"Aku sepenuhnya sadar bahwa ini adalah jalan gelap aku menuntunmu ke dalamnya, Anastasia, tapiaku benar-benar ingin kau berpikir tentang hal ini. Kamu pasti memiliki beberapa pertanyaan,"katanya saat ia mengitari area dapur, melepaskan tanganku.

Aku punya pertanyaan. Tapi di mana untuk memulainya?

"Kamu sudah menandatangani perjanjianmu, Kau dapat bertanya apapun yang kau inginkan, dan akuakan menjawab."

Aku berdiri di bar sarapan mengawasinya saat ia membuka lemari es dan mengeluarkan sepiring kejuyang berbeda dengan dua ikat besar anggur hijau dan merah. Ia menata piring di atas meja dapur danhasil potongan sebuah baguette Prancis.

190

"Duduklah." Dia menunjuk ke salah satu kursi bar di bar sarapan, dan aku menuruti perintahnya. Jikaaku setuju melakukan ini, aku harus membiasakan diri.

Aku menyadari bahwa dia suka memerintah sejak aku bertemu dengannya.

"Kau menyebutkan dokumen."

"Ya."

"Dokumen apa?"

"Nah, selain dari perjanjian, kontrak mengatakan apa yang kita akan dan tidak akan lakukan. Aku inginkau tahu batasmu, dan Kau perlu tahu batasku. Ini adalah dasar suka sama suka, Anastasia. "

"Dan jika aku tidak ingin melakukan ini?"

"Itu tak apa," katanya hati-hati.

"Tapi kita tak akan memiliki semacam hubungan?"

aku bertanya.

"Tidak"

"Kenapa?"

Page 107: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ini satu-satunya jenis hubungan yang aku minati."

"Kenapa?"

191

Dia mengangkat bahu.

"Ini diriku."

"Bagaimana kau bisa menjadi seperti ini?"

"Mengapa ada orang yang seperti itu? Itu agak sulit untuk menjawab. Mengapa beberapa orang sukakeju dan orang lain membencinya? Apakah kau suka keju?

bu Jones - pengurus rumahku - telah meninggalkan ini untuk makan malam." Dia mengambil beberapapiring putih besar dari lemari dan menempatkan satu di depanku.

Kita bicara tentang keju ... sialan.

"Aturan apa darimu yang harus aku ikuti?"

"Aturannya tertulis. Kita akan membahasnya setelah kita makan."

Makanan. Bagaimana aku bisa makan sekarang?

192

"Aku benar-benar tak lapar," bisikku.

"Kau harus makan," katanya singkat. Christian yang dominan, semuanya jelas.

"Apakah kau ingin segelas anggur?"

"Ya, terima kasih."

Dia menuangkan anggur ke dalam gelasku dan duduk di sampingku. Aku meneguk tergesa-gesa.

"Jangan sungkan makannya, Anastasia."

Aku mengambil seikat kecil anggur. Kalau ini aku bisa memakannya. Dia menyipitkan matanya.

"Kau seperti ini sudah cukup lama?" Aku bertanya.

"Ya."

"Apakah mudah untuk menemukan wanita yang mau melakukan ini?"

Page 108: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia mengangkat alis ke arahku.

"Kau akan kagum," katanya datar.

"Lalu mengapa aku? Aku benar-benar tak paham."

"Anastasia, aku sudah bilang padamu. Ada sesuatu tentangmu. Aku tak bisa meninggalkanmusendirian."

193

Dia tersenyum ironis. "Aku seperti ngengat mengejar api." Suaranya menjadi berat. "Aku benar-benarsangat menginginkanmu, terutama sekarang, saat kau menggigit bibirmu lagi." Dia mengambil napaspanjang dan menelan.

Perutku jungkir balik - dia ingin aku ... dengan cara yang aneh, benar, tapi pria tampan, asing, aneh inimenginginkan aku.

"Aku pikir kau memiliki pandangan yang terbalik."

Aku mengomel. Aku ngengat dan ia adalah nyala api, dan aku akan terbakar. Aku tahu.

"Makan!"

"Tidak Aku belum menandatangani apa pun, jadi aku pikir aku akan bertahan dengan kebebasankuuntuk sedikit lebih lama, jika tu tak masalah denganmu."

Matanya melembutkan, dan bibirnya tersenyum.

"Terserah kau, Miss Steele."

"Berapa banyak wanita?" aku melontarkan pertanyaan, aku begitu penasaran.

"Lima belas."

Oh ... tak sebanyak yang kupikirkan.

"Untuk jangka waktu yang lama?"

194

"Beberapa dari mereka, ya."

"Apakah kau pernah menyakiti seseorang?"

"Ya."

Sialan.

Page 109: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Parah?"

"Tidak"

"Akankah kau menyakitiku?"

"Apa maksudmu?"

"Secara fisik, akankah kau menyakitiku?"

"Aku akan melakukan ketika kau meminta, dan mungkin akan menyakitkan."

Aku merasakan sedikit lemas. Aku meneguk anggur lagi. Alkohol - ini akan membuatku tambah berani.

"Pernahkah kau dipukuli?" Tanyaku.

"Ya."

Oh ...itu mengejutkanku. Sebelum aku bisa menanyainya lebih jauh, dia menyela jalan pikiranku.

195

"Mari kita bahas ini di ruang kerjaku. Aku ingin menunjukkan sesuatu."

Sangat sulit untuk diproses. Di tempat ini aku punya pikiran yang bodoh bahwa aku akanmenghabiskan malam yang gairahnya tak tertandingi di ranjang pria ini, dan kami melakukan negosiasiperjanjian yang mengerikan.

Aku mengikutinya ke ruang kerjanya, ruang yang luas dengan jendela di atas yang terbuka keluar kebalkon. Dia duduk di meja, aku mengikuti dengan duduk di kursi kulit di depannya, dan mengulurkanselembar kertas.

"Ini adalah aturan. Aturannya mungkin bisa dirubah.

Aturan ini bagian dari kontrak, yang dapat kau miliki. Bacalah aturan dan mari kita bahas."

Page 110: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

ATURAN

Yang harus dipatuhi:

Submisiv akan mematuhi setiap instruksi yang diberikan oleh dominan langsung tanpa ragu ataukeengganan dan dengan cara yang cepat. Submisiv akan menyetujui pada semua aktivitas seksual yangdianggap cocok dan menyenangkan dengan dominan kecuali aktivitas yang diuraikan dalam batasanyang keras (Lampiran 2). Dia (wanita) akan melakukannya dengan penuh semangat dan tanpa ragu.

196

Tidur:

Submisiv akan memastikan dia mendapatkan minimal tujuh jam tidur per malam ketika ia tidakbersama dengan Dominan.

Makanan:

Submisiv makan secara teratur untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan dari daftar resep makanan(Lampiran 4). Submisiv tidak akan makan camilan di antara waktu makan, kecuali buah.

Pakaian:

Saat bersama dominan, Submisiv akan mengenakan pakaian yang disetujui oleh Dominan. Dominanakan menyediakan anggaran pakaian untuk Submisiv, Submisiv akan memakainya. Dominan akanmenemani Submisiv membeli pakaian dengan kegunaan khusus. Jika Dominan sangat

menginginkan, Submisiv harus mempercantik diri sesuai keinginan Dominan, ketika Dominan hadirdan waktu yang lain yang Dominan anggap sesuai.

Kebugaran:

Dominan harus menyediakan Submisiv pelatih pribadi empat kali seminggu setiap sesi selama satujam pada waktu yang disepakati bersama antara pelatih pribadi dan Submisiv. Pelatih pribadi akanmelaporkan kepada Dominan tentang kemajuan Submisiv.

Kebersihan Pribadi / Kecantikan:

Submisiv akan menjaga kebersihan diri dan 197

mencukur dan atau melakukan wax setiap waktu.

Submisiv akan mengunjungi salon kecantikan yang dominan pilih dan waktunya yang akan ditentukanoleh dominan, dan menjalani perawatan apa pun yang dilihat cocok oleh dominan.

Keselamatan Pribadi:

Page 111: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Submisiv tidak akan minum berlebihan, merokok, menggunakan obat-obatan terlarang atau tidakmenempatkan dirinya dalam kondisi berbahaya.

Kualitas pribadi:

Submisiv tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan orang lain selain dengan Dominan .Submisiv harus bersikap hormat dan sopan setiap saat.

Dia harus menyadari bahwa perilakunya adalah refleksi langsung dari Dominan. Dia harusbertanggung jawab atas semua kejahatan, kesalahan dan perilaku buruk yang dilakukan saat tidakdengan Dominan.

Gagal mematuhi seperti yang tertera di atas akan berakibat pada hukuman seketika, sifatnya akanditentukan oleh Dominan.

Sialan.

"Batas yang rumit?" Aku bertanya.

"Ya. Apa yang tak akan kau lakukan, apa yang tak akan aku lakukan, kita perlu menetapkan dalam 198

perjanjian kita."

"Aku tak yakin tentang menerima uang untuk biaya pakaian. Rasanya salah." Aku bergerak gelisah,kata

'pelacur' berputar di kepalaku.

"Aku ingin memberikan uang padamu, izinkan aku membelikanmu beberapa pakaian. Mungkin akuperlu kau menemaniku untuk berbagai acara, dan aku ingin kau berpakaian dengan baik. Aku yakingajimu, saat kau mendapatkan pekerjaan, tak akan mencakup jenis pakaian yang aku inginkan untuk kaupakai."

"Aku tak harus memakainya saat aku tidak bersamamu?"

"Tidak"

"Oke." Pikirkan itu hanya sebagai seragam.

"Aku tak ingin olah raga empat kali seminggu."

"Anastasia, aku ingin kau lentur, kuat dan berstamina. Percayalah, kau perlu olah raga." "Tapitentunya tak perlu empat kali seminggu, bagaimana kalau tiga kali?"

"Aku ingin kau melakukan empat kali."

"Aku pikir ini adalah negosiasi?"

Page 112: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia mengerutkan bibirnya padaku.

199

"Oke, Miss Steele, aturan bisa dirubah. Bagaimana satu jam dalam tiga hari dan satu hari selamasetengah jam?"

"Tiga hari, tiga jam. Aku mendapat kesan kau akan membuatku tetap terolah raga saat aku di sini."

Dia tersenyum nakal, dan matanya bersinar seolah-olah lega. "Oke, aku setuju. Kau yakin tak inginmagang di perusahaanku? Kau seorang negosiator yang baik."

"Tidak, aku tak berpikir itu ide yang bagus." Aku menatap aturannya. Melakukan wax! Wax apa?

Semuanya? Ugh.

"Jadi, batasan-batasan. Inilah milikku. "Dia mengulurkan sepotong kertas.

Page 113: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Batas Kekerasan

Tidak ada tindakan yang melibatkan api Tidak ada tindakan yang melibatkan buang air kecil ataubuang air besar dan produk-produknya. Tidak ada tindakan yang melibatkan jarum, pisau, menusuk,atau darah. Tidak ada tindakan yang berhubungan dengan instrumen medis ginekologi Tidak adatindakan melibatkan anak-anak atau 200

hewan

Tidak ada tindakan yang akan meninggalkan suatu bekas permanen pada kulit. Tidak ada tindakanyang melibatkan sesak napas

Ugh. Dia pasti yang menuliskan ini! Tentu saja -

sejujurnya semua ini terlihat sangat masuk akal dan anehnya, perlu ... setiap orang yang waras takakan mau terlibat dalam hal semacam ini kan?

Meskipun sekarang aku merasa sedikit mual.

"Apakah ada sesuatu yang ingin kau tambahkan?"

Tanyanya dengan ramah.

Sialan. Aku tak tahu. Aku benar-benar bingung. Dia menatapku dan keningnya berkerut.

"Apakah ada sesuatu yang kau tak ingin lakukan?"

"Aku tak tahu."

"Apa maksudmu kau tak tahu?"

Aku menggeliat tak nyaman dan menggigit bibirku.

"Aku belum pernah melakukan hal seperti ini."

"Nah, ketika kau melakukan hubungan seks, ada sesuatu yang tak kau sukai?"

201

Untuk pertama kali, sepertinya aku merasa malu sekali.

"Kau dapat memberitahuku, Anastasia. Kita harus jujur satu sama lain atau ini tak akan berhasil."

Aku menggeliat tak nyaman lagi dan menatap jariku tersimpul.

"Katakan padaku," perintah dia.

Page 114: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Yah ... Aku belum pernah berhubungan seks sebelumnya, jadi aku tak tahu." Suaraku lirih. Akumengintip ke arahnya, dan dia menatapku, mulutnya terbuka, beku, dan pucat - benar-benar pucat.

"Belum pernah?" Bisiknya.

Aku menggelengkan kepala.

"Kau masih perawan?" dia menghembuskan nafas.

Aku mengangguk, memerah lagi. Dia menutup matanya dan sepertinya berusaha menghitung sampaisepuluh. Saat ia membuka matanya, dia marah, melotot ke arahku.

"Mengapa kau tak memberitahuku?" Ia menggeram.

202

Christian membawa kedua tangannya ke rambutnya dan berjalan mondar-mandir di ruang kerjanya.

Kedua tangannya – dua kali lipat jengkel. Sepertinya pengendalian dirinya yang kuat tampak sedikitmerosot.

"Aku tidak mengerti mengapa kau tak memberi tahuku," protesnya padaku.

"Topiknya tak pernah muncul dalam obrolan kita.

Aku tidak memiliki kebiasaan mengungkapkan status seksualku pada semua orang yang aku temui.

Maksudku, kita hampir tak mengenal satu sama lain." Aku menatap tanganku. Mengapa aku merasabersalah? Mengapa dia begitu marah? Aku mengintip ke arahnya.

"Yah, kau tahu banyak tentangku sekarang," bentak dia, menekan mulutnya menjadi garis keras. "Akutahu kau tidak berpengalaman, tapi perawan!"

Katanya seperti kata-kata yang kotor. "Sialan, Ana, aku hanya menunjukkan padamu," ia mengeluh.

"Semoga Tuhan memaafkan aku. Pernahkah kau dicium, selain olehku?"

"Tentu saja aku pernah." Aku mencoba untuk terlihat tersinggung. Oke ... mungkin dua kali.

"Dan seorang pria muda yang baik belum pernah membuatmu jatuh cinta? Aku tak mengerti. Kau duapuluh satu tahun, hampir dua puluh dua. Kau cantik." Dia mengusap tangannya ke rambutnya lagi.

203

Bagus. Aku memerah karena gembira. Christian Grey menganggapku cantik. Aku simpul jemarikusecara bersamaan, menatapnya dengan keras, mencoba menyembunyikan senyum konyolku. Mungkindia rabun, alam bawah sadarku telah membangunkan orang yg berjalan sambil tidur. Di mana dia saat

Page 115: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

aku membutuhkannya?

"Dan kau serius membahas apa yang aku inginkan, padahal kau belum memiliki pengalaman." Keduaalisnya menyambung. "Bagaimana kau bisa menghindari seks? Aku mohon ceritakan padaku."

Aku mengangkat bahu.

"Benar-benar Tak ada seorangpun, percayalah."

Muncul untuk digesek, hanya denganmu. Dan kau ternyata seorang monster. "Mengapa kau begitumarah padaku?" Bisikku.

"Aku tak marah padamu, aku marah dengan diriku sendiri. Aku menduga ... " Dia mendesah. Diamenganggap aku cerdik dan kemudian menggeleng.

"Apakah kau ingin pergi?" Tanyanya, suaranya melembut.

"Tidak, kecuali kau ingin aku pergi," bisikku. Oh tidak ... aku tak ingin pergi.

"Tentu saja tidak. Aku suka kau di sini." Dia mengernyit saat ia mengatakan ini dan kemudian 204

melirik jam tangannya. "Sekarang sudah malam."

Dan dia menoleh ke arahku.

"Kau menggigit bibirmu." Suaranya serak, dan dia menatapku curiga.

"Maaf."

"Jangan meminta maaf. Hanya saja aku ingin menggigitnya juga."

Aku terkesiap ... bagaimana bisa dia mengatakan hal-hal seperti itu padaku dan tak mengharapkan akuterpengaruh.

"Ayo," bisiknya."

"Apa?"

"Kita akan meluruskan situasi sekarang."

"Apa maksudmu? Situasi apa? "

"Situasimu. Ana, aku akan bercinta denganmu, sekarang."

"Oh." Lantainya telah menjauh. Aku sebuah situasi.

Aku menahan napas.

Page 116: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Itupun jika kau menginginkan, maksudku, aku tak ingin memaksakan keberuntunganku."

"Kupikir kau tidak melakukan ML. Aku pikir kau 205

hanya suka sex yang keras," Aku menelan ludah, Mulutku tiba-tiba kering.

Dia menyeringai jahat, pengaruhnya sampai ke bawah ....disana.

"Aku bisa membuat perkecualian, atau mungkin menggabungkan keduanya, kita lihat saja. Aku benar-benar ingin bercinta denganmu. Ayo ke tempat tidur denganku. Aku ingin perjanjian kita berjalan,tetapi kau benar-benar harus paham beberapa ide tentang apa yang sedang kau lakukan. Kita bisamulai pelatihanmu malam ini - dasar-dasarnya. Maksudku ini tidak berarti aku telah menjadi terlalusentimentil, ini hanya sarana untuk mencapai tujuan, tapi satu yang aku inginkan, dan mudah-mudahankamu juga."

Tatap tajam mata abu-abunya.

Aku memerah ... oh ... keinginanku akan menjadi kenyataan.

"Tapi aku belum melakukan semua hal yang kau minta dari daftar peraturan itu." Suaraku mendesahragu-ragu.

"Lupakan peraturan. Lupakan semua detail itu untuk malam ini. Aku menginginkanmu. Aku

menginginkanmu sejak kau jatuh ke kantorku, dan aku tahu kau ingin aku. Kamu tak akan duduk di sinidengan tenang membahas hukuman dan batasan kekerasan jika kau tidak ingin juga. Tolong, Ana,habiskan malam denganku." Dia menahan tangannya 206

padaku. Matanya yang cerah, sungguh-sungguh ...

bersemangat, dan aku meletakkan tanganku padanya.

Dia menarikku ke dalam pelukannya hingga aku bisa merasakan panjang tubuhnya terhadapku,tindakan cepat ini membuatku terkejut. Ia menjalankan jari-jarinya ketengkuk leherku, kuncirkubergerak di sekitar pergelangan tangannya, dan dengan lembut menarikku jadiku dipaksa melihat kearahnya. Dia menatapku.

"Kau adalah seorang wanita muda yang berani,"

bisiknya. "Aku kagum padamu."

Kata-katanya seperti alat pembakar; darahku terbakar. Dia membungkuk dan mencium bibirku denganlembut, dan dia mengisap bibir bawahku.

"Aku ingin menggigit bibir ini," bisiknya didepan mulutku, dengan hati-hati dia merenggut dengangiginya. Aku mengerang, dan dia tersenyum.

Page 117: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku mohon Ana, ijinkan aku bercinta denganmu."

"Ya," bisikku, karena itulah mengapa aku di sini.

Senyumnya penuh kemenangan saat ia melepaskanku dan mengambil tanganku dan menuntunku

menembus apartemennya.

Kamar tidurnya sangat luas. langit-langitnya tinggi, dari jendela dapat memandang keluar kerlipcahaya dari ketinggian kota Seattle.

207

Dindingnya putih, dan perabotan berwarna biru pucat. Tempat tidurnya sangat besar dan sangatmodern, terbuat dari kayu abu-abu yang keras, seperti kayu apung, empat tiang, tapi tak ada kanopi.

Di atas dinding ada lukisan pemandangan laut yang menakjubkan.

Aku gemetar seperti selembar daun. Inilah. Akhirnya, setelah sekian lama, aku akan melakukannya,tidak lain dengan Christian Grey. Napasku tersengal-sengal, dan aku tak bisa mengalihkan pandangandari dia.

Dia melepaskan jam tangannya dan meletakkannya di atas sebuah lemari laci yang sepadan dengantempat tidur, dan membuka jaket, menempatkannya di kursi. Dia mengenakan kemeja putih linen dancelana jins.

Dia sangat tampan. Rambut tembaga gelapnya berantakan, bajunya keluar dari celana - mata abu-abunya tegas dan mempesona. Dia melepaskan sepatu Converse dan meraih kaus kakinya keluar satupersatu. Kaki Christian Grey ... wow ... ada apa dengan kaki telanjang? Berbalik, dia menatap kearahku, ekspresinya lembut.

"Aku berasumsi kau tidak minum pil."

Apa! Sial.

"Aku tidak berpikir tentang itu." Dia membuka laci 208

atas dan mengambil sebungkus kondom.

Dia menatap ke arahku dengan penuh perhatian.

"Untuk persiapan," bisiknya. "Apakah kau ingin tirai ditutup?"

"Aku tak peduli." Bisikku. "Kupikir kau tak membiarkan siapa pun tidur di tempat tidurmu."

"Siapa bilang kita akan tidur?" Gumannya pelan.

Page 118: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oh." Sial.

Dia berjalan perlahan ke arahku. Percaya diri, seksi, mata menyala, dan hatiku mulai berdebar-debar.

Darahku terpompa ke seluruh tubuhku. Gairah, kental dan panas, berkumpul diperutku. Dia berdiri didepanku, menatap ke dalam mataku. Dia begitu sexy.

"Ayo lepaskan jaketnya, boleh?" Katanya lembut, dan menarik kerah jaketku dengan lembut danmelepaskannya dari bahuku. Dia meletakkannya di kursi.

"Apakah kau tahu betapa aku sangat menginginkanmu, Ana Steele?" Bisiknya. Napasku Memburu. Akutak bisa mengalihkan tatapan darinya. Jari-jarinya menyentuh dengan lembut dari pipi ke daguku.

"Apakah kau tahu apa yang akan aku lakukan padamu?" Ia menambahkan, membelai daguku.

209

Otot-ototku yang terdalam, paling gelap menegang penuh kenikmatan.

Kepedihan yang begitu manis dan tajam. Aku ingin memejamkan mataku, tapi aku terhipnotis olehmata abu-abunya menatap sangat kuat kedalam mataku.

Membungkuk ke bawah, dia menciumku. Bibirnya menuntut, tegas dan lambat, menyatu denganku. Diamulai membuka kancing kemejaku sambil memberi ciuman di rahang, daguku, dan sudut-sudutmulutku.

Perlahan-lahan ia melepaskan dariku dan membiarkan jatuh ke lantai. Dia berdiri kembali danmenatap ke arahku. Aku memakai bra biru muda berenda yang pas sempurna. Syukurlah.

Oh, Ana," dia bernafas. "Kau memiliki kulit paling indah, putih dan mulus. Aku ingin mencium setiapinci kulit itu."

Mukaku memerah. Oh ... Mengapa dia mengatakan dia tidak bisa bercinta? Aku akan melakukanapapun yang dia inginkan. Dia merenggut ikat rambutku, melepasnya, dan mendesah, saat rambutkuterurai di bahuku.

"Aku suka rambut cokelat," bisiknya, dan tangannya membelai rambutku, memegang kedua sisikepalaku.

Ciumannya menuntut, lidah dan bibirnya membujukku. Aku mengerang, dan lidahku mencobamenerimanya. Dia meletakkan tangannya

melingkariku dan menarikku ke tubuhnya, sambil 210

meremas erat-erat. Satu tangannya masih di rambutku, satunya lagi turun dari punggung ke pinggangdan sampai bokongku. Tangannya membelai dengan lembut bokongku dan meremasnya dengan lembut.

Page 119: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia menahanku di pinggulnya, dan aku merasakan ereksinya, dan dia bersemangat mendorong kedalam diriku.

Aku mengerang sekali lagi ke dalam mulutnya. Aku hampir tak dapat menguasai perasaan liar atauapakah hormon ini meluap di sekujur tubuhku. Aku menginginkannya amat tidak senonoh.

Mencengkeram lengan atasnya, aku merasakan ototnya, dia cukup kuat ... berotot. Dengan ragu-ragu,aku menggerakkan tanganku ke wajah dan ke rambutnya. Ya ampun. Rambutnya sangat lembut, takberaturan. Aku menariknya dengan lembut, dan dia mengerang.

Dia mendorongku pelan-pelan ke tempat tidur, sampai aku merasa di belakang lututku. Aku pikir diaakan menindihku, tapi tenyata tidak. Melepasku, tiba-tiba dia berlutut. Dia meraih pinggulku dengankedua tangannya dan lidahnya berjalan di sekitar pusarku, kemudian dengan lembut menggigitsepanjang pinggulku, perut lalu di sisi pinggulku yang lain.

"Ah," aku mengerang.

211

Melihat dia berlutut di depanku, merasakan mulutnya ditubuhku itu begitu tak terduga, dan panas.Tanganku tetap di rambutnya, menarik lembut saat aku mencoba untuk menenangkan pernapasankuyang terlalu cepat. Dia menatap ke arahku melalui bulu mata, mata abu-abunya terbakar. Tangannyamenjangkau dan mencoba melepas jeansku, dan dengan perlahan menarik ritsleting ke bawah.

Tanpa mengalihkan pandangan dariku, tangannya bergerak di balik pinggang dan mengusap bokongku.

Tangannya meluncur perlahan ke bokong lalu ke pahaku, melepas jeansku. Aku tak bisa berpaling. Diaberhenti dan menjilati bibirnya, tak pernah melepas tatapan matanya. Dia membungkuk kedepan,mencium ke puncak di antara kedua pahaku. Aku merasakan dia.

Disana.

"Baumu wangi," bisiknya dan menutup matanya, ekspresi kenikmatan sangat jelas di wajahnya, danaku praktis mengejang. Dia mencapai ke atas dan menarik selimut dari tempat tidur, kemudianmendorongku dengan lembut sehingga aku jatuh ke kasur.

Masih berlutut, ia mencengkeram kakiku dan Membuka Converseku, sambil melepaskan sepatu dankaus kakiku. Aku mengangkat diri pada sikuku untuk melihat apa yang dia lakukan. Aku terengah-engah ...

menginginkannya. Dia mengangkat tumit kakiku dan 212

mengelus jempol kaki sampai punggung kakiku. Ini hampir menyiksa, tapi aku merasa gerakan itubergema di selangkanganku. Aku terkesiap. Tidak mengalihkan tatapannya padaku, sekali lagi iamencium sepanjang punggung kakiku dan kemudian menggigitnya. Sial. Aku merintih ... bagaimana akubisa merasakan hal ini. Disana. Aku jatuh kembali ke tempat tidur, merintih. Aku mendengar tawanyayang lembut.

Page 120: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oh, Ana, apa yang aku bisa lakukan padamu,"

bisiknya. Dia melepas sepatu dan kaus kakiku yang lain, kemudian berdiri dan membuka jeansku. Akuberbaring di tempat tidurnya hanya mengenakan bra dan celana dalam, dan dia menatapku.

"Kau sangat cantik, Anastasia Steele. Aku tak sabar untuk berada di dalammu."

Ya ampun. Kata-katanya begitu menggoda. Dia mengambil napas panjang.

"Tunjukkan bagaimana kau memuaskan dirimu sendiri."

Apa? Aku mengerutkan kening.

"Jangan malu-malu, Ana, tunjukkan," bisiknya.

Aku menggelengkan kepala.

" Aku tak tahu apa maksudmu." Suaraku serak. Aku 213

hampir tidak mengenalinya, berpadu dengan gairah.

"Bagaimana kau membuat dirimu orgasme? Aku ingin melihat."

Aku menggelengkan kepala.

" Aku tak tahu," gumamku. Dia mengangkat alisnya, heran sejenak, dan matanya menjadi gelap, dandia menggeleng tak percaya.

"Yah, kita harus melihat apa yang dapat kita lakukan tentang itu." Suaranya lembut, penuh tantangan,ancaman sensual terasa nikmat. Dia Membuka kancing celana jinsnya dan perlahan menarik celana kebawah, matanya menatapku sepanjang waktu. Dia membungkuk di atasku dan, memegang keduapergelangan kakiku, cepat menyentak kakiku terpisah dan merangkak ke tempat tidur di antara keduakakiku. Ia melayang di atasku. Aku menggeliat dengan kebutuhan.

"Jangan bergerak," bisiknya, lalu ia membungkuk dan mencium bagian dalam pahaku, jalur ciumankeatas, diatas bahan berenda tipis celana dalamku, menciumku.

Oh ... aku tidak bisa diam. Bagaimana aku bisa tak bergerak? Aku menggeliat di bawahnya.

"Kita harus mencari cara agar kau tetap diam, Sayang." Dia mencium sampai perutku, dan lidahnya214

turun ke pusarku. Lalu dia menuju keatas, menciumku di seluruh tubuhku.

Kulitku terbakar. Aku memerah, terlalu panas, terlalu dingin, dan aku mencakar sprei di bawahku.

Dia berbaring di sampingku, dan tangannya meraba naik dari pinggulku, ke pinggangku, dan sampai

Page 121: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

payudaraku. Dia menatap ke arahku, ekspresinya tak terbaca, dan dengan lembut menangkuppayudaraku.

"Punyamu benar-benar sesuai dengan tanganku, Anastasia," gumannya dan memasukkan jaritelunjuknya ke dalam cup bra-ku dan dengan lembut menyentak ke bawah membebaskan payudaraku,rupanya susunan kawat dibawahnya dan kain cup bra-ku menekannya ke atas. Jarinya bergerak kepayudaraku yang lain dan mengulangi proses.

Payudaraku membengkak, dan putingku mengeras di bawah tatapannya. Payudaraku terdorong keatasoleh bra-ku sendiri. "Sangat indah," bisiknya memuji, dan putingku menjadi lebih keras lagi.

Dia meniup sangat lembut pada salah satu saat tangannya bergerak ke payudaraku yang lain, dan ibujarinya perlahan-lahan berputar di putingku, memanjangkannya. Aku merintih, merasakan sensasinikmat sampai ke pangkal pahaku. Aku sangat basah.

Oh ayolah, Batinku memohon saat jemariku menggenggam sprei lebih erat. Bibirnya menghisapputingku yang lain dan ia menariknya. Aku hampir mengejang.

215

"Mari kita lihat apakah kita dapat membuatmu keluar seperti ini," bisiknya, terus melakukan serangatlambat, sensual. Putingku menghasilkan kenikmatan di jari yang trampil dan bibirnya, membuatkuterbakar setiap satu saraf berakhir dalam tubuhku sehingga seluruh tubuhku bernyanyi dengan siksaankenikmatan.

Dia bahkan tak berhenti.

"Oh ... aku mohon," aku menarik kepalaku ke belakang, membuka mulutku saat aku mengerang, kakimenegang. Sialan, apa yang terjadi padaku?

"Mari lepaskan, sayang," bisiknya. Giginya menggigit halus sekeliling putingku, dan ibu jari danjarinya menarik keras, dan aku berantakan di tangannya, tubuhku kejang-kejang dan hancur menjadiribuan keping. Dia menciumku, dalam, lidahnya di mulutku menyerap jeritku.

Oh .....Luar biasa. Sekarang aku tahu kenapa semua orang ribut-ribut membicarakan tentang itu. Diamenatap ke arahku, senyum puas di wajahnya, sementara aku yakin tak lain hanyalah rasa syukur dankagum padaku.

"Kau sangat responsif," dia bernafas. "Kau harus belajar untuk mengendalikannya, dan itu akan jadisangat menyenangkan mengajarimu bagaimana caranya." Dia menciumku lagi.

216

Napasku masih tak teratur saat aku sudah berhenti orgasme. Tangannya bergerak ke bawah pinggang,ke pinggulku, dan kemudian menangkupku, sangat intim

... Astaga. Jarinya menyelinap melalui renda yang halus dan perlahan-lahan berputar di sekitarku –

Page 122: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Disana. Dengan cepat dia menutup matanya, dan napasnya tersendat-sendat.

"Kau begitu nikmat dan basah. Ya Tuhan, aku menginginkanmu." Dia mendorong jarinya dalam diriku,dan aku menjerit saat ia melakukannya lagi dan lagi.. Dia menyentuh klitorisku, dan aku menjeritsekali lagi. Dia mendorong dalam diriku lebih keras dan lebih keras lagi. Aku mengerang.

Tiba-tiba, ia duduk dan melepaskan celana dalamku dan melemparkannya ke lantai. Menarik celanaboxernya, ereksinya berayun bebas. Ya ampun ... Dia meraih ke meja sisi tempat tidurnya dan meraihbungkus foil, dan kemudian ia bergerak di antara kedua kakiku, lalu membukanya.

Dia berlutut dan menarik kondom yang cukup panjang. Oh tidak ... Akankah itu? Bagaimana?

"Jangan khawatir," dia bernafas, menatapku," Kau akan melebar juga." Dia membungkuk, tangannya dikedua sisi kepalaku, jadi dia berada di atasku, menatap kearah mataku, rahangnya terkatup, matanyaterbakar.

Hanya sekarang aku sadar dia masih mengenakan kemejanya.

217

218

"Kau benar-benar ingin melakukan ini?" Tanya dia lembut.

"Ya," Aku memohon.

"Tarik lutut ke atas," ia memerintahkan dengan lembut, dan aku cepat menuruti. "Aku akan bercintadenganmu, Miss Steele," gumam sambil memposisikan kepala ereksinya di jalan masuk kemaluanku."dengan keras," dia berbisik, dan dia menghunjam memasukiku.

"Aargh!" Teriakku saat aku merasakan sensasi cubitan aneh dalam diriku saat ia merobekkeperawananku. Dia diam, menatap ke arahku, matanya cerah penuh kemenangan yang meluap.

Mulutnya terbuka sedikit, dan nafasnya mendengus.

Dia mengerang.

"Kau begitu ketat. Kau oke?"

Aku mengangguk, mataku melebar, tanganku di lengan bawahnya. Aku merasa begitu penuh. Dia tetapdiam, membiarkanku menyesuaikan diri terhadap rasa mengganggu yang luar biasa dari dirinya dalamdiriku.

"Aku akan bergerak, sayang," ia bernafas setelah beberapa saat, suaranya tertahan.

Oh.

Page 123: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

219

Dia meredakan mundur kembali dengan kelambatan yang halus. Dan dia menutup matanya danmengerang, dan menyodok dalam diriku lagi. Aku berteriak untuk kedua kalinya, dan ia berhenti.

"Lagi?" Dia berbisik, suaranya kasar.

"Ya," aku bernapas. Ia melakukannya sekali lagi, dan berhenti lagi.

Aku mengerang. Tubuhku menerima dia ... Oh, aku menginginkan ini.

"Lagi?" Bernafas dia.

"Ya." Ini sebuah permohonan.

Dan ia bergerak, tapi kali ini ia tak berhenti. Dia bergeser ke siku sehingga aku dapat merasakan beratbadannya padaku, menahanku dibawah. Dia bergerak perlahan pada awalnya, menggerakkan dirinyasendiri keluar dan masuk dariku. Dan saat aku menjadi terbiasa dengan perasaan asing itu, pinggulkubergerak ragu-ragu untuk

mengimbanginya.

Dia mempercepat geraknya. Aku mengerang, dan dia bergerak terus, menambah kecepatan, tanpaampun, irama yang tiada henti, dan aku mengikuti, mengimbangi dorongannya. Dia menggenggamkepalaku dengan kedua tangannya dan menciumku 220

keras, giginya menarik di bibir bawahku lagi. Dia sedikit bergeser, dan aku bisa merasakan sesuatuterbangun dalam diriku, seperti sebelumnya. Aku mulai menjadi tegang saat ia mendorong dan terusmenerus. Tubuhku bergetar, terlempar, butir keringatku keluar. Ya ... aku tak tahu jika rasanya akanseperti ini ... tak tahu itu bisa merasa senikmat ini. Pikiranku berhamburan ... hanya ada sensasi ...

hanya dia ... hanya aku ... oh please ... aku menjadi kaku.

"Keluarlah untukku, Ana," bisiknya terengah-engah, dan aku mengurai kata-katanya, meledak disekelilingnya saat aku klimaks dan pecah berkeping-keping di bawahnya. Dan saat ia keluar, iamemanggil namaku, mendorong dengan keras, kemudian menegang saat ia mengosongkan dirinya kedalam diriku.

Aku masih terengah-engah, mencoba untuk memperlambat pernapasanku, jantung berdebar, danpikiranku kacau tak beraturan. Wow ... itu mengagumkan. Aku membuka mata, dan dahinyamenekanku, matanya tertutup, napasnya memburu.

Mata Christian berkedip terbuka dan menatap ke arahku, gelap tapi lembut. Dia masih dalam diriku.

Condong ke bawah, ia dengan lembut menekan ciuman di dahku lalu perlahan-lahan menarik keluardariku.

Page 124: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ooh." Aku meringis belum terbiasa.

221

"Apakah aku menyakitimu?" Christian bertanya saat ia berbaring di sampingku bersandar pada satusiku.

Dia menyelipkan sehelai rambutku yang nyasar di belakang telingaku. Dan aku tersenyum lebar.

"Kau bertanya padaku apa kau menyakitiku?"

"Ironinya tidak hilang padaku," dia tersenyum sinis.

"Serius, apakah kau baik-baik saja?" Matanya intens, menyelidik, bahkan menuntut.

Aku meluruskan badanku disampingnya,

melonggarkan kaki, tulangku seperti jelly, tapi aku santai, sangat santai. Aku menyeringai padanya.Aku tak bisa berhenti nyengir. Sekarang aku tahu apa yang semua orang ribut-ributkan tentang ini.

Dua orgasme ... datang berkeping-keping, seperti siklus berputar pada mesin cuci, wow.

Aku tak tahu apa yang tubuhku mampu lakukan, bisa dimasuki begitu erat dan dilepaskan begitu hebat,begitu memuaskan. Kenikmatan itu tak terlukiskan.

"Kau menggigit bibirmu, dan kau belum menjawabku." Dia mengerutkan kening. Aku menyeringai kearahnya nakal. Dia tampak menggemaskan dengan rambutnya kusut, mata abu-abunya membakarmenyipit, dan serius, ekspresi gelap.

"Aku ingin melakukannya lagi," bisikku. Untuk 222

sesaat,aku pikir aku melihat tampilan sekilas lega di wajahnya, sebelumnya muram, dan dia menatapke arahku dengan mata berkabut.

"Apakah kau mau sekarang, Miss Steele?" Bisiknya datar. Dia membungkuk dan menciumku dengansangat lembut di sudut mulutku. "Makhluk kecil yang menuntut bukankah kau. Berbaliklah."

Aku berkedip padanya sesaat, dan kemudian aku berbalik. Dia melepas kaitan bra-ku dan tangannyamenjalar dari punggung ke bokongku.

"Kau benar-benar memiliki kulit paling indah,"

bisiknya. Dia bergeser sehingga salah satu kakinya mendorong antara kakiku, dan dia setengahberbaring di punggungku. Aku bisa merasakan kancing kemejanya menekan diriku saat iamengumpulkan rambut dari wajahku dan mencium bahuku yang telanjang.

"Mengapa kamu memakai bajumu?" Tanyaku. Dia diam. Seperti mengalah, ia membuka kemejanya,

Page 125: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dan ia berbaring dibelakangku. Aku merasakan kulit hangat terhadapku. Hmm ... rasanya surgawi. Diamemiliki bulu-bulu halus di dadanya, yang menggelitik punggungku.

"Jadi kau ingin bercinta denganku lagi?" Ia berbisik di telingaku, dan dia mulai mencium akumerasakan bulu halus di sekitar telingaku dan ke bawah leherku.

223

Tangannya bergerak ke bawah, membelai

pinggangku, diatas pangkal pahaku, dan ke bawah pahaku ke bagian belakang lututku. Dia mendoronglututku sampai lebih tinggi, dan napasku sesak... oh, apa yang dilakukannya sekarang? Dia bergeser diantara kedua kakiku, menekan punggungku, dan tangannya bergerak ke atas pahaku ke pantatku. Diamembelai pantatku dengan pelan, dan kemudian menjalankan jari-jarinya di antara kedua kakiku.

"Aku akan melakukannya dari belakang, Anastasia,"

bisiknya, dan dengan tangannya yang lain, ia mencengkeram rambutku di tengkuk mengenggam danmenarik lembut, menahanku di tempat. Aku tak bisa menggerakkan kepalaku. Aku terikat di bawahnya,tak berdaya.

"Kau milikku," bisiknya. "Hanya milikku. Jangan lupakan itu." Suaranya memabukkan, kata-katanyamemabukkan, merayu. Aku merasakan ereksinya lagi dipahaku.

Jari yang panjang berputar memijat lembut klitorisku, berputar-putar perlahan. Napasnya yang lembutdi wajahku saat ia perlahan menggigitku di sepanjang rahangku.

"Aromamu memabukkan," dia mencium belakang telingaku. Tangannya menggesekku, berputar-putar.

Refleks, pinggulku berputar, mengikuti gerakan tangannya, saat lonjakan kenikmatan menyiksa melaluidarahku seperti adrenalin.

224

"Tetap diam," perintahnya, suaranya lembut tapi mendesak, dan perlahan-lahan ia memasukkan ibujarinya dalam diriku, berputar-putar, membelai dinding depan vaginaku. Efeknya intensmempengaruhi pikiran - semua energiku

berkonsentrasi pada satu ruang kecil di dalam tubuhku. Aku mengerang.

"Kau menyukai ini?" Tanyanya lembut, giginya menggigit daun telingaku, dan ia mulai melenturkan ibujarinya perlahan, masuk, keluar, masuk, keluar ...

jari-jarinya masih berputar-putar.

Aku memejamkan mata, mencoba bernafas tetap terkontrol, mencoba menyerap sensasi kebingungan,kekacauan yang jari-jarinya berikan padaku, api mengalir melalui tubuhku. Aku mengerang lagi.

Page 126: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kau begitu basah, begitu cepat. Sangat responsif. Oh, Anastasia, aku suka itu. Aku sangatmenyukainya,"

bisiknya.

Aku ingin menegangkan kakiku, tapi tak bisa bergerak. Dia menjepitku ke bawah, menjaga iramakonstan, pelan, dan berputar-putar. Benar-benar indah. Aku mengerang lagi, dan dia bergerak tiba-tiba.

"Buka mulutmu," perintahnya dan menyodorkan ibu jarinya di mulutku. Mataku terbuka lebar,berkedip liar.

225

"Lihat bagaimana kau rasanya," ia bernafas di telingaku. "Hisap sayang." Menekan ibu jarinya dilidahku, dan memasukkan jarinya ke mulutku, mengisap liar. Aku merasakan rasa asin pada ibujarinya dan bau samar logam dari darah. Sial. Ini salah, tapi sialan itu erotis.

"Aku ingin bercinta dengan mulutmu, Anastasia, dan aku segera melakukannya," suaranya serak, kasar,napasnya terputus-putus.

Sial ... bercinta dimulutku! Aku mengerang, dan aku menggigitnya. Dia terengah-engah, dan ia menariklebih ketat rambutku, menyakitkan, jadi aku melepaskan dia.

"Nakal, gadis manis," bisiknya, lalu ke meja samping tempat tidur untuk mengambil bungkus foil.

"Tetaplah diam, jangan bergerak," perintahnya saat ia melepaskan rambutku.

Dia merobek foil sementara aku bernapas keras, darahku menyanyi di pembuluh darahku.

Menunggunya jadi menggairahkan. Dia

membungkuk, badannya menekanku lagi, dan dia meraih rambutku menahan kepalaku supaya takbergerak. Aku tak bisa bergerak. Aku terjebak godaannya, dan dia siap sedia untuk mengambil dirikusekali lagi.

226

"Sekarang kita akan benar-benar melakukannya dengan sangat pelan-pelan, Anastasia," dia bernafas.

Dan dia mendorong pelan-pelan dalam diriku, perlahan, perlahan, sampai dia terkubur di dalamdiriku. Meregang, mengisi, tanpa henti. Rasanya lebih dalam saat ini, nikmat. Aku merintih lagi, dandia sengaja memutar pinggulnya dan menarik kembali, berhenti sejenak, dan kemudian mendorongkembali masuk.

Dia mengulangi gerakan ini lagi dan lagi. Ini membuatku gila - dorongannya dengan sengaja lambat,menggoda, dan perasaan berhenti dan mulai lagi dengan sempurna sangat luar biasa.

Page 127: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kau rasanya sangat nikmat," ia mengerang, dan bagian dalam tubuhku mulai bergetar. Dia menarikkembali dan menunggu.

"Oh tidak, sayang, belum," bisiknya, dan setelah getaran mereda, ia memulai seluruh proses nikmatnyalagi.

"Oh, ayolah," Aku mohon. Aku tak yakin aku bisa menerima lebih banyak lagi. Tubuhku begitu kaku,mendambakan pelepasan.

"Aku ingin kau sakit, sayang," bisiknya, dan ia melanjutkan lagi, siksaan pelan-pelan, mundur, maju.

"Setiap kali kau bergerak besok, aku ingin kau 227

diingatkan bahwa aku sudah pernah di sini. Hanya aku. Kau adalah milikku."

Aku mengerang.

"Ayolah, Christian," bisikku.

"Apa yang kau inginkan, Anastasia? Katakan padaku."

Aku merintih lagi. Dia mencabut keluar dan bergerak masuk perlahan-lahan kembali padaku, memutarpinggulnya sekali lagi.

"Katakan padaku," bisiknya.

"Kamu, ayolah."

Dia meningkatkan irama amat sangat pelan, dan napasnya menjadi lebih tak menentu. Bagian dalamtubuhku mulai semakin cepat, dan Christian meningkatkan iramanya.

"Kau. Begitu. manis," bisiknya diantara setiap dorongan. "Aku. Sangat. Menginginkan. Kamu."

Aku mengerang.

"Kau. Adalah. Milikku. Keluarlah untukku, sayang,"

ia menggeram.

Kata-katanya adalah kehancuranku, saat kritis ditepi 228

jurang. Tubuhku mengejang di sekitarnya, dan aku orgasme, lantang berteriak memanggil namanyadiatas kasur, dan Christian mengikuti dengan dua dorongan tajam, dan dia membeku, menuangkandirinya ke dalam diriku saat ia menemukan pelepasannya. Dia ambruk di atasku, wajahnya dirambutku.

"Ya ampun. Ana," dia bernafas. Dia menarik keluar dariku dengan segera dan berguling ke samping

Page 128: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tempat tidur. Aku menarik lutut sampai ke dadaku, benar-benar letih, dan segera tertidur atau pingsankelelahan.

Saat aku bangun, ini masih gelap. Aku tak tahu berapa lama aku tertidur. Aku berbaring di bawahselimut, dan aku merasa sakit, sakit secara nikmat.

Christian tak terlihat. Aku duduk, menatap pemandangan kota di depanku. Ada sedikit cahaya diantara gedung pencakar langit, dan ada bisikan fajar di timur. Aku mendengar musik. Irama gembiradari piano, sebuah ratapan sedih, merdu. Karya Bach, aku pikir, tapi aku tak yakin.

Aku membungkus tubuhku dengan selimut dan diam-diam berjalan menyusuri koridor menuju ruangbesar.

Christian duduk di depan piano, benar-benar tenggelam dalam musik yang dia mainkan.

Ekspresinya sedih dan kesepian seperti musiknya.

Permainannya menakjubkan. Bersandar ke dinding di pintu masuk, Aku mendengarkan denganterpesona.

229

Dia seperti seorang musisi yang handal. Dia duduk telanjang, tubuhnya bermandikan cahaya hangatdisinari oleh lampu yang berdiri sendiri di samping piano. Dengan sisa ruangan besar dalamkegelapan, ini seperti dia berada terisolasi di kolam kecilnya sendiri dari cahaya, tak tersentuh...kesepian, didalam gelembung.

Aku diam-diam berjalan ke arahnya, tertarik oleh musik melankolis yang indah. Aku terpesonamenonton jari yang panjang terampil saat menemukan dan dengan lembut menekan tuts, berpikirbagaimana jari-jari yang sama telah dengan ahli meraba dan membelai tubuhku. Mukaku memerah danterkesiap pada ingatan itu dan menekan pahaku bersama-sama. Ia mendongak, mata tak terduga abu-abunya terang, ekspresinya tak terbaca.

"Maaf," bisikku. "Aku tak bermaksud mengganggumu."

Sebuah kerutan terlihat di wajahnya.

"Tentunya, aku harus mengatakan itu padamu,"

bisiknya. Ia selesai bermain dan meletakkan tangannya di kakinya.

Aku perhatikan sekarang bahwa dia memakai celana piyama. Jarinya menyisir rambutnya dan berdiri.

Celananya menggantung dari pinggul, dengan cara itu 230

... oh. Mulutku kering saat ia berjalan dengan santai dari piano ke arahku. Ia memiliki bahu lebar,pinggang kecil, dan otot perutnya membentuk riak saat ia berjalan. Dia benar-benar menakjubkan.

Page 129: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kau harusnya di tempat tidur," ia memperingatkan.

"Melodi yang indah. Karya Bach? "

"Disalin oleh Bach, tapi aslinya oboe concerto oleh Alessandro Marcello."

"Itu indah, tapi sangat sedih, seperti melodi melankolis."

Bibirnya dengan khas setengah tersenyum.

"Tidur," ia memberi perintah. "Kau akan kelelahan besok pagi."

"Aku terbangun dan kau tak ada."

"Aku sulit tidur, dan aku tak terbiasa tidur dengan siapa pun," bisiknya. Aku tak bisa membayangkansuasana hatinya. Dia tampaknya sedikit putus asa, tapi sulit untuk mengatakan dalam kegelapan.

Mungkin masih terbawa melodi yang dimainkannya.

Dia melingkarkan tangannya di tubuhku dan dengan lembut mengantarku kembali ke kamar tidur.

"Berapa lama kau sudah bermain? Kamu bermain sangat indah. "

231

"Sejak aku berusia enam tahun."

"Oh." Christian sebagai seorang anak enam tahun ...

pikiranku memunculkan gambar seorang anak, cakep berambut tembaga kecil dengan mata abu-abudan hatiku meleleh - anak kecil yang suka musik sedih.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanyanya saat kita kembali berada di kamar. Dia menyalakan lampusamping.

"Aku baik."

Kami berdua melirik tempat tidur pada saat yang sama. Ada darah pada sprei - bukti hilangnyakeperawananku. Mukaku memerah, malu, menarik selimut lebih ketat di tubuhku.

"Yah, itu akan memberi Ibu Jones sesuatu untuk dipikirkan," gumam Christian ketika ia berdiri didepanku. Dia menempatkan tangannya di bawah daguku dan menyentuh belakang kepalaku, menatap kearahku. Matanya intens saat ia meneliti wajahku.

Aku menyadari bahwa aku tak pernah melihat dada telanjang sebelumnya. Secara naluriah, akumenjangkau untuk menyentuh dengan jariku melalui segelintir rambut gelap di dadanya untuk melihatbagaimana rasanya. Seketika itu juga, ia melangkah mundur dari jangkauanku.

Page 130: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Naik ke tempat tidur," katanya tajam. "Aku akan 232

ikut berbaring denganmu." Suaranya melembut.

Aku menjatuhkan tanganku dan cemberut. Aku rasa, aku tak pernah menyentuh tubuhnya. Ia membukalaci dan mengeluarkan t-shirt dan cepat mengenakan.

"Tidur," perintahnya lagi. Aku naik kembali ke tempat tidur, mencoba untuk tak memikirkan darah itu.

Dia merangkak di sampingku dan menarikku ke dalam pelukannya, membungkus tangannya di tubuhkusehingga aku memunggungi dia. Dia mencium lembut rambutku, dan dia menghirup nafas dalam-dalam.

"Tidur, Anastasia manis," bisiknya, dan aku memejamkan mata, tapi aku tak dapat menahan rasa sisa-sisa melankolis baik dari musik atau sikapnya.

Christian Grey memiliki sisi sedih.

"Tidur, Anastasia manis," bisiknya, dan aku memejamkan mata, tapi aku tak dapat mencegahmerasakan sisa melankolis baik dari musik atau sikapnya. Christian Grey memiliki sisi sedih.

233

Cahaya memenuhi kamar, membuatku terjaga dari tidur nyenyak. Aku menggeliat dan membukamataku. Pagi yang indah pada bulan Mei, Seattle terlihat di kakiku. Wow, pemandangan apa ini.

Disampingku, Christian Grey sedang tidur nyenyak.

Wow, apa ini sebuah keindahan. Aku heran dia masih di tempat tidur. Dia menghadapku, dan akubelum pernah memiliki kesempatan untuk melihatnya lebih dekat. Wajah tampannya telihat lebihmuda, santai dalam tidur. Lekukan bibir sensualnya sedikit terbuka, dan rambutnya bersih berkilausedikit berantakan. Bagaimana seseorang bisa terlihat begitu indah dan masih legal? Aku ingat lantaiatas kamarnya ... mungkin dia bukan legal. Aku menggeleng, begitu banyak yang harus dipikirkan,seperti godaan untuk menyentuhnya, tapi seperti anak kecil, dia terlihat menyenangkan saat dia tidur.

Aku tak perlu khawatir tentang apa yang aku katakan, apa yang dia katakan, apa rencana yang diapunya, terutama rencananya untukku.

Aku bisa menatap dirinya sepanjang hari, tapi aku harus ke kamar mandi. Turun dari tempat tidur, akumenemukan kemeja putih di lantai dan memakainya.

Aku berjalan membuka pintu dan berpikir mungkin ini kamar mandi, tapi ternyata lemari pakaian yangluasnya sama dengan kamar tidurku. Berderet-deret jas mahal, kemeja, sepatu, dan dasi. Bagaimanabisa ada orang yang membutuhkan begitu banyak pakaian? Ah, aku tidak setuju. Sebenarnya, mungkinini saingan lemari pakaian Kate. Kate! Oh tidak. Aku tidak berpikir tentang dia sepanjang malam. Aku234

Page 131: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

seharusnya sms dia. Sial. Aku akan dapat masalah.

Aku ingin tahu sekilas bagaimana dia berhubungan dengan Elliot.

Kembali ke kamar tidur, Christian masih tidur. Aku mencoba pintu lainnya. Ini kamar mandi, danlebih besar dari kamar tidurku. Mengapa satu orang membutuhkan ruang begitu banyak? Dua wastafel,sepertinya aku meringis. Mengingat ia tidak tidur dengan siapa pun, salah satunya belum pernahdipakai.

Aku menatap diriku pada cermin besar di atas wastafel. Apakah aku terlihat berbeda? Aku merasaberbeda. Aku merasa sedikit sakit, jika aku jujur, dan ototku – Astaga rasanya aku belum pernahberolah raga dalam hidupku. Kau tak pernah berolahraga dalam hidupmu, alam bawah sadarku sudahbangun.

Dia menatapku dengan mengerutkan bibir, mengetuk-ngetuk kakinya. Jadi kau baru saja tidurdengannya, memberinya keperawananmu pada seorang pria yang tidak mencintaimu. Bahkan, iamemiliki ide yang sangat ganjil padamu, ingin membuatmu semacam budak seks.

APAKAH KAMU GILA? Dia berteriak padaku.

Aku meringis saat aku melihat di cermin. Aku harus menganalisa semua ini. Jujur, naksir pada seorangpria yang luar biasa tampan, lebih kaya dari orang yg sangat kaya, dan memiliki Red Room of Painyang 235

menungguku. Aku bergidik. Aku bingung dan gugup.

Rambutku seperti biasanya tidak mau diatur. Benar-benar rambut sialan - tidak cocok untukku. Akumencoba dan menyisir dengan jariku tapi gagal dan menyerah - mungkin aku akan mencari ikat rambutdi tasku.

Aku merasa kelaparan. Aku kembali ke kamar tidur.

Dia masih tidur, jadi aku meninggalkannya dan menuju dapur.

Oh tidak... Kate. Aku meninggalkan tasku dalam ruang kerja Christian. Aku mengambilnya dan meraihponselku. Tiga sms.

* Apa kamu OK Ana *

* Dimana kamu Ana *

* Sialan Ana *

Aku menghubungi Kate. Ketika ia tak menjawab, aku meninggalkannya pesan meminta maaf danmengatakan aku masih hidup dan belum menyerah pada Bluebeard, juga dia tak perlu merasa khawatir-

Page 132: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

atau mungkin aku sudah. Oh ini sangat

membingungkan. Aku harus mencoba menggolongkan dan menganalisa perasaanku pada ChristianGrey. Ini tugas yang sangat sulit. Aku menggeleng kepala menyerah. Aku butuh waktu sendirian, jauhdari sini untuk berpikir.

236

Aku langsung menemukan dua ikat rambut sekaligus dalam tas dan segera mengikat rambutku menjadikuncir. Ya! semakin aku terlihat remaja, mungkin aku akan lebih aman dari Bluebeard. Akumengeluarkan iPodku dari dalam tas dan memasang headsetnya. Tak ada yang menyamai musik untukmembuat orang bersemangat. Aku masukkan ke dalam saku baju kemeja milik Christian, menyalakandengan suara yang keras, dan mulai menari.

Sial, aku lapar.

Aku takut dengan dapurnya. Sangat bersih dan modern dan tak satupun lemari ada handelnya. Perluwaktu beberapa detik untuk menyimpulkan bahwa aku harus mendorong pintu lemari untukmembukanya. Mungkin aku harus memasak untuk sarapan Christian. Dia makan telur dadar waktu itu

... um, kemarin di Heathman. Astaga, begitu banyak yang telah terjadi sejak itu. Aku cek di lemari es,ada banyak telur, dan memutuskan aku ingin membuat pancake dan bacon. Aku menyiapkan beberapabahan membuat adonan, menari mengelilingi dapur.

Sibuk menjadikanku merasa lebih baik. Membuatku punya sedikit waktu untuk berpikir tapi tak terlalumendalam. Musik yang meraung di telingaku juga membantu untuk mencegah berpikir terlalu jauh. Akudatang ke sini untuk menghabiskan malam di tempat tidur Christian Grey, dan berhasil. meskipun iatak membiarkan siapa pun di tempat tidurnya. Aku 237

tersenyum, keinginan tercapai. Sukses besar. Aku menyeringai, dan aku bingung tentang memorisemalam. Kata-katanya, tubuhnya, bercintanya ... aku menutup mataku dan tubuhku bersenandung padaingatan itu, dan ototku mengejang nikmat di dalam perutku. Bawah sadarku cemberut padaku ... sialan-

tidak bercinta - dia berteriak padaku seperti wanita jahat. Aku mengabaikannya, tapi dalam hati akutahu dia ada benarnya. Aku menggelengkan kepala untuk berkonsentrasi pada pekerjaan di tanganku.

Ada kompor paling mutakhir disini. Aku rasa bisa memahami itu. Aku perlu suatu tempat untukmenjaga pancake hangat, dan aku mulai mengolah bacon. Aku mendengar lagu Amy Studt mengenaiorang yang tak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Lagu ini sangat pas untukku, karena akuseorang yang seperti itu. Aku tak pernah cocok di manapun dan sekarang ... Aku punya usulan yang takpantas untuk dipertimbangkan dari Raja Misfit sendiri. Mengapa dia seperti ini? Karena bawaan ataudidikan? Ini sangat asing pada apapun menurut sepengetahuanku.

Aku meletakkan bacon di panggangan, sambil menunggu sampai matang, aku mengocok telur. Akuberbalik, dan Christian sedang duduk di salah satu kursi bar sarapan, bersandar disana, tangan

Page 133: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menumpu wajahnya. Dia masih mengenakan t-shirt yang dipakai waktu tidur. Hanya rambutnya benar-benar berantakan, sangat pas untuk dia, seperti halnya potongan rambutnya. Dia sepertinya geli 238

sekaligus kebingungan.

Aku membeku, memerah, kemudian aku sadar dan menarik headset dari telingaku, lututku lunglai saatmelihatnya.

"Selamat pagi, Miss Steele. Kau sangat energik pagi ini," katanya datar.

"Aku bisa tidur nyenyak," aku tergagap saat memberi penjelasan. Bibirnya mencoba untuk menutupisenyumnya.

"Aku tak bisa membayangkan kenapa." Dia berhenti dan mengerutkan kening. "Aku juga, setelah akukembali ke tempat tidur."

"Apa kau lapar?"

"Sangat," katanya dengan tatapan yang kuat, dan aku tak berpikir dia mengacu pada makanan.

"Pancakes, bacon, dan telur?"

"Kedengarannya enak."

"Aku tak tahu di mana kau menyimpan alas piringmu." Aku mengangkat bahu, berusaha keras kerasuntuk tak terlihat gugup.

"Aku akan melakukan itu. Kau memasak. Apakah kau ingin aku menyalakan musik agar kau dapat 239

terus ... err ... menari? "

Aku menatap jari-jariku, menyadari bahwa aku menjadi berwarna merah gelap.

"Tolong, jangan berhenti karena keberadaanku. Ini sangat menghibur." Nadanya seperti kegelian.

Aku mengerutkan bibir. Menghibur eh? Bawah sadarku dua kali lipat menertawakanku.

Aku berbalik dan meneruskan mengocok telur, mungkin mengocok sedikit lebih keras dari seharusnya.

Dalam sekejap, dia di sampingku. Dengan lembut menarik kuncirku.

"Aku menyukai ini," bisiknya. "Dia tak bisa melindungimu." Hmm ... Bluebeard

"Kau suka telur yang diapakan?" Aku bertanya ketus.

Dia tersenyum.

"Sepenuhnya dikocok dan diaduk," dia menyeringai.

Page 134: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku berbalik kembali ke pekerjaanku, berusaha menyembunyikan senyumku. Dia sulit untuk tetapmarah. Terutama saat dia begitu menyenangkan tak seperti biasanya. Dia membuka laci danmengeluarkan dua alas piring garis hitam dan diletakkan di meja sarapan. Aku menuangkan 240

campuran telur ke dalam panci, mengeluarkan bacon dan membaliknya, dan menaruhnya kembali dipanggangan.

Saat aku berbalik, ada jus jeruk di atas meja, dan dia membuat kopi.

"Apakah kau ingin minum teh?"

"Boleh. Jika ada."

Aku menemukan sepasang piring dan meletakkan ke baki penghangat. Christian mengambil Twining’sEnglish Breakfast tea dari lemari. Aku mengerutkan bibir.

"Bukankah aku mengambil kesimpulan lebih dulu?"

"Apa maksudmu? Aku tak yakin kita telah menyimpulkan apa pun, Miss Steele," bisiknya.

Apa yang dia maksud dengan itu? Negosiasi kita? err

... hubungan kita ... apapun itu? Dia masih begitu samar. Aku menyajikan sarapan ke piring yang sudahdipanaskan dan meletakkan diatas alas piring. Aku membuka kulkas dan menemukan beberapa sirupmaple.

Aku melirik Christian, dan dia menungguku untuk duduk.

"Miss Steele." Dia menarik kursi untukku.

241

"Mr. Grey," aku mengangguk. Aku sedikit meringis saat mau duduk.

"Apa kau masih nyeri?" Tanyanya sambil duduk.

Mata abu-abunya suram.

Mukaku memerah. Mengapa ia mengajukan

pertanyaan pribadi seperti itu?

"Yah, jujur saja, aku tak pernah mengalami ini," aku membentaknya. "Apakah kau ingin menawarkanrasa simpatimu?" Aku menjawab kelewat manis. Aku rasa dia mencoba untuk menahan senyum, tapiaku tak yakin.

"Tidak. Aku ingin tahu apa kita harus meneruskan latihan dasarmu."

Page 135: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oh." Aku tercengang menatapnya saat napasku berhenti dan sesuatu dalam diriku mengepal erat.

Ooh ... itu begitu manis. Aku menahan eranganku.

"Makan, Anastasia." Nafsu makanku menjadi tidak jelas lagi ...lebih ... lebih banyak seks ... ya..tolong.

"Ini benar-benar enak." dia nyengir.

Aku mencoba sesuap telur dadar tapi hampir tak bisa mencicipinya. Latihan dasar! Aku ingin bercintadengan mulutmu. Apakah itu merupakan bagian dari latihan dasar?

242

"Berhenti menggigit bibirmu. Itu sangat mengganggu, dan aku tahu kau tak memakai apa pun di dalambajuku yang membuatku bahkan lebih mengganggu,"

ia menggeram.

Aku mencelupkan teh celup di teko kecil yang telah disediakan Christian. Perasaanku jadi gelisah.

"Jenis latihan dasar apa yang ada dalam pikiranmu?"

Aku bertanya, suaraku agak meninggi, mengkhianati keinginanku untuk terdengar normal, tak tertarik,dan setenang yang aku bisa dengan hormonku yang sudah mengacaukan sekujur tubuhku.

"Yah, karena kau masih sakit, aku pikir kita bisa mulai latihan oral."

Aku tersedak tehku, dan aku menatapnya, dengan mata melebar dan menganga. Dia menepuk lembutpunggungku dan memberiku jus jeruk. Aku tak bisa mengatakan apa yang dia pikirkan.

"Itupun jika kau ingin tinggal," tambahnya. Aku melirik dia, berusaha memulihkan keseimbanganku.

Ekspresinya tidak bisa dibaca. membuatku sangat frustasi.

"Aku ingin tinggal untuk hari ini. Jika tidak apa-apa.

Aku harus bekerja besok."

"Jam berapa kau harus bekerja besok?"

243

"Sembilan."

"Aku akan memastikan kau bisa bekerja pada jam sembilan besok."

Aku mengerutkan kening. Apa dia ingin aku tinggal semalam lagi?

Page 136: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku harus pulang malam ini - aku butuh pakaian bersih."

"Kita bisa membeli pakaian di sini."

Aku tidak punya uang lebih untuk belanja pakaian.

Tangannya menggengam daguku, menarik bibirku supaya lepas dari cengkeraman gigi. Aku bahkantidak sadar sudah menggigit bibirku.

"Apa itu?" Tanya dia.

"Aku harus pulang malam ini."

Mulutnya membentuk garis keras.

"Oke, malam ini," dia menyetujui. "Sekarang makan sarapanmu."

Pikiran dan perutku kacau. Nafsu makanku sudah hilang. Aku menatap sarapanku yang tinggal separuh.

Aku tidak lapar.

244

"Makan, Anastasia. Kau tak makan semalam."

"Aku benar-benar tidak lapar," bisikku.

Matanya menyipit.

"Aku benar-benar ingin kau menyelesaikan sarapanmu."

"Ada apa dengan kau dan makanan?" kataku spontan.

Alisnya menyambung.

"Aku sudah bilang, aku punya masalah dengan makanan yang terbuang. Makan," bentaknya.

Matanya gelap, menyedihkan.

Sialan. Semua ini tentang apa? Aku mengambil garpuku dan makan secara perlahan, mencoba untukmengunyah. Aku harus ingat untuk tidak menempatkan begitu banyak di piringku jika dia jadi anehtentang makanan. Ekspresinya melembut saat aku pelan-pelan menghabiskan sarapanku. Akumemperhatikan dia mengambil piringnya. Dia menungguku untuk menyelesaikannya, dan kemudian iamengambil piringku.

"Kau sudah memasak, aku yang mencuci piring."

"Itu sangat demokratis."

Page 137: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ya." Dia mengernyit. "Bukan gayaku seperti biasanya. Setelah aku menyelesaikan ini, kita akan 245

mandi berendam."

"Oh, oke." Oh... Aku lebih suka mandi pancuran.

Telponku berdering, menyela lamunanku. Ini Kate.

"Hai." Aku berjalan ke pintu kaca balkon, menjauhi dia.

"Ana, mengapa kau tak mengirimkan pesan tadi malam?" Dia marah.

"Maaf, semalam aku sedang disibukkan oleh suatu hal."

"Kau baik-baik saja?"

"Ya, aku baik."

"Apakah kau?" Dia memancing untuk memberi informasi, nadanya penuh harap Aku memutar mataku.

"Kate, aku tak ingin bicara lewat telepon." Christian melirik ke arahku.

"Kau sudah... aku tahu."

Bagaimana dia bisa tahu? Dia menggertak, dan aku tak bisa bicara tentang ini. Aku telahmenandatangani perjanjian sialan itu.

"Tolonglah, Kate."

246

"Bagaimana rasanya? Apakah kau oke? "

"Aku sudah bilang aku baik-baik saja."

"Apakah dia lembut?"

"Aku mohon Kate!" Aku tak bisa menyembunyikan kejengkelanku.

"Ana, Jangan menyimpan ini dariku, aku sudah menunggu saat ini hampir selama empat tahun."

"Aku akan bertemu denganmu malam ini." Aku menutup telepon.

Ini akan jadi sulit untuk berterus terang. Dia sangat ulet, dan dia ingin tahu - secara detail, dan aku takbisa memberitahunya karena aku telah

menandatangani - apa sebutannya? Perjanjian kerahasiaan.

Page 138: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dan benar dia akan bertingkah. Aku perlu rencana.

Aku berbalik melihat Christian bergerak luwes di sekitar dapurnya.

"Perjanjiannya, apakah itu mencakup semuanya?"

Aku bertanya ragu-ragu.

"Kenapa?" Dia berbalik dan menatapku sambil membuang bekas Twining’s English Breakfast tea.

Mukaku memerah.

247

"Yah, aku punya beberapa pertanyaan, kau tahu, tentang seks." Aku menatap jari-jariku. "Dan akuingin bertanya pada Kate."

"Kau bisa bertanya padaku."

"Christian, dengan segala hormat." Suaraku memudar. Aku tak dapat bertanya padamu. Aku akanmendapatkan jawaban yang tak seimbang darimu, luar biasa abnormal, menyimpang dari pandangandunia tentang seks. Aku ingin pendapat yang netral.

"Ini hanya tentang mekanisnya. Aku tak akan menyebutkan tentang Red Room of Pain."

Dia mengangkat alisnya.

"Red Room of Pain? Ini sebagian besar mengenai kenikmatan, Anastasia. Percayalah," katanya.

"Selain itu," nadanya lebih keras. "Teman sekamarmu bisa menjadi binatang yang bermuka duadengan saudaraku. Aku benar-benar lebih suka kau tak melakukannya."

"Apakah keluargamu tahu tentang ... um kegemaranmu?"

"Tidak. Ini bukanlah urusan mereka." Dia berjalan pelan ke arahku sampai dia berdiri di depanku.

"Apa yang kau ingin ketahui?" Tanyanya, dan 248

mengangkat tangannya, menjalankan jari-jarinya dengan lembut dari pipi ke dagu, kepalanya miring kebelakang sehingga ia dapat melihat langsung ke mataku. Aku menggeliat dalam hati. Aku tak bisaberbohong pada pria ini.

"Tak ada yang spesifik saat ini," bisikku.

"Yah, kita bisa mulai dengan - bagaimana rasanya semalam bagimu?" Matanya terbakar, penuh denganrasa ingin tahu. Dia ingin tahu. Wow.

"Menyenangkan," bisikku.

Page 139: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Bibirnya mengangkat sedikit.

"Aku juga," bisiknya. "Aku belum pernah berhubungan seks secara tradisional sebelumnya.

Banyak yang bisa dikatakan untuk itu. Tapi mungkin karena itu denganmu." Dia menyentuh bibirbawahku.

Tiba-tiba aku menarik napas. Seks tradisional?

"Ayo, kita mandi." Dia membungkuk dan menciumku.

Hatiku melompat dan gairah menggenang turun rendah ke bawah ... disana.

Bak mandi dirancang terbuat dari batu putih, dalam, berbentuk oval. Christian membungkuk danmengisinya dari keran di dinding keramik. Dia menuangkan sedikit sabun mandi cair yang mahal 249

kedalam air. Busanya memenuhi bak mandi dan bau Jasmine yang manis menggoda. Dia berdiri danmenatapku, matanya gelap, kemudian melepas t-shirtnya dan melemparkan ke lantai.

"Miss Steele." Dia mengulurkan tangannya.

Aku berdiri di ambang pintu, dengan mata terbelalak dan waspada, aku memeluk diriku sendiri. Akumelangkah pelan-pelan sambil mengagumi fisiknya.

Dia tampak lezat. Bawah sadarku tak sadarkan diri, dan pingsan di suatu tempat di belakang kepalaku.

Aku mengambil tangannya, dan dia membawaku masuk ke bak mandi sementara aku masihmengenakan kemejanya. Aku menuruti perintahnya.

Aku harus membiasakan diri jika aku mau menerima tawarannya yang memalukan... andai! Airpanasnya begitu menggoda.

250

"Berbalik, pandanglah aku," perintahnya, suaranya lembut. Aku lakukan apa yang diminta. Diamenatapku penuh perhatian.

"Aku tahu bibir itu terasa nikmat, aku bisa membuktikannya, tapi bisakah kau berhenti menggigitnya?"Katanya dengan gigi terkatup. "Kau menggigit itu membuatku ingin bercinta denganmu, dan kau masihnyeri, oke?"

Aku terkesiap, secara otomatis membuka bibirku, terkejut.

"Ya," dia menantang. "Punya gambarannya." Dia melotot padaku. Aku mengangguk panik. Aku tak tahuaku bisa begitu mempengaruhi dirinya.

"Bagus." Dia mengambil iPodku dari saku baju, dan meletakkannya di wastafel.

Page 140: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Air dan iPod - bukan kombinasi yang pandai," ia bergumam. Dia memegang ujung bawah kemejaputihku, mengangkatnya ke atas kepalaku, dan membuangnya ke lantai.

Dia berdiri kembali untuk menatapku. Ya ampun aku telanjang. Mukaku merah padam dan menundukmenatap tanganku, sejajar dengan dasar perutku, dan aku sangat ingin menghilang ke dalam air panasdan busa, tapi aku tahu dia tak akan menginginkan hal itu.

251

"Hei," ia memanggilku. Aku mengintip ke arahnya, dan memiringkan kepalanya ke satu sisi."Anastasia, kau seorang wanita yang sangat cantik.

Keseluruhannya. Jangan menundukkan kepalamu karena malu. Kau tak punya sesuatu yang membuatmumerasa malu, dan aku benar-benar bahagia berdiri di sini dan menatapmu." Dia memegang daguku danmemiringkan kepalaku hingga bisa melihat matanya. Matanya lembut dan hangat, bahkan panas. Oh.Dia begitu dekat. Aku bisa menjangkau dan menyentuhnya.

"Kau bisa masuk bak mandi sekarang." Dia menghentikan pikiranku yang kemana-mana dan aku masukke dalam air hangat.. Ooh ... rasa agak perih membuatku terkejut, tapi baunya sangat wangi, dan rasaperih cepat hilang. Aku berbaring dan memejamkan mata sebentar, santai dalam kehangatan yangmenenangkan. Ketika aku membukanya, ia menatap ke arahku.

"Mengapa kau tak bergabung denganku?" Aku bertanya, dengan berani aku pikir - suaraku serak.

"Aku pikir aku akan masuk juga," jawabnya.

Dia melepas celana piyamanya dan masuk di belakangku. Air naik saat ia duduk dan menarikku kedadanya. Ia menempatkan kakinya yang panjang diantara tubuhku, lututnya ditekuk dan membukakakiku. Aku terkesiap kaget. Hidungnya di rambutku dan dia menghirup dalam-dalam.

252

"Baumu harum, Anastasia."

Sebuah getaran berjalan ke seluruh tubuhku. Aku telanjang, satu bak mandi dengan Christian Greyyang telanjang. Jika seseorang telah mengatakan bahwa aku melakukan ini ketika aku terbangun disuite hotelnya kemarin, aku tak akan percaya pada mereka.

Dia meraih sebotol sabun mandi dari rak di samping bak mandi dan menyemprotkan beberapa ketangannya. Ia menggosok kedua tangannya, menciptakan busa, lembut berbusa, dan mulai menyabunileher dan bahuku, memijat dengan jari-jarinya yang kuat. Aku mengerang. Pijatan tangannya terasanikmat.

"Kau suka?" Aku mendengar senyumnya.

"Hmm."

Page 141: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Tangannya berpindah ke bawah lenganku, lalu menyabuni ketiakku dengan lembut. Aku sangat senangKate memaksaku bercukur. Tangannya berpindah ke payudaraku, dan aku menarik napas panjang saatjari-jarinya melingkarinya dan mulai meremas dengan lembut. Tubuhku langsung melengkung,mendorong payudaraku ke tangannya.

Putingku sakit. Sangat sakit, tak diragukan lagi karena perlakuan yang tak lembut sama sekalisemalam. Tak lama kemudian tangannya berpindah 253

ke perutku. Napasku meningkat, dan jantungku berpacu. Aku merasakan sesuatu bertambah kerasmenempel di bokongku. Ini sangat merangsang menyadari bahwa tubuhku bisa membuat dia sepertiitu. Ha ... jangan punya pikiran seperti itu. Bawah sadarku menyeringai. Aku menyingkirkan pemikiranyang tak kuinginkan.

Dia berhenti dan meraih waslap, saat aku terengah-engah, menginginkan ... membutuhkan. Tangankubertumpu pada pahanya yang berotot.

Menyemprotkan sabun ke waslap, ia membungkuk dan menyabuni di antara kedua kakiku. Akumenahan napas. Jari-jarinya dengan terampil merangsangku melalui waslap, itu surgawi, danpinggulku mulai bergerak mengikuti irama sentuhan tangannya. Saat sensasi menguasai, akumemiringkan kepalaku ke belakang, mataku memutar ke bagian belakang kepalaku, mulutku membuka,dan aku merintih. Desakan sedang membangun perlahan, tak terelakkan dalam diriku ...

oh.

"Rasakan ini, sayang," Christian berbisik di telingaku dan menggigit dengan lembut daun telingaku.

"Rasakan ini untukku." Kedua kakiku ditahan ke sisi bak mandi, menahanku, memberikan akses denganmudah ke bagian paling pribadi dalam diriku.

"Oh ...Tolonglah," bisikku. Aku mencoba menggerakkan kakiku saat tubuhku menjadi kaku.

Aku seperti budak seksual untuk pria ini, dan ia tak 254

membiarkan aku bergerak.

"Aku pikir kau cukup bersih sekarang," bisiknya, dan dia berhenti. Apa! Tidak! Tidak! Tidak!

Napasku berantakan.

"Kenapa kamu berhenti?" Aku terkesiap.

"Karena aku punya rencana lain untukmu Anastasia."

Apa ... oh... tapi ... aku ... itu tak adil.

"Berbalik. Aku perlu disabuni juga," bisiknya.

Page 142: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Oh! Beralih menghadapnya, aku terkejut melihat ereksinya sudah membesar dan keras dalamgenggamannya.

Mulutku menganga.

"Aku ingin kau mengenal dengan baik, pada istilah nama pertama jika kau mau, dengan bagianfavoritku yang paling berharga dari tubuhku. Aku sangat terikat pada hal ini."

Sangat besar dan semakin besar. Ereksinya ada diatas garis air, air juga menetes dipinggulnya. Akumeliriknya dan mukanya menyeringai nakal. Dia menikmati ekspresi terkejutku. Aku menyadari bahwaaku sedang menatap. Aku menelan ludah. Itu pernah berada dalam diriku! Rasanya tak mungkin.

255

Dia ingin aku menyentuhnya. Hmm ... oke, lakukan.

Aku tersenyum padanya dan meraih sabun mandi, menyemprotkan sabun ke tanganku. Persis sepertiyang dilakukannya, menggosok sabun di tanganku sampai berbusa. Aku tak mengalihkan pandangandarinya. Bibirku terbuka untuk menyesuaikan pernapasanku... sengaja dengan lembut aku menggigitbibir bawahku dan kemudian menjalankan lidahku di atasnya, menelusuri gigiku. Matanya serius dangelap, dan melebar saat lidahku menelusuri bibir bawahku. Aku menyentuhnya, seperti saat diamemegang dirinya sendiri. Matanya menutup sebentar. Wow ... terasa jauh lebih keras dari yang akupikirkan. Aku meremas, dan ia menempatkan tangannya di atas tanganku.

"Seperti ini," ia berbisik, dan dia menggerakkan tangannya naik turun dengan mencengkeram jariku,dan jari-jariku bertambah erat disekitarnya. Dia menutup matanya lagi, dan napasnya tersengal-sengal.Saat membuka lagi, tatapan mata abu-abunya terbakar dan meleleh. "Seperti itu, Sayang."

Dia melepaskan pegangan pada tanganku untuk aku meneruskan sendiri, dan menutup matanya saat akubergerak naik dan turun. Dia menegang, secara refleks pinggulnya sedikit maju saat aku pegang lebiherat lagi. Sebuah erangan rendah keluar dari dalam tenggorokannya. Bercinta dengan mulutku ... hmm.

Aku ingat dia mendorong ibu jarinya ke mulutku dan memintaku untuk mengisap, keras. Mulutnya 256

menganga sedikit saat napasnya meningkat. Aku membungkuk kedepan, selagi matanya tertutup, danmenempatkan bibirku disekitarnya dan mencoba menghisap, menjalankan lidahku ke ujungnya.

"Wow ... Ana." Matanya terbuka, dan aku menghisap lebih keras.

Hmm ... dia lembut dan sekaligus keras, seperti baja terbungkus beludru, dan mengejutkan gurih - asindan licin.

"Ya Tuhan," dia mengerang, dan menutup matanya kembali.

Bergeser turun, aku mendorongnya ke dalam mulutku. Dia mengerang lagi. Ha! Dewi batinku senang.Aku bisa melakukan ini. Aku bisa bercinta dengan mulutku. Lidahku berputar di sekitar ujungnya lagi,dan pinggulnya menegang. Matanya terbuka sekarang, membara. Giginya yang terkatup saat dia

Page 143: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menegang lagi, dan aku mendorongnya lebih dalam ke mulutku, menyangga diriku pada pahanya.

Aku merasa kakinya menegang di bawah tanganku.

Dia meraih kuncirku dan mulai benar-benar bergerak.

"Oh ... sayang ... ini terasa nikmat," bisiknya. Aku hisap lebih keras, menjalankan lidahku di ujungereksinya yang mengesankan. Membungkus gigi dengan belakang bibirku, Aku menjepit mulutkudisekitarnya. Napasnya mendesis di antara giginya, dan dia mengerang.

257

"Ya Tuhan. Seberapa jauh kau bisa lakukan?"

bisiknya.

Hmm ... Aku menariknya lebih dalam ke dalamku jadi aku bisa merasakan dia di belakangtenggorokanku dan kemudian ke depan lagi. Lidahku berputar sekitar ujungnya. Miliknya adalah eslolipop-ku rasa Christian Grey. Aku menghisap lebih keras dan lebih keras, mendorongnya lebihdalam dan lebih dalam, lidahku berputar-putar. Hmm ... aku tak tahu memberi kenikmatan bisamenjadi begitu mengairahkan, mengawasinya menggeliat dengan halus dengan mendambakan sesuatu.Dewi batinku melakukan tarian dengan beberapa gerakan salsa.

"Anastasia, aku akan keluar di dalam mulutmu," nada desahnya memperingatkan. "Jika kau mau akutak melakukannya, berhenti sekarang." Dia menekan pinggulnya lagi, matanya melebar, waspada, danpenuh nafsu - membutuhkan sesuatu dariku.

Membutuhkan mulutku ... oh.

Sialan. Tangannya benar-benar mencengkeram rambutku. Aku bisa melakukan ini. Aku mendoronglebih keras lagi dan, di saat kepercayaan diri yang luar biasa, aku melepas gigiku. itu membawanyasampai kepuncak.

Dia berteriak dan diam, dan aku bisa merasakan cairan hangat asin mengalir ke tenggorokanku. Akumenelan cepat. Ugh ... aku tak yakin tentang hal ini.

258

Tapi ketika aku melihatnya, dan dia keluar di bak mandi karena aku, dan aku jadi tak peduli. Akududuk dan menontonnya, senyum sombong penuh kemenangan tersungging di sudut bibirku. Napasnyatak teratur. Membuka mata, ia melotot ke arahku.

"Mengapa kau tak tersedak?" Tanyanya, heran " Ya Tuhan, Ana ... itu ... nikmat, benar-benarnikmat,sungguh tak terduga." Dia mengerutkan kening. "Kau tahu, kau tak pernah berhenti membuatkutakjub."

Aku tersenyum dan dengan sadar menggigit bibirku.

Page 144: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia menatapku curiga.

"Apa kau pernah melakukan itu sebelumnya?"

"Tidak" Dan aku tak bisa menahan sedikit semburat kebanggaan dalam penyangkalanku.

"Bagus," katanya puas dan, aku pikir, lega. "Pertama kali lainnya, Miss Steele."

Sepertinya dia menilaiku. "Nah, kau mendapatkan nilai A dalam keterampilan oral. Ayo, kita pergi keranjang, aku berhutang orgasme padamu."

Orgasme! Sekali lagi!

Dengan cepat, dia keluar dari bak mandi, memberiku untuk pertama kalinya melihat penuh seorangAdonis yaitu Christian Grey. Dewi batinku telah berhenti 259

menari dan terus menatapnya, mulut terbuka dan sedikit air liur menetes. Ereksinya sudah jinak, tapimasih besar ... wow. Dia membungkus handuk kecil di pinggangnya, menutupi seperlunya saja, danmemegang sebuah handuk putih halus yang lebih besar bagiku. Keluar dari bak mandi, aku meraihtangannya yang terulur. Dia membungkusku dengan handuk, menarikku ke dalam pelukannya, danmenciumku dengan keras, mendorong lidahnya ke mulutku.

Aku ingin merangkulnya ... menyentuhnya ... tapi dia menahan lenganku terjebak dalam handuk. Akusegera tenggelam dalam ciumannya. Dia membuai kepalaku, lidahnya menjelajahi mulutku, dan akumenilai dia mungkin mengungkapkan rasa terima kasihnya - mungkin - untuk blowjob pertamaku?

Wow?

Dia memindahkan tangannya di kedua sisi wajahku, menatap tajam ke mataku. Dia tampak tersesat.

"Katakan ya," bisiknya sungguh-sungguh.

Aku mengerutkan kening, tak mengerti.

"Untuk apa?"

"Ya untuk perjanjian kita. Untuk menjadi milikku.

Tolong, Ana," bisiknya, menekankan kata terakhir dan namaku, memohon. Dia menciumku lagi, manis,penuh gairah, sebelum ia berdiri kembali dan 260

menatapku, berkedip sedikit. Dia mengambil tanganku dan membawaku kembali ke kamar tidurnya,meninggalkanku terguncang, jadi aku mengikutinya dengan patuh. Tertegun. Dia benar-benarmenginginkan ini.

Di kamar tidur, ia menatap ke arahku saat kami berdiri di samping tempat tidurnya.

Page 145: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Percaya padaku?" Tanyanya tiba-tiba. Aku mengangguk, mataku terbelalak mendadak menyadaribahwa aku mempercayainya. Apa yang dia lakukan padaku sekarang? Sebuah getaran listrikmenjalariku.

"Gadis baik," dia bernafas, ibu jarinya menyentuh bibir bawahku. Dia melangkah ke lemarinya dankembali membawa dasi sutra perak abu-abu.

"Lekatkan tanganmu bersama-sama di depanmu,"

perintahnya sambil melepas handukku dan melemparkannya ke lantai.

Aku menurut, dan ia mengikat pergelangan tanganku dengan dasinya, mengikat dengan kuat. Matanyacerah bergairah. Dia mengikat simpul. Ini aman.

Sebagian pramuka pasti pernah belajar mengikat dengan cara ini. Sekarang apalagi? Denyut nadikuberpacu, jantungku berdetak gelisah. Dia melepaskan kuncirku.

"Kau terlihat begitu muda dengan ini," bisiknya dan 261

bergerak maju. Tanpa sadar, aku mundur sampai merasakan tempat tidur menempel dibelakanglututku. Dia menjatuhkan handuknya, tapi aku tak bisa mengalihkan pandangan dari wajahnya.

Ekspresinya bersemangat, penuh hasrat.

"Oh, Anastasia, apa yang harus kulakukan untukmu?" Bisiknya sambil menurunkanku di tempat tidur,berbaring di sampingku, dan mengangkat tanganku di atas kepalaku.

"Letakkan tanganmu tetap di situ, jangan memindahkannya, mengerti?" Matanya terbakar menatapku,dan aku terengah-engah menatapnya. Ini bukan seorang pria yang aku ingin lawan....sama sekali.

"Jawab aku," tuntutnya, suaranya sangat lembut.

"Aku tak akan menggerakkan tanganku." Aku terengah-engah.

"Anak manis," bisiknya dan sengaja menjilati bibirnya perlahan. Aku terpesona oleh lidahnya saatmenyapu perlahan-lahan bibir atasnya. Dia menatap mataku, mengawasiku, menilai. Dia membungkukdan langsung mencium bibirku.

"Aku akan mencium seluruh tubuhmu, Miss Steele,"

katanya lembut, dan dia meraih daguku, mendorongnya keatas memberi ruang pada tenggorokanku.Bibirnya meluncur kebawah 262

tenggorokanku, mengisap, dan menggigit di pangkal leherku. Tubuhku melonjak... di segala tempat.

Pengalaman mandi barusan membuat kulitku masih terasa sangat sensitif. Darah memanaskumengumpul rendah di perut, diantara kedua kakiku, tepat di bawah sana. Aku mengerang.

Page 146: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku ingin menyentuhnya. Aku menggerakkan tanganku dan agak susah, mengingat aku terikat,merasakan rambutnya. Dia berhenti menciumku dan melotot ke arahku, menggelengkan kepala sambilberdecak. Dia meraih tanganku dan menempatkannya di atas kepalaku lagi.

"Jangan menggerakkan tanganmu, atau kita harus mulai dari awal lagi," Dia menegurku dengan lembut.

Oh, dia seorang penggoda.

"Aku ingin menyentuhmu." Suaraku mendesah dan diluar kontrol.

"Aku tahu," bisiknya. "Tetap taruh tanganmu di atas kepala," perintahnya, suaranya tegas.

Dia menangkup daguku lagi dan mulai mencium leherku seperti sebelumnya. Oh ... dia membuatkubegitu frustasi.

Tangannya menjalar ke bawah tubuhku dan payudaraku saat ia mencapai pangkal leherku denganbibirnya. Sentuhan hidungnya berputar di sekitar 263

leherku kemudian mulai menjelajah secara perlahan dengan mulutnya, turun kebawah, mengikuti jejaktangannya, turun ke payudaraku. Menciumi bergantian dan menggigit dengan lembut dan putingkudengan lembut dihisap. Ya ampun.

Pinggulku mulai bergoyang dan bergerak atas kemauannya sendiri, mengikuti irama mulutnya padaku,dan aku berusaha keras untuk mengingat untuk menjaga tanganku tetap di atas kepalaku.

"Tetap diam," dia mengingatkan, napasnya hangat terasa di kulitku. Sampai pusarku, dia menciumdengan lidahnya, dan kemudian dengan lembut menyentuh perutku dengan giginya. Tubuhkumelengkung ditempat tidur. "Hmm. Kau begitu manis, Miss Steele." Hidungnya meluncur sepanjanggaris antara perut dan rambut pubisku, menggigitku dengan lembut, menggodaku dengan lidahnya.Tiba-tiba dia duduk, berlutut di kakiku, menggenggam kedua pergelangan kakiku dan membuka kakikulebar.

Sial. Dia mengambil kaki kiriku, menekuk lututku, dan membawa kakiku sampai ke mulutnya.

Menonton dan menilai setiap reaksiku, Dengan lembut dia menciumi setiap jari kakiku kemudianmenggigitnya dengan lembut pada telapaknya. Ketika sampai ujung jari kecilku, dia menggigit lebihkeras, dan aku mengejang, merintih. Dia menciumiku hingga punggung kakiku - dan aku tak bisa lagi264

mengawasinya.

Ini terlalu erotis. Aku akan segera terbakar. Aku menutup mata dan mencoba untuk menyerap danmengatur semua sensasi yang dia ciptakan. Dia mencium pergelangan kakiku dan naik ke betis lalulututku, berhenti tepat di atasnya. Lalu dia memulai pada kaki kananku, mengulangi lagi semuanya,proses yang sangat menggairahkan.

"Oh, tolonglah," aku mengerang saat dia menggigit jari kelingkingku, tindakannya menjadikan campur

Page 147: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

aduk didalam perutku.

"Semua akan baik-baik saja, Miss Steele," dia mengambil nafas.

Kali ini ia tak berhenti pada lututku, tapi terus sampai bagian dalam paha, mendorong pahakuterpisah. Dan aku tahu apa yang akan dia lakukan, dan sebagian dari diriku ingin mendorongnya pergikarena aku malu dan gugup. Dia akan menciumku disana! Aku tahu itu. Dan bagian dalam dirikumemuja dalam antisipasi. Dia turun ke lututku yang lain dan menciumi sepanjang pahaku, mencium,menjilat, mengisap, dan kemudian turun di antara kedua kakiku, menggerakkan hidungnya keatas dankebawah pada kemaluanku, sangat lembut, sangat hati-hati. Aku menggeliat ... oh .

Dia berhenti, menungguku untuk tenang. Aku mengangkat kepala untuk menatapnya, mulutku 265

terbuka dan jantungku berdebar keras berusaha untuk keluar.

"Apa kau tahu betapa sangat memabukkan aromamu, Miss Steele?" Gumamnya, dan menatapku, iamendorong hidungnya ke kedalam rambut pubisku dan menghirupnya.

Mukaku memerah, di mana-mana, terasa mau pingsan, dan aku langsung memejamkan mata. Aku takbisa menonton dia melakukan itu!

Dia meniup lembut sepanjang kemaluanku. Oh sial ...

"Aku suka ini." Dengan lembut dia menarik rambut pubisku. "Mungkin kita akan menyisakan ini."

"Oh ... tolonglah," Aku mohon.

"Hmm, aku suka saat kau memohon padaku, Anastasia."

Aku mengerang.

"Membalas kebaikan bukan kebiasaanku, Miss Steele," bisiknya saat dia dengan lembut meniupkeatas dan bawah padaku. "Tapi kau menyenangkanku hari ini, dan kau seharusnya diberipenghargaan." Aku mendengar seringai nakal dalam suaranya, dan sementara tubuhku bernyanyimendengar kata-katanya, lidahnya perlahan-lahan mulai mengelilingi klitorisku saat tangannya 266

menahan pahaku.

"Aargh!" aku mengerang dan tubuhku melengkung dan mengejang karena sentuhan lidahnya.

Lidahnya berputar putar, lagi dan lagi, membuatku tersiksa. Aku kehilangan akal sehat, setiap atomtubuhku sedang berkonsentrasi keras pada daerah kecil, pada puncak pahaku. Kakiku menjadi kaku,dan dia memasukkan jarinya kedalam diriku, dan aku mendengar menggeramnya.

"Oh, sayang. Aku suka bahwa kau begitu basah untukku."

Dia menggerakkan jarinya dalam putaran lebar, melonggarkanku, menarikku, lidahnya meniru aksinya,

Page 148: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

berputar-putar, aku mengerang. Ini terlalu banyak ... Tubuhku memohon pelepasan, dan aku tak bisalagi mengingkarinya. Aku membiarkan lepas, kehilangan semua pemikiran meyakinkan saat orgasmekumeremas-remas bagian dalamku lagi dan lagi. Ya ampun. Aku berteriak, dan dunia datang danmenghilang dari pandangan saat dorongan klimaksku membuat semuanya kosong dan hampa.

Aku terengah-engah dan samar-samar terdengar suara robekan foil. Dengan perlahan dia memasukidiriku dan mulai bergerak. Oh ... Terasa nyeri dan nikmat, dan sekaligus tegas dan lembut.

"Bagaimana?" Dia mengambil nafas.

267

"Rasanya nikmat," aku mengambil nafas. Dan dia benar-benar mulai bergerak, cepat, keras, dan besar,mendorongku berulang-ulang sampai aku mendekati tepi jurang lagi. Aku merengek.

"Keluarlah untukku, sayang." Suaranya keras, terengah-engah di telingaku, dan Aku meledak disekitarnya saat dia mendorong cepat ke dalam diriku.

"Terima ini," bisiknya, dan ia mendorong keras sekali lagi dan mengerang saat ia mencapai puncak,menekan dirinya ke dalam diriku. Lalu ia diam, tubuhnya kaku.

Ambruk di atasku, aku merasa berat tubuhnya membuatku terdesak ke dalam kasur. Aku menariktanganku yang terikat diatas lehernya dan memeluk sebisanya. Aku tahu pada saat ini aku akanmelakukan apa saja untuk pria ini. Aku miliknya.

Senang bahwa dia memperkenalkan ini padaku, itu melebihi apapun yang kubayangkan. Dan ia inginmengambil lebih jauh, sangat jauh, ke tempat yang aku tak bisa, didalam kepolosanku, pernahbayangkan. Oh ... apa yang harus kulakukan?

Dia bersandar di atas siku dan menatap ke arahku, mata abu-abu tajam.

"Lihat alangkah menyenangkannya saat kita bersama," bisiknya. "Jika kau memberikan dirimu padaku,akan jauh lebih baik. Percayalah, Anastasia, 268

aku bisa membawamu ke tempat-tempat yang kau bahkan tak tahu itu ada,"

Kata-katanya menggemakan pikiranku. Dia mengusap hidungnya ke hidungku. Aku masih belum pulihdari pengaruh fisiknya yang luar biasa, dan aku menatapnya kosong, untuk memahami pikiran denganjelas.

Tiba-tiba kita berdua menyadari ada suara-suara di luar pintu kamar tidurnya. Butuh beberapa saatuntuk mengetahui apa yang dapat aku dengar.

"Tapi jika dia masih di tempat tidur, dia pasti sakit.

Dia tak pernah di tempat tidur pada saat seperti sekarang ini. Christian jarang tidur sampaisiang."

Page 149: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Tolonglah, Mrs Grey."

"Taylor. Kamu tak dapat menahanku dari putraku."

"Mrs Grey, dia tidak sendirian."

"Apa maksudmu dia tidak sendirian?"

"Dia bersama seseorang."

269

"Oh ..." Bahkan aku mendengar rasa tak percaya dalam suaranya.

Christian berkedip cepat, menatapku, mata terbelalak kegelian.

"Sial! Itu ibuku."

270

Tiba-tiba dia menarik keluar dariku. Aku meringis.

Dia duduk di atas tempat tidur dan melempar kondom bekas ke keranjang sampah.

"Ayo, kita harus berpakaian - itu jika kau ingin bertemu ibuku." Dia menyeringai, turun dari tempattidur, dan menarik celana jinsnya, tak pakai celana dalam! Aku kesulitan untuk duduk karena tangankumasih terikat.

"Christian - aku tak bisa bergerak."

Senyumnya melebar, dan sambil membungkuk, dia melepas ikatan dasi. Bentuk dasinya telahmeninggalkan bekas sekitar pergelangan tanganku.

Tampak ... seksi. Dia menatapku. Dia geli, matanya menari penuh kegembiraan. Dia menciumkeningku dengan cepat dan berseri-seri.

"Pertama kali dari yang lain," dia mengakui, tapi aku tak tahu apa yang dia bicarakan.

"Aku tak punya pakaian bersih di sini." Tiba-tiba aku merasa panik, dan mengingat apa yang baru sajaaku alami, aku jadi merasakan kepanikan luar biasa.

Ibunya! Sialan. Aku tak punya pakaian bersih, dan dia praktis menangkap basah kita berdua. "Mungkinaku harus tinggal di sini."

"Oh, tidak, tidak bisa," ancam Christian. "Kau bisa memakai baju atau t-shirt ku." Dia memakai t-shirtputih dan tangannya menyisir rambutnya yang 271

berantakan. Terlepas dari kecemasanku, aku merasa kehilangan pikiranku. Apakah aku akan terbiasa

Page 150: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

melihat keindahan pria ini?

Keindahannya memabukkan.

"Anastasia, kau bisa mengenakan karung dan kau masih tetap terlihat cantik. jangan khawatir.

Aku ingin kau bertemu dengan ibuku. Segeralah berpakaian. Aku akan keluar untuk

menenangkannya." Mulutnya menekan menjadi garis keras. "Aku mengharapkanmu keluar dalam limamenit, kalau tidak aku akan datang dan menyeretmu keluar dari sini sendiri, apa pun yang kau kenakan.T-shirtku ada di laci ini.

Kemejaku di lemari. Silakan kau pilih sendiri."

Sejenak matanya melihatku dengan curiga, Kemudian meninggalkan kamar.

Sial. ibunya Christian. Ini jauh lebih dari yang aku harapkan. Mungkin bertemu dengannya akanmembantu menguraikan sebagian kecil dari teka-tekinya. Mungkin bisa membantuku memahamimengapa Christian menjalani kehidupan seperti itu ...

Tiba-tiba, aku ingin bertemu dengannya. Aku mengambil bajuku dari lantai, dan aku senang ketikamengetahui bajuku tidak kusut dan hampir tak ada lipatan. Aku menemukan bra biruku di bawahtempat tidur dan memakainya dengan cepat. Tapi jika ada satu hal yang paling aku benci, yaitu takmemakai 272

celana dalam yang bersih. Aku mencari ke lemari lacinya Christian dan menemukan celana boxer-nya.

Setelah memakai Calvin Kleins warna abu-abu, aku memakai jeans dan Converseku.

Aku ambil jaket, lalu masuk ke kamar mandi menatap mataku yang terlalu bersinar, muka memerahku -dan rambutku! Sialan ... benar-benar terlihat kuncirku berantakan tak sesuai untukku.

Aku mencari sikat rambut di meja rias dan menemukan sisir. Harus kulakukan. Ekor kuda adalah satu-satunya jawaban. Aku putus asa dengan pakaianku. Mungkin aku harus menerima tawaran Christianuntuk mengenakan pakaiannya. Bawah sadarku mengeluarkan kata 'ho'. Aku

mengabaikannya. Aku kesulitan memakai jaket, senang bahwa manset menutupi pola dasinya dipergelangan tanganku, terakhir aku cemas melihat sekilas diriku sendiri di cermin. Harus kulakukan.

Aku berjalan ke ruang tamu utama.

"Kenalkan." Christian berdiri dari tempat dia duduk di sofa.

Ekspresinya hangat dan menghargai. Di sampingnya wanita berambut pirang berbalik dan berseri-serimelihatku, senyum penuh kesenangan. Dia juga berdiri. Dia tanpa cela memakai gaun sweater rajutCamel berwarna kalem dengan sepatu yang sepadan.

Page 151: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia tampak rapi, elegan, indah, dan aku jadi rendah diri, tahu bahwa aku terlihat berantakan.

273

"Ibu, ini Anastasia Steele. Anastasia, ini Grace Trevelyan-Grey. "

Dr. Trevelyan-Grey memegang tanganku. T ...

kepanjangan Trevelyan?

"Senang sekali bertemu denganmu," gumamnya. Jika aku tak salah, sepertinya takjub mungkin herandan sedikit lega dalam nada suaranya dan mata cokelatnya bersinar hangat. Aku jabat tangannya, danaku tak bisa menahan senyum, membalas

kehangatannya.

"Dr. Trevelyan-Grey," bisikku.

"Panggil aku Grace," dia menyeringai, dan Christian mengerutkan kening. "Aku biasanya dipanggilDr.

Trevelyan, dan Mrs. Grey adalah ibu mertuaku." Dia mengedipkan sebelah matanya. "Jadi bagaimanakalian berdua bertemu?" Dia memberikan pandangan bertanya pada Christian, tak mampu

menyembunyikan rasa ingin tahunya.

"Anastasia mewawancaraiku untuk koran mahasiswa di WSU karena aku akan menganugerahkan gelardisana minggu ini."

Dobel sialan. Aku sudah lupa itu.

"Jadi kau lulus minggu ini?" Tanya Grace.

274

"Ya."

Ponselku berbunyi. Kate, aku bertaruh.

"Maaf." Aku berjalan ke dapur dan bersandar di meja sarapan, tanpa memeriksa nomor.

"Kate."

"Dios mio! Ana." Sialan, ini José. Dia terdengar putus asa. "Kamu dimana? Aku berusaha untukmenghubungimu. Aku ingin bertemu denganmu, untuk meminta maaf atas perlakuanku pada hari Jumat.Kenapa kau tak membalas teleponku?"

"Dengar José, sekarang bukan saat yang tepat." Aku melirik cemas ke arah ekspresi wajah Christian

Page 152: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

yang menatapku tajam, saat ia bergumam sesuatu pada ibunya. Aku langsung membelakanginya.

"Dimana sih kamu? Kate selalu mengelak," dia merengek.

"Aku di Seattle."

"Apa yang kamu lakukan di Seattle? Apakah kau bersama dia? "

"José, aku akan meneleponmu nanti. Aku tak bisa bicara denganmu sekarang." Aku langsung menutuptelepon.

275

Aku berjalan santai kembali ke Christian dan ibunya.

Grace masih asyik berbicara dengan Christian.

"... Dan Elliot menelepon mengatakan kau berada disini - Aku tak melihat kamu selama dua minggu,Sayang."

"Apa dia sekarang senang mencampuri urusanku?"

bisik Christian, menatapku, ekspresinya tidak terbaca.

"Kupikir kita bisa makan siang bersama, tapi aku bisa mengerti kamu memiliki rencana lain, dan akutak ingin mengganggu harimu." Dia mengambil mantel krim yang panjang dan berbalik, memberikanpipinya.

Christian mencium sekilas dengan manisnya. ibunya tak menyentuhnya.

"Aku harus mengantar Anastasia kembali ke Portland."

"Tentu saja, Sayang. Anastasia, menyenangkan sekali bertemu denganmu. Aku berharap kita bertemulagi."

Dia mengulurkan tangannya padaku, matanya bersinar, dan kami bersalaman. Taylor muncul dari ...

mana?

"Mrs. Grey?" Tanyanya.

"Terima kasih, Taylor." Dia mengantar keluar ruangan dan melalui pintu ganda ke ruang depan.

276

Taylor ada di sini sepanjang waktu? Sudah berapa lama dia berada di sini? Dimana dia?

Christian melotot ke arahku.

Page 153: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Jadi si fotografer menelpon?"

Sial.

"Ya."

"Apa yang dia inginkan?"

"Hanya untuk minta maaf, kau tahu - hari Jumat."

Christian menyempit matanya.

"Ya aku melihatnya," katanya singkat.

Taylor muncul kembali.

"Mr. Grey, ada masalah dengan muatan kapal Darfur.

"

Christian mengangguk singkat padanya.

"Charlie Tango kembali ke Boeing Field?"

"Ya Pak."

Taylor mengangguk padaku.

277

"Miss Steele."

Aku tersenyum sambil mengangguk balik padanya, dan dia berbalik dan pergi.

"Apakah dia tinggal di sini? Taylor? "

"Ya." Nada suaranya terpotong. Apa masalahnya?

Christian berjalan ke dapur dan mengambil BlackBerry-nya, Aku mengira dia membaca beberapaemail. Mulutnya menekan garis keras, dan dia menelpon.

"Ros, apa masalahnya?" Bentak dia. Dia mendengarkan, menatapku, mata abu-abu spekulatif, saat akuberdiri di tengah ruangan besar itu bertanya-tanya apa yang harus aku lakukan, merasa malu dan takpantas ada di tempat ini.

"Aku tak akan memberikan salah satu kru untuk mengambil risiko. Tidak, batalkan ... Sebagai gantinyakita akan menjatuhkan lewat udara ...

Page 154: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Baik."

Dia menutup telepon. Kehangatan di matanya telah menghilang. Dia tampak menakutkan, dan meliriksekilas padaku, dia masuk ke ruang kerjanya dan kembali sesaat kemudian.

"Ini kontrak. Bacalah, dan kita akan membicarakannya akhir pekan depan. Aku 278

menyarankan padamu untuk melakukan penelitian, supaya tahu kau terlibat dengan apa." Dia berhenti.

"Itupun jika kau setuju, dan aku sangat berharap kau melakukannya." Dia menambahkan, nadanya lebihlembut, dan gelisah.

"Penelitian?"

"Kau akan kagum apa yang dapat kau temukan di Internet," bisiknya.

Internet! Aku tak memiliki akses ke komputer, hanya laptop Kate, dan aku tak bisa memakai punyaClayton, tidak untuk 'penelitian' semacam ini jelas, kan?

"Apa itu?" Tanyanya, memiringkan kepalanya.

"Aku tak punya komputer. Aku akan melihat jika aku dapat meminjam laptop Kate. "

Dia mengulurkan sebuah amplop manila.

"Aku yakin aku bisa ... err, meminjamkan satu. Ambil barang-barangmu, kita akan mengendarai mobilkembali ke Portland dan makan siang di jalan. Aku harus ganti baju."

"Aku akan menelpon," bisikku. Aku hanya ingin mendengar suara Kate. Dia mengernyit.

"Fotografer?" Rahangnya mengepal, dan matanya 279

terbakar. Aku berkedip padanya. "Aku tak suka berbagi, Miss Steele. Ingat itu." Nadanya tenangdingin seperti memperingatkan, dengan sekali pandangan dingin padaku, dia balik ke kamar tidur.

Sialan. Aku hanya ingin menelepon Kate, aku ingin menelepon setelah dia masuk kamar, tapimendadak dia bersikap cuek langsung meninggalkanku sendiri membuatku jadi lumpuh. Apa yangterjadi pada pria ini, murah hati, rileks, tersenyum saat bercinta denganku tak sampai setengah jamyang lalu?

"Siap?" Tanya Christian saat kita berdiri di pintu ganda ruang depan.

Aku mengangguk yakin. Dia kembali menjaga jarak, sopan, sosok yang kaku, topengnya kembali dandipamerkan. Dia membawa tas kulit dorong. Mengapa ia perlu itu? Mungkin dia menginap diPortland, dan kemudian aku ingat acara wisuda. Oh ya ... dia akan ke sana pada hari Kamis.

Dia mengenakan jaket kulit hitam. Dia jelas tak terlihat seperti multi-multi jutawan, miliarder, dengan

Page 155: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

pakaiannya. Dia tampak seperti cowok dari sisi jalur yang salah, mungkin seorang bintang rockberperilaku buruk atau model catwalk. Aku mendesah dalam hati, berharap aku punya sepersepuluhdari ketenangannya. Dia begitu tenang dan terkendali.

Aku mengerutkan kening, mengingat ledakan amarahnya tentang José ... Yah, tampaknya karena itu.

280

Taylor berdiri di belakang.

"Samapai besok," katanya pada Taylor yang mengangguk.

"Ya pak. Mobil mana yang akan anda pakai, pak? "

Dia melihat ke arahku sebentar.

"R8."

"Semoga perjalanannya lancar, Mr. Grey. Miss Steele." Taylor terlihat ramah padaku, meskipunmungkin sepertinya ada sedikit rasa kasihan tersembunyi di kedalaman matanya.

Tak diragukan lagi dia pikir aku sudah menyerah pada kebiasaan seksual Mr. Grey yangdipertanyakan.

Belum, hanya kebiasaan seksualnya yang luar biasa, atau seks mungkin seperti itu untuk semua orang.

Aku mengerutkan kening pada pikir itu. Aku tak punya perbandingan, dan aku tak bisa bertanya padaKate. Itu sesuatu yang harus aku bicarakan dengan Christian. Sangat wajar kalau aku harus berbicaradengan seseorang - dan aku tak bisa bicara dengannya jika dia begitu terbuka satu menit danberikutnya menjaga jarak.

Taylor menahan pintu terbuka untuk kami saat kami keluar. Christian memanggil lift. "Ada apa,Anastasia?" Tanya dia. Bagaimana dia tahu aku 281

memikirkan sesuatu berlebihan dalam pikiranku? Dia meraih dan menarik daguku.

"Berhenti menggigit bibirmu, atau aku akan bercinta denganmu di lift, dan aku tak peduli siapa yangakan masuk ke lift bersama kita."

Aku tersipu, tapi ada sedikit senyum di bibirnya, akhirnya suasana hatinya tampaknya berubah.

"Christian, aku punya masalah."

"Oh?" aku jadi mendaat perhatian dia sepenuhnya.

Lift tiba. Kami masuk, dan Christian menekan tombol G.

Page 156: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Yah," mukaku memerah. Bagaimana mengatakan ini? "Aku perlu bicara dengan Kate. Aku punyabegitu banyak pertanyaan tentang hubungan intim, dan kau terlalu terlibat. Jika kau ingin akumelakukan semua hal ini, bagaimana aku tahu-?" Aku berhenti sejenak, berusaha untuk menemukankata yang tepat. "Aku tak punya referensi sama sekali."

Dia memutar matanya ke arahku.

"Bicaralah padanya jika kau harus." Dia terdengar putus asa. "Pastikan ia tak menyebutkan apa punpada Elliot."

Aku siap berperang atas sindirannya. Kate tidak seperti itu.

282

"Dia tak akan melakukannya, dan aku tak akan mengatakan padamu tentang apa pun yang dia ceritakanpadaku tentang Elliot - jika dia mengatakan sesuatu padaku," tambahku cepat.

"Nah, perbedaannya adalah bahwa aku tak ingin tahu tentang kehidupan seksnya," bisik Christiandatar.

"Elliot adalah bajingan usil. Tapi hanya tentang apa yang kita lakukan sejauh ini," diamemperingatkan.

"Kate mungkin akan mengambil bolaku jika dia tahu apa yang ingin kulakukan padamu," tambahnyalembut sehingga aku tak yakin aku harus mendengarnya.

"Oke," Aku setuju seketika itu juga, tersenyum ke arahnya, lega. Membayangkan Kate dengan bolaChristian bukan sesuatu yang ingin aku bahas.

Bibirnya terangkat tertuju padaku, dan dia menggeleng.

"Semakin cepat aku mendapatkan penyerahanmu akan lebih baik, dan kita bisa menghentikan semuaini," bisiknya.

"Hentikan semua apa?"

"Kamu, menantangku." Dia menangkup daguku dan langsung memberikan ciuman manis di bibirku saatpintu lift terbuka. Dia menggenggam tanganku dan 283

membawaku ke garasi bawah tanah.

Aku, menentang dia ... bagaimana?

Disamping lift, aku bisa melihat Audi hitam 4x4, tapi jenisnya lebih kecil dan sporty warna hitam danlampunya nyala berkelip langsung terbuka saat dia menekan tombol alarm di kunci itu. Ini adalahsalah satu mobil yang harus dimiliki pirang yang berkaki panjang, atapnya bisa dibuka dan bisaterlipat sendiri di kap belakang.

Page 157: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Mobil yang bagus," gumamku datar.

Dia mendongak dan nyengir.

"Aku tahu," katanya, dan untuk sesaat Christian terlihat manis, muda, keriangannya sudah kembali.

Menghangatkan hatiku. Dia begitu bersemangat.

Cowok dan mainannya. Aku memutar mata padanya tetapi tak dapat menahan senyumku. Dia membukapintu untukku dan aku masuk mobilnya. Wah ... ini rendah. Dia berjalan mengitari mobil dan dudukdengan anggun di sampingku. Bagaimana dia melakukannya?

"Jadi mobil apa ini?"

"Ini Audi R8 Spyder. Sepertinya hari ini cerah, kita bisa memakai penutup kepala. Ada topi baseballdi sana. Seharusnya ada dua." Dia menunjuk ke kotak sarung tangan. "Dan kacamata hitam jika kauingin."

284

Dia mulai menyalakan kunci kontak, dan suara mesin mengaum di belakang kami. Ia menempatkantasnya di belakang tempat duduk kami, menekan tombol, dan atapnya perlahan terbuka. Denganmenyentuh tulisan switch, Musik Bruce Springsteen terdengar di seputar kita.

"Aku suka Bruce," dia nyengir dan mengemudikan mobilnya keluar dari tempat parkir, dan melewatijalan tanjakan keatas dimana kita berhenti sejenak sampai palangnya terbuka.

Sampai diluar kami merasakan udara kota Seattle pagi hari yang cerah di bulan Mei. Aku menjangkauke dalam kotak sarung tangan dan mengambil topi bisbol. Mariners. Ia suka bisbol? Aku memberinyatopi, dan dia memakainya. Sebelum memakai topi aku menarik ikat kuncirku lebih rendah.

Orang-orang memperhatikan kita sepanjang jalan.

Untuk sesaat, aku pikir itu tertuju pada Christian ...

dan kemudian ketakutanku muncul berpikir setiap orang melihatku karena mereka tahu apa yang telahkulakukan selama dua belas jam terakhir, tapi akhirnya, aku menyadari itu karena mobilnya.

Christian tampaknya tidak menyadari, tenggelam dalam pikirannya.

Lalu lintas tidak terlalu padat dan kami sampai di I-5

mengarah ke selatan, angin menyapu diatas kepala 285

kita. Bruce menyanyikan lagu tentang menjadi terbakar dan gairahnya. Bagaimana bisa cocok.

Mukaku memerah saat aku memperhatikan kata-katanya. Christian melirikku. Dia memakai Ray-Ban

Page 158: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

jadi aku tak bisa melihat apa yang dia pikirkan.

Mulutnya menyeringai sedikit, dan dia meletakkan tangannya di lututku, meremas lembut. Napaskujadi sesak.

"Lapar?" Tanya dia.

Bukan untuk makanan.

"Tidak terlalu."

Mulutnya mengencang menjadi garis keras.

"Kau harus makan, Anastasia," tegurnya. "Aku tahu tempat yang bagus dekat Olympia. Kita akanberhenti di situ." Dia meremas lututku lagi, lalu mengembalikan tangannya ke kemudi, saat kakinyamenekan pedal gas. Aku merasa ditekan ke belakang kursiku. Mobilnya ngebut.

Restorannya kecil dan intim, sebuah pondok kayu di tengah hutan. Dekorasi sederhana: kursiserampangan dan taplak mejanya motif kotak, bunga liar dalam vas kecil. Cuisine Sauvage ditempeldi depan pintu.

"Sudah lama aku tak kemari. Kita tak punya pilihan -

mereka memasak apa pun yang sudah mereka 286

tangkap atau kumpulkan." Dia mengangkat alisnya dengan mimik ketakutan, dan aku harus tertawa. Sipelayan wanita mencatat pesanan minuman kami.

Mukanya memerah saat dia melihat Christian, menghindari kontak mata dengan dia, bersembunyi dibalik poni pirang yang panjang. Dia suka Christian!

Bukan hanya aku!

"Dua gelas Pinot Grigio," kata Christian dengan suara tegas. Aku mengerutkan bibir, putus asa.

"Apa?" Bentaknya.

"Aku ingin Diet Coke," bisikku.

Mata abu-abunya menyempit, dan dia menggeleng kepala.

"Pinot Grigio disini adalah anggur yang lumayan, cocok dengan makanan apapun yang kita pesan."

Katanya dengan sabar.

"Apa pun yang kita pesan?"

"Ya." Dia tersenyum, mempesona, kepalanya miring ke satu sisi sambil tersenyum, dan perutku seperti

Page 159: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

diaduk hilanglah kemarahanku. Aku tidak bisa tidak membalas senyumnya yang tulus ke arahnya.

"Ibuku menyukaimu," katanya datar.

"Benarkah?" Kata-katanya membuat mukaku 287

memerah kesenangan.

"Oh ya. Dia selalu berpikir aku gay."

Mulutku menganga, dan aku ingat pertanyaan itu ...

dari wawancara. Oh tidak.

"Mengapa dia berpikir kau gay?" Bisikku.

"Karena dia tak pernah melihatku dengan seorang gadis."

"Oh ... bahkan tidak dengan salah satu dari lima belas itu?"

Dia tersenyum.

"Kau ingat. Tidak, tidak satupun dari lima belas itu."

"Oh."

"Kau tahu, Anastasia, ini merupakan pengalaman akhir pekan pertama bagiku juga," katanya pelan.

"Benarkah?"

"Aku belum pernah tidur dengan siapa pun, tak pernah berhubungan intim di tempat tidurku, tak pernahmenerbangkan seorang gadis dengan Charlie Tango, tak pernah memperkenalkan seorang wanita keibuku. Apa yang kau lakukan padaku?" Matanya membara, Pernyataannya membuatku terkejut.

288

Pelayan datang dengan gelas anggur kami, dan aku segera menyesap cepat. Apa dia membuka diri atauhanya membuat pengamatan biasa?

"Aku sangat menikmati akhir pekan ini," bisikku. Dia menyempit matanya padaku lagi.

"Berhenti menggigit bibir itu," ia menggeram. "Aku juga," tambahnya.

"Apa karena seks yang normal?" Aku bertanya, apakah ada sesuatu untuk mengalihkan perhatiankudari penampilannya yang intens membakar dan seksi.

Dia tertawa.

Page 160: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Hanya seks sederhana, Anastasia. Tak ada mainan, tak ada tambahan yang istimewa." Diamengangkat bahu. "Kau tahu ... ya sebenarnya kau tidak, tapi itulah apa artinya."

"Oh." Pikirku itu adalah seks seperti coklat palsu pada brownies yang kita miliki, dengan ceri diatasnya. Tapi, hei, apa yang aku tahu?

Pelayan membawakan sup. Kita berdua menatapnya agak ragu.

"Sup Nettle (dari daun jelantang)," pelayan menjelaskan pada kami sebelum berbalik agak marah dankembali ke dapur. Aku berpikir dia tak suka diabaikan oleh Christian. Aku mencobanya ragu-agu.

289

Ini lezat.

Christian dan aku melihat satu sama lain pada saat yang sama akhirnya merasa lega. Aku tertawa, dandia memiringkan kepalanya ke satu sisi.

"Suaramu menyenangkan," bisiknya.

"Kenapa kau tak pernah berhubungan seks yang normal sebelumnya? Apakah kau selalu melakukan ...

err, apa yang telah kau lakukan?" aku bertanya, sangat tertarik.

Dia mengangguk perlahan.

"Semacam itulah." Suaranya waspada. Dia mengernyit sejenak dan sepertinya menimbang-nimbang.Lalu ia melirik ke atas, keputusan sudah dibuat. "Salah satu teman ibuku membujukku ketika akuberumur lima belas tahun."

"Oh." Sialan semuda itu!

"Dia punya selera yang sangat khusus. Aku menjadi submissivenya selama enam tahun" Diamengangkat bahu.

"Oh." Otakku telah beku, tertegun hingga tak bekerja oleh pengakuan ini.

"Jadi aku tahu apa yang menyebabkan ini, Anastasia." Sinar matanya mendalam.

290

Aku menatapnya, tak mampu menyuarakan apa pun -

bahkan alam bawah sadarku pun diam.

"Aku benar-benar tak memiliki pengenalan seks yang normal."

Keingintahuan bertambah besar.

Page 161: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Jadi kau tak pernah berkencan dengan siapa pun di kampus?"

"Tidak" Dia menggeleng tegas.

Pelayan mengambil piring kami, mengganggu kami sejenak.

"Kenapa?" aku menanyakan saat dia pergi.

Dia tersenyum sinis.

"Apakah kau benar-benar ingin tahu?"

"Ya."

"Aku tak mau. Dia itu semua yang aku inginkan, perlukan. Dan selain itu, sialan dia telah menghajarkuhabis-habisan." Dia tersenyum sayang pada ingatannya.

Oh, ini adalah informasi terlalu banyak - tapi aku ingin lebih.

291

"Jadi kalau dia adalah teman ibumu, berapa umurnya?"

Dia menyeringai.

"Cukup tua untuk tahu banyak."

"Apakah kau masih bertemu dengannya?"

"Ya."

"Apakah kau masih ... err ...?" mukaku memerah.

"Tidak" Dia menggeleng dan tersenyum sabar padaku.

"Dia teman yang sangat baik."

"Oh. Apakah ibumu tahu?"

Dia menatapku seakan mengatakan jangan mulai menjadi bodoh.

"Tentu saja tidak."

Pelayan kembali dengan membawa daging rusa, tapi selera makanku telah lenyap. Pengungkapan yangmengejutkan.

292

Page 162: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian yang submisif... sialan. Aku meneguk banyak Pinot Grigio - dia benar, tentu saja lezat.

Astaga, semua pengakuannya, begitu banyak yang harus dipikirkan. Aku perlu waktu untuk mengolahini, saat aku sendiri, bukan ketika aku terganggu oleh kehadirannya. Dia begitu luar biasa, sepertiseorang Pejantan Alfa, dan sekarang dia melempar berita yang mengejutkan ini. Dia tahu apa rasanya.

"Tapi itu tak mungkin tanpa henti?" Aku bingung.

"Yah, begitulah, meskipun aku tak melihatnya sepanjang waktu. Itu adalah ... sulit. Setelah semua, akumasih di sekolah dan kemudian di perguruan tinggi. Makanlah, Anastasia."

"Aku benar-benar tak lapar, Christian." Aku terguncang oleh pengungkapannya.

Ekspresinya mengeras.

"Makanlah," katanya dengan tenang, terlalu tenang.

Aku menatapnya. Pria ini – menjadi korban pelecehan seksual saat remaja - nadanya begitumengancam.

"Beri aku waktu sejenak," gumamku pelan. Dia berkedip beberapa kali.

"Oke," bisiknya, dan dia meneruskan makannya.

Akan seperti ini jika aku sudah menandatangani, dia 293

memerintahku. Aku mengerutkan kening. Apakah aku menginginkan ini?

Sambil meraih pisau dan garpu, aku potong daging rusa. Ini sangat lezat.

"Apakah akan err ... menjadi seperti ini ‘hubungan’

kita?" Bisikku. "Kau, main perintah padaku?" Aku tak berani untuk menatapnya.

"Ya," bisiknya.

"Aku mengerti."

"Dan apa lagi, kau juga akan menginginkanku seperti itu," tambahnya, suaranya rendah.

Aku sangat meragukannya. Aku mengiris sepotong daging rusa, memasukkan kedalam mulutku.

"Ini langkah besar," gumamku sambil makan.

"Ya." Dia menutup matanya sebentar. saat dia membuka, matanya lebar dan besar.

"Anastasia, kau harus melakukan dengan keberanianmu. Lakukan penelitian, baca kontrak -

Page 163: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku senang untuk membahas dari beberapa segi. Aku masih di Portland hingga Jumat jika kau inginberbicara tentang hal itu." Kata-katanya seperti terburu-buru. "Telepon aku - mungkin kita bisa makanmalam - katakanlah, Rabu? Aku benar-benar 294

ingin ini berjalan. Bahkan, aku tak pernah menginginkan apapun seperti aku ingin ini cepat berjalan."

Kejujurannya yang berkobar, keinginannya, tercermin dalam matanya. Dasarnya ini yang takkupahami.

Mengapa aku? Mengapa tidak salah satu dari lima belas wanita ini? Oh tidak ... akankah aku menjadi-

sebuah nomor?

Enam belas dari sekian banyak?

"Apa yang terjadi dengan yang lima belas wanita itu?"

Cetusku.

Dia mengangkat alisnya karena terkejut, kemudian menggelengkan kepalanya pasrah.

"Bermacam-macam, tapi intinya," ia berhenti sejenak, aku pikir dia berusaha untuk menemukan kata-kata yang tepat.

"Ketidakcocokan." Dia mengangkat bahu.

"Dan kau berpikir bahwa aku mungkin cocok denganmu?"

"Ya."

"Jadi kau tidak berhubungan lagi dengan salah satu dari mereka?"

295

"Tidak, Anastasia, aku tidak. Aku penganut hubungan monogami."

Oh ... ini adalah berita.

"Aku mengerti."

"Lakukan riset, Anastasia."

Aku meletakkan pisau dan garpu. Aku tak bisa makan lagi.

"Sudah? Apa kau sudah selesai makan?"

Aku mengangguk. Dia cemberut padaku, tapi memilih untuk tidak mengatakan apa-apa. Aku menarik

Page 164: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

napas kecil lega.

Perutku bergolak dengan semua informasi baru ini, dan aku merasa sedikit pusing karena anggur. Akumenyaksikan dia makan semua yang ada di piringnya. Dia makan seperti kuda. Dia pasti berolah ragauntuk tetap dalam kondisi prima. Ingatan tentang celana piyama yang tergantung di pinggulnya datangtanpa diminta masuk ke dalam pikiranku.

Gambarannya benar-benar mengganggu. Aku menggeliat tak nyaman. Dia melirik ke arahku, dan akutersipu.

"Aku akan memberikan segalanya untuk mengetahui apa yang kau pikirkan pada saat ini," bisiknya.

296

Aku tambah tersipu.

Dia tersenyum nakal padaku.

"Aku bisa menebak," dia menggoda lirih.

"Aku senang kau tak bisa membaca pikiranku."

"Pikiranmu, tidak, Anastasia, tapi tubuhmu – Aku sudah tahu cukup banyak sejak kemarin." suaranyatidak senonoh. Bagaimana dia bisa beralih dengan cepat dari satu suasana ke suasana yang lainnya?Dia begitu lincah ... Sulit untuk mengikutinya.

Dia melambai ke pelayan dan meminta bon. Setelah dia membayar, dia berdiri dan mengulurkantangannya.

"Ayo." Dia menggenggam tanganku, dan membawaku kembali ke mobil. Sentuhan ini, kulit dengankulit, dia begitu tak terduga, normal, intim. Aku tak dapat menyesuaikan kebiasaan ini, langkahpenawaran yang ingin dia lakukan di kamar itu ... The Red Room of Pain.

Kita terdiam berkendara dari Olympia ke Vancouver, berdua tenggelam dalam pikiran kita sendiri.

Saat dia parkir di luar apartemenku, tepat jam lima sore. Lampu menyala - Kate di rumah. Mengepak,tak diragukan lagi, kecuali jika Elliot masih ada. Dia mematikan mesin, dan aku menyadari bahwa aku297

akan meninggalkannya.

"Apakah kau mau masuk?" Aku bertanya. Aku tak ingin dia pergi. Aku ingin memperpanjang waktukita bersama.

"Tidak Aku punya pekerjaan yang harus diselesaikan," katanya sederhana, menatapku dengan ekspresitak terduga.

Page 165: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku menatap tanganku, saat aku menautkan jari-jariku bersama-sama. Tiba-tiba aku merasaemosional.

Dia akan pergi. Mengulurkan tangannya, dia mengambil salah satu tanganku dan perlahan menarik kemulutnya, lembut mencium punggung tanganku, seperti kebiasaanya, sikap manis. Hatiku melompat kedalam mulutku.

"Terima kasih untuk akhir pekan ini, Anastasia. Ini adalah... yang terbaik. Rabu? Aku akanmenjemputmu dari tempat kerja, atau dimana pun?"

Katanya lembut.

"Rabu," bisikku.

Dia mencium tanganku lagi dan menempatkan kembali di pangkuanku. Dia keluar, memutar kesampingku, dan membuka pintu penumpang.

Mengapa aku merasa tiba-tiba kehilangan? Seperti ada sebuah benjolan di tenggorokanku. Aku 298

seharusnya tak membiarkan dia melihatku seperti ini.

Memasang senyum di wajahku, aku keluar dari mobil dan menegakkan kepala menyusuri jalansetapak, tahu bahwa aku harus menghadapi Kate, aku jadi merasa benar-benar takut. Aku berbalik danmenatap dia di tengah jalan. Tabahlah Steele, aku mencaci diriku sendiri.

"Oh ... omong-omong, aku memakai pakaian dalammu." Aku memberinya senyum kecil dan menarikpinggang sampai terlihat celana boxer yang aku pakai sehingga dia bisa melihat. Mulut Christianmenganga, terkejut. Reaksi yang hebat. Suasana hatiku segera jadi berubah, dan aku balik masuk kedalam rumah, sebagian diriku ingin melompat dan meninju udara. YA! Dewi batinku merasa gembira.

Kate di ruang tamu mengemasi buku-bukunya ke dalam peti.

"Kau sudah kembali. Mana Christian? Bagaimana kabarmu?" nadanya gelisah, cemas, dan diamelompat kearahku, menyambar bahuku, menganalisa dengan teliti wajahku sebelum aku bahkanberkata halo.

Sialan ... aku harus berurusan dengan ketekunan dan keuletan Kate, dan aku memiliki sebuah dokumenresmi yang sudah ditandatangani yang mengatakan bahwa aku tak bisa bicara. Ini bukan kombinasiyang baik.

"Nah bagaimana? Aku tak bisa berhenti memikirkan 299

tentangmu, setelah Elliot meninggalkanku," Ia menyeringai nakal.

Aku tak bisa tidak tersenyum pada perhatian dan rasa ingin tahunya yang meluap-luap, tapi tiba-tibaaku merasa malu. Aku malu. Ini sangat pribadi.

Page 166: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Semuanya. Melihat dan mengetahui apa yang jadi rahasia Christian. Tapi aku harus memberinyabeberapa rincian, karena dia tak akan meninggalkan aku sendiri sampai aku menceritakannya.

"Menyenangkan, Kate. Sangat menyenangkan, aku pikir," kataku pelan, sambil tersenyum aku berusahamenyembunyikan rasa malu saat aku

menceritakannya.

"Kau pikir?"

"Aku tak punya pengalaman untuk

membandingkannya, benar kan?" Aku mengangkat bahu meminta maaf.

"Apakah dia membuatmu ‘datang’?"

Sialan. Dia begitu terus terang. Mukaku merah padam.

"Ya," gumamku, putus asa.

Kate menarikku ke sofa dan kami duduk. Dia menggenggam tanganku.

300

"Itu bagus." Kate menatapku tak percaya. "Ini pertama kalinya buatmu. Wow, Christian benar-benartahu apa yang dia lakukan."

Oh Kate, jika kau tahu yang sebenarnya.

"Saat pertamaku sangat mengerikan," lanjutnya, membentuk wajahnya sedih tapi lucu.

"Oh?" Ini membuatku jadi tertarik, sesuatu yang belum pernah diungkapkan sebelumnya.

"Ya, Steve Paton. Teman SMA, atlet brengsek." Dia gemetar.. "Dia kasar. Aku belum siap. Kamiberdua mabuk. Kau tahu – Remaja pada umumnya, bencana setelah pesta prom. Ugh

- aku membutuhkan waktu sebulan sebelum aku memutuskan untuk mencoba lagi. Dan tidak dengandia, memikirkannya jadi takut. Aku terlalu muda.

Kau benar untuk menunggu."

"Kate, kedengarannya mengerikan."

Kate terlihat murung.

"Ya, butuh waktu setahun baru mengalami orgasme pertamaku lewat penetrasi seks dan kau ...langsung pada saat pertama kalinya?"

Page 167: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengangguk malu-malu. Dewi batinku duduk bersila tampak tenang kecuali tersenyum liciksendiri 301

- ucapan selamat di wajahnya.

"Aku senang kau kehilangan itu dengan seseorang yang tahu bagaimana melakukannya." Diamengedipkan mata padaku. "Jadi kapan kau bertemu dengannya lagi?"

"Rabu. Kami akan makan malam berdua."

"Jadi kau masih menyukainya?"

"Ya. Tapi aku tak tahu tentang ... masa depan."

"Kenapa?"

"Dia rumit orangnya, Kate. Kau tahu - ia mendiami dunia yang sangat berbeda denganku."

Alasan yang tepat. Mudah dipercaya juga. Jauh lebih baik dari - dia punya Red Room of Pain, dan diaingin menjadikan aku budak seksnya.

"Oh tolong, jangan biarkan ini karena masalah uang, Ana. Elliot mengatakan sangat tidak biasa bagiChristian untuk kencan dengan seseorang."

"Benarkah dia?" Suaraku naik beberapa oktaf.

Terlalu jelas, Steele! Bawah sadarku melotot ke arahku, sambil mengibaskan jari panjang kurusnya,lalu membentuk menjadi timbangan keadilan untuk mengingatkanku dia bisa menuntut jika aku 302

mengungkapkan terlalu banyak.

Ha ... apa yang akan dia lakukan - mengambil semua uangku? Aku harus ingat untuk membuka googlemencari 'denda pelanggaran perjanjian yang tak boleh diungkapkan' setelah aku selesai melakukan

'penelitian' ku. Seperti aku diberi tugas sekolah.

Mungkin aku akan dinilai. Mukaku memerah, teringat dapai nilai A untuk eksperimen waktu manditadi pagi.

"Ana, apa itu?"

"Aku hanya teringat sesuatu apa yang dikatakan Christian."

"Kau tampak berbeda," kata Kate dengan sayang.

"Aku merasa lain. Nyeri," aku mengaku.

"Sakit?"

Page 168: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Sedikit." Mukaku memerah.

"Aku juga. Dasar pria," katanya dengan pura-pura jijik. "Mereka adalah hewan." Kami berduatertawa.

"Kau sakit?" Seruku.

"Ya ... kalau kebanyakan."

Aku tertawa.

303

"Ceritakan tentang Elliot yang suka ‘kebanyakan’,"

tanyaku ketika aku sudah berhenti cekikikan. Oh, aku bisa merasakan diriku santai untuk pertamakalinya sejak aku berada di bar ... sebelum panggilan telepon yang memulai semua ini - ketika akumengagumi Mr. Grey dari jauh. Senang hari ini menjadi tak rumit lagi.

Kate merah mukanya. Oh ... Katherine Agnes Kavanagh malu sama Anastasia Rose Steele. Diamenatapku dengan mata basah. Aku belum pernah melihat dia bereaksi dengan cara seperti ini padapria sebelumnya.

Mulutku terbuka. Di mana Kate, apa yang telah kau lakukan dengannya?

"Oh, Ana," dia menyembur. "Dia hanya begitu ...

Segalanya. Dan ketika kita ... oh ... benar-benar nikmat." Dia hampir tak dapat merangkai kalimatbersama-sama kata-katanya begitu buruk.

"Aku pikir kau mencoba untuk memberitahuku bahwa kau menyukainya."

Dia mengangguk, sambil menyeringai seperti orang sinting.

"Dan aku akan bertemu dengannya, hari sabtu. Dia akan membantu kita pindah." Dia mendekap keduatangannya, melompat bangun dari sofa, dan berputar 304

ke jendela. Pindah. Sial - Aku sudah lupa semua tentang itu, bahkan dengan kardus pengepakanmengelilingi kita.

"Dia sangat membantu," kataku memuji. Aku dapat mengenal dia juga. Mungkin dia bisa memberikuwawasan yang lebih dalam tentang keanehan saudaranya yang mengganggu.

"Jadi apa yang kau lakukan semalam?" Aku bertanya.

Dia memiringkan kepalanya ke arahku dan mengangkat alis dalam pandangan aku seolah tolol.

Page 169: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Seperti apa yang kau lakukan, meskipunpun pertama-tama kami makan malam dulu." Dia menyeringaipadaku. "Apakah kau benar-benar oke?

Kau terlihat seperti kewalahan."

"Aku merasa kewalahan. Christian adalah sangat intens."

"Ya, aku bisa melihat bagaimana dia. Tapi dia baik padamu?"

"Ya," aku meyakinkannya. "Aku benar-benar lapar, aku akan memasak?"

Dia mengangguk dan mengambil dua buku lagi untuk berkemas.

"Apa yang ingin kau lakukan dengan buku empat belas ribu dolar?" Tanya dia.

305

"Aku akan mengembalikan padanya."

"Benarkah?"

"Hadiah benar-benar berlebihan. Aku tak bisa menerimanya, apalagi sekarang." Aku menyeringaipada Kate. Dan dia mengangguk.

"Aku mengerti. Ada dua surat buatmu, dan José menelepon setiap jam. Dia terdengar putus asa."

"Aku akan menelponnya," gumamku mengelak. Jika aku memberitahu Kate tentang José, dia akanmenjadikannya sarapan. Aku mengambil surat dari meja makan dan membukanya.

"Hei, aku akan wawancara! Minggu depannya lagi, di Seattle, untuk penempatan magang!"

"Surat yang mana dari perusahaan penerbitan?"

"Dari keduanya!"

"Sudah kubilang IPK mu akan membuka pintu bagimu, Ana."

Tentu saja Kate sudah dapat magang di Seattle Times. Ayahnya mengenal seseorang disitu.

"Bagaimana perasaan Elliot tentang kau akan berlibur?" Aku bertanya.

306

Kate berjalan masuk ke dapur, dan untuk pertama kalinya malam ini, dia sedih.

"Dia pengertian. Sebagian dari diriku tak ingin pergi, tapi sangat menggoda untuk berbaring di bawahsinar matahari selama beberapa minggu. Selain itu, Ibuku sudah menyiapkan di sana, berpikir ini akanmenjadi liburan terakhir keluarga kami sebelum Ethan dan aku masuk ke dunia kerja."

Page 170: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku tak pernah meninggalkan benua Amerika. Kate ke Barbados dengan orang tuanya dan saudaranyaEthan selama dua minggu penuh. Aku tanpa Kate di apartemen baru kami. Itu akan menjadi aneh.Ethan berkeliling dunia sejak ia lulus tahun lalu. Aku bertanya-tanya sebentar apakah aku akanmelihatnya sebelum mereka pergi berlibur. Dia seorang pria yang menyenangkan. Telepon berdering,mengagetkanku dari lamunan.

"Itu pasti José."

Aku menghela napas. Aku tahu aku harus berbicara dengannya. aku angkat telepon.

"Hai."

"Ana, kau sudah kembali!" Teriak José lega.

"Jelas." Sindiran keluar dari nada suaraku, dan aku memutar mata di telepon.

307

Dia diam sejenak.

"Bisakah aku bertemu denganmu? Maaf tentang Jumat malam. Aku mabuk ... dan kau ... ya. Ana -

maafkan aku."

"Tentu saja, aku memaafkanmu José. Hanya saja jangan melakukannya lagi. Kau tahu aku tak merasaseperti itu tentangmu." Dia menghela napas berat, sedih.

"Aku tahu, Ana. Aku hanya berpikir, jika aku menciummu, mungkin mengubah perasaanmu."

"José, aku sangat menyayangimu, kau sangat berarti bagiku. Kau seperti saudara laki-lakiku yang takpernah kupunya.

Itu tak akan berubah. Kau tahu itu." Aku benci mengecewakannya, tapi itu kenyataan.

"Jadi kau dengan dia sekarang?" Nada suaranya penuh dengan kebencian.

"José, aku tidak dengan siapa pun."

"Tapi kau menghabiskan malam bersamanya."

"Itu bukan urusanmu!"

"Apakah itu karena uang?"

308

"José! Beraninya kau!" teriakku, Tergoncang oleh kelancangannya.

Page 171: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ana," ia merengek dan meminta maaf secara bersamaan. Aku tak bisa menghadapi

kecemburuannya sekarang. Aku tahu dia sakit hati, tapi aku sudah sangat repot berurusan denganChristian Grey.

"Mungkin kita dapat minum kopi atau sesuatu besok.

Aku akan meneleponmu" kataku berdamai.

Dia adalah sahabatku, dan aku sangat menyukainya.

Tapi saat ini, aku tak perlu merasa bersalah.

"Besok kalau begitu. Kau akan menelepon?" Harapan dalam nada suaranya memutar hatiku.

"Ya ... selamat malam, Jose." Aku menutup telepon, tidak menunggu jawabannya.

"Apa yang kalian bicarakan tadi?" Tuntut Katherine, tangannya di pinggul. Aku memutuskan jujuradalah suatu kebijakan. Dia tampak lebih keras dari sebelumnya.

"Dia merayuku pada hari Jumat."

"José? Dan Christian Grey? Ana, feromonmu pasti bekerja berlebihan. Apa yang orang tolol itupikirkan?" Dia menggeleng dengan jijik dan kembali 309

ke peti pengepakan.

Empat puluh lima menit kemudian, kami berhenti mengemas untuk makan lasagna buatanku.

Kate membuka sebotol anggur, dan kami duduk di antara kotak untuk makan, minum anggur merahmurahan, dan menonton acara yang monoton di TV.

Ini adalah normal. Ini sangat biasa dan hangat setelah empat puluh delapan jam terakhir dari ...

kegilaan. Untuk pertama kalinya aku makan tidak terburu-buru, tidak ada omelan, makan dengantenang seperti dulu. Ada apa dengan dia dan makanan? Kate mencuci piring, dan aku telah selesaimengemas ruang tamu. Yang tidak kami kemas, sofa, TV, dan meja makan. Apa lagi yang akan kitaperlukan? Hanya dapur dan kamar tidur kami yang tersisa yang belum dikemas, dan kami memilikisisa minggu ini. Berakhir!

Telepon berdering lagi. Ini Elliot. Kate mengedipkan mata padaku dan melompat ke kamar tidurnyaseperti remaja empat belas tahun. Aku tahu bahwa ia harus menulis pidato perpisahan, tapi tampaknyaElliot lebih penting. Ada apa dengan para pria keluarga Grey? Apa yang membuat mereka benar-benar bisa mengalihkan perhatian, menyita waktu, dan tak bisa ditolak? Aku meneguk anggurku lagi.

Aku mengubah-ubah saluran TV, tapi dalam hati aku tahu aku sedang menunda-nunda. Lubang merahterang yang menyala di bagian samping tasku adalah 310

Page 172: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

kontrak itu. Apakah aku memiliki kekuatan dan sarana untuk membacanya malam ini?

Aku meletakkan kepalaku di tanganku. José dan Christian, mereka berdua menginginkan sesuatudariku.

José mudah untuk ditangani. Tapi Christian ...

Christian seperti memiliki tingkat yang jauh lebih tinggi untuk penanganan, pemahaman. Sebagian daridiriku ingin lari dan bersembunyi. Apa yang akan kulakukan? Mata abu-abunya membakar dan tatapanmembara yang intens masuk ke dalam mata pikiranku, dan tubuhku mengencang memikirkan hal itu.Aku terkesiap. Dia bahkan tidak di sini, dan aku seperti dinyalakan. Itu pasti bukan tentang seks, kan?

Aku ingat gurauan ringan tadi pagi saat sarapan, kegembiraannya saat memanjakanku mengajak naikhelikopter, permainan pianonya - dengan penuh perasaan – oh - sangat merdu - musik yangmenyedihkan.

Dia seperti seseorang yang berkepribadian rumit. Dan sekarang aku punya pemahaman tentangmengapa bisa begitu. Seorang pemuda kehilangan masa remajanya, dilecehkan secara seksual olehsejumlah sosok jahat Mrs. Robinson ... tak heran dia tua sebelum waktunya. Hatiku menjadi sedihkarena memikirkan apa yang harus dia lalui. Aku terlalu naif untuk tahu persisnya apa, tapi jikamelakukan penelitian akan menemukan titik terang. Tapi apa aku benar-benar ingin tahu? Apa akuingin 311

menjelajahi dunia yang aku tak tahu sama sekali ini?

Ini seperti sebuah langkah besar.

Jika aku tak bertemu dengannya, aku pati masih bersikap manis dan bahagia. Pikiranku melayangkejadian semalam, dan tadi pagi ... dan seksualitas yang luar biasa sensual yang telah aku alami. Apaaku ingin mengucapkan selamat tinggal pada semua itu? Tidak! Bawah sadarku menjerit ... dewibatinku mengangguk dalam keheningan - seperti setuju dengannya.

Kate keluar lagi ke ruang tamu sambil nyengir dari telinga ke telinga. Mungkin dia sedang jatuh cinta -

Aku melongo padanya. Dia tak pernah bersikap seperti ini.

"Ana, aku pingin tidur. Aku cukup lelah."

"Aku juga, Kate."

Dia memelukku.

"Aku senang kau kembali dengan utuh. Ada sesuatu tentang Christian," tambahnya tenang, minta maaf.

Aku memberinya senyuman kecil meyakinkan -

sementara sambil berpikir ... Bagaimana sih dia bisa tahu? Inilah yang membuat dia akan menjadi

Page 173: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

seorang wartawan besar, intuisinya sangat kuat.

Mengambil tasku, aku berjalan lesu masuk ke kamar 312

tidur. Tubuhku lelah dari semua aktivitas kami dari kemarin dan aku dihadapkan denganpengungkapan dilema yang komplit. Aku duduk di tempat tidurku dan berhati-hati mengambil amplopmanila dari tas, membolak balikkan amplop berulang kali di tanganku. Apa aku benar-benar ingin tahusejauh mana kebobrokan Christian? Ini sangat menakutkan.

Aku menarik napas dalam, dan sepertinya hatiku di dalam tenggorokanku, aku merobek membukaamplopnya.

313

Ada beberapa lembar kertas dalam amplop. Aku ambil keluar, hatiku masih berdebar-debar, dan akududuk kembali di tempat tidurku dan mulai membaca.

Page 174: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

PERJANJIAN

Dibuat hari ini _________ dari 2011 ("Tanggal Dimulainya") ANTARA

MR. CHRISTIAN GREY dari 301 Escala, Seattle, WA 98889

("Dominan")

MISS ANASTASIA STEEL dari 1114 SW Green Street, Apartemen 7, Haven Heights, Vancouver,WA 98888

("Submisiv")

Page 175: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

PARA PIHAK SETUJU SEBAGAI BERIKUT

1. Berikut ini adalah ketentuan perjanjian yang mengikat antara Dominan dan Submisiv.

Page 176: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

ISTILAH POKOK

2. Tujuan pokok dari perjanjian ini adalah memperbolehkan Submisiv untuk mengeksplorasisensualitasnya dan batas keselamatannya, dengan tetap menghargai dan memperhatikan kebutuhannya,batasan kesejahteraan dirinya.

314

3. Dominan dan Submisiv setuju dan mengakui bahwa semua yang terjadi menurut syarat-syaratperjanjian ini akan menjadi dasar suka sama suka, bersifat rahasia, dan tergantung pada batas-batasyang telah disepakati dan prosedur keamanan yang diatur dalam perjanjian ini. Tambahan batas danprosedur keselamatan dapat disepakati secara tertulis.

4. Dominan dan Submisiv menjamin bahwa mereka masing-masing tidak mengidap penyakit seksualserius, penyakit menular atau penyakit yang mengancam jiwa termasuk HIV, Herpes dan Hepatitis.Jika selama perjanjian (sebagaimana diuraikan di bawah) atau ada perpanjangan waktu padaperjanjian ini kedua pihak harus didiagnosa adanya penyakit seperti diatas, secepatnya dia harusmemberitahu yang lainnya sebelum melakukan segala bentuk kontak fisik antara kedua belah pihak.

5. Kepatuhan untuk menjamin melaksanakan perjanjian tersebut (dan batas tambahan dan prosedurkeselamatan yang disepakati dalam ayat 3

di atas) merupakan dasar untuk perjanjian ini. Setiap pelanggaran akan berdampak langsungperjanjian menjadi batal dan setiap pihak setuju untuk sepenuhnya bertanggung jawab kepada yanglainnya untuk konsekuensi dari pelanggaran apapun.

6. Semua yang tercantum dalam perjanjian ini harus dibaca dan mengerti sejelas-jelasnya karena inimerupakan tujuan dan persyaratan pokok yang 315

ditetapkan dalam pasal 2-5 diatas.

Page 177: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

PERANAN

7. Dominan harus bertanggung jawab untuk kesejahteraan dan pelatihan yang tepat, bimbingan, dandisiplin dari Submisiv. Dia akan memutuskan macam dari pelatihan tersebut, bimbingan, dan disiplindan waktu dan tempat administrasi, sesuai dengan kesepakatan, batasan dan prosedur keselamatanyang ditetapkan dalam perjanjian ini atau setuju tambahan yang diatur dalam pasal 3 di atas.

8. Jika suatu saat Dominan gagal untuk menjaga persyaratan yang telah disepakati, keterbatasan danprosedur keselamatan yang ditetapkan dalam kontrak ini atau setuju adanya tambahan seperti diaturdalam Pasal 3 di atas Submisiv berhak untuk mengakhiri perjanjian ini dan boleh meninggalkanDominan tanpa pemberitahuan.

9. Berdasarkan ketetatapan pasal 2-5 di atas Submisiv adalah untuk melayani dan mematuhi Dominandalam segala hal. Berdasarkan persyaratan yang disepakati, keterbatasan dan prosedur keselamatandiatur dalam kontrak ini atau setuju tambahan yang diatur dalam pasal 3 di atas dia harus tanpapertanyaan atau ragu-ragu menawarkan kesenangan seperti Dominan saat ia mungkin memerlukan dandia akan menerima tanpa bertanya atau ragu-ragu, bimbingan pelatihan dan disiplin 316

dalam bentuk apapun mungkin diperlukan.

Page 178: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

DIMULAINYA PERJANJIAN

10. Dominan dan Submisiv mulai melakukan perjanjian pada saat tanggal perjanjian iniditandatangani dan berjanji untuk mematuhi persyaratan tanpa kecuali.

11. Perjanjian ini berlaku selama tiga bulan dari tanggal yang disepakati ("batas periode waktu").Saat berakhirnya batas waktu kedua belah pihak akan membahas apakah perjanjian dan kesepakatanyang telah dibuat dalam perjanjian ini cukup memuaskan dan apakah kebutuhan masing-masing pihaktelah terpenuhi. Salah satu pihak dapat mengajukan perpanjangan dengan menggunakan perjanjian inidengan menyesuaikan persyaratannya, dengan kesepakatan yang telah mereka buat sebelumnya.

Dengan tidak adanya kesepakatan untuk

perpanjangan, maka perjanjian seperti ini akan berakhir dan kedua belah pihak bebas untukmelanjutkan hidup mereka secara terpisah.

Page 179: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

KESEDIAAN

12. Submisiv harus siap sedia bertemu dengan Dominan dari Jumat malam sampai Minggu sore setiapminggu selama waktu yang disepakati dan waktunya akan ditentukan oleh Dominan ("alokasi waktu").Selanjutnya alokasi waktunya dapat disepakati bersama.

317

13. Dominan berhak untuk membatalkan bertemu Submisiv setiap saat untuk beberapa alasan.

submissiv dapat meminta pembebasannya setiap saat, permintaan tersebut akan diberikan denganpertimbangan Dominan karena merupakan hak Submisiv pasal 2-5 dan 8 di atas.

Page 180: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

LOKASI

14. Submisiv akan bersedia bertemu selama waktu yang ditentukan dan waktu tambahan yangdisepakati di lokasi yang akan ditentukan oleh Dominan. Dominan akan memastikan bahwa semuabiaya perjalanan yang dikeluarkan oleh Submisiv untuk tujuan itu akan dipenuhi oleh Dominan.

Page 181: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

LAYANAN TAMBAHAN

15. Layanan tambahan berikut dibahas dan disepakati dan akan ditaati oleh kedua belah pihak selamamasa berlaku. Kedua belah pihak menerima bahwa hal-hal tertentu mungkin timbul yang tidaktercakup oleh ketentuan perjanjian ini atau kewajiban, atau bahwa hal-hal tertentu dapat dinegosiasiulang. Pada situasi seperti itu selanjutnya dapat diusulkan perubahan pasal. Selanjutnya pasal atauperubahannya harus disepakati, dicatat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dan harus tundukpada syarat mendasar yang ditetapkan pada pasal 2-5 atas.

318

DOMINAN

15.1 Dominan akan membuat kesehatan dan keselamatan Submisiv sebagai prioritas setiap saat.

Dominan tidak akan setiap saat membutuhkan, meminta, mengizinkan atau menuntut Submisiv untukberpartisipasi di tangan Dominan dalam kegiatan rinci dalam Lampiran 2 atau dalam setiap tindakanyang salah satu pihak dianggap tidak aman.

Dominan tidak akan melakukan atau mengizinkan untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkancedera serius atau resiko apapun dengan kehidupan submisiv itu. Sisanya ayat dari pasal 15 harusdibaca dengan memperhatikan ketentuan ini dan untuk hal-hal mendasar yang disepakati dalam pasal2-5 atas.

15.2 Dominan menerima Submisiv sebagai miliknya, untuk dimiliki, kuasai, didominasi dandisiplinkan selama waktu yang disepakati. Dominan dapat menggunakan tubuh Submisiv setiap saatselama waktu yang disepakati atau tambahan waktu yang disetuju dengan cara yang apapun yangdianggap cocok, secara seksual atau lainnya.

15.3 Dominan harus menyediakan Submisiv dengan semua pelatihan yang diperlukan dan bimbingandalam bagaimana melayani Dominan dengan benar.

15.4 Dominan harus mempertahankan lingkungan yang nyaman dan aman di mana Submisiv dapatmelakukan tugasnya dalam melayani Dominan.

319

15.5 Dominan akan mendisiplinkan Submisiv jika diperlukan untuk menjamin Submisiv sepenuhnyamenghargai perannya dari kepatuhannya kepada Dominan dan untuk mencegah perilaku yang tidakdapat diterima. Dominan mungkin mencambuk, memukul, atau menghukum cambuk tubuh submisivsaat dipandang perlu, untuk tujuan disiplin, kesenangan pribadi, atau karena alasan lain, karena iatidak memenuhi kewajibannya.

15.6 Dalam pelatihan dan pemberian disiplin Dominan harus memastikan bahwa tidak ada tandapermanen yang dibuat pada tubuh Submisiv maupun cedera yang timbul yang mungkin memerlukanperhatian medis.

Page 182: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

15.7 Dalam pelatihan dan pemberian disiplin Dominan harus memastikan bahwa alat yang digunakanuntuk tujuan disiplin harus aman, tidak harus digunakan sedemikian rupa untuk

menyebabkan kerusakan serius dan tidak dengan cara apapun melampaui batas didefinisikan dandirinci dalam perjanjian ini.

15.8 Seandainya Submisiv sakit atau cedera Dominan akan merawatnya, melihat kesehatan dankeselamatan, bila perlu memerintahkan perawatan medis jika dinilai perlu oleh Dominan.

15.9 Dominan harus memelihara kesehatan sendiri dengan baik dan mencari bantuan medis jikadiperlukan untuk menjaga lingkungan bebas dari 320

risiko

15.10 Dominan tidak akan meminjamkan Submisiv untuk Dominan lain.

15.11 Dominan dapat mengekang, membelenggu, atau mengikat Submisiv setiap saat selama waktuyang disediakan atau tambahan waktu yang disepakati untuk alasan apapun dan untuk waktu yang lama,memberikan memperhatikan kesehatan dan keselamatan Submisiv.

15.12 Dominan akan memastikan bahwa semua peralatan yang digunakan untuk tujuan pelatihan dandisiplin harus dipelihara dalam keadaan bersih, higienis dan aman setiap saat.

SUBMISIV

15.13 Submisiv menerima Dominan sebagai masternya, dengan pengertian bahwa dia sekarang hakmilik Dominan, diperlakukan apapun menurut kesenangan Dominan selama jangka waktu perjanjiansecara umum tetapi khususnya selama waktu yang disediakan dan tambahan waktu yang disepakati.

15.14 Submisiv harus mematuhi aturan ("Peraturan") diatur dalam Lampiran 1 pada perjanjian ini.

15.15 Submisiv akan melayani Dominan dengan segala cara yang dianggap cocok oleh Dominan danberusaha untuk menyenangkan Dominan setiap saat 321

dengan segenap kemampuan terbaiknya.

15.16 Submisiv harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatannya danharus meminta maupun mendapat bantuan medis kapan pun ia butuhkan, menginformasikan Dominansetiap saat dari setiap masalah kesehatan yang mungkin terjadi.

15.17 Submisiv akan memastikan bahwa dia minum pil kontrasepsi secara teratur menurut resepdokter untuk mencegah kehamilan.

15.18 Submisiv akan menerima tanpa ragu segala tindakan disiplin yang dianggap perlu oleh Dominandan mengingat status dan peranannya dalam berhubungan dengan Dominan setiap saat.

15.19 Submisiv tidak akan menyentuh atau menyenangkan dirinya sendiri secara seksual tanpa izin

Page 183: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dari Dominan.

15.20 Submisiv harus mengikuti semua aktivitas seksual yang diminta oleh Dominan dan akanmelakukannya tanpa ragu-ragu atau menolak.

15.21 Submisiv harus siap didera, dicambuk, dipukul pantatnya, dipukul dengan rotan maupuntongkat, atau yang lain dimana Dominan yang memutuskan untuk memberikan, tanpa ragu-ragu,pertanyaan ataupun keluhan.

322

15.22 Submisiv tidak akan melihat langsung ke mata Dominan kecuali bila secara khususdiinstruksikan untuk melakukannya. Submisiv akan menjaga matanya untuk melihat ke bawah, diamdan menghormati Dominan.

15.23 Submisiv akan selalu menghormati Dominan dan akan memanggilnya seperti Sir, Mr. Grey, ataunama lain seperti yang diperintahkan Dominan.

15.24 Submisiv tidak akan menyentuh Dominan tanpa izin untuk melakukannya.

Page 184: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

KEGIATAN

16. Submisiv tidak akan turut serta dalam kegiatan atau tindakan seksual yang menurut salah satupihak dianggap tidak aman atau kegiatan yang dirinci dalam Lampiran 2.

17. Dominan dan Submisiv telah membahas kegiatan yang ditetapkan dalam Lampiran 3 dan dicatatsecara tertulis pada Lampiran 3 kesepakatan mereka.

Page 185: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

KATA AMAN

18. Dominan dan Submisiv menyadari bahwa Dominan dapat menghukum Submisiv yang tidak dapatmemenuhi kebutuhannya tanpa menimbulkan kerusakan fisik, mental, emosional, spiritual, atau padasaat tuntutan dilakukan terhadap Submisiv.

Dalam keadaan seperti itu, Submisiv dapat 323

menggunakan sebuah kata aman. Dua kata aman akan digunakan tergantung pada beratnya tuntutan.

19. Kata aman "Kuning" akan digunakan untuk menarik perhatian Dominan bahwa Submisiv dekatdengan batas daya tahan tubuhnya.

20. Kata aman "Merah" akan digunakan untuk diperhatian Dominan bahwa Submisiv tidak bisamenerima hukuman lebih lanjut. Ketika kata ini diucapkan Dominan harus segera berhenti.

Page 186: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

KESIMPULAN

21. Kami yang bertanda tangan telah membaca dan memahami sepenuhnya ketentuan-ketentuanperjanjian ini.

Kita bebas menerima persyaratan perjanjian ini dan telah mengakui ini dengan tanda tangan kami dibawah ini.

________________________

DOMINAN: Christian Grey

Tanggal

________________________

SUBMISIV: Anastasia Steele

324

Tanggal

Page 187: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

LAMPIRAN 1

Page 188: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

ATURAN

Yang harus dipatuhi:

Submisiv akan mematuhi setiap instruksi yang diberikan oleh Dominan langsung tanpa ragu ataukeengganan dan dengan cara yang cepat. Submisiv akan menyetujui pada semua aktivitas seksual yangdianggap cocok dan menyenangkan dengan Dominan kecuali aktivitas yang diuraikan dalam batasanyang keras (Lampiran 2). Dia (wanita) akan melakukannya dengan penuh semangat dan tanpa ragu.

Tidur:

Submisiv akan memastikan dia mendapatkan minimal tujuh jam tidur per malam ketika ia tidakbersama dengan Dominan.

Makanan:

Submisiv makan secara teratur untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan dari daftar resep makanan(Lampiran 4). Submisiv tidak akan makan camilan di antara waktu makan, kecuali buah.

325

Pakaian:

Saat bersama Dominan, Submisiv akan mengenakan pakaian yang hanya disetujui oleh Dominan.Dominan akan menyediakan anggaran pakaian untuk Submisiv, Submisiv akan memakainya. Dominanakan menemani Submisiv membeli pakaian dengan kegunaan khusus. Jika Dominan sangat

menginginkan, Submisiv harus mempercantik diri sesuai keinginan Dominan, ketika Dominan hadirdan waktu yang lain yang Dominan anggap sesuai.

Kebugaran:

Dominan harus menyediakan Submisiv pelatih pribadi empat kali seminggu setiap sesi selama satujam pada waktu yang disepakati bersama antara pelatih pribadi dan Submisiv. Pelatih pribadi akanmelaporkan kepada Dominan tentang kemajuan Submisiv.

Kebersihan Pribadi / Kecantikan:

Submisiv akan menjaga kebersihan diri dan mencukur dan atau melakukan wax setiap waktu.

Submisiv akan mengunjungi salon kecantikan yang Dominan pilih dan waktunya yang akan ditentukanoleh Dominan, dan menjalani perawatan apa pun yang dipandang cocok oleh Dominan.

Keselamatan Pribadi:

326

Page 189: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Submisiv tidak akan minum berlebihan, merokok, menggunakan obat-obatan terlarang atau tidakmenempatkan dirinya dalam kondisi berbahaya.

Kualitas pribadi:

Submisiv tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan orang lain selain dengan Dominan.Submisiv harus bersikap hormat dan sopan setiap saat. Dia harus menyadari bahwa perilakunyaadalah refleksi langsung dari Dominan.

Dia harus bertanggung jawab atas semua kejahatan, kesalahan dan perilaku buruk yang dilakukan saattidak dengan Dominan.

Gagal mematuhi seperti yang tertera di atas akan berakibat pada hukuman seketika, sifatnya akanditentukan oleh Dominan.

Page 190: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

LAMPIRAN 2

Page 191: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Batas Keras

Tidak ada tindakan yang melibatkan api Tidak ada tindakan yang melibatkan buang air kecil ataubuang air besar dan produk-produknya. Tidak ada tindakan yang melibatkan jarum, pisau, 327

memotong, menindik atau darah. Tidak ada tindakan yang berhubungan dengan instrumen medisginekologi.

Tidak ada tindakan melibatkan anak-anak atau hewan

Tidak ada tindakan yang akan meninggalkan suatu bekas permanen pada kulit.

Tidak ada tindakan yang melibatkan sesak napas.

Tidak ada kegiatan yang melibatkan kontak langsung dengan arus listrik (baik langsung atau tidaklangsung), api atau bara kepada tubuh.

Page 192: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

LAMPIRAN 3

Page 193: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Batas Lunak

Untuk dibahas dan disepakati antara kedua belah pihak:

Manakah dari tindakan seksual berikut ini yang dapat diterima oleh submisiv?

• Masturbasi

• oral seks

• Cunnilingus

• Hubungan intim

• Vaginal fisting

• Hubungan Anal

• Anal fisting

328

Apakah menelan sperma dapat diterima oleh Submisiv?

Apakah penggunaan mainan seks diterima oleh Submisiv?

• Vibrator

• Dildo

• Butt Plug

• Lainnya

Tindakan Bondage apa yang dapat diterima oleh Submisiv?

• Tangan di depan

• Tangan di belakang punggung

• pergelangan kaki

• Lutut

• Siku

• Pergelangan Tangan hingga mata kaki

Page 194: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

• Spreader bar

• Terikat pada mebel

• Mata ditutup

• Mulut disumpal

• Dikat dengan tali

• Dikat dengan lakban

• Dikat dengan belenggu kulit

• Menggantung

• Mengikat dengan borgol

Apakah sikap umum submisiv tentang menerima rasa sakit? Dimana 1 adalah sangat suka dan 5 adalahsangat tidak suka: 1 - 2 - 3 - 4 - 5

329

Berapa banyak rasa sakit yang bisa diterima submisiv? Dimana 1 adalah tidak ada dan 5 adalah berat:1 - 2 - 3 - 4 - 5

Manakah dari jenis-jenis rasa sakit / hukuman /

disiplin dapat diterima oleh Submisiv?

• Dipukul pantatnya

• Dipukul dengan tongkat

• Didera

• Dicambuk

• Digigit

• penjepit punting

• penjepit kelamin

• Es

• Wax panas

Page 195: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

• Jenis-jenis / metode lainnya yang menimbulkan rasa sakit

Sialan. Aku bahkan tak bisa mempertimbangkan daftar makanan, apa lagi yang lain. Aku menelanludah, mulutku kering, dan membacanya lagi.

Kepalaku berdengung. Bagaimana aku bisa setuju dengan semua ini? Dan ternyata itu untukkeuntunganku, untuk mengeksplorasi sensualitasku, batas-batasku - dengan aman – oh, ya ampun!Aku mengejek sangat marah. Melayani dan mematuhi segalanya. Semuanya! Aku menggeleng takpercaya.

Sebenarnya, tidakkah pada upacara pernikahan menggunakan kata ... patuh? Ini mengejutkanku.

Apakah masih ada pasangan berkata seperti itu?

330

Hanya tiga bulan, itu mengapa ada banyak sekali wanita? Dia tak mempertahankan hubungannyasampai lama? Atau mereka merasa cukup setelah tiga bulan saja? Setiap akhir pekan? Itu terlaluberlebihan.

Aku tak akan pernah melihat Kate atau teman yang lain yang mungkin aku dapat dipekerjaan baruku-asalkan aku mendapatkan satu saja. Mungkin aku harus memiliki satu akhir pekan dalam sebulan untukdiriku sendiri. Mungkin saat aku menstruasi , kedengarannya ... praktis.

Dia adalah masterku! Diperlakukan menurut yang dia suka! Sialan.

331

Aku bergidik membayangkan sedang dipecut atau dicambuk. Memukul pantat mungkin tak terlaluburuk, meskipun memalukan. Dan mengikat? Nah dia pernah mengikat kedua tanganku. Itu ...

gak apa-apa itu panas, sangat panas, jadi mungkin juga tak terlalu buruk. Dia tak akan meminjamkanke dominan yang lain - tepat sekali dia tak akan melakukannya. Itu benar-benar tak dapat diterima.

Mengapa aku bahkan berpikir sejauh ini?

Aku tidak boleh menatap matanya. Betapa anehnya?

Satu-satunya kesempatan yang aku punya untuk dilihat adalah apa yang dia pikirkan. Sebenarnya, akubercanda, aku tak pernah tahu apa yang dia pikirkan, tapi aku suka melihat ke dalam matanya. Diamemiliki mata yang indah - menawan, cerdas, dalam dan gelap, karena gelap dengan rahasia dominan.

Mengingat tatapannya yang membakar membara tanpa sadar aku menekan paha bersama-sama,menggeliat.

Dan aku tak bisa menyentuhnya. Yah, tak mengherankan. Dan aturan-aturan konyol ... Tidak, aku takbisa melakukan ini. Aku meletakkan kepalaku di tangan. Ini buka cara untuk menjalin hubungan. Aku

Page 196: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

butuh tidur. Aku merasa hancur. Aku sudah terlibat semua kegilaan ini lebih dari dua puluh empat jamterakhir, terus terang, melelahkan. Dan secara mental ... ya ampun, begitu banyak menguras tenaga.Sepertinya José akan katakan - sialan.

Mungkin besok pagi, dokumen ini mungkin tak 332

terbaca seperti lelucon konyol.

Aku segera bangkit dan ganti baju dengan cepat.

Mungkin aku harus meminjam piyama flanel merah muda Kate. Aku butuh sesuatu yang nyaman untukdipeluk yang menenangkan disekitarku. Aku menuju ke kamar mandi memakai t-shirt-ku dan celanapendek tidur dan menyikat gigi.

Aku menatap diriku di cermin kamar mandi. Kamu tak serius kan mempertimbangkan hal ini ...

bawah sadarku terdengar bijaksana dan masuk akal, berpikiran aneh bukan jadi dirinya sepertibiasanya.

Dewi batinku melompat-lompat, bertepuk tangan seperti anak-anak lima tahun tahun. Ayo, kitalakukan semua ini ...

Kalau tidak kita akan berakhir hidup sendirian memiliki banyak kucing dan novel klasik yangakan menemanimu.

Satu-satunya pria yang membuatku tertarik, dan dia datang dengan perjanjian sialan, pria yang sukamencambuk, dan seorang yang hidup dengan banyak masalah. Yah, setidaknya aku merasa senangakhir pekan ini. Dewi batinku berhenti melompat dan tersenyum tenang. Oh ya ... dia menyeringai,mengangguk padaku dengan puas.

Mukaku memerah mengingat tangan, mulut dan tubuhnya dalam diriku. Aku menutup mata, aku 333

mengenali rasa kenikmatan menarik ototku dari dalam, jauh dibawah tubuhku. Aku inginmelakukannya lagi dan lagi. Mungkin jika aku hanya mendaftar untuk berhubungan intim ... bisakah diamenyutujuinya? Aku menduga tidak.

Apa aku seorang submisiv? Mungkin aku akan menemukan jalannya. Mungkin aku menyesatkan diasaat wawancara. Aku pemalu, ya ... tapi menjadi submisiv? Aku membiarkan Kate mengintimidasiku–

apakah sama? Dan batas lunak, astaga. Mengejutkan pikiranku, tapi aku meyakinkan bahwaperjanjiannya bisa didiskusikan.

Aku berjalan kembali ke kamar tidurku. Terlalu banyak untuk dipikirkan. Aku perlu pikiran yangjernih – Besok pagi mungkin masalah ini menjadi fresh. Aku memasukkan dokumen kembali kedalamtas.

Page 197: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Besok ... besok adalah hari lain. Naik ke tempat tidur,aku mematikan lampu dan berbaring menataplangit-langit. Oh, aku berharap aku tak pernah bertemu dengannya. Dewi batinku menggeleng padaku.Dia dan aku tahu itu bohong. Aku tak pernah merasa begitu hidup seperti yang aku rasakan sekarang.

Aku menutup mata, dan aku hanyut dalam tidur sesekali bermimpi ranjang bertiang empat danbelenggu dan mata abu-abu yang tajam.

334

Kate membangunkanku keesok harinya.

"Ana, aku sudah membangunkanmu dari tadi. Kau pasti tidur nyenyak sekali."

Mataku enggan terbuka. Dia bukan hanya sudah bangun – bahkan dia barusan lari pagi. Aku melirikalarmku. Jam delapan pagi. Sialan, aku tidur selama tepat sembilan jam.

"Ada apa?" Gumamku mengantuk.

"Ada orang di sini mengirim paket untukmu. Kau harus menandatangani itu."

"Apa?"

"Ayo. Kotaknya besar. Sepertinya sangat menarik"

Dia menunggu dengan tak sabar penuh semangat Dan keluar kembali ke ruang tamu. Aku turun daritempat tidur dan mengganti gaun yang tergantung di belakang pintuku. Seorang pemuda tampak cerdasberkuncir berdiri di ruang tamu kami menggenggam sebuah kotak besar.

"Hai," gumamku.

"Aku akan membuatkan kamu teh." Kate bergegas masuk ke dapur.

"Miss Steele?"

335

Dan aku langsung tahu dari siapa paket ini.

"Ya," jawabku hati-hati.

"Aku punya paket untuk anda di sini, tapi aku harus setting dulu baru bisa menunjukkan caramenggunakannya."

"Benarkah? Sekarang?"

"Hanya mengikuti perintah, Bu." Dia tersenyum menawan tapi hanya bersifat profesional tidakbermaksud menggoda.

Page 198: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Apakah dia barusan memanggilku bu? Apakah aku berusia sepuluh tahun lebih tua dalam semalam?Jika aku sudah setuju dengan perjanjian itu. Mulutku mengerut sebal.

"Oke, apa itu?"

"Ini adalah MacBook Pro."

"Tentu saja." Aku memutar mata.

"Ini belum tersedia di toko, Bu, keluaran terbaru dari Apple."

Kenapa itu tak membuatku terkejut? Aku menghela napas berat.

"Akan aku setting di atas meja makan."

336

Aku berjalan ke dapur untuk bergabung dengan Kate.

"Apa itu?" Katanya ingin tahu, matanya lebar dan cerah. Sepertinya dia tidur dengan nyenyak.

"Laptop dari Christian."

"Kenapa dia mengirim laptop? Kamu tahu kau bisa menggunakan punyaku," ia mengerutkan kening.

Bukan seperti itu yang ada dalam pikiran Christian.

"Oh, itu hanya pinjaman kok. Dia ingin aku untuk mencobanya." Alasanku terdengar tak meyakinkan.

Tapi Kate mengangguk setuju. Oh... Untuk pertama kalinya aku telah membohongi KatherineKavanagh.

Dia mengulurkan teh padaku.

Laptop Mac tipis dan warna perak dan cukup menarik. Memiliki layar sangat besar.

Christian Grey menyukai yang serba besar - aku pikir mulai dari ruang tamu, tapi sebenarnya,keseluruhan apartemennya.

"Ini OS terbaru dan programnya lengkap, hardisknya 1,5 terabyte sehingga anda bisa menyimpanbanyak data, RAMnya 32 giga - Anda berencana

menggunakannya untuk apa?

"Eh ... email."

337

Page 199: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Email" dia tersedak, bingung, menaikkan alisnya dengan pandangan sedikit aneh di wajahnya. "Danmungkin browsing di internet?" Aku mengangkat bahu meminta maaf.

Dia mendesah.

"Nah, Laptop ini sudah ada wireless-nya, dan aku sudah setting dengan akun anda. Laptop ini siapdipakai di mana saja di planet ini." Sepertinya dia sangat menginginkan laptop ini.

"Akun ku?"

"Alamat email baru anda."

Aku punya alamat email?

Dia menunjuk sebuah ikon di layar dan terus berbicara padaku tapi terdengar seperti suara berisik.

Aku sama sekali tak tahu apa yang dia katakan, dan jujur, aku tak tertarik. Katakan saja bagaimanacara menyalakan dan mematikan - aku akan mencari tahu sisanya. Lagi pula, aku sudah pernahmenggunakan punya Kate selama empat tahun. Kate bersiul, kagum saat dia melihatnya.

"Ini adalah generasi teknologi terbaru." Dia mengangkat alisnya padaku. "Kebanyakan wanitamendapatkan bunga atau mungkin perhiasan,"

katanya penuh arti, berusaha menahan senyum.

338

Aku cemberut padanya tapi tak bisa menahan wajahku tetap biasa. Kita berdua langsung meledaktertawa bersamaan, dan pemuda itu melongo pada kami, bingung. Setelah selesai setting diamemintaku menandatangani catatan pengiriman.

Saat Kate mengantar dia keluar, aku duduk memegang cangkir tehku, membuka program email, danduduk di sana menunggu email dari Christian.

Hatiku langsung melompat ke dalam mulutku. Aku dapat satu email dari Christian Grey. Dengangugup, aku membukanya.

Dari: Christian Grey

Perihal: Komputer barumu

Tanggal: 22 Mei 2011 23:15

Kepada: Anastasia Steele

Yang tersayang Miss Steele

Page 200: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku percaya kau tidur nyenyak. Aku berharap kau bisa menggunakan laptop ini dengan baik, sepertiyang kita bicarakan.

Aku menunggu hari rabu untuk makan malam.

Senang menjawab setiap pertanyaan sebelumnya, boleh melalui email jika kau ingin.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku langsung membalas.

339

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Komputer Barumu (pinjaman) Tanggal: 23 Mei 2011 08:20

Kepada: Christian Grey

Aku tidur sangat sangat nyenyak terima kasih -

untuk beberapa pikiran yang ganjil - Sir.

Aku mengerti bahwa komputer ini adalah pinjaman, jadi bukan milikku.

Ana

Hampir seketika itu juga ada balasan.

Dari: Christian Grey

Perihal: Komputer Barumu (pinjaman) Tanggal: 23 Mei 2011 08:22

Kepada: Anastasia Steele

Komputer dipinjamkan. Tanpa batas, Miss Steele.

Aku perhatikan dari nadamu sepertinya kau sudah membaca dokumen yang kuberikan padamu.

Apa kau memiliki pertanyaan sejauh ini?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku tak bisa tidak tersenyum.

Page 201: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

340

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pertanyaan masih disimpan Tanggal: 23 Mei 2011 08:25

Kepada: Christian Grey

Aku punya banyak pertanyaan, tetapi tak pantas lewat email, dan sebagian dari kita harus bekerjauntuk mencari nafkah.

Aku tak ingin atau perlu komputer tanpa batas.

Sampai ketemu lagi, selamat siang. Sir.

Ana

Dia langsung menjawab lagi, dan membuatku jadi tersenyum.

Dari: Christian Grey

Perihal: Komputer Barumu (pinjaman lagi) Tanggal: 23 Mei 2011 08:26

Kepada: Anastasia Steele

Sampai ketemu, sayang.

PS: Aku bekerja untuk mencari nafkah juga.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku mematikan komputer, menyeringai seperti orang 341

idiot. Bagaimana aku bisa tahan dengan kelakar Christian? Aku bisa terlambat kerja. Yah, ini adalahminggu terakhirku - Mr. dan Mrs. Clayton mungkin akan membuat kelonggaran. Aku segera ke kamarmandi, tak mampu menggelengkan kepala -

senyumku menggelikan. Dia mengirim email padaku.

Aku seperti anak kecil yang gamang. Dan semua kecemasan mengenai perjanjian memudar. Saat akumencuci rambut, aku mencoba dan berpikir apa aku mungkin bisa bertanya melalui email. Tentu sajalebih baik berbicara langsung padanya. Misalkan seseorang bisa menyusup ke akun-nya? Mukakulangsung memerah saat terlintas di pikiranku.

Terburu-buru aku berpakaian cepat, berteriak selamat tinggal pada Kate, dan aku berangkat kerja

Page 202: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

pada minggu terakhirku di toko Clayton.

José menelpon pada jam sebelas.

"Hei, apakah kita jadi minum kopi?" Suaranya seperti José yang dulu. José hanyalah temanku, bukan –

seperti sebutan Christian? Orang yang ingin melamarku. Ugh.

"Tentu. Aku di tempat kerjaku.Bisakah kau ke sini pada jam dua belas?"

"Sampai ketemu nanti."

Dia menutup telepon, dan aku kembali menambah persediaan kuas cat dan berpikir tentang ChristianGrey dan perjanjiannya.

342

José tepat waktu. Dia datang berlari masuk ke toko seperti anak anjing bermata gelap melompat-lompat.

"Ana," ia tersenyum lebar mempesona – Senyum khas Hispanik-Amerika dan aku tak bisa marah lagidengannya.

"Hai José." Aku memeluk dirinya. "Aku sudah kelaparan. Aku hanya akan memberitahu pada Mrs.

Clayton kalau aku akan makan siang."

Saat kami berjalan-jalan ke toko kopi lokal, Aku menyelipkan tanganku ke José. Aku sangat berterimakasih pada – sikap normalnya. Seseorang yang aku tahu dan pahami.

"Hei Ana," bisiknya. "Kau benar-benar memaafkanku?"

"José, kau tahu aku tidak pernah bisa lama marah padamu."

Dia menyeringai.

Aku tidak sabar untuk pulang. Daya tarik email dari Christian, dan mungkin aku bisa mulai proyekpenelitianku. Kate tidak dirumah, jadi aku menyalakan laptop baru dan membuka emailku.

Benar saja, ada email dari Christian di inbox. Aku hampir terpental dari kursiku karena gembira.

343

Dari: Christian Grey

Perihal: Bekerja untuk hidup

Tanggal: 23 Mei 2011 17:24

Page 203: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kepada: Anastasia Steele

Yang tersayang Miss Steele

Aku harap kau baik-baik saja di tempat kerja.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku membalasnya.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bekerja untuk hidup

Tanggal: 23 Mei 2011 17:48

Kepada: Christian Grey

Sir ... Aku merasa sangat baik di tempat kerjaku.

Terima kasih.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Kerja apa!

Tanggal: 23 Mei 2011 17:50

Kepada: Anastasia Steele

Miss Steele

344

Senang kau baik-baik saja.

Saat kau mengirim email, kau tidak melakukan penelitian.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Page 204: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Perihal: Gangguan

Tanggal: 23 Mei 2011 17:53

Kepada: Christian Grey

Mr. Grey, hentikan mengirim email padaku, dan aku dapat memulai tugasku.

Aku ingin dapat nilai A untuk yang lainnya.

Ana

Aku memeluk diriku sendiri.

Dari: Christian Grey

Perihal: Tidak sabar

Tanggal: 23 Mei 2011 17:55

Kepada: Anastasia Steele

Miss Steele

Hentikan mengirim email untukku - dan kerjakan tugasmu.

Aku suka memberikan nilai A lagi.

345

Nilai A yang pertama sangat layak didapatkan. ;) Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Christian Grey barusan mengirimku tanda tersenyum berkedip... Oh, Aku membuka Google.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Penelitian Internet

Tanggal: 23 Mei 2011 17:59

Kepada: Christian Grey

Dapatkah kau memberi saran untuk alamat yang bisa kupakai dalam penelitian ini?

Ana

Page 205: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dari: Christian Grey

Perihal: Penelitian Internet

Tanggal: 23 Mei 2011 18:02

Kepada: Anastasia Steele

Miss Steele

Selalu mulai dengan Wikipedia.

Tidak ada email berikutnya kecuali jika kau memiliki pertanyaan. Paham?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

346

Perihal: Bossy!

Tanggal: 23 Mei 2011 18:04

Untuk: Christian Grey

Ya ... Sir. Kau sangat bossy.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Terkontrol

Tanggal: 23 Mei 2011 18:06

Kepada: Anastasia Steele

Anastasia, Kau belum tahu.

Yah, mungkin punya bayangan sekarang.

Kerjakan.

Christian Grey

Page 206: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku ketik Submissive di Wikipedia.

Setengah jam kemudian, aku merasa sedikit mual dan di dalam diriku terus terang terkejut. Didalamkepalaku bertanya apa aku benar-benar ingin hal ini?

Astaga - apakah ini maksud dia membangun Red Room of Pain? Aku duduk menatap layar, dansebagian dari diriku, bagian yang sangat lembab dan tak terpisahkan dariku - yang aku baru kenalakhir-akhir ini, sungguh aku seperti dinyalakan. Ya, beberapa hal memang sangat PANAS. Tapi apaitu 347

untukku? Sialan ... Bisakah aku melakukan ini? Aku butuh ruang. Aku harus berpikir.

348

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku sangat antusias ingin berlari. Aku menemukan sepatuketsku yang menjijikan dan belum pernah dipakai, celana training dan t-shirt. Aku menguncirrambutku, mukaku memerah saat ingatan itu membawaku kembali, dan aku menyalakan iPodku. Akutak bisa duduk di depan kehebatan teknologi itu dan melihat atau membaca materi yang meresahkan.Aku harus mengeluarkan beberapa kelebihan energi ini, yang melemahkan gairahku. Sejujurnya, akupunya pikiran untuk menemuinya di hotel Heathman dan hanya meminta seks dari seorang yang gilakontrol. Tapi itu lima mil, dan aku rasa aku tak akan bisa berlari satu mil, apalagi lima mil, dan tentusaja, dia mungkin menolakku yang akan menjadi sangat memalukan.

Kate berjalan dari mobilnya saat aku melangkah ke luar pintu. Dia nyaris menjatuhkan belanjaannyasaat dia melihatku. Ana Steele dengan sepatu kets. Aku melambaikan tangan dan tak berhenti untukinterogasinya. Aku serius butuh waktu sendirian.

Snow Patrol membahana di telingaku, aku mulai berlari pada saat senja, matahari sudah condong kebarat dan langit berwarna biru laut.

Aku berlari melewati taman. Apa yang akan aku lakukan? Aku menginginkan dia, tapi mengikutisyarat-syaratnya? Aku tak tahu. Mungkin aku harus menegosiasikan apa yang aku inginkan. Membahasperjanjian yang konyol baris demi baris dan mengatakan apa yang dapat diterima dan apa yang tidak.Penelitianku telah mengatakan padaku bahwa 349

hukuman itu tak dapat diterapkan. Dia harus tahu itu. Aku tahu bahwa itu akan menjadikan tolok ukurdari hubungan. Ini menggambarkan apa yang dapat aku harapkan dari dia dan apa dia mengharapkandariku - penyerahan total diriku. Apakah aku siap untuk memberikan itu? Apakah aku bahkan punyakemampuan untuk menjalaninya?

Aku terganggu oleh satu pertanyaan - mengapa dia seperti ini? Apakah karena dia dirayu pada usiasemuda itu? Aku benar-benar tak tahu. Dia masih seperti sebuah misteri.

Aku berhenti di samping sebuah pohon cemara besar dan meletakkan tanganku di lutut, terengah-engah, menghisap udara yang sangat berharga ke paru-paruku. Oh, ini terasa lebih baik, pertukaran

Page 207: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

udara di paru-paruku. Aku bisa merasakan tekadku yang keras. Ya. Aku bisa mengatakan padanya apayang baik dan apa yang tidak. Aku perlu mengirim email padanya seperti yang ada dalam pikiranku,dan kemudian kita bisa mendiskusikan ini pada hari Rabu. Aku menghirup napas dalam-dalam,kemudian joging kembali ke apartemen.

Kate habis belanja, seperti yang dia inginkan, pakaian untuk liburan ke Barbados.

Terutama bikini dan kain sarung yang sepadan. Dia akan terlihat luar biasa memakai pakaian itu, tohdia masih bisa membuat aku duduk dan berkomentar sementara dia mencoba satu persatu. Hanya adasatu-350

satunya cara orang dapat mengatakan - kamu terlihat sangat luar biasa Kate. Dia memiliki bentuktubuh berlekuk, ramping yang membuat banyak wanita iri.

Dia tak melakukannya dengan sengaja, aku tahu, tapi aku mengangkat bahu minta maaf, berpakaianpenuh keringat, t-shirt yang sudah tua, celana training, dan sepatu kets masuk ke kamarku denganalasan mau meneruskan pengepakan lagi. Bisakah aku merasa tak lebih canggung lagi? Akumenyalakan laptop yang canggih di atas meja. Aku mengirim email untuk Christian.

__________________________________________________

________________

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Terguncang dari WSUV

Tanggal: 23 Mei 2011 20:33

Kepada: Christian Grey

Oke, aku sudah cukup melihat.

Senang sekali karena tahu kamu.

Ana

Aku tekan kirim, memeluk diriku sendiri, menertawakan lelucon kecilku sendiri. Apakah dia akanmenganggap sebagai lelucon? Oh sial

- mungkin tidak. Christian Grey tidak terkenal dengan selera humornya. Tapi aku tahu itu ada, akusudah mengalaminya. Mungkin aku sudah terlalu jauh. Aku menunggu jawabannya.

351

Aku menunggu ... dan menunggu. Aku melirik jam alarmku. Sepuluh menit telah berlalu.

Page 208: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk mengalihkan diri dari kecemasan yang berkembang di perutku, aku mulai melakukan apa yangkukatakan pada Kate - mengemasi kamarku.

Aku mulai dengan menjejalkan buku-bukuku ke dalam peti.

Jam sembilan, aku tak mendengar apa-apa. Mungkin dia keluar. Aku cemberut kesal karena itukupasang headset iPod ditelingaku, mendengarkan Snow Patrol, dan duduk di meja kecilku untukmembaca kembali kontrak dan aku membuat komentar.

Aku tak tahu mengapa aku melihat ke atas, mungkin aku menangkap gerakan kecil dari sudut mataku,aku tak tahu, tetapi ketika aku menatap keatas, dia berdiri di ambang pintu kamar tidurku menontonkudengan penuh perhatian. Dia mengenakan celana flanel abu-abu dan kemeja linen putih, memutar-mutar pelan kunci mobil. Aku menarik headset ditelingaku keluar dan membeku. Sial!

"Selamat malam, Anastasia." Nada suaranya dingin, ekspresinya benar-benar dijaga dan tak terbaca.Nada bicaranya membuat tenggorokanku kering. Sialan Kate membiarkan dia di sini tanpa peringatan.

Samar-samar, aku menyadari bahwa aku masih berkeringat, belum mandi, menjijikkan, dan diatampak tampan banget, celananya tergantung di 352

pinggul, dan terlebih lagi, dia ada di sini di kamar tidurku.

"Aku merasa bahwa emailmu perlu balasan secara pribadi," ia menjelaskan datar.

Aku membuka mulut dan kemudian menutupnya kembali, dua kali. Lelucon ini berbalik padaku. Belumpernah ada di alam semesta ini atau tempat lainnya aku mengira dia akan meninggalkan semua yangdilakukannya dan muncul di sini.

"Boleh aku duduk?" Tanyanya, matanya sekarang menari dengan lucu - terima kasih surga - mungkindia akan melihat sisi yang lucu?

Aku mengangguk. Kekuatan berbicaranya masih sulit dipahami. Christian Grey tengah duduk ditempat tidurku.

"Aku selalu ingin tahu kamar tidurmu akan terlihat seperti apa," katanya.

Aku melirik sekitarku, berencana mencari jalan keluar, tak ada - hanya ada pintu atau jendela.

Kamarku fungsional tapi nyaman - cuman mebel rotan putih dan ranjang dobel bed dari besi warnaputih dengan selimut kain perca yang ditambal sulam, yang dibuat oleh ibuku saat dia baru belajarmenjahit yang paling gampang ala Amerika. Semua berwarna biru muda dan krem.

353

"Disini sangat tenang dan damai," bisiknya. Tidak sekarang ini ... tidak jika denganmu di sini.Akhirnya, pusat otakku mengingatkan tujuannya. Aku menarik napas.

Page 209: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Bagaimana ...?"

Dia tersenyum padaku.

"Aku masih di Heathman."

Aku tahu itu.

"Apa kau mau minum?" Kesopanan menang diatas segala hal lain yang ingin aku katakan.

"Tidak, terima kasih, Anastasia." Dia tersenyum mempesona, senyum dengan bibirnya melengkung,kepalanya miring sedikit ke satu sisi.

Yah, aku mungkin membutuhkan yang satu itu.

"Jadi, senang karena sudah tahu aku?"

Sialan, apa dia tersinggung? Aku menatap jari-jariku.

Bagaimana aku bisa menggali diriku sendiri keluar dari ini? Jika aku mengatakan padanya itu hanyasebuah lelucon, aku tak berpikir dia akan terkesan.

"Kupikir kau akan membalas melalui email." Suaraku lirih, menyedihkan.

354

"Apa kau menggigit bibir bawahmu dengan sengaja?"

Tanyanya muram.

Aku berkedip ke arahnya, terengah-engah, membebaskan bibir.

"Aku tak menyadari aku menggigit bibirku," bisikku pelan.

Hatiku berdebar-debar. Aku dapat merasakan tarikan itu, bahwa seperti ada tarikan listrik yangnikmat diantara kami, mengisi ruang diantara kita dengan listrik statis. Dia duduk sangat dekatdenganku, matanya abu-abu gelap membara, siku bertumpu di lutut, kakinya terpisah. Condong kedepan, perlahan dia melepas salah satu kepangku, jari-jarinya membebaskan rambutku. Napaskutersengal-sengal, dan aku tak bisa bergerak. Aku menonton seperti terhipnotis saat tangannya melepaskepang keduaku, dan menarik ikat rambut, ia mengendurkan kepang dengan jari-jarinya yang terlatih.

"Jadi kau memutuskan berolah raga," dia bernafas, suaranya lembut dan merdu. Jari-jarinya denganlembut menyelipkan rambut di belakang telingaku.

"Mengapa, Anastasia?" Jarinya menelusuri sekitar telingaku, dan sangat lembut, dia merenggut dauntelingaku, berirama. Ini sangat intim.

Page 210: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku perlu waktu untuk berpikir," bisikku. Aku adalah kelinci/lampu, ngengat/api, burung/ular ...

355

dan dia tahu persis apa yang dia lakukan padaku.

"Memikirkan apa, Anastasia?"

"Kamu."

"Dan kau memutuskan bahwa senang sudah mengenalku? Maksudmu dalam arti kau mengenalkuseperti dalam Alkitab?"

Oh sial. Mukaku memerah.

"Aku tak berpikir kau akrab dengan Alkitab."

"Aku pergi ke Sekolah Minggu, Anastasia. Ini mengajarkan aku banyak hal."

"Aku tak ingat membaca tentang penjepit puting dalam Alkitab. Mungkin kau diajarkan dariterjemahan modern."

Bibirnya melengkung seperti tersenyum, dan mataku tertarik pada mulut yang indah dipahat itu.

"Yah, aku pikir aku harus datang dan mengingatkanmu betapa menyenangkan sudah mengenalku."

Sialan. Aku menatap dia membuka mulutnya, dan jari-jarinya bergerak dari telinga ke daguku.

356

"Apa pendapatmu untuk itu, Miss Steele?"

Mata abu-abunya membara padaku, tatapannya sangat dalam menantang. Bibirnya berpisah - diamenunggu, berputar untuk menyerang. Hasrat -

hangat, meleleh dan membara, sangat membakar di dalam perutku.

Aku mengambil tindakan pencegahan dan aku menubrukkan diriku ke arahnya. Entah bagaimana iabergerak, aku tak tahu bagaimana, dan dalam sekejap aku di tempat tidur terjepit di bawahnya,tanganku terentang dan ditahan di atas kepalaku, tangannya yang bebas menggenggam mukaku danmulutnya menemukan mulutku.

Lidahnya didalam mulutku, memiliki dan merasukiku, dan aku bersenang-senang dalam kekuatan yangdipakainya. Aku merasa dia menekan sepanjang tubuhku. Dia menginginkan aku, dan ini aneh, bagiandalam tubuhku merasa nikmat. Bukan dengan Kate yang memakai bikini kecilnya, bukan salah satudari lima belas wanita itu, tidak juga dengan Mrs. Robinson yang jahat. Hanya aku. Pria tampan inimenginginkanku. Dewi batinku bersinar begitu terang hingga dia bisa menerangi Portland. Dia

Page 211: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

berhenti menciumku, dan aku membuka mata, aku menemukan dia sedang menatapku.

"Percaya padaku?" Ia mengambil napas.

Aku mengangguk, mataku terbelalak, jantungku 357

melonjak di tulang rusukku, darahku bergemuruh di seluruh tubuhku. Dia merogoh saku celananya, danmengeluarkan dasi sutra abu-abu peraknya... itu dasi sutra abu-abu perak yang meninggalkan bekaspada pergelangan tanganku. Dia bergerak begitu cepat, duduk mengangkang saat dia mengikatkanpergelangan tanganku bersama-sama, tapi kali ini, ia mengikat ujung dasi ke salah satu jari-jari kepalaranjang besi putihku. Dia menarik pada memeriksa ikatanku apakah itu kuat. Aku tidak akan ke mana-mana. Sungguh-sungguh aku terikat di tempat tidurku, dan aku begitu bergairah.

Dia turun dari tubuhku dan berdiri di samping tempat tidur, menatap ke arahku, matanya gelap tampakmeinginkanku. Wajahnya menunjukkan sikap yang penuh kemenangan, bercampuran lega.

"Begitu lebih baik," bisiknya tersenyum nakal dan aku tahu itu. Dia membungkuk dan mulai melepassatu sepatu ketsku. Oh tidak ... tidak ... kakiku.

Tidak, aku baru saja berlari.

"Tidak," aku protes, mencoba untuk menendang dia.

Dia berhenti.

"Jika kau berontak, aku akan mengikat kakimu juga.

Jika kau membuat suara, Anastasia, aku akan membungkammu.

Diam. Katherine mungkin di luar mendengarkan 358

sekarang."

Membungkamku! Kate! Aku segera menutup mulut.

Dia melepas sepatu dan kaus kakiku satu persatu dan perlahan-lahan melepas celana trainingku.

Oh - celana dalam apa yang kupakai? Dia mengangkatku dan menarik selimut dan selimutku keluardari bawahku dan merebahkan aku lagi, kali ini diatas sprei.

"Nah." Dia menjilati bibir bawahnya perlahan-lahan.

"Kau menggigit bibir itu, Anastasia. Kau tahu efeknya terhadapku." Dia menempatkan jari telunjuknyadi atas mulutku, sebuah peringatan.

Oh. Aku nyaris tak bisa menahan diri, berbaring tak berdaya, mengamatinya bergerak dengan anggundi sekitar kamarku, ini adalah afrodisiak yang memabukkan.

Page 212: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Perlahan, dengan santai, dia melepas sepatu dan kaus kaki, Membuka celananya, dan mengangkatbajunya ke atas kepalanya.

"Aku pikir kau sudah melihat terlalu banyak," dia tertawa geli dengan licik. Dia dudukmengangkangiku lagi, menarik t-shirtku, dan aku pikir dia akan melepasnya, tapi dia gulungkan keleherku dan kemudian menarik itu di atas kepalaku sehingga dia bisa melihat mulut dan hidungku, tapimenutupi 359

mataku. Dan karena itu dilipat - Aku tak bisa melihat apa-apa.

"Mmm," dia mengambil nafas sambil memuji. "Ini makin lama makin baik. Aku akan mengambilminum."

Condong ke bawah, dia menciumku, bibirnya lembut menyentuhku, dan badannya bergeser dari tempattidur. Aku mendengar derit pelan pintu kamar tidur.

Ambil minum. Dimana? Di sini? Portland?

Seattle? Aku berusaha keras untuk mendengarnya.

Aku bisa menangkap suara obrolan pelan, dan aku tahu dia berbicara dengan Kate - oh tidak ... dianyaris telanjang. Apa yang akan dia katakan? Aku mendengar suara botol dibuka. Apa itu? Diakembali, pintu berderit sekali lagi, terdengar pelan suara kakinya berjalan di lantai kamar tidur, dansuara es batu berdenting di gelas seperti berputar didalamnya.

Minuman apa? Dia menutup pintu dan melepas celananya. Sepertinya celananya turun ke lantai, danaku tahu dia telanjang. Dia duduk mengangkangiku lagi.

"Apakah kau haus, Anastasia?" Tanyanya, suaranya menggoda

"Ya," aku bernapas, karena mulutku tiba-tiba kering.

Aku mendengar denting es batu di gelas, dan ia menempatkan ke bawah lagi dan membungkuk danmenciumku, sepertinya dia menuangkan cairan segar 360

dan lezat ke dalam mulutku. Ini anggur putih. Ini tak terduga sangat panas, meskipun anggurnya dingin,dan bibir Christian juga terasa dingin.

"Lagi?" Bisiknya.

Aku mengangguk. Rasanya jadi lebih indah karena berasal dari dalam mulutnya. Dia membungkuk,dan aku minum seteguk lagi dari bibirnya ... oh.

"Nggak boleh terlalu banyak, kita tahu kemampuanmu terhadap alkohol sangat terbatas, Anastasia."

Aku tak bisa membantahnya. Aku menyeringai, dan dia membungkuk memberikan seteguk lagi. Diabergeser berbaring di atasku, bagian tubuhnya yang mengeras menempel di antara pahaku. Oh, aku

Page 213: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

ingin dia didalam diriku.

"Apa ini enak?" Tanya dia, tapi aku mendengar suaranya berat.

Aku menegang. Dia minum lagi dan membungkuk, menciumku, memasukkan pecahan es kecil kedalammulutku dengan sedikit anggur. Perlahan-lahan dan santai dia memberi ciuman dengan bibirnya yangdingin menyusuri dari pangkal tenggorokan, antara buah dadaku, turun kebagian tengah tubuhku, dan keperut. Dia mengeluarkan es dari mulutnya menggenang dingin di tengah pusarku, anggur dingin.

361

Terasa membakar langsung ke bawah bagian terdalam perutku. Wow.

"Sekarang kau harus tetap diam," bisiknya. "Jika kau bergerak, Anastasia, kau akan mendapati anggurdi seluruh tempat tidur."

Pinggulku mengejang secara otomatis.

"Oh tidak. Jika kau menumpahkan anggur, Aku akan menghukummu, Miss Steele."

Aku merintih dan putus asa melawan dorongan untuk memiringkan pinggul, menarik menahan diriku.Oh tidak ... tolonglah.

Dengan satu jari, dia menarik ke bawah cup bra-ku bergantian, payudaraku terdorong keatas, danterbuka. Condong ke bawah, dia mencium dan menarik setiap putingku bergantian dengan bibirnyayang dingin. Aku berusaha menahan tubuhku untuk bereaksi dengan melengkungkan tubuhku.

"Seberapa nikmatnya ini?" Dia mengambil nafas sambil meniup salah satu putingku.

Aku mendengar lagi suara denting es, dan kemudian aku bisa merasakan es itu berada di sekelilingputing sebelah kananku saat dia menarik yang sebelah kiri dengan bibirnya. Aku mengerang, berjuanguntuk tidak bergerak. Ini siksaan yang manis tapi menyiksa.

362

"Jika kau menumpahkan anggur, aku tak akan membiarkanmu keluar."

"Oh ... tolong ... Christian ... Sir ... tolonglah." Dia membuatku gila. Aku mendengarnya tersenyum.

Es di pusarku mencair. Aku benar-benar panas -

panas dan dingin dan ingin.

Menginginkan dia, dalam diriku. Sekarang.

Jari-jarinya yang dingin melintasi perutku. Kulitku terasa sangat sensitif, pinggulku mengejang secaraotomatis, dan sekarang cairannya menjadi hangat dari pusarku merembes di atas perutku. Christian

Page 214: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

bergerak dengan cepat, menjilati dengan lidahnya, mencium, menggigitku pelan, mengisap.

"Oh, Anastasia, kau bergerak. Apa yang akan aku lakukan padamu?"

Aku terengah-engah dengan keras. Aku hanya bisa berkonsentrasi pada suaranya dan sentuhannya.

Selain itu tak ada yang nyata. Tak ada lagi yang penting, tak ada lagi yang tertangkap di radarku.

Jari-jarinya masuk ke celanaku.

"Oh, Sayang," bisiknya dan ia mendorong dua jarinya masuk dalam diriku.

Aku terkesiap.

363

"Siap untukku begitu cepat," katanya. Jari-jarinya bergerak perlahan-lahan menggoda, masuk, keluar,dan aku menekan kearahnya, memiringkan pinggulku keatas.

"Kamu gadis yang serakah," tegur dia perlahan, dan ibu jarinya berputar-putar pada bagian yangpaling sensitif dariku dan kemudian menekan ke bawah.

Aku merintih keras saat tubuhku melonjak dibalik jari-jarinya yang terlatih. Tangannya keatas danmendorong t-shirt di atas kepalaku sehingga aku bisa melihat dia saat aku berkedip dalam cahayalembut lampu sampingku. Aku rindu untuk menyentuhnya.

"Aku ingin menyentuhmu," Aku menarik napas.

"Aku tahu," bisiknya. Dia membungkuk dan menciumku, jari-jarinya masih bergerak berirama dalamdiriku, ibu jarinya berputar-putar dan menekan. Tangan satunya menyibak rambutku kesamping kepaladan memegang kepalaku di tempat.

Lidahnya mengikuti gerakan jarinya, memilikiku.

Kakiku mulai kaku saat aku mendorong mengikuti gerakan tangannya. Gerakan tangannya lembut,membuatku dibawa kembali dari tepi jurang. Dia melakukan ini lagi dan lagi. Sangat membuatku jadifrustrasi ... Oh tolong Christian, aku berteriak di kepalaku.

"Ini adalah hukumanmu, begitu dekat dan begitu 364

jauh. Apa ini menyenangkan?" hembusan nafasnya terasa telingaku.

Aku merengek, lelah, menarik melawan ikatanku.

Aku tak berdaya, tenggelam dalam siksaan erotis.

"Tolonglah," Aku memohon, dan akhirnya ia merasa kasihan padaku.

Page 215: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Bagaimana aku harus bercinta denganmu, Anastasia?"

Oh ... tubuhku mulai bergetar. Dia diam lagi.

"Tolonglah."

"Apa yang kau inginkan, Anastasia?"

"Kau ... sekarang," teriakku.

"Bagaimana kalau aku bercinta denganmu dengan cara ini, atau cara ini, atau cara ini? Pilihanannyatak terbatas," dia bernafas diatas bibirku. Dia menarik kembali tangannya dan menggapai ke mejasamping tempat tidur untuk mengambil bungkus foil. Dia berlutut di antara kakiku, dan sangat perlahandia menarik lepas celana dalamku, menatap ke arahku, matanya berkilauan. Dia memakai kondom.Aku menonton terpukau, terpesona.

"Seberapa menyenangkan ini?" Katanya sambil membelai dirinya sendiri.

365

"Maksudku itu hanya sebuah lelucon," aku merintih.

Aku mohon bercintalah denganku Christian.

Dia mengangkat alis saat tangannya bergerak ke atas dan ke bawah pada organ tubuhnya yang

mengesankan.

"Sebuah lelucon?" Suaranya lembut tapi mengancam.

"Ya. Tolong, Christian," aku memohon padanya.

"Apa kau tertawa sekarang?"

"Tidak," Aku merengek.

Aku hanyalah satu bola dari kebutuhanku yang menegangkan. Dia menatap ke arahku sebentar,mengukur kebutuhanku, kemudian dia menarikku tiba-tiba dan membalikkan tubuhku. Ini membuatkuterkejut, dan karena tanganku diikat, aku harus menyangga diri pada sikuku. Dia mendorong kedualututku diatas tempat tidur sehingga pantatku menghadap keatas dan dia menepuk dengan keras.

Sebelum aku bisa bereaksi, dia masuk kedalam diriku. Aku menjerit - dari tamparan dan dariserangan mendadak darinya, dan aku langsung keluar lagi dan lagi, berantakan di bawah tubuhnya saatia terus mendorong dengan nikmat ke dalam diriku. Dia tak berhenti. Aku kehabisan tenaga. Aku takbisa menerima lagi ... dan dia mendorong dan terus dan terus ... aku diriku terbangun lagi ... pasti 366

tidak ... jangan ...

Page 216: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ayo, Anastasia, sekali lagi," ia menggeram dengan gigi terkatup, dan luar biasanya, tubuhkumerespon, kejang-kejang di bawahnya saat aku keluar lagi, memanggil-manggil namanya. Akuberkeping-keping lagi menjadi potongan kecil, dan Christian berhenti, akhirnya melepaskan, diam-diam menemukan pembebasannya.

Dia ambruk di atasku, terengah-engah.

"Sungguh sangat menyenangkan?" Tanya dia dengan giginya terkatup.

Oh.

Aku berbaring terengah-engah dan kelelahan di tempat tidur, mataku tertutup saat dia perlahan-lahanmenarik keluar dariku. Dia segera bangkit dan memakai baju. Saat dia sudah berpakaian lengkap, dianaik ke ranjang dan dengan lembut melepas dasi dan menarik t-shirt lepas. Aku melenturkan jari-jariku dan menggosok pergelangan tanganku sambil tersenyum melihat pola dasi yang membekas dipergelangan tanganku. Aku menarik kembali bra-ku lalu dia menarik selimut dan menyelimutiku. Akumenatap ke arahnya benar-benar bingung, dan dia menyeringai ke arahku.

367

"Ini benar-benar sangat menyenangkan," bisikku, tersenyum malu-malu.

"Kau menyebut kata itu lagi."

"Kau tak suka kata itu?"

"Tidak. Ini tak berpengaruh padaku sama sekali."

"Oh - aku nggak tahu ... sepertinya memiliki pengaruh yang sangat menguntungkan untukmu."

"Apa aku pengaruh yang menguntungkan sekarang?

Bisakah kau melukai egoku lebih jauh, Miss Steele?"

"Aku tak berpikir ada sesuatu yang salah dengan egomu." Tapi bahkan saat aku mengatakannya, akutak merasa yakin dengan kata-kataku- sesuatu yang sulit dipahami melintasi pikiranku, pikiran sekilas,tapi hilang sebelum aku bisa memahami itu.

"Kau pikir?" Suaranya lembut. Dia berbaring di sampingku, berpakaian lengkap, kepalanya bersandarpada siku, dan aku hanya memakai bra.

"Mengapa kau tak suka disentuh?"

"Aku hanya bilang tak suka." Dia meraih dan memberikan ciuman lembut di dahiku. "Jadi, emailmu ituhanya lelucon."

Aku tersenyum meminta maaf padanya dan 368

Page 217: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

mengangkat bahu.

"Oh begitu. Jadi kau masih mempertimbangkan penawaranku?"

"Proposal tak senonohmu ... ya aku akan mempertimbangkan itu. Tapi aku memiliki masalah."

Dia menyeringai ke arahku seakan lega.

"Aku akan kecewa jika kau tak melakukan."

"Aku akan email padamu, tapi kau menginterupsiku."

"Senggama terputus."

"Lihat, Aku tahu kau punya rasa humor suatu tempat di sana." Aku tersenyum.

"Hanya hal-hal tertentu yang lucu, Anastasia. Aku pikir kau mengatakan tidak, tidak ada pembahasansama sekali." suaranya turun.

"Aku belum tahu. Aku belum memutuskan. Apakah kau akan mengalungi leherku?"

Dia mengangkat alisnya.

"Kau sudah melakukan penelitianmu. Aku tak tahu, Anastasia. Aku tak pernah mengalungi leherseseorang."

369

Oh ... haruskah aku terkejut dengan kata-katanya ini?

Aku hanya tahu sedikit sekali tentang adegan .... aku tak tahu.

"Apakah kau pernah diikat lehermu?" Bisikku.

"Ya."

"Oleh Mrs. Robinson?"

"Mrs. Robinson!" Dia tertawa keras, bebas, dan dia terlihat begitu muda dan riang, kepalanyamenengadah, gelak tawanya menular.

Aku menyeringai balik ke arahnya.

"Aku akan bercerita padanya apa yang kau katakan, dia akan menyukainya."

"Kau masih sering bicara dengannya?" Aku tak bisa menyimpan nada suaraku yang terkejut.

"Ya." Dia serius sekarang.

Page 218: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Oh ... dan sebagian dari diriku tiba-tiba cemburu -

Aku terganggu dengan kedalaman perasaanku.

"Oh, begitu." Suaraku keras. "Jadi kau memiliki seseorang untuk bisa mendiskusikan alternatif gayahidupmu, tapi aku tak diijinkan."

Dia mengernyit.

370

"Aku rasa aku tak pernah memikirkannya seperti itu.

Mrs. Robinson adalah bagian dari gaya hidup itu. Aku bilang, dia adalah teman baik sekarang. Jikakau mau, aku bisa memperkenalkanmu ke salah satu mantan sub-ku, kau bisa ngobrol dengannya."

Apa? Apa dia sengaja mencoba membuatku marah?

"Apa ini ide dari leluconmu?

"Tidak, Anastasia." Dia bingung saat ia menggelengkan kepalanya dengan sungguh-sungguh.

"Tidak - aku akan melakukan hal itu sendiri, terima kasih banyak," Aku membentaknya, menarikselimut sampai ke daguku.

Dia menatapku, seperti terkejut.

"Anastasia, aku ..." Aku pikir dia kehilangan kata-kata untuk pertama kalinya, "Aku tak bermaksudmenyinggung perasaanmu."

"Aku tak tersinggung. Aku ketakutan."

"Ketakutan?"

"Aku tak ingin berbicara dengan salah satu mantan pacarmu ... budak ... sub ... atau apa pun kaumemanggil mereka."

371

"Anastasia Steele - apa kau cemburu?"

Mukaku memerah.

"Apakah kau akan menginap?"

"Aku punya acara pertemuan sarapan besok pagi di Heathman. Selain itu, aku katakan, aku tak tidurdengan pacar, budak, sub, atau siapa pun. Jumat dan Sabtu malam adalah pengecualian.

Page 219: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Itu tak akan terjadi lagi." Aku bisa mendengar tekad di balik suara seraknya yang lembut.

Aku mengerutkan bibir padanya.

"Aku lelah sekarang."

"Apakah kau mengusirku keluar?" Dia mengangkat alisnya padaku, geli dan sedikit kecewa.

"Ya."

"Nah itu untuk pertama kali yang lain." Dia menatapku curiga. "Jadi tak ada yang ingin kau diskusikansekarang? Tentang perjanjian itu."

"Tidak" jawabku kesal.

"Ya Tuhan, aku akan suka memberimu tempat sembunyi yang bagus. Kau akan merasa jauh lebih baik,begitu juga aku."

372

"Kau tak bisa mengatakan hal-hal seperti itu ... aku belum menandatangani apa pun."

"Seorang pria bisa bermimpi, Anastasia." Dia membungkuk dan memegang daguku.

"Rabu?" Bisiknya, dan dia menciumku ringan di bibirku.

"Rabu," aku setuju. "Aku akan mengantarmu keluar.

Jika kau memberiku satu menit." Aku bangun dan mengambil t-shirt, mendorong dia yang menutupijalanku. Geli dan enggan, ia bangkit dari tempat tidur.

"Tolong ambilkan celana trainingku."

Dia mengambil dari lantai dan memberikannya padaku.

"Ya, nona." Dia berusaha untuk menyembunyikan senyumnya tapi tak berhasil.

Aku menyempitkan mataku padanya saat aku menyelipkan celanaku keatas. Rambutku sangatmengerikan dan aku tahu aku harus menghadapi interogasi Katherine Kavanagh setelah dia pergi.

Mengambil pita rambut, aku berjalan ke pintu kamar tidurku, membukanya sedikit memeriksa Kate.Dia tak di ruang tamu. Aku dapat mendengar dia sedang menelepon di kamarnya. Christianmengikutiku 373

keluar. Saat berjalan dari kamar tidur ke pintu depan, pikiran dan perasaanku berubah surut. Aku taklagi marah padanya, aku tiba-tiba merasa sangat pemalu. Aku tak ingin dia pergi. Untuk pertamakalinya, aku berharap dia - normal - menginginkan hubungan normal yang tak perlu perjanjian sepuluh

Page 220: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

halaman segala, flogger, dan karabiner di langit-langit ruang bermain itu.

Aku membukakan pintu dan menunduk menatap tanganku. Ini pertama kalinya aku berhubungan intimdi rumahku, dan setelah selesai aku pikir itu cukup bagus. Tapi sekarang aku merasa seperti wadah -sebuah wadah kosong yang diisi sesuai dengan keinginannya. Bawah sadarku menggeleng.

Kau ingin berlari ke Heathman untuk berhubungan intim - kau menyerah dengan cepat. Diamenyilangkan tangan dan ketukan kakinya dengan pandangan yang mengatakan apa-yang-kau-keluhkandi wajahnya.

Christian berhenti di ambang pintu dan meremas daguku, memaksa mata untuk menatapnya. Alisnyaberkerut sedikit.

"Kau baik-baik saja?" Tanya dia lembut sebagai ibu jarinya membelai ringan bibir bawahku.

"Ya." Aku berusaha menjawab jujur tapi aku tak yakin. Aku merasa terjadi pergeseran pola pikir. Akutahu bahwa jika aku melakukan hal ini dengan dia, aku akan terluka. Dia tak sanggup, untuk tertarik,atau bersedia untuk memberikankan aku lebih ... dan 374

aku ingin lebih. Lebih banyak lagi. Aku merasakan gelombang kecemburuanku hanya beberapa menitlalu memberitahuku bahwa aku memiliki perasaan yang lebih dalam padanya daripada aku telah akuipada diriku sendiri.

"Rabu," dia menegaskan, dan ia mencondongkan tubuh dan mencium lembut. Ada suatu perubahan saatdia menciumku, bibirnya menjadi lebih mendesak bibirku, tangannya bergerak naik dari daguku dandia memegang sisi kepalaku, tangannya yang lain di sisi lain. Napasnya menjadi cepat. Iamemperdalam ciuman sambil bersandar ke dalam diriku. Aku meletakkan tanganku di lengannya.

Aku ingin meremas rambutnya, tapi aku

menahannya, karena tahu bahwa dia tak akan menyukainya. Dahinya bersandar dibibirku, matatertutup, suaranya tegang.

"Anastasia," bisiknya. "Apa yang kau lakukan padaku?"

"Aku bisa mengatakan hal yang sama padamu,"

bisikku kembali.

Sambil mengambil napas dalam-dalam, dia mencium keningku kemudian pergi. Dia menyusuri jalanmenuju mobilnya, dia berjalan sambil mengacak- acak rambutnya. Dia mendongak saat membukapintu mobilnya, dia tersenyum mempesona. Aku membalas dengan senyum lemah, benar-benarterpesona 375

padanya, dan aku diingatkan sekali lagi dari Icarus terbang terlalu dekat dengan Matahari. Akumenutup pintu depan saat dia naik ke dalam mobil sporty-nya.

Page 221: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku jadi ingin menangis, sebuah nada melankolis sedih dan kesepian yang menggenggam bulat hatiku.

Bergegas kembali ke kamarku, aku menutup pintu dan bersandar mencoba untuk menguraikanperasaanku. Aku tak bisa. Merosot ke lantai, aku meletakkan kepala di tanganku saat air mataku mulaimengalir.

Kate mengetuk lembut.

"Ana?" Bisiknya. Aku membuka pintu. Dia mengamatiku sebentar dan segera memelukku.

"Ada yang salah? Apa yang dilakukan bajingan tampan yang menyeramkan itu?"

"Oh Kate, bukannya aku tak menginginkan dia."

Dia menarikku ke tempat tidurku dan kami duduk.

"Rambutmu mengerikan sehabis seks."

Meskipun hatiku sedih, aku tertawa.

"Itu seks yang menyenangkan, tak mengerikan sama sekali."

Kate tersenyum.

376

"Begitu lebih baik. Tapi kenapa kau nangis? Kau tak pernah menangis." Dia mengambil sisirku darimeja samping, dan duduk di belakangku, sangat perlahan mulai menyisir keluar bundelan rambutku.

"Aku hanyaberpikir hubungan kita tak akan berlanjut." Aku menatap jari-jariku.

"Kupikir kau bilang akan bertemu dengannya pada hari Rabu?"

"Yah, itulah rencana awal kami."

"Jadi, kenapa dia muncul di sini hari ini?"

"Aku mengirim dia email."

"Meminta dia untuk mampir?"

"Bukan, aku bilang tak ingin melihat dia lagi."

"Dan dia muncul? Ana, itu jenius."

"Sebenarnya itu hanya lelucon."

"Oh. Sekarang aku benar-benar bingung."

Page 222: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dengan sabar, aku menjelaskan sekilas dari emailku tapi tidak mendetail.

"Jadi kau pikir dia akan membalas melalui email."

377

"Ya."

"Tapi dia malah muncul di sini."

"Ya."

"Aku bisa katakan dia benar-benar terpesona padamu."

Aku mengerutkan kening. Christian, terpesona padaku? Tak mungkin. Dia hanya mencari mainanbaru yang cocok sehingga dia bisa tiduri dan melakukan hal-hal yang buruk. Hatiku mengencangsangat menyakitkan.

Ini adalah kenyataan.

"Dia datang ke sini untuk meniduriku, itu saja."

"Siapa bilang asmara sudah mati?" bisiknya ngeri.

Aku telah mengejutkan Kate. Aku tak berpikir bahwa itu mungkin. Aku mengangkat bahu memintamaaf.

"Dia menggunakan seks sebagai senjata."

"Menidurimu sampai kau menyerah?" Dia menggeleng tak setuju. Aku berkedip cepat padanya, danperasaanku malu menyebar ke seluruh wajahku. Oh

... sangat akurat, Katherine Kavanagh, wartawan pemenang hadiah Pulitzer.

"Ana, aku tak mengerti, kau membiarkan saja dia 378

bercinta denganmu?"

"Bukan Kate, kami tidak bercinta - kami hanya berhubungan intim - terminologi Christian. Dia takmelakukan atas nama cinta."

"Aku tahu ada sesuatu yang aneh tentang dia. Dia memiliki masalah komitmen."

Aku mengangguk, seakan setuju. Dalam hati, aku merana. Oh Kate ... aku berharap aku bisamengatakan padamu semuanya, segala sesuatu tentang pria yang aneh, sedih, rumit ini dan kau bisamemberitahuku untuk melupakannya.

Menghentikanku untuk menjadi orang bodoh.

Page 223: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku rasa itu semua sedikit berlebihan," bisikku. Itu adalah pernyataan tahun ini. Karena aku takingin bicara tentang Christian lagi, aku bertanya tentang Elliot. Katherine langsung berubah sikaphanya menyebutkan namanya, ia menyala dari dalam, berseri-seri padaku.

"Dia akan datang Sabtu pagi untuk membantu memindahkan barang-barang kita." Dia memeluk sikatrambut, dia sangat jatuh cinta padanya, dan samar-samar perasaan iri menikamku. Kate telahmenemukan seorang pria normal, dan dia terlihat begitu bahagia.

Aku berbalik dan memeluknya.

379

"Oh, aku mau ngomong. Ayahmu menelepon saat kau sedang berada ... err..sibuk. Rupanya Bobmengalami sedikit cedera, jadi ibumu dan dia tak bisa datang pada acara wisuda. Tapi ayahmu akanberada di sini hari Kamis. Dia ingin kau meneleponnya."

"Oh ... ibuku tak pernah meneleponku. Apakah Bob oke?"

"Ya. Telepon dia besok pagi. Sekarang sudah larut."

"Terima kasih, Kate. Aku baik-baik saja sekarang.

Aku juga akan menelepon Ray besok pagi. Aku pikir aku hanya pingin tidur." Dia tersenyum, tapimatanya berkerut penuh keprihatinan.

Setelah dia pergi, aku duduk dan membaca perjanjian lagi, meneruskan membuat catatan lagi. Ketikaaku selesai, aku nyalakan laptop, siap untuk menanggapi.

Ada email dari Christian di inbox-ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Malam ini

Tanggal: 23 Mei 2011 23:16

Kepada: Anastasia Steele

Miss Steele aku menantikan catatanmu untuk perjanjian itu.

Sebelum itu, tidurlah yang nyenyak sayang.

Christian Grey

380

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Page 224: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Masalah

Tanggal: 24 Mei 2011 00:02

Kepada: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Ini adalah daftar masalahnya. Aku berharap bisa mendiskusikannya lebih lengkap saat makan malampada hari Rabu.

Pasal nomer:

2: Tak yakin mengapa hal ini semata-mata untuk keuntungan-KU - yaitu untuk mengeksplorasisensualitas-KU dan batas-batasnya. Aku yakin aku tak perlu perjanjian sepuluh halaman untukmelakukan itu! Tentunya ini untuk kepentingan-MU.

4: Sebagaimana kau tahu kau satu-satunya pasangan seksualku. Aku bukan pemakai obat terlarang, danaku tak pernah transfusi darah. Aku mungkin aman.

Bagaimana denganmu?

8: Aku dapat berhenti setiap saat jika aku berpikir kau tak berpegang pada batas yang disepakati. Oke-

Aku suka ini.

381

9: Mematuhi perintahmu dalam segala hal? Menerima tanpa ragu mengenai disiplinmu? Kita perlubicara tentang hal ini.

11: Satu bulan masa percobaan. Bukan tiga.

12: Aku tak bisa melakukan setiap akhir pekan. Aku punya kehidupan, atau akan memilikinya.Mungkin tiga dari empat minggu?

15.2: Menggunakan tubuhku seperti yang kau anggap cocok secara seksual atau lainnya - silahkanmendefinisikan "atau lainnya."

15.5: Seluruh pasal tentang disiplin. Aku tak yakin aku ingin didera, dicambuk, atau hukuman fisik.Aku yakin ini akan dianggap melanggar pasal 2-5. Dan juga "karena alasan lain". Itu hanya berarti -dan kau mengatakan padaku bahwa kau tidak sadis.

15.10: Seperti meminjamkanku pada orang lain tak pernah akan menjadi pilihan. Tapi aku senang ada

Page 225: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

di sini hitam diatas putih.

15.14: Peraturan. Lebih banyak nantinya.

15.19: Menyentuh diri sendiri tanpa izinmu. Apa masalahnya dengan ini? Kau tahu aku juga takmelakukannya.

15.21: Disiplin - Silakan lihat butir 15.5 di atas.

382

15.22: Aku tak bisa menatap matamu? Mengapa?

15,24: Mengapa aku tak bisa menyentuhmu?

Peraturan:

Tidur - Aku akan setuju sampai 6 jam. Makanan -

Aku tidak makan makanan dari daftar yang ditentukan. Daftar makanan aku yang memutuskan -

atau perjanjian batal. Pakaian - selama aku hanya mengenakan pakaian darimu saat aku bersamamu ...

oke. Fitness - Kita sepakat 3 jam, ini masih mengatakan 4 jam.

Batas lunak:

Bisakah kita melalui semua ini? Tak ada Fisting apapun. Apa suspensi itu? Klem kelamin – Kau pastibercanda padaku.

Tolong beritahu rencana hari Rabu? Aku bekerja sampai jam 05:00 sore hari itu.

Selamat malam.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Malam ini

Tanggal: 24 Mei 2011 00:07

Kepada: Anastasia Steele

383

Nona Steele

Page 226: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Itu daftar yang panjang. Mengapa kau masih terbangun?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bekerja sampai larut malam Tanggal: 24 Mei 2011 00:10

Kepada: Christian Grey

Sir

Jika kau ingat aku sudah menulis daftar itu, ketika aku terganggu dan ditiduri oleh seseorang gilakontrol yang lewat.

Selamat malam.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Berhenti bekerja sampai larut malam Tanggal: 24 Mei 2011 00:12

Kepada: Anastasia Steele

PERGILAH TIDUR ANASTASIA.

Christian Grey

CEO & Gila kontrol, Grey Enterprises Holdings Inc 384

Oh ... berteriak dengan huruf besar! Aku mematikan.

Bagaimana dia bisa mengintimidasiku saat dia berada enam mil jauhnya?

Aku menggelengkan kepala. Hatiku masih berat, aku naik ke tempat tidur dan langsung jatuh tertidurdengan gelisah.

385

Keesokan harinya, aku menelepon ibuku setelah pulang dari kerja. Hari ini cukup santai di Clayton,membuatku jadi banyak waktu untuk berpikir. Aku gelisah, gugup tentang konfrontasi-ku dengan TuanGila Kontrol besok, dan di bagian belakang pikiranku khawatir mungkin aku terlalu negatifmenanggapi perjanjian itu. Mungkin dia mau berkompromi.

Page 227: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dengan sangat menyesal ibuku minta maaf karena tak bisa hadir pada saat acara wisudaku. Bobterkilir di sendi kakinya sehingga jalannya terpincang-pincang. Jujur saja, dia adalah orang yanggampang celaka seperti aku. Diperkirakan dia bisa cepat sembuh, asalkan beristirahat total, dan ibukuharus menjaganya.

" Ana sayang, aku sangat menyesal," ibuku merengek di telepon.

"Ma, tak apa-apa. Ray yang akan hadir disana."

"Ana, dari nada suaramu, sepertinya kamu lagi bingung - apa kau baik-baik saja, sayang?"

"Ya, Ma," Oh seandainya kau tahu. Aku telah bertemu dengan seorang pria menjijikkan, kaya dan diaingin memiliki hubungan seksual yang ganjil dan aneh, di mana aku tak berhak mengatakan hal itu.

"Apa kau sudah bertemu seseorang?"

"Tidak, Ma." Sekarang aku merasa sangat tidak 386

nyaman dengan pembicaraan ini.

"Oke, sayang, aku merasa sangat menyesal, tentang hari Kamis besok. Aku mencintaimu ... kau tahu itusayang?"

Aku memejamkan mata, kata-kata yang sangat berharga memberiku sebuah cahaya yang hangat didalam hatiku.

"Aku juga sayang padamu, Ma. Salam buat Bob, dan aku berdoa semoga dia cepat sembuh."

"Akan kusampaikan. Sampai ketemu lagi sayang."

"Sampai ketemu lagi, ma."

Aku diam sesaat di kamar tidurku setelah menelepon.

Iseng-iseng, aku beralih menyalakan laptop dan membuka program email. Ada email dari Christiandikirim saat larut malam atau sangat pagi sekali, tergantung pada sudut pandangmu. Jantungkulangsung melonjak, dan aku mendengar darah memompa ke telingaku. Sial ... mungkin dia bilang tidak- itu saja - mungkin dia membatalkan makan malam. Pikiran ini sangatlah menyakitkan. Aku menolakpikiran itu dengan cepat dan membuka email.

Dari: Christian Grey

Perihal: Masalah-mu

387

Tanggal: 24 Mei 2011 01:27

Page 228: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Setelah aku memeriksa lebih menyeluruh dari masalah keberatanmu, mungkin aku menjelaskan padaperhatianmu tentang definisi dari submisiv.

submisiv [suhb-mis-iv] – kata sifat 1. cenderung atau siap untuk menyerah; tidak melawan ataupenurut yang rendah hati: hamba submisiv.

2. ditandai oleh atau dengan menunjukkan kepatuhan: sambutan seorang submisiv.

Berasal dari tahun: 1580-90; submiss +-ive Sinonim: 1. penurut, patuh, lembut, setuju. 2. pasif,pasrah, sabar, penurut, jinak, tenang.

Antonim: 1. memberontak, bandel.

Silahkan sayang pikirkan ini untuk pertemuan kita pada hari Rabu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc.

Perasaanku jadi lega. Setidaknya dia bersedia untuk membahas keberatanku, dan dia masih inginbertemu besok. Setelah berpikir sejenak, aku menjawab.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Masalah-ku ... Bagaimana dengan Masalah-mu?

388

Tanggal: 24 Mei 2011 18:29

Untuk: Christian Grey

Sir

Tolong perhatikan tahun asalnya: 1580-90. Dengan segala hormat, Sir, aku mengingatkan sekarangtahun 2011. Kita sudah melewati perjalanan panjang sejak saat itu.

Perkenankan aku menawarkan definisi untuk kau pertimbangkan pada saat pertemuan kita: kompromi[kom-pro-mi] – kata benda 1. perbedaan diselesaikan dengan damai; kesepakatan dicapai denganmenyesuaikan perbedaan atau pernyataan, prinsip yang berlawanan, dll, dengan memodifikasikansesuai kebutuhan.

2. Merupakan hasil dari semacam penyelesaian.

Page 229: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

3. Merupakan penengah antara hal yang berbeda: Membagi perbedaan antara rumah peternakan danrumah bertingkat.

4. sebuah pemahaman yang membahayakan, seperti reputasi; terkena bahaya, kecurigaan, dll: sebuahkompromi dari salah seseorang yang mempunyai integritas.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Bagaimana dengan Masalah-ku?

Tanggal: 24 Mei 2011 18:32

Untuk: Anastasia Steele

389

Seperti biasa, pemaparan yang bagus, Miss Steele.

Aku akan menjemput dari apartemenmu besok jam 7:00.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tahun 2011 - Perempuan Bisa Mengemudi Tanggal: 24 Mei 2011 18:40

Untuk: Christian Grey

Sir

Aku punya mobil. Aku bisa mengemudi.

Aku lebih suka untuk bertemu di suatu tempat.

Di manakah aku harus bertemu denganmu?

Di hotelmu pada jam 7:00?

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Remaja Putri Yang Bandel Tanggal: 24 Mei 2011 18:43

Page 230: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Aku mengacu pada emailku tanggal 24 Mei 2011

dikirim pada 01:27 dan definisinya sudah mencakup di dalamnya.

Apa kau pernah berpikir kau akan bisa melakukan 390

apa yang diperintahkan?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pria Yang Keras Kepala Tanggal: 24 Mei 2011 18:49

Untuk: Christian Grey

Mr Grey

Aku ingin mengemudi.

Aku mohon.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Pria Yang Jengkel

Tanggal: 24 Mei 2011 18:52

Untuk: Anastasia Steele

Baik.

Aku di hotel pada jam 7:00.

Kita ketemu di Marble Bar.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Page 231: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia bahkan pemarah di email. Apa dia tak mengerti 391

bahwa aku mungkin perlu melarikan diri dengan cepat? Bukan berarti Beetle-ku bisa berlari cepat ...

tapi tetap saja aku perlu sarana untuk melarikan diri.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pria Yang Tidak Begitu Keras Kepala Tanggal: 24 Mei 2011 18:55

Untuk: Christian Grey

Terima kasih.

Ana x

Dari: Christian Grey

Perihal: Wanita Menjengkelkan

Tanggal: 24 Mei 2011 18:59

Untuk: Anastasia Steele

Sama-sama.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku menelepon Ray, untungnya dia lagi nonton permainan Sounders melawan tim sepak bola dari SaltLake City, jadi percakapan kami berjalan dengan singkat. Dia akan mengendarai mobilnya pada hariKamis untuk menghadiri acara wisudaku. Setelah itu dia ingin mengajakku keluar untuk makanbersama.

392

Hatiku melambung berbicara dengan Ray, dan segumpal benjolan besar mengikat di dalamtenggorokanku. Dia menyayangiku selama hubungan romantisnya dengan ibuku yang naik turun. Kamimemiliki hubungan spesial yang terus aku jaga.

Meskipun dia ayah tiriku, dia selalu memperlakukan aku sebagai anaknya, dan aku tak sabar untukmelihatnya. Sudah terlalu lama. Ketenangannya adalah apa yang kubutuhkan dan kurindukan sekarangini. Mungkin aku bisa melepas kerinduanku saat bertemu Ray besok.

Kate dan aku sedang konsentrasi pada pengepakan, kita berbagi sebotol anggur merah murahan.Ketika aku akhirnya pergi tidur, setelah hampir selesai melakukan pengepakan di kamarku, aku

Page 232: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

merasa lebih tenang. Semua kegiatan fisik ini akhirnya bisa mengalihkan perhatianku, dan aku lelah.Aku ingin tidur nyenyak. Aku meringkuk di tempat tidur dan aku langsung tertidur.

Paul kembali dari Princeton sebelum dia berangkat ke New York untuk memulai magang di bagiankeuangan suatu perusahaan. Dia terus mengikuti sepanjang waktu saat aku sibuk di toko, memintakuuntuk berkencan. Ini menjengkelkan.

"Paul, untuk keseratus kalinya, aku ada kencan malam ini."

"Tidak, kau tidak pernah, kau mengatakan itu hanya untuk menghindariku. Kau selalu menghindariku."

393

Ya ... kau pasti berpikir kau sudah menangkap isyarat itu.

"Paul, aku tidak pernah berpikir itu adalah ide yang baik untuk kencan dengan saudara bos."

"Hari Jumat adalah hari terakhirmu disini. Besok kau sudah tak bekerja lagi."

"Dan aku akan berada di Seattle pada hari Sabtu dan kau akan tinggal di New York. Toh jika kitamencoba, kita tak bisa berhubungan jarak jauh. Selain itu, aku memang punya kencan malam ini."

"Dengan José?"

"Bukan."

"Lalu siapa?"

"Paul ... oh." Aku mendesah putus asa. Dia tidak akan berhenti sampai aku menjawab. "ChristianGrey." Aku tak boleh membuat nada suaraku jadi jengkel. Tapi itu hanya tipuan. Mulut Paul terbuka,dan melongo padaku, bisu. Hmm - bahkan menyebut namanya saja membuat orang jadi bungkam.

"Kau punya kencan dengan Christian Grey," akhirnya dia berkata, setelah rasa terkejutnya hilang.

Ketidakpercayaan jelas dalam nada suaranya.

394

"Ya."

"Aku mengerti." Paul jelas-jelas kecewa, tertegun bahkan, dan bagian yang sangat kecil membencibahwa dia harus menemukan kejutan. Dewi batinku juga begitu. Dia memberi isyarat yang sangat taksopan dan tak menarik padanya dengan jari-jarinya.

Setelah itu, dia mengabaikanku, dan tepat pukul lima aku secepatnya keluar dari pintu.

Kate meminjamkan dua gaun dan dua pasang sepatu untuk malam ini dan untuk acara wisuda besok.

Page 233: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku berharap bisa merasa lebih antusias tentang gaun ini tapi pakaian bukanlah kesukaanku. Jadi apakesukaanmu, Anastasia? Christian yang lembut berbicara menghantui pertanyaanku. Akumenggelengkan kepala dan berusaha untuk memadamkan kegelisahanku, aku memutuskan gaun ketatberwarna plum untuk malam ini. Gaun ini terlihat sopan dan profesional - bagaimanapun, aku akanmenegosiasikan perjanjian.

Aku mandi, mencukur kaki dan ketiak, mencuci rambutku, dan kemudian menghabiskan waktu setengahjam mengeringkan rambutku agar bisa jatuh bergelombang lembut ke dada dan punggungku. Akumenyisir ke satu sisi dari wajahku dan memakai maskara dan lip-gloss. Aku jarang memakai make-up

- itu mengintimidasi-ku. Tidak satu pun dari pahlawan sastraku harus berurusan dengan make-up

- mungkin aku akan tahu lebih banyak tentang hal 395

jika mereka memilikinya. Aku memakai gaun berwarna plum dan sepatu hak tinggi yang cocok dengangaun itu, dan aku siap pada jam setengah tujuh.

"Gimana?" Aku meminta pendapat Kate.

Dia tersenyum lebar.

"Wah, kau tampak mengagumkan, Ana." Dia mengangguk dengan persetujuan. "Kau terlihat seksi."

"Seksi! Aku bermaksud terlihat sopan dan profesional."

"Itu juga, tapi yang paling penting terlihat seksi.

Gaun itu benar-benar cocok dengan warna kulitmu.

Menempel ketat ditubuhmu." Dia menyeringai.

"Kate!" Aku mengomelinya.

"Memang benar, Ana. Penampilanmu terlihat cocok.

Pertahankan gaun itu. Kau akan membuat dia tunduk ditanganmu."

Aku menekan mulut dalam garis keras. Oh, kau salah menilai tentang dia.

"Doakan aku ya."

"Kau membutuhkan keberuntungan untuk kencan?"

396

Alisnya mengerut, bingung.

"Ya, Kate."

Page 234: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kalau begitu - Semoga berhasil." Dia memelukku, dan aku keluar dari pintu depan.

Aku harus mengemudi dengan kaki telanjang -

Wanda, Beetle-ku warna biru laut, tak bisa dikendarai dengan memakai sepatu hak tinggi. Aku sampaidi luar Heathman pada pukul 6.58 tepat dan menyerahkan kunci mobilku ke valet untuk diparkir.

Dia tampak curiga pada Beetle-ku, tapi aku mengabaikannya. Mengambil napas dalam-dalam danbatinku mengejek pangkal pahaku. Aku masuk ke hotel.

Christian bersandar santai membelakangi bar, minum segelas anggur putih. Dia mengenakan kemejalinen putih seperti biasa, celana jeans hitam, dasi hitam, dan jaket hitam. Rambutnya yang kusutseperti biasa.

Aku menghela napas. Tentu saja dia terlihat tampan.

Aku berdiri selama beberapa detik di pintu masuk bar, menatap dia, mengagumi pemandangan. Dialuar biasa tampan. Dia melirik, dengan gugup aku pikir, ke arah pintu masuk dan diam saat diamelihatku.

Berkedip beberapa kali, kemudian dia tersenyum culas, nakal, senyum seksi yang membuatku terdiamdan meleleh. Berusaha untuk tidak menggigit bibirku, aku melangkah maju, menyadari bahwa akuAnastasia Steele yang kikuk, memakai sepatu hak tinggi. Dia berjalan dengan anggun mendekatiku.

397

"Kau sangat mempesona," gumamnya sambil membungkuk dan mencium pipiku singkat. "Gaun, MissSteele. Aku menyetujuinya." Menggenggam tanganku, dia membawaku ke pojok yang terpisah danmemberi isyarat kepada pelayan.

"Apa yang ingin kau minum?"

Aku langsung tersenyum rahasia saat aku duduk, setidaknya dia bertanya dulu padaku.

"Aku mau seperti apa yang sudah kau pesan. Lihat!

Aku bisa bermain bagus dan berperilaku seperti diriku sendiri.

Geli, dia memesan segelas Sancerre dan duduk di depanku.

"Mereka punya gudang anggur yang sangat baik di sini," katanya, memiringkan kepalanya ke satu sisi.

Menempatkan siku di meja, jari-jarinya menyentuh bibirnya yang indah, mata abu-abunya menyaladengan emosi yang tak bisa terbaca. Dan ada

....tarikan yang akrab dan getaran listrik dari dia, menghubungkan suatu tempat di dalam diriku. Akubergerak tak nyaman di bawah tatapannya, jantungku berdebar. Aku harus tetap tenang.

Page 235: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Apakah kau gugup?" Tanyanya lembut.

398

"Ya."

Dia membungkuk ke depan.

"Aku juga," bisiknya penuh rahasia. Mataku terpaku saat bertemu matanya. Dia tak pernah gugup.

Aku berkedip padanya, dan dia tersenyum miring sangat menggemaskan ke arahku. Pelayan datangmembawa anggurku, piring kecil berisi bermacam-macam kacang, dan satu lagi buah zaitun.

"Jadi, bagaimana kita akan membahas hal ini?" Aku bertanya. "Menjelaskan setiap poin keberatankusatu per satu?"

"Tak sabar seperti biasa, Miss Steele."

"Baik, aku bisa bertanya padamu mengenai apa pendapatmu tentang cuaca hari ini?"

Dia tersenyum, dan mengambil buah zaitun. Dia masukkan ke dalam mulutnya, dan mataku terpaku dimulutnya, mulut itu sudah pernah.... semuanya bagian tubuhku. Mukaku memerah.

"Aku pikir cuacanya tak istimewa hari ini," ia menyeringai.

"Apakah kau menyeringai padaku, Mr. Grey?"

"Ya, Miss Steele."

399

"Kau tahu perjanjian ini secara hukum tak boleh diterapkan."

"Aku sepenuhnya menyadari itu, Miss Steele."

"Apa kau akan menjelaskan setiap point keberatanku?"

Dia mengerutkan kening.

"Kau mengira aku memaksamu pada sesuatu yang tidak ingin kau melakukan, dan kemudianberanggapan bahwa secara hukum aku akan menguasaimu?"

"Ya ...."

"Apa kau tidak berpikir untuk menghargaiku sama sekali?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

Page 236: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Anastasia, tak peduli apa itu legal atau tidak. Ini merupakan pengaturan yang ingin aku buatdenganmu - apa yang kuinginkan dari dirimu dan apa yang dapat kau harapkan dari diriku. Jika kau takmenyukainya, maka jangan menandatangani. Jika kau sudah menandatangani, dan kemudianmemutuskan kau tidak suka, ada pasal yang menyebutkan bahwa kau bisa pergi meninggalkanku.

Bahkan jika itu mengikat secara hukum, apa kau 400

pikir aku akan menyeretmu ke pengadilan jika kau memutuskan untuk lari?"

Aku meneguk banyak anggurku. Bawah sadarku menepuk bahuku dengan keras. Kau harus menjagakecerdasanmu. Jangan minum terlalu banyak.

"Hubungan seperti ini dibangun di atas kejujuran dan kepercayaan," dia melanjutkan. "Jika kau tidakpercaya padaku untuk mengetahui bagaimana aku mempengaruhimu, seberapa jauh aku bisamelakukannya denganmu, seberapa jauh aku bisa mengambilmu - jika kau tak bisa jujur denganku,maka kita benar-benar tak bisa melakukan ini."

Oh, kita telah memangkas pengejaran itu dengan cepat. Seberapa jauh dia bisa mengambilku. Sialan.

Apa artinya itu?

"Jadi cukup sederhana, Anastasia. Apa kau percaya padaku atau tidak?" Matanya membara. "Apa kaumemiliki diskusi yang seperti ini dengan um ... lima belas itu?"

"Tidak"

"Mengapa tidak?"

"Karena mereka semua sudah submisiv. Mereka tahu apa yang mereka butuhkan dari hubungandenganku dan umumnya apa yang aku harapkan. Dengan mereka, itu hanya mengenai soal batas lunak,rincian 401

seperti itu."

"Apa ada toko yang kau tuju? Seperti submisiv R Us?"

Dia tertawa.

"Tidak seperti itu."

"Lalu bagaimana?"

"Apa itu yang ingin kau bahas? Atau kita harus membahas pada pokok masalah? Keberatanmu, sepertiyang kaukatakan."

Aku menelan ludah. Apa aku percaya padanya? Apa ini semua bermuara pada - kepercayaan? Tentuseharusnya menjadi dua arah. Aku ingat dia sangat kesal saat aku menelepon José.

Page 237: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Apakah kau lapar?" Ia bertanya, mengalihkan perhatian dari pikiranku.

Oh tidak ... makanan.

"Tidak."

"Apa kau makan hari ini?"

Aku menatapnya. Jujur ... sialan, dia tak akan menyukai jawabanku.

"Tidak" suaraku pelan.

402

Dia menyempit matanya.

"Kau harus makan, Anastasia. Kita bisa makan di sini atau di kamarku. Kau pilih yang mana?"

"Aku pikir kita harus tinggal di depan umum, daerah yang netral."

Dia tersenyum sinis.

"Apa kau berpikir bisa menghentikanku?" Katanya lembut, sebuah peringatan sensual.

Mataku melebar, dan aku menelan lagi.

"Aku berharap demikian."

"Ayo, aku sudah memesan ruang yang lebih pribadi."

Dia tersenyum padaku penuh rahasia dan berdiri, menggenggam tanganku.

"Bawa anggurmu," bisiknya.

Bertumpu di tangannya, aku bergeser keluar dan berdiri di sampingnya. Dia melepaskanku, dantangannya meraih sikuku. Dia memimpinku kembali melewati bar dan menaiki tangga besar ke lantaimezzanine. Seorang pemuda berseragam Heathman mendekati kami.

"Mr. Grey, lewat sini, sir."

403

Kami mengikutinya dan sampai di ruangan yang lebih pribadi tempat duduknya sangat mewah. Hanyasebuah meja terpisah. Ruangan yang kecil tapi mewah. Di bawah sebuah lampu gantung berkilauan,taplak meja dari kain linen berkanji, gelas kristal, sendok garpu perak, dan karangan bunga mawarputih. Sangat kuno, ruang berdinding kayu keindahannya sudah tak asli. Pelayan menarik kursi untukku,dan aku duduk. Ia menempatkan serbet di pangkuanku. Christian duduk di depanku. Aku mengintip kearahnya. "Jangan menggigit bibirmu,"

Page 238: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Bisiknya.

404

Aku mengerutkan kening. Sialan. Aku bahkan tak sadar jika aku melakukannya.

"Aku sudah memesan makanannya. Aku harap kau tak keberatan."

Terus terang, aku lega, aku tak yakin aku bisa membuat keputusan lebih lanjut.

"Tidak, itu bagus," aku menyetujui.

"Ada baiknya untuk tahu bahwa kau bisa lebih terbuka. Sekarang, sampai di mana kita tadi?"

"Pokok permasalahan." Aku meneguk banyak anggur lagi. Ini benar-benar lezat. Christian Grey benar-benar tahu tentang anggur yang enak. Aku teringat terakhir meneguk anggur yang dia berikan di tempattidurku. Aku malu pada bayangan yang sangat mengganggu itu.

"Ya, masalah keberatanmu." Tangannya merogoh ke dalam saku jaket dan menarik keluar secarikkertas.

Email-ku.

"Ayat 2. Setuju. Hal ini untuk kepentingan kita berdua. Aku akan merumuskan kembali."

Aku berkedip padanya. Sialan ... kita akan membahas masing-masing poin satu per satu. Tapi akutidak begitu berani membahas langsung dengannya. Dia terlihat begitu sungguh-sungguh. Akumenguatkan 405

diri dengan meneguk anggurku lagi. Christian terus melanjutkan.

"Kesehatan seksualku. Semua pasanganku sebelumnya harus menjalani tes darah, dan aku selalumenjalani tes rutin setiap enam bulan untuk menghindari semua risiko kesehatan yang kau sebutkan.Semua tes terakhirku sangat jelas. Aku tak pernah minum obat-obatan terlarang. Bahkan, aku sangattegas anti-narkoba. Aku punya kebijakan tak akan mentoleransi yang berkaitan dengan obat-obatanuntuk semua karyawanku, dan aku bersikeras untuk melakukan tes secara acak."

Wow ... seorang gila kontrol menjadi marah. Aku berkedip padanya terkejut.

"Aku belum pernah melakukan transfusi darah. Apa ini bisa menjawab pertanyaanmu?"

Aku mengangguk, tanpa ekspresi.

"Poin berikutnya sudah aku sebutkan sebelumnya.

Kau dapat pergi setiap saat, Anastasia. Aku tak akan menghentikanmu. Jika kau ingin pergi, kiranya -itu saja. Hanya supaya kau tahu."

Page 239: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oke," jawabku pelan. Jika aku ingin pergi, itu saja.

Mengherankan pikiran itu membuatku jadi menyakitkan.

Pelayan datang dengan hidangan pertama kami.

406

Bagaimana mungkin aku bisa makan? Sialan - dia memesan tiram di atas hamparan es.

"Aku harap kau suka tiram," suara Christian lembut.

"Aku belum pernah makan tiram." Sungguh.

"Benarkah? Nah." Dia mengambil satu. "Yang kau lakukan hanya memegang ujungnya danmenelannya.

Aku pikir kau bisa melakukannya." Dia menatap padaku, dan aku tahu apa yang dia maksud. Akutersipu memerah. Dia nyengir, menyemprotkan airnya jeruk lemon ke tiram, dan memegang ujungnyakemudian memasukkan ke dalam mulutnya.

"Hmm, lezat. Cita rasa laut," dia nyengir. "Cobalah,"

dia memberikan padaku.

"Jadi, aku tak perlu mengunyahnya?"

"Tidak, Anastasia, tak perlu." Matanya menyala dengan humor. Dia tampak begitu muda seperti ini.

Aku menggigit bibir, dan ekspresinya langsung berubah. Dia tampak tegang melihatku. Akumengulurkan tangan dan mengambil tiram pertamaku. Oke ... begini tak apa-apa. Aku menyemprotkanairnya jeruk lemon di atasnya dan memegang ujungnya. Meluncur ke tenggorokan, semua air laut,garam, bau tajam jeruk, dan kenyal ...

ooh. Aku menjilat bibirku, dan dia menatapku penuh perhatian, matanya berkabut.

407

"Bagaimana?"

"Aku harus mencoba satu lagi," kataku datar.

"Gadis baik," katanya bangga.

"Apakah kau sengaja memilih ini? Bukankah tiram terkenal dengan afrodisiak yang bisa meningkatkanlibido?" "Tidak, itu adalah makanan pertama di menu.

Aku tik perlu afrodisiak saat di dekatmu. Aku pikir kau tahu itu, dan aku pikir kau bereaksi dengan

Page 240: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

cara yang sama saat di dekatku," katanya singkat. "Jadi sampai di mana kita?" Dia melirik email-kusaat aku meraih tiram lain.

Dia bereaksi dengan cara yang sama. Aku bisa mempengaruhi dia ... wow.

"Patuh padaku dalam segala hal. Ya, aku ingin kau melakukan itu. Aku perlu kau melakukan itu.Anggap saja sebagai bermain-peran Anastasia."

"Tapi aku khawatir kau akan menyakitiku."

"Menyakitimu yang bagaimana?"

"Secara fisik." Dan secara emosional.

"Apa kau benar-benar berpikir aku akan melakukannya? Melampaui batasmu yang tidak bisa kauterima?"

408

"Kau bilang kau telah menyakiti seseorang sebelumnya."

"Memang, aku pernah. Tapi itu sudah lama."

"Bagaimana kau menyakiti mereka?"

"Aku menggantung mereka di langit-langit ruang bermainku. Bahkan, itu adalah salah satupertanyaanmu.

Menggantung - Itu gunanya karabiner ada di ruang bermain. Permainan tali. Salah satu tali diikatterlalu kuat."

Aku mengangkat tanganku dan memohon dia untuk berhenti.

"Aku tak perlu tahu lagi. Jadi kau tak akan menggantungku?"

"Tidak jika kau benar-benar tak mau. Kau bisa buat itu sebagai batas keras."

"Oke."

"Jadi tentang mematuhi, apa kau berpikir bahwa kau bisa melakukannya?"

Dia menatapku dengan mata abu-abunya yang intens.

"Aku akan mencoba," bisikku.

409

"Bagus." Dia tersenyum. "Sekarang jangka waktu.

Page 241: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Satu bulan bukannya tiga bulan adalah waktu yang terlalu singkat, terutama jika kau ingin akhir pekanjauh dariku setiap bulan. Aku tik berpikir aku akan bisa menjauh darimu untuk waktu yang lama. Akunyaris tak bisa mengendalikannya sekarang," ia berhenti sejenak.

Dia tak bisa tinggal jauh dariku? Apa?

"Bagaimana kalau, satu hari selama satu akhir pekan per bulan kau mendapatkan waktu untuk dirimusendiri - tapi aku mendapatkan malam pertengahan minggu pada minggu itu?"

"Oke."

"Dan kumohon, mari kita coba selama tiga bulan. Jika tiba-tiba kau tak menyukainya maka kau dapatpergi kapan saja."

"Tiga bulan?" Aku merasa agak kecewa dengan pendapatnya. Aku meneguk anggur cukup banyakuntuk mengobati kekecewaanku dan mengambil tiram lain. Aku harus bisa belajar untuk menyukai ini.

"Mengenai kepemilikan, itu hanya istilah dan kembali ke prinsip tentang mematuhi. Ini untukmembuatmu berpikir dengan tepat, dan memahami dimana aku berasal.

410

Dan aku ingin kau tahu bahwa begitu kau melewati ambang batasku sebagai submisiv , aku akanmelakukan apa yang aku suka pada dirimu. Kau harus menerima itu dengan rela. Itulah mengapa kauharus percaya padaku.

Aku akan menidurimu, kapanpun, dengan cara apapun, aku mau - di tempat mana pun aku mau. Akuakan mendisiplinkanmu, karena kau pasti akan gagal. Aku akan melatihmu untuk menyenangkanku.

Tapi aku tahu kau belum pernah melakukan ini sebelumnya.

Pertama-tama, kita akan melakukannya pelan-pelan, dan aku akan membantumu. Kita akan membangunberbagai skenario. Aku ingin kau percaya padaku, tapi aku tahu aku harus lebih dulu mendapatkankepercayaanmu. Dan aku akan melakukannya. Yang

'lainnya' - lagi itu untuk membantumu masuk ke dalam pola pikir, itu bisa berarti apa saja."

Dia begitu bergairah, mempesona. Ini jelas obsesinya, cara dia ... aku tak bisa mengalihkanpandangan dari dia. Dia benar-benar menginginkan ini. Dia berhenti berbicara dan menatapku.

"Masih denganku?" Bisiknya, suaranya lucu, hangat dan menggoda. Ia meneguk anggurnya, menatapkudengan tajam.

Pelayan muncul di pintu, dan Christian secara halus mengangguk mengizinkan pelayan untuk

411

Page 242: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

membersihkan meja kami.

"Apakah kau ingin anggur lagi?"

"Aku nanti akan menyetir."

"Mungkin air?"

Aku mengangguk.

"Air putih atau soda?"

"Soda, boleh."

Pelayan meninggalkan kita.

"Kau sangat tenang," bisik Kristen.

"Bicaramu sangat bertele-tele."

Dia tersenyum.

"Disiplin. Ada garis sangat tipis antara kenkmatan dan rasa sakit Anastasia. Itu adalah dua sisi matauang yang sama, satu takkan ada tanpa yang lain.

Aku bisa menunjukkan padamu cara mendapatkan rasa nyeri yang menyenangkan. Kau tak percayapadaku sekarang, tapi ini adalah apa yang aku maksud tentang kepercayaan. Akan ada rasa nyeri, tapiaku yakin kau bisa menerimanya. Sekali lagi, ini tentang kepercayaan. Apa kau percaya padaku,Ana?"

412

Ana!

"Ya, aku akan mencoba." Aku merespon secara spontan, tanpa berpikir ... karena itu benar - akupercaya padanya.

"Baik," dia tampak lega. "Sisanya hanya berupa rincian."

"Rincian yang penting."

"Oke, mari kita bicara tentang ini juga."

Kepalaku mengambang dengan semua kata-katanya.

Aku seharusnya membawa mini disc-nya Kate supaya aku bisa mendengarkan lagi. Ada begitu banyakinformasi, begitu banyak untuk diproses. Pelayan muncul kembali dengan hidangan kami: ikan codhitam, asparagus, dan kentang tumbuk dengan saus belanda. Aku tak pernah merasa kekurangan

Page 243: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

makanan.

"Aku harap kau suka ikan," kata Christian ringan.

Saya menusuk makananku dan minum air sodaku.

Aku berharap itu anggur.

"Aturan. Mari kita bicara tentang itu. Makanan adalah pembatal perjanjian?"

"Ya."

413

"Dapatkah aku mengubahnya untuk mengatakan bahwa kau harus makan setidaknya tiga kali sehari?"

"Tidak." Aku tak akan mundur dalam hal ini. Tak ada yang akan mendikte apa yang kumakan.

Bagaimana aku bercinta, boleh, tapi makan ... tidak, tidak bisa.

Dia mengerutkan bibirnya.

"Aku perlu tahu bahwa kau tidak lapar."

Aku mengerutkan kening. Mengapa?

"Kau harus percaya padaku."

Ia menatap padaku selama beberapa saat, dan dia rileks.

"Setuju, Miss Steele," katanya pelan. "Aku menyerah mengenai makan dan tidur."

"Mengapa aku tak boleh menatapmu?"

"Itu hanya masalah tentang seorang Dominan/submisiv. Kau akan terbiasa."

Maukah aku?

"Mengapa aku tak boleh menyentuhmu?"

414

"Karena kau tidak bisa."

Mulutnya membentuk garis keras kepala.

"Apakah karena Mrs. Robinson?"

Page 244: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia tampak bingung mendengar pertanyaanku.

"Kenapa kau berpikir begitu?" Dan segera dia mengerti. "Kau pikir aku trauma karena dia?"

Aku mengangguk.

"Tidak Anastasia. Dia bukan alasannya. Selain itu, Mrs. Robinson tidak akan menerima omongkosong itu dariku."

Oh ... tapi aku harus. Aku cemberut.

"Jadi tak ada hubungannya dengan dia."

"Tidak Dan aku tak ingin kau menyentuh dirimu sendiri."

Apa? Ah ya, pasal dilarang masturbasi.

"Penasaran saja ... mengapa?"

"Karena aku menginginkan semua kenikmatanmu,"

suaranya serak penuh tekad.

Oh ... aku tak punya jawaban untuk itu. Pada satu 415

tingkat itu tergantung disana bersama, 'Aku ingin menggigit bibir itu', yang lain, itu begitu egois. Akumengernyit dan menggigit ikan cod, mencoba menilai dalam hati kelonggaran apa yang bisa aku dapat.

Makanan, tidur, aku bisa menatap matanya. Dia akan menerimanya dengan perlahan, dan kami belummembahas tentang batas lunak. Tapi aku tidak yakin aku bisa menghadapi lebih dari makanan.

"Aku sudah memberikan banyak hal untuk berpikir bukan?"

"Ya."

"Apa kau ingin membahas batas lunak sekarang juga?"

"Tidak saat makan malam."

Dia tersenyum.

"Mual?"

"Semacam itulah."

"Kau tak makan banyak."

"Aku sudah cukup."

Page 245: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Tiga tiram, empat gigitan ikan cod, dan satu tangkai asparagus, tak makan kentang, tak makan kacang,tak makan buah zaitun, dan kau tak makan seharian.

416

Kau bilang aku bisa percaya padamu."

Astaga. Dia memberikan daftar rincian makanannya.

"Christian, tolong, tak setiap hari aku duduk melakukan percakapan seperti ini."

"Aku membutuhkan engkau bugar dan sehat Anastasia."

"Aku tahu."

"Dan sekarang, aku ingin mengupasmu keluar dari gaun itu."

Aku menelan ludah. Mengupasku keluar dari gaun Kate. Aku merasa ada tarikan di dalam perutku.

Ototku sekarang mencengkeram semakin akrab saat mendengar kata-katanya. Tapi aku tak bisamemiliki ini. Senjatanya yang paling ampuh, digunakan untuk melawanku lagi. Dia begitu nyamandengan seks -

bahkan aku sudah tahu ini.

"Aku berpikir itu bukan ide yang bagus," bisikku pelan. "Kita belum makan makanan penutup."

"Kau ingin makanan penutup?" Dia mendengus.

"Ya."

"Kau bisa menjadi makanan pencuci mulut," bisiknya penuh arti.

417

"Aku tak yakin aku cukup manis."

"Anastasia, kau nikmat dan manis. Aku tahu."

"Christian. Kau menggunakan seks sebagai senjata.

Itu benar-benar tak adil," bisikku, menatap tanganku, dan kemudian menatap langsung padanya. Diamengangkat alis, terkejut, dan aku melihat dia mempertimbangkan kata-kataku. Dia mengusap dagunyasambil berpikir.

"Kau benar. Akan aku lakukan. Dalam hidupmu kau menerapkan apa yang kau tahu, Anastasia. Initidak mengubah betapa aku menginginkanmu. Di sini.

Page 246: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Sekarang."

Bagaimana dia bisa merayuku hanya dengan suaranya? Aku sudah terengah-engah - darahku memanasmengalir melalui pembuluh darahku, kegelisahan menggelitikku.

"Aku ingin mencoba sesuatu," dia mengambil nafas.

Aku mengerutkan kening. Dia hanya membebaniku dengan ide omong kosong untuk diolah pada saatini.

"Jika kau adalah subku, kamu tak harus berpikir tentang hal ini. Ini akan lebih mudah." Suaranyalembut, menggoda. "Semua keputusan – dibelakang semua proses berpikir sangat melelahkan - Ini halyang benar untuk dilakukan? Haruskah terjadi di 418

sini? Bisakah itu terjadi sekarang?

Kau tak perlu khawatir tentang detail itu. Itulah yang aku lakukan sebagai Dom-mu. Dan sekarang, akutahu kau menginginkan aku, Anastasia."

Aku memperdalam kerutan. Bagaimana dia bisa tahu?

"Aku bisa mengatakan karena ..."

Sialan dia menjawab pertanyaan tak terucapku. Apa dia paranormal juga?

"... Tubuhmu memperlihatkan semuanya. Kau menekan pahamu bersama-sama, Mukamu memerah, dantarikan napasmu berubah."

O, ini terlalu banyak.

"Bagaimana kau tahu tentang pahaku?" Suaraku pelan, tak percaya. Ya ampun padahal pahaku dibawah meja.

"Aku merasa taplak meja bergerak, dan tebakanku dihitung berdasarkan bertahun-tahun pengalaman.

Bukankah aku benar?"

Mukaku memerah dan menunduk menatap tanganku.

Aku sangat terganggu oleh permainannya yang menggoda.

419

Dia satu-satunya yang mengetahui dan memahami aturan. Aku terlalu naif dan tak berpengalaman.

Lingkup referensiku hanyalah Kate, dan dia tak pernah menerima omong kosong dari pria. Referensilainku adalah semua khayalan dari: Elizabeth Bennett akan menjadi marah, Jane Eyre terlalu takut,

Page 247: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dan Tess akan menyerah, sama seperti aku.

"Aku belum selesai dengan codku."

"Kau lebih suka cod dingin dari pada aku?"

Aku tersentak sampai melotot kearahnya, dan mata abu-abu peraknya membakar dan meleleh, dengankebutuhan yang meyakinkan.

"Kupikir kau suka aku menghabiskan makananku."

"Saat ini, Miss Steele, aku tidak peduli dengan makananmu."

"Christian. Kau tak bertarung dengan adil."

"Aku tahu. Aku tak pernah melakukannya."

Dewi batinku merengut padaku. Kau dapat melakukan ini, dia merayuku - mainkan dewa seks ini padapermainannya sendiri. Bisaka aku? Oke. Apa yang harus kulakukan? Kurangnya pengalamanku sepertiseekor albatros terbang disekitar leherku.

Mengambil asparagus, aku menatapnya dan 420

menggigit bibirku. Kemudian dengan sangat perlahan meletakkan ujung asparagus dingin ke mulutkudan menghisapnya.

Mata Kristen membelalak, dan aku menyadari itu.

"Anastasia. Apa yang kau lakukan?"

Saya menggigit ujungnya.

"Makan asparagusku."

Kristen bergeser di kursinya.

"Aku pikir kau bermain-main denganku, Miss Steele."

Aku berpura-pura merasa tak bersalah.

"Aku hanya menghabiskan makananku, Mr. Grey."

Tiba-tiba pelayan mengetuk dan tanpa diminta lalu masuk. Dia melirik sebentar ke Christian, yangmengerutkan kening padanya tapi kemudian mengangguk, jadi pelayan itu membersihkan piring kita.Kedatangan pelayan telah merusak mantra. Dan aku mengambil momen berharga ini untukmenjernihkan pikiranku. Aku harus pergi. Pertemuan kami hanya akan berakhir dengan satu cara jikaaku menundanya, dan aku perlu batasan sehabis melakukan percakapan yang begitu bersemangat.

Page 248: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Tubuhku sangat membutuhkan sentuhan pria itu, pikiranku memberontak. Aku butuh jarak untuk 421

berpikir tentang semua yang dikatakannya. Aku masih belum membuat keputusan, dan daya tarikseksual dan kehebatannya tak membuatnya menjadi lebih mudah.

"Apa kau ingin makanan penutup?" Christian bertanya dengan sopan, tapi matanya masih membara.

"Tidak, terima kasih. Aku rasa aku harus pulang."

Aku menatap tanganku.

"Pulang?" Dia tak bisa menyembunyikan kekagetannya.

Pelayan buru-buru meninggalkan kami.

"Ya." Ini keputusan yang tepat. Jika aku tinggal di sini, di kamar ini bersama dia, dia akan meniduriku.

Sengaja aku langsung berdiri. "Kami berdua akan mengikuti upacara wisuda besok."

Christian berdiri secara otomatis, memperlihatkan kesopanan.

"Aku tak ingin kau pergi."

"Tolong ... aku harus."

"Kenapa?"

"Karena kau telah memberiku begitu banyak hal 422

untuk dipertimbangkan ... dan aku perlu jarak."

"Aku bisa membuatmu tinggal," dia mengancam.

"Ya, kau pasti bisa, tapi aku tak ingin kau melakukan itu."

Dia mengacak-acak rambutnya, sangat hati-hati mengamatiku.

"Kau tahu, saat kau jatuh ke dalam kantorku, untuk mewawancaraiku, yang bisa kau katakan adalah yasir, tidak sir.

Kupikir kau terlahir sebagai submisiv yang alami.

Tapi terus terang saja, Anastasia, aku tak yakin kau memiliki sebuah tulang submisiv dalam tubuhmuyang lezat." Dia bergerak perlahan ke arahku saat berbicara, suaranya tegang.

"Kau mungkin benar," aku mengambil napas.

"Aku ingin memberimu peluang untuk melakukan penyelidikan," bisiknya, menatap ke arahku. Dia

Page 249: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

membelai wajahku, ibu jarinya menelusuri bibir bawahku. "Aku tak tahu cara yang lain, Anastasia. Iniadalah siapa aku."

"Aku tahu."

Dia membungkuk ingin menciumku, tapi berhenti sebentar sebelum bibirnya menyentuh bibirku, 423

matanya langsung melihat mataku, ingin minta izin.

Aku menempelkan bibirku ke bibirnya, dan dia langsung menciumku dan karena aku tak tahu apakahaku akan menciumnya lagi, aku membiarkan

- tanganku bergerak atas kemauanku sendiri dan memutar ke dalam rambutnya, menariknya padaku,mulutku membuka, lidahku membelainya. Tangannya menggenggam tengkukku saat dia memperdalamciumannya, menanggapi semangatku. Tangan satunya meluncur ke punggungku dan menempel ke dasartulang belakangku sambil mendorongku ke tubuhnya. "Aku tak bisa membujukmu untuk tinggal?" diamengambil nafas diantara ciuman.

"Tidak."

"Habiskan malam bersamaku."

"Dan tak boleh menyentuhmu? Tidak"

Dia mengerang.

"Kau gadis yang sulit." Dia menarik diri, menatap ke arahku. "Mengapa aku berpikir kaumengucapkan selamat tinggal?"

"Karena aku akan pergi sekarang."

"Bukan itu maksudku, dan kau tahu itu."

"Christian, aku harus berpikir tentang hal ini. Aku tak tahu apakah aku bisa memiliki jenis hubungan424

yang kau inginkan."

Dia menutup matanya dan menekan dahinya di bibirku, memberi kami berdua kesempatan mengaturpernapasan kita. Setelah beberapa saat, ia mencium keningku, menghirup dalam-dalam, menciumrambutku, kemudian dia melepaskan aku, melangkah mundur.

"Terserah kau, Miss Steele," katanya, tanpa ekspresi di wajahnya. "Aku akan mengantarmu ke lobi."

Dia mengulurkan tangannya. Aku mengambil dompet dan tangannya menahan tanganku. Sialan, inimungkin bisa terjadi. Aku pasrah mengikutinya menuruni tangga besar dan ke lobi, kulit kepalakumenusuk-nusuk, darahku memompa. Ini bisa menjadi saat terakhir mengucapkan selamat tinggal jika

Page 250: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

aku memutuskan untuk mengatakan tidak.

Jantungku berdebar menyakitkan di dadaku. Apa ada penyelesaian. Apa ada perbedaan saat kejelasanbisa dibuat untuk seorang gadis.

"Apa kau memiliki tiket valet?"

Aku merogoh ke dalam tasku dan menyerahkan tiket, kemudian dia memberikan kepada penjaga pintu.Aku mengintip ke arahnya saat kita berdiri menunggu.

"Terima kasih untuk makan malamnya," gumamku.

425

"Sangat menyenangkan seperti biasa, Miss Steele,"

katanya sopan, meskipun dia tampak tenggelam dalam pikirannya, benar-benar terganggu.

Saat aku mengintip ke arahnya, aku memasukkan wajah tampannya ke dalam ingatanku. Gambaranbahwa aku mungkin tak akan melihatnya lagi membayangiku, tak diinginkan dan terlalu menyakitkanuntuk direnungkan. Tiba-tiba dia menatap ke arahku, ekspresinya sangat dalam.

"Kau akan pindah akhir pekan ini ke Seattle. Jika kau mengambil keputusan yang tepat, bisakah akubertemu denganmu pada hari Minggu?" Dia terdengar ragu-ragu.

"Kita akan lihat. Mungkin." Aku menarik napas.

Sejenak, dia tampak lega, dan kemudian dia mengernyit.

"Sepertinya sekarang bertambah dingin, tidakkah kau membawa jaket?"

"Tidak"

Dia menggeleng dengan kesal dan melepas jaketnya.

"Pakai ini. Aku tak ingin kau masuk angin."

Aku berkedip ke arahnya saat dia membuka jaketnya, dan saat meletakkan tanganku di belakang, akuteringat di kantornya saat dia menyelipkan mantel ke 426

bahuku - pertama kali aku bertemu dengannya - dan pengaruhnya padaku saat itu. Pada kenyataannyatak ada yang berubah, rasanya bertambah dalam.

Jaketnya hangat, terlalu besar, dan aromanya. Oh...

sangat lezat.

Mobilku berhenti di depan. Mulut Christian menganga.

Page 251: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Mobil itu yang kau kemudikan?" Dia terkejut.

Mengambil tanganku, dia menuntunku keluar.

Petugas valet itu melompat keluar dan mengulurkan kunci padaku, dan dengan tenang Christianmemberinya uang.

"Apa ini layak jalan?" Dia melotot padaku sekarang.

"Ya."

"Apa dia bisa membawamu sampai ke Seattle?"

"Ya. Dia bisa."

"Aman?"

"Ya," suaraku meninggi, putus asa. "Oke dia sudah tua. Tapi dia milikku, dan dia layak jalan. Ayahtiriku membelinya untukku."

"Oh, Anastasia, Aku pikir kita bisa melakukan lebih 427

baik dari ini."

"Apa maksudmu?" kesadaranku muncul. "Kau tak bisa membelikan aku mobil."

Dia menatap marah padaku, rahangnya tegang.

"Kita akan lihat nanti," katanya kuat.

Dia meringis saat membuka pintu pengemudi dan membantuku masuk, aku melepas sepatu danmenurunkan kaca jendela. Dia menatapku dengan ekspresi tak terduga, matanya gelap.

"Hati-hati," katanya pelan.

"Selamat tinggal, Christian" suaraku serak dari tanpa diminta, air mata yang tertahan – ya ampun akutak mau menangis. Aku memberinya senyuman kecil.

Saat sudah jauh, dadaku menegang, air mataku mulai jatuh, dan aku menahan isakan.

Tak lama kemudian air mata mengalir di wajahku, dan aku benar-benar tak mengerti mengapa akumenangis. Aku menahan diriku sendiri. Dia menjelaskan segalanya. Dia jelas. Dia menginginkan aku,tapi sebenarnya, aku membutuhkan lebih banyak lagi. Aku ingin, dia menginginkan aku seperti yangaku menginginkan dan membutuhkan dia, dan dalam hatiku tahu itu tak mungkin. Aku merasakewalahan.

428

Page 252: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku bahkan tak tahu bagaimana untuk

menggolongkan dia. Jika aku melakukan hal ini ...

Bisakah dia menjadi pacarku?

Bisakah aku memperkenalkan dia pada temanku?

Pergi keluar ke bar, bioskop, bahkan bowling dengannya? Kenyataannya adalah aku tak akan bisa.

Dia tak akan membiarkanku menyentuhnya dan dia tak akan membiarkanku tidur dengannya. Aku tahuaku tak punya sesuatu di masa laluku, tapi aku menginginkan itu ada di masa depanku.

Dan itu bukan masa depan yang dia bayangkan.

Bagaimana jika aku mengatakan ya, dan dalam waktu tiga bulan dia mengatakan tidak, dia sudahcapek berusaha untuk membentukku menjadi sesuatu yang aku tak akan bisa. Bagaimana aku bisarasakan? Emosiku sudah melekat selama tiga bulan, aku tak yakin melakukan sesuatu yang ingin akulakukan. Dan jika dia kemudian mengatakan tidak, kesepakatan selesai, bagaimana aku bisa mengatasipenolakan itu? Mungkin yang terbaik adalah mundur dari sekarang dan harga diriku masih tetap utuh.

Tapi membayangkan tak melihat dia lagi sangat menyakitkan. Bagaimana dia bisa mempengaruhiperasaanku begitu cepat? Itu pasti bukan tentang seks ... bisakah? Air mata mengalir dari mataku. Akutak ingin mencari tahu perasaanku terhadapnya. Aku takut pada apa yang akan terungkap jika aku 429

melakukannya. Apa yang akan kulakukan?

Aku parkir di luar apartemen kami. Tidak ada lampu menyala. Kate pasti keluar. Aku lega. Aku takingin dia melihatku menangis lagi. Saat aku melepas bajuku, aku menghidupkan sang mesin jahat danduduk, ada email di inbox dari Christian.

Dari: Christian Grey

Perihal: Malam ini

Tanggal: 25 Mei 2011 22:01

Untuk: Anastasia Steele

Aku tak mengerti mengapa kau lari malam ini. Aku sangat berharap bisa menjawab semuapertanyaanmu supaya kau lega. Aku tahu, aku telah memberimu banyak hal untuk direnungkan, dan akusangat berharap bahwa kau akan mempertimbangkan proposalku dengan serius. Aku benar-benar inginmembuat ini berjalan. Kita akan melangkah dengan perlahan.

Percayalah padaku.

Christian Grey

Page 253: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Email-nya membuatku menangis lagi. Aku bukan sebuah merger. Aku bukan sebuah akuisisi.Membaca ini, Aku mungkin akan menjadi kuat. Aku tidak 430

membalas. Aku tak tahu harus berkata apa padanya.

Aku memakai piyama, dan jaket yang

dipinjamkannya. Aku naik ke tempat tidur. Saat aku berbaring di kegelapan, aku teringat semuanyasaat dia memperingatkanku untuk menjauhinya.

'Anastasia, Kau harus menghindariku. Aku bukan pria yang pantas untukmu.'

'Aku tidak melakukan apa yang namanya pacaran.'

'Aku bukan pria yang sentimentil.'

'Aku tidak bercinta.' 'Ini semua yang aku tahu.'

Dan saat diam-diam aku menangis di bantalku, Tiba-tiba muncul ide terakhirku. Semua ini yang akutahu juga.

Mungkin kita bisa bersama-sama merencanakan arah hubungan yang baru.

431

Christian berdiri di atasku memegang sebuah cambuk berkuda dari anyaman kulit. Dia hanyamengenakan Levi's tua yang pudar dan robek. Dia menjentikkan cambuknya perlahan ke telapaktangannya saat ia menatap ke arahku. Dia tersenyum, penuh kemenangan. Aku tak bisa bergerak. Akutelanjang dan dibelenggu, telentang di tempat tidur besar bertiang empat. Menjangkau ke depan, diameletakkan ujung cambuk di dahiku kemudian turun di sepanjang hidungku, jadi aku bisa mencium baukulit, dan diatas bibirku yang terbuka, terengah-engah.

Dia mendorong ujungnya ke dalam mulutku sehingga aku bisa merasakan kulit halus itu.

"Hisap," perintah dia dengan suara lembut. Mulutku menutupi ujung cambuk saat aku menaatinya.

"Cukup," bentak dia.

Aku terengah-engah sekali lagi saat ia menarik keluar cambuknya dari mulutku, menjalankan turun kebawah daguku, turun ke leherku pada cekungan di dasar tenggorokanku. Dia memutar perlahan-lahandi sana dan kemudian terus menarik ujung cambuknya menelusuri ke bawah tubuhku, sepanjang tulangdadaku, di antara buah dadaku, dari tubuh bagian atasku ke pusar. Aku terengah-engah, menggeliat,menarik pengikat yang menggigit pergelangan tangan dan pergelangan kakiku. Dia memutar ujungcambuknya di sekitar pusarku kemudian terus 432

Page 254: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menelusuri ke bawah, melalui rambut kemaluanku menuju klitorisku. Dia menjentikkan ujungcambuknya dan mengena tepat dititik kenikmatanku dengan sengatan tajam, dan aku klimaks,meneriakkan pembebasanku.

Tiba-tiba, aku terbangun, terengah-engah, tertutup oleh keringat dan merasakan pengaruh yang masihtersisa dari orgasmeku. Sialan. Aku benar-benar kehilangan arah. Apa yang barusan terjadi? aku dikamar tidurku sendirian. Bagaimana? Mengapa? Aku duduk tegak, terkejut ... wow. Sudah pagi. Akumelirik jam alarmku - jam delapan. Aku meletakkan kepalaku di tanganku. Aku tak tahu aku bisabermimpi tenyang seks. Apakah itu karena sesuatu yang aku makan? Mungkin tiram dan penelitianinternetku mewujudkan dirinya dalam mimpi basah pertamaku. Ini membingungkan. Aku tak tahubahwa aku bisa orgasme dalam tidurku.

Kate sibuk di dapur saat aku terhuyung-huyung masuk.

"Ana, kau oke? Kau terlihat aneh. Apakah itu jaket Christian yang kau kenakan?"

"Aku baik-baik saja." Sial, seharusnya aku bercermin dulu. Aku menghindari tatapan mata hijaunyayang menusuk.

aku masih belum pulih dari kejadian pagiku. "Ya, ini adalah jaket Christian."

433

Ia mengerutkan kening.

"Apakah kau tidur?"

"tak terlalu nyenyak."

Aku berjalan menuju ketel. Aku butuh teh.

"Bagaimana makan malamnya?"

Jadi sudah mulai.

"Kami makan tiram. Kemudian ikan cod, jadi aku akan bilang itu amis."

"Ugh ... Aku benci tiram, dan aku tak ingin tahu tentang apa yang kalian makan. Bagaimana Christian?

Apa yang kalian bicarakan? "

"Dia penuh perhatian," aku berhenti sejenak.

Apa yang bisa aku katakan? Bahwa status HIV-nya bersih, dia penggemar berat permainan peran,menginginkan aku mematuhi setiap perintahnya, ia pernah menyakiti seseorang yang terikat ke langit-langit kamar tidurnya, dan ia ingin bercinta denganku di ruang makan pribadi. Apakah itu akan jadiringkasan yang baik? aku mencoba keras mengingat-ingat sesuatu dari pertemuanku dengan 434

Page 255: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian yang aku dapat diskusikan dengan Kate.

"Dia tak menyetujui Wanda-ku."

"Siapa yang tidak, Ana? Itu berita lama. Mengapa kau begitu malu-malu? Menyerahlah, kawan."

"Oh, Kate, kita berbicara tentang banyak hal. Kau tahu - bagaimana rewelnya dia soal makanan.

Kebetulan, dia suka gaunmu." Ketelnya mendidih, Jadi aku membuat teh. "Apakah kau ingin minumteh? Apakah kau ingin aku untuk mendengar pidatomu hari ini?"

"Ya. Aku membuatnya semalam menginap di tempat Lilah. Aku akan pergi mengambilnya. Dan ya, akuingin teh" Kata Kate sambil berlari keluar dari dapur.

Fiuh, Katherine Kavanagh sudah teralihkan perhatiannya. Aku mengiris roti dan memasukkannya kedalam pemanggang. Aku memerah saat mengingat mimpiku yang sangat jelas itu. Apa sih itu tadi?

Tadi malam aku sulit tidur. Kepalaku berdengung dengan berbagai pilihan. Aku sangat bingung. IdeChristian tentang sebuah hubungan lebih mirip suatu tawaran pekerjaan. Jamnya telah diatur, deskripsikerja, dan prosedur keluhan yang agak keras. Ini bukan sesuatu yang aku bayangkan tentang asmarapertamaku - tapi, tentu saja, Christian tak melakukan yang namanya asmara. Jika aku katakan padanyaaku ingin lebih, ia mungkin mengatakan tidak ... dan 435

aku bisa membahayakan apa yang telah dia tawarkan. Dan inilah yang paling

mengkhawatirkanku, karena aku tak ingin kehilangan dia. Tapi aku tak yakin aku memiliki keberanianuntuk menjadi submisifnya.

- Dalam hati, tongkat dan cambuk itulah yang menakutkanku. Aku seorang yang takut kekerasan fisik,dan aku akan pergi menjauh untuk menghindari rasa sakit. Aku memikirkan mimpiku ... apakah akanseperti itu rasanya? Dewi batinku melompat-lompat dengan pom-pom cheerleader meneriakkan kataya padaku.

Kate kembali ke dapur dengan laptop-nya. aku berkonsentrasi pada rotiku dan mendengarkan dengansabar saat ia membacakan pidato perpisahannya.

Aku berpakaian dan siap ketika Ray tiba. Aku membuka pintu depan, dan dia berdiri di teras dalamdengan setelan yang tak pas. Gelombang hangat rasa syukur dan sayang dari pria sederhana inimelaluiku, dan aku memeluk dia menunjukkan kasih sayang yang tak seperti biasanya. Dia kaget,bingung.

"Hei, Annie, aku senang melihatmu juga," gumamnya sambil memelukku. Melepaskan pelukan,tangannya di pundakku, dia memeriksaku dari atas sampai bawah, alisnya berkerut. "Kau baik-baiksaja, Nak?"

"Tentu saja, Ayah, apa nggak boleh seorang gadis 436

Page 256: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

senang melihat orang tuanya?"

Dia tersenyum, matanya yang gelap berkerut di sudut-sudutnya, dan mengikutiku ke ruang tamu.

"Kau kelihatan bagus," katanya.

"Ini gaun Kate." Aku melirik gaun halter leher abu-abu sifon.

Dia mengernyit.

"Di mana Kate?"

"Dia sudah pergi ke kampus. Dia akan berpidato, jadi dia harus lebih awal."

"Haruskah kita segera kesana?"

"Ayah, kita punya waktu setengah jam. Apakah kau ingin minum teh? Dan kau dapat memberitahukubagaimana kabar semua orang di Montesano.

Bagaimana perjalanmu kesini?"

Ray menyetir mobilnya ke tempat parkir kampus, dan kita mengikuti arus manusia yang dihiasi dengangaun hitam dan merah di mana-mana, menuju auditorium olahraga.

"Semoga beruntung, Annie. kau tampaknya sangat gugup, apakah kau perlu melakukan sesuatu?"

437

Sialan ... mengapa Ray memilih hari ini untuk jadi begitu jeli?

"Tidak, Ayah. Ini adalah hari besar." Dan aku akan menemuinya.

"Ya, anak gadisku telah mendapat gelar. Aku bangga padamu, Annie."

"Ah ... terima kasih Ray." Oh aku sayang pria ini.

Auditorium olahraga ramai sekali. Ray telah pergi untuk duduk dengan orangtua lain dan simpatisan ditempat duduk mereka, sementara aku berjalan menuju ke tempat dudukku. Aku mengenakan gaun hitamdan topiku, dan aku merasa terlindungi olehnya, anonim. Tak ada seorangpun di panggung, tapi aku takbisa menenangkan gugupku. Hatiku berdebar kencang, dan napasanku menjadi cepat. Dia di sini, disuatu tempat. Aku ingin tahu apakah Kate berbicara dengannya, menginterogasi dia mungkin.

Aku berjalan ke kursiku di antara sesama siswa yang nama keluarganya juga dimulai dengan huruf S.Aku di baris kedua, memberiku anonimitas yang lebih banyak. Aku melirik di belakangku dan melihatRay duduk tegak di kursi penonton. Aku memberinya sebuah lambaian. Dia dengan enggan memberikubalasan setengah lambaian, setengah salut. Aku duduk dan menunggu.

Page 257: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Auditorium terisi cepat, dan dengungan suara-suara 438

bersemangat menjadi semakin keras dan keras.

Deretan kursi terdepan terisi penuh. Di kedua sisiku, aku bergabung dengan dua gadis yang takkukenal dari fakultas yang lain. Mereka jelas teman dekat dan berbicara di depanku penuh semangat.

Pada jam sebelas tepat, Rektor muncul dari belakang panggung, diikuti oleh tiga Wakil Rektor, dankemudian para profesor senior, semua mengenakan regalia mereka hitam dan merah. Kami berdiri danbertepuk tangan pada staf pengajar kami. Beberapa Profesor mengangguk dan melambai, yang laintampak bosan. Profesor Collins, pembimbing dan dosen favoritku, tampak seperti dia baru saja keluardari tempat tidur, seperti biasa. Terakhir ke panggung adalah Kate dan Christian. Christian menonjoldalam setelan abu-abunya yang telah dia pesan lebih dahulu, cahaya tembaga menyorot berkilauan dirambutnya di bawah lampu auditorium.

Dia terlihat begitu serius dan mandiri. Saat ia duduk, ia melepaskan jaketnya, dan aku sekilas melihatdasinya. Sialan ... dasi itu! Aku secara refleks menggosok pergelangan tanganku. Aku tak bisamengalihkan pandangan dari dia - ketampanan dia mengganggu seperti biasa - dan dia mengenakandasi itu, tak diragukan lagi dengan sengaja. Aku bisa merasakan mulutku menekan menjadi garis keras.

Para hadirin duduk dan tepuk tangan berhenti.

"Lihatlah dia!" Salah satu gadis di sampingku berkata dengan antusias kepada temannya.

439

"Dia keren."

Aku langsung tegang. Aku yakin mereka tak berbicara tentang Profesor Collins.

"Pasti Christian Grey."

"Apakah dia single?"

aku siap berperang.

"aku pikir tidak," gumamku.

"Oh." Kedua gadis menatapku dengan heran.

"aku pikir dia gay," aku bergumam.

"Sayang sekali," salah satu gadis itu mengerang.

Saat rektor memulai proses pidatonya, aku menonton Christian dengan halus meneliti seluruh aula.Aku tenggelam ke kursiku, membungkukkan bahuku, mencoba untuk membuat diriku sebisa mungkintak mencolok. Aku gagal total saat sedetik kemudian mata abu-abunya menemukanku. Dia menatapku,

Page 258: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

wajahnya tanpa ekspresi, benar-benar tak dapat di tebak. Aku menggeliat tak nyaman, terhipnotis olehtatapannya saat aku merasa pelan-pelan wajahku mulai memerah. Tanpa diminta, aku teringat mimpikupagi ini, dan otot-otot di perutku menegang dengan nikmat. Aku menarik napas tajam. Aku bisamelihat bayangan senyum melintasi bibirnya, tapi 440

hanya sekilas. Dia menutup matanya sebentar, dan membukanya lagi, berganti dengan ekspresi yangacuh tak acuh itu.

Setelah melirik cepat ke arah rektor, ia menatap ke depan, dengan fokus pada emblem WSUVtergantung di atas pintu masuk. Dia tak mengalihkan matanya ke arahku lagi. Rektor terus bicara, danChristian masih tak menatapku, dia hanya menatap lekat-lekat ke depan.

Kenapa dia tak mau melihatku? Mungkin dia berubah pikiran? Gelombang kegelisahan melandaku.

Mungkin berjalan keluar tadi malam adalah akhir baginya juga. Dia bosan menungguku untuk membuatkeputusan. Oh tidak, aku bisa benar-benar mengacaukannya. aku ingat email-nya tadi malam.

Mungkin dia marah karena aku tak menjawab.

Tiba-tiba, ruangan riuh oleh tepuk tangan saat Miss Katherine Kavanagh telah naik panggung. Rektorduduk, dan Kate melemparkan rambut indahnya yang panjang kepunggungnya saat dia menempatkankertasnya di podium. Dia mengambil waktunya, tak terintimidasi oleh seribu orang melotot padanya.Dia tersenyum ketika dia siap, melihat ke arah kerumunan yang terpikat, dan dengan fasih meluncurkanpidatonya. Dia begitu tenang dan lucu, gadis-gadis di sampingku tertawa pada lelucon pertamanya.Oh, Katherine Kavanagh, kau dapat memberikan pidato yang bagus. Aku merasa sangat banggapadanya pada saat itu, pikiranku yang salah 441

tentang Christian terkesampingkan. Meskipun aku telah mendengar pidatonya sebelumnya, akumendengarkan dengan seksama. Dia menguasai ruangan dan membawa audiens bersama dengannya.

Temanya adalah: Bagaimana Setelah Kuliah? Oh, memang selanjutnya apa. Christian mengamati Kate,alisnya sedikit terangkat - kaget, ku pikir. Ya, bisa saja Kate yang pergi mewawancarainya. Dan bisasaja Kate sekarang yang ditawarinya proposal tak senonohnya. Kate yang cantik dan Christian yangtampan, bersama-sama. Aku bisa seperti dua gadis di sampingku, mengagumi dia dari jauh. Aku tahuKate tak akan membuang-buang waktunya.

Kate menyebut dia apa? Menyeramkan.

Membayangkan konfrontasi antara Kate dan Christian membuatku tak nyaman. Aku tak tahu siapa darimereka yang akan aku pasang uang taruhanku.

Kate menyimpulkan pidatonya dengan penuh gaya, dan spontan semua orang berdiri, bertepuk tangandan bersorak-sorai, tepuk tangan meriah pertamanya.

Aku tersenyum padanya dan bersorak, dan dia nyengir ke arahku. Bagus, Kate. Dia duduk, sepertihalnya penonton, dan Rektor naik dan

Page 259: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

memperkenalkan Christian ... sial, Christian akan memberikan pidato. Rektor menyentuh sebentarpada prestasi Christian: CEO dari perusahaan pribadi yang sukses luar biasa, seorang pria suksesyang mulai dari nol.

442

"Dan juga merupakan donatur utama untuk Universitas kita, mari kita sambut, Mr. Christian Grey."

Tangan Rektor menjabat Christian, dan ada tepuk tangan sopan. Hatiku ada di tenggorokanku. Diamendekati podium dan menyurvei aula. Dia tampak begitu percaya diri berdiri di depan kita semua,sama seperti Kate baru saja lakukan. Kedua gadis di sampingku condong ke depan, terpesona.Bahkan, aku pikir sebagian besar wanita mengamati lebih dekat dan beberapa laki-laki juga. Diamulai, lembut suaranya, terukur, dan mempesona.

"Aku sangat berterima kasih dan tersentuh dengan pujian besar yang diberikan kepadaku oleh pihakberwenang dari WSU hari ini. Menawarkan aku kesempatan langka untuk berbicara tentang pekerjaanyang mengesankan dari departemen ilmu lingkungan di Universitas ini. Tujuan kami adalah untukmengembangkan metode yang layak dan berkelanjutan secara ekologis dari pertanian untuk negara-negara dunia ketiga; tujuan utama kami adalah untuk membantu menghapuskan kelaparan dankemiskinan di seluruh dunia. Lebih dari satu miliar orang, terutama di Sub-Sahara Afrika, AsiaSelatan, dan Amerika Latin, hidup dalam kemiskinan.

Disfungsi Pertanian tersebar luas dalam bagian-bagian dunia dan hasilnya adalah kehancuran ekologisdan sosial. Aku mengenal bagaimana rasanya menjadi sangat lapar. Ini adalah perjalanan yang 443

sangat pribadi bagiku ... "

Mulutku menganga lebar. Apa? Christian pernah kelaparan. Ya, itu menjelaskan cukup banyak. Danaku ingat wawancara itu, ia benar-benar ingin memberi makan dunia. Aku memeras otakku mengingatapa yang telah Kate tulis dalam artikelnya. Diadopsi pada usia empat tahun, ku pikir.

Aku tak dapat membayangkan bahwa Grace membuatnya kelaparan, jadi pasti sebelum itu, saat anak-anak. Aku menelan ludah, jantungku tertekan memikirkan seorang balita, lapar bermata abu-abu.

Oh tidak. Kehidupan macam apa yang dia miliki sebelum keluarga Grey mendapatkan dan

menyelamatkan dia?

Aku terhanyut oleh rasa kemarahan kasar, miskin, kacau, ganjil, filantropis Christian -

meskipun aku yakin ia tak akan melihat dirinya dengan cara ini dan akan mengusir pikiran-pikiransimpati atau rasa kasihan padanya. Tiba-tiba semburan semua orang bertepuk tangan dan berdiri.

aku ikut-ikutan, walaupun aku belum mendengar setengah pidatonya. Dia melakukan semua pekerjaanyang baik, menjalankan perusahaan besar, dan mengejarku pada saat yang sama. Ini luar biasa. Akuingat potongan singkat percakapan dia mengenai Darfur ... semuanya jadi jelas. Makanan.

Page 260: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia tersenyum sebentar oleh tepuk tangan hangat 444

yang diberikan hadirin - bahkan Kate juga bertepuk tangan, kemudian dia melanjutkan kembali kekursinya. Dia tak melihat kearahku, dan aku jadi tak seimbang mencoba untuk mengasimilasi informasibaru ini tentang dia.

Salah satu Wakil Rektor naik, dan kita memulai proses yang panjang dan membosankan penyerahanijasah kami. Ada lebih dari empat ratus orang yang akan menerima, dan dibutuhkan lebih dari satu jamsebelum aku mendengar namaku dipanggil. Aku berjalan menuju ke panggung antara dua gadis yangtertawa cekikikan.

Christian menatap ke arahku, tatapannya hangat tapi terjaga.

"Selamat, Miss Steele," katanya sambil menjabat tanganku, meremas dengan lembut. Aku merasagetaran saat kulit kita menyentuh tanganku. "Apakah kau punya masalah dengan laptopmu?"

Aku mengerutkan kening saat ia memberikan aku ijasahku.

"Tidak"

"Jadi kau mengabaikan email-emailku?"

"Yang aku lihat hanya merger dan akuisisi."

Dia menatap bingung padaku.

445

"Nanti," katanya, dan aku harus pindah karena aku menghentikan barisan.

Aku kembali ke kursiku. Email-email? Dia pasti mengirim email lain. Apa katanya?

Upacara mengambil waktu satu jam lagi untuk selesai. Ini berakhir. Akhirnya, Rektor memimpinanggota fakultas turun dari panggung diiringi tepuk tangan yang lebih meriah, diawali denganChristian dan Kate. Christian tak melirik kearahku, meskipun aku menginginkan dia untukmelakukannya.

Dewi batinku tak senang.

Saat aku berdiri dan menunggu baris kami untuk bubar, Kate memanggil ke arahku. Dia muncul daribelakang panggung.

"Christian ingin bicara denganmu," teriaknya. Kedua gadis yang kini berdiri di sampingku berbalikdan ternganga kearahku.

"Dia mengirimku ke sini," lanjut dia.

Page 261: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Oh ...

"Pidatomu hebat, Kate."

"Benarkah?" Katanya berseri-seri. "Apakah kau ikut?

Dia bisa sangat ngotot" Dia memutar matanya, dan 446

aku tersenyum.

"kau tak tahu. Aku tak bisa meninggalkan Ray terlalu lama" Aku melirik Ray mengacungkan limajariku memberi isyarat lima menit. Dia mengangguk, memberiku tanda oke, dan aku mengikuti Kate kekoridor di belakang panggung. Christian sedang berbicara dengan Rektor dan dua staf pengajar. Diamendongak ketika ia melihatku.

"Maaf, bapak-bapak," aku mendengar dia bergumam.

Dia datang ke arahku dan tersenyum sebentar pada Kate.

"Terima kasih," katanya, dan sebelum Kate dapat menjawab, ia mengambil sikuku dan mengarahkankuke tempat seperti ruang ganti pria. Ia memeriksa untuk melihat apakah itu kosong, dan kemudian iamengunci pintu. Sialan, apa yang ada dalam pikirannya? Aku berkedip ke arahnya saat ia berbalikkearahku.

"Kenapa kau tak mengirimi aku email? Atau mengirim sms balasan? "Dia melotot. Aku tak senang.

"Aku belum melihat komputerku hari ini, atau HP-ku." Sial, apa dia sudah mencoba menelepon? Akumencoba teknik pengalihan perhatianku yang sangat efektif pada Kate. "Itu tadi pidato yang hebat."

"Terima kasih."

447

"Menjelaskan masalah makananmu padaku."

Dia menjalankan tangan ke rambut, putus asa.

"Anastasia, aku tak ingin membicarakan hal itu saat ini." Dia menutup matanya, tampak sedih.

"Aku khawatir tentangmu."

"Khawatir, kenapa?"

"Karena engkau pulang dalam perangkap mematikan yang kau sebut sebagai mobil."

"Apa? Ini bukan sebuah perangkap mematikan. Itu baik-baik saja. José secara teratur menyervice-nyauntukku."

Page 262: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"José, si fotografer?" Mata Christian menyempit, wajahnya membeku. Oh sial.

"Ya, Beetle itu dulunya milik ibunya."

"Ya, dan mungkin milik ibunya dan ibu sebelumnya.

Ini tak aman."

"aku telah mengemudikannya selama lebih dari tiga tahun. Maaf jika kau khawatir. Mengapa kau takmenelepon" Ya ampun, dia benar-benar bereaksi berlebihan.

Dia menark napas dalam-dalam.

448

"Anastasia, aku butuh jawaban darimu. Menunggu seperti ini membuatku gila."

"Christian, aku ... aku telah meninggalkan ayah tiriku sendirian."

"Besok. aku ingin jawaban besok."

"Oke. Besok, aku akan mengatakan padamu" Aku Berkedip padanya.

Dia melangkah kebelakang, menatapku dingin, dan bahunya rileks.

"Apakah kau mau tinggal untuk minum?" Tanyanya.

"Aku tak tahu apa Ray ingin lakukan."

"Ayah tirimu? aku ingin bertemu dengannya."

Oh tidak ... kenapa?

"aku tak yakin itu ide yang bagus."

Christian membuka pintu, mulutnya dalam garis suram.

"Apakah kau malu karenaku?"

"Tidak!" Ini giliranku terdengar putus asa.

"Memperkenalkan kau pada ayahku sebagai apa? 'Ini 449

adalah orang yang memerawaniku dan ingin memulai hubungan BDSM kita'. Kau tak pakai sepatujogging."

Christian melotot ke arahku, lalu bibirnya berkedut tersenyum. Dan meskipun faktanya aku marahpadanya, wajahku terpaksa muncul seringai balasan.

Page 263: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Asal tahu saja, aku bisa berlari cukup cepat. Katakan saja aku temanmu, Anastasia."

Dia membuka pintu, dan aku berjalan keluar.

Pikiranku berputar-putar. Satu Rektor, tiga Wakil Rektor, empat dosen, dan satu Kate menatapkuketika aku berjalan cepat melewati mereka. Sialan.

Meninggalkan Christian dengan staf-staf fakultas aku pergi mencari Ray.

Katakan padanya aku temanmu. Teman dengan manfaat, alam bawah sadarku cemberut. Aku tahu,aku tahu. Aku mengguncang pikiran tak

menyenangkan itu pergi. Bagaimana aku

memperkenalkan dia pada Ray? Aula masih setidaknya setengah penuh, dan Ray tak bergerak daritempatnya. Ia melihat padaku, melambai, dan berjalan kearahku.

"Hei, Annie. Selamat" Dia memelukku.

"Apakah kau ingin ikut dan minum di dalam tenda?"

"Tentu. Ini adalah harimu. Tunjukkan jalan."

450

"Kita tak perlu kesana jika kau tak mau." Kumohon katakan tidak ...

"Annie, aku baru saja duduk selama dua setengah jam mendengarkan semua jenis ocehan. aku perluminum."

Tanganku memeluknya, dan kami berjalan keluar dengan kerumunan ke dalam kehangatan sore. Kamimelewati garis untuk fotografer resmi.

"Oh, itu mengingatkan aku." Ray mencabut kamera digital dari sakunya. "Satu untuk album, Annie."Aku memutar mata padanya saat ia mengambil gambarku.

"Dapatkah aku melepas topi dan gaunku sekarang?

aku merasa agak norak."

Kau memang terlihat agak norak ... bawah sadarku menggerutu. Jadi, apakah kau akanmemperkenalkan Ray pada orang yang menidurimu? Dia melotot padaku dengan sayap terbukalebar. Dia akan sangat bangga. Tuhan, aku kadang-kadang benci padanya.

Tenda sangat besar dan ramai - mahasiswa, orang tua, dosen, dan teman, semua berceloteh dengangembira. Ray mengulurkan segelas sampanye atau anggur murahan bersoda, aku duga. Ini tak dingin,dan rasanya manis. Pikiranku beralih ke Christian ...

Page 264: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dia tak akan suka ini.

"Ana!" Aku berbalik, dan Ethan Kavanagh 451

mengangkatku ke dalam pelukannya. Dia memutar-mutarku, tanpa menumpahkan anggurku, aksi hebat.

"Selamat!" Dia berseri ke arahku sekejap, mata hijau berkilau.

Benar-benar kejutan. Rambut pirang kotornya tampak kusut dan terlihat seksi. Dia sangat menarikseperti Kate. Kemiripan keluarganya tampak mencolok.

"Wow - Ethan! Menyenangkan sekali melihat kamu.

Yah, ini Ethan, kakak Kate. Ethan, ini adalah ayahku, Ray Steele" Mereka berjabat tangan, ayahkudengan dingin menilai Mr. Kavanagh.

"Kapan kau kembali dari Eropa?" Tanyaku.

"Aku sudah pulang selama seminggu, tapi aku ingin mengejutkan adikku," katanya penuh rahasia.

"Itu sangat manis." Aku menyeringai ke arahnya.

"Dia mengucapkan pidato perpisahan, aku tak bisa melewatkannya." Dia tampak sangat banggadengan adik perempuannya.

"Dia memberikan pidato yang hebat."

"Memang," Ray setuju.

Lengan Ethan masih di pinggangku saat aku melihat 452

ke dalam mata abu-abu dingin Christian Grey. Kate ada sampingnya.

"Halo, Ray," Kate mencium Ray di kedua pipinya, membuatnya tersipu. "Kau sudah bertemu pacarAna?

Christian Grey."

Sialan ... Kate! Persetan! Semua darah mengalir kewajahku.

453

"Mr. Steele, menyenangkan bisa bertemu denganmu."

Kata Christian lancar, hangat, benar-benar tak bingung dengan perkenalan Kate. Dengan tenang diamengulurkan tangannya ke Ray, Ray membalasnya.

Terima kasih banyak, Katherine Kavanagh, aku mengomel. Aku pikir bawah sadarku pingsan.

Page 265: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Mr. Grey," guman Ray, ekspresinya tak terbaca kecuali mungkin mata coklatnya sedikit melebar danmembesar. Dia menatap mukaku dengan pandangan kapan-kau-memberi tahukanku- berita ini. Akumenggigit bibirku.

"Dan ini adalah saudaraku, Ethan Kavanagh." Kata Kate pada Christian.

Christian melotot dingin pada Ethan, yang masih memelukku.

"Mr. Kavanagh."

Mereka berjabat tangan. Christian mengulurkan tangan padaku.

"Ana, sayang," bisiknya, dan sepertinya aku melambung dengan ungkapan sayang itu.

Aku melepaskan diri dari pelukan Ethan, sementara Christian tersenyum dingin padanya, dan akuberdiri disampingnya. Kate nyengir. Dia tahu persis apa yang dia lakukan, rubah betina itu!

454

"Ethan, Ayah dan Ibu mau bicara." Kate menyeret Ethan pergi.

"Jadi berapa lama kalian saling mengenal?" Ray melihat tanpa ekspresi dari Christian kemudianberpindah padaku.

Kekuatan bicara telah meninggalkanku. Aku ingin tanah menelanku. Christian memelukku, ibu jarinyamembelai dibelakang bahuku yang telanjang, sebelum tangannya meremas bahuku.

"Dua minggu atau lebih sekarang," katanya lancar.

"Kami bertemu saat Anastasia datang mewawancaraiku untuk majalah mahasiswa."

"Aku tak tahu kau kerja di majalah mahasiswa, Ana."

Ray menegur dengan tenang, dan tampak jengkel.

Sial.

"Kate sakit," gumamku. Mungkin bisa mengatasi itu.

"Pidatomu sangat hebat, Mr. Grey."

"Terima kasih, sir. Aku paham bahwa anda adalah pemancing yang hebat."

Ray mengangkat alisnya dan tersenyum - jarang terjadi, Ray Steele tersenyum dengan jujur- danpembicaraan mereka langsung berpindah ke masalah ikan. Bahkan, aku merasa pembicaraannya sangat455

berlebihan. Obrolannya membuat ayahku sangat terpesona ... seperti yang dia lakukan padamu, alam

Page 266: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

bawah sadar membentakku. Kekuasaannya tak mengenal batas. Aku minta diri untuk pergi danmenemui Kate.

Dia berbicara dengan orang tuanya, yang menyenangkan seperti biasanya dan menyambutku denganhangat. Kami bebasa-basi sebentar, kebanyakan tentang pergi liburan ke Barbados dan tentangkepindahan kami.

"Kate, bagaimana kau bisa menyampaikan itu pada Ray?" Desisku pada kesempatan pertama saat takada yang mendengar.

"Karena aku tahu kau tak akan pernah mengatakan itu, dan aku ingin membantu tentang masalahkomitmen Christian." Kate tersenyum manis padaku.

Aku cemberut. Itu aku yang tak mau berkomitmen dengannya, konyol!

"Dia tampaknya seperti menyukai itu, Ana. Jangan dipikirkan. Lihat dia sekarang - Christian tak bisamelepaskan pandangan matanya padamu." Aku melihat mereka, dan tampak Ray dan Christianmenatapku."Dia menatapmu seperti elang."

"Sebaiknya aku pergi menyelamatkan Ray atau Christian. Aku tak tahu yang mana. Ini belum 456

berakhir, Katherine Kavanagh! " Aku melotot padanya.

"Ana, aku coba membantumu," dia langsung membalas.

"Hai." Aku tersenyum pada keduanya saat aku kembali.

Mereka tampaknya oke. Sepertinya Christian menikmati candaan ayahku, dan ayahku terlihat luarbiasa santai. Apa yang mereka bicarakan selain ikan?

"Ana, di mana toiletnya?"

"Keluar tenda lalu ke kiri."

"Sebentar ya. Kalian bisa menikmati waktu sendiri."

Ray keluar. Aku melirik gugup ke arah Christian.

Kami terdiam saat fotografer mengambil foto kami berdua.

"Terima kasih, Mr. Grey." Fotografer bergegas pergi.

Aku berkedip dari lampu kilat.

"Jadi kau juga mempesona ayahku juga?"

"Juga?" Mata abu-abu Christian membakar, dan dia mengangkat alisnya bertanya. Mukaku memerah.

Page 267: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia mengangkat tangannya dan menelusuri pipiku dengan jari-jarinya.

457

"Oh, aku berharap aku tahu apa yang kau pikirkan, Anastasia," bisiknya gelap, menangkup dagu danmengangkat kepalaku sehingga kami saling bertatapan penuh perhatian.

Napasku tersentak. Bagaimana dia bisa memiliki efek ini padaku, bahkan di tenda yang penuh sesak?

"Saat ini, aku pikir itu dasi yang bagus," aku mengambil napas.

Dia terkekeh.

"Baru-baru ini, dasi ini jadi favoritku."

Aku tersipu memerah.

"Kau tampak cantik, Anastasia, gaun halter neck ini sangat cocok untukmu, dan aku bisa membelaipunggungmu, merasakan kulit indahmu."

Tiba-tiba, kami seperti sedang sendirian di dalam kamar. Hanya kami berdua, seluruh tubuhkumenjadi hidup, setiap saraf bernyanyi lembut, listrik itu menarikku untuk mendekatinya, mengisi diantara kami.

"Kau tahu ini akan menjadi lebih baik, benar kan, sayang?" bisiknya. Aku menutup mata saat bagiandalam tubuhku mengurai dan meleleh.

458

"Tapi aku ingin lebih," bisikku.

"Lebih?" Dia tampak bingung menatapku, matanya gelap. Aku mengangguk dan menelan ludah.

Sekarang dia tahu.

"Lebih," katanya lagi dengan lembut. memikirkan kata yang sederhana ini, tapi begitu penuh janji. Ibujarinya menelusuri bibir bawahku. "Kamu ingin asmara."

Aku mengangguk lagi. Dia berkedip ke arahku, dan aku melihat pertentangan dalam dirinya terlihat dimatanya. "Anastasia." Suaranya lembut. "Ini bukan sesuatu yang aku tahu."

"Aku juga."

Dia tersenyum sedikit.

"Kau tak tahu banyak," bisiknya.

"Kau tahu semua hal yang salah."

Page 268: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Salah? Tidak untukku." Dia menggeleng kepalanya.

Dia terlihat begitu tulus. "Cobalah," bisiknya.

Sebuah tantangan untukku, dan dia memiringkan kepalanya ke satu sisi dan tersenyum miring, senyummempesona.

459

Aku terkesiap, dan aku seperti Hawa di Taman Eden, dan dia adalah sang ular, dan aku tak bisamenolak.

"Oke," bisikku.

"Apa?" Katanya penuh perhatiannya. Aku menelan ludah.

"Oke. Aku akan mencoba."

"Kau setuju?" ketidak percayaannya sangat jelas.

"Tunduk pada batas lunak, ya. Aku akan mencoba."

Suaraku lirih. Christian menutup matanya dan menarikku ke dalam pelukannya.

"Ya Tuhan, Ana, kau begitu tak terduga. Kau seakan mengambil napasku pergi."

Dia mundur, dan tiba-tiba Ray sudah kembali, dan suara didalam tenda bertambah keras dan semakinmemekakkan telingaku. Kita tidak sendirian. Gila, aku baru saja setuju untuk menjadi sub-nya.

Christian tersenyum pada Ray, dan matanya menari dengan sukacita.

"Annie, bisakah kita makan siang sekarang?"

"Oke." Aku berkedip pada Ray, mencoba mencari keseimbanganku. Apa yang telah kau perbuat?Bawah sadarku berteriak ke arahku. Dewi batinku 460

melakukan salto kebelakang seperti yang dilakukan seorang pesenam Olimpiade Rusia.

"Apakah kau ingin bergabung dengan kami, Christian?" Ray bertanya.

Christian! Aku menatap ke arahnya, memohonnya untuk menolak. Aku butuh ruang untuk berpikir ...

apa yang telah aku lakukan?

"Terima kasih, Mr. Steele, tapi aku punya rencana.

Senang sekali bertemu denganmu, sir."

Page 269: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Demikian juga aku," jawab Ray. "Jaga anak perempuanku."

"Oh, aku berjanji, Mr. Steele."

Mereka bersalaman. Aku merasa mual. Ray tak tahu bagaimana Christian bermaksud untuk menjagaku.

Christian mengambil tanganku dan mengangkat ke bibirnya dan mencium buku-buku jariku denganlembut, matanya membakar kearahku.

"Sampai nanti, Miss Steele," dia mengambil nafas, suaranya penuh janji.

Pikiran itu membuat perutku jadi berputar ... oh.

Tunggu dulu ... sampai nanti?

Ray mengambil sikuku dan membawaku ke luar tenda.

461

"Sepertinya dia seorang pemuda yang kuat. Kaya juga. Kau bisa melakukan banyak hal lebih buruk,Annie. Tapi mengapa aku harus mendengar tentang dia dari Katherine," tegur dia.

Aku mengangkat bahu meminta maaf.

"Yah, setiap pria yang suka dan tahu memancing bagus buatku."

Sialan - Ray menyetujui. Kalau saja dia tahu.

Ray mengantarku kembali kerumah saat senja.

"Telepon ibumu," katanya.

"Oke. Terima kasih sudah datang, Yah."

"Tak akan aku lewatkan, Annie. Kau membuatku sangat bangga."

Oh tidak. Aku tak ingin menjadi emosional. Sebuah benjolan besar terbentuk di tenggorokanku, danaku memeluknya dengan keras. Dia membalas

memelukku, bingung, dan aku tak dapat menahan -

air mata menggenang di mataku. "Hei, Annie, Sayang," Ray mengeluh. "Hari besar ... eh? Apa kauingin aku masuk dan membuatkan teh?"

Aku tertawa, meskipun air mata masih menetes.

Menurut Ray jawabannya selalu teh. Aku ingat ibuku 462

Page 270: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

mengeluh tentang dia, mengatakan bahwa saat bersimpati dia selalu menawarkan teh dan dia takterlalu pintar membuat teh.

"Tidak, Yah, aku baik-baik kok. Senang bisa bertemu denganmu. Aku akan segera mengunjungimubegitu aku menetap di Seattle."

"Semoga sukses dengan wawancaranya. Beri kabar hasil wawancaranya."

"Tentu saja, Yah."

"Aku sayang padamu, Annie."

"Aku juga sayang padamu, Yah."

Dia tersenyum, mata cokelatnya hangat, bercahaya, dan dia naik ke mobilnya. Aku melambaikantangan saat dia pergi mengendarai mobilnya pada saat senja, dan aku berjalan lesu masuk keapartemen.

Hal pertama yang aku lakukan adalah memeriksa ponselku. Ponselku mati, jadi aku segera mengisibatere supaya aku bisa melihat pesanku. Empat panggilan tak terjawab, pesan satu suara, dan dua sms.Tiga panggilan tak terjawab dari Christian ... tak ada pesan. Satu panggilan tak terjawab dari José danpesan suara dari dia yang ingin memberikan selamat untuk kelulusan.

Aku membuka sms.

463

* Apakah kau sampai rumah dengan selamat *

* Telepon aku *

Semua dari Christian, mengapa dia tak menelepon rumah? Aku masuk ke kamar tidurku dan

menyalakan komputerku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Malam ini

Tanggal: 25 Mei 2011 23:58

Untuk: Anastasia Steele

Aku harap kau berhasil pulang dengan mobilmu itu.

Beri tahu aku, jika kau baik-baik saja.

Page 271: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Astaga ... mengapa dia begitu khawatir tentang Beetle-ku. Padahal dia sudah bersamaku selama tigatahun, dan José selalu memeriksanya secara teratur.

Email berikutnya dari Christian hari ini.

Dari: Christian Grey

Perihal: Batas Lunak

464

Tanggal: 26 Mei 2011 17:22

Untuk: Anastasia Steele

Apa yang bisa kukatakan bahwa aku belum pernah melakukan ini?

Senang bisa membahas masalah ini kapan saja.

Kau tampak cantik hari ini.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku ingin bertemu dengannya. Aku mengirim balasan.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Batas Lunak

Tanggal: 26 Mei 2011 19:23

Untuk: Christian Grey

Aku bisa datang malam ini untuk membahasnya jika kamu suka.

Ana

465

Dari: Christian Grey

Perihal: Batas Lunak

Page 272: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Tanggal: 26 Mei 2011 19:27

Untuk: Anastasia Steele

"Aku setuju dengan syarat-syarat itu, Angel; karena kamu yang seharusnya tahu yang terbaikbagaimana hukumanku;.

hanya-saja - jangan membuatnya lebih dari yang aku bisa terima!"

Aku yang akan datang menemuimu. Aku serius ketika aku bilang aku tak senang kau mengendaraimobil itu.

Aku akan tiba ditempatmu segera.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Sial ... dia akan datang sekarang. Aku harus menyiapkan satu hal untuk dia - edisi pertama bukuThomas Hardy masih di rak di ruang tamu. Aku tak bisa menyimpannya. Aku bungkus dengan kertascoklat, dan aku beri coretan pada pembungkusnya kutipan langsung dari buku Tess:

466

"Hai." aku merasa malu tak tertahankan ketika aku membuka pintu. Christian berdiri di teras denganjins dan jaket kulit.

"Hai," katanya, dan wajahnya bersinar dengan senyum berseri-seri itu. Aku luangkan waktu untukmengagumi ketampanannya. Ya, dia seksi memakai jaket kulit.

"Masuklah"

"Jika aku boleh," katanya geli. Dia memegang sebuah botol sampanye saat ia berjalan masuk "Akupikir kita akan merayakan kelulusanmu. Tak ada yang bisa mengalahkan Bollinger yang enak."

"Pilihan kata-kata yang menarik," komentarku datar.

Dia menyeringai.

"Oh, aku suka kecepatan berpikirmu, Anastasia."

"kita hanya punya cangkir teh. Kita telah mengemas semua gelas."

"Cangkir teh? Kedengarannya bagus untukku."

Aku menuju ke dapur. Gugup, rasa gugup membanjiri perutku, itu seperti memiliki panther atau singa

Page 273: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

gunung yang secara tak terduga ada di ruang tamuku.

"Apa kau ingin piring juga?"

467

"Cangkir teh sudah cukup, Anastasia," panggilan Christian dari ruang tamu mengalihkan perhatianku.

Ketika aku kembali, dia menatap bungkusan buku coklat. Aku menaruh cangkir di atas meja.

"Itu darimu," bisikku cemas.

Sial ... ini mungkin akan menjadi pertengkaran.

"Hmm, aku bisa membayangkannya. Kutipan yang sangat tepat." Jari telunjuk yang panjang menelusuritulisan itu. "Ku pikir aku adalah D'Urberville, bukan Angel. kau memilih pada kehinaan itu" Diamemberiku sekilas senyum serigala. "Percaya padamu untuk menemukan sesuatu yang bergema begitutepat."

"Ini juga sebuah permohonan," bisikku. Mengapa aku begitu gugup? Mulutku jadi kering.

"Sebuah permohonan? Bagiku untuk bertindak lembut padamu?"

Aku mengangguk.

"aku membelikan ini untukmu," katanya tenang dengan tatapan tanpa ekspresi. "Aku akan bertindaklembut padamu jika kau menerima bukunya."

Aku menelan dengan susah.

468

"Christian, aku tak bisa menerima buku itu, itu terlalu berlebihan."

"kau lihat, ini adalah apa yang aku bicarakan, kau menentangku. Aku ingin kau memilikinya, dan itulahakhir dari diskusi. Ini sangat sederhana. kau tak harus berpikir tentang hal ini.

Sebagai submisif kau hanya akan berterima kasih menerimanya. kau hanya menerima apa yang akubelikan untukmu karena itu menyenangkanku jika kau melakukannya."

"Aku belum jadi submisif ketika kau membelikan buku itu untukku," bisikku.

"Tidak ... tapi kau setuju, Anastasia." Matanya berubah hati-hati.

Aku menghela napas. Aku tak akan memenangkan ini, jadi ganti ke rencana B.

"Jadi buku itu adalah milikku dan terserah apa padaku?"

Page 274: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia mengamati dengan curiga, tapi menyerah.

"Ya."

"Dalam hal ini, aku ingin memberikan buku-buku itu untuk amal, orang yang bekerja di Darfur karena469

tampaknya mereka dekat di hatimu. Mereka dapat melelangnya."

"Jika itu yang kau mau." Mulutnya membentuk garis keras. Dia kecewa.

Aku memerah.

"Aku akan memikirkannya," gumamku, aku tak ingin mengecewakan dia, dan kata-katanya datangkembali kepadaku. Aku ingin kau berniat menyenangkanku.

"Jangan berpikir, Anastasia. Jangan tentang ini."

Nada suaranya tenang dan serius.

Bagaimana aku tak berpikir? kau dapat berpura-pura menjadi sebuah mobil, seperti harta miliknyayang lain, alam bawah sadarku kembali membuat komentar pedas yang tak diinginkan. Akumengabaikannya. Oh, tak bisakah kita memutar ulang? Suasana di antara kita sekarang jadi tegang.

Aku tak tahu harus berbuat apa. Aku menatap jari-jariku.

Bagaimana caraku menyelamatkan situasi ini?

Dia menempatkan botol sampanye di atas meja dan berdiri di depanku. Menempatkan tangannya dibawah daguku, ia memiringkan kepalaku. Dia menatap ke arahku, ekspresinya sangat serius.

"Aku akan membelimu banyak barang, Anastasia.

470

Kau harus membiasakan diri. Aku mampu

membelinya. Aku seorang pria yang sangat kaya. "Dia membungkuk dan memberikan ciuman cepat dibibirku. "Kumohon." Dia melepaskanku.

' Pelacur' ucap bawah sadarku kearahku.

"Itu membuat aku merasa murahan," bisikku.

Christian menggerakkan tangannya ke rambutnya, putus asa.

"Seharusnya tidak. kau terlalu memikirkan itu, Anastasia. Jangan menempatkan nilai moral yang kaburpada diri sendiri berdasarkan apa yang orang lain mungkin pikirkan. Jangan buang energimu. Itu

Page 275: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

karena kau memiliki keraguan tentang kesepakatan kita, itu wajar saja. kau tak tahu apa yang akan kauhadapi."

Aku mengerutkan kening, mencoba untuk memproses kata-katanya.

"Hei, hentikan ini," perintah dia lembut, menangkup daguku lagi dan menariknya dengan lembut jadiaku melepaskan bibir bawahku dari gigitanku. "Tak ada tentangmu yang murahan, Anastasia.

aku tak akan mengijinkan kau berpikir tentang itu.

Aku baru saja membeli beberapa buku-buku kuno yang ku pikir mungkin berarti sesuatu bagimu, itusaja. Minum sampanye-nya" Matanya hangat dan 471

melembut, Dan aku tersenyum ragu-ragu padanya.

"Itu lebih baik," bisiknya. Dia mengambil botol sampanye, melepas foil atasnya, memutar botol bukangabusnya, dan membukanya dengan suara letupan kecil dan buih yang keluar tak tumpah setetespun.

Dia mengisi setengah cangkir kita.

"Ini merah muda," bisikku, mengejutkan.

"Bollinger Grande Annee Rosé 1999, anggur yang sangat bagus," katanya dengan nikmat.

"Dalam cangkir teh."

Dia menyeringai.

"Dalam cangkir teh. Selamat atas kelulusanmu, Anastasia." kita mengadu cangkir, dan ia menegukminumnya, tapi aku tak bisa mencegah untuk berpikir ini benar-benar adalah tentang kapitulasiku.

"Terima kasih," gumamku dan meneguknya. Tentu saja lezat. "Apakah kita akan langsung membahasbatas lunak?"

Dia tersenyum, dan aku tersipu.

"Selalu begitu bersemangat." Christian menarik tanganku dan membawaku ke sofa tempat ia dudukdan menarikku duduk disampingnya.

"Ayah tirimu orang yang sangat pendiam."

472

Oh ... bukan batas lunak ternyata. Aku hanya ingin menyelesaikan ini; kecemasan itumenggerogotiku.

"kau berhasil mempesona dia." Aku cemberut.

Page 276: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian tertawa lembut.

"Hanya karena aku tahu bagaimana caranya memancing ikan."

"Bagaimana kau tahu dia suka memancing?"

"Kau pernah bilang. Ketika kita pergi untuk minum kopi."

"Oh ... benarkah?" aku mengambil seteguk lain. Wow dia memiliki memori yang detail. Hmm ...sampanye ini benar-benar sangat nikmat. "Apakah kau mencoba anggur di acara tadi?"

Christian membuat wajah muak.

"Ya. Tidak enak."

"Aku teringat padamu ketika aku mencicipinya.

Bagaimana kau bisa menjadi begitu berpengetahuan tentang anggur?"

"aku tidak berpengetahuan, Anastasia, aku hanya tahu apa yang aku sukai." Mata kelabunya bersinar,hampir perak, dan itu membuat aku memerah.

473

"Lagi?" Tanya dia, mengacu pada sampanye.

"Silakan."

Christian bangkit dengan anggun dan mengambil botol. Dia mengisi cangkirku. Apakah dia berusahamembuatku mabuk? Aku mengamati dia dengan curiga.

"Tempat ini terlihat kosong, apakah kau siap untuk pindah?"

"Begitulah."

"Apakah kau besok kerja?"

"Ya, hari terakhirku di rumah Clayton"

"Aku akan membantumu pindah, tapi aku berjanji untuk bertemu dengan kakak perempuanku dibandara."

Oh ... ini adalah berita.

"Mia tiba dari Paris sangat dini Sabtu pagi. Aku kembali ke Seattle besok, tapi aku dengar Elliotmemberikan kalian berdua bantuan."

"Ya, Kate sangat bersemangat tentang itu."

Page 277: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian mengerutkan kening.

474

"Ya, Kate dan Elliot, siapa sangka?" Bisiknya, dan untuk suatu alasan, dia tak terlihat senang.

"Jadi apa yang kau lakukan tentang pekerjaan di Seattle?"

Kapan kita akan berbicara tentang batas-batas? Apa yang sedang ia mainkan?

"Aku punya beberapa wawancara untuk posisi magang."

"Kapan kau akan ceritakan ini?" Dia melengkungkan alis.

"Err ... aku mengatakan padamu sekarang."

Dia menyempit matanya.

"Dimana?"

Untuk beberapa alasan, mungkin karena ia akan menggunakan pengaruhnya, aku tak inginmemberitahunya.

"Beberapa penerbit."

"Apakah itu yang ingin kau lakukan, kerja dalam penerbitan?"

Aku mengangguk hati-hati.

475

"Yah?" Ia menatapku dengan sabar ingin informasi lebih lanjut.

"Yah apa?"

"Jangan pura-pura bodoh, Anastasia, penerbit yang mana?" Tegur dia.

"Hanya penerbit kecil," bisikku.

"Kenapa kau tak ingin aku tahu?"

"Pengaruh tidak Sah."

Dia mengernyit.

"Oh, sekarang kau yang menjadi tumpul."

Dia tertawa.

Page 278: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Tumpul? aku? Tuhan, kau menantang. Minumlah, mari kita bicara tentang batas-batas" Dia mencabutkeluar salinan emailku dan daftar. Apakah dia berkeliaran dengan daftar ini di sakunya? Aku pikir adasatu di jaketnya yang aku bawa. Sial, sebaiknya aku tak melupakan itu. Aku menguras cangkirku.

Dia melirik cepat ke arahku.

"Lagi?"

"Ya."

476

Dia tersenyum yang oh-begitu-angkuh senyumnya, memegang botol sampanye, dan berhenti.

"Apakah kau sudah makan sesuatu?"

Oh tidak ... bukan lelucon lama ini.

"Ya. Aku makan tiga kali dengan Ray" Aku memutar mataku padanya. Sampanye ini membuatkuberani.

Dia membungkuk ke depan dan memegang daguku, menatap tajam ke mataku.

"Lain kali kau memutar matamu padaku, aku akan menghukummu di lututku."

Apa?!

"Oh," aku bernapas, dan aku bisa melihat kegembiraan di matanya.

"Oh," jawabnya, meniru nadaku. "Jadi sudah dimulai, Anastasia."

Hatiku memukul dadaku, dan kupu-kupu keluar dari perutku ke tenggorokan. Kenapa begitu panas?

Ia mengisi cangkirku, dan aku praktis minum semua itu. Ditegur, aku menatap ke arahnya.

"Sudah perhatian sekarang, bukan?"

477

Aku mengangguk.

"Jawabku."

"Ya ... kau mendapat perhatianku."

"Bagus," ia tersenyum tersenyum penuh arti. "Jadi tindakan seksual. Sebagian besar kita telahmelakukannya."

Page 279: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku bergerak lebih dekat padanya di sofa dan melirik daftar itu.

Page 280: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

LAMPIRAN 3

Page 281: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Batas Lunak

Untuk dibahas dan disepakati antara kedua belah pihak:

Manakah dari tindakan seksual berikut ini dapat diterima oleh submisif?

• Masturbasi

• Fellatio

• Cunnilingus

• Hubungan seks di vagina

478

• Vagina fisting

• Hubungan seks anal

• Anal fisting

"Tak ada fisting ( memasukkan tangan), katamu. Hal lain yang keberatan?" Tanyanya lembut.

Aku menelan ludah.

"Hubungan seks anal tidak membuatku gembira."

"Aku akan setuju untuk fisting, tapi aku benar-benar ingin untuk mengklaim pantatmu, Anastasia. Tapikita akan menunggu untuk itu. Lagi pula, itu bukan sesuatu yang kita bisa selami," dia menyeringai kearahku. "Pantatmu akan membutuhkan pelatihan."

"Pelatihan?" Bisikku.

"Oh ya. Ini akan membutuhkan persiapan yang cermat. Hubungan seks lewat anal dapat menjadi sangatmenyenangkan, percayalah. Tetapi jika kita mencobanya dan kau tak menyukainya, kita tak perlumelakukannya lagi." Dia menyeringai ke arahku. Aku berkedip menatapnya. Dia pikir aku akanmenikmatinya? Bagaimana dia tahu itu

menyenangkan?

"Apakah kau pernah melakukan itu?" Bisikku.

479

"Ya."

Page 282: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ya ampun. Aku terkesiap.

"Dengan seorang pria?"

"Tidak. Aku tak pernah berhubungan seks dengan seorang pria. Bukan kesukaanku."

"Mrs. Robinson?"

"Ya."

Sialan ... bagaimana? Aku mengerutkan kening. Dia pindah ke bawah daftar berikutnya.

"Oke ... menelan sperma. Nah, kau mendapatkan nilai A untuk itu."

Aku memerah, dan dewi batinku menunjukkan bibirnya dengan bangga.

"Jadi." Dia terlihat menyeringai ke arahku. "Menelan sperma oke?"

Aku mengangguk, tak dapat menatap mata, dan menghabiskan cangkirku lagi.

"Lagi?" Tanya dia.

"Lagi." Dan aku tiba-tiba teringat percakapan kita hari ini ketika ia mengisi kembali cangkirku.Apakah 480

ia mengacu pada itu atau hanya sampanye? Apakah keseluruhan tentang sampanye?

"Mainan seks?" Tanya dia.

Aku mengangkat bahu sambil memandang sekilas ke daftar.

Apakah penggunaan mainan seks diterima oleh submisif?

• Vibrator

• Dildo

• Butt Plug

• Lain

"Butt Plug? Apakah itu digunakan sesuai namanya?"

aku mengernyitkan hidungku dengan jijik.

"Ya," dia tersenyum. "Dan aku mengacu pada hubungan seks anal di atas. Pelatihan."

"Oh ... apa yang lain?"

Page 283: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Manik-manik, telur ... barang-barang seperti itu."

"Telur?" Aku khawatir.

"Bukan telur yang sebenarnya," katanya sambil 481

tertawa keras, menggelengkan kepala.

Aku mengerutkan bibir padanya.

"Aku senang kau menganggapku lucu." aku tak bisa menjaga perasaan terlukaku keluar dari suaraku.

Dia berhenti tertawa.

"aku meminta maaf. Miss Steele, aku minta maaf,

"katanya, berusaha tampak menyesal, tapi matanya masih menari dengan humor. "Ada masalah denganmainan?"

"Tidak," tukasku.

"Anastasia," bujuknya. "aku minta maaf. Percayalah.

Aku tak bermaksud untuk tertawa. Aku belum pernah melakukan percakapan semacam ini begitudetail.

Kau benar-benar tak berpengalaman. Maaf." Mata abu-abunya yang besar tampak tulus.

aku mencair sedikit dan meneguk sampanye.

"Berikutnya - bondage," katanya, kembali ke daftar.

Aku memeriksa daftar, dan dewi batinku melompat-lompat naik turun seperti anak kecil menunggu eskrim.

Apakah bondage diterima oleh submisif?

• Tangan di depan • Tangan di belakang punggung 482

• pergelangan kaki • Lutut

• Siku

• Pergelangan Tangan hingga mata kaki

• Spreader bar

• Terikat pada furnitur

Page 284: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

• Ditutup matanya

• Dibungkam

• Bondage dengan tali

• Bondage dengan lakban

• Bondage dengan belenggu kulit

• Suspensi

• Bondage dengan borgol/pengekang logam

"kita sudah bicara tentang suspensi. Dan tak apa jika kau ingin membuatnya jadi batas keras.Dibutuhkan banyak waktu, dan aku hanya memilikimu untuk jangka waktu yang singkat pula.

Ada lagi?"

483

"Jangan menertawakanku, tapi apa spreader bar?"

"aku berjanji untuk tidak tertawa. Aku sudah minta maaf dua kali" Dia melotot padaku. "Janganmembuatku melakukannya lagi," ia memperingatkan.

Dan aku pikir aku terlihat mengecil ... oh, dia begitu suka memerintah. "Spreader bar adalah sebuahtongkat yang berfungsi untuk membentangkan tangan dan atau kaki dengan belenggu diujungnya.

Itu menyenangkan."

"Oke ... tentang membungkamku. Aku khawatir aku tak akan bisa bernafas"

"Aku juga akan khawatir jika kau tak bisa bernapas.

Aku tak ingin mencekikmu."

"Dan bagaimana aku menggunakan kata-kata yang aman jika aku terbungkam?"

Dia berhenti sejenak.

"Pertama-tama, aku harap kau tak perlu menggunakannya. Namun jika kau dibungkam, kita akanmenggunakan isyarat tangan," katanya singkat.

Aku berkedip menatapnya. Tapi kalau aku terikat, bagaimana aku bisa melakukannya? Otakku mulaiberkabut ... hmm alkohol.

484

Page 285: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku gugup tentang membungkam itu."

"Oke. aku akan perhatikan."

Aku menatap ke arahnya, realisasi itu akhirnya datang padaku.

"Apakah kau suka mengikat submisifmu sehingga mereka tak dapat menyentuhmu?"

Dia menatap ke arahku, matanya melebar.

"Itu salah satu alasan," katanya pelan.

"Apakah karena itu kau telah mengikat tanganku?"

"Ya."

"kau tak suka membicarakannya," bisikku.

"Tidak, aku tak suka. Apakah kau ingin minum lagi?

Ini membuat kau berani, dan aku perlu tahu bagaimana perasaanmu tentang rasa sakit."

Sialan ... ini adalah bagian yang rumit. Dia mengisi lagi cangkir tehku, dan aku meneguknya.

"Jadi, apa sikap umummu untuk menerima rasa sakit?" Christian tampak penuh harap padaku.

"Kau menggigit bibirmu," katanya muram.

485

aku segera berhenti, tapi aku tak tahu harus berkata apa. Aku tersipu dan menunduk menatap tanganku.

"Pernahkah kau dihukum secara fisik saat anak-anak?"

"Tidak"

"Jadi kau tak memiliki referensi sama sekali?"

"Tidak"

"Ini tak seburuk yang kau pikirkan. Imajinasimu adalah musuh terburukmu dalam hal ini, "bisiknya.

"Apakah kau harus melakukannya?"

"Ya."

"Kenapa?"

Page 286: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Sesuai dengan wilayahnya, Anastasia. Itu yang aku lakukan. Aku dapat melihat bahwa engkau gugup.

Mari kita langsung ke metode."

Dia menunjukkan padaku daftarnya. Bawah sadarku berlari, berteriak, dan bersembunyi di belakangsofa.

• Pukulan dipantat

• Memukul dengan semacam pendayung

486

• Didera

• Dirotan

• Digigit

• Klem puting

• Klem Genital

• Es

• Lilin panas

• Jenis-jenis lain/metode dari sakit

"Nah, kau mengatakan tidak pada klem genital. Tak apa. Pukulan rotan yang paling menyakitkan."

Aku langsung pucat.

"Kita dapat melakukan itu."

"Atau tidak melakukannya sama sekali," bisikku.

"Ini merupakan bagian dari kesepakatan, sayang, tapi kita akan melakukan semua ini. Anastasia, akutak akan mendorongmu terlalu jauh."

"Tentang hukuman, hal ini yang paling mengkhawatirkanku." Suaraku sangatlah kecil.

487

"Yah, aku senang kau sudah memberitahukanku. Kita akan mengeluarkan hukuman merotan dari daftaruntuk saat ini. Dan ketika kau menjadi lebih nyaman dengan hal ini, kita akan meningkatkanintensitasnya. Kami akan melakukannya pelan-pelan."

Page 287: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku menelan ludah, dan ia mencondongkan tubuhnya dan mencium bibirku.

"Nah, itu tak terlalu buruk kan?"

Aku mengangkat bahu, hatiku dalam mulutku lagi.

"Begini, aku ingin bicara tentang satu hal lagi, setelah itu aku akan membawamu ke tempat tidur."

"Tempat tidur?" Aku berkedip cepat, dan darahku mengalir deras keseluruh tubuhku, pemanasantempat-tempat yang aku tak tahu ada hingga akhir-akhir ini.

"Ayolah, Anastasia, membicarakan semua ini, aku ingin bercinta denganmu sampai minggu depan,sekarang ini. Itu juga punya efek yang sama padamu."

Aku menggeliat. Dewi batinku terengah-engah.

"Lihat? Selain itu, ada sesuatu yang ingin aku coba."

"Sesuatu yang menyakitkan?"

488

"Tidak - berhentilah melihat rasa sakit di mana-mana. Ini utamanya adalah kenikmatan. Apakah akupernah menyakitimu?"

Aku memerah.

"Tidak"

"Baiklah. Begini, Tadi siang kau membicarakan tentang menginginkan lebih," ia berhenti, tiba-tiba takyakin.

Ya ... ke mana arahnya ini?

Dia menggenggam tanganku.

"Di luar dari waktumu sebagai subku, mungkin kita bisa mencobanya. Aku tak tahu apakah itu akanberhasil.

aku tak tahu tentang memisahkan segalanya. Ini mungkin tak berhasil. Tapi aku berkemauan untukmencobanya. Mungkin satu malam setiap minggu.

aku tak tahu."

Ya ampun ... mulutku menganga, alam bawah sadarku kaget, Christian Grey mau untuk melakukanlebih! Dia berkemauan untuk mencobanya! Bawah sadarku mengintip dari balik sofa, wajahnyamasih terlihat syok.

Page 288: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku punya satu syarat." Dia tampak hati-hati pada 489

ekspresi tertegunku.

"Apa?" aku bernapas. Apa saja. Aku akan memberimu apapun.

"kau dengan senang hati menerima hadiah kelulusanmu dariku."

"Oh." Dan dalam hatiku aku tahu apakah itu. Rasa takut muncul di dalam perutku.

Dia menatapku, mengukur reaksiku.

"Ayo," bisiknya dan bangkit, menyeretku. Melepas jaketnya, ia menaruh di atas bahuku dan menuju kepintu.

Parkir di luar ada mobil hatchback merah, Audi dua pintu yang ramping.

"Ini untukmu. Selamat atas kelulusanmu," bisiknya, menarikku ke dalam pelukannya dan menciumrambutku.

Dia membelikanku mobil, Dari penampilannya tampak baru. Astaga ... Aku sudah cukup punyamasalah dengan buku itu. Aku menatapnya kosong, berusaha mati-matian untuk menentukan bagaimanaperasaanku tentang hal ini. Aku sangat terkejut pada satu saat, bersyukur pada saat yang lain, terkejutbahwa dia benar-benar melakukannya, tapi perasaan yang mendominasiku adalah kemarahan. Ya, aku490

marah, terutama setelah semua yang aku katakan padanya tentang buku-buku itu ... tapi kemudian diasudah membelikan ini. Mengambil tanganku, ia membawaku berjalan menuju akuisisi baru ini.

"Anastasia, Beetle punyamu sudah tua dan terus terang berbahaya. Aku tak akan pernah memaafkandiriku sendiri jika sesuatu terjadi padamu ketika begitu mudah bagiku untuk memperbaiki

keadaannya," suaranya meninggi. Matanya tertuju padaku, tapi saat ini aku tak bisa membawa dirikuuntuk menatapnya. Aku berdiri diam menatap barang baru yang mengagumkan berwarna merah cerah.

"Aku menyinggung masalah itu pada ayah tirimu. Dia setuju dengan semua itu, "bisiknya.

Berbalik, aku memelotot padanya, mulutku terbuka ketakutan.

"kau menyebutkan hal ini pada Ray. Bagaimana kau bisa?" aku hampir tak bisa menumpahkan kata-kataku keluar. Beraninya dia? Ray yang malang. aku merasa mual, merasa malu pada ayahku.

"Ini hadiah, Anastasia. Tak bisakah kau hanya mengucapkan terima kasih?"

"Tapi kau tahu itu terlalu berlebihan."

"Tidak bagiku, tidak untuk ketenangan pikiranku."

Page 289: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

491

Aku mengerutkan kening padanya, bingung harus berkata apa. Dia belum juga paham! Dia punya uangsepanjang hidupnya.

Oke, tak sepanjang hidupnya - tidak saat masih anak kecil - dan pandangan terhadap duniaku berganti.

Pikiran itu sangat menyadarkanku, dan aku melunak saat menuju mobil, merasa bersalah pada reaksiemosinalku. Niatnya baik, salah tempat, tapi bukan dari tempat yang buruk.

"Aku senang karena kau telah meminjamkan ini padaku, seperti laptop."

Dia menghela napas berat.

"Oke. Pinjaman. tak terbatas" Dia menatap hati-hati padaku.

"Tidak, tidak tanpa batas waktu, tetapi untuk saat ini. Terima kasih."

Dia mengernyit. Aku menggapai dan menciumnya cepat di pipinya.

"Terima kasih untuk mobil, Sir." Kataku dengan semanis yang aku bisa.

Dia meraihku tiba-tiba dan menyentakku kearahnya, satu tangan di punggung menahanku padanya dantangan lainnya menggenggam rambutku.

492

"Kau seorang wanita yang menantang, Ana Steele."

Dia menciumku penuh gairah, memaksa bibirku terbuka dengan lidahnya, tanpa belas kasihan.

Darahku memanas dengan segera, dan aku membalas ciumannya dengan bersemangat. Aku sangatmenginginkan dia - meskipun masalah mobil, buku, batas lunak ... hukuman rotan itu ... aku ingin dia.

"Ini mengambil semua kontrol diriku untuk tak bercinta denganmu di kap mobil ini sekarang juga,hanya untuk menunjukkan bahwa kau adalah milikku, dan jika aku ingin membelikan mobil untukmu,aku akan membelikanmu mobil," ia menggeram. "Sekarang mari kita ke dalam dan membuatmutelanjang." Dia memberikan ciuman kasar cepat padaku.

Wah, dia marah. Dia mengambil tanganku dan membawaku kembali ke apartemen dan langsung kekamar tidurku ... tanpa berhenti. Bawah sadarku berada di belakang sofa lagi, kepala tersembunyi dibawah tangannya. Dia menyalakan lampu tambahan dan berhenti, menatapku.

"Tolong jangan marah padaku," bisikku.

Tatapannya tanpa ekspresi, mata abu-abunya dingin seperti pecahan kaca berasap.

Page 290: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Maaf tentang mobil dan buku," kataku pelan. Dia tetap diam dan merenung.

493

"kau membuatku takut ketika kamu marah," aku bernapas, menatapnya.

Dia menutup matanya dan menggeleng. Ketika ia membuka mata, ekspresinya telah melunak sedikit.

Dia mengambil napas panjang dan menelan.

"Berbaliklah," bisiknya. "aku ingin membuat kau keluar dari gaun itu."

Moodnya berubah dengan cepat, begitu sulit untuk mengikutinya. Dengan patuh, aku berbalik danhatiku berdebar kencang, gairah segera mengganti rasa tak nyamanku, mengalir melalui darahku danmenetap kelam dan mengalir rendah, turun di perutku. Dia mengambil rambutku dari punggungkusehingga menggantung ke bawah sisi kananku, di payudaraku. Dia menempatkan jari telunjuknya dibagian belakang leherku dan perlahan-lahan menelusuri ke bawah tulang belakangku. Kukunya yangterawat baik dengan lembut menelusuri punggungku.

"Aku suka gaun ini," bisiknya. "Aku suka melihat kulit mulusmu."

Jarinya mencapai bagian belakang tengah gaun halterku di tengah-tengah tulang belakangku, danmengaitkan jarinya di bawah puncak, dia menarikku lebih dekat sehingga aku mundur mendekatinya.Aku merasakan kegairahannya terhadap tubuhku.

494

Condong ke bawah, ia mencium aroma rambutku.

"Aromamu begitu nikmat, Anastasia. Sangat manis."

Hidungnya melewati telingaku menuju ke bawah leherku, dan ia memberikan ciuman lembut disepanjang bahuku.

Napasku berubah, menjadi pendek, terengah, penuh dengan harapan. Jari-jarinya berada diritsletingku.

Lambat sekali, sekali lagi ia bergerak ke bawah sedangkan bibir berpindah, menjilati dan menciumdan menghisap menyeberang ke bahuku yang lain.

Dia begitu pandai menggoda dalam hal ini. Tubuhku bergema, dan aku mulai menggeliat lesu dibawah sentuhannya.

"Kau. Akan. Segera. Belajar. Untuk. Tetap. Diam,"

bisiknya, menciumi sekitar tengkukku untuk setiap kata-katanya.

Page 291: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia menyentak pengikat di leher halterku, dan gaunnya jatuh teronggok di kakiku.

"Tanpa bra, Miss Steele. Aku suka itu."

Tangannya menjangkau dan menangkup payudaraku, dan putingku mengerut pada sentuhannya.

"Angkat tanganmu dan meletakkannya di kepalaku,"

bisiknya di leherku.

Aku mematuhi dengan segera, dan payudaraku naik 495

dan menekan tangannya, putingku pengerasan dengan segera. Jemariku meraba rambutnya, dan dengansangat lembut aku menariknya pelahan rambut seksinya. Aku memutar kepalaku ke satu sisi untukmemberinya akses yang lebih mudah ke leherku.

"Mmm ..." gumamnya di belakang telingaku, saat ia mulai menarik putingku dengan jari-jari yangpanjang, meniru gerakan tanganku di rambutnya.

Aku merintih saat sensasi mengalir tajam dan jelas di selangkanganku.

"Haruskah aku membuatmu klimaks dengan cara ini?" Bisiknya.

Aku melengkungkan punggungku untuk memaksa payudaraku menekan ke tangan ahlinya.

"kau suka ini, kan, Miss Steele?"

"Mmm ..."

"Katakan padaku." Dia melanjutkan penyiksaan sensual yang lambat, menarikku dengan lembut.

"Ya."

"Ya, apa."

"Ya ... Sir."

496

"Gadis baik." Dia mencubitku keras, dan tubuhku mengejang terhadap sentuhannya.

Aku terkesiap pada rasa nyeri/nikmat yang akut. Aku merasakan dia terhadapku. Aku mengerang danmengepalkan tangan di rambutnya menariknya lebih keras.

"Aku pikir kau belum siap untuk klimaks," bisiknya, tangannya berhenti, dan dia dengan lembutmenggigit daun telingaku dan menariknya. "Selain itu, kau telah membuatku tak senang."

Oh ... tidak, apa artinya ini? Otakku segera paham melalui kabut gairah saat aku mengerang.

Page 292: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Jadi mungkin aku tak akan membiarkan kau klimaks sama sekali." Dia kembali memusatkan perhatianjari-jarinya ke putingku, menarik, memutar, memijit. aku menggoyang pantatku terhadap tubuhnya ...bergerak dari sisi ke sisi.

Aku merasa dia tersenyum dibelakang leherku saat tangannya bergerak turun ke pinggulku. Jari-jarinyamengait ke celana dalamku di bagian belakang, meregangkannya, dan dia mendorong ibu jarinyamelalui materialnya, merobek dan melemparkannya di depanku jadi aku bisa melihat ... ya ampun.

Tangannya bergerak turun ke seksku ... dan dari belakang, dengan perlahan memasukkan jarinya.

497

"Oh, ya. Gadis manisku sudah siap," ia bernafas sambil memutar tubuhku sehingga aku

menghadapnya. Napasnya telah berubah cepat. Dia menempatkan jari ke dalam mulutnya. "Kau terasabegitu halus, Miss Steele." Dia mendesah. "Telanjangi aku," perintah dia dengan pelan, menatap kearahku, mata berkabut.

Yang aku kenakan hanyalah sepatuku, sebenarnya, sepatu hak tinggi punya Kate. Aku terkejut. Aku takpernah membuka pakaian seorang pria.

"kau bisa melakukannya," rayunya lembut.

Oh. Aku berkedip cepat. Bagaimana memulainya?

Aku meraih t-shirtnya, dan ia memegang tanganku dan menggelengkan kepala, tersenyum licik padaku.

"Oh tidak." Dia menggelengkan kepalanya, sambil menyeringai. "Bukan t-shirtku, kau mungkin perlumenyentuhku untuk apa yang aku rencanakan."

Matanya masih hidup dengan kegembiraan.

Oh ... ini adalah berita ... aku bisa menyentuh ketika berpakaian. Dia mengambil salah satutanganku dan meletakkannya pada ereksinya.

"Ini adalah efek yang kau berikan padaku, Miss Steele."

Aku menggenggam dan melenturkan jari-jariku melingkarinya, dan ia menyeringai.

498

"Aku ingin ada dalam dirimu. Lepaskan celana jeansku. Kau yang berkuasa."

Ya ampun ... aku yang yang berkuasa. Mulutku menganga.

"Apa yang akan kau lakukan padaku?" Dia menggoda.

Page 293: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Oh banyak kemungkinan ... dewi batinku meraung, dan dari suatu tempat lahir dari frustrasi,kebutuhan, dan keberanian Steele belaka, aku mendorongnya ke tempat tidur. Dia tertawa saat ia jatuh,dan aku memandangi padanya merasa menang. Dewi batinku seakan mau meledak. Aku menyentakmelepaskan sepatunya, dengan cepat dan kikuk, kemudian kaus kakinya. Dia menatapku, matanyabercahaya dengan kegembiraan dan gairah. Dia tampak ... indah ...

milikku. Aku merangkak naik tempat tidur dan duduk mengangkang dia untuk melepas celana jinsnya,menggeser jari-jariku di bawah pinggang, merasakan rambut di oh tempat begitu

menyenangkannya. Dia menutup matanya dan melengkungkan pinggulnya.

"kau harus belajar untuk diam," aku memarahinya, dan aku menarik-narik rambut di bawah

pinggangnya.

Napasnya tersentak, dan dia nyengir padaku.

"Ya, Miss Steele," bisiknya, mata menyala terang.

499

"Dalam sakuku, kondom," dia bernafas.

aku mencari di sakunya perlahan, mengawasi wajahnya saat aku meraba-raba. Mulutnya terbuka.

Aku mengambil kedua paket foil yang aku temukan dan meletakkan di tempat tidur disampingpinggulnya. Dua! Jariku yang terlalu bersemangat meraih kancing dari pinggangnya dan membukanya,meraba-raba sedikit. aku terangsang luar biasa.

"Sangat bersemangat, Miss Steele," bisiknya, suaranya bercampur nada humor. Aku menariknya turunritsleting, dan sekarang aku sedang dihadapkan pada masalah cara melepaskan celananya

... hmm. Aku menyentak dan menariknya ke bawah.

Celananya hampir tak bergerak. Aku mengerutkan kening. Bagaimana ini bisa begitu sulit?

"Aku tak bisa diam jika kau terus-terusan menggigit bibir itu," ia memperingatkan, lalu lengkungkanpinggul ke atas tempat tidur sehingga aku bisa menariknya ke bawah celana panjangnya dan celanaboxernya pada saat bersamaan, wow ...

membebaskan dia. Dia menendang pakaiannya ke lantai.

Ya ampun, dia semua milikku untuk kumainkan, dan tiba-tiba ini Natal.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan?" Dia bernafas, semua jejak humornya hilang. Aku menggapaidan 500

Page 294: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menyentuhnya, menonton ekspresinya saat aku melakukannya. Mulutnya bentuk seperti huruf O saat iamenarik napas tajam. Kulitnya sangat halus dan lembut ... dan keras ... hmm, kombinasi yang lezat.

Aku membungkuk, rambutku jatuh di samping tubuhku, dan dia ada di dalam mulutku. Aku menghisap,keras. Dia menutup matanya, pinggulnya menyentak di bawahku.

"Ya ampun, Ana, yang stabil," dia mengeluh.

aku merasa begitu begitu berkuasa, itu seperti perasaan yang memabukkan, menggoda dan menguji diadengan mulut dan lidahku. Dia menegang di bawahku saat aku menggerakkan mulutku naik turunpadanya, mendorong miliknya pada bagian belakang tenggorokanku, bibirku ketat ... lagi dan lagi.

"Stop, Ana, berhenti. aku belum mau keluar."

Aku duduk, berkedip padanya, dan aku terengah-engah seperti dia, tapi bingung. Ku pikir aku yangberkuasa? Dewi batinku terlihat seperti seseorang telah menyambar es krimnya.

"Kau polos dan antusiasme sangat melumpuhkan," ia terengah-engah. "Kau, di atasku ... itu yang perlukita lakukan."

Oh.

"Ini, pakaikan ini." Dia mengulurkan sebuah paket 501

foil.

Sial. Bagaimana caranya? Aku merobek dan membuka paketnya, dan kondom lentur terasa lengket dijariku.

"Jepit bagian atas dan lalu gulung ke bawah. kau tak ingin ada udara disana,"

ia terengah.

Dan sangat lambat, berkonsentrasi keras, aku lakukan seperti apa yang ia bilang.

"Krist, aku bisa mati di sini, Anastasia," ia mengeluh.

Aku mengagumi hasil karyaku dan dia. Dia benar-benar adalah spesimen indah dari manusia, melihatdia adalah sangat, sangat menggairahkan.

"Sekarang. aku ingin terkubur di dalam dirimu,

"bisiknya. Aku menatap dia, gentar, dan dia duduk tiba-tiba, jadi kita berhadapan hidung ke hidung.

"Seperti ini," dia bernafas, dan dia mengulurkan satu tangannya melingkari pinggulku, mengangkatkusedikit, dan dengan tangan yang lain dia memposisikan dirinya di bawahku, dan sangat lambat,menurunkanku padanya.

Page 295: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengerang saat ia membentangku terbuka, mengisiku dengan penuh, mulutku ternganga karena 502

terkejut oleh perasaan manis, indah, penuh penderitaan, perasaan penuh sekali. Oh ... kumohon.

"Benar, sayang, rasakan aku, semua dariku," ia menggeram dan sebentar menutup matanya.

Dan dia ada dalam diriku, sampai ke pangkalnya, dan ia memegangku, untuk beberapa detik ... menit... Aku tak tahu, menatap tajam ke mataku.

"Sangat dalam dengan cara ini," bisiknya. Dia melenturkan dan memutar pinggulnya dalam gerakanyang sama, dan aku merintih ... oh - sensasinya memancarkan seluruh perutku ... mana-mana.

Persetan!

"Lagi," bisikku. Dia menyeringai dengan senyum malas dan menuruti kataku.

Merintih, aku melemparkan kepalaku kebelakang, rambutku jatuh di punggungku, dan sangat perlahan,ia tenggelam kembali di tempat tidur.

"kau yang bergerak, Anastasia, ke atas dan ke bawah, bagaimana kau mau. Pegang tanganku, "diabernafas, suaranya serak dan rendah dan oh begitu seksi.

Aku menggenggam tangannya, memegang seumur hidup. Dengan lembut aku mendorong keatas darinyadan kembali turun, oh. Matanya terbakar dengan antisipasi liar. Napasnya tak teratur, menyesuaikanku,dan ia mengangkat panggulnya 503

saat aku turun ke bawah, membuatku memantul kembali ke atas. Kami sudah mendapatkan irama ...

atas, bawah, atas, bawah ... berulang ... dan rasanya begitu ... nikmat. Diantara napasku yang terengah-engah, jauh di dalam, perasaan sangat penuh ...

sensasi berdenyut keras melaluiku yang terbangun dengan cepat, aku menatapnya, mata kita terkunci ...

dan aku melihat pandangan takjub disana, takjub padaku.

aku meniduri dia. Aku yang berkuasa. Dia milikku, dan aku miliknya. Pikiran itu mendorongku, sepertidibebani dengan beton, melewati batas, dan aku klimaks diatasnya ... berteriak dengan suara tak jelas.

Dia meraih pinggulku, dan menutup matanya, mendongak kepalanya ke belakang, rahang tegang, diakeluar tanpa suara. Aku ambruk ke dadanya, kewalahan, suatu tempat antara fantasi dan kenyataan,tempat di mana tak ada batas keras atau lunak.

504

Perlahan dunia luar menyerang inderaku, dan oh, invasi apa ini. Aku mengambang, anggota tubuhkulemas dan lesu, benar-benar kelelahan. Aku berbaring di atas tubuhnya, kepalaku di dadanya, danaromanya benar-benar nikmat: segar, linen baru pembersih tubuh mahal, dan aroma yang terbaik,

Page 296: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

paling menggoda di planet ini ... Christian. aku tak ingin bergerak, aku ingin menghirup obat mujarabini untuk selamanya. Aku mengendus dia, berharap aku tak memiliki penghalang t-shirt nya. Danseperti sajak dan alasan kembali ke seluruh tubuhku, aku mengacungkan tanganku di dadanya. Iniadalah pertama kalinya aku menyentuh dia di sini. Dia kencang ... kuat. Tangannya menyapu danmeraihku, tapi dia melunakkan pukulannya dengan menarik ke mulutnya dan dengan manis menciumbuku-buku jariku.

Dia berguling hingga dia menunduk ke arahku.

"Jangan," bisiknya, kemudian menciumku ringan.

"Mengapa kau tak suka disentuh?" Bisikku, menatap mata abu-abu yang lembut.

"Karena aku lima puluh nuansa kacau, Anastasia."

Oh ... kejujuran benar-benar melumpuhkan. Aku berkedip menatapnya.

"Aku punya pengenalan yang sangat sulit untuk hidup. Aku tak ingin membebani kau dengan rincian.

505

Jangan." Dia mengusap hidungnya padaku, dan kemudian ia mencabut keluar dariku dan duduk.

"Ku pikir itu informasi yang paling dasar yang kuberikan. Bagaimana tadi?"

Dia tampak benar-benar puas dengan diri sendirinya dan terdengar sangat biasa pada saat yang sama,seperti dia hanya menandandai kotak contreng di daftar periksa. Aku masih terguncang pada komentardari pengenalan sulit hidupnya. Ini sangat membuatku frustrasi - Aku sangat ingin tahu lebih banyaktentang dirinya. Tapi dia tak mau memberitahuku. Aku memiringkan kepalaku ke satu sisi, seperti yangdia lakukan, dan membuat usaha besar untuk tersenyum padanya.

"Jika kau membayangkan selama satu menit saja bahwa aku pikir kau menyerahkan kontrol padaku,kau pasti belum memperhitungkan IPK-ku." Aku tersenyum malu-malu padanya. "Tapi terima kasihatas ilusinya."

"Miss Steele, kau bukan hanya berwajah cantik. Kau telah memiliki enam orgasme sejauh ini danmereka semua adalah milikku," katanya dengan bangga, bersikap main-main lagi.

Aku memerah dan berkedip pada saat yang sama, saat ia menatap ke arahku. Dia menghitung!Alisnya berkerut.

506

"Apakah kau punya sesuatu untuk dikatakan padaku?" Suaranya tiba-tiba tegas.

Aku mengerutkan kening. Sialan.

Page 297: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku bermimpi pagi ini."

"Oh?" Dia melotot padaku.

Sialan lagi. Apakah aku dalam kesulitan?

"Aku orgasme dalam tidurku." Aku melempar lenganku menutupi mataku. Dia tak mengatakan apa-apa.Aku mengintip ke arahnya dari bawah lenganku, dan dia tampak geli.

"Dalam tidurmu?"

"Membangunkanku."

"Aku yakin hal itu. Apa yang kau impikan?"

Sial.

"Kau."

"Apa yang sedang kulakukan?"

Aku melemparkan lenganku menutupi mataku lagi.

Dan seperti anak kecil, aku secara singkat terhibur atas pikiran bahwa jika aku tak bisa melihatnya,507

maka dia tak bisa melihatku.

"Anastasia, apa yang sedang kulakukan? Aku tak akan bertanya padamu lagi."

"Kau punya cambuk untuk berkuda."

Dia menyingkirkan lenganku.

"Benarkah?"

"Ya." aku memerah.

"Ada harapan bagimu ternyata," bisiknya. "Aku punya beberapa cambuk berkuda."

"Dari anyaman kulit coklat?"

Dia tertawa.

"Tidak, tapi aku yakin aku bisa mendapatkannya satu." Mata abu-abunya menyala oleh kegembiraan.

Menunduk ke bawah, ia memberikan ciuman singkat kemudian berdiri dan meraih boxernya, oh tidak...

Page 298: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dia akan pergi. Aku melirik cepat pada jam - itu baru jam sembilan empat puluh. Aku juga segerabangkit dari tempat tidur dan mengambil celana trainingku dan tank top, kemudian duduk kembali ditempat tidur, bersila, mengamatinya. Aku tak ingin dia pergi.

Apa yang bisa aku lakukan?

508

"Kapan kau datang bulan?" Dia memotong lamunanku.

Apa!

"Aku benci memakai barang ini," ia mengomel. Dia memegang kondom, lalu menaruhnya di lantai,dan memakai celana jinsnya.

"Jadi?" Tanya dia ketika aku tak menjawab, dan dia menatapku penuh harap seolah dia menunggupendapatku pada cuaca. Ya ampun ... ini adalah hal pribadi.

"Minggu depan." Aku menatap tanganku.

"kau perlu untuk menyelesaikan urusan kontrasepsi."

Dia begitu suka memerintah. Aku memandangnya dengan tatapan kosong. Dia duduk kembali di tempattidur untuk memakai sepatu dan kaus kaki.

"Apakah kau punya dokter?"

Aku menggelengkan kepala. kita kembali ke merger dan akuisisi - moodnya berubah 180-derajat lagi.

Dia mengernyit.

"Aku bisa datang dan menemui kau di apartemenmu -

Minggu pagi sebelum kau datang dan menemuiku.

Atau ia dapat menemuimu di tempatku. Mana yang 509

akan kau pilih?"

Jadi tak ada tekanan. Hal lain yang dia bayar ... tapi sebenarnya ini adalah untuk keuntungannya.

"Tempatmu." Itu berarti aku dipastikan melihatnya hari Minggu.

"Oke. Aku akan memberitahumu waktunya."

"Kau akan pergi?"

Jangan pergi ...kumohon tinggallah denganku.

Page 299: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ya."

Mengapa?

"Bagaimana caramu kembali?" Bisikku.

"Taylor akan menjemputku."

"Aku bisa mengantarmu. Aku punya mobil baru yang bagus."

Dia menatap ke arahku, ekspresinya hangat.

"Kurang lebih seperti itu. Tapi aku rasa kau sudah terlalu banyak minum."

"Apakah kau sengaja membuatku mabuk?"

510

"Ya."

"Kenapa?"

"Karena kau terlalu berlebihan memikirkan segalanya, dan kau pendiam seperti ayah tirimu.

Setetes saja anggur kau minum dan kau mulai bicara, dan aku membutuhkan kau untuk berkomunikasisecara jujur denganku. Jika tidak, kau bungkam, dan aku tak tahu apa yang kau pikirkan. In vino veritas(didalam anggur ada kebenaran/orang bicara jujur ketika mabuk), Anastasia."

"Dan kau pikir kau selalu jujur padaku?"

"aku berusaha untuk menjadi seperti itu." Dia menatap ke bawah padaku dengan hati-hati. "Ini hanyaakan berhasil jika kita jujur satu sama lain."

"Aku ingin kau tinggal dan memakai ini." Aku mengangkat kondom kedua.

Dia tersenyum dan matanya bersinar dengan humor.

"Anastasia, aku telah menyeberangi begitu banyak batas di sini malam ini. Aku harus pergi. Sampaibertemu pada hari Minggu. Aku akan menyiapkan kontrak revisi untukmu, dan kita bisa benar-benardapat mulai bermain."

"Bermain?" Gila. Hatiku melompat ke dalam mulutku.

511

"Aku ingin melakukan adegan denganmu. Tapi aku tak akan melakukannya sampai kau sudahmenandatangani kontraknya, jadi aku tahu kau sudah siap."

Page 300: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oh. Jadi aku bisa mengatakan ini keluar, jika aku tak menandatangani?"

Ia menatap padaku menilai, dan kemudian bibirnya berkedut tersenyum.

"Yah, aku kira kau bisa, tapi aku mungkin pecah di bawah tekanan."

"Pecah? Bagaimana?" dewi batinku Telah terbangun dan segera memperhatikan.

Dia mengangguk perlahan, dan kemudian dia menyeringai, menggoda.

"Bisa benar-benar parah."

Senyumnya menular.

"Parah, bagaimana?"

"Oh kau tahu, ledakan, pengejaran mobil, penculikan, penahanan."

"kau akan menculikku?"

"Oh ya," dia menyeringai.

512

"Menahanku di luar kemauanku?" Ya ampun ini benar-benar panas.

"Oh ya," dia mengangguk. "Kemudian kita berbicara TPE 24/7."

"Kau membuatku bingung," aku bernapas, jantungku berdebar ... apa dia serius?

"Total Power Exchange (hubungan di mana yang dominan atau master memiliki otoritas yangmutlak dan pengaruh atas kehidupan submisif, membuat sebagian besar keputusan) - Sepanjangwaktu."

Matanya bersinar, dan aku bisa merasakan kegembiraannya dari tempatku duduk.

Ya ampun.

"Jadi kau tak punya pilihan," katanya sinis.

"Jelas." aku tak bisa meneruskan sarkasme keluar dari suaraku saat mataku menjangkau surga.

"Oh, Anastasia Steele, apakah kau barusan memutar bola matamu padaku?"

Sial.

"Tidak," suaraku pelan.

Page 301: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ku pikir kau melakukannya. Aku pernah katakan 513

'apa yang akan aku lakukan padamu jika kau memutar matamu padaku lagi'?"

Sial. Dia duduk di tepi tempat tidur.

"Kemarilah," katanya lembut.

Aku langsung pucat. Astaga ... dia serius. Aku duduk menatapnya sepenuhnya tak bergerak.

"Aku belum tanda tangan apapun," bisikku.

"Aku katakan apa yang akan kulakukan. Aku orang yang memegang kata-kataku. Aku akan memukulpantatmu, dan kemudian aku akan menidurimu sangat cepat dan sangat keras. Sepertinya kitamembutuhkan kondom itu."

Suaranya begitu lembut, mengancam, dan itu benar-benar panas. Dalam tubuhku praktis jungkir balikdengan keinginan yang kuat akan cair gairah. Dia menatap ke arahku, menunggu, mata menyala. Ragu-ragu, aku meluruskan kakiku. Haruskah aku lari? Ini dia, hubungan kita tergantung padakeseimbangan, di sini, sekarang. Apakah aku membiarkan dia melakukan ini atau apakah aku harusbilang tidak, dan begitu saja? Karena aku tahu itu akan berakhir jika aku mengatakan tidak. Lakukan!Dewi batinku memohon padaku, alam bawah sadarku lumpuh seperti diriku. "Aku menunggu,"katanya. "Aku bukan orang yang sabar."

514

Oh demi cinta kepada semua makhluk yang suci. Aku terengah-engah, takut, terangsang. Darah derasmelalui tubuhku, kakiku seperti jelly. Perlahan, aku merangkak ke arahnya sampai aku ada disampingnya.

"Anak manis," bisiknya. "Sekarang berdiri."

Sial oh ... tak bisa dia langsung melakukannya? Aku tak yakin apakah aku bisa berdiri. Ragu-ragu, akumerangkak berdiri. Dia mengulurkan tangannya, dan aku menaruh kondom di telapak tangannya. Tiba-tiba dia menarikku, memposisikan aku di pangkuannya.

Dengan satu gerakan mulus, dia memposisikan tubuhnya sehingga tubuhku berada di tempat tidur disampingnya. Dia melempar kaki kanannya melewati kedua kakiku dan menaruh lengan kirinya dipunggungku, menahanku kebawah jadi aku tak bisa bergerak. Oh brengsek. "Taruh tanganmu di keduasisi kepalamu," perintahnya.

Aku mematuhinya segera.

"Mengapa aku melakukan ini, Anastasia?" Tanya dia.

"Karena aku memutar mataku padamu," aku hampir tak bisa bicara.

Page 302: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Apakah kau pikir itu sopan?"

"Tidak"

515

"Apakah kau akan melakukannya lagi?"

"Tidak"

"Aku akan memukul pantatmu setiap kali kau melakukannya, apa kau paham?"

Sangat perlahan, dia menarik ke bawah celana trainingku. Oh, betapa merendahkan ini, merendahkandan menakutkan dan panas. Dia membuat ini seperti makanan. Hatiku ada di mulutku. Aku nyaris takbisa bernapas. Sial, apakah ini akan menyakitkan?

Dia menempatkan tangannya di belakang pantat telanjangku, dengan lembut meremasnya, membelaiberputar-putar dengan telapak tangannya. Dan kemudian tangannya sudah tak ada lagi ... dan diamemukulku - keras. Aduh! Mataku terbuka lebar merespon rasa sakit itu, dan aku mencoba untuk naik,tapi tangannya bergerak antara tulang belikatku menjagaku agar tak bergerak. Dia membelaiku lagi dimana ia memukulku, dan napasnya yang berubah -

jadi lebih keras, lebih terengah. Dia memukulku lagi dan lagi, cepat secara berurutan.

Ya ampun itu menyakitkan. Aku tak mengeluarkan suara, wajahku mengernyit kesakitan. Akumencoba dan meronta jauh dari pukulan - didorong oleh pengaruh dan aliran adrenalin melaluitubuhku.

"Jangan bergerak," ia menggeram. "Atau aku akan 516

memukul pantatmu lebih lama lagi."

Dia menggosokku sekarang, dan diikuti pukulan berikutnya. Sebuah pola berirama muncul, membelai,meremas, menampar keras. Aku harus berkonsentrasi untuk menangani rasa sakit ini. Pikiran akukosongkan karena aku berusaha untuk menyerap sensasi yang melelahkan ini. Dia tak memukulku ditempat yang sama dua kali berturut-turut.

- Dia menyebarkan rasa sakitnya.

"Aargh!" Aku menjerit pada tamparan kesepuluh -

dan aku menyadari bahwa aku dalam hati menghitung pukulannya.

"aku baru saja pemanasan."

Dia memukulku lagi lalu dia membelaiku dengan lembut. Kombinasi pukulan menyengat keras danbelaian lembut begitu membuat pikiran mati rasa.

Page 303: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia memukulku lagi ... ini semakin sulit untuk menerimanya.

Wajahku sakit, itu mengernyit begitu ketat. Dia membelaiku dengan lembut dan kemudian pukulan itudatang. Aku menjerit lagi.

"tak ada yang mendengarmu, sayang, hanya aku."

Dan dia memukulku lagi dan lagi. Dari dalam suatu tempat yang jauh, aku ingin mohon padanya untuk517

berhenti. Tapi aku tak melakukannya. Aku tak ingin memberinya kepuasan. Dia melanjutkan irama takhenti-hentinya. Aku menjerit enam kali lagi. Delapan belas tamparan secara total. Tubuhku bernyanyi,bernyanyi dari serangan tak kenal ampun dirinya.

"Cukup," dia bernafas serak. "Bagus, Anastasia.

Sekarang aku akan bercinta denganmu."

Dia membelai pantatku dengan lembut, dan itu membakar saat ia membelaiku berputar-putar dan kebawah. Tiba-tiba, dia memasukkan dua jari di dalam diriku, membuatku benar-benar terkejut. Akuterkesiap, serangan baru ini menerobos mati rasa pada otakku.

"Rasakan ini. Lihat betapa tubuhmu sangat menyukai ini, Anastasia. Kau basah kuyup hanya untukku."

Ada kekaguman dalam suaranya. Dia menggerakkan jari-jarinya, keluar dan masuk secara berurutan.

Aku merintih, tak pasti, dan kemudian jari-jarinya hilang ... dan aku jadi menginginkan lagi.

"Lain kali, aku akan membuatmu untuk menghitung.

Sekarang mana kondom itu?"

Dia menggapai samping tubuhnya mencari kondom dan mengangkatku dengan lembut, mendorongkumenghadap ke bawah ke arah tempat tidur. Aku mendengar suara ritsleting dan sobekan dari foil. Dia518

menarik celana trainingku lepas dan kemudian menuntunku ke posisi berlutut, dengan lembutmembelai pantatku yang sekarang sangat sakit.

"Aku akan memakaimu sekarang. kau boleh klimaks,

"bisiknya.

Apa? Sepertiku punya pilihan.

Dan dia berada dalam diriku, dengan cepat mengisiku, aku mengerang keras. Dia bergerak,menghentak kedalam tubuhku, irama cepat yang intens terhadap pantatku yang sakit. Perasaan itu lebih

Page 304: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dari indah, kasar dan menistakan dan meluap-luap. Indraku rusak, terputus, hanya berkonsentrasi padaapa yang dia lakukan padaku. Bagaimana dia membuat aku merasakan, tarik akrab jauh didalamperutku, mengencang, mempercepat. TIDAK ... dan tubuhku mengkhianatiku dengan meledak dalamsebuah orgasme kuat hingga seperti menghancurkan tubuhku.

"Oh, Ana!" Dia menjerit keras saat ia menemukan pembebasannya, memegangku di tempat saat iamenuangkan dirinya ke dalam diriku. Dia ambruk, terengah-engah di sampingku, dan ia menarikku diatas tubuhnya dan mengubur wajahnya di rambutku, memelukku erat.

"Oh, sayang," dia bernafas. "Selamat datang di duniaku."

519

kita berbaring di sana, terengah-engah bersama, menunggu pernapasan kita melambat. Dia lembutmembelai rambutku. Aku di dadanya lagi. Tapi kali ini, aku tak memiliki kekuatan untuk mengangkattanganku dan merasakannya. Oh ... aku selamat. Itu tak terlalu buruk. Aku lebih tabah daripada yangaku pikir. Dewi batinku bersujud ... yah setidaknya dia tenang. Christian mengendus rambutku lagi,menghirup dalam-dalam.

"Bagus, sayang," bisiknya gembira, tenang dalam suaranya. Kata-katanya membelitku seperti handukberbulu lunak dari Hotel Heathman, dan aku sangat senang bahwa dia puas.

Dia mengambil tali pada kamisolku.

"Apakah ini yang kau pakai buat tidur?" Tanyanya lembut.

"Ya," aku bernapas mengantuk.

"kau seharusnya memakai sutra dan satin, kau gadis cantik. aku akan membawamu berbelanja."

"aku suka keringatku," bisikku, mencoba tapi gagal untuk terdengar kesal.

Dia mencium kepalaku lagi.

"kita akan lihat," katanya.

520

kita berbaring untuk beberapa menit, jam, siapa tahu, dan aku pikir aku tertidur.

"Aku harus pergi," katanya, dan sambil membungkuk, ia mencium keningku dengan lembut. "Apakahkau baik-baik saja?" Suaranya lembut.

aku berpikir tentang pertanyaannya. Pantatku sakit.

Yah, bersinar sekarang, dan aku merasa luar biasa, diluar kelelahan, bercahaya. Realisasi itumerendahkan hati, tak terduga. aku tak mengerti.

Page 305: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Sialan.

"aku baik-baik saja," bisikku. Aku tak ingin mengatakan lebih dari itu.

Dia bangkit.

"Di mana kamar mandim?"

"Sepanjang koridor lalu ke kiri."

Dia mengambil kondom lain dan keluar dari kamar tidur. Aku bangkit dengan kaku dan memakaicelana trainingku lagi. Meradang sedikit menyentuh pantatku yang masih perih. Aku sangat bingungdengan reaksiku. Aku ingat ia mengatakan - aku tak ingat kapan - bahwa aku akan merasa jauh lebihbaik setelah bersembunyi dengan baik. Bagaimana bisa begitu? Aku benar-benar tak mengerti.Namun anehnya, aku tahu. Aku tak bisa bilang bahwa aku 521

menikmati pengalaman itu, pada kenyataannya, aku masih akan berusaha keras untuk menghindarinya,tapi sekarang ... aku punya perasaan, aman, aneh, bermandikan Perasaan puas. Aku meletakkankepalaku di tanganku. Aku tak paham.

Christian kembali memasuki kamar. Aku tak bisa menatap mata. Aku menatap tanganku.

"Aku menemukan baby oil. Mari aku gosokkan ke pantatmu."

Apa?

"Tidak aku akan baik-baik saja."

"Anastasia," dia memperingatkan, dan aku ingin memutar mata tapi dengan cepat menahan diri. Akuberdiri menghadap tempat tidur. Duduk di sampingku, dia dengan lembut menarik celanaku turun lagi.'Naik dan turun seperti celana pelacur'

pernyataan bawah sadarku getir. Dalam kepalaku, aku katakan padanya ke mana ia harus pergi.

Christian menyemprotkan baby oil ke tangannya dan kemudian menggosok patatku dengan kelembutandan hati-hati.

- Dari pembersih make up ke balsem pelembut hingga pantat yang dipukul, siapa sangka itu adalahcairan serbaguna.

522

"Aku suka tanganku padamu," bisiknya, dan aku harus setuju, aku juga.

"Sudah," katanya saat dia selesai, dan ia menarik keatas celanaku lagi.

Aku melirik jamku. Ini 10.30

Page 306: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku pergi sekarang."

"Aku akan mengantarmu keluar." Aku masih tak bisa menatapnya.

Mengambil tanganku, ia membawaku ke pintu depan.

Untungnya, Kate masih belum pulang. Dia masih harus makan malam bersama orangtuanya dan Ethan.Aku senang sekali dia tak ada untuk mendengar hukumanku.

"Tidakkah kau harus memanggil Taylor?" aku bertanya, menghindari kontak mata.

"Taylor sudah di sini sejak jam sembilan. Lihat aku,

"dia bernafas.

Aku berjuang untuk memandang matanya, tapi ketika aku lakukan, dia menatap ke arahku dengankagum.

"Kau tak menangis," gumamnya, lalu tiba-tiba menarikku dan menciumku dengan sungguh-sungguh.

"Minggu," bisiknya di bibirku, suatu janji dan juga ancaman.

523

Aku melihatnya berjalan menyusuri jalan dan naik ke Audi hitam besar. Dia tak melihat ke belakang.Aku menutup pintu dan berdiri tak berdaya di ruang tamu sebuah apartemen yang aku hanya akantinggali dua malam lagi. Sebuah tempat dimana aku hidup bahagia selama hampir empat tahun ...namun hari ini, untuk pertama kalinya, aku merasa kesepian dan tak nyaman di sini, tak puas dengankesendirianku.

Apakah aku telah menyimpang begitu jauh dari siapa diriku ini? aku tahu sesuatu mengintai, tak terlalujauh di bawah eksteriorku yang agak mati rasa, adalah sebuah sumur air mata. Apa yang aku lakukan?Ironisnya, aku bahkan tak bisa duduk dan menikmati tangisku. Aku harus berdiri. Aku tahu ituterlambat, tapi aku memutuskan untuk menelepon ibuku.

524

n.

"Maaf aku menelpon terlalu malam," bisikku.

Ia berhenti sejenak.

"Ana? Apa ada masalah?" Dia keseriusan semua sekarang.

"Tidak ada, Ma, aku hanya ingin mendengar suaramu."

Page 307: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia diam sejenak.

"Ana, apa itu? Tolong beritahu aku" Suaranya lembut dan nyaman, dan aku tahu bahwa dia peduli.Tanpa diundang, air mataku mulai mengalir. Aku telah menangis begitu sering dalam beberapa hariterakhir.

"Tolong, Ana," katanya, dan penderitaan-nya mencerminkan tambang.

"Oh, Ibu, itu seorang pria."

"Apa yang dia lakukan padamu?" Alarmnya kekhawatirannya langsung terasa.

"Ini tidak seperti itu." Meskipun ... Oh sial. Aku tak ingin dia khawatir. Aku hanya ingin orang lainmenjadi kuat bagiku saat ini.

"Ana, ayolah, kau membuatku khawatir."

525

Aku menghela napas panjang.

"Aku sepertinya jatuh cinta pada orang ini, dan dia begitu berbeda dariku, dan aku tak tahu apakahkita harus bersama."

"Oh, sayang. Aku berharap aku bisa bersamamu.

Maaf sekali aku melewatkan acara kelulusanmu.

Kau telah jatuh cinta pada orang, akhirnya. Oh, sayang, pria, mereka begitu rumit. Mereka spesiesyang berbeda, sayang. Berapa lama kau

mengenalnya?"

Christian jelas merupakan suatu spesies yang berbeda

... planet yang berbeda.

"Oh, hampir tiga minggu atau lebih."

"Ana, sayang, itu bukan waktu yang cukup sama sekali. Bagaimana mungkin kau bisa mengenal baikseseorang dalam jangka waktu sesingkat itu? Tenang saja dengannya dan membuat dia tetap didekatmusampai kau memutuskan apakah dia layak untukmu."

Wow ... itu mengerikan ketika mamaku begitu berwawasan, tetapi dia sudah terlambat dalam hal ini.

Apakah dia layak bagiku? Itu konsep yang menarik.

Aku sebaliknya selalu bertanya-tanya apakah aku 526

Page 308: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

layak baginya.

"Sayang, kamu terdengar begitu sedih. Pulang -

kunjungi kita. Aku merindukanmu, sayang. Bob akan senang melihatmu juga. Kau bisa mendapatkanjarak dan mungkin beberapa perspektif. Kau perlu istirahat. kau telah bekerja begitu keras."

Oh boy, ini benar-benar menggoda. Melarikan diri ke Georgia. Mendapatkan sinar matahari, sedikitkoktail.

Humor lucu dari mamaku ... lengan yang penuh kasih.

"Aku punya dua wawancara kerja di Seattle pada hari Senin."

"Oh, itu berita bagus."

Pintu terbuka dan Kate muncul sambil menyeringai padaku. Wajahnya berubah seketika saat iamelihatku menangis.

"Ma, aku harus pergi. Aku akan memikirkan tentang pulang kerumah. Terima kasih."

"Sayang, kumohon, jangan biarkan seorang pria mempengaruhimu. Kamu terlalu muda. Nikmatihidupmu sendiri."

"Ya, Ma, aku sayang kamu."

527

"Oh, Ana, aku menyayangimu juga, sangat. Jaga dirimu, sayang" Aku menutup telepon dan menghadapKate yang melotot ke arahku.

"Apakah keparat kaya yang menjijikkan itu membuatmu sedih lagi?"

"Tidak ... semacam ... err ... ya."

"Katakan saja untuk pergi menjauh, Ana. Emosimu begitu naik turun sejak kau bertemu dengannya.

Aku belum pernah melihatmu seperti ini."

Dunia Katherine Kavanagh sangatlah jelas, sangat hitam dan putih. Bukan tak berwujud, misterius,warna samar-samar dari abu-abu yang mewarnai duniaku. Selamat datang di duniaku.

"Duduklah, mari kita bicara. Mari kita minum sedikit anggur. Oh, kau sudah punya sampanye" Diamengamat-amati botolnya. "Yang bagus lagi."

Aku tersenyum dengan sia-sia, terlihat gelisah di sofa.

Aku mendekatinya dengan hati-hati.

Page 309: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Hmm ... duduk.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Aku jatuh dan mendarat dipantatku."

528

Dia tak mempertanyakan penjelasanku, karena aku salah satu orang yang paling tak terkoordinasi dinegara bagian Washington. Aku tak pernah berpikir itu sebagai berkah bagiku. Aku duduk hati-hati,terkejut bahwa aku baik-baik saja, dan mengalihkan perhatianku pada Kate, tapi pikiranku melayangdan aku ditarik kembali ke Heathman - "Jika kau adalah milikku kau tak akan bisa duduk selamaseminggu setelah aksi yang kau lakukan kemarin." Dia mengatakan saat itu, dan saat itu aku hanyabisa berkonsentrasi adalah menjadi miliknya. Semua tanda-tanda peringatan ada di sana, aku benar-benar tak paham dan terlalu terpikat padanya hingga tak memperhatikan itu.

Kate kembali ke ruang tamu dengan sebotol anggur merah dan cangkir teh yang telah dicuci.

"Mari kita mulai." Dia memberiku secangkir anggur.

Ini tak akan terasa enak seperti Bolly itu.

"Ana, jika dia brengsek dengan masalah komitmen, buang dia. Meskipun aku tak benar-benarmemahami masalah komitmennya. Dia tak bisa melepaskan pandangan matanya darimu saat di tenda,mengamatimu seperti elang. Aku bisa bilang dia benar-benar terpikat, tapi mungkin dia memiliki caralucu untuk menunjukkannya."

Terpikat? Christian? Cara lucu untuk menunjukkannya? Aku setuju.

529

"Kate, itu rumit. Bagaimana malammu?" Tanyaku.

Aku tak bisa bicara lebih dengan Kate tanpa mengungkapkan terlalu banyak hal, tapi satu pertanyaanpada aktifitasnya hari ini dan Kate berhenti bertanya. Ini sangat melegakan untuk duduk danmendengarkan obrolan normalnya. Kabar panasnya adalah bahwa Ethan mungkin akan segera tinggalbersama kita setelah liburan mereka. Itu akan menyenangkan - Ethan akan jadi hambatan. Akumengerutkan kening. Aku pikir Christian tak akan setuju. Yah ... sulit. Dia harus menerimanya. Akuminum beberapa cangkir teh anggur dan memutuskan untuk tidur. Ini satu hari yang sangat panjang.Kate memelukku, dan kemudian meraih telepon untuk menghubungi Elliot.

aku mengecek komputer sehabis menyikat gigi. Ada email dari Christian.

Dari: Christian Grey

Perihal: kau

Page 310: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Tanggal: 26 Mei 2011 23:14

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

kau cukup indah. Wanita paling cantik yang cerdas, 530

berani yang pernah aku temui. Ambil beberapa Advil -

ini bukan permintaan. Dan jangan nyetir Beetle-mu lagi. Aku akan tahu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Oh, tak boleh nyetir mobilku lagi! Aku mengetikkan jawabanku.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Sanjungan

Tanggal: 26 Mei 2011 23:20

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Sanjungan tak akan membawamu kemanapun, tapi karena kau sudah pernah bepergian ke mana-manaintinya bisa diperdebatkan.

Aku perlu menyetr Beetle-ku ke garasi jadi aku bisa menjualnya - jadi tak akan menerima omongkosongmu pada urusan itu. Anggur merah selalu lebih disukai dari pada Advil.

Ana

531

PS: Di rotan adalah batas KERAS untukku.

aku tekan kirim.

Dari: Christian Grey

Perihal: Wanita frustrasi yang tak bisa menerima pujian

Tanggal: 26 Mei 2011 23:26

Page 311: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk: Anastasia Steele

Dear Ms. Steele

Aku tak menyanjungmu. Kau harus pergi tidur.

Aku menerima tambahan batas kerasmu.

Jangan minum terlalu banyak.

Taylor akan membuang mobilmu dan mendapatkan harga yang bagus untuk itu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Taylor - Apakah dia orang yang tepat untuk pekerjaan itu?

532

Tanggal: 26 Mei 2011 23:40

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

aku tertarik bahwa kau senang mengambil risiko membiarkan tangan kananmu mengendarai mobilku -

tapi bukan seorang wanita yang kau tiduri sesekali.

Bagaimana aku bisa yakin bahwa Taylor orang yang tepat untuk mendapatkan harga terbaik padamobil itu? aku telah, di masa lalu, mungkin sebelum aku bertemu denganmu, telah dikenal keras dalamtawar menawar.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Hati-hati!

Tanggal: 26 Mei 2011 23:44

Untuk: Anastasia Steele

Dear Ms. Steele

Page 312: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengasumsikan ANGGUR MERAH yang bicara, dan bahwa kau telah mengalami hari yangsangat panjang.

533

Meskipun aku tergoda untuk kembali ke sana untuk memastikan bahwa kau tak bisa duduk selamaseminggu, bukan semalam.

Taylor adalah mantan tentara dan mampu mengemudi apapun dari sepeda motor sampai TankSherman.

Mobilmu tak menimbulkan bahaya baginya.

Sekarang jangan menyebut dirimu sebagai 'seorang wanita yang aku tiduri sesekali' karena, terusterang saja itu membuatku MARAH, dan kau benar-benar takkan suka aku ketika aku marah.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Kau sendiri yang Hati-hati Tanggal: 26 Mei 2011 23:57

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Aku tak yakin aku menyukaimu pula, terutama pada saat ini.

534

Ms. Steele

Dari: Christian Grey

Perihal: Kau sendiri yang Hati-hati Tanggal: 27 Mei 2011 00:03

Untuk: Anastasia Steele

Mengapa kau tak menyukaiku?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Page 313: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Perihal: Kau sendiri yang Hati-hati Tanggal: 27 Mei 2011 00:09

Untuk: Christian Grey

Karena kau tak pernah menginap bersamaku.

Nah, itu memberinya sesuatu untuk dipikirkan. Aku menutup laptopnya dengan penuh gaya yang takbenar-benar aku rasakan dan merangkak ke tempat tidurku. Aku mematikan lampu sampingku danmenatap langit-langit. Sudah satu hari yang panjang, perubahan emosional satu demi satu. Itu 535

menghangatkan hati meluangkan waktu dengan Ray.

Dia kelihatan sehat, dan anehnya ia menyetujui Christian. Astaga, Kate dan mulut raksasanya.

Mendengar Christian menceritakan pernah kelaparan. Apa-apaan itu tadi? Tuhan, dan mobil.

Aku bahkan belum bilang pada Kate tentang mobil barunya. Apa yang ada dalam pikiran Christian?

Lalu malam ini, dia benar-benar memukulku. Aku tak pernah dipukul dalam hidupku. Apa yang telahtelah terjadi pada diriku? Sangat perlahan, air mataku, dihentikan oleh kedatangan Kate, mulaimeluncur di sisi wajahku dan masuk ke telingaku. Aku telah jatuh cinta pada seseorang yang begitumati secara emosional, aku hanya akan terluka - dalam hati aku tahu ini - seseorang yang menurutpengakuannya sendiri benar-benar kacau. Mengapa ia begitu kacau?

Pasti mengerikan menjadi seperti dia, dan pikiran bahwa saat balita ia menderita kekejaman yang taktertahankan membuatku menangis lebih keras lagi.

Mungkin kalau dia lebih normal ia tak akan menginginkanmu, bawah sadarku memberikankontribusi sinis pada renunganku ... dan dalam lubuk hatiku aku tahu ini benar. Aku berbalikmenghadap bantal dan gerbang air mataku terbuka ... dan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun,aku menangis tak terkendali di bantalku.

Aku sejenak terganggu dari malam gelap dari jiwaku oleh teriakan Kate.

"Apa yang kau pikir kau lakukan di sini?"

536

"Kau tak bisa!"

"Apa yang telah kau lakukan padanya sekarang?"

"Sejak dia bertemu denganmu dia menangis sepanjang waktu."

"kau tak bisa masuk ke sini!"

Christian menerobos masuk ke kamar tidurku dan begitu saja menyalakan lampu di atas, membuatku

Page 314: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

silau.

"Yesus, Ana," ia bergumam. Dia mematikan lampunya lagi dan dalam sekejap berada di sisiku.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Aku terkesiap diantara tangisnya. Sialan. Aku tak bisa berhentimenangis.

Dia beralih pada keterangan tambahan membuat aku juling lagi. Kate datang dan berdiri di ambangpintu.

"Apa kau ingin aku mengusir bajingan ini keluar?"

Tanya Kate, memancar permusuhan termo-nuklir.

Christian mengangkat alis padanya, tak diragukan lagi terkejut dengan julukan dan antagonismeliarnya.

537

Aku menggeleng, dan ia memutar matanya ke arahku. Oh ... aku tak akan melakukan itu di dekat Mr.G.

"Teriak saja jika kau membutuhkanku," katanya lebih lembut. "Grey - kartumu telah ditandai,"

KAte mendesis padanya. Dia mengangguk padanya, dan Kate berbalik dan menarik pintu tetapi takmenutupnya.

Christian menatap ke arahku, ekspresinya suram, wajahnya pucat. Dia mengenakan jaket bergaris-garis, dan dari dalam sakunya, ia mengeluarkan saputangan dan memberikannya kepadaku. Aku rasaaku masih memiliki satu miliknya yang lain di suatu tempat.

"Apa yang terjadi?" Tanya dia dengan tenang.

"Mengapa kau di sini?" aku bertanya, mengabaikan pertanyaannya. Air mataku secara ajaib telahberhenti, tapi yang tersisa isakan kering melanda tubuhku.

"Bagian dari peranku adalah untuk menyediakan kebutuhanmu. Kau bilang kau ingin aku tinggal, jadidi sinilah aku sekarang. Tapi aku menemukan kau seperti ini" Dia berkedip padaku, benar-benarbingung. "Aku yakin aku bertanggung jawab, tapi aku tak tahu mengapa. Apa karena aku memukulmu?"

538

Aku menarik diri bangun, mengernyit pada pantatku yang sakit. Aku duduk dan menghadapinya.

"Apakah kau minum Advil?"

Aku menggelengkan kepala. Dia menyempit matanya, berdiri, dan meninggalkan ruangan. Aku

Page 315: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

mendengar dia berbicara dengan Kate tapi tak tahu apa yang mereka katakan. Dia kembali beberapasaat kemudian dengan pil dan secangkir air.

"Minum ini," ia memerintahkan lembut sambil duduk di tempat tidur di sampingku.

Aku menurut apa yang ia bilang.

"Bicaralah padaku," bisiknya. "Kau bilang kau baik-baik saja. Aku tak akan pernah meninggalkanmujika ku pikir kau akan seperti ini."

Aku menatap tanganku. Apa yang bisa aku katakan yang belum kukatakan padanya? Aku ingin lebih.Aku ingin dia menginap karena ia ingin menginap bersamaku, bukan karena aku nangis habis-habisan,dan aku tak ingin dia memukulku, apa itu sangat tak masuk akal?

"Aku menganggap bahwa ketika kau bilang kau baik-baik saja, kau tidak."

Aku memerah.

539

"Tadinya ku pikir aku baik-baik saja."

"Anastasia, kau tak bisa bilang padaku apa yang aku ingin mendengar. Itu sangat tak jujur,"

Dia menegurku. "Bagaimana aku bisa percaya apa pun yang kau katakan padaku?"

Aku mengintip ke arahnya, dan dia mengerutkan kening, tatapan suram ada di matanya. Dia memegangirambutnya dengan kedua tangan.

"Bagaimana perasaanmu saat aku memukulmu dan sesudahnya?"

"Aku tak menyukainya. Aku lebih suka kau tak melakukannya lagi."

"Kau tak niat untuk menyukainya."

"Mengapa kau menyukainya?" Aku menatap ke arahnya.

Pertanyaanku mengejutkanya.

"Kau benar-benar ingin tahu?"

"Oh, percayalah, aku merasa kagum." Dan aku tak bisa menjaga sarkasmeku keluar dari suaraku.

Dia menyempit matanya kembali.

540

"Hati-hati," ia memperingatkan.

Page 316: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku langsung pucat.

"Apa kau akan memukulku lagi?" aku menantang.

"Tidak, tidak malam ini."

Fiuh ... aku dan bawah sadarku sama-sama menarik napas lega diam-diam.

"Jadi," aku meminta melanjutkan.

"Aku suka kontrol yang diberikan padaku, Anastasia.

Aku ingin kau untuk berperilaku dengan cara tertentu, dan jika kau tidak, aku akan menghukummu, dankau akan belajar untuk berperilaku seperti yang aku inginkan. Aku menikmati menghukummu. Akuingin memukulmu sejak kau bertanya apakah aku gay."

Aku memerah pada memori itu. Astaga, aku juga ingin memukul pantatku sendiri setelahpertanyaan itu. Jadi Katherine Kavanagh bertanggung jawab atas semua ini, dan jika dia pergi untukwawancara itu dan mengajukan pertanyaan tentang gay itu, dia akan duduk di sini dengan pantat sakit.Aku tak suka pikiran itu. Bagaimana membingungkannya ini?

"Jadi kau tak suka aku apa adanya."

Dia menatapku, bingung lagi.

541

"Ku pikir kau cantik seperti ini."

"Jadi, mengapa kau mencoba untuk mengubahku?"

"Aku tak ingin mengubahmu. Aku ingin kau untuk menjadi sopan dan mengikuti seperangkat aturanyang telah aku berikan padamu dan tak

menentangku. Gampang," katanya.

"Tapi kau ingin menghukumku?"

"Ya benar."

"Itu yang aku tak mengerti."

Dia menghela napas dan tangannya ke rambutnya lagi.

"Ini adalah caraku dibentuk, Anastasia. Aku perlu untuk mengontrolmu. Aku membutuhkanmu untukberperilaku dengan cara tertentu, dan jika kau tidak -

aku suka menonton kulit pualam indahmu jadi merah jambu dan memanas di bawah tanganku. Itu

Page 317: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

membuatku terangsang."

Ya ampun. Sekarang kita menuju suatu arah.

"Jadi bukan rasa sakit yang kau berikan padaku?"

Dia menelan ludah.

542

"Sedikit, untuk melihat apakah kau bisa menerimanya, tapi itu bukan seluruh alasan. Ini kenyataanbahwa kau adalah milikku yang kuperlakukan sesuai dengan keinginanku - kontrol tertinggi atas oranglain. Dan itu merangsangku.

sangat merangsangku, Anastasia. Dengar, aku tak menjelaskan diriku dengan sangat baik ... aku takpernah berkewajiban menjelaskan sebelumnya.

Aku benar-benar tak memikirkan hal ini begitu mendalam. Aku selalu bersama orang yang sependiriandenganku," ia mengangkat bahu meminta maaf. "Dan kau masih belum menjawab pertanyaanku

- bagaimana perasaanmu setelah itu?"

"Bingung."

"Kau terangsang secara seksual olehnya, Anastasia,"

ia menutup matanya sebentar, dan ketika ia kembali membukanya dan menatapku, matanya merahmembara.

Ekspresinya menyentak pada bagian gelap dari diriku, terkubur jauh didalam perutku - libidoku,terbangun dan dijinakkan olehnya, tapi bahkan sekarang, tak terpuaskan.

"Jangan menatapku seperti itu," bisiknya.

Aku mengerutkan kening. Astaga apa yang sudah ku lakukan sekarang?

543

"Aku tak punya kondom, Anastasia, dan kau tahu, kau sedang marah. Bertentangan dengan apa yangteman sekamarmu percaya, aku bukan rakasa priapus. Jadi, kau merasa bingung?"

Aku menggeliat di bawah tatapan intensnya.

"Kau tak memiliki masalah bersikap jujur saat menulis. Emailmu selalu memberitahuku persisbagaimana yang kau rasakan. Mengapa kau tak bisa melakukan itu dalam percakapan? Apakah akubegitu mengintimidasimu?"

Page 318: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku memilih tempat imajiner pada selimut krim biru ibuku.

"Kau memperdayaku, Christian. Benar-benar membingungkanku. Aku merasa seperti Icarus terbangterlalu dekat dengan Matahari," bisikku.

Dia terkesiap.

"Yah, ku pikir kau punya cara pandang yang salah,"

bisiknya.

"Apa?"

"Oh, Anastasia, kau telah menyihirku. Bukankah sudah jelas?"

Tidak, tidak bagiku. Menyihir ... dewi batinku 544

menatap dengan mulut ternganga. Bahkan diapun tak percaya.

"Kau masih belum menjawab pertanyaanku. Tolong, tulis email padaku. Tapi sekarang, aku benar-benar ingin tidur. Dapatkah aku menginap?"

"Apakah kau ingin menginap?" aku tak bisa menyembunyikan harapan dalam suaraku.

"Kau ingin aku di sini."

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Aku akan menulis email padamu," ia bergumam kesal.

Berdiri, ia mengosongkan saku celana jinsnya: BlackBerry, kunci, dompet, dan uang. Ya ampun, priamembawa banyak barang di saku mereka. Dia melucuti jam tangan, sepatu, kaus kaki, dan celana jinsdan jaket menaruhnya di atas kursi. Dia berjalan ke sisi lain tempat tidur dan meluncur masuk keranjang.

"Berbaringlah," perintahnya.

Aku menyelinap perlahan-lahan di bawah selimut, mengernyit sedikit, menatapnya. Astaga ... diamenginap. Ku pikir aku mati rasa karena kejutan yang menggembirakan ini. Dia bersandar padasikunya menatapku.

545

"Jika kau akan menangis. Menangis di depanku. aku perlu tahu."

"Apakah kau ingin aku menangis?"

"Tidak juga. Aku hanya ingin tahu bagaimana perasaanmu. Aku tak ingin kau tergelincir lepas melalui

Page 319: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

jari-jariku. Matikan lampunya. Sudah malam, dan kita berdua harus kerja besok."

Jadi di sini ... dan masih begitu suka memerintah, tapi aku tak bisa mengeluh, dia ada di tempattidurku. Aku tak mengerti mengapa ... mungkin aku harus menangis lebih sering di depannya. Akumematikan lampu samping tempat tidur.

"Berbaringlah miring, memunggungiku," bisiknya dalam kegelapan.

Aku memutar mata tahu sepenuhnya bahwa ia tak dapat melihatku, tapi aku menuruti perintahnya.

Dengan hati-hati, ia bergerak lebih mendekat dan menempatkan tangannya di tubuhku dan menarikkuke dadanya ... oh.

"Tidurlah, sayang," ia berbisik, dan aku merasa hidungnya di rambutku saat ia menghirup dalam-dalam.

Ya ampun. Christian Grey tidur bersama denganku, dan dalam kenyamanan dan penghiburan daripelukannya, aku hanyut dalam tidur yang damai.

546

547

Nyala lilin terlalu panas. Kerlipan dan tarian di atas hembusan angin yang hangat yang hadir tanpaistirahat. Seperti sayap yang tipis dan halus berkibar kesana kemari dalam kegelapan, menaburkandebu di dalam lingkaran cahaya. Aku berjuang untuk melawan, tapi aku merasa letih. Kemudian begituterang, dan aku terbang terlalu dekat dengan matahari, silau karena cahaya, terpanggang dan melelehkarena panas, usahaku untuk tetap di udara membuatku kelelahan. Aku begitu hangat. Panasnya

... membuatku gerah, sangat menyengat. Membuatku terbangun.

Aku membuka mataku, dan aku dalam pelukan Christian Grey. Dia memeluk tubuhku seperti benderakemenangan. Tidurnya nyenyak dengan kepala di dadaku, lengannya di atasku, memelukku erat, salahsatu kakinya dikaitkan di atas kedua kakiku. Panas tubuhnya membuatku sesak napas, dan dia berat.Aku meluangkan waktu sejenak untuk meresapi bahwa dia di tempat tidurku dan masih tertidur denganlelap, dan di luar tampak cahaya pagi. Dia telah menghabiskan sepanjang malam bersamaku.

Tangan kananku meregang, tak diragukan lagi untuk mencari tempat yang sejuk, dan saat akumemproses fakta bahwa dia masih bersamaku, pikiran itu muncul bahwa aku bisa menyentuhnya. Diamasih tidur.

Ragu-ragu, aku mengangkat tanganku dan menjalankan ujung jariku di punggungnya. Jauh di dalamtenggorokannya, aku mendengar suara 548

erangan samar tertekan, dan dia menggeliat. Dia mencium dadaku, menghirup dalam-dalam saat diabangun. Mata abu-abunya masih mengantuk berkedip bertemu denganku, dibawah rambut tebalnyayang kusut.

Page 320: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Selamat pagi," gumamnya dan mengerutkan kening.

"Ya Tuhan, bahkan dalam tidurku, aku tertarik padamu." Dia bergerak perlahan, tangan dan kakinyatak melepasku saat dia mempererat pelukannya. Aku menyadari bagian tubuhnya yang mengerasmenempel pangkal pahaku. Dia memperhatikan reaksi mataku yang terbelalak, dan dia tersenyum,dengan senyuman seksi yang lembut.

"Hmm ... ini bisa menjadi kemungkinan, tapi ku pikir kita harus menunggu sampai hari Minggu." Diamembungkuk dan mencium telingaku dengan hidungnya.

Mukaku memerah, tapi kemudian aku merasakan tujuh nuansa warna merah karena keseksiannya.

"Kau sangat panas," bisikku.

"Dirimu juga tak terlalu buruk," gumannya dan menekan tubuhnya padaku, penuh arti.

Mukaku memerah lagi. Bukan itu yang ku maksud.

Dia bertopang pada sikunya menatap ke arahku, geli.

Dia membungkuk, dan yang mengejutkan, ia mencium lembut di bibirku.

549

"Tidurmu nyenyak?" Tanya dia.

Aku mengangguk, menatap dia, dan aku menyadari bahwa aku sudah tidur dengan pulas kecualimungkin setengah jam lalu ketika aku merasa kepanasan.

"Aku juga begitu." Dia mengernyit. "Ya, sangat nyenyak." Dia mengangkat alisnya terkejut danbingung. "Jam berapa sekarang?"

Aku melirik jam alarm-ku.

"Jam 7.30."

"7:30 ... sial." Dia turun dari tempat tidur dan memakai celana jinsnya.

Sekarang giliranku melihatnya dengan geli saat aku duduk. Christian Grey terlambat dan kebingungan.

Ini adalah sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Meski terlambat aku menyadari bahwapantatku sudah tak lagi sakit.

"Kau benar-benar pengaruh yang buruk untukku. Aku ada rapat. Aku harus pergi - aku harus diPortland jam delapan. Apa kau menyeringai padaku? "

"Ya."

Page 321: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia menyeringai.

550

"Aku terlambat. Aku tak pernah terlambat. Untuk pertama yang lainnya, Miss Steele." Dia memakaijaketnya kemudian menunduk dan tangannya mencengkeram di kedua sisi kepalaku.

"Minggu," katanya, dan kata tersebut tersirat janji yang tak terucapkan. Ada sesuatu yang menarik-narik didalam tubuhku kemudian mencengkeram mengharapkan kenikmatan, perasaan yang sangatindah. Sialan, jika saja pikiranku bisa mengimbangi tubuhku. Dia membungkuk dan menciumku dengancepat. Dia mengambil barang-barangnya dari meja sampingku dan sepatu yang tak dia pakai.

"Taylor akan datang dan menjualkan Beetle-mu. Aku serius. Jangan mengendarainya. Sampai ketemulagi di tempatku pada hari Minggu. Aku akan mengirimkan email padamu nanti." Dan dia pergi sepertiangin badai.

Oh, Christian Grey menghabiskan malam denganku, dan aku merasa tenang. Dan tidak ada seks, hanyaberpelukan. Dia bilang dia tak pernah tidur dengan seseorang - tapi dia tiga kali tidur denganku. Akumenyeringai dan perlahan keluar dari tempat tidur.

Aku merasa lebih optimis dibandingkan hari-hari kemarin. Aku berjalan menuju dapur, butuhsecangkir teh.

Setelah sarapan, aku mandi dan berpakaian dengan cepat untuk hari terakhirku di toko Clayton. Iniadalah hari terakhir, saat aku akan mengucapkan 551

selamat tinggal pada Mr. & Mrs. Clayton, WSU, Vancouver, apartemen, Beetle-ku. Aku meliriksekilas ke laptop – sekarang baru jam 7:52. Aku masih punya waktu.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Kekerasan dan Pemukulan: Pengaruh sesudahnya

Tanggal: 27 Mei 2011 08:05

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Kau ingin tahu mengapa aku merasa bingung terhadapmu – ungkapan yang mana yang harus kitaterapkan – Memukul pantat, memberi hukuman, memukul, menganiayaku. Nah selama proses yangmenakutkan itu secara keseluruhan aku merasa terhina, direndahkan dan dilecehkan. Dan membuatkumalu, Kau benar, aku terangsang, dan itu tak terduga. Seperti kau ketahui, segala sesuatu mengenaiseksual merupakan hal baru bagiku – aku cuma berharap aku lebih berpengalaman sehingga bisa lebihsiap. Aku terkejut merasa terangsang.

Yang membuatku khawatir adalah bagaimana aku merasakan sesudahnya. Dan itu lebih sulit untuk

Page 322: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

diungkapkan.

552

Aku senang bahwa kau juga merasa senang. Aku merasa lega bahwa rasanya tak menyakitkan sepertiyang ku pikir. Dan saat aku berbaring dalam pelukanmu, aku merasa - puas. Tapi aku merasa sangattak nyaman, bahkan bersalah, merasa seperti itu. Itu membuatku sulit menerimanya dengan baik, danaku bingung sebagai akibatnya. Apa ini bisa menjawab pertanyaanmu?

Aku harap dunia Merger dan Akuisisi adalah menarik seperti biasanya ... dan kau tak terlaluterlambat.

Terima kasih sudah menginap bersamaku.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Bebaskan Pikiranmu

Tanggal: 27 Mei 2011 08:24

Untuk: Anastasia Steele

Menarik ... tapi sedikit berlebihan pada judulnya Miss Steele.

Untuk menjawab maksudmu:

• Aku akan memukul pantat - saat harus dilakukan.

553

• Jadi, kau merasa terhina, direndahkan dan dilecehkan & teraniaya - bagaimana kau bisa sebagaiTess Durbeyfield. Aku percaya bahwa kaulah yang memutuskan kehinaan itu jika aku ingat denganbenar. Apa kau benar-benar merasa seperti itu atau kau berpikir bahwa kau seharusnya harus merasaseperti itu?

Dua hal yang sangat berbeda. Jika itu bagaimana perasaanmu, apa kau pikir kau hanya bisa mencobadan merangkul perasaan ini, untukku, kau setuju dengan itu semua? Seperti submisif lakukan.

• Aku bersyukur karena kau tak berpengalamanmu.

Aku menghargai itu, dan aku hanya mulai memahami apa artinya itu. Sederhananya ... itu berartibahwa kau adalah milikku dalam segala hal.

• Ya, kau terangsang, dan itu terlihat sangat menggairahkan, tak ada yang salah dengan itu.

Page 323: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

• Senang rasanya meskipun awalnya tak mencakup apa yang kurasakan. Luar biasa rasa senangnya.

• Hukuman pukulan pantat jauh lebih menyakitkan daripada memukul pantat secara sensual - jadiitulah yang paling keras yang bisa diberikan, kecuali tentu saja kau melakukan beberapa pelanggaranbesar, dalam hal ini aku akan menggunakan beberapa alat untuk menghukummu. Tanganku sangat sakit.Tapi aku suka itu.

554

• Aku merasa puas juga - lebih daripada yang kau bisa tahu.

• Jangan buang energimu dengan rasa bersalah, merasa melakukan tindakan yang salah dll, Kita orangdewasa yang sama-sama mau dan apa yang kita lakukan ada di balik pintu tertutup antara diri kitasendiri. Kau perlu membebaskan pikiranmu dan mendengarkan tubuhmu.

• Dunia M & A tak bisa mendekati dirimu Miss Steele dalam hal merangsangnya.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Sialan ... milikku dalam segala cara. Napasku tersentak.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Orang dewasa yang sama-sama mau!

Tanggal: 27 Mei 2011 08:26

Untuk: Christian Grey

Bukankah kau sedang rapat?

Aku sangat senang tanganmu sakit.

555

Dan jika aku mendengarkan tubuhku, aku akan berada di Alaska sekarang.

Ana

PS: Aku akan berpikir tentang menerima perasaan ini.

Dari: Christian Grey

Perihal: Kamu Tak Memanggil Polisi Tanggal: 27 Mei 2011 08:35

Page 324: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk: Anastasia Steele

Miss Steele

Aku sedang rapat membahas pasar berjangka jika kau benar-benar tertarik.

Sebagai catatan - Kau berdiri di sampingku untuk mengetahui apa yang akan aku lakukan.

Kau tidak memintaku untuk berhenti - kau tak menggunakan salah satu kata aman.

Kamu seorang dewasa – Kau punya pilihan.

Sejujurnya, aku tak sabar untuk menantikan waktu berikutnya saat telapak tanganku bergetar dengan556

rasa sakit.

Kau jelas tak mendengarkan bagian yang tepat pada tubuhmu.

Alaska sangat dingin dan tak ada tempat untuk lari.

Aku akan menemukanmu.

Aku bisa melacak ponselmu - ingat?

Segera berangkat kerja.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku cemberut menatap layar. Dia benar tentu saja.

Itu pilihanku. Hmm. Apa dia serius akan menemukanku, haruskah aku memutuskan

melarikan diri untuk sementara waktu? Pikiranku melayang sebentar tentang tawaran Ibuku. Akumengirim balasan.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Penguntit

Tanggal: 27 Mei 2011 08:36

Untuk: Christian Grey

557

Page 325: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Apa kau sudah mencari terapi pada kecenderungan menguntitmu?

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Penguntit? Aku?

Tanggal: 27 Mei 2011 08:38

Untuk: Anastasia Steele

Aku sudah membayar Dr. Flynn yang terkenal dengan sedikit uang yang berkaitan dengan masalahpenguntit dan kecenderunganku yang lain.

Segera berangkat kerja.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tukang Obat yang Mahal Tanggal: 27 Mei 2011 08:40

Untuk: Christian Grey

Perkenankan dengan rendah hati aku menyarankan 558

kau mencari pendapat kedua?

Aku tak yakin bahwa Dr. Flynn sangat efektif.

Miss Steele

Dari: Christian Grey

Perihal: Pendapat Kedua

Tanggal: 27 Mei 2011 08:43

Untuk: Anastasia Steele

Bukan berarti itu urusanmu, rendah hati atau sebaliknya, tapi Dr. Flynn adalah pendapat kedua.

Kau akan ngebut, dengan mobil barumu,

Page 326: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menempatkan dirimu sendiri pada risiko yang tak perlu – aku pikir itu melanggar peraturan.

SEGERA BERANGKAT KERJA.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: TERIAKAN DENGAN HURUF BESAR

559

Tanggal: 27 Mei 2011 08:47

Untuk: Christian Grey

Aku sebagai objek kecenderungan menguntitku - aku rasa ini adalah urusanku sebenarnya.

Aku belum menandatangani. Jadi rules schmules ( melupakan semua aturan). Dan aku belum mulaibekerja sampai jam 9:30.

Miss Steele

Dari: Christian Grey

Perihal: Deskripsi Linguistik

Tanggal: 27 Mei 2011 08:49

Untuk: Anastasia Steele

Schmules? Tak yakin kata itu ada di dalam Kamus Webster

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Deskripsi Linguistik

560

Tanggal: 27 Mei 2011 08:52

Page 327: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk: Christian Grey

Ini antara gila kontrol dan penguntit.

Dan Deskripsi Linguistik adalah batas keras untukku.

Bisakah kau berhenti menggangguku sekarang?

Aku ingin berangkat kerja di dengan mobil baruku.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Wanita muda penuh tantangan tapi lucu Tanggal: 27 Mei 2011 08:56

Untuk: Anastasia Steele

Tanganku mulai berkedut.

Mengemudilah dengan aman Miss Steele.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

561

Audi sangat menyenangkan untuk dikendarai.

Memiliki power steering. Wanda, Beetle-ku, tak memiliki kekuatan seperti ini sama sekali -

dimanapun, jadi lah raga harianku, yang mana mengendarai itu adalah mengemudikan Beetle-ku, sudahberakhir. Oh, tapi aku akan memiliki seorang pelatih pribadi sehubungan dengan semua aturanChristian. Aku mengerutkan kening. Aku benci berolahraga.

Saat mengemudi, aku mencoba dan menganalisa komunikasi kami lewat email tadi. Dia kadang kalaanak perempuan jalang yang terlalu menggurui.

Kemudian aku berpikir tentang Grace dan aku merasa bersalah. Tapi tentu saja, dia bukan ibukandungnya. Hmm Dia tak mengetahui hidupnya penuh dengan penderitaan. Yah, anak perempuanjalang yang terlalu menggurui cocok untuknya. Ya.

Aku seorang dewasa, terima kasih untuk mengingatkanku, Christian Grey, dan ini adalah pilihanku.Masalahnya adalah, aku hanya ingin Christian, tidak semua ... beban emosional masa lalunya - danbenar sekarang dia punya beban bawaan setara boing 747. Bisakah aku hanya berbaring danmenerimanya? Layaknya seorang submisif? Aku sudah mengatakan aku akan mencoba.

Page 328: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ini adalah pertanyaan yang sangat besar.

Aku berhenti di tempat parkir di toko Clayton. Saat aku berjalan, Aku hampir tak percaya ini hariterakhirku. Untungnya, toko sangat sibuk dan waktu berlalu dengan cepat. Pada waktu makan siang,Mr.

562

Clayton memanggilku dari gudang. Dia berdiri di samping seorang kurir sepeda motor.

"Miss Steele?" Tanya kurir. Aku mengerutkan kening bertanya pada Mr. Clayton, yang mengangkatbahu, sama bingungnya sepertiku. Hatiku tenggelam. Apa yang Christian kirimkan untukku sekarang?Aku menandatangani paket kecil dan membukanya langsung. Ini BlackBerry. Hatiku tenggelam lebihlanjut. Aku aktifkan.

Dari: Christian Grey

Perihal: TENTANG PINJAMAN BlackBerry Tanggal: 27 Mei 2011 11:15

Untuk: Anastasia Steele

Aku perlu untuk bisa menghubungimu setiap saat, dan karena ini adalah bentuk komunikasi yang palingjujur, aku pikir kau perlu BlackBerry.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Konsumerisme Bertambah Gila 563

Tanggal: 27 Mei 2011 13:22

Untuk: Christian Grey

Aku pikir kau perlu menelepon Dr. Flynn sekarang.

Kecenderungan menguntit-mu bertambah liar.

Aku di tempat kerja. Aku akan mengirimkan email saat aku sudah tiba dirumah.

Terima kasih atas gadget lain.

Aku tak salah saat aku mengatakan kau menjadi pelanggan tertinggi.

Mengapa kau melakukan ini?

Page 329: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Kecerdasan dari seseorang yang begitu muda

Tanggal: 27 Mei 2011 13:24

Untuk: Anastasia Steele

Ide bagus tersampaikan dengan baik, seperti biasa Miss Steele.

564

Dr. Flynn sedang berlibur.

Dan aku melakukan ini karena aku bisa.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku meletakkan BB yang kubenci di saku belakangku. Berkirim Email dengan Christian membuatkecanduan, aku seharusnya bekerja. Suara dengungan berbunyi dibelakangku ... bagaimana tepatnya,aku berpikir dengan ironisnya, tapi memanggil semua tekatku, aku mengabaikannya.

Pukul empat, Mr. dan Mrs. Clayton mengumpulkan semua karyawan lain di toko, dan selama pidatoyang memalukan dia memberiku cek sebesar tiga ratus dolar.

Pada momen itu, tiga minggu dari – ujian, wisuda, milyarder yang kacau, hilangnya keperawan, bataskeras & lunak, ruang bermain bukan untuk hiburan, naik helikopter - dan fakta bahwa aku akan pindahbesok, semua berkumpul dalam diriku. Hebatnya, aku menjalani semua ini sendiri. Bawah sadarkukagum.

Aku memeluk keluarga Clayton dengan tegar. Mereka majikan yang baik dan yang murah hati, dan akuakan merindukan mereka.

Kate turun dari mobilnya saat aku tiba di rumah.

565

"Apa itu?" Katanya dengan nada menuduh, menunjuk pada Audi. Aku tak bisa mengelak.

"Ini mobil," aku bercanda. Dia menyempit matanya, dan untuk sesaat, aku ingin tahu apa dia akanmenempatkan aku di lututnya juga. "Hadiah kelulusanku." Aku mencoba dan bersikap acuh tak acuh.Ya, aku mendapat mobil mahal yang diberikan padaku setiap hari. Mulutnya menganga.

Page 330: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Dermawan, bajingan paling top, bukan?"

Aku mengangguk.

"Aku mencoba untuk tak menerimanya, tapi terus terang, hanya saja ini tak senilai denganpertengkarannya."

Kate mengatupkan bibirnya.

"Tak heran kau begitu kewalahan. Aku memperhatikan bahwa dia menginap."

"Ya." Aku tersenyum dengan sendu.

"Apa kita sudah selesai mengemas?"

Aku mengangguk dan mengikuti dia masuk. Aku memeriksa email dari Christian.

Dari: Christian Grey

566

Perihal: Minggu

Tanggal: 27 Mei 2011 13:40

Untuk: Anastasia Steele

Bisakah aku melihatmu hari Minggu jam 13:00?

Dokter akan datang ke Escala menemuimu jam 1:30.

Aku berangkat ke Seattle sekarang.

Aku berharap kepindahanmu berjalan dengan lancar, dan aku sangat menantikan hari Minggu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Astaga, dia bisa membahas info cuaca. Aku memutuskan untuk membalas email-nya setelah kamiselesai mengemas, dia bisa menyenangkan selama satu menit, kemudian dia bisa begitu formal dankaku. Sulit untuk mengikutinya. Jujur saja, ini seperti mengirim email untuk karyawan. Aku memutarmataku dengan menantang, bergabung dengan Kate untuk mengemas.

Kate dan aku berada di dapur saat ada ketukan di pintu. Taylor berdiri di teras, terlihat rapi dengansetelan jasnya. Aku melihat jejak mantan tentara 567

pada rambut cepaknya, tubuhnya langsing, dan tatapannya tenang.

Page 331: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Miss Steele," katanya. "Aku datang untuk mobil Anda."

"Oh ya, tentu saja. Masuklah, aku akan mengambil kunci."

Tentunya ini di luar panggilan tugasnya. Aku ingin tahu lagi apa gambaran pekerjaan Taylor. Akumemberikan kunci, dan kita berjalan tanpa bersuara bagiku rasanya tak nyaman - menuju Beetle warnabiru muda. Aku membuka pintu dan mengeluarkan senter dari kotak sarung tangan. Itu saja.

Aku tak memiliki barang pribadi lagi di dalam Wanda. Selamat tinggal, Wanda. Terima kasih. Akumembelai atap saat aku menutup pintu penumpang.

"Berapa lama anda bekerja untuk Mr. Grey?" Aku bertanya.

"Empat tahun, Miss Steele."

Tiba-tiba, aku memiliki dorongan yang sangat kuat untuk menghujani dia dengan pertanyaan. Orang inipasti tahu tentang Christian, semua rahasianya. Tapi kemudian dia mungkin menandatangani perjanjianNDA.

Aku melihat dengan gugup ke arahnya. Ekspresinya 568

pendiam sama seperti Ray, dan aku jadi ramah padanya.

"Dia pria baik, Miss Steele," katanya, dan dia tersenyum sedikit. Dia mengangguk sedikit padaku, lalunaik ke mobilku, dan mengendarai pergi.

Apartemen, Beetle, Clayton - semua berubah sekarang. Aku menggeleng saat aku masuk kembali kedalam. Dan perubahan terbesar dari semua adalah Christian Grey. Taylor berpikir dia orang yangbaik.

Dapatkah aku mempercayainya?

569

Jam delapan José bergabung dengan kami, membawa makanan China. Kami sudah selesai mengemasdan siap untuk pergi. Dia membawa beberapa botol bir, dan Kate dan aku duduk di sofa sementaradia bersila di lantai di antara kami. Kami menonton acara TV

yang jelek, minum bir, saat malam mulai bertambah larut, pengaruh dari bir membuat kami bersenang-senang dengan seru sambil bernostalgia. Sudah empat tahun kami berteman baik.

Suasana antara Jose dan aku sudah kembali normal, percobaan ciumannya sudah terlupakan. Yah,dewi batinku berbaring di bawah karpet yang sudah disapu bersih, makan anggur dan menekan jari-jarinya, tak begitu sabar menunggu hari Minggu. Ada ketukan di pintu, dan hatiku melompat ketenggorokan. Siapa?

Page 332: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kate menjawab orang yang mengetuk pintu dan hampir terjatuh dari kakinya saat melihat Elliot. Dialangsung menangkapnya seperti gaya Hollywood bergerak cepat memeluk di dalam rumah seni Eropa.

Jujur saja ...

bisakah dilakukan di dalam kamar. José dan aku saling memandang. Aku terkejut pada kurangsopannya mereka.

"Bisakah kita keluar ke bar?" Aku meminta José, yang mengangguk panik. Kami tak terlalu nyamandengan kemesraan yang tak terkendali berlangsung di depan kami. Kate mendongak memandangku,memerah dan bermata cerah.

570

"Jose dan aku akan minum." Aku memutar bola mata padanya. Ha! Aku masih bisa memutar bola matapada waktuku sendiri.

"Oke," dia menyeringai.

"Hai Elliot, bye Elliot."

Dia mengedipkan mata biru besarnya padaku, José dan aku tertawa seperti remaja saat sudah beradadi luar. Saat kami berjalan-jalan ke bar, aku menggenggam tangan José. Ya Tuhan, dia begitusederhana

- aku benar-benar tak menghargai itu sebelumnya.

"Kau masih mau datang ke pembukaan acaraku, kan?"

"Tentu saja, Jose, kapan?"

"9 Juni."

"Hari apa?" Aku tiba-tiba panik.

"Hari Kamis."

"Ya aku akan datang ... dan kau akan mengunjungi kami di Seattle?"

"Coba untuk menghentikanku." Dia menyeringai.

571

Sudah larut malam saat aku tiba kembali dari bar.

Kate dan Elliot tak terlihat tapi suara mereka bisa kedengaran. Sialan. Aku harap suaraku tak keras.

Aku tahu Christian tidak. Mukaku memerah memikiran itu dan masuk ke kamarku. Setelah pelukan

Page 333: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

singkat - agak canggung - mengucapkan terima atas semua kebaikan, José pergi. Aku tak tahu kapanaku akan melihatnya lagi, mungkin acara pameran fotonya, dan sekali lagi, aku kagum bahwa akhirnyadia bisa mengelar sebuah pameran. Aku akan merindukannya dan pesona kekanak-kanakannya. Akutak tega untuk bercerita tentang Beetle, aku tahu dia akan sakit hati saat dia tahu, dan aku hanya bisamenangani seorang pria saja pada satu saat. Setelah di kamar, aku memeriksa laptop, dan tentu saja,ada email dari Christian.

Dari: Christian Grey

Perihal: Dimana kamu?

Tanggal: 27 Mei 2011 22:14

Untuk: Anastasia Steele

' Aku di tempat kerja. Aku akan mengirimkan email saat aku sudah tiba dirumah. '

Apa kau masih di tempat kerja atau kau sudah mengemas ponsel, BlackBerry dan MacBookmu?

572

Telepon aku, atau mungkin aku terpaksa untuk menelepon Elliot.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Ya Ampun ... José ... sial.

Aku ambil teleponku. Lima panggilan tak terjawab dan satu pesan suara. Untuk sementara, akumendengarkan pesan. Ini dari Christian.

'Aku pikir kau harus belajar bagaimana mengelola harapanku. Aku bukan pria yang sabar. Jikakau mengatakan kau akan menghubungiku setelah selesai bekerja, maka kau harus punyakesopanan untuk melakukannya. Jika tidak, aku khawatir, dan itu bukan emosi yang aku kenal, danaku tak sabar menghadapi dengan tenang.Telepon aku.'

Dua kali sial. Apakah dia pernah memberiku istirahat? Aku cemberut di telepon. Dia membuatkusesak nafas. Dengan ketakutan mendalam yang menarik lurus didalam perutku, aku menekan nomornya.Jantung seperti ada di dalam mulutku saat aku menunggu dia menjawab. Dia mungkin inginmenundukkan tujuh nuansa warna sialan keluar dariku. Pikiran itu membuatku tertekan.

"Hai," katanya lembut, dan responnya mengagetkanku karena aku mengharapkan

573

kemarahannya, tapi jika ada, sepertinya dia terdengar lega.

Page 334: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Hai," gumamku.

"Aku mengkhawatirkanmu."

"Aku tahu. Maaf aku tak menjawab, tapi aku baik-baik saja."

Dia berhenti sejenak.

"Apakah kau memiliki malam yang menyenangkan?"

Tanyanya riang dan sopan.

"Ya. Kami telah selesai mengemas, Kate dan aku berbagi makanan Cina yang dibelikan José." Akumemejamkan mata erat-erat saat aku menyebutkan nama Jose itu. Christian tak mengatakan apapun.

"Bagaimana denganmu?" Aku bertanya untuk mengisi pembicaraan yang tiba-tiba diam. Aku tak akanmembiarkan dia marah padaku tentang José.

Akhirnya, dia mendesah.

"Aku pergi makan malam acara penggalangan dana.

Acaranya sangat membosankan. Aku pergi sesegera mungkin."

Dia terdengar sangat sedih dan pasrah. Hatiku mencengkram. Aku membayangkan dia malam-574

malam yang lalu duduk di depan piano di ruang keluarga yang besar dan memainkan musik melankolisbegitu sedih yang tak tertahankan.

"Aku berharap kau ada di sini," bisikku, karena aku punya keinginan untuk menggenggamnya.

Menenangkan dia.

Meskipun dia tak akan membiarkanku. Aku ingin kedekatan darinya.

"Apa kau menginginkannya?" Gumamnya dengan lunak. Sialan. Ini tak terdengar seperti dia, dan kulitkepalaku seperti ditusuk-tusuk dengan munculnya ketakutan.

"Ya," aku menarik napas. Setelah diam agak lama, dia mendesah.

"Sampai bertemu hari Minggu?"

"Ya, hari Minggu," bisikku, dan gairah terprogram disekujur tubuhku.

"Selamat malam."

"Selamat malam, Sir."

Page 335: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Panggilanku mengejutkannya, aku bisa tahu dari suara pengambilan napasnya yang tajam.

"Semoga kepindahanmu besok lancar, Anastasia."

575

Suaranya lembut. Dan kami berdua menelepon seperti remaja, tak ingin menutup telepon.

"Tutup teleponnya," bisikku. Akhirnya, aku merasakan senyumnya.

"Tidak, kau yang menutup telepon." Dan aku tahu dia menyeringai.

"Aku tak mau."

"Aku juga tidak."

"Apa kau marah padaku?"

"Ya."

"Apa kau masih marah?"

"Tidak"

"Jadi kau tak akan menghukumku?"

"Tidak. Ada saat dimana aku seperti seorang pria yang lain."

"Aku sudah menyadari."

"Kau bisa menutup telepon, Miss Steele."

"Apa kau benar-benar ingin aku menutupnya, Sir?"

576

"Pergilah ke tempat tidur, Anastasia."

"Ya, Sir."

Kami berdua diam di telepon.

"Pernahkah kau berpikir bahwa kau akan bisa melakukan apa yang kau katakan?" Dia geli dan jengkelpada saat yang sama.

"Mungkin. Kita lihat saja setelah hari Minggu." Dan aku tekan 'end' di telepon.

******

Page 336: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Elliot berdiri dan mengagumi hasil karyanya. Dia telah berhasil menghubungkan kembali TV kita kesistem satelit apartemen kami di daerah Pike Place Market. Kate dan aku berbaring di sofa dengancekikikan, terkesan oleh kehebatannya menggunakan bor listrik. TV Layar datar terlihat anehmenempel dinding bata dari gudang yang diubah jadi apartemen, tapi tidak diragukan aku akanterbiasa dengan itu.

"Lihat, sayang sangat mudah." Dia menyeringai senyum lebar tampak gigi putihnya pada Kate, dan diabenar-benar hampir larut ke dalam sofa.

Aku memutar bola mataku pada mereka berdua.

"Aku ingin tinggal, sayang, tapi kakakku baru 577

kembali dari Paris. Nanti malam diwajibkan datang untuk makan malam keluarga."

"Bisakah kau datang setelah itu?" Kate mencoba menanyakan, serba lembut dan bukan seperti Kate.

Aku berdiri dan berjalan ke dapur dengan berpura-pura membongkar salah satu peti kayu. Merekaingin mendapatkan privasi.

"Aku akan melihat apa aku bisa melarikan diri,"

janjinya.

"Aku akan turun denganmu." Senyum Kate.

"Sampai ketemu lagi, Ana." Elliot menyeringai.

"Sampai jumpa, Elliot. Sampaikan salamku untuk Christian."

"Hanya salam?" Alisnya naik penuh arti.

"Ya." Mukaku memerah. Dia mengedipkan mata padaku, dan mukaku bertambah merah saat diamengikuti Kate keluar dari apartemen. Elliot sangat manis dan begitu berbeda dari Christian. Diahangat, terbuka, saling menyentuh dengan Kate. Mereka hampir tak dapat menahan tangannya dari satusama lain - jujur itu sangat memalukan - dan aku merasa iri.

Kate kembali sekitar dua puluh menit kemudian 578

dengan membawa pizza, dan kami duduk, dikelilingi oleh peti kayu, di ruang baru terbuka kami,makan langsung dari kotak. Ayah Kate sudah membuat kami bangga. Apartemen ini tak luas, tapicukup besar, tiga kamar tidur dan ruang tamu besar yang bisa langsung melihat Pike Place Market itusendiri.

Semua kokoh, lantai kayu, bata merah, dan bagian atas dapur adalah beton halus, sangat bermanfaatsekarang ini. Kami berdua menyukai tinggal di jantung kota.

Page 337: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Pukul delapan kotak suara berbunyi. Kate melompat -

dan jantungku melompat ke mulutku.

"Pengiriman, Miss Steele, Miss Kavanagh."

Kekecewaan mengalir bebas dan tak terduga melalui pembuluh darahku. Ternyata bukan Christian.

"Lantai kedua, apartemen dua."

Kate menyuruh pemuda pengirim paket masuk, mulutnya menganga saat dia melihat Kate, melihatjeans ketat, t-shirt, rambut disanggul tinggi dengan sulur yang lolos. Dia punya pengaruh pada pria.

Pemuda itu memegang sebotol sampanye dengan balon berbentuk helikopter terpasang. Katememberinya senyum yang mempesona pada pemuda pengirim paket itu dan beralih membacakankartunya padaku.

Ladies, Semoga beruntung di rumah baru kalian, Christian Grey.

579

Kate menggeleng kepalanya tak setuju.

"Mengapa dia tak bisa hanya menulis 'dari Christian'?

Dan ada apa dengan balon helikopter yang aneh?"

"Charlie Tango."

"Apa?"

"Christian mengajakku ke Seattle dengan menerbangkan sendiri helikopternya." Aku mengangkat bahu.

Kate menatap ke arahku dengan mulut terbuka. Aku harus bilang - Aku suka kesempatan ini -Katherine Kavanagh, diam dan tertegun, peristiwa itu begitu langka. Aku meluangkan waktu singkatyang langka untuk menikmatinya.

"Ya, dia memiliki helikopter, yang dia terbangkan sendiri," Aku mengatakan dengan bangga.

"Tentu saja brengsek kaya menjijikkan itu memiliki helikopter. Kenapa kau tak menceritakan padaku."

Kate memberikan tatapan menuduh padaku, tapi dia tersenyum, menggelengkan kepala tak percaya?

"Aku banyak pikiran akhir-akhir ini."

Dia mengerutkan kening.

580

Page 338: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Apa kau akan baik-baik saja selama aku pergi?"

"Tentu saja." Jawabku meyakinkan. Kota Baru, tak ada pekerjaan ... dengan pacar yang gila.

"Apa kau memberinya alamat kita?

"Tidak, tapi menguntit adalah salah satu spesialisasinya." Aku termenung, terus terang.

Alis Kate langsung menyambung.

"Entah bagaimana aku tak terkejut. Dia membuatku khawatir, Ana. Setidaknya itu sampanye yangterbaik dan juga dingin."

Tentu saja, hanya Christian yang bisa mengirim sampanye dingin atau menyuruh sekretarisnya untukmelakukannya ...

atau mungkin Taylor. Kami membukanya kemudian menemukan cangkir teh kami – cangkir teh adalahbarang terakhir waktu mengemas.

"Bollinger Grande Annee Rosé 1999, anggur bermutu tinggi." Aku tersenyum pada Kate, dan kami tosdengan cangkir teh.

Aku bangun lebih awal pada hari Minggu pagi yang kelabu setelah semalam tidur nyenyak dan terjagamenatap peti-petiku. Kau harus benar-benar membongkar ini, bawah sadar mengomeliku, 581

mengatupkan bibir seperti bibirnya makhluk harpy bersama-sama. Tidak... hari ini adalah hari yangku tunggu. Dewi batinku tak sabar, melompat dari satu kaki ke kaki yang lain. Mengantisipasimenggantung berat dan menakjubkan di atas kepalaku seperti awan badai gelap tropis. Kupu-kupumembanjiri perutku -

dan juga lebih gelap, jasmani, menawan terasa sakit saat aku mencoba untuk membayangkan apa yangakan dia lakukan padaku ... dan tentu saja, aku harus menandatangani kontrak yang terkutuk atauapakah aku harus melakukan itu? Aku mendengar ping surat masuk dari laptop di lantai sampingtempat tidurku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Hidupku dalam Hitungan Tanggal: 29 Mei 2011 08:04

Untuk: Anastasia Steele

Jika kau mengemudi kau memerlukan kode akses untuk garasi bawah tanah di Escala: 146963

Parkir di ceruk no 5 - itu salah satu milikku.

Kode untuk lift: 1880

Page 339: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

582

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Anggur yang sangat bagus Tanggal: 29 Mei 2011 08:08

Untuk: Christian Grey

Ya Sir. Sangat jelas.

Terima kasih atas sampanye dan balon Charlie Tango, yang sekarang terikat di tempat tidurku.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Iri

Tanggal: 29 Mei 2011 08:11

Page 340: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk: Anastasia Steele

Sama-sama.

Jangan terlambat.

Beruntungnya Charlie Tango.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

583

Aku memutar bola mataku pada sikapnya yang sangat memerintah, tapi baris terakhir membuatkutersenyum. Aku berjalan menuju kamar mandi, bertanya-tanya apa Elliot berhasil kembali tadi malamdan berusaha keras untuk mengendalikan kegelisahanku.

Aku bisa mengendarai Audi dengan sepatu hak tinggi!

Tepat pukul 12:55, Aku sudah sampai di dalam garasi Escala di parkiran ceruk nomer lima. Seberapabesar parkiran yang dia miliki? SUV Audi ada, R8, dan dua Audi SUV yang lebih kecil ... hmm. Akucek maskara yang jarang kupakai dalam cahaya cermin rias di sunshield-ku. Salah satu bagian yangtak ada di Beetle.

Ayo! Dewi batinku memegang pom pom di tangannya -

dia berpenampilan seperti cheerleader.

Di cermin yang mengelilingi lift, aku memeriksa gaun warna plum-ku, yah sebenarnya - gaun plumnyaKate.

Terakhir kali aku memakai ini, dia ingin mengupas dariku. Tubuhku menegang memikirkan itu.

Ya, perasaan itu hanya membuatku sangat senang, dan aku menarik napas. Aku memakai celana dalamyang Taylor beli untukku. Mukaku memerah memikirkan Rambut-Cepak berkeliaran di lorong AgenIntel atau di mana pun dia membelinya. Pintu membuka, dan aku menghadap lobi apartemen nomor584

satu.

Taylor berdiri di pintu ganda saat aku melangkah keluar dari lift.

"Selamat siang, Miss Steele," katanya.

"Oh tolong panggil aku, Ana."

Page 341: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ana," dia tersenyum.

"Mr. Grey sedang menunggu Anda."

Aku yakin dia menungguku.

Christian duduk di sofa ruang tamunya membaca koran Minggu. Dia mendongak saat Taylormengantarku ke ruang tamu. Ruangan ini persis seperti yang aku ingat - sudah seminggu penuh sejakaku berada di sini - tapi rasanya begitu lama.

Sebenarnya Christian terlihat dingin dan tenang, dia terlihat sangat menyenangkan. Dia memakaikemeja linen longgar putih dan celana jeans, tanpa sepatu atau kaus kaki. Rambutnya kusut dan takdisisir, dan mata abu-abunya berbinar nakal padaku. Bentuk sangat tampan. Dia berdiri dan berjalanke arahku, tersenyum menilai agak geli terukir di bibirnya yang indah.

Aku berdiri bergerak ke pintu masuk ruangan, lumpuh karena keindahannya dan menunggu rasa manisapa yang akan terjadi. Aliran arus yang akrab 585

ada diantara kami, memicu perlahan di dalam perutku, menarikku ke dalam dirinya.

"Hmm ... gaun itu," gumamnya tanda setuju saat dia menatapku. "Selamat datang kembali, MissSteele,"

dia berbisik, dan menggenggam daguku, dia membungkuk dan memberkan ciuman lembut di bibirku.Sentuhan bibirnya pada bibirku bergema di seluruh tubuhku. Napasku sesak.

"Hai," bisikku saat mukaku memerah.

"Kau tepat waktu. Aku suka tepat waktu. Ayo." Dia mengambil tanganku dan membawaku ke sofa."Aku ingin menunjukkan sesuatu," katanya mengajak kami duduk. Dia mengulurkan Seattle Times.Pada halaman delapan, ada foto kami berdua bersama-sama saat upacara wisuda. Ya ampun. Aku dikoran.

Aku cek judulnya.

Christian Grey dan temannya saat upacara wisuda di WSU Vancouver.

Aku tertawa.

"Jadi aku 'teman' mu sekarang."

"Karena sudah ditampilkan. Dan ada di koran, jadi itu pasti benar." Dia menyeringai.

Duduk di sampingku, seluruh tubuhnya berbalik menghadapku, salah satu kakinya diselipkan di 586

bawah kaki yang lain. Dia menyelipkan rambut di belakang telingaku dengan jari telunjuknya.Tubuhku menjadi hidup karena sentuhannya, menunggu dan sangat membutuhkan.

Page 342: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Jadi, Anastasia, kau punya ide yang lebih baik denganku sejak terakhir kali kau di sini."

"Ya." Kemana arah pembicaraannya?

"Tapi kau kembali lagi."

Aku mengangguk malu-malu, dan mata abu-abunya berkilau. Dia menggelengkan kepalanya sedikitsepertinya dia bergumul dengan idenya.

"Apa kau sudah makan?" pertanyaannya mengalihkan pikiran.

Sial.

"Belum."

"Apa kau lapar?" Dia benar-benar berusaha untuk tak terlihat kesal.

"Tidak untuk makanan," bisikku, dan reaksi cuping hidungnya bergerak sedikit bereaksi.

Ia mencondongkan tubuh dan berbisik di telingaku.

"Kamu sangat bersemangat seperti biasa, Miss Steele, 587

dan hanya untuk memberitahu padamu aku juga sama dan ini menjadi rahasia kecil kita.

Tapi Dr. Greene sebentar lagi akan datang." Dia duduk tegak. "Aku berharap kau akan makan,"

tegurnya lembut.

Darah panasku mendingin. Sial - dokter. Aku sudah lupa.

"Apa yang bisa kau ceritakan tentang Dr. Greene?"

Aku bertanya untuk mengalihkan perhatian kita berdua.

"Dia dokter kandungan yang terbaik di Seattle. Apa lagi yang bisa aku katakan? "Dia mengangkatbahu.

"Aku pikir aku menemui doktermu, dan jangan bilang kau benar-benar seorang wanita, karena aku takakan percaya."

Dia menatapku seperti berkata jangan-menjadi-konyol.

"Kurasa lebih tepat bahwa kau berkonsultasi dengan spesialis. Benar kan?" katanya lembut.

Aku mengangguk. Sialan, jika dia dokter spesiali kandungan terbaik, dia dijadwalkan menemuikupada hari Minggu

Page 343: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

- saat makan siang! Aku tak bisa membayangkan 588

berapa banyak biayanya. Christian tiba-tiba mengerutkan kening seolah mengingat sesuatu yang tidakmenyenangkan.

"Anastasia, malam ini ibuku mengundangmu untuk datang makan malam. Aku percaya Elliot memintaKate juga. Aku tak tahu bagaimana perasaanmu tentang itu. Akan menjadi aneh bagiku

memperkenalkanmu pada keluargaku."

Aneh? Mengapa?

"Apakah kau malu karena aku?" Aku tak bisa menjaga hatiku merasa terluka keluar dari suaraku.

"Tentu saja tidak." Dia memutar bola matanya ke arahku.

"Mengapa aneh?"

"Karena aku belum pernah melakukan sebelumnya."

"Mengapa kau boleh memutar bola matamu, dan aku tidak?"

Dia berkedip padaku.

"Aku tak menyadarinya."

"Biasanya aku juga tidak," Aku membentaknya.

Christian melotot padaku, terdiam. Taylor muncul di 589

ambang pintu.

"Dr. Greene di sini, Sir."

"Tunjukkan padanya ke kamar Miss Steele."

Kamar Miss Steele!

"Siap untuk kontrasepsi tertentu?" Tanyanya saat berdiri dan mengulurkan tangannya padaku.

"Kau tidak akan ikut juga kan?" Aku terkesiap, terkejut.

Dia tertawa.

"Aku membayarnya sangat mahal untuk menonton, percayalah, Anastasia, tapi aku tidak berpikirdokter yang baik itu akan setuju."

Aku mengambil tangannya, dan dia menarikku ke dalam pelukannya dan menciumku dalam-dalam.

Page 344: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mencengkeram lengannya, terkejut. Tangannya ada di rambutku memegang kepalaku, dan diamenarikku menjauhinya, dahinya menempel dengan dahiku.

"Aku sangat senang kau di sini," bisiknya. "Aku tak sabar untuk melihatmu telanjang."

590

Dr. Greene tinggi, pirang, dan rapi, mengenakan setelan biru cerah. Aku teringat wanita yang bekerjadi kantor Christian. Dia persis seperti model - pirang Stepford yang lain. Rambut panjangnyadisanggul elegan. Dia pasti berusia di awal empat puluhan.

"Mr. Grey." Dia menjabat tangan terulur Christian.

"Terima kasih sudah datang dengan pemberitahuan yang mendadak," kata Christian.

"Terima kasih telah menghargai waktuku, Mr. Grey.

Miss Steele" tersenyum. Matanya dingin dan menilai.

Kami berjabat tangan, dan aku tahu dia salah satu wanita yang tak mentolerir orang-orang bodohdengan senang hati. Seperti Kate. Aku menyukainya segera.

Dia memberi Christian tatapan tajam, dan setelah beberapa saat yang canggung, ia memahamiisyaratnya.

"Aku akan ke lantai bawah," gumamnya, dan dia meninggalkan apa yang akan jadi kamar tidurku.

"Nah Miss Steele. Mr. Grey tengah membayarku sedikit uang untuk menemuimu. Apa yang bisa akulakukan untukmu?"

Setelah pemeriksaan menyeluruh dan diskusi panjang, Dr. Greene dan aku memutuskan menggunakanpil mini. Dia menulis aku resep pra-bayar dan menginstruksikanku untuk mengambilnya 591

besok. Aku suka sikap tanpa basa-basinya - ia telah menguliahiku sampai dia sebiru setelannyatentang meminumnya pada waktu yang sama setiap hari. Dan aku bisa bilang dia terbakar dengan rasaingin tahunya tentang apa yang disebut hubunganku dengan Mr. Grey. aku tak memberinya rincian.Entah bagaimana aku pikir dia tak akan terlihat begitu tenang lagi dan terkendali jika dia melihat RedRoom of Pain milik Christian. Aku memerah saat kita melewati pintu tertutup dan menuju kembali kelantai bawah ke galeri seni yang jadi ruang tamu Christian.

Christian sedang membaca, duduk di sofanya. Sebuah aria yang mempesona sedang diputar padasistem musiknya, berputar-putar di sekitarnya, menyelimuti dia, memenuhi ruangan dengan lagu, manispenuh perasaan.

Untuk beberapa saat, dia tamSir tenang. Dia berbalik dan melirik kita ketika kita masuk dan tersenyumhangat padaku.

Page 345: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Apa kau sudah selesai?" Tanya dia seolah-olah dia benar-benar tertarik. Dia menunjuk remote padakotak putih ramping di bawah perapian tempat iPod-nya ditaruh, dan melodi indah memudar tapimusik latarnya masih ada. Berdiri, ia berjalan ke arah kita.

"Ya, Mr. Grey. Jaga dia, dia wanita muda cantik yang cerdas."

592

Christian kaget - begitu juga aku. Satu hal yang tak pantas untuk seorang dokter katakan. apakah diamemberinya semacam peringatan yang tak begitu halus? Christian segera pulih.

"Aku sepenuhnya berniat melakukannya,"

gumamnya, bingung.

Menatap dia, aku mengangkat bahu, malu.

"Aku akan mengirimkan tagihanku," kata Dr. Greene singkat sambil menjabat tangannya.

"Selamat siang, dan semoga sukses untukmu, Ana."

Dia tersenyum, matanya berkerut seperti yang dilakukannya ketika kita berjabat tangan.

Taylor muncul entah dari mana untuk mengawal dia melalui pintu ganda dan keluar menuju lift.

Bagaimana dia melakukannya? Di mana dia mengintai?

"Bagaimana itu?" Tanya Christian.

"Baik, terima kasih. Dia mengatakan bahwa aku harus menjauhkan diri dari segala macam kegiatanseksual selama empat minggu ke depan."

Mulut Christian menganga kaget, dan aku tak bisa menahan tawa lagi dan nyengir padanya sepertiorang idiot.

593

"Gotcha!"

Dia menyempit matanya, dan aku langsung berhenti tertawa. Bahkan, dia terlihat agak menakutkan. Ohsial. Bawah sadarku gemetar di sudut saat semua darah menghilang dari wajahku, dan akumembayangkan dia menempatkanku di lututnya lagi.

"Gotcha!" Katanya dan nyengir. Dia meraih pinggangku dan menarikku kepadanya. "Kau tak bisadiperbaiki, Miss Steele," bisiknya, menatap ke mataku saat ia menjalin jari-jarinya ke rambutku,memegangku tetap di tempatnya. Dia menciumku, keras, dan aku berpegang pada lengan berototnyauntuk keseimbangan.

Page 346: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku sangat ingin melakukannya denganmu di sini, sekarang, tapi kau perlu makan dan aku juga. Akutak ingin kau pingsan denganku nanti," gumamnya di bibirku.

"apakah hanya itu yang kau inginkan dariku -

tubuhku?" Bisikku.

"Tubuh dan mulut cerdasmu," dia bernafas.

Dia menciumku lagi penuh gairah, dan kemudian tiba-tiba melepaskanku, mengambil tanganku danmembawaku ke dapur. Aku terguncang. Satu menit kita bercanda dan berikutnya ... aku mengipasiwajahku yang panas. Dia benar-benar menarik secara seksual, dan sekarang aku harus memulihkan594

keseimbanganku dan makan sesuatu. Aria masih mengiringi di latar belakang.

"Musik apa itu?"

"Villa Lobos, sebuah aria dari Brasileiras Bachianas.

Bagus, kan?"

"Ya," bisikku setuju total.

Bar sarapan diatur untuk dua orang; Christian mengambil mangkuk salad dari lemari es.

"Salad ayam caesar apa kau mau?"

Oh terima kasih langit, tidak terlalu berat.

"Ya, mau, terima kasih."

Aku menyaksikan ia bergerak dengan anggun didapurnya. Dia begitu nyaman dengan tubuhnya padasatu saat, tapi kemudian dia tak suka disentuh

... jadi mungkin dalam hati dia tak nyaman. Semua orang tergantung pada orang lain, aku merenung -

kecuali mungkin Christian Grey.

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya dia, menarikku dari lamunan. Aku memerah.

"Aku hanya menonton caramu bergerak."

Dia mengangkat alis geli.

595

"Dan?" Katanya datar.

Page 347: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku memerah lagi.

"Kau sangat anggun."

"Wah, terima kasih, Miss Steele," bisiknya. Dia duduk di sampingku, memegang sebotol anggur."Chablis?"

"Boleh."

"Silakan makan saladnya," katanya, suaranya lembut.

"Katakan - metode apa yang kau pilih?"

Aku sejenak dikejutkan oleh pertanyaannya, ketika aku sadar ia berbicara tentang kunjungan Dr.Greene

"pil mini."

Dia mengernyit.

"Dan akan kau ingat untuk meminumnya secara teratur, pada saat yang benar, setiap hari?"

Astaga ... tentu saja aku akan meminumnya.

Bagaimana dia tahu? Aku malu memikirkan hal itu, mungkin dari satu atau lebih lima belas wanita itu.

"Aku yakin kau akan mengingatkan aku," gumamku datar.

596

Dia melirikku dengan keramahan geli.

"Aku akan menempatkan alarm pada kalenderku."

Dia menyeringai. "Makan."

Ayam caesar-nya lezat. Yang mengejutkanku, aku kelaparan, dan untuk pertama kalinya sejak akuberada bersamanya, aku selesai makan sebelum dia.

Anggurnya garing, bersih, dan berasa buah.

"Bersemangat seperti biasa, Miss Steele?" Dia tersenyum ke arah piring kosongku.

Aku menatapnya dari bawah bulu mataku.

"Ya," bisikku.

Napasnya tersentak. Dan saat ia menatap ke arahku, aku merasakan suasana antara kami perlahan-

Page 348: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

lahan bergeser, berkembang ... mengisi. Tatapannya berubah dari gelap jadi membara, membawakubersamanya.

Dia berdiri, menutup jarak antara kami, dan menarikku dari kursi barku ke dalam pelukannya.

"apakah kau ingin melakukan ini?" Dia bernafas, menatapku tajam.

"Aku belum menandatangani apapun."

"Aku tahu - tapi aku melanggar semua aturan hari 597

ini."

"apakah kau akan memukulku?"

"Ya, tapi itu tak akan menyakitimu. Aku tak ingin menghukummu sekarang. Jika itu terjadi kemarinmalam, yah, itu akan beda ceritanya."

Ya ampun. Dia ingin menyakitiku ... bagaimana caraku menangani hal ini? Aku tak bisamenyembunyikan kengerian di wajahku.

"Jangan biarkan orang mencoba dan meyakinkanmu sebaliknya, Anastasia. Salah satu alasan orangseperti aku melakukan ini karena kita suka memberi dan atau menerima rasa sakit. Ini sangatsederhana.

kau tidak, jadi aku menghabiskan banyak waktu kemarin memikirkan hal itu."

Dia menarikku kearahnya, dan ereksinya menekan ke dalam perutku. Aku harus lari, tapi aku tak bisa.Aku tertarik secara dalam padanya, hingga tingkat elemen, bahwa aku belum dapat memahaminya.

"apakah kau sudah mendapat kesimpulan?" Bisikku.

"Belum, dan sekarang, aku hanya ingin mengikatmu dan bercinta denganmu habis-habisan. apakah kausiap untuk itu?"

"Ya," aku bernapas ketika segala sesuatu dalam 598

tubuhku mengencangkan sekaligus ... wow.

"Bagus. Ayo" Dia mengambil tanganku dan, meninggalkan semua piring kotor di meja sarapan, dankami menuju lantai atas.

Jantungku mulai berdebar-debar. Ini dia. Aku benar-benar akan melakukan ini. Dewi batinku berputarseperti putaran penari balet kelas dunia, berputar dan berputar lagi. Dia membuka pintu ruangbermain, bergeser memberiku jalan masuk, dan aku sekali lagi di Red Room of Pain. Mash sama, baukulit, buah jeruk, kayu gelap dan mengkilap, semua sangat sensual. Darahku mengalirkan rasa panasdan takut melalui sistemku - adrenalin bercampur dengan nafsu dan kerinduan. Ini adalah koktail kuat

Page 349: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

yang memabukkan. Sikap Christian telah berubah sepenuhnya, pelan-pelan berubah, lebih keras danjahat. Dia menatap ke arahku dan matanya panas, penuh nafsu ... menghipnotis.

"Ketika kau berada di sini, kau benar-benar milikku,"

dia bernafas, setiap kata lambat dan terukur.

"Melakukan apapun sesui keinginanku. apakah kamu mengerti?"

Tatapannya begitu intens. Aku mengangguk, mulutku kering, hatiku berdebar kencang mencari jalankeluar dari dadaku.

"Lepas sepatumu," ia memerintahkan lembut.

599

Aku menelan ludah, dan dengan agak kikuk, aku melepaskannya. Dia membungkuk dan mengambilmereka dan menaruhnya di samping pintu.

"Bagus. Jangan ragu ketika aku meminta kau untuk melakukan sesuatu. Sekarang aku akan melucutimukeluar dari gaun ini. Sesuatu yang aku ingin lakukan selama beberapa hari, jika aku ingat. Aku inginkau merasa nyaman dengan tubuhmu, Anastasia. kau memiliki tubuh yang indah, dan aku inginmelihatnya.

Ini adalah keindahan untuk dilihat. Bahkan, aku bisa menatapmu sepanjang hari, dan aku ingin kautidak merasa malu akan ketelanjanganmu. apakah kamu mengerti?"

"Ya."

"Ya, apa?" Dia membungkuk di atasku, melotot.

"Ya, Sir."

"Apa kau sungguh-sungguh?" Bentak dia.

"Ya, Sir."

"Bagus. Angkat lengan di atas kepalamu."

Aku melakukan sesuai petunjuknya, dan ia meraih ke bawah ujung gaunku. Perlahan, ia menarikgaunku di atas pahaku, pinggulku, perutku, payudaraku, 600

bahuku, dan di atas kepalaku. Dia berdiri kembali untuk mengamatiku dan tanpa sadar melipat gaunku,tak mengalihkan pandangan dariku.

Dia meletakkannya di lemari besar di samping pintu.

Page 350: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ia menarik daguku, sentuhannya membakarku.

"Kau menggigit bibirmu," dia bernafas. "Kau tahu apa pengaruhnya bagiku," tambahnya muram."Berbalik."

Aku berbalik dengan segera, tak ragu-ragu. Dia melepas kait braku dan kemudian mengambil keduatalinya, dia dengan perlahan menariknya ke bawah lenganku, menyentuh kulitku dengan jari-jari danujung jempolnya sambil melepas braku. Sentuhannya mengirimkan getaran ke tulang belakangku,membangunkan setiap ujung saraf di tubuhku. Dia berdiri di belakangku, begitu dekat hingga akumerasakan panas memancar darinya,

memanaskanku, memanaskan seluruh tubuhku. Dia menarik rambutku hingga semua tergantung dipunggungku, menggenggam rambut di tengkukku, dan memiringkan kepalaku ke satu sisi. Diamenjalankan hidungnya di leherku yang terbuka, menghirup sepanjang leherku, kemudian kembali ketelingaku. Otot-otot perutku mengencang, berhasrat dan menginginkan. Astaga, dia hampir takmenyentuhku, dan aku menginginkan dia.

"Aromamu memabukkan seperti biasa, Anastasia,"

bisiknya saat ia menempatkan ciuman lembut di bawah telingaku.

601

Aku mengerang.

"Tenang," dia bernafas. "Jangan mengeluarkan suara."

Menarik rambut ke punggungku, aku terkejut, dia mulai menjalin dalam satu jalinan besar, jari-jarinyacepat dan cekatan. Ia mengikat dengan sebuah ikat rambut yang tak terlihat ketika ia selesai danmemberikan tarikan cepat hingga aku terpaksa mundur kearahnya.

"Aku suka rambutmu dikepang ketika ada di sini,"

bisiknya.

Hmm ... mengapa?

Dia melepaskan rambutku.

"Berbalik," perintahnya.

Aku lakukan seperti yang diperintahkan, pernapasanku dangkal, rasa takut dan kerinduan bercampurjadi satu. Ini adalah perpaduan yang memabukkan.

"Ketika aku meminta kau untuk datang ke sini, ini adalah caramu berpakaian. Hanya celana dalammu.

Apakah kau mengerti?"

Page 351: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ya."

602

"Ya, apa?" Tatapnya marah padaku.

"Ya, Sir."

Sebuah jejak senyum terangkat di sudut mulutnya.

"Gadis baik." Matanya membakar menembusku.

"Ketika aku meminta kau untuk masuk ke sini, aku mengharapkan kau untuk berlutut di sana." Diamenunjuk ke sebuah tempat di samping pintu.

"Lakukan sekarang."

Aku berkedip mengolah kata-katanya, berbalik, dan agak kikuk berlutut seperti yang diarahkan.

"kau bisa duduk kembali di tumitmu."

Aku duduk kembali.

"Tempatkan tangan dan lengan bawah rata diatas paha. Bagus. Sekarang buka lututmu.

Lebih lebar. Lebih lebar lagi. Sempurna. Menatap ke bawah lantai."

Dia mendekatiku, dan aku bisa melihat kaki dan tulang keringnya dalam bidang pandanganku. Kakitelanjang.

Aku harus membuat catatan jika ia ingin aku mengingat. Dia meraih ke bawah dan menggenggam 603

anyaman rambutku lagi, kemudian menarik kepalaku kebelakang jadi aku menatap ke arahnya. Hanyasaja tak menyakitkan.

"Apa kau akan ingat posisi ini, Anastasia?"

"Ya, Sir."

"Bagus. Tetaplah di sini, jangan bergerak" Dia meninggalkan ruangan.

Aku berlutut, menunggu. Di mana dia pergi? Apa yang akan dia lakukan padaku? Waktu berjalan. Akutak tahu berapa lama dia membuatku seperti ini ...

beberapa menit, lima, sepuluh? Napasku menjadi dangkal, antisipasi mengganyangku dari dalam danluar.

Dan tiba-tiba dia kembali - dan sekaligus aku lebih tenang dan lebih terangsang pada saat yang sama.

Page 352: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Bisakah aku menjadi lebih terangsang? Aku bisa melihat kakinya. Dia ganti celana jinsnya. Ini lebihtua, robek, lembut, dan terlalu sering dicuci. Ya ampun. Jins ini seksi. Dia menutup pintu danmenggantung sesuatu di belakang.

"Gadis baik, Anastasia. Kau kelihatan cantik seperti itu. Bagus. Berdiri."

Aku berdiri, tapi wajahku tetap menunduk ke bawah.

"kau boleh memandangku."

604

Aku mengintip ke arahnya, dan dia menatapku dengan penuh perhatian, menilai, tapi matanya melunak.Dia melepas kemejanya. Ya ... aku ingin menyentuhnya. Kancing atas celana jinsnya sudah terbuka.

"Aku akan rantaimu sekarang, Anastasia. Ulurkan tangan kananmu."

Aku mengulurkan tanganku. Ia membalikkan telapak tanganku sehingga menghadap keatas, dan tahu-tahu, dia memukul telapak tanganku tepat di tengahnya dengan cambuk berkuda yang aku tak sadar adadi tangan kanannya. Ini terjadi sangat cepat mengejutkanku hingga nyaris tak terasa.

Bahkan lebih mencengangkan - itu tak menyakitkan.

Yah, tidak terlalu, hanya sedikit sengatan.

"Bagaimana rasanya?" Tanya dia.

Aku berkedip padanya, bingung.

"Jawab aku."

"Oke." Aku mengernyit.

"Jangan mengerutkan kening."

Aku berkedip dan mencoba untuk tenang. aku berhasil.

605

"apakah sakit?"

"Tidak"

"Ini tak akan terasa sakit. apakah kamu mengerti?"

"Ya." Suaraku tak pasti. Apakah ini benar-benar tak akan menyakitkan?

"Aku serius," katanya.

Page 353: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Astaga, napasku jadi begitu cepat. Apakah dia tahu apa yang kupikirkan? Dia menunjukkankucambuknya. Anyaman kulit berwarna coklat. Mataku tersentak bertemu dengan matanya, dan matanyamenyala dengan api dan sedikit geli.

"Kita bertujuan untuk menyenangkan, Miss Steele,"

bisiknya. "Ayo." Dia menggamit sikuku dan memposisikan aku di bawah kisi-kisi. Dia menggapai danmenarik turun beberapa belenggu dengan manset kulit hitam "Kisi-kisi ini dirancang sehinggabelenggu bergerak di sepanjang kisi-kisi."

Aku melihat ke atas. Gila - ini seperti peta kereta bawah tanah.

606

"Kita akan mulai di sini, tapi aku ingin bercinta denganmu secara berdiri. Jadi kita akan berakhir padadinding di atas sana" Dia menunjuk dengan cambuk berkudanya ke tempat kayu besar berbentuk X didinding.

"Angkat tangan ke atas kepala."

Aku segera menurut, merasa sepertinya aku keluar dari tubuhku - sebuah pengamatan awam dariperistiwa yang terungkap di sekitarku. Ini adalah di luar menarik, di luar erotis. Ini hal luar biasa yangpaling menarik dan menakutkan yang pernah aku lakukan. Aku mempercayakan diriku kepada seorangpria tampan yang, menurut pengakuannya sendiri, adalah lima puluh nuansa kacau. Aku menekangetaran singkat ketakutanku. Kate dan Elliot, mereka tahu aku di sini.

Dia berdiri sangat dekat saat ia mengikatkan borgol.

Aku menatap dadanya. Kedekatannya adalah memabukkan. Dia beraroma sabun mandi dan Christian,campuran memabukkan, dan menyeretku kembali ke dalam suasana saat ini. Aku ingin menjalankanhidung dan lidahku melalui segelintir bulu dadanya.

Aku bisa saja bersandar ke depan ...

Dia melangkah mundur dan menatap ke arahku, ekspresinya berkabut, cabul, duniawi, dan aku takberdaya, tanganku diikat, tapi hanya melihat wajah 607

indahnya, membaca hasrat dan kerinduannya padaku, aku bisa merasakan kelembaban di antara keduakakiku. Dia berjalan perlahan mengelilingiku.

"Kau terlihat sangat indah terikat kuat seperti ini, Miss Steele. Dan mulut cerdasmu, tenang untuk saatini. Aku suka itu."

Berdiri di depanku lagi, dia mengait jari-jarinya ke celana dalamku, dan dengan irama yang paling takterburu-buru, menarik turun ke bawah kakiku, menelanjangiku dengan sangat lambat, hingga iaakhirnya berlutut di depanku. Tak melepaskan pandangan dariku, dia mengepal celana dalamku ditangannya, mengangkat ke depan hidungnya, dan menghirup dalam-dalam. Ya ampun. Apa dia barusan

Page 354: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

melakukannya? Dia menyeringai nakal padaku dan menyelipkannya ke dalam saku celana jinsnya.

Bangkit dari lantai dengan malas, seperti kucing hutan, ia menempelkan ujung dari cambuk berkuda dipusarku, dengan santai mengitarinya - menggodaku.

Pada sentuhan kulit itu, aku gemetar dan terkesiap.

Dia berjalan berkeliling lagi, menyeret ujung cambuknya ditengah tubuhku. Pada putaran kedua, iatiba-tiba menjentikkan cambuknya, dan menghantamku di bawah pantatku ... tepat di kemaluanku. Akuberteriak kaget karena semua ujung sarafku berdiri dengan siaga. Aku menarik pengekangnya. Kejutanmengalir melaluiku, dan itu adalah perasaan paling manis, aneh, hedonistik.

608

"Tenang," bisiknya saat ia berjalan di sekitarku lagi, cambuk sedikit lebih tinggi pada pertengahantubuhku. Kali ini ketika dia menjentikkan lagi terhadapku di tempat yang sama, aku telahmengantisipasinya ... oh. Tubuhku mengejang pada gigitan manis yang menyengat.

Saat ia berjalan di sekitarku, dia menjentik lagi, kali ini memukul putingku, dan aku melemparkankepalaku ke belakang saat ujung sarafku bernyanyi.

Dia memukul yang satunya ... hukuman manis yang singkat dan cepat. Putingku mengeras danmemanjang dari serangan itu, dan aku mengerang keras, menarik manset kulitku.

"Apa tadi terasa nikmat?" Ia bernapas.

"Ya."

Dia memukulku lagi di pantat. cambuknya menyengat kali ini.

"Ya apa?"

"Ya, Sir," aku merintih.

Dia lalu berhenti ... tapi aku tak bisa lagi melihatnya.

Mataku terpejam saat aku mencoba untuk menyerap berbagai sensasi mengalir melalui tubuhku. Sangatperlahan, dia menghujani tubuhku dengan jilatan kecil dari cambuknya turun ke perutku, terus menujuke bawah. Aku tahu di mana ini akan menuju, dan 609

aku mencoba dan mempersiapkan jiwaku untuk itu -

tapi ketika mengenai klitorisku, aku berteriak keras.

"Oh ... kumohon!" Erangku.

"Tenang," perintahnya, dan dia memukulku lagi di pantatku.

Page 355: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku tak mengira akan jadi seperti ini ... aku tersesat.

Hilang di lautan sensasi. Dan tiba-tiba, dia menyeret cambuknya hingga ada di atas kemaluanku,rambut kemaluanku, sampai ke pintu masuk vaginaku.

"Lihat bagaimana basahnya kau karena ini, Anastasia. Buka mata dan mulutmu."

Aku menurut apa yang dia bilang, benar-benar tergoda. Dia mendorong ujung cambuk ke dalammulutku, seperti mimpiku. Ya ampun.

"Lihat bagaimana milikmu rasanya. Hisap. sedot dengan kuat, sayang."

Mulutku melingkari sekitar cambuknya ketika mataku terkunci padanya. Aku bisa merasakan kulit danasinnys gairahku. Matanya menyala. Dia berada di elemennya.

Dia menarik ujung cambuk dari mulutku, dan ia berdiri kedepan dan menarik serta menciumku dengankeras, lidahnya menyerang mulutku.

Membungkus lengannya di sekitarku, dia menarikku 610

terhadap dirinya. Dadanya menghancurkanku, dan aku sangat ingin menyentuh dirinya, tapi aku takbisa, tanganku, tak berguna di atas kepalaku.

"Oh, Anastasia, kau terasa sangat nikmat," dia bernafas. "Haruskah aku membuatmu keluar?"

"Tolonglah," Aku memohon.

cambuk menggigit pantatku. Aduh!

"Tolong, apa?"

"Tolong, Sir," aku merintih.

Dia tersenyum padaku, penuh kemenangan.

"Dengan ini?" Dia memegang cambuknya keatas sehingga aku dapat melihatnya.

"Ya, Sir."

"Apa kau yakin?" Dia tampak tegas padaku.

"Ya, kumohon, Sir."

"Tutup matamu."

Aku menutup ruangan keluar, dia keluar ... cambuk keluar. Dia mulai dengan gigitan kecil cambuknyaterhadap perutku sekali lagi. Bergerak turun, jilatan kecil lembut terhadap klitorisku, sekali, dua kali,tiga 611

Page 356: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

kali, lagi dan lagi, sampai akhirnya, begitulah - aku tak dapat menahannya lagi - dan aku klimaksdengan hebat, keras, mengendurkan tubuhku menjadi lemah.

Lengannya melingkari tubuhku ketika kakiku seakan berubah jadi jeli. Aku larut dalam pelukannya,kepalaku di dadanya, dan aku mendesis dan merintih ketika pengaruh dari orgasme melandaku. Diamengangkatku, dan tiba-tiba kita bergerak, lenganku masih terikat di atas kepalaku, dan aku bisamerasakan dingin kayu salib mengkilap di belakangku, dan dia melepaskan kancing celana jinsnya.Dia menempatkanku turun terhadap salib sebentar saat ia memasang kondom, dan kemudian tangannyamembelit di sekitar pahaku saat ia mengangkat tubuhku lagi.

"Angkat kakimu, sayang, belitkan pada pinggangku."

Aku merasa sangat lemah, tetapi aku lakukan seperti apa yang ia perintahkan sambil membelitkankakiku di sekitar pinggulnya dan memposisikan dirinya di bawahku. Dengan satu dorongan, dia adadalam diriku, dan aku menjerit lagi, mendengarkan erangannya yang teredam di telingaku. Lengankusedang beristirahat di pundaknya saat dia menyodok ke dalam diriku. Astaga, dalam sekali dengancara ini.

Ia menyodok lagi dan lagi, wajahnya di leherku, bernapas keras di tenggorokanku. Aku merasa dirikuterbangun lagi. Astaga tidak ... jangan lagi ... aku berpikir tubuhku tak akan tahan menerima goncanganini lagi. Tapi aku tak punya pilihan ... dan dengan keniscayaan bahwa itu terjadi lagi, aku 612

membiarkan lepas dan klimaks lagi, dan itu terasa manis, menyiksa dan intens.

Aku kehilangan semua kesadaran diri. Christian mengikuti dibelakangku, berteriak pembebasannyadengan gigi terkatup rapat dan memelukku keras dan dekat seperti yang pernah dilakukannya.

Dia menarik keluar dariku dengan cepat dan menempatkanku turun diatas salib, tubuhnyamendukungku. Melepas borgolku, ia membebaskan tanganku, dan kami berdua ambruk ke lantai. Diamenarikku ke pangkuannya, memelukku, dan aku bersandar kepalaku di dadanya. Jika aku punyakekuatan, aku akan menyentuhnya, tapi saat ini tak ada. Meski terlambat, aku sadar ia masihmengenakan celana jinsnya.

"Bagus, sayang," bisiknya. "apakah itu sakit?"

"Tidak," aku bernapas. Aku nyaris tak bisa membuka mata. Mengapa aku begitu lelah?

"apa kau kira seperti itu?" Bisiknya saat ia memelukku erat, jari-jarinya mendorong beberapa sulurrambut yang lolos dari wajahku.

"Ya."

"kau melihat sebagian besar rasa takutmu ada di kepalamu, Anastasia," ia berhenti. "Apa kau maumelakukannya lagi?"

613

Page 357: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku pikir sejenak saat awan kelelahan menyelimuti otakku ... Lagi?

"Ya." Suaraku begitu lembut.

Dia memelukku erat.

"Bagus. Begitu juga aku," gumamnya, lalu membungkuk dan dengan lembut mencium bagian ataskepalaku." Dan aku belum selesai denganmu sekarang."

Belum selesai denganku sekarang. Ya ampun. Tak ada cara yang bisa kulakukan lagi. Aku benar-benar kelelahan dan melawan keinginan yang besar untuk tidur. Aku bersandar di dadanya, matakuditutup, dan dia memelukku - lengan dan kakinya - dan aku merasa ... aman, dan oh begitu nyaman.Apakah dia akan membiarkanku tidur, barangkali untuk bermimpi? Mulutku tersenyum pada pemikirankonyol itu, dan memutar wajahku ke dada Christian, aku menghirup aroma yang unik danmengendusnya, tapi segera dia menegang ... oh sialan. Aku membuka mata dan melirik ke arahnya. Diamenatapku.

"Jangan," dia memperingatkan.

Aku memerah dan melihat kembali dadanya dalam kerinduan. Aku ingin menjalankan lidahku melaluirambut, menciumnya, dan untuk pertama kalinya, aku melihat ia memiliki beberapa bekas luka kecil614

acak yang samar disekitar dadanya. Cacar air?

campak? aku berpikir tanpa sadar.

"Berlututlah di dekat pintu," perintahnya saat ia duduk kembali, meletakkan tangannya di lututnya,efektif melepaskanku. tak lagi hangat, temperatur dari suaranya turun beberapa derajat.

Aku tersandung dengan kikuk pada posisi berdiri dan berlari cepat ke pintu dan berlutut seperti yangdiinstruksikannya. Aku gemetar dan sangat, sangat lelah, luar biasa bingung. Siapa sangka aku bisamenemukan kepuasan di ruangan seperti ini. Siapa yang bisa berpikir akan begitu melelahkan?Anggota tubuhku adalah nikmat berat, kenyang. Dewi batinku memasang tanda 'jangan mengganggu' diluar kamarnya.

Christian bergerak di tepi pandanganku. Mataku mulai terasa berat.

"Aku membosankanmu, Miss Steele?"

Aku melompat terbangun, dan Christian yang berdiri di depanku, kedua lengan disilangkan melotot kearahku. Oh sial, tertangkap tidur siang - ini tak akan jadi baik untukku. Matanya melembutkan saat akumenatapnya.

"Berdiri," perintahnya.

Aku bangkit dengan hati-hati. Ia menatapku, dan 615

Page 358: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

ujung bibirnya terangkat sedikit.

"Kau hancur, bukan?"

Aku mengangguk malu-malu, memerah.

"Stamina, Miss Steele." Dia menyimpitkan matanya padaku. "Aku belum kenyang atas dirimu.

Ulurkan tanganmu di depan seperti ketika kau berdoa."

Aku berkedip padanya. Berdoa! Berdoa bagimu untuk bersikap lunak padaku. Aku lakukan sepertiyang dikatakannya. Dia mengambil pengikat kabel dan mengikatkan di sekitar pergelangan tanganku,mengencangkan plastiknya. Ya ampun. Mataku terbang kearahnya.

"Kelihatannya kenal?", ia bertanya, tak bisa menyembunyikan senyumnya.

Astaga ... ikatan kabel plastik. Menyetok ulang di toko Clayton! Semuanya menjadi jelas. Akuternganga memandangnya saat lonjakan adrenalin menyegarkan tubuhku kembali. Oke - itu menggugahperhatianku -

aku sudah bangun sekarang.

"Aku punya gunting." Dia memegangnya agar aku bisa melihat. "Aku bisa memotong ikatannya dalamsekejap."

616

Aku mencoba menarik pergelangan tanganku terpisah, menguji ikatanku, dan seketika, plastiknyamenggigit kedalam dagingku - itu sakit, tapi jika aku melemaskan pergelangan tanganku itu baik-baiksaja

- ikatannya tak merobek ke dalam kulitku.

"Ayo." Dia mengambil tanganku dan membawaku ke ranjang bertiang empat. Aku perhatikan sekarangbahwa ada seprei merah gelap di atasnya dan sebuah belenggu di setiap sudutnya.

"Aku ingin banyak - lebih banyak, banyak lagi," ia membungkuk ke bawah dan berbisik di telingaku.

Dan detak jantungku mulai berdebar kencang lagi.

Oh.

"Tapi aku akan membuatnya cepat. Kau lelah.

Berpegangan pada tiang ranjang," katanya.

Aku mengerutkan kening. Jadi tidak di tempat tidur itu? Aku dapat sedikit meregangkan bagian

Page 359: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tanganku ketika aku berpegangan pada tiang kayu berhiaskan ukiran.

"Lebih rendah," perintahnya. "Bagus. Jangan sampai lepas. Jika kau melepaskannya, aku akanmemukul pantatmu. Mengerti?"

"Ya, Sir."

"Bagus."

617

Dia berdiri di belakangku dan menggenggam pinggulku, dan kemudian dengan cepat

mengangkatku mundur jadi aku membungkuk ke depan, memegang tiang ranjang.

"Jangan sampai lepas, Anastasia," ia memperingatkan. "Aku akan bercinta denganmu secara kerasdari belakang. Genggam tiangnya untuk mendukung berat badanmu. Mengerti?"

"Ya."

Dia memukulku di pantatku dengan tangannya. Ow ...

Ini menyengat.

"Ya, Sir," gumamku dengan cepat.

"Regangkan kakimu." Dia menempatkan kakinya di antara kakiku, dan memegang pinggulku, iamendorong kaki kananku ke samping.

"Bagus. Setelah ini, aku akan membiarkanmu tidur."

Tidur? Aku terengah-engah. Aku tak berpikir untuk tidur sekarang. Tangannya dengan lembutmembelai punggungku.

"kau memiliki kulit yang begitu indah, Anastasia,"

bernafas sambil membungkuk dan menciumku sepanjang tulang punggungku, ciumannya lembutseringan bulu. Pada saat yang sama, tangannya 618

bergerak ke depan tubuhku menangkup payudaraku, dan saat ia melakukannya, ia menjepit putingku diantara jari-jarinya dan menariknya dengan lembut.

Aku menahan eranganku saat aku merasa seluruh tubuhku merespon, bangkit hidup kembali baginya.

Dia dengan lembut menggigit dan mengisap di pinggangku, menarik-narik putingku, dan tangankumengencangkan di tiang indah berukir. Tangannya kemudian menjauh, dan aku sekarang mendengarsuara akrab robekan foil, dan ia menendang lepas celana jinsnya.

Page 360: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"kau memiliki pantat seksi menawan, Anastasia Steele. Apa yang ingin kulakukan untuk pantatmu?"

Tangannya dengan halus dan lembut ada di masing-masing pantatku, lalu jari-jarinya meluncur kebawah, dan dia menyelipkan dua jari di dalam diriku.

"Sangat basah. Kau tak pernah mengecewakan, Miss Steele," bisiknya, dan aku mendengar kekagumandalam suaranya. "Pegang erat-erat ... ini akan menjadi cepat, sayang."

Dia memegang pinggulku dan memposisikan dirinya sendiri, dan aku bersiap-siap untuk penyeranganitu.

Tapi dia meraih kepangku dekat ujungnya dan membelitkan disekitar pergelangan tangannya ketengkukku menahan kepalaku tetap di tempat.

Sangat perlahan dia masuk ke dalam diriku, menarik 619

rambutku pada saat yang sama ... oh rasanya sangat penuh. Dia menarik keluar dariku denganlambat, dan tangan satunya meraih pinggulku, memegang ketat, dan kemudian dia mengempas keras kedalam diriku, aku tersentak kedepan.

"Tahan, Anastasia!" Ia berteriak dengan gigi terkatup.

Aku berpegang lebih keras pada tiang dan mendorong kembali melawan dia saat ia melanjutkanpembantaian kejam itu, lagi dan lagi, jari-jarinya mencengkeram pinggulku. Lenganku sakit, kakikuterasa goyah, kulit kepalaku semakin sakit saat tangannya menarik-narik rambutku ... dan aku bisamerasakan sesuatu berkumpul dalam diriku. Oh tidak

... dan untuk pertama kalinya, aku takut pada orgasmeku ... jika aku keluar ...

aku akan roboh. Christian terus bergerak kasar terhadapku, di dalam diriku, napasnya keras,mengerang, merintih. Tubuhku merespon ...

bagaimana bisa? aku merasa dia mempercepat gerakannya. Tapi tiba-tiba, Christian berhenti,menyentak benar-benar sangat dalam.

"Ayo, Ana, berikan padaku," ia mengeluh, dan namaku di bibirnya mengirimku ke tepian saat seluruhtubuhku mengalami sensasi berputar dan pelepasan yang sangat manis, dan kemudian benar-benar dansama sekali tak ada artinya.

Ketika kesadaranku kembali, aku bersandar padanya.

620

Dia di lantai, dan aku berbaring di atas tubuhnya, punggungku ada ditubuh depannya, dan aku menataplangit-langit, post-coital, bercahaya, semua hancur.

Oh ...

Page 361: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

karabiner itu, aku berpikir tanpa sadar - aku lupa tentang itu. Christian mengendus telingaku.

"Angkatlah tanganmu," katanya lembut.

Lenganku terasa seperti terbuat dari timah, tapi aku menahannya. Dia menggunakan gunting danmenyelipkan satu mata gunting di bawah plastik.

"Aku menyatakan ini terbuka Ana," dia bernafas, dan memotong plastik.

Aku tertawa dan gosok pergelangan tanganku ketika terbebaskan. Aku merasa seringainya.

"Itu suara yang indah," katanya sendu. Dia duduk tiba-tiba, membawaku bersamanya sehingga akududuk lagi di pangkuannya.

"Itu salahku," katanya dan menggeserku agar dia dapat menggosok bahu dan lenganku.

Dengan lembut ia memijat menghidupkan kembali anggota tubuhku

Apa?

621

Aku melirik dia di belakangku, mencoba memahami apa yang dimaksudkannya.

"Kau tak tertawa lebih sering."

"Tertawaku tidaklah hebat," gumamku mengantuk.

"Oh, tapi ketika itu terjadi, Miss Steele, ini adalah keajaiban dan sukacita untuk dilihat."

"Sangat berbunga-bunga, Mr. Grey," gumamku, mencoba membuka mata.

Matanya melembutkan, dan dia tersenyum.

"Aku akan mengatakan kau benar-benar telah ditiduri dan membutuhkan istirahat."

"Itu tak berbunga-bunga sama sekali," aku menggerutu dengan main-main.

Dia menyeringai dan perlahan mengangkatku dari atas tubuhnya dan berdiri, benar-benar telanjang.

Aku ingin sejenak lebih terjaga untuk benar-benar memandanginya. Mengambil jins, ia memakainyakembali, komando.

"Tak ingin menakut-nakuti Taylor, atau Mrs. Jones dalam hal ini," gumamnya.

Hmm ... mereka harus tahu seberapa bajingan ganjilnya dia. Pikiran itu menyibukkanku.

622

Page 362: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia membungkuk untuk membantuku berdiri dan membawaku ke pintu, di bagian belakang pintutergantung jubah wafel abu-abu. Dia dengan sabar mengenakannya padaku seolah-olah aku adalahanak kecil. Aku tak punya kekuatan untuk mengangkat lenganku. Ketika aku sudah tertutup dan sopan,dia membungkuk dan menciumku dengan lembut, bibirnya terangkat membentuk senyuman.

"Ranjang," katanya.

Oh ... tidak ...

"Untuk tidur," tambahnya menenangkan ketika ia melihat ekspresiku.

Tiba-tiba, dia mengangkatku dan membawaku meringkuk di dadanya ke ruangan sepanjang koridor dimana sebelumnya hari ini Dr. Greene memeriksaku. Kepalaku jatuh di dadanya.

Aku kelelahan. Aku tak ingat pernah jadi selelah ini.

Menarik selimutnya, ia meletakkanku, dan bahkan lebih mengejutkan, naik di sampingku danmemelukku dengan erat.

"Tidurlah sekarang, gadis cantik," bisiknya, dan dia mencium rambutku.

Dan sebelum aku dapat membuat komentar jenaka, aku tertidur.

623

624

Bibir yang lembut menyentuh pelipisku, meninggalkan ciuman lembut manis yang

membangunkanku, dan bagian dari diriku ingin berbalik dan merespon, tapi aku ingin tetap tidur.

Aku mengerang dan bersembunyi ke bantalku.

"Anastasia, bangun." Suara Christian yang lembut, membujuk.

"Tidak," keluhku.

"Kita harus berangkat dalam waktu setengah jam untuk makan malam di rumah orangtuaku." Katanyageli.

Aku membuka mata dengan enggan. Di luar telah senja. Christian sambil membungkuk, menatapkuserius.

"Ayo tukang tidur. Bangunlah" Ia membungkuk dan menciumku lagi.

"Aku membawakanmu minum. Aku akan ada di bawah. Jangan kembali tidur, atau kau akan dapatmasalah," ia mengancam, tapi nadanya ringan. Dia menciumku sebentar dan keluar, meninggalkanku

Page 363: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

yang masih mengantuk di ruang yang sejuk dan dingin.

Aku segar tapi tiba-tiba gugup. Ya ampun, aku akan bertemu orangtuanya! Dia belum lamamencambukku dengan berkuda dan mengikatku dengan

625

menggunakan pengikat kabel yang aku jual padanya, demi Tuhan - dan sekarang aku akan bertemuorang tuanya. Ini juga akan menjadi pertama kalinya buat Kate bertemu mereka - setidaknya dia akanberada di sana untuk memberi dukungan. Aku memutar bahuku. Rasanya kaku. Tuntutannya untukpelatih kebugaran pribadi tidak tampak begitu aneh lagi sekarang, pada kenyataannya, wajib jika akuberharap untuk mengimbangi dirinya.

Aku keluar perlahan dari tempat tidur dan melihat bahwa gaunku tergantung di luar lemari pakaiandan braku ada di kursi. Mana celana dalamku? aku cek di bawah kursi. Tak ada. Lalu aku ingat - diamenjejalkannya masuk di saku celana jinsnya. Aku memerah mengingatnya, setelah ia, aku bahkan takberani untuk memikirkannya, dia begitu - barbar.

Aku mengerutkan kening. Kenapa dia tidak mengembalikan celana dalamku?

Aku diam-diam masuk ke kamar mandi, bingung karena tidak adanya pakaian dalamku. Sementarapengeringan diri setelah mandi yang nyaman tapi terlalu singkat, aku menyadari dia melakukan inidengan sengaja. Dia ingin aku membuatku malu dan meminta celana dalamku kembali, dan ia akanmengatakan ya atau tidak. Dewi batinku menyeringai padaku. Yah ... dua orang bisa memainkangame tertentu. Mengambil keputusan disana dan kemudian tak menanyakan tentang hal itu dan takmemberinya kepuasan pada hal itu, aku akan pergi bertemu orangtuanya tanpa celana dalam.Anastasia Steele!

626

Bawah sadarku menegurku, tapi aku tak mau mendengarkan dia - aku hampir memeluk diriku sendiridengan gembira karena aku tahu ini akan membuat Christian gila.

Kembali di kamar tidur, aku mengenakan bra-ku, memakai gaun dan sepatuku. Aku melepas kepangrambutku dan buru-buru menyisir rambutku, aku kemudian melirik minuman yang ia tinggalkan.

Warnanya pink pucat. Apa ini? Cranberry dan air mineral. Hmm ... rasanya lezat dan memuaskan rasahausku.

Bergegas kembali ke kamar mandi, aku memeriksa diriku di cermin: mata cerah, pipi sedikitmemerah, terlihat sedikit puas karena rencana celana dalamku, dan aku menuju lantai bawah. Limabelas menit.

Lumayan juga, Ana.

Christian berdiri di dekat jendela panorama, mengenakan celana flanel abu-abu yang aku sukai,celana yang menggantung dengan cara luar biasa seksi di pinggulnya, dan tentu saja, kemeja linen

Page 364: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

putih. Tidakkah dia punya warna lain? Frank Sinatra bernyanyi pelan melalui pengeras suarasurround.

Christian berbalik dan tersenyum saat aku masuk.

Dia menatapku penuh harap.

"Hai," kataku lembut, dan senyum seperti sphinx-ku membalas senyumannya.

627

"Hai," katanya. "Bagaimana perasaanmu?" Matanya menyala penuh rasa geli.

"Bagus, terima kasih. kau?"

"Aku merasa luar biasa baik, Miss Steele."

Dia sepertinya begitu menunggu aku mengatakan sesuatu.

"Frank. Aku tak pernah mengira kau penggemar Sinatra."

Dia mengangkat alisnya padaku, tatapannya spekulatif.

"Selera Elektik, Miss Steele," bisiknya, dan dia melangkah ke arahku seperti macan kumbang sampaidia berdiri di depanku, tatapannya begitu kuat membuat napasku tersengal-sengal.

Frank mulai bersenandung ... lagu lama, salah satu favorit Ray. 'Witchcraft.' Perlahan jari Christianmenyusuri pipiku dan aku merasakan itu semuanya turun kebawah sana.

"Dansalah denganku," bisiknya, suaranya serak.

Mengeluarkan remote dari sakunya, dia menambah volume dan tangannya menggenggamku, sorot mataabu-abunya yang penuh dengan janji dan kerinduan 628

yang membujuk. Dia benar-benar mempesona, dan aku tersihir. Aku menempatkan tanganku padanya.

Dia menyeringai menggoda menatap ke arahku dan menarikku ke dalam pelukannya, tangannyamelingkar di pinggangku, dan dia mulai berayun.

Aku meletakkan tanganku yang bebas di bahunya dan tersenyum ke arahnya, terperangkap dengansuasana hatinya yang langsung menulariku, menyenangkan.

Dan dia mulai bergerak. Tak menyangka dia bisa berdansa. Kami berputar-putar, dari dekat jendelake dapur dan kembali lagi, berputar dan berbalik mengikuti irama musiknya. Dan dia membuatnyabegitu mudah untuk aku ikuti.

Kami berdansa mengitari meja makan, menghampiri piano, dan maju mundur di depan dinding kaca,

Page 365: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

lampu kota Seattle diluar terlihat berkelip, seperti lukisan dinding yang gelap dan menyihir tariankami, dan aku tak bisa menahan tawa riangku. Dia menyeringai ke arahku saat lagunya akan selesai.

"Tak ada penyihir yang lebih menyenangkan daripada kamu," bisiknya, kemudian menciumku denganmanis. "Nah, itu bisa memberikan beberapa warna pada pipimu, Miss Steele. Terima kasih atasdansanya. Bisakah kita pergi dan bertemu dengan orang tuaku?"

"Terima kasih kembali, dan ya, aku sudah tak sabar untuk bertemu mereka," jawabku terengah-engah.

629

"Apa kau sudah memiliki semua yang kau butuhkan?"

"Oh, ya," aku menjawab dengan manis.

"Apa kau yakin?"

Aku mengangguk dengan santai sebisa mungkin di bawah pengawasan intensnya, mengamati dengangeli. Wajahnya berubah menjadi seringai lebar, dan dia menggeleng kepala.

"Baik. Jika memang itu caramu ingin bermain, Miss Steele."

Dia meraih tanganku, mengambil jaketnya yang tergantung di salah satu kursi di bar, dan membawakumelewati serambi menuju lift. Oh, berbagai bentuk wajah Christian Grey. Apa bisa aku memahamipria yang penuh gairah ini?

Aku mengintip ke arahnya saat di dalam lift. Dia menikmati lelucon pribadinya, ada sisa senyummenggoda di mulutnya yang indah. Aku jadi takut bahwa aku mungkin harus membayar dengan mahal.

Apa yang kupikirkan? Aku akan bertemu dengan orang tuanya, dan aku tak mengenakan pakaiandalam. Bawah sadarku bukannya membantu malahan mengatakan dengan ekspresi ‘Kubilang jugaapa’.

Sepertinya di apartemennya tadi relatif aman, sebuah ide yang menyenangkan dan menggoda. Saat ini,aku nyaris keluar tanpa celana dalam! Dia mengintip ke arahku, dan disana, menghidupkan sesuatudiantara 630

kami. Penampilan geli menghilang, ekspresi wajahnya berubah menjadi berawan, matanya gelap ...oh.

Pintu lift membuka di lantai dasar. Christian menggelengkan kepalanya sedikit seolah-olah untukmengosongkan pikirannya dan mengisyaratkan untukku keluar sebelum dia dengan cara yang sangatsopan.

Dengan siapa dia bercanda? Dia bukan pria terhormat. Dia mengambil celana dalamku.

Taylor ada dibalik kemudi Audi yang sangat besar.

Page 366: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian membuka pintu belakang untukku, dan aku berusaha masuk dengan anggun, mengingatkeadaanku tak memakai pakaian dalam .Aku bersyukur bahwa gaun plum Kate begitu menempel danmenggantung ke atas lutut.

Kami melaju kearah I-5, kita berdua sama-sama diam, tak diragukan lagi karena adanya Taylor didepan. Suasana hati Christian hampir nyata dan tampaknya berubah, humornya perlahan menghilangsaat berangkat. Dia merenung, menatap keluar jendela, dan aku bisa merasakan dia menjauh dariku.

Apa yang dipikirkannya? Aku tak bisa memintanya.

Apa yang bisa aku katakan di depan Taylor?

"Dari mana kau belajar berdansa?" Tanyaku ragu-ragu. Dia kembali menatapku, matanya terbaca dibawah cahaya yang putus-putus dari lampu jalan yang lewat.

631

"Apa kau benar-benar ingin tahu?" Dia menjawab lirih.

Hatiku merosot, dan sekarang aku tak ingin tahu karena aku sudah bisa menebak.

"Ya," bisikku enggan.

"Mrs. Robinson suka berdansa."

Oh, kecurigaan terburukku terkonfirmasi. Dia sudah mengajarinya dengan baik, dan pikiran itumembuatku tertekan – tak ada apapun yang bisa aku ajarkan padanya. Aku tak punya keahlian khusus.

"Dia pasti guru yang bagus."

"Ya," katanya lembut.

Kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk. Apa dia adalah seseorang yang terbaik baginya? Sebelum diamenjadi begitu tertutup? Atau apa dia yang membawanya keluar dari dirinya sendiri? Dia sangatmenyenangkan, suka bercanda. Aku tersenyum tanpa sadar mengingat aku berada dalam pelukannyasaat dia memutar tubuhku di ruang tamu, dan tak diduga dia menyembunyikan celana dalamku, di suatutempat.

Kemudian disana ada Red Room of Pain. Tanpa sadar aku menggosok pergelangan tanganku - stripplastik 632

yang tipis akan cocok untuk seorang gadis. Dia mengajarkan semuanya atau merusaknya, tergantungdari sudut pandang seseorang. Atau mungkin dia menemukan jalannya disana terlepas dari Mrs R.

Aku sadar, pada saat ini, bahwa aku membencinya.

Aku berharap bahwa aku tak pernah bertemu dengannya karena aku tak akan bertanggung jawab atas

Page 367: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tindakanku jika aku bertindak bodoh. Aku tak ingat pernah merasakan kemarahan yang meledak padasiapa pun, khususnya pada seseorang yang belum pernah kutemui. Menatap kosong ke luar jendela,aku berusaha mengobati kemarahan yang tak masuk akal dan kecemburuanku.

Pikiranku melintas kembali ke sore hari. Mengingat apa yang bisa aku pahami dari keinginannya, akupikir dia sudah bertindak lembut denganku. Apa aku mau melakukannya lagi? Aku bahkan tak bisaberpura-pura memberi argumen terhadap hal itu.

Tentu saja aku mau, jika dia bertanya padaku -

selama dia tak menyakitiku dan jika itu satu-satunya cara untuk bisa bersama dengannya.

Itulah garis bawahnya. Aku ingin bersama dia. Dewi batinku mendesah lega. Aku sampai padakesimpulan bahwa dia jarang menggunakan otaknya untuk berpikir, tapi bagian penting dari anatomi,yang lain pada saat ini, adalah bagian yang agak terbuka.

"Jangan," bisiknya.

633

Aku mengerutkan kening dan berbalik untuk menatapnya.

"Jangan apa?" Aku tidak menyentuh pikirannya.

"Memikir sesuatu yang berlebihan, Anastasia."

Mengulurkan tangan, dia menggenggam tanganku, menarik ke bibirnya, dan mencium buku-buku jarikudengan lembut. "Aku mempunyai sore yang indah.

Terima kasih."

Dan dia kembali denganku lagi. Aku berkedip ke arahnya dan tersenyum malu-malu. Dia begitumembingungkan. Aku ingin mengajukan pertanyaan yang menggangguku.

"Mengapa kau mengikatku dengan pengikat kabel?"

Dia nyengir.

"Itu cepat, mudah, dan merupakan pengalaman yang berbeda yang pernah kau rasakan. Aku tahu ituagak brutal, dan aku menyukai itu sebagai alat untuk mengikat." Dia tersenyum lembut padaku.

"Sangat efektif menjagamu untuk tak bergerak."

Mukaku memerah dan melirik Taylor dengan gugup, yang tanpa ekspresi, pandangan tetap di jalan.Apa yang harus aku katakan tentang hal itu? Christian mengangkat bahu tanpa rasa bersalah.

634

Page 368: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Semua itu bagian dari duniaku, Anastasia." Dia meremas tanganku dan melepaskan, menatap keluarjendela lagi.

Memang dunianya, dan aku ingin menjadi bagian dari dunianya, tapi menuruti syarat-sayaratnya? Akutak tahu. Dia belum membahas perjanjian sialan itu.

Batinku merenung tak melakukan apa-apa untuk menghiburku. Aku menatap ke luar jendela danpemandangannya telah berubah. Kami melintasi salah satu jembatan, dikelilingi oleh kegelapan yangkelam. Malam yang suram menggambarkan suasana hatiku yang sedang introspeksi, menutup,menyesakkan.

Aku melirik sebentar pada Christian, dan dia menatapku.

"Apa yang ada didalam pikiranmu?" Tanyanya.

Aku menghela napas dan mengerutkan dahi.

"Seburuk itukah?"

"Kalau saja aku tahu apa yang kau pikirkan."

Dia menyeringai ke arahku.

"Sama, sayang," katanya pelan saat Taylor mempercepat kendaraan menembus malam menujuBellevue.

635

Sebelum jam delapan Audi sudah memasuki halaman sebuah mansion bergaya kolonial.

Sangat mempesona, bahkan ada mawar yang mengelilingi pintu. Seperti Lukisan di buku yangsempurna.

"Apa kau siap untuk ini?" Tanya Christian saat Taylor berhenti di depan pintu depan yangmengesankan.

Aku mengangguk, dan dia menggenggam tanganku yang lain meremas meyakinkan.

"Pertama kali untukku juga," bisiknya, lalu tersenyum jail. "Taruhan saat ini kau ingin mengenakanpakaian dalammu," dia menggoda.

Mukaku memerah. Aku sudah lupa celana dalamku yang hilang. Untungnya, Taylor sudah keluar darimobil dan membuka pintu untukku sehingga dia tak bisa mendengar komunikasi kami. Aku cemberutpada Christian yang menyeringai lebar saat aku berbalik dan keluar dari mobil.

Dr. Grace Trevelyan-Grey ada di ambang pintu menunggu kami. Dia tampak sangat anggun dengangaun sutra biru pucat; di belakangnya aku menduga itu adalah Mr. Grey, tinggi, pirang, dan tampan.

Page 369: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Anastasia, kau sudah bertemu dengan ibuku, Grace.

Ini ayahku, Carrick."

636

"Mr. Grey, menyenangkan sekali bertemu denganmu."

Aku tersenyum dan menjabat tangannya.

"Aku juga senang bertemu denganmu, Anastasia."

"Tolong panggil saja aku, Ana."

Mata birunya yang halus dan lembut.

"Ana, sangat menyenangkan bertemu denganmu lagi."

Grace melingkarkan lengannya dengan pelukan hangat. "Masuklah, Sayang."

"Apa dia sudah disini?" Aku mendengar suara jeritan dari dalam rumah. Aku melirik gugup padaChristian.

"Itu Mia, adikku," katanya sepertinya agak gusar, tapi tidak.

Seperti ada rasa sayang yang terpendam dalam ucapannya, suaranya bertambah lembut dan matanyaberkerut saat dia menyebutkan namanya. Christian jelas memuja dirinya. Ini adalah sebuahpengungkapan.

Dan dia datang dari dalam, rambutnya hitam berkilau, tinggi, dan montok. Dia seumuran denganku.

"Anastasia! Aku sudah mendengar banyak tentangmu." Dia memelukku keras.

637

Ya ampun. Aku tak bisa untuk tidak tersenyum melihat antusiasmenya yang menggebu.

"Ana saja," bisikku saat dia menyeretku ke ruang depan yang luas. Semua lantainya terbuat dari kayuberwarna gelap dan tangga dilapisi karpet antik menuju lantai lantai dua.

"Dia belum pernah mengajak gadis kerumah sebelumnya," kata Mia, matanya gelap bersinar penuhkegembiraan.

Aku melihat sekilas Christian memutar matanya, dan aku mengangkat sebelah alis padanya. Diamenyempit matanya ke arahku.

"Mia, tenanglah," Grace menegurnya dengan lembut.

Page 370: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Halo, Sayang," katanya sambil mencium kedua pipi Christian. Dia tersenyum ke arahnya denganhangat, kemudian bersalaman dengan ayahnya.

Kami semua masuk ke ruang tamu. Mia belum melepaskan tanganku. Ruangan ini luas, dengan fasilitaslengkap bernuansa warna krem, cokelat, dan biru muda, nyaman, berselera tinggi, dan sangat bergaya.Kate dan Elliot saling berpelukan di sofa, memegang gelas sampanye. Kate langsung berdirimemelukku, dan Mia akhirnya melepaskan tanganku.

"Hai, Ana!" Dia tampak berseri-seri. "Christian." Dia mengangguk singkat padanya.

638

"Kate." Dia juga bersikap sama formalnya.

Aku mengerutkan kening di antara mereka. Elliot juga langsung memelukku dengan hangat. Ada apaini, pekan memeluk Ana? Pertunjukan kasih sayang yang memukau - Aku hanya tak terbiasa. Christianberdiri di sisiku, melingkarkan lengannya di pinggangku, dia membentangkan jemarinya danmenarikku mendekat. Semua orang menatap kami.

Ini membuatku sangat gugup.

"Minum?" Sepertinya Mr. Grey berusaha mengembalikan rasa terkejutnya. "Prosecco?"

"Boleh," Christian dan aku berkata secara bersamaan.

Oh ... ini sangat aneh. Mia mengatupkan tangannya.

"Kalian bahkan mengatakan hal yang sama. Aku yang akan mengambilkan buat mereka." Dia segeraberlari keluar ruangan.

Mukaku bertambah merah, dan melihat Kate duduk dengan Elliot, tiba-tiba aku berpikir bahwa alasansatu-satunya Christian mengajakku karena Kate ada di sini. Elliot mungkin merasa senang mengajakKate untuk bertemu orang tuanya. Sedangkan Christian merasa terjebak - tahu bahwa aku akan

mengetahuinya lewat Kate. Aku mengerutkan kening memikirkan hal itu. Dia terpaksa mengundangku.

Kenyataan itu membuatku merasa suram dan tertekan. Bawah sadarku mengangguk dengan 639

bijaksana, menunjukkan tatapan kamu akhirnya berhasil mengetahuinya tolol.

"Makan malam hampir siap," kata Grace saat mengikuti Mia keluar dari ruang tamu.

Christian mengerutkan kening saat dia menatap ke arahku.

"Duduk," dia memerintah sambil menunjuk sofa mewah, dan aku mengikuti apa yang dikatakannya,dengan hati-hati menyilangkan kakiku. Dia duduk di sampingku tapi tak menyentuhku.

Page 371: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kami baru saja membicarakan tentang liburan, Ana,"

kata Mr. Grey ramah. "Elliot sudah memutuskan untuk ikut dengan Kate dan keluarganya ke Barbadosselama seminggu."

Aku melirik Kate, dan dia menyeringai, matanya cerah dan melebar. Dia senang. Katherine Kavanagh,memperlihatkan sedikit martabatnya!

"Apa kau juga akan mengambil liburan setelah menyelesaikan pendidikan sarjanamu?" Tanya Mr.

Grey.

"Aku berpikir akan pergi ke Georgia selama beberapa hari," jawabku.

Christian tercengang padaku, berkedip beberapa kali, ekspresinya tak terbaca. Oh sial. Aku belum640

menceritakan ini padanya.

"Georgia?" Bisiknya.

"Ibuku tinggal di sana, dan sudah lama aku belum melihatnya."

"Rencanamu pergi, kapan?" Suaranya pelan.

"Besok malam."

Mia melenggang kembali ke ruang tamu dan memberi kami gelas sampanye yang diisi denganProsecco warna merah muda.

"Untuk kesehatan kalian!" Mr. Gray mengangkat gelasnya. Kata-kata yang pantas dari suami seorangdokter, membuatku tersenyum.

"Untuk berapa lama?" Tanya Christian, nada suaranya pura-pura lembut.

Ya ampun ... dia benar-benar marah.

641

Aku belum tahu. Tergantung bagaimana hasil wawancaraku besok."

Dia mengatupkan rahangnya, dan Kate melihat dan wajahnya sangat mengganggu. Dia tersenyum manisdibuat-buat.

"Ana berhak untuk liburan," katanya tajam tertuju pada Christian. Mengapa dia begitu memusuhinya?

Apa masalahnya?

Page 372: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kau punya panggilan wawancara?" Tanya Mr. Grey.

"Ya, untuk magang di dua penerbit, besok."

"Aku berharap yang terbaik untuk

keberuntunganmu."

"Makan malam sudah siap di atas meja," Grace mengumumkan.

Kami semua berdiri. Kate dan Elliot mengikuti Mr.

Grey dan Mia keluar dari ruangan. Aku bersiap mengikuti, tapi Christian mencengkeram sikuku,membuatku henti.

"Kapan kau bilang bahwa kau akan pergi?" Tanyanya mendesak. Nada suaranya lembut, tapi diamenutupi kemarahannya.

"Aku bukan meninggalkanmu, aku akan menemui ibuku, dan aku hanya berpikir tentang hal itu."

642

"Bagaimana dengan perjanjian kita?"

"Kita belum memiliki suatu perjanjian."

Dia menyempit matanya, kemudian dia seperti diingatkan sendiri. Melepaskan tanganku, diamemegangl sikuku dan membawaku keluar dari ruang tamu.

"Pembicaraan ini belum berakhir," bisiknya mengancam saat kita memasuki ruang makan.

Oh, ampun. Jangan sampai membuat celana dalammu tertukar ... dan kembalikan punyaku. Akumemelototi dia.

Ruang makannya mengingatkanku pada saat makan malam pribadi kami di Heathman. Sebuah lampukristal tergantung di atas meja kayu yang besar warna gelap dan ada hiasan ukiran cermin yang besardi dinding. Meja ditutupi taplak linen putih, rangkaian bunga peony warna merah muda diletakkanditengah meja. Sangat menakjubkan.

Kami mengambil tempat duduk yang disediakan buat kami. Mr. Grey di ujung meja, sementara akududuk di sebelah kanannya, dan Christian duduk di sampingku. Mr. Gray meraih botol dan membukaanggur merah dan menawarkan untuk Kate. Mia mengambil tempat duduknya di samping Christian,dan meraih tangannya, meremas erat-erat. Christian 643

tersenyum hangat padanya.

"Di mana kau bertemu dengan Ana?" Tanya Mia padanya.

Page 373: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Dia mewawancaraiku untuk majalah mahasiswa WSU."

"Dan Kate yang meng-edit," aku menambahkan, berharap bisa mengalihkan pembicaraan tentangdiriku.

Mia beralih pada Kate, duduk berlawanan bersebelahan dengan Elliot, dan mereka mulai berbicaratentang majalah mahasiswa.

"Anggur, Ana?" Tanya Mr. Grey.

"Silakan." Aku tersenyum padanya. Mr. Grey berdiri untuk mengisi gelas yang kosong.

Aku mengintip ke arah Christian, dan dia menoleh padaku, kepalanya miring ke satu sisi.

"Apa?" Tanya dia.

"Tolong jangan marah padaku," bisikku.

"Aku tak marah padamu."

Aku menatapnya. Dia mendesah.

644

"Ya, aku marah padamu." Dia menutup matanya sebentar.

"Apakah marah hingga ‘Telapak tangan berkedut’?"

Kataku gugup.

"Kalian bisik-bisik tentang apa?" Kate menyela.

Mukaku memerah, dan Christian melotot padanya mengisyaratkan jangan ikut campur urusan kamiKavanagh, bahkan Kate pun keder di bawah tatapannya.

"Hanya tentang perjalananku ke Georgia," kataku dengan manis, berharap untuk meredakanpermusuhan diantara mereka berdua.

Kate tersenyum, bersinar jahat di matanya.

"Bagaimana José saat kau pergi ke bar dengan dia pada hari Jumat?"

Sialan, Kate. Aku melebarkan mata padanya. Apa yang dia lakukan? Dia membalas denganmelebarkan matanya ke arahku, dan aku menyadari dia berusaha membuat cemburu Christian. Betapasedikit yang dia tahu. Aku pikir aku bisa lolos dengan masalah ini.

"Dia baik-baik saja," bisikku.

Page 374: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian membungkuk.

645

"Telapak tangan berkedut marah," bisiknya.

"Terutama sekarang." Nada suaranya tenang dan mematikan.

Oh tidak. Aku menggeliat.

Grace muncul kembali membawa dua piring, diikuti dengan seorang wanita muda cantik dengankuncir pirang, berpakaian rapi berwarna biru pucat, membawa nampan berisi piring. Matanyalangsung menemukan Christian di ruangan ini. Mukanya memerah dan menatap ke arahnya dibawahkedipan bulu matanya yang panjang bermaskara.

Ya ampun!

Di luar ruang makan suara telepon rumah berbunyi.

"Permisi," Mr. Gray berdiri lagi dan keluar.

"Terima kasih, Gretchen," kata Grace lembut, mengerutkan kening saat Mr. Grey keluar.

"Tinggalkan saja nampan di atas lemari." Gretchen mengangguk, dengan sembunyi-sembunyi meliriksekilas pada Christian, lalu dia keluar.

Jadi keluarga Grey memiliki pegawai, dan pegawai itu mengincar calon Dominanku. Bisakah malamini jadi lebih buruk lagi? Aku cemberut menatap tanganku di atas pangkuanku.

646

Mr. Grey kembali.

"Telepon untukmu, Sayang. Dari rumah sakit," Dia berkata pada Grace.

"Silakan dimulai saja." Grace tersenyum saat dia memberiku piring dan keluar ruangan.

Baunya enak - Chorizo dan kerang dengan paprika merah dan bawang di panggang, ditaburi denganpeterseli berdaun pipih. Dan meskipun kenyataannya perutku bergolak dari ancaman terselubungChristian, lirikan diam-diam dari Nona kuncir yang manis, dan kehilangan pakaian dalamku, akumerasa kelaparan. Mukaku memerah saat aku menyadari kegiatan fisik sore ini meningkatkan nafsumakanku.

Beberapa saat kemudian Grace kembali, alisnya berkerut. Mr Grey memiringkan kepalanya ke satusisi ... seperti Christian.

"Semuanya Oke?"

Page 375: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kasus campak lagi," keluh Grace.

"Oh tidak."

"Ya, anak-anak. Kasus keempat bulan ini. Jika saja orang-orang mau memberi vaksinasi anak-anakmereka."

Dia menggeleng sedih, dan kemudian tersenyum.

647

"Aku sangat senang anak-anak kita tak pernah mengalami itu. Mereka tak pernah mengalami sakit apa-apa yang lebih buruk dari pada cacar air, syukurlah. Yang terburuk Elliot," katanya sambil duduk,tersenyum sabar pada anaknya. Elliot mengernyit saat mengunyah dan menggeliat tak nyaman."Christian dan Mia beruntung. Mereka hanya sakit ringan, hanya sebuah tempat berbagi diantaramereka."

Mia tertawa geli, dan Christian memutar matanya.

"Jadi, apa kau sudah menonton permainan Mariners, Yah?" Elliot jelas ingin mengalihkanpercakapan.

Hidangan pembukanya sangat lezat, dan aku berkonsentrasi pada makanan sementara Elliot, Mr.

Grey, dan Christian bicara tentang bisbol. Christian tampaknya santai dan tenang berbicara dengankeluarganya. Otakku bekerja keras. Sialan Kate, permainan apa yang dia mainkan? Apa dia akanmenghukumku? Aku gemetar memikirkan itu. Aku belum menandatangani kontrak. Mungkin aku tidakakan. Mungkin aku akan tinggal di Georgia di mana dia tak bisa menghubungiku.

"Bagaimana dengan kepindahanmu ke apartemen yang baru, sayang?" Tanya Grace sopan.

Aku bersyukur atas pertanyaannya, mengalihkan perhatianku dari pikiran sumbangku, dan akumenceritakan tentang kepindahan kami.

648

Saat kita sudah selesai dengan hidangan pembuka kami, Gretchen muncul, dan bukan untuk pertamakalinya, aku berharap bisa meletakkan tanganku yang bebas ke Christian hanya untuk membiarkan diatahu - dia mungkin lima puluh nuansa kacau, tapi dia milikku. Dia melanjutkan dengan membersihkanmeja, menurutku cara membersihkannya agak terlalu dekat dengan Christian. Untungnya, Christianseperti tak menyadari, tapi dewi batinku membara dan bukan dengan cara yang baik.

Kate dan Mia bersemangat membahas tentang Paris.

"Apa kau pernah ke Paris, Ana?" Mia bertanya polos, mengalihkan perhatian rasa cemburuku.

"Belum, tapi aku ingin sekali pergi kesana." Aku tahu aku satu-satunya di meja ini yang tak pernah

Page 376: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

meninggalkan daratan Amerika Serikat.

"Kami berbulan madu di Paris." Grace tersenyum pada Mr. Grey yang menyeringai ke arahnya.

Hampir memalukan untuk menyaksikan mereka.

Mereka jelas terlihat benar-benar saling mencintai, dan sesaat aku ingin tahu rasanya menjadi dewasadengan kedua orang tua yang baik ada di sana.

"Kota yang indah," Mia setuju. "Terlepas dari penduduk kota Paris. Christian, kau harus mengajakAna ke Paris," Mia menyatakan dengan tegas.

649

"Aku pikir Anastasia lebih suka London," kata Christian pelan.

Oh ... dia mengingatnya. Dia menempatkan tangannya di lututku - jarinya mengelus bergerak keataspahaku. Seluruh tubuhku mengencang dan merespon. Tidak ... jangan di sini, jangan sekarang.

Mukaku memerah dan bergeser, mencoba menarik diri darinya. Tangannya mencengkeram di ataspahaku, menenangkanku. Aku meraih anggur, dalam keadaan putus asa.

Nona kuncir Eropa kembali, melirik malu-malu dan pinggulnya berayun, dengan membawa hidanganutama kami, Aku pikir Beef Wellington. Untungnya, dia memberikan piring kami kemudian

meletakkannya, meskipun dia berdiri disebelah Christian. Christian tampak bingung saat akumengawasinya menutup pintu ruang makan.

"Jadi apa yang salah dengan penghuni Paris?" Elliot bertanya pada adiknya. "Bukankah merekamelakukan berbagai cara untuk mempesonamu?"

"Ugh, tidak mereka tak bisa. Dan Monsieur Floubert, seorang monster dimana aku bekerja padanya,dia adalah seorang tiran yang sangat mendominasi."

Aku tersedak anggurku.

"Anastasia, apa kau baik-baik saja?" Tanya Christian 650

sopan, tangannya diangkat dari pahaku.

Humor terdengar kembali dalam nada suaranya. Oh syukurlah. Ketika Aku mengangguk, dia menepukpunggungku dengan lembut, dan tangannya berhenti saat dia tahu aku sudah pulih.

Daging sapi yang lezat dan disajikan dengan kentang manis panggang, wortel, lobak, dan kacang hijau.

Bahkan terasa lebih enak selama menghabiskan sisa makanan sejak Christian berhasilmempertahankan humornya. Aku menduga bahwa itu karena aku makan dengan perasaan senang.

Page 377: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Percakapan mengalir dengan bebas di antara keluarga Grey, hangat dan peduli, lembut menggoda satusama lain.

Selama makanan penutup kami lemon syllabub, Mia menghibur kita dengan menceritakan keindahankota Paris, tanpa sadar menggunakan bahasa Prancis yang fasih. Kami semua bengong menatapnya,dan dia membalas menatap kami dengan bingung, sampai Christian memberitahunya dengan sama-sama memakai bahasa Perancis yang fasih apa yang dia dilakukan, dimana dia menyadari dan tertawageli.

Tawanya sangat menular dan tak lama kemudian kami semua larut dalam kegembiraannya.

Elliot menceritakan tentang proyek gedung terbarunya, yang ramah lingkungan di sebelah utara Seattle.Aku melirik Kate, dan dia memperhatikan setiap kata yang diucapkan Elliot, matanya bersinar dengangairah atau cinta. Aku tak tahu. Elliot menyeringai ke arahnya, dan seolah-olah 651

mengucapkan janji yang tak terucap di antara mereka. Nanti, sayang, dia mengatakan, dan itu panas,sangat panas. Mukaku memerah saat menonton mereka.

Aku menghela napas dan mengintip ke arah Fifty Shades. Dia begitu tampan, aku bisa menatap diaselamanya. Dia memiliki sedikit jenggot di dagunya, dan jariku terasa gatal untuk menggaruk danmerasakannya di wajah, payudara ... diantara pahaku. Aku merasa malu pada arah pikiranku. Diamengintip ke arahku dan mengangkat tangannya untuk menarik daguku.

"Jangan menggigit bibirmu," bisiknya parau. "Aku ingin melakukan itu."

Grace dan Mia membersihkan gelas makanan penutup kami dan masuk ke dapur, sementara Mr.

Grey, Kate, dan Elliot membahas manfaat dari panel surya di Washington State. Christian pura-puratertarik dengan percakapan mereka, meletakkan tangannya sekali lagi di lututku, dan jarinya merabanaik keatas pahaku. Napasku tersentak, dan aku menekan kedua pahaku bersama-sama supaya bisamenghentikannya. Aku bisa melihat dia menyeringai.

"Apa kau mau jika aku mengajakmu berkeliling sekitar rumah?" dia bertanya padaku secara terbuka.

Aku tahu, aku disuruh mengatakan ya, tapi aku tak percaya padanya. Sebelum aku bisa menjawab, 652

rupanya dia langsung berdiri dan mengulurkan tangannya padaku. Aku menggenggam tangannya, danaku merasa semua otot mengepal jauh di dalam perutku, bereaksi terhadap tatapan abu-abunya yanggelap dan lapar.

"Maaf," kataku kepada Mr. Grey dan mengikuti Christian keluar dari ruang makan.

Dia memimpinku melewati lorong dan masuk ke dapur di mana Mia dan Grace yang sedangmemasukkan peralatan makan kemesin cuci piring.

Kuncir Eropa tak terlihat.

Page 378: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku akan menunjukkan Anastasia halaman belakang," kata Christian polos kepada ibunya.

Grace melambaikan tangannya tanda keluar pada kita dengan senyum saat Mia kembali ke ruangmakan.

Kami melangkah keluar ke area teras yang dilapisi batu ubin warna abu-abu diterangi oleh lampuyang tersembunyi didalam batu ubin.

Ada semak di kolam air dengan batu abu-abu dan sebuah meja logam yang mewah dan kursi diatur disalah satu pojok.

Christian berjalan melewati itu, beberapa langkah, menuju rumput yang luas yang mengarah ke teluk ...

oh - itu sangat indah. Kota Seattle berkelip di atas 653

cakrawala, dan, dingin, cerah, pada bulan Mei menggores jalur perak berkilau melintasi air menujudermaga di mana dua kapal yang tertambat. Selain dermaga berdiri sebuah perahu. Terlihat begituindah, begitu damai. Aku berdiri dan menganga sejenak.

Christian menarikku dari belakang, dan hak sepatuku masuk kedalam rumput yang lembut.

"Tolong berhenti." Aku tersandung di belakangnya.

Dia berhenti dan menatap ke arahku, ekspresinya tak terduga.

"Sepatuku. Aku perlu mengambil sepatuku yang lepas."

"Jangan pedulikan," katanya, dan dia membungkuk dan mengangkatku di atas bahunya. Aku menjeritdengan keras terguncang karena terkejut, dan dia memberi tamparan di pantatku.

"Pelankan suaramu," ia menggeram.

Aduh ... ini pasti tak bagus, bawah sadarku lututnya gemetaran. Dia marah tentang sesuatu - bisa jadiJosé, Georgia, tak pakai celana dalam, menggigit bibir. Astaga, dia mudah sekali marah.

"Kita mau kemana?" Aku mengambil napas.

"Rumah perahu," dia membentak.

654

Aku berpegangan pada pinggulnya karena kepalaku dibawah, dan dia sengaja melangkah di bawahsinar bulan melintasi halaman.

"Kenapa?" Suaraku terdengar terengah-engah.

"Aku butuh waktu sendirian denganmu."

Page 379: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Untuk apa?"

"Karena aku akan memukul pantatmu kemudian bercinta denganmu."

"Kenapa?" Aku mengerang dengan lembut.

"Kau tahu mengapa," dia mendesis.

"Aku pikir saat ini kau menjadi seorang pria biasa?"

Aku membujuk sambil menahan napas.

"Anastasia, aku saat ini adalah seorang pria biasa, percayalah."

Sialan.

655

Christian mengerobos masuk pintu kayu di rumah perahu dan berhenti untuk menyalakan beberapalampu. Lampu fluorescent berdengung dan menyala diikuti cahaya putih membanjiri bangunan kayubesar. Dari sudut pandangku, aku bisa melihat perahu motor yang mengesankan di dermagamengambang lembut di air yang gelap, tapi aku hanya melihatnya sekilas sebelum dia membawakumelalui tangga kayu ke ruang atas.

Dia berhenti di ambang pintu dan menyentuh tombol lain - halogen kali ini, cahayanya lebih lembut,lebih redup - dan kami ada di ruang loteng dengan langit-langit yang miring. Dihiasi dengan temakelautan New England: biru laut dan krem dengan sedikit warna merah. Perabotannya jarang, hanyabeberapa sofa yang aku lihat.

Christian menurunkanku di lantai kayu. Aku tak punya waktu untuk memeriksa sekitarku - mataku takbisa meninggalkan dia. Aku terpesona ...

mengawasinya seperti orang menonton predator langka dan berbahaya, menunggunya untukmenyerang. Napasnya keras tapi kemudian dia hanya membawaku menyeberangi beranda dan menaikitangga. Mata abu-abunya terbakar amarah, kebutuhan dan nafsu murni.

Ya ampun. Aku bisa secara spontan terbakar hanya dari tatapan matanya.

"Tolong jangan pukulku," bisikku, memohon.

656

Alisnya berkerut, matanya melebar. Dia berkedip dua kali.

"Aku tak ingin kamu memukul pantatku, jangan di sini, tidak sekarang. Kumohon jangan."

Mulutnya menganga sedikit kaget, dan dengan berani, aku ragu-ragu menggapai dan menelusuri jari-

Page 380: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

jariku di pipinya, di sepanjang tepi pelipis, sampai pada rambut yang baru saja tumbul di dagunya.

Ini adalah kombinasi aneh dari lembut dan tajam.

Perlahan-lahan menutup matanya, ia mencondongkan wajahnya pada sentuhku, dan napasnya tertahandi tenggorokannya. Menjangkau dengan tanganku yang lain, aku mengusap jariku ke rambutnya. Akusuka rambutnya. Erangannya lembut hampir tak terdengar, dan ketika ia membuka matanya, tatapannyaadalah - waspada, seperti dia tak mengerti apa yang aku lakukan.

Melangkah ke depan sehingga aku mendekatinya, aku menarik lembut rambutnya, membawa mulutnyake mulutku, dan aku menciumnya, memaksa lidahku melewati bibirnya dan ke dalam mulutnya. Diamengerang, dan tangannya memelukku, menarikku menempel ketat tubuhnya. Tangannya menemukanjalan ke rambutku, dan dia membalas ciumanku, keras dan posesif. Lidahnya dan lidahku berputar danmeliuk bersama-sama, mengkonsumsi satu sama lain.

Dia rasanya surgawi.

657

Dia menarik diri tiba-tiba, napas kita memburu dan berbaur. Tanganku turun ke lengannya dan diamelotot ke arahku.

"Apa yang kau lakukan padaku?" Bisiknya bingung.

"Mencium kamu."

"Kau bilang tidak."

"Apa?" tidak untuk apa?

"Di meja makan, dengan kakimu."

Oh ... jadi ini yang dia maksudkan.

"Tapi kita berada di meja makan orang tuamu." Aku menatap ke arahnya, benar-benar bingung.

"Tak ada seorangpun yang pernah bilang tidak padaku sebelumnya. Dan ini sangat - panas."

Matanya melebar sedikit, terisi dengan rasa takjub dan nafsu. Ini adalah campuran yang memabukkan.

Aku menelan ludah. Tangannya bergerak ke pantatku. Dia menarikku keras ke arah tubuhnya, dan akubisa merasakan ereksinya.

oh ...

"Kau marah dan terangsang karena aku bilang 658

Page 381: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tidak?" aku bernapas, heran.

"Aku marah karena kau tak pernah menyebutkan Georgia padaku. Aku marah karena kau pergi minumdengan pria yang mencoba merayumu ketika kau sedang mabuk dan yang meninggalkan kau ketika kaumabuk berat dengan orang yang nyaris asing bagimu. Teman macam apa yang melakukan itu? Dan akumarah dan terangsang karena kau menutup kakimu padaku "matanya berkilau dan berbahaya, Dan diaperlahan-lahan mengangkat ujung gaunku.

"Aku ingin kau, dan aku ingin kau sekarang. Dan jika kau tak membiarkanku memukul pantatmu - yangpantas kau dapatkan - aku akan bercinta denganmu di sofa menit ini, dengan cepat, untuk kenikmatankusaja, bukan kamu."

Gaunku sekarang hampir tak menutupi pantat telanjangku. Dia bergerak tiba-tiba sehingga tangannyamenagkup kemaluanku, dan salah satu jarinya tenggelam perlahan-lahan ke dalam diriku.

Lengan yang lain memegang pinggangku agar tetap di tempatnya. Aku menekan suara erangku.

"Ini adalah milikku," bisiknya agresif. "Semuanya milikku. Apakah kau paham?" Dia menggerakkanjarinya ke dalam dan keluar saat ia menatap ke arahku, mengukur reaksiku, matanya terbakar.

"Ya, milikmu," aku bernapas saat gairahku, yang panas dan berat, melonjak melalui aliran darahku,659

mempengaruhi ... segalanya. Ujung sarafku, napasku, jantungku berdebar-debar, seperti berusahameninggalkan dadaku, darah bertalu di telingaku.

Tiba-tiba, ia bergerak, melakukan beberapa hal sekaligus. Menarik keluar jari-jarinya,meninggalkanku menginginkan lebih, menurunkan retsleting celananya, dan mendorongku turun ke sofasehingga dia berbaring di atasku.

"Tangan di atas kepalamu," ia memerintahkan dengan gigi terkatup saat ia berlutut, memaksa kakikumeregang lebih lebar, dan merogoh saku bagian dalam jaketnya. Dia mengambil sebuah paket foil,menatap ke arahku, ekspresinya gelap, sebelum mengangkat bahu jaketnya sehingga jatuh ke lantai.

Dia menggulung kondom ke bawah pada ereksinya yang panjang mengesankan.

Aku menempatkan tanganku di kepalaku, dan aku tahu itu, jadi aku tak akan menyentuhnya. Aku sangatterangsang.

Aku merasa pinggulku bergerak keatas untuk menerima dirinya - ingin dia dalam diriku, seperti ini

- kasar dan keras. Oh ... antisipasinya.

"Kita tak punya banyak waktu. Ini akan cepat, dan itu untukku, bukan kamu. Apakah kau mengerti?

Jangan keluar, atau aku akan memukul pantatmu,

Page 382: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"katanya dengan gigi terkatup.

660

Ya ampun ... bagaimana cara menahannya?

Dengan satu dorongan cepat, dia sepenuhnya dalam diriku. Aku merintih keras, dalam tenggorokan,dan menikmati perasaan penuh dari miliknya. Dia meletakkan tangannya pada tanganku, sikunyamenahan lenganku keluar dan ke bawah, dan kakinya menekanku. Aku terjebak. Dia ada di mana-mana, menguasai diriku, hampir membuatku sesak nafas.

Tapi nikmat juga, ini adalah kemampuanku, ini adalah apa yang aku lakukan untuk dia, dan itu adalahperasaan hedonistik, penuh kemenangan. Ia bergerak cepat dan marah dalam diriku, napasnya keras ditelingaku, dan tubuhku merespon, mencair pada tubuhnya. Aku tak boleh keluar. Tapi aku akanmengikuti irama dorongannya, menyesuaikan dengan sempurna. Tiba-tiba, dan terlalu cepat, diamenekan jauh ke dalam diriku dan berhenti saat ia menemukan pelepasannya, udara mendesis melaluigiginya.

Dia rileks sesaat, jadi aku merasa keseluruhan dirinya, menekan nikmat padaku. Aku belum siap untukmembiarkan dia pergi, tubuhku sangat menginginkan pelepasan, tapi dia begitu berat, dan pada saatitu, aku tak dapat mendorong terhadap dirinya. Tiba-tiba, ia menarik diri, meninggalkanku tegang danlapar, menginginkan sesuatu yang lebih.

Dia melotot ke arahku.

"Jangan menyentuh dirimu sendiri. Aku ingin kau frustrasi. Itulah apa yang kau lakukan padaku 661

dengan tak bicara padaku, dengan menyangkal apa yang jadi milikku" Matanya menyala, marah lagi.

Aku mengangguk, terengah-engah. Dia berdiri dan melepas kondom, mengikat pada ujungnya, danmemasukkan di saku celananya. Aku menatap dia, napasku masih tak menentu, dan tanpa sadar akumenekan pahaku bersama-sama, mencoba mencari sesuatu yang lain. Christian menarik retsletingcelananya dan tangannya merapikan rambutnya saat ia meraih kebawah untuk mengambil jaketnya. Diakembali menatap ke arahku, ekspresinya lebih lembut.

"Sebaiknya kita kembali ke rumah."

Aku duduk, sedikit limbung, linglung.

"Ini. kau bisa pakai ini."

Dari dalam sakunya, ia menarik keluar celana dalamku. Aku tak tersenyum saat aku mengambildarinya, tapi di dalam aku tahu - aku telah menerima hukuman tetapi memperoleh kemenangan kecilatas celana dalamku. Dewi batinku mengangguk setuju, senyum puas di wajahnya - jadi kau tak perlumemintanya.

"Christian!" Mia berteriak dari lantai bawah.

Page 383: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia berbalik dan mengangkat alisnya padaku.

662

"Tepat pada waktunya. Ya tuhan, ia kadang bisa benar-benar menjengkelkan."

Aku cemberut ke arahnya, buru-buru mengembalikan celana dalamku ke tempat yang selayaknya, danberdiri dengan kehormatan sebanyak yang aku bisa kerahkan pada kondisi diriku 'yang-barusan-ditiduri'.

Dengan cepat, aku mencoba untuk merapikan rambutku yang kacau.

"Di atas sini, Mia," panggilnya ke bawah. "Yah, Miss Steele, aku merasa lebih baik dalam hal itu -tapi aku masih ingin memukul pantatmu," katanya lembut.

"Aku tak percaya aku layak mendapatkannya Mr.

Grey, terutama setelah menoleransi serangan tak beralasan darimu."

"Tak beralasan? Kau menciumku" Dia mencoba sebaik-baiknya untuk terlihat tersinggung.

Aku mengerutkan bibir.

"Itu adalah serangan sebagai bentuk terbaik dari pertahanan."

"Pertahanan terhadap apa?"

"Kau dan telapak tangan berkedutmu."

Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi dan tersenyum padaku saat Mia datang berderap menaiki 663

tangga.

"Tapi itu bisa diterima?" Tanyanya lembut.

Aku memerah.

"Nyaris," bisikku, tapi aku tak dapat membantu seringaiku.

"Oh, disitu kalian." Dia berseri melihat kami.

"Aku mengajak Anastasia berkeliling." Christian mengulurkan tangannya padaku, mata abu-abunyaintens.

Aku menyambut uluran tangannya, dan ia memberikan meremas lembut.

"Kate dan Elliot akan segera pergi. Dapatkah kau percaya mereka kedua? Mereka tak bisa menjagatangan mereka dari satu sama lain" Mia berpura-pura jijik dan mengalihkan pandangan dari Christian

Page 384: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

kearahku. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Astaga, dia begitu terus terang. Aku tersipu merah.

"Menunjukkan Anastasia piala juara mendayungku,"

kata Christian tanpa ragu, benar-benar wajah tanpa ekspresi. "Mari kita mengucapkan selamat tinggalpada Kate dan Elliot."

Piala juara mendayung? Dia menarikku lembut di 664

depannya, dan saat Mia berbalik pergi, ia menampar pantatku. Aku terkesiap dengan kaget.

"Aku akan melakukannya lagi, Anastasia, dan segera," ia mengancam dengan suara pelan dekattelingaku, lalu ia menarikku ke dalam pelukannya, punggungku ada di dadanya, dan menciumrambutku.

Kembali di rumah, Kate dan Elliot mengucapkan perpisahan mereka dengan Grace dan Mr. Grey.Kate memelukku keras.

"Aku perlu bicara denganmu tentang menentang Christian," Aku mendesis pelan di telinganya saat diamemelukku.

"Dia perlu dilawan, maka kau dapat melihat dia yang sebenarnya. Hati-hati, Ana - dia begitumengontrol,"

bisiknya. "Sampai nanti."

AKU TAHU APA DIA YANG SEBENARNYA - KAU

TIDAK TAHU! - Aku berteriak padanya di dalam kepalaku.

Aku sepenuhnya sadar bahwa tindakannya datang dari niat yang baik, tapi kadang-kadang diamelampaui batas wilayah, dan sekarang ia jauh masuk ke negara tetangga. Aku menggerutu padanya,dan dia menjulurkan lidahnya ke arahku, membuatku tak bisa menahan senyum. Sikap main-main Kateadalah sesuatu yang baru, pasti pengaruh Elliot.

Kami melambai pada mereka di ambang pintu, dan 665

Christian menoleh padaku.

"Kita harus pergi juga - kau punya wawancara besok."

Mia memelukku dengan hangat saat kita

mengucapkan selamat tinggal.

Page 385: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kami tak pernah berpikir ia akan menemukan seseorang!" Kata-kata Mia menyembur.

Aku memerah, dan Christian memutar matanya lagi.

Aku mengerutkan bibir. Mengapa ia bisa melakukan itu ketika aku tak bisa? Aku ingin balas memutarmata ke arahnya, tapi aku tak berani, tidak setelah ancamannya di rumah perahu.

"Jaga dirimu, Ana, sayang," kata Grace dengan ramah.

Christian, malu atau frustrasi oleh perhatian yang berlebihan yang aku terima dari keluarga Grey,meraih tanganku dan menarikku ke sisinya.

"Jangan membuatnya takut atau memanjakannya dengan kasih sayang berlebihan," ia mengomel.

"Christian, berhentilah menggodanya." Grace menegurnya dengan sabar, matanya bersinar dengancinta dan kasih sayang padanya.

Entah bagaimana, aku tak berpikir dia menggodaku.

Aku diam-diam memperhatikan interaksi mereka.

666

Grace jelas menyayangi dia dengan cinta tanpa syarat seorang ibu. Dia membungkuk dan menciumGrace dengan kaku.

"Ma," katanya, dan ada nada tersembunyi dalam suaranya - hormat mungkin?

"Mr. Grey - selamat tinggal dan terima kasih" aku mengulurkan tangan padanya, tapi dia memelukkujuga!

"Panggil saja aku Carrick. Aku berharap kita bertemu lagi, segera, Ana."

Perpisahan kita telah selesai, Christian membawaku ke mobil di mana Taylor sudah menunggu.Apakah dia telah menunggu di sini sepanjang waktu? Taylor membuka pintu untukku, dan akumeluncur ke bagian belakang Audi.

Aku merasakan ketegangan mulai meninggalkan bahuku. Astaga, hari yang panjang. Aku kelelahan,fisik dan emosional. Setelah percakapan singkat dengan Taylor, Christian masuk ke mobil disampingku. Dia berpaling menghadap wajahku.

"Yah, tampaknya keluargaku menyukaimu juga,"

bisiknya.

Juga? Pikiran yang menyedihkan tentang bagaimana aku datang kesini tanpa diminta dan sangat takdiinginkan muncul ke dalam kepalaku. Taylor 667

Page 386: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menyalakan mobil dan menjauh dari lingkaran cahaya di jalan masuk ke kegelapan jalan. Aku menatapChristian, dan dia menatapku.

"Apa?" Tanyanya, suaranya tenang.

Aku ragu-ragu sejenak. Tidak - aku akan memberitahunya. Dia selalu mengeluh bahwa aku tak bicaradengannya.

"Aku berpikir bahwa kau merasa terjebak untuk membawaku bertemu orang tuamu." Suaraku adalahlembut dan ragu-ragu. "Jika Elliot tak meminta Kate, kau tak akan pernah memintaku." Aku tak bisamelihat wajahnya dalam gelap, tapi dia memiringkan kepalanya, menganga ke arahku.

"Anastasia, aku senang bahwa kau sudah bertemu orang tuaku. Mengapa kau begitu penuh dengankeraguan diri? tak pernah berhenti membuat aku takjub. Kau benar-benar kuat, wanita muda mandiri,tetapi kau memiliki pikiran negatif tentang dirimu sendiri. Jika aku tak ingin kau bertemu denganmereka, kau tak akan berada di sini. Apakah itu yang kau rasakan selama kau di sana?"

Oh! Dia ingin aku di sana - dan itu adalah pengungkapan yang baru. Dia tampaknya tak nyamanmenjawab Apa yang dia lakukan jika dia menyembunyikan kebenaran. Dia tampaknya benar-benarsenang bahwa aku di sini ... rasa hangat menyebar perlahan melalui pembuluh darahku. Dia 668

menggeleng dan meraih tanganku. Aku melirik gugup pada Taylor.

"Jangan khawatir tentang Taylor. Bicaralah padaku."

Aku mengangkat bahu.

"Ya. aku berpikir begitu. Dan satu hal lagi, aku hanya menyebutkan Georgia karena Kate sedangmembicarakan tentang Barbados - aku belum memutuskan."

"Tidakkah kau ingin pergi dan bertemu ibumu?"

"Ya."

Dia menatap secara aneh padaku, sepertinya dia memiliki pertarung internal dalam dirinya.

"Bisakah aku ikut?" Tanyanya akhirnya.

Apa!?

"Mm ... aku pikir itu bukan ide yang bagus."

"Mengapa tidak?"

"Aku berharap untuk istirahat dari semua

...intensitas ini untuk mencoba dan memikirkan semuanya."

Page 387: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia menatapku.

669

"Aku terlalu intens?"

Aku tertawa terbahak.

"Itu hanya sebagian kecilnya saja!"

Dalam cahaya lampu jalan yang lewat, aku melihat bibirnya terangkat.

"Apakah kau menertawakanku, Miss Steele?"

"Aku tak akan berani, Mr. Grey," jawabku dengan keseriusan mengejek.

"Aku pikir kau berani, dan aku pikir kau menertawakanku, sering."

"kau cukup lucu."

"Lucu?"

"Oh ya."

"Lucu aneh atau lucu ha ha?"

"Oh ... banyak, salah satunya dan beberapa yang lain."

"Yang mana?"

"Aku akan meninggalkanmu untuk mencari tahu."

670

"Aku tak yakin apa aku dapat mengetahui apa pun ketika didekatmu, Anastasia," katanya sinis, dankemudian melanjutkan dengan pelan, "Apa yang kau butuhkan untuk pergi ke Georgia?"

"Kita," bisikku.

Dia menatapku, tanpa ekspresi.

"Kau bilang kau akan mencoba," bisiknya.

"Aku tahu."

"Apa kau berubah pikiran?"

"Mungkin."

Page 388: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia bergeser seolah tak nyaman.

"Kenapa?"

Sialan. Bagaimana ini tiba-tiba menjadi suatu percakapan yang intens dan penuh makna? Pikiran inipernah muncul padaku, seperti ujian yang aku belum siap menghadapinya. Apa yang harus akukatakan? Karena kupikir aku mencintaimu, dan kau hanya melihatku sebagai mainan. Karena aku takbisa menyentuhmu, karena aku terlalu takut untuk menunjukkan kasih sayang apapun takut jikalau kautersentak atau memberitahuku untuk

menghentikannya atau lebih buruk -

671

memukulku? Apa yang bisa ku katakan?

Aku terpaku sesaat menatap keluar jendela. Mobil itu sedang menuju kembali melintasi jembatan.Kami berdua diselimuti kegelapan, menutupi pikiran dan perasaan kita, tetapi kita tak membutuhkanmalam untuk itu.

"Mengapa, Anastasia?" Christian menekanku untuk memberikan jawaban.

Aku mengangkat bahu, terjebak. Aku tak ingin kehilangan dia. Terlepas dari semua tuntutannya,kebutuhannya untuk mengontrol, sifat buruknya itu.

Aku tak pernah merasa begitu hidup seperti yang aku rasakan sekarang. Ini adalah sensasi duduk disini, di sampingnya. Dia begitu tak terduga, seksi, cerdas, dan lucu. Tapi suasana hatinya ... oh - dandia ingin menyakitiku. Dia bilang dia akan memikirkan tentang keenggananku, tapi itu masihmembuatku takut. Aku menutup mataku. Apa yang bisa ku katakan? Dalam hati aku hanya ingin lebih,kasih sayang yang lebih, Christian yang lebih menyenangkan, lebih ... dicintai.

Dia meremas tanganku.

"Bicaralah padaku, Anastasia. Aku tak ingin kehilanganmu. Minggu lalu ... " Dia berhenti.

Kita mendekati ujung jembatan, dan jalan kembali 672

bermandikan cahaya neon lampu jalan sehingga wajahnya sebentar-sebentar dalam terang dan gelap.

Dan itu seperti metafora yang sangat pas. Orang ini, yang aku pernah anggap sebagai seorangpahlawan romantis - ksatria putih pemberani, atau ksatria kegelapan seperti yang dikatakannya. Diabukan pahlawan, dia orang dengan kelemahan emosional yang serius yang dalam, dan dia menyeretkuke dalam kegelapan. Tak bisakah aku membimbingnya menuju ke tempat yang terang?

"aku masih menginginkan lebih," bisikku.

"Aku tahu," katanya. "Aku akan mencoba."

Page 389: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku berkedip ke arahnya, dan ia melepaskan tanganku dan menarik daguku, melepaskan bibirku yangterjebak.

"Untukmu, Anastasia, aku akan mencoba." Sikapnya memancarkan ketulusan.

Dan itulah adalah petunjukku. Aku melepaskan sabuk pengaman, meraih pegangan, dan memanjat kepangkuannya, membuatnya benar-benar terkejut.

Membungkus lenganku di kepalanya, aku

menciumnya, lama dan keras, dan dalam hitungan nanodetik, dia merespon.

"Tinggallah bersamaku, malam ini," dia bernafas.

"Jika kau pergi, aku tak akan melihatmu sepanjang minggu.

673

Kumohon."

"Ya," aku menyetujui. "Dan aku akan mencoba juga.

Aku akan menandatangani kontrakmu." Dan itu adalah keputusan sesaat.

Dia menatap ke arahku.

"Tandatangani setelah pulang dari Georgia. Pikirkan tentang hal ini. Pikirkan tentang hal ini dengankeras, sayang."

"Aku akan melakukannya." Dan kami duduk diam selama satu atau dua mil.

"kau benar-benar harus mengenakan sabuk pengamanmu," bisik Christian dengan nada tak setuju kerambutku, tetapi dia tak membuat gerakan menggeserku dari pangkuannya.

Aku mengendus lehernya, mata tertutup, hidungku di tenggorokannya, meminum aroma seksi Christian-dan-sabun-badan-beraroma-musky, kepalaku di bahunya. Aku membiarkan pikiranku melayang, danaku membiarkan diriku berfantasi bahwa dia mencintaiku. Oh, dan itu begitu nyata, hampir nyata, dansebagian kecil dari bawah sadar jahatku dengan bertindak benar tak seperti biasanya dan beraniberharap lebih. Aku berhati-hati untuk tak menyentuh dadanya tapi hanya meringkuk dalam pelukannyasaat ia memelukku erat-erat.

674

Semua terlalu cepat, aku terobek dari lamunan mustahilku.

"Kita sudah sampai dirumah," Christian berbisik, dan itu seperti sebuah kalimat menggoda, penuhdengan begitu banyak potensi.

Page 390: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Di rumah, dengan Christian. Kecuali apartemennya adalah sebuah galeri seni, bukannya sebuahrumah.

Taylor membuka pintu bagi kami, dan aku berterima kasih dengan malu-malu, menyadari bahwa iabisa mendengar pembicaraan kami, tapi senyumnya adalah menenangkan dan tak memberikan kesanapapun. Begitu keluar dari mobil, Christian menilaiku dengan kritis. Oh tidak ... apa yang telah akulakukan sekarang?

"Mengapa kau tak membawa jaket?" Ia mengerutkan kening sambil mengangkat bahu melepas jaketnyadan menjatuhkan di pundakku.

Perasaan lega segera melandaku.

"Ada dalam mobil baruku," jawabku mengantuk, menguap.

Dia menyeringai ke arahku.

"Lelah, Miss Steele?"

675

"Ya, Mr. Grey." aku merasa malu di bawah pandangan matanya menggoda. Namun demikian akumerasa perlu memberi penjelasan, "Aku hari ini telah dibujuk dengan cara yang tak pernah akupikirkan itu ada."

"Nah, jika kau benar-benar tak beruntung, aku bisa membujukmu lagi," janjinya sambil meraihtanganku dan membawaku ke dalam gedung. Ya ampun ...

Lagi?!

Aku menatapnya di dalam lift. Aku anggap dia menginginkan aku untuk tidur dengannya, dan kemudianaku ingat bahwa ia tidak tidur dengan siapa pun, meskipun ia telah tidur bersamaku dengankubeberapa kali.

Aku mengerutkan kening, dan tiba-tiba tatapannya berubah gelap. Dia meraih dan menggenggamdaguku, membebaskan bibirku dari gigitanku.

"Suatu hari aku akan bercinta denganmu dalam lift ini, Anastasia, tapi sekarang kau lelah - jadi akupikir kita harus menggunakan tempat tidur saja."

Membungkuk ke bawah, ia mengigit bibir bawahku dan menariknya dengan lembut. Aku meleleh olehtindakannya, dan napasku berhenti saat tubuhku terbentang dengan kerinduan. aku membalas,mengencangkan gigiku pada bibir atasnya, menggodanya, dan dia mengerang. Ketika pintu lift 676

terbuka, ia meraih tanganku dan menarikku menuju serambi, melalui pintu ganda, dan masuk ke lorong.

677

Page 391: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ada cahaya di mana-mana. Terang, hangat, dan aku berusaha untuk mengabaikannya walau hanyauntuk beberapa menit yang sangat berharga. Aku ingin bersembunyi, hanya beberapa menit lagi. Tapicahayanya terlalu terang, dan akhirnya aku menyerah untuk bangun. Seattle di pagi hari menyapaku -

sinar matahari masuk melalui kaca jendela dan menyinari ruangan dengan cahaya yang terlalu terang.Mengapa kita tak menutup tirai semalam?

Aku di tempat tidurnya yang besar tanpa Christian Grey.

Aku berbaring sejenak melihat dari jendela kaca pemandangan kota Seattle yang sangat indah. Hidupdi atas awan pasti terasa tak nyata. Membayangkan -

sebuah kastil di angkasa, melayang-layang diatas tanah, aman dari realita kehidupan – melupakankarena ditelantarkan, kelaparan, dan ibu pelacur dan pecandu. Aku ngeri membayangkan apa yang diaalami sewaktu masih kecil, dan aku mengerti mengapa dia tinggal di sini, terisolasi, dikelilingi olehkeindahan, karya seni yang sangat berharga - begitu jauh dimana dia mulai ... tentunya itu memangpernyataan misinya. Aku mengerutkan kening karena masih belum menjelaskan mengapa aku tak bisamenyentuhnya.

Ironisnya, aku merasakan kebersamaan di sini di atas menara yang tingginya. Aku hanyut darikenyataan.

Aku di dalam apartemen fantasinya, membayangkan 678

berhubungan intim dengan pacar fantasiku.

Kenyataan yang suram saat dia menginginkan perjanjian yang spesial, meskipun dia mengatakan diaakan mencoba untuk melakukan 'lebih'. Apa itu benar-benar seperti yang aku inginkan? Inilah yang akuperlu klarifikasi di antara kita berdua untuk melihat apakah kita masih berada di ujung yang salingberlawanan seperti pada permainan jungkat-jungkit atau kita berdua semakin dekat ke tengahnya.

Aku merangkak keluar dari tempat tidur, merasa kaku, ungkapan yang lebih tepatnya, sering dipakai.

Ya, jadi semuanya tentang seks. Bawah sadarku mengerutkan bibirnya menandakan tak setuju. Akumemutar mataku padanya, bersyukur karena yakin bahwa 'tangan berkedut yang gila kontrol' takberada di dalam kamar, dan memutuskan untuk

menanyakan tentang pelatih pribadi. Itu kalau aku menandatangani. Dewi batinku melotot padakudengan putus asa. Tentu saja kau akan menandatanganinya. Aku mengabaikan mereka berdua, dansetelah ke kamar mandi dengan cepat, aku pergi mencari Christian.

Dia tak berada di galeri seninya, tapi ada seorang wanita setengah baya anggun sedang membersihkandapur. Pandangannya menghentikanku. Dia memiliki rambut pirang pendek dan mata biru yang bening;dia mengenakan kemeja putih polos yang pas ditubuhnya dan rok pensil berwarna biru tua. Diatersenyum lebar saat dia melihatku.

679

Page 392: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Selamat pagi, Miss Steele. Apakah Anda ingin sarapan?" Nada suaranya hangat tapi agak kaku, danaku tertegun. Siapa pirang menarik ini yang berada di dapur Christian? Aku hanya mengenakan t-shirtChristian. Aku jadi sadar dan malu dengan kekuranganku dalam berpakaian.

"Aku khawatir anda melihatku pada saat yang tak menguntungkan." Suaraku tenang, tak bisamenyembunyikan kegelisahan dalam suaraku.

"Oh, aku benar-benar minta maaf - aku Mrs. Jones, pengurus rumah Mr. Grey."

Oh.

"Apa yang ingin kau lakukan?" aku berhasil mengendalikan suaraku.

"Apakah anda ingin sarapan, ma'am?"

Ma'am!

"Hanya teh pasti menyenangkan, terima kasih.

Apakah anda tahu di mana Mr. Grey?"

"Di ruang kerjanya."

"Terima kasih."

Aku bergegas ke arah ruang kerja, malu. Mengapa Christian mempunyai pegawai hanya berambut 680

pirang yang menarik untuk bekerja padanya? Dan pikiran jahat datang tanpa sengaja masuk ke dalampikiranku - Apakah mereka semua mantan sub-nya?

Aku menolak untuk menyimpan ide yang mengerikan itu. Aku mengulurkan kepalaku dengan malu-maludari balik pintu. Dia sedang menelepon, menghadap jendela, memakai celana hitam dan kemeja putih.

Rambutnya masih basah sehabis mandi, dan aku benar-benar terganggu dengan pikiran negatifku.

"Kecuali jika perusahaan P & L -nya membaik, aku tak tertarik, Ros. Kita tak akan membawa bebanyang terlalu berat ... Aku tak perlu alasan yang lemah lagi... Pernahkah Marco meneleponku, sialanwaktu itu... Ya, katakan pada Barney bahwa prototipe-nya terlihat bagus, meskipun aku tak yakin soalbertemu muka dengannya... Tidak, itu hanya kehilangan sesuatu ... aku ingin bertemu dengannya soreini untuk membahas ...

Sebenarnya, dia dan timnya, kita bisa bertukar pikiran .... Oke. Sambungkan kembali ke Andrea ..."

Dia menunggu, menatap keluar jendela, penguasa dari alam semestanya, menunduk memandangiorang-orang yang terlihat kecil di bawah dari ketinggian kastilnya. "Andrea ..."

Melirik ke atas, dia melihatku di pintu. Perlahan senyum seksi menyebar di wajahnya yang tampan,

Page 393: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dan aku jadi terdiam karena bagian dalam tubuhku meleleh. Tanpa diragukan lagi dia adalah orangyang paling tampan di planet ini, terlalu tampan untuk 681

orang-orang yang terlihat kecil di bawah itu, terlalu tampan untukku.

Tidak, dewi batinku cemberut padaku, tidak terlalu tampan untukku. Dia adalah milikku, untuk saatini.

Ide itu mengirim sebuah gairah masuk kedalam darahku dan menghalau perasaan kurang percayadiriku yang tak masuk akal.

Dia melanjutkan pembicaraannya, matanya tak pernah meninggalkanku.

"Kosongkan jadwalku pagi ini, tapi suruh Bill meneleponku. Aku akan disana jam dua. Aku perlubicara dengan Marco sore ini, itu akan butuh setidaknya setengah jam ... Jadwalkan Barney dantimnya setelah Marco atau mungkin besok, dan cari waktu bagiku untuk melihat Claude seharianminggu ini ... Katakan padanya untuk menunggu ... Oh ...

Tidak, aku tak ingin publisitas untuk Darfur ...

Beritahu Sam untuk menghadapinya ... Tidak ....

Acara yang mana? ... Sabtu depan? ... Tunggu dulu."

"Kapan kau kembali dari Georgia?" Tanya dia.

"Jumat."

Dia melanjutkan percakapan teleponnya.

"Aku butuh tiket tambahan karena aku punya kencan

... Ya Andrea, itu yang aku katakan, kencan, Miss 682

Anastasia Steele akan menemaniku ... Itu saja." Dia menutup telepon. "Selamat pagi, Miss Steele."

"Mr. Grey," aku tersenyum malu-malu.

Dia berjalan mengelilingi meja dengan anggun seperti biasa dan berdiri di depanku. Baunya sangatwangi; bersih dan bau baju yang baru dicuci. Dengan lembut dia membelai pipiku dengan punggungjarinya.

"Aku tak ingin membangunkanmu, Kau tampak begitu tenang. Apa kau tidur nyenyak?"

"Aku tidur sangat nyenyak, terima kasih. Aku hanya datang untuk menyapa sebelum aku mandi."

Aku menatapnya dalam-dalam. Dia membungkuk dan menciumku dengan lembut, dan aku tak bisa

Page 394: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menahan diri. Aku langsung meletakkan tanganku ke lehernya dan memutar jariku di rambutnya yangmasih basah.

Mendorong tubuhku yang bergairah padanya, aku membalas ciumannya. Aku menginginkannya.

Seranganku membuat dia terkejut, tapi membuat dia kalah, dia membalas, tenggorokannya mengerangpelan. Tangannya menyelip ke rambutku dan ke bawah punggungku menangkup pantatku yangtelanjang, lidahnya menjelajahi mulutku. Dia menarik kembali, matanya berkabut.

"Yah, tidur tampaknya sesuai denganmu," bisiknya.

683

"Aku sarankan kau mandi dulu, atau aku akan membaringkanmu di mejaku, sekarang."

"Aku memilih meja," bisikku sembrono karena hasrat yang melanda seperti adrenalin melewatisistemku, membangun segala sesuatu di lewatinya.

Beberapa detik, dia menatapku dengan bingung.

"Kau benar-benar punya selera untuk ini, benarkah, Miss Steele. Kau menjadi tak pernah merasapuas,"

gumamnya.

"Aku hanya punya selera untukmu," bisikku.

Matanya melebar dan gelap sementara tangannya meremas pantatku yang telanjang.

"Benar sekali, hanya aku," dia mengeram, dan tiba-tiba dengan satu gerakan, dia membersihkan semuarancangan dan kertas dari meja kerjanya hingga mereka menyebar di lantai, membawaku ke dalampelukannya, dan meletakkan aku di mejanya sampai kepalaku hampir ke tepi meja.

"Kau menginginkannya, kau mendapatkannya, sayang," dia bergumam, mengeluarkan paket foil darisaku celananya saat dia membuka ritsleting celananya. Oh Astaga. Dia menggulung kondom ke bagiantubuhnya yang mengeras dan menatap ke arahku. "Aku yakin kau sudah siap," dia mengambil nafas,senyum penuh nafsu tampak di wajahnya.

684

Dalam sekejap, dia memasuki diriku, menahan pergelangan tanganku dengan erat di sampingku, danmendorong dalam-dalam ke dalam diriku.

Aku merintih ... oh ya.

"Ya ampun, Ana. Kau begitu siap," bisiknya memuja.

Page 395: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kakiku membungkus di pinggangnya, satu-satunya cara, aku hanya bisa menahan dia yang berdiri,menatap ke arahku, mata abu-abu bercahaya, bergairah dan posesif. Dia mulai bergerak, benar-benarbergerak. Ini bukan bercinta, ini hanya berhubungan intim - dan aku menyukainya. Aku mengerang. Inisangat liar, begitu alami, membuatku begitu nakal. Aku merasa senang di tangannya, hasratnyamembuatku puas. Dia bergerak pelan-pelan, menikmati di dalam diriku, memiliki aku, bibirnya sedikitterbuka seiring dengan pernapasannya yang meningkat.

Dia memutar pinggulnya dari satu sisi ke sisi yang lain, dan terasa nikmat sekali.

Oh. Aku memejamkan mata, perasaan itu mulai terbangun – pelan-pelan melangkah menujukenikmatan, mendaki terus naik.

Mendorongku lebih tinggi, lebih tinggi naik ke kastil di angkasa. Oh ... buaiannya meningkat secarafraksional. Aku mengerang keras. Aku berada di dalam semua sensasi ... dia, menikmati setiap 685

desakan, setiap dorongan yang mengisiku. Dan dia mempercepat gerakannya, mendorongku lebihcepat ...

lebih keras ... dan seluruh tubuhku bergerak mengikuti iramanya, dan aku bisa merasakan kakikumenjadi kaku, dan bagian dalam tubuhku bergetar dan makin cepat.

"Ayo, sayang, relakanlah untukku," dia membujukku dengan gigi terkatup - dan kebutuhan kuat dalamsuaranya - ketegangan – mengirimku sampai ketepian.

Aku berteriak tanpa kata, memohon penuh gairah saat aku menyentuh matahari dan terbakar, jatuh disekelilingnya, jatuh ke bawah, kembali terengah-engah menuju puncak yang terang ke atas permukaanBumi. Dia menghempas ke dalam diriku dan tiba-tiba berhenti saat dia mencapai klimaks nya,menarik pergelangan tanganku, dan membenamkan dengan anggun dan tanpa kata didalam diriku.

Wow ... itu tak terduga. Perlahan-lahan aku turun kembali ke permukaan Bumi.

"Apa yang kau lakukan padaku?" Dia mengambil nafas sambil mencium leherku. "Kau benar-benarmemperdayaku, kau memiliki sihir yang sangat kuat."

Dia melepaskan pergelangan tanganku, dan aku menjalankan jariku ke rambutnya, perlahan turun dariketinggianku. Aku masih mengencangkan kakiku di sekelilingnya.

686

"Aku juga salah satu yang terpedaya," bisikku.

Dia mendongak, menatapku, ekspresinya bingung, bahkan terkejut. Menempatkan tangan di kedua sisiwajahku, dia memegang kepalaku.

"Kau – adalah - milikku," katanya, menekankan setiap kata -katanya. "Apa kau mengerti?"

Dia begitu sungguh-sungguh, penuh gairah – seperti seorang zelot. Permintaannya yang kuat begitu tak

Page 396: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

terduga dan melumpuhkan. Aku heran mengapa dia merasa seperti ini.

"Ya, aku milikmu." bisikku, terbawa oleh gairahnya.

"Apa kau yakin harus pergi ke Georgia?"

Aku mengangguk perlahan. Dan dalam waktu yang singkat, aku bisa melihat perubahan ekspresinya.

Tiba-tiba dia menarik diri, membuatku meringis.

"Apa kau merasa nyeri?" Tanya dia, bersandar di atasku.

"Sedikit," aku mengaku.

"Aku suka kau sakit." Matanya membara.

"Mengingatkan di mana aku sudah memilikmu, dan hanya aku."

687

Dia mengenggam daguku dan menciumku dengan kasar, kemudian berdiri dan tangannya meraih untukmembantuku. Aku melirik paket foil di sampingku.

"Selalu siaga," bisikku.

Dia menatapku bingung sambil menarik retsleting celananya. Aku mengangkat paket kosong.

"Seorang pria bisa berharap, Anastasia, bahkan dalam mimpi, dan terkadang mimpi-mimpinya bisamenjadi kenyataan."

Suaranya kedengarannya sangat aneh, matanya terbakar. Aku benar-benar tak mengerti. Pascasenggamaku yang bergelora segera memudar dengan cepat. Apa masalahnya?

"Jadi, di atas mejamu, pernah menjadi sebuah impian?" Tanyaku acuh tak acuh, mencoba bercandauntuk meringankan suasana di antara kami.

Dia tersenyum penuh misterius yang tak mencapai matanya, dan langsung aku tahu ini bukan pertamakalinya dia berhubungan intim di atas mejanya.

Pemikiran yang tak diinginkan. Aku menggeliat tak nyaman karena pasca senggamaku yang bergelorasudah menguap.

"Lebih baik aku segera mandi." Aku berdiri dan berjalan melewatinya.

688

Dia mengerutkan kening dan mengacak-acak rambutnya.

Page 397: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku harus menelepon dua panggilan lagi. Aku akan bergabung denganmu untuk sarapan begitu kauselesai mandi. Kurasa kemarin Mrs. Jones sudah mencuci pakaianmu. Dan sekarang sudah di letakkandidalam lemari."

Apa? Kapan dia melakukan itu? Astaga, apa dia bisa mendengar kita? Mukaku memerah.

"Terima kasih," aku bergumam.

"Terima kasih kembali," jawabnya secara otomatis, tapi ada nada lain dalam suaranya.

Aku tak mengatakan terima kasih untuk berhubungan intim denganku. Meskipun, itu sangat ...

"Apa?" Tanyanya, dan aku menyadari aku mengerutkan kening.

"Ada yang salah?" Tanyaku pelan.

"Apa maksudmu?"

"Yah ... kau menjadi lebih aneh dari biasanya."

"Kau mendapati aku jadi aneh?" Dia mencoba menahan senyum.

689

Aku malu.

"Kadang-kadang."

Dia memperhatikanku sejenak, matanya spekulasi.

"Seperti biasa, aku terkejut denganmu, Miss Steele."

"Terkejut bagaimana?"

"Anggap saja kenikmatan yang tak terduga."

"Kami bertujuan untuk menyenangkan, Mr. Grey."

Aku memiringkan kepala ke satu sisi seperti yang sering dia lakukan padaku dan menirukan kata-katanya yang biasa dia ucapkan.

"Dan kau memang sudah menyenangkanku," katanya, tapi dia terlihat gelisah. "Aku pikir kau harusmandi."

Oh, dia mengusirku.

"Ya ... hmm, aku akan segera menemuimu." Aku bergegas keluar dari ruang kerjanya benar-benartercengang.

Page 398: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia terlihat bingung. Mengapa? Aku harus katakan semata pengalaman fisik, itu sangat memuaskan.

Tapi secara emosional - yah, aku bingung dengan reaksinya, dan itu tentang memperkaya emosionalseperti kembang gula kapas yang bergizi.

690

Mrs. Jones masih di dapur.

"Anda mau minum teh sekarang, Miss Steele?"

"Aku akan mandi dulu, terima kasih," aku bergumam dan keluar dengan cepat dari ruangan.

Di kamar mandi, aku mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan Christian. Dia orang yangpaling rumit yang aku tahu, dan aku tak bisa memahami suasana hatinya yang selalu berubah. Diasangat menyenangkan saat aku masuk ke ruang kerjanya. Kita berhubungan intim... dan kemudian diaberubah. Tidak, aku tidak mengerti. Aku menatap bawah sadarku. Dia bersiul dengan tangannya dibelakang punggungnya dan melihat dimana-mana kecuali padaku. Dia belum mendapat petunjuk, dandewi batinku masih diliputi sisa pasca-senggama yang bergelora. Tidak - kami semua tak mengerti.

Aku mengeringkan rambutku dengan handuk, menyisir dengan satu sisir Christian dan menata rambutkumenjadi sanggul. Gaun plum Kate sudah dicuci dan disetrika, digantung di dalam lemari bersamadengan bra dan celana dalamku yang sudah bersih. Mrs Jones adalah seorang yang hebat. Setelahmemakai sepatu Kate, aku merapikan gaunku, mengambil napas dalam-dalam, dan kembali ke ruangbesar.

Christian masih tak terlihat, dan Mrs. Jones sedang memeriksa isi lemari dapur.

691

"Teh sekarang, Miss Steele?" Tanya dia.

"Ya, terima kasih." Aku tersenyum padanya.

Sekarang aku merasa sedikit lebih percaya diri karena aku sudah berpakaian.

"Apakah Anda ingin sesuatu untuk dimakan?"

"Tidak, terima kasih."

"Tentu saja kau akan mendapatkan sesuatu untuk dimakan," bentak Christian, melotot. "Dia sukapancake, bacon, dan telur, Mrs. Jones."

"Ya, Mr. Grey. Apa yang anda inginkan, Sir?"

"Tolong, Omelet, dan beberapa buah." Dia tak melepaskan pandangan mata dariku, ekspresinya takterduga. "Duduklah," dia memerintah, menunjuk ke salah satu dari kursi bar.

Page 399: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku menurut, dan dia duduk di sampingku sementara Mrs. Jones menyibukkan diri membuatkansarapan.

Ya ampun, terasa mengerikan ada orang lain yang bisa mendengarkan percakapan kami.

"Apa kau sudah membeli tiket?"

"Belum, aku akan membelinya saat aku pulang -

melalui Internet."

692

Dia bersandar pada siku tangannya, sambil mengusap dagunya.

"Apa kau punya uang?"

Oh tidak.

"Ya," kataku dengan pura-pura sabar seolah-olah aku sedang berbicara dengan anak kecil.

Dia mengangkat alis mengecamku. Sialan.

"Ya, aku punya, terima kasih," aku memperbaiki dengan cepat.

"Aku memiliki pesawat jet. Menurut jadwal tak akan digunakan sampai tiga hari kedepan, jika kaumenginginkan."

Aku menganga padanya. Tentu saja dia memiliki pesawat jet, dan aku harus melawan kecenderunganalami tubuhku untuk memutar mata padanya. Aku ingin tertawa. Tapi aku tak melakukannya, karenaaku tak bisa membaca suasana hatinya.

"Kita secara Serius sudah menyalahgunakan armada penerbangan perusahaanmu. Aku tak inginmelakukannya lagi."

"Ini perusahaanku, itu jetku." Nada suaranya hampir terluka. Oh, cowok dan mainannya!

693

"Terima kasih atas tawarannya. Tapi aku akan lebih senang mengambil sebuah penerbangan yangterjadwal."

Dia terlihat seperti ingin berdebat lebih lanjut tapi memutuskan untuk tak melakukannya.

"Terserah kamu," dia mendesah. "Apa kau perlu melakukan banyak persiapan untuk wawancaramu?"

"Tidak."

Page 400: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Bagus. Kamu masih tak ingin memberitahuku perusahaan penerbitan yang mana?"

"Tidak."

Bibirnya bergelung dengan senyum ragu.

"Aku seorang yang terkemuka, Miss Steele."

"Aku sepenuhnya menyadari itu, Mr. Grey. Apa kamu akan melacak ponselku?" aku bertanya polos.

"Sebenarnya, aku akan cukup sibuk siang ini, jadi aku harus menyuruh orang lain untukmelakukannya."

Dia menyeringai.

Apa dia bercanda?

"Jika kau bisa mencadangkan seseorang untuk 694

melakukan itu, kamu jelas kelebihan pegawai."

"Aku akan mengirim email pada kepala personalia dan untuk memeriksa jumlah pegawai kami."

Bibirnya berkedut menyembunyikan senyumnya.

Oh terima kasih Tuhan, rasa humornya sudah kembali.

695

Mrs. Jones menyajikan sarapan dan untuk beberapa saat kita makan dengan diam. Setelahmembersihkan panci, dengan bijaksana, dia keluar dari ruangan. Aku mengintip ke arahnya.

"Apa, Anastasia?"

"Kau tahu, kau tak pernah memberitahuku mengapa kau tak suka disentuh."

Dia memucat, dan reaksinya membuatku merasa bersalah karena menanyakan itu.

"Aku sudah menceritakan padamu lebih dari yang pernah aku ceritakan pada siapapun." Suaranyatenang saat dia menatap ke arahku tanpa ekspresi.

Dan itu jelas bagiku bahwa dia tak pernah menceritakan rahasianya pada siapapun. Bukankah diapunya teman dekat? Mungkin dia menceritakan pada Mrs. Robinson? Aku ingin bertanya, tapi aku takbisa - aku tak bisa mengorek secara bertubi-tubi. Aku menggeleng kepalaku saat menyadari itu. Diabenar-benar seperti sebuah pulau.

"Akankah kau akan memikirkan tentang aturan kita saat kau pergi?" Tanyanya.

Page 401: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ya."

"Akankah kau merindukanku?"

696

Aku menatap dia, terkejut dengan pertanyaannya.

"Ya," jawabku jujur.

Bagaimana mungkin dia bisa sangat berarti bagiku dalam waktu yang singkat? Dia ada di bawahtubuhku ... sungguh. Dia tersenyum dan matanya menyala.

"Aku akan merindukanmu juga. Lebih dari yang kau tahu," dia mengambil nafas.

Hatiku menghangat dengan kata-katanya. Dia benar-benar mencoba dengan keras. Dengan lembut diamembelai pipiku, membungkuk, dan mencium lembut.

*****

Sudah sore, dan aku duduk gugup dan gelisah di lobi menunggu Mr. J. Hyde dari Seattle IndependentPublishing. Ini adalah wawancaraku yang kedua hari ini, dan yang paling membuatku cemas.Wawancara pertamaku berjalan baik, tapi itu untuk konglomerat besar yang memiliki kantor di seluruhAmerika Serikat, dan aku akan menjadi salah satu dari banyak asisten redaksi di sana. Aku bisamembayangkan ditelan dan dimuntahkan dengan sangat cepat dari mesin perusahaan.

SIP adalah tempat yang aku inginkan. Kecil dan tidak konvensional, memperjuangkan penulis lokal,dan memiliki daftar nama yang menarik dan unik dari 697

pelanggan.

Disekitarku tak banyak barang atau mebel, tapi aku pikir itu adalah memang desainnya bukannya untukberhemat. Aku duduk di salah satu dari dua sofa warna hijau tua model chesterfield yang terbuat daribahan kulit - tak berbeda dengan sofa Christian yang ada didalam ruang bermainnya. Aku mengelusbahan kulit yang halus itu dan iseng bertanya-tanya apa yang Christian lakukan diatas di sofa itu.Pikiranku mengembara saat aku memikirkan kemungkinan ...

tidak - aku tak boleh berpikir ke sana sekarang.

Mukaku memerah dengan pikiranku yang bandel dan tak pantas itu.

Resepsionisnya seorang wanita Afrika-Amerika muda dengan anting-anting perak yang besar danrambut panjang lurus. Dia berpenampilan seperti seorang gypsy, tampaknya wanita yang bisa diajakbersahabat. Pemikiran yang menghibur. Sesekali, dia melirikku, berpaling dari komputernya dantersenyum menenangkan. Dengan ragu-ragu aku membalas senyumnya.

Penerbangan sudah kupesan; ibuku berada di langit ketujuh saat tahu aku akan mengunjunginya; aku

Page 402: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

sudah berkemas, dan Kate setuju untuk mengantarku ke bandara. Christian telah menekankan padakuuntuk membawa BlackBerry dan Laptop Mac-ku. Aku memutar mataku saat mengingat betapa bossydia, tapi aku sadar sekarang bahwa memang dia seperti itu. Dia suka mengendalikan semuanya,termasuk 698

aku. Namun dia begitu tak terduga dan bisa menyenangkan juga. Dia bisa bersikap lembut, periang,bahkan manis. Secara tiba-tiba dia bersikeras untuk menemaniku turun menuju mobilku yang ada digarasi. Ya ampun, aku hanya pergi beberapa hari, dia bertindak seperti aku akan pergi selamaberminggu-minggu. Dia membuatku supaya bisa bertahan secara permanen.

"Ana Steele?" Seorang wanita yang tinggi, dengan model rambut pra-Raphaelite hitam berdiri didekat meja resepsionis mengalihkan perhatianku dari introspeksiku. Dia sama-sama bergaya gypsi,tampilan ramah seperti resepsionis itu. Dia mungkin berusia akhir tiga puluhan, mungkin empatpuluhan.

Sangat sulit untuk mengetahui umur wanita yang lebih tua.

"Ya," jawabku, berdiri dengan canggung.

Dia memberiku senyuman sopan, mata cokelat dinginnya menilaiku. Aku mengenakan salah satu gaunKate, model pinafore warna hitam yang menutupi blus putih, dan sepatu hitamku. Aku pikir sangatcocok untuk wawancara. Rambut kuikat model ekor kuda, dan kubiarkan sedikit bersulur... diamenyalamiku.

"Hai, Ana, namaku Elizabeth Morgan. Aku Kepala personalia SIP." "Bagaimana kabar anda?" Akumenjabat tangannya. Dia terlihat sangat kasual untuk menjadi seorang kepala Personalia.

699

"Silahkan ikut denganku."

Kami berjalan melalui pintu ganda yang letaknya di belakang ruang tunggu, masuk kedalam ruanganluas dan terang yang dirancang untuk kantor yang terbuka, dari sana, masuk ke ruang rapat yang kecil.

Dindingnya berwarna hijau muda, tergantung foto cover buku yang berderet. Di ujung meja rapatMaplewood duduk seorang pria muda dengan rambut merah yang dikuncir. Anting kecil, perakberkilau di kedua telinganya. Dia memakai kemeja biru muda, tanpa dasi, dan celana flanel abu-abu.Saat aku mendekatinya, dia berdiri dan menatap ke arahku dengan mata biru gelap yang tak bisadiduga.

"Ana Steele, Aku Jack Hyde, redaksi pelaksana di SIP, dan aku sangat senang bertemu denganmu."

Kami bersalaman, dan ekspresi yang gelap tak dapat dibaca, tapi cukup ramah.

"Apa kau melakukan perjalanan jauh?" Tanya dia ramah.

"Tidak, aku baru saja pindah di daerah Pike Street Market."

Page 403: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oh, tak jauh sama sekali. Silahkan duduk."

Aku duduk, dan Elizabeth mengambil tempat duduk di sampingnya.

700

"Jadi, mengapa kamu ingin magang di SIP kami, Ana?" Tanya dia.

Dia memanggil namaku dengan lembut dan kepalanya miring ke satu sisi, seperti seseorang yang akukenal - itu mengerikan. Berusaha sebaik mungkin untuk mengabaikan kecemasan yang tak rasionalyang dia berikan, aku memulai memberi penjelasan yang sudah kupersiapkan dengan cermat, sadarbahwa rona kemerahan menyebar di seluruh pipiku.

Aku menatap mereka berdua, mengingat pelajaran Teknik Wawancara Yang Sukses ala KatherineKavanagh - pertahankan kontak mata, Ana! Wah, kadang-kadang wanita itu bisa menjadi bossy juga.

Jack dan Elizabeth mendengarkan dengan penuh perhatian.

"Anda memiliki IPK yang sangat mengagumkan.

Kegiatan ekstra kurikuler apa yang kau suka lakukan di WSU?"

Yang aku suka? Aku berkedip padanya. Sebuah pilihan kata yang ganjil. Aku menjelaskan dengandetil dimulai dari aku sebagai manajemen perpustakaan di perpustakaan kampus pusat, dan satupengalamanku mewawancarai seseorang yang kaya, menjijikkan, lalim untuk majalah kampus. Akumengabaikan bagian bahwa aku tidak menulis artikel itu. Aku menyebutkan dua tokoh sastra yang akukenal dan mengakhiri bahwa aku pernah bekerja di toko Clayton dan semua pengetahuan yang tak 701

berguna yang sekarang aku miliki tentang hardware dan Web.

Mereka berdua tertawa, merupakan respon yang kuharapkan. Perlahan, aku santai dan mulaimenikmati diriku sendiri.

Jack Hyde bertanya dengan jeli, pertanyaan yang cerdas, tapi aku tak takut - Aku bisa mengimbangi,dan saat kita membahas pilihanku membaca dan buku-buku favoritku, aku pikir aku menjadi dirikusendiri. Sebaliknya, Jack tampaknya hanya menyukai karya sastra Amerika yang ditulis setelah tahun1950.

Tak ada yang lain.

Bukan karya klasik - bahkan bukan Henry James atau Upton Sinclair atau F Scott Fitzgerald. Elizabethtidak mengatakan apa-apa, hanya mengangguk sesekali dan mengambil catatan. meskipun Jack sukaberdebat, tapi cara berdebatnya menarik, dan kecurigaanku pada awalnya semakin lama makinberkurang saat kita bicara.

"Dan kau ingin dimana pada waktu lima tahun mendatang?" Tanya dia.

Page 404: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dengan Christian Grey, pikiran itu datang tanpa sengaja masuk ke dalam kepalaku. Pikiranku yangberkelana membuatku mengerutkan kening.

"Mungkin menyalin, mengedit? Mungkin seorang agen sastra, aku tak yakin. Aku terbuka terhadap 702

berbagai peluang."

Dia menyeringai.

"Bagus, Ana. Aku tak memiliki pertanyaan lagi.

Apakah kamu punya?" Dia menujukan pertanyaannya padaku.

"Kapan kau ingin seseorang untuk memulai pekerjaan ini?" Tanyaku.

"Sesegera mungkin," Elizabeth menjawab. "Kapan kamu bisa mulai?"

"Aku siap mulai minggu depan."

"Baik," kata Jack.

"Jika semuanya sudah selesai," Elizabeth melirik kami berdua, "Aku pikir wawancara ini kita akhiri."

Dia tersenyum ramah.

Page 405: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Senang bertemu denganmu, Ana," kata Jack lirih sambil meraih tanganku. Dia meremas denganlembut, sehingga aku berkedip ke arahnya saat aku mengucapkan selamat tinggal.

Aku merasa tak tenang saat aku berjalan ke mobilku, meskipun aku tak yakin mengapa. Aku rasawawancaranya berjalan dengan baik, tapi begitu sulit untuk mengatakan. Tampaknya situasiwawancara seperti dibuat-buat, setiap orang mengeluarkan sikap 703

terbaiknya dan berusaha keras untuk bersembunyi di balik penampilan yang profesional. Apakahpenampilanku cocok? Aku harus menunggu dan melihatnya.

Aku naik ke Audi A3 dan kembali ke apartemen, Bagaimanapun aku menghabiskan waktu dengan duawawancara. Aku akan mengantuk saat singgah di Atlanta, tapi penerbanganku pada pukul10:25 malamini, jadi aku masih memiliki banyak waktu.

Kate sedang membongkar kotak di dapur saat aku kembali.

"Bagaimana wawancaranya?" Dia bertanya, bersemangat. Hanya Kate yang bisa tampak cantik dengankemeja kedodoran, celana jins compang-camping, dan bandana biru tua.

"Bagus, terima kasih, Kate. Tak yakin bahwa pakaian ini cukup cocok untuk wawancara kedua."

"Oh?"

"Model Boho chic mungkin bisa sesuai."

Kate mengangkat alis.

"Kau dan boho chic ?" Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi - Hah! Mengapa semua orangmengingatkan Fifty Shades favoritku? "Sebenarnya, Ana, kamu adalah salah satu dari sedikit orangyang benar-benar 704

bisa berpenampilan menarik."

Aku menyeringai.

"Aku sangat menyukai tempat yang kedua. Ku rasa aku bisa pas di sana. Meskipun orang yangmewawancaraiku sangat mengerikan." Aku terdiam -

sial aku ingin membicarakan sinyal kabut pada Kavanagh. Diam Ana!

"Oh?" Radar Katherine Kavanagh berguna untuk mengambil tindakan mengorek informasi beritagembira yang menarik - berita menarik yang hanya akan muncul kembali pada saat yang tak tepat danmemalukan, yang mengingatkanku.

"Kebetulan - tolong berhenti memprovokasi Christian?

Komentarmu tentang José saat makan malam kemarin sudah keluar dari jalur. Dia pria yang sangat

Page 406: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

pencemburu. Kamu tahu itu tak ada gunanya."

"Dengar, jika dia bukan saudara Elliot aku akan mengatakan yang lebih buruk. Dia nyata-nyata gilakontrol.

Aku tak tahu bagaimana kau bisa tahan. Aku mencoba untuk membuatnya cemburu - memberinyasedikit bantuan dengan masalah komitmennya." Dia memegang kedua tangannya keatas untuk membeladiri. "Tapi - jika kau tak ingin aku mengganggu, aku tak akan melakukan lagi," katanya buru-buru padaskap cemberutku.

705

"Bagus. Hidup dengan Christian sudah cukup rumit, percayalah."

Astaga, aku terdengar seperti dia.

"Ana," dia berhenti sejenak untuk menatapku. "Kau baik-baik saja, kan? Kau tak menengok ibumuuntuk melarikan diri kan?"

Mukaku memerah.

"Tidak Kate. Kau yang bilang aku butuh liburan."

Dia menutup jarak antara kami dan mengambil tanganku – Seperti sesuatu yang bukan Kate biasalakukan.

Oh tidak ... air mata mengancam akan keluar.

"Aku tak tahu, kau hanya ... berbeda. Aku harap kau baik-baik saja, dan apa pun masalah yang kaualami dengan Mr. kaya raya, kau bisa bicara denganku. Dan aku akan mencoba untuk takmenendangnya, meskipun terus terang itu seperti menembak ikan di dalam tong. Lihat, Ana, jika adasesuatu yang salah, kau akan memberitahuku, aku tak akan menghakimi.

Aku akan mencoba untuk mengerti."

Aku berkedip menahan tangis.

"Oh, Kate." Aku memeluk dia. "Aku pikir aku benar-706

benar sudah jatuh cinta padanya."

"Ana, siapapun bisa melihat itu. Dan diapun jatuh cinta padamu. Dia tergila-gila padamu. Tak bisamelepaskan pandangan matanya padamu."

Aku tertawa tak yakin.

"Apa menurutmu begitu?"

Page 407: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Bukankah dia mengatakan padamu?"

"Tak begitu banyak kata."

"Sudahkah kau mengatakan padanya?"

"Tak begitu banyak kata." Aku mengangkat bahu meminta maaf.

"Ana! Seseorang harus melakukan langkah pertama, jika tidak, kau tak akan pernah menujukemanapun."

A pa ... mengatakan padanya bagaimana perasaanku?

"Aku hanya takut aku akan membuatnya ketakutan dan dia akan pergi."

"Dan bagaimana kau tahu bahwa dia tak memiliki perasaan yang sama?"

"Christian, takut? Aku tak bisa membayangkan dia takut akan sesuatu." Tapi saat yang aku 707

mengucapkan kata-kata itu, aku membayangkan dia sebagai anak kecil. Mungkin rasa takut hanyalahyang ia tahu. Kesedihan mencengkeram dan meremas hatiku karena memikirkan hal itu.

Kate menatap ke arahku dengan mengerutkan bibir dan memicingkan matanya, agak mirip denganbawah sadarku - yang dia butuhkan adalah kacamata model setengah lingkaran.

"Kalian berdua perlu duduk dan berbicara satu sama lain."

"Kami belum melakukan banyak pembicaraan akhir-akhir ini." Mukaku memerah. Lain hal dengankomunikasi non-lisan dan itu oke. Yah, lebih dari oke.

Dia tersenyum lebar.

"Itu akan menjadi menggairahkan! Kalau itu berjalan dengan baik, maka itu adalah setengah daripertempuran Ana. Aku akan membeli makanan Cina untuk dibawa pulang. Apa kau sudah siap untukberangkat?"

"Aku akan siap-siap - kita masih punya waktu selama dua jam atau lebih."

"Tak lama - Aku akan kembali dalam dua puluh menit." Dia meraih jaketnya dan keluar, lupa menutuppintu. Aku menutupnya dan masuk ke kamar tidurku merenungkan kata-katanya.

708

Apa Christian takut perasaannya terhadapku? Apa mungkin dia punya perasaan padaku? Kata-katanyasangat antusias bahwa aku miliknya - tapi itu hanya bagian darinya, aku harus memiliki dan memilikisemuanya sekarang, tentu saja termasuk dominan yang punya kontrol aneh. Aku menyadari bahwaselama aku pergi, aku harus mengingat semua pembicaraan kami lagi dan melihat apakah aku bisa

Page 408: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menemukan pertanda.

Aku akan merindukanmu juga ... lebih dari yang kau tahu ...

Kau benar-benar memperdayaku ...

Aku menggelengkan kepala. Aku tak ingin berpikir tentang hal itu sekarang. BlackBerry-ku lagi dicharge, jadi aku belum membukanya sepanjang sore.

Saat membukanya, aku merasa kecewa karena tak ada pesan. Aku beralih pada laptop, dan juga takada pesan disana. Alamat email yang sama Ana - bawah sadarku memutar matanya ke arahku, danuntuk pertama kalinya, aku mengerti mengapa Christian ingin memukulku saat aku melakukan itu.

Oke. Baik, aku akan menulis email untuk dia.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Wawancara

709

Tanggal: 30 Mei 2011 18:49

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Hari ini wawancaraku berjalan lancar.

Mungkin kamu tertarik.

Bagaimana dengan harimu?

Ana

Aku duduk dan memelototi layar. Tanggapan Christian biasanya spontan. Aku menunggu ... danmenunggu, dan akhirnya aku mendengar suara ping dari inbox-ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Hariku

Tanggal: 30 Mei 2011 19:03

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Page 409: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

710

Semua yang kau lakukan menarik bagiku, Aku tahu kau adalah wanita yang sangat mempesona.

Aku senang wawancaramu berjalan lancar.

Pagiku adalah melebihi semua harapan.

Dibandingkan dengan soreku, sangat membosankan.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pagi Yang Menyenangkan Tanggal: 30 Mei 2011 19:05

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Pagi itu menjadi teladan bagiku juga, meskipun kamu menjadi 'aneh' terhadapku setelah kejadian yang

'sempurna' di meja seks. Jangan berpikir aku tak memperhatikan.

Terima kasih untuk sarapannya. Atau terima kasih untuk Mrs. Jones.

Aku ingin mengajukan pertanyaan tentang dirinya –

711

saat kau tak 'aneh' padaku lagi.

Ana

Jariku menekan tombol kirim, dan aku yakin bahwa aku akan berada di sisi lain dari benua ini padaesok hari.

Dari: Christian Grey

Perihal: Kamu dan Penerbit?

Tanggal: 30 Mei 2011 19:10

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Page 410: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

'Aneh' bukan kata kerja dan tak boleh digunakan oleh siapa saja yang ingin masuk ke penerbitan.

'Sempurna'? Dibandingkan dengan apa, tolong katakan? Dan apa yang perlu kau tanyakan tentang Mrs.Jones? Aku tertarik.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

712

Perihal: Kamu dan Mrs. Jones

Tanggal: 30 Mei 2011 19:17

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Bahasa sudah berkembang dan bergerak. Ini merupakan hal yang seimbang. Bukan terjebak di dalammenara gading, dindingnya bergantung karya-karya seni mahal dan bisa melihat hampir semuapemandangan kota Seattle dengan helipad yang terjebak di atapnya.

'Sempurna' - dibandingkan dengan saat lain yang kita miliki ... apa istilahmu... oh ya ... bersetubuh.

Sebenarnya menurut pendapatku bersetubuh adalah periode yang cukup sempurna - tapi seperti yangkau tahu aku memiliki pengalaman yang sangat terbatas.

Apa Mrs. Jones mantan sub-mu?

Ana

Jariku melayang sekali lagi menekan di atas tombol kirim.

Dari: Christian Grey

713

Perihal: Bahasa. Jaga Mulutmu!

Tanggal: 30 Mei 2011 19:22

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Page 411: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Mrs. Jones adalah seorang pegawai yang berharga.

Aku tak pernah memiliki hubungan dengan dia selain hubungan profesional. Aku tak mempekerjakanseseorang yang sudah pernah berhubungan seksual denganku. Aku terkejut bahwa kau bisa berpikirseperti itu. Satu-satunya orang yang akan aku buat pengecualian untuk aturan ini adalah dirimu -karena kau seorang wanita muda yang cerdas, punya kemampuan negosiasi yang luar biasa.

Padahal, jika kau terus menggunakan bahasa seperti itu, aku mungkin perlu mempertimbangkankembali untuk membawamu ke sini. Aku senang kau memiliki pengalaman terbatas. Pengalamanmuakan terus terbatas -

hanya untukku. Aku harus menerima istilah

'sempurna' sebagai pujian - walaupun denganmu, aku tak pernah yakin kalau itu yang kau maksud, ataukata-kata ironismu semakin lebih baik - seperti biasanya.

Christian Grey

714

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc Dari Menara Gading-nya

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tidak untuk semua teh di Cina Tanggal: 30 Mei 2011 19:27

Untuk: Christian Grey

Dear Mr Grey

Aku rasa aku sudah menyatakan keberatanku bekerja untuk perusahaanmu. Pandanganku ini belumberubah, tidak berubah, dan tak akan pernah berubah. Aku harus meninggalkanmu sekarang, karenaKate sudah kembali membawa makanan.

Perasaan ironisku dan diriku mengucapkan selamat malam padamu.

Aku akan menghubungimu begitu aku tiba di Georgia.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Bahkan Twinings English Breakfast Tea?

Tanggal: 30 Mei 2011 19:29

715

Page 412: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk: Anastasia Steele

Selamat malam Anastasia.

Aku harap kau dan perasaan ironismu memiliki penerbangan yang aman.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

*****

Kate dan aku berhenti di luar area pengantar di terminal bandara Sea-Tac. Dia memelukku denganerat.

"Nikmati Barbados, Kate. Semoga menjadi liburan yang indah."

"Aku akan menemuimu saat aku kembali. Jangan biarkan orang kaya itu menginjak-injakmu."

"Aku tak akan membiarkannya."

Kita berpelukan lagi - kemudian aku sendirian ke counter check-in dan berdiri dalam antrian,menunggu dengan barang bawaanku. Aku tak direpotkan dengan koper, hanya sebuah ransel agakbesar yang Ray berikan padaku untuk hadiah ulang tahun terakhirku.

716

"Tolong tiketnya?" Pemuda yang bosan di belakang meja mengulurkan tangannya tanpa melihatku.

Meniru sikap bosanannya, aku menyerahkan tiketku dan SIMku sebagai bukti identitas. Jika mungkinaku berharap mendapat kursi dekat jendela.

"Oke, Miss Steele. Anda sudah di upgrade ke kelas satu."

"Apa?"

"Ma'am, jika anda mau, anda bisa pergi ke ruang tunggu kelas satu dan menunggu penerbangan andadisana." Sepertinya dia sudah terbangun dan tersenyum padaku seolah aku Peri Natal dan KelinciPaskah digabung menjadi satu.

"Tentu ada kesalahan."

"Tidak, tidak." Dia memeriksa layar komputer lagi.

"Anastasia Steele – di Upgrade." Dia menyeringai padaku.

Ugh. Aku menyipitkan mataku. Dia menberikan boarding pass, dan aku berjalan menuju ruang tunggukelas satu sambil bergumam dalam hati. Sialan Christian Grey, gila kontrol yang selalu ikut campur -

Page 413: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dia tak bisa meninggalkanku sendirian begitu saja.

717

Aku sudah manikur, dipijat, dan sudah minum dua gelas sampanye. Lounge kelas satu memiliki fituryang banyak untuk digunakan. Dengan setiap meneguk Moet, aku merasa sedikit demi sedikitcenderung memaafkan Christian dan intervensinya.

aku membuka MacBook, berharap untuk menguji teori bahwa komputer ini bisa digunakan di manasaja di planet ini.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tindakan pemborosan yang berlebihan Tanggal: 30 Mei 2011 21:53

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Yang benar-benar membuatku gelisah adalah bagaimana kau tahu yang mana jadwal

penerbanganku.

Engkau menguntit tak mengenal batas. Mari kita berharap bahwa Dr. Flynn sudah kembali dariliburan.

aku telah mendapat manikur, pijat punggung, dan dua gelas sampanye - awal yang sangat bagus untukliburanku.

718

Terima kasih.

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Terima kasih kembali

Tanggal: 30 Mei 2011 21:59

Untuk: Anastasia Steele

Yang terhormat Miss Steele

Dr. Flynn sudah kembali, dan aku punya janji dengannya minggu ini.

Page 414: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Siapa yang memijat punggungmu?

Christian Grey

CEO dengan teman-teman di tempat yang tepat, Grey Enterprises Holdings Inc

Aha! Waktunya membalas. Penerbangan kami telah diumumkan jadi aku akan email dia dari pesawat.Ini akan lebih aman. Aku hampir memeluk diriku dengan kegembiraan yang nakal.

Ada begitu banyak ruangan di kelas satu. Champagne cocktail di tangan, aku memposisikan diri kekursi kulit mewah saat jendela kabin perlahan terisi. Aku 719

menelpon Ray menceritakan dimana keberadaanku

- Komunikasi kami untungnya berlangsung singkat, karena sudah sangat larut baginya.

"Aku menyayangimu, Ayah," gumamku.

"Kau juga, Annie. Sampaikan salam pada ibumu.

Selamat malam."

"Selamat malam." aku menutup telepon.

Ray dalam kondisi yang baik. Aku menatap Mac dan dengan kegembiraan kekanak-kanakan yangmulai terbangun.

Membuka laptopku, aku login ke program email.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tangan Ahli yang Kuat

Tanggal: 30 Mei 2011 22:22

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Seorang pemuda yang sangat menyenangkan memijat punggungku. Ya. Sangat menyenangkan memang.

Aku tak akan menemui Jean-Paul di ruang 720

keberangkatan biasa - jadi terima kasih lagi atas pemberianmu. Aku tak yakin apakah aku akandiizinkan untuk mengirim email setelah kami lepas landas, dan aku perlu tidur karena aku sudah taktidur dengan baik akhir-akhir ini.

Mimpi yang indah Mr. Grey ... memikirkanmu.

Page 415: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ana

Oh, dia akan marah besar - dan aku akan berada di udara dan di luar jangkauan. Rasakan sendiri.

Jika aku berada di ruang keberangkatan biasa kemudian Jean-Paul tak akan menyentuh tangannyapadaku. Dia adalah seorang pria muda yang sangat baik, dengan rambut pirang, kulit tan kecokelatan -

jujur saja, siapa yang memiliki kulit tan kecklatan di Seattle? Itu betul-betul salah. Aku pikir dia gay -tapi aku hanya akan menyimpan detail itu untuk diriku sendiri. Aku menatap email-ku. Kate benar. Iniseperti menembak ikan di dalam tong dengannya.

Bawah sadarku menatap kearahku dengan

mencibirkan mulutnya - apakah kau benar-benar ingin memanas-manasinya? Apa yang dia lakukansangat manis, tahu! Dia peduli padamu dan ingin kau untuk melakukan perjalanan dengan

gaya. Ya, tapi dia bisa menanyakan atau memberitahuku. Bukannya membuatku terlihat seperti orangyang benar-benar tolol di check-in. Aku 721

menekan tombol kirim dan menunggu, merasa seperti seorang gadis yang sangat nakal.

"Miss Steele, anda harus menyimpan laptop-nya ketika lepas landas," kata pramugari dengankesopanan yang dibuat-buat. Dia membuatku melompat. Rasa bersalahku langsung muncul.

"Oh, maaf."

Sial. Sekarang aku harus menunggu untuk mengetahui apakah dia membalas. Pramugari itumengulurkan selimut yang lembut dan bantal, menunjukkan gigi yang sempurna. Aku

menggantungkan selimut menutupi lututku. Sangat menyenangkan untuk merasa dimanjakan kadang-kadang.

Kabin telah terisi, kecuali untuk kursi di sampingku yang masih kosong. Oh tidak ... bayangan yangmengganggu melintasi pikiranku. Mungkin kursi ini untuk Christian. Oh sial ...

tidak ... dia tak akan melakukannya. Ya kan? aku katakan padanya aku tak ingin dia ikut denganku.

Aku melirik jam tanganku dengan cemas dan kemudian suara tanpa tubuh dari dek penerbanganmengumumkan,

"Cabin crew, pintu tertutup otomatis dan periksa ulang."

722

Apa artinya itu? Apakah mereka menutup pintu pesawat? Kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk saat akududuk di berdebar menunggu. Kursi di sebelahku adalah satu-satunya yang kosong di kabin bertempat

Page 416: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

duduk enam belas. Pesawat beruncang saat bergerak, dan aku bernapas lega tapi merasa sedikitkecewa juga ... tak ada Christian selama empat hari. Aku mengintip sedikit di BlackBerry-ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Nikmati Selagi Kau Bisa Tanggal: 30 Mei 2011 22:25

Untuk: Anastasia Steele

Yang terhormat Miss Steele

Aku tahu apa yang kau coba lakukan - dan percayalah

- kau telah berhasil. Lain kali kau akan berada di dalam kargo, terikat dan dengan mulut tersumbat didalam peti. Percayalah saat aku memberikan kondisi itu padamu, itu akan memberikanku kesenanganluar biasa padaku dibanding sekedar meng-upgrade tiketmu.

Aku tak sabar menunggumu kembali.

Christian Grey

723

CEO dengan telapak tangan berkedut, Grey Enterprises Holdings Inc.

Ya ampun. Ada masalah dengan humor Christian -

Aku tak pernah bisa yakin apakah dia sedang bercanda atau benar-benar marah. Aku menduga padasaat ini dia benar-benar marah. Diam-diam, agar pramugari tak bisa melihat, aku ketik balasannya dibawah selimut.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bercanda?

Tanggal: 30 Mei 2011 22:30

Untuk: Christian Grey

kau tahu - aku tak tahu jika kau bercanda - dan jika kau tidak - maka aku pikir aku akan tetap tinggal diGeorgia saja. Peti adalah batas keras untukku. Maaf aku membuat kau marah. Katakan kau

memaafkanku.

A

Dari: Christian Grey

Page 417: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Perihal: Bercanda

724

Tanggal: 30 Mei 2011 22:31

Untuk: Anastasia Steele

Bagaimana kau bisa mengirim email? Apakah kau mempertaruhkan kehidupan semua orang dipesawat, termasuk dirimu sendiri, memakai BlackBerry? aku pikir itu menentang salah satu aturan.

Christian Grey

CEO dengan dua telapak tangan Kejang, Grey Enterprises Holdings Inc

Dua telapak tangan! Aku meletakkan BlackBerry-ku, duduk kembali sementara pesawat ditarikmenuju ke landasan pacu, dan mengeluarkan salinan buku katya Tess yang sudah compang-camping -bacaan ringan untuk perjalanan. Begitu kita di udara, Aku dorong kursiku kebelakang, dan segera akutertidur.

Pramugari membangunkan saat kami mulai turun ke Atlanta. Waktu lokal adalah 5:45 pagi

tapi aku hanya tidur empat jam atau lebih ... aku merasa grogi, tapi berterima kasih atas segelas jusjeruk yang pramugari itu berikan padaku. Aku melirik gugup di BlackBerry-ku. Tak ada email lagidari Christian. Yah, sekarang hampir jam tiga pagi di Seattle, dan dia mungkin ingin mencegahkumengacaukan sistem avionik, atau apa pun yang dapat mencegah pesawat gagal terbang jika ponsel725

diaktifkan.

Menunggu di Atlanta hanya satu jam. Dan lagi aku menikmati sepenuhnya dalam ruangan kelas satu.

Aku tergoda untuk meringkuk dan tidur di di kursi samping, sofa mewah yang mengundang dan yangakan tenggelam pelan-pelan di bawah berat badanku.

Tapi itu tak cukup panjang. Untuk menjaga diriku agar tetap terjaga, aku memulai menulis emailpanjang untuk Christian di laptopku.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Apakah kau ingin menakut-nakutiku?

Tanggal: 31 Mei 2011 06:52 WIB

Untuk: Christian Grey

Kau tahu betapa aku tak suka jika kau menghabiskan uang untukku. Ya, kau sangat kaya, tapi tetap saja

Page 418: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

membuatku tak enak, itu jadi seperti kau membayarku untuk seks. Tapi, aku suka melakukan perjalanandi kelas satu, ini jauh lebih beradab daripada bangku. Jadi terima kasih. Aku serius - dan akumenikmati pijatan dari Jean Paul. Dia sangat gay. Aku menghilangkan informasi itu di emailku untukmemanas-manasimu, karena aku kesal denganmu, dan aku minta maaf tentang hal itu.

Tapi seperti biasa kau bereaksi berlebihan. kau tak bisa menulis hal-hal seperti itu padaku - terikatdan 726

tersumbat mulutnya di peti - (Apakah kau serius atau itu lelucon?) Itu membuatku takut ... kaumembuatku takut ... aku benar-benar terjebak dalam mantramu, mengingat gaya hidupmu yang akubahkan tak tahu ada sampai minggu Sabtu lalu, dan kemudian kau menulis seperti itu dan aku inginberteriak berlari ke atas bukit. Aku tak akan melakukannya, tentu saja, karena aku merindukanmu.Benar-benar

merindukanmu. Aku ingin hubungan kita berlanjut, tapi aku takut kedalaman perasaan yang aku milikipadamu dan jalan gelap yang coba kau bawa aku kesana. Apa yang kau tawarkan adalah erotis danseksi, dan aku penasaran, tapi aku juga takut kau akan menyakitiku - secara fisik dan emosional.

Setelah tiga bulan kau bisa mengatakan selamat tinggal, dan di mana akan meninggalkanku jika kaumelakukannya? Tapi kemudian aku menganggap bahwa risiko itu ada dalam setiap hubungan. Inihanya jenis hubungan yang aku tak pernah bayangkan, terutama karena itu adalah hubungan pertamaku.Ini adalah lompatan besar dalam hal keyakinan untukku.

Kau benar ketika kau mengatakan aku tak memiliki sifat submisif dalam tubuhku ... dan aku setujudenganmu sekarang. Karena aku ingin bersamamu, dan jika itu yang harus aku lakukan, aku inginmencoba, tapi aku pikir aku akan gagal dalam hal itu dan akhirnya terluka - dan aku tidak menikmatigagasan itu sama sekali.

Aku sangat senang bahwa kau bilang padaku akan 727

mencoba lebih. Aku hanya perlu berpikir tentang apa arti

'Lebih' bagiku, dan itulah salah satu alasan mengapa aku ingin suatu jarak. Kau sangat menyilaukankusehingga aku merasa sangat sulit untuk berpikir jernih ketika kita bersama-sama.

Mereka memanggil penerbanganku. Aku harus pergi.

Lebihnya nanti

Ana-mu

Aku menekan kirim dan aku berjalan sambil mengantuk menuju ke gerbang keberangkatan untuk naikpesawat yang berbeda.

Pesawat yang satu ini hanya memiliki enam kursi di kelas satu, dan setelah kita di udara, Akumeringkuk di bawah selimut yang lembutku dan tertidur.

Page 419: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Terlalu cepat rasanya, aku dibangunkan oleh pramugari yang menawariku air jeruk lagi saat kita mulaimendekati Savannah Internasional. Aku menghirup jusnya perlahan-lahan, luar biasa lelah, dan akumembiarkan diriku merasakan sedikit kegembiraan. Aku akan bertemu ibuku untuk pertama kalinyadalam enam bulan. Mengintip ke bawah selimut untuk melihat BlackBerry-ku, aku ingat samar-samarbahwa aku mengirim email berisi 728

ocehan panjang untuk Christian - tapi tidak ada di balasan. Ini jam lima pagi di Seattle - mudah-mudahan dia masih tertidur dan tidak bangun sambil memainkan ratapan sedih di pianonya.

Keuntungan membawa barang di ransel adalah dapat segera keluar dari bandara dan tidak menunggubagasi lama di konveyor. Keindahan penerbangan kelas satu adalah bahwa mereka membiarkanmukeluar pesawat lebih dulu.

Ibuku sedang menunggu dengan Bob, dan aku sangat bahagia melihat mereka. Aku tak tahu apakah itukarena kelelahan, atau perjalanan panjang, atau situasi dengan Christian secara keseluruhan, tapibegitu aku dalam pelukan ibuku, tangisku meledak.

"Oh Ana, sayang. Kau pasti sangat lelah" Dia melirik cemas pada Bob.

"Tidak Ma, hanya karena - Aku sangat senang melihatmu." aku memeluknya erat.

Pelukannya terasa begitu nyaman dan menerimaku pulang. Dengan enggan, aku melepaskan dia, danBob memberiku pelukan canggung dengan satu. Dia tampaknya tak bisa berdiri kokoh, dan aku ingatbahwa dia terluka kakinya.

"Selamat datang, Ana. Mengapa kau menangis?"

Tanyanya.

729

"Ah, Bob, aku hanya senang melihatmu juga." Aku menatap wajah tampannya berahang perseginya,dan mata birunya berkelip yang menatapku dengan kasih sayang. Aku suka suamimu yang ini, Ma. Kaubisa mempertahankannya. Bob mengambil ranselku.

"Ya ampun, Ana, ada barang apa dalam ranselmu?"

Itu laptop Mac, dan mereka berdua menempatkan tangan mereka di pundakku saat kami menuju tempatparkir.

Aku selalu lupa betapa sangat panas di Savannah.

meninggalkan ruang ber-AC dingin dari terminal kedatangan, kita melangkah ke panasnya Georgia.

Wow!

Itu memusnahkan segalanya. Aku harus berjuang keluar dari pelukan Ibu dan Bob jadi aku bisa

Page 420: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

membuka tudung kepalaku. Aku sangat senang aku membawa celana pendek. Aku kadang-kadang rinduhawa panas kering dari Vegas, tempatku tinggal bersama Ibu dan Bob ketika aku berumur tujuh belastahun, tapi ini panas basah, bahkan pada pukul 8:30

pagi hari, harus membiasakan diri. Saat aku berada di bagian belakang SUV Tahoe Bob yang sangatber-AC, aku merasa lemas, dan rambutku sudah mulai protes karena kering kepanasan.

Di bagian belakang SUV aku cepat sms Ray, Kate, dan Christian:

730

* Tiba Aman di Savannah. A :) *

Pikiranku menyimpang sebentar pada José saat aku menekan tombol kirim, dan melalui kabutkelelahanku, aku ingat bahwa acaranya minggu depan. Apakah aku harus mengundang Christian?, tahusendiri bagaimana perasaannya pada José.

Apakah Christian masih ingin menemuiku setelah email itu? Aku bergidik memikirkan hal itu, dansegera membuang jauh ide itu dari pikiranku. Aku akan menghadapi urusan itu nanti. Sekarang akuakan menikmati kebersamaan dengan ibuku.

"Sayang, kamu pasti lelah. Apakah kau ingin tidur ketika kita sampai di rumah?"

"Tidak, Ma. Aku ingin pergi ke pantai."

***

Aku memakai tankini dengan halter melingkar leher berwarna biru milikku, minum Diet Coke, disunbed menghadap Samudera Atlantik, dan ingat bahwa baru kemarin aku menatap ke arah samuderaPasifik.

Ibuku bersantai di sampingku memakai topi matahari konyol berukuran besar dan kaca mata modelJackie-O, juga meneguk Coke-nya sendiri. Kami berada di Tybee Island Beach, hanya tiga blok darirumah.

Dia menggenggam tanganku. Kelelahan aku telah berkurang, dan ketika aku menyerap sinar matahari,731

aku merasa nyaman, aman, dan hangat. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, akumulai rileks.

"Jadi Ana ... ceritakan tentang orang ini yang telah kau jadi sedemikian bingung."

Bingung! Bagaimana dia bisa tahu? Apa yang harus dikatakan? aku tak bisa bicara tentang Christiandalam setiap detail karena NDA itu, tapi kemudian, apakah aku memilih untuk berbicara dengan ibukutentang hal itu? aku pucat membayangkan hal itu.

Page 421: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Yah?" Meminta dia dan meremas tanganku.

"Namanya adalah Christian. Dia luar biasa tampan.

Dia kaya ... terlalu kaya. Dia sangat rumit dan berubah-ubah."

Ya - aku merasa tak biasanya senang dengan penjelasan singkatku, ringkasan akurat. Aku bersandarmenyamping untuk menghadap kearahnya, bertepatan dengannya saat ia melakukan gerakan yang sama.Dia menatapku dengan mata biru sebening kristalnya.

"Rumit dan berubah-ubah adalah dua potongan informasi yang ingin aku konsentrasi pelajari, Ana."

Oh tidak ...

"Oh, Ma, suasana hatinya berubah-ubah membuatku 732

pusing. Dia memiliki masa pengasuhan yang suram, sehingga dia sangat tertutup, sulit untuk diukur."

"Apakah kau menyukainya?"

"Aku lebih dari suka padanya."

"Benarkah?" Dia ternganga menatapku.

"Ya, Ma."

"Pria tidaklah benar-benar rumit, Ana, sayang.

Mereka sangat sederhana, makhluk harfiah.

Mereka biasanya menyampaikan maksud lewat apa yang mereka katakan. Dan kita menghabiskanwaktu berjam-jam mencoba untuk menganalisis apa yang mereka katakan

- Ketika benar-benar sudah jelas. Jika aku jadi kamu, aku akan mendengarkan kata-katanya secaraharfiah.

Itu mungkin bisa membantu."

Aku ternganga padanya. Ini kedengarannya seperti nasihat yang bagus. Terima kata-kata Christiansecara harfiah. Segera beberapa hal yang pernah diucapannya muncul di pikiranku.

Aku tak ingin kehilangan dirimu ...

kau telah menyihirku ...

733

Kau benar-benar memperdayaku ...

Page 422: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku akan merindukanmu juga ... lebih dari yang kau tahu ...

Aku menatap ibuku. Dia sekarang menjalani pernikahan keempatnya. Bagaimanapun dia mungkin tahusesuatu tentang pria.

"Kebanyakan pria mudah berubah sayang, setiap orang berbeda-beda. Ambil contoh ayahmu misalnya

...," Matanya melembut dan menjadi sedih setiap kali dia berpikir tentang ayahku. Ayah kandungku,tokoh mitos yang aku tak pernah tahu, direnggut dengan kejam dari kami dalam kecelakaan latihantempur ketika ia masih seorang marinir. Sebagian diriku berpikir ibuku telah mencari seseorangseperti ayahku selama ini ... mungkin dia akhirnya menemukan apa yang dia cari dalam Bob. sayangdia tak bisa menemukannya dengan Ray.

"Aku terbiasa berpikir bahwa ayahmu moody. Tapi sekarang ketika aku mengingat kembali, aku hanyaberpikir ia terlalu terjebak dalam pekerjaannya dan mencoba untuk menghidupi kita" Dia mendesah."Dia masih sangat muda, begitu juga aku. Mungkin itu masalahnya."

Hmm ... Christian tidaklah tua. Aku tersenyum 734

sayang pada ibuku. Dia bisa jadi sangat penuh perasaan memikirkan tentang ayahku, tapi aku yakinayahku tak sebanding dengan sifat moody Christian.

"Bob ingin membawa kita makan malam di luar malam ini. Ke klub golf-nya."

"Oh tidak! Bob mulai bermain golf" aku mengejek tak percaya.

"Ceritakan tentang itu," erangan ibuku, memutar matanya.

Setelah pulang makan siang yang ringan di rumah, aku mulai membongkar bawaanku. Aku akanmemperlakukan diri ke si-esta. Ibuku telah menghilang untuk mencetak lilin atau apa pun yang dialakukan dengan benda itu, dan Bob sedang bekerja, jadi aku punya waktu untuk mengejar kekurangantidurku. Aku membuka Mac dan menyalakannya.

Sekarang jam dua siang di Georgia, sebelas pagi di Seattle. Aku ingin tahu apakah aku mendapatbalasan dari Christian. Dengan gugup, aku login ke program email.

Dari: Christian Grey

Perihal: Akhirnya!

735

Tanggal: 31 Mei 2011 07:30

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Page 423: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku kesal karena segera setelah kau membuat jarak di antara kita, kau berkomunikasi secara terbukadan jujur dengan aku. Mengapa kau tak bisa melakukan itu saat kita bersama?

Ya, aku kaya. Biasakan dirimu dengan itu. Mengapa tak boleh aku menggunakan uang untuk

keperluanmu? Kita telah bilang pada ayahmu bahwa aku adalah pacarmu, demi Tuhan. Bukankah ituyang seorang pacar lakukan? Sebagai Dom-mu, aku berharap kau untuk menerima apa pun yang akubelikan untukmu dengan tanpa argumen. Kebetulan, memberitahu ibumu juga.

Aku tak tahu bagaimana menjawab komentarmu tentang merasa seperti pelacur. Aku tahu itu bukanapa yang sudah kau tulis, tapi apa yang secara tersirat kau sampaikan. Aku tak tahu apa yang aku bisakatakan atau lakukan untuk menghilangkan perasaan itu. Aku ingin kau memiliki yang terbaik darisegalanya. Aku bekerja sangat keras, sehingga aku bisa menggunakan uangku semauku. Aku bisamembelikan apapun sesuai keinginan hatimu, Anastasia, dan aku ingin melakukannya. Sebut saja ituredistribusi kekayaan jika kau mau. Atau tahu bahwa aku tak akan, tak pernah berpikir dirimu 736

seperti yang kau gambarkan, dan aku marah terhadap cara pandangmu pada diri sendiri. Untuk seorangwanita cemerlang, cerdas, muda yang cantik kau memiliki masalah harga diri yang jelas, dan akusetengah berpikir untuk membuat janji antara kau dengan Dr. Flynn.

Aku minta maaf untuk menakut-nakutimu. Aku tahu menanamkan rasa takut didalam pikiranmembuatmu ngeri. Apakah kau benar-benar berpikir aku akan membiarkan kau melakukan perjalanandi dalam palka? Aku menawarkan kau jet pribadiku, demi Tuhan. Ya itu adalah sebuah lelucon, jelaslelucon sangat jelek. Namun, kenyataannya adalah -

memikirkan kau terikat dan disumpal membuatku terangsang (ini bukan lelucon - ini yang sebenarnya).

Aku bisa menghilangkan petinya - peti tak memberi pengaruh apapun padaku. Aku tahu kau memilikimasalah dengan disumpal, kita telah membicarakan itu dan jika /

ketika aku menyumpalmu, kita sudah membahasnya dulu. Aku menganggap kau gagal untuk menyadaribahwa dalam hubungan Dom/sub bahwa sub-lah yang memiliki semua kekuasaan. Itu adalah kau. Akuakan mengulang ini - Kau adalah orang yang memegang kuasa. Bukan aku. Di rumah perahu kaumengatakan tidak. Aku tak bisa menyentuhmu jika kau mengatakan tidak - itu sebabnya kita memilikikesepakatan - apa yang akan dan tidak akan engkau lakukan. Jika kita mencoba sesuatu dan kau takmenyukainya, kita dapat merevisi perjanjian itu.

737

Terserah padamu - bukan aku. Dan jika kau tak ingin diikat dan disumpal dalam peti, maka itupun takakan terjadi.

aku ingin berbagi gaya hidupku denganmu. Aku tak pernah menginginkan sesuatu begitu banyak. Terusterang aku merasa kagum padamu, seorang yang begitu polos dan bersedia untuk mencoba. Itumengatakan lebih padaku daripada yang pernah kau tahu. kau gagal untuk melihat bahwa sebenarnyaaku terjebak dalam mantramu juga, meskipun aku telah mengatakan hal ini berkali-kali. Aku tak ingin

Page 424: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

kehilanganmu. Aku ragu bahwa kau telah terbang tiga ribu mil untuk menjauh dariku hanya beberapahari, karena kau tak bisa berpikir jernih ketika di dekatku. Ini berlaku sama bagiku Anastasia. Akalkuhilang saat kita bersama -

itulah kedalaman perasaanku padamu.

Aku memahami keraguanmu. Aku mencoba untuk menjauh darimu, aku tahu kau tak berpengalaman,meskipun aku tak pernah akan mengejarmu jika aku tahu persis bagaimana polosnya kamu - namun kaumasih bisa benar-benar melucutiku dengan cara tak seorangpun pernah lakukan padaku sebelumnya.

Emailmu misalnya: Aku sudah membaca dan membacanya lagi berkali-kali mencoba memahami sudutpandangmu. Tiga bulan adalah jangka waktu, itu bisa diubah-ubah. Kita bisa membuatnya enam bulan,setahun? Berapa lama yang kau inginkan? Apa yang akan membuatmu merasa nyaman?

738

Beritahu aku.

Aku memahami bahwa ini adalah lompatan keyakinan yang sangat besar untukmu. Aku harusmendapatkan kepercayaan darimu, tapi dengan cara yang sama, kau harus berkomunikasi dengankuketika aku gagal melakukan hal ini. Kau tampaknya begitu kuat dan mandiri, dan kemudian akumembaca apa yang sudah kau tulis di sini, dan aku melihat sisi lain darimu. Kita harus salingmembimbing satu sama lain Anastasia, dan aku hanya bisa menerima isyarat darimu. Kau harus jujurdenganku, dan kita berdua harus menemukan cara untuk membuat pengaturan ini berhasil.

Kau khawatir tidak bisa menjadi submisif. Yah mungkin itu benar. Karena, satu-satunya kejadian kaumenunjukkan sikap yang benar dari seorang sub ketika berada dalam ruang bermain. Tampaknya itumerupakan satu tempat di mana kau membiarkanku melakukan kontrol yang tepat atas dirimu, dan satu-satunya tempat dimana kau melakukan sesuai yang diperintahkan. Teladan adalah istilah yang datangke pikiranku. Dan aku tak akan pernah memukulmu sampai hitam dan biru. Aku bertujuan untukmembuatmu pink. Di luar ruang bermain, aku suka bahwa kau menentangku. Ini adalah pengalamanyang sangat baru dan menyegarkan, dan aku tak ingin mengubahnya. Jadi ya, katakan padaku apa yangkau inginkan dalam hal 'lebih'. Aku akan 739

berusaha untuk tetap berpikiran terbuka, dan aku akan mencoba dan memberikan ruang yang kaubutuhkan dan menjauh darimu saat kau berada di Georgia. Aku berharap emailmu berikutnya.

Sementara, menikmati liburanmu. Tapi jangan terlalu banyak.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Ya ampun. Dia menulis sebuah esai seperti waktu kita kuliah - dan sebagian besar isinya bagus.Hatiku di mulutku ketika aku membaca kembali emailnya, dan aku meringkuk di tempat tidur cadanganpraktis memeluk Mac-ku. Membuat kesepakatan kita jadi setahun? Aku memiliki kekuasaan! Astaga,aku harus memikirkan tentang itu. Terima kata-kata dari dia apa adanya, itulah yang dikatakan ibuku.

Page 425: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia tak ingin kehilanganku.

Dia mengatakan itu dua kali! Dia ingin membuat hubungan ini berjalan juga. Oh Christian, begitujuga aku! Dia akan mencoba dan menjauh! Apakah ini berarti ia akan gagal untuk menjauh? Tiba-tiba,aku berharap demikian. Aku ingin melihat dia. Kita sudah terpisah kurang dari dua puluh empat jam,dan mengetahui bahwa aku tak dapat melihatnya selama empat hari, aku menyadari betapa aku

merindukannya. Betapa aku mencintainya.

740

"Ana, sayang." Suara itu adalah lembut dan hangat, penuh cinta dan kenangan manis dulu. Sebuahtangan lembut menyapu wajahku. Ibuku

membangunkanku, dan telungkup memeluk laptopku.

"Ana, sayang," lanjut dia dengan suara merdu lembut saat aku pelan-pelan terjaga dari tidur, berkedipterkena cahaya senja merah muda pucat.

"Hai, Ma." Aku menggeliat dan tersenyum.

"Kita akan makan malam tiga puluh menit lagi. kau masih ingin ikut?" Tanyanya dengan ramah.

"Oh, ya, Ma, tentu saja." Aku berusaha sangat keras, tapi gagal menahan untuk menguap.

"Nah, itu baru sebuah teknologi mengesankan." Dia menunjuk ke laptopku.

Oh sial.

"Oh ... ini?" aku berusaha untuk santai, sikap terkejut acuh tak acuh.

Apakah Ibu akan tahu? Dia tampaknya telah jadi lebih cerdik sejak aku mendapatkan 'pacar'.

"Christian meminjamkan padaku. Aku rasa aku bisa mengdalikan pesawat ruang angkasa denganbenda ini, tapi aku hanya menggunakannya untuk email dan akses Internet."

741

Sungguh itu bukan apa-apa. Menatapku dengan curiga, dia duduk di tempat tidur dan melipat rambutyang terurai di belakang telingaku.

"Apakah dia mengirim email padamu?"

Oh dobel sialan.

"Ya." Sikap acuh tak acuhku makin menipis, dan aku memerah.

"Mungkin dia merindukanmu, ya?"

Page 426: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku harap begitu, Ma."

"Apa yang dia bilang?"

Oh triple sialan. Aku panik mencoba untuk memikirkan sesuatu yang dapat diterima dari email yangaku dapat dan memberitahu ibuku. Aku yakin ibuku tak ingin mendengar tentang Dom dan bondage danmenyumpal, tapi kemudian aku tak bisa memberitahunya karena ada NDA.

"Dia mengatakan kepada aku untuk menikmati waktuku sendiri, tapi jangan terlalu banyak."

"Kedengarannya masuk akal. Aku akan meninggalkanmu untuk bersiap-siap, sayang"

Mencondongkan tubuhnya, dia mencium keningku.

"Aku sangat senang kau di sini, Ana. Sangat 742

menyenangkan bisa melihatmu." Dan dengan pernyataan penuh kasih sayang itu, dia pergi.

Hmm, Christian dan masuk akal ... dua konsep yang aku pikir adalah saling terpisah satu sama lain,tapi setelah email-nya, segalanya menjadi mungkin. Aku menggelengkan kepala. Aku butuh waktuuntuk mencerna kata-katanya. Mungkin setelah makan malam - dan aku dapat menjawab email-nyasaat itu.

Aku bangkit keluar dari tempat tidur dan cepat melepas t-shirt dan celana pendekku, dan berjalanmenuju ke kamar mandi.

743

Aku telah membawa gaun abu-abu halter-leher milik Kate yang aku kenakan untuk kelulusanku. Inisatu-satunya item bergaya yang aku miliki. Satu hal yang baik tentang cuaca panas adalah bahwalipatannya menghilang, jadi aku pikir itu akan sesuai untuk ke klub golf. Saat aku berpakaian, akumembangunkan laptop-nya. Tak ada yang baru dari Christian, dan aku merasa tikaman kekecewaan.Sangat cepat, aku ketik dia email.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bicara bertele-tele?

Tanggal: 31 Mei 2011 19:08 WIB

Untuk: Christian Grey

Sir, kau ternyata penulis yang banyak bicara. Aku harus pergi makan malam di klub golf-nya Bob, dansekedar tahu saja, aku memutar mata pada pikiran itu. Tapi kau dan telapak tangan berkedutmu jauhdariku sehingga aku pantatku aman, untuk saat ini.

Page 427: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku suka email-mu. Akan merespon selagi bisa. Aku sudah rindu padamu.

Nikmati soremu.

Ana-mu

744

Dari: Christian Grey

Perihal: Pantatmu

Tanggal: 31 Mei 2011 16:10

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Aku terganggu oleh judul email ini. Tak perlu dikatakan, engkau aman - untuk saat ini.

Nikmati makan malammu, dan aku merindukanmu juga, terutama pantat dan mulut cerdasmu.

Soreku akan jadi pudar, tercerahkan hanya dengan memikirkan kau dan putaran matamu. Aku pikir itukaulah yang begitu bijaksana menunjukkan padaku bahwa aku juga menderita dari kebiasaan buruk itu.

Christian Grey

CEO & Pemutar Mata, Grey Enterprises Holdings Inc Dari: Anastasia Steele

Perihal: Mata Berputar

Tanggal: 31 Mei 2011 19:14 WIB

745

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Berhenti mengemail-ku. Aku mencoba bersiap-siap untuk makan malam. kau sangat mengganggu,bahkan ketika kau sedang di sisi lain benua ini. Dan ya - yang menampar pantatmu ketika kau memutarmatamu?

Ana-mu

Aku menekan kirim, dan segera gambaran dari penyihir jahat Mrs. Robinson datang ke dalampikiranku. Aku tak bisa membayangkannya.

Page 428: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian dipukuli oleh orang setua ibuku, itu sangat salah. Sekali lagi aku ingin tahu kerusakan apayang dia berikan. Mulutku mengencang dalam garis suram yang keras. Aku butuh boneka untukmenusukkan jarum kedalamnya, mungkin itu caraku untuk bisa melampiaskan sedikit rasa amarahkupada orang asing ini.

Dari: Christian Grey

Perihal: Pantatmu

Tanggal: 31 Mei 2011 16:18

Untuk: Anastasia Steele

746

Dear Miss Steele

Aku masih lebih suka judul emailku padamu, dengan cara yang begitu banyak berbeda. Sangatberuntung bahwa aku adalah tuan dari nasibku sendiri dan tak seorangpun yang menghukumku. Kecualiibuku kadang-kadang dan Dr. Flynn, tentu saja. Dan kau.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: menghukum ... aku?

Tanggal: 31 Mei 2011 19:22 WIB

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Kapan aku pernah memperoleh keberanian untuk menghukummu, Mr. Grey? Aku pikir kau mencampuradukkan aku dengan orang lain ... yang mana itu sangat mengkhawatirkan. Aku benar-benar harusbersiap-siap.

Ana-mu

747

Dari: Christian Grey

Perihal: Pantatmu

Page 429: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Tanggal: 31 Mei 2011 16:25

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Kau melakukannya sepanjang waktu di tulisan.

Dapatkah aku menarik keatas retsleting gaunmu?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Untuk beberapa alasan yang tak diketahui, kata-katanya melompat keluar dari halaman dan membuatkuterkesiap. Oh ... dia ingin bermain game.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: NC-17

Tanggal: 31 Mei 2011 19:28 WIB

Untuk: Christian Grey

748

Aku lebih suka kau menurunkan retsleting gaunku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Hati-hati dengan apa yang kau inginkan ...

Tanggal: 31 Mei 2011 16:31

Untuk: Anastasia Steele

BEGITU JUGA AKU.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Terengah-engah

Page 430: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Tanggal: 31 Mei 2011 19:33 WIB

Untuk: Christian Grey

Perlahan-lahan ...

Dari: Christian Grey

Perihal: Sambil mengerang

Tanggal: 31 Mei 2011 16:35

749

Untuk: Anastasia Steele

Seandainya aku ada di sana.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Merintih

Tanggal: 31 Mei 2011 19:37 WIB

Untuk: Christian Grey

BEGITU JUGA AKU

"Ana!" Ibu memanggilku, membuat aku melompat.

Sial. Mengapa aku merasa bersalah?

"Segera datang, ma."

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Merintih

Tanggal: 31 Mei 2011 19:39 WIB

750

Untuk: Christian Grey

Page 431: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Harus pergi.

Sampai nanti, sayang.

Aku lari ke ruang di mana Bob dan ibuku sedang menunggu. Ibuku mengerutkan kening.

"Sayang - apakah kau merasa ok? kau melihat sedikit memerah."

"Ma, aku baik-baik saja."

"Kau tampak cantik, sayang."

"Oh, ini gaun Kate. kau menyukainya?"

Kerutan dahinya bertambah dalam.

"Mengapa kau mengenakan gaun Kate?"

Oh ... tidak.

"Yah aku suka yang satu ini dan dia tidak," aku berimprovisasi dengan cepat.

Dia menganggap aku cerdik sedangkan Bob menunjukkan ketidaksabaran dengan murung, terlihatsangat lapar.

"Aku akan membawa kau belanja besok," katanya.

751

"Oh, ma, mama tak perlu melakukan itu. Aku punya banyak pakaian."

"Tidak bisakah aku melakukan sesuatu untuk putriku sendiri? Ayo, Bob sudah kelaparan."

"Benar sekali," erangan Bob, menggosok perutnya dan dengan menunjukkan ekspresi sedih yangdibuat-buat.

Aku tertawa saat ia memutar matanya, dan kami segera keluar pintu.

Kemudian saat aku mandi, di bawah pancuran air hangat, aku merenung memikirkan berapa banyakibuku telah berubah. Melihatnya saat makan malam, ia ada dalam elemen-nya, lucu dan genit dan diantara banyak teman di klub golf. Bob hangat dan penuh perhatian ... mereka tampak begitu cocok satusama lain. Aku benar-benar bahagia pada mereka. Ini berarti aku dapat berhenti khawatir tentangdirinya dan menebak-nebak keputusan dan melupakan hari-hari gelap dengan suami nomor tiga. Boblayak dipertahankan. Dan dia memberi aku nasihat yang baik. Kapan hal itu mulai terjadi?

Sejak aku bertemu Christian. Mengapa begitu?

Ketika aku selesai, aku cepat mengeringkan diri, ingin kembali bicara pada Christian. Ada email

Page 432: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menungguku, dikirim hanya beberapa saat setelah 752

aku pergi makan malam beberapa jam yang lalu.

Dari: Christian Grey

Perihal: Plagiarisme

Tanggal: 31 Mei 2011 16:41

Untuk: Anastasia Steele

Kau mencuri kata-kataku.

Dan meninggalkanku menggantung.

Nikmati makan malammu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Siapa yang kau teriaki sebagai pencuri?

Tanggal: 31 Mei 2011 22:18 WIB

Untuk: Christian Grey

Sir, aku pikir kau akan tahu bahwa itu adalah kata-kata Elliot pada awalnya.

753

Menggantung bagaimana?

Ana-mu

Dari: Christian Grey

Perihal: Bisnis yang Belum Selesai Tanggal: 31 Mei 2011 19:22

Untuk: Anastasia Steele

Miss Steele

Kau sudah kembali. kau pergi begitu tiba-tiba - tepat ketika suasana mulai menarik.

Page 433: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Elliot tidak terlalu asli. Dia pasti mencuri kata-kata itu dari seseorang.

Bagaimana makan malam?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Bisnis yang Belum Selesai?

754

Tanggal: 31 Mei 2011 22:26 WIB

Untuk: Christian Grey

Makan malam benar-benar kenyang - kau akan sangat senang mendengar, aku makan terlalu banyak.

Jadi mulai menarik? Bagaimana?

Dari: Christian Grey

Perihal: Bisnis yang Belum Selesai - pasti Tanggal: 31 Mei 2011 19:30

Untuk: Anastasia Steele

Apakah kau dengan sengaja bodoh? ku pikir kau baru saja memintaku untuk menurunkan retsletinggaunmu.

Dan aku sudah tak sabar untuk melakukan itu. Aku juga senang mendengar kau makan.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

755

Perihal: Yah ... selalu ada akhir pekan Tanggal: 31 Mei 2011 22:36 WIB

Untuk: Christian Grey

Tentu saja aku makan ... Ini hanya karena ketidakpastian yang kurasakan ketika ada di dekatmu yangmembuatku menjauhi makanan.

Page 434: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dan aku tak akan pernah bodoh tanpa menyadarinya, Mr. Grey.

Tentunya kau sudah tahu itu sekarang ;) Dari: Christian Grey

Perihal: Tak Bisa Menunggu

Tanggal: 31 Mei 2011 19:40

Untuk: Anastasia Steele

Aku akan ingat itu, Miss Steele, dan tak diragukan lagi akan menggunakan pengetahuan itu untukkeuntunganku.

Maaf mendengar bahwa aku membuatmu menjauhi makananmu. Ku pikir aku punya efek yang lebihyang besar pada nafsu berahimu. Itu pengalamanku, dan yang paling menyenangkan yang pernahkualami.

756

aku sangat berharap untuk kesempatan berikutnya.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Senam Linguistik

Tanggal: 31 Mei 2011 22:36 WIB

Untuk: Christian Grey

Apakah kau bermain dengan thesaurus lagi?

Dari: Christian Grey

Perihal: bergemuruh

Tanggal: 31 Mei 2011 19:40

Untuk: Anastasia Steele

Kau mengenalku dengan sangat baik Miss Steele.

aku makan malam dengan seorang teman lama sekarang jadi aku akan mengemudi.

Page 435: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

757

Sampai nanti, sayang©

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Teman lama yang mana? Aku berpikir Christian tak punya teman lama, kecuali ... dia. Akumengerutkan kening di layar. Mengapa ia masih harus menemuinya? Terbakar, panas, empedukecemburuan melandaku tiba-tiba. Aku ingin memukul sesuatu, terlebih lagi Mrs. Robinson.Mematikan laptop dengan marah, aku merangkak ke tempat tidur.

Aku benar-benar harus membalas email-nya yang panjang darinya pagi ini, tapi aku tiba-tiba merasaterlalu marah. Mengapa Christian tak bisa melihat dia apa adanya - penganiaya anak? Aku mematikanlampu, menggelegak, menatap dalam kegelapan.

Berani-beraninya dia? Berani-beraninya dia memilih seorang remaja rentan? Apakah dia masihmelakukannya? Mengapa mereka tak berhenti?

Berbagai skenario tersaring melalui pikiranku: dia merasa sudah cukup, lalu mengapa ia masihberteman dengannya? Begitu pula dia - adalah dia menikah? Cerai? Astaga - apakah dia punya anaksendiri? Apakah dia punya anak dari Christian?

Bawah sadarku memutar kepala jeleknya, mengerling, dan aku terkejut dan mual memikirkan hal itu.Apakah Dr. Flynn tahu tentang dia?

758

Aku berjuang keluar dari tempat tidur dan menyala mesin jahat itu lagi. Aku punya misi. Akumengetuk jari-jariku dengan tak sabar menunggu layar biru muncul. Aku masuk Google images danmemasukkan

'Christian Grey' ke dalam mesin pencari. Layar tiba-tiba dipenuhi dengan gambar-gambar Christian:dengan dasi hitam, berjas, astaga - foto yang diambil José dari Heathman, dalam kemeja putih dancelana flanel. Bagaimana mereka bisa masuk Internet? Wah dia terlihat keren.

Aku berpindah cepat pada: beberapa foto dengan rekan bisnis, kemudian foto demi foto dari orangyang paling fotogenik yang aku tahu, secara intim. Secara intim? Apakah aku mengenal Christiansecara intim?

aku kenal dia secara seksual, dan kurasa ada lebih banyak lagi yang bisa ditemukan di sana. Aku tahudia moody, sulit, lucu, dingin, hangat ... jeez, pria ini adalah kontradiksi berjalan. Aku klik kehalaman berikutnya. Dia masih sendiri dalam semua foto-foto ini, dan aku ingat Kate menyebutkanbahwa dia tak bisa menemukan foto-foto dia dengan teman kencan, mendorong pertanyaan gaypadanya. Kemudian, pada halaman ketiga, ada fotoku, dengan dia, saat wisudaku. Gambar hanyadengan seorang wanita, dan ini aku.

Page 436: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ya ampun! aku ada di Google! Aku menatap kita bersama. Aku terlihat terkejut pada kamera, gugup,kehilangan keseimbangan. Ini sesaat sebelum aku setuju untuk mencoba. Sementara itu, Christianterlihat sangat tampan, tenang dan penuh kontrol, 759

dan dia mengenakan dasi itu. Aku menatap dia, wajah yang begitu tampan, wajah indah yang mungkinsedang menatap Mrs. Robinson terkutuk sekarang. Aku menyimpan foto dalam folder my favorit danklik delapan belas layar semuanya ... tak ada apapun. Aku tak akan menemukan Mrs. Robinson diGoogle. Tapi aku harus tahu apakah dia dengannya atau tidak. Aku ketik segera email ke Christian.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Teman Makan Malam yang Cocok Tanggal: 31 Mei 2011 23:58 WIB

Untuk: Christian Grey

Aku berharap kau dan temanmu mendapatkan makan malam yang sangat menyenangkan.

Ana

PS Apakah Mrs. Robinson?

Aku menekan kirim dan dengan sedih naik kembali ke tempat tidur, menyelesaikan pertanyaan padaChristian tentang hubungannya dengan wanita itu.

Sebagian dari diriku sangat ingin tahu lebih banyak, dan sebagian lain ingin melupakan apa yangpernah 760

dia katakan padaku. Dan periode-ku telah datang, jadi aku harus ingat untuk minum pil-ku di pagi hari.

Aku segera memprogram alarm ke dalam kalender di BlackBerry-ku. Menaruh di meja sampingtempat tidur, aku berbaring dan akhirnya hanyut ke dalam tidur yang gelisah, berharap bahwa kitaberada di kota yang sama, bukan terpisah dua ribu lima ratus mil.

***

Setelah belanja pagi dan sore hari kembali ke pantai, ibuku yang telah menetapkan bahwa kita harusmenghabiskan malam di sebuah bar. Meninggalkan Bob meonton TV, kita berada di bar hotel kotaSavannah yang paling eksklusif. Aku sedang minum Cosmopolitan keduaku. Ibuku gelas ketiganya.Dia menawarkan informasi lebih lanjut mengenai ego laki-laki yang rapuh. Ini sangat membingungkan.

"kau tahu, Ana, pria mengira bahwa apa pun yang keluar dari mulut wanita adalah masalah yang harusdipecahkan. Bukan gagasan yang kabur bahwa kita ingin menendang sekitar dan membicarakannyasebentar dan kemudian melupakannya. Pria lebih suka bertindak."

"Ma, mengapa mengatakan ini?" aku bertanya, gagal untuk menyembunyikan kejengkelanku. Dia sudahseperti ini sepanjang hari.

Page 437: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"sayang, kau terdengar begitu bingung. Kau belum 761

pernah membawa pulang seorang cowok. kau bahkan tak pernah punya pacar ketika kita masih diVegas.

Aku pikir sesuatu akan berkembang dengan pria yang kau temui di kampus, José."

"Ma, José hanyalah teman."

"Aku tahu, sayang. Tapi ada sesuatu yang terjadi, dan aku pikir kau belum mengatakan semuanya" Diamenatap ke arahku, wajahnya terukir dengan perhatian keibuan.

"Aku hanya membutuhkan jarak tertentu dari Christian untuk membuat pikiranku lurus ... itu saja.

Ia cenderung membuatku kewalahan."

"Kewalahan?"

"Ya. Meskipun aku merindukannya" Aku mengerutkan kening.

Aku belum mendengar apapun dari Christian sehari.

Tak ada email, tak ada apapun. Aku tergoda untuk menelponnya agar tahu apakah dia baik-baik saja.

Ketakutan terburukku adalah bahwa dia mengalami kecelakaan mobil, rasa takut terburuk keduaadalah bahwa Mrs. Robinson telah menancapkan cakar jahatnya ke dia lagi. Aku tahu itu tak rasional,tetapi di mana dia terlibat, aku tampaknya telah kehilangan semua rasa perspektifku.

762

"Sayang, aku harus pergi ke ruang rias."

Kepergian singkat ibuku memungkinkanku berkesempatan memeriksa BlackBerry-ku. Aku telahmencoba dengan diam-diam memeriksa email sepanjang hari. Akhirnya - respon dari Christian!

Dari: Christian Grey

Perihal: Teman Makan Malam

Tanggal: 1 Juni 2011 21:40 WIB

Untuk: Anastasia Steele

Ya, aku makan malam dengan Mrs. Robinson. Dia hanya seorang teman lama, Anastasia.

Tak sabar untuk bertemu lagi denganmu. Aku merindukanmu.

Christian Grey

Page 438: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dia benar makan malam dengannya. Kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk saat adrenalin dan amarahmenghujam melalui tubuhku, semua ketakutan terburukku jadi kenyataan, menabrakku. Bagaimana diabisa? Aku pergi selama dua hari, dan dia lari pada 763

wanita jalang jahat itu.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Makan Malam dengan Sahabat LAMA Tanggal: 1 Juni 2011 21:42 WIB

Untuk: Christian Grey

Dia bukan hanya seorang teman lama.

Apakah dia sudah menemukan anak remaja yang lain untuk dimangsa?

Apakah kau sudah terlalu tua untuknya?

Apakah itu alasan mengapa hubunganmu selesai?

Aku tekan kirim saat ibuku kembali.

"Ana, kau sangat pucat. Apa yang terjadi?"

Aku menggelengkan kepala.

"Tak ada. Mari kita minum lagi," Aku bergumam dengan keras kepala.

Alisnya berkerut, tapi dia melirik ke atas dan memanggil salah satu pelayan sambil menunjuk gelas764

kami. Dia mengangguk. Dia mengerti bahasa universal 'Tolong yang sama lagi." Seperti yang dialakukan, aku melirik cepat BlackBerry-ku.

Dari: Christian Grey

Perihal: Hati-hati ...

Tanggal: 1 Juni 2011 21:45 WIB

Untuk: Anastasia Steele

Ini bukan sesuatu yang ingin aku bahas lewat email.

Page 439: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Berapa banyak kosmopolitan yang akan kau minum?

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Ya ampun, dia di sini.

765

Aku menatap gugup sekeliling bar tapi aku tak bisa melihatnya.

"Ana, ada apa? Kau terlihat seperti baru melihat hantu."

"Christian, dia di sini."

"Apa? Sungguh?" Dia melirik di sekitar bar juga.

Aku tak menyebutkan kecenderungan Christian sebagai penguntit pada ibuku.

Aku melihat dia. Jantungku seakan melompat, mulai bergetar dan berdegup mengikuti irama saat diaberjalan ke arah kami. Dia benar-benar di sini –

untuk menemuiku. Dewi batinku melompat sambil bersorak dari kursi malasnya. Berjalan melewatikerumunan, rambut merah tembaganya mengkilap dan berkilau di bawah lampu halogen yangtersembunyi. Mata abu-abunya cerah bersinar dengan

....marah? Tegang? Mulutnya membentuk garis murung, rahangnya tegang. Oh sial ... tidak. Aku sangatmarah padanya sekarang, dan dia di sini.

Bagaimana aku bisa marah padanya di depan ibuku?

Dia tiba di meja kami, menatapku dengan waspada.

Dia mengenakan kemeja linen putih seperti biasanya dan celana jins.

"Hai," Aku berteriak pelan, aku tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kagum saat 766

melihat dia benar-benar berada di sini.

"Hai," jawab dia, sambil membungkuk, dia mencium pipiku, membuatku terkejut.

"Christian, ini adalah ibuku, Carla." Sikap sopan santun yang melekat padaku mengambil alih.

Dia berbalik untuk menyambut ibuku.

"Mrs. Adams, aku merasa senang bertemu denganmu."

Page 440: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Bagaimana dia tahu namanya? Dia memberikan ibuku senyuman paten Christian Grey yang yangbisa membuat jantung ibuku berhenti, senyuman sepenuh hati tanpa ditahan sedikitpun. Ibuku tak punyaharapan. Rahang ibuku turun hampir menabrak meja. Astaga, cari pegangan, ma. Dia menyambuttangan Christian kemudian mereka bersalaman.

Ibuku tak bisa menjawab. Oh, lidahnya kelu ternganga – faktor keturunan - aku tidak tahu.

"Christian," akhirnya dia berhasil mengatasi nafasnya yang terengah-engah.

Dia tersenyum penuh arti pada ibuku, mata abu-abunya berbinar. Aku menyipitkan mataku padamereka berdua.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Pertanyaanku kedengarannya lebih rapuh dari maksudku, dan 767

senyumnya menghilang, ekspresinya sekarang hati-hati. Aku senang melihatnya, tapi benar-benarkehilangan keseimbangan, kemarahanku yang mendididh tentang Mrs.. Robinson masuk ke pembuluhdarahku. Aku tak tahu apakah aku ingin berteriak padanya atau melemparkan diri ke dalam pelukannya- tapi aku tahu dia tak akan menyukai salah satunya - dan aku ingin tahu berapa lama dia sudahmengamati kami. Aku juga agak cemas tentang email yang baru saja aku kirim untuknya.

"Tentu saja aku datang untuk bertemu denganmu."

Dia menatap ke arahku tanpa ekspresi. Oh, apa yang dia pikirkan? "Aku menginap di hotel ini."

"Kau menginap di sini?" suaraku terlalu melengking bahkan untuk telingaku sendiri seperti seorangmahasiswa tingkat dua yang kecanduan amfetamin.

"Ya, kemarin kau bilang mengharapkan aku ada di sini." Dia berhenti sebentar mencoba melihatreaksiku. "Kami bertujuan untuk menyenangkan, Miss Steele." Suaranya tenang tak ada jejak humorsama sekali.

Sial - Apakah dia marah? Mungkin komentarku tentang Mrs. Robinson? Atau fakta karena aku sudahmenghabiskan tiga gelas Cosmo segera menjadi keempat? Ibuku melirik cemas pada kami berdua.

"Maukah kamu bergabung minum dengan kami, Christian?" Dalam sekian detik, ibuku melambaikan768

tangannya ke pelayan yang berada di sisinya.

"Aku ingin segelas gin dan tonik," kata Christian.

"Hendricks jika kamu memilikinya atau Bombay Sapphire. Hendricks dengan mentimun, BombaySapphire dengan jeruk limau."

Ya ampun ... hanya Christian yang bisa memesan minuman seperti membuat makanan.

"Dan tolong dua Cosmo lagi," aku menambahkan, memandang cemas pada Christian. Aku minum

Page 441: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dengan ibuku - tak ada alasan membuat dia menjadi marah tentang itu.

"Silakan tarik kursinya, Christian."

"Terima kasih, Mrs. Adams."

Christian menarik kursi terdekat dan duduk anggun di sebelahku.

"Jadi kamu hanya kebetulan tinggal di hotel tempat kami minum?" Tanyaku, berusaha keras untukmenjaga nada suaraku.

"Atau kau hanya kebetulan minum di hotel dimana aku menginap," balas Christian. "Aku baru sajaselesai makan malam, masuk ke sini, dan melihatmu.

Aku merasa terganggu dengan emailmu yang terakhir, dan aku melihat ke atas dan disana ada kamu.Justru suatu kebetulan, bukan?" Dia 769

memiringkan kepalanya ke satu sisi, dan aku melihat jejak senyumnya. Syukurlah – kami mungkin bisamenyelamatkan malam ini setelah semua itu.

"Tadi pagi aku dan ibuku berbelanja dan ke pantai sorenya. Kami memutuskan minum beberapakoktail malam ini," gumamku, aku merasa seperti berutang penjelasan padanya.

"Apa kau membeli atasan itu?" Dia mengangguk pada kamisol sutra baruku dengan warna hijau,"warnanya cocok untukmu. Kulitmu terkena sinar matahari. Kau terlihat cantik."

Mukaku memerah, terdiam karena pujiannya.

"Yah, rencananya aku akan mengunjungimu besok.

Tapi sudah kau berada di sini."

Dia meraih tanganku, dan meremas dengan lembut, menjalankan ibu jarinya sambil menekan denganlembut di buku-buku jariku ke sana kemari ... dan aku merasa ada tarikan akrab. Gairah muncul dibalik permukaan kulitku, membuat aliran darahku berdenyut memanas di sekitar tubuhku. Dua harilebih aku tak melihatnya. Oh ... Aku menginginkan dia. Napasku tersentak. Aku berkedip padanya,tersenyum malu-malu, dan melihat senyum dibibirnya yang terukir dengan indah.

"Aku pikir, aku akan mengejutkanmu. Tapi seperti biasa, Anastasia, kau selalu mengejutkanku dengan770

berada di sini."

Aku melirik cepat pada Ibuku yang sedang terbelalak menatap Christian ... ya terbelalak! Hentikanma.

Seolah-olah dia adalah makhluk eksotis, yang tak pernah dilihat sebelumnya. Maksudku, aku tahu aku

Page 442: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

tak pernah punya pacar, dan Christian hanya memenuhi syarat seperti itu untuk memudahkan pencarianitu - Ya, terus terang sulit dipercaya aku bisa memikat seorang pria? Pria ini? – terus terang -

lihat dia - bawah sadarku membentak. Oh, diam!

Siapa yang mengundangmu ke pesta? Aku

memandang marah pada ibuku - tapi dia tak memerhatikan.

"Aku tak ingin mengganggu waktumu dengan ibumu.

Aku akan minum sebentar kemudian mengundurkan diri. Aku punya pekerjaan yang harus kukerjakan,"

dia mengatakan dengan sungguh-sungguh.

"Christian, senang sekali akhirnya bertemu denganmu," ibuku menyela, akhirnya menemukan suaranya.

"Ana sudah menceritakan tentang kamu dengan sayang."

Dia tersenyum padanya.

"Benarkah?" Dia mengangkat alisnya padaku, ekspresi wajahnya geli, dan mukaku memerah lagi.

771

Pelayan datang membawa minuman kami.

"Hendricks, Sir," katanya dengan penuh kebanggaan.

"Terima kasih," Christian membalas dengan berbisik.

Aku meneguk Cosmo yang baru diberikan pelayan dengan gugup.

"Berapa lama kau di Georgia, Christian?" Tanya Ibuku.

"Sampai Jumat, Mrs. Adams."

"Maukah Kamu makan malam dengan kami besok malam? Dan tolong, panggil aku Carla."

"Dengan senang hati, Carla."

"Baik. Maafkan, Aku ingin ke toilet."

Ma ... Kamu barusan kesana. Aku menatapnya dengan putus asa saat dia berdiri dan berjalanmeninggalkan kami berdua saja.

"Jadi, kau marah denganku karena makan malam dengan seorang teman lama." Mata Christian kembaliterbakar, pandangannya waspada terhadapku, mengangkat tanganku ke bibirnya dan mencium setiap

Page 443: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

buku-buku jariku dengan lembut.

Astaga, dia ingin melakukannya sekarang?

772

"Ya," bisikku saat darah yang memanas melaju kesekujur tubuhku.

"Hubungan seksual kami sudah berakhir lama, Anastasia," bisiknya. "Aku tak menginginkan orang lainselain kamu. Bukankah kau sudah tahu?"

Aku berkedip padanya.

"Aku pikir karena dia seorang penganiaya anak, Christian." Aku menahan napas menunggu reaksinya.

Christian memucat.

"Itu sangat menghakimi. Bukan seperti itu," dia berbisik, terkejut. Dia melepaskan tanganku.

Menghakimi?

"Oh, lantas apa?" Aku bertanya. Cosmo membuatku jadi berani.

Dia mengerutkan kening, bingung. Aku melanjutkan.

"Dia mengambil keuntungan dari anak laki-laki berumur lima belas tahun yang rentan. Jika kaumenjadi seorang gadis lima belas tahun dan Mrs.

Robinson adalah Mr. Robinson, menggodamu masuk kedalam gaya hidup BDSM, apa itu akanmenjadi baik-baik saja? Dan kalau itu Mia, bagaimana?"

Dia terkesiap dan memandang marah padaku.

773

"Ana, bukan seperti itu."

Aku memelototi dia.

"Oke, itu rasanya bukan seperti itu padaku,"

lanjutnya pelan. "Dia memberi kekuatan untuk kebaikanku. Apa yang aku butuhkan."

"Aku tak mengerti." Sekarang giliranku untuk melihat bingung.

"Anastasia, ibumu akan segera kembali. Aku tak nyaman berbicara tentang masalah ini sekarang.

Mungkin nanti. Jika kamu tak ingin aku di sini, aku memiliki pesawat yang stand-by di Hilton Head.

Page 444: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku bisa pergi."

Dia marah padaku ... tidak.

"Tidak – Aku mohon jangan pergi. Aku senang kau di sini. Aku hanya berusaha untuk membuatmumengerti. Aku jengkel, begitu aku pergi, kau makan malam dengannya. Pikirkan tentang bagaimanakamu, saat aku berada didekat José. José seorang teman yang baik. Aku tak pernah memiliki hubunganseksual dengan dia. Sedangkan kau dan dia punya,"

aku terdiam, tak mau memikirkan lebih lanjut.

"Kau cemburu?" Dia menatap ke arahku, tercengang, dan matanya melunak sedikit memanas. "Ya, danmarah karena apa yang dia lakukan padamu."

774

"Anastasia, dia membantuku, itu saja yang bisa aku katakan tentang dia. Dan mengenaikecemburuanmu, menempatkan diri pada posisiku. Aku tak pernah membenarkan tindakanku padasiapa pun selama tujuh tahun terakhir. Tak ada seorangpun. Aku melakukan apa yang aku ingin,Anastasia. Aku suka kemandirianku. Aku tak pergi dan bertemu dengan Mrs. Robinson untukmembuatmu kesal. Aku bertemu sesekali kemudian kami makan malam. Dia hanya teman dan mitrabisnis."

Mitra bisnis? Sialan. Ini baru berita.

Dia menatap ke arahku, menilai ekspresiku.

"Ya, kami mitra bisnis. Seks diantara kami sudah lama berakhir. Dan itu sudah bertahun-tahun lalu."

"Mengapa hubunganmu berakhir?"

Mulutnya menyempit, dan matanya berkilau.

"Suaminya tahu."

Sialan!

"Bisakah kita membicarakan ini lain waktu - tempat yang lebih pribadi?" Dia menggeram.

"Aku masih berpikir kau tak akan pernah meyakinkanku bahwa dia bukan semacam pedofilia."

775

"Aku tak pernah berpikir dia seperti itu. Aku tak pernah. Sudah, itu cukup!" Dia membentak.

"Apa kau mencintainya?"

Page 445: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Bagaimana dengan obrolan kalian berdua?" Ibuku sudah kembali, kami berdua tidak melihatnya.

Aku tersenyum dengan pura-pura, Christian dan aku bersandar buru-buru ... merasa bersalah. Ibukumenatap ke arahku.

"Baik, Ma."

Christian meneguk minumannya, mengamatiku dengan seksama, ekspresinya terjaga. Apa yang diapikir? Apakah dia mencintainya? Aku pikir jika dia melakukannya, aku akan kalah besar.

"Oke ladies, aku akan meninggalkan kalian menikmati malam."

Tidak ... jangan ... dia tak bisa meninggalkanku menggantung seperti ini.

"Tolong minumannya dimasukkan ke tagihanku, kamar nomor 612. Aku akan menghubungi kamu besokpagi, Anastasia. Sampai ketemu besok, Carla."

"Oh, sangat senang mendengar seseorang memanggil nama lengkapmu."

776

"Nama yang indah untuk seorang gadis yang cantik,"

bisik Christian, menjabat tangannya, dan ibuku benar-benar menyeringai.

Oh ma, - seperti yang diucapkan Shakespeare ‘et tu Bruté?’ Aku berdiri, menatap ke arah Christian,memohon untuk menjawab pertanyaanku, dan dia mencium pipiku dengan tulus.

"Sampai besok, sayang," dia berbisik di telingaku.

Kemudian dia pergi.

Sialan gila kontrol - brengsek. Kemarahanku kembali memuncak. Aku merosot di kursiku danberpaling menghadapi ibuku.

"Oh, Kau bisa menjatuhkanku hanya dengan sehelai bulu. Tangkapan yang bagus, Ana. Sekalipun akutak tahu apa yang terjadi diantara kalian berdua. Aku pikir kau perlu berbicara berdua. Wow - USTberada di sini, tak tertahankan." Dia mengipasi dirinya sendiri secara teatrikal.

"MA!"

"Pergilah bicara dengannya."

"Aku tak bisa. Aku datang ke sini untuk menemuimu."

"Ana, Kau datang ke sini karena kau bingung tentang 777

cowok itu. Sudah jelas kalian berdua tergila-gila satu sama lain. Kau perlu bicara dengannya. Ya

Page 446: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

ampun dia baru saja terbang tiga ribu mil dan jelas-jelas aneh hanya ingin bertemu denganmu, Dankau tahu bagaimana sangat mengerikannya terbang itu."

Mukaku memerah. aku belum bercerita tentang pesawat pribadinya.

"Apa?" Dia membentakku.

"Dia memiliki pesawat pribadi," gumamku, malu, dan itu hanya dua setengah ribu mil, ma.

Mengapa aku malu? Alisnya melonjak.

"Wow," dia bergumam. "Ana, ada yang sesuatu yang terjadi diantara kalian berdua. Aku sudahmencoba untuk memahami itu sejak kau tiba di sini. Tapi satu-satunya cara kau akan memecahkanmasalah itu, apapun itu, adalah bicara dengannya. Kau bisa melakukan semua pemikiran yang kamusuka - tapi sampai kau benar-benar bicara, kau tak akan menuju kemanapun."

Aku mengerutkan kening pada ibuku.

"Ana, sayang, kau selalu memiliki kecenderungan menganalisa sesuatu secara berlebihan. Keluarkanunek-unekmu. Apa yang ingin kau sampaikan, Sayang?"

778

Aku menatap jari-jariku.

"Aku pikir aku jatuh cinta padanya," aku bergumam.

"Aku tahu Sayang. Begitu juga dia denganmu."

"Tidak!"

"Ya, Ana. Ya ampun - apa yang kau butuhkan? Tanda seperti lampu neon yang berkedip di dahinya?"

Aku ternganga padanya dan air mata muncul di sudut mataku.

"Ana, Sayang. Jangan menangis."

"Aku pikir dia tak mencintaiku."

"Aku tak peduli seberapa kayanya kamu, kau tak meninggalkan semuanya dan masuk pesawat pribadiuntuk melintasi seluruh benua hanya untuk minum teh pada sore hari. Pergi temui dia! Disini adalahlokasi yang indah, sangat romantis. Disini juga wilayah yang netral."

Aku menggeliat di bawah tatapannya. Aku ingin pergi dan tapi juga tak ingin.

"Sayang, jangan merasa kau harus pulang bersamaku. Aku ingin kau bahagia - dan sekarang aku pikirkunci untuk kebahagiaanmu ada di kamar 612. Jika kemudian kau ingin pulang, kuncinya ada di 779

Page 447: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

bawah tanaman Yucca di teras depan. Jika kau ingin menginap – yah ... kamu sudah dewasa sekarang.

Jagalah dirimu untuk selalu aman."

Aku malu mendengar batas antara bintang dan garis-garis merah. Astaga, ma.

"Mari kita habiskan Cosmo kita dulu."

"Ini baru gadisku, Ana." Dia tersenyum lebar.

***

Aku mengetuk pintu ruang 612 dengan perasaan malu dan menunggu. Christian membuka pintu. Diasedang menelpon. Dia berkedip tercengang saat melihatku, kemudian membuka pintu lebar danmengundangku masuk ke kamarnya.

"Kesimpulannya semua paket kelebihan? ... Dan biayanya? ... " Christian bersiul diantara giginya.

"Shsh ... itu salah satu kesalahan yang mahal ... Dan Lucas? ... "

Aku melihat ke sekeliling ruangan. Dia menginap di suite, seperti yang di Heathman. Perabotan disinisangat modern, terbaru. Semuanya berwarna ungu tua dan emas dengan dekorasi berbentuk cahayabintang warna perunggu di dinding. Christian berjalan menuju lemari kayu gelap dan membuka pintumemperlihatkan mini bar. Dia mengindikasikan bahwa aku harus mengambil sendiri, kemudian 780

masuk ke kamar tidur. Aku menganggap bahwa ia masuk kamar agar aku tak bisa lagi mendengarpembicaraannya. Aku mengangkat bahu. Dia tak berhenti menelpon saat aku memasuki ruang kerjanyawaktu itu. Aku mendengar air mengalir ...

dia mengisi bak mandi. Aku ingin mengambil jus jeruk. Dia kembali masuk ke dalam ruangan dengansantai.

"Bisakah Andrea mengirimiku skemanya. Barney bilang, dia akan memecahkan masalahnya ... "

Christian tertawa. "Bukan, Jumat ... Ada sebidang tanah di sini yang membuatku tertarik ... Yeah,suruh Bill untuk menelepon... Tidak, besok ... aku ingin melihat apa yang akan ditawarkan Georgiajika kita pindah kesini"

Christian tak melepaskan matanya padaku. Sambil memberikan gelas, dia menunjuk ke wadah es.

"Jika insentif mereka cukup menarik ... aku pikir kita harus mempertimbangkan hal itu, meskipun akutak yakin tentang hawa panas sialan itu di sini ... aku setuju Detroit memiliki keuntungan juga, dan itulebih dingin ..." Wajahnya jadi gelap sesaat. Mengapa?

" Suruh Bill untuk menelpon. Besok ... Jangan terlalu pagi." Dia mematikan telpon dan menatapku,wajahnya tak terbaca, dan kesunyian membentang di antara kita.

Page 448: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Oke ... giliran aku untuk berbicara.

781

"Kamu tak menjawab pertanyaanku," bisikku.

"Tidak, Aku tidak," katanya pelan, mata abu-abu melebar dan hati-hati.

"Tidak artinya kau tak menjawab pertanyaanku atau tidak kau tak mencintainya?"

Dia melipat tangan dan bersandar ke dinding, dan senyum kecil bermain di bibirnya.

"Apa yang kau lakukan di sini, Anastasia?"

"Aku baru saja mengatakannya padamu."

Dia mengambil napas dalam-dalam.

"Tidak. Aku tak mencintainya." Dia mengerutkan kening. Geli namun bingung.

Aku tak percaya aku menahan napasku. Aku seperti karung kain bekas yang melorot hingga aku inginmelepaskan uneg-unegku. Yah, syukurlah dia tak mencintainya. Bagaimana rasanya jika dia benar-benar mencintai penyihir itu?

"Kau betul-betul seperti dewi pencemburu bermata hijau, Anastasia. Siapa yang menyangka?"

"Apa kau mencoba mengolok-olokku, Mr. Grey?"

782

"Aku tak akan berani." Dia menggeleng kepalanya dengan serius, tetapi dia memiliki kilauan jahat dimatanya.

"Oh, aku pikir kau melakukannya, dan kau sering melakukan itu."

Dia menyeringai saat aku menirukan kembali kata-katanya yang sebelumnya pernah diucapkan padaku.

Matanya gelap.

"Tolong berhenti menggigit bibirmu. Kamu berada dalam ruanganku, aku belum melihatmu hampirselama tiga hari, dan aku sudah terbang jauh ingin bertemu denganmu." Nada suaranya telah berubahmenjadi lembut, sensual.

BlackBerry-nya berdengung, mengganggu kami berdua, dan dia mematikannya tanpa melirik untukmelihat dari siapa itu. Napasku tersentak. Aku tahu kemana arahnya ini ... tapi kita harus bicara.

Dia melangkah kearahku berpenampilan seperti seorang predator yang seksi.

Page 449: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku menginginkan kamu, Anastasia. Sekarang. Dan kau juga menginginkan aku. Itulah mengapa kaudi sini."

"Aku benar-benar hanya ingin tahu," bisikku sebagai pembelaan.

783

"Nah, sekarang kau sudah tahu, apa kau akan tinggal atau pergi?"

Mukaku memerah saat dia berjalan dan berhenti di depanku.

"Tinggal," gumamku, menatap dengan gugup ke arahnya.

"Oh, aku harap begitu." Dia menatap ke arahku. "Kau begitu marah padaku," dia mengambil nafas.

"Ya."

"Aku tak ingat siapa pun kecuali keluargaku yang pernah marah padaku. Aku menyukai ini."

Dia menjalankan ujung jarinya di pipiku. Oh, kedekatannya, baunya wanginya Christian. Kita harusnyaberbicara, tapi hatiku berdebar-debar, darahku menyanyi seperti mengalir melalui penggabunganhasrat tubuhku, yang membentang ...

dimana-mana. Christian membungkuk dan hidungnya menyusuri sepanjang bahuku dan sampai pangkaltelingaku, jari-jarinya masuk ke dalam rambutku.

"Kita harus bicara." Bisikku.

"Nanti."

"Begitu banyak yang ingin aku bicarakan."

784

"Aku juga."

Dia mencium lembut di bawah daun telingaku sementara jari-jarinya mengencang di rambutku.

Menarik kepalaku ke belakang, bibirnya meng-ekspos tenggorokanku. Giginya menggigit lembutdaguku, dan dia mencium leherku.

"Aku menginginkan kamu," dia mengambil nafas.

Aku mengerang dan menggapai dan menangkap lengannya.

"Apa kamu berdarah?" Dia terus menciumku.

Sialan. Apa tak ada yang terlewat dari dia?

Page 450: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ya," bisikku malu.

"Apa kamu mengalami kram?"

"Tidak" mukaku memerah. Ya ampun...

Dia berhenti dan menatap kearahku.

"Apa kau minum pil-mu?"

"Ya." Bagaimana sangat memalukannya ini?

"Ayo kita mandi."

Oh?

785

Dia menggenggam tanganku dan membawaku masuk ke kamar tidur. Didominasi dengan ranjangukuran super king dengan tirai yang rumit. Tapi kita tak berhenti di situ. Dia membawaku ke kamarmandi terdiri dari dua bilik, semua bernuansa aquamarine dan batu kapur warna putih. Ruangannyasangat besar - Di bilik kedua ada sebuah bak mandi cekung, cukup besar untuk empat orang dengantangga batu yang mengarah ke dalamnya, air mengisi sangat pelan. Uapnya naik dengan lembut di atasbusa, dan aku memperhatikan disekeliling bak mandi dibentuk tempat duduk dari batu memutar.

Lilin berkerlip disampingnya. Wow ... dia melakukan semua ini sambil menelpon.

"Apa kau punya ikat rambut?"

Aku berkedip padanya, aku merogoh ke dalam saku celana jeansku, dan mengeluarkan karet ikatrambutku.

"Ikat rambutmu ke atas," dia memerintah dengan lembut. Aku melakukan seperti yang dia suruh.

Terasa hangat dan gerah saat berada di samping bak mandi, dan kamisolku mulai menempel. Diamembungkuk dan menutup kran. Membawaku kembali ke bilik pertama kamar mandi ini, dia berdiri dibelakangku saat kami menghadap cermin berukuran sangat besar yang menutupi dinding di 786

atas dua wastafel yang terbuat dari kaca.

"Angkat tanganmu," dia mengambil nafas. Aku melakukan apa yang dia katakan, dan dia mengangkatkamisolku ke atas kepala hingga aku berdiri telanjang dada di depannya. Tanpa mengalihkanpandangan dariku, dia membuka kancing celana jinsku dan menarik ritsletingnya.

"Aku akan memiliki kamu di kamar mandi, Anastasia."

Miring ke bawah, dia mencium leherku. Aku menggerakkan kepala ke satu sisi dan memberikan akses

Page 451: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

agar lebih mudah. Mengaitkan ibu jarinya ke celana jinsku, perlahan-lahan dia menurunkannya sampaikakiku, dia merosot di belakangku sambil menurunkan celana jins dan celana dalamku ke lantai.

"Melangkahlah keluar dari celana jinsmu."

Mencengkeram pinggiran wastafel, aku melakukan hal itu. Aku sekarang benar-benar telanjang,menatap diriku sendiri, dan dia berlutut di belakangku. Dia mencium kemudian menggigit denganlembut pantatku, membuatku terkesiap. Dia berdiri dan menatapku sekali lagi di cermin. Aku berusahakeras untuk diam, mengabaikan kecenderungan alamiku untuk menutupi tubuhku. Dia melebarkantangannya diatas perutku, merentangkan tangannya menyusuri dari pinggul ke pinggul.

787

"Lihat dirimu. Kau begitu cantik," bisiknya. "Lihat bagaimana kamu merasakan." Dia menggenggamkedua tanganku, jari-jarinya masuk di antara jari-jariku yang terentang. Dia menempatkan tangan kamidi perutku. "Rasakan betapa halus kulitmu."

Suaranya lembut dan rendah. Dia menggerakkan tangan kami membuat lingkaran lambat ke atasmenuju dadaku. "Rasakan bagaimana penuh payudaramu." Dia terus mengarahkan tanganku hinggamenangkup payudaraku.

Dengan lembut membelai putingku dengan ibu jarinya berulang-ulang.

Aku mengerang diantara bibirku yang terbuka dan punggungku melengkung hingga payudaraku mengisitelapak tanganku. Dia meremas putingku diantara ibu jari kami, menarik lembut hingga bertambahkeras. Aku mengawasi dengan terpesona pada makhluk binal yang menggeliat di depanku. Oh terasanikmat. Aku merintih dan memejamkan mata, tidak lagi ingin melihat wanita di cermin dengan libidoyang berantakan di bawah tangannya sendiri ...

keahlian tangannya ... merasakan kulitku saat dia mengarahkan caranya bagaimana membangkitkangairah itu - hanya dengan sentuhannya, dan perintahnya yang tenang dan lembut.

"Benar, sayang," bisiknya.

788

Dia menuntun tanganku ke sisi tubuhku, menyusuri dari pinggang ke pinggulku, dan menyeberang kepangkal pahaku. Dia menggeser kakinya di antara kedua kakiku, mendorong untuk membuka kakiku,dan mengarahkan secara bergantian kedua tanganku, mengikuti irama. Sangat erotis. Sesungguhnya akuadalah bonekanya dan dia dalangnya.

"Lihat dirimu bercahaya, Anastasia," bisiknya sambil mencium dan menggigit lembut di sepanjangbahuku.

Aku mengerang. Tiba-tiba dia melepaskan tangannya.

"Lanjutkan sendiri," dia memerintah, dan berdiri kembali menontonku.

Page 452: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengelus diriku sendiri. Tidak. Aku ingin dia yang melakukan. Rasanya tak sama. Aku tersesattanpa dia. Dia menarik kemejanya ke atas kepalanya dan dengan cepat melepas celana jinsnya.

"Kamu lebih suka aku yang melakukannya?" Mata abu-abunya terbakar menatapku di cermin.

"Oh ya ... kumohon," Aku mengambil napas.

Dia melingkarkan tangannya di sekitarku lagi dan mengambil tanganku sekali lagi, melanjutkanbelaian sensual di atas daerah paling sensitifku. Rambut dadanya menggesek punggungku, bagiantubuhnya yang mengeras menekanku. Oh... tolong sekarang. Dia menggigit tengkukku, dan akumemejamkan mata, menikmati segudang sensasi; leher, pangkal pahaku 789

... nuansa dia di belakangku.

Tiba-tiba dia berhenti dan memutar tubuhku, memegang kedua pergelangan tanganku dengan satutangan, memegang kedua tanganku di belakangku, dan menarik kuncirku dengan tangan satunya.

Mukaku memerah melihatnya, dan dia menciumku dengan liar, memporak-porandakan mulutku denganbibirnya. Menahanku diam di tempat.

Napasnya terengah-engah, begitu juga denganku.

"Kapan kamu mulai menstruasi, Anastasia?"

Tanyanya tiba-tiba saat menatap ke arahku.

"Err ... kemarin," gumamku dalam kondisi sangat terangsang.

"Bagus." Dia melepaskanku dan memutarku.

"Pegangan pada wastafel," dia memberi perintah dan menarik pinggulku kebelakang lagi, seperti yangdia lakukan di ruang bermain, jadi aku membungkuk.

Dia menarik perekat diantara kakiku ... apa! Dan ...

dengan lembut menarik tamponku keluar dan melemparkan ke toilet terdekat. Sialan. Ya ampun ...

Astaga.

Kemudian dia dalam diriku ... ah! Langsung antara kulit dengan kulit ... pada awalnya bergerakperlahan... dengan mudah, mengujiku, mendorongku 790

... oh. Aku pegangan diatas wastafel, terengah-engah, memaksa diri kembali pada dirinya, merasakandia dalam diriku. Oh siksaan yang terasa nikmat ...

tangannya menggenggam pinggulku. Dia membuat irama, masuk-keluar, dan tangannya menemukandaerah paling sensitifku, memijatku ... oh ya ampun.

Page 453: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku bisa merasakan diriku mengencang.

"Itu benar, sayang," suaranya serak saat dia mendorong ke dalam diriku, memiringkan pinggulnya, danitu semakin membuatku terbang, terbang tinggi.

Wow ... dan aku keluar, dengan lantang, mencengkeram erat ke wastafel saat aku mencapai klimaksyang melingkar turun ke bawah, semuanya berputar dan mengejang sekaligus. Dia mengikuti,mencengkeramku erat-erat, saat dia mencapai klimaks dan memanggil namaku mirip permohonan atausuatu doa.

"Oh, Ana!" Napasnya tersengal-sengal di telingaku, bersinergi sempurna denganku. "Oh, Sayang,bisakah aku pernah puas denganmu?" Bisiknya.

Akankah akan selalu seperti ini? Begitu luar biasa, menyita semuanya, begitu membingungkan danmemukau. Aku ingin bicara, tapi sekarang tenagaku terkuras habis dan linglung setelah berhubunganintim dengannya dan bertanya-tanya apakah aku bisakah aku pernah puas dengan dia?

791

Perlahan-lahan kami merosot ke lantai, dan dia melingkarkan tangannya di sekitarku, memelukku.

Aku meringkuk di pangkuannya, kepalaku di dadanya, saat kami berdua tenang. Sangat tak kentara, akumenghirup aroma manis Christian yang memabukkan. Aku tak tak boleh mengendus. Aku tak bolehmengendus. Aku ulangi mantra itu di kepalaku -

meskipun aku sangat tergoda untuk melakukannya.

Aku ingin mengangkat tanganku dan menggambar pola di rambut dadanya dengan ujung jariku ... tapiaku menahan diri, tahu bahwa dia tak suka jika aku melakukan. Kami berdua diam, tenggelam dalampikiran kami masing-masing. Aku tersesat di dalamnya... tersesat padanya.

792

Aku ingat bahwa aku sedang menstruasi.

"Aku berdarah," gumamku.

"Tidak menggangguku," dia mengambil nafas.

"Aku tahu." Aku tak bisa menjaga kekeringan yang keluar dari suaraku.

Dia sedikit tegang.

"Apa itu mengganggumu?" Tanyanya lembut.

Apakah itu menggangguku? Mungkin harus ...

Page 454: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

haruskah? Tidak, tidak. Aku bersandar dan menatapnya, dan dia menatap ke arahku, mata abu-abunyalembut berawan.

"Tidak, tidak sama sekali."

Dia menyeringai.

"Bagus. Mari kita mandi."

Dia meluruskan tubuhnya di sekitarku,

menempatkanku di lantai saat dia bersiap untuk berdiri. Aku melihat lagi, bulat kecil, bekas lukawarna putih di dadanya. Itu bukan cacar air, aku merenung melamun. Grace pernah mengatakan, diatak pernah kena cacar air. Sialan ... itu pasti bekas luka bakar.

793

Luka bakar dari apa? Aku pucat karena sadar, shock dan rasa muak mengalir dalam diriku.

Dari rokok? Mrs. Robinson, ibu kandungnya, atau siapa? Siapa yang melakukan ini padanya? Mungkinada penjelasan yang masuk akal, dan aku beraksi secara berlebihan - harapan yang liar berkembang didalam dadaku – semoga saja aku salah.

"Ada apa?" Mata Christian terbelalak seperti alarm.

"Bekas lukamu," bisikku. "Itu bukan dari cacar air."

Aku melihat dalam hitungan detik dia menutup ke bawah, sikapnya berubah dari santai, tenang, dansantai, menjadi defensif - bahkan marah. Dia mengerutkan kening, wajahnya gelap dan mulutnyamenekan ke dalam garis keras menipis.

"Bukan, memang bukan bekas cacar air," bentak dia, tapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut. Diaberdiri, memegang tanganku, dan menariku untuk berdiri.

"Jangan menatapku seperti itu." Suaranya dingin dan memarahi saat dia melepaskan tanganku.

Mukaku memerah, ditegur, dan menatap jari-jariku di bawah, dan aku tahu, aku tahu itu bekas rokokseseorang yang di matikan ke dada Christian. Aku merasa mual.

"Apa dia melakukan itu?" Aku berbisik sebelum aku 794

bisa menahan diri.

Dia tak mengatakan apa-apa, jadi aku terpaksa menatapnya. Dia melotot padaku.

"Dia? Mrs. Robinson? Dia bukan binatang, Anastasia.

Page 455: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Tentu saja dia tak melakukan itu. Aku tak mengerti mengapa kau merasa harus menjelek-jelekkan dia."

Dia berdiri di sana, telanjang, telanjang bulat, dengan darahku pada tubuhnya ... dan kami akhirnyamelakukan percakapan ini. Dan aku telanjang juga –

kami tak memiliki tempat untuk bersembunyi, kecuali mungkin bak mandi. Aku menarik napas dalam,berjalan melewatinya, dan masuk ke dalam air.

Terasa nyaman dan hangat, menenangkan sekali.

Aku tenggelam dalam busa yang wangi dan menatap ke arahnya, bersembunyi di antara gelembung.

"Aku hanya ingin tahu apa kamu akan menjadi seperti itu jika kau tak bertemu dengannya. Jika dia takmemperkenalkan ... um gaya hidupnya padamu."

Dia menghela napas dan masuk ke bak mandi diseberangku, rahangnya mengatup dengan ketegangan,matanya dingin. Saat dia anggun menenggelamkan tubuhnya di bawah air, dia berhati-hati untuk takmenyentuhku. Astaga – apa aku telah membuatnya menjadi marah?

Dia menatap tanpa ekspresi padaku, wajahnya tak terbaca, tidak mengatakan apa-apa. Sekali lagi 795

kesunyian membentang diantara kami, tapi aku menahan pembicaraanku. Itu giliranmu Grey - Aku takmengalah kali ini. Bawah sadarku gugup, cemas menggigit kukunya - ini bisa berjalan dengan baik.

Christian dan aku saling menatap, tapi aku tidak mundur. Akhirnya, setelah apa yang terlihat sepertisatu milenium, dia menggelengkan kepala, dan dia menyeringai.

"Aku mungkin akan mengikuti jalan ibu kandungku, kalau bukan karena Mrs. Robinson."

Oh! Aku berkedip padanya. pecandu narkoba atau pelacur? Mungkin keduanya?

"Dia mencintaiku dengan cara aku anggap ...

diterima," tambahnya sambil mengangkat bahu.

Sialan, apa artinya itu?

"Diterima?" Bisikku.

"Ya." Dia menatap tajam padaku. "Dia mengalihkan perhatianku dari jalan yang rusak. Akumenemukan diriku untuk mengikutinya. Ini sangat sulit untuk tumbuh dalam keluarga yang sempurnaketika kamu tidak sempurna."

Oh tidak. Mulutku kering saat aku mencerna kata-katanya. Dia menatap kearahku, ekspresinya takterduga. Dia tak memberitahuku lagi. Betapa frustasinya. Di sisi yang paling dalam, aku 796

terguncang – nada suaranya begitu benci pada dirinya sendiri. Dan Mrs. Robinson mencintainya.

Page 456: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Sialan ...

apakah dia masih mencintainya? Perutku terasa seperti sehabis ditendang.

"Apakah dia masih mencintaimu?"

"Ku pikir tidak, bukan seperti itu." Dia mengerutkan kening seolah dia tak pernah memikirkan gagasanseperti itu. "Aku berkali-kali mengatakan itu terjadi sudah lama. Itu bagian dari masa lalu. Aku takbisa mengubahnya meskipun aku ingin. Dia

menyelamatkanku dari diriku sendiri." Dia jengkel dan tangannya mengacak-acak rambutnya yangbasah. "Aku tak pernah membahas ini dengan siapa pun." Dia berhenti sejenak, "Kecuali Dr. Flynn,tentu saja. Dan satu-satunya alasan aku membicarakan ini padamu sekarang, adalah karena aku inginkau percaya padaku."

"Aku percaya padamu, tapi aku ingin tahu kamu lebih banyak lagi, dan setiap kali aku mencoba untukberbicara denganmu, kamu selalu mengalihkan perhatianku. Ada begitu banyak yang ingin akuketahui."

"Oh demi Tuhan, Anastasia. Apa yang ingin kau ketahui? Apa yang harus aku lakukan," matanyaterbakar, Dan meskipun dia tidak menaikkan suaranya, aku tahu dia berusaha untuk

mengendalikan amarahnya. Aku melirik cepat ke bawah pada tanganku, di bawah air jelas gelembung797

sudah mulai menyebar.

"Aku hanya mencoba untuk memahami, kamu seperti misteri. Tidak seperti orang yang aku temuisebelumnya. Aku senang kau bilang apa yang ingin aku ketahui."

Astaga - mungkin kosmopolitan itu yang membuatku semakin berani, tapi tiba-tiba aku merasa tidaktahan berjauhan dengannya. Aku bergerak melalui air ke sisinya dan bersandar padanya jadi kita bisabersentuhan, kulit dengan kulit. Matanya tegang saat melihatku dengan hati-hati, seakan aku akanmenggigitnya. Yah, itu bisa memperbaiki keadaan.

Dewi batinku menatap padanya dengan tenang, merenung dengan heran.

"Tolong jangan marah padaku," bisikku.

"Aku tak marah padamu, Anastasia. Aku hanya tak terbiasa berbicara seperti ini - ini seakanmenyelidiki.

Aku hanya membicarakan ini dengan Dr Flynn dan dengan....." Dia berhenti dan mengerutkan kening.

"Dengan dia. Mrs. Robinson. Kamu berbicara dengannya?" Kataku cepat, mencoba untukmengendalikan emosiku sendiri.

Page 457: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ya, aku bicara padanya."

"Tentang apa?"

798

Dia bergeser di dalam bak mandi sehingga dia menghadap padaku, menyebabkan air berputar naikkeatas sisi lantai. Dia menempatkan tangannya di bahuku, bersandar di pinggir bak mandi.

"Kau tetap bersikeras?" Gumamnya, masih tersisa nada kesal dalam suaranya. "Hidup, alam semesta -

Bisnis. Anastasia, Mrs. R dan aku sudah kenal lama, Anastasia. Kita bisa membicarakan apapun."

"Aku?" Bisikku.

"Ya." Mata abu-abunya mengamatiku dengan hati-hati.

Aku menggigit bibir bawah, mencoba untuk mengekang marah yang mendadak naik

kepermukaan.

"Mengapa kamu berbicara tentang aku?" Aku berusaha untuk tidak ingin terdengar seperti cengeng danmerajuk, tapi aku tak berhasil. Aku tahu aku harus berhenti. Aku mendorong dia terlalu keras.

Bawah sadarku muncul lagi layaknya pelukis Edvard Munch.

"Aku belum pernah bertemu dengan seseorang seperti kamu, Anastasia."

"Apa artinya itu? Seseorang yang tidak secara otomatis menandatangani dokumenmu, tanpamengajukan pertanyaan?"

799

Dia menggeleng.

"Aku perlu saran."

"Dan kau mengambil saran dari Ibu Paedo?" Tukasku.

pertahanan emosiku ternyata lebih tentatif dari yang kuduga.

"Anastasia - cukup," bentak dia kembali tegas, matanya menyempit.

Aku meluncur di atas es yang tipis, dan aku menuju bahaya. "Atau aku akan menempatkanmu dilututku.

Aku tak tertarik secara seksual atau romantis apapun dengannya. Dia teman yang baik, terhormat danmitra bisnis. Itu saja. Kami memiliki masa lalu, sejarah bersama, yang luar biasa bermanfaat untukku,

Page 458: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

meskipun pernikahannya kacau - tapi hubungan kami pada sisi itu sudah berakhir."

Astaga - bagian lain aku tak bisa mengerti. Dia juga sudah menikah. Bagaimana mereka bisamelakukan itu begitu lama?

"Dan orang tuamu tak pernah tahu?"

"Tidak," geram dia. "Aku sudah bilang ini padamu."

Dan aku sudah tahu tentang hal itu. Aku tak bisa meminta pertanyaan lebih lanjut tentang dia karenadia akan meninggalkan aku.

800

"Apa sudah selesai?" Bentak dia.

"Untuk sekarang ya."

Dia mengambil napas panjang dan tampak santai di depanku, seperti sebuah beban berat atausemacamnya diangkat dari pundak.

"Baik – sekarang giliranku," dia bergumam, dan tatapannya berubah seperti baja, spekulatif. "Kamutak menanggapi emailku."

Mukaku langsung memerah. Oh, aku benci sorotan ditujukan padaku, dan tampaknya dia akan marahsetiap kali kita berdiskusi. Aku menggelengkan kepala. Mungkin seperti itu bagaiman perasaanyatentang tentang pertanyaanku, dia tidak terbiasa ditantang. Maksudnya adalah pengungkapannya sangatmengganggu, dan mengerikan.

"Aku akan menjawab. Tapi sekarang kau di sini."

"Apa kau lebih senang aku tidak disini?" Dia bernafas, ekspresinya tenang lagi.

"Tidak, aku senang," bisikku.

"Bagus." Dia merasa lega, memberikan senyum dengan tulus. "Aku juga senang di sini – terlepas dariinterogasimu. Jadi, sementara aku boleh diinterograsi olehmu, kau pikir kau bisa mengklaimkekebalan 801

diplomatik hanya karena aku sudah terbang jauh-jauh untuk menemuimu? Aku tak percaya itu, MissSteele. Aku ingin tahu bagaimana perasaanmu."

Oh tidak ...

"Sudah kubilang. Aku senang kau di sini. Terima kasih telah datang sejauh ini," kataku lemah.

"Dengan senang hati, Miss Steele." Matanya bersinar saat dia membungkuk dan menciumku dengan

Page 459: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

lembut. Aku merasa diriku menanggapi secara otomatis. Airnya masih hangat, kamar mandi masihberuap. Dia berhenti dan menjauh sedikit, menatap ke arahku.

"Tidak. Aku pikir aku ingin beberapa jawaban terlebih dahulu sebelum kita melakukan lagi."

Lagi? Ada kata itu lagi. Dan dia ingin jawaban ...

jawaban untuk apa? Aku tak punya rahasia masa lalu

- aku tak memiliki masa kecil yang mengerikan. Apa yang dia ingin tahu tentangku yang dia belumketahui?

Aku menghela napas, pasrah.

"Apa yang ingin kau tahu?"

"Nah, bagaimana perasaanmu tentang kesepakatan yang akan kita jalani, sebagai pertanyaan awal."

802

Aku berkedip padanya. Saatnya permainan truth or dare - bawah sadar dan dewi batinku melirikdengan gugup satu sama lain. Sialan, mari kita jujur saja.

"Kupikir aku tak bisa melakukan untuk jangka waktu yang lama. Sepanjang akhir pekan aku menjadiseseorang yang bukan diri sendiriku." Mukaku memerah dan menatap tanganku.

Dia mengangkat daguku, dan dia menyeringai ke arahku, geli.

"Tidak, aku juga berpikir kau tak bisa menjadi orang lain."

Dan sebagian dari diriku merasa sedikit tersinggung dan tertantang.

"Apa kau menertawakanku?"

"Ya, tapi dengan cara yang baik," katanya dengan sedikit tersenyum.

Dia membungkuk dan menciumku dengan lembut, dengan singkat.

"Kau bukan seorang submisif yang hebat," dia mengambil nafas sambil memegang daguku, matanyamenari-nari dengan humor.

Aku menatapnya terkejut, kemudian aku tertawa -

dan dia bergabung denganku.

803

"Mungkin aku tidak memiliki guru yang baik."

Page 460: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia mendengus.

"Mungkin. Mungkin aku harus lebih tegas denganmu." Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi.

Dan memberiku senyum licik.

Aku menelan ludah. Astaga, tidak. Tapi pada saat yang sama, ototku mengencang nikmat jauh di dalamsana.

Ini adalah cara dia menunjukkan bahwa dia peduli –

Aku menyadari itu. Dia menatapku, mengukur reaksiku.

"Apa terasa sakit saat pertama kali aku memukulmu?"

Aku memandang ke arahnya, berkedip. Apakah terasa sakit? Aku ingat merasa bingung denganreaksiku.

Sakit, tapi tidak banyak saat mengingat itu kembali.

Dia mengatakan berulang-ulang di kepalaku. Dan kedua kalinya ... Yah, itu nggak apa-apa... panas.

"Tidak, tidak juga," bisikku.

"Punya pemikiran lebih dari itu?" Dia meminta.

"Kukira. merasa nikmat, saat seseorang tidak seharusnya merasakan seperti itu."

804

"Aku ingat merasakan hal yang sama. Perlu waktu untuk mendapatkan pemikiran seputar itu."

Sialan. Ini adalah berkaitan saat dia masih anak-anak.

"Kau selalu bisa menggunakan kata aman, Anastasia.

Jangan lupakan itu. Dan, selama kau mengikuti semua aturan, yang mana memuaskan kebutuhanmendalamku untuk mengontrol dan agar membuatmu jadi aman, mungkin kita bisa menemukan jalan kedepan."

"Mengapa kau perlu untuk mengontrolku?"

"Karena itu bisa memenuhi kebutuhan dalam diriku yang tak terpenuhi pada masa pertumbuhankudulu."

"Jadi itu seperti bentuk terapi?"

"Aku tidak memikirkannya seperti itu, tapi ya, aku kira itu bisa."

Page 461: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku bisa mengerti. Ini akan membantu.

"Tapi, ada satu hal - satu saat kamu mengatakan tak ingin ditantang, berikutnya kau mengatakanmenyukai untuk ditantang. Itu garis yang sangat halus untuk melangkah supaya berhasil."

Dia menatap padaku selama beberapa saat, lalu 805

mengerutkan kening.

"Aku bisa melihatnya. Tapi kau tampaknya baik-baik saja sejauh ini."

"Tapi berapa biaya yang harus aku bayar? Aku merasa diikat dalam hubungan ini."

"Aku suka kamu diikat dalam hubungan ini," dia menyeringai.

"Bukan itu yang aku maksud!" Aku memercikkan air ke dia dengan putus asa.

Dia menatap ke arahku, melengkungkan alis.

"Apakah kau barusan menyemprotkan air padaku?"

"Ya." Sial ... tatapan itu.

"Oh, Miss Steele." Dia meraihku dan menarikku ke pangkuannya, air tumpah ke seluruh lantai. "Kupikir kita sudah cukup bicara untuk saat ini."

Tangannya menjepit di kedua sisi kepalaku dan menciumku dalam-dalam. Menguasai mulutku.

Memiringkan kepalaku ... mengontrolku. Aku mengerang melawan bibirnya. Inilah apa yang dia suka.Inilah kemahirannya. Semuanya menyatu dalam diriku dan jariku meremas rambutnya, menahan diauntukku, dan aku membalas ciumannya seakan mengatakan bahwa aku juga

806

menginginkanmu, ini adalah salah satu cara yang aku tahu. Dia mengeluh, menggeserku jadi akumengangkangi dia, berlutut di atasnya, bagian tubuhnya yang mengeras ada di bawahku. Dia menarikdirinya supaya bisa menatapku, matanya sedikit tertutup, bercahaya dan penuh gairah. Aku jatuhkantanganku untuk bertumpu ke tepi bak mandi tapi dia mencengkeram kedua pergelangan tanganku danmenarik tanganku di punggungku, menahan mereka bersama-sama dalam satu tangan.

"Aku akan memilikimu sekarang," bisiknya dan mengangkat aku mengambang di atasnya.

"Siap?" Dia mengambil nafas.

"Ya," bisikku, dan dengan tenang menurunkanku padanya, perlahan, sangat perlahan ... membuatkumerasakan ... mengisiku.... memperhatikanku saat ia melakukannya.

Page 462: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengerang, menutup mataku, dan aku menyukai sensasi ini, perasaan diregangkan karena penuh.Dia melenturkan pinggulnya, dan aku terkesiap, bersandar ke depan, beristirahat sejenak, dahikumenempel ke dahinya.

"Tolong biarkan tanganku lepas," bisikku.

"Jangan menyentuhku," dia memohon, dan melepaskan pergelangan tanganku, dia meraih pinggulku.Bertumpu pada pinggiran bak mandi, aku 807

bergerak ke atas dan kemudian turun perlahan-lahan, membuka mataku untuk menatapnya. Dia

memperhatikanku. Mulutnya sedikit terbuka, nafasnya terhenti, kaku - lidahnya diantara giginya.

Dia terlihat begitu ... panas. Kami basah dan licin dan bergerak terhadap satu sama lain. Akumembungkuk dan menciumnya. Dia menutup matanya. Sementara, aku membawa tanganku hinggakepalanya dan jariku meremas-remas rambutnya, tak melepas bibirku dari mulutnya. Hal ini masihdibolehkan. Dia menyukai ini. Aku juga suka. Dan kita bergerak bersama. Aku menarik rambutnya,mendorong kepalanya ke belakang dan memperdalam ciuman, menaiki dia -

lebih cepat, mempercepat irama. Aku mengerang pada mulutnya. Dia mulai mengangkatku lebih cepat,lebih cepat lagi... memegang pinggulku. Membalas ciumanku. Kita adalah mulut dan lidah yang basah,rambut kusut, dan pinggul bergerak. Semua sensasi ...

semua menyita lagi.

Aku sudah dekat ... aku mulai menyadari rasa mengencang nikmat ini... bertambah cepat. Dan air ...

berputar-putar di sekitar kita, pusaran air kita sendiri, seperti pusaran yang diaduk karena gerakankami menjadi lebih gila-gilaan... air tumpah di mana-mana, mencerminkan apa yang terjadi di dalamdiriku ... dan aku tak peduli.

Aku mencintai pria ini. Aku suka gairahnya, efek yang aku miliki atas dirinya. Aku suka bahwa diaterbang sejauh ini untuk menemuiku. Aku suka bahwa dia peduli padaku ... dia sangat peduli. Ini 808

sangat tidak terduga, begitu menyenangkan.

Dia adalah milikku, dan aku adalah miliknya.

"Benar, sayang," dia mengambil nafas.

Dan aku ke;uar, orgasme merobek melaluiku, penuh gejolak, penuh gairah, puncak yang menelankusecara keseluruhan. Dan tiba-tiba Christian memelukku sanagt erat ... kedua lengannya memelukpunggungku saat dia menemukan pelepasannya.

"Ana, sayang!" Dia berteriak, dan itu panggilan liar, mengharukan yang menyentuh kedalaman jiwaku.

***

Page 463: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kami berbaring saling menatap, mata abu-abunya menjadi biru, bertatap muka, di atas ranjang superking, kami berdua memeluk bantal, kami saling berhadapan. Telanjang. Tidak menyentuh. Hanyamelihat dan mengagumi, ditutupi oleh selimut.

"Apa kamu ingin tidur?" Christian bertanya, suaranya lembut. Dia sangat tampan, perpaduan warnarambutnya sangat jelas terhadap sarung bantal katun Mesir warna putih, mata abu-abu membara,ekspresif.

Dia kelihatan khawatir.

"Tidak, aku tak lelah." Aneh aku merasa berenergi.

Saat yang tepat untuk bicara - Aku tak boleh berhenti.

809

"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya dia.

"Bicara."

Dia tersenyum.

"Tentang apa?"

"Sesuatu."

"Sesuatu apa?"

"Kamu."

"Ada apa denganku?"

"Apa film favoritmu?"

Dia menyeringai.

"Hari ini adalah 'The Piano'."

Senyumnya menular.

"Tentu saja. Bodohnya aku. Demikian menyedihkan, skor yang menarik, tak diragukan lagi karena kaubisa memainkannya? Begitu banyak prestasi, Mr.

Grey."

"Dan yang terbesar salah satunya adalah kamu, Miss Steele."

810

Page 464: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Jadi aku nomor tujuh belas."

Dia mengerutkan kening tak paham.

"Tujuh belas?"

"Jumlah wanita yang sudah um ... berhubungan seks denganmu."

Bibirnya seperti biasa salah satu ditarik keatas, matanya bersinar tak percaya.

"Tidak persis seperti itu."

"Kamu bilang lima belas," aku jelas bingung.

"Aku mengacu pada jumlah wanita di ruang bermainku. Aku pikir itu yang kau maksud. Kau takmenanyakan berapa banyak wanita yang pernah berhubungan seks denganku."

"Oh." Sialan ... masih ada lagi ... Berapa? Aku ternganga padanya. "Vanilla (Dengan cara normal)?"

"Tidak, kamu satu-satunya penakluk normalku," dia menggelengkan kepala, masih tersenyum padaku.

Mengapa dia menganggap ini lucu? Dan mengapa aku menyeringai ke arahnya seperti seorang idiot?

"Aku tak bisa memberikan kau angkanya. Aku tak 811

membuat catatan di tiang ranjang atau dimanapun."

"Apa yang kita bicarakan - puluhan, ratusan,

.....ribuan." Mataku jadi semakin liar karena mendapatkan nomor yang lebih besar.

"Sekitar puluhan, demi tuhan."

"Semua submisif?"

"Ya."

"Berhentilah menyeringai padaku," Aku mencoba memarahi dia, tapi gagal menjaga wajahku tetaplurus.

"Aku tak bisa. Kau sangat lucu. "

"Lucu aneh atau lucu ha ha?"

"Aku pikir dua-duanya." Dia meniru kata-kataku dulu.

"Kelancangan itu, berasal gara-gara kamu."

Page 465: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia membungkuk dan mencium ujung hidungku.

Page 466: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ini akan mengejutkanmu, Anastasia. Siap?"

Aku mengangguk, mataku terbelalak, masih dengan senyum bodoh di wajahku.

812

"Semua submissif yang sedang dalam pelatihan, saat aku masih berlatih. Disana ada tempat-tempatdisekitar Seattle yang bisa didatangi dan berlatih disana. Belajar untuk melakukan seperti yang akulakukan," katanya.

Apa?

"Oh." Aku berkedip padanya.

"Ya, aku membayar untuk seks, Anastasia."

"Tak ada yang bisa dibanggakan dari itu," gumamku dengan sombong. "Dan kau benar ... Aku sangatterkejut. Sebaliknya aku tak bisa mengejutkanmu."

"Kamu pernah mengenakan pakaian dalamku."

"Apa itu mengejutkanmu?"

"Ya." Dewi batinku melompat diatas palang lompat tinggi setinggi lima belas kaki.

"Kau tak memakai celana dalammu saat bertemu dengan orang tuaku."

"Apakah itu mengejutkanmu juga?"

"Ya."

Astaga, palangnya naik lagi ke enam belas kaki.

813

"Tampaknya aku hanya bisa mengejutkanmu pada urusan pakaian dalam."

"Kau bilang padaku bahwa kau masih perawan.

Itulah kejutan terbesar yang pernah aku dapatkan."

"Ya, mukamu seperti foto hasil jepretan dari Kodak moment." Aku tertawa.

"Kau membiarkanku membawamu dengan cambuk berkuda."

"Apakah itu mengejutkanmu?"

"Ya."

Page 467: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku menyeringai.

"Yah, aku mungkin membiarkanmu melakukannya itu lagi."

"Oh, aku harap begitu, Miss Steele. Akhir pekan ini?"

"Oke," Aku setuju, malu-malu.

"Oke?"

"Ya. Aku akan pergi ke Red Room of Pain lagi."

"Kamu memanggil namaku."

"Itu membuatmu terkejut?"

814

"Fakta bahwa aku menyukai keterkejutanku."

"Christian."

Dia menyeringai.

"Aku ingin melakukan sesuatu besok." Matanya bersinar penuh kegembiraan.

"Apa?"

"Sebuah kejutan. Untukmu." Suaranya pelan dan lembut.

Aku mengangkat alis dan menahan keinginan menguap pada saat yang sama.

"Apa aku membuatmu bosan, Miss Steele?" Nadanya tajam.

"Tidak pernah."

Dia membungkuk dan mencium lembut bibirku.

"Tidurlah," perintahnya, kemudian mematikan lampu.

Suasana tenang, aku memejamkan mata, kehabisan tenaga dan merasa puas, aku pikir aku di tengahcuaca yang buruk. Dan meskipun semua yang dikatakan, dan apa yang tidak dikatakan dia, kupikir 815

aku belum pernah merasa begitu bahagia seperti saat ini.

816

Christian berdiri di sangkar baja. Mengenakan celana jins robek yang lembut, dada dan kakinya

Page 468: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

telanjang, dan dia menatapku. Tersenyum karena leluconnya sendiri, terukir di wajah tampannya danmata abu-abunya meleleh. Di tangannya, dia memegang semangkuk stroberi.

Dia berjalan seenaknya dengan postur tubuh atletis yang anggun menuju bagian depan sangkar,menatap tajam padaku. Sambil mengangkat stroberi yang sudah matang, dia mengulurkan tangannyamelalui jeruji.

"Makan," katanya, lidahnya membelai bagian depan langit-langit mulutnya sambil mengucapkan 'n'.

Aku mencoba bergerak ke arahnya, tapi aku terikat, ditahan oleh beberapa kekuatan yang tak terlihatdi sekitar pergelangan tanganku, menahanku. Lepaskan aku.

"Ayo, makan," katanya dengan senyum miringnya.

Aku menarik dan menarik ... Lepaskan aku! Aku ingin menjerit dan berteriak, tapi tak ada suara yangmuncul. Aku jadi bisu. Ia mengulurkan lebih jauh lagi, dan stroberi sampai dibibirku.

"Makan, Anastasia." Mulutnya menyebut setiap suku kata namaku dengan sensual.

Aku membuka mulut dan menggigit, sangkarnya tiba-817

tiba menghilang, dan tanganku bebas. Aku mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, jari-jarikumenyentuh rambut dadanya.

"Anastasia."

Tidak, aku mengerang.

"Ayo, Sayang."

Tidak. Aku ingin menyentuhmu.

"Bangun."

Tidak. Tolong. Mataku berkedip dengan enggan membuka untuk sekian detik. Aku di tempat tidur danseseorang mengendus telingaku.

"Bangun, sayang," dia berbisik, dan pengaruh suaranya yang merdu menyebar seperti karamel hangatmeleleh melalui pembuluh darahku.

Ini Christian. Astaga, masih gelap, dan bayangan dia di mimpiku terus berlanjut, meresahkan danmenggoda di kepalaku.

"Oh ... tidak," erangku. Aku ingin kembali ke dadanya, kembali ke mimpiku. Mengapa diamembangunkan aku?

Sepertinya masih tengah malam. Sialan. Apa dia ingin seks - sekarang?

Page 469: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

818

"Waktunya bangun, sayang. Aku akan menyalakan lampu samping." Suaranya tenang.

"Tidak," aku mengerang.

"Aku ingin mengejar fajar denganmu," katanya, dia mencium wajahku, kelopak mataku, ujunghidungku, mulutku, dan aku membuka mata. Lampu samping menyala. "Selamat pagi, cantik," bisiknya.

Aku mengeluh, dan dia tersenyum.

"Kau bukan orang yang suka bangun pagi," bisiknya.

Melalui cahaya yang redup, aku memicingkan mata dan melihat Christian membungkuk, tersenyum.Geli.

Geli melihatku. Sudah berpakaian! Warna hitam.

"Aku pikir kau menginginkan seks," aku menggerutu.

"Anastasia, aku selalu menginginkan seks denganmu.

Rasanya menyenangkan mengetahui bahwa kau merasakan hal yang sama," katanya datar.

Aku memandang dia saat mataku sudah bisa menyesuaikan dengan cahaya, tapi dia masih terlihat geli... syukurlah.

"Tentu saja aku menginginkannya, hanya saja tidak pada waktu yang masih terlalu larut."

819

"Ini bukan masih larut, ini sudah pagi. Ayo – kau harus bangun. Kita akan jalan-jalan keluar. Nanti akuakan menagih seksnya nanti."

"Aku tadi bermimpi menyenangkan," aku merengek.

"Mimpi tentang apa?" Tanyanya dengan sabar.

"Kamu." Aku tersipu.

"Apa yang aku lakukan kali ini?"

"Mencoba menyuapiku dengan buah stroberi."

Bibirnya berkedut bekas tanda tersenyum.

"Dr. Flynn mungkin senang mendengar itu. Cepat berpakaian. Tak usah mandi, kita bisa melakukannyananti."

Page 470: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kita!

Aku duduk, dan selimutnya turun di pinggangku, memperlihatkan sebagian tubuhku. Dia berdiri untukmemberiku ruang, matanya gelap.

"Jam berapa sekarang?"

"5:30 pagi."

"Terasa seperti masih jam 03:00 pagi."

820

"Kita tak punya banyak waktu. Aku sudah membiarkan kau tidur selama mungkin. Ayolah."

"Tidak bisakah aku mandi?"

Dia mendesah.

"Jika kau mandi, aku ingin mandi bersamamu, kau dan aku tahu apa yang akan terjadi setelahnya –kitaharus berangkat pagi-pagi ini. Ayolah."

Dia begitu semangat. Seperti anak kecil, dia menjadi penuh harap dan semangat.Yang membuatkutersenyum.

"Apa yang akan kita lakukan?"

"Ini kejutan. Seperti yang sudah aku katakan."

Aku tak tahan untuk tak tersenyum ke arahnya.

"Oke." Aku merangkak keluar dari tempat tidur dan mencari pakaianku. Tentu saja semuanya sudahterlipat rapi di kursi samping tempat tidurku. Dia menata sepasang celana boxer jersey Ralph Lauren-nya juga. Aku mengenakan boxernya, dan dia nyengir melihatku. Hmm, sepotong pakaian dalamChristian Grey yang lain – sebuah piala untuk menambah koleksiku - beserta dengan mobil,BlackBerry, Mac, jaket hitam, dan satu set novel tua edisi pertama yang sangat berharga. Akumenggeleng kepala pada kemurahan hatinya, dan aku mengerutkan kening 821

mengingat adegan dari Tess melintasi pikiranku: adegan stroberi. Itu muncul dalam mimpiku. Persetandengan Dr. Flynn - Freud akan senang menelitinya -

dan mungkin dia sudah meninggal mencoba menangani masalah Fifty Shades.

"Aku akan memberimu ruang sekarang karena kau sudah bangun." Christian Keluar menuju ruangtamu, dan aku masuk ke kamar mandi. Aku punya kebutuhan untuk mencuci dengan segera. Tujuh menitkemudian, Aku sudah berada di ruang tamu, menggosok badan, menyikat gigi dan memakai jeans,kamisolku, dan celana dalam Christian Grey.

Page 471: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Christian melirik ke atas dari meja makan kecil di mana dia sedang sarapan. Sarapan! Astaga, saatini.

"Makanlah," katanya.

Ya ampun ... mimpiku. Aku melongo padanya, memikirkan lidahnya di langit-langit mulutnya.

Hmm, lidahnya yang ahli.

"Anastasia," katanya dengan tegas, menarikku keluar dari lamunan.

Ini benar-benar masih terlalu pagi bagiku. Bagaimana aku bisa makan?

"Aku akan minum teh. Bisakah aku mendapatkan croissant untuk nanti?"

Matanya curiga menatapku, dan aku tersenyum 822

sangat manis.

"Jangan memperagakan pertunjukan didepanku, Anastasia," dia memperingatkan dengan lembut.

"Aku akan makan nanti saat perutku sudah bangun.

Sekitar 07:30 ... oke?"

"Oke." Dia menatap kearahku.

Sejujurnya. Aku harus berkonsentrasi keras untuk tak mencibir ke arahnya.

"Aku ingin memutar mata padamu."

"Silahkan saja, lakukan, dan kamu akan membuat hariku jadi lengkap," katanya tegas.

Aku menatap langit-langit.

"Yah, kukira pukulan dipantat bisa membangunkanku." Aku mengerutkan bibir dengan tenang.

Mulut Christian menganga.

"Di sisi lain, aku tak ingin kau jadi panas dan terganggu, karena cuaca di sini sudah cukup hangat."

Aku mengangkat bahu acuh tak acuh.

Christian menutup mulutnya dan berusaha sangat keras untuk tak terlihat senang, tapi usahanya sia-823

sia, Aku bisa melihat humor yang bersembunyi di belakang matanya.

"Kau, seperti biasa, suka menantang, Miss Steele.

Page 472: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Minum tehmu."

Aku melihat label Twinings, dan didalam hatiku bernyanyi. Lihat, dia sangat peduli, alam bawahsadarku menyeringai padaku. Aku duduk berhadapan dengannya, minum sambil melihat keindahannya.

Apakah aku akan merasa cukup dari pria ini?

Saat kami meninggalkan ruangan, Christian melempar sweter padaku.

"Kau akan membutuhkan itu."

Aku menatapnya, bingung.

"Percayalah." Dia menyeringai, membungkuk dan mencium bibirku dengan cepat, kemudian meraihtanganku dan kami berjalan keluar.

Di luar, relatif dingin, belum begitu terang masih menjelang fajar, petugas valet memberikan padaChristian satu set kunci mobil sport mengkilat dengan warna lembut. Aku mengangkat alis padaChristian, dan dia menyeringai ke arahku.

"Kau tahu, kadang-kadang sangat menyenangkan untuk menjadi diriku sendiri," katanya dengan senyumkonspirasi tapi puas bahwa aku hanya tak 824

bisa membantu menyamai. Dia begitu mudah dicintai pada saat dia berkelakar dan santai. Diamembuka pintu mobil untukku dengan cara membungkuk secara berlebihan, dan aku naik. Dia sedangdalam suasana hati yang bagus.

"Kita mau kemana?"

"Nanti kau akan tahu." Dia menyeringai saat dia mengendarai mobil, dan kami keluar menujuSavannah Parkway. Dia memprogram GPS dan menekan sebuah tombol di roda kemudi dan suaraorkestra klasik menggema didalam mobil.

"Apa ini?" Aku bertanya dengan manis, suara yang merdu dari ratusan senar biola assails.

"Ini dari La Traviata. Sebuah opera karya Verdi."

Oh, ... itu sangat indah.

"La Traviata? Aku sudah pernah mendengar itu. Aku lupa dimana pernah mendengar itu. Apa

maksudnya?"

Christian melirikku dan nyengir.

"Yah, secara harfiah, wanita yang disesatkan. Berasal dari buku Alexander Dumas, La Dame auxCamelias."

Page 473: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ah. Aku pernah membacanya."

825

"Sudah kuduga."

"Kisah tentang pelacur yang malang." Aku menggeliat tak nyaman di kursi kulit yang mewah. Apa diamencoba mengatakan sesuatu padaku? "Hmm, cerita yang menyedihkan," aku bergumam.

"Terlalu menyedihkan? Apa kau ingin memilih musiknya? Ini ada di iPodku " Christian memilikisenyum rahasia lagi.

Aku tak bisa melihat dimana iPod-nya. Dia menyentuh layar diatas konsol antara kami, dan muncul –playlist lagu-lagunya.

"Kau yang pilih." Bibirnya berkedut tersenyum, dan aku tahu itu adalah sebuah tantangan.

IPod punya Christian Grey, ini pasti menarik. Aku menelusuri layar sentuh, dan menemukan lagu yangsempurna. Aku menyentuh tulisan play. Aku tak tahu dia penggemar Britney. Klub-mix, techno beatmengganggu kita berdua, dan Christian mengecilkan volumenya. Mungkin masih terlalu pagi untukmendengar musik Britney yang sangat sensual.

"Toxic, eh?" Christian menyeringai.

"Aku nggak tahu apa maksudmu." Aku berpura-pura tak bersalah.

Dia mengurangi suara musiknya sedikit lebih turun, 826

dan aku memeluk diriku sendiri. Dewi batinku berdiri di atas podium menunggu medali emasnya. Diahanya mengurangi suara musiknya. Menang!

"Aku tidak menyimpan lagu itu di iPod ku," katanya santai, dan kakinya mengijak gas di bawah hinggaaku terlempar kembali ke kursiku saat mobil melaju dengan cepat di sepanjang jalan bebas hambatan.

Apa? Dia tahu apa yang dia lakukan, brengsek. Siapa yang melakukan? Dan aku harus mendengarkanBritney terus menerus. Siapa ... siapa?

Lagu berakhir dan iPod berganti dengan suara Damien Rice yang sendu. Siapa? Siapa? Aku menatapke luar jendela, perutku bergolak. Siapa?

"Itu Leila," jawab dia menjawab pikiranku yang tak terucap. Bagaimana dia melakukannya?

"Leila?"

"Seorang mantan, yang menaruh lagu di iPod-ku."

Aku duduk tertegun dengan latar belakang suara Damien warbles. Seorang mantan ... mantan

Page 474: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

submisif? Seorang mantan.

"Salah satu lima belas itu?" Aku bertanya.

"Ya."

827

"Apa yang terjadi padanya?"

"Kita putus."

"Kenapa?"

Oh astaga. Masih terlalu pagi untuk membicarakan tentang ini. Tapi dia terlihat santai, bahkan lebihbahagia, dan terlebih lagi banyak bicara.

"Dia ingin lebih." Suaranya rendah, bahkan introspektif, dan dia meninggalkan kalimat menggantung diantara kami, berakhir dengan kata sedikit kuat lagi.

"Dan kau tak mau?" Aku bertanya sebelum aku bisa menggunakan otakku untuk menyaring mulutku.

Sial, aku ingin tahu?

Dia menggelengkan kepalanya.

"Aku tak pernah menginginkan ‘lebih’, sampai aku bertemu denganmu."

Aku terkesiap, terguncang. Oh. Bukankah ini yang aku inginkan? Dia ingin. Dia ingin ‘lebih’, juga!Dewi batinku salto kebelakang dari podium dan melakukan salto di sekitar stadion. Ini bukan hanyaaku saja yang memnginginkan lebih.

"Apa yang terjadi dengan empat belas lainnya?" Aku bertanya.

828

A staga dia mau bicara – segera ambil kesempatan.

"Kau ingin daftar? Cerai, dipenggal, meninggal?"

"Kau bukan Henry VIII."

"Oke. Secara tak berurutan, aku hanya memiliki hubungan jangka panjang dengan empat wanita, selaindengan Elena."

"Elena?"

"Kau menyebutnya Mrs. Robinson." Dia setengah tersenyum dengan senyum lelucon rahasianya.

Page 475: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Elena! Brengsek. Setan satu ini memiliki nama dan terdengar sangat asing. Sebuah bayanganmenggoda, perempuan nakal berkulit pucat dengan rambut hitam lurus dan bibir merah ruby terlintasmasuk ke dalam pikiran, dan aku tahu bahwa dia cantik. Aku tak boleh diam. Aku tak boleh diam.

"Apa yang terjadi dengan empat lainnya?" Aku bertanya untuk mengalihkan perhatianku.

"Begitu ingin tahu, begitu bersemangat mendapat informasi, Miss Steele," dia menegur denganbercanda.

"Oh, Mr. Kapan Kamu Menstruasi?"

829

"Anastasia – seorang pria perlu mengetahui hal itu."

"Benarkah begitu?"

"Aku harus melakukan itu."

"Kenapa?"

"Karena aku tak ingin kau hamil."

"Aku juga tidak! Yah, tidak untuk beberapa tahun lagi."

Christian berkedip kaget, kemudian tampak santai.

Oke. Christian tak menginginkan anak.

Sekarang atau tidak pernah sama sekali? Aku tiba-tiba terguncang, belum pernah ada yang menyerangsebelumnya dari keterbukaannya. Mungkin masih terlalu pagi? Ada sesuatu dengan air Georgia?Udara Georgia? Apa lagi yang ingin ketahui? Carpe Diem.

"Jadi empat lainnya, apa yang terjadi?" Aku bertanya.

"Salah satu bertemu dengan orang lain. Tiga lainnya ingin – ‘lebih’. Aku belum mengnginkan ‘lebih’."

"Dan yang lainnya?" Aku mendesaknya.

Dia melirikku sebentar dan hanya menggeleng.

"Hanya tidak berhasil."

830

Wah, seember-beban informasi untuk diproses. Aku melirik cermin di samping mobil, dan aku melihatlingkaran lembut warna merah jambu dan warna biru laut diatas langit di belakang. Fajar mengikutikita.

Page 476: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kita akan menuju kemana?" Aku bertanya, bingung, menatap keluar pada I-95. Kami menuju selatan,itu saja yang aku tahu.

"Lapangan terbang."

"Kita tak akan kembali ke Seattle, kan?" Aku terkesiap, terkejut. Aku belum mengatakan selamattinggal pada ibuku. Astaga, dia mengharapkan kita untuk makan malam.

Dia tertawa.

"Tidak, Anastasia, kita akan menikmati hobi favorit keduaku."

"Kedua?" Aku mengerutkan kening padanya.

"Yap. Aku sudah bilang favoritku pagi ini."

Aku melirik profilnya yang hebat, mengerutkan kening, aku memeras otak.

"Memanjakan dirimu, Miss Steele, harus menjadi puncak dari daftarku. Dengan cara apapun aku bisamendapatkanmu."

831

Oh,

"Yah itu cukup tinggi di daftar pengalihanku, prioritas ganjil juga." Gumamku, memerah.

"Aku senang mendengarnya," gumamnya datar.

"Jadi, lapangan udara?"

Dia nyengir.

"Membubung."

Istilah itu seperti lonceng samar-samar berbunyi. Dia pernah menyebutkan sebelumnya.

"Kita akan mengejar fajar, Anastasia." Dia berbalik dan menyeringai padaku saat GPS menunjukkanarah untuk berbelok ke kanan menuju tempat seperti sebuah kompleks industri. Dia berhenti di depanbangunan besar bercat putih dengan papan tulisan Brunswick Soaring Association.

Gliding! Kita akan terbang layang?

Dia mematikan mesin.

"Kamu siap untuk ini?" Tanya dia.

"Kau terbang?"

Page 477: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

832

"Ya."

"Ya, aku mau!" Aku tak ragu. Dia menyeringai dan membungkuk ke depan dan menciumku.

"Pertama kali lainnya, Miss Steele," katanya sambil keluar dari mobil.

Pertama? Jenis pertama apa? Pertama kali terbang glider ... sial! Tidak - dia mengatakan sudahpernah melakukan sebelumnya. Aku rileks. Dia jalan memutar dan membuka pintuku. Langit telahberubah seperti batu opal yang halus, berkilau dan bersinar lembut di balik awan yang sporadiskekanak-kanakan. Fajar diatas kita.

Mengambil tanganku, Christian membawaku memutari bangunan besar yang permukaannya dilapisidengan aspal di mana ada beberapa pesawat yang diparkir. Di samping sebuah pesawat ada seorangpria dengan rambut dicukur rapi dan matanya tampak liar, ditemani Taylor.

Taylor! Bisakah Christian pergi kemana-mana tanpa pria itu? Aku tersenyum padanya, dan diatersenyum ramah membalasku.

"Mr. Grey, ini pilot penarik anda, Mr. Mark Benson,"

kata Taylor. Christian dan Benson berjabat tangan dan memulai percakapan, yang terdengar masalahteknis mengenai kecepatan angin, arah, dan sejenisnya.

833

"Halo, Taylor," gumamku malu-malu.

"Miss Steele." Dia mengangguk memberi salam padaku, dan aku mengerutkan kening. "Ana," diamengoreksi. "Dia seperti berada di neraka beberapa hari terakhir ini. Rasanya senang kita beradadisini,"

katanya penuh rahasia.

Oh, ini adalah berita baru - Kenapa? Tentu saja bukan karena aku! Pengungkapan hari Kamis! Pastiada sesuatu didalam air Savannah yang membuat pria-pria ini agak sedikit santai.

"Anastasia," Christian memanggilku. "Ayo." Dia mengulurkan tangannya.

"Sampai nanti." Aku tersenyum pada Taylor, dan memberiku homat dengan cepat, dia kembali menujutempat parkir.

"Mr. Benson, ini pacarku Anastasia Steele."

"Senang bertemu denganmu," bisikku saat kami berjabat tangan.

Page 478: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Benson memberiku senyum yang mempesona.

"Demikian juga denganku," katanya, dan aku bisa menebak dari aksennya bahwa dia pria Inggris.

Saat aku menggenggam tangan Christian, ada 834

kegembiraan yang meningkat di dalam perutku. Wow

... gliding! Kami mengikuti Mark Benson keluar hangar menuju runway. Dia dan Christian terusbercakap-cakap sambil berjalan. Aku bisa memahami intinya. Kami akan naik Blanik glider L-23,sepertinya lebih baik daripada L-13, meskipun masih diperdebatkan. Benson akan menerbangkanPiper Pawnee. Dia sudah pernah menerbangkan tail draggers selama kurang lebih lima tahun. Semuaitu tak ada artinya bagiku, tapi aku melirik ke arah Christian, dia begitu bersemangat, sangatmenyenangkan untuk menontonnya.

Pesawatnya agak panjang, ramping, dan warna putih dengan garis-garis oranye. Kokpitnya kecildengan dua tempat duduk satu di depan, satu lagi dibelakang.

Saling terhubung dengan kabel putih yang panjang, pesawat konvensional kecil dengan satu baling-baling.

Benson membuka lebar, Perspex dome bening yang menutupi kokpit, sehingga kita bisa memanjatuntuk masuk.

"Pertama-tama kita perlu mengikat tali parasutmu."

Parasut!

"Aku yang akan melakukan itu," potong Christian dan mengambil harness dari Benson, dia tersenyummenuruti permintaannya.

"Aku akan mengambil beberapa ballast," kata Benson dan berjalan menuju pesawat.

835

"Kau menyukai mengikatku pada suatu benda." Aku mengamati dengan datar.

"Miss Steele, kau sama sekali tak tahu. Sini, masuk ke tali pengikatnya."

Aku lakukan apa yang dia katakan, menempatkan tanganku di bahunya. Christian sedikit menegang tapitak bergerak. Setelah kakiku masuk ke dalam lingkaran, dia menarik parasut keatas, dan akumenempatkan tanganku memasukkan tali kebahu.

Dengan tangkas dia mengikat harness dan mengencangkan semua tali.

"Harnessmu sudah terikat sempurna ," katanya lembut, tapi matanya berkilauan. "Apa kau membawaikat rambutmu?"

Page 479: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengangguk.

"Kau ingin aku mengikat rambutku ke keatas?"

"Ya."

Aku segera melakukan apa yang dia katakan.

"Kau naik dulu," perintah Christian. Dia masih sangat bossy. Aku segera naik ke belakang.

"Jangan, yang di depan. Pilot duduk di belakang."

836

"Tapi kau tak akan bisa melihat."

"Aku akan bisa melihat banyak." Dia menyeringai.

Kupikir aku belum pernah melihat dia begitu gembira, sangat bossy, begitu bahagia. Aku naik, danduduk di kursi yang terbuat dari kulit. sangat mengejutkan ternyata rasanya nyaman. Christianmembungkuk, menarik harness diatas bahuku, menjangkau sabuk yang dibawah kedua kakiku, danmemasukkan ke dalam pengikat yang terletak diatas perutku. Dia mengencangkan semua talipenahannya.

"Hmm, dua kali terjadi di satu pagi, aku seorang pria yang sangat beruntung," bisiknya dan menciumkudengan cepat.

"Tak akan lama – kurang lebih dua puluh sampai tiga puluh menit. Thermal tak terlalu bagus pada pagihari, tapi sangat menakjubkan di atas sana pada jam seperti ini. Aku harap kau tak gugup."

"Terlalu bersemangat." Kataku berseri-seri.

Darimana senyum konyol ini berasal? Sebenarnya, bagian dalam diriku sangat ketakutan. Dewibatinku berada di bawah selimut di belakang sofa.

"Bagus." Dia menyeringai kembali, membelai wajahku, lalu menghilang dari pandanganku.

Aku mendengar dan merasakan gerakannya saat dia 837

memanjat naik di belakangku. Tentu saja dia mengikatku begitu erat agar aku tak bisa menengokkebelakang untuk melihatnya ... seperti biasanya!

Kami masih di-apron. Di depanku ada beberapa tombol diatas panel dan tuas dan stick yang besar.

Aku membiarkan saja dan tak berani menyentuh.

Mark Benson muncul dengan senyum ceria sambil memeriksa taliku dan mencondongkan tubuhnya dan

Page 480: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

memeriksa lantai kokpit. Aku pikir itu balast.

"Ya, itu sudah aman. Pertama kali? "Tanyanya padaku.

"Ya."

"Kamu akan menyukainya."

"Terima kasih, Mr. Benson."

"Panggil aku Mark." Kemudian dia bertanya pada Christian. "Oke?"

"Yup. Ayo kita mulai."

Aku sangat senang karena belum makan apa-apa.

Aku lebih dari bersemangat, dan kupikir perutku tak akan setuju dengan makanan, kegembiraan, danmeninggalkan tanah pada saat bersamaan. Sekali lagi, aku mempercayakan diriku pada tangan-tanganterampil pria tampan ini. Mark menutup tutup kokpit, berjalan ke pesawat yang ada di depan, dan 838

memanjat menaikinya.

Pesawat Piper dengan baling-baling tunggal mulai dinyalakan, dan perutku yang gelisah berpindahdengan sendirinya ke tenggorokanku. Astaga ... aku benar-benar melakukan ini. Mark menjalankanpesawat pelan-pelan menuju runway, dan kabelnya menegang, tiba-tiba kami ketarik maju. Kitamengudara. Aku mendengar suara obrolan di radio belakangku. Aku pikir itu Mark yang berbicaradengan menara - tapi aku tak bisa mendengar apa yang dia katakan.

Saat Piper melaju cepat, begitu juga dengan kami.

Rasanya seperti terpental-pental, dan di depan kita, pesawat single prop masih di tanah. Astaga,kapan kita naik? Dan tiba-tiba, perutku menghilang dari tenggorokanku dan terjun bebas dari tubuhkujatuh ke tanah - kita ada di udara.

"Kita mulai naik, sayang!" Teriak Christian dari belakangku. Dan kami berada didalam gelembungkami sendiri, hanya kami berdua. Yang aku dengar hanyalah suara angin gemersik yang lewat dandengungan mesin Piper dari kejauhan.

Aku mencengkeram pinggir kursiku dengan kedua tangan, begitu erat buku-buku jariku memutih.

Kami menuju barat, menjauhi matahari terbit, menambah ketinggian, melintasi diatas ladang, hutan danrumah-rumah dan I-95. Oh. Sungguh

839

menakjubkan, di atas kita hanya langit. Cahayanya sangat luar biasa, warnanya menyebar dan hangat,dan aku ingat José mengoceh tentang 'jam ajaib', saat waktu yang tepat buat fotografer mengaguminya -

Page 481: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

ini dia ... hanya setelah fajar, dan aku di dalamnya, dengan Christian.

Tiba-tiba, aku teringat dengan pameran José itu.

Hmm. Aku perlu untuk memberitahu Christian. Aku ingin tahu sekilas bagaimana dengan reaksinya.Tapi aku tak ingin khawatir tentang itu, tidak sekarang -

Aku ingin menikmati pengalaman ini. Telingaku berdengung saat kita berada di ketinggian, dansemakin jauh dari daratan. Begitu damai. Aku benar-benar mengerti mengapa dia suka berada di sini.Jauh dari BlackBerry-nya dan semua tekanan dari pekerjaannya.

Radio berbunyi, dan Mark menyebutkan 3.000 kaki.

Astaga, kedengarannya sangat tinggi. Aku cek kebawah, dan aku tak bisa lagi melihat secara jelas apasaja yang ada di sana.

"Lepaskan," kata Christian ke radio, dan tiba-tiba Piper menghilang, dan tarikan sensasi pesawatkecil itu tiba-tiba sudah tak ada lagi. Kami melayang, melayang di atas Georgia.

Astaga – ini sangat menarik. Pesawat miring saat sayapnya dibawah kami berbelok, dan berputar-putar menuju matahari. Seperti Icarus. Ini dia. Aku terbang mendekati matahari, tapi dia bersamaku,840

memimpinku. Aku terkesiap saat menyadari. Kami berputar-putar dan berputar-putar, pemandangansinar pagi yang spektakuler.

"Pegang erat-erat!" Dia berteriak, dan kita menukik lagi - hanya saja kali ini dia tidak berhenti. tiba-tiba, aku terbalik, melihat tanah melalui bagian atas kanopi kokpit.

Aku menjerit keras, tanganku secara otomatis tak terkontrol, tanganku secara otomatis terentang padaPerspex menahan supaya aku tak jatuh. Aku bisa mendengarnya tertawa. Brengsek! Tapikegembiraannya menular, dan aku tertawa saat dia membalikan pesawat lagi.

"Aku senang aku tidak sarapan!" Teriakku padanya.

"Ya, bisa dipikir-pikir, ada baiknya kau tak makan, karena aku akan melakukannya lagi."

Dia memiringkan pesawat sekali lagi sampai kita terbalik. Kali ini, karena aku sudah siap, akubertahan pada harnessku, dan itu membuatku tersenyum dan tertawa seperti orang bodoh. Diamembalikkan pesawat sekali lagi.

"Indah, bukan?" Dia berteriak.

"Ya."

Kami melayang, menukik dengan anggun di udara, 841

Page 482: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

mendengarkan angin dan kesunyian, dalam cahaya pagi hari. Siapa yang bisa meminta lebih?

"Lihat joy-stick di depanmu?" Dia berteriak lagi.

Aku melihat stick yang bergerak sedikit di antara kedua kakiku. Oh tidak, Apa yang dia inginkandengan ini?

"Ambil dan tahan."

Oh sial. Dia akan membuatku menerbangkan pesawat. Tidak!

"Ayo, Anastasia. Ambil," dia mendesakku lebih keras.

Untuk sementara, aku memahaminya dan merasakan terempas dan oleng dari apa yang aku anggappengaruh dari kemudinya dan tongkat atau apapun yang membuat ini tetap di udara.

"Pegang erat-erat ... pertahankan supaya tetap stabil.

Lihat tombol tengah di depan? Jaga jarumnya tetap ditengah."

Hatiku berada di mulutku. Sialan. Aku

menerbangkan glider ... aku membubung.

"Gadis pintar." Christian kedengaran senang.

"Aku kagum kau membiarkanku memegang kontrol,"

aku berteriak.

842

"Kau akan menjadi kagum bagaimana aku membiarkan kau melakukan itu, Miss Steele.

Kembalikan padaku sekarang."

Tiba-tiba aku merasakan gerakan pada joystick, dan aku melepaskan saat kita berputar-putar turunbeberapa kaki, telingaku mulai berdengung lagi.

Daratan semakin dekat, dan rasanya kita akan menghantam tanah tak lama lagi. Astaga, sangatmenakutkan.

"BMA, ini BG N Papa 3 Alpha, memasuki ‘arah angin kiri runway 7 menuju landasan, BMA."Christian terdengar otoriter seperti biasa. Menara menjawab dia melalui radio, tapi aku tak mengertiapa yang mereka katakan. Kami melayang berputar lagi dalam lingkaran yang melebar, turun perlahan-lahan ke landasan. Aku bisa melihat bandara, lajur pendaratan, dan kami terbang kembali ke I-95.

"Pegangan yang erat, sayang. Ini akan terasa seperti melonjak-lonjak."

Page 483: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Setelah berputar lagi kami miring, dan tiba-tiba kami sudah berada di landasan dengan suaradentuman singkat, melaju sepanjang landasan - Astaga. Gigiku gemertak saat kami berbenturan dengankecepatan yang mengejutkan di landasan, sampai akhirnya kami berhenti. Pesawat bergoyang sedikitkemudian miring ke kanan.

843

Aku mengambil nafas dalam-dalam sedangkan Christian membungkuk dan membuka tutup kokpit,memanjat keluar dan meregangkaan tubuhnya.

"Bagaimana rasanya?" tanyanya, dan mata abu-abunya bersinar perak menyilaukan. Dia membungkukdan melepaskanku.

"Luar biasa. Terima kasih," bisikku.

"Apa itu artinya lagi?" Dia bertanya, suaranya diwarnai dengan harapan.

"Lebih dari cukup," aku mengambil napas, dan dia menyeringai.

"Ayo." Dia mengulurkan tangannya padaku, dan aku memanjat keluar dari kokpit.

Begitu aku keluar, dia menarikku dan memelukku, aku memerah. Tiba-tiba tangannya di rambutku,menarik kepalaku miring kebelakang, dan tangan satunya turun ke punggungku. Dia menciumku, lama,keras, dan penuh gairah, lidahnya di dalam mulutku.

Napasnya meningkat, gairahnya ... Sialan – bagian tubuhnya mengeras ... kami masih di apron. Tapiaku tak peduli. Tanganku memutar di rambutnya, aku menahannya. Aku menginginkan dia, di sini,sekarang, di-apron. Dia menjauh dan menatap ke arahku, matanya sekarang gelap dan berkilau didalam cahaya pagi hari, penuh gairah, sensualitas 844

penuh kesombongan. Wow. Dia mengejutkanku.

"Sarapan," bisiknya, suaranya terdengar erotis penuh kenikmatan.

Bagaimana dia bisa membuat bacon dan telur terdengar seperti buah terlarang? Ini adalahketerampilan luar biasa. Dia berbalik, menggenggam tanganku, dan kami kembali menuju mobil.

"Bagaimana dengan glidernya?"

"Seseorang akan mengurus itu?", Katanya acuh. "Kita akan makan sekarang." Nada suaranya tegas.

Makanan! Dia berbicara makanan, meski yang aku inginkan adalah dia.

"Ayo." Dia tersenyum.

Aku belum pernah melihat dia seperti ini, sangat menyenangkan untuk dilihat. Aku merasakan dirikuberjalan di sampingnya, bergandengan tangan, dengan senyum bodoh dan konyol yang terpampang di

Page 484: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

wajahku. Semua ini mengingatkan aku saat aku berumur sepuluh tahun dan menghabiskan seharian diDisneyland dengan Ray. Itu merupakan hari yang sempurna, dan hari ini aku yakin rasanya sama.

Kembali ke mobil, dan kita kembali kearah I-95

menuju Savannah, alarm ponselku berbunyi. Oh ya ...

pilku.

845

"Apa itu?" tanya Christian, penasaran, melirikku.

Aku merogoh kedalam tasku untuk mengambilnya.

"Alarm untuk minum pilku," aku bergumam hingga pipiku merah.

Bibirnya senyum naik keatas.

"Bagus, senang sekali. Aku benci kondom."

Mukaku memerah lagi. Dia sok menggurui seperti biasa.

"Aku suka saat kau memperkenalkanku pada Mark sebagai pacarmu," bisikku.

"Bukankah itu benar?" Dia mengangkat alis.

"Benarkah? Kupikir kau menginginkan seorang submisif."

"Ya, Anastasia, dan aku menginkan itu. Tapi aku sudah bilang, aku ingin ‘lebih’ juga."

Oh. Dia datang seperti berputar-putar, dan harapan melonjak dalam diriku, meninggalkanku terengah-engah.

"Aku sangat senang bahwa kau ingin ‘lebih’," bisikku.

846

"Kami bertujuan untuk menyenangkan, Miss Steele."

Dia menyeringai saat kami berhenti di International House of Pancakes.

"IHOP." Aku tersenyum ke arahnya. Aku tak percaya.

Siapa sangka ... Christian Grey berada di IHOP.

847

Page 485: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Saat ini sudah jam 08:30 tapi restoran masih sepi.

Baunya dari adonan manis, makanan gorengan, dan desinfektan. Hmm ... bukan seperti aroma yangmenarik. Christian menuntunku ke sebuah meja.

"Aku tak akan pernah membayangkan kau berada di sini," kataku saat kami menuju sebuah meja.

"Ayahku biasanya mengajak kami untuk makan salah satu dari sini setiap kali ibuku pergi kekonferensi medis. Itu rahasia kami." Dia tersenyum padaku., Mata abu-abunya menari-nari, lalumengambil menu, tangannya menyisir rambutnya yang berantakan saat dia membaca menu itu.

Oh, aku ingin tanganku yang menyisir rambutnya itu.

Aku mengambil menu dan membacanya. Aku menyadari aku sudah kelaparan.

"Aku tahu apa yang aku inginkan," dia mengambil nafas, suaranya rendah dan serak.

Aku meliriknya, dan dia menatapku dengan cara yang bisa mengencangkan semua otot di dalamperutku dan membuatku melayang, matanya gelap dan membara. Sialan. Aku menatap dia, darahkumenyanyi di pembuluh darahku seperti menjawab panggilannya.

"Aku ingin apa yang kau inginkan," bisikku.

Dia menarik nafas dengan tajam.

848

"Di sini?" dia bertanya penuh arti, sambil mengangkat alis ke arahku, tersenyum nakal, giginyamengigit ujung lidahnya.

Oh ... seks di IHOP. ekspresinya berubah, menjadi lebih gelap.

"Jangan menggigit bibirmu," dia memerintah.

"Jangan di sini, tidak sekarang." Sesaat matanya mengeras, dan dia terlihat begitu sangat berbahaya.

"Jika aku tak bisa memiliki kau di sini, jangan menggodaku."

"Hai, Namaku Leandra, Apa yang bisa saya bantu untuk Anda ... eh ... bro ... eh ... hari ini, pagi ini...?"

Suaranya tergagap, tersandung kata-katanya sendiri, saat dia menatap Mr. Tampan di seberangku.

Mukanya bertambah merah, dan sedikit simpati untuk keiinginannya yang tak disukai Christianmemasuki kesadaranku karena dia masih melakukan itu padaku. Kehadirannya memungkinkanku untukmelepaskan diri sesejenak dari tatapan sensualnya itu.

Page 486: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Anastasia?" Dia menanyakan padaku, mengabaikannya, dan aku tak pernah berpikir bahwa adaseseorang yang bisa meremas-remas gairahku seperti yang dilakukannya pada saat memanggilnamaku.

Aku menelan ludah, berdoa agar mukaku tidak 849

berwarna sama dengan Leandra yang malang.

"Aku sudah bilang, aku menginginkan apa yang kau inginkan." Aku menjaga agar suaraku lembut,pelan, dan dia menatapku dengan kelaparan. Astaga, dewi batinku tak sadarkan diri. Apakah aku akanmengikuti permainan ini?

Leandra melihat padaku dan kembali menatapnya lagi. Mukanya hampir sama dengan warna rambutmerah mengkilapnya.

"Haruskah aku memberi waktu kalian satu menit untuk memutuskan?"

"Tidak. Kita tahu apa yang kita inginkan." Mulut Christian berkedut dengan senyum kecil, yang sangatseksi.

"Kami pesan dua porsi pancake buttermilk original dengan sirup maple dan bacon di sampingnya, duagelas jus jeruk, satu kopi hitam dengan susu skim, dan secangkir English breakfast tea, jika kaupunya,"

kata Christian, tak mengalihkan pandangan dariku.

"Terima kasih Sir. Apakah itu sudah semua?" bisik Leandra, pandangannya mencari-cari di antarakita.

Kami berdua bergantian menatapnya, dan dia memerah lagi dan meninggalkan kami.

"Kau tahu itu benar-benar tak adil." Aku memperhatikan permukaan meja berlapis Formika, 850

menelusuri pola di atasnya dengan jari telunjukku, berusaha terdengar acuh tak acuh.

"Apa maksudnya tak adil?"

"Bagaimana kamu memperdaya orang-orang. Wanita.

Aku."

"Apa aku memperdayamu?"

Aku mendengus.

"Sepanjang waktu."

Page 487: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Itu hanya kelihatannya saja, Anastasia," katanya ringan.

"Tidak, Christian, itu jauh lebih dari itu."

Alisnya berkerut.

"Kau memperdayaku sepenuhnya, Miss Steele.

Kepolosanmu. Yang bisa menghilangkan semua omong kosong itu."

"Apakah itu sebabnya mengapa kau berubah pikiran?"

"Berubah pikiranku?"

"Ya – tentang ... emm ... kita?"

Dia mengelus dagunya dengan jari-jari yang terampil.

851

"Aku tak berpikir aku sudah mengubah pikiranku sendiri. Kita hanya perlu mendefinisikan kembaliparameter kita, jika kau mau kita bisa merevisi ulang garis-garis perjanjian kita. Kita bisa membuatini supaya bisa berjalan, aku yakin. Aku ingin kau sebagai submisif di ruang bermainku. Aku akanmenghukummu jika kau menyimpang aturan. Selain dari itu ...

yah, aku pikir semua itu bisa kita diskusikan. Semua ini adalah kebutuhanku, Miss Steele. Apa yangkau ingin katakan tentang itu?"

"Jadi aku bisa tidur denganmu? Di tempat tidurmu?"

"Apakah itu yang kau inginkan?"

"Ya."

"Aku setuju itu. Lagi pula, aku bisa tidur nyenyak saat kau berada di tempat tidurku. Aku tak tahukenapa bisa begitu." Alisnya berkerut lalu suaranya menghilang.

"Aku takut kau akan meninggalkanku jika aku tak setuju dengan semua itu," bisikku.

"Aku tak akan ke mana-mana, Anastasia. Selain ... "

Suaranya tiba-tiba menghilang, dan setelah berpikir sejenak, dia menambahkan. "Kita bisaberkompromi mengikuti saranmu, definisimu. Kau mengirim email 852

untukku. Dan sejauh ini, Aku bisa memahaminya."

"Aku merasa senang karena kau juga ingin ‘lebih’,"

Page 488: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

gumamku malu-malu.

"Aku tahu."

"Bagaimana kau tahu?"

"Percayalah. Aku baru saja melakukan." Dia menyeringai ke arahku. Dia menyembunyikan sesuatu.Apa?

Pada saat itu, Leandra datang membawa sarapan dan pembicaraan kami langsung berhenti. Perutkukeroncongan, mengingatkanku bagaimana aku sangat kelaparan. Christian menonton dengan setuju saataku melahap semua yang ada di piringku.

"Bisakah aku mentraktirmu?" Aku meminta Christian.

"Mentraktirku bagaimana?"

"Membayar makanan ini."

Christian mendengus.

"Kuberpikir tidak." Dia mencemooh.

"Kumohon. Aku ingin membayar ini."

853

Dia mengerutkan kening padaku.

"Apa kau benar-benar mencoba untuk mengebiriku?"

"Mungkin disini satu-satunya tempat yang aku mampu membayar."

"Anastasia, Aku menghargai pemiikiran itu. Aku setuju. Tapi tidak."

Aku mengerutkan bibirku.

"Jangan cemberut," dia mengancam, matanya berkilauan tak senang.

***

Tentu saja dia tak bertanya alamat ibuku. Dia pasti sudah tahu, pria ini seorang penguntit. Saatberhenti di depan rumah, aku tak berkomentar. Apa gunanya?

"Kau mau masuk?" Aku bertanya malu-malu.

"Aku harus bekerja, Anastasia, tapi aku akan kembali malam ini. Jam berapa?"

Page 489: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengabaikan tikaman kekecewaan yang tak diundang. Mengapa aku ingin menghabiskan setiapmenit dengan dewa seks yang suka mengontrol ini?

Oh ya, aku sudah jatuh cinta padanya, dan dia bisa terbang.

854

"Terima kasih ... untuk yang ‘lebih’ itu."

"Sama-sama, Anastasia." Dia menciumku, dan aku menghirup bau Christian yang seksi.

"Sampai ketemu nanti."

"Cobalah menghentikanku," bisiknya.

Aku melambaikan selamat tinggal saat dia mengendarai mobilnya dengan cuaca cerah Georgia.

Aku masih mengenakan sweter dan celana dalamnya, dan aku merasa terlalu hangat.

Di dapur, ibuku sedang sibuk. Tidak setiap hari dia harus menjamu seorang multi milyuner, dan itumembuatnya stres.

"Apa kabarmu, Sayang?" Tanya dia, dan mukaku memerah karena dia sudah tahu apa yang kulakukantadi malam.

"Baik. Christian mengajakku gliding tadi pagi." Aku harap informasi baru ini bisa mengalihkanperhatiannya.

"Gliding? Seperti dalam pesawat kecil tanpa mesin?

Semacam meluncur?"

Aku mengangguk.

"Wow."

855

Dia termangu – suatu gagasan yang luar biasa untuk ibuku. Dia melongo padaku, tapi akhirnya pulihdengan sendirinya dan melanjutkan kembali pertanyaan pokoknya.

"Bagaimana tadi malam? Apa kau bicara?"

Astaga. Aku bertambah merah terang.

"Kami berbicara - semalam dan hari ini. Jadi semakin baik."

"Bagus." Ia mengalihkan perhatiannya kembali pada empat buku masakan yang terbuka di meja dapur.

Page 490: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ma ... jika kau mau, aku yang akan memasak malam ini."

"Oh, Sayang, kau baik sekali, tapi aku ingin mengerjakannya sendiri."

"Oke." Aku meringis, menyadari sepenuhnya bahwa masakkan ibuku ini kadang enak dan kadangtidak.

Mungkin dia bertambah baik sejak dia pindah ke Savannah dengan Bob. Ada saat aku tak bisaditaklukkan siapapun bahkan dengan masakannya ...

– siapa yang harus aku benci? Oh ya - Mrs. Robinson -

Elena. Yah, mungkin dia. Mungkinkah aku akan bertemu dengan wanita sialan itu?

856

Aku memutuskan segera mengirim ucapan terima kasih singkat untuk Christian.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: ‘Soaring’ sebaliknya malah ‘sore’(sakit)-ing Tanggal: 2 Juni 2011 10:20 EST

Untuk: Christian Grey

Kadang-kadang, Kau benar-benar tahu bagaimana menunjukkan pada seorang gadis cara bersenang-senang.

Terima kasih

Ana x

Dari: Christian Grey

Perihal: ‘Soaring’ vs ‘Sore’(sakit)-ing Tanggal: 2 Juni 2011 10:24 EST

Untuk: Anastasia Steele

Aku akan membawa salah satu dari itu, selama

‘snoring’(dengkuran)mu. Aku juga menikmatinya.

Tapi aku selalu menikmati saat aku bersamamu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Page 491: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Perihal: MENDENGKUR

857

Tanggal: 2 Juni 2011 10:26 EST

Untuk: Christian Grey

AKU TIDAK MENDENGKUR. Dan jika aku

mendengkur, kau sangat tak sopan untuk mengatakannya.

Kau bukan seorang gentleman Mr. Grey! Dan kau sedang berada di wilayah selatan amerika juga!

Ana

Dari: Christian Grey

Perihal: Menggigau

Tanggal: 2 Juni 2011 10:28 EST

Untuk: Anastasia Steele

Aku tak pernah mengaku menjadi seorang gentleman, Anastasia, dan kupikir aku sudah menunjukkanitu padamu di berbagai kesempatan. Aku tak terintimidasi oleh huruf kapital TERIAKAN-mu. Tapiaku akan mengakui kebohongan kecil: Tidak - Kamu tak mendengkur, tetapi kau berbicara. Dan itusangat menarik.

Apa yang terjadi dengan ciumanku?

Christian Grey

Cad & CEO, Grey Enterprises Holdings Inc Sialan. Aku tahu aku suka berbicara dalam tidurku.

Kate sering kali mengatakannya padaku. Apa yang 858

sudah aku katakan? Oh tidak.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Membuka rahasia

Tanggal: 2 Juni 2011 10:32 EST

Untuk: Christian Grey

Page 492: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kau adalah orang yang tak senonoh dan brengsek -

pasti bukan seorang gentleman.

Jadi, apa yang aku katakan? Tak ada ciuman untukmu sampai kau berbicara!

Dari: Christian Grey

Perihal: Sleeping Beauty menggigau Tanggal: 2 Juni 2011 10:35 EST

Untuk: Anastasia Steele

Sangat tak sopan kalau aku mengatakan, dan aku sudah dimarahi untuk hal itu.

Tapi jika kamu berkelakuan baik, aku mungkin mengatakan padamu malam ini. Aku harus pergi rapatsekarang.

Sampai ketemu, sayang.

Christian Grey

CEO, Orang yang tidak senonoh & Brengsek, Grey Enterprises Holdings Inc

Benar! Aku harus mempertahankan keheningan 859

suara hingga malam ini. Aku mengomel. Astaga.

Seandainya aku bilang aku membenci dia, atau lebih buruk lagi, bahwa aku mencintainya, dalamtidurku.

Oh, aku harap tidak. Aku belum siap untuk mengatakan itu padanya, dan aku yakin dia belum siapmendengarnya, apa dia ingin mendengarnya.

Aku cemberut di komputerku dan memutuskan apa yang aku masak, aku akan membuat roti.

Ibuku telah memutuskan akan memasak sup Gazpacho dan barbekyu dengan steak direndam minyakzaitun, bawang putih, dan lemon. Christian suka daging, dan itu mudah membuatnya. Bob telahmengajukan diri menjadi pria pemanggang BBQ. Ada apa dengan para pria dan api, aku merenungkansaat aku mengikuti ibuku di supermarket membawa kereta belanja?

Saat kita menelusuri kabinet daging mentah, teleponku berdering. Aku segera mengambilnya, berpikirmungkin saja Christian. Aku tak mengenali nomor tersebut.

"Halo?" Aku menjawab dengan menahan nafas.

"Anastasia Steele?"

Page 493: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ya."

"Aku Elizabeth Morgan dari SIP."

"Oh - Hai"

860

"Aku menelepon untuk menawarkan pekerjaan sebagai asisten Mr. Jack Hyde. Kami ingin kamu mulaibekerja pada hari Senin."

"Wow. Bagus sekali. Terima kasih!"

"Kamu setuju dengan rincian gajinya?"

"Ya. Ya ... itu - Maksudku, aku menerima tawaranmu.

Aku ingin datang dan bekerja untukmu."

"Bagus. Kita akan bertemu pada hari Senin pagi jam 8:30?"

"Sampai ketemu lagi. Selamat tinggal. Dan terima kasih."

Aku tersenyum pada ibuku.

"Kau mendapat pekerjaan?"

Aku mengangguk dengan gembira, dan dia menjerit dan memelukku di tengah-tengah Publix

supermarket.

"Selamat, Sayang! Kita harus membeli sampanye!"

Dia bertepuk tangan dan melompat-lompat. Apakah dia berumur empat puluh dua atau masih duabelas?

Aku melirik telepon dan cemberut, ada panggilan tak terjawab dari Christian. Dia tak pernahmeneleponku.

861

Aku langsung menelepon balik.

"Anastasia," jawab dia langsung.

"Hai," gumamku malu-malu.

"Aku harus kembali ke Seattle. Ada sesuatu yang mendadak. Sekarang aku dalam perjalanan ke Hilton

Page 494: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Head. Tolong mintakan maaf pada ibumu - aku tak bisa datang untuk makan malam," Dia terdengarsangat resmi.

"Aku harap tak ada yang serius?"

"Aku punya situasi dimana aku harus menanganinya.

Sampai bertemu hari Jumat. Aku akan mengirim Taylor untuk menjemputmu dari bandara jika aku takbisa datang sendiri." Nadanya terdengar dingin.

Bahkan seperti marah. Tapi untuk pertama kalinya, aku tak langsung berpikir itu karena aku.

"Oke. Aku harap kau bisa menyelesaikan situasimu.

Semoga penerbanganmu aman."

"Kau juga, sayang," dia mengambil nafas, dan mendengar kata-kata itu, Christianku sejenak telahkembali. Lalu dia menutup telepon.

Oh tidak. 'Situasi' terakhir yang dia miliki adalah keperawananku. Astaga, aku harap bukan sepertiitu.

Aku menatap ibuku. Sorak kegirangan sebelumnya telah berubah menjadi keprihatinan.

862

"Dari Christian, dia harus kembali ke Seattle. Dia meminta maaf."

"Oh! Sayang sekali, Sayang. Kita masih bisa makan barbekyu, dan sekarang kita memiliki sesuatuuntuk dirayakan - pekerjaan barumu! Kau harus memberitahuku semua tentang hal itu."

***

Sudah sore, Aku dan Ibuku berbaring di samping kolam renang. Ibuku benar-benar sangat santaisekarang karena Mr. Jutawan tak jadi datang untuk makan malam. Saat aku berbaring di bawah sinarmatahari, berusaha untuk menghilangkan kulit pucatku. Aku berpikir tentang kemarin malam dansarapan hari ini. Aku berpikir tentang Christian, dan senyum konyolku tak mau mereda. Dan itu terusmenjalar di wajahku, tanpa diminta dan membingungkan, saat aku ingat percakapan kami yangberagam dan apa yang kami lakukan ... apa yang dia lakukan.

Sepertinya ada perubahan pasang surut dalam sikap Christian. Dia membantah tapi - dia mengakui diaberusaha untuk ‘lebih’. Apa yang bisa merubahnya?

Apa yang telah mengubahnya sejak dia mengirimkan email yang panjang dan saat aku melihatnyakemarin? Apa yang dilakukannya? Aku tiba-tiba duduk, hampir menumpahkan minuman Dr. Pepper-ku. Dia makan malam dengan ... Dia. Elena.

Page 495: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

863

Brengsek!

Kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk saat menyadari.

Apa Elena mengatakan sesuatu padanya? Oh ... harus menjadi seekor lalat yang menempel di dindingselama makan malam mereka. Aku bisa mendarat di sup atau gelas anggur dan mencekiknya.

"Ada apa, Ana, sayang?" Ibu bertanya, terkejut dari keheningannya.

"Aku hanya mengingat sesuatu sejenak, Ma. Jam berapa sekarang?"

"Sekitar 6:30, Sayang."

Hmm ... dia pasti belum mendarat. Bisakah aku bertanya padanya? Haruskah aku bertanya padanya?

Atau mungkin Elena tak ada hubungannya dengan itu. Aku sangat berharap begitu. Apa yang akukatakan dalam tidurku? Sial ... beberapa komentar ngawur saat bermimpi tentang dia, aku yakin? Apapun itu, aku berharap pasang surut perubahan berasal dari dalam dirinya dan bukan karena Elena.

Aku merasa teriknya panas menyengat. Aku perlu satu kali lagi berenang di kolam renang ini.

Saat aku bersiap-siap untuk tidur, aku menyalakan komputerku. Aku tidak mendengar kabar dariChristian. Bahkan tak ada sebuah kata yang 864

mengabarkan bahwa dia sudah sampai dengan selamat.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Tiba dengan Aman?

Tanggal: 2 Juni 2011 22:32 EST

Untuk: Christian Grey

Dear Sir

Tolong beritahu padaku bahwa kau telah sampai dengan selamat. Aku mulai khawatir.

Memikirkanmu.

Ana mu. x

Tiga menit kemudian, aku mendengar suara ping dari email in-box ku.

Dari: Christian Grey

Page 496: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Perihal: Maaf

Tanggal: 2 Juni 2011 19:36

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Aku telah sampai dengan selamat, dan terimalah permintaan maafku karena tidak memberitahumu.

Aku tak ingin membuatmu khawatir, itu

menghangatkan hatiku tahu bahwa kau peduli padaku. Aku juga memikirkanmu dan seperti biasa 865

aku menantikan untuk bertemu denganmu besok.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Aku menghela napas, Christian kembali ke formalitas.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Situasi

Tanggal: 2 Juni 2011 22:40 EST

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Aku pikir sangat jelas bahwa aku sangat peduli padamu. Bagaimana mungkin kau meragukan itu?

Aku harap 'situasi' mu sudah bisa ditangani.

Ana mu X

PS: Apa kau akan memberitahuku apa yang kukatakan dalam tidurku?

Dari: Christian Grey

Perihal: Pembelaan Kelima

Tanggal: 2 Juni 2011 19:45

Untuk: Anastasia Steele

Page 497: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dear Miss Steele

866

Aku sangat suka bahwa kau peduli padaku. 'Situasi'

di sini belum bisa diselesaikan.

Salam untukmu PS: Jawabannya adalah - Tidak Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pembelaan Gila

Tanggal: 2 Juni 2011 22:48 EST

Untuk: Christian Grey

Aku harap itu sungguh mengelikan. Tapi kau harus tahu aku tak bisa menerima tanggung jawab tentangapa yang keluar dari mulutku saat aku tak sadar.

Bahkan – mungkin kau salah dengar.

Seorang pria tua sepertimu pasti sedikit tuli.

Dari: Christian Grey

Perihal: Pembelaan Bersalah

Tanggal: 2 Juni 2011 19:52

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Maaf, bisakah kamu berbicara lebih keras? Aku tak bisa mendengarmu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

867

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Pembelaan lebih gila Lagi Tanggal: 2 Juni 2011 22:54 EST

Page 498: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Untuk: Christian Grey

Kau membuatku jadi gila.

Dari: Christian Grey

Perihal: Aku berharap begitu ...

Tanggal: 2 Juni 2011 19:59

Untuk: Anastasia Steele

Dear Miss Steele

Aku berniat untuk melakukan hal itu pada Jumat malam. Menunggu untuk melakukannya

;)

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Grrrrrr

Tanggal: 2 Juni 2011 23:02 EST

Untuk: Christian Grey

Aku secara resmi jengkel padamu.

Selamat malam.

Miss A. R. Steele

868

Dari: Christian Grey

Perihal: Kucing Liar

Tanggal: 2 Juni 2011 20:05

Untuk: Anastasia Steele

Page 499: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Apa kau menggeram padaku Miss Steele?

Aku punya kucing sendiri yang suka menggeram.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Kucing miliknya sendiri? Aku belum pernah melihat kucing di apartemennya. Tidak, aku tak akanmenjawabnya.

Oh, kadang-kadang dia bisa begitu menjengkelkan.

Fifty shades yang menjengkelkan. Aku merangkak naik ke tempat tidur dan berbaring memelototilangit-langit saat mata menyesuaikan diri dengan kegelapan. Aku mendengar lagi ping darikomputerku. Aku tak akan membacanya. Tidak, jelas tidak. Tidak, aku tak akan membacanya. Hah!

Aku seperti orang bodoh, aku tak bisa menolak kata-kata Christian Grey yang menggoda.

Dari: Christian Grey

Perihal: Apa yang kau katakan dalam tidurmu 869

Tanggal: 2 Juni 2011 20:20

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Aku lebih suka mendengar kau mengucapkan kata-kata yang kau ucapkan dalam tidurmu saat kausadar, itu sebabnya aku tak akan memberitahumu.

Tidurlah. Kau harus beristirahat karena aku memiliki rencana yang ada didalam pikiranku untukmubesok.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Oh tidak ... Apa yang sudah kukatakan? Ini sama buruknya dengan apa yang kupikirkan, aku yakin itu.

870

Ibuku memelukku dengan erat.

"Ikuti kata hatimu, sayang, dan tolong - cobalah untuk jangan berpikir terlalu berlebihan. Relaks dannikmati untuk dirimu sendiri. Kau masih begitu muda, sayang. Kau punya banyak waktu untuk mencari

Page 500: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

pengalaman hidup, hanya biarkan saja itu mengalir. Kau layak mendapatkan yang terbaik." Dia kata-kata tulusnya sangat menghibur di telingaku.

Dia mencium rambutku.

"Oh, Ma." Air mata yang panas tak diinginkan menusuk mata saat aku memeluk erat padanya.

"Sayang, kau tahu apa yang mereka katakan. Kau harus banyak mencium kodok sebelum kaumenemukan pangeranmu."

Aku memberi senyum pahit padanya.

"Kupikir aku sudah mencium seorang pangeran, Ma.

Aku berharap dia tak berubah menjadi seekor kodok."

Dia memberikan padaku senyuman yang paling menawan, cinta seorang ibu yang absolut tanpa syarat,dan aku mengagumi cinta yang kurasakan untuk wanita ini saat kami berpelukan lagi.

"Ana - mereka sudah memanggil penerbanganmu,"

Suara Bob dengan cemas.

"Ma, maukah kamu mengunjungiku?"

871

"Tentu saja sayang - segera. Aku mencintaimu."

"Aku juga."

Matanya merah dengan air mata yang tertahan saat dia melepaskanku. Aku benci meninggalkannya.Aku memeluk Bob, dan berbalik, menuju gerbang - Aku tak punya waktu untuk masuk ruang tunggukelas satu hari ini. Aku menahan diriku untuk tidak menengok kebelakang. Tapi aku tak bisamenahannya... dan Bob sedang memeluk ibuku, dan air mata mengaliri wajahnya. Aku tak bisamenahan air mataku lagi. Aku menunduk ke bawah dan berjalan menuju gerbang, menahan matakutetap pada lantai putih mengkilap, mataku jadi kabur tertutup air mata.

Setelah berada di dalam pesawat dengan kemewahan kelas satu, aku meringkuk di kursiku danmencoba untuk menenangkan diri. Hal ini selalu menyakitkan yang merenggut diriku saat berada jauhdari Ibuku ...

dia seorang yang ceroboh, berantakan, tapi baru saja berwawasan, dan dia mencintaiku. Cintanya takbersyarat - apa yang setiap anak layak dapatkan dari orang tuanya. Aku mengerutkan kening denganpikiran bandelku, dan mengeluarkan BlackBerry-ku, memandangnya dengan sedih.

Apa Christian tahu tentang cinta? Sepertinya dia tak mendapatkan cinta tanpa syarat yang seharusnya

Page 501: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dia dapatkan saat awal kehidupannya. Hatiku berputar-872

putar, dan kata-kata ibuku berhembus seperti angin sepoi-sepoi melalui pikiranku: Ya, Ana. Yaampun -

apa yang kau butuhkan? - Lampu neon yang berkedip menempel di dahinya? Dia pikir Christianmencintaiku, karena dia ibuku, tentu saja dia akan berpikir seperti itu. Dia pikir aku pantasmendapatkan yang terbaik dari segala-galanya. Aku mengerutkan kening. Memang benar, dan

mengejutkan saat semuanya menjadi jelas, aku melihatnya. Ini sangat sederhana: Aku menginginkancintanya. Aku ingin Christian Grey mencintaiku.

Hal inilah yang bisa menjawab mengapa aku begitu pemalu dengan hubungan kami – karena kamisudah berada diatas fundamental suatu hubungan, aku mengakui didalam diriku ada sebuah doronganyang mendalam untuk dicintai dan disayangi.

Dan karena fifty shades-nya - aku harus menahan diriku sendiri. Gaya hidup BDSM-nya mengalihkanperhatian dari masalah yang sebenarnya. Seks yang luar biasa, dia kaya, dia tampan, tapi semua initak berarti tanpa cintanya, dan rasanya seperti putus asa aku tak tahu apakah dia mempunyaikemampuan untuk mencintai. Dia bahkan tidak mencintai dirinya sendiri. Aku ingat dia membencidirinya sendiri, cinta dari Mrs. R menjadi satu-satunya perwujudan bahwa dia bisa diterima danmenemukan dirinya lagi.

Hukuman - dicambuk, dipukuli, apa pun yang diperlukan dalam hubungan mereka -

dia merasa tak layak mendapatkan cinta. Mengapa 873

dia merasa seperti itu? Bagaimana dia bisa merasa seperti itu? Kata-katanya menghantuiku: 'Sangatsulit untuk tumbuh dalam keluarga yang sempurna saat kamu tak sempurna.'

Aku memejamkan mata, membayangkan rasa sakitnya, dan aku tak bisa memahaminya. Aku bergidiksaat aku ingat bahwa aku mungkin telah membeberkan terlalu banyak. Apa aku sudah mengaku padaChristian dalam tidurku? Rahasia apa yang sudah aku ungkapkan?

Aku menatap BlackBerry setengah berharap bahwa dia akan memberiku beberapa jawaban.Sebaliknya tak terlalu mengejutkan, tidak ada email yang masuk.

Tapi kita belum take off, aku memutuskan untuk mengirim email untuk Fifty Shades-ku.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Dalam perjalanan pulang Tanggal: 3 Juni 2011 12:53 EST

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Grey

Page 502: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Sekali lagi aku duduk nyaman di kelas satu, untuk ini aku ucapkan terima kasih. Aku mulai menghitungtiap menit sampai kita bisa bertemu sore ini, dan mungkin akan menyiksamu sampai mendengarkebenaran darimu tentang pengakuanku pada malam itu.

874

Ana-mu x

Dari: Christian Grey

Perihal: Dalam perjalanan pulang Tanggal: 3 Juni 2011 09:58

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia, Aku menunggu untuk bisa bertemu denganmu.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Jawabannya membuat aku mengerutkan kening.

Kedengarannya terpotong dan formal, tidak seperti biasanya lucu, penuh arti.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Dalam perjalanan pulang Tanggal: 3 Juni 2011 13:01 EST

Untuk: Christian Grey

Dearest Mr. Grey

Aku harap semuanya baik-baik saja perihal 'situasi.'

Nada dari emailmu sangat mengkhawatirkan.

Ana x

Dari: Christian Grey

875

Perihal: Dalam perjalanan pulang Tanggal: 3 Juni 2011 10:04

Untuk: Anastasia Steele

Anastasia

Page 503: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Situasinya mungkin bisa jadi lebih baik. Apa kau sudah take-off atau belum? Jika sudah kau tak bolehmengirim email.

Kau menempatkan dirimu penuh dengan risiko, bertentangan langsung dengan aturan mengabakankeselamatan pribadimu. Maksudku apa yang kukatakan mengenai hukuman.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Sialan. Oke. Astaga. Apa yang sedang mengganggunya? Mungkin 'situasi'? Mungkin Taylor pergitanpa alasan, mungkin dia jatuh beberapa juta di pasar saham – apapun alasannya.

Dari: Anastasia Steele

Perihal: Reaksi Yang Berlebihan Tanggal: 3 Juni 2011 13:06 EST

Untuk: Christian Grey

Dear Mr. Pemarah

Pintu-pintu pesawat masih terbuka. Kami delay tapi hanya sepuluh menit. Keselamatanku danpenumpang di sekitarku masih dijamin aman.

876

Mungkin sekarang kau harus menghentikan telapak tanganmu yang berkedut.

Miss Steele

Dari: Christian Grey

Perihal: Permintaan maaf – Telapak Tangan Sudah Berhenti Berkedut

Tanggal: 3 Juni 2011 10:08

Untuk: Anastasia Steele

Aku merindukanmu dan mulut cerdasmu Miss Steele.

Aku ingin kau pulang dengan selamat.

Christian Grey

CEO, Grey Enterprises Holdings Inc

Dari: Anastasia Steele

Page 504: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Perihal: Permintaan Maaf Sudah Diterima Tanggal: 3 Juni 2011 13:10 WIB

Untuk: Christian Grey

Mereka sudah menutup pintu. Kau tak akan mendengar lagi suaraku, terutama mengingat keadaanmuyang tuli.

Sampai ketemu nanti.

Ana x

Aku matikan BlackBerry, tak bisa membuang kegelisahaanku. Ada sesuatu dengan Christian.

877

Mungkin 'situasi' diluar kendali. Aku duduk kembali, sambil menatap loker di mana tasku disimpan.

Dengan bantuan ibuku, pagi ini aku berhasil membelikan Christian hadiah kecil tanda ucapan terimakasih untuk kelas satu dan untuk gliding. Aku tersenyum pada memori tentang membubung -

bahwa itu adalah sesuatu yang lain. Aku belum tahu apa aku akan memberikan hadiah konyolkupadanya.

Dia mungkin berpikir itu kekanak-kanakan - dan jika dia dalam suasana hati yang aneh, mungkin tidak.

Aku berada di dua sisi, bersemangat untuk kembali dan gelisah mengenai apa yang menungguku diakhir perjalananku. Secara mental aku membolak-balik semua skenario yang bisa menjadi 'situasi',aku menjadi sadar bahwa sekali lagi, satu-satunya kursi kosong ada di sebelahku. Aku menggelengkankepala dengan pemikiran yang melintasi pikiranku bahwa Christian mungkin telah membeli dua kursiyang bersebelahan sehingga aku tak bisa berbicara dengan siapa pun. Aku menolak pemikiran yangkonyol itu -

Tak seorangpun bisa jadi terkontrol, itu pasti cemburu. Aku menutup mataku saat pesawat berjalanpelan-pelan menuju runway.

***

Aku keluar terminal kedatangan Sea-Tac delapan jam kemudian menemukan Taylor yang sudahmenunggu dan memegang sebuah papan yang bertuliskan Miss A Steele. Jujur! Tapi ada baiknya bisalangsung melihatnya.

878

"Halo, Taylor."

"Miss Steele," dia menyapaku dengan formal, tapi aku melihat sedikit senyum di mata coklatnya yangtajam.

Page 505: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia terlihat seperti biasa, dirinya tampak rapi - jas yang pas dibadannya berwarna arang, kemejaputih, dan dasi warna arang.

"Aku sudah tahu kau seperti apa Taylor, Kamu tak perlu membawa papan, dan aku berharap kaumemanggilku, Ana."

"Ana. Bisakah saya membawa tasmu, kumohon?"

"Tidak, aku bisa bisa membawa sendiri. Terima kasih."

Bibirnya terlihat mengencang.

"Tapi, jika kamu merasa lebih nyaman, bawalah," aku tergagap.

"Terima kasih." Dia mengambil ranselku dan koper beroda baruku yang isinya pakaianku yangdibelikan oleh ibuku. "Lewat sini, ma’am."

Aku menghela napas. Dia begitu sopan. Aku ingat, meskipun aku ingin menghapusnya dari ingatanku,bahwa orang ini telah membelikanku pakaian dalam.

Kenyataannya - pikiran itu meresahkanku - dia satu-879

satunya orang yang pernah membelikan aku pakaian dalam. Bahkan Ray tak pernah harus menanggungpenderitaan seperti itu.

Kami berjalan keluar dalam diam menuju Audi SUV

hitam di tempat parkir bandara, dan dia menahan pintu terbuka untukku. Aku merangkak naik kedalam,bertanya-tanya apakah memakai semacam rok pendek untuk kembali ke Seattle adalah ide yang baik.Itu keren dan bisa diterima di Georgia. Disini aku merasa terekspos. Setelah Taylor menyimpan taskudi bagasi, kami berangkat menuju Escala.

Perjalanan melambat, terjebak lalu lintas pada jam sibuk. Mata Taylor fokus ke jalan. Sifatpendiamnya tidak bisa menggambarkan tentang dirinya.

Aku tidak bisa lama menahan keheningan ini.

"Bagaimana kabarnya Christian, Taylor?"

"Mr. Grey sangat sibuk, Miss Steele."

Oh, ini pasti masalah 'situasi'. Aku seperti menggali lapisan emas.

"Sibuk?"

"Ya, ma’am."

Page 506: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengerutkan kening ke Taylor, dan dia melirikku melalui kaca spion, mata kami bertemu.

880

Dia tak banyak bicara. Astaga, dia menjadi bungkam sama halnya dengan si gila kontrol itu.

"Apakah dia baik-baik saja?"

"Aku yakin begitu, ma’am."

"Apa kau lebih nyaman memanggilku Miss Steele?"

"Ya, ma’am."

"Oh, oke."

Yah, itu percakapan terbatas kami, dan kami terus di keheningan. Aku mulai berpikir bahwa waktukemarin Taylor tak sengaja membuka mulutnya, saat dia mengatakan bahwa Christian berada dineraka, adalah diluar kebiasaannya. Mungkin dia malu tentang hal itu, khawatir bahwa dia sudah taksetia.

Keheningan yang menyesakkan.

"Aku minta tolong, bisakah kamu menyalakan musiknya?"

"Tentu saja, ma’am. Apa yang ingin anda dengar?"

"Sesuatu yang menyejukkan."

Aku melihat senyuman di bibir Taylor saat mata kita kembali bertemu sekilas di cermin.

"Ya, ma’am."

881

Dia menekan tombol pada roda kemudi, dan alunan lembut lagu Canon dari Pachelbel langsungterdengar didalam mobil. Oh, ... ya inilah apa yang aku butuhkan.

"Terima kasih." Aku duduk kembali saat mobil kami meluncur perlahan sepanjang I-5 menuju Seattle.

Dua puluh lima menit kemudian dia menurunkan aku di depan fasad yang mengagumkan yangmerupakan pintu masuk ke Escala.

"Sudah sampai, ma’am," katanya, menahan pintu terbuka untukku. "Aku akan membawa barangbawaan Anda." Ekspresinya sangat lembut, hangat, bahkan layaknya seorang paman.

Astaga ... Paman Taylor, pikiran apa ini.

Page 507: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Terima kasih sudah menjemputku."

"Sangat menyenangkan untukku, Miss Steele." Dia tersenyum, dan aku berjalan masuk ke dalamgedung.

Penjaga pintu itu mengangguk dan mempersilahkan aku.

Saat aku naik ke lantai tiga puluh, seribu kupu-kupu meregangkan sayap mereka dan berdebar takmenentu di perutku. Mengapa aku begitu gugup? Dan aku tahu itu karena aku tak tahu suasana hatiChristian seperti apa saat aku tiba. Dewi batinku 882

berharap untuk satu jenis suasana, pikiran bawah sadarku, seperti juga aku penuh dengan rasa gelisah.

Pintu lift terbuka, dan aku berada di ruang depan.

Sangat aneh karena tidak bertemu dengan Taylor.

Tentu saja, dia sedang parkir mobil. Di ruangan besar, Christian sedang berbicara pelan diBlackBerry-nya sambil menatap keluar dari balik pintu kaca tampak kota Seattle di senja hari yangterlihat sangat memukau. Dia mengenakan setelan abu-abu dengan jaket terbuka, dan dia menjalankantangannya ke rambutnya, dia sangat gelisah, bahkan tegang. Oh tidak - apa ada yang salah? Gelisahatau tidak, dia masih terlihat luar biasa tampan.

Bagaimana dia bisa terlihat begitu ... menawan?

Sangat menyenangkan, sambil berdiri aku mengagumi dia.

"Tidak ada jejak ... Oke ... Ya." Dia berbalik dan melihatku, dan seluruh sikapnya berubah.

Dari tegang menjadi rasa lega akan sesuatu: seperti panggilan langsung ke dewi batinku, tampakseperti suatu ekspresi gairah yang sensual, mata abu-abunya menyala.

Mulut menjadi kering dan keinginanku jadi berkembang di dalam tubuhku ... wow.

"Tetap informasikan padaku," dia membentak dan menutup telepon, dengan sengaja dia melangkah883

menuju ke arahku. Aku berdiri seperti lumpuh saat ia menutup jarak diantara kita, melahapku denganmatanya. Sialan ... ada sesuatu yang salah -

ketegangan di rahangnya, kecemasan di sekitar matanya.

Dia mengangkat bahunya untuk melepas jaket, dan dasi gelapnya, kemudian melemparnya ke sofa saatberjalan ke arahku. Kemudian tangannya memeluk di sekelilingku, dan dia menarikku supaya lebihdekat padanya, keras, cepat, mencengkeram ekor kudaku untuk memiringkan kepalaku, menciumkuseperti hidupnya tergantung pada semua ini. Ada apa sih?

Page 508: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia menarik pengikat rambut agak menyakitkan dari rambutku, tapi aku tak peduli. Seperti ada rasakeputusasaan dari ciumannya. Dia membutuhkan aku, apa pun alasannya, pada saat ini, dan aku takpernah merasa begitu diinginkan dan didambakan.

Ini gelap dan sensual dan menggelisahkan semuanya pada waktu yang sama. Aku membalas ciumannyadengan semangat yang sama, jari-jariku memutar dan menggenggam rambutnya. Lidah kami melilit,gairah dan hasrat meledak diantara kami. Dia rasanya seperti surgawi, panas, seksi, dan semua aromadari sabun mandi Christian begitu menggairahkan. Dia melepas mulutnya dariku, dan dia menatapku,mencengkeram emosi yang tidak bisa disebutkan namanya.

"Apa ada yang salah?" Aku menarik napas.

"Aku sangat senang kau sudah kembali. Ayo mandi 884

bersamaku – sekarang."

Aku tak bisa memutuskan apa itu sebuah permintaan atau perintah.

"Ya," bisikku, dan dia menggenggam tanganku, membawaku keluar dari ruangan besar masuk kamarmenuju kamar mandinya.

Sesampai di sana, dia melepaskanku dan mengatur suhu air di kamar mandinya yang sangat mewah.

Memutar kran dengan perlahan, dia menatap ke arahku, matanya sedikit tertutup.

"Aku suka rokmu. Sangat pendek," katanya dengan suaranya rendah." Kau memiliki kaki yang sangatindah."

Dia melepas sepatu dan tangannya ke bawah untuk melepas setiap kaus kakinya, tidak pernahmengalihkan pandangan dariku. Aku menjadi terdiam melihat matanya seperti kelaparan. Wow ...merasa diinginkan oleh dewa Yunani ini. Aku mengikuti tindakannya dan melangkah keluar darisepatu hitamku. Tiba-tiba, dia mendekatiku, mendorongku ke dinding. Menciumku, wajahku, leherku,bibirku ...

menjalankan tangan ke rambutku. Aku merasakan dinding ubin halus yang dingin di punggungku saatdia mendorong dirinya terhadapku agar aku menempel diantara panas dan dinginnya keramik.

Aku mencoba menempatkan tanganku pada lengan atasnya, dan dia mengerang saat aku meremas erat.

885

"Aku menginginkan kau sekarang. Disini ... cepat, keras," dia mengambil nafas, dan tangannya dipahaku, mendorong keatas rokku. "Apa kau masih berdarah?"

"Tidak." Mukaku memerah.

"Bagus."

Page 509: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Saat ibu jarinya terkait di atas celana dalamku warna putih terbuat dari katun, tiba-tiba dia merosotkebawah sambil berlutut menariknya. Rokku sekarang didorong keatas sedemikian rupa sehingga akutelanjang dari pinggang ke bawah dan aku terengah-engah, menginginkannya. Dia meraih pinggulku,mendorongku ke dinding lagi, dan mencium puncak pahaku. Meraih pangkal pahaku, dia memaksakakiku meregang. Aku merintih keras, merasa lidahnya mengitari bagian paling intimku.

Oh. Tanpa sadar kepalaku mendongak ke belakang, aku mengerang saat jari-jariku meremasrambutnya.

Lidahnya tanpa henti, kuat dan mendesak, membasahiku - berputar-putar, lagi dan lagi – tanpa henti.Sangat indah, Rasanya bertambah kuat -

seperti menyiksa. Tubuhku mulai hidup, dan dia melepaskanku. Apa? Tidak! Napasku tak karuan saataku terengah-engah, menatap dia menantikan suatu kenikmatan. Dia meraih wajahku dengan keduatangan, memelukku erat, dan dia menciumku dengan keras, mendorong lidahnya ke mulutku jadi akubisa 886

merasakan gairahku.

Menurunkan retsletingnya, dia membebaskan dirinya sendiri, meraih bagian belakang pahaku, danmengangkatku.

"Lingkarkan kakimu di pinggangku, sayang," perintah dia, suaranya mendesak, tegang.

Aku melakukan apa yang dia katakan dan melingkarkan lenganku di lehernya, dan dia bergerak dengancepat dan tajam, mengisiku. Ah! Dia terengah-engah, dan aku mengerang. Memegang pantatku, jari-jarinya masuk ke dalam organ intimku, dia mulai bergerak, awalnya sangat perlahan - temponyaterjaga ... tapi saat kontrolnya menjadi kacau, dia mempercepat ... dan lebih cepat. Ahhh! Akuberusaha kembali menuju keatas dan berkonsentrasi pada serangannya yang menyiksa, terasa sepertisensasi surgawi ... mendorongku, mendorongku ... maju, lebih tinggi, naik ... dan ketika aku tak bisabertahan lagi, aku meledak di sekitarnya, berputar-putar dengan kenikmatan yang intens, orgasme yangsempurna. Dia melepaskan dirinya dengan menggeram dalam-dalam, dan membenamkan kepalanya dileherku saat dia mengubur dirinya di dalam diriku, mengerang keras dan tak jelas saat dia menemukanpembebasannya.

Napasnya tak menentu, tapi dia menciumku dengan lembut, tak bergerak, masih di dalam diriku danaku berkedip, pandangannya kosong. Saat ia mulai fokus, dengan lembut menarik keluar dariku,memegangku 887

kuat-kuat sementara aku menurunkan kakiku di lantai. Kamar mandi sekarang penuh dengan uap ...

dan panas. Aku merasa memakai baju yang berlebihan.

"Sepertinya kau senang melihatku," gumamku sambil tersenyum malu.

Bibirnya membentuk senyuman yang khas.

Page 510: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Ya, Miss Steele, aku pikir kesenanganku cukup jelas.

Ayo - biarkan aku membantumu mandi."

Dia membuka tiga kancing lagi kemejanya, melepaskan manset, menarik ke atas kepalanya, danmembuang ke lantai. Melepas setelan celana dan celana boxernya, dia menendangnya ke satu sisi. Diamulai membuka kancing blusku sementara aku menonton dia, merindukan untuk menjangkau danmembelai dadanya, tapi aku menahan diriku.

"Bagaimana perjalananmu?" Tanya dia dengan lembut. Dia tampak jauh lebih tenang sekarang,kekhawatirannya telah pergi, melebur karena kegiatan seksual tadi.

"Menyenangkan, terima kasih," gumamku, masih terengah-engah. "Terima kasih sekali lagi untuk kelassatu. Benar-benar merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan." Aku tersenyum malu-malupadanya.

"Aku punya kabar," tambahku gugup.

888

"Oh?" dia melihat ke arahku sambil melepas kancing terakhir, melepas blusku keluar dari tanganku,dan melemparkannya di atas tumpukan pakaiannya yang dibawah.

"Aku diterima kerja."

Dia diam, kemudian tersenyum padaku, matanya hangat dan lembut.

"Selamat, Miss Steele. Sekarang kau akan mengatakan padaku di mana itu?" Dia menggoda.

"Kau tak tahu?"

Dia menggeleng, mengerutkan kening sedikit.

"Kenapa aku harus tahu?"

"Dengan kemampuanmu sebagai penguntit, kupikir kau mungkin sudah ..." Aku terdiam karenawajahnya tampak berubah. "Anastasia, aku tak pernah bermimpi untuk turut campur dalam karirmu,kecuali kau memintaku, tentu saja." Dia benar-benar terluka.

"Jadi kau tak tahu perusahaan mana?"

"Tidak, aku tahu ada empat perusahaan penerbitan di Seattle. Jadi aku asumsikan itu salah satu darimereka."

889

"SIP"

Page 511: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Oh, salah satu penerbit yang kecil itu, bagus. Bagus sekali." Ia membungkuk ke depan dan menciumkeningku.

"Gadis pintar. Kapan kau mulai?"

"Senin."

"Berarti itu artinya segera, eh? Lebih baik aku mengambil keuntungan darimu sementara aku masihbisa. Berbaliklah."

Aku senang melakukannya karena dia memintanya dengan santai, dan dia melepaskan bra-ku danmenarik ritsleting rokku. Dia mendorong rokku, lalu menangkup bokongku, dan mencium bahuku. Diamencondongkan tubuhnya padaku dan hidungnya mengendus rambutku, menghirup dalam-dalam. Diameremas pantatku.

"Kau memabukkanku, Miss Steele, dan Kau membuatku tenang. Benar-benar kombinasi yangmemabukkan." Dia mencium rambutku. Meraih tanganku, dia menarikku masuk ke bak mandi.

"Ow," aku menjerit. Airnya bisa dibilang masih mendidih. Christian menyeringai ke arahku saatairnya mengalir di atasnya.

"Airnya hanya sedikit panas."

890

Dan sebenarnya dia benar. Rasanya nyaman sekali, membasuh tubuhku yang lengket dari Georgia tadipagi dan dari percintaan kami juga.

"Berbaliklah," dia memerintah, dan aku menuruti, berbalik menghadap dinding. "Aku inginmembasuhmu," bisiknya dan mengambil sabun mandi. Dia menyemprotkan sedikit ke tangannya.

"Aku punya sesuatu yang lain untuk memberitahumu," bisikku saat tangannya mulai berada dipundakku.

"Oh, ya?" Katanya pelan.

Aku menguatkan diri dengan mengambil napas panjang.

"Temanku fotografer José itu akan mengadakan pameran, dan dibuka pada hari Kamis di Portland."

Dia diam, tangannya melayang di atas payudaraku.

Aku menekankan kata 'teman'.

"Ya, Ada apa dengan itu?" Tanya dia tegas.

"Aku bilang aku akan datang. Apa kau ingin datang denganku?"

Page 512: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Setelah beberapa saat, perlahan dia mulai menyabuniku lagi.

891

"Jam berapa?"

"Pembukaan pada jam 7:30"

Dia mencium telingaku.

"Oke."

Alam bawah sadarku menjadi santai dan kemudian ambruk, merosot ke sebuah kursi butut tua. "Apakau merasa gugup bertanya padaku?"

"Ya. Bagaimana kau bisa tahu?"

"Anastasia, seluruh tubuhmu baru saja menjadi rileks," katanya datar.

"Yah, kau hanya tampaknya um ... sedikit cemburu."

"Ya, benar," katanya muram. "Dan kau melakukan dengan baik untuk mengingatkanku. Tapi terimakasih untuk bertanya. Kita akan naik Charlie Tango."

Oh, helikopter tentu saja, konyolnya aku. Terbang lagi

... keren! Aku menyeringai.

"Bisakah aku menyabunimu?" Aku bertanya.

"Kupikir tidak," bisiknya, dan dia menciumku dengan lembut di leherku untuk menghapuspenolakannya.

Aku cemberut saat dia membelai punggungku dengan 892

sabun.

"Kapan kau akan membiarkan aku menyentuhmu?"

aku bertanya dengan berani.

Dia diam lagi, tangannya di pantatku.

"Angkat tanganmu Anastasia pada dinding. Aku akan melakukannya lagi, bisiknya di telingaku saat diameraih pinggulku, dan aku tahu bahwa diskusinya telah berakhir.

893

Page 513: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Kemudian kami duduk di bar sarapan, mengenakan jubah mandi, setelah mengkonsumsi pasta allevongole yang lezat buatan Mrs. Jones.

"Anggur lagi?" Tanya Kristen, mata abu-abu bercahaya.

"Segelas kecil, tolong." Sancerre ini terasa segar dan nikmat. Christian menuangkan satu untukku dansatu untuk dirinya sendiri.

"Bagaimana kabar um ... situasi yang membawamu kembali ke Seattle?" Aku bertanya ragu-ragu.

Dia mengernyit.

"Diluar kendali," bisiknya sedih. "Tapi kau tak usah khawatir, Anastasia. Aku memiliki rencanauntukmu sore ini."

"Oh?"

"Ya. Aku ingin kau siap dan menunggu di ruang bermainku dalam lima belas menit." Dia berdiri danmenatap ke arahku.

"Kau bisa bersiap-siap di kamarmu. Kebetulan, lemari pakaian sekarang sudah penuh denganpakaianmu.

Aku tak ingin ada argumen tentang itu." Dia menyempit matanya, Saat aku terdiam ingin mengatakansesuatu, dia masuk ke ruang kerjanya.

894

Aku! Berdebat? Denganmu, Fifty Shades? pantatku lebih berharga dibanding ini. Aku duduk di kursibar, tertegun sejenak, mencoba menyerapi sepotong informasi ini. Dia membelikanku pakaian. Akumemutar mata dengan cara yang berlebihan dan tahu benar dia tak bisa melihatku. Mobil, telepon,komputer ... pakaian, dan mungkin kondominium berikutnya, lalu aku benar-benar akan menjadisimpanannya.

Pelacur! Bawah sadarku menjadi sinis. Aku mengabaikannya dan berjalan ke lantai atas menujukamarku, yang masih menjadi milikku ... mengapa?

Aku pikir dia setuju untuk membiarkanku tidur dengannya. Aku merasa dia tak terbiasa berbagi ruangpribadinya, tapi juga tidak. Aku menghibur diri berpikiran bahwa setidaknya aku punya tempat untukmelarikan diri dari dia.

Memeriksa pintunya, aku menemukan itu tak ada kuncinya. Aku berpikir jika Mrs. Jones mungkinmemiliki cadangan. Aku akan memintanya. Aku membuka pintu lemari dan menutupnya kembalidengan cepat. Sialan - dia menghabiskan banyak uang. Ia sama persis dengan Kate –mempunyaibanyak pakaian yang tergantung rapi di gantungan baju. Jauh di lubuk hati, aku tahu bahwa semuanyaakan pas dengan ukuranku. Tapi aku tak punya waktu untuk berpikir tentang itu – aku harus berlutut diRed Room of… Pain... atau Ruang Kenikmatan - mudah-mudahan sore ini.

Page 514: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

895

Berlutut di dekat pintu, aku telanjang kecuali celana dalam yang masih kupakai. Hatiku berada dimulutku. Astaga, aku pikir setelah d kamar mandi tadi dia sudah merasa cukup. Pria itu tak pernahpuas, atau mungkin semua pria seperti dia. Aku tak tahu, tak ada orang lain untuk membandingkannya.

Menutup mataku, aku mencoba untuk menenangkan diri, untuk menghubungkan dengan sub batinku,yang ada di suatu tempat, bersembunyi di balik dewi batinku.

Gelembung harapan mengalir seperti soda melalui pembuluh darahku. Apa yang akan dia lakukan?Aku menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, tapi aku tidak bisa menyangkalnya, akusenang, terangsang, basah. Ini begitu ... aku ingin berpikir ini salah, tapi entah kenapa tidak. Ini tepatuntuk Christian. Apa yang dia inginkan - dan setelah beberapa hari terakhir ... setelah semua yang dialakukan, Aku harus mengimbangi pria ini dan melakukan apa saja yang dia inginkan, apa punmenurutnya yang dia butuhkan.

Kenangan tentang pandangannya saat aku datang tadi sore, kerinduan di wajahnya, melangkah pasti kearahku seperti aku adalah sebuah oasis di padang pasir. Aku akan melakukan apa saja untuk melihatpandangannya seperti itu lagi. Aku menekan kedua pahaku bersama-sama saat mengenang kenikmatanitu muncul, dan itu mengingatkan aku bahwa aku harus membentangkan kedua lututku. Aku membukakedua lututku terpisah. Berapa lama dia membuatku 896

menunggu? Menunggu adalah melumpuhkanku dengan sebuah keinginan gelap yang menggoda. Akumelirik cepat di sekeliling ruangan dengan cahaya redup; Ada kayu salib, meja, sofa, bangku ... tempattidur. Yang terlihat jelas begitu besar, dan ditutupi dengan seprei satin merah. Peralatan mana yangakan dia gunakan?

Pintu terbuka dan hembusan angin mengikuti Christian masuk, sepenuhnya mengabaikan diriku.

Aku melirik cepat, menatap tanganku, menempatkan dengan hati-hati di kedua pahaku yang terpisah.

Meletakkan sesuatu di atas lemari yang besar di samping pintu, dia berjalan dengan santai ke arahtempat tidur. Aku memandang sekilas ke arahnya, dan jantungku hampir copot. Dia telanjang kecualimemakai jins robek yang lembut, kancing paling atas sengaja dilepas. Astaga, dia tampak begitupanas.

Bawah sadarku panik mengipasi dirinya sendiri, dan dewi batinku begitu siap bergoyang danmenggeliat dengan beberapa irama duniawi yang primitif. Secara naluri aku menjilat bibirku. Darahkuberpacu melalui tubuhku, serak dan kasar dengan kelaparan yang tidak senonoh. Apa yang akan dialakukan padaku?

Dia berbalik dengan santai berjalan kembali ke lemari laci. Membuka salah satu, ia mulaimengeluarkan sesuatu dan meletakkan di atasnya. Rasa ingin tahuku semakin membara, bahkansemakin berkobar, tapi aku menahan godaan yang luar biasa atas keinginanku untuk mengintip sikilas.Saat dia sudah selesai dengan apa yang dia lakukan, dia datang dan 897

Page 515: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

berdiri di depanku. Aku bisa melihat kaki telanjangnya , dan aku ingin mencium setiap inci darimereka ... menjalankan lidahku di kakinya, menghisap setiap jari-jari kakinya. Sialan.

"Kau terlihat cantik," dia mengambil nafas.

Aku terus menunduk, sadar bahwa dia menatapku sementara aku hampir telanjang. Mukaku bertambahmerah karena secara perlahan terasa menyebar di wajahku. Dia membungkuk dan menangkup daguku,memaksa wajahku untuk membalas tatapannya.

"Kau adalah seorang wanita yang cantik, Anastasia.

Dan kau milikku," bisiknya. "Ayo berdiri."

Perintahnya lembut penuh dengan janji yang sensual.

Dengan gemetar, aku berusaha berdiri.

"Lihat aku," dia mengambil nafas, dan aku menatap ke dalam tatapan mata abu-abunya yang membara.

Ini adalah pandangan Dominan miliknya - dingin, keras, dan sangat seksi sekali, tujuh nuansa pendosadalam satu tampilan yang menarik. Mulutku jadi kering, dan aku tahu aku akan melakukan apa punyang dia katakan. Sebuah senyum hampir terlihat kejam dimainkan di bibirnya.

"Kita belum memiliki kontrak yang ditandatangani, Anastasia. Tapi kita harus mendiskusikan masalahbatasan. Dan aku ingin menegaskan kembali kembali, kita memiliki kata aman, oke?"

898

Sialan ... apa yang dia rencanakan kalau aku membutuhkan kata aman?

"Apa itu?" Tanya dia berwibawa.

Aku mengerutkan kening sedikit pada

pertanyaannya, dan wajahnya nampak mengeras.

"Apa kata amannya, Anastasia?" Dia berkata perlahan dengan sengaja.

"Kuning," gumamku.

"Dan?" Dia menunggu, mulutnya dibuat dengan garis keras.

"Merah," Aku mengambil napas.

"Ingat itu."

Dan aku tak tahan lagi ... Aku mengangkat alis padanya dan aku mengingatkan dia tentang nilai IP-ku,tiba-tiba kilatan dingin mata abu-abunya berhenti di mataku.

Page 516: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Jangan memulai dengan mulut cerdasmu di sini, Miss Steele. Atau aku akan menyetubuhimu saat kauberutut. Apakah kamu mengerti?"

Aku menelan ludah secara naluri. Oke. Aku berkedip cepat, saat ditegur. Sebenarnya, nada suaranya,899

bukan mengancam, itu mengintimidasiku.

"Bagaimana?"

"Ya, Sir," gumamku buru-buru.

"Gadis pintar," dia berhenti sejenak sambil menatapku. "Maksudku bukannya kau harus menggunakankata aman karena kau merasa kesakitan. Apa yang aku ingin lakukan untukmu akan menjadi intens.Sangat intens, dan kau harus mengarahkan aku. Apakah kau mengerti?"

Tidak juga. Intens? Wow.

"Ini adalah tentang sentuhan, Anastasia. Kau tak akan bisa melihatku atau mendengarku. Tapi kau akanbisa merasakanku."

Aku mengerutkan kening - tak bisa mendengar dia?

Bagaimana caranya itu? Dia berbalik, dan aku tak menyadari bahwa di atas lemari ada sebuah kotakhitam ramping rata, kusam. Saat tangannya menggeser bagian depannya, ternyata kotak terbagi menjadidua: dua pintu gesernya terbuka memperlihatkan CD player dan sejumlah tombol.

Christian menekan beberapa tombol ini secara berurutan. Tak ada yang terjadi, tapi tampaknya puas.Aku bingung. Saat dia kembali memandangku, dia membawa kotak kecil, aku melihat senyumrahasianya.

900

"Aku akan mengikatmu ke tempat tidur, Anastasia.

Tapi pertama –tama aku akan menutup matamu dulu,"

dia menunjukkan iPod di tangannya. "Kau tak akan bisa mendengarku. Yang kau dengar adalah musikyang akan kumainkan untukmu."

Oke. Sebuah selingan musik, bukan seperti yang kuharapkan. Apa dia pernah melakukan apa yang akuharapkan?

Astaga, aku berharap itu bukan musik rap.

"Ayo." Mengambil tanganku, dia membawaku ke tempat tidur antik bertiang empat. Ada belengguyang terpasang di setiap sudut, rantai logam halus dengan manset terbuat dari kulit, tampak berkilauan

Page 517: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

diatas satin merah.

Oh boy, aku pikir jantungku akan melompat keluar dadaku, dan aku meleleh dari dalam ke luar, hasratmengalir melalui tubuhku. Mungkinkah aku bisa jadi lebih terangsang lagi?

"Berdiri di sini."

Aku menghadap tempat tidur. Dia membungkuk dan berbisik di telingaku.

"Tunggu di sini, fokuskan matamu ke tempat tidur.

Bayangkan dirimu berbaring di sini dan benar-benar 901

terikat dalam kekuasaanku."

Oh.

Sesaat dia bergerak menjauh, dan aku bisa mendengar dia berada didekat pintu mengambil sesuatu.Semua inderaku menjadi waspada, pendengaranku lebih tajam. Dia mengambil sesuatu dari raktempat menyimpan cambuk dan alat pemukul dekat pintu. Sialan. Apa yang akan dia lakukan?

Aku merasakan dia di belakangku. Dia memegang rambutku, menariknya menjadi ekor kuda dibelakangku, dan mulai mengepangnya.

"Aku suka menguncirmu, Anastasia, aku juga sudah tidak sabar untuk berada di dalam dirimusekarang.

Jadi salah satu harus melakukan ini." Suaranya pelan, Lembut.

Jarinya yang trampil terkadang menyentuh punggungku saat mengepang rambutku, dan setiapsentuhannya seperti ada getaran listrik yang manis di kulitku. Akhirnya dia mengikatnya dengan ikatrambut, kemudian dengan lembut menarik kepangku hingga aku terpaksa mundur menempel padanya.Dia menarik kembali ke samping hingga aku

memiringkan kepalaku, memberinya akses yang lebih mudah ke leherku. Dia membungkuk lalumencium leherku. Gigi dan lidahnya menelusuri dari pangkal telinga ke bahuku.

902

Dia besenandung dengan lembut saat melakukannya, dan suaranya bergema benar-benar turunkebawah ...

tepat di bawah sana, di dalam diriku. Tanpa diminta, aku merintih pelan.

"Hush," dia mengambil napas di kulitku. Dia mengangkat tangannya di depanku, tangannyamenyentuhku. Di tangan kanannya ada sebuah flogger. Aku ingat namanya saat pengenalan pertamakudi ruangan ini.

Page 518: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Sentuh saja," dia berbisik, dan Suaranya seperti menggoda. Tubuhku menjadi terbakar. Secaratentatif, aku meraih dan mengelus setiap helainya.

Bentuknya seperti daun yang panjang, semua kulitnya lembut dengan manik-manik kecil di ujungnya.

"Aku akan menggunakan ini. Tak akan sakit, tapi akan membawa darahmu naik ke permukaan kulitmudan membuatmu merasa sangat sensitif."

Oh, dia mengatakan tak akan terasa sakit.

"Apa kata amannya, Anastasia?"

"Um ... kuning dan merah, Sir," bisikku.

"Gadis pintar. Ingat, sebagian besar rasa takutmu hanya ada dalam pikiranmu sendiri."

903

Dia menjatuhkan flogger di tempat tidur, dan tangannya bergerak ke pinggang.

"Kau tak akan membutuhkan ini," bisiknya dan mengait jari-jarinya ke dalam celana dalamku danmenurunkan ke kakiku. Aku melangkah gontai keluar dari celana dalamku, aku bertumpu pada tiangukir tempat tidur.

"Berdiri dan tetap diam," perintahnya, dan dia mencium pantatku kemudian dengan lembutmenggigitku dua kali, membuatku meregang.

"Sekarang berbaring. Menghadap keatas," tambahnya saat ia memukulku dengan keras di pantat,membuatku melompat.

Buru-buru, aku merangkak ke tempat tidur yang keras dan berbaring, menatap dia. Sprei satin dibawahku terasa lembut dan dingin di kulitku.

Tatapannya tanpa ekspresi, kecuali matanya yang bersinar dengan kegembiraan yang berkobar.

"Letakkan tanganmu di atas kepala," perintahnya, dan aku melakukannya seperti yang dia katakan.

Astaga, tubuhku lapar akan dirinya. Aku benar-benar menginginkannya.

Dia berbalik dan aku melihatnya berjalan ke arah lemari laci, mengambil lagi iPod dan seperti sebuahpenutup mata, mirip dengan yang kupakai pada penerbanganku ke Atlanta. Pikiran itu membuatku 904

ingin tersenyum, tapi aku tak bisa membuat bibirku untuk bekerja sama. Pikiranku juga terpecahdengan antisipasi. Aku hanya tahu wajahku benar-benar tak bergerak, mataku membesar, saat akumenatap dia.

Sambil duduk di tepi tempat tidur, dia menunjukkan iPod padaku. Sebuah perangkat antena aneh

Page 519: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

diheadsetnya. Bagaimana anehnya. Aku mengernyit saat aku mencoba untuk memikirkan hal ini.

"Ini mentransmisikan apa yang dimainkan di iPod ke sistem di dalam ruangan." Christian menjawabpertanyaanku yang tak terucapkan saat ia menarik antena kecil. "Aku bisa mendengar apa yang kamudengar, dan aku punya remote control untuk itu." Dia menyeringai dengan tersenyum denganleluconnya sendiri dan mengangkat sebuah alat kecil yang datar yang terlihat seperti kalkulator sangatmodern. Dia diatasku, memasukkan earphone yang lembut ke telingaku, dan menempatkan iPod ditempat tidur di atas kepalaku.

"Angkat kepalamu," dia memerintahkan, dan aku langsung melakukannya.

Perlahan, dia memasang penutup mata di mukaku, menarik karet di belakang kepalaku, dan aku takbisa melihat apa-apa. karet maskernya diantara daun telingaku. Aku masih bisa mendengarnya,meskipun suara itu tertahan saat ia turun dari tempat tidur.

Pendengaranku terganggu oleh pernapasanku sendiri yang terengah-engah dan tak menentu,

905

mencerminkan kegembiraanku. Christian mengambil lengan kiriku, menarik dengan lembut ke sudutkiri, dan mengikat dengan kulit manset di sekitar pergelangan tanganku. Jarinya membelai sepanjangtanganku begitu dia selesai. Oh! Sentuhannya membuatku bergetar, menandakan kenikmatan. Akumendengar dia berputar perlahan ke sisi lain, mengambil tangan kananku dan manset itu. Sekali lagi,jari-jarinya berlama-lama membelai sepanjang tanganku. Oh ... aku siap meledak. Mengapa ini begituerotis?

Dia bergerak ke bagian bawah tempat tidur dan meraih kedua pergelangan kakiku.

"Angkat kepalamu lagi," perintahnya.

Aku menurut, dan dia menarikku di tempat tidur hingga tanganku terentang dengan tegang danborgolnya hampir tegang. Sialan, aku tak bisa menggerakkan tanganku. Sebuah getaran dari kegelisaandicampur dengan kegembiraan yang menggoda melanda seluruh tubuhku, membuatku lebih basah. Akumengerang. Kakiku dipisahkan, dia memasang manset pertama pergelangan kaki kananku dankemudian kiriku jadi aku menjadi telentang, dan benar-benar rentan terhadap dia.

Sangat mengerikan karena aku tidak bisa melihatnya.

Aku sulit mendengar ... apa yang dia lakukan? Dan aku tak mendengar apapun, hanya suara nafas dandebar jantungku saat darah berdenyut penuh amarah ke gendang telingaku.

906

Tiba-tiba, kesunyian berganti suara mendesis yang lembut dan muncul suara musik dari iPod. Daridalam kepalaku, suaranya panjang seperti malaikat bernyanyi sendirian tanpa ditemani, dan segerabergabung dengan suara lain, dan kemudian lebih banyak suara - sialan paduan suara selestial –

Page 520: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

dinyanyikan secara acapella di kepalaku, lagu kuno, himne kuno. Ya ampun lagu apa ini? Aku takpernah mendengar lagu seperti itu. Sesuatu yang lembut hampir tak tertahankan menyentuh leherku,pelan-pelan menyusuri tenggorokanku, turun melintasi dadaku, di atas payudaraku, membelaiku...menarik-narik putingku, begitu lembut, meluncur ke bawah.

Sangat tak terduga. Ini bulu!

Sebuah sarung tangan bulu?

Perlahan dan tenang tangan Christian menyusuri sampai ke perutku, melingkari pusarku, lalu denganperlahan dari pinggul ke pinggul, dan aku mencoba untuk mengantisipasi ke mana dia pergi berikutnya...

tapi musiknya ... di kepalaku ... membawaku ... ke pangkal pahaku...

di antara kedua kakiku, sepanjang pahaku, turun ke salah satu kaki ... naik ke kaki yang lain ... rasanyaseperti digelitik ... tapi tidak sama ... suara yang bergabung lebih banyak ... paduan suara yang sangatindah, semua menyanyikan bagian yang berbeda, suara mereka sangat indah menyatu penuhkebahagiaan bersama-sama dalam harmoni yang 907

merdu melebihi apapun yang pernah kudengar. Aku menangkap satu kata - ' deus' - dan aku menyadaribahwa mereka bernyanyi dalam bahasa Latin. Dan tiba-tiba diam, bulunya bergerak ke bawah tangandan pinggangku ... kembali melintasi payudaraku.

Putingku mengeras di bawah sentuhan yang lembut

... dan aku terengah-engah ... bertanya-tanya selanjutnya ke mana arah tangannya. Tiba-tiba, bulunyamenghilang, dan aku bisa merasakan kulit flogger menyusuri di atas kulitku, mengikuti jalan yang samaseperti bulu tadi, dan begitu sulit untuk berkonsentrasi dengan musik di kepalaku -

kedengarannya seperti dinyanyikan dengan seratus suara, layaknya menenun sebuah permadani halusyang sangat indah, terbuat dari sutra emas dan perak melewati kepalaku, bercampur dengan nuansakulit lembut dari flogger di kulitku ... tertinggal di atasku

... oh ... tiba-tiba, menghilang. Lalu tiba-tiba, terasa pedih, seperti menggigit di bawah perutku.

"Aagghh!" Aku berteriak. Hal ini membuatku terkejut, dan sebenarnya tak terasa sakit, tapi sepertidigelitik, dan dia memukulku lagi. Lebih keras.

"Aaah!"

Aku ingin bergerak, menggeliat ... melarikan diri, atau menyambut, masing-masing pukulan... aku taktahu – begitu luar biasa ... aku tak bisa menarik lenganku ... kakiku terjebak ... Posisiku benar-banarterikat ... dan ia memukul lagi payudaraku - aku berteriak. Dan itu adalah penderitaan yang terasa 908

nikmat – masih bisa ditahan, hanya ...tidak secara langsung, rasanya tidak nyaman, tapi karena tubuhkubernyanyi di setiap pukulan yang didiringi dengan musik yang sempurna di dalam kepalaku, aku

Page 521: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

diseret ke bagian gelap gelap dari jiwaku dan menyerah pada sensasi yang paling erotis. Ya - akumendapatkan ini. Dia memukul menyilang pinggangku. Kemudian, pukulan berpindah cepat di ataspangkal pahaku, di pahaku, dan turun ke bagian dalam pahaku ... dan kembali tubuhku ... melintasi dipinggangku. Dia terus memukul sampai musik mencapai klimaks, kemudian tiba-tiba - musik berhenti.Begitu juga dengannya. Kemudian musiknya mulai lagi ... keras dan bertambah keras, dan ia mulaimenghujaniku pukulan lagi ... dan aku merintih dan menggeliat. Sekali lagi, berhenti dan semuamenjadi tenang ... kecuali pernapasanku menjadi liar ... dan keinginan liar. Untuk ... oh ...

apa yang terjadi? Apa yang akan dia lakukan sekarang? Gairah ini hampir tak tertahankan. Aku sudahmasuk ke dunia yang sangat gelap.

Tempat tidur bergerak dan bergeser saat aku merasakan tubuhnya merangkak di atasku, dan musikmulai lagi. Dia mengulangi lagi ... kali ini hidung dan bibirnya yang menggantikan bulu ...

menyusuri leher dan tenggorokan, mencium, mengisap ... turun menuju payudaraku ... Ah!

Menggoda setiap putingku menunggu gilirannya ...

lidahnya berputar-putar sekeliling salah satunya sementara jari-jarinya tanpa henti menggoda yang909

lain ... aku merintih, kupikir sangat keras, meskipun aku tidak bisa mendengar. Aku tersesat. Tersesatdalam dirinya ... tersesat dalam, suara astral seperti bidadari ... kalah pada semua sensasi ini. Akutidak bisa lolos ... Aku benar-benar dibawah kekuasaan sentuhannya.

Dia bergerak turun ke perutku - lidahnya mengelilingi pusarku - mengikuti jalan flogger dan bulutadi... aku mengerang. Dia mencium dan mengisap dan menggigit ... bergerak kebawah ...

dan kemudian lidahnya ada di sana. Pada sebuah pangkal pahaku. Aku menjatuhkan kepalaku kembalidan berteriak saat aku hampir meledak menuju orgasme ... aku di tepi jurang, dan dia berhenti.

Tidak! Tempat tidur bergeser, dan dia berlutut di antara kedua kakiku. Dia membungkuk ke arah tiangranjang, dan manset pada pergelangan kakiku tiba-tiba hilang. Aku menarik kakiku ke tengah tempattidur ... beristirahat terhadap dirinya. Dia membungkuk ke tiang satunya dan membebaskan kakikuyang lain. Tangannya segera memegang kedua kakiku, meremas dan memijat, membawa kehidupankembali ke dalamnya. Kemudian, memegang pinggangku, dia mengangkatku agar punggungku tak lagidi tempat tidur. Aku melengkung, bertumpu pada bahuku. Apa? Dia berlutut di antara kakiku ... dandalam satu gerakan cepat, dia memasuki diriku ... oh sial ... dan aku berteriak lagi. Getaranorgasmeku sebentar lagi akan datang, dan dia langsung diam.

910

Getaran ikut berhenti ... oh tidak ... dia akan menyiksaku lebih jauh.

"Aku mohon!" Aku meratap.

Dia mencengkeramku lebih keras ...

Page 522: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

memperingatkan? Aku tak tahu, jari-jarinya mencengkeram pantatku saat aku berbaring terengah-engah... jadi aku sengaja diam. Sangat perlahan, ia mulai bergerak lagi ...

keluar lalu masuk... sangat menyiksa. Sial -

Kumohon! Aku berteriak didalam hati ... Dan pada saat suara dari paduan suara semakin meningkat...

demikian juga dengan kecepatannya semakin bertambah, dia begitu terkontrol ... jadi seirama denganmusiknya. Dan aku tak bisa lagi menanggungnya.

"Kumohon," Aku meratap, dengan satu gerakan cepat, dia menurunkanku kembali ke tempat tidur, dandia berbaring di atasku, tangannya di atas tempat tidur di samping dadaku untuk menumpu tubuhnya,dan dia mendorongku, saat musiknya mencapai puncaknya, aku jatuh .... jatuh bebas ... ke dalamorgasme, paling intens yang pernah aku dapatkan, dan Christian mengikutiku ... mendorongku lebihkeras, tiga kali lagi ... akhirnya hilang, lalu ambruk di atasku.

Saat kesadaranku sudah kembali, Christian menarik keluar dariku. Musik telah berhenti, dan aku bisa911

merasakan dia melintasi tubuhku saat ia melepaskan manset pada pergelangan tangan kananku. Akumengerang saat tanganku dibebaskan. Dia segera membebaskan tanganku yang satunya, dengan lembutmenarik penutup mataku, dan melepas earphone di telinga. Aku berkedip melihat cahaya redup yanglembut dan menatap ke dalam tatapan intens mata abu-abunya.

"Hai," bisiknya.

"Hai, juga," aku mengambil napas dengan malu-malu padanya. Bibirnya dengan senyum khasnya, dania membungkuk lalu menciumku dengan lembut.

"Kau melakukan dengan baik," bisiknya.

"Berbaliklah."

Sialan - apa yang akan dia lakukan sekarang?

Matanya melunak.

"Aku hanya akan mengusap bahumu."

"Oh ... oke."

Aku berguling dengan kaku untuk telentang. Aku merasa sangat lelah. Christian duduk

mengangkangiku dan mulai memijat bahuku. Aku merintih keras - dia memiliki jari yang kuat. Miringke bawah, ia mencium kepalaku.

"Musik apa itu?" Gumamku hampir tidak jelas.

Page 523: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

912

"Itu disebut Spem in Alium, atau the Forty Part Motet, oleh Thomas Tallis."

"Sungguh ... luar biasa."

"Aku selalu ingin berhubungan seks dengan musik itu."

"Bukan untuk pertama yang lainnya, Mr. Grey?"

"Memang, Miss Steele."

Aku mengerang lagi saat jari-jarinya yang terlatih memijat pundakku.

"Yah, ini pertama kalinya aku berhubungan seks dengan lagu itu juga," bisikku mengantuk.

"Hmm ... kau dan aku, kita saling memberi banyak pengalaman pertama lainnya." Suaranya terdengarbiasa saja.

"Apa yang aku katakan dalam tidurku, Ch - err, Sir?"

Tangannya berhenti memijat sejenak.

"Kau bicara banyak hal, Anastasia. Kamu berbicara tentang sangkar dan stroberi ... bahwa kau inginlebih

... dan bahwa kau merindukanku."

Oh, terima kasih Tuhan untuk itu.

913

"Apa cuma itu?" Kelegaan dalam suaraku tampak jelas.

Christian menghentikan pijatan yang menyenangkan itu dan bergeser hingga dia berbaringdisampingku.

Kepalanya bersandar pada sikunya. Dia mengerutkan kening.

"Apa yang kau pikir sudah kau katakan?"

Oh sial.

"Bahwa aku pikir kamu jelek, sombong, dan kau adalah tak mampu di atas tempat tidur."

Dia mengerutkan keningnya sampai dalam.

"Yah, tentu saja aku akui semua itu, dan sekarang kau telah membuat aku benar-benar tertarik. Apa

Page 524: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

yang kau sembunyikan dariku, Miss Steele?"

Aku berkedip padanya dengan polos.

"Aku tidak menyembunyikan apapun."

"Anastasia, kau bukan seorang pembohong yang pandai."

"Aku pikir kau akan membuatku tertawa setelah berhubungan seks, dan kau tak bisa melakukannyadengan cara itu."

914

Bibirnya tersenyum dengan khas.

"Aku tak bisa melawak."

"Mr. Grey! Sesuatu yang tak bisa kamu lakukan?"

Aku menyeringai padanya, dan ia menyeringai kembali.

"Tidak, tak ada harapan menjadi seorang pelawak."

Dia tampak begitu bangga dengan dirinya sendiri bahwa aku mulai tertawa.

"Aku juga bukan seorang pelawak,"

"Suara ketawamu sangat menyenangkan," bisiknya, dan ia membungkuk ke depan dan menciumku.

"Dan kau menyembunyikan sesuatu, Anastasia.

Mungkin aku harus menyiksamu dulu supaya kau mengatakannya."

915

Aku bangun dengan tersentak. Aku baru saja bermimpi terjatuh dari tangga, dan aku langsung berdiri,sejenak mengalami disorientasi. Sudah gelap, dan aku berada di tempat tidur Christian sendirian.

Sesuatu telah membangunkanku, suatu pikiran yang mengganjal. Aku melirik jam alarm di sampingtempat tidurnya. Baru jam 5:00 pagi, tapi aku merasa segar. Bagaimana bisa begini? Oh – ini karenamasalah perbedaan waktu –saat ini jam 8:00 pagi di Georgia. Sialan ... aku perlu minum pilku. Akumerangkak turun dari tempat tidur, bersyukur atas apa pun yang telah membangunkanku. Aku bisamendengar samar-samar nada piano. Christian sedang memainkannya. Aku harus melihat. Aku sukamenonton dia bermain. Masih telanjang, Aku mengambil jubah mandiku dari kursi dan berjalan pelanmenyusuri koridor, aku mengenakan jubah mandiku saat mendengarkan suara magis dari ratapanmelodi yang datang dari ruangan besar.

Page 525: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Di kegelapan, Christian duduk memainkan piano dengan diterangi cahaya, dan rambut tembaganyaberkilau mengkilap. Dia seperti telanjang, meskipun aku tahu dia memakai celana piyamanya.

Dia berkonsentrasi, bermain sangat syahdu, hanyut dalam musik yang melankolis. Aku ragu, menontondari bayang-bayang, tidak ingin mengganggunya. Aku ingin memeluknyanya.

Dia tampak hanyut, bahkan sedih, pedih dan kesepian

- atau mungkin itu hanya musik penuh kesedihan 916

yang menyentuh. Dia telah selesai dengan lagunya, berhenti sebentar, kemudian mulai bermain lagi.

Aku bergerak dengan hati-hati ke arahnya, menggambarkan seperti ngengat mendekati api ... ide itumembuatku tersenyum.

Dia melirik ke arahku dan mengerutkan kening sebelum pandangannya kembali ke tangannya. Oh sial,apa dia marah bahwa aku mengganggunya?

"Kau seharusnya tidur," tegurnya ringan.

Aku tahu dia sedang memikirkan sesuatu.

"Seharusnya kau juga," balasku tidak begitu lembut.

Dia melirik ke atas lagi, bibirnya berkedut dengan sedikit senyuman.

"Apakah kau memarahiku, Miss Steele?"

"Ya, Mr. Grey."

"Sebenarnya, aku tak bisa tidur." Dia mengernyit lagi berkedip kesal atau marah di wajahnya.Denganku?

Yang pasti tidak.

Aku mengabaikan ekspresi wajahnya dan dengan sangat berani duduk di sampingnya di bangku piano,menempatkan kepala di bahunya yang telanjang untuk menonton jari-jarinya yang lincah menekan 917

turts piano. Dia berhenti sejenak, dan kemudian melanjutkan sampai selesai.

"Apa itu?" Aku bertanya pelan.

"Chopin. Opus 28, no4. Di E minor, jika kau tertarik,"

bisiknya.

"Aku selalu tertarik apa yang kau lakukan."

Page 526: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Dia berbalik dan mencium rambutku.

"Aku tak bermaksud membangunkanmu."

"Tidak. Mainkan lagi yang satunya."

"Yang satunya?"

"Karya Bach yang kau mainkan pada malam pertama saat aku menginap."

"Oh, Marcello."

Ia mulai bermain perlahan-lahan dengan sengaja.

Aku merasakan gerakan tangan di bahunya saat aku bersandar padanya dan memejamkan mata. Sedih,menggetarkan jiwa berputar secara perlahan dan perasaan syahdu disekitar kita, bergema daridinding.

Ini adalah bagian melodi yang indah, bahkan lebih sedih dari karya Chopin, dan aku kehilangan dirikuuntuk meratapi keindahannya. Sampai batas tertentu, itu mencerminkan seperti apa yang aku 918

rasakan. Kerinduan terasa pedih yang mendalam.

Aku harus mengetahui pria luar biasa ini lebih baik lagi, untuk mencoba dan memahami kesedihannya.

Semua terlalu cepat, musiknya telah berakhir.

"Mengapa kau hanya bermain musik sedih seperti ini?"

Aku duduk tegak dan menatap ke arahnya saat ia mengangkat bahu sebagai jawaban atas

pertanyaanku, ekspresinya waspada. "Jadi kau berumur enam tahun saat kau mulai bermain?" Akumendesak.

Dia mengangguk, tampak waspada sekali. Setelah beberapa saat ia mulai bercerita.

"Aku mulai belajar piano untuk menyenangkan ibu baruku."

"Untuk masuk ke dalam keluarga yang sempurna?"

"Ya, begitulah," katanya mengelak. "Kenapa kau bangun? Bukankah kau perlu memulihkan diri dariaktivitas semalam?"

"Ini sudah jam 8:00 pagi untukku. Dan aku perlu minum pilku."

Dia mengangkat alisnya dengan heran.

919

Page 527: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Bagus, teringat," gumamnya, dan aku bisa membuatnya terkesan. Bibirnya yang khas setengahtersenyum.

"Hanya kau minum pil KB pada jam khusus di zona waktu yang berbeda. Mungkin kau harus menunggusetengah jam dan kemudian satu jam setengah besok pagi. Jadi akhirnya kau dapat minum pada waktuyang wajar."

"Rencana bagus," aku bernapas. "Jadi apa yang harus kita lakukan selama setengah jam?" Akumengedip polos padanya.

"Aku bisa memikirkan beberapa hal," ia menyeringai, mata abu-abunya bersinar Aku menatap baliktanpa ekspresi dan tubuhku langsung meleleh dan mencair di bawah tatapannya.

"Disisi lain, kita bisa bicara," saranku berusaha tenang.

Alisnya berkerut.

"Aku lebih suka apa yang ada dalam pikiranku." Dia membawaku ke pangkuannya.

"Kau selalu lebih suka berhubungan seks dari pada bicara," Aku tertawa,menenangkan diri denganmemegang lengan atasnya.

920

"Benar. Terutama denganmu." Dia mencium rambutku dan berpindah dari bawah telingaku ketenggorokanku. "Mungkin diatas pianoku," dia berbisik.

Oh. Seluruh tubuhku mengencang memikirkan hal itu. Piano. Wow.

"Aku ingin mendapatkan sesuatu kejelasan dulu,"

bisikku saat denyut nadiku mulai cepat, dan dewi batinku memejamkan mata, bibirnya memperlihatkanpadaku rasa kenikmatan.

Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan serangan sensual itu.

"Selalu begitu bersemangat untuk informasi, Miss Steele. Kejelasan mengenai apa? Dia menyentuhkulitku di dasar leherku, mencium dengan lembut.

"Kita," bisikku sambil memejamkan mata.

"Hmm. Bagaimana dengan kita ?" Dia berhenti sejenak dari ciumannya sepanjang bahuku.

"Perjanjian."

Dia mengangkat kepalanya untuk menatap ke arahku, sedikit geli di matanya, dan mendesah. Iamengusap ujung jarinya di pipiku.

Page 528: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

921

"Yah, aku pikir perjanjian sudah dibicarakan, bukankah begitu?" Suaranya rendah dan serak, matanyalembut. "Sudah dibicarakan?"

"Sudah dibicarakan." Dia tersenyum. Aku ternganga dengan bingung.

"Tapi dulu kau begitu antusias."

"Yah, itu dulu sebelum ini. Tapi, Aturan tak perlu diperbincangkan, tapi masih berlaku." Ekspresinyasedikit mengeras.

"Sebelum? Sebelum apa?"

"Sebelum," ... Dia diam sebentar, dan ekspresinya kembali waspada, "lebih." Dia mengangkat bahu.

"Oh."

"Selain itu, kita sudah pernah berada di ruang bermain dua kali sekarang, dan kau belum lari menjeritketakutan."

"Apakah kau kira aku seperti itu?"

"Tidak ada satupun yang kau lakukan bisa dikira, Anastasia," katanya datar.

"Jadi, biarkan aku menjadi jelas. Kau hanya ingin aku mengikuti semua aturan perjanjian sepanjangwaktu tetapi tidak perlu menandatangani perjanjian itu?"

922

"Kecuali di ruang bermain. Aku ingin kau mengikuti semangat dari perjanjian itu pada saat di ruangbermain, dan ya, aku ingin kau untuk mengikuti aturan - sepanjang waktu. Dan aku tahu kau akan aman,dan aku akan bisa memilikimu kapanpun aku mau."

"Dan jika aku melanggar salah satu aturan?"

"Kalau begitu aku akan menghukummu."

"Bukankah kau perlu persetujuanku?"

"Ya, aku akan melakukannya."

"Dan jika aku mengatakan tidak?"

Ia menatap padaku selama beberapa saat, dengan ekspresi bingung.

"Jika kau mengatakan tidak, Kau harus mengatakan tidak. Aku akan menemukan cara untuk

Page 529: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

membujukmu."

Aku menjauhkan diri darinya dan berdiri. Aku butuh jarak tertentu. Dia mengernyit saat aku menatapke arahnya. Dia tampak bingung dan waspada lagi.

"Jadi, aspek hukuman masih tetap ada."

"Ya, tapi hanya jika kau melanggar aturan."

923

"Aku harus kembali membacanya," kataku, berusaha mengingat detail.

"Aku akan mengambilnya untukmu." Nada bicaranya tiba-tiba berubah jadi seperti bisnis.

Whoa. Pembicaraan ini jadi serius begitu cepat. Dia bangkit dari piano dan berjalan dengan gesit keruang kerjanya. Aku merasa kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk. Astaga, aku butuh minum teh.Membahas hubungan masa depan kami pada jam 5:45 pagi saat dia belum sibuk dengan pekerjaanyang lain

- apakah ini bijaksana? Aku masuk dapur yang masih gelap. Di mana lampunya? Aku menyalakannya,dan menuangkan air ke dalam ketel. Pilku! Aku mencari di tasku yang kutinggalkan di bar sarapan dandengan cepat menemukannya. Kutelan satu. Pada saat aku selesai menelan pilku, Christian sudahkembali, duduk di salah satu kursi bar, mengamatiku dengan penuh perhatian.

"Ini dia." Dia memberikan selembar kertas diketik ke arahku, dan aku melihat bahwa dia mencoretbeberapa hal.

Page 530: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

ATURAN

Yang harus di patuhi:

924

Submisif akan mematuhi setiap instruksi yang diberikan oleh dominan langsung tanpa ragu atauhambatan dan dengan cara yang cepat.

Submisif akan menyetujui pada semua aktivitas seksual yang dianggap cocok dan menyenangkandengan dominan kecuali aktivitas yang diuraikan dalam batasan yang keras (Lampiran A). Dia akanmelakukannya dengan penuh semangat dan tanpa ragu.

Tidur:

Submissive akan memastikan dia mendapatkan minimal delapan tujuh jam tidur malam ketika ia tidakdengan Dominan.

Makanan:

Submisif makan secara teratur untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan dari daftar resep makanan(Lampiran 4). Submisif tidak akan makan camilan di antara waktu makan, kecuali buah.

Pakaian:

Saat bersama dominan, Submisif akan mengenakan pakaian yang hanya disetujui oleh Dominan.Dominan akan menyediakan anggaran pakaian untuk Submisif, Submisif akan memakainya. Dominanakan menemani Submisif membeli pakaian atas persetujuannya.

Latihan kebugaran:

Dominan harus menyediakan Submisif dengan pelatih pribadi empat tiga kali seminggu setiap sesiselama 925

satu jam pada waktu yang disepakati bersama antara pelatih pribadi dan Submisif. Pelatih pribadiakan melaporkan kepada yang Dominan tentang kemajuan Submisif.

Kebersihan Pribadi / Kecantikan:

Submisif akan menjaga kebersihan diri dan mencukur dan atau wax setiap waktu. Submisif akanmengunjungi salon kecantikan yang dominan pilih dan waktunya yang akan ditentukan oleh dominan,dan menjalani perawatan apa pun yang anggap cocok oleh dominan.

Keselamatan Pribadi:

Submisif tidak akan minum berlebihan, merokok, menggunakan obat-obatan terlarang atau

Page 531: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menempatkan dirinya dalam bahaya.

Kualitas pribadi:

Submisif tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan orang lain selain dengan Dominan.Submisif harus bersikap sopan dan sederhana setiap saat. Dia harus menyadari bahwa perilakunyaadalah refleksi langsung dengan Dominan. Dia harus bertanggung jawab atas semua kejahatan,kesalahan dan perilaku buruk yang dilakukan saat tidak dengan Dominan.

Gagal mematuhi seperti yang di atas akan berakibat pada hukuman langsung, sifatnya akan ditentukanoleh Dominan.

"Jadi hal kepatuhan masih berlaku?"

926

"Oh, ya." Dia menyeringai.

Aku menggeleng geli, dan sebelum aku menyadarinya, aku memutar mata padanya.

"Apa kau memutar mata padaku, Anastasia?" Dia mengambil nafas.

Oh Sial.

"Mungkin saja, tergantung reaksimu akan seperti apa."

"Sama seperti biasa," katanya sambil menggelengkan kepalanya sedikit, matanya bersinar dengankegembiraan.

Aku menelan ludah dan getaran kegembiraan mengalir ketubuhku.

"Jadi ... " sialan. Apa yang akan aku lakukan?

"Ya?" Dia menjilati bibir bawahnya.

"Kau ingin memukul pantatku sekarang."

"Ya. Dan aku akan melakukannya. "

"Oh, begitu, Mr. Grey?" Aku menantang, menyeringai ke arahnya. Dua orang baru bisa melakukanpermainan ini.

927

"Apa kau akan menghentikanku?"

"Kau harus menangkapku dulu."

Page 532: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Matanya melebar sedikit, dan dia meringis, perlahan-lahan bangkit berdiri.

"Oh, begitu, Miss Steele?"

Bar sarapan memisahkan kami. Aku begitu bersyukur atas keberadaannya pada saat ini.

"Dan kau menggigit bibirmu," dia bernafas, bergerak perlahan ke kiri saat aku berpindah tempat.

"Kau tak akan melakukan," godaku. "Karena, kau juga memutar matamu." Aku mencoba memberialasan padanya. Dia terus bergerak ke kiri, begitu juga denganku.

"Ya, tapi kau baru saja meningkatkan taruhan yang menyenangkan dalam permainan ini." Matanyamenyala dan antisipasi liar terpancar darinya.

"Aku lumayan cepat, tahu." Aku berusaha untuk bersikap tenang.

"Aku juga"

Dia mengikutiku, di dapurnya sendiri.

928

"Apa kau akan menyerah?" Tanyanya.

"Pernahkah aku?"

"Miss Steele, apa maksudmu?" Dia menyeringai. "Ini akan lebih buruk bila aku harus datang danmenangkapmu."

"Itu hanya jika kau bisa menangkapku, Christian.

Dan sekarang, aku tak berniat membiarkan kau menangkapku."

"Anastasia, kau bisa jatuh dan melukai dirimu sendiri. Yang akan menempatkanmu bertentanganlangsung peraturan nomor tujuh."

"Aku sudah dalam bahaya sejak aku bertemu denganmu, Mr. Grey, dengan atau tanpa aturan."

"Ya kau memang benar." Dia berhenti sejenak, dan alisnya sedikit berkerut.

Tiba-tiba, ia menekuk lututnya mendekatiku, membuatku menjerit dan berlari ke meja ruang makan.Aku berhasil melarikan diri, menempatkan meja di antara kami. Hatiku berdebar dan adrenalin sudahmelonjak keseluruh tubuhku ....oh boy ... ...

begitu mendebarkan. Aku merasa jadi anak- anak lagi, meski tak tepat. Aku mengawasinya denganhati-hati saat ia sengaja melangkah ke arahku. Aku mundur satu inchi.

929

Page 533: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kau tentu tahu bagaimana mengalihkan perhatian seorang pria, Anastasia."

"Kami berusaha untuk menyenangkan, Mr. Grey.

Mengalihkan perhatianmu dari apa?"

"Hidup. Alam semesta." Dia melambaikan satu tangannya samar-samar.

"Kau tampak sedang memikirkan sesuatu saat kau bermain tadi."

Dia berhenti dan melipat tangannya, ekspresinya geli.

"Kita bisa melakukan ini sepanjang hari, sayang, tapi aku akan menangkapmu, dan hanya akan lebihburuk untukmu saat aku lakukan itu."

"Tidak, kau tak akan melakukan." Aku tak boleh terlalu percaya diri. Aku ulangi ini sebagai mantra.

Bawah sadarku telah menemukan sepatu Nikenya, dan dia mulai.

"Siapapun akan berpikir kau tak ingin aku untuk menangkapmu."

"Aku memang tidak ingin. Itu intinya. Aku merasakan hukuman sama caranya dengan kau merasakansaat aku menyentuhmu." Tiba-tiba sikapnya berubah dalam sepersekian detik. Hilang sudah Christianyang menyenangkan, dan ia berdiri 930

menatapku seolah aku sudah menamparnya. Dia pucat.

"Itukah yang kau rasakan?" Bisiknya.

Empat kata, dan cara dia mengucapkannya, berbicara banyak. Oh tidak. Memberitahuku lebih banyaktentang dia dan bagaimana perasaannya.

Menceritakan tentang ketakutan dan kebencian. Aku mengerutkan kening. Tidak, aku tak merasa bahwaitu buruk. Tidak mungkin. Apa yang aku lakukan?

"Tidak, tidak cukup mempengaruhiku sebanyak itu, namun itu bisa memberimu sebuah gambaran,"

gumamku, menatap cemas ke arahnya.

"Oh," katanya.

Ya ampun. Tampaknya dia benar-benar bingung, seperti aku telah menarik karpet dari bawah kakinya.

Mengambil napas dalam-dalam, aku bergerak mengelilingi meja sampai aku berdiri di depannya,menatap mata memprihatinkan itu.

"Kau sangat membencinya?" Dia bernafas, matanya ketakutan.

Page 534: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Yah ... tidak juga," aku meyakinkan dia. Astaga – itu bagaimana perasaannya ketika orang yangmenyentuhnya?

931

"Tidak aku merasa seperti bermuka dua tentang hal itu. Aku tak menyukainya, tapi aku juga takmembencinya."

"Tapi tadi malam, di ruang bermain, kau ..." dia tidak melanjutkan.

"Aku melakukannya untukmu, Christian, karena kau membutuhkannya. Tapi aku tidak suka. Kau takmenyakitiku tadi malam.

Itu dalam konteks yang berbeda, dan secara internalaku bisa membenarkan, dan aku percaya padamu.Tetapi bila kau ingin menghukumku, aku khawatir bahwa kau akan menyakitiku."

Mata abu-abunya berkilau seperti badai bergejolak.

Waktu berjalan, dan berkembang dan hilang sebelum ia menjawab pelan.

"Aku ingin menyakitimu. Tapi tak melebihi apa yang tidak bisa kau tahan."

Sialan!

"Kenapa?"

Dia mengangkat tangannya ke rambutnya, dan ia mengangkat bahu.

"Aku hanya membutuhkannya." Dia berhenti sejenak, menatapku dengan kesedihan, dan ia menutup932

matanya dan menggeleng. "Aku tak bisa mengatakannya padamu," bisiknya.

"Tak bisa atau tak mau?"

"Tak mau."

"Jadi kau tahu kenapa."

"Ya."

"Tapi kau tak akan memberitahuku."

"Jika aku melakukannya, kau akan lari berteriak ketakutan dari ruangan ini, dan kau tak akan pernahingin kembali." Dia menatapku hati-hati. "Aku tak bisa mengambil risiko itu, Anastasia."

"Kau ingin aku tinggal."

Page 535: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Lebih dari yang kau tahu. Aku tak tahan kehilangan dirimu."

Oh...

Dia menatap ke arahku, dan tiba-tiba, dia menarikku ke dalam pelukannya dan dia menciumku,menciumku penuh gairah. Membuatku benar-benar terkejut, dan aku merasakan panik dan sangatmembutuhkan ciumannya.

933

"Jangan tinggalkan aku. Kau bilang kau tak akan meninggalkanku, dan kau memintaku untuk takmeninggalkanmu, dalam tidurmu," bisiknya di bibirku.

Oh ... pengakuanku saat tidur malam.

"Aku tak ingin pergi." Dan hatiku mantap, berubah terbalik.

Orang ini membutuhkan. Ketakutannya terlihat jelas, tapi dia tersesat ... di suatu tempat dalamkegelapan.

Matanya melebar dan suram dan tersiksa. Aku bisa menenangkannya. Bergabung dengannya sebentardi kegelapan dan membawanya ke tempat terang.

"Tunjukkan padaku," bisikku.

"Tunjukkan padamu?"

"Tunjukkan padaku seberapa besar sakitnya."

"Apa?"

"Hukum aku. Aku ingin tahu seberapa buruk yang bisa kutahan."

Christian melangkah mundur dariku, benar-benar bingung.

"Kau akan mencoba?"

934

"Ya." Tapi aku memiliki motif tersembunyi. Jika aku melakukan ini untuknya, mungkin dia akanmembiarkanku menyentuhnya.

Dia berkedip padaku.

"Ana, kau begitu membingungkan."

"Aku juga bingung. Aku sedang berusaha memecahkannya. Kau dan aku akan tahu, sekali dan untukselamanya, jika aku bisa melakukan ini. Jika aku bisa menangani hal ini, maka mungkin kau - "

Page 536: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

kata-kataku gagal, dan matanya melebar lagi. Dia tahu aku mengacu untuk bisa menyentuhnya. Untukbeberapa saat, dia tampak terkoyak, tapi kemudian tekad baja menempel di wajahnya, dan iamenyempit matanya, menatapku penuh pertimbangan seolah begitu beratnya untuk memilih ini.

Mendadak, dia menggenggam sekaligus

mencengkeram tanganku dan berbalik, membawaku keluar dari ruangan besar, menaiki tangga, danmenuju ruang bermain. Kenikmatan dan rasa sakit, hadiah dan hukuman - kata-katanya sudah lamabergema dalam pikiranku.

"Aku akan menunjukkan padamu seberapa buruk bisa terjadi, dan kau bisa membuat pikiranmu jaditerbuka." Dia berhenti dekat pintu. "Apa kau siap untuk ini?"

935

Aku mengangguk, pikiranku sudah bulat, dan aku merasa agak pusing, lemah karena semua darahmeninggalkan wajahku. Dia membuka pintu, dan masih memegang tanganku, meraih apa yang tampakseperti sabuk dari rak di samping pintu, lalu membawaku ke bangku kulit merah di pojok ruangan.

936

"Membungkuklah di atas bangku," bisiknya lembut.

Oke. Aku bisa melakukan ini. Aku membungkuk di atas kulit lembut halus. Dia mengangkat jubahmandiku.

Diam-diam dalam pikiranku, aku agak terkejut karena dia tak menyuruhku melepasnya. Gila, aku tahuini akan terasa sakit .... Bawah sadarku telah pingsan, dan dewi batinku berusaha untuk terlihatberani.

"Kita di sini karena kau mengatakan ya, Anastasia.

Dan kau berlari dariku. Aku akan memukulmu enam kali, dan kau akan menghitung denganku."

Kenapa sih dia tak langsung menyelesaikannya? Dia selalu membuat seperti makanan untuk

menghukumku. Aku memutar mata, menyadari sepenuhnya ia tak dapat melihatku.

Dia mengangkat ujung jubah mandiku, dan untuk beberapa alasan, ini terasa lebih intim daripadatelanjang. Dengan lembut dia membelai pantatku, tangannya hangat membelai kedua pantatku dan turunke bagian atas pahaku.

"Aku melakukan ini supaya kau ingat untuk tidak lari dariku, dan meskipun menyenangkan, aku takingin kau lari dariku," bisiknya.

Dan ironisnya aku tidak lupa. Aku berlari untuk 937

Page 537: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

menghindari ini. Jika dia membuka tangannya, aku akan lari ke dia, bukan menjauh darinya.

"Dan kau memutar mata padaku. Kau tahu bagaimana perasaanku tentang itu." Tiba-tiba, hilanglah –ketakutan, gelisah,gugup dalam nada suaranya. Dia sudah kembali dari manapun dia berada. Akumendengar dalam nada suaranya, caranya dia menempatkan jemarinya di pantatku, memegangku - danperubahan suasana di dalam kamar.

Aku memejamkan mata, menguatkan diri menerima pukulan. Tiba-tiba pukulannya datang sangat keras,bunyi keras melintas pantatku, dan pukulan dengan sabuk ini yang aku takutkan. Aku berteriak tanpasadar, dan mengambil udara banyak- banyaknya.

"Hitung, Anastasia!" Perintahnya.

"Satu!" Aku berteriak padanya, dan kedengarannya seperti sebuah sumpah serapah.

Dia mencambukku lagi, dan denyut rasa sakit dan sangat terasa di sepanjang garis sabuk. Sialan ... itusangat cerdas

"Dua!" Aku berteriak. Rasanya begitu lega bisa menjerit.

Napasnya tak teratur dan kasar. Sementara napasku hampir tak terdengar karena aku merasa putus asa,938

seluruh jiwaku berusaha sekuat tenaga mencari beberapa kekuatan batin. Sabuknya kembali melukaibokongku.

"Tiga!" Air mata yang tak diinginkan jatuh ke luar dari mataku. Astaga - rasanya lebih sakit daripadayang kupikirkan -

jauh lebih sakit dibanding dengan telapak tangan. Dia tidak menahannya lagi.

"Empat!" Aku berteriak saat sabuk dilecutkan lagi, dan sekarang air mengalir di pipiku.

Sebenarnya aku tak ingin menangis. Ini membuatku marah bahwa aku menangis. Dia mencambukkulagi.

"Lima." Suaraku terdengar seperti tersedak, tertahan oleh isakan, dan pada saat ini, aku pikir akumembencinya. Sekali lagi, aku bisa melakukan satu lagi. Pantatku terasa seolah-olah terbakar.

"Enam," aku berbisik karena sengatan seperti melepuh sangat sakit, dan aku mendengar diamenjatuhkan sabuk di belakangku, dan menarikku ke dalam pelukannya, dengan terengah-engah danpenuh kasih ... dan aku tak ingin bersama dia.

"Lepaskan ... tidak ... "Dan aku menemukan diriku berusaha untuk melepaskan dari pelukannya,mendorong menjauhinya. Melawannya.

939

Page 538: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Jangan sentuh aku!" Aku mendesis. Aku berdiri tegak dan menatapnya, dan dia menonton seolah-olahaku mau meledak, mata abu-abunya melebar, geli.

Dengan marah aku menghapus air mata yang keluar dari mataku dengan punggung tanganku,

memelototinya.

"Jadi inikah yang benar-benar kau sukai? Aku, seperti ini?" aku menggunakan lengan jubah mandiuntuk membersihkan hidungku.

Dia menatap ke arahku dengan waspada.

"Yah, kau anak orang brengsek."

"Ana," dia memohon, terkejut.

"Jangan coba-coba menyebut Ana ku! Kau harus bisa memilah kemarahanmu, Grey!" Setelah itu, akuberbalik dengan kaku, dan keluar dari ruang bermain, menutup pintu dengan pelan di belakangku.

Aku memegang hendel pintu di belakangku dan kembali bersandar sebentar di pintu. Pergi kemana?

Apa aku akan lari? Apa aku akan tinggal? Aku sangat marah, air mata panas mendidih marah tumpahdi pipiku, dan aku mengusap dengan geram kesamping.

Aku hanya ingin meringkuk. Meringkuk dan memulihkan diri dengan beberapa cara.

Menyembuhkan keyakinanku yang sudah hancur berantakan. Bagaimana mungkin aku sebodoh itu?

940

Tentu saja rasanya akan terasa sakit.

Dengan ragu-ragu, aku menggosok pantatku. Aah!

sakit. Ke mana aku akan pergi? Tak mungkin kekamarnya. Kamarku, atau ruang yang akan menjadimilikku, tidak, itu adalah milikku ... milikku.

Inilah sebabnya mengapa dia ingin aku memilikinya.

Dia tahu aku akan membutuhkan jarak darinya.

Aku berjalan kaku sendirian ke kamar, sadar bahwa Christian dapat mengikutiku. Masih gelap dikamar tidur, fajar menyingsing masih redup di cakrawala.

Aku naik ke tempat tidur dengan canggung, hati-hati untuk tidak duduk karena pantatku terasa sakit danperih Aku menarik jubah mandi, membungkus tubuhku, dan meringkuk dan benar-benar melepaskan -menangis keras ke bantalku.

Page 539: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Apa yang kupikirkan? Mengapa aku membiarkan dia melakukan itu padaku? Aku ingin kegelapan,untuk menjelajahi bagaimana itu bisa menjadi buruk - tapi itu terlalu gelap untukku. Aku tak bisamelakukan ini. Namun, ini yang dia lakukan, beginilah cara dia menyukainya.

Peringatan itu membuatku sadar. Dan menjadi jelas tentang dia, dia memperingatkanku dan

memperingatkanku sekali lagi. Dia tak normal. Dia memiliki kebutuhan yang tak bisa aku penuhi. Akumenyadari itu sekarang. Aku tak ingin dia memukulku seperti itu lagi. Aku berpikir dia memukulkusudah dua kali, dan betapa mudahnya 941

dia melakukan perbedaan itu padaku. Apa itu cukup baginya? Aku menangis lebih keras ke bantal.Aku akan kehilangan dia. Dia tak akan mau bersamaku jika aku tak bisa memberikan yang ia inginkan.

Mengapa, mengapa, mengapa aku jatuh cinta dengan Fifty Shades? Mengapa? Kenapa aku tidakmencintai José, atau Paul Clayton, atau seseorang seperti aku?

Oh, dia terlihat bingung saat aku meninggalkannya.

Aku begitu kejam, sangat terkejut dengan kekejaman itu ... maukah dia memaafkanku ... Maukah akumemaafkannya? Pikiranku jadi kacau semua dan campur aduk, bergema dan memantul dari bagiandalam kepalaku. Bawah sadarku menggeleng sedih, dan dewi batinku sama sekali tak terlihat. Oh, iniadalah pagi yang gelap bagi jiwaku. Aku sendirian.

Aku menginginkan Ibuku. Aku ingat kata-kata perpisahannya di bandara, Ikuti kata hatimu, sayang,tolong - cobalah untuk tak berpiikir terlalu berlebihan.

Relaks dan nikmati dirimu sendiri. Kau masih begitu muda, sayang. Kau punya banyak waktuuntuk mencari pengalaman hidup, hanya biarkan itu mengalir saja.

Kau layak mendapatkan yang terbaik dari segalanya.

Aku mengikuti kata hatiku, dan yang aku dapatkan adalah pantat yang sakit dan menderita, jadi patahsemangat untuk menunjukkan itu. Aku harus pergi.

Itu saja ... Aku harus meninggalkannya. Dia tidak baik untukku, dan aku tidak baik untuknya.

942

Bagaimana mungkin kita bisa membuat ini berjalan?

Dan membayangkan tak melihat dia lagi praktis membuatku sesak napas ... Fifty Shades-ku.

Aku mendengar suara klik pintu dibuka. Oh tidak -

dia ke sini. Dia menempatkan sesuatu di atas meja samping tempat tidur, dan tempat tidur terasabergerak saat ia berbaring di belakangku.

Page 540: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Sst," dia mengambil nafas, dan aku ingin menarik diri dari dia, pindah ke sisi lain tempat tidur, tapiaku seperti lumpuh. Aku tak bisa bergerak dan berbaring kaku, tak bisa digerakkan sama sekali."Jangan menolakku, Ana, kumohon," bisiknya. Dengan lembut, dia menarikku ke dalam pelukannya,membenamkan hidungnya di rambutku, mencium leherku.

"Jangan membenciku," dia bernafas lembut di kulitku, suaranya terdengar sangat sedih. Hatikumembeku dan menangis terisak. Dia terus menciumku dengan lembut, penuh kasih, tapi aku tetapmenjaga jarak dan waspada.

Kami berbaring bersama seperti ini, tidak berkata apa-apa sampai lama. Dia hanya memelukku, danperlahan-lahan, aku menjadi tenang dan berhenti menangis. Fajar telah datang, dan cahaya lembutmenjadi terang berganti pagi, dan kami masih berbaring dengan tenang.

"Aku membawa beberapa Advil dan beberapa krim arnica," katanya setelah lama dalam diam.

943

Aku berbalik sangat pelan-pelan dalam pelukannya hingga aku bisa berhadapan dengannya. Kepalakubertumpu di lengannya. Matanya abu-abu keras dan hati-hati.

Aku menatap wajah yang tampan. Dia memberi jarak, tapi matanya terus menatapku, hampir tidakberkedip. Oh, dia terlihat begitu mendebarkan. Dalam waktu singkat, dia menjadi begitu, terlihatsangat sayang padaku. Aku mengulurkan tangan, membelai pipinya dan menjalankan ujung jariku kejanggutnya.

Dia menutup matanya dan sedikit menghembuskan napas.

"Maafkan aku," bisikku.

Dia membuka matanya dan menatapku bingung.

"Untuk apa?"

"Untuk apa yang sudah aku katakan."

"Kau tak mengatakan apapun yang tak aku tahu."

Dan matanya melunak lega. "Maaf aku menyakitimu."

Aku mengangkat bahu.

"Aku yang minta." Dan sekarang aku tahu. Aku menelan ludah. Ini dia. Aku perlu mengatakanbagianku. "Kupikir aku tak bisa menjadi segalanya seperti yang kau inginkan," bisikku. Matanyamelebar 944

sedikit, dan ia berkedip, ekspresi kembali ketakutan.

Page 541: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Kau adalah segalanya yang aku inginkan."

Apa?

"Aku tak paham. Aku bukan seorang yang patuh, dan kau pasti sangat yakin bahwa aku tak akanmembiarkanmu melakukan itu lagi padaku. Dan itu sesuatu yang kau butuhkan, kau bilang begitu."

Dia menutup matanya lagi, dan aku bisa melihat segudang emosi melintasi wajahnya. Saat ia membukamatanya kembali, ekspresinya suram. Oh tidak.

"Kau benar. Aku seharusnya membiarkanmu pergi.

Aku tak baik untukmu."

Kulit kepalaku seperti ditusuk-tusuk karena setiap helai rambut di tubuhku berdiri minta perhatian,dan dunia seperti jatuh menjauhiku, meninggalkan semuanya, menyisakan lubang yang dalam bagiku.

Oh tidak.

"Aku tak ingin pergi," bisikku. Sialan - ini dia. Bayar atau mainkan. Air mata keluar di mataku sekalilagi.

"Aku juga tak ingin kau pergi," ia berbisik, nada suaranya kasar. Dia meraihku dan dengan lembutmembelai pipiku dan mengusap air mata dengan ibu jarinya. "Aku menjadi hidup sejak aku bertemu945

denganmu." Ibu jari menelusuri kontur bibir bawahku.

"Aku juga," bisikku. "Aku jatuh cinta padamu, Christian."

Matanya melebar lagi, tapi kali ini, terkejut, benar-benar ketakutan.

"Tidak," dia bernafas seolah aku memdorong udara keluar darinya.

Oh tidak.

"Kau tak bisa mencintaiku, Ana. Tidak ... ini salah."

Dia ketakutan.

"Salah? Kenapa salah?"

"Yah, melihatlah dirimu. Aku tak bisa membuatmu bahagia." Suaranya sedih.

"Tapi kau membuatku bahagia." Aku mengernyit.

"Tidak pada saat ini, tidak melakukan apa yang ingin aku lakukan."

Page 542: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ya ampun. Inilah faktanya. Inilah intinya -

ketidakcocokan - dan semua yang ada didalam pikirannya.

"Kita tak akan bisa melewati itu, ya kan?" Bisikku, 946

kepalaku berdenyut ketakutan.

Dia menggeleng muram. Aku menutup mataku. Aku tak sanggup melihatnya.

"Yah ... lebih baik aku pergi," bisikku, mengernyit saat aku duduk.

"Tidak, jangan pergi." Suaranya seperti panik.

"Tak ada gunanya aku tinggal." Tiba-tiba, aku merasa lelah, benar-benar kelelahan, dan aku inginpergi sekarang. Aku turun dari tempat tidur, dan Christian mengikuti.

"Aku akan berpakaian. Aku ingin sedikit privasi,"

kataku, suaraku datar dan kosong saat aku meninggalkan dia berdiri di kamar tidur.

Menuju lantai bawah, aku melirik ruangan besar, berpikir bagaimana hanya beberapa jam sebelumnyaaku menyandarkan kepala di bahunya saat ia memainkan piano. Begitu banyak yang terjadi sejak itu.Aku membuka mataku dan melihat sekilas sejauh mana kerusakan moralnya, dan sekarang aku tahu diatak sanggup mencintai seseorang - tak mampu untuk memberi atau menerima cinta. Ketakutanterburukku telah terwujud. Dan anehnya, itu sangat melegakan.

Rasanya sangat menyakitkan hingga aku menolak untuk mengakuinya. Aku merasa mati rasa. Entah 947

bagaimana aku seakan keluar dari tubuhku dan aku sekarang menjadi pengamat biasa untukmengungkap tragedi. Aku mandi dengan cepat dan sistematis, hanya berpikir setiap detik dihadapanku. Sekarang menekan botol sabun mandi. Mengembalikan botol sabun mandi di rak.Menggosokkan di wajah, di bahu

... dan terus, semuanya mudah, tindakan yang mekanis, membutuhkan pengalaman mekanis yangsederhana.

Aku selesai mandi – dan karena aku tidak mengeramas rambutku, aku dapat mengeringkan diri dengancepat. Aku berpakaian di kamar mandi, mengambil jeansku dan t-shirt dari koper kecilku.

Jeansku terasa melukai pantatku, tapi terus terang, aku menyambut rasa sakit itu karena mengalihkanpikiranku dari apa yang terjadi pada patah hatiku.

Aku membungkuk untuk menutup koperku, dan bungkusan hadiah untuk Christian menarik perhatianku,pesawat model kit glider Blahnik L23, dia harus merakit dulu. Air mata mengancam. Oh tidak ...

harusnya lebih bahagia, bila ada harapan untuk lebih.

Page 543: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku mengeluarkan persoalan ini, mengetahui bahwa aku perlu memberikan ini padanya. Segera, akumerobek sepotong kertas kecil dari notebookku, buru-buru menulis catatan untuknya, dan biarkan diatas kotak.

Ini mengingatkanku saat-saat bahagia.

948

Page 544: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Terima kasih.

Page 545: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Ana

Aku menatap diriku di cermin. Sebuah tatapan seperti hantu yang pucat dan angker ke arahku. Akumeraup rambutku mengikat menjadi ekor kuda dan mengabaikan kondisi kelopak mataku yangmembengkak karena tangisan. Bawah sadarku mengangguk setuju. Bahkan dia tahu untuk tidak menjadipemarah saat ini. Aku tak percaya bahwa duniaku telah runtuh di sekitarku menjadi tumpukan abu,semua harapan dan impian secara kejam menghilang. Tidak, tidak tidak jangan berpikir tentang hal itu.Jangan sekarang, belum. Ambil napas dalam-dalam, aku mengambil koperku, dan setelahmenempatkan kit glider dan catatanku di atas bantal, aku menuju ruang besar.

Christian sedang menelpon. Dia memakai jeans hitam dan t-shirt. Kakinya telanjang.

"Dia bilang apa!" Ia berteriak, membuatku melompat.

"Yah, dia bisa memberitahu kita kebenaran itu.

Nomornya berapa, aku akan menelponnya... Welch, ini benar-benar kacau." Dia melirik. Dan tidakmengalihkan matanya yang gelap dan murung dariku.

"Cari dia," bentak dia dan menekan tombol off.

Aku berjalan ke sofa dan mengambil ranselku, berusaha sebisa mungkin mengabaikannya. Aku 949

mengambil Mac dari ransel dan berjalan kembali ke dapur, menempatkannya hati-hati di bar sarapan,bersama dengan BlackBerry dan kunci mobil. Saat aku berbalik menghadapi dia, dia menatapku,tertegun dengan ketakutan.

"Aku butuh uang dari Beetle-ku yang dijual Taylor."

Suaraku jelas dan tenang, tanpa emosi ... luar biasa.

"Ana, aku tidak ingin barang-barang ini, semuanya milikmu," katanya tak percaya. "Tolong, ambilsemuanya."

"Tidak Christian – Aku semata-mata menerima semua itu di bawah kesabaran – dan aku tidakmenginginkan ini lagi."

"Ana, yang rasional dong," dia menegurku, bahkan setelah sekarang.

"Aku tak ingin sesuatu yang akan mengingatkanku padamu. Aku hanya perlu uang dari mobilku yangdijual Taylor." Suaraku cukup monoton.

Dia terkesiap.

"Apa kau benar-benar mencoba melukaiku?"

"Tidak." Aku mengerut menatapnya. Tentu saja tidak

Page 546: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

... aku mencintaimu. "Jelas tidak. Aku mencoba untuk menjaga diriku sendiri," bisikku. Karena kau takmenginginkanku sebesar aku menginginkanmu.

950

"Tolong, Ana, ambil barang-barang itu."

"Christian, aku tak ingin bertengkar - aku hanya perlu uang."

Dia menyempit matanya, tapi aku tak lagi terintimidasi olehnya. Yah, hanya sedikit. Aku balikmemandang tanpa ekspresi, tak berkedip atau mundur.

"Maukah kau menerima cek?" Katanya ketus.

"Ya. Aku pikir tak apa."

Dia tak tersenyum, ia hanya berjalan ke ruang kerjanya. Aku melihat yang masih tersisa lalu melihat-lihat apartemennya - lukisan di dinding -

semua abstrak, tenang, sejuk ... bahkan dingin. Pas sekali, aku pikir tanpa sadar. Mataku berkeliaranke piano. Astaga - jika aku menjaga mulutku, kami akan bercinta di atas piano. Tidak, sialan, kita akanberhubungan intim di atas piano.

Yah, aku lebih suka bercinta. Kebohongan besar dan sedih dalam pikiranku. Dia tak pernah bercintadenganku, kan? selalu hanya berhubungan intim dengannya.

Christian kembali dan menyerahkan amplop.

"Taylor mendapat harga yang bagus. Itu adalah mobil 951

klasik. Kau bisa bertanya padanya. Dia akan mengantarmu pulang." Dia mengangguk ke arah belakangbahuku. Aku berbalik, dan Taylor sedang berdiri di ambang pintu, mengenakan setelan, sempurnaseperti biasa.

"Tak perlu, aku bisa pulang sendiri ke rumah, terima kasih."

Aku berbalik untuk menatap Christian, dan aku melihat kemarahan hampir-terkandung di matanya.

"Apa kau akan menentangku setiap ada kesempatan?"

"Mengapa harus mengubah kebiasaan seumur hidup?"

Aku mengangkat bahu untuk minta maaf.

Dia menutup matanya dengan frustrasi dan berjalan tangannya ke rambutnya.

"Aku mohon, Ana, biar Taylor mengantarmu pulang."

Page 547: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

"Aku akan mengambil mobil, Miss Steele," kata Taylor berwibawa. Christian mengangguk padanya,dan saat aku melihat sekeliling, Taylor telah pergi.

Aku berbalik kembali untuk berhadapan dengan Christian. Kami berjarak empat kaki. Dia melangkahke depan, dan secara naluri aku melangkah mundur.

Dia berhenti, dan penderitaan dalam ekspresinya jelas terlihat, mata abu-abunya menyala.

952

"Aku tak ingin kau pergi," bisiknya, suaranya penuh kerinduan.

"Aku tak bisa tinggal. Aku tahu apa yang aku inginkan dan kau tak bisa memberikannya padaku, danaku tak bisa memberikan apa yang kau butuhkan."

Dia melangkah maju, dan aku mengangkat tanganku keatas.

"Tolong jangan." Aku mundur dari dia. Tak mungkin aku bisa mentolerir sentuhannya sekarang, ituakan membunuhku. "Aku tak bisa melakukan ini."

Meraih koper dan ranselku, aku menuju serambi. Dia mengikutiku, menjaga jarak hati-hati. Diamenekan tombol lift, dan pintu terbuka. Aku masuk.

"Selamat tinggal, Christian," bisikku.

"Ana, selamat tinggal," katanya lembut, dan dia terlihat benar-benar hancur, seperti orang yangkesakitan, mencerminkan betapa aku bisa merasakan di dalamnya. Aku membuang muka darinyasebelum aku berubah pikiran dan mencoba untuk

menghiburnya.

Pintu lift menutup, dan membawaku turun ke ruang bawah tanah dan ke neraka pribadiku sendiri.

Taylor menahan pintu terbuka untukku, dan aku naik 953

ke belakang mobil. Aku menghindari kontak mata.

Jengah dan malu menyapu wajahku. Aku gagal total.

Aku berharap bisa menyeret Fifty Shades-ku menuju cahaya, tapi terbukti tugas itu sedikit di luarkemampuanku. Putus asa, aku mencoba untuk menjaga meredam emosiku. Saat kami berjalan keluarmenuju 4th Avenue, aku menatap kosong keluar jendela, dan betapa besarnya apa yang telah akulakukan secara perlahan terlintas dipikiranku.

Sial - Aku telah meninggalkannya. Satu-satunya pria yang pernah aku cintai. Satu-satunya pria yangpernah tidur denganku.

Page 548: Fifty Shades Of Grey (Indonesia)

Aku terkesiap, dan tangisku pecah. Air mata tanpa diminta dan tak diinginkan turun di pipiku, dan akuburu-buru menyekanya dengan jemariku, kurogoh tasku mencari kacamataku. Saat kami berhenti ditraffic lights, Taylor mengulurkan saputangan linen untukku. Dia tak mengatakan apa-apa dan takmelihat ke arahku, dan aku merasa bersyukur.

"Terima kasih," gumamku, dan kebaikan kecil ini merupakan tindakan bijaksana yang membuatkuhancur. Aku duduk kembali di kursi kulit mewah dan menangis.

Apartemen kosong menyedihkan dan terasa asing.

Aku belum tinggal di sini cukup lama untuk untuk merasa seperti di rumah. Aku langsung menujukamarku, dan di sana, menggantung lemas di ujung tempat tidurku, menyedihkan, sebuah balon, 954

helikopter kempes. Charlie Tango, terlihat dan terasa persis sepertiku. Dengan marah aku melempardari ranjangku, memutuskan talinya, dan memeluknya.

Oh - apa yang telah kulakukan?

Aku jatuh diatas tempat tidur, sepatu dan semua, dan menangis. Rasa sakit ini tak terlukiskan ... fisik,mental ... metafisika ... itu ada dimana-mana, menyusup ke dalam sumsum tulangku. Kesedihan.

Ini adalah kesedihan - dan aku telah membawanya pada diriku sendiri. Jauh di lubuk hati, pikiran kejitanpa diminta berasal dari dewi batinku, bibirnya melengkung sambil menggeram ... rasa sakit fisikdari sabetan sabuk tak terasa apa-apa, tidak bisa dibandingkan dengan kerusakan ini. Aku meringkuk,putus asa menggenggam balon foil datar dan sapu tangan Taylor, dan menyerahkan diri untukkesedihanku.

End Untuk Novel Trilogy yang pertama.

955