TUGAS FGD (FOCUS GROUP DISCUSSION) OPEN DEFECATION Disusun Oleh : KELOMPOK M 1. I Made Bayu Pramana Adi Cahya P (12700497) 2. Ida Bagus Tri Yoga Karang (12700499) 3. Muhammad Dhistira Prabawa (12700501) 4. I Gusti Ngurah Agung Eka Sudiatmika (12700503) 5. Ni Made Karlinda Utari Karyadi (12700505) 6. Indika Selviana (12700507) 7. Putu Frydalyasa Yudhi A. (12700509)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS FGD (FOCUS GROUP DISCUSSION)
OPEN DEFECATION
Disusun Oleh : KELOMPOK M
1. I Made Bayu Pramana Adi Cahya P
(12700497)2. Ida Bagus Tri Yoga Karang
(12700499)3. Muhammad Dhistira Prabawa
(12700501)4. I Gusti Ngurah Agung Eka Sudiatmika
(12700503)5. Ni Made Karlinda Utari Karyadi
(12700505)6. Indika Selviana
(12700507)7. Putu Frydalyasa Yudhi A.
(12700509)
8. Nurdin Pranata(12700511)
9. Siti Hajar Istiqomah(12700513)
10. Qoonita Yunita(12700515)
11. Putu Indra Iswara(12700517)
12. Elisa Wulandari(12700519)
13. Novianti Nur Pramaliantari
(12700525)14. Rafael Rony Prasetya
(12700526)15. Cesarina Maria Jeronimo B
(11700167)16. Cristalina Fatima Pereira
(11700350)17. Tanche Madriani Manibuy
(11700357)
PEMBIMBING TUTOR :Irul Hadayati, SKM, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan kesempatan sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan makalah ini tepat pada waktunya.
Laporan makalah ini merupakan laporan hasil diskusi dan
analisis dari skenario yang telah diberikan. Makalah ini
merupakan suatu kewajiban tiap kelompok untuk menyampaikan
hasil dari diskusinya dalam FGD (Focus Group Disscussion) mengenai
hal-hal yang berkenaan dengan skenario yang telah diberikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
baik secara langsung maupun tidak langsung membantu hingga
terselesaikannya laporan makalah ini, antara lain Tutor kami
dalam FGD (Focus Group Discussion) Kelompok M.
Kami menyadari bahwa laporan makalah ini masih jauh dari
sempurna.Oleh karena itu saran atau kritik yang bersifat
positif dan membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan laporan ini.Terima kasih.
Surabaya, 11 April 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................ i
KATA PENGANTAR ........................................... ii
DAFTAR ISI ...............................................
hewan domestik) dan air limbah domestic dengan cara
yang higienis.
Berdasarkan paradigm sehat ditetapkan visi Indonesia
Sehat 2010, dimana ada3 pilar yang perlu mendapat
perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku
sehat bentuk kongkritnya yaitu perilaku proaktif
memelihara dan meningkatkan kesehatan .mencegah risiko
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit
serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan.
Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan
cukup besar (30-35% terhadap derajat kesehatan), maka
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang
tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat 2010 atau PHBS 2010 adalah keadaan dimana
individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat
Indonesia telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dalam rangka :
1. Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah
kesehatan lain
2. Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan
lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
3. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
4. Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan
bersumber masyarakat
9
Namun, secara nasional penduduk yang telah memenuhi
kriteria PHBS baik pada tahun 2011 hanya 55% dan
diharapkan mencapai 70% pada tahun 2014.
2.2 Kausa dan Alternatif Kausa
Penyebab terjadinya open defecation pada Desa Duren:
1. Rendahnya penghasilan karena proporsi pekerjaan
penduduk adalah petani dan sedikit yang berkerja
dilembaga pemerintahan
2. Rendahnya tingkat pendidikan karena pada umumnya
penduduk hanya lulusan SD dan SMP
2.3 Alternatif Penyelesaian Masalah
Open defecation (OD) sudah menjadi kebiasaan dimasyarakat Duren. Masyarakat pedesaan di beberapawilayah di Kabupaten Jombang sudah bertahun-tahunmempunyai kebiasaan Buang Air Besar (BAB) di sungai.Masyarakat mengatakan bahwa belum punya WC sehingga harusBAB di sungai (Pemkab, 2012). Dari analisa masalah yangada didapatkan alternatif penyelesaian masalah :
o Pembangunan fasilitas mandi dan jamban
o Pembersihan dan perawatan lingkungan rumah masing-
masing warga, fasilitas mandi dan jamban yang
tersedia
o Penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat dan bersih
o Meningkatkan kinerja 20 kader binaan
o Meningkatkan partisipasi dan kerjasama lintas sector
kesehatan
10
Adapun pembuatan fasilitas jamban harus memperhatikan:
1. Tanki Septik dan Sumur Resapan Penggunaan tangki septik paling banyak
digunakan untuk pengolahan air buangan rumah tanggadan sistem ini cocok untuk sistem on-site sanitationwalaupun kualitas bakteriologinya masih jelek.
Tangki septik yang sudah umum di Indonesiaadalah toilet tuang siram atau istilah lain kakusleher angsa. Sistem ini mempunyai unit air perapat(water seal) yang dipasang di bawah pelat jongkokatau tumpuan tempat duduk sehingga dapat mencegahgangguan lalat dan masuknya bau ke toilet.
Air buangan dapur dan kamar mandi sebaiknyatidak dimasukkan ke dalam tangki septik kecuali bilatanki tersebut direncanakan mampu menampung debitair buangan yang besar. Tangki septik paling banyakdigunakan penduduk sebagai penampung sementara airbuangan toilet karena biayanya yang relatif murah.Tangki septik harus diletakkan pada lokasi yangtepat agar tidak mencemari sumber air tanah. Jambanini sama dengan jamban sistem resapan. Perbedaanyaterletak pada jumlah septik tank dan carapembuangannya. Jumlah septik tank ganda mempunyaidua atau lebih lubang penampung kotoran. Carapemakaian dilakukan bergilir setelah salah satu bakpenampung terisi penuh. Bak penampung yang telahpenuh ditutup dan didiamkan beberapa lama supayakotoran dapat dijadikan kompos atau pupuk. Saluranpembuangan dapat dipindahkan dengan menutup/membukalubang saluran yang dikehendaki pada bak pengontrol.Ukuran lubang dan bangunan jamban tergantung padakebutuhan dan persediaan lahan. Kotoran yang telahberubah menjadi kompos dapat diambil dandimanfaatkan sebagai pupuk. Bak penampung yang telahdikosongkan dapat dimanfaatkan kembali.
11
2. Proses KimiawiAkibat penghancuran tinja akan direduksi dan
sebagian besar (60-70 %) zat-zat padat akanmengendap didalam tangki sebagai sludge. Zat-zatyang tidak dapat hancur bersama-sama dengan lemakdan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yangmenutup permukaan air dalam tanki tersebut. Lapisanini disebut scum yang berfungsi mempertahankansuasana anaerob dari cairan dibawahnya, yangmemungkinkan bakteri-bakteri anaerob dan fakultatifanaerob dapat tumbuh subur, yang akan berfungsi padaproses berikutnya.
3. Proses BiologisDalam proses ini terjadi dekomposisi melalui
aktivitas bakteri anaerob dan fakultatif anaerobyang memakan zat-zat organik alam, sludge dan scum.Hasilnya, selain terbentuk gas dan zat cair lainnya,adalah juga mengurangi volume sludge sehinggamemungkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudiancairan enfluent sudah tidak mengandung bagian-bagiantinja dan mempunyai BOD yang relatif rendah. Cairanenfluent ini akhirnya dialirkan keluar melalui pipadan masuk ke dalam tempat perembesan.
12
BAB III
RENCANA PROGRAM
Rencana Pelaksanaan Program Penurunan
Angka Kesakitan Penyakit Berbasis Saluran Alat Cerna di Desa Duren
No
.Alternatif Jalan Keluar
Efektivita
s
Efisiensi Hasil
M I V C P = M x I x V1. Meningkatkan kinerja 20 kader
binaan
4 3 3 4 32
2. Meningkatkan partisipasi dan
kerjasama lintas sector
kesehatan
3 2 4 4 24
3. Pembersihan dan perawatan
lingkungan rumah masing-
masing warga, fasilitas mandi
dan jamban yang tersedia
5 5 5 4 125
4. Pembangunan fasilitas mandi
dan jamban
5 5 5 5 125
13
5. Penyuluhan mengenai perilaku
hidup sehat dan bersih
5 4 5 2 100
3.1 Pendekatan Melalui Konsep Kesehatan MasyarakatNo. Kegiatan Sasaran Target Volume
Kegiatan
RincianKegiatan
LokasiPelaksanaan
TenagaPelaksana
Jadwal KebutuhanPelaksanaan
1. Konseling berkaitan perilaku hidup bersih dan sehat
Seluruh warga Desa Duren
75% dari seluruh sasaran
3 Bulan a. Persiapan(awal bulan Januari 2015)
b. Pelaksanaan Kegiatan (akhir bulanJanuari –
di Balai Desa Duren / di Puskemas
dr. Anggi, Kepala desa dan 20 Kader binaan
Pada hari Sabtu dan Minggupada mingguketigadan keempa
Tempat yang memadai,dan alat-alat untuk konseling
14
akhir bulan Maret 2015)Rangkaian Kegiatan :- Konsultasidari warga- Pengarahandari tenaga pelaksana
c. Penilaianpada minggu pertama bulan Februari– Maret 2015
t
3.2 Pendekatan Melalui Pengembangan Organisasi
15
No. Kegiatan Sasaran Target VolumeKegiatan
RincianKegiatan
LokasiPelaksanaan
TenagaPelaksana
Jadwal KebutuhanPelaksanaan
1. Bakti Sosial
Seluruh warga Desa Duren
90% dari seluruh sasaran
3 Bulan sekali
a. Persiapan(awal bulan April 2015)
b. Pelaksanaan Kegiatan (Awal bulan Mei 2015)Rangkaian Kegiatan :- Pemeriksaan warga- Pemberian obat-obatan
c. Penilaianpada awal bulan Juni 2015
di BalaiDesa Duren
dr. Anggi, Kepala desa dan20 Kaderbinaan
Hari Minggupada mingguawal bulan Mei 2015
Obat-obatan dan tenaga kesehatan
2. Membangun fasilitas mandi dan jamban umum
Seluruh warga Desa Duren
50% dari seluruh
3 Bulan a. Persiapan(awal bulan Februari 2015)
Desa Duren
Kepala desa sebagai penanggu
Setiaphari terfokuskan
a. Dana untuk melaksanakan
16
di beberapatitik desa
sasaran b.
Pelaksanaan Kegiatan (Awal bulan Maret 2015)Rangkaian Kegiatan :- Pembangunan fasilitas mandi- pembangunan jamban umumc. Penilaianpada awal bulan Mei 2015
ng jawabdan 20 Kader binaan sebagai fasilitator
pada hari sabtu dan minggu
kegiatanb. Alat dan bahan untuk membangun fasilitas mandi dan jamban
3.3 Pendekatan Melalui Penyuluhan Masyarakat
No. Kegiatan Sasaran Target VolumeKegiatan
RincianKegiatan
LokasiPelaksanaan
TenagaPelaksana
Jadwal
KebutuhanPelaksanaan
1. Penyuluhan Seluruh warga
75% dari
6 bulan
a. Persiapan(akhir bulan
di Balai Desa
dr. Anggi,
Pada hari
Tempat yang
17
Desa Duren
seluruh sasaran
sekali desember 2015)
b. Pelaksanaan Kegiatan (Awal bulan Januari 2015)Rangkaian Kegiatan :- Pre test- Sosialisasi mengenai prilaku hidup bersihdan sehat- Post test- Pemberian reward
c. Penilaianpada awal bulan Februari 2015
Duren Kepala desa dan20 Kaderbinaan
minggu, minggu keduapada bulanJanuari
memadai,dan alat-alat untuk penyuluhan
18
3.4 Pendekatan melalui Konsep PencegahanNo. Kegiatan Sasaran Target Volume
Kegiatan
RincianKegiatan
LokasiPelaksanaan
TenagaPelaksana
Jadwal
KebutuhanPelaksanaan
1. Membersihkan lingkungan desa serta perawatan pada jambandan fasilitas mandi
Seluruh warga Desa Duren
75% dari seluruh sasaran
6 Bulan
a. Persiapan (awal bulan Januari 2015)
b. Pelaksanaan Kegiatan (pertengahan bulan Januari2015 – akhir bulan Juni 2015)Rangkaian Kegiatan :- Pembersihandaerah sekitar rumahmasing-masingpenduduk- Pembersihanfasilitas
di Balai Desa Duren
dr. Anggisebagai koordinator, Kepala desa sebagai penanggung jawab dan 20 Kader binaan sebagai fasilitator
Pada hari minggu pertama bulanJanuari – Juni 2015
Peralatan untuk membersihkan
19
mandi dan jamban yang tersedia
c. PenilaianPada akhir bulan Juli 2015
20
BAB V
REKOMENDASI
Berdasarkan masalah yang ada yaitu kebiasaan open
defecation atau kurangnya kepemilikan jamban pada desa Duren,
kecamatan Madurasa, kabupaten Madangkara. Oleh karena itu ada
beberapa cara yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan
perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS), diantaranya yaitu
dengan cara :
1. Membangun fasilitas mandi dan jamban di beberapa titik
desa
2. Pembersihan dan perawatan lingkungan rumah masing-
masing warga, fasilitas mandi dan jamban yang tersedia
3. Penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat dan bersih
4. Meningkatkan kinerja 20 kader binaan
5. Meningkatkan partisipasi dan kerjasama lintas sector
kesehatan
21
BAB VI
KESIMPULAN
Open defecation (OD) sudah menjadi kebiasaan di desa Duren,
kebiasaan OD ini meningkatkan angka kesakitan penyakit
berbasis saluran alat cerna seperti diare dan kecacingan di
desa tersebut. Untuk menurunkan angka kesakitan tersebut perlu
dilakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). PHBS ini
nantinya diarahkan kepada tercapainya beberapa indicator,
salah satunya menggunakan jamban sehat, sehingga tercapai open
defecation free (ODF). Adapun faktor yang menyebabkan
rendahnya ke pemilikan jamban yaitu, rendahnya tingkat
penghasilan dan pendidikan masyarakat.
Alternatif penyelesaian masalah yang dipilih dalam kasus ini
antara lain;
o Pembangunan fasilitas mandi dan jamban
22
o Pembersihan dan perawatan lingkungan rumah masing-masing
warga, fasilitas mandi dan jamban yang tersedia
o Penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat dan bersih
o Meningkatkan kinerja 20 kader binaan
o Meningkatkan partisipasi dan kerjasama lintas sector