Top Banner

of 131

fEB

Jan 09, 2016

Download

Documents

feb kjlbsdfa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Analisis Marketing Mix (Product, Price, Promotion dan

    Place) yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

    Pengguna Operator ESIA"

    (Studi Kasus Pada Masyarakat Ciputat Timur)

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-

    syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

    Irsad. Z

    104081002502

    JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1431 H / 2010 M

  • i

    Analisis Marketing Mix (Product, Price, Promotion dan Place)

    yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Pengguna Operator

    ESIA"

    (Studi Kasus Pada Masyarakat Ciputat Timur)

    Skripsi

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat

    dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh

    Irsad. Z

    NIM : 104081002502

    Di bawah bimbingan

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. Yahya Hamja, MM Leis Susanawati, SE, Msi

    NIP. 194906161978031001 NIP. 197208092005012004

    JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1431 H / 2010 M

  • ii

    Hari Selasa Tanggal 14 Bulan Juli Tahun 2009 telah dilaksanakan Ujian

    Komprehensif atas nama Irsad. Z NIM : 104081002502 dengan judul skripsi

    Analisis Marketing Mix (Product, Price, Promotion dan Place) yang

    Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Pengguna Operator ESIA" (Studi

    Kasus Pada Masyarakat Ciputat Timur). Memperhatikan dan menguji

    kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

    dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana

    Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta,14 Juli 2009

    Tim Penguji Ujian Komprehensif

    Herni Ali HT, SE, MM Leis Susanawati, SE, M.Si

    Ketua Sekretaris

    Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

    Penguji Ahli

  • iii

    Hari Selasa Tanggal 15 Bulan Juni Tahun 2010 telah dilaksanakan Ujian Skripsi

    atas nama Irsad. Z NIM : 104081002502 dengan judul skripsi Analisis

    Marketing Mix (Product, Price, Promotion dan Place) yang Mempengaruhi

    Kepuasan Pelanggan Pengguna Operator ESIA" (Studi Kasus Pada

    Masyarakat Ciputat Timur). Memperhatikan dan menguji kemampuan

    mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

    diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada

    Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta,15 Juni 2010

    Tim Penguji Ujian Skripsi

    Dr. Yahya Hamja, MM Leis Susanawati, SE., M.Si

    Ketua Sekretaris

    Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Heryanto, SE., M.Si

    Penguji Ahli I Penguji Ahli II

  • iv

    LEMBAR PERNYATAAN

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

    sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 dari Universitas Negeri Islam Syarif

    Hidayatullah Jakarta seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

    Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Skripsi yang saya kutip

    dari hasil orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

    kaidah dan etika penulisan ilmiah.

    Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Skripsi ini

    bukan hasil karya saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar

    akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan

    perundangan yang berlaku.

    Jakarta, Juni 2010

    Irsad. Z

  • v

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. DATA PRIBADI 1. Nama : Irsad. Z 2. NIM : 104081002502 3. Tempat/Tgl Lahir : Lintau, 01 Juni 1986 4. Agama : Islam 5. Alamat : Jl. Nurul Huda RT 01 RW 04 Kp. Utan,

    Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang

    Selatan

    6. Telepon : 021-93739419 / 085697442611

    II. PENDIDIKAN 1. SD 08 Tigo Jangko (1992 1997) 2. MTsN Pangian (1997 2001) 3. SMUN 1 Lintau (2001 2004) 4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2004 2010)

  • vi

    ABSTRACT

    This study aimed to analyze the effect of Marketing Mix (Product, Price,

    Promotion and Place) toward Customer Esia Satisfaction. This study used

    primary data obtained from field research with Esia customers and secondary

    data can support the research. To collect and analyze data, the authors use the

    help of statistical regression analysis used to determine patterns of relationships

    that reveal the influence of independent variables on the dependent variable.

    Based on the results of regression analysis shows that. Simultaneously,

    product, price, promotion and place have significant impact on customer

    satisfaction. Partially, product, price and place have significant influence on

    customer satisfaction, Whereas promotion has no significant influence on

    customer satisfaction. Price is a variable that has dominant influence on customer

    satisfaction.

    Keyword : Product, Price, Promotion, Place, Customer Satisfaction

  • vii

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh Marketing Mix (product,

    price, promotion dan Place) terhadap Kepuasan Pelanggan Operator Esia. Pada

    penelitian ini digunakan data primer yang diperoleh dari riset lapangan dengan

    objek penelitian pelanggan yang telah menggunakan operator Esia dan data

    sekunder yang dapat mendukung penelitian. Untuk mengolah dan menganalisis

    data, penulis menggunakan bantuan statistik analisis regresi linier berganda yang

    digunakan untuk mengetahui pola hubungan yang mengungkapkan pengaruh

    variabel independen terhadap variabel dependen.

    Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh bahwa secara simultan,

    Product, Price, Promotion dan Place mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap kepuasan pelanggan. Secara parsial, product, price dan place

    mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan

    promotion tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Variabel harga

    merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominant terhadap kepuasan

    pelanggan pengguna operator Esia.

    Kata kunci : product, price, promotion, place, kepuasan pelanggan.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kemudahan

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dalam rangka

    memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada bidang studi Manajemen Pemasaran,

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

    Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan,

    namun dengan bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi

    sehingga skripsi ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan.

    Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

    setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah dalam proses penyusunan skripsi

    ini dan juga telah membimbing penulis selama menempuh pendidikan di

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis, terutama kepada :

    1. Papa dan Mama yang selalu berusaha memberikan kehidupan yang

    terbaik bagi anak-anaknya, terima kasih atas doa, cinta, kasih saying,

    pengertiannya, dukungannya, dan kesabarannya selama saya

    menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Tanpa kalian saya tidak akan bisa

    apa-apa. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik lagi

  • ix

    dan memberikan kesehatan jasmani dan rohani untuk tetap istiqomah

    dijalan-Nya.

    2. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing I dan Ibu

    Leis Susanawati, SE, Msi selaku dosen pembimbing II, terima kasih

    yang sebesar-besarnya atas bimbingan, pengarahan dan dorongannya

    yang penuh kesabaran serta keiklasannya memberikan ilmu yang

    sangat berharga dan pengalaman yang tidak terlupakan dihati penulis.

    Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Bapak dan Ibu dengan

    rahmatNya.

    3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, Bapak Herni Ali HT, SE, MM,

    Dan Ibu Leis Susanawati, SE, Msi Selaku tim penguji komprehensif,

    terima kasih atas segala ilmu dan kesabarannya saat ujian

    komprehensif berlangsung.

    4. Untuk segenap Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta, Staf karyawan dan petugas perpustakaan, terima kasih, semoga

    Allah SWT memberikan rahmat rahmat dan hidayah-Nya.

    5. Rona Afriati, Spd, orang yang sangat special di hatiku yang selalu

    memberikan motivasi dan semangat untuk saya agar berjuang dan

    bersabar dalam menyelesaikan skripsi ini

    6. Uda dan Adik saya tersayang yang selalu berdoa untuk saya agar dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

  • x

    7. Teman-teman saya Manajemen C dan Marketing angkatan 2004,

    khususnya kepada Sodikin. SE yang telah membantu dan memberikan

    semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

    Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh

    karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

    untuk pencapaian yang lebih baik lagi.

    Hormat saya,

    Irsad. Z

  • xi

    DAFTAR ISI

    Halaman Pengesahan .................................................................................... i

    Daftar Riwayat Hidup ................................................................................... v

    Abstrak .......................................................................................................... vi

    Kata Pengantar .............................................................................................. viii

    Daftar Isi ....................................................................................................... xi

    Daftar Tabel .................................................................................................. xv

    Daftar Gambar............................................................................................... xviii

    Daftar Lampiran ............................................................................................ xix

    BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

    A. Latar Belakang...................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah................................................................. 6

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................. 6

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 8

    A. Kerangka Teori...................................................................... 8

    1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ........ 8

    2. Konsep product, price, promotion dan place.................. 13

    a. Product ...................................................................... 15

    b. Price .......................................................................... 19

    c. Promotion ................................................................. 24

    d. Place.......................................................................... 27

  • xii

    3. Konsep Kepuasan Pelanggan .......................................... 29

    a. Cara mengukur Kepuasan Pelanggan........................ 31

    b. Model-model Kepuasan Pelanggan........................... 33

    4. Hubungan antara product, price, promotion dan place

    terhadap kepuasan pelanggan.......................................... 36

    B. Penelitian Terdahulu ............................................................. 38

    C. Kerangka Pemikiran.............................................................. 40

    D. Hipotesis ............................................................................... 40

    BAB III METODELOGI PENELITIAN.................................................. 42

    A. Ruang Lingkup Penelitian..................................................... 42

    B. Metode Pengumpulan Sampel .............................................. 42

    C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 43

    D. Metode Analisis Data............................................................ 44

    1. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................ 44

    2. Uji Normalitas Data ........................................................ 46

    3. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda ............................. 47

    a. Multikolinearitas ....................................................... 47

    b. Heteroskedastisitas.................................................... 48

    4. Analisis Regresi Linear Berganda................................... 49

    5. Koefisien Determinasi..................................................... 50

    6. Pengujian Hipotesis......................................................... 51

    a. Uji Simultan (F test).................................................. 51

    b. Uji Parsial (T test) ..................................................... 52

  • xiii

    E. Operasional Variabel Penelitian ........................................... 53

    BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 56

    A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................... 56

    B. Hasil dan Pembahasan .......................................................... 63

    1. Validitas dan Reabilitas .................................................. 64

    2. Penemuan dan Pembahasan ............................................ 65

    a. Produk ....................................................................... 65

    b. Harga ......................................................................... 70

    c. Promosi ..................................................................... 72

    d. Distribusi ................................................................... 77

    e. Kepuasan Pelanggan ................................................. 81

    3. Analisis Kuantitatif ......................................................... 83

    a. Uji Normalitas Data .................................................. 84

    b. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda ....................... 85

    1) Multikolinearitas ................................................. 85

    2) Heterokedastisitas ............................................... 86

    4. Pengujian Hipotesis......................................................... 87

    a. Uji Simultan (Uji F) .................................................. 87

    b. Uji Parsial (Uji T)...................................................... 88

    c. Analisis Regresi Linear Berganda............................. 92

    1) Koefisien Determinasi (R2) ................................. 92

    2) Persamaan Regresi Berganda.............................. 92

    d. Interpretasi ............................................................... 93

  • xiv

    BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI.............................................. 97

    A. Kesimpulan ........................................................................... 97

    B. Implikasi................................................................................ 97

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 100

    LAMPIRAN.................................................................................................. 103

  • xv

    DAFTAR TABEL

    No Keterangan Hal

    3.1 Operasional variabel penelitian...................................................... 54

    4.1 Ketentuan masa aktif dan masa berlaku voucher........................... 60

    4.2 Tarif telpon ke semua nomor Esia dan wi-fone se-Indonesia ........ 61

    4.3 Tarif telpon Esia ke Luar Negeri.................................................... 62

    4.4 Tarif telpon Esia ke semua operator seluler.................................. 62

    4.5 Tarif telpon Esia ke telpon rumah................................................ 62

    4.6 Tarif telpon Esia postpaid ke Telkom 108/147 .............................. 62

    4.7 Tarif Esia corporate........................................................................ 63

    4.8 Hasil Try Out Analisis Marketing Mix (product, price

    promotion dan place) yang Mempengaruhi Kepuasan

    Pelanggan ....................................................................................... 64

    4.9 Esia menyediakan produk HP yang beragam................................. 66

    4.10 Esia menyediakan layanan nada sambung pribadi yang beragam . 66

    4.11 Pelanggan mendapatkan kemudahan melakukan panggilan

    dengan kartu esia............................................................................ 67

    4.12 Esia beda dengan produk sejenis/produk CDMA yang lain

    karena mempunyai keistimewaan .................................................. 67

    4.13 Jaringan sinyal Esia yang luas dan kuat......................................... 68

    4.14 Layanan operator Esia yang baik dan bersedia membantu

    pelanggan ....................................................................................... 68

    4.15 Merek Esia mudah diingat oleh pelanggan .................................... 69

  • xvi

    4.16 Merek Esia mudah dikenali oleh pelanggan .................................. 69

    4.17 Dalam pengisian pulsa Esia mempunyai banyak pilihan harga ..... 70

    4.18 Esia memberikan harga promosi pada produk HP......................... 70

    4.19 Esia memberikan bonus pulsa waktu penyisian pulsa ................... 71

    4.20 Telpon selama 1 jam sesama Esai mendapatkan potongan harga.. 72

    4.21 Telpon Interlokal sesama Esia Pake 01010, mendapatkan

    potongan harga............................................................................... 72

    4.22 Penyampaian iklan Esia mudah dipahami...................................... 73

    4.23 Pesan yang disampaikan dalam iklan Esia mudah dimengerti....... 73

    4.24 Iklan Esia mudah diingat................................................................ 74

    4.25 Iklan Esia sangat menarik .............................................................. 74

    4.26 Esia membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan,

    khususnya dengan pelanggan......................................................... 75

    4.27 Esia selalu membangun citra perusahaan yang baik ...................... 75

    4.28 Esia akan menangani rumor, berita, dan kejadian tidak

    menyenangkan ............................................................................... 76

    4.29 Penjualan produk dilakukan Esia melalui Presentasi, Pameran

    dan program insentif ...................................................................... 77

    4.30 Pemasaran Esia dilakukan melalui pemasaran telepon, kios dan

    internet ........................................................................................... 77

    4.31 Esia memiliki banyak outlet ritel pendukung................................. 78

    4.32 Esia memiliki banyak gerai dan distributor ................................... 78

    4.33 Lokasi pengisian pulsa Esia sangat strategis.................................. 79

  • xvii

    4.34 Pelanggan mudah mendapatkan tempat pengisian ulang

    voucher Esia ................................................................................... 79

    4.35 Pelanggan mudah mendapatkan tempat pembelian kartu

    perdana Esia ................................................................................... 80

    4.36 Pelanggan dalam pembelian voucher dan kartu perdana Esia

    selalu tersedia ditempat pembelian ................................................ 81

    4.37 Pelanggan puas dengan operator Esia sesuai dengan selera

    pelanggan ....................................................................................... 81

    4.38 Pelanggan puas dengan operator Esia karena sesuai dengan

    kebutuhan pelanggan...................................................................... 82

    4.39 Pelanggan puas dengan operator Esia karena sesuai dengan

    keinginan pelanggan ...................................................................... 82

    4.40 Pelanggan puas dengan operator Esia karena memberikan

    manfaat bagi pelanggan.................................................................. 83

    4.41 Secara keseluruhan pelanggan puas dengan Esia .......................... 84

    4.42 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 86

    4.43 Anovab............................................................................................ 88

    4.44 Uji Parsial (Uji t) ............................................................................ 89

    4.45 Model Summaryb

    ........................................................................... 91

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    No Keterangan Hal

    2.1 Konsep inti pemasaran .................................................................. 12

    2.2 Marketing Mix ................................................................................ 14

    4.1 Kartu Perdana esia ......................................................................... 59

    4.2 Kemasan Kartu Perdana esia.......................................................... 59

    4.3 Hape Esia ....................................................................................... 59

    4.4 Normal Probability Plot ................................................................. 84

    4.5 Scatterplot ...................................................................................... 86

  • xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    No Keterangan Hal

    1 Kuesioner penelitian ...................................................................... 101

    2 Output regresi linear berganda ....................................................... 107

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    D. Latar Belakang

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

    melahirkan berbagai perubahan pada kehidupan masyarakat saat ini. Hal ini

    dapat dibuktikan dengan gaya hidup masyarakat modern yang menginginkan

    kemudahan dalam melakukan apapun. Salah satunya di bidang

    telekomunikasi. Pada dunia telekomunikasi pemain lama yaitu pada teknologi

    GSM seperti (Simpati, Mentari, Pro-XL, Im3). Di awal kemunculan teknologi

    GSM, minat konsumen untuk menggunakan teknologi ini cukup besar. GSM

    menjadi pilihan utama bagi konsumen karena pada saat itu GSM belum

    memiliki saingan. Namun ke depannya muncul teknologi telekomunikasi baru

    yang menawarkan berbagai kemudahan dan tarif yang lebih murah yaitu

    CDMA. Kemunculan CDMA menjadikan semakin banyaknya pilihan bagi

    para konsumen yang dengan berbagai karakteristik tentunya memiliki

    keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Sehingga dengan makin banyaknya

    pilihan maka konsumen dengan mudah memilih apa yang menjadi kebutuhan

    dan keinginannya dalam menggunakan teknologi telekomunikasi. Bagi

    konsumen dengan adanya teknologi CDMA maka akan menambah alternatif

    pilihan (Kompas Cyber Media) untuk memenuhi kebutuhannya di bidang

    telekomunkasi .

  • 2

    Pada awalnya Teknologi CDMA dianggap sebagai solusi menikmati

    layanan seluler dengan tarif murah. Teknologi ciptaan Qualcomm, perusahaan

    pengembang telekomunikasi dari Amerika ini menjadi idola baru bagi

    masyarakat , karena menawarkan tarif percakapan yang sangat kompetitif.

    Demikian halnya yang terjadi di Indonesia. Menurut data CDMA

    Devolopment Group (CDG), jumlah pengguna telepon CDMA di Indonesia

    hingga akhir kuartal pertama 2008 mencapai 16,3 juta pelanggan. Dengan

    angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling besar

    pertumbuhan pelanggan CDMA-nya di Asia Tenggara.

    Saat ini di Indonesia terdapat 6 operator yang menggunakan CDMA

    yakni Telkom (Flexi), Indosat (StarOne), Bakrie Telecom (Esia), Mobile-8

    Telecom (Fren dan Hepi), Smart Telecom (Smart) dan Sampoerna

    Telekomunikasi Indonesia (Ceria).

    Salah satu operator yang banyak mendapat perhatian adalah Esia. Di

    awal kemunculannya Esia memberikan tarif percakapan Rp 3.000/jam untuk

    sesama Esia. Pada saat itu dengan tarif Rp 3.000/jam, dianggap berani dan

    sangat murah apabila dibandingkan dengan tarif percakapan GSM yang

    mencapai puluhan ribu/jam. Dengan alasan tersebut banyak konsumen yang

    memilih menggunakan Esia.

    Persaingan saat ini tidak hanya terjadi antar GSM dan CDMA, namun

    antar sesama CDMA saling bersaing untuk mendapatkan minat konsumen.

    Misalnya saja Esia mendapat saingan dari Fren yang menawarkan tarif

  • 3

    percakapan Rp 1.388/jam ke sesama operator. Kepalang basah bertekad

    sebagai operator CDMA termurah, Esia pun menurunkan tarifnya menjadi Rp

    1000/jam. Apalagi ditunjang pemasaran sistem bundling dengan ponsel China

    yang murah, grafik pengguna Esia pun meningkat drastis. Tapi setelah itu

    persaingan tarif percakapan dijalur CDMA reda beberapa saat.

    Pasar CDMA sedikit goyah ketika operator GSM Excelcomindo

    melalui produknya (Bebas), memberlakukan tarif bicara per detik. Dengan

    skema ini maka beban pelanggan dihitung berdasarkan durasi percakapan.

    Apabila pelanggan menggunakan dua detik maka hanya membayar dua detik.

    Hampir dua tahun Bebas menjadi pemain tunggal dalam tarif per detik.

    Kemudian Kartu As menyusul, setelah itu Simpati ikut pula bermain tarif per

    detik. Selama kurun waktu itu, operator CDMA bungkam soal tarif

    percakapan. Mereka lebih memilih pemberian bonus SMS.

    Saling klaim sebagai tarif termurah pun jadi perilaku para operator,

    baik CDMA maupun GSM. Konsekuensinya mereka harus selalu pasang mata

    dan bertindak cepat. Ketika XL Bebas memasang tarif Rp 1/detik, simPATI

    menyainginya dengan tarif Rp 0,5/detik. Segera Bebas mengoreksi tarifnya

    menjadi Rp 0,1/detik. Tiba-tiba Indosat IM3 muncul dengan tarif Rp

    0,01/detik. Tak lama kemudian XL Bebas dan IM3 terlibat persaingan yang

    lucu, saling memanjangkan nolnya memberikan bonus 1500 SMS untuk

    sesama operator.

  • 4

    Kepalang basah dicap sebagai GSM termurah, XL tak mau kalah. XL

    Bebas memberlakukan tarif flat Rp 600/jam untuk semua operator. Untuk

    Indonesia wilayah timur tarif Bebas lebih murah lagi Rp 300/jam. Menurut

    Kencono Wibowo, Vice President Region East Excelcomindo, XL menguasai

    50 persen pasar seluler di Pulau Lombok.

    Tarif GSM yang murah memang merupakan ancaman bagi CDMA.

    Tapi bukan berarti CDMA akan mati. Tiap teknologi mempunyai kelebihan

    dan kekurangan serta penggemar masing-masing. Apalagi penduduk

    Indonesia yang jumlahnya 230 juta lebih, tapi pengguna seluler hanya 100

    juta, merupakan peluang bagi operator untuk mengoptimalkan merebut pasar.

    Pada saat nanti, ketika tarif seluler sudah sesuai harapan pelanggan, maka

    pelanggan tidak mempersoalkan lagi CDMA atau GSM (Sulistiyo

    Suparno:2009).

    Apalagi sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan menurunkan tarif

    seluler mulai 1 April 2008, operator CDMA kemakin susah saja bersaing.

    Perlahan masyarakat mulai meninggalkan CDMA lalu kembali menggunakan

    GSM.

    Berbicara mengenai pelanggan maka kita melihat apa yang menjadi

    daya tarik bagi pelanggan dalam mengkonsumsi suatu produk, yaitu antara

    lain Product, Price, Promotion dan Place. Ke empat faktor tersebut sangat

    penting dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain, sehingga sering

    disebut marketing mix. Jika perusahaan ingin berkembang dan memenangkan

  • 5

    persaingan maka perusahaan harus membuat suatu konsep marketing mix

    yang baik. Agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan maka Esia

    harus memahami apa yang dapat menyebabkan pelanggan puas. Sehingga

    dengan mengetahui apa yang menyebabkan pelanggan puas, maka

    perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang baik khususnya

    marketing mix, agar dapat digunakan untuk menarik konsumen dan

    membangun image yang baik di benak konsumen. Berawal dari pemikiran di

    atas, maka kepuasan pelanggan menarik untuk diteliti, khususnya yang

    berkaitan dengan kepuasan pelanggan terhadap kartu seluler Esia.

    Menurut Kotler (2000) secara umum bauran pemasaran menekankan

    pada pengertian suatu strategi yagn mengintegrasikan Product, Price,

    Promotion dan Place, dimana kesemuanya itu diarahkan untuk dapat

    menghasilkan omset penjualan yang maksimal atas produk yang dipasarkan

    dengan memberikan kepuasan pada para pelanggan.

    Menurut Stanton (1994) bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai

    suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

    menrencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

    barang serta jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen.

    Kepuasan pelanggan yang dimaksud yaitu kepuasan terhadap Product,

    kupuasan terhadap Price, kepuasan terhadap Promotion dan kepuasan

    terhadap Place dari operator Esia. Hal yang terjadi sekarang adalah ada

    perbedaan antara harapan dan persepsi konsumen. Harapan konsumen

  • 6

    cenderung lebih besar daripada nilai yang diterima oleh konsumen. Hal ini

    jika terjadi terus menerus akan membuat konsumen lari ke produk pesaing.

    Sehingga hal ini perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh perusahaan.

    Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan oleh Esia untuk

    meningkatkan jumlah pelanggan? Hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan

    dan apa yang perlu dikurangi? Kajian-kajian tersebut perlu dicermati dalam

    rangka agar Esia dapat bersaing dengan operator-operator lainnya baik itu

    operator CDMA dan juga operator GSM. Maka dari itu peneliti tertarik untuk

    mengadakan penelitian dengan judul Analisis Marketing Mix (Product,

    Price, Promotion dan Place) yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

    Pengguna Operator Esia pada Masyarakat Ciputat Timur, yang meskipun

    dalam ruang lingkup yang sempit (masyarakat Ciputat Timur saja),

    disebabkan karena keterbatasan waktu dan biaya, tetapi diharapkan dapat

    berguna bagi kalangan lain yang membutuhkan informasi.

    E. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis dapat merumuskan

    beberapa masalah penelitian sebagai berikut :

    1. Bagaimana pengaruh Product, Price, Promotion dan Place terhadap

    kepuasan pelanggan pengguna Esia pada masyarakat Ciputat Timur?

    2. Variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan

    pelanggan pengguna Esia pada masyarakat Ciputat Timur?

  • 7

    F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    1. Untuk menganalisis pengaruh Product, Price, Promotion dan Place

    terhadap kepuasan pelanggan Esia pada masyarakat Ciputat Timur.

    2. Untuk menganalisis variabel mana yang memiliki pengaruh dominan

    terhadap kepuasan pelanggan Esia pada masyarakat Ciputat Timur.

    Adapun Manfaat dari Penelitian ini adalah:

    a. Bagi Peneliti

    Untuk menerapkan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama menempuh

    perkuliahan serta untuk menambah wawasan peneliti mengenai pengaruh

    harga, produk, promosi dan distribusi terhadap kepuasan pelanggan Esia

    pada masyarakat Ciputat Timur.

    b. Bagi Akademis

    Menambah referensi bagi peneliti lain sehingga menambah wawasan

    berpikir tentang pengaruh Product, Price, Prmotion dan Place terhadap

    kepuasan pelanggan.

    c. Bagi Perusahaan

    1. Diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga dalam rangka

    memecahkan masalah yang berhubungan dengan variabel bauran

    pemasaran.

    2. Perusahaan dapat mempunyai informasi yang dapat digunakan untuk

    membuat strategi pemasaran yang baru terhadap Product, Price,

    Promotion dan Place.

    3. Perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kepuasan pelanggan

    pengguna kartu seluler Esia pada masyarakat Ciputat Timur sehingga

    bisa menjadi informasi tentang keberhasilan produk Esia.

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kerangka Teori

    1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

    Menurut Kotler (2000:9) pemasaran adalah suatu proses sosial

    dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

    dan inginkan dengan menciptakan, manawarkan dan mempertukarkan

    produk yang bernilai secara bebas dengan pihak lain. Pemasaran lebih

    menitik beratkan pada pengetahuan akan kebutuhan pelanggan dan upaya

    untuk memuaskannya melalui atribut produk yang ditawarkan, karena

    kepuasan konsumen dipandang sebagai pusat pertumbuhan, laba dan

    keamanan eksistensi perusahaan.

    Menurut Basu Swastha.D.H dan Irawan (2000:5) pemasaran adalah

    suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

    merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

    barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik pada pembeli yang ada

    maupun pembeli potensial.

    Menurut Buchari Alma (2002:3) pemasaran adalah proses sosial

    dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh yang

    apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan

    pertukaran produk.

  • 9

    Menurut Sofjan Assauri (2004:5) pemasaran adalah suatu kegiatan

    manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan

    keinginan melalui proses pertukaran.

    Menurut Fajar Laksana (2008:4) pemasaran adalah segala kegiatan

    yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

    konsumen.

    Doyle (1998) menyatakan pemasaran sebagai rangkaian tugas dan

    kegiatan, termasuk perencanaan dan pembuatan keputusan. Perencanaan

    dan pembuatan keputusan pemasaran berpijak pada empat hal :

    a. Segmentasi pasar. Segmentasi pasar merupakan upaya pemasaran

    untuk mengenali dan membagi kelompok-kelompok pasar berdasarkan

    kriteria tertentu. Sedangkan segmen pasar adalah kelompok pembeli

    dalam pasar yang mempunyai ciri-ciri khusus dan berperan penting

    bagi penetapan strategi pemasaran. Dengan segmentasi, perusahaan

    dapat menawarkan produk yang lebih sesuai dan menetapkan strategi

    harga, distribusi, serta saluran komunikasi dengan tepat.

    b. Menentukan target pasar. Penentuan target pasar didasarkan pada

    tingkat kemenarikan suatu segmen pasar untuk dikelola, sesuai dengan

    kemampuan perusahaan. Target pasar berfungsi untuk lebih

    memfokuskan upaya perusahaan dalam memenuhi kebutuhan potensial

    konsumen.

  • 10

    c. Market posisitioning. Positioning merupakan tindakan merancang

    tawaran dan citra perusahaan sehingga membedakan perusahaan dari

    pesaing di dalam benak target pasar.

    d. Perencanaan pemasaran. Manajemen perusahaan perlu

    mengembangkan rencana untuk menerapkan positioning perusahaan

    dan mengembangkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

    kebutuhan potensial target pasar.

    Dari definisi di atas, maka Pemasaran merupakan salah satu dari

    kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam

    usahanya untuk mempertahankan kelancaran hidupnya, untuk

    perkembangan dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian

    tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran,

    produksi, keuangan, maupun di bidang lain. Selain itu juga tergantung

    pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut

    agar organisasi dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pemasaran bukan

    semata-mata untuk menjual barang atau jasa, tetapi merupakan aktifitas

    manusia secara keseluruhan yang ditujukan untuk menrencanakan,

    memproduksi, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa

    yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pembeli yang ada

    sekarang maupun yang akan datang.

    Menurut Kotler (2000:9) manajemen pemasaran adalah proses

    perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta

  • 11

    penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

    memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

    Menurut Fajar Laksana (2008:5) manajemen pemasaran adalah

    pertukaran produk yang dilakukan melalui aktifitas dari bauran pemasaran,

    yaitu product, price, promotion dan place.

    Menurut Freddy Rangkuti (2001:10) Manajemen pemasaran adalah

    suatu proses yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang

    menyesuaikan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka

    butuhkan dan inginkan, melalui pertukaran dengan pihak lain untuk

    mengembangkan pertukaran.

    Dari definisi di atas, maka manajemen pemasaran adalah proses

    mengenali target pasar, meriset kebutuhan target pasar, mengembangkan

    produk, harga, promosi, dan distribusi untuk menghasilkan pertukaran

    yang memuaskan tujuan stakeholder perusahaan. Manajemen pemasaran

    bertujuan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan dengan

    menawarkan produk yang sesuai dengan minat pelanggan. Menajemen

    pemasaran memiliki empat tugas yaitu:

    a. Mengenali target pasar, dalam menentukan target pasar perlu

    disesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk melayani.

    b. Riset pemasaran, pengumpulan informasi terbaru mengenai kebutuhan

    pelanggan, bagaimana pelanggan membeli dan apa yang ditawarkan

    oleh pesaing pada target pasar yang sama.

  • 12

    c. Pengembangan produk, sangat penting untuk menarik target pelanggan

    agar melakukan pembelian dengan menawarkan produk yang dapat

    memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan target pelanggan.

    d. Mengawasi, perusahaan perlu melakukan pengawasan atas posisi

    produknya di pasar mengenai kepuasan konsumen atas produk dan

    program bauran pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Bauran

    pemasaran yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan

    perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

    Definisi pemasaran ini berpijak pada konsep-konsep inti sebagai

    berikut: kebutuhan, keinginan, dan permintaan, produk, nilai, biaya, dan

    kepuasan, trasaksi dan hubungan, pasar dan pemasaran dan pemasar.

    Konsep-konsep ini ditujukan pada gambar berikut ini :

    Gambar 2.1

    Konsep Inti Pemasaran

    Sumber : Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga, Cetakan

    Keempat Yogyakarta, 2000. hal. 62

    Kebutuhan

    Keinginan

    Permintaan Produk

    Nilai

    Biaya dan

    Kepuasan

    Pertukaran

    Transaksi dan

    Hubungan

    Pasar Pemasaran

    Dan

    pemasar

  • 13

    Sekarang konsep pemasaran ini sudah mengalami perkembangan

    bersamaan dengan semakin majunya masyarakat dan teknologi, kalau

    perusahaan ingin berhasil atau bahkan dapat hidup terus, ia harus

    menanggapi cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.

    Pada dasarnya yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen

    harus:

    a. Menentukan kebutuhan pokok pembeli yang akan dilayani dan

    dipenuhi.

    b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.

    c. Memilih produk dan program pemasarannya.

    d. Mengadakan produk pada konsumen, untuk mengukur, menilai dan

    menafsirkan, keinginan, sikap dan perilaku konsumen.

    e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik.

    2. Konsep Product, Price, Promotion dan Place

    Menurut Kotler (2000:15) bauran pemasaran adalah alat pemasaran

    yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran yang

    meliputi item alat pemasaran yaitu product, price, promotion, dan place

    (4P). Penjelasan bauran pemasaran dijelaskan sebagai berikut :

  • 14

    Gambar 2.2

    Marketing Mix

    Sumber: Kotler (2000:15) the Four P Components of the

    Marketing Mix

    Marketing mix tersebut digunakan oleh pemasar agar produknya

    dapat memasuki pasar sasaran atau target market. Item bauran pemasaran

    meliputi :

    a. Product yaitu terdiri dari keragaman produk, kualitas, design, ciri,

    nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi/jaminan dan

    imbalan.

    b. Price, terdiri dari daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus,

    periode pembayaran dan syarat kredit.

    c. Promotion, terdiri dari promosi penjualan, periklanan, tenaga

    penjualan, publik relation, dan pemasaran langsung.

    Marketing Mix

    Product

    - Product variety - Quality - Design - Features - Brand name - Packaging - Sizes - Services - Warranties - Returns

    Price

    - List price - Discount - Allowances - Payment period - Credit terms

    Promotion

    - Sales promotions - Advertising - Sales force - Public relations - Direct marketing

    Place

    - Coverage - Assortments - Locations - Inventory - Transportations

  • 15

    d. Place, terdiri dari saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan,

    lokasi, persediaan dan transportasi.

    Sedangkan menurut Fandi Tjiptono (2001:24) Marketing Mix

    adalah dari empat macam hal yaitu Product, Price, Promotion dan Place

    yang digunakan sebagai senjata perusahaan dalam memasarkan produknya

    atau melayani konsumen.

    Kemudian menurut Basu Swastha (2000:24) Marketing Mix adalah

    kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari

    sistem pemasaran perusahaan yakni Product, Price, Promotion dan Place.

    Dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

    Marketing Mix adalah kombinasi dari 4P, yaitu Product, Price, Promotion

    dan Place yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya.

    Jadi seperti yang kita ketahui bahwa proses pemasaran adalah proses

    tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen tersebut

    menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang ditawarkan sehingga

    konsumen menjadi puas dan mereka akan selalu membeli produk

    perusahaan tadi.

    Dari beberapa variabel marketing mix di atas dapat dijelaskan

    sebagai berikut. Unsur-unsur marketing mix yaitu :

    a. Produk (product)

    Menurut Fajar Laksana (2008:68) produk adalah segala sesuatu

    baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan

    kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

  • 16

    Yang termasuk dalam pengertian produk yaitu:

    1) Goods : Barang-barang fisik

    2) Services : Jasa/pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai

    atau tidak menyertai produk barang fisik.

    3) Experiences: Pengalaman kegiatan atau seseorang yang dapat

    dinikmati oleh orang lain.

    4) Events : Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang

    banyak

    5) Persons: Keahlian atau ketenaran seseorang.

    6) Places: Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan

    (sejarah) atau keindahan.

    7) Properties: Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate)

    atau finansial (saham dan obligasi).

    8) Organizations: Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra

    atau nilai jual dari suatu produk.

    9) Information: informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan

    (sekolah, surat kabar)

    10) Ideas: gagasan yang menghasilkan produk yang diminati oleh

    konsumen.

  • 17

    Menurut Armstrong dan Kotler (2004:56) produk adalah segala

    sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian,

    dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang mungkin dapat memuaskan

    harapan atau kebutuhan. Produk dibagi menjadi dua kelas berdasarkan

    tipe pelanggan yang mengkonsumsinya yaitu sebagai berikut :

    1) Produk yang dikonsumsi oleh pelanggan (consumer products)

    Produk yang dibeli oleh konsumen akhir sebagai konsumsi

    pribadi. Produk bagi konsumen ini dibagi menjadi empat bagian,

    yaitu:

    (a) Produk kebutuhan sehari-hari (convenience products).

    Produk yang biasanya dibeli oleh konsumen secara rutin,

    segera, dan dengan perbandingan serta usaha yang minimun

    dalam pembeliannya. Contoh: rokok, sabun, garam dan lain-

    lain.

    (b) Produk belanjaan (shopping products)

    Produk yang dalam proses memilih dan membelinya

    mengharuskan konsumen membanding-bandingkan

    berdasarkan kesesuaian mutu, harga, dan modelnya. Contoh :

    pakaian, perabotan rumah tangga, sepatu, perhiasan.

    (c) Produk khusus (specialty products)

    Produk yang memiliki ciri unik dan atau merek khas

    dimana sekelompok pelanggan bersedia berusaha lebih keras

  • 18

    dalam proses pembelian. Contoh: telepon genggam, mobil,

    motor dan lain-lain.

    (d) Produk yang tidak dicari (unsought products)

    Produk yang sudah diketahui atau tidak diketahui

    pelanggan, tetapi pada umumnya tidak terpikir untuk membeli.

    Contoh: asuransi jiwa, donor darah, tanah kuburan.

    2) Produk bagi industri (industrial products).

    Produk yang dibeli oleh individu organisasi untuk diproses

    lebih lanjut atau untuk digunakan sehubungan dengan bisnis.

    Contoh: bahan mentah, komponen material.

    Menurut Stanton (2002:152) produk mempunyai definisi yang

    sempit dan luas. Definsi tersebut sebagai berikut :

    a. Definisi sempit

    Produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata (tangible) yang

    terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.

    b. Definisi luas

    Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan

    tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga,

    kemasan, prestif pabrik, prestif pengecer dan pelayanan di pabrik

    serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai

    sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

    Menurut Fandy Tjiptono (2001:950) definisi dari produk yaitu

    sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk diperhatikan,

  • 19

    diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai alat

    pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

    Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud

    barang. Variabel pertama dari pemasaran dan cukup penting dan yang

    mempengaruhi kepuasan konsumen adalah produk, karena produk

    merupakan suatu yang ditawarkan di pasar untuk memenuhi kebutuhan

    dan keinginan. (Agung Teguh : 2009)

    Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan

    produk inilah perusahaan pertama-tama dan terutama memenuhi segala

    sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu

    kebutuhan dan keinginan konsumen . Dalam pengelolahan produk

    termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk dan / atau jasa

    yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. Perlu adanya suatu

    pedoman untuk mengubah produk yang ada, menambah produk baru,

    atau mengambil tindakan lain yang dapat mempengaruhi

    kebijaksanaan dalam penentuan produk. Selain itu, keputusan-

    keputusan juga perlu diambil menyangkut masalah pemberian merk,

    pembungkusan, warna dan bentuk produk lainnya.

    b. Harga (price)

    Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel.

    Artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda halnya dengan

    karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Ke dua

  • 20

    hal ini tidak dapat dirubah dengan mudah dan cepat, tetapi kalau harga

    sewaktu-waktu bisa berubah.

    Menurut Fajar Lasana (2008:105) harga merupakan jumlah uang

    yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa,

    dengan demikian maka suatu barang haruslah dihubungkan dengan

    bermacam-macam barang dan/atau pelayanan, yang akhirnya akan

    sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.

    Menurut Fandy Tjiptono (2001:124) harga adalah satuan moneter

    agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau

    jasa.

    Pengertian harga merupakan suatu moneter atau ukuran lainnya

    termasuk barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak

    kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.

    Dalam menetapkan harga suatu produk yang dilakukan perusahaan

    dapat ditentukan dengan tiga bentuk strategi harga, yaitu:

    1) Strategi harga produk baru (new product pricing strategies)

    Perusahaan yang meluncurkan produk baru mengalami

    tantangan dalam penetapan harga untuk pertama kalinya.

    Strategi harga produk baru dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

    (a) Market skimming pricing.

    Penetapan harga yang tinggi untuk produk baru agar dapat

    mencapai pendapatan maksimum melalui tiap lapisan segmen

    yang mau membayar dengan harga tinggi. Dalam hal ini

  • 21

    perusahaan hanya memproduksi produknya dalam jumlah

    sedikit, dengan tujuan untuk mencapai nilai penjualan yang

    lebih menguntungkan.

    (b) Market penetration pricing

    Penetapan harga yang rendah untuk produk baru dengan

    tujuan untuk menarik sejumlah besar pembeli dan memperoleh

    pangsa pasar yang besar.

    2) Strategi harga bauran produk (product mix pricing strategies)

    Strategi untuk menetapkan harga produk seringkali dapat

    berubah ketika suatu produk adalah sebuah bagian dari bauran

    produk. Strategi harga bauran produk dibagi menjadi lima bagian,

    yaitu:

    (a) Product line pricing

    Penetapan harga yang berbeda diantara berbagai produk

    dalam sebuah lini produk berdasarkan perbedaan biaya antara

    produk, evaluasi pelanggan dari fitur-fitur yang berbeda, dan

    harga pesaing.

    (b) Optimal product pricing

    Penetapan harga berdasarkan pilihan dari aksesoris produk

    yang menyertai produk utama.

    (c) Captive product pricing

    Penetapan harga untuk produk yang harus digunakan

    beserta dengan produk utamanya.

  • 22

    (d) By product pricing

    Penetapan harga pada limbah produk yang bertujuan untuk

    membuat harga produk utamanya lebih kompetitif.

    (e) Product bundle pricing

    Kombinasi dari beberapa produk yang ditawarkan dalam

    satu paket untuk mengurangi harga.

    3) Strategi penyesuaian harga (price adjustment strategies)

    Perusahaan seringkali menyesuaikan harga dasar mereka untuk

    setiap konsumen yang berbeda dan situasi yang seringkali berubah-

    ubah. Strategi penyesuaian harga dibagi menjadi enam bagian,

    yaitu:

    (a) Discount and allowance pricing

    Pengurangan harga sebagai bentuk penghargaan terhadap

    pelanggan yang memberikan respon seperti membayar lebih

    awal atau mempromosikan produk

    (b) Segmented pricing

    Penyesuaian harga yang memungkinkan pembedaan

    terhadap pelanggan, produk, atau lokasi.

    (c) Psychological pricing

    Pendekatan harga yang mempertimbangkan efek psikologi

    dari harga dan bukan hanya nilai ekonomisnya.

  • 23

    (d) Promotional pricing

    Pengurangan harga untuk sementara yang bertujuan

    meningkatkan penjualan dalam waktu singkat.

    (e) Geographical pricing

    Penyesuaian harga yang dihitung berdasarkan letak

    geografis dari pelanggan.

    (f) International pricing

    Penyesuaian harga untuk pasar internasional.

    4) Perubahan harga (Price changes)

    Setelah mengembangakan strategi dan struktur harga,

    perusahan seringkali menghadapi situasi dimana perusahaan harus

    menetapkan untuk merubah harga atau merespon perubahan harga

    yang dilakukan pesaing.

    Dalam perubahan harga terdapat dua hal yang berpengaruh, yaitu:

    (a) Initiating price changes

    Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk menaikan harga

    atau menurunkan harga. Perusahaan juga harus mencermati

    reaksi dari konsumen dan pesaing sebagai akibat dari terjadinya

    perubahan harga.

    (b) Responding to price changes

    Perusahaan harus mencermati adanya perubahan harga

    yang dilakukan oleh pesaing dan melihat pengaruh adanya

    perubahan harga terhadap pangsa pasar dan keuntungan serta

  • 24

    tindakan yang harus diambil untuk merespon perubahan harga

    yang dilakukan oleh pesaing.

    5) Kebijakan publik dan penetapan harga (Public policy and pricing).

    Kompetisi harga adalah elemen utama dari ekonomi pasar

    bebas. Dalam penetapan harga, perusahaan harus

    mempertimbangkan adanya kebijakan dan peraturan yang

    ditetapkan oleh publik. Kebijakan harga yang ditetapkan oleh

    publik ini bertujuan untuk mencegah terjadinya monopoli suatu

    bidang usaha.

    Dalam kebijakan publik dan penetapan harga dibagi menjadi

    dua bentuk, yaitu:

    (a) Pricing within chanel levels.

    Perusahaan dalam menetapkan harga tidak boleh

    melakukan pembicaraan dengan pesaing, untuk menghindari

    terjadinya kolusi harga.

    (b) Pricing across chanel levels

    Untuk mencegah terjadinya diskriminasi penetapan harga,

    dengan memastikan bahwa para penjual menawarkan kondisi

    harga yang sama terhadap konsumen pada level perdagangan.

    c. Promosi (Promotion)

    Menurut Fajar Laksana (2008:133) promosi adalah suatu

    komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang

  • 25

    tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli,

    yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi

    pembeli dan tetap mengingat produk itu.

    Promosi ini merupakan komponen yang dipakai untuk

    memberitahu dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan.

    Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah :

    periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan

    masyarakat.

    Menurut Basu Swastha (2000:234) adalah komunikasi pemasaran

    dapat didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan

    pembeli dan penjual dan merupakan pemasaran serta mengarahkan

    pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyandarkan semua

    pihak untuk berbuat lebih baik.

    Sedangkan promosi merupakan arus informasi satu arah dan hanya

    dilakukan satu individu atau organisasi tertentu. Ini berbeda dengan

    komunikasi pemasaran yang bertujuan memuaskan semua pihak.

    Semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi melakukan

    cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai

    tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.

    Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008:117) definisi lima

    sarana promosi utama adalah sebagai berikut:

  • 26

    1) Periklanan (advertising) : Semua bentuk terbayar presentasi

    nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor

    tertentu.

    2) Promosi penjualan (sales promotion) : Insentif jangka pendek

    untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.

    3) Hubungan masyarakat (public relations): Membangun hubungan

    baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang

    diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan

    menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak

    menyenangkan.

    4) Penjualan personal (personal selling) : Presentasi pribadi oleh

    wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan

    membangun hubungan pelanggan.

    5) Pemasaran langsung (direct marketing) : Hubungan langsung

    dengan konsumen individu yang ditargetkan secara cermat untuk

    memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan

    yang langgeng-penggunaan surat langsung, telepon, televisi

    respons langsung, e-mail, internet, dan sarana lain untuk

    berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu.

    Masing-masing kategori melibatkan sarana promosi tertentu yang

    digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Contohnya,

    periklanan meliputi penyiaran, media cetak, internet, luar ruang, dan

    bentuk lain. Promosi penjualan meliputi diskon, kupon, pajangan, dan

  • 27

    demonstrasi. Penjualan personal meliputi presentasi penjualan,

    pameran dagang, dan program insentif. Hubungan masyarakat meliputi

    siaran pers, sponsor, acara khusus, dan halama web. Dan pemasaran

    langsung meliputi katalog, pemasaran telepon, kios, internet, dan

    banyak lagi.

    Bentuk dari promosi adalah periklanan. Fungsi dari periklanan

    adalah :

    1) Memberikan informasi

    2) Membujuk/mempengaruhi

    3) Menciptakan kesan (image)

    4) Memuaskan keinginan

    5) Merupakan alat komunikasi

    d. Distribusi (Place)

    Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan

    digunakan dalam saluran distribusi, serta mengembangkan sistem

    distribusi yang secara fisik menangani dan mengangkut produk melalui

    saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produknya dapat mencapai

    pasar yang dituju tepat pada waktunya.

    Menurut Fajar Laksana (2008:123) saluran distribusi adalah

    serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang

    digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari

    produsen ke konsumen. Pengertian ini menunjukkan bahwa

  • 28

    perusahaan dapat menggunakan lembaga atau perantara untuk dapat

    menyalurkan produknya kepada konsumen akhir.

    Sedangkan menurut pendapat Basu Swastha DH (2000:190)

    saluran distribusi untuk barang adalah saluran yang digunakan oleh

    produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke

    konsumen atau pemakai industri.

    Menurut Ronald J. Ebert & Ricky W. Griffin (2000:252) distribusi

    adalah bagian dari marketing mix yang berhubungan dengan

    mendapatkan produk dari produsen ke konsumen. Ada delapan saluran

    distribusi utama berdasarkan anggota yang berpartisipasi dalam

    menyampaikan produk kepada target konsumennya, yaitu :

    1) Direct distribution of consumer products.

    Perusahaan mengirimkan produknya ke konsumen akhir tanpa

    melalui perantara. Menggunakan tenaga penjual dari dalam

    perusahaan.

    2) Retail distribution of consumer products.

    Perusahaan mendistribusikan produknya melalui penjual eceran

    3) Wholesale distribution of consumer products.

    Perusahaan mendistribusikan produknya melalui toko grosir

    untuk dijual kembali kepada konsumen akhir.

  • 29

    4) Distribution through sales agents or brokers.

    Perusahaan mendistribusikan produknya melalui agen

    penjualan atau broker yang mewakili produsen dan menjualnya

    kepada toko grosir, penjual eceran atau keduanya.

    5) Distribution by agents to consumers and businesses.

    Perusahaan mendistribusikan produknya melalui agen

    penjualan sebagai perantara penjualan yang mendistribusikan

    kepada konsumen dan konsumen bisnis.

    6) Direct distribusi of business products.

    Perusahaan mendistribusikan produknya secara langsung dari

    pabrik kepada pembeli industri.

    7) Wholesale distribution of industrial products.

    Toko grosir berfungsi sebagai perantara antara pabrik dan

    konsumen akhir.

    8) Wholesale distribution to business retailers.

    Toko grosir berfungsi untuk menjual produk kepada konsumen

    retail dan perusahaan kecil sampai perusahaan menengah.

    3. Konsep Kepuasan Pelanggan

    Menurut Kotler dan Armstrong (2004:17) customer satisfaction is

    the extent to which a products perceived performance matches a buyers

    expectation. Yang artinya sebagai berikut: kepuasan pelanggan adalah

  • 30

    suatu fungsi dari perbedaan yang didapat dari sebuah produk dengan

    harapan pembelinya.

    Kepuasan mempunyai arti yang sangat luas tergantung pada apa

    yang menjadi objek kepuasan tersebut. Menurut J. Supranto MA

    (2001:233) kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah

    membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya.

    Namun sekalipun telah banyak para ahli pemasaran mendefinisikan

    mengenai kepuasan konsumen, konsep kepuasan konsumen masih bersifat

    abstrak. Pencapaian kepuasan dapat merupakan proses yang sederhana

    namun komplek dan rumit untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan

    konsumen secara lebih baik.

    Secara umum tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan

    antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah

    harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan

    maka pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan maka

    pelanggan akan sangat puas.

    Sesuai dengan yang telah diuraikan sebelumnya mengenai perilaku

    konsumen, harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lalu,

    komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan

    saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif

    terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan.

    Pengertian kepuasan konsumen menurut James F, Engel Roger D

    Blackwell dan Paul W. Miniad (2002:143) menyatakan bahwa

  • 31

    kepuasan/ketidakpuasan konsumen merupakan suatu penilaian apakah

    hasil pembelian memenuhi harapan konsumen atau tidak.

    a. Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan

    Perusahaan-perusahaan yang sukses besar dalam pasar selama

    ini selalu ingin mengetahui atau menelusuri harapan dari

    pelanggannya, memahami kinerja perusahaan dan kepuasan

    pelanggannya. Pelanggan yang sangat puas akan mendatangkan

    manfaat yang besar bagi perusahaan. Oleh karena ini, dalam upaya

    untuk tetap menjadi nomor satu, sebuah perusahaan harus terus

    meningkatkan kepuasan pelanggannya.

    Pada umumnya perusahaan menetapkan target dalam

    pencapaian tujuannya. Demikian pula halnya dengan pencapaian

    kepuasan pelanggannya. Untuk dapat mencapai target kepuasan

    pelanggannya, maka perusahaan harus dapat mengetahui sampai

    dimana kepuasan pelanggan yang berhasil diciptakannya.

    Menurut Tjiptono (2001:34-35), pada prinsipnya kepuasan

    konsumen itu dapat diukur dengan 4 macam metode, yaitu:

    1) Sistem keluhan dan saran/complain and suggestion system

    Memberikan kesempatan yang luas kepada pelanggannya untuk

    menyampaikan saran dan keluhan. Untuk mengetahui seberapa

    jauh tingkat kepuasan pelanggannya, setiap perusahaan baik

    penyedia jasa maupun manufaktur dapat memberikan kesempatan

    kepada pelanggannya untuk menyampaikan keluhan dan saran

  • 32

    kepada perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan dapat

    memperbaiki kekurangannya atau mungkin lebih meningkatkan

    pelayanannya.

    2) Ghost Shopping

    Adalah dengan memperkerjakan beberapa orang untuk bersikap

    sebagai pembeli potensial terhadap produk perusahaan dan

    pesaing. Pembelajaan siluman merupakan salah satu cara untuk

    menilai kepuasan pelanggan. Dalam hal ini perusahaan menyewa

    orang untuk berpura-pura sebagai pembeli guna melaporkan

    pengalaman mereka membeli produk perusahaan dan produk

    pesaing. Dengan demikian akan dapat disajikan masalah yang

    spesifik untuk menguji apakah karyawan perusahaan

    menanganinya dengan baik atau tidak.

    3) Lost Customer Analysis

    Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah

    berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat

    memahami mengapa hal ini terjadi. Tingkat kehilangan yang

    menanjak menunjukkan bahwa perusahaan gagal memuaskan

    pelanggannya.

    4) Survei Kepuasan Konsumen / Customer Satisfaction Survay.

    Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa sistem keluhan dan

    saran dapat menggambarkan secara lengkap dan kekecewaan

    pelanggan/konsumen. Perusahaan yang responsif melakukan

  • 33

    pengukuran langsung atas kepuasan pelanggannya dengan

    melakukan survey secara teratur dengan mengirimkan kuisioner

    atau menelpon sampel pelanggan yang sudah ada untuk

    mengetahui perasaan mereka mengenai berbagai aspek prestasi

    perusahaan.

    b. Model-model Kepuasan Pelanggan

    1) Model kognitif

    Kepuasan pelanggan berdasarkan model kognitif ditentukan

    oleh dua variabel yaitu harapan pra pembelian dan persepsi purna

    beli, perbedaan kedua variabel tersebut menimbulkan

    diskonfirmasi (Tjiptono, 2001 :145). Kepuasan atau ketidakpuasan

    konsumen adalah respon konsumen terhadap evaluasi ketidak

    sesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan

    sebelumnya (norma kinerja lain) dan kinerja aktual produk yang

    dirasakan setelah pemakaian.

    Sedangkan perbandingan model kognitif terdiri dari dua teori

    yang menentukan (Tjiptono, 2001:145), yaitu:

    (a) Equity theory memandang kepuasan konsumendari rasio antara

    outcome dengan input. Seseorang akan puas bila hasil yang

    diperolehnya dibandingkan dengan input yang digunakan

    dirasa adil. Hal ini berarti syarat minimal untuk mencapai

    kepuasan konsumen adalah apabila hasil perbandingan antara

  • 34

    nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh produk atau jasa

    dengan nilai produk atau jasa sama dengan 1.

    (b) Atribution theory adalah teori yang menyatakan bahwa

    individu yang menjumpai suatu masalah akan termotivasi

    untuk menegaskan apakah pengaruh sebab akibat pada orang

    bersangkutan bersifat internal atau eksternal.

    2) Model Afektif

    Model afektif menyatakan bahwa penilaian konsumen

    individual terhadap suatu produk atau jasa tidak semata-mata

    berdasarkan perhitungan rasional, namun juga berdasarkan

    kebutuhan subyektif, aspirasi, perilaku belajar, emosi, perasaan

    spesifik, suasana hati dan lain sebagainya. Maksud dari fokus ini

    adalah agar dapat dijelaskan dan diukur tingkat kepuasan dalam

    suatu kurun waktu. Dalam hal ini bermaksud bagaimana kedua

    model tersebut berhubungan dengan hasil yang akan peneliti

    peroleh setelah melakukan penelitian dan kesesuaiannya terhadap

    kedua model kepuasan di atas.

    Menurut Tjiptono (2001:22) konsumen yang merasa tidak puas

    akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda. Ada yang

    mediamkan saja dan ada pula yang melakukan komplain. Berkaitan

    dengan hal ini, ada tiga kategori tanggapan atau komplain terhadap

    ketidakpuasan, yaitu:

  • 35

    (a) Voice responce

    Ketegori ini meliputi usaha menyampaikan keluhan secara

    langsung dan/atau meminta ganti rugi kepada perusahaan yang

    bersangkutan, maupun kepada distributornya. Bila pelanggan

    melakukan hal ini, maka perusahaan masih mungkin

    memperoleh beberapa manfaat. Pertama, konsumen

    memberikan kesempatan sekali lagi kepada perusahaan untuk

    memuaskan mereka. Kedua, risiko publisitas buruk dapat

    ditekan, baik publisitas dalam bentuk rekomendasi dari mulut

    ke mulut, maupun melalui koran atau media massa. Dan yang

    tidak kalah pentingnya adalah ketiga, memberi masukan

    mengenai kekurangan pelayanan yang perlu diperbaiki

    perusahaan.

    (b) Private response

    Tindakan yang dilakukan antara lain memperingatkan atau

    memberitahu kolega, teman atau keluarganya mengenai

    pengalamannya dengan produk atau perusahaan. Umumnya

    tindakan ini sering dilakukan dan dampaknya besar bagi citra

    perusahaan.

    (c) Third-party response

    Tindakan yang dilakukan meliputi usaha meminta ganti rugi

    secara hukum, mengadu lewat media massa atau secara

    langsung mendatangi lembaga konsumen, instansi hukum, dan

  • 36

    sebagainya. Tindakan seperti ini sangat ditakuti oleh sebagian

    besar perusahaan yang tidak memberikan pelayanan yang baik

    kepada konsumennya atau perusahaan yang tidak memiliki

    prosedur penanganan keluhan yang baik.

    Ada empat faktor yang mempengaruhi apakah seorang

    konsumen yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak.

    Keempat faktor tersebut, yaitu:

    a. Penting tidaknya konsumsi yang dilakukan, yaitu menyangkut

    derajat pentingnya produk bagi konsumen, harga, waktu yang

    dibutuhkan untuk mengkonsumsi produk.

    b. Pengetahuan dan pengalaman, yakni jumlah pembelian

    sebelumnya, pemahaman akan produk, persepsi terhadap

    kemampuan sebagai konsumen dan pengalaman komplain

    sebelumnya.

    c. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, meliputi

    jangka waktu penyelesaian masalah, gangguan terhadap

    aktivitas rutis dan biaya.

    d. Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain.

    4. Hubungan antara Product, Price, Promotion dan Place dengan

    Kepuasan Pelanggan.

    Hubungan antara Product, Price, Promotion dan Place dengan

    kepuasan pelanggan yaitu bagaimana ke empat variabel tersebut di atas

    dapat memenuhi harapan pelanggan produk kartu seluler, sehingga dapat

    tercapai kepuasan pelanggan. Sebagai konsumen tentunya menginginkan

  • 37

    harga yang murah, tetapi apakah harga produk sangat berperan dalam

    menentukan puas tidaknya konsumen setelah mengkonsumsi produk

    tersebut. Dalam hal ini yang cukup berpengaruh adalah promosi, dengan

    adanya promosi maka seorang calon konsumen akan memiliki sebuah

    persepsi/harapan tentang sebuah produk. Besar kecilnya kepuasan

    pelanggan juga tergantung seberapa besar persepsi konsumen terhadap

    suatu produk tersebut.

    Variabel yang terakhir yang menentukan kepuasan pelanggan

    adalah distribusi. Dengan saluran distribusi yang banyak dan menyeluruh

    maka seorang konsumen akan lebih mudah dalam mencari suatu produk,

    sehingga akan menjadi salah satu aspek pendukung kepuasan pelanggan

    (Widya Budi Darmayana:2005).

    Menurut Kotler (2000) secara umum bauran pemasaran

    menekankan pada pengertian suatu strategi yagn mengintegrasikan

    Product, Price, Promotion dan Place, dimana kesemuanya itu diarahkan

    untuk dapat menghasilkan omset penjualan yang maksimal atas produk

    yang dipasarkan dengan memberikan kepuasan pada para pelanggan.

    Menurut Stanton (1994) bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai

    suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

    menrencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

    mendistribusikan barang serta jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen.

  • 38

    B. Penelitian Terdahulu

    1. Prof. Dr. Engkoswara dan Dr. Nandan Limakrisna, MM (2005) :

    Pengaruh Bauran Pemasaran Non Konvensional Terhadap Kepuasan

    Pelanggan (studi kasus pada Hotel di Jakarta). Pada penelitian ini

    disimpulkan bahwa, pelaksanaan bauran pemasaran non convensional di

    Hotel Surya Pesona umumnya dinilai pelanggan cukup baik, tapi unsur

    sumber daya manusia / petugas pelayanan kurang baik dalam melayani

    mereka, ini dilihat kekurang ramahan petugas dan kekurang cepat

    tanggapan petugas dalam melayani pelanggan. Dan bauran pemasaran non

    convensional berpengaruh positif dan berarti terhadap kepuasan

    pelanggan.

    2. Widya Budi Darmayana (2005): Analisis Faktor-faktor Bauran

    Pemasaran Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Pembeli Rumah

    Tipe Menengah ke atas di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,

    Yogyakarta. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa, faktor-faktor bauran

    pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi dan bukti fisik,

    secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

    kepuasan pelanggan pembeli rumah tipe menengah ke atas. Dan juga

    variabel harga dan produk merupakan variabel yang mempunyai pengaruh

    dominan terhadap kepuasan konsumen.

    3. Ni Nyoman Yuliarmi dan Putu Riyasa (2007): Analisis Faktor-faktor

    yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan PDAM

    Kota Denpasar. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa, Tingkat

  • 39

    kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar yang diukur berdasarkan

    kontinuitas air berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah, pencatatan

    meter air berada dalam kategori tingkat kepuasan sedang, lokasi

    pembayaran berada dalam kategori tingkat kepuasan tinggi, dan kecepatan

    penanganan keluhan berada dalam kategori tingkat kepuasan rendah.

    Secara bersama-sama atau simultan seluruh variabel, yaitu faktor

    keandalan (reliability) (X1), faktor ketanggapan (responsiveness) (X2),

    faktor keyakinan (assurance) (X3), faktor empati (emphaty) (X4), dan

    faktor berwujud (tangibel) (X5) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

    pelanggan PDAM Kota Denpasar. Secara parsial faktor ketanggapan

    (responsiveness) (X2), faktor keyakinan (assurance) (X3), faktor empati

    (emphaty) (X4), dan faktor berwujud (tangibel) (X5) berpengaruh nyata

    dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Denpasar,

    sedangkan faktor keandalan (reliability) (X1) dalam model ini tidak

    berpengaruh nyata dan positif terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota

    Denpasar

    4. Riandina Wahyu Oktaviani dan Rita Nurmalina Suryana (2001) : Analisis

    Kepuasan Pengunjung dan Pengembangan Fasilitas Wisata Agro (Studi

    Kasus di Kebun Wisata Pasirmukti, Bogor). Pada penelitian ini dapat

    diketahui bahwa pihak manajemen Kebun Wisata Pasirmukti sebaiknya

    memperbaiki kinerja dari promosi, kemudahan mencapaian lokasi serta

    sarana peribadatan.

  • 40

    C. Kerangka Pemikiran

    Bauran pemasaran (harga, produk, promosi dan distribusi)

    merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga (price), produk

    (product), promosi (promotion) dan distribusi (place) terhadap tingkat

    kepuasan konsumen. Untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai

    pengaruh tersebut dan menentukan arah persoalan dalam penelitian agar

    sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan sebuah model kerangka

    pemikiran seperti terlihat dalam gambar di bawah ini:

    Gambar 2.3

    Kerangka pemikiran

    Sumber : Jurnal Widya Budi Darmayana (2005)

    D. Hipotesis

    Berdasarkan perumusan masalah di atas maka dapat diperoleh hipotesis

    adalah sebagai berikut:

    a. Ho : 1; 2; 3; 4 = 0. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

    harga, produk, promosi dan distribusi

    Harga Produk Promosi Distribusi

    Kepuasan Pelanggan

    Perumusan Masalah

  • 41

    terhadap kepuasan pelanggan pengguna Esia

    secara simultan

    Ha : 1; 2; 3; 4 0. Terdapat pengaruh yang signifikan dari harga,

    produk, promosi dan distribusi terhadap

    kepuasan pelanggan pengguna Esia secara

    simultan

    b. Ho : 1; 2; 3; 4 = 0. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

    harga, produk, promosi dan distribusi

    terhadap kepuasan pelanggan pengguna Esia

    secara parsial

    Ha : 1; 2; 3; 4 0. Terdapat pengaruh yang signifikan dari harga,

    produk, promosi dan distribusi terhadap

    kepuasan pelanggan pengguna Esia secara

    parsial

  • 42

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian

    Pada penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas

    (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebasnya adalah

    Marketing Mix (product, price, promotion,dan place), dan variabel terikatnya

    adalah kepuasan konsumen. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Ciputat

    Timur yang menggunakan kartu seluler Esia. Waktu penelitian bulan maret

    april.

    B. Metode Penentuan Sampel

    Menurut Sugiyono (2005:72) Populasi adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri dari objek dan subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik

    tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya.

    Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang ada, menurut Santoso

    dan Tjiptono (2008:56) sampel adalah semacam miniatur dari populasinya.

    Dalam pengambilan sampel untuk sebuah penelitian dapat digunakan

    kuesioner, untuk memperoleh tanggapan dari konsumen yang masuk dalam

    sampel yang diteliti. Teknik penarikan sampel dilakukan secara accidental

    sampling (sampel kebetulan) yaitu mengambil sampel dari siapa saja yang

  • 43

    ada atau kebetulan ditemui. Dengan kriteria responden masih aktif sebagai

    pengguna operator Esia selama penelitian berlangsung.

    C. Metode Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan

    menggunakan:

    1. Kuesioner

    Berupa pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang

    disusun secara sistematis dan dirumuskan dengan cermat sehingga

    jawaban yang dihasilkan dari responden merupakan isi atau jawaban dari

    rumusan masalah penelitian. Kuesioner juga merupakan alat pengumpulan

    data, kuesioner diajukan pada responden dalam bentuk tertulis

    disampaikan secara langsung pada respoden. Kuesioner atau sistem angket

    mempunyai kelebihan tersendiri apabila dibandingkan alat bantu lainnya,

    seperti misalnya dengan cara wawancara yang mempunyai kemampuan

    jelajah terbatas pada keadaan pewawancara. Kuesioner dapat disebar

    luaskan sesuai keperluan pada setiap responden dalam waktu relatif

    singkat dengan mengarahkan seluruh jajaran peneliti untuk

    membagikannya secara langsung pada responden. Kuesioner tidak

    memerlukan sistem bertatap muka dengan para responden meskipun di

    dalam praktek sering ditemui sistem demikian sebagaimana wawancara,

    Hal demikian dilakukan untuk menghindari salah pengertian dalam

    menafsirkan setiap pertanyaan ataupun dikehendakinya data dalam bentuk

    uraian. Selain itu ada maksud tertentu dari peneliti untuk melihat dari

  • 44

    dekat dan ingin melakukan pembicaraan lanjutan sebagai bahan tambahan

    yang dapat menunjang untuk penyampaian permasalahan.

    2. Studi Kepustakaan

    Teknik pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan, yaitu

    mempelajari bagaimana faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen

    terhadap produk dalam berbagai literatur, termasuk pencarian data-data

    dari situs internet (electronic Library) dan buku-buku yang berkaitan guna

    melengkapi data penelitian ini.

    D. Metode Analisis Data

    1. Uji Validitas dan Reliabilitas

    Sebelum data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisa lebih

    lanjut, diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu

    ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

    instrument (Bhuono, 2005:67), sedangkan suatu instrumen dianggap valid,

    bila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mampu memperoleh data

    yang tepat dari variabel yang diteliti. Menurut Imam Ghozali (2006:45) uji

    validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

    kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

    mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

    tersebut. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

    dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah

    jumlah sampel.

  • 45

    Validitas adalah suatu ukuran yang menentukan tingkat kevalidan atau

    kestabilan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila

    mampu mengukur apa yang di inginkan. Dengan kata lain, mampu

    memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam penyusunan

    kuesioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan. Untuk

    menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang akan

    diukur. Variabel masih dapat diperoleh menjadi sub variabel lalu menjadi

    indikator. Apabila penyusunan dilakukan sesuai dengan prosedur,

    sebenarnya kuesioner telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu

    validitas logis sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti serta

    menyusun kuesioner. Untuk menguji tingkat validitas instrumen peneliti

    dapat melakukan try out dengan memakai responden terbatas dahulu.

    Menurut Husein Umar (2003:176) validitas menunjukan sejauh mana

    alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur.

    Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang

    reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang

    kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.

    Asumsinya tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Apabila

    data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan, berapa kalipun pengambilan

    data dilakukan, hasilnya tetap sama.

    Menurut Sugiyono (2005) reliabilitas adalah serangkaian pengukuran

    atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran

    yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Kondisi itu

  • 46

    ditengarai dengan konsistensi hasil dari penggunaan alat ukur yang sama

    yang dilakukan secara berulang dan memberikan hasil yang relatif sama

    dan tidak melanggar kelaziman. Untuk pengukuran subjektif, penilaian

    yang dilakukan oleh minimal dua orang bisa memberikan hasil yang relatif

    sama (reliabilitas antar penilai). Pengertian reliabilitas tidak sama dengan

    pengertian validitas. Artinya pengukuran yang memiliki reliabilitas dapat

    mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang

    seharusnya diukur. Menurut Imam Ghozali (2006:42) suatu konstruk atau

    variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

    Untuk menghitung koefisien reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha

    Cronbach.

    R11= [k][1-2b] k-1 2t

    Dimana:

    R11 = reliabilitas instrument

    k = banyak butir pertanyaan

    2t = varians total

    2b = jumlah varian butir

    2. Uji Normalitas Data

    Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

    variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak

    digunakan dalam penelitian ini adalah data yang memiliki distribusi

    normal atau mendekati normal. Suatu variabel dikatakan normal jika

  • 47

    gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar disekitar garis

    diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal

    (Bhuono, 2005:24).

    3. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

    Model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang baik jika

    model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi

    klasik statistik, baik itu multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

    a. Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

    tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan

    variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel

    independen akan menyebabkan terjadi korelasi yang kuat antar

    variabel independen yang satu dengan yang lain. Selain itu, deteksi

    terhadap multikolinearitas bertujuan untuk menghindari kebiasaan

    dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh uji parsial

    masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

    Menurut Bhuono (2005:59) untuk mendeteksi multikolinearitas pada

    suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu :

    1) Jika nilai Varians Inflation Faktor (VIF) tidak lebih dari 10 dan

    tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan

    terbebas dari multikolinearitas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10

  • 48

    maka tolerance = 1/10 = 0,1 semakin tinggi VIF maka semakin

    rendah torerance.

    2) Jika ada nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel

    independen kurang dari 0,70 maka model dapat dinyatakan bebas

    asumsi klasik multikolinearitas.

    3) Jika nilai koefisien determinan (R-Square) diatas 0,60 namun tidak

    ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel

    dependen, maka model terkena multikolinearitas.

    b. Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji terjadinya

    perbedaan variance residual satu periode pengamatan ke periode

    pengamatan yang lain, atau merupakan gambaran hubungan antara

    nilai yang diprediksikan dengan studentied delete residual nilai

    tersebut. Model regresi yang baik adalah model-model regresi yang

    memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan

    dengan pengamatan lain, atau adanya hubungan antara yang diprediksi

    dengan studentized delete residual nilai tersebut sehingga dapat

    dikatakan model tersebut homokedastisitas (Bhuono, 2005:62).

    Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama

    untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang

    terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis

    sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.

  • 49

    Menurut Bhuono ( 2005 : 62-63) untuk mengetahui ada atau

    tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen

    (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), deteksi ada atau tidaknya

    heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

    tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

    sumbu Y adalah yang diprediksi dan X adalah residual ( Y presiksi

    y sesungguhnya ).

    2) Dasar analisis jika membentuk pola tertentu seperti titik-titik yang

    membentuk pola yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi

    heteroskedasitas .Namun jika tidak ada pola yang jelas secara titik-

    titik menyebar di atas dan di bawah titik origin pada sumbu y,

    maka tidak terjadi heteroskedasitas.

    4. Analisa Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression)

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

    terhadap variabel terikat. Dalam permasalahan ini, yang menjadi variabel

    bebas adalah price, product, promotion dan place (variabel X) sedangkan

    variabel terikat adalah kepuasan pelanggan (variabel Y).

    Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Formula 3.2

    Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4.X4 + e