FARMAKOLOGIPENGARUH OBAT PADA PENDERITA SPASME OTOT
Oleh : MUHAMMAD NUR HASWAR (PO.71.4.241.14.1.O)MUHAMMAD MUSLIM
HASAN (PO.71.4.241.14.1.O)NAHDATUNNISA ARUMAHI
(PO.71.4.241.14.1.O25)NANA AULIA MASAKUTTA (PO.71.4.241.14.1.O)NUR
ISMAH BURHAN (PO.71.4.241.14.1.O)NUR INTAN SARI
(PO.71.4.241.14.1.O27)
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR JURUSAN D.IV FISIOTERAPI
2014/2015KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat
Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Kardiovaskular Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Anatomi.Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Serta
tak lupa penyusun hanturkan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada para pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingan
kepada penyusun.Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Makassar, 25
November 2014
Penulis
DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI
iiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah1C.
Tujuan1BAB II PEMBAHASANA. Pengertian Spasme OtotBAB
IPENDAHULUAN1.12B. Penyebab Terjadinya Spasme Otot4C. Kram Kaki
Akibat Spasme OtotD. Pengaruh dan Pengobatan Farmakologi pada
Spasme Otot 7E. Pengobatan Non-Farmakologi (Therapy Exercise) Spame
Otot11BAB III PENUTUPA. Kesimpulandan Saran39
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Spasme OtotSecara definisi spasme otot adalah
suatu kontraksi otot secara involunter dan reversibel, dapat
mengenai kelompok otot maupun satu otot. Banyak kausa yang dapat
menyebabkan spasme otot, tergantung pada faktor predisposisi dan
lokasi secara anatomis. Teori pasti tentang terjadinya spasme otot
masih banyak diperdebatkan, namun beberapa pendapat yang paling
logis dari kausa spasme otot adalah adanya inflamasi, trauma, atau
ischemia.Spasme otot itu sendiri dianggap sebagai suatu refleks
protektif pada daerah lesi untuk menghindari terjadinya cedera
tambahan lebih lanjut. Otot yang mengalami spasme secara langsung
atau tidak akan mengalami gangguan pada fungsi normalnya dalam hal
kontraksi dan relaksasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kemampuan gerakan anggota tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan
keterbatasan gerak pada daerah otot yang mengalami spasme, atau
dapat dikatakan juga spasme otot dapat mempengaruhi range of
motion(ROM) dari anggota tubuh yang dikelolanya.Spasme otot skelet
secara luas didefinisikan sebagai kontraksi tanpa sadar yang
abnormal dari otot skelet. Namun, untuk definisi yang seperti itu,
Buller (1961) menambahkan bahwa dengan pasien yang definisinya
tidak jelas, sedikitnya penelitian yang mendlam, pendapat (ide)
pada tahap ini dapat dianggap sebagai suatu fakta yang penting.
Travel (1960) mengungkapkan bahwa ketika otot dikenai stimulus
mekanik, emosional, infeksius, metabolic atau nutrisi yang nuksius,
otot-otot hanya akan bereaksi dalam suatu hal yakni menjadi spasme
dan memendek.Spasme otot merupakan kontraksi otot yang tidak
disadari yang menyebabkan otot tidak dapat berelaksasi. Bila spasme
ini terjadi terus-menerus dan kuat, maka terjadilah kram otot. Kram
otot biasanya dapat diketahui melalui meraba atau melihat adanya
pengerasan otot yang kram.
Kram otot dapat berlangsung selama beberapa detik hingga 15
menit atau mungkin lebih lama (jarang). Kram otot biasanya tidak
terjadi berulang kali. Kram otot dapat mengenai bagian otot,
seluruh otot, atau beberapa otot yang memiliki kerja yang sama,
seperti pada jari-jari tangan.Kram otot ini dapat terjadi pada
siapa saja dan kapan saja. Hampir setiap orang pernah mengalami
kram otot dalam kehidupannya. Kram otot biasa terjadi pada dewasa
dan menjadi lebih sering seiring dengan penuaan. Walaupun demikian,
kram otot pun dapat terjadi pada anak-anak.Setiap otot yang
dikendalikan secara sadar (otot skeletal) dapat mengalami kram.
Kram otot paling sering terjadi pada kaki, terutama pada betis.
Otot-otot yang bekerja tanpa anda sadari, seperti pada berbagai
organ anda (rahim, pembuluh darah, usus, kandung empedu, dan otot
pengendali saluran kemih dan saluran pernapasan) juga dapat
mengalami kram otot. Terdapat empat jenis kram otot yang dibedakan
oleh penyebab serta bagian otot yang terkena.B. Penyebab Terjadinya
Spasme Otot
1. Obat-obatanTerdapat berbagai jenis obat yang dapat
menyebabkan terjadinya kram otot, seperti obat diuretika yang dapat
memicu terjadinya kram otot akibat pengeluaran cairan tubuh yang
berlebihan (dehidrasi) dan perubahan distribusi cairan tubuh serta
menurunkan kadar kalsium, kalium, dan magnesium di dalam
darah.Obat-obatan lain yang dapat menyebabkan terjadinya kram otot
adalah: Donepezil (obat Alzheimer) Neostigmine (obat miastenia
gravis) Asraloxifene (obat untuk mencegah terjadinya osteoporosis
pada wanita paska menopause) Tolcapone (obat Parkinson) Nifedipin
(obat anti angina dan anti hipertensi) Terbutalin dan albuterol
(obat asma) Lovastatin (obat untuk menurunkan kadar kolesterol
dalam darah)Selain itu, kram juga kadang terjadi pada orang yang
menghentikan penggunaan obat-obatan atau zat yang memiliki efek
sedatif seperti alkohol, barbiturat, benzodiazepine, alprazolam,
narkotika, dan berbagai obat sedatif lainnya.2. Defisiensi
VitaminKekurangan beberapa jenis vitamin dapat menyebabkan
terjadinya kram otot, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Vitamin tersebut adalah kekurangan vitamin B1 (tiamin), vitamin B5
(asam pantotenat), dan vitamin B6 (piridoksin). Penyebab mengapa
kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan kram masih tidak
diketahui.3. Gangguan SirkulasiGangguan sirkulasi darah di kaki
dapat menyebabkan jaringan otot kekurangan oksigen dan menyebabkan
nyeri hebat pada otot (nyeri klaudikasia atau klaudikasia
intermiten) yang dapat terjadi saat berjalan atau berolahraga dan
biasa mengenai otot betis. Walaupun nyeri klaudikasia terasa mirip
dengan nyeri akibat kram otot berat, rasa nyeri ini diduga bukan
diakibatkan oleh kram otot. Nyeri ini diduga terjadi akibat
akumulasi asam laktat dan berbagai zat kimia lainnya di dalam
jaringan otot.GejalaNyeri akibat kram otot seringkali terasa sangat
nyeri yang menyebabkan penderitanya harus menghentikan segala
aktivitasnya karena tidak dapat menggunakan otot yang kram
tersebut. Kram berat dapt disertai oleh luka dan pembengkakan yang
biasanya berlangsung selama beberapa hari setelah kram mereda. Pada
saat kram, otot yang terkena akan terasa sangat keras dan
menonjol.C. Kram Kaki Akibat Spasme Otot
Kram adalah nyeri akibat spasme otot (kejang/kaku otot) yang
pada umumnya sering terjadi di daerah kaki yang timbul karena otot
berkontraksi terlalu keras. Daerah yang paling sering kram adalah
otot betis di bawah, belakang lutut, dan juga jari kaki. Namun, tak
jarang juga kram otot dialami pada daerah leher, ketika salah
menggelengkan kepala (otot leher menjadi tertarik/menegang). Orang
jawa sering menyebutnya dengan tengeng-en. Nyeri kram dapat
berlangsung beberapa detik hingga menit dengan keparahan
bervariasi.Pada kram kaki, biasanya terjadi saat kita berjalan,
berolahraga (seperti saat berenang, melakukan aktifitas olahraga
lainnya), beristirahat, bahkan mungkin sedang tidur. Orang tua
lebih sering terkena kram daripada orang muda, selain itu wanita
hamil juga kerap kali mengalami kram betis, ketika kehamilannya
sudah memasuki trimester akhir. Pada beberapa orang tua, kram
bahkan bisa terjadi setiap hari.a. Faktor Penyebab Kram pada kaki
:1. Otot yang kelelahan2. Penggunaan otot kaki yang berlebihan3.
Kurangnya cairan elektrolit tubuh yang keluar melalui keringat4.
Penumpukan asam laktat ( hasil metabolisme di otot )5. Terganggunya
oksigenasi jaringan otot6. Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan
ototb. Apa yang harus dilakukan bila tiba-tiba mengalami kram pada
kaki : Cari tempat duduk / tempat bersandar Lepaskan alas kaki /
sepatu Angkat telapak kaki yg sakit ke atas pangkuan Jangan
membungkuk, karena posisi membungkuk bisa menekan daerah perut
Perhatikan arah tekanan otot ketika terjadi serangan kram : bila
kram menyebabkan jemari kaki dalam keadaan menguncup, gunakan
tangan anda untuk secara perlahan menekan jemari kaki kearah atas
hingga membuka kembali. Bila kram telah reda, pijat telapak kaki
agar aliran darah kembali lancar.Serangan kram akan menyebabkan
kontraksi yang membuat otot memendek, terapi ke arah berlawanan
dengan serangan kram akan membantu membuat otot kembali memanjang,
namun harus dilakukan dengan perlahan karena gerakan secara paksa /
tiba-tiba dapat berisiko merobek serabut otot itu.c. Apa yg
sebaiknya dilakukan bila kram betis : Segera duduk atau bersandar
pada dinding Secara perlahan, luruskan kembali lutut dengan bantuan
tangan Jika lutut telah kembali lurus, pijat betis untuk
melancarkan peredaran darah Lakukan peregangan kaki termasuk
telapak kaki Meski kram sudah mereda, istirahat dulu beberapa menit
sebelum kembali beraktifitasd. Cara pencegahan kram :1. Menjaga
keseimbangan cairan tubuh dengan cara banyak minum. Minum
setidaknya 6-8 gelas sehari, termasuk 1 gelas sebelum tidur. Juga
perbanyak minum sebelum, selama dan sesudah olah raga.2. Konsumsi
makanan yang kaya kalsium, potasium dan magnesium. Oya, 1-2 pisang
sehari dapat mencukupi kebutuhan potasium kita.3. Bila sering
mengalami kram betis saat tidur, maka perlu melakukan pelemasan
otot betis sebelum tidur, tidur dengan posisi yang mencegah otot
betis tertekan, usahakan agar jari-jari & telapak kaki tidak
menghadap ke bawah saat tidur4. Hindari menggunakan alas kaki
dengan hak tinggi, jika terpaksa menggunakan hak tinggi dalam waktu
lama, sesekali lepaskan agar jari kaki mempunyai kesempatan untuk
beristirahat5. Pilih sepatu yang tak terlalu ketat di bagian
ujungnya, agar jari-jari kaki tidak terlalu tertekan saat melangkah
& mengakibatkan kurang lancarnya peredaran darah6. Lakukan olah
raga jari kaki yaitu dengan menggerak-gerakkan jari kaki sambil
berdiri / duduk santai7. Sering merendam kaki / jari-jari kaki di
air hangat dan memijatnya agar aliran darah lancer.
Baclofen adalah obat relaksan otot. Baclofen mengurangi
keparahan kejang otot dalam kondisi neurologis seperti multiple
sclerosis. Hal ini juga mengurangi frekuensi kejang otot di
multiple sclerosis.Carisoprodol adalah obat golongan muscle
relaxant. Mekanisme kerja berkaitan dengan nyeri muskuloskeletal
tidak disebutkan dengan jelas. Pada penelitian dg model hewan,
relaksasi otot berkaitan dengan perubahan aktivitas interneuronal
pada spinal cord. Carisoprodol nama generic Somadril (nama
generiknya adalah carisoprodol) merupakan obat pelemas otot yang
bekerja secara sentral dan digunakan untuk mengatasi nyeri otot.
Carisoprodol tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang
(paling lama 2-3 minggu), karena belum ada bukti kuat mengenai
efektivitasnya jangka panjang.Timepidium diindikasikan untuk sakit
akibat spasme/kejang otot halus yang disebabkan oleh gastritis
(radang lambung), ulkus peptikum, pankreatitis, penyakit kandung
empedu dan saluran empedu, lithangiuria. Di Indonesia ada dalam
bentuk sediaan oral tablet dan injeksi.Pramiverine diindikasikan
untuk spasme/kejang dan kolik yang terasa sangat sakit pada saluran
pencernaan, saluran empedu, dan saluran kemih, dismenore (nyeri
perut pada saat haid), nyeri setelah operasi. Di Indonesia ada
dalam bentuk sediaan oral tablet dan injeksi.Dantrolen menyebabkan
relaksasi otot rangkadengan cara menghambat pelepasan ion Ca dari
retikulum sarkoplasmik.Kekuatan kontraksi otot menurun sekitar
75-80%Dalam dosis terapi, obat ini tidak mempengaruhi saraf, otot
jantung,maupun otot polos, dan juga tida punya kerja GABA-ergik.
Farmakokinetik pada dantrolen Absorbsi oral lebih dari 70%, kadar
puncak dicapaisetelah 1-4 jam. Metabolit utamanya,
5-hidroksidantrolen, aktif tetapi lebih lemahdibanding dantrolen
sendiri. Waktu paruh dantrolen 6-9 jam, sedangkan waktuparuh
5-hidroksidantrolen 15,5 jam. Kadarnya meningkat dengan
peningkatandosis sampai 200mg sehari, tetapi tidak dengan dosis
400mg sehari (karenaterbatasnya kapasitas absorbsi atau ikatan
protein). Tidak ada hubungan antarakadar obat dalam darah dengan
perbaikan klinik; dosis oral melebihi 100mg sehariseringkali tidak
meningkatkan efek obat. Indikasinya dantrolen digunakan untuk
mengurangi spasme otot akibatkerusakan medula spinalis dan otak,
atau lesi sentral lainnya, misalnya sklerosismultipel, palsi
serebral, dan mungkin stroke, yang disertai rasa nyeri. Manfaat
berkurangnya kekakuan otot harus ditimbang terhadap
kemungkinanberkurangnya kekuatan otot. Pasien dengan kekuatan otot
yang borderline, akanmerasa lelah atau lemah.Dantrolen tidak
diindikasikan untuk fibrositis, spondilitis reumatik,
bursitis,artritis atau spasme otot akut setempat.Dantrolen IV
diberikan sewaktu operasi pada hipertemia maligna, dan jugauntuk
profilaksis pada pasien dengan riwayat penyakit ini. Dantrolen IV
jugadigunakan untuk pengobatan sindrom neuroleptik maligna, heat
stroke, dankekakuan otot akibat keracunan kokain, karbon monoksida,
dan zat-zat lain; danuntuk mengurangi nyeri akibat exercise pada
distrofi otot duchenne. Efek samping, obat ini tak boleh diberikan
pada pasien dengankelemahan otot, karena dapat memperburuk keadaan
tersebut.Efek samping yang paling sering terjadi berupa kelemahan
otot,mengantuk, pusing, malaise, dan diare. Yang paling berat
adalah reaksihipersensitivitas berupa kerusakan hati yang dapat
berakibat fatal. Risikoterjadinya reaksi ini paling tinggi pada
wanita di atas 35 tahun, dan paling seringsetelah 3-12 bulan
pengobatan. Kebanyakan kasus reversibel bilaobat dihentikan.Obat
ini dikontraindikasikan pada penyakit hati yang aktif.
http://ikanurhayati.livejournal.com/1098.htmlhttp://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-710-isithesisari2.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/23308/1/Dinda_S.pdfhttps://books.google.co.id/books?id=BftFTitO30AC&pg=PA297&dq=spasme+otot&hl=id&sa=X&ei=WfP2VNpviIi4BOy2gfAN&redir_esc=y#v=onepage&q=spasme%20otot&f=falsehttp://sharingdisini.com/2013/04/05/kram-otot-penyebab-cara-mengatasi-dan-mencegahnya/http://stepspa.com/dollar/keppra-baclofen-interaction.pdfhttps://translate.google.com/#auto/id/Baclofen%20is%20a%20muscle%20relaxant%20drug.%20Baclofen%20reduces%20the%20severity%20of%20muscular%20spasms%20in%20neurological%20conditions%20like%20multiple%20sclerosis.%20It%20also%20reduces%20frequency%20of%20muscle%20spasms%20in%20multiple%20sclerosishttp://kamuskesehatan.com/arti/spasme/http://pipitrianidavaz.blogspot.com/2014/09/mazkalah-farmakologi-antispasmodik.htmlhttps://mechtadeera.wordpress.com/2012/12/11/kram-pada-kaki-betis-penyebab-tindakan-cara-pencegahannya/https://www.pilihdokter.com/id/berita/apa-itu-kram-otot