Top Banner

of 52

Farmako A

Jul 14, 2015

Download

Documents

sweevhyra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

FARMAKOLOGI ADASAR-DASAR FARMAKOLOGIOLEH

DRA. HANIFAH YUSUF, APT, M.KES

Farmakologi: Ilmu yg mempelajari ttg interaksi obat dg sistem biologi/kehidupan

Farmakologi eksperimental: Ilmu yang mempelajari tentang pengujian obat pada hewan coba maupun pada manusia Farmakologi klinik: Ilmu yg mempelajari ttg penerapan prinsip-prinsip farmakokinetik untuk terapi yg aman dan effektif kepada penderita secara individual Farmakoterapi: Ilmu yg mempelajari ttg terapi obat pada berbagai penyakit

Farmakogenetik: Ilmu yg mempelajari ttg faktor-faktor genetik yg menyebabkan variasi respon thdp obat Toksikologi: Ilmu yg mempelajari ttg keracunan oleh berbagai bahan kimia termasuk obat Farmasi: Ilmu yg mempelajari ttg sintesa, identifikasi, formulasi, pembuatan, pengujian, penyimpanan dan manajemen obat

Biofarmasetik: Ilmu yg mempelajari ttg sifat fisikokimia obat/ vehikulum, formulasi dan teknik pembuatan obat thdp efek terapi Farmakognosi: Ilmu yg mempelari ttg bhn-bhn obat yg berasal dr tumbuh2an, hewan dan mineral obat Kronofarmakologi: Ilmu yg mempelajari ttg ritme tubuh terhadap effektifitas obat

Obat: Bhn-bhn kimia yg dignkn utk memperoleh efek terapetik pd manusia, efek toksik pd parasit/mikroba yg menyerang manusia dg cr memperbaiki fs tbh yg tdk normal menjd normal Racun: Bhn-bhn yg dpt menyebabkan kerusakan pd sistem biologi Istilah: racun bl sumbernya bkn dr tmbhn/hewan Toksin bl sumbernya dr tmbhn/hewan

Keterkaitan Farmakologi dengan Ilmu lainnya: Fisiologi dan biokimia molekuler merupakan dasar untuk menerangkan mekanisme kerja obat

Peranan Obat dalam terapi sebagai: Preventive (mencegah/memelihara kesehatan) mis: vaksin, antiseptik dan desinfektan Curative (menghilangkan penyebab penyakit) mis: antimikroba, antimalaria, antiamuba Symptomatic (menghilangkan/ mengurangi gejala penyakit mis: analgetik, antipiretik dan antiinflammasi, antasida Subtitutive (menggantikan bahan yg dihslkan oleh tubuh mis: Insulin, terapi dg estrogen pd menopause

Supportive (memulihkan tenaga, meningkatkan selera makan,

melancarkan pengeluaran ASI)

Dioagnostic (membantu penegakan diagnostic) Rehabilitative (memperbaiki) Promotive (meningkatkan derajat kesehatan)

Klassifikasi obat berdasarkan sumber: a. Obat alami: obat yg diekstraksi dr tmbhan/hewan/mineral mis: Tinctura Opii Crocata, Extract Belladon, Sirup Ipeca b. Obat murni: senyawa kimia yang diperoleh dr hsl pemurnian obat alami mis: Atropin, Hyosciamin, Scopolamin HBr dr Extract Belladon Vincristine, Vimblastine dr Herba Vinca rosea Ephedrin HCl dr: Herba Ephedra vulgaris

C. Obat semisintetik: diperoleh melalui reaksi modifikasi kimiawi dr obat murni dg senayawa kimia lainnya mis: Penambahan ggsn asetil pd 2 ggsn OH pd struktur morfin akan trbtk Heroin (diasetil morfin)

Penambahan atom Fluor (F) pd adrenal steroid hidrokortison, maka akan trbtk Fluorocortison

Umumnya perubahan/modifikasi kimiawi thdp obat akan meningkatkan potensi, efikasi, spesifisitas dan lama kerja obat

Obat sintetik: diperoleh dg mereaksikan senyawa-senyawa kimia tertentu Klassifikasi obat berdasarkan pengaruh obat pd organ Klassifikasi obat berdasarkan kegunaannya dl terapi Klassifikasi obat berdasarkan struktur kimiawi

FASE-FASE YG DILALUI OBAT DI DL TUBUH TGTG PADA:1.Bentuk sediaan obat yg diberikan 2.Cara pemberian obat

FASE-FASE YG DILALUI OBAT : - FASE BIOFARMASETIK - FASE FARMAKOKINETIK - FASE FARMAKODINAMIK

Umumnya ada 3 fase yg dilalui obat di dl tbh:

Fase Biofarmasetik: Fase pembebasan obat btk padat menjadi pecah dan terlarut Fase Farmakokinetik: Fase dmn obat terlarut menjalani proses ADME, disini obat mengalami perubahan konsentrasi sepanjang waktu dalam perjalanannya di dl tbh Fase Farmakodinamik: Fase dmn obat berikatan dg reseptor diberbagai organ effektor untuk menimbulkan respon farmakologis

PARAMETER-PARAMETER PD BERBGI FASE YG DILALUI OBAT DI DL TBH:

Fase Biofarmasetik:Pharmaceutical availability Desintegration time Disolution time

Fase FarmakokinetikBioavailability Volume distribution Half life Drug Clearance

Fase Farmakodinamik: - Dose response- Time response - Radioactive signaling

Arti parameter-parameter pd farmakologi1.Pharmaceutical availability/ketersediaan farmasi: Jl obat yg diberikan yg msk ke sirkulasi / yg siap diabsorpsi 2.Desintegration time: Waktu yg diperlukan obat dl btk sediaan tertentu menjadi terlarut 3.Disolution time: Waktu yg diperlukan obat untuk masuk ke sirkulasi darah

4. Bioavailability: Jl obat yg diabsorpsi dan siap menimbulkan effek yg diinginkan 5. Volume distribusi:

6. Half life

7. Drug interval

8. Drug clearance

Pertanyaan: Kapan diperlukan pengukuran ketersediaan farmasi ? Pada organ tertentu suatu obat scr normal diabsorpsi dg baik, tp yg terjadi kebalikannya, apa penyebabnya dan apa yg hrs dilakukan ?? Untuk menentukan bioavailabilitas suatu obat kapan wkt pengukuran kadar obat dan sampel apa yg dpt digunakan untuk pemeriksaan kadar obat ???

Secara klinik apa makna angka-angka yg diperoleh dr pengukuran obat dg parameter-parameter tsb diatas ????

Fase-fase yg dilalui obat btk cair di dl tbhFase-fase yg dilalui obat btk injeksi di dl tbh

Fase-fase yg dilalui obat btk padat di dl tbh

GIT

Pembuluh darah

Hepar

Organ Effektor

Ginjal

BIOFARMASETIKA 1.Definisi: Ilmu yg mempelajari ttg sifat fisiko kimia,pengaruh formulasi dan teknik pembuatan obat terhadap aktifitas/efek obat di dl tubuh

2.Proses-proses yg terjadi pada fase biofarmasetik: - Desintegrasi: Proses penghancuran obat dr suatu btk sediaan menjadi partikel-partikel halus - Disolusi: Proses pelarutan partikel-partikel obat menjadi bentuk terlarut yang siap untuk diabsorpsi Kedua proses ini jarang dilakukan pengukuran scr in vivo utk mengetahui berapa lama waktu hancur (desintegration time) dan waktu larut suatu bentuk sediaan obat Biasanya dilakukan secara in vitro dg menggunakan Desintegration Tester dan Dilution Tester (Farmakope Indonesia)

3. Faktor-faktor yg mempengaruhi fase Biofarmasetik - Sifat fisikokimia obat dan bahan tambahan yg digunakan - Bahan obat/bahan tambahan yg digunakan pd formulasi obat (ketepatan jenis dan jumlah yg digunakan) - Teknik pembuatan obat semua ini akan mempengaruhi bioavailabilitas obat

FARMAKOKINETIKA 1.Definisi: Ilmu yg mempelajari ttg perubahan-perubahan konsentrasi obat di dl tbh/organisme terhadap waktu (what does the body do to the drug = nasib obat di dl tubuh)

2. Proses-proses yg terlibat pd fase Farmakokinetika: Absorpsi: Proses pengambilan obat dr tpt pemberiannya utk masuk ke dl sirkulasi darah Tempat berlangsungnya proses absorpsi obat : - GIT (lambung, usus ) -

3. Faktor-faktor yg mempengaruhi proses absorpsi obat: - Sifat fisika Obat: Kelarutan, btk partikel dan ukuran partikel obat dll Kelarutan obat: obat yg mdh larut dalam air atau dalam lemak Btk partikel obat: Ukuran partikel obat: Makin kecil partikel obat semakin mudah larut - Sifat kimia obat: pH, pKa, derajat ionisasi, btk kimia, hidrat, solvat, BM - pH saluran cerna dan Motilitas saluran cerna - Vaskularisasi pd sal cerna - Luas permukaan dan Tegangan permukaan sal cerna - Waktu pengosongan lambung (Gastric Emptying Time) - Rute pemakaian obat dan cara pemakaian obat - Mekanisme perpindahan obat - Interaksi obat dg obat lain,makanan, minuman

ABSORPSI OBAT MELALUI SALURAN CERNA: 1. Rongga mulut (lozenges, sublingual dan buccal tablet) 2. Lambung (gaster pH ?): obat bersifat asam lemah 3. Usus halus (Intestinum tenue, range pH ?): obat bersifat 4. Usus kasar (intestinum crassum, pH ?): Absorpsi obat dr rongga mulut sirkulasi sistemik dpt mengurangi First Pass Metyabolism / First Pass Effect Mis: Alkaloid Nikotine, basa lemah, pKa = 8,5, pH saliva 6, maka obat yg diabsorpsi paling baik adalah dl btk Non Ionized (NI). Hitung berapa perbandingan Ionized dan Non Ionized dg menggunakan rumus Hendersen Hassellbach. Bagaimana bl diabsorpsi mell sal cerna, pH Sal cerna antara 1 5, btk apa yg plg banyak terdapat ? Gliseril trinitrat/Nitrogliserin secara oral mengalami FPE, OKI selalu diberikan dl btk tablet sublingual

Absorpsi mell Lambung (Gaster), pH gastric juice 1 3 Hitung btk apa yg plg banyak diabsorpsi pd pH diatas terhadap Acetaminofen, pKa = 9,5 dan Diazepam, pKa = 3,3

Obat-obat yg bersifat basa sering membentuk Ion Trapping di gaster Absorpsi obat mell Usus halus sgt baik karena - Luas permukaan usus halus >>> - Memiliki villi - Vaskularisasi >>> - pH cairan intestinal - Memiliki berbagai mekanisme transport -

Absorpsi obat mell Usus Kasar: - Kolon: Isinya yg keras menghalangi diffusi obat - Rektum: Obat yg diberikan lgsg mncpi sirkulasi sistemik, shg dpt mencegah FPE Pertanyaan: 1. Bagaimana cara pemberian obat2: -Yg bersifat mengirritasi gaster -Pada pasien post operatif sal cerna -Pada pasien vomitus berat -Pada pasien tidak koperatif (anak2) -Pada pasien tidak sadar 2. Jelaskan absorpsi obat dari berbagai btk sediaan obat 3. Jelaskan pula bgmn absorpsi obat dr berbagai cr pemberian obat

Gastric Emptying Time (GET):- Semakin cepat obat sampai di usus halus maka semakin cepat obat tersebut diabsorpsi Faktor2 yg mempengaruhi GET: - Faktor fisiologik: Cairan dan peregangan akan mprcpt GET Padatan dan as lemak akan mprlmbt GET - Faktor patologik: Ulcus duodeni, gastroenterostomia, pankreatitis kronik akan mmprcpt GET Pain, trauma abdomen akut, persalinan, obstruksi usus, pneumonia dan DM akan mprlmbat GET - Faktor farmakologik: Reserpine, Kholin esterase inhibitor, guanetidine, obat kholinergik akan mmprcpt GET Antikholinergik, Ganglion blocker, analgetika narkotika akan mmprlmbt GET

Motilitas Usus: -Bila Motilitas Usus , mk percampuran isi usus lbh baik, kontak , bukan pd keadaan diare

obat dg mukosa usus , shg absorpsi Dmk sebaliknya

Sebutkan hal apa saja yg dpt Meningkatkan/memperlambat MU Makanan -Jenis dan jumlah makanan akan absorpsi obat

-Tetrasiklin, deksametonium mdh mbtk ikatan kompleks dg Ca 2+ hingga akan meniadakan/mengurangi absorpsi obat tsb Metabolisme: -Aktifasi: -Inaktifasi Oleh: Enzim proteolitik (metabolisme), gastric juice microflora dl GIT, misalnya oksitosin akan dirusak oleh enzim chymotripsin dl GIT

FORMULASI: Berkaitan dg ketersediaan hayati (bioavailabilitas) -Dicumarol akan mengendap pd pH gastric juice, OkI dibuat dl btk enteric coated tablet -Larutan lbh mudah diabsorpsi dp tablet atau kapsul -Microcrystalline lbh mdh diabsorpsi dp Macroparticles

TEKNIK PEMBUATAN OBAT -Tekanan ketika pencetakan tablet (4-8 Kg) -Konsentrasi penggunaan bahan pengikat tablet yan terlalu besar -Jenis bahan pengikat yang kurang tepat -Pengggunaan bahan penghancur yang kurang tepat

Pertanyaan : -Berapa range pH disepanjang Saluran cerna dan obat-obat yang bagaimana paling baik diabsorpsi pada pH tersebut, berikan cthnya -Apakah motilitas saluran cerna dapat dipengaruhi oleh obat-obat dan jelaskan pengaruhnya scr klinik terhadap absorpsi obat lain -Jelaskan pengaruh penurunan GET (waktu pengosongan lambung) thdp absorpsi obat

3. Distribusi : Proses perpindahan obat 4. Faktor-faktor yg mempengaruhi distribusi obat: - Persentase keterikatan obat dg protein plasma/protein jaringan - Persentase keterikatan obat dg lemak - Sifat keterikatan obat dg protein plasma/protein jaringan/lemak - pH lingkungan - Interaksi obat - Kecepatan aliran darah (adanya vasodilator/vasokonstrictor) - Rute pemakaian obat - Adanya kelainan jtg Pertanyaan: -Bgmn dampak klinis obat2 yg terikat kuat pd protein/lemak dan terikat dl persentase besar

5. Metabolisme/Biotransformasi: Mrpkn proses bioaktifasi, inaktifasi/detoksifikasi obat - Bioaktifasi: obat tdk aktif aktif, metabolit aktif ini yg berkhasiat tdk aktif, metabolit tdk aktif

- Inaktifasi/detoksifikasi: Obat aktif dikeluarkan dari tubuh (eliminasi)

6. Organ utama tpt berlangsungnya metabolisme: - Hepar - Saluran Cerna - Ginjal 7. Faktor-faktor yg mempengaruhi metabolisme obat: - Kapasitas kerja hepar: hepar normal/abnormal, maturitas organ - Malnutrisi, kelainan genetika - Adanya inducer/inhibitor enzim pemetabolisme obat - Interaksi dg obat/bhn kimia lain, makanan, minuman, rokok

8. Metabolisme obat dapat terjadi scr ekstraselluler dan intraseluler: Secara ekstraseluler: Metabolisme terjadi di luar sel, misalnya di dl saluran cerna, cairan plasma dll. Biasanya dimetabolisme oleh enzim trypsin, khymotrypsin, karbopeptidase, esterase dan aminopeptidase Secara intraseluler: Metabolisme terjadi di dl sel, misalnya di dl sel hepatosit, yg diperantarai oleh enzim2 yg tdpt dl sitoplasma, retikulum endoplasma dan mitokondria 9. Reaksi-reaksi yg terjadi pd metabolisme obat: - Reaksi fase I/Reaksi non sintetik: Reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis, dehalogenasi, dan deaminasi - Reaksi fase II/Reaksi sintetik/ Reaksi konyugasi: dg asam glukoronat, glycine, sulfat, metilat, asetilat dll

Pertanyaan: -Berikan 3 contoh reaksi metabolisme obat berdasarkan reaksi fase I & II -Apa yg dimaksud dg First Pass Metabolism/First Pass Effect dan berikan juga contoh2nya -Bagaimana cara menghindari dapat agar obat tdk mengalami First Pass Effect -Sebutkan hal-hal yg meningkatkan/menurunkan aktifitas kerja enzim pemetabolisme obat dan berikan contoh2nya -Berikan cth obat-obat yg metabolismenya terjadi di sitoplasma, mitokondria dan retikuum endoplasma

10. Ekressi: Ekressi: proses pengeluaran obat dr tubuh Organ utama ekressi obat adalah: 11. Faktor-faktor yg mempengaruhi ekressi obat adalah: - Kapasitas kerja ginjal - pH ginjal - Interaksi dg obat lain

12. Struktur Membran Biologis tdd: - Lapisan lipid bilayer, ketebalan 75 A (lipoposfolipid & kholesterol), bersifat hidrofob, menghadap ke dalam - Lapisan protein, bersifat hidrofil dan menghadap keluar 13. Mekanisme perpindahan obat melalui membran sel: - Filtrasi: Mekanisme penembusan obat scr pasif mell pori2 MS - Diffusi Pasif: Mekanisme perpindahan obat mell lemak MS - Transport aktif: Mekanisme perpindahan obat dg menggunakan pembawa (carrier), pembawa mrpkn bgn dr MS - Diffusi terfasilitasi: Mekanisme perpindahan obat melalui MS dg bantuan pembawa spesifik - Transport oleh pasangan ion: Mrpkn mekanisme perpindahan obat2 yg mdh terionisasi pd pH fisiologik. Perpindahan obat tjd krn tbtk ikt kompleks yg netral, misalnya obat berpasangan dg mucin GIT yg perpindahannya scr diffusi pasif - Ion Exchange transport: - Pinositosis: mrpkn mekanisme perpindahan obat2 yg memiliki BM besar > 400, skr lrt dl air. Disini obat mbtk vesicula yg mampu membawa obat melewati MS. Mekanisme ini mirip dg fagositosis bakteri oleh leukosit

Pertanyaan: 1. Dimana proses perpindahan obat scr filtrasi berlangsung dan ukuran pori paling besar tdpt pd organ apa ?? 2. Energi apa yg dibutuhkan untuk perpindahan obat secara diffusi pasif dan transport aktif ?? 3. Bagaimana mekanisme perpindahan obat yg memiliki BM besar 4. Jelaskan hal-hal apa saja yg menghambat tranposrt aktif obat 5. Sebutkan cara dan cth obat2 yg perpindahannya mell berbagai mekanisme 6. Jelaskan peran pH dan pKa dl menentukan kecepatan absorpsi

FARMAKODINAMIKA 1. DEFINISI: Ilmu yg mempelajari ttg pengaruh obat terhadap tubuh (what does the drug do to the body) 2. Bagaimana obat mampu memberi respon setelah digunakan ? Respon farmakologis obat timbul setelah obat berikatan dg reseptor dl tubuh pasien, dimana ikatan obat reseptor akan mengubah aktifitas fisiologi dan biokimia tubuh Reseptor mrpkn molekul spesifik yg tdpt pd organ effektor yg memiliki kemampuan berikatan dg obat (Affinity) dan ikatan tsb mampu menimbulkan efek/respon farmakologis (Instrinsic activity) 3. Syarat2 Ikatan obat-reseptor - Utk dpt berikatan obat hrs memiliki struktur kimia yg cocok dg reseptor pd sisi aktifnya, oleh Erlich atau Langley digbrkn spt ikt kunci dg gembok - Ikt obat-reseptor mirip ikt substrat dg enzim shg aktifitasnya max dpt dihitung dg rumus Michael Mentens spt halnya menghitung aktifitas enzim

-Ikt obat-reseptor mrpkn ikatan kimia dan diharapkan ikatan tsb bersifat lemah dan reversible (ikt ionik, ikt hidrogen, ikt vanderwalls krn mdh melepaskan obat), dan yg tdk dikehendaki adalah ikatan kovalen/ikt khelat yg sukar dilepaskan dan sukar diabsorpsi -Respon farmakologis akan tjd apabila obat dan reseptor tersedia dl jl yg cukup (bgmn dg kecacatan dan sensitivitas reseptor ??) 4. Arti Reaksi ikatan obat-reseptor k1 O + R OR k3 R + Efek/ Respon

k2 Ikatan Obat-reseptor dapat bersifat: Agonis Antagonis : Bila K1 > K2 dan K3 = 1 : Bila K1 < K2 dan K3 = 0

Agonis partial : Bila K1 > K2 dan K3 > 0 dan < 1

5. Manifestasi respon obat di dl tubuh berupa: - Kontraksi / relaksasi otot - Peningkatan/penurunan/pelepasan NT, hormon,autokoid - Penurunan/peningkatan influx atau efflux ion, gula, asam amino, lemak dan metabolit lainnya - Pbtkn/perombakan metabolit intraselluler (CAMP, GMP, CGTP) atau enzim (RNA polimerase, adenyl cyclase, NaK ATP ase) dll - Perubahan pd kecepatan pertumbuhan, maturasi dan pembelahan sel 6. Peran Reseptor: -Menentukan hubungan dosis dg respon farmakologis (kuanti) Krn daya affinitas ikatannya menentukan konsentrasi obat yg diperlukan dan jl reseptor yg terpakai akan membatasi respon/efek maksimal yg ditimbulkan (pelajari perhitungan aktifitas kerja enzim & substrat yaitu rumus Michael Mentens

-Reseptor menentukan selektifitas respon obat Hal ini dpt dilihat dr: Kecocokan pd struktur kimia tpt aktif dimana obat terikat, dan luasnya distribusi reseptor pd berbagai organ Apakah modifikasi struktur kimia obat akan mempengaruhi respon obat ? -Reseptor dpt memberi gambaran ttg determinant thdp timbulnya efek terapetik atau efek toksik obat -Reseptor menentukan kerja agonis, antagonis dan agonis partial suatu obat. Hal ini dpt dilihat dr bbrp obat mirip aktifitasnya dg respon yg diberikan oleh NT/neurohormonal Apa yg dimaksud dg agonis, agonis partial, antagonis kompetitif dan antagonis non kompetitif

7. Reseptor dpt berupa: -Proten regulator: Memperantarai kerja Neurochemical endogen spt: NT, hormon, dan autocoid -Protein transportir: Misalnya Na-K ATP Ase, mrpkn reseptor pd membran otot jtg, utk obat glikosida jtg yg mengaktifkan kerja jtg -Enzim: Mrpkn reseptor yg dpt diinduksi/ diinhibisi, sbgi substrat adalah obat (antimikroba, anti kanker, anthelmentik) -Protein struktural: Tubulin: reseptor utk Colchicin Ferritin: reseptor utk Fe sulfat dan Fe-glukonat Histamin: reseptor utk antihistamin Sebutkan nama-nama enzim yg mrpkn reseptor obat dan pada obat apa saja dia mampu terikat ? 8. Macam-macam reseptor: Bahan dr Fachrul Amri

DOSIS OBAT1. Pengertian DOSIS OBAT: Umum: Jl obat yg diberikan kpd penderita dl satuan tertentu Khusus: Jl obat yg memberikan efek terapetik pd OS dewasa 2. Macam2 DOSIS a. Dosis minimal: Dosis terkecil yg menunjukkan efek b. Dosis terapetik = dosis lazim, dosis medicinalis Dosis yg memberikan efek terapetik pd rata-rata penderita c. Dosis maksimum: Batasan dosis yg relatif aman diberikan pd penderita dewasa tanpa menunjukkan efek samping/toksis Dl praktek klinis dokter tdk terikat dg batasan dosis maksimal spt yg tercantum dl monograf obat (Farmakope Indonesia), asal saja dosis yg dignkan dpt dipertanggung jawabkan dg pertimbangan aspek2 ilmiah terkait. Dg dmk dosis yg dignkn boleh > dosis maksimal, dan resp obat akan dilayani oleh Apoteker/ petugas di Apotik apabila pd resep tersebut ada tanda tangan, paraf, tanda seru atau ditulis dengan jelas pada obat yg dosisnya > DM

-Bl pd resep tsb tidak ada tanda2 spt yg disebutkan diatas dan obat itu diberikan kpd penderita , andaikan timbul hal yg tdk diinginkan, maka yg bertanggung jawab adalah Apoteker -Tetapi bila ada tanda spt tsb diatas, mk yg bertanggung jawab adalah Dokter penulis resep -Dosis maksimal obat hrs diketahui agar dpt dihindari kmgkn timbulnya efek samping atau efek toksis pd pengguna obat d. Dosis toxic: Dosis yg> D-Ter dan DM yg dpt menimbulkan gejala atau keracunan e. Dosis Lethalis: Dosis yg >D-Tok shg menyebabkan kematian pd hewan percobaan f. Dosis lethalis -50: Dosis yg menyebabkan kematian 50% hewan percobaan pd suatu penelitian ttg obat g. Dosis tunggal: Dosis yg dbrkn utk satu kali pemakaian obat h. Dosis harian: Dosis yg dibrkn utk sehari pemakaian obat

i. Dosis initial: dosis awal, Loading dose Dosis permulaan terapi (2x dosis terapi), disini diharapkan konsentrasi terapetik dl plasma cepat dicapai (antimalaria, antiasthma bronchial, dan glikosida jtg) j. Dosis pemeliharaan: dosis lanjutan, Maintenance dose Dosis yg dibutuhkan utk mempertahankan/memelihara konsentrasi terapetik dl plasma (1,5 atau sama D-awal) k. Dosis ganda: Mrpkn penggabungan dosis terapi tunggal/dosis harian dr bbrp obat yg memiliki efek farmakologis yg sama l. Dosis maksimum ganda: Mrpkn penggabungan dosis maksimum tunggal/dosis maksimum harian dr bbrp obat yg memiliki efek farmakologis yg sama Pedoman standar kualitas dan dosis obat yg berlaku di Indonesia Adalah: - Farmakope Indonesia edisi III (FI) - Merck Index - Farmakope lain - Buku Farmakologi Bl tdk dinyatakan lain, mk dosis yg dimaksud dl FI adalah: dosis utk pengg oral, baik utk D-Ter maupun DM, kdg2 dinyatakan dl mg/kg BB atau brdsrkn umur

Pertanyaan: Jelaskan kenapa ada perbedaan dosis obat utk per-os dan parenteral

3. Faktor2 yg mempengaruhi penentuan dosis obat: a.Faktor obat/bhn tambahan: Sifat fisika: daya larut, btk kristal, ukuran partikel, Sifat kimia: asam, basa, garam, ester, pH, PKa, hidrat, anhidrat

b.Cara pemberian obat: -Oral: btk injeksi, larutan, padat -Parenteral: sc, ic, im, iv, ip, -Rektal, vaginal, urethral -Implantasi, inhalasi, sublingual, buccal, transdermal -ac/dc/pc

c.Efek yg diinginkan: lokal, sistemik, cepat, lambat

d. Faktor penderita: Umur: bayi premature, neonatus, bayi, anak2, lansia, dewasa BB: normal, BBR, Obesitas LPT: LPT anak/dewasa Jenis kelamin: ibu menyusui, ibu hamil, wanita/laki2 Status gizi: malnutrisi, malabsorpsi Ras/genetik: berkaitan dg kecepatan metabolisme obat Toleransi, resistensi dan kumulasi obat Life style Kapasitas kerja organ kinetika Tingkat keparahan penyakit Interaksi obat dg obat lain , makanan, minuman, rokok & lgkg

4. RUMUS PERHITUNGAN DOSIS a.Berdasarkan Umur: -Rumus Young (< 8 th) = n n + 12 -Rumus Dilling (> 12 thn) = n 20 -Rumus Fried: m x dosis dewasa x dosis dewasa x dosis dewasa

150 -Rumus Augsberger Dosis anak = 4n + 20 100 -Rumus Cowling Dosis anak = n + 1 24

x

dosis dewasa

x dosis dewasa

Catatan: n = Umur dalam tahun, m = umur dalam bulan

-Rumus Januschke:Umur < 1 tahun 2 3 tahun 4 5 tahun 6 7 tahun 7 9 tahun 10 tahun Dosis 1/10 dosis dewasa 1/5 1/4 1/3 1/3 1/2 1/2

-Rumus Van Junker CaubiusUmur < 1 tahun 1 2 tahun 2 3 tahun 3 4 tahun 4 7 tahun 7 14 tahun 14 20 tahun 20 60 tahun Dosis 1/12 x dosis dewasa 1/8 1/6 1/3 2/3 1

b.Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh: Dosis anak = LPT anak x dosis dewasa LPT dewasa c. Berdasarkan Berat Badan: -Rumus Clarck: Dosis Anak = BB anak BB dewasa x dosis dewasa

-Rumus Augsberger: Dosis anak: 1,5 W + 10 100 x dosis dewasa

5. Pengertian dalam menentukan dosis obat: a. % b/b: pada bentuk sediaan larutan, salap, bedak, pulveres adalah berat bahan aktif (x g) dalam 100 g hasil akhir obat (Ungt 2-4 tdd As salisilat 2%, Sulfur praecepitat 4% dl keseluruhan salap 100 g. Sbgi bahan pembawa minyak lemak. Jl asam salisilat 2 g + Sulfur praecip 4 digerus sampai homogen dl 94 g minyak lemak/lemak semipadat b.% b/v : Pada btk sediaan injeksi, larutan adalah berat bahan aktif dl mg atau gram untuk 100 ml atau 1 ml larutan. Misalnya Atropin sulfas injeksi 0,1 % berarti tiap ml injeksi mengandung 1 mg c.% v/v: Pada pengenceran Etanol, HCl, As Sulfat, Ammonia adalah: x ml eatanol absolut dl 100 ml hasil akhir, misalnya pembuatan etanol dilutus (70%), dibuat dari etanol 96%. Ambil x ml etanol 96% buat jadi 100 ml etanol yg kadarnya 70%, kekurangan volumenya ditambahkan aqua dest d.% v/b: Digunakan utk menyatakan jl zat cair dl 100 g bhn padat. Misalnya kadar minyak anisi 10%, berarti dl 100 g biji anisi mgdg 10 ml minyak anisi

6. Penakar obat: -Sendok makan = Cochlear cibarium = 15 ml -Sendok bubur = Cochlear pultis = 8 ml -Sendok teh = Cochlear theae = 5 ml

-Gelas obat = diberi tanda dl satuan ml atau ekivalen dg g -Penetes obat (standar penetes)= 1 g aqua dest 1 ml = 20 tetes pd suhu 20 C. Diameter bgn luar penetes 3 mm, bgn dl 0,6 mm.

Contoh perhitungan dosis dan latihan