LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMASI FISKA MODUL II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DAN LARUTAN NON NEWTON DISUSUN OLEH : NAMA : NURLINA OCTAVIA NIM : K100120031 KELOMPOK : A3 KOREKTOR : LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FARMASI FISKA
MODUL II
PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DAN LARUTAN NON NEWTON
DISUSUN OLEH :
NAMA : NURLINA OCTAVIA
NIM : K100120031
KELOMPOK : A3
KOREKTOR :
LABORATORIUM FARMASI FISIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
MODUL II
PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DAN NON
NEWTON
TUJUAN
1. Mampu menentukan viskositas larutan Newton dengan viskometer.
2. Mampu menjelaskan pengaruh kadar larutan terhadap viskositas larutan Newton.
3. Mampu menentukan sifat alir beberapa cairan dengan viskometer Stromer.
DASAR TEORI
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida.
Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir.
Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan lainnya mengalir secara lambat.
Cairan yangmengalir cepat seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas kecil.
Sedangkan cairan yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor dan madu mempunyai
viskositas besar.
( Sutiah, 2008)
Pada hukum aliran viskositas, Newton menyatakan hubungan antara gaya – gaya
mekanika dari suatu aliran viskos sebagai : Geseran dalam ( viskositas ) fluida adalahkonstan
sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk fluidaNewtonian, dimana
perbandingan antarategangan geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter
inilah yang disebut dengan viskositas. Aliran viskositas dapat digambarkan dengan dua buah
bidang sejajar yang dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang
permukaan bawah yang tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan suatu
bidang permukaan atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang
berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya, maka tidah ada gaya tekan
yang bekerja pada lapisan fluida.
(Dugdale, 1986)
Non-Newtonian bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran Newton;
dispersi heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair, salep dan
produk-produk serupa masuk dalam kelas ini. Dalam farmasi, lebih besar kemungkinan
menjumpai cairan non-Newton dibanding dengan cairan biasa. Jika bahan-bahan non-Newton
dianalisis dalam suatu viskometer putar dan hasilnya diplot, diperoleh berbagai kurva
konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas aliran, yaitu : plastis, pseudoplastis, dan
dilatan.
(Anonim, 2010)
ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. Viskometer Ostwald 7. Piknometer
2. Bekkerglass 250 ml 8. Baskom
3. Batang pengaduk 9. Termometer
4. Pipet ukur 5 ml 10. Viskometer Stromer
5. Stopwatch 11. Anak timbangan
6. Pro pipet
BAHAN :
1. Alkohol
2. Aquadest
3. Es batu
4. Larutan gula 20%, 40%, 60%, dan x%
5. Larutan CMC 1%
6. Larutan CMC 0,1% dengan veegum 2%
CARA KERJA SKEMATIS
A. Penentuan Viskositas larutan Newton
Ditentukan kerapatan dari cairan berikut dengan menggunakan alat