28 Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes Aslmkm. wr. wb. Teman-teman kuliah ini cukup menarik untuk dipahami jadi silahkan bisa dinikmati, mari berdoa dulu sebelum mulai,,, bismillah.. Pada awal kuliah dr.Arlina memberikan sedikit penjelasan tentang family dinamics dan family assessment tools, family dinamics merupakan hubungan antar anggota keluarga yang lebih mengarah pada interaksi dan relationship sedang family assesment tool merupakan alat yang digunakan untuk menilai family dinamics, beliau memberikan dua contoh kasus yang penting perlu diketahui secara jelas oleh dokter keluarga agar dalam menangani pasien bisa tepat sesuai kebutuhannya (ada kejasama antara dokter-pasien-keluarga) contoh kasus tersebut sebagai berikut : KASUS I Tn. Ali (42 th) adalah seorang Kepala Keluarga yang memiliki kebiasaan minum-minuman keras (pemabuk). Istrinya, Ny. Ani , sangat tidak menyukai kebiasaan suaminya ini. Mereka memilki 2 anak laki-laki remaja. Hari (14th) sangat tidak menyukai situasi di dalam rumahnya, karena sering meihat keributan diantara kedua orangtuanya, dan lebih senang bermalam di rumah temannya. Adi (11th) anak ke 2 pasangan tersebut, sering mengalami serangan asma. Karena kondisi kesehatan anak ke2 ini, Ny.Ani perhatiannya lebih terfokus pada Adi . Ny. Ani sering menyalahkan suaminya karena menjadi penyebab sering kambuhnya penyakit anaknya. Hal ini menyebabkan Tn.Ali sering pergi dari rumah, keributan berakhir..Sementara....................Next.....mabuk lagi, pulang, ribut, asma kambuh lagi..........dst KASUS II Tomi (20 th) adalah penderita DM tipe 1. Dia terdiagnosa pertama kali sat berusia 13 th dengan Diabetes ketoacidosis. Ibunya, Ny.Widi, sangat memperhatikan kesehatan anaknya, dan kebetulan Ny. Widi tidak bekerja (IRT). Sebagai anak tunggal, Tomi sangat beruntung mendapatkan perhatian yang cukup. Ibunya sangat rajin memperhatikan pengobatan dan diit yang harus diberikan ke anaknya, termasuk konsultasi ke dokter.DM nya stabil hingga dia SMA. Siklus kehidupan keluarga (family life Cycle) berjalan terus.Tn. Widi berada pada posisi karir yang menanjak , Tomi telah lulus SMA dan harus meninggalkan rumah karena melanjutkan kuliah di luar kota. Di masa itu pulalah, kel. Widi harus kehilangan Ny.Widi yang meninggal dunia karena KLL. Tomi yang selama ini sangat tergantung dan dekat dengan Ibunya,membutuhkan perhatian dari Bapaknya, yang saat itu telah sibuk dengan karirnya. Saat ini, Tomi dirawat di RS karena komplikasi Diabetesnya. APA YANG KITA DAPAT PELAJARI DARI 2 KASUS TADI? 1. Biopsikososial pasien (memandang pasien secara holistik sehingga dalam mendiagnosa dan menerapi pasien bisa secara menyeluruh) 2. Pengaruh keluarga terhadap penyakit pasien (misal : pengaruh genetik dan alergi dari keluarga) 3. Stressfull life event (misal : ditinggal mati ibu, kekerasan dalam keluarga, percerain orang tua) 4. Dinamika keluarga (misal : hubungan anak dan orang tua dekat atau berkonflik) The therapeutic triangle in medicine o To provide quality health care, family-oriented physicians use the most basic resources available to them: the patient & his/her family → the family is the natural partner in health care o The therapeutic triangle in medicine: involves the clinician, the patient & the family working together in a medical-care partnership. FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes
17
Embed
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLSdocshare01.docshare.tips/files/21824/218243586.pdf · Pada awal kuliah dr.Arlina memberikan sedikit penjelasan tentang family dinamics dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
28 Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes
Aslmkm. wr. wb. Teman-teman kuliah ini cukup menarik untuk dipahami jadi silahkan bisa dinikmati, mari berdoa dulu sebelum mulai,,, bismillah..
Pada awal kuliah dr.Arlina memberikan sedikit penjelasan tentang family dinamics dan family assessment tools, family dinamics merupakan hubungan antar anggota keluarga yang lebih mengarah pada interaksi dan relationship sedang family assesment tool merupakan alat yang digunakan untuk menilai family dinamics, beliau memberikan dua contoh kasus yang penting perlu diketahui secara jelas oleh dokter keluarga agar dalam menangani pasien bisa tepat sesuai kebutuhannya (ada kejasama antara dokter-pasien-keluarga) contoh kasus tersebut sebagai berikut :
KASUS I Tn. Ali (42 th) adalah seorang Kepala Keluarga yang memiliki kebiasaan minum-minuman keras
(pemabuk). Istrinya, Ny. Ani , sangat tidak menyukai kebiasaan suaminya ini. Mereka memilki 2
anak laki-laki remaja. Hari (14th) sangat tidak menyukai situasi di dalam rumahnya, karena
sering meihat keributan diantara kedua orangtuanya, dan lebih senang bermalam di rumah
temannya.
Adi (11th) anak ke 2 pasangan tersebut, sering mengalami serangan asma. Karena kondisi
kesehatan anak ke2 ini, Ny.Ani perhatiannya lebih terfokus pada Adi . Ny. Ani sering
menyalahkan suaminya karena menjadi penyebab sering kambuhnya penyakit anaknya.
Hal ini menyebabkan Tn.Ali sering pergi dari rumah, keributan
Gambar diatas merupakan gambaran segitiga terapetik dalam kedokteran dimana terdapat
hubungan yang saling mempengaruhi antara pasien,keluarga pasien, dan dokter yang
kesemuanya bekerjasama dalam hubungan perawatan medis. Segitiga tersebut diciptakan
agar tersedia kualitas perawatan kesehatan yang berorientasi pada keluarga dimana keluarga
berfungsi sebagai sumber paling mendasar keberadaan pasien dan keluarga. Dengan kata lain
keluarga merupakan patner alami dalam perawatan kesehatan
Lima dasar fungsi keluarga (Goh et al, 2004 ; Pineda, 1999)
1. Keluarga memberikan dukungan satu dengan lainnya ( saling mendukung)
2. Keluarga membangun otonomi dan kebebasan kepada setiap anggotanya untuk tumbuh sebagai individu yang meningkat dalam keluarga (kebebasan yang bertanggungjawab)
3. Keluarga menciptakan peraturan yang dapat mengatur hubungan kekeluarga dengan individu – individu dalam keluarga
4. Keluarga menyesuaikan dengan perubahan lingkungan (adaptasi terhadap perubahan lingkungan)
5. Keluarga berkomunikasi satu dengan lainnya
Dinamika keluarga (Goh et al, 2004 ; Rakel, 1998) merupakan interaksi (kedudukan dalam
keluarga, misal : andi anak keluarga budi) dan relationship (hubungan kedekatan, misal :
andi dekat dengan ibunya) antara individu anggota keluarga yang mana merefleksikan
(penyakit yang berpengaruh ke keluarga atau keluarga yang berpengaruh pada penyakit) dan
mempengaruhi kesehatan fisik, mental, spiritual dari individu – individu tersebut dalam
keluarga. Pentingnya mengetahui dinamika keluarga adalah untuk membantu dokter keluarga
mendiagnosa penyakit dan rasa sakit dan mendapatkan pengakuan faktor - faktor yang
mungkin membantu atau tersembunyi dalam kesembuhan pasien. Selain itu, pengetahuan
dinamika keluarga juga berguna dalam memformulasikan cara untuk membantu pasien agar
lebih efektif dan bisa beradaptasi dengan problem kesehatan mereka. Dinamika keluarga
dapat dinilai dengan family assessment tools.
30 Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes
Tools for Family Assessment (Perangkat penilaian keluarga)
(Mc.Daniel, 2005; Goh et al, 2004; Rakel, 2002, Pineda, 1999;Samaniego,
1999) 1. Family genogram (Pohon keluarga)
2. Family life cycle (Siklus kehidupan keluarga)
3. Family map (Peta keluarga)
4. Family life line (Garis kehidupan keluarga)
5. Family APGAR (Penilaian fungsi keluarga)
6. Family SCREEM (Penilaian sumber daya keluarga)
34 Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes
1. Family Genogram:
A graphic representation of the family structure/ anatomy, including: family tree,functional
chart, family illness/history)
2. Family life cycle:
The physician with an understanding of individual development, can form good hypotheses
about problems that his patients are experiencing, and are thus able to help family
members prepare for these problems, and to help to solve them. The family life cycle is
conceptualized as being made up of stages. (From Duvall, 1977).
3. Family map:
Describes family system, relationships & interaction patterns, boundaries between
generations,conflicts/alliances
4. Family life line:
Describes chronological stressful life/ clinical events & coping (how they were handled)
5. Family APGAR (Adaptability, Partnership, Growth,Affection, Resolve):
Screening instrument for family dysfunction,individual satisfaction about family
relationships
6. Family SCREEM (Social, Cultural, Religious, Economic, Educational, Medical):
Describes available resources, assessment of family’s capacity to participate in the
provision of the health care or to cope with crisis
Genogram (Espinosa- Fernandez Family)
Genogram keluarga : grafik yang menggambarkan anatomi/struktur keluarga, termasuk : pohon keluarga, grafik fungsional, rasa sakit keluarga/riwayat
Siklus hidup keluarga : dokter dengan memahami perkembangan keluarga dapat membentuk hipotesis yang baik tentang permasalahan yang sedang dialami pasien, dan dapat membantu
anggota keluarga menyiapkan diri dari masalah dan membantu memecahkannya. Siklus hidup
keluarga konsepnya dibuat menjadi tahapan – tahapan (Duvall, 1977)
Peta keluarga : menggambarkan sistem keluarga, pola interaksi & hubungan, batas generasi, konflik/persekutuan
Jalur hidup keluarga : menggambarkan secara kronologis stress kehidupan / kejadian klinis &
pemecahannya (bagaimana mereka mengatasi)
APGAR keluarga ( Adaptasi, Kemitraan, Pertumbuhan, Kasih Sayang, Kebersamaan ) : alat screening untuk disfungsi keluarga, kepuasan individu mengenai hubungan kekeluargaan
10. Mengidentifikasi anggota keluarga yang tiap dalam satu
atap/ rumah
sehingga bisa mengidentifikasi bentuk keluarga pasien:
keluarga inti (nuclear family); keluarga besar (extended
family), dll
11. Mencatat nama dan peran/ fungsi utama anggota keluarga:
B = Breadwinner D = Decision maker C =
Caregiver
PN=Pencari nafkah PK=Pembuat keputusan POS=
Pengasuh OS
12. Ada keterangan untuk semua simbol-simbol yang dipakai
TOTAL
FAMILY LIFE CYCLE Why do we study The Family Life Cycle ?
1. it provides a predictable, chronologically oriented sequence of events in family life with
family doctor and other health professionals are already familiar
2. it involves a sequence of stressful changes that requires compensanting by the family if it
is to maintain viability
3. events of family life cycle can be related to clinical events and to health maintenance of
the family
Identifikasi perpisahan dengan satu tanda miring, perceraian dengan dua tanda miring
yang menyilangi garis pernikahan
Jumlah pernikahan untuk pasangan, dengan tanggal perpisahan pernikahan dan
perceraian.
Menyertakan anggota rumah tangga sekarang dengan garis terpisah (garis pisah)
Coba untuk menjaga anggota dengan generasi yang sama pada tingkat horizontal
untuk setiap cabang keluarga
Menghubungkan hubungan antara dua orang dengan garis konflik atau hubungan dekat
karena kesesuaian
Langkah 2 :
Mengembangkan Genogram
Pada tanggal berikutnya, memasukkan masalah kesehatan mental dan fisik yang serius
untuk setiap anggota keluarga karena mereka menjadi tahu. Menanyakan secara spesifik
hal yang diinginkan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke,
kanker, masalah saraf, depresi, alkoholism, dan bunuh diri.
38 Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes
Contoh masalah yang terjadi pada beberapa tahap siklus kehidupan
Life Cycle Stage : Married Couple :
Medis :
1. early pregnancy
2. gynecologic problem
3. infertilitas
4. episodic medical problem
5. dll
Life Cycle Stage : Family with young Children
Medis :
A. Parents :
1. KB
2. obsgyn problem
3. episodic medical problem
4. pemeriksaan kesehatan untuk pekerjaan
5. dll
Siklus Hidup Keluarga
Mengapa kita mempelajari siklus hidup keluarga ?
1. Hal ini memberikan keterangan tentang rangkaian kejadian – kejadian pada kehidupan
keluarga yang berurutan, yang terorientasi secara kronologis, yang terprediksi, dengan
dokter keluarga dan profesi kesehatan lainnya telah dikenal
2. Hal ini meliputi rangkaian perubahan stress yang membutuhkan kompensasi dengan
keluarga demi mempertahankan kelangsungan hidup
3. Kejadian – kejadian dalam siklus hidup keluarga dapat berhubungan dengan kejadian -
kejadian klinis dan untuk menyehatkan biaya hidup keluarga
Siklus Hidup Keluarga dapat dibagi menjadi dua yakni :
1. Menurut Duvall tahun 1977 siklus hidup keluarga dapat dikategorikan menjadi 8 golongan
yakni :
Pasangan yang baru menikah ( tanpa anak ) lamanya ± 2 tahun
Keluarga dengan anak yang baru dilahirkan ( usia anak tertua adalah baru lahir – 30 bulan ) lamanya ± 2,5 tahun
Keluarga dengan anak pra sekolah ( usia anak tertua adalah 30 bulan – 6 tahun )
lamanya ± 3,5 tahun Keluarga dengan anak yang bersekolah ( usia anak tertua adalah 6 – 13 tahun)
lamanya ± 7 tahun Keluarga dengan anak usia remaja ( usia anak tertua adalah 13 – 20 tahun)
lamanya ± 7 tahun
Keluarga dengan anak meninggalkan keluarga ( anak pertama pergi dan anak terakhir tinggal di rumah) lamanya ± 8 tahun
Keluarga dengan usia orang tua pertengahan ( tak berkumpul lagi hingga pensiun )
lamanya ± 15 tahun
Keluarga dengan usia orang tua jompo (pensiun hingga kedua suami istri meninggal ) lamanya ± 10 - 15 tahun
2. Menurut Carter & Mc Goldrick tahun 1989 siklus hidup keluarga dapat dikategorikan
menjadi 6 golongan yakni :
Meninggalkan rumah dan muda dewasa yang single
Membentuk keluarga melalui pernikahan
Keluarga dengan anak – anak yang berusia muda
Keluarga dengan anak – anak berusia dewasa
Anak – anaknya berpisah dan berpindah dari keluarga tersebut
Keluarga di akhir kehidupan
Emosional dan sosial :
1. ketidaksiapan menikah dan hamil
2. iri dalam pekerjaan
3. emosional problem yang berhubungan
dengan pasangan hidup (komunikasi,
adaptasi,dll)
4. problem dg mertua
5. keuangan 6. dll
B. Anak :
1. kecelakaan
2. keracunan
3. episodic medical problem 4. dll
39 Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes
Emosional dan social :
B. Parents :
1. masalah sex
2. kekerasan dalam rumah tangga
3. pekerjaan
4. kesulitan keuangan
5. WIL/PIL
6. dll
Family Life Cycle (From Duvall, 1977)
Family Life Cycle:
Carter & McGoldrick (1989)
FFaammiillyy LLiiffee CCyyccllee
SSttaaggee EEmmoottiioonnaall
pprroocceessss ooff
ttrraannssiittiioonn::
KKeeyy pprriinncciipplleess
SSeeccoonndd OOrrddeerr
CChhaannggeess iinn FFaammiillyy
SSttaattuuss rreeqquuiirreedd ttoo
pprroocceeeedd
ddeevveellooppmmeennttaallllyy
FFiirrsstt oorrddeerr
cchhaannggeess oorr
ttaasskkss iinnvvoollvveedd
PPrroobblleemmss
eennccoouunntteerreedd aatt
eeaacchh ssttaaggee ooff
tthhee ccyyccllee
LLeeaavviinngg hhoommee::
SSiinnggllee yyoouunngg
aadduullttss
Menurut dr. Arlina siklus hidup keluarga perlu diketahui agar kita dapat menentukan faktor – faktor psikososial
yang mungkin muncul pada tiap tahap siklus tersebut, contoh :
Pada tahap pasangan baru menikah (Married Couple ) biasanya permasalahan yang muncul dari segi
medis adalah pada awal kehamilan, masalah ginekologi, infertilitas, masalah medis berkala dll, dari segi emosi dan sosial adalah ketidaksiapan menikah dan hamil, iri dalam pekerjaan, problem
emosional yang berhubungan dengan pasangan hidup (komunikasi, adaptasi,dll), problem dengan mertua, keuangan, dll.
Pada tahap keluarga dengan anak usia muda ( Family with young Children ) biasanya permasalahan
yang muncul dari segi medis pada orang tua adalah KB, masalah obsgyn, masalah medis yang
episodic, pemeriksaan untuk kesehatan, dll, pada anak adalah kecelakaan, keracunan, masalah medis yang episodic, dll, dari segi emosional dan social pada orang tua masalah sex, kekerasan rumah
tangga, pekerjaan, kesulitan keuangan, WIL/PIL (mungkin berkaitan dengan pubertas pada pria / wanita ), dll, pada anak masalah kesulitan belajar, kekerasan pada anak, dll.
B. Anak :
1. kesulitan belajar
2. child abuse 3. dll
40 Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes
9. Cohabitation family (keluarga tinggal bersama): tanpa ada ikatan perkawinan yg syah
Untuk mengisi kolom family SCREEM kita harus bisa menentukkan sumber daya yang berguna dan yang tidak berguna ditinjau dari segi sosial, budaya, agama, ekonomi, pendidikan, kesehatan. Sumber daya yang berguna dimasukkan kedalam kolom resources misal : keluarga tersebut disukai di masyarakat sekitar, saling tolong menolong, sedangkan sumber daya yang tidak berguna dimasukkan kedalam kolom patologi misal : keluarga dikucilkan di tengah masyarakat, saling bermusuhan
Menurut dr.Arlina family structure bukan termasuk family assessment tool, hanya untuk melihat pasien berada pada struktur keluarga bagaimana, sehingga bisa diperkiran anggota keluarga yang tinggal bersama dalam satu rumah
44 Edited by: El-fun Buletin 1, Halaman
FAMILY DINAMICS & FAMILY ASSESSMENT TOOLS dr. Arlina Dewi, M.Kes
Levels of Physician Involvement (LPI) in the Family (Doherty & Baird, 1986 in Goh et al 2004, McDaniel et al 2005, Sloan et al, 2002)
Level 1: Minimal emphasis on the family (Penekanan yang minimal pada keluarga)
Level 2: Providing medical information & advice (Memberikan informasi & nasihat medis)
Level 3: Providing feelings and support (Memberikan perhatian pada perasaan &
dukungan)
Level 4: Family assessment & counseling (Penilaian keluarga & konseling)
Level 5: Family Therapy (Terapi keluarga)
Level 1: Minimal emphasis on the family (Penekanan yang minimal pada
keluarga) o Intraksi hanya terbatas pada pasien saja
o Dokter sebagai pusat/ “berkuasa” sehingga komunikasi menjadi satu arah
o Dokter hanya terfokus bagaimana mengumpulkan data biomedis dan informasi keluarga
untuk menegakkan diagnosa dan terapi dengan benar
Level 2: Providing medical information & advice (Memberikan informasi & nasihat medis)
o Family adalah partner dalam pelayanan
o Berkolaborasi dalam pertukaran berbagai informasi
o Dokter memberikan informasi secara jelas kepada pasien dan keluarganya: memberikan
edukasi minimal ke 1 anggota keluarga sehubungan dengan penyakit pasien
o Dokter meminta masukan dari pasien dan keluarganya dalam merencanakan diagnostik
dan terapi
Level 3: Providing feelings & support (Memberikan perhatian pada perasaan &
dukungan) o Dokter berusaha mencari “masalah” yang berhubungan dengan psikologis pasien
maupun keluarganya
o Dokter menunjukkan kemampuan mendengarkan secara empati dan menunjukkan
ekspresi perasaan dan perhatiannya terhadap kondisi pasien dan dampaknya terhadap
keluarga
o Dokter mampu menetralisir perasaan dan reaksi emosi dari kondisi pasien, memberikan
dorongan terhadap anggota keluarga untuk menghadapi masalah secara bersama-sama,
serta mengidentifikasi adanya disfungsi dalam keluarga
Level 4: Family assessment & counseling (Penilaian keluarga & konseling) o Dokter menilai masalah pasien dan hubungannya dengan “family dynamics”
o Dokter berusaha untuk tercapainya perubahaan psikososial pasien dan atau anggota
keluarganya yang mendukung kearah kesembuhan pasien
o Konseling singkat dapat berupa 1 atau beberapa kunjungan ke tempat pasien , yang
biasanya sangat efektif untuk mengidentifikasi masalah dan membuat solusi penyelesaian
masalah
o Jika problem tidak terlalu komplex dan jangka lama, maka bekerjasama dengan keluarga
pasien akan mampu mengatasi masalah tersebut. Tetapi jika konseling tidak berhasil /
efektif, maka dapat merujuk ke “family terapist” (psikolog keluarga)
Level 5: Family therapy (Terapi keluarga) o Dokter bertemu dengan pasien dan keluarganya secara teratur untuk merubah kebiasaan
yang “tidak sehat” dalam keluarga
o Biasanya ini membutuhakan profesional atau training khusus (psikoterapi tingkat lanjut)
Menurut dr.Arlina LPI digunakan untuk mengetahui sejauhmana peran dokter keluarga dalam menangani pasien dalam keluarga
Maaf bila tidak ada tambahan.semoga bisa bermanfaat,