Top Banner
STUDI KOMPARASI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA SMP NASIMA DAN SMP AL AZHAR 14 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan : Kependidikan Islam (KI) Disusun Oleh: NENI KUSMIRAH NIM. 3101260 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008
131

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

Mar 13, 2019

Download

Documents

phamphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

STUDI KOMPARASI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA SMP NASIMA DAN

SMP AL AZHAR 14 SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan : Kependidikan Islam (KI)

Disusun Oleh:

NENI KUSMIRAH NIM. 3101260

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 2: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

ABSTRAK

Neni Kusmirah (NIM : 3101260). Studi Komparasi Tentang Manajemen Kurikulum Pendidikan agama Islam Antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang. Skripsi. Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Bentuk pelaksanaan manajemen kurikulum pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang, (2) Persamaan dan perbedaan pelaksanaan manajemen kurikulum pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar.

Peneliti ini menggunakan Metode Kualitatif (Lapangan) dengan Teknik Analisis Deskriptif Kualitatif dan Komparasi. Metode pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan : (1) Observasi, yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen kurikulum pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar, (2) Interview, yaitu untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan manajemen kurikulum pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dalam pelaksanaan manajemen kurikulum pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang pada dasarnya merupakan segala upaya yang dilakukan oleh guru bidang studi pendidikan agama Islam dan pengelola sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber pendidikan yang potensial dan berkualitas sangat berpengaruh besar dalam mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan manajemen kurikulum pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang dalam pengembangannya bisa diukur dari sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan dari proses pelaksanaan manajemen kurikulum yang telah dilakukan terhadap perkembangan institusi dan prestasi akademik khususnya dibidang agama Islam. Hal ini terlihat jelas pada perkembangan siswa yang memiliki kemampuan (membaca dan menulis ayat al-Qur'an, bacaan salat, zikir, do'a-do'a harian, suratan pendek), selain itu siswa juga dalam kesehariannya mampu menegakkan pedoman perilaku Islami. Tentunya karena dalam proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam terintegrasi dengan imtaq dan imtek. Dengan demikian manajemen kurikulum pendidikan agama Islam relevan untuk diterapkan guna mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang pada khususnya dan sekolah lainnya pada umumnya, 2) Pelaksanaan manajemen kurikulum pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang tentunya terdapat persamaan dan perbedaan. Dari persamaan dan perbedaan tersebut dapat memicu peningkatan kualitas pendidikan khususnya pendidikan agama Islam yang terintegrasi dengan kemajuan iptek dan imtaq. Dari situ maka muncul asumsi-asumsi dari masyarakat bahwa hasil pendidikan agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang tidak hanya terbatas pada hubungan formalitas manusia dengan Tuhannya. Hal ini dikarenakan penggunaan manajemen kurikulum pendidikan agama Islam secara teratur.

ii

Page 3: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi dan masukan bagi para mahasiswa, tenaga pendidik, peneliti dan semua pihak yang membutuhkan terutama di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, baik sebagai bahan reverensi, rujukan, terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa meningkatkan motivasi agar lebih berprestasi.

iii

Page 4: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, ……………

Deklarator,

Neni Kusmirah NIM. 3101260

iv

Page 5: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

Ismail SM, M.Ag.

Jl. Karonsih Selatan IX / 663, Ngalian

Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 5 (lima) eks.

Hal. : Naskah Skripsi

an. Sdr. Neni Kusmirah

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya

kirim naskah skripsi saudara :

Nama : Neni Kusmirah

Nomor Induk : 3103260

Judul Skripsi : STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM PAI

DI SMP ISLAM (STUDI KOMPARATIF ANTARA

SMP NASIMA SEMARANG DAN SMP AL-AZHAR

14 SEMARANG)

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera di

munaqasahkan.

Demikian harap menjadi maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, ………………

Pembimbing,

Ismail, S.M. M.Ag. NIP. 105 282 135

DEPARTEMEN AGAMA RI

v

Page 6: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH SEMARANG

Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka, Telp. (024) 76091295 Semarang 50185

PENGESAHAN

Skripsi Saudari : Neni Kusmirah

Nomor Induk : 3103260

Judul Skripsi : STUDI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM PAI DI

SMP ISLAM (STUDI KOMPARATIF ANTARA SMP

NASIMA SEMARANG DAN SMP AL-AZHAR 14

SEMARANG)

Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat

cumlaude / baik / cukup, pada tanggal :

Kamis, 3 Januari 2008

dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (SI)

tahun akademik 2006/2007.

Ketua sidang / Dekan

………………… NIP. …………….

Penguji I

Fatah Syukur, M.Ag…………………

NIP. …………….

Semarang, …………… Sekretaris Sidang

Mursid, M.Ag…………………

NIP. …………….

Penguji II

Karnadi Hasan, M.Pd…………………

NIP. …………….

Pembimbing,

Ismail, S.M, M.Ag NIP. 105 282 135

vi

Page 7: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

MOTTO

uθèδ “Ï% ©! $# y] yèt/ ’Îû z⎯↵Íh‹ ÏiΒW{ $# Zωθß™ u‘ öΝ åκ ÷] ÏiΒ (#θè=÷Ftƒ öΝ Íκö n=tã ⎯ϵ ÏG≈ tƒ# u™ öΝ ÍκÏj. t“ ムuρ ãΝ ßγßϑÏk=yèムuρ

|=≈ tGÅ3 ø9 $# sπ yϑõ3 Ït ø:$# uρ βÎ) uρ (#θçΡ% x. ⎯ ÏΒ ã≅ ö6 s% ’ Å∀ s9 9≅≈ n=|Ê &⎦⎫ Î7 •Β ) 2: اجلمعه(

Artinya: "Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata". (QS. 62 : 2)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang : Asy-Syifa’, 1998,

hlm. 441.

vii

Page 8: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang selalu dekat

dihatiku :

1. Ayahanda Cholid Mawardi dan Ibunda Mukaromah tercinta yang telah

menanamkan keimanan, ketakwaan dan keislaman dalam diri ananda. Dan

yang selalu mendidik dan mencurahkan rasa kasih sayang yang penuh

kesabaran dan ketabahan hati serta selalu mendoakan untuk kebahagiaan

ananda.

2. Kakakku (Fajarudin dan Yanna) dan adik-adikku (Fadli Nurohman, Lili Nur

Khasanah dan Nur Janah) tersayang yang telah memberikan semangat dan doa

serta keceriaan.

3. Keluarga besar Ibu Sholekan, terima kasih atas nasihat dan motivasinya serta,

4. Orang yang sangat kudambakan yang telah membuatku mengerti tentang

makna dari perjuangan hidup.

5. Sahabat-sahabatku dan teman-temanku yang telah memberikan kenangan

manis dan berjasa bagiku.

viii

Page 9: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi yang Maha

Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan segala hikmah, rahmat dan

inayah-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan tauladan kita Nabi

Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikut beliau yang taat

menjalankan ajarannya.

Skripsi yang berjudul “Studi Komparasi Tentang Manajemen Kurikulum

Pendidikan Agama Islam Antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang”

ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata

Satu (S1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, dengan tulus penulis

menyampaikan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai

pihak seraya berdoa semoga Allah SWT. selalu memberikan yang terbaik untuk

mereka semua.

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Bapak Drs. Ibnu Hajar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

3. Bapak Ridwan, M.Ag, selaku wali studi yang mempunyai beran besarnya dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Bapak Ismail, SM, M.Ag, selaku pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, motivasi, masukan dan saran yang sangat berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap bapak dan ibu Dosen beserta staf karyawan dan karyawati di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan dan pemahaman, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Supramono, S.Pd, selaku kepala sekolah, Bapak H. Moh. Arifin, S.Ag dan Ibu Dwi Astuti, S.Pd beserta segenap guru dan staf SMP Nasima

ix

Page 10: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

Semarang yang terkait yang telah bersedia menerima dan membantu penulis mengadakan penelitian.

7. Bapak Rasmudi, S.Pd selaku kepala sekolah, Bapak Sidik Subagyo, S.Pd dan Ibu Siti Suaedah, S.Ag beserta segenap guru dan staf SMP Al Azhar 14 Semarang yang terkait yang telah bersedia dan menerima dan membantu penulis mengadakan penelitian.

8. Bapak dan Ibu tersayang, yang telah berkenan memberi motivasi, perhatian dan doa yang tulus bagi penulis selama menyelesaikan studi beserta penyusunan skripsi ini.

9. Kakanda dan Adinda serta saudaraku tersayang yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Keluarga besar Ibu Sholekan yang telah membimbing dan memberikan doa serta dukungan yang tiada ternilai harganya.

11. Sahabat dan teman-temanku terkasih yang telah mewarnai kehidupan penulis selama studi di IAIN Walisongo Semarang, segenap keluarga besar KMB, FMB, HMI, KAMMI, Racana, teman-teman PPL di SMP 5 PGRI, teman-teman minor Matematika Paket A, teman-teman KKN di Desa Kadirejo, dan siapa saja tanpa terkecuali.

12. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain ungkapan

rasa terima kasih dan iringan doa semoga Allah SWT. membalas amal kebaikan

dan semoga jalan Tuhan membentang dihadapannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat

membawa manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Semarang,18 Juli 2007

Penulis

Neni Kusmirah NIM. 3101260

x

Page 11: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................. iii

HALAMAN DEKLARASI ............................................................................. iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. v

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Penegasan Istilah ...................................................................... 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 8

E. Kajian Pustaka .......................................................................... 9

F. Metode Penulisan Skripsi ......................................................... 10

G. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................. 12

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Konsep Manajemen .................................................................. 14

1. Pengertian Manajemen ....................................................... 14

2. Fungsi Manajemen ............................................................. 15

B. Konsep Kurikulum Pendidikan Agama Islam .......................... 19

1. Proses Perumusan Kurikulum ............................................ 19

2. Karakteristik Pendidikan Agama Islam Di Sekolah

Menengah Pertama ............................................................. 23

3. Kurikulum Pendidikan Agama Islam ................................. 29

xi

Page 12: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

C. Proses Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Kurikulum ............. 30

1. Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Tugas Guru ............ 31

2. Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Proses Pelaksanaan

Pembelajaran ...................................................................... 33

BAB III PELAKSANAAN MANAJEMEN KURIKULUM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NASIMA DAN SMP

AL AZHAR 14 SEMARANG

A. SMP Nasima Semarang ............................................................ 40

1. Gambaran Umum SMP Nasima Semarang ........................ 40

2. Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pendidikan SMP

Nasima Semarang ............................................................... 49

B. SMP Al Azhar 14 Semarang .................................................... 65

1. Gambaran Umum SMP Al Azhar 14 Semarang ................ 65

2. Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama

Islam di SMP Al Azhar 14 Semarang ................................ 73

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SMP NASIMA DAN SMP AL AZHAR 14

SEMARANG

A. Analisis Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pendidikan

Agama Islam di SMP Nasima dan SMP Al Azhar ................... 87

B. Persamaan dan Perbedaan Pelaksanaan Manajemen

Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP Nasima dan

SMP Al Azhar 14 Semarang .................................................... 102

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 109

B. Saran-Saran .............................................................................. 113

C. Penutup ..................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

Page 13: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan baik formal maupun non formal, kurikulum

merupakan bagian yang penting. Karena kegiatan utama pendidikan adalah

melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan. Kurikulum dipandang

sebagai suatu rencana pelaksanaan pendidikan, karena disusun untuk

melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan

tanggungjawab kepala sekolah beserta staf pengajar.1 Kurikulum merupakan

kunci pokok dalam pendidikan, karena berhubungan dengan penentuan arah,

isi, proses dan dapat pula menentukan macam dan kualifikasi lulusan.

Pendidikan sering disoroti dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, namun kendala dan hambatan mengakibatkan mutu pendidikan masih rendah. Sementara itu di dalam dunia pendidikan masih banyak contoh-contoh memprihatinkan yang disuguhkan, seperti kemalasan, ketidakdisiplinan, ketidakjujuran, ketidakhormatan terhadap orang tua atau guru dan sederet perilaku tidak terpuji lainnya serta kerendahan prestasi.

Contoh-contoh tersebut mengacu pada permasalahan moralitas yang rendah. Banyak yang berpandangan bahwa rendahnya moralitas terkait dengan kegagalan sistem pendidikan yang ada, termasuk pendidikan agama, khususnya pendidikan agama Islam.2 Kenyataannya bahwa pendidikan agama Islam peran sertanya di sekolah kurang efektif. Asumsinya bahwa jika pendidikan agama Islam dilaksanakan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.

1 Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), cet. III, hlm. 5. 2 A. Qodri Azizy, Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial, Mendidik Anak

Sukses Masa Depan : Pandai dan Bermanfaat, (Semarang : Aneka Ilmu, 2003), cet. II, hlm. 60-61.

1

Page 14: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

2

3Dengan demikian peran pendidikan agama Islam sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Apabila hasil pendidikan agama Islam ingin ditingkatkan, maka harus melakukan perubahan dan penyempurnaan, termasuk penyempurnaan kurikulum. Jika sebuah kurikulum sudah tidak memadai lagi, maka kurikulum perlu disempurnakan. Karena salah satu usaha meningkatkan mutu pendidikan adalah menciptakan kurikulum yang lebih baik dan sempurna dalam pemberdayaan siswa.4

Pada dasarnya kurikulum mencakup apa yang harus dipelajari untuk mencapai hasil belajar. Dari kalangan pendidikan sepakat bahwa yang harus dipelajari siswa ada tiga domain kategori hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Domain tersebut mengarah pada aspek pengetahuan aktual, simbolik ekuivalen, konsep, generalisasi, ketrampilan intelektual dan manipulatif, sikap, minat, nilai serta apresiasi. Aspek tersebut sebenarnya menjadi bidang garapan kurikulum dalam mengantarkan siswa ke arah pembentukan pribadi yang utuh.5 Sehingga dapat mewujudkan lulusan dari lembaga pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Dengan demikian penyusunan kurikulum juga harus memperhatikan

tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan

pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.6

Penyusunan kurikulum dapat mendorong terjadinya penyempurnaan dan

perbaikan kurikulum, tentunya dimaksudkan untuk peningkatan kualitas

pendidikan Indonesia.

Perubahan sistem penggantian kurikulum dan berbagai kebijakan lain

telah dilakukan, tetapi belum banyak memberikan hasil yang lebih baik. Hal

tersebut ditandai dengan masih banyak ditemui anggota masyarakat yang

3 Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia II, Kurikulum untuk Abad ke-21, (Jakarta :

Grasindo, 1994), cet I, hlm. 349. 4 Nurhadi, Kurikulum 2004 : Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta : Grasindo, 2004), cet. I,

hlm. 2. 5 Subandiyah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

1993), hlm 3-4. 6 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hlm. 18-

19.

Page 15: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

3

berpendidikan rendah, bahkan ada yang tidak pernah mendapatkan pendidikan

sekolah. Sehingga mengakibatkan pandangan buruk terhadap tenaga kerja

yang berpendidikan rendah. Jika hasil pendidikan ingin ditingkatkan, maka

harus selalu melakukan perubahan dan penyempurnaan dalam dunia

pendidikan, termasuk penyempurnaan kurikulum.

Kurikulum harus dapat merencanakan kejadian yang akan datang,

tidak hanya mengetahui keberhasilan belajar siswa, karena kurikulum sangat

menentukan hasil pengajaran yang diharapkan. Dengan demikian penyusunan

kurikulum juga harus memperhatikan tahap perkembangan siswa dan

kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta kesenian sesuai dengan

jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Perlu diketahui bahwa

pendidikan nasional berakar pada kebudayaan nasional dan berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.7 Saat ini hasil pendidikan di

Indonesia sangat memprihatinkan, untuk wilayah Asean, mutu pendidikan

Indonesia berbeda di urutan terbawah. Hal tersebut disebabkan karena adanya

beberapa permasalahan dalam dunia pendidikan di Indonesia, misalnya:

menurunnya akhlak dan moral peserta didik, kurang meratanya kesempatan

belajar, rendahnya efisiensi internal sistem pendidikan di Indonesia, status

kelembagaan pendidikan di Indonesia belum bersistem, manajemen

pendidikan yang tidak sejalan dengan perkembangan nasional dan belum

profesionalnya sumber daya manusia yang bergerak dalam dunia pendidikan

di Indonesia.

Maka tidak ada salahnya bila kurikulum pendidikan di Indonesia

selalu ada perubahan, perkembangan dan penyempurnaan yang dikeluarkan

dari pemerintah. Sehingga dapat diupayakan penataan pendidikan yang

menyeluruh, bermutu dan terus menerus adaptif terhadap perubahan zaman.

Sedangkan kurikulum yang pernah dijalankan di Indonesia antara lain :

kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984 berbasis materi, kurikulum

1994 berbasis pencapaian tujuan, kurikulum 2004 berbasis kompetensi,

7 Ibid.

Page 16: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

4

sekarang ini sedang diimplementasikan kurikulum 2006 Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), yang operasionalnya disusun dan dilaksanakan

oleh masing-masing satuan pendidikan.

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang efisien, efektif, berkualitas

dan produktif diperlukan manajemen pendidikan yang merupakan komponen

integral dalam dunia pendidikan. Dalam melancarkan pelaksanaan proses

pembelajaran, tentunya diperlukan adanya kurikulum. Dengan demikian

manajemen pendidikan secara langsung dapat mempengaruhi dan menentukan

efektif tidaknya kurikulum. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kurikulum

adalah bagian yang penting dari pendidikan, maka dalam pelaksanaannya

kurikulum harus memiliki tatanan manajemen yang teratur. Karena dengan

manajemen yang efektif dan efisien diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan, baik pendidikan

nasional maupun pendidikan agama.

Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan, karena

mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks baik yang

menyangkut perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan efektifitas

penyelenggaraan sistem sekolah. Sehubungan dengan pemikiran di atas

penulis tertarik untuk mengkaji secara lebih mendalam tentang manajemen

kurikulum yang dilaksanakan pada lembaga pendidikan atau sekolah di

Indonesia. Khususnya pada sekolah atau lembaga pendidikan Islam yang telah

menjalankan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (kurikulum 2006).

Kaitannya dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat

perbandingan antara manajemen kurikulum PAI di SMP Nasima dan SMP Al

Azhar 14 Semarang yang penulis kaji dalam sebuah skripsi yang berjudul

“STUDI KOMPARASI TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA SMP NASIMA DAN SMP Al

AZHAR 14 SEMARANG”

Page 17: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

5

B. Penegasan Istilah

1. Manajemen

Istilah manajemen banyak memiliki arti, dalam kamus Istilah

Manajemen di sebutkan bahwa arti manajemen ada dua macam, yang

pertama manajemen diartikan sebagai proses penggunaan sumber daya

manusia secara efektif untuk mencapai sasaran. Yang kedua manajemen

diartikan sebagai pejabat pemimpin yang bertanggungjawab atas jalannya

perusahaan atau organisasi.8 Manajemen juga didefinisikan sebagai proses

perencanaan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin

dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fasilitas dan

informasi, guna mencapai sasaran organisasi dengan cara efisien dan

efektif.9 Dari definisi tersebut terdapat kesamaan pengertian manajemen

yaitu kepemimpinan, pengorganisasian dan menggunakan sumber daya

secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan.

2. Kurikulum

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin “curriculum”. Dalam

kamus Inggris Indonesia oleh John M. Echols dan Hassan Shadily,

curriculum diartikan sebagai rencana pelajaran.10 Dalam bukunya yang

berjudul “Curriculum Design and Development” David Pratt

mengemukakan pengertian kurikulum sebagai “A curriculum is an

organized set of formal educational and / or training intentions”.11 Dari

istilah tersebut mempunyai arti bahwa kurikulum berhubungan dengan

pengorganisasian atau perencanaan aktivitas pendidikan formal atau

latihan untuk lebih intensif. Disini berarti bahwa kurikulum berhubungan

dengan perencanaan aktivitas belajar.

8 LPPM (Panitia Istilah Manajemen), Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta : Balai Aksara,

1983), cet. II, hlm. 157. 9 Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta : Ardadizya Jaya,

2000), cet I, hlm. 5. 10 Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : Gramedia,

1992), cet. XX, hlm. 160. 11 David Pratt, Curriculum Design and Development, (New York : Harcourt Brace

Jovanovich, 1980), hlm. 4.

Page 18: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

6

3. Pendidikan Agama Islam

Di dalam Ensiklopedi Pendidikan menjelaskan bahwa pendidikan

dalam arti luas meliputi semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk

mengalihkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan

kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi

fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah.12

Bila dikorelasikan dengan agama Islam, maka banyak sekali yang

mendefinisikan PAI. Dalam buku yang berjudul Pendidikan Islam, Zakiah

Daradjat mendefinisikan PAI sebagai usaha dan kegiatan menyampaikan

seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh,

melatih ketrampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan sosial

yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim.13

4. Studi Komparasi antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang

a. Studi komparasi (studi perbandingan)

Adalah bentuk penelitian yang meliputi penentuan perbedaan-

perbedaan dan persamaan-persamaan diantara dua unit analisa atau

lebih.14 Studi komparasi berusaha menjelaskan bagaimana dan

mengapa sesuatu terjadi, dengan jalan membandingkan persamaan dan

perbedaan yang nyata untuk menemukan sebab-sebab terjadinya

peristiwa. Penelitian komparasi mempunyai maksud dan kegunaan

yaitu mencari kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara

mengamati akibat yang ada dan mencoba mencari kemungkinan

sebabnya dari data yang dikumpulkan. Adapun penggunaannya untuk

mengidentifikasikan faktor-faktor yang menjadikan akibat, mencari

persamaan atau perbedaan kelompok dengan menggunakan data yang

12 Soegarda Poerbakawatja, et.al., Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung Agung,

1982), cet. I, hlm. 257. 13 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), cet. III, hlm.

27. 14 Jack C. Plano, et.al., Kamus Analisis Politik, (Jakarta : Rajawali, t.th), hlm. 37

Page 19: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

7

ada, pola kepemimpinan pada hasil-hasil atau kesuksesan

manajemen. 15

b. SMP Nasima Semarang

Nasima Semarang adalah kepanjangan dari Nasionalis

Agamis. Yayasan Nasima Semarang berawal dari sebuah TPQ namun

sejak 1994 berkembang menjadi sebuah TK, kemudian disusul SD

Nasima Semarang pada tahun 1995. Dua tahun kemudian tepatnya

pada tahun 1997 TK dan SD Nasima Semarang mendapat amanah dari

Yayasan Budi Siswa, kemudian terbentuklah SMP Nasima Semarang.

Pada tahun 1999 TK, SD dan SMP Budi Siswa disahkan menjadi TK,

SD dan SMP Nasima Semarang, yang berada di daerah Jl. Pusponjolo

Semarang, yang pada tahun itu pula SMP Nasima Semarang berhasil

meluluskan siswa yang pertama.

Untuk tahun ajaran 2006/2007 karena mendapat amanah dari

SMP Diponegoro untuk melanjutkan pengelolaan pendidikan, maka

SMP Nasima pada tanggal 1 Juli 2006 lokasinya dipindahkan di SMP

Diponegoro yang terletak di Jl. Trilomba Juang No. 1 Semarang.

c. SMP Al Azhar 14 Semarang

SMP Al Azhar 14 Semarang terletak di Jl. Klenteng Sari

Bayumanik Semarang. Pada tahun 1995 atas prakarsa Fuad Bawazir

dan Ahmad Arrafiq Anwar mendirikan lembaga pendidikan tingkat

TK dan SD di Semarang. Pendirian TK dan SD dimulai dengan

pendirian masjid Al Azhar Semarang dengan tujuan utama adalah

untuk kepentingan syiar. Atas kemajuan dan adanya keinginan dari

YPI (Yayasan Pendidikan Islam) Al Azhar pusat, agar alumnus SD

perlu disediakan wadah khusus dari Al Azhar, maka YPI Al Azhar

bekerja sama dengan pihak Bimatama (Bimbingan Manusia Utama)

mendirikan SMP Al Azhar 14 Semarang pada tahun 2002/2003.

15 Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi

Aksara, 1996), cet IV, hlm. 5-6.

Page 20: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

8

Dalam usia yang sangat muda pada tahun 2005 SMP Al Azhar 14

semarang meluluskan siswa pertama.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi di atas, agar dalam pembahasan dan analisis

tidak terlalu melebar dan meluas, maka penyusunan skripsi ini perlu adanya

pembatasan masalah. Yang menjadi permasalahan dalam pembahasan adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan manajemen kurikulum pendidikan di SMP

Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang?

2. Apa saja persamaan dan perbedaan pelaksanaan manajemen kurikulum

PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berpijak dari beberapa pokok permasalahan di atas, maka tujuan

penelitian dari skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen kurikulum PAI yang

dilaksanakan di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang.

2. Untuk mengetahui apa saja persamaan dan perbedaan pelaksanaan

manajemen kurikulum PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14

Semarang.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai bahan informasi terhadap SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14

Semarang dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik

dimasa yang akan datang.

2. Sebagai bahan informasi terhadap lembaga-lembaga yang lain, baik

formal maupun non formal yang membutuhkan gambaran tentang

manajemen kurikulum PAI.

3. Sebagai bahan komparasi dari beberapa manajemen kurikulum PAI yang

lebih efektif dan sesuai dengan kondisi zaman.

Page 21: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

9

E. Kajian Pustaka

Studi komparasi tentang manajemen kurikulum pendidikan agama

Islam antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang) sebagai judul

penelitian ini, maka secara ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan

keontetikannya, apakah benar penelitian ini memiliki berbagai sumber sebagai

bahan referensinya dan apakah benar penelitian ini belum ada yang meneliti

sebelumnya? Ada beberapa cara dan bentuk dalam menjawab permasalahan di

atas, apakah ada perbedaan dengan peneliti terdahulu yang membahas tentang

manajemen kurikulum PAI di SMP Islam, sesuai dengan judul di atas.

Untuk lebih memperjelas gambaran tentang penelitian ini, berikut ini

merupakan ilustrasi dari beberapa literatur yang ada hubungannya dengan

tema penelitian yang dikaji dalam skripsi ini. Beberapa peneliti yang sudah

meneliti tentang manajemen kurikulum belum ada yang meneliti tentang

“Studi Komparasi Tentang Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang”. Di antara para peneliti

tersebut adalah Umi Hanik (3102013) dalam karya ilmiahnya “skripsi” yang

berjudul Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP Nasima

Semarang tahun 2007. Dalam skripsinya dijelaskan mengenai pelaksanaan

manajemen kurikulum di SMP Nasima Semarang dalam upaya untuk

meningkatkan perkembangan hasil belajar siswa yang lebih baik. Shobah

Anisatun (3101488) dalam karya ilmiahnya “skripsi” yang berjudul

Implementasi Manajemen Kurikulum di Pesantren Tahfidh al-Qur’an (Studi

Kasus di Pondok Pesantren Tahfidh Remaja Yanbu’ul Qur’an Kudus) tahun

2007. Penelitian tersebut menitikberatkan pada implementasi manajemen

kurikulum di pondok pesantren Tahfidh Remaja Yanbu’ul Qur’an Kudus

dilakukan melalui planning, organizing, actuating dan controlling.

Dari beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa penelitian yang

peneliti lakukan sekarang ini adalah benar-benar penelitian yang belum

pernah diteliti oleh peneliti lainnya baik yang berkaitan dengan judul, tema,

maupun isinya. Dan penelitian ini adalah benar-benar hasil karya dan disusun

oleh peneliti sendiri. Sesuai dengan judulnya bahwa penelitian ini

Page 22: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

10

penekanannya pada aspek perbandingan pelaksanaan manajemen kurikulum

pendidikan agama Islam antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14

Semarang.

F. Metode Penulisan Skripsi

1. Jenis Penelitian

Skripsi dengan judul “Studi Komparasi Tentang Manajemen Kurikulum

Pendidikan Agama Islam Antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14

Semarang”, merupakan jenis penelitian kualitatif (lapangan). Penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dan

dalam peristilahannya.16 Diantara model-model pada penelitian kualitatif

di Indonesia dikenal dengan penelitian naturalistic. Istilah naturalistic

menunjuk bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara alamiah (mengalir),

apa adanya dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan

kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami.17 Pendekatan ini

memandang bahwa kenyataan merupakan suatu yang berdimensi jamak,

utuh dan bisa juga berubah. Jadi rencana penelitian berkembang selama

proses berlangsung, yang sangat memungkinkan adanya perubahan

konsep sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

2. Pendekatan

Di dalam pendekatan ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologis.

Sosiologis adalah, ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam

masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai

hidupnya itu.18 Dengan ilmu sosiologi ini fenomena-fenomena yang

terjadi di masyarakat dapat dianalisis dengan faktor-faktor yang

mendukungnya. Sehingga dapat dipelajari dari kajian ilmiah ini tentang

16 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995), hlm.3.

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), cet., XII, hlm. 10-11.

18 Abuddin Nata, Metodologi Study Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 38-39.

Page 23: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

11

masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dalam berbagai kelompok dan

diskusi.

3. Metode

a. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi (pengamatan) yaitu pengamatan dan pencatatan yang

sistematik terhadap gejala-gejala yang diteliti.19 Metode observasi

ini digunakan untuk mengobservasi secara langsung dalam kajian

penelitian ini yaitu, pengamatan terhadap hal-hal yang

berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan di SMP Nasima

dan SMP Al Azhar 14 Semarang.

2. Interview atau wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan

antara dua orang atau lebih secara langsung.20 Dalam proses

wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan

mempengaruhi arus informasi. Maksud dari wawancara dalam

penelitian ini adalah untuk menggali informasi dari para pelaku

(instruktur maupun pelaksana) manajemen kurikulum PAI di SMP

Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang.

b. Metode Analisis Data

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode analisis

data deskriptif kualitatif dan komparasi, berikut adalah uraiannya :

1. Pengelolaan data yang diperoleh, penulis menggunakan teknik

analisis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bermaksud

membuat penyandaran secara sistematis faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu.21 Dan

penelitian kualitatif dilakukan terhadap data yang berupa informasi

tentang pelaksanaan manajemen kurikulum PAI di SMP Nasima

dan SMP Al Azhar 14 Semarang yang diuraikan dalam bentuk

bahasa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk

mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya,

19Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, op.cit., hlm. 54. 20 Ibid, hlm. 57-58. 21 Ibid., hlm. 4.

Page 24: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

12

sehingga diperoleh gambaran baru atau menguatkan suatu

gambaran yang sudah ada.

2. Selain menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif,

penulis juga menggunakan metode komparasi. Menurut Aswarni

Sudjud yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa

penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaan-

persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang

orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide dan kritik terhadap

orang, kelompok, dan terhadap suatu ide atau prosedur kerja.

Penelitian komparasi dapat juga membandingkan kesamaan

pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau

negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-

ide.22 Dengan menggunakan metode komparasi penulis dapat

membedakan persamaan dan perbedaan pelaksanaan manajemen

kurikulum PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika pembahasan hasil penelitian ini terdiri dari lima bab.

Antara bab yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan merupakan satu

pokok pembahasan.

Berikut adalah susunan penulisan penelitian ini yaitu, bagian awal

yang memuat halaman sampul, halaman judul, abstrak, deklarasi, halaman

persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman

persembahan, kata pengantar, daftar isi.

Bagian inti terdiri atas lima bab yang meliputi, bab pertama adalah

pendahuluan. Pada bab ini memuat, latar belakang masalah, penegasan istilah,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian

pustaka, metode dan sistematika penulisan skripsi.

Bab dua. Dalam bab ini menguraikan tentang landasan teori yang

menjadi dasar dan teori dari judul skripsi yang penulis angkat. Bab ini terbagi

22 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 236.

Page 25: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

13

menjadi empat sub pokok pembahasan yaitu : konsep manajemen, konsep

kurikulum PAI di Sekolah Menengah Pertama dan konsep manajemen

kurikulum. Konsep manajemen meliputi : pengertian manajemen, fungsi

manajemen dan prinsip manajemen. Konsep kurikulum meliputi : proses

perumusan kurikulum, karakteristik PAI di SMP dan kurikulum PAI. Konsep

manajemen kurikulum meliputi : proses pelaksanaan manajemen kurikulum.

Bab tiga. Pemaparan data penelitian. Dalam bab ini di bagi menjadi

dua sub. Sub bab pertama membicarakan tentang gambaran sekolah yang

meliputi : sejarah berdiri, letak geografis, visi dan misi, keadaan guru dan

siswa, sarana dan prasarana di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang.

Sub bab kedua membicarakan tentang pelaksanaan manajemen kurikulum

PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang yang meliputi : Proses

kegiatan tugas guru dan kegiatan proses belajar mengajar PAI.

Bab empat. Membahas tentang analisis pelaksanaan manajemen

kurikulum PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang.

Pembahasannya meliputi : analisis pelaksanaan manajemen kurikulum PAI di

SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang, persamaan dan perbedaan

pelaksanaan manajemen kurikulum PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar

14 Semarang.

Bab lima. Penutup, bab terakhir ini berisikan : kesimpulan, saran dan

kata penutup

Bagian akhir. Pada bagian akhir skripsi ini akan dimuat : daftar

pustaka dan lampiran-lampiran

Page 26: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

14

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M., et.al, Pengembangan Kurikulum, (Bandung : CV Pustaka Setia, 1998), cet. I

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1998), cet. XI

, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), cet., XII

Atmodiwirio, Soebagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta : Ardadizya Jaya, 2000)

Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 1992), cet. XX

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Rosda, 2000), cet. III

Hadi, Sutrisno, Metodologi Riset Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta : Rake Sarasin, 2000)

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001)

Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia II, Kurikulum untuk Abad ke-21, (Jakarta : Grasindo, 1994)

LPPM (Panitia Istilah Manajemen), Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta : Balai Aksara, 1983)

Moekijat, Kamus Pendidikan dan Latihan, (Bandung : Sinar Baru, 1981)

Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : Rosda, 2003)

, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep Karakteristik dan Implementasi, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004), cet. VI

Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999)

Nata, Abuddin, Metodologi Study islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999)

Nurhadi, Kurikulum 2004 : Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta : Grasindo, 2004), cet. I

Page 27: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

15

Plano, Jack C., et.al., Kamus Analis Politik, (Jakarta : CV Rajawali, t.th)

Poerbakawatja, Soegarda, H.A.H Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung Agung, 1982)

Shadily, Hassan, Ensiklopedi Umum, (Yogyakarta : Kanisius, 1986), cet. IV

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991)

Subandiyah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1993)

Sudarsono, Kamus Hukum, (Jakarta : Rineka Cipta, 1992)

Tilaar, H.A.R, Manajemen Pendidikan Nasional : Kajian Pendidikan Masa Depan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1999), cet. IV

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1994), cet. III

Trimo, Soejono, Pengantar Ilmu Dokumentasi, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997)

Usman, Husaini, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996)

Page 28: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG MANAJEMEN KURIKULUM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Konsep Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Banyak yang berasumsi bahwa proses manajemen merupakan hal

yang sangat penting pada sebuah organisasi formal, seperti pada

pemerintahan, pendidikan, sosial, agama dan sebagainya. Manajemen

dapat membantu menjelaskan apa yang berlaku dalam sebuah organisasi

yang tentunya berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan keberhasilan.

Sejalan dengan perkembangan zaman, para ahli manajemen tetap

mempertahankan pendapatnya untuk mendefinisikan istilah manajemen.

Di dalam buku yang berjudul "Management" Peter P. Schoderbek,

Richard A. Cosier dan Jhon C. Aplin mendefinisikan manajemen sebagai

"The creation of an effective environment for the accomplishment of

organizational goals or the organization of human resources in pursuit of

goal, attainment, or a group effort coordinated by an individual to

accomplish some plan or task".1 Istilah tersebut menjelaskan bahwa

manajemen merupakan usaha suatu kelompok yang dikoordinasikan oleh

seseorang dengan menciptakan lingkungan yang efektif untuk

menyempurnakan rencana atau tugas menuju tercapainya tujuan bersama.

Adapun rumusan manajemen menurut Haughton, yang dikutip oleh

Ibrahim Ihsmat Mutthawi', adalah sebagai berikut :

إن اإلدارة هي اإل صطالح الذي يطلق على التوجيه والرقابة ودفع القوى العاملة إىل العمل يف املنشأة

1 Peter P. Schoderbek, et.al, Management, (New York : Harcourt Brace Jovanovich,

1988), hlm. 9.

14

Page 29: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

15

"Yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu aktivitas yang melibatkan proses pengarahan, pengawasan dan pengerahan segenap kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas dalam suatu organisasi." 2

Fuad Rumi, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen dalam

Islam", yang dikutip oleh Azhar Arsyad menjelaskan bahwa dalam Islam

pengertian manajemen dapat disimpulkan sebagai suatu aktifitas

manajerial untuk mentransformasikan suatu gagasan yang berlandaskan

niat mencari keridhaan Allah SWT untuk mencapai tujuan-tujuan yang

juga diridhai-Nya. Sumber manajemen dalam Islam adalah al-Qur'an dan

sunnah, asasnya sendiri adalah akidah, syara', dan akhlak.3 Seorang

manajer yang berlatar belakang keagamaan pastinya memiliki pandangan

yang akan menitikberatkan pada implikasi spiritual dari gerak langkah

pengelolaannya.

Dilihat dari kacamata agama, aktifitas manajerial berarti usaha untuk

menggerakkan sumber daya manusia guna melakukan tindakan yang baik,

ma'ruf, shalihat dan mencegah orang melakukan kemungkaran,

memperoleh keridhaan Allah SWT.4 Seorang manajer yang beriman,

berislam dan berikhsan, sikap tersebut dapat melimpah ke anggota

kelompok atau bawahannya, maka tujuan yang telah direncanakan akan

mudah dicapai.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

manajemen selalu terkandung adanya unsur tujuan tertentu yang akan

dicapai dengan cara efektif dan efisien dan dalam manajemen selalu

diterapkan hubungan usaha dua orang atau kelompok manusia.

2. Fungsi Manajemen

Tugas utama dari seorang yang berhubungan dengan manajemen

adalah mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Dari sini muncul apa

yang dikenal dengan fungsi manajemen. Pembagian fungsi manajemen

2 Ibrahim Ihsmat Mutthawi', Al-Ushul al-Idariyah li al-Tarbiyah, (Riad : Dar al-Syuruq,

1996), hlm. 13. 3 Azhar Arsyad, Pokok-pokok Manajemen, Pengetahuan Praktis Bagi Pemimpin dan

Eksekutif, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 5. 4 Ibid., hlm. 7.

Page 30: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

16

memiliki tujuan diantaranya yaitu agar sistematika urutan pembahasannya

teratur, analisis pembahasannya juga mendalam dan menjadi pedoman

pelaksanaan proses manajemen bagi seorang manajer.5

Banyak para ahli dan praktisi manajemen mengemukakan

pendapatnya mengenai fungsi-fungsi manajemen. Dari beberapa pendapat

tentang fungsi manajemen tersebut bila digabungkan, maka akan terdapat

kesamaan yaitu sebagai berikut :

a. Planning (perencanaan)

Rencana merupakan landasan bagi setiap jenis aktivitas organisasi.

Perencanaan haruslah mendahului semua aktivitas manajemen agar

organisasi berhasil mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses

penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan

jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan seefisien dan

seefektif mungkin.6 Merencanakan pada dasarnya menentukan

rumusan suatu kegiatan yang akan dilakukan dikemudian hari.

Kegiatan perencanaan dimaksudkan untuk menentukan serangkaian

tindakan dalam mencapai suatu hal yang diinginkan. Perencanaan

merupakan tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang harus

dikerjakan, di mana mengerjakannya, bagaimana mengerjakannya,

siapa yang harus bertanggungjawab mengerjakannya dan penetapan

mengapa harus mengerjakannya.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan

manusia lain. Maka dari itu diperlukan pembentukan hubungan kerja

sama dan kelompok-kelompok atau organisasi. organisasi adalah

wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang

sebelumnya tidak dicapai oleh individu secara sendiri.7 Dengan

5 Sofyan Safri Harahap, Sistem Pengawasan Manajemen, (Jakarta : Quantum, 2001), cet.

I, hlm. 1. 6 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2000), cet. III, hlm. 49. 7 Veithzal Rival, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2003), cet. I, hlm. 188.

Page 31: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

17

organisasi dimaksudkan pengelompokan kegiatan yang diperlukan

yakni penetapan susunan organisasi, tugas, tanggungjawab dan fungsi

dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan

kedudukan dan sifat hubungan antara tiap unit. Pengorganisasian dapat

pula dirumuskan sebagai tindakan mengusahakan hubungan-hubungan

kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat

bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh

kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam

kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran

tertentu.8

c. Actuating (Pelaksanaan)

Selain rencana dan organisasi, di dalam manajemen hal yang

terpenting adalah adanya pelaksanaan atau actuating atau usaha untuk

menimbulkan action. Dengan adanya pelaksanaan dalam sebuah

organisasi atau perusahaan akan ada aut put konkrit yang akan

dihasilkan. Pelaksanaan merupakan pengupayaan berbagai jenis dan

tindakan itu sendiri, agar semua anggota berusaha mencapai sasaran

organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara

terbaik dan terbenar.9 Dari sini dapat dipahami bahwa yang dimaksud

dengan pelaksanaan adalah usaha untuk menggerakkan anggota-

anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan

berusaha untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.10

d. Motivating (Pendorongan)

Motivasi merupakan salah satu fungsi manajemen. Motivasi

merupakan subyek yang penting bagi manajer atau pemimpin.

Motivasi adalah kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan

8 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar : Pengertian dan Masalah, (Jakarta :

Gunung Agung, 1996), cet. II, hlm.11. 9 Inu Kencana Syafi’i, al-Qur’an dan Ilmu Administrasi, (Jakarta : Rineka Cipta,

2000),hlm. 67. 10 George R. Terry, Principles of Management, Terjemahan Winardi, Asas-asas

Manajemen, (bandung : Alumni, 1986), hlm. 313.

Page 32: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

18

memelihara perilaku manusia.11 Motivasi yang diberikan atasan

kepada bawahannya berupa pemberian inspirasi, dorongan dan

semangat, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela,

sehingga lebih efektif dan efisien.

e. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan sering juga disebut pengendalian. Pada dasarnya

pengawasan erat kaitannya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya

dan merupakan satu kesatuan tindakan. Pengawasan merupakan salah

satu fungsi manajemen yang dibutuhkan untuk menjamin agar semua

keputusan, rencana dan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan dengan

hasil yang baik dan efisien.12 Pengawasan diperlukan untuk melihat

sejauh mana hasil yang telah ditetapkan tercapai. Selain itu

pengawasan diperlukan untuk menjaga agar rencana yang ditetapkan

dapat dicapai, dan semua aspek yang ada di dalam maupun di luar

perusahaan atau organisasi tetap berjalan ke arah untuk mencapai

tujuan.

f. Evaluating (Penilaian)

Evaluasi atau penilaian dari sudut bahasa diartikan sebagai proses

menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai

atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dengan

demikian, inti dari penilaian adalah proses memberikan atau

menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria

tertentu. Evaluasi adalah pembuatan pertimbangan menurut suatu

perangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan.13

Dalam sebuah lembaga atau organisasi evaluasi harus bersifat

berkesinambungan, menyeluruh, objektif, konsisten dan bisa diukur,

mutlak dan bermanfaat.

11 Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta : Liberty Yogyakarta,

2002), cet. I, hlm. 89. 12 Ibnu Syamsi, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, (Jakarta : Rineka Cipta, 1994),

cet. III, hlm. 148. 13 Nanang Fattah, op.cit., hlm. 107.

Page 33: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

19

B. Konsep Kurikulum Pendidikan Agama Islam

1. Proses Perumusan Kurikulum

Sebagaimana yang dikutip oleh Nasution, kata kurikulum pertama

kalinya terdapat dalam Kamus Webster pada tahun 1856, yang pada waktu

itu kurikulum dikenal dengan istilah :

a. A race course, a place for running, a chariot b. A course in general, applied particulary to the course of study in a

university Kemudian istilah kurikulum mulai berkembang dalam dunia

pendidikan. Dalam Kamus Webster tahun 1955, kurikulum diartikan sebagai : a. A course a specified fixed course of study, as in a school or college, as

one leading to a degree. b. The whole body of courses offered in a educational institution, or

department there of the usual sense.14

Dari pengertian tersebut kurikulum digunakan dalam pendidikan dan

pengajaran yaitu sejumlah mata pelajaran atau mata kuliah, yang ditempuh

untuk mencapai ijazah atau tingkat. Definisi kurikulum yang dikemukakan

oleh para pakar terdapat perbedaan, antara definisi satu dan definisi

lainnya tidak sama mengenai pengertian kurikulum. Namun terdapat hal

yang sering disebut dalam istilah kurikulum, yaitu bahwa kurikulum

berhubungan dengan perencanaan aktifitas belajar.

Istilah kurikulum juga diuraikan dalam ensiklopedi pendidikan,

mencakup pengertian sebagai berikut.

a. Suatu kelompok mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk dapat lulus dalam salah satu bidang tertentu.

b. Suatu rencana umum mengenai isi atau bahan pelajaran khusus yang oleh suatu sekolah disajikan kepada pelajar untuk lulus atau mendapat certificate atau untuk memasuki suatu jabatan atau bidang tertentu.

c. Suatu kelompok pelajaran dan pengalaman yang diperoleh si pelajar di bawah bimbingan sekolah.15

Ketiga pengertian kurikulum di atas mengandung arti bahwa

kurikulum adalah mata pelajaran yang diberikan sekolah kepada siswa.

14 S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), cet. IV, hlm. 1-2. 15 Soegarda Poerbakawatja H.A.H. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung

Agung, 1982), hlm. 188.

Page 34: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

20

Kurikulum disusun sesuai dengan minat dan tujuan kurikulum juga

mencakup bidang kehidupan, kebudayaan, sumber-sumber dan

kepentingan masyarakat. Mengenai masalah kurikulum sebenarnya

terdapat pendapat yang berbeda-beda, bahkan sering terjadi adanya

pertentangan.

Di dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) dijelaskan bahwa kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari definisi-definisi

di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai

pegangan untuk melancarkan proses pembelajaran di bawah bimbingan

dan tanggungjawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf

pengajarnya.

Dengan demikian kurikulum mencakup apa yang harus dipelajari

untuk mencapai hasil yang belajar siswa. Kurikulum bukan tujuan atau

target, namun kurikulum hanya sebuah alat untuk mencapai tujuan

pendidikan. Maka kurikulum yang dirancang harus berorientasi pada

pencapaian tujuan pendidikan Nasional, yaitu melahirkan manusia

Indonesia yang berkualitas dan berkompeten.

Kurikulum sekarang ini merupakan pengembangan kurikulum

sebelumnya. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada

standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional. Sejak kurikulum 1994 sudah tidak diberlakukan lagi, di

Indonesia telah ada penyempurnaan kurikulum yaitu Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) atau kurikulum 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. Untuk lebih jelasnya berikut

adalah penjelasannya :

Page 35: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

21

a. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004

KBK atau (Competency Based Curriculum) adalah konsep

kurikulum yang kembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

RI untuk menggantikan kurikulum 1994. KBK dilaksanakan mulai

tahun pelajaran 2004/2005 secara bertahap. KBK dapat diartikan

sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada

pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas

dengan standar performance tertentu, sehingga hasilnya dapat

dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat

kompetensi tertentu.16

Secara umum kompetensi dapat didefinisikan sebagai

sekumpulan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai sebagai kinerja

yang berpengaruh terhadap peran, perubahan, prestasi serta pekerjaan

seseorang.17 Rumusan kompetensi dalam KBK merupakan pernyataan

yang diharapkan dapat diketahui, disikapi atau dilakukan siswa dalam

setiap tingkatan kelas dan sekolah dan sekaligus menggambarkan

kemajuan siswa yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan untuk

menjadi kompeten. KBK diarahkan untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat siswa,

agar dapat melakukan kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan

penuh tanggungjawab. KBK mencakup sejumlah kompetensi dan

seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa

sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku dan

ketrampilan siswa sebagai kriteria keberhasilan.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006

KTSP merupakan penyempurnaan dari KBK. Kurikulum

disempurnakan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi

sentra untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia

16 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi,

(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004 ), cet. VI, hlm. 37-38. 17 Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran , (Bandung : Pakar Raya, 2004), hlm.

13.

Page 36: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

22

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggungjawab.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP disusun

dalam rangka memenuhi amanah yang tertuang di dalam Undang-

undang RI NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dan Peraturan Pemerintah RI NO. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya

oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan

supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten

atau Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan

menengah.18

Penyusunan KTSP dipercayakan pada setiap tingkat satuan

pendidikan yang mana pengimplementasiannya untuk memberdayakan

daerah dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, mengelola

dan menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspirasi tiap

satuan pendidikan. Terkait dengan penyusunan KTSP, Badan Standar

Nasional Pendidikan telah membuat panduan penyusunan KTSP.

Panduan tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi satuan

pendidikan dalam penyusunan dan mengembangkan kurikulum yang

akan dilaksanakan.

Dengan adanya perubahan dan penyempurnaan kurikulum

diharapkan mutu pendidikan di Indonesia dapat meningkat sehingga

dapat mengimbangi kemajuan yang terjadi di negara lain. Karena

kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.

Dan kemajuan sendiri dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang

baik.

18 BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), Panduan Penyusunan KTSP Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta : Final Senayan, 2006), hlm. 5.

Page 37: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

23

2. Karakteristik Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah

Pertama

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Di Indonesia PAI merupakan sub system dari pendidikan

nasional. Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS) NO. 20 Tahun 2003 pasal 11 ayat (6) dijelaskan bahwa

pendidikan agama merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa

untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan

pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.19

Adanya pendidikan agama pada jenjang pendidikan SMP diharapkan

dengan melalui bimbingan, pengajaran serta latihan siswa dapat

memahami, menghayati, bertaqwa, mengimani dan berakhlaq mulia

dalam mengamalkan agamanya.

Pendidikan keagamaan di Indonesia telah berkembang, salah

satu diantaranya adalah PAI buku Pedoman PAI di sekolah umum

dijelaskan bahwa PAI merupakan usaha sadar dan terencana untuk

menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan

mengamalkan ajaran Islam melalui bimbingan, pengajaran dan latihan.

Dalam perkembangan PAI dimaksudkan sebagai rumpun mata

pelajaran yang diajarkan di sekolah maupun di perguruan tinggi.20

Berarti bahwa PAI merupakan sebuah proses penanaman ajaran-

ajarannya dan sebagai bahan kajian materi yang ada didalamnya.

Dengan demikian kegiatan PAI diarahkan untuk meningkatkan

keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama

Islam dari siswa, selain itu juga untuk membentuk kesalehan atau

19 Himpunan Perundang-undangan RI tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-

undang RI NO. 20 Tahun 2003 Beserta Penjelasannya, (Bandung : Nuansa Aulia, 2005), cet. I, hlm. 97.

20 Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum, 2004, hlm. 2.

Page 38: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

24

kualitas pribadi bahkan kesalehan sosial.21 Artinya bahwa siswa

diharapkan dalam kesehariannya mampu berhubungan dengan manusia

lainnya, baik yang seagama maupun yang tidak seagama, serta dalam

berbangsa dan bernegara sehingga dapat mewujudkan persatuan dan

kesatuan nasional dan bahkan ukhuwah insaniyah.

b. Tujuan Pendidikan agama Islam

Bila berbicara tentang tujuan PAI, berarti berbicara tentang

nilai-nilai ideal yang bercorak Islami. Hal ini mengandung makna

bahwa tujuan PAI adalah tujuan yang merealisasikan idealitas Islami.

Sedangkan idealitas Islam pada hakekatnya mengandung nilai perilaku

manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Allah

SWT.22 Secara langsung bahwa untuk memperoleh tujuan PAI

manusia harus menyerahkan diri atau taat kepada Allah, sehingga

manusia akan memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan

di akhirat.

Menurut Imam al-Ghazali sebagaimana yang dikutip oleh

Fatiyah Hasan Sulaiman yang kemudian dikutip oleh Armai Arief

menjelaskan bahwa tujuan PAI adalah membentuk insan purna yang

pada akhirnya dapat mendekatkan diri pada Allah SWT, dan

membentuk insan purna untuk memperoleh kebahagiaan hidup di

dunia dan akhirat.23

Apabila dikaitkan dengan ayat suci al-Qur’an, maka tujuan PAI

adalah menumbuhkan dan mengembangkan ketaqwaan kepada Allah

SWT, sebagaimana firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 102

ته وال متو تن اال وانتم مسلمون ياا يهاالذين امنوا اتقوااهللا حق تقا

21 Muhaimin et.al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), cet. III, hlm. 76. 22 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm. 108. 23 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat

Pers, 2002), hlm. 22.

Page 39: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

25

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”.24

Di dalam lembaga pendidikan atau sekolah dan madrasah, PAI

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui

pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman

dan pengamalan siswa tentang agama Islam, sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan dan

ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi.25 Rumusan tujuan tersebut mengandung arti bahwa proses

PAI dipahami siswa di sekolah dimulai dari pengetahuan dan

pemahaman terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya, sehingga siswa akan menghayati dan meyakini ajaran-

ajaran Islam.

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam

1). Sumber nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

2). Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya,

baik lingkungan fisik maupun sosial dan dapat mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

3). Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan siswa dalam

keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan

sehari-hari.

4). Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan

atau budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

24 Deprtemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Semarang : Toha Putra, 1989),

hlm. 92. 25 Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, op.cit., hlm. 4

Page 40: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

26

5). Pengajaran, yaitu mengajarkan ilmu pengetahuan keagamaan

secara umum (alam nyata dan tidak nyata), system dan fugsinya.

6). Penyaluran, yaitu menyalurkan anak yang memiliki bakat khusus

dibidang agama agar dapat berkembang secara optimal sehingga dapat

dimanfaatkan untuk dirinya dan orang lain.

7). Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

siswa kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. 26

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup usaha untuk

mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara:

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT.

2) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

3) Hubungan manusia dengan sesama manusia .

4) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan

alamnya.27

Adapun ruang lingkup bahan pembelajaran PAI Sekolah

Menengah Pertama terfokus pada aspek: keimanan, al-Qur'an/al-

Hadits, akhlak, fiqh/ibadah dan tarikh.28

e. Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah

Pertama

1) Kompetensi Pendidikan Agama

Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha

Esa, berakhlaq mulia yang tercermin dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memahami, menghayati

dan mengamalkan ajaran agamanya, serta mampu menghormati

agama lain dalam kerangka kerukunan antar umat beragama.

26 Kurikulum Berbasis Kompetisi, Standar Kompetensi, Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam, Sekolah, Menengah, Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, hlm. 340. 27 Ibid 28 Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah umum, op.cit., hlm 29.

Page 41: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

27

2) Kompetensi Spesifik Pendidikan Agama Islam

Dengan landasan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi, siswa

dengan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaq mulia yang

tercermin dalam perilaku sehari-hari dalam hubungan dengan

Allah, sesama manusia dan alam sekitar, mampu membaca dan

memahami Al-Qur'an, mampu beribadah dan bermuamalah dengan

baik dan benar, serta mampu menjaga kerukunan intern dan antar

umat beragama.

3) Standar Kompetisi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Kompetensi dasar mata pelajaran berisi sekumpulan

kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh

pendidikan di SMP. Kemampuan-kemampuan yang tercantum

dalam komponen kemapuan dasar merupakan penjabaran dari

kemampuan dasar umum yang harus dicapai di SMP, yaitu:

- Beriman kepada Allah SWT dengan rukun iman yang lain

dengan mengetahui fungsi terefleksi dalam sikap, perilaku dan

akhlaq siswa dalam dimensi vertikal maupun horizontal.

- Dapat membaca al-Qur'an surat-surat pilihan sesuai dengan

tajwidnya, menyalin dan mengartikannya.

- Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan

tuntunan syariat Islam baik ibadah wajib maupun ibadah

sunnah.

- Dapat meneladani sifat, sikap dan kepribadian Rasulullah serta

Khulafaur Rasyidin.

- Mampu mengamalkan system muamalat Islam dalam tata

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.29

Kelima kemampuan dasar tersebut berorientasi pada

perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan

kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah SWT.

29 Kurikulum Berbasis Kompetensi, op.cit, hlm 341-342.

Page 42: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

28

f. Pendekatan dan Metode Agama Islam

1) Pendekatan rasional, yaitu usaha memberikan peranan pada rasio,

dalam memahami dan menerima kebenaran ajaran agama. Metode

mengajar yang dipertimbangkan antara lain: ceramah, tanya jawab,

diskusi, kerja kelompok, latihan dan pemberian tugas.

2) Pendekatan fungsional, yaitu suatu usaha menyajikan ajaran agama

Islam dengan menekankan pada segi kemanfaatannya bagi siswa

dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan tingkat

perkembangannya. Untuk itu maka metode mengajar yang

digunakan adalah latihan, pemberian tugas, ceramah, tanya jawab

dan demonstrasi.

3) Pendekatan pengalaman, yaitu pemberian pengalaman keagamaan

pada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan.

Metode mengajar yang digunakan antara lain: pemberian tugas

(resitasi) dan tanya jawab keagamaan siswa.

4) Pendekatan pembiasaan, yaitu memberikan kesempatan kepada

siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran agamanya. Metode

mengajar yang perlu dipertimbangkan antara lain: latihan,

pelaksanaan tugas demonstrasi dan pengalaman langsung di

lapangan.30

5) Pendekatan emosional, yakni upaya menggugah perasaan (emosi)

siswa dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama

dan budaya bangsa. Metode mengajar yang digunakan adalah

ceramah, bercerita dan sosiodarma.

6) Pendekatan keteladanan, yaitu menjadikan figur guru (pendidik),

petugas sekolah lainnya, orang tua serta anggota masyarakat

sebagai cermin bagi siswa.31

30 H. Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum , Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi,(Jakarta : Quantum Teaching), hlm. 49-50.

31 Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, op. cit, hlm 53.

Page 43: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

29

3. Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Kurikulum PAI adalah bahan-bahan PAI berupa kegiatan,

pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis

diberikan kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan PAI.32 Kurikulum

PAI merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kurikulum sekolah

di lingkungan Direktoral Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Agama Islam dan Kebudayaan. Dimana kurikulum PAI

tersebut merupakan kerangka materi atau bahan pelajaran PAI yang harus

disampaikan atau dikuasai oleh siswa beragama lain.

Sehingga PAI akan membawa dan membina siswa menjadi warga

negara yang baik sekaligus umat yang taat beragama. Oleh karena itu

pendidikan mencakup : mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan

nilai-nilai akhlak Islam dan mendidik siswa untuk mempelajari materi

ajaran agama Islam yang berupa pengetahuan.

Kompetensi PAI dilandasi oleh al-Qur'an dan sunnah Nabi

Muhammad saw, siswa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,

berakhlak mulia yang tercermin dalam perilaku sehari-hari dalam

hubungannya dengan Allah , sesama manusia dan alam sekitar, mampu

membaca dan memahami al-Qur'an, mampu beribadah dan bermuamalah

dengan baik dan benar serta mampu menjaga kerukunan intern dan antar

beragama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum PAI merupakan

seperangkat instrumen atau alat perencanaan dan pengaturan tentang

kemampuan dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa. Kurikulum

PAI diharapkan lebih membantu guru karena dilengkapi dengan

pencapaian target yang jelas, materi standar, standar hasil belajar dan

prosedur pelaksanaan pembelajaran.33 Maka dari itu untuk menghindari

munculnya keragaman pemahaman terhadap standar nasional perlu adanya

32 Muslam, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Teoritis dan Praktis,

(Semarang : PKPI2, 2003), hlm. 39. 33 E. Mulyasa, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2002), hlm. 85.

Page 44: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

30

penjabaran tentang kurikulum PAI, sehingga dapat diharapkan lebih

menjamin tercapainya kompetensi-kompetensi pelajaran PAI.

C. Proses Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Kurikulum

Istilah manajemen dewasa ini sebenarnya lebih terkenal dan umum

dalam dunia perusahaan atau ekonomi dari pada di dalam dunia pendidikan.

Manajemen adalah fungsi dewan manajer, untuk menetapkan kebijakan

mengenai apa macam produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaannya,

memberikan servis dan bagaimana memilih serta melatih pegawai dan faktor

lain yang mempengaruhi kegiatan berlangsung. Manajemen juga

bertanggungjawab dalam membuat suatu susunan organisasi, untuk

melaksanakan kebijakan-kebijakan.34 Manajemen sendiri mencakup aktivitas-

aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan tujuan untuk

mengkoordinasikan sumber daya sehingga akan dihasilkan produk secara

efisien.

Sedangkan dalam dunia pendidikan manajemen dapat diartikan

sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek,

menengah maupun jangka panjang. Dalam pengelolaan proses pendidikan

salah satu kegiatannya meliputi kurikulum, yang dikenal dengan manajemen

kurikulum. Kegiatan manajemen kurikulum menitik beratkan pada usaha-

usaha pembinaan situasi pembelajaran di sekolah agar selalu terjamin

kelancarannya. Dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Development : a

Guide to Practice” Willes and Bondi menjelaskan bahwa manajemen

kurikulum merupakan “a series of temporary communitties are used to process

this information into school programes”.35 Ini menjelaskan bahwa manajemen

kurikulum merupakan perencanaan yang digunakan untuk proses informasi

dalam program sekolah.

34 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995), cet. VII, hlm. 5-6. 35 Jon Willes and Joseph Bondi, Curriculum Development : a Guide to Practice, (New

York : Macmillan Publishing Company, 1993), hlm. 173.

Page 45: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

31

Adapun hal yang terpenting dalam pelaksanaan kegiatan manajemen

kurikulum yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru dan kegiatan

yang berhubungan dengan proses pembelajaran,36 berikut adalah

penjelasannya :

1. Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Tugas Guru

Yang termasuk tugas guru adalah mendidik, mengajar dan melatih.

Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.

Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Melatih berarti mengembangkan ketrampilan. Guru juga

bertugas dalam bidang kemanusiaan, yang harus dapat menjadikan dirinya

sebagai orang tua kedua atau bahkan idola.37 Di dalam masyarakat guru

ditempatkan lebih terhormat, karena dari seorang guru diharapkan

masyarakat mendapatkan pengetahuan.

Kaitannya dengan manajemen kurikulum, maka dalam sebuah

lembaga pendidikan perlu diadakannya kegiatan yang berhubungan

dengan tugas guru. Kegiatan tugas guru meliputi:

a. Pembagian Tugas Mengajar

Pembagian tugas mengajar dibicarakan dalam rapat menjelang

permulaan pelaksanaan program atau ajaran baru.38 Pembagian tugas

guru ditujukan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan menjadi

lebih efektif dan menghasilkan siswa yang kompeten. Untuk

meningkatkan hasil pembelajaran, maka seorang guru harus memiliki

kompetensi guru. Setiap guru diharapkan dapat melaksanakan dan

menguasai ke sepuluh kompetensi guru tersebut dalam pembelajaran,

baik di dalam maupun di luar sekolah. Sehingga guru dapat diharapkan

menjadi guru yang aktif yaitu guru yang mampu melaksanakan tugas

profesionalnya.

36 B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

cet. I, hlm. 42. 37 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000),

cet. XI, hlm. 7. 38 B. Suryosubroto, loc.cit.

Page 46: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

32

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembagian

tugas mengajar adalah memperhatikan bidang keahlian yang dimiliki

oleh guru, formasi atau susunan jatah petugas sesuai dengan tugas dan

jenis tugas, beban tugas guru menurut ketentuan serta masa kerja dan

pengalaman mengajar yang ditekuni oleh masing-masing guru.39 Hal-

hal yang harus diperhatikan dalam pembagian tugas guru tersebut

merupakan hal penting, karena mengingat bahwa dalam bertugas

seorang guru memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jadi tugas

seorang guru tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar

bidang kependidikan.

b. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan belajar yang

dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah

untuk lebih memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan

penerapan nilai pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari

berbagai mata pelajaran. Tujuan kegiatan ekstra kurikuler adalah:

meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa; mengembangkan

bakat, minat, kemampuan dan ketrampilan dalam upaya pembinaan

pribadi; dan mengenal hubungan antara mata pelajaran dalam

kehidupan di masyarakat.

Langkah kegiatan ekstra kurikuler meliputi: perencanaan,

program, tenaga, biaya, sarana, penentuan waktu, tempat dan

pengorganisasian.40 Kegiatan ekstra kurikuler antara lain, Kegiatan

pengayaan Pramuka, Palang Merah Remaja, Patroli Keamanan

Sekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, Koperasi Siswa, Sanggar Belajar,

Peringatan Hari Besar, Kelompok Penelitian Ilmiah Remaja, Bakti

Sosial, Sanggar Kesenian, Paskibra dan lain-lain.

39 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1993), cet. II, hlm. 66.

40 Hafni Ladjid, op.cit hlm. 116-117.

Page 47: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

33

c. Koordinasi Penyusunan Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran disusun oleh guru untuk satu

pertemuan, untuk mencapai target satu kompetensi dasar. Rencana

pembelajaran diturunkan dari silabus yang telah disusun dan bersifat

aplikatif di kelas. Rencana pembelajaran berisi gambaran tentang

kompetensi dasar yang akan dicapai, indikator, materi pokok, skenario

pembelajaran dan penilaian.

Rencana pembelajaran merupakan program yang benar-benar

dirancang oleh guru tentang apa yang akan dikerjakan bersama siswa.

Rencana pembelajaran bukanlah laporan untuk kepala sekolah atau

pihak lain, tetapi dapat mengingatkan guru tentang benda atau alat apa

yang harus disiapkan, berapa banyak, ukuran berapa dan langkah apa

yang akan dikerjakan bersama siswa.41 Jadi penyusunan rencana

pembelajaran dikoordinasikan oleh guru secara pribadi, karena rencana

pembelajaran bukan bukti administrasi.

2. Kegiatan yang Berhubungan dengan Proses Pelaksanaan

Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa

untuk berpartisipasi aktif dan memberikan ruang cukup bagi prakarsa,

kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan

fisik serta psikologis siswa.42 Dalam proses pembelajaran mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu

Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan manajemen

kurikulum, karena di dalamnya mengandung usaha pembinaan terhadap

peningkatan kualitas dan keberhasilan siswa dalam pembelajaran.

41 Nurhadi, Kurikulum 2004, Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta : Grasindo, 2004),

hlm.143-144. 42 Peraturan Pemerintah R.I., NO 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,

(Jakarta : Cipta Jaya, 2005), hlm. 13.

Page 48: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

34

Kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan proses pembelajaran

meliputi:

a. Penyusunan Jadwal Pelajaran

Jadwal pelajaran merupakan penjabaran dari seluruh program

pengajaran di sekolah. Jadwal pelajaran berguna untuk mengetahui apa

yang akan diajarkan pada suatu waktu dalam suatu kelas. Bagi guru,

jadwal pelajaran merupakan pedoman di kelas mana ia harus mengajar

pada waktu itu, dan berapa lama harus ada di kelas, kemudian harus

pindah ke kelas yang lain lagi.

Jadwal pelajaran dapat dibedakan menjadi jadwal umum dan

jadwal khusus. Jadwal umum memuat pengaturan pemberian mata

pelajaran pada seluruh kelas dan menunjukkan pembagian waktu

mengajar bagi guru. Sedangkan jadwal khusus adalah kegiatan

pemberian mata pelajaran yang hanya berlaku bagi suatu kelas dan hari

tertentu.

Yang harus diperhatikan dalam menyusun jadwal pelajaran

antara lain sebagai berikut :

- Antara mata pelajaran satu dengan lainnya harus ada selingan,

- Tiap jam pelajaran tidak terlalu lama,

- Menyesuaikan atau mencari waktu tiap mata pelajaran,

- Harus disediakan waktu istirahat,

- Kegiatan belajar di suatu kelas tidak mengganggu kelas lainnya.43

b. Penyusunan Program Pembelajaran

Rencana atau program pembelajaran disusun dengan tujuan

untuk memicu kegiatan belajar pada siswa. Dengan program yang

matang, teliti dan tepat dapat diharapkan mencapai tujuan pengajaran

yang dikehendaki secara efektif. Hal yang perlu ditetapkan dalam

pemrograman kegiatan mengajar adalah menetapkan materi atau isi

pelajaran, memilih metode dan media pembelajaran, dan menentukan

waktu.

43 B. Suryosubroto, op.cit., hlm. 44-45.

Page 49: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

35

Program mengajar disesuaikan dengan jangka waktu tertentu

yang berlaku di suatu sekolah. Dalam pelaksanaan kurikulum 2006,

sesuai yang telah dicanangkan oleh pemerintah, pengembangan

program pembelajaran mencakup :

1) Pengembangan Program Tahunan

Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru

sebelum tahun ajaran baru, karena merupakan pedoman bagi

pengembangan program-program berikutnya, seperti program

semester, program mingguan, dan program harian atau program

pembelajaran setiap pokok bahasan. Sumber yang dapat dijadikan

bahan pengembangan program tahunan adalah daftar kompetensi

standar, skope, dan sekuensi kompetensi, dan kalender

pendidikan.44

2) Program Semester

Program semester berisi garis-garis besar mengenai hal-hal yang

akan dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester. Pada

umumnya program semesteran berisikan tentang bahan, pokok

bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan dan

keterangan-keterangan.45

c. Pengisian Daftar Kemajuan Kelas

Daftar kemajuan kelas dapat berupa buku. Pengisian daftar

kemajuan kelas dilaksanakan oleh guru bidang studi pada waktu

menyampaikan pelajaran. Daftar kemajuan kelas akan mempermudah

supervisi bagi kepala sekolah dalam tugasnya mengontrol

perkembangan dan kemajuan kelas dilihat dari kesesuaiannya dengan

ketentuan kurikulum. Selain itu, daftar kemajuan kelas dapat

membantu menjelaskan pelajaran suatu bidang studi, apabila terjadi

mutasi guru (perpindahan atau penggantian guru) sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan terus dengan lancar.

44 E. Mulyasa, op.cit., hlm. 95. 45 Ibid., hlm. 100.

Page 50: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

36

Buku daftar kemajuan kelas memiliki format atau bentuk

berupa tabel-tabel yang dapat dijadikan bukti bahwa proses

pembelajaran telah terlaksana. Daftar kemajuan kelas secara tidak

langsung dapat dijadikan pengawasan atau pelaporan.

d. Penyelenggaraan Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi (penilaian) merupakan tindakan untuk melihat sejauh

mana tujuan-tujuan pengajaran dapat dikuasai oleh siswa dalam

bentuk hasil belajar yang diperhatikan setelah menempuh proses

pembelajaran. Sedangkan evaluasi hasil belajar adalah proses

pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dalam

kriteria tertentu.46 Dengan adanya evaluasi dapat dilihat keefektifan

dan keefisienan dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan

tingkah laku siswa.

Dilihat dari fungsinya, evaluasi (penilaian/tes) dapat dibedakan

menjadi:

1) Formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program

pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses

pembelajaran

2) Sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester

dan akhir tahun

3) Diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat

kelemahan-kelemahan siswa dan faktor penyebabnya

4) Selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi,

misalnya ujian saringan masuk lembaga pendidikan tertentu

5) Penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui

ketrampilan prasyarat dalam suatu program dan penguasaan

belajar sesuai yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan

belajar.

46 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 1990), cet. III, hlm. 2-3.

Page 51: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

37

Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan

menjadi:

1) Tes, yang dapat diberikan secara lisan, tulisan dan tindakan. Soal-

soal tes disusun dalam bentuk objektif, misalnya pilihan ganda,

benar salah, isian atau melengkapi, menjodohkan, jawaban singkat

dan tes juga disusun dalam bentuk uraian.

2) Bukan tes (non tes) mencakup observasi, kuesioner, wawancara,

skala, studi kasus, dan lain-lain.47

e. Laporan Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi sangat berguna untuk umpan balik bagi guru

maupun siswa dan merupakan kegiatan administratif. Secara sistematis

bahwa laporan hasil evaluasi bermanfaat bagi pihak antara lain:

1) Siswa Sendiri

Laporan kemajuan atau prestasi sangat bermanfaat bagi siswa

karena secara alamiah siswa ingin mengetahui hasil yang telah

dilakukannya baik menggembirakan maupun mengecewakan.

Selain itu laporan kemajuan atau prestasi dapat dijadikan

penyempurnaan.

2) Guru Yang Mengajar

Dengan laporan hasil evaluasi, guru juga dapat mengetahui hasil

mengajar.48 Dan laporan hasil evaluasi merupakan titik tolak bagi

guru untuk menentukan langkah selanjutnya.

3) Pemakai Lulusan

Setiap siswa yang telah lulus dari jalur pendidikan, memiliki bukti

keberhasilan pengetahuan atau ketrampilan tertentu.49 Laporan

hasil evaluasi lulusan akan berguna dalam mencari pekerjaan dan

melanjutkan studi.

47 Ibid., hlm. 5 48 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999),

cet. I, hlm. 282-283. 49 Ibid, hlm.284

Page 52: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

38

Laporan hasil evaluasi biasanya dilaporkan kepada:

1) Kepala Sekolah

Laporan untuk kepala sekolah dengan maksud agar dilaporkan

kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga bermanfaat

dalam pembinaan pendidikan dan tugas-tugas supervisi dalam

meningkatkan efisiensi dan mutu pendidikan.

2) Orang Tua (wali)

Laporan hasil evaluasi yang dikirim kepada wali siswa disebut

rapot.50 Buku rapot dimaksudkan sebagai informasi dari sekolah

tentang keberhasilan siswa dalam belajar kepada wali siswa.

f. Kegiatan Bimbingan Konseling

Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur

dan sistematik guna membantu pertumbuhan anak muda atas

kekuatannya dalam menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri,

yang pada akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman-pengalaman

yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat.51

Dan konseling didefinisikan sebagai kegiatan di mana semua fakta

dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah

tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, di mana siswa

diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu.52

Dalam memberikan konseling, konselor tidak diperkenankan untuk

memecahkan masalah klien, namun hanya memberi bantuan dalam

memecahkan masalah klien.

Kegiatan BK di sekolah biasanya ditangani oleh orang yang

khusus dididik menjadi konselor atau oleh guru pembimbing (teacher

conselor). Seorang pembimbing di sekolah diharapkan dapat

membantu kepala sekolah beserta stafnya dalam menyelenggarakan

kesejahteraan sekolah secara keseluruhan. BK di sekolah dimaksudkan

50 B. Suryosubroto, op,cit., hlm. 5.

51 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar dan Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), cet. II, hlm. 94. 52 Ibid, hlm. 100.

Page 53: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

39

untuk memberi bantuan kepada siswa agar menemukan cara belajar

dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam belajar, serta

untuk membantu siswa dalam membentuk watak.

Page 54: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

BAB III

PELAKSANAAN MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI SMP NASIMA DAN AL AZHAR 14 SEMARANG

A. SMP NASIMA SEMARANG

1. Gambaran Umum SMP Nasima Semarang

a. Sejarah Berdirinya SMP Nasima Semarang

Nasima adalah kepanjangan dari Nasionalis Agama. Yayasan

Nasima berdiri karena adanya rasa keprihatinan terhadap kondisi

pendidikan di Indonesia, yang cenderung banyak mengadopsi sistem

pendidikan dan kebudayaan di Barat yang masih bisa membekali anak-

anak bangsa dengan kualitas kompetensi keilmuan dan ketrampilan

hidup, akhlak mulia serta pembentukan karakter dan jati diri sebagai

insan Indonesia. Pendirian yayasan Nasima berawal dari pendirian dan

pengelolaan sebuah Taman Pendidikan al-Quran (TPQ) dan sebuah

Taman Kanak-kanak (TK) satu parallel pada tanggal 7 Januari 1994.

Yang pada waktu itu dikelola oleh keluarga Nasima dan diketuai oleh

Yusuf Nafi, SH.CN.

Karena adanya dorongan dan permintaan masyarakat setempat,

pada tanggal 1 Juli 1995 yayasan Nasima mendirikan sebuah lembaga

pendidikan formal, yaitu SD Nasima kelas satu (dua parallel). Yang

mana SD Nasima secara langsung dapat menampung lulusan dari TK

Nasima. Pada tahun 1997 yayasan Nasima mendapat amanah dari

yayasan pendidikan Budisiswa untuk melanjutkan pendidikan yang ada,

yaitu kelas III sampai dengan kelas VI SD Trijaya dan kelas I sampai

dengan kelas III SMP Budisiswa.

Adanya perkembangan dan kemajuan pada system pengelolaan

pendidikan serta telah banyak memperoleh berbagai penghargaan baik

dibidang umum maupun dibidang keagamaan, misalnya saja dalam

mengikuti Ujian Nasional pada tahun 1999/2000 mampu masuk dalam

peringkat 10 SMP Negeri-Swasta se-kota Semarang, maka pada tanggal

40

Page 55: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

41

1 Juli 1999 selesai akuisasi SMP Budisiswa menjadi SMP Nasima, di Jl.

Pusponjolo Selatan No. 53 Semarang. Dan pada tahun 1999 pula SMP

Nasima Semarang telah meluluskan siswa yang pertama. Pada Mei 2000

SMP Nasima Semarang telah terakreditasi DISAMAKAN.1

Dan pada tanggal 2 Mei 2005 yayasan Nasima mendapat amanah

dari yayasan pengelola pendidikan Diponegoro untuk meneruskan

pendidikan SMP dan SMA Diponegoro Semarang. Pada waktu ajaran

baru tahun 2006/2007, tepatnya pada tanggal 1 Juli 2006 SMP

Diponegoro mulai ditutup dan siswanya mutasi ke SMP Nasima

Semarang. Sehingga pada tanggal itu pula lokasi SMP Nasima

Semarang beralamat di Jl. Trilomba Juang No. 1 kelurahan Mugassari

kecamatan Semarang Selatan. Dengan demikian YPI (Yayasan

Pendidikan Islam) Nasima telah mengelola KB, TK, SD, SMP Nasima

dan SMA Diponegoro. Kemudian pada tanggal 5 Februari 2007 SMP

Nasima Semarang telah meraih predikat TERAKREDITASI A dengan

nilai 93,15 atau tertinggi dari 48 SMP yang diakreditasi pada periode II

tahun 2006/2007.2

b. Letak Geografis SMP Nasima Semarang

SMP Nasima Semarang terletak di Jl. Trilomba Juang No. 1,

kelurahan Mugassari, kecamatan Semarang Selatan, kota Semarang,

propinsi Jawa Tengah, telphon (024) 8316690, faximile (024) 762100,

homepage www.nasimaedu.com, E.mail infonasimaedu.com.3 Lokasi

SMP Nasima Semarang cukup strategis, karena berada di dekat pusat

kota Semarang, di mana letaknya tidak jauh dari lokasi-lokasi umum

seperti gedung olah raga, lembaga-lembaga pendidikan terkemuka di

kota Semarang, masjid Agung, kantor DPRD kota Semarang,

perpustakaan wilayah, rumah sakit, pasar swalayan, hotel, toko buku,

1 Hasil wawancara dengan Bp. Supramono, S.Pd (wakil kepala SMP Nasima Semarang) pada

hari Selasa, tanggal 6 Desember 2005. 2 Hasil wawancara dengan Bp. Supramono, S.Pd. (kepala SMP Nasima Semarang), pada hari

Rabu, tanggal 27 Juni 2006. 3 Profil SMP Nasima Semarang Tahun 2006/2007.

Page 56: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

42

POM bensin dan seterusnya. Lokasi SMP Nasima Semarang sangat

mudah dijangkau dari jalan Pandanaran ± 20 meter dan juga dapat

dijangkau melalui jalan Pahlawan ± 100 meter.

Letak SMP Nasima Semarang satu lokasi dengan SMA

Diponegoro Semarang dan dengan masjid Baitul Alim. Selain itu SMP

Nasima Semarang juga berdekatan dengan gedung olah raga Trilomba

Juang (Mugas) dan Universitas Perbankan Semarang. Untuk lebih

jelasnya berikut adalah batasan-batasannya:

1) Sebelah Utara yaitu wilayah yang menghubungkan SMP Nasima

berdekatan dengan SMK N 8 dan 4 Semarang, SMA N 1 dan 2

Semarang, gedung DPRD kota Semarang dan seterusnya.

2) Sebelah Timur yaitu kawasan perkantoran, antara lain kantor

pengelolaan elektronik kota Semarang, gedung pers Wawasan dan

Pemda propinsi jawa Tengah.

3) Sebelah Selatan yaitu kawasan perkotaan yang mana Jl.

Pandanaran menghubungkan lokasi SMP Nasima Semarang

berdekatan dengan pusat kota Semarang.

4) Sebelah Barat yaitu kawasan penduduk Tlogo Bayem dan Mugas.4

Secara geografis letak SMP Nasima Semarang berada di daerah

daratan tinggi kota semarang. Dan suhu udara di daerah lokasi sekolah

bersuhu panas, namun karena di dalam sekolah terdapat fasilitas yang

memadai, sehingga sangat dapat mendukung proses pembelajaran yang

berlangsung di SMP Nasima Semarang. Luas tanah keseluruhan SMP

Nasima Semarang adalah hak milik atas yayasan yang bersertifikat dan

status tanah adalah SHM/HGB. Keseluruhan luas tanah terbagi menjadi

bangunan sekolah yang terdiri dari bangunan kelas SMP Nasima

Semarang dan kelas SMA Diponegoro Semarang, bangunan masjid

Baitul Alim, lapangan olah raga dan seterusnya.

4 Hasil observasi peneliti pada hari Selasa, tanggal 17 April 2007, pukul 08.00 WIB.

Page 57: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

43

c. Visi dan Misi SMP Nasima Semarang

Visi SMP Nasima Semarang adalah membimbing insan

Indonesia yang berilmu dan berahklaqul karimah.

Dan misinya adalah sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan lembaga pendidikan yang berkualitas,

2) Menciptakan lokomotif-lokomotif baru menuju Indonesia raya

dengan membekali siswa:

a) Wawasan kebangsaan dan ahklaqul karimah,

b) Ilmu pengetahuan yang luas dibidangnya,

c) Teknologi informasi dan komunikasi terapan.5

d. Keadaan Guru dan Siswa SMP Nasima Semarang

1) Keadaan Guru

Dalam rangka meningkatkan pengelolaan pendidikan yang

lebih baik dan berkualitas, maka SMP Nasima Semarang memiliki

guru-guru yang profesional. Sehingga target, bahwa seorang guru

mendapat tugas dan tanggungjawab yang profesional dan

berimbang, mampu dilaksanakan oleh guru secara maksimal.

Untuk itu guru-guru pengajar di SMP Nasima Semarang tentunya

memiliki latar belakang pendidikan dan keterampilan yang sesuai

dengan keahliannya.

SMP Nasima Semarang memiliki tenaga edukatif

(pendidik) sebanyak 31 orang guru. Dari 31 orang guru tersebut 18

orang guru telah menjadi guru tetap yayasan, 6 orang guru

merupakan guru tidak tetap yayasan dan 6 orang guru masih

menjadi guru honorer, dan 1 orang guru DPK (Dewan

Pertimbangan Kurikulum) Depag (Departemen Agama).6

Bidang studi keagamaan Islam di SMP Nasima Semarang

terbagi menjadi tiga tim guru pengajar. Yang pertama adalah

bidang studi PAI yang kurikulumnya disesuaikan dengan ketetapan

5 Program SMP Nasima Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. 6 Ratio Jumlah Guru dan Siswa SMP Nasima Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007.

Page 58: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

44

dari Dinas Pendidikan, Kedua yaitu bidang studi bahasa Arab dan

yang ketiga adalah bidang studi BTA (Baca Tulis Al-Qur`an) atau

mengaji. Tim guru pengajar PAI terdiri dari delapan orang guru.

Dua orang guru pengajar bidang studi PAI, satu orang guru

pengajar bidang studi bahasa Arab, dan lima orang guru pengajar

BTA (Baca Tulis Al-Qur`an)

2) Keadaan Siswa

Sesuai dengan kepanjangan Nasima yaitu Nasionalis

Agama, maka siswa-siswa SMP Nasima Semarang dibimbing,

dilatih dan dididik menuju manusia Indonesia yang berilmu dan

berakhlaq mulia. Nasionalis Agama pada diri siswa tercermin

dalam sikap dan tingkah laku siswa di sekolah dan di lingkungan

rumah (orang tua siswa sekeluarga) serta di masyarakat. Maka dari

itu dalam pembentukan tingkah laku siswa, maka dalam

pelaksanaan pendidikan diperlukan adanya penegakan pedoman

perilaku atau tata tertib. Tujuan diberlakukannya penegakan tata

tertib di SMP Nasima Semarang yaitu agar siswa terbiasa hidup

secara teratur, produktif, disiplin, dan hidup sesuai dengan etika

Islam. Dengan demikian siswa akan dengan mudah meningkatkan

prestasinya, baik dalam akademik maupun non akademik.

Peningkatan prestasi pada siswa SMP Nasima Semarang

dapat dilihat dari keberhasilan siswa kelas IX dalam mengikuti

Ujian Nasional yang mampu lulus 98,67% dengan nilai rata-rata di

atas delapan. Untuk tahun ajaran 2005/2006 hasil Ujian Nasional

siswa kelas IX SMP Nasima Semarang masuk dalam rangking 10

SMP Negeri-Swasta dan peringkat 5 SMP Swasta ditingkat kota

Semarang.7 Walaupun adanya pengunduran prestasi namun dari sisi

lain siswa-siswi SMP Semarang menjadi kebanggaan, karena telah

memperoleh berbagai penghargaan baik dibidang keagamaan

maupun dibidang umum.

7 Gambaran SMP Nasima Semarang tentang Prestasi, hlm. 3

Page 59: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

45

Menjadi siswa SMP Nasima Semarang merupakan suatu

kebanggaan tersendiri. Tidak semua siswa lulusan SD dapat langsung

masuk ke SMP Nasima Semarang, karena ketatnya proses masuk untuk

diterima sebagai siswa. Penyeleksian penerimaan siswa baru

dilaksanakan pada akademik saat duduk di bangku SD dengan nilai di

atas rata-rata kelas atau minimal sepuluh besar, lulus tes psikologis,

intelegensi atau kematangan dan kemampuan dasar pada bidang studi

Matematika, bahasa Indonesia dan Agama.8 Adapun jumlah siswa di

SMP Nasima Semarang pada tahun ajaran 2007/2008 adalah sebagai

berikut :

Kelas VII : 118 siswa

Kelas VIII : 90 siswa

Kelas IX : 85 siswa

Jumlah : 293 siswa9

e. Sarana dan Prasarana SMP Nasima Semarang

SMP Nasima Semarang memiliki sarana dan prasarana yang

cukup memadai untuk memperlancar jalannya pelaksanaan proses

pembelajaran yang ada di dalamnya. Sehingga secara tidak langsung

dapat mempengaruhi output yang lebih berkualitas. Adapun sarana dan

prasarana yang dimiliki SMP Nasima Semarang adalah sebagai berikut :

1) Perpustakaan / (PSB) Pusat Sumber Belajar

Untuk mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran,

maka SMP Nasima Semarang memiliki perpustakaan. Selain di ruang

kelas dan laboratorium, pelaksanaan proses pembelajaran di SMP

Nasima Semarang juga dilaksanakan di perpustakaan. Adapun bidang

studi yang pelaksanaan pembelajarannya kadangkala dilaksanakan di

dalam perpustakaan, yaitu bidang studi bahasa Indonesia, bahasa

Inggris, Ekonomi dan Sejarah.10 Perpustakaan merupakan sarana

8 Hasil wawancara dengan Bp. Supramono, S.Pd, pada hari Rabu, tanggal 27 Juni 2006. 9 Keadaan Siswa SMP Nasima Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. 10 Hasil wawancara dengan Ibu Nurlaela Fitriawati, A.Md, (Pustakawan) pada hari Jum`at,

tanggal 5 Januari 2007.

Page 60: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

46

pendukung dalam proses pembelajaran, karena di dalam perpustakaan

terdapat berbagai macam sumber ilmu yaitu buku. Berikut adalah data-

data perpustakaan SMP Nasima Semarang :

a) Ruang dan Perlengkapan

1) Luas perpustakaan / ruang .........................: 8 x 4 m2

2) Komputer ................................................: 1 set

3) TV ...........................................................: 1 buah

4) VCD ........................................................: 1 buah

5) Rak display majalah ................................: 2 buah

6) Rak surat kabar ........................................: 1 buah

7) Rak buku .................................................: 5 buah

8) Rak buku referensi ..................................: 1 buah

9) Rak TV.....................................................: 1 buah

10) Lemari ATK ............................................: 1 buah

11) Kotak kartu ..............................................: 1 buah

12) Meja baca ................................................: 2 buah

13) Meja komputer ........................................: 1 buah

14) Meja kerja tugas ......................................: 1 buah

15) Kursi kerja tugas .....................................: 2 buah

16) Tikar ........................................................: 1 ruang

17) Lambang Garuda Pancasila .....................: 1 buah

18) Gambar Presiden dan Wakil Presiden .....: 1 buah

19) Papan pajangan .......................................: 1 buah

20) Bola Dunia (Globe) .................................: 2 buah

21) Map (Peta) dinding ..................................: 4 buah

22) Kipas angin gantung ................................: 1 buah

23) Locker sepatu ..........................................: 1 buah

24) Alat kebersihan .......................................: lengkap11

11 Hasil observasi peneliti tentang keadaan perpustakaan SMP Nasima Semarang, pada hari

Jum’at, tanggal 5 Januari 2007.

Page 61: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

47

b) Koleksi

1) Jumlah buku keseluruhan 4337 buku (eks) dan 1617 judul.

2) Buku penunjang perpustakaan

a. Buku bacaan fiksi 1037 buku (eks) dan 929 judul,

b. Buku bacaan non fiksi dan lain-lain 3900 buku (eks) dan 688

judul.

3) Koleksi jenis lain terdiri atas

a. Majalah langganan (Anida, Hidayah, MQ, Trubus, Muslimah,

Lentera Gerbang, Chip, Hello dan Jaya Baya).

b. Surat kabar harian (Kompas, Suara Merdeka dan Inspirasi).12

2) Ruang Kelas

Bangunan sekolah di SMP Nasima Semarang terdiri dari tiga

lantai. Di lantai dasar (pertama) terdapat ruang kepala sekolah, ruangan

guru, ruang administrasi, dan kelas IX A, B, C, dan D. Di lantai tengah

(dua) terdapat ruangan Audio Visual, laboratorium sains (Fisika-

Elektro), laboratorium sains (Biologi-Kimia), dan ruang kelas X, IX,

XII. Dan di lantai atas (tiga) terdapat ruangan laboratorium komputer,

laboratorium bahasa dan ruang kelas VII A, B, dan C serta ruang kelas

VIII A, B, dan C. Jumlah ruang kelas di SMP Nasima Semarang ada

sepuluh kelas, masing-masing terdiri dari kelas VII sebanyak tiga kelas,

kelas VIII sebanyak tiga kelas dan kelas IX sebanyak empat kelas dan

tiap kelas terdapat satu rombongan belajar. Untuk memperlancar

jalannya proses pembelajaran, maka setiap kelas di SMP Nasima

Semarang di dalamnya memiliki sarana penunjang yang berupa

kelengkapan kelas, yaitu sebagai berikut :

a) Papan nama / tulisan tangan suatu kota dari kelas dalam bahasa

Inggris di atas pintu.

b) Hiasan pintu kelas berupa bentuk atau gambar 2 atau 3 dimensi kota

c) Prasarana kelas yaitu : meja kursi individual, meja kursi guru, papan

tulis, papan info / agenda, papan pajangan karya, papan rutinitas

12 Daftar buku referensi perpustakaan SMP Nasima Semarang tahun pelajaran 2006/2007.

Page 62: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

48

Nasima, papan informasi potensi kota, locker perlengkapan siswa,

jam dinding.

d) Simbol-simbol kesetiaan negara antara lain : bendera Merah Putih,

Garuda Pancasila, Presiden, Wakil Presiden, teks Sumpah Pemuda,

gambar pahlawan dari kota.

e) Simbol-simbol keagamaan : kaligrafi Allah, Muhammad dan petikan

ayat suci / hadist.

f) Administrasi kelas yaitu : order setiap siswa, file box berisi buku

pribadi semua siswa, order / file box administrasi kelas berisi data

dan alamat siswa, jadwal, jurnal kelas, daftar prestasi, panduan

rutinitas.

g) Lain-lain : kotak infak Jum’at, alat kebersihan, tempat alat tulis.13

3) Ruang Pendukung Belajar

Selain di dalam ruang kelas siswa juga dapat belajar di ruang

pendukung belajar. Dengan adanya atau tersedianya ruang pendukung

pembelajaran, siswa akan dengan mudah memperoleh informasi ilmu

pengetahuan yang sedang dipelajarinya, karena di ruang tersebut telah

media belajar yang dibutuhkan atau media apa yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran. Sehingga para guru bidang studi yang akan

menggunakan media belajar akan dengan mudah menyampaikan

pelajaran melalui media belajar yang ada dalam ruang pendukung

belajar dan tentunya guru yang bersangkutan tidak akan kesulitan

membawa berbagai media belajar yang digunakan ke dalam ruang kelas.

Adapun ruang pendukung belajar yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Ruang laboratorium sains (Fisika-Elektro)

b) Ruang laboratorium sains (Biologi-Kimia)

c) Ruang laboratorium Teknologi Informasi

d) Ruang multimedia

e) Ruang laboratorium bahasa

13 Sketsa Program SMP Nasima Semarang 2006/2007 tentang Panduan Penataan Ruang

Kelas Kreatif Nasima Semarang.

Page 63: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

49

f) Ruang studio musik

g) Ruang seni rupa

h) Lapangan olah raga.14

Adanya fasilitas atau sarana atau sumber daya yang memadai

dapat mempermudah pelaksanaan pembelajaran. Bagi guru, sumber

daya yang tersedia dalam pembelajaran tentunya akan memudahkan

dalam menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang baik.

Tersedianya sumber daya belajar bermanfaat untuk guru dalam

mengelola segala tugas guru secara efektif dan efisien.

2. Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam

di SMP Nasima Semarang

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan pada bab II dari penelitian

ini, bahwa manajemen kurikulum merupakan suatu usaha yang melibatkan

proses perencanaan dan pengaturan dengan menciptakan lingkungan yang

efektif agar isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai bahan pegangan

dapat melancarkan proses pembelajaran di bawah bimbingan dan

tanggungjawab sekolah beserta staf pengajarnya. Apabila dihubungkan

dengan PAI, berarti pelaksanaan kegiatan manajemen kurikulum PAI

pelaksanaan kegiatannya lebih menitik beratkan pada usaha-usaha

pembinaan situasi pembelajaran PAI di sekolah agar terjamin

kelancarannya. Kegiatan-kegiatan dalam manajemen kurikulum sendiri

mencakup : kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, dengan ini

berarti kegiatannya dikhususkan pada tugas guru PAI, dan kegiatan yang

berhubungan dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang tentunya

berkaitan dengan PAI.

Adapun mekanisme pelaksanaan manajemen kurikulum PAI di SMP

Nasima Semarang adalah sebagai berikut :

14 Keadaan Ruang SMP Nasima Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007.

Page 64: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

50

a. Kegiatan yang Berhubungan dengan Tugas Guru PAI

Yang perlu diadakan dalam pelaksanaan kegiatan manajemen

kurikulum PAI yang berhubungan dengan tugas guru PAI, meliputi :

1) Pembagian Tugas Mengajar

Pembagian tugas mengajar di SMP Nasima Semarang

dibicarakan atau dilaksanakan dalam rapat guru sebelum ajaran baru.

Dengan adanya pembagian tugas mengajar, diharapkan hasil

pembelajaran yang telah direncanakan bisa optimal. Dalam

meningkatkan hasil pembelajaran, maka yayasan Nasima Semarang

menetapkan bahwa seorang guru, khususnya guru SMP Nasima

Semarang harus menguasai standar kompetensi, dasar kompetensi,

indikator dan esensi materi. Selain itu guru di SMP Nasima

Semarang juga harus memperhatikan dimana ia harus mengajar baik

secara materi maupun psikologisnya harus lebih matang. Maksudnya

bahwa guru mengajar di SMP Nasima Semarang disesuaikan dengan

bidang keahlian yang dimilikinya.15 Seperti halnya dengan guru

pengajar bidang studi PAI, yayasan Nasima Semarang menempatkan

beberapa orang guru pengajar yang memiliki latar belakang PAI

yaitu memiliki sertifikasi keguruan PAI.

Di SMP Nasima Semarang, untuk bidang studi agama Islam

terdapat pembentukan tim guru yang terbagi menjadi guru pengajar

bidang studi PAI, yang kurikulumnya menurut ketentuan dari dinas

pendidikan, guru pengajar bidang studi bahasa Arab dan guru

pengajar baca tulis Al-Qur’an (mengaji). Untuk guru bidang studi

PAI harus benar-benar mengetahui tentang ruang lingkup dan isi

bahan atau materi PAI karena di SMP Nasima Semarang bidang

studi PAI terintegrasi dari materi fiqih, tarihg, aqidah dan akhlaq.

Sedangkan guru bidang studi bahasa Arab merupakan lulusan dari

pendidikan bahasa Arab dan setidaknya guru bidang studi bahasa

Arab adalah orang yang ahli dalam bidang bahasa Arab. Dan untuk

15 Hasil wawancara dengan Bp. Supramono, S.Pd, pada hari Rabu, tanggal 27 Juni 2006.

Page 65: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

51

guru baca tulis Al-Qur’an (mengaji) merupakan hafizh yang handal.

Bidang studi bahasa Arab dan baca tulisan Al-Qur’an merupakan

pembelajaran intra kurikuler khusus Nasima. Jadi para pengajarnya

benar-benar ahli dalam bidangnya. Adapun jumlah guru pengajar

agama islam di SMP Nasima keseluruhannya ada delapan orang.

Berikut adalah pembagian tugasnya :

a) H.M. Arifin, S.Ag. mengajar PAI kelas VII, VIII dan IX,

b) Murtadho, S.Ag mengajar BTA kelas VII, VIII dan IX,

c) Drs. Mursid, M.Ag. mengajar BTA kelas VII, VII dan IX,

d) Sis Dalmini, S.Ag mengajar PAI kelas VII, VIII dan IX,

e) Naifah S.Ag. mengajar bahasa Arab kelas VII, VIII dan IX,

f) Mansyur, AH mengajar BTA kelas VII, dan IX,

g) Nur Ismah, AH mengajar BTA kelas VII, VIII dan IX,

h) Endang Listiyani, S.Ag. mengajar kelas VII, VIII dan IX.

Dalam pembagian tugas mengajar perlu memperhatikan

adanya pembagian beban tugas guru dalam mengajar. Untuk bidang

studi PAI maupun bahasa Arab dan mengaji penempatan

mengajarnya pada kelas VII, VIII dan IX masing-masing dengan

jumlah jam mengajar adalah 20 jam dalam lima hari.16

Menjadi guru pengajar di SMP Nasima Semarang,

pengalaman tidak diutamakan yang penting bahwa seorang guru harus

lulus uji kompetensi baik pedagogik, akademik, teori-teori pendidikan

psikologi dan inovasi-inovasi yang lebih penting serta bisa mengaji

(membaca ayat-ayat al-Qur’an). Faktor penting yang lain dari

pembagian tugas guru adalah sistem formasi guru atau susunan jatah

mengajar. Di SMP Nasima Semarang formasi guru diadakan setiap

satu tahun dan sistemnya sendiri disesuaikan dengan bidang studi tiap

perjamnya.17 Dengan adanya formasi guru, maka akan menambah

16 Data Pembagian Tugas Staf SMP Nasima Semarang tahun 2006/2007. 17 Hasil wawancara dengan Bp. Supramono, S.Pd, pada hari Rabu, tanggal 27 Juni 2006.

Page 66: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

52

pengalaman bagi guru dalam menerapkan metode, strategi dan

pendekatan pembelajaran.

2) Pembagian Tugas Dan Tanggungjawab Ekstra kurikuler

SMP Naima Semarang adalah lembaga pendidikan yang

bernuansa mempersiapkan siswanya menjadi insan yang berilmu,

terampil, cerdas dan berakhlak mulia. Melalui pendidikan intra dan

ekstra kurikuler siswa akan diberi pengalaman-pengalaman untuk

dapat meraih prestasi. Pendidikan intra kurikuler mencakup

seperangkat mata pelajaran yang wajib diambil atau ditempuh di

dalam jam pelajaran. Kegiatan ekstra kurikuler mencakup semua

kegiatan yang dapat menunjang dan mendukung kegiatan intra

kurikuler untuk memperluas wawasan dan kemampuan,

meningkatkan pengetahuan yang telah dipelajari dari berbagai

bidang studi. Di SMP Nasima Semarang yang bertanggungjawab

atas pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler adalah kepala sekolah.

Dalam bidang kesiswaan kepala sekolah bertugas merevisi dan

mengoptimalkan kegiatan ekstra kurikuler yang berkualitas. Dan

yang bertugas mengkoordinasi penyusunan administrasi dan

mengkoordinasi pelaksanaan serta pencapaian target kegiatan ekstra

kurikuler adalah koordinator ekstra kurikuler di bawah perintah

ketua bidang kesiswaan. Sedangkan yang bertugas

mengkoordinasikan kegiatan ekstra kurikuler secara langsung

kepada siswa adalah pembina kegiatan. Tugas pembina adalah

melaksanakan pengontrolan, mengatur jadwal, menyelenggarakan

administrasi, memeriksa absensi dan sebagai pengukur antar pelatih

dan sekolah.

Kegiatan ekstra kurikuler di SMP Nasima Semarang terbagi

menjadi tiga jenis ekstra kurikuler yaitu : ekstra kurikuler wajib,

khusus dan pilihan. Ekstra kurikuler wajib di SMP Nasima

Semarang yaitu Pramuka. Ekstra kurikuler khusus yaitu PMR,

peneliti Remaja, Pecinta Alam, Presenter, Konselor Sebaya dan

Page 67: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

53

Paskibra. Dan ekstra kurikuler pilihan kegiatannya meliputi bidang

olah raga dan bidang seni. Ekstra kurikuler bidang olah raga antara

lain : pencak silat, bulutangkis, sepak bola, bola volley dan basket.

Dan ekstra kurikuler bidang seni antara lain : seni lukis, tari, vokal,

musik, drama, presenter, senematografi dan baca tulis al-Qur’an

(tilawah).18

Kaitannya dengan PAI ekstra kurikuler yang ada di SMP

Nasima Semarang adalah baca tulis al-Qur’an (tilawah). Ekstra

kurikuler tilawah merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam bidang seni baca tulis al-

Qur’an sehingga menjadi siswa yang berprestasi melalui bakat dan

minatnya. Untuk memperlancar dan mengefektifkan serta mencapai

tujuan dalam belajar tilawah (baca tulis al-Qur’an) maka perlu

adanya pemilihan pelatih yang profesional. Yang menjadi pelatih

dalam kegiatan ekstra kurikuler tilawah adalah seorang hafizh.

Dengan demikian siswa-siswi yang memiliki bakat, potensi

dan minat bertilawah dapat dibimbing dan diarahkan agar lebih

berkompeten yang pada akhirnya akan menjadi kebanggaan baik di

sekolah, keluarga, masyarakat dan lingkungan agama. Hal ini

dibuktikan dengan diikutsertakannya para siswa yang mengikuti

ekstra kurikuler tilawah dalam pelaksanaan peringatan keagamaan di

sekolah bahkan untuk mewakili sekolah dalam perlombaan MTQ

(Musabaqoh Tilawatil Qur’an) tingkat SMP se-kota Semarang. Pada

tahun 2004 siswa yang mengikuti ekstra kurikuler tilawah telah

mewakili SMP Nasima Semarang dalam mengikuti MTQ tingkat

SMP/MTs kota Semarang dan telah memperoleh juara I dan juara

harapan I lomba tartil Qur’an se-kota Semarang.

Karena telah banyak memperoleh penghargaan dibidang

keagamaan dan banyaknya manfaat dari mengikuti kegiatan ekstra

kurikuler tilawah yang salah satunya yaitu bisa membaca dan

18 Gambaran SMP Nasima Semarang tentang Ekstra Kurikuler, hlm. 10.

Page 68: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

54

menulis ayat-ayat al-Qur’an maka hal ini dapat dijadikan pemicu

atau memotivasi agar siswa mengikuti kegiatan ekstra kurikuler

tilawah (baca tulis al-Al-Qur'an ).19

3) Koordinasi Penyusunan Rencana Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran perlu diciptakan, yang

memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensinya secara

optimal. Untuk itu penggunaan variasi strategi pembelajaran sangat

ditekankan. Strategi pembelajaran merupakan salah satu aspek dari

perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan

suatu alat yang dapat membantu seorang guru untuk lebih menjadi

efektif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Perencanaan

pembelajaran sebagai unsur dan langkah pertama dalam fungsi

pengelolaan pembelajaran. Dengan adanya perencanaan

pembelajaran peningkatan kualitas pembelajaran dapat dikontrol

secara seksama.

Membuat rencana mengajar merupakan tugas guru yang

paling utama. Seorang guru dapat mengembangkan rencana

pembelajaran dalam berbagai bentuk sesuai dengan strategi

pembelajaran dan penilaian yang akan dilakukan. 20 Sebagai

perencana pembelajaran, di SMP Nasima Semarang guru bidang

studi PAI dapat mendiagnosa kebutuhan siswa sebagai subyek

belajar, merumuskan tujuan pembelajaran dan menetapkan strategi

pembelajaran yang ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang telah

dirumuskan.

Rencana pelaksanaan pembelajaran dalam KTSP dapat

didefinisikan sebagai rencana pembelajaran mata pelajaran per unit

yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.

Perencanaan pembelajaran bidang studi PAI di SMP Nasima

19 Hasil wawancara dengan Bp. M. Arifin, S.Ag, (guru PAI SMP Nasima Semarang) pada

hari Jum’at, tanggal 2 Februari 2007. 20 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006), cet. II, hlm 90.

Page 69: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

55

Semarang sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian

hasil belajar. Sumber pokok dalam pembelajaran adalah penyusunan

rencana pembelajaran adalah silabus. Silabus sendiri merupakan

garis besar, ringkasan, ikhtisar, pokok-pokok isi atau materi

pelajaran. Berdasarkan silabus tersebut guru bidang studi PAI dapat

menjabarkannya ke dalam rencana pembelajaran.

Rencana pembelajaran diturunkan dari silabus yang telah

disusun dan bersifat aplikatif di kelas. Silabus sendiri merupakan

penjelasan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam

materi pokok/pembelajaran kegiatan pembelajaran, indikator,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.21 Dengan ini guru

bidang studi PAI diberi kewenangan secara leluasa untuk

menganalisis silabus yang telah diturunkan sekolah. Selain itu, guru

bidang studi PAI di SMP Nasima Semarang diberi hak penuh untuk

mengembangkan dan menjabarkan silabus menjadi persiapan

mengajar. Dalam mengimplementasikan silabus yang telah

direncanakan, guru bidang studi PAI selalu mengembangkannya

dengan : menjabarkan dalam pelaksanaan pembelajaran,

melaksanakannya dalam pembelajaran, mengevaluasi atau

menindaklanjuti, kemudian di kaji dan di kembangkan secara lanjut

dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi

proses dan evaluasi rencana pembelajaran.

Setelah silabus tersusun, maka langkah yang dikerjakan oleh

guru bidang studi PAI di SMP Nasima Semarang selanjutnya adalah

menyusun rencana pembelajaran. Kemudian rencana pembelajaran

yang telah tersusun diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.

Berdasarkan rencana pembelajaran tersebut diharapkan pelaksanaan

pembelajaran dapat terprogram.

21 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), cet. II, hml 22.

Page 70: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

56

b. Kegiatan yang Berhubungan dengan Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam pembelajaran, yang mengkondisikan lingkungan belajar yang

efektif adalah tugas seorang guru. Pelaksanaan proses pembelajaran menuntut

aktivitas dan kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.

Dan proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila inputnya

merata menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi yang sesuai

dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan manajemen

kurikulum. Di dalam proses pelaksanaannya, kegiatan manajemen kurikulum

mengandung usaha pembinaan terhadap peningkatan kualitas dan

keberhasilan siswa. Sedangkan kegiatan yang berhubungan dengan proses

pelaksanaan pembelajaran bidang studi pendidikan agama Islam meliputi :

1) Penyusunan Jadwal Pelajaran

Jadwal kegiatan pembelajaran merupakan sebuah daftar yang

berisi tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran yang harus diikuti oleh

siswa, waktu dan tempat pelaksanaan serta guru yang bertugas sebagai

pengelola. Di SMP Nasima Semarang yang bertugas menyusun jadwal

pelajaran adalah kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah dan

bidang kurikulum, penyusunan jadwal pelajaran dilaksanakan sebelum

hari masuk sekolah. Dalam penyusunan jadwal pelajaran yang perlu

diperhatikan dalam langkah pelaksanaannya yaitu :

a) Pembagian jam yang tepat antara guru tetap dan guru tidak tetap.

b) Pemecahan jam pelajaran yang dirasa berat secara tepat.

c) Pembagian mengajar setiap hari yang proporsional untuk setiap

guru.22

Dengan memperhatikan langkah pelaksanaannya, maka jadwal

dapat tersusun secara rapi. Hal ini dapat dilihat keberhasilan siswa dalam

belajar setiap harinya. Yang berat akan mempermudah siswa dalam

pengembangan domain belajarnya.

22 Program Tahunan SMP Nasima Semarang tahun 2006/2007.

Page 71: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

57

Untuk penempatan jadwal bidang studi PAI, baik untuk kelas VII,

VIII dan IX waktunya disesuaikan dengan beban belajarnya yaitu 2 jam

pelajaran tiap minggunya. Dalam satu minggunya siswa memperoleh

pelajaran PAI hanya 40 menit, berarti siswa belajar bidang studi PAI

hanya 80 menit tiap minggunya. Penyampaian bahan/materi/isi pelajaran

dengan waktu 80 menit atau dua jam pelajaran sebenarnya relatif kurang

kondusif. Disebabkan karena bahan/isi/materi PAI cukup banyak.

Namun bagi guru bidang studi PAI di SMP Nasima Semarang

waktu 2 jam pelajaran yang relatif sedikit, tidaklah menjadi kendala

dalam menyampaikan materi. Karena guru bidang studi PAI di SMP

Nasima Semarang mempunyai strategi pembelajaran, yang mana

merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar. Selain itu

juga karena siswa mendapat PAI tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi di

luar kelas pun siswa memperoleh PAI yaitu dengan membiasakan

melaksanakan rutinitas harian di sekolah dan di luar sekolah. Dengan

demikian hasil dari belajar bidang studi PAI tidak dititik beratkan pada

tujuan akhir namun pada proses pengembangan belajar siswa.

2) Penyusunan Program Pembelajaran

Dalam garis besar implementasi KTSP mencakup pengembangan

Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Prosem). Sebelum

tahun ajaran baru guru bidang studi PAI telah mempersiapkan dan

mengembangkan program tahunan, karena telah diketahui bahwa program

tahunan merupakan pedoman untuk pengembangan program semester dan

program-program selanjutnya.

Program tahunan dan program semester bidang studi PAI

merupakan rencana umum pembelajaran setelah diketahui kepastian

jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun atau semester. Untuk kelas

VII semester ganjil dalam belajar materi/isi/bahan PAI alokasi waktu

yang digunakan yaitu 36 jam pelajaran dan untuk semester genapnya

adalah 30 jam pelajaran. Berarti alokasi waktu dalam satu tahun yang

dibutuhkan adalah 66 jam pelajaran. Dan untuk kelas VIII alokasi waktu

Page 72: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

58

yang digunakan dalam semester ganjil membutuhkan waktu 32 jam

pelajaran dan pada semester genapnya yaitu 32 jam pelajaran. Jadi untuk

kelas VIII alokasi waktu dalam satu tahun berjumlah 64 jam pelajaran.

Sedangkan untuk kelas IX alokasi waktu yang digunakan untuk belajar

PAI dalam semester ganjil adalah 34 jam pelajaran dan untuk semester

genap alokasi waktu yang dibutuhkan berjumlah 24 jam pelajaran.

Sehingga alokasi waktu yang digunakan dalam satu tahun adalah

berjumlah 58 jam pelajaran.23 Program pembelajaran yang disusun oleh

guru bidang studi PAI di SMP Nasima Semarang benar-benar telah

menyesuaikan alokasi waktu yang berlaku di sekolah.

Setelah program pembelajaran tersusun lengkap maka guru

menyerahkan dan melaporkan program pembelajaran kepada kepala

sekolah. Dimaksudkan agar kepala sekolah melaksanakan pemeriksaan

terhadap program tersebut yang merupakan penunjang proses

pembelajaran. Dengan program yang matang dan teliti serta dapat

diharapkan proses pembelajaran akan mencapai tujuan dan hasil

pembelajaran yang lebih baik.

3) Pengisian Daftar Kemajuan Kelas.

Daftar kemajuan kelas disebut juga sebagai buku jurnal. Di SMP

Nasima Semarang yang bertugas dan berkewajiban mengisi daftar

kemajuan kelas secara lengkap adalah wali kelas. Sedangkan guru

pengajar termasuk guru bidang studi PAI adalah membuat agenda guru

dan catatan tentang kemajuan dan kesulitan belajar siswa pada waktu

menyampaikan materi/pelajaran. Dengan pengisian daftar kemajuan kelas

maka dapat diketahui sejauh mana kemajuan belajar siswa dalam kelas

tersebut.

Jurnal kelas atau daftar kemajuan kelas di SMP Nasima Semarang

memiliki format berupa tabel-tabel yang terdiri dari kolom dan baris.

Kolom pertama yaitu Hari/Tanggal, kolom ke dua Mata Pelajaran, kolom

23 Perangkat Pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VII, VIII, dan IX tahun

pelajaran 2005-2006.

Page 73: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

59

ke tiga Nama Guru Pengampu, kolom ke empat Materi yang

Disampaikan, kolom ke lima Absensi yang menunjukkan sebab siswa

tidak mengikuti pelajaran dengan keterangan sakit, ijin dan alpa, kolom

ke enam Jumlah Siswa yang hadir atau yang mengikuti pelajaran, kolom

ke tujuh yaitu Tanda Tangan Guru Pengampu yang dapat membuktikan

bahwa guru tersebut telah melaksanakan pembelajaran dan kolom ke

delapan Keterangan,24 yang bisa diisi hasil dari proses pembelajaran atau

bisa yang lain disesuaikan dengan alternatif masing-masing guru

pengajar.

Secara tidak langsung daftar kemajuan kelas atau buku kelas dapat

dijadikan sebagai pengawasan bagaimana proses pelaksanaan

pembelajaran pada tiap-tiap kelas. Dengan pengisian daftar kemajuan

kelas setiap guru dapat mengidentifikasi jalannya pembelajaran di kelas

tertentu. Dan akan memudahkan bagi guru pengganti apabila guru

pengampu pelajaran di suatu kelas berhalangan datang. Dengan demikian

guru pengganti akan lebih mudah dalam mengisi pelajaran yang

digantikannya. Dengan melihat daftar kemajuan kelas guru pengganti bisa

melanjutkan pelajaran yang telah disampaikan oleh guru pengampu atau

mengulang materi sebelumnya.

Selain itu buku kemajuan kelas dapat membantu wali kelas dalam

mengawasi keadaan kelasnya pada waktu itu, berapa jumlah siswa yang

tidak mengikuti pelajaran. Dan setiap bulannya wali kelas harus

melaporkan buku kemajuan kelas kepada kepala sekolah. Setelah

dilaporkan buku kemajuan kelas akan diperiksa dan ditindaklanjuti oleh

kepala sekolah.

4) Penyelenggaraan Evaluasi Hasil Belajar

Pada dasarnya hasil evaluasi belajar adalah proses tindakan untuk

menentukan nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan

kriteria tertentu. Penyelenggaraan hasil evaluasi belajar di SMP Nasima

Semarang telah ditetapkan dalam program tahunan SMP. Pelaksanaan

24 Hasil wawancara dengan Bp. Supramono, S.Pd, pada hari Senin, tanggal 11 Juni 2007.

Page 74: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

60

evaluasi hasil belajar di SMP Nasima Semarang juga telah terprogram

dalam kalender sekolah dan disesuaikan dengan kalender pendidikan dari

dinas pendidikan (pemerintah). Tahun ajaran 2007/2008 jadwal evaluasi

yang tersusun dalam kalender pendidikan SMP Nasima Semarang yaitu :

a) Ulangan Harian Terprogram, setiap guru bidang studi diberi

keleluasaan untuk menentukan bahan ujian dan waktu pelaksanaan

evaluasi sesuai dengan rencana pembelajaran.

b) Evaluasi Tengah Semester I, dilaksanakan bulan September 2007.

c) Evaluasi Tengah Semester II, dilaksanakan bulan Maret dan April

2008.

d) Evaluasi Akhir Semester I, dilaksanakan bulan Desember 2007 dan

Januari 2008.

e) Evaluasi Akhir Semester II, dilaksanakan bulan Juni 2008.

f) Ujian Nasional, dilaksanakan bulan April 2008.

g) Ujian Sekolah Praktek, dilaksanakan bulan April dan Mei.

h) Ujian Sekolah Tertulis, dilaksanakan bulan Mei.25

Dengan dimasukkannya jadwal evaluasi ke dalam kalender

pendidikan, dihapkan pelaksanaan evaluasi hasil belajar lebih efektif dan

kondusif, sehingga hasil akhirnya akan lebih optimal. Evaluasi hasil

belajar yang telah terprogram dalam kalender sekolah tersebut bahan uji

dan waktu yang digunakan telah ditentukan oleh sekolah (yayasan),

kecuali ujian Nasional, ujian Sekolah Praktek, dan ujian Sekolah Tertulis.

Evaluasi hasil belajar tersebut dijadikan pertimbangan utama dalam

penentuan keberhasilan siswa, sedangkan dari dinas pendidikan hanya

sebagai pembanding dan tidak dijadikan dasar penentuan keberhasilan

siswa. Pelaksanaan Evaluasi Akhir Semester atau ulangan Blok di SMP

Nasima Semarang dilaksanakan secara mandiri, kecuali pelajaran bahasa

Indonesia, bahasa Inggris, matematika, sains, ilmu sosial ditambah

uji/soal dari MGMP kota sebagai bahan pertimbangan prestasi akademik

se kota Semarang.

25 Kalender Pendidikan SMP Islam Nasima Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007.

Page 75: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

61

Untuk ulangan harian terprogram setiap guru bidang studi

termasuk guru bidang studi PAI diberi keleluasaan untuk mengelola dan

mengatur proses pelaksanaan evaluasi. Dalam satu semester guru bidang

studi PAI mengadakan evaluasi harian terprogram sebanyak empat kali

yang mana merupakan bahan pembinaan guru dan siswa secara rutin.

Bentuk soal evaluasi harian terprogram dibuat tertulis dalam format bebas

tetapi terstruktur.

Untuk mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan siswa, dalam

evaluasi guru bidang studi PAI harus menciptakan seperangkat evaluasi

yang efektif, efisien, relevan, valid dan reliable agar proses dan hasil yang

dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Proses pelaksanaan evaluasi

bidang studi PAI, baik evaluasi harian maupun evaluasi semesteran

terlaksana dengan hitmad dan kondusif. Selain karena adanya

pengawasan langsung dari guru, jaga karena siswa-siswi SMP Nasima

Semarang selalu mencerminkan rutinitas harian yang islami.Yaitu siswa

selalu bersikap jujur, adil dan sungguh-sungguh serta tidak adanya kerja

sama antara siswa lain dalam menjawab atau menyelesaiakan ulangan

atau evaluasi.26

Seperti pendapat yang disampaikan oleh Bp. H. Arifin, S.Ag,

(guru bidang studi PAI SMP Nasima Semarang) bahwa evaluasi bidang

studi PAI merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan dan

penggunaan informasi tentang perkembangan suatu proses dan hasil

belajar intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan

kepribadian siswa.27 Di sini berarti bahwa di SMP Nasima Semarang

evaluasi bidang studi PAI lebih menitik beratkan pada evaluasi proses,

bukan nilai akhir. Untuk memperoleh hasil evaluasi yang baik dan

berkualitas maka evaluasi harus dilakukan secara sistematis, lugas,

transparan, komunikatif dan berkesinambungan.

26 Hasil obsevasi peneliti pada hari Rabu, tanggal 6 Juni 2007. 27 Hasil wawancara dengan Bp. M. Arifin, pada hari Rabu, tanggal 14 maret 2007.

Page 76: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

62

5) Laporan Hasil Evaluasi Belajar

Tujuan utama evaluasi hasil belajar adalah untuk mengetahui

pencapaian kompetensi dasar yang dikuasai oleh siswa dalam

pembelajaran. Secara umum evaluasi hasil belajar adalah proses

sistematis pengumpulan informasi (angka deskripsi verbal, analisis atau

interpretasi informasi) untuk memberikan keputusan hasil belajar siswa.28

Pengumpulan informasi hasil evaluasi dapat dilakukan dengan tes

maupun non tes.

Setelah evaluasi terlaksana, maka guru akan mendapat sejumlah

kumpulan data atau informasi. Guru bidang studi PAI di SMP Nasima

Semarang dapat mengolah data ataupun informasi hasil evaluasi yang

mana menunjukkan sejumlah skor standar dan nilai bagi setiap siswa. Dan

pengolahan nilai didasarkan pada nilai rata-rata evaluasi harian

terprogram, evaluasi tengah semester, evaluasi akhir semester atau

ulangan blok. Di SMP Nasima Semarang untuk ulangan atau evaluasi

setiap bidang studi yang disusun sekolah (intern) diberi bobot 2,

sedangkan yang dari luar diberi bobot 1.29 Setelah pengolahan data

dilakukan langkah berikutnya yaitu mengadakan penafsiran terhadap

evaluasi.

Dari pengolahan dan penafsiran hasil evaluasi maka tahap akhir

dari prosedur hasil evaluasi adalah penyusunan dan pembuatan laporan

dan penggunaan hasil evaluasi.30 Pelaporan hasil evaluasi akan

memberikan umpan balik (feed back) kepada siswa maupun guru atau

sekolah dan orang tua baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan adanya laporan hasil evaluasi akan diperoleh gambaran tentang

keunggulan dan kelemahan belajar siswa dalam berbagai bidang studi

yang berbentuk nilai-nilai prestasi yang dicapai.

28 Mansur Muslich, KTSP Dasar Pemahaman Dan Pengembangan, (Jakarta : Bumi Aksara,

2007), cet. I, hlm. 78. 29 Penjabaran Program Kerja Bidang Pengajaran SMP Nasima Semarang Tahun Pelajaran

2006/2007. 30 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Asdi Mahasatya, 2006), cet.

II, hlm. 218-219.

Page 77: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

63

Laporan hasil evaluasi mencakup ranah kognitif, psikomotor dan

afektif. Pelaporan hasil evaluasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh

dari sistem evaluasi dengan tuntunan kompetensi dasar. Dan dapat

berupa nilai angka maupun deskripsi kualitatif dan kompetensi. Di SMP

Nasima Semarang nilai angka deskripsi kuantitatif bidang studi PAI dapat

diberikan dalam bentuk nilai atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Untuk kelas VII, VIII dan IX, baik dari segi penguasaan konsep nilai-nilai

maupun penerapan bernilai 70. Sedangkan pelaporan hasil evaluasi ranah

afektif bermanfaat untuk mengetahui sikap dan minat terhadap

pembelajaran bidang studi PAI yang berorientasi pada perilaku siswa

sehari-hari sebagai pengamalan nilai-nilai agama.

Laporan hasil belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa

dan untuk perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran. Laporan

yang dibuat guru untuk pihak sekolah tidak hanya dalam bentuk angka,

tetapi juga dalam bentuk deskripsi. Dan hasil belajar dilaporkan kepada

siswa dan orang tua berisi catatan prestasi belajar siswa dan kekuatan

dan kelemahan minat siswa dalam memahami bidang studi PAI.

Sedangkan laporan belajar siswa untuk masyarakat berkaitan dengan

jumlah lulusan sekolah.

6) Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)

Penyelenggaraan BK di sekolah merupakan bagian integral dari

upaya pendidikan di Indonesia yang mengacu pada aspirasi dan cita-cita

bangsa dan berbagi aturan dan pedoman pendidikan. BK ikut serta

mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan pada siswa

dalam mengembangkan pribadi dan potensi seoptimal mungkin.31 Di

SMP Nasima Semarang, kegiatan BK merupakan pelayanan fungsional

yang bersifat profesional dengan dasar keilmuan dan teknologi. Untuk

melancarkan pelaksanaan kegiatan BK, maka setiap guru bidang studi

31 Prayitno, Panduan Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta : Asdi

Mahasatya, 2001), cet. I, hlm. 1.

Page 78: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

64

termasuk guru bidang studi PAI perlu terus menerus dibina sejalan

dengan ilmu dan teknologi.

Kegiatan BK merupakan pelayanan psiko-pedagogis dalam

bingkai budaya Indonesia religius. Dilihat dari bingkai religius kegiatan

BK mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan keberagamaan

dan penghayatan nilai-nilai ketuhanan pada diri siswa. Di sinilah peran

guru bidang studi PAI sangat menentukan arah BK dalam

mengembangkan kompetensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugas

secara optimal.

Pelayanan BK keagamaan ditangani langsung oleh guru bidang

studi PAI. Pemberian pelayanan BK pada siswa yang memiliki masalah

keagamaan dilakukan di ruang tertutup (kantor guru PAI), kemudian guru

bidang studi PAI memberi arahan dan bantuan setelah siswa berkonsultasi

atau mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah. Dan pada akhirnya

siswalah yang akan menyelesaikan masalahnya sendiri, guru hanya

membantu mencarikan cara menyelesaikan masalah siswa.

Di SMP Nasima Semarang, kegiatan BK merupakan

tanggungjawab setiap guru. Pengefektifan peran petugas BK dan

administrasinya merupakan tugas bidang kesiswaan. Petugas BK adalah

guru pembimbing yang mempunyai tugas tanggungjawab dan hak secara

penuh dalam kegiatan BK terhadap siswa.32 Untuk mengoptimalkan

pelaksanaan kegiatan BK maka guru pembimbing perlu menyusun

program-program BK. Teknik penyusunan program BK didasarkan pada

kebutuhan nyata siswa, lengkap dan menyeluruh, sistematis, terbuka dan

luwes, adanya kerja sama dengan pihak yang terkait, adanya penilaian

dan tindak lanjut. Sedangkan penyusunan program Bk adalah membuat

rencana pelayanan dibidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial,

bimbingan belajar dan bimbingan karier.33 Dengan demikian pelayanan

32 Hasil wawancara dengan Bp. H.M. Arifin, pada hari Rabu, tanggal 14 Maret 2007. 33 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), op.cit.

Page 79: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

65

BK telah menjalankan berbagai aspek yang luas dari perkembangan dan

kehidupan siswa.

Pembimbing (konselor) atau guru bidang studi peran aktifnya ikut

serta menyukseskan kurikulum sekolah melalui pelayanan BK yang

menjadi tugas profesionalnya. Hal ini dikarenakan dalam pelayanan Bk

menunjang perkembangan diri dan kemandirian siswa untuk dapat

menjalani kehidupannya sehari-hari, sebagai siswa secara efektif, kreatif

dan dinamis dan memiliki kecakapan hidup untuk masa depan.

B. SMP AL AZHAR 14 SEMARANG

1. Gambaran Umum SMP Al Azhar 14 Semarang

a. Sejarah Berdirinya SMP Al Azhar 14 Semarang

Awal berdirinya SMP Al Azhar 14 Semarang dimulai dengan

pendirian masjid Al Azhar di Jl. Klenteng Sari I, Pedalangan Banyumanik

Semarang. Pada waktu itu pendirian masjid Al Azhar tujuan utamanya

adalah untuk kepentingan syi'ar. Atas prakarsa Fuad Bawazir (dari

yayasan Pendidikan Al Azhar pusat Jakarta) dan Ahmad Arrafik Anwar

(Walisongo Semarang) mendirikan lembaga pendidikan formal. Maka

pada tahun 1995 berdirilah lembaga pendidikan tingkat Taman Kanak-

kanak dan Sekolah Dasar Al Azhar 14 Semarang.

Dalam waktu enam tahun TK dan SD Al Azhar 14 Semarang

mengalami perkembangan sangat pesat. Perkembangan tersebut

dipengaruhi karena adanya penggunaan sistem manajemen yang baik, dan

fasilitas yang dimiliki memadai. Pada waktu itu pula TK dan SD Al

Azhar 14 Semarang telah berhasil meraih berbagai penghargaan terutama

dibidang keagamaan.

Bertolak dari kemajuan dan perkembangan TK dan SD Al Azhar

14 Semarang dan adanya keinginan dari pihak YPI Al Azhar pusat Jakarta

agar alumnus dari SD Al Azhar 14 Semarang perlu disediakan wadah

khususnya dari Al Azhar. Maka pada tahun 2000 YPI Al Azhar bekerja

sama dengan pihak Bimatama (Bimbingan Manusia Utama) mendirikan

Page 80: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

66

sebuah SMP. Yang sampai dengan sekarang dikenal dengan SMP Al

Azhar 14 Semarang.

Dengan berdirinya SMP Al Azhar 14 Semarang diharapkan agar

alumnus SD Al Azhar 14 Semarang melanjutkan studinya di SMP Al

Azhar 14 Semarang. Dalam usia yang masih sangat muda pada tahun

2002/2003 SMP Al Azhar 14 Semarang baru memiliki siswa yang

pertama dengan jumlah 42 siswa.34 Dan pada tahun ajaran 2004/2005

SMP Al Azhar 14 Semarang telah berhasil meluluskan siswa yang

pertama.

b. Letak Geografis SMP Al Azhar 14 Semarang

SMP Al Azhar 14 Semarang terletak di Jl. Klenteng Sari I,

Pedalangan Banyumanik Semarang telphon 70798687. Lokasi SMP Al

Azhar 14 Semarang sangat strategis dengan lingkungan atau kawasan

pendidikan yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi serta

wawasan seperti Politeknik Keperawatan Negeri Semarang dan

Universitas Diponegoro Semarang. Tempat tersebut sangat mudah

dijangkau dari jalan raya Banyumanik yaitu kurang lebih 5 km dan dari

jalan tol Tembalang yaitu kurang lebih 700 m.

Secara geografis letak SMP Al Azhar 14 Semarang berada di

daerah dataran tinggi Semarang. Namun lokasinya terletak di perbukitan

Tembalang. Hal ini yang menyebabkan udara yang berkisar di daerah

lingkungan SMP Al Azhar 14 Semarang tidak terlalu panas ataupun

dingin dan bisa dikatakan sangat sejuk. Cuaca yang demikian sangatlah

mendukung proses pembelajaran di SMP Al Azhar 14 Semarang.

Luas tanah keseluruhan SMP Al Azhar 14 Semarang adalah

19.450 m², dengan hak kepemilikan atas yayasan yang bersertifikat dan

status tanah adalah SHM/HGB.35 Keseluruhan luas tanah terbagi menjadi

1.272 m² bangunan sekolah (ruang belajar, kantor, UKS, BK, toilet dan

34 Hasil wawancara dengan Bp. Sidiq Subagyo, S.Pd (wakil kepala SMP Al Azhar 14

Semarang), pada hari Rabu, tanggal 31 Mei 2006. 35 Profil SMP Al Azhar 14 Semarang tahun 2006/2007.

Page 81: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

67

seterusnya), ± 60 x 30 m² lapangan sepak bola, 28 x 15 m² lapangan olah

raga (basket, volley dan lompat jauh), dan seterusnya.

Letak SMP Al Azhar 14 Semarang satu lokasi dengan masjid Al

Azhar Tembalang dan dengan PG/TK serta SD Al Azhar 14 Semarang.

Selain berlokasi dengan kawasan pendidikan SMP Al Azhar 14 Semarang

juga berlokasi dengan kawasan penduduk. Berikut adalah batasan-

batasannya :

1) Sebelah Utara yaitu lokasi lembaga pendidikan Sosial Desa Taruna

(Sos. Kinderoorf) Semarang,

2) Sebelah Timur yaitu kawasan penduduk perumahan Korpri,

3) Sebelah Selatan yaitu kawasan pendidikan, Jl. Tirto Agung yang

menghubungkan lokasi SMP Al Azhar 14 Semarang berdekatan

dengan Politeknik Keperawatan Negeri Semarang dan Universitas

Diponegoro Semarang,

4) Sebelah Barat yaitu kawasan penduduk Graha Estetika.36

Dengan letak yang strategis, SMP Al Azhar 14 Semarang

mempunyai prospek yang cerah. Walaupun letaknya di pemukiman

penduduk, namun kegiatan masyarakat yang berlangsung tidaklah

mengganggu kegiatan pembelajaran, begitu pun sebaliknya kegiatan

pembelajaran di SMP Al Azhar 14 Semarang tidak mengganggu aktivitas

penduduk sehari-hari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran di SMP Al Azhar 14 Semarang sangatlah kondusif.

c. Visi dan Misi SMP Al Azhar 14 Semarang adalah mewujudkan manusia

Indonesia yang unggul, cerdas dan religius,

Sedangkan misinya yaitu :

1) Menjadikan sistem pendidikan yang Islami,

2) Menumbuhkan potensi akademi dan non akademi peserta didik,

3) Menjadikan guru memiliki kemampuan personal, profesional dan

kemasyarakatan,

4) Membina ukhuwah Islamiyah antar masyarakat sekolah.37

36 Hasil observasi peneliti pada hari Rabu tanggal 31 Mei 2006 pukul 11.00 WIB.

Page 82: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

68

d. Keadaan Guru dan Siswa SMP Al Azhar 14 Semarang

1) Keadaan Guru

Keberadaan guru pada sebuah lembaga pendidikan atau

sekolah memiliki pengaruh tinggi terhadap kualitas pendidikan. Guru

merupakan salah satu sumber belajar yang paling utama yang

merupakan faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan proses

pembelajaran. Untuk dapat menciptakan tujuan pendidikan dan

meningkatkan potensi siswa dalam proses pembelajaran, maka di

SMP Al Azhar 14 Semarang penempatan tenaga pendidik atau

edukatif (guru) sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Adapun jumlah tenaga pendidik yang ada di SMP Al Azhar 14

Semarang sebanyak 21 orang guru. Dari 21 orang guru tersebut 16

orang guru telah menjadi guru tetap yayasan dan 5 orang guru

merupakan guru tidak tetap yayasan atau guru kontrak. Dan 5 orang

guru diantara 21 orang guru di SMP Al Azhar 14 Semarang telah

mendapat tugas sebagai pengajar bidang keagamaan.38 Bidang studi

keagamaan di SMP Al Azhar 14 Semarang terbagi menjadi 3 bidang

studi. Antaranya yaitu bidang studi PAI, bahasa Arab dan al-Qur’an

(mengaji).

2) Keadaan Siswa

SMP Al Azhar 14 Semarang merupakan sekolah swasta yang

berprestasi. Walaupun termasuk sekolah yang baru berdiri, namun

telah berhasil meraih banyak prestasi, misalnya saja dalam mengikuti

lomba Karya Ilmiah Remaja tingkat Nasional dan telah memasuki

babak final, selain itu juga telah berhasil meraih juara II lomba

menulis tingkat propinsi. Selain itu dalam meluluskan siswanya, SMP

Al Azhar 14 Semarang selama ini telah memperoleh hasil yang selalu

menggembirakan. Untuk tahun ajaran 2007/2008 siswa kelas IX SMP

37 Program Kerja Tahunan, Tahun Pelajaran 2006/007, tentang Visi dan Misi SMP Al Azhar

14 Semarang. 38 Daftar Urut Kepangkatan Guru dan Karyawa SMP Al Azhar 14 Semarang Tahun Pelajaran

2006/2007.

Page 83: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

69

Al Azhar 14 Semarang mampu lulus 100% dengan nilai rata-rata di

atas 8,79. Hal ini sangat membanggakan karena SMP Al Azhar 14

Semarang merupakan sekolah yang baru berdiri dan mulai

berkembang dan telah mampu bersaing dalam berprestasi dan telah

masuk dalam peringkat ke-4 untuk tingkat SMP/MTs negeri swasta

se-kota Semarang.

Menjadi siswa SMP Al Azhar 14 Semarang merupakan

kebanggan tersendiri. Adapun jumlah siswa di SMP Al Azhar 14

Semarang adalah sebagai berikut :

Kelas VII : 105 orang siswa

Kelas VIII : 84 orang siswa

Kelas IX : 70 orang siswa

Jumlah 259 orang siswa.39

e. Sarana dan Prasarana SMP Al Azhar 14 Semarang

Sarana dan prasarana sangat penting untuk meningkatkan atau

dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar pada siswa. SMP Al Azhar

14 Semarang memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai,

sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran tidak akan mengalami

hambatan dan dapat berjalan lancar. Adapun sarana dan prasarananya

adalah sebagai berikut :

1) Perpustakaan

Sumber belajar tidaklah selalu guru, buku juga merupakan

sumber belajar atau sumber ilmu pengetahuan. Karena dengan

membaca buku, manusia menjadi berwawasan luas. Salah satu sarana

penunjang seseorang membaca buku adalah adanya perpustakaan.

Perpustakaan adalah bahan-bahan berupa buku yang akhirnya dapat

didefinisikan (pustaka, pustakawan, kepustakawanan, kepustakaan

dan ilmu perpustakaan) yang disimpan, diolah dan disebarluaskan

39 Hasil wawancara dengan Bp. Sidiq Subagyo, S.Pd, pada hari Rabu tanggal 31 Mei 2006.

Page 84: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

70

melalui sebuah pranata yang dibentuk khusus.40 Dalam mendukung

keberhasilan proses pembelajaran maka SMP Al Azhar 14 Semarang

memiliki perpustakaan dengan data-data sebagai berikut :

a) Ruang dan Perlengkapan

1) Luas Ruang : 7x9 m2

2) Komputer : 1 set

3) TV : 1 buah

4) VCD : 1 buah

5) OHP : 2 buah

6) Rak surat kabar : 2 buah

7) Rak buku : 3 buah

8) Rak buku referensi : 1 buah

9) Rak TV : 1 buah

10) Lemari katalog : 1 buah

11) Kotak kartu : 1 buah

12) Kotak saran : 1 buah

13) Meja baca : 2 buah

14) Meja komputer : 1 buah

15) Meja kerja tugas : 1 buah

16) Kursi kerja tugas : 1 buah

17) Tikar : 1 ruang

18) Lambang garuda pancasila : 1 buah

19) Gambar presiden dan wakil presiden : 1 buah

20) Papan pajangan / hiasan dinding : 1 buah

21) Papan tulis : 1 buah

22) Kipas angin gantung : 1 buah

23) Locker sepatu : 1 buah

24) Alat kebersihan : lengkap41

40 Sukistio Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Universitas Terbuka, Dekdibut,

1993), cet. I, hlm. 1. 41 Hasil obaervasi peneliti pada hari Rabu, tanggal 14 Maret 2007.

Page 85: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

71

b) Koleksi

1) Jumlah buku seluruhnya yaitu 830 buku (eks) dan 776 judul

2) Buku penunjang perpustakaan : a. Buku fiksi : 189 buku (eks) dan 172 judul,

b. Buku bacaan non fiksi dan lain-lain : 641 buku (eks) dan

604 judul.

3) Koleksi jenis lain terdiri atas :

a. Majalah langganan : Hidayah, Hello, Penjebar Semangat

dan Aneka,

b. Surat kabar harian : Kompas dan Suara Merdeka,

c. Surat kabar mingguan : Bola.42

2) Ruang Belajar

Bangunan sekolah di SMP Al Azhar 14 Semarang memiliki 3 lantai dan ruang bawah tanah. Di setiap lantai terdapat ruang belajar

yaitu ruang kelas. Ruang kelas merupakan tempat yang efektif untuk

pelaksanaan proses pembelajaran. Di SMP Al Azhar 14 Semarang pembagian ruang kelas berlaku sistem moving class. Dimana penataan

ruang kelasnya disesuaikan berdasar pada bidang studi yang ada.

Dengan ini setiap ruang belajar dapat dimanfaatkan oleh guru dan

siswa secara tepat guna untuk melaksanakan pembelajaran. Di setiap ruang belajar telah tersedia sarana penunjang atau media pembelajaran

yang disesuaikan dengan tiap bidang studi. Jadi satu ruang dengan

ruang yang lain memiliki media belajar yang berbeda karena alat atau bahan belajar di ruang belajar disesuaikan dengan masing-masing

bidang studi. Adapun pembagian ruang belajar yang ada di SMP Al

Azhar 14 Semarang yaitu :

a) Di lantai satu (dasar) terdapat ruang belajar Sains, PPKn, P.

Sosial, R. Guru, R. Kantor/TU dan perpustakaan,

b) Lantai dua (tengah) terdapat ruang belajar Qur’an, PAI, bahasa Jawa, bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, R.

Laboratorium bahasa dan gudang,

42 Daftar Buku Perpustakaan SMP Islam Al Azhar Semarang Tahun 2006.

Page 86: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

72

c) Lantai tiga (atas) terdapat ruang belajar Komputer, Matematika,

Laboratorium Sains, R, serba guna dan gudang,

d) Lantai bawah tanah digunakan untuk ruang Kesenian, BK, UKS

dan OSIS.

Untuk melancarkan jalannya proses pembelajaran, maka di dalam setiap ruang belajar di SMP Al Azhar 14 Semarang memiliki :

a) Prasarana kelas : meja kursi individual, meja kursi guru, papan

tulis, papan absen, papan tata tertib, visi-misi, jam dinding, meja OHP, komputer guru locker perlengkapan siswa, mimbar dan rak

sandal,

b) Simbol-simbol kesetiaan negara : Garuda Pancasila, Presiden,

Wakil Presiden, peta Indonesia dan gambar pahlawan,

c) Simbol-simbol keagamaan : kaligrafi Allah, Muhammad, dan

kaligrafi kelas,

d) Administrasi kelas : file box, jadwal pelajaran, jurnal kelas, daftar absensi dan al-Qur’an,

e) Lain-lain : kotak amal dan alat kebersihan.

3) Media Pembelajaran

Media pembelajaran tersedia di setiap ruang belajar, alat/benda disesuaikan dengan bidang studi tertentu. Misalnya di dalam ruang

belajar PAI media belajar yang tersedia antara lain : peta perjalanan

haji, gambar wudhu dan sholat, poster kata-kata mutiara, OHP/LCD, komputer guru, kaset agama, al-Qur’an, baju ihkram, kain jenasah dan

seterusnya.43

Dengan menggunakan media belajar yang sesuai akan

memberikan stimulus pada siswa untuk belajar. Selain itu juga guru

harus memperhatikan dan mengatur langkah-langkah pembelajaran

dengan baik, sehingga pembelajaran akan lebih efisien dan efektif.

43 Hasil observasi penekiti pada hari Rabu, tanggal 14 Maret 2007.

Page 87: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

73

2. Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam

di SMP Al Azhar 14 Semarang

Pelaksanaan kegiatan manajemen kurikulum PAI di SMP Al Azhar 14

Semarang dititikberatkan pada usaha dan rencana pembinaan terhadap situasi

pembelajaran di sekolah agar lebih efektif dan efisien demi membantu

tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan

manajemen kurikulum PAI mencakup dua hal, yaitu : kegiatan yang

berhubungan dengan tugas guru agama Islam dan kegiatan yang berhubungan

dengan proses pembelajaran agama Islam

Berikut adalah mekanisme pelaksanaan kegiatan manajemen

kurikulum PAI di SMP Al Azhar 14 Semarang.

a. Kegiatan yang Berhubungan dengan Tugas Guru PAI meliputi :

1) Pembagian Tugas Mengajar.

Pembagian tugas mengajar di SMP Al Azhar 14 Semarang

dibicarakan dalam rapat koordinasi (RAKOR) guru, yang

dilaksanakan di awal ajaran baru, tepatnya sebelum tahun ajaran baru

atau akhir tahun ajaran baru. Dan pembagian tugas mengajar telah

direncanakan satu semester sebelum ajaran baru, oleh bidang

kepegawaian dan bidang kurikulum yang tentunya diketahui oleh

kepala sekolah. Pembagian tugas mengajar di SMP Al Azhar 14

Semarang ditujukan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan

menjadi lebih efektif dan menghasilkan siswa yang kompeten.

Hasil proses pembelajaran akan lebih berkualitas bila

didukung dengan adanya tenaga pengajar atau guru yang profesional

dan berpotensi. Dalam pembagian tugas mengajar di SMP Al Azhar

14 Semarang lebih mengutamakan keahlian yang dimiliki oleh guru

sesuai dengan bidangnya dan pengalaman sebagai pendukung

keahlian dalam mengajar. Seperti halnya dalam pembagian tugas

mengajar bidang studi agama Islam, SMP Al Azhar 14 Semarang

menempatkan guru pengajar sesuai dengan pendidikan formal yang

telah ditempuhnya. Yaitu sarjana PAI yang ditugasi sebagai pengajar

Page 88: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

74

bidang studi PAI yang kurikulumnya disesuaikan dengan ketentuan

dari YPI pusat Al Azhar Jakarta.

Sedangkan sarjana pendidikan bahasa Arab ditugasi sebagai

pengajar bidang studi bahasa Arab. Dan untuk guru bidang studi al-

Qur’an yayasan menempatkan dua orang guru dari lulusan pendidikan

al-Qur’an Raudhatul Mujawwiyah Semarang. Guru pengajar bidang

studi PAI di SMP Al Azhar 14 Semarang adalah benar-benar pendidik

yang berkompeten dan memiliki pengalaman di bidangnya.11 Karena

rutinitas pembelajaran di SMP Al Azhar 14 Semarang mencerminkan

kehidupan Islami dan siswanya dididik untuk menjadi insan yang

cerdas dan beragama, maka setiap guru dituntut menjadi suri tauladan

bagi para siswanya. Dan untuk guru bidang studi PAI benar-benar

dituntut untuk bisa mengarahkan dan membimbing siswanya menjadi

manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan

berakhlak mulia. Maka dari itu untuk menjadi guru PAI di SMP Al

Azhar 14 Semarang harus benar-benar lolos dalam uji kompetensi

guru YPI (Yayasan Pendidikan Islam).

Adapun jumlah guru pengajar agama Islam di SMP Al Azhar

14 Semarang keseluruhannya ada enam orang. Berikut adalah

pembagian tugasnya :

a) Komari, S.Ag mengajar bahasa Arab kelas VII, VIII dan IX,

b) Siti Suaedah, S.Ag mengajar PAI kelas VII, VIII dan IX,

c) Anis Daniar, S.PdI mengajar Qiro’ati kelas VII, VIII dan IX,

d) Ali mengajar Qiro’ati kelas VII, VIII dan IX,

e) Azizah mengajar Qiro’ati kelas VII, VIII dan IX.44

Dalam pembagian tugas mengajar juga perlu memperhatikan

adanya pembagian beban tugas guru dalam mengajar. Beban mengajar

maksimum seorang guru adalah 24 jam pelajaran tiap minggunya

dengan ketentuan bahwa tiap jam pelajaran berlangsung selama 40

44 Data Pembagian Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran di SMP Al Azhar 14 Semarang

Tahun Pelajaran 2006/2007.

Page 89: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

75

menit. Untuk guru bidang studi PAI, bahasa Arab dan al-Qur’an

dalam mengajar pada kelas VII, VIII dan IX masing-masing memiliki

beban tugas mengajar 20 jam pelajaran dalam 5 hari.

2) Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan tambahan di luar

struktur program, dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa, agar

memperkaya dan memperluas pengetahuan serta meningkatkan

kemampuan siswa.45 Ruang lingkup kegiatan ekstra kurikuler berupa

kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan mendukung program

intra kurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan

penalaran siswa, ketrampilan melalui hobi, dan minat serta

pengembangan sikap yang ada pada program intra kurikuler dan

kokurikuler.14 Di SMP Al Azhar 14 Semarang yang

bertanggungjawab atas kegiatan ekstra kurikuler adalah kepala

sekolah. Dalam bidang kesiswaan kepala sekolahlah yang bertugas

mengefektifkan atau mengaktifkan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler.

Sedangkan yang bertugas merencanakan, mengorganisasi dan

memantau pelaksanaan seluruh kegiatan ekstra kurikuler serta

menyusun program kegiatan ekstra kurikuler adalah bidang kesiswaan

dalam kegiatan ekstra kurikuler yang mengkoordinator secara

langsung pada siswa adalah pembina kegiatan.

Kegiatan ekstra kurikuler di SMP Al Azhar 14 Semarang

antara lain : Taekwondo, sepakbola, bola basket, PMR, teater, band,

ECC, KIR dan komputer. Kaitannya dengan PAI, ekstra kurikuler

yang ada di SMP Al Azhar 14 Semarang adalah tilawah / baca tulis al-

Qur’an dan PHBI. Namun untuk tahun ajaran 2007/2008 ekstra

kurikuler tilawah telah fakum. Hal ini dikarenakan adanya problem

yang ada di dalamnya yaitu kurang minatnya siswa terhadap ekstra

kurikuler tilawah dan kebanyakan siswa lebih memilih ekstra

45 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 1997), cet.

I, hlm. 275.

Page 90: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

76

kurikuler jenis lain. Walaupun telah diterapkan berbagai cara dan

pendekatan-pendekatan untuk memotivasi para siswa agar mengikuti

ekstra kurikuler tilawah, namun hasilnya tetap saja para siswa lebih

memilih ekstra kurikuler yang bersifat umum.

Untuk sekarang ini ekstra kurikuler tilawah diganti dengan

kegiatan murotal. Yang mana siswa lebih cenderung memiliki bakat

dan berminat terhadap kegiatan murotal dari pada kegiatan tilawah.

Karena pada dasarnya kegiatan murotal telah siswa dapatkan pada

pelajaran Qiro’ati. Dan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan atau

perlombaan yang berhubungan dengan keagamaan Islam atau PHBI,

siswa yang memiliki bakat murotal akan diikutsertakan.

3) Koordinasi Penyusunan Rencana Pembelajaran

Penyusunan rencana pembelajaran sangat diperlukan karena

dapat mengkoordinasikan komponen pembelajaran, yaitu kompetensi

dasar, materi standar, skenario pembelajaran dan penilaian. Menurut

Aderson yang dikutip oleh Mulyasa membedakan perencanaan

menjadi perencanaan jangka panjang dan perencanaan jangka pendek.

Sedangkan perencanaan jangka pendek disebut juga sebagai persiapan

mengajar.46 Persiapan mengajar merupakan perkiraan tindakan yang

akan dilakukan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian penyusunan rencana pembelajaran merupakan tugas guru

yang paling utama.

Rencana pembelajaran merupakan rencana guru bidang studi

tertentu pada jenjang dan kelas tertentu untuk topik tertentu dan untuk

satu pertemuan atau lebih. Rencana pembelajaran diturunkan dari

silabus yang telah disusun dan bersifat aplikatif di kelas. Silabus

sendiri merupakan penjelasan dari standar kompetensi dan kompetensi

dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran kegiatan pembelajaran,

indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.47 Komponen-

46 Abdul Majid, op.cit., hlm 89-90. 47 Harjanto, op.cit., hml 22.

Page 91: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

77

komponen silabus tersebut satu sama lain berhubungan secara

fungsional.

Di SMP Al Azhar 14 Semarang setiap guru bidang studi

termasuk guru bidang studi PAI berkewajiban membuat program dan

daftar rencana pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

tersedia. Dengan ini guru bidang studi PAI diberi kewenangan secara

leluasa untuk menganalisis silabus yang telah diturunkan dari YPI

Pusat Al Azhar (Jakarta). Selain itu, guru bidang studi PAI di SMP Al

Azhar 14 Semarang diberi hak penuh untuk mengembangkan dan

menjabarkan silabus menjadi persiapan mengajar. Dalam

mengimplementasikan silabus yang telah direncanakan, guru bidang

studi PAI selalu mengembangkannya dengan : menjabarkan dalam

pelaksanaan pembelajaran, melaksanakannya dalam pembelajaran,

mengevaluasi atau menindaklanjuti, kemudian dikaji dan

dikembangkan secara lanjut dengan memperhatikan masukan hasil

evaluasi belajar, evaluasi proses dan evaluasi rencana pembelajaran.

Adapun langkah-langkah yang digunakan oleh guru bidang

studi PAI dalam pengembangan silabus bidang studi PAI di SMP Al

Azhar 14 Semarang antara lain mencakup :

1) Mengisi kolom indentitas sekolah,

2) Mengkaji dan menentukan standar kompetensi,

3) Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar,

4) Mengidentifikasi materi pokok / pembelajaran,

5) Mengembangkan kegiatan pembelajaran (strategi pembelajaran)

yang meliputi :

a. Metode yang digunakan,

b. Pengalaman belajar.

6) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi,

7) Menentukan jenis penilaian,

8) Menentukan alokasi waktu, dan

Page 92: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

78

9) Menentukan sumber belajar.48

Dengan langkah-langkah tersebut pertanyaan mengenai apa

yang akan diajarkan oleh guru bidang studi PAI, bagaimana

mengajarnya dan bagaimana cara mengetahui pencapaian

pembelajaran bidang studi PAI dapat terjawab, sehingga standar

kompetensi, kompetensi dasar dan uraian materi pokok yang

dipelajari siswa dapat dicapai.

Setelah silabus tersusun, maka langkah yang dikerjakan oleh

guru bidang studi PAI di SMP Al Azhar 14 Semarang selanjutnya

adalah menyusun rencana pembelajaran. Kemudian rencana

pembelajaran yang telah tersusun diterapkan guru dalam pembelajaran

di kelas. Berdasarkan rencana pembelajaran tersebut diharapkan

pelaksanaan pembelajaran dapat terprogram.

b. Kegiatan yang Berhubungan dengan Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara

siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah

yang lebih baik. Dalam pembelajaran, yang mengkondisikan lingkungan

belajar yang efektif adalah tugas seorang guru. Pelaksanaan proses

pembelajaran menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam menciptakan

lingkungan yang kondusif. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila

seluruh siswa terlibat aktif didalamnya.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan manajemen

kurikulum. Di dalam proses pelaksanaannya, kegiatan manajemen

kurikulum mengandung usaha pembinaan terhadap peningkatan kualitas

dan keberhasilan siswa. Sedangkan kegiatan yang berhubungan dengan

proses pelaksanaan pembelajaran bidang studi PAI meliputi:

1) Penyusunan Jadwal Pelajaran

Penyusunan jadwal pelajaran dimaksudkan agar tujuan

pembelajaran dapat mencapai sasaran secara maksimal, oleh karena

itu diperlukan adanya usaha-usaha guru dalam kegiatan rutin harian,

48 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Suaedah, S.Ag pada hari Rabu; tanggal 14 Maret 2007.

Page 93: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

79

mingguan, bulanan, semester dan tahunan. Di SMP Al Azhar 14

Semarang yang bertugas menyusun jadwal pelajaran adalah kepala

sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah dan bidang kurikulum

penyusunan jadwal pelajaran dilaksanakan sebelum hari masuk

sekolah.

Dengan penyusunan jadwal yang tepat, maka jadwal dapat

tersusun secara rapi. Sehingga akan menciptakan keberhasilan siswa

dalam belajar setiap harinya. Yang berat akan mempermudah siswa

dalam pengembangan domain belajarnya. Dengan menempatkan mata

pelajaran pada waktu yang sesuai terutama mata pelajaran yang

membutuhkan daya pikir, maka belajar siswa akan maksimal.

Untuk penempatan jadwal bidang studi PAI, baik untuk kelas

VII, VIII dan IX waktunya disesuaikan dengan beban belajarnya.

Dalam satu minggunya siswa memperroleh pelajaran PAI hanya dua

jam pelajaran, dimana satu jam pelajaran sama dengan 40 menit,

berarti siswa belajar bidang studi PAI hanya 80 menit tiap minggunya.

Penyampaian bahan/materi/isi pelajaran dengan waktu 80 menit atau

dua jam pelajaran sebenarnya relatif kurang kondusif. Disebabkan

karena bahan/isi/materi PAI cukup banyak.

Bagi guru bidang studi PAI di SMP Al Azhar 14 Semarang

waktu 2 jam pelajaran yang relatif sedikit, tidaklah menjadi kendala

dalam menyampaikan materi. Ini karena pengelolaan atau manajemen

waktu yang digunakan tepat. Selain itu juga karena siswa mendapat

pelajaran agama Islam tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi di luar

kelas pun siswa memperoleh PAI yaitu dengan membiasakan

melaksanakan rutinitas harian di sekolah dan di luar sekolah. Dengan

demikian hasil dari belajar bidang studi PAI tidak hanya dititik

beratkan pada tujuan akhir namun pada proses pengembangan belajar

siswa. Sehingga siswa-siswi SMP Al Azhar 14 Semarang memiliki

kemampuan yang berorientasi pada perilaku afektif, psikomotor dan

Page 94: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

80

pengetahuan kognitif dalam memperkuat keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah SWT serta teknologi.

2) Penyusunan Program Pembelajaran

Dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KISP) mencakup pengembangan Program Tahunan (Prota) dan

Program Semester (Prosem). Program tahunan merupakan program

umum setiap bidang studi untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh

guru bidang studi yang bersangkutan. Sebelum tahun ajaran baru guru

bidang studi PAI telah mempersiapkan dan mengembangkan program

tahunan, karena telah diketahui bahwa program tahunan merupakan

pedoman untuk pengembangan program semester.

Penyusunan program tahunan dan program semester bidang

studi PAI didasarkan pada hasil analisis alokasi waktu yang

ditetapkan sebelumnya dan hasil penetapan kompetensi dasar per unit.

Untuk kelas VII semester ganjil alokasi waktu yang digunakan yaitu

36 jam pelajaran dan semester genapnya adalah 30 jam pelajaran.

Berarti alokasi waktu satu tahun adalah 66 jam pelajaran. Untuk kelas

VIII alokasi waktu semester ganjil membutuhkan waktu 32 jam

pelajaran dan semester genapnya yaitu 32 jam pelajaran. Jadi kelas

VIII alokasi waktu satu tahun berjumlah 64 jam pelajaran. Untuk

kelas IX alokasi waktu yang digunakan semester ganjil adalah 34 jam

pelajaran dan semester genap alokasi waktu yang dibutuhkan

berjumlah 24 jam pelajaran. Sehingga alokasi waktu satu tahun adalah

berjumlah 58 jam pelajaran.49

Adapun langkah-langkah yang digunakan guru bidang studi

PAI untuk menyusun program pembelajaran yaitu :

a) Mengkaji standar kompetensi sebagaimana yang tercantum dalam

standar isi,

b) Mendaftarkan kompetensi dasar pada setiap unit,

49 Perangkat Pengajaran PAI kelas VII, VIII, dan IX Tahun Pelajaran 2005-2006.

Page 95: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

81

c) Mengisi jumlah jam pelajaran setiap unit berdasarkan hasil

analisis alokasi waktu yang telah disusun,

d) Menentukan materi pembelajaran pokok pada setiap kompetensi

dasar.50

Setelah program pembelajaran tersusun lengkap maka guru

menyerahkan dan melaporkan program pembelajaran kepada kepala

sekolah. Dengan program yang matang dan teliti serta dapat

diharapkan proses pembelajaran akan mencapai tujuan dan hasil

pembelajaran yang lebih baik.

3) Pengisian Daftar Kemajuan Kelas.

Daftar kemajuan kelas disebut juga sebagai buku jurnal. Di

SMP Al Azhar 14 Semarang yang bertugas dan berkewajiban mengisi

daftar kemajuan kelas secara lengkap adalah tanggungjawab regu

kelas. Sedangkan guru pengajar termasuk guru bidang studi PAI

adalah membuat agenda guru dan catatan tentang kemajuan dan

kesulitan belajar siswa pada waktu menyampaikan materi/pelajaran.

Dengan pengisian daftar kemajuan kelas maka dapat diketahui sejauh

mana kemajuan belajar siswa dalam kelas tersebut.

Jurnal kelas atau daftar kemajuan kelas di SMP Al Azhar 14

Semarang memiliki format berupa tabel-tabel yang terdiri dari kolom

dan baris. Kolom pertama yaitu Hari/Tanggal, kolom kedua Jam

Pelajaran, kolom ketiga Mata Pelajaran, kolom keempat Pengampu,

kolom kelima Materi yang Disampaikan, kolom keenam Siswa yang

tidak hadir, kolom ke tujuh Keterangan, kolom kedelapan Paraf. Buku

kemajuan kelas dapat membantu wali kelas dalam mengawasi

keadaan kelasnya pada waktu itu, berapa jumlah siswa yang tidak

mengikuti pelajaran. Dan setiap hari Sabtu wali kelas akan

menandatangani buku jurnal yang telah terisi lengkap. Selain jurnal

kelas, juga ada jurnal guru, yang berisi format : Hari/tanggal, Kelas,

Pelajaran Ke, Uraian Materi dan catatan Khusus. Setiap guru bidang

50 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Suaedah, S.Ag, pada hari Rabu, tanggal 14 Maret 2007.

Page 96: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

82

studi memiliki buku jurnal, karena di dalam jurnal guru memuat

keterangan-keterangan tentang belajar siswa. Dan buku jurnal guru

dikumpulkan setiap dua minggu sekali kepada wakil kepala sekolah.

4) Penyelenggaraan Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi sangat diperlukan disegala bidang, karena secara

psikologis orang selalu ingin mengetahui sejauh mana dia berjalan

menuju tujuan yang ingin dicapai. Dan secara didaktis, hasil evaluasi

bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan didaktis, misalnya motivasi

belajar, menentukan bahan pelajaran dan sebagaimana. Sedangkan

secara administratif, evaluasi digunakan sebagai informasi yang

diperoleh dari hasil belajar, misalnya pengisian raport, menentukan

indeks prestasi dan lain-lain.51 Dengan adanya evaluasi, dapat

diketahui tingkat kesiapan siswa dalam menempuh pelajaran dan

untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai oleh siswa.

Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar di SMP Al Azhar 14

Semarang telah ditetapkan dalam program tahunan SMP. Pelaksanaan

evaluasi belajar di SMP Al Azhar 14 Semarang ada beberapa jenis

evaluasi yaitu ulangan harian, ulangan semesteran, ujian praktek,

ujian akhir semester dan ujian nasional. Untuk pelaksanaan ulangan

harian dan semesteran waktunya ditentukan oleh sekolah, sedangkan

ujian praktek, UAS dan UN waktunya mengikuti ketentuan dari Dinas

Pendidikan (Pemerintah). Namun untuk jenis evaluasi ulangan harian

setiap guru bidang studi diberi keleluasaan untuk menentukan waktu

pelaksanaannya sesuai dengan rencana pembelajaran. Dan untuk satu

semester setiap guru bidang studi harus menyelenggarakan ulangan

harian minimal empat kali pelaksanaan.

Lain halnya dengan guru bidang studi PAI yang

menyelenggarakan ulangan harian sebanyak lima sampai enam kali

dalam satu semester. Hal ini disebabkan karena banyaknya materi

51 Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetif, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004), cet I, hlm.

284-285.

Page 97: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

83

yang ada. Sehingga dapat membantu siswa untuk belajar secara

efektif dan efisien, materi atau bahan belajar yang harus dipelajari.

Dengan demikian guru bidang studi PAI dapat mengidentifikasikan

apakah siswa telah cukup menguasai materi atau bahan pelajaran yang

diajarkan sebelumnya.

Untuk menilai keberhasilan penguasaan siswa atau tujuan

khusus yang telah ditentukan maka dalam setiap akan dimulainya

pembelajaran dan setelah pembelajaran selesai guru bidang studi PAI

selalu mengadakan evaluasi. Dalam evaluasi disusun soal-soal untuk

mengukur pencapaian siswa dalam menguasai bahan atau materi yang

telah disampaikan. Bentuk soal yang disampaikan biasanya diberikan

secara lisan baik kepada kelompok atau individu. Sedangkan bentuk

soal untuk ulangan harian guru PAI memberikan bentuk soal berupa

isian pendek atau singkat dan uraian.52

Pelaksanaan evaluasi bidang studi PAI baik bentuk sumatif

maupun formatif diawasi langsung oleh guru bidang studi PAI. Di

dalam pelaksanaan evaluasi PAI, guru bidang studi akan memberikan

arahan atau menjelaskan apabila terdapat soal yang tidak dapat

dipahami oleh siswa. Selain itu siswa akan diberi petunjuk tentang

tata tertib menyelesaikan soal-soal dengan benar, jujur, adil dan

kondusif. Penyusunan jadwal pelaksanaan evaluasi hasil belajar baik

yang jenis sumatif maupun formatif merupakan tugas wakil kepala

sekolah. Untuk waktu pelaksanaannya telah terprogram di dalam

kalender pendidikan sekolah dan disesuaikan dengan kalender

pendidikan Dinas Pendidikan. Dan yang mengatur pelaksanaan

evaluasi hasil belajar merupakan tugas bidang kurikulum dibantu oleh

guru bidang studi. Untuk tahun pelajaran 2007/2008 jadwal evaluasi

yang tersusun dalam kalender pendidikan SMP Al Azhar 14

Semarang sebagai berikut :

52 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Suaedah, S.Ag pada hari Rabu, tanggal 14 Maret 2007.

Page 98: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

84

a) Ulangan Harian, dilaksanakan pada bulan Agustus, September,

November, Desember 2007, Januari, Februari, Maret, April dan

Mei 2008.

b) Ulangan Semester I, dilaksanakan pada bulan Desember 2007.

c) Ulangan Semester II, dilaksanakan pada bulan Juni 2008

d) Ujian Praktek, dilaksanakan pada bulan Mei 2008

e) Ujian Nasional, dilaksanakan pada bulan April 2008

f) Ulangan Akhir Sekolah, dilaksanakan pada bulan Mei 2008.53

Dengan dimasukkannya jadwal evaluasi ke dalam kalender

pendidikan di SMP Al Azhar 14 Semarang diharapkan pelaksanaan

evaluasi hasil belajar lebih efektif dan kondusif sehingga hasil

akhirnya akan optimal. Hal ini dikarenakan di SMP Al Azhar 14

Semarang penyusunan kalender pendidikannya menyesuaikan

karakteristik sekolah, kebutuhan siswa dan masyarakat.

5) Laporan Hasil Evaluasi Belajar

Penilaian (evaluasi) hasil belajar bertujuan untuk mengetahui

perkembangan hasil evaluasi belajar pada siswa dan guru. Hasil

evaluasi belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa, untuk

perbaikan dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran oleh guru

bersifat menyeluruh dan harus diadakan secara terus menerus, ini

karena pelaksanaan evaluasi dipandang sebagai monitoring.

Setelah evaluasi terlaksana maka tindakan selanjutnya adalah

mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan lebih lanjut. Sebelum

mengadakan penyempurnaan, hasil evaluasi terlebih dahulu dikelola

oleh bidang kurikulum. Tindak lanjut berikutnya yaitu pendataan hasil

belajar yang dicatat secara teratur dalam catatan khusus mengenai

kemajuan siswa. Dengan ini guru bidang studi PAI dapat menaksir

dan memahami siswa yang kurang cakap dan yang berprestasi. Selain

itu juga, data hasil evaluasi pembelajaran dapat dijadikan bahan untuk

menyempurnakan program pembelajaran, memperbaiki kelemahan-

53 Kalender Pendidikan SMP Islam Al Azhar 14 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007.

Page 99: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

85

kelemahan pembelajaran dan memberikan bimbingan belajar kepada

siswa yang memerlukan.

Pengolahan data atau informasi sangat dibutuhkan dalam

evaluasi hasil belajar. Dari pengolahan dapat terjaring data kualitatif

dan kuantitatif yang berupa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Di

SMP Al Azhar 14 Semarang, bidang studi PAI untuk kelas VII bobot

KKM di beri angka 70 untuk penguasaan konsep dan nilai-nilai dan

72 untuk penerapan. Untuk kelas VIII dan kelas IX baik dari segi

penguasaan konsep dan nilai-nilai maupun penerapan diberi angka 71.

Setelah data diolah kemudian tahap terakhir dari pengelolaan data

hasil evaluasi belajar yaitu penyusunan laporan. Laporan hasil

evaluasi belajar mencakup ranah kognitif, psikomotor dan afektif.

Yang nantinya laporan hasil evaluasi akan memberikan

pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Dalam mempertanggungjawabkan hasil-hasil yang

telah dicapai oleh siswa, sekolah memberikan laporan hasil evaluasi

sebagai kekuatan dan kelemahan serta kendala yang dihadapi. Adapun

laporan hasil evaluasi disampaikan kepada pemerintah, masyarakat

dan orang tua, pada setiap akhir program dan semester.

6) Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Dalam proses pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang

dialami oleh siswa yang menyangkut keberagamaan, kesusilaan,

kesosialan dan keindividualan. Potensi yang ada pada diri siswa tidak

bisa berkembang secara optimal, tanpa adanya rangsangan dan

fasilitas pendidikan. Gejala yang menjadikan kurang berkembangnya

dimensi kesosialan dan kesulitan pada siswa ditunjukkan adanya

tingkat kenakalan remaja yang semakin meningkat. Dan kurangnya

penghayatan terhadap nilai-nilai ketuhanan dan praktek-praktek

kehidupan yang tidak didasarkan atas kaidah-kaidah agama yang

kurang menggambarkan kemantapan pengembangan dimensi

Page 100: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

86

keberagamaan.54 Berbagai faktor negatif dalam kehidupan sosial di

luar dan di dalam sekolah menunjang timbulnya masalah-masalah

pada siswa.

Keberadaan pelayanan BK di SMP Al Azhar 14 Semarang

telah diterima dan menjadi suatu pekerjaan yang tugas dan ruang

lingkupnya jelas. Yang menjadi supervisor pelayanan BK di sekolah

adalah kepala sekolah. Dan setiap bulan kepala sekolah mengadakan

pemeriksaan terhadap buku pelaksanaan BK. Kegiatan BK di SMP Al

Azhar 14 Semarang sudah ditangani secara khusus oleh guru BK.

Selain guru BK yang bertindak sebagai konselor di kelas adalah

semua guru. Penanganan BK dipegang oleh seorang konselor yang

memiliki keahlian psikologis. Dan untuk penanganan masalah

keagamaan pada diri siswa dipegang oleh guru bidang studi PAI.

Disamping sebagai pengajar dan pendidik, tugas guru dan

kewajiban guru dalam hal BK di SMP Al Azhar 14 Semarang adalah

sebagai berikut :

a) Membantu wali kelas dan guru-guru yang lain dalam

membimbing dan menyelesaikan masalah siswa yang melanggar

tata tertib.

b) Mengenal anak dan membantu memecahkan persoalan yang

dihadapinya.

c) Membantu anak mengenali potensi dirinya.

d) Menyerahkan dan memotivasi, mengembangkan bakat dan minat

siswa.55

Dengan diberikannya BK di sekolah kepada seluruh siswa

baik yang mengalami kelambatan dan kemajuan belajar, guru akan

mudah mengetahui gejala-gejala tingkah laku yang bermasalah.

54 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Rinela Cipta,

2004), cet II, hlm 25-26. 55 Program Tahunan SMP Al Azhar 14 Semarang.

Page 101: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NASIMA DAN SMP AL AZHAR 14 SEMARANG

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diberlakukan mulai tahun

2006/2007, yang disusun oleh satuan pendidikan masing-masing. Pengembangan

KTSP merupakan dasar untuk mencanangkan, melaksanakan dan menilai

pembelajaran siswa. Dalam analisis ini akan dikemukakan mengenai manajemen

kurikulum PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang.

A. Analisis Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam di

SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang.

1. Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP

Nasima Semarang

Manajemen kurikulum merupakan usaha yang melibatkan proses

perencanaan dan pengaturan dengan menciptakan lingkungan yang efektif

agar isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pegangan dapat

membantu tercapainya tujuan pembelajaran di bawah bimbingan dan

tanggungjawab sekolah beserta staf pengajarnya. Pelaksanaan manajemen

kurikulum PAI kegiatannya menitikberatkan pada usaha-usaha pembinaan

situasi pembelajaran di bidang studi PAI di sekolah pelaksanaan dapat

berjalan dengan tertib.

Secara operasional kegiatan manajemen kurikulum PAI di SMP

Nasima dapat meliputi dua kegiatan pokok yaitu kegiatan yang berhubungan

dengan tugas guru dan kegiatan yang berhubungan dengan proses

pembelajaran. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru PAI mencakup

kegiatan pembagian tugas guru mengajar, pembagian tugas dan

tanggungjawab ekstra kurikuler dan koordinasi penyusunan rencana

pembelajaran. Dan kegiatan yang berhubungan dengan proses pembelajaran

mencakup penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan program pembelajaran,

87

Page 102: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

88

pengisian daftar kemajuan kelas, kegiatan evaluasi hasil belajar, pelaporan

hasil evaluasi hasil belajar dan kegiatan bimbingan dan konseling.

Untuk lebih jelasnya tentang gambaran manajemen kurikulum PAI di

SMP Nasima Semarang, dapat penulis uraikan sebagai berikut :

a. Kegiatan yang Berhubungan dengan Tugas Guru PAI

1) Pembagian Tugas Guru Mengajar

Pembagian tugas guru di SMP Nasima Semarang dilaksanakan

sebelum tahun ajaran baru dimulai. Pembagian tugas guru

dilaksanakan pada saat rapat koordinasi dan pembinaan guru. Hal ini

dimaksudkan agar dalam proses pembelajaran lebih optimal karena

telah diampu oleh guru-guru profesional dan sesuai dengan

keahliannya.

Dengan menempatkan guru pengajar PAI pada keahliannya

(vaknya) ditujukan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan

menjadi lebih efektif dan menghasilkan siswa yang lebih

berkompeten. Prinsip kinerja tugas guru PAI didasarkan pada kriteria

bahwa guru harus memiliki sertifikasi keguruan, lulus uji kompetensi

YPI Nasima, menguasai standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, esensi materi dan mampu mengembangkan materi serta

menguasai materi ke-Nasimaan. Kriteria tersebut merupakan syarat

bagi guru PAI dalam melaksanakan tugasnya dan kewajiban secara

proporsional dan berimbang.

Masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran

PAI dapat diatasi karena di SMP Nasima sangat memperhatikan

penempatan guru sesuai dengan keahliannya (vaknya). Upaya yang

dilaksanakan untuk mendapatkan tenaga pendidik (guru) yang

mempunyai kualifikasi baik, YPI Nasima menerapkan sistem kerja

profesional. Hal ini dilakukan karena untuk menciptakan situasi kerja

yang tertib, dinamis, harmonis, berprestasi dan mengedepankan nilai-

nilai keadilan, obyektifitas, dan transparansi. Sehingga hasil yang

diperoleh dalam pembelajaran PAI sesuai tujuan yaitu menciptakan

Page 103: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

89

insan yang karimah sebagaimana tercermin dalam visi dan misi SMP

Nasima Semarang

2) Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan pengembangan

diri pada siswa yang bertujuan memberikan kesempatan pada siswa

untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat, minat setiap siswa. Kegiatan ekstra kurikuler

dibawah bimbingan guru, konselor beserta staf. Ekstra kurikuler PAI

di SMP Nasima meliputi PHBI dan Tilawah / BTA (Baca Tulis Al-

Quran) dibawah koordinasi guru PAI. Jadi yang bertugas dan

bertanggungjawab atas pelaksanaan ekstra kurikuler PHBI dan

Tilawah adalah guru PAI. Tugas dan tanggungjawab pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler PHBI dan Tilawah / BTA diberikan kepada

guru PAI, setidaknya karena guru PAI lebih berkompeten dalam

pelaksanaannya. Dan dibantu oleh guru Hafizh dalam

pembelajarannya, sehingga hasil dari pembelajaran Tilawah lebih

optimal.

Ruang lingkup kegiatan ekstra kurikuler Tilawah adalah

berupa kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan mendukung

pengembangan pengetahuan dan penalaran siswa, ketrampilan melalui

hobi dan minat siswa pada tilawah dan dapat mengembangkan sikap

siswa. Di SMP Nasima Semarang bidang studi yang ada hubungannya

dengan tilawah / BTA yaitu bidang studi BTA (mengaji). Dengan

demikian ekstra kurikuler tilawah / BTA berpangkal pada kegiatan

yang dapat menunjang dan mendukung pembelajaran bidang studi

BTA (mengaji).

3) Koordinasi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pembelajaran PAI yaitu rencana pembelajaran bidang

studi PAI tiap unit (materi/isi) yang akan diterapkan oleh guru dalam

pembelajaran di kelas. Dengan penyusunan rencana pembelajaran

secara terprogram. Jumlah guru bidang studi PAI ada delapan orang,

Page 104: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

90

namun yang mengajar bidang studi PAI kurikulum Dinas Pendidikan

dan Nasima ada dua orang.

Dengan demikian dalam menerapkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan tahun 2006/2007

memungkinkan guru PAI bekerja sama dalam menyusun silabus.

Berdasarkan silabus yang telah disusun guru bidang studi PAI dapat

mengembangkannya menjadi rencana pembelajaran yang akan

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Setelah silabus bidang studi

PAI tersusun langkah berikutnya yaitu menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran. Sebelum rencana pelaksanaan pembelajaran disusun

ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh guru PAI bisa efektif

dan efisien yaitu : melakukan pemetaan kompetensi dasar per limit,

melakukan analisis waktu, menyusun program tahunan dan

semesteran. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang disusun

harus mempunyai daya terap yang tinggi. Sehingga dapat dikatakan

bahwa dengan rencana pembelajaran dapat diketahui kadar

kemampuan guru dalam menjalankan profesinya.

b. Kegiatan yang Berhubungan dengan Proses Pembelajaran PAI

1) Penyusunan Jadwal Pelajaran

Jadwal pelajaran di SMP Nasima Semarang disusun secara

edukatif oleh wakil kepala sekolah dan tim guru dengan

memperhatikan ketentuan-ketentuan akademik. Jadwal pelajaran

merupakan penjabaran dari seluruh program pembelajaran di sekolah.

Jadwal pelajaran juga merupakan daftar yang berisi tentang kegiatan-

kegiatan pembelajaran yang harus diikuti oleh siswa. Yang harus

ditetapkan dalam penyusunan jadwal pelajaran yaitu kegiatan

pembelajaran harus disajikan dan diikuti oleh siswa, waktu dan

penyelenggaraan pembelajaran juga harus disajikan kepada siswa,

tempat untuk penyelenggaraan dan guru yang akan ditugaskan untuk

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Page 105: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

91

2) Penyusunan Program Pembelajaran

Penyusunan program pembelajaran merupakan pemikiran dan

penetapan kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun atau

semester dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Di SMP

Nasima Semarang guru bidang studi PAI sebelum tahun ajaran baru

telah mempersiapkan dan mengembangkan program pembelajaran

baik program tahunan maupun program semester. Program tahunan

dan semester merupakan rencana-rencana umum yang disusun guru

bidang studi PAI untuk pembelajaran setelah diketahui jumlah jam

efektif dalam satu tahun atau semester. Dengan demikian program

pembelajaran yang disusun oleh guru bidang studi PAI waktu yang

digunakan untuk pembelajaran benar-benar telah menyesuaikan waktu

yang tersedia.

Untuk menyusun program pembelajaran guru bidang studi PAI

sangat memperhatikan langkah-langkah yang telah digariskan dalam

KTSP. Karena langkah tersebut menjadi pedoman dalam menyusun

program pembelajaran bagi guru bidang studi agama Islam. Di SMP

Nasima Semarang sendiri untuk tahun ajaran 2006/2007 telah

memberlakukan KTSP dalam pelaksanaan pembelajaran. Dimana

KTSP memberikan kewenangan kepada sekolah untuk menyusun

kurikulumnya sendiri. Ini berarti bahwa kurikulum di SMP Nasima

Semarang berbeda dengan kurikulum di sekolah yang lain. Dengan ini

guru bidang studi PAI di SMP Nasima Semarang diberi kewenangan

untuk menyusun kurikulum PAI. Sehingga silabus, program

pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran disusun oleh

guru bidang studi agama Islam sendiri.

c. Pengisian Daftar Kemajuan Kelas

Daftar kemajuan kelas di SMP Nasima disebut buku jurnal.

Disusunnya daftar kemajuan kelas atau buku jurnal diharapkan dapat

dijadikan pengawasan baik bagi kepala sekolah, guru pengajar bidang

studi, wali kelas dan staf yang lain. Di dalam daftar kemajuan kelas

Page 106: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

92

unsur-unsur penting yang terdapat di dalamnya yaitu : hari/tanggal,

bidang studi, guru pengampu, materi pelajaran dan absensi siswa.

Setiap kegiatan pembelajaran guru pengampu wajib mengisi

daftar kemajuan kelas dan tidak diperbolehkan diwakilkan, kecuali

apabila guru tersebut berhalangan hadir untuk mengampu pelajaran.

Daftar kemajuan kelas harus diisi lengkap. Di SMP Nasima semarang

pengisian daftar kemajuan kelas merupakan tugas guru wali kelas.

Apabila guru pengampu pelajaran belum mengisi daftar kemajuan

kelas setelah pembelajaran belum selesai, maka wali kelas wajib

mengkonfirmasikannya pada guru pengampu pembelajaran tersebut.

Dan setiap bulannya pengisian daftar kemajuan kelas akan dilaporkan

kepada kepala sekolah.

Untuk guru bidang studi PAI akan berusaha selalu mengisi

daftar kemajuan kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Pengisian

daftar kemajuan kelas dilakukan sebelum materi disampaikan.

Dengan ini pengisi daftar kemajuan kelas dapat dijadikan sebagai

koreksi apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

d. Penyelenggaraan Evaluasi Hasil Belajar

Ulangan harian di SMP Nasima Semarang disebut juga

ulangan terprogram dan dalam satu semester ulangan terprogram

dilaksanakan sebanyak empat kali. Begitu pula pada bidang studi PAI,

walaupun materi yang disampaikan sangat banyak tetapi pelaksanaan

evaluasi tetap dilaksanakan empat kali (tidak ada ulangan tambahan)

dalam satu semester.

Dan di SMP Nasima Semarang evaluasi akhir semester disebut

ulangan blok dan dilaksanakan pada saat pembelajaran dalam satu

semester telah selesai. Dalam satu tahun ulangan blok terlaksana dua

kali yaitu pada akhir semester satu dan dua. Dengan evaluasi hasil

belajar baik ulangan terprogram, ulangan blok dan ulangan-ulangan

yang lain diharapkan hasilnya dapat dijadikan identifikasi terhadap

Page 107: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

93

kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran yang telah

disampaikan.

Evaluasi hasil belajar dapat dijadikan control sejauh mana

siswa menangkap materi pembelajaran. Karena evaluasi dilaksanakan

secara adil, hitmad dan kondusif pada diri siswa, maka hasil evaluasi

belajar merupakan hasil pemikiran dan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal yang diberikan secara pribadi. Siswa-siswi di

SMP Nasima Semarang telah terbiasa berlaku jujur dan adil, maka di

dalam pelaksanaan evaluasi belajar, siswa juga akan selalu

menerapkan sikap tersebut. Dengan demikian guru terutama guru

bidang studi PAI dapat mengetahui kompetensi setiap siswa dalam

belajar PAI.

e. Laporan Hasil Evaluasi Hasil Belajar

Setelah evaluasi terlaksana, maka setiap guru termasuk guru

bidang studi PAI mengadakan pengolahan dan pengelolaan pada data-

data hasil evaluasi belajar siswa. Pengolahan data hasil evaluasi hasil

belajar siswa pada siswa merupakan cara atau teknik untuk

mengetahui nilai yang harus diberikan kepada setiap siswa. Dengan

ini dapat diketahui tingkat perkembangan siswa dalam menangkap

pelajaran.

Dengan adanya penghitungan hasil evaluasi belajar diharapkan dapat

dijadikan atau digunakan untuk memotivasi siswa untuk melakukan

perbaikan dan meningkatkan kualitas belajar siswa. Selain itu dapat

dijadikan bahan untuk menyempurnakan program pembelajaran,

memperbaiki kelemahan-kelemahan pembelajaran dan memberikan

bimbingan belajar pada siswa.

f. Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Di dalam sekolah siswa tidak dapat terlepas dari masalah-

masalahnya baik yang berhubungan dengan lingkungan keluarga

maupun lingkungan pergaulannya. Maka dari itu sekolah perlu

menyediakan pelayanan yang luas untuk secara aktif membantu siswa

Page 108: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

94

mencapai tujuan perkembangannya dan mengatasi permasalahannya.

Penyediaan pelayanan BK sangat diperlukan untuk membantu siswa

yang memiliki masalah. BK di sekolah adalah pelayanan untuk semua

siswa yang mengacu pada keseluruhan perkembangannya, dalam

rangka mewujudkan manusia seutuhnya.

Keberadaan pelayanan BK di SMP Nasima Semarang telah

diterima dan menjadi suatu pekerjaan yang tugas dan ruang

lingkupnya jelas. Kegiatan BK di SMP Nasima Semarang sudah

ditangani secara khusus oleh guru BK. Selain guru BK yang bertindak

sebagai konselor di kelas adalah semua guru. Penanganan BK

dipegang oleh seorang konselor yang memiliki keahlian psikologis.

Dan untuk penanganan masalah keagamaan pada diri siswa dipegang

oleh guru bidang PAI. Dan di SMP Nasima Semarang pelayanan BK

secara efektif dapat membantu siswa mencapai tujuan-tujuan

perkembangan dan mengatasi masalahnya.

2. Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP

Al Azhar 14 Semarang

Sebagaimana diketahui bahwa dalam pengelolaan pembelajaran,

fokus dari usaha yang hakekatnya segala usaha dan kegiatan yang

dilaksanakan di sekolah senantiasa diarahkan pada suksesnya pembelajaran.

Suksesnya proses pembelajaran dapat dilihat pada hasil yang telah dicapai.

Hasil pembelajaran dapat dicapai karena dipengaruhi adanya usaha

menciptakan tujuan pembelajaran tercapai yaitu dengan menggunakan

manajemen yang tepat.

Secara operasional kegiatan manajemen kurikulum PAI di SMP Al

Azhar 14 Semarang dapat meliputi dua kegiatan pokok yaitu kegiatan yang

berhubungan dengan tugas guru dan kegiatan yang berhubungan dengan

proses pembelajaran. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru PAI

mencakup kegiatan pembagian tugas guru mengajar, pembagian tugas dan

tanggungjawab ekstra kurikuler dan koordinasi penyusunan rencana

Page 109: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

95

pembelajaran. Dan kegiatan yang berhubungan dengan proses pembelajaran

PAI mencakup penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan program

pembelajaran, pengisian daftar kemajuan kelas, kegiatan evaluasi hasil

belajar, pelaporan hasil evaluasi belajar dan kegiatan bimbingan dan

konseling.

Untuk lebih jelasnya tentang gambaran manajemen kurikulum PAI di

SMP Al Azhar 14 Semarang, dapat penulis uraikan sebagai berikut :

a. Kegiatan yang Berhubungan dengan Tugas Guru PAI

1) Pembagian Tugas Guru Mengajar

Pembagian tugas guru dilaksanakan sebelum ajaran baru

dimulai. Di SMP Al Azhar 14 Semarang dilaksanakan pada satu

semester sebelum tahun ajaran baru berikutnya. Pembagian tugas guru

dilaksanakan pada saat rapat koordinasi dan pembinaan guru.

Penempatan guru pengajar PAI didasarkan pada keahliannya

(vaknya) yang ditujukan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan

menjadi lebih efektif dan menghasilkan siswa yang lebih

berkompeten. Prinsip kinerja tugas guru PAI didasarkan pada kriteria

bahwa guru harus memiliki sertifikasi keguruan dan lulus uji

kompetensi guru yaitu memiliki kepribadian, menguasai landasan

bahan pelajaran, menguasai program pembelajaran, melaksanakan

penilaian pendidikan, melaksanakan bimbingan, melaksanakan

administrasi sekolah, menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru

sejawat dan masyarakat serta menjalankan penelitian sederhana.

Kriteria tersebut merupakan syarat bagi guru PAI dalam

melaksanakan tugasnya dan kewajiban secara proporsional dan

berimbang.

Untuk saat ini banyak yang berasumsi bahwa PAI peran

sertanya di sekolah kurang efektif dan kurang memberikan kontribusi

dalam kualitas pendidikan. Hal ini dikarenakan waktu untuk belajar

hanya dua jam pelajaran dengan materi yang padat dan penting,

materi, lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan bukan

Page 110: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

96

pembentukan sikap dan kebiasaan dan lemahnya sumber daya guru

dalam mengembangkan pendekatan dan metode yang lebih

bervariatif.

Namun di SMP Al Azhar 14 Semarang anggapan-anggapan

tersebut merupakan anggapan yang konstruktif sehingga dapat

memotivasi guru PAI untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil

pembelajaran. Sehingga hasil yang diperoleh dalam pembelajaran PAI

sesuai tujuan yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang unggul,

cerdas dan religius sebagaimana tercermin dari visi dan misi SMP Al

Azhar 14 Semarang.

2) Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Ekstra Kurikuler

Kegiatan dan ekstra kurikuler merupakan kegiatan

pengembangan diri pada siswa yang bertujuan memberikan

kesempatan pada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan

diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap siswa. Kegiatan

ekstra kurikuler dibawah bimbingan guru, konselor beserta staf.

Ekstra kurikuler PAI di SMP Al Azhar 14 Semarang meliputi PHBI

dan Tilawah / BTA (Baca Tulis Al-Quran) dibawah koordinasi guru

PAI. Namun untuk saat ini kegiatan ekstra kurikuler tilawah di SMP

Al Azhar 14 Semarang tidak berjalan. Hal ini dikarenakan kurang

minatnya siswa terhadap ekstra kurikuler tilawah dan adanya

kecenderungan bahwa siswa-siswi SMP Al Azhar 14 Semarang lebih

berbakat dan berminat terhadap kegiatan murotal. Maka untuk saat ini

ekstra kurikuler tilawah diganti dengan kegiatan murotal.

Dengan pelaksanaan PHBI siswa dapat mengambil manfaat

yaitu bisa mempertebal keyakinan terhadap Allah SWT.

menumbuhkan dan menambah kesayangan pada Rasulullah SAW.

dan dapat menyegarkan kembali ingatan siswa akan berbagai tauladan

yang ada pada diri Rasulullah dan diharapkan dapat lebih terpacu dan

selalu melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan dengan

mengikuti kegiatan murotal siswa dapat meningkatkan kemampuan

Page 111: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

97

baca tulis Al-Quran, dan siswa dapat mengetahui dan mengenal

pengetahuan tentang ilmu tajwid dan ilmu Al-Quran. Dengan

demikian kegiatan murotal ruang lingkupnya dapat mendukung dan

menunjang bidang studi BTA.

3) Koordinasi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan penyusunan persiapan

segala sesuatu yang diperlukan sebelum melaksanakan proses

pembelajaran. Dengan penyusunan rencana pembelajaran akan

mengarahkan tugas guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran atau

juga dapat dijadikan sebagai dasar pelaksanaan, pengawasan dan

penilaian keberhasilan pembelajaran dalam mencapai tujuan.

Rencana pembelajaran PAI yaitu rencana pembelajaran bidang

studi PAI tiap unit (materi/isi) yang akan diterapkan oleh guru dalam

pembelajaran di kelas. Dengan penyusunan rencana pembelajaran

secara terprogram. Jumlah guru bidang studi PAI ada lima orang,

namun yang mengajar bidang studi PAI kurikulum Dinas dan Nasima

ada dua orang.

Sehingga dalam menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan tahun 2007/2008. Setiap guru

bidang studi, termasuk guru bidang studi PAI memungkinkan

menyusun silabus dan rencana pembelajaran secara pribadi. Sebelum

rencana pembelajaran disusun, guru bidang studi PAI terlebih dahulu

menyusun silabus. Yang mana silabus sendiri merupakan penjabaran

dari standar kompeetnsi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok,

kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.. Setelah

silabut bidang studi PAI tersusun langkah berikutnya yaitu menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebelum rencana pelaksanaan

pembelajaran disusun ada beberapa tahapan yang harus dilakukan

oleh guru PAI bisa efektif dan efisien yaitu : melakukan pemetaan

kompetensi dasar per limit, melakukan analisis waktu, menyusun

program tahunan dan semesteran. Perencanaan pelaksanaan

Page 112: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

98

pembelajaran yang disusun harus mempunyai daya terap yang tinggi.

Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan rencana pembelajaran dapat

diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya.

b. Kegiatan yang Berhubungan dengan Proses Pembelajaran

1) Penyusunan Jadwal Pelajaran

Jadwal pelajaran di SMP Al Azhar 14 Semarang disusun

secara edukatif oleh kepala sekolah, dibantu oleh wakil kepala

sekolah dan bidang kurikulum dengan memperhatikan ketentuan-

ketentuan akademik. Jadwal pelajaran merupakan penjabaran dari

seluruh program pembelajaran di sekolah. Jadwal pelajaran juga

merupakan daftar yang berisi tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran

yang harus diikuti oleh siswa.

Untuk bidang studi PAI diberikan selama 80 menit atau 2 jam

pelajaran tiap minggunya. Dan penempatan waktu pembelajaran tidak

dibedakan antara bidang studi satu dengan bidang studi yang lain.

Semua bidang studi dianggap penting dan harus disampaikan pada

siswa. Dengan penempatan waktu yang tepat, siswa akan dengan

mudah mengikuti atau menyesuaikan diri dengan jadwal yang

diumumkan. Sehingga siswa akan lebih terfokus pada pembelajaran

dan akan dengan mudah memperoleh hasil belajar yang baik.

2) Penyusunan Program Pembelajaran

Di SMP Al Azhar 14 Semarang guru bidang studi PAI

sebelum tahun ajaran baru telah mempersiapkan dan mengembangkan

program pembelajaran baik program tahunan maupun program

semester. Program tahunan dan semester didasarkan pada analisis

alokasi waktu yang ditetapkan dan hasil pemetaan kompetensi dasar

per unit. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan

perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk menguasai

kompetensi dasar.

Untuk menyusun program pembelajaran guru bidang studi PAI

sangat memperhatikan langkah-langkah yang telah digariskan dalam

Page 113: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

99

KTSP. Karena langkah tersebut menjadi pedoman dalam menyusun

program pembelajaran bagi guru bidang studi PAI. Di SMP Al Azhar

14 Semarang sendiri untuk tahun ajaran 2006/2007 telah

memberlakukan KTSP dalam pelaksanaan pembelajaran. Dimana

KTSP memberikan kewenangan kepada sekolah untuk menyusun

kurikulumnya sendiri. Dengan ini guru bidang studi PAI di SMP Al

Azhar 14 Semarang diberi kewenangan untuk menyusun kurikulum

PAI. Sehingga, program pembelajaran disusun oleh guru bidang studi

PAI sendiri. Dan hasil penyusunan program dapat dijadikan sebagai

dasar untuk menyusun rencana pembelajaran. Berdasarkan program

pembelajaran dapat dijadikan pengawasan atau pengontrolan apakah

unit-unit pembelajaran telah dilaksanakan oleh guru.

c. Pengisian Daftar Kemajuan Kelas

Daftar kemajuan kelas di SMP Al Azhar 14 Semarang disebut

buku jurnal. Disusunnya daftar kemajuan kelas atau buku jurnal

diharapkan dapat dijadikan pengawasan baik bagi kepala sekolah,

guru pengajar bidang studi, wali kelas dan staf yang lain yaitu :

hari/tanggal, bidang studi, guru pengampu, materi pelajaran dan

absensi siswa serta paraf guru.

Daftar kemajuan kelas harus diisi lengkap. Di SMP Al Azhar

14 Semarang pengisian daftar kemajuan kelas merupakan tugas regu

kelas. Apabila guru pengampu pelajaran belum mengisi daftar

kemajuan kelas setelah pembelajaran selesaibelum, maka regu kelas

wajib mengkorfirmasikannya pada guru pengampu pembelajaran

tersebut. Dan setiap bulannya pengisian daftar kemajuan kelas akan

dilaporkan kepada kepala sekolah.

Untuk guru bidang studi PAI akan berusaha selalu mengisi

daftar kemajuan kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Pengisian

daftar kemajuan kelas dilakukan sebelum materi disampaikan, hal ini

dilakukan oleh guru bidang studi PAI menghindari hal-hal yang tidak

Page 114: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

100

diharapkan. Tujuan pengisian daftar kemajuan kelas yaitu guru bidang

studi PAI dapat mengetahui tingkat perkembangan belajar siswa.

d. Penyelenggaraan Evaluasi Hasil Belajar

Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui

perencanaan, pengumpulan informasi, pelaporan dan penggunaan

informasi tentang hasil belajar siswa. Evaluasi belajar atau ulangan

harian di SMP Al Azhar 14 Semarang telah ditetapkan dalam program

tahunan SMP. Ulangan harian di SMP Al Azhar 14 Semarang dalam

satu semester dilaksanakan sebanyak empat kali. Namun pada bidang

studi PAI, karena materi yang disampaikan sangat banyak, ulangan

dilaksanakan empat sampai dengan lima kali. Hal ini dilakukan untuk

membantu siswa dalam mempelajari bahan/ isi materi yang telah

diprogramkan dalam rencana pembelajaran.

Dan di SMP Al Azhar 14 Semarang evaluasi akhir semester

dilaksanakan pada saat pembelajaran dalam satu semester telah

selesai. Dalam satu tahun evaluasi akhir semester terlaksana dua kali

yaitu pada akhir semester satu dan dua. Evaluasi hasil belajar

dilaksanakan secara serius, obyektif, teliti dan terbuka. Dengan hasil

evaluasi hasil belajar untuk ulangan harian dan evaluasi akhir

semester dan ulangan-ulangan yang lain diharapkan hasilnya dapat

dijadikan identifikasi terhadap kemampuan siswa dalam menyerap

pembelajaran yang telah disampaikan.

Evaluasi hasil belajar dapat dijadikan control sejauhmana

siswa menangkap materi pembelajaran. Siswa-siswi di SMP Al Azhar

14 Semarang telah terbiasa berlaku jujur dan adil, maka di dalam

pelaksanaan evaluasi belajar, siswa juga akan selalu menerapkan

sikap tersebut. Dengan demikian guru terutama guru bidang studi PAI

dapat mengetahui kompetensi setiap siswa dalam belajar PAI.

e. Laporan Hasil Evaluasi Hasil Belajar

Laporan hasil evaluasi belajar siswa, merupakan sarana

komunikasi dan kerja sama antara sekolah dan orang tua demi

Page 115: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

101

kemajuan belajar siswa dan pengembangan sekolah. Setelah evaluasi

terlaksana, maka setiap guru termasuk guru bidang studi PAI

mengadakan pengolahan dan pengelolaan pada data-data hasil

evaluasi hasil belajar siswa. Pengolahan data hasil evaluasi hasil

belajar siswa pada siswa merupakan cara atau teknik untuk

mengetahui nilai yang harus diberikan kepada setiap siswa. Dengan

dapat diketahui tingkat perkembangan siswa dalam menangkap

pelajaran.

Dengan adanya penghitungan hasil evaluasi belajar diharapkan

dapat dijadikan atau digunakan untuk memotivasi siswa untuk

melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas belajar siswa. Selain

itu dapat dijadikan bahan untuk menyempurnakan program

pembelajaran, memperbaiki kelemahan-kelemahan pembelajaran dan

memberikan bimbingan belajar pada siswa.

f. Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Permasalahan yang dialami pada siswa di sekolah sering tidak

dapat dihindari, hal ini disebabkan karena ada sumber permasalahan

siswa yang banyak didapat dari luar sekolah. Penyediaan pelayanan

BK sangat diperlukan untuk membantu siswa yang memiliki masalah.

BK di sekolah adalah pelayanan untuk semua siswa yang mengacu

pada keseluruhan perkembangannya, dalam rangka mewujudkan

manusia seutuhnya.

Keberadaan pelayanan BK di SMP Al Azhar 14 Semarang

telah diterima dan menjadi suatu pekerjaan yang tugas dan ruang

lingkupnya jelas. Yang menjadi supervisor pelayanan BK di sekolah

adalah kepala sekolah. Dan pada setiap bulan kepala sekolah

mengadakan pemeriksaan terhadap buku pelaksanaan BK. Kegiatan

BK di SMP Al Azhar 14 Semarang ditangani secara khusus oleh guru

BK. Selain guru BK yang bertindak sebagai konselor di kelas adalah

semua guru. Penanganan BK dipegang oleh seorang konselor yang

Page 116: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

102

memiliki keahlian psikologis. Dan untuk penanganan masalah

keagamaan pada diri siswa dipegang oleh guru bidang PAI.

Dengan diberikannya bimbingan dan konseling di sekolah kepada

seluruh siswa baik yang mengalami kelambatan dan kemajuan belajar,

guru akan mudah mengetahui gejala-gejala tingkah laku yang bermasalah.

B. Persamaan dan Perbedaan Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pendidikan

Agama Islam Antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar

Pada dasarnya SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang memiliki

persamaan dan perbedaan. Pelaksanaan kegiatan manajemen kurikulum PAI

antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang juga terdapat persamaan

dan perbedaan. Berikut adalah uraiannya :

Dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru PAI mencakup

pembagian tugas guru, pembagian tugas dan tanggungjawab ekstra kurikuler dan

penyusunan rencana pembelajaran. Dilihat dari pembagian tugas guru mengajar

persamaannya yaitu sama-sama dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru dan

dimulai pada saaat rapat koordinasi tim guru, dan pembagian tugas guru lebih

memperhatikan keprofesional dan potensi serta telah lulus uji kompetensi yang

dimiliki guru bidang studi PAI, perbedaannya di SMP Al Azhar 14 Semarang

yang menjadi guru bidang studi PAI diutamakan telah berpengalaman mengajar

sedangkan di SMP Nasima Semarang yang menjadi guru bidang studi PAI

pengalaman mengajar tidak diutamakan. Dilihat dari pembagian tugas dan

tanggungjawab ekstra kurikuler antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14

Semarang mempunyai kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang sama yaitu

PHBI dan tilawah yang dikoordinasikan langsung oleh guru PAI, yang menjadi

perbedaan yaitu di SMP Nasima Semarang pelatih ekstra kurikuler tilawah

didatangkan dari guru luar. Untuk SMP Al Azhar 14 Semarng tahun pelajaran

2007/2008 ekstra kurikuler tilawah sudah tidak berjalan lagi karena sedikitnya

minat siswa terhadap ekstra kurikuler tilawah dan telah diganti dengan kegiatan

murotal. Kegiatan murotal dilatih langsung oleh guru bidang studi BTA/Qiro’ati.

Untuk penyusunan rencana pembelajaran bidang studi PAI di SMP Nasima dan

Page 117: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

103

SMP Al Azhar 14 Semarang sama-sama menyusun secara pribadi. Yang menjadi

perbedaan penjabaran silabus kedalam rencana pembelajaran yang memuat

tujuan pembelajaran, materi ajar, materi pengajaran, sumber belajar dan penilaian

hasil belajar. Pemberian kewenangan untuk menganalisis silabus, di SMP Nasima

Semarang guru bidang studi PAI diberi kewenangan untuk menganalisis silabus

sesuai dengan ketetapan dari sekolah, sedangkan di SMP Al Azhar 14 Semarang

guru bidang studi PAI diberi kewenangan menganalisis silabus yang diturunkan

dari YPI Pusat (Induk Al-Azhar).

Dalam kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan

pembelajaran PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarnag meliputi

penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan program, pengisian daftar kemajuan

kelas, penyelenggaraan evaluasi hasil belajar, pelaporan hasil evaluasi dan

kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam penyusunan jadwal pelajaran antara

SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang ada persamaan yaitu setiap satu

jam pelajaran sama dengan 40 menit dan untuk bidang studi PAI hanya diberikan

2 jam pelajaran (80 menit). Dan waktu yang digunakan untuk pembelajarn

bidang studi PAI berdasarkan alokasi waktu yang tersedia. Yang menjadi

perbedaan yaitu penempatan waktu dan lokasi pembelajaran selain itu juga

metode yang digunakan guru bidang studi PAI di SMP Nasima dan SMP Al

Azhar 14 Semarang dalam menyiasati agar materi yang disampaikan bisa

ditangkap oleh siswa. Kewenangan penyusunan jadwal pelajaran di SMP Nasima

Semarang adalah kepala sekolah dan tim guru. Sedangkan di SMP Al Azhar 14

Semarang kewenangan penyusunan jadwal pelajaran adalah kepala sekolah dan

bidang kurikulum. Untuk penyusunan program pembelajaran bidang studi PAI

memiliki persamaan pada format data program dan didasarkan pada analisis

alokasi waktu yang telah ditetapkan dan hasil penempatan kompetensi dasar per

unit. Yang berbeda adalah isi dari program yang ada. Di SMP Nasima Semarang

program pembelajaran disusun ataskerja antar guru PAI. Program tersebur

disusun setelah silabus diturunkan dari sekolah. Sedangkan di SMP Al Azhar 14

Semarang program pembelajaran disusun sendiri oleh guru PAI, setelah silabus

diturunkan dari YPI pusat. Berikutnya yaitu pengisian daftar kemajuan kelas

Page 118: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

104

persamaannya terletak pada waktu pengisian dan guru bidang studi PAI setiap

pembelajaran akan mengisi daftar kemajuan kelas secara lengkap. Sedangkan

perbedaannya terletak pada bentuk format. Di SMP Nasima Semarang format

buku jurnal berisi keterangan hari/tanggal, mata pelajaran, guru pengampu,

materi yang disampaikan, absensi, jumlah siswa, paraf dan keterangan.

Sedangkan di SMP Al Azhar 14 Semarang format buku jurnal berisi keterangan

hari/tanggal, jam pelajaran, mata pelajaran, pengampu, materi, siswa yang tidak

hadir, keterangan dan paraf guru. Dalam penyelenggaraan evaluasi hasil belajar

antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang memiliki kesamaan yang

terletak pada penentuan alat evaluasi yang digunakan dan cara penilaian yang

dilaksanakan secara obyektif, terbuka, kondusif dan serius.. Dan perbedaannya

yaitu jenis evaluasi yang ada dan waktu pelaksanaannya. Untuk ulangan harian di

SMP Nasima Semarang disebut ulangan terprogram dan dilaksanakan 4 kali.

Sedangkan di SMP Al Azhar 14 Semarang ulangan harian PAI dilaksanakan 5-6

kali. Untuk laporan hasil evaluasi, persamaan antara SMP Nasima dan SMP Al

Azhar 14 Semarang pelaporan hasil evaluasi sama-sama dalam bentuk portfolio

baik mingguan, bulanan, semesteran maupun tahunan, yang mencakup ranah

kognitif, psikomotor dan afektif. Dan perbedaannya yaitu pengolahan data nilai

dan bobot nilai atau KKM. Di SMP Nasima KKM untuk kelas VII, VIII dan IX

baik dari segi penguasaan konsep dan nilai-nilai serta penerapan sebesar 70.

Sedangkan di SMP Al Azhar 14 Semarang KKM untuk kelas VII sebesar 70 dari

segi penguasaan konsep dan nilai-nilai dan 72 dari segi penerapan. Untuk kelas

VIII dan IX baik dari segi penguasaan konsep dan nilai-nilai serta penerapan

sebesar 71. Setelah hasil evaluasi diolah dan telah menjadi data yanng

kongkritkemudian dilaporkan kepada pihak-pihak yang terkait. Di SMP Nasima

Semaranghasil evaluasi dilaporkan kepada kepala sekolah, orang tua, masyarakat

dan yayasan. Sedangkan di SMP Al Azhar 14 Semarang hasil evaluasi dilaporkan

kepada kepala sekolah, orang tua, masyarakat dan yayasan pusat Jakarta. Yang

terakhir adalah tentang kegiatan BK di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14

Semarang, pelayanan BK ruang lingkupnya telah jelas, dan memiliki ketetapan

sama yaitu bahwa seorang guru adalah pembimbing atau konselor bagi siswanya.

Page 119: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

105

Perbedaannya yaitu SMP Nasima Semraang pembinaan rutinitas keagamaan

ditangani langsung oleh guru bidang studi PAI. Sedangkan di SMP Al Azhar 14

Semarang baik pembinaan kesosialan, kesusilaan ataupun keagamaan pada siswa

yang bermasalah tetap ditangani oleh guru BK.

Dari uraian tentang persamaan dan perbedaan tersebut agar lebih mudah

dibaca dapat dilihat dalam tabel berikkut :

Jenis Kegiatan SMP Nasima Semarang SMP Al Azhar 14

Semarang

a. Pembagian

Tugas Mengajar

Dilaksanakan sebelum tahun

ajaran baru pada saat rapat

koordinasi tim guru,

Selain harus telah harus lolos

uji kompetensi guru, yang

menjadi guru bidang studi PAI

pengalaman tidak diutamakan.

Dilaksanakan sebelum ajaran

baru dimulai pada saat rapat

koordinasi tim guru,

Yang menjadi guru bidang

studi PAI tidak hanya harus

lolos uji kompetensi guru,

tetapi juga harus memiliki

pengalaman.

b. Pembagian

Tugas dan

Tanggungjawab

Ekstra Kurikuler

Ada pelaksanaan PHBI dan

ekstra kurikuler tilawah,

Dikoordinasikan langsung oleh

guru bidang studi PAI,

Yang menjadi pelatih

ekstrakurikuler tilawah

didatangkan dari guru luar

sekolah.

Ada pelaksanaan PHBI dan

kegiatan murotal,

Yang menjadi pelatih adalah

guru dalam yaitu guru bidang

studi BTA/Qiro’ati.

c. Penyusunan

rencana

pembelajaran

Rencana pembelajaran disusun

oleh guru secara pribadi,

Rencana pembelajaran

merupakan penjabaran dari

silabus yang diturunkan dari

Rencana pembelajaran

disusun oleh guru PAI sendiri

untuk satu pertemuan,

Rencana pembelajaran

merupakan penjabaran

Page 120: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

106

sekolah.

silabus yang dari YPI pusat

Jakarta.

a. Penyusunan

Jadwal pelajaran

Disusun oleh kepala sekolah

berserta tim guru,

Untuk bidang studi PAI jam

pelajaran dilaksanakan

berdasarkan alokasi waktu

yaitu 2 jam pelajaran (80

menit).

Disusun oleh kepala sekolah

beserta bidang kurikulum,

Untuk bidang studi PAI

waktu yang digunakan

berdasarkan alokasi waktu

yang tersedia, yaitu 2 jam

pelajaran (80 menit)

b. Pengisian

Daftar

Kemajuan Kelas

Setiap selesai mengajar guru

PAI wajib mengisi daftar

kemajuan kelas,

Format buku kemajuan kelas

berisi tentang hari/tanggal,

mata pelajaran, guru

pengampun, materi yang

disampaikan, absensi, jumlah

siswa, paraf dan keterangan.

Guru bidang studi termasuk

guru bidang studi PAI wajib

mengisi daftar kemajuan

kelas,

Yang bertugas mengisi daftar

kemajuan kelas secara

lengkap adalah

tanggungjawab regu kelas,

Format daftar kemajuan kelas

berisi keterangan

hari/tanggal, jam pelajaran,

mata pelajaran, pengampu,

materi, siswa yang hadir

keterangan dan paraf guru.

c. Penyusunan

Program

Pembelajaran

Program pembelajaran

didasarkan pada analisis

alokasi waktu yang

sebelumnya telah ditetapkan

dan hasil penempatan

kompetensi dasar per unit,

Program pembelajaran

didasarkan pada analisis

analisis waktu dan

kompetensi dasar per unit,

Program disusun setelah

silabus diturunkan dari YPI

Page 121: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

107

Program disusun setelah

silabus diturunkan dari

sekolah,

Program pembelajaran disusun

atas kerja sama antar guru PAI

pusat,

Program disusun pribadi oleh

guru PAI

d. Evaluasi

Hasil Balajar

Dalam evaluasi semester atau

evaluasi akhir sekolah bidang

studi PAI, guru bidang studi

PAI memberikan arahan dan

mengawasi langsung pada

siswa,

Evaluasi/ulangan harian

disebut ulangan terprogram

dan dilaksanakan 4 kali,

Evaluasi dilakukan secara

hitmad, jujur, adil

Dalam evaluasi semester atau

evaluasi akhir seolah guru

bidang studi PAI memberikan

arahan dan mengawasi

langsung pada siswa,

Ulangan harian PAI

dilaksanakan 5-6 kali,

Evaluasi dilaksanakan secra

serius, obyektif, teliti dan

serius.

e. Laporan Hasil

Evaluasi Belajar

Laporan evaluasi mencakup

ranah kognitif, psikomotor dan

afektif,

KKM bidang studi PAI untuk

kelas VII. VIII dan IX, baik

dari segi penguasaan konsep

and nilai-nilai serta dari segi

penerapan sebesar 70,

Hasil evaluasi dilaporkan

kepada keppala sekolah, orang

tua, masyarakat dan yayasan

Laporan evaluasi mencakup

domain kategori yang berupa

ranah kognitif, psikomotor

dan afektif,

KKM bidang studi PAI kelas

VII dari segi penguasaan

konsep dan nilai-nilai sebesar

70 dan dari segi penerapan

sebesar 72, untuk kelas VIII

dan IX baik dari segi

penguasaan konsep dan nilai-

nilai serta dari segi penerapan

penerapan sebesar 71

Hasil evaluasi dilaporkan

Page 122: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

108

kepada kepala sekolah, orang

tua, masyarakat dan yayasan

pusat

f. Kegiatan

Bimbingan dan

Konseling

Pelayanan BK ruang

lingkupnya telah jelas,

Guru adalah konselor atau

pembimbing bagi siswa,

Guru PAI merupakan

pembimbing rutinitas

keagamaan harian siswa yang

bermasalah di sekolah.

Pelayanan BK ruang

lingkupnya telah jelas,

Guru adalah konselor atau

pembimbing bagi siswa,

Pembinaan rutinitas

keagamaan harian pada siswa

yang bermasalah tetap

ditangani oleh guru BK.

Page 123: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembahasan tentang studi tentang komparasi manajemen kurikulum

pendidikan agama Islam antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang)

telah penulis terangkan dalam bab demi bab. Dari pembahasan-pembahasan dan

uraian pada bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil konsklusi

bahwa manajemen kurikulum PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14

Semarang tergolong baik, dimana semua kegiatan-kegiatan manajemen

kurikulum PAI baik kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru maupun

kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan pembelajaran sudah

dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kegiatan manajemen kurikulum PAI di SMP Nasima dan SMP

Al Azhar 14 Semarang meliputi kegiatan yang berhubungan dengan tugas

guru PAI dan kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan

pembelajaran bidang studi PAI. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas

guru PAI meliputi tiga kegiatan. Yang pertama, di SMP Nasima dan SMP Al

Azhar pembagian tugas guru PAI sangat diperhatikan terutama keahlian yang

harus dimiliki yaitu harus lulur uji kompetensi dan menguasai BTA (Baca

tulis Al-Quran/Mengaji), selain itu juga sangat diperhatikan dalam pembagian

bahan tugas mengajar dan formasinya. Yang kedua adalah pembagian tugas

dan tanggung jawab, ekstra kurikuler PAI, ekstra kurikuler yang berhubungan

dengan PAI yaitu PHBI dan kegiatan Tilawah. Di dalam bertugas dan

melaksanakan tanggungjawabnya guru bidang studi PAI di SMP Nasima dan

SMP Al Azhar 14 Semarang selalu mengadakan koordinasi langsung pada

siswa dan mengelola kegiatan ekstra kurikuler tilawah. Yang ketiga adalah

penyusunan rencana pembelajaran, disusun sendiri oleh guru bidang studi

PAI untuk satu pertemuan. Dnegan penyusunan rencana pembelajaran

diharapkan pembelajaran bidang studi PAI di SMP Nasima dan SMP Al

109

Page 124: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

110

Azhar 14 Semarang lebih terprogram sehingga dapat diketahui kadar

kemampuan guru dalam menjalankan profesinya. Selanjutnya yaitu kegiatan

yang berhubungan dengan proses pelaksanaan pembelajaran PAI. Yang

pertama yaitu penyusunan jadwal pelajaran, jadwal pembelajaran bidang

studi PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang diberikan pada

seluruh kelas dan menunjukkan waktu mengajar (40 menit). Yang kedua

adalah penyusunan program pembelajaran. Dalam pemograman pembelajaran

bidang studi PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang yang

ditetapkan oleh guru bidang studi PAI yaitu menetapkan materi atau isi

pelajaran yang akan disampaikan, memilih metode dan media pembelajaran

dan menentukan alokasi waktunya. Yang ketiga yakni pengisian daftar

kemajuan, setiap guru termasuk guru bidang studi PAI telah selesai

memberikan pelajaran yang harus mengisi daftar kemajuan, yang nantinya

daftar kemajuan dapat dijadikan pengawasan terhadap kemajuan belajar

siswa. Yang keempat yaitu penyelenggaraan evaluasi hasil belaja. Di SMP

Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang penyelenggaraan evaluasi hasil

belajar bidang studi PAI ada dua evaluasi yaitu formatif dan sumatif, evaluasi

formatif peneyelenggaraannya disesuaikan dengan ketentuan sekolah dan

Dinas Pendidikan (Pemerintah) sedangkan evaluasi sumatif

penyelenggaraannya bisa direkayasa oleh guru bidang studi PAI. Dengan

evaluasi guru dapat melihat sejauh mana siswa menguasai pembelajaran.

Yang kelima adalah laporan hasil evaluasi, setelah evaluasi hasil belajar

terlaksana setiap guru termasuk guru bidang studi PAI mengelola hasil

evaluasi kemudian mengadakan penyempurnaan lebih lanjut dan tindakan

berikutnya mendata kedalam catatan kemajuan siswa setelah itu dilaporkan

pada bidang kurikulum, yang nantinya akan dijadikan laporan kepada wali

siswa. Yang keenam yaitu kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Nasima

dan SMP Al Azhar 14 Semarang setiap guru merupakan pembimbing dan

konselor bagi siswanya. Dalam kegiatan rutinitas harian siswa, guru bidang

studi PAI adalah pembimbing dan konselor bagi siswa yang bermasalah.

Page 125: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

111

2. Pada dasarnya SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang memiliki

persamaan dan perbedaan. Pelaksanaan kegiatan manajemen kurikulum PAI

antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang juga ada persamaan dan

perbedaan. Dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru PAI

mencakup pembagian tugas guru, pembagian tugas dan tanggungjawab ekstra

kurikuler dan penyusunan rencana pembelajaran. Dilihat dari pembagian

tugas guru mengajar persamaannya yaitu sama-sama lebih memperhatikan

keprofesional dan potensi yang dimiliki guru bidang studi agama Islam,

perbedaannya di SMP Al Azhar 14 Semarang yang menjadi guru bidang studi

agama Islam diutamakan telah berpengalaman mengajar sedangkan di SMP

Nasima Semarang yang menjadi guru bidang studi PAI pengalaman mengajar

tidak diutamakan. Dilihat dari pembagian tugas dan tanggungjawab ekstra

kurikuler antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang mempunyai

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang sama yaitu PHBI dan tilawah,

yang menjadi perbedaan terletak pada pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

tersebut. Namun untuk tahun pelajaran 2007/2008 di SMP Al Azhar ekstra

kurikuler tilawah sudah tidak berjalan lagi karena sedikitnya minat siswa

terhadap ekstra kurikuler tilawah dan diganti dengan kegiatan murotal,

berbeda dengan SMP Nasima Semarang walaupun siswa yang mengikuti

hanya ekstra kulikuler tilawah tidak terlalu banyak, ekstrakuriluler tilawah

masih tetap berjalan. Untuk penyusunan rencana pembelajaran bidang studi

PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang sama-sama

menjabarkan silabus kedalam rencana pembelajaran yang memuat tujuan

pembelajaran, materi ajar, materi pengajaran, sumber belajar dan penilaian

hasil belajar. Dan perbedaannya yaitu terletak pada pemberian kewenangan

untuk menganalisis silabus, di SMP Nasima Semarang guru bidang studi PAI

diberi kewenangan untuk menganalisis silabus sesuai dengan ketetapan dari

sekolah sedangkan di SMP Al Azhar 14 Semarang guru bidang studi PAI

diberi kewenangan menganalisis silabus yang diturunkan dari YPI Pusat

(Induk Al Azhar).

Page 126: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

112

Dalam kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan PAI di SMP

Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarnag meliputi penyusunan jadwal

pelajaran, penyusunan program, pengisian daftar kemajuan, penyelenggaraan

evaluasi hasil belajar, pelaporan hasil evaluasi dengan kegiatan bimbingan

dan konseling. Dalam penyusunan jadwal pelajaran antara SMP Nasima dan

SMP Al Azhar 14 Semarang ada persamaan yaitu setiap satu jam pelajaran

sama dengan 40 menit dan untuk bidang studi PAI hanya diberikan jam

pelajaran untuk setiap kelas, padahal materi yang perlu disampaikan sangat

banyak. Yang menjadi perbedaan yaitu metode dan strategi yang digunakan

guru bidang studi PAI di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang

dalam menyiasati agar materi yang disampaikan bisa ditangkap oleh siswa.

Untuk penyusunan program pembelajaran bidang studi PAI memiliki

persamaan pada format data program. Yang berbeda adalah isi dari program

yang ada. Berikutnya yaitu pengisian daftar kemajuan persamaannya terletak

pada waktu pengisian dan bentuk format dari buku kemajuan. Sedangkan

perbedaannya terletak pada aspek-aspek yang dinilai untuk kemajuan. Dalam

penyelenggaraan evaluasi hasil belajar antara SMP Nasima dan SMP Al

Azhar 14 Semarang memiliki kesamaan yang terletak pada penentuan alat

evaluasi yang digunakan dan cara penilaian. Dan perbedaannya yaitu jenis

evaluasi yang ada dan waktu pelaksanaannya. Untuk laporan hasil evaluasi,

persamaan antara SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang pelaporan

hasil evaluasi sama-sama dalam bentuk portfolio baik mingguan, bulanan,

semesteran maupun tahunan, dan perbedaannya yaitu pengolahan data nilai

dan bobot nilai yang diberikan atau kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). DI

SMP Nasima KKM bidang studi PAI adalah 70, sedangkan di SMP Al Azhar

14 Semarang KKMnya yaitu untuk kelas VII dari segi penguasaan konsep

dan nilai-nilai sebesar 70 dan dari segi penerapan sebesar 72, sedangkan

untuk kelas VIII dan IX baik dari segi penguasaan konsep dan nilai-nilai serta

dari segi penerapan sebesar 71. Yang terakhir adalah tentang kegiatan

bimbingan dan konseling di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang,

yang memiliki ketetapan sama yaitu bahwa seorang guru PAI adalah

Page 127: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

113

pembimbing siswanya dalam kebiasaan atau rutinitas siswa di sekolah, dan

bidang bimbingan dan konseling di SMP Nasima dan SMP Al Azhar 14

Semarang tidak memiliki perbedaan yang menonjol.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan permasalahan yang penulis bahas dalam skripsi ini yaitu studi

komparasi tentang manajemen kurikulum pendidikan agama Islam antara SMP

Nasima dan SMP Al Azhar 14 Semarang, maka penulis hendak menyampaikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Manajemen kurikulum PAI seharusnya menjadi sebuah usaha pembinaan situasi

pembelajaran PAI agar berjalan lebih kondusif dan edukatif.

2. Manajemen kurikulum PAI dapat dijadikan alat informasi bagi guru bidang studi

PAI dalam menerapkan rencana dan program-program pembelajaran yang telah

disusun.

3. Perlu adanya legitimasi dari semua lembaga pendidikan baik sekolah ataupun

madrasah mengenai perlunya mengaplikasikan manajemen kurikulum.

C. PENUTUP

Teriring rasa syukur alhamdulillah yang tidak terhingga kehadiran Allah

SWT. yang telah melimpahkan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tentunya masih

banyak kesalahan dan kekurangan yang sudah barang tentu masih melekat dalam

rangkaian kata-kata dari awal sampai akhir skripsi ini. Oleh karenanya saran, kritik

dan masukan yang konstruktif dari pembaca, sangat penulis harapkan demi

tercapainya kesempurnaan ini dan kebaikan semua pihak. Namun penulis tetap

berharap, dengan segala kekurangan dan kesalahan yang ada, mudah-mudahan

skripsi ini dapat menjadi bagian dari usaha yang bermanfaat bagi pengembangan

manajemen kurikulum di lembaga pendidikan Islam.

Semoga Allah SWT. senantiasa melimpahkan hidayah dan magfirah-Nya

kepada kita, sehingga kita semua dapat menggapai ketentraman lahir dan batin untuk

mengabdi kepada-Nya.

Page 128: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

_______, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

_______, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1999.

_______, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.

Arsyad, Azhar, Pokok-pokok Manajemen, Pengetahuan Praktis Bagi Pemimpin dan Eksekutif, Yogyakarta: pustaka Pelajar, 2002.

Atmodiwirio, Soebagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1992.

Azizy, A. Qodri, Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial, Mendidik Anak Sukses Masa Depan: Pandai dan Bermanfaat, Semarang: Aneka Ilmu, 2003.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: Fianal Senayan, 2006.

Basuki, Sulistio, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, Dekdibut, 1993.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006.

Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1992.

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, Sofyan Safri, Sistem Pengawasan Manajemen, Jakarta: Quantum, 2001.

Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah, Jakarta: Gunung Agung, 1996.

Page 129: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

Himpunan Perundang-undangan RI Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI NO. 20 Tahun 2003 Beserta Penjelasannya, Bandung : Nuansa Aulia, 2005.

Konfensi Nasional Pendidikan Indonesia II, Kurikulum Untuk Abad ke-21, Jakarta: Grasindo,1994.

Kurikulum Berbasis Kompetensi, Standar Kompetensi, Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah.

Ladjid, Hafni, Pengembangan Kurikulum, Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Quantum Teaching, t.th.

LPPM (Panitia Istilah Manajemen), Kamus Istilah Manajemen, Jakarta: Balai Aksara, 1983.

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: remaja Rosdakarya, 2006.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Muhaimin et.al., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

_______, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002.

Muslam, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Teoritis dan Praktis, Semarang: PKPI, 2003.

Muslich, Mansur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

mutthawi', Ibrahim Ihsmat, Al Ushul al-Idariyah li al-Tarbiyah, Riad: Dar al-Syuruq, 1996.

Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1999.

_______, Asas-asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.

Nurhadi, Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban, Jakarta: Grasindo, 2004.

Page 130: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Departemen Agama RI, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum, 2004.

Peraturan Pemerintah RI. NO 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Cipta Jaya, 2005.

Plano, Jack C., et.al., Kamus Analisis Politik, Jakarta: Rajawali, t.th.

Poerbakawatja, Soegarda, et.al., Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1982.

Pratt, David, Curriculum Design and Development, New York: Harcourt Brace Jovanovich, 1980.

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konselig, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

_______, Panduan Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2001.

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995.

Rival, Veithzal, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003.

Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Profetif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Schoderbek, Peter P., et.al., Management, New York: Harcourt Brace Jovanovich, 1988.

Subandiyah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya, 1990.

Sumarni, Murti, Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002.

Suryosubroto, B., Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Syafi'i, Inu Kencana, al-Qur'an dan Ilmu Administrasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Page 131: FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/78/jtptiain-gdl... · efektif dan efisien. Oleh karena itu pengaruh sumber-sumber ...

Syamsi, Ibnu, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Rineka Cipta, 1994.

Terry, George R., Principles of Management, terjemahan Wiardi, Asas-asas Manajemen, Bandung: Alumni, 1986.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : Bumi Aksara, 1996.

Usman, Moh. Unzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Willes, Jon and Joseph Bondi, Curriculum Development: a Guide to Practice, New York : Macmillan Publishing Company, 1993.

Yulaelawati, Ella, Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung: Pakar Raya, 2004.