FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK Penderita diabetes mellitus tipe 2 mengalami resistensi insulin, sehingga pada umumnya penderita diabetes mellitus tipe 2 mengalami kondisi diabetes dan dislipidemia diabetik. Dengan demikian dibutuhkan terapi antidiabetes dan antidislipidemik. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt.) memiliki aktivitas ganda, yaitu agonis Peroxisome Proliferator-Activated Receptors (PPAR), yaitu PPARα dan PPARγ yang berperan sebagai antidiabetes dan antidislipidemik. Tablet ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt.) bebas safrol dan miristisin tersebut telah melalui uji praklinik dan klinik fase I, hasilnya menunjukkan bahwa produk tersebut aman digunakan dan dapat ditoleransi oleh sukarelawan sehat. Pada penelitian ini dilakukan pengujian toksisitas tablet ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt.) bebas safrol dan miristisin pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Tablet ekstrak biji pala bebas safrol dan miristisin diberikan peroral setiap hari selama 28 hari dengan dosis 300 mg/hari. Pengukuran kadar kreatinin, SGOT, SGPT, dan hematologi (hemoglobin, leukosit, eritrosit, trombosit, dan hematokrit) dilakukan pada minggu ke-0 (M 0 ) sebagai base-line, minggu ke-2 (M 2 ) yaitu setelah 2 minggu (14 hari) dari M 0 , dan minggu ke-4 (M 4 ) yaitu setelah 4 minggu (28 hari) dari M 0 . Pengukuran menggunakan alat fotometer otomatis Roche/Hitachi 917 Modular analyzer (pemeriksaan kreatinin, SGOT, dan SGPT) beserta alat-alat pendukungnya dan Sysmex XT -2000i (pemeriksaan hematologi). Data hasil percobaan dianalisis secara statistik dengan metode Analisis of Varians (ANOVA) Single factor. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang bermakna antara sebelum dan sesudah penggunaan tablet ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) bebas safrol dan miristisin dengan dosis 300 mg/hari selama 4 minggu (28 hari). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tablet ekstrak biji pala tersebut aman pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Kata kunci : Myristica fragrans Houtt., diabetes mellitus tipe 2, toksisitas