Faktor Penyebab Penyakit PneumoniaBerikut ini adalah informai
mengenaiFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniayang bisa menjadikan
penyakit ini semakin bertambah parah. Mudah- mudahan dapat
bermanfaat untuk anda dan keluarga. Amin..Pneumonia atau penyakit
radang paru-parudisebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus dan
jarang dijumpai yang disebabkan oleh fungi atau parasit. Infeksi
bersama dengan virus dan bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45%
infeksi pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa.Istilah
pneumonia terkadang secara luas terhadap berbagai kondisi yang
menyebabkan inflamasi paru-paru ( seperti penyakit autoimun, luka
bakar kimia atau reaksi obat). Namun demikian, inflamasi ini lebih
tepat disebut sebagai pneumonitis.Faktor resikodan kondisi yang
mempengaruhi pneumonia diantaranya merokok, imunodefisensi,
alkoholisme, penyakit obstruktif paru kronis, penyakit ginjal
kronis, dan penyakit hati. Konsumsi obat-obatan yang bersifat
menekan asam seperti penghambat pompa proton atau penyakit H2-
dikaitkan dengan peningkatan resiko pneumonia.Secara detail berikut
adalahFaktor Penyebab Penyakit PneumoniaBakteriMerupakan salah
satuFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniapaling umum. Bakteri inia
dalahStreptococcus pneumoniaeyang berhasil diisolasi dalam hampir
50% kasus yang ada. Staphylococcus aureus; Moraxella catarrhalis;
Legionella pneumophila dan Basilus gram-negatif. Sejumlah versi
kekebalan obat dari infeksi di atas makin umum dijumpai, termasuk
Streptococcus pneumoniae kebal obat (DRSP) dan Staphylococcus
aureus yang kebal terhadap metisilin(MRSA).VirusFaktor Penyebab
Penyakit Pneumoniayang kedua adalah virus dan bertanggung jawab
pada infeksi orang dewasa dan hanya sekitar 15% pada anak-anak.
Beberapa agen penyebab penyakit pneumonia dari jenis virus adalah
rhinovirus, coronavirus, virus influenza,virus sinsitium pernapasan
(RSV), adenovirus, dan parainfluenza. Seseorang ang sedang
menjalani transplantasi organ atau memiliki respon imun yang lemah
menunjukan tingkat pneumonia cytomegalovirus yang tinggi.FungiWalau
jarang dijumpai, tapi masih menjadi salah satuFaktor Penyebab
Penyakit Pneumonia. Biasnaya lebih sering muncul pada seseorang
yang menderita sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat AIDS, obat
penekan kekebalan atau masalah medis lainnya. Jenis dari bakteri
yang paling sering menjadi penyebab pneumonia adalah Histoplasma
capsulatum.ParasitBeragam dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru
termasuk Toxoplasma gondii. Organisme ini umumnya memasuki tubuh
melalui kontak languns dengan kulit, pencernaan atau melalui vektor
serangga. KEcuali untuk jenis Paraginimus westermasni kebanyakan
parasit tidak secara khusus menginfeksi paru-paru namun melibatkan
paru sebagai tempat sekunder terhadap tempat lainnya.Jenis dari
Penyakit PneumoniaPneumonia Komunitas-Jenis pneumonia yang
didapatkan dari lingkungan masyarakat, disebbakan oleh bakteri gram
positif.Pneumonia Nosokomial (PN)-didefinisikan sebagai pneumnia
yang terjadi pada pasien rawat inap setelah meinmal 48 jam atau 72
jam masuk rumah sakit.Untuk mendapatkan tips pencegahan dan
pengobatan dari penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Kami
rekomendaikan obat herbal dari bahan alami teripang. Dikemas dalam
bentuk cairan jelly tnggal dikonsumsi. Untuk selajutnya silahkan
klik >>Obat Herbal Penyakit radang Paru-paruFaktor Penyebab
Penyakit PneumoniaBerikut ini adalah informai mengenaiFaktor
Penyebab Penyakit Pneumoniayang bisa menjadikan penyakit ini
semakin bertambah parah. Mudah- mudahan dapat bermanfaat untuk anda
dan keluarga. Amin..Pneumonia atau penyakit radang
paru-parudisebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus dan jarang
dijumpai yang disebabkan oleh fungi atau parasit. Infeksi bersama
dengan virus dan bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% infeksi
pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa.Istilah pneumonia
terkadang secara luas terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan
inflamasi paru-paru ( seperti penyakit autoimun, luka bakar kimia
atau reaksi obat). Namun demikian, inflamasi ini lebih tepat
disebut sebagai pneumonitis.Faktor resikodan kondisi yang
mempengaruhi pneumonia diantaranya merokok, imunodefisensi,
alkoholisme, penyakit obstruktif paru kronis, penyakit ginjal
kronis, dan penyakit hati. Konsumsi obat-obatan yang bersifat
menekan asam seperti penghambat pompa proton atau penyakit H2-
dikaitkan dengan peningkatan resiko pneumonia.Secara detail berikut
adalahFaktor Penyebab Penyakit PneumoniaBakteriMerupakan salah
satuFaktor Penyebab Penyakit Pneumoniapaling umum. Bakteri inia
dalahStreptococcus pneumoniaeyang berhasil diisolasi dalam hampir
50% kasus yang ada. Staphylococcus aureus; Moraxella catarrhalis;
Legionella pneumophila dan Basilus gram-negatif. Sejumlah versi
kekebalan obat dari infeksi di atas makin umum dijumpai, termasuk
Streptococcus pneumoniae kebal obat (DRSP) dan Staphylococcus
aureus yang kebal terhadap metisilin(MRSA).VirusFaktor Penyebab
Penyakit Pneumoniayang kedua adalah virus dan bertanggung jawab
pada infeksi orang dewasa dan hanya sekitar 15% pada anak-anak.
Beberapa agen penyebab penyakit pneumonia dari jenis virus adalah
rhinovirus, coronavirus, virus influenza,virus sinsitium pernapasan
(RSV), adenovirus, dan parainfluenza. Seseorang ang sedang
menjalani transplantasi organ atau memiliki respon imun yang lemah
menunjukan tingkat pneumonia cytomegalovirus yang tinggi.FungiWalau
jarang dijumpai, tapi masih menjadi salah satuFaktor Penyebab
Penyakit Pneumonia. Biasnaya lebih sering muncul pada seseorang
yang menderita sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat AIDS, obat
penekan kekebalan atau masalah medis lainnya. Jenis dari bakteri
yang paling sering menjadi penyebab pneumonia adalah Histoplasma
capsulatum.ParasitBeragam dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru
termasuk Toxoplasma gondii. Organisme ini umumnya memasuki tubuh
melalui kontak languns dengan kulit, pencernaan atau melalui vektor
serangga. KEcuali untuk jenis Paraginimus westermasni kebanyakan
parasit tidak secara khusus menginfeksi paru-paru namun melibatkan
paru sebagai tempat sekunder terhadap tempat lainnya.Jenis dari
Penyakit PneumoniaPneumonia Komunitas-Jenis pneumonia yang
didapatkan dari lingkungan masyarakat, disebbakan oleh bakteri gram
positif.Pneumonia Nosokomial (PN)-didefinisikan sebagai pneumnia
yang terjadi pada pasien rawat inap setelah meinmal 48 jam atau 72
jam masuk rumah sakit.Untuk mendapatkan tips pencegahan dan
pengobatan dari penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Kami
rekomendaikan obat herbal dari bahan alami teripang. Dikemas dalam
bentuk cairan jelly tnggal dikonsumsi. Untuk selajutnya silahkan
klik >>Obat Herbal Penyakit radang Paru-paruPneumonia adalah
suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana
pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap
oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari
paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker
paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang
paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae,
atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang
yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik
sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi
Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat
ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit
utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius
yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
Terjadinya Penyakit PneumoniaCara penularan virus atau bakteri
Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa
hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit
Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :1. Orang yang memiliki daya
tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita
penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy
(chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam
waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh
(Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami
irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya
menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak
mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat
berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan
lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU).
Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas)
'endotracheal tube' sangat beresiko terkena Pneumonia. Disaat
mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke
arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke
rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena
Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi
dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman
dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi
irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah
menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau
virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi
besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi
merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia,
dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus
berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya
bakteri.
Tanda dan Gejala Penyakit PneumoniaGejala yang berhubungan
dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan
bernafas. Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui
setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan
sputum.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit PneumoniaPenanganan dan
pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat
keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu
sendiri.1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan
pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite
sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan
X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia,
jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan
pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih
ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan
yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan
daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan
pengobatan dengan pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi
nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk
di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa
beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses
pembersihan secresi mucossa (riak/dahak)
diparu-paru.http://makalah-kesehatan-online.blogspot.com/2009/11/penyebab-terjadinya-penyakit-pneumonia.htmlRadang
paru-paru atau pneumonia adalah infeksi yang terjadi secara akut
ataupun kronis didalam jaringan paru-paru. Infeksi ini bisa
disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Di amerika, pneumonia
akut termasuk peringkat pertama penyakit infeksi penyebab kematian
dan secara umum urutan ke 6 penyakit penyebab kematian.Orang dengan
sistem imun yang normal jarang menderita pneumonia, faktor
predisposisi termasuk diabetes mellitus; penyakit ginjal
kronis;heartfailue(gagal jantung); Alkoholisme; danCOPD(Chronic
Obstructive Pulmonary Disease,penyakit paru obstruksi
kronik).Sekitar 40% kasus pneumonia di awali dengan infeksi
pernapasan bagian atas, pneumonia karena pneumokokkus yang paling
sering terjadi.Adanya gangguan sistem imun pasien juga faktor
penyebab pneumonia seperti pada pernderita malignom, leukimia,
pasien dengan terapi immunsupression, dan AIDS. Superinfeksi bisa
terjadi olehstafilokokkus aureuspada penderita infeksi virus
influenza.KlasifikasiPneumonia diklasifikasin dalam beberapa
beberapa kelompok; menurut penyakit bawaan; menurut tempat asal
terjadinya infeksi; menurut hasil rontgen, dan menurut gambaran
klinis.Menurut penyakit bawaan: pneumonia primer, yaitu radang paru
yang terserang pada orang yang tidak mempunya faktor resiko
tertentu. Kuman penyebab utama yaituStaphylococcus pneumoniae(
pneumokokus),Hemophilus influenzae, juga Virus penyebab infeksi
pernapasan( Influenza, Parainfluenza, RSV). Selain itu juga bakteri
pneumonia yang tidak khas( atypical) yaitu mykoplasma, chlamydia,
dan legionella. pneumonia sekunder, yaitu terjadi pada orang dengan
faktor predisposisi, selain penderita penyakit paru lainnnya
seperti COPD, terutama juga bagi mereka yang mempunyai penyakit
menahun seperti diabetes mellitus, HIV, dan kanker,dll.Menurut
tempat asal terjadinya infeksi, yaitu community acquired
pneumonia(CAP; pneumonia yang terjadi di lingkungan rumah), juga
termasuk Pneumonia yang terjadi di rumah sakit dengan masa inap
kurang dari 48 jam. Kuman penyebab sama seperti pada pneumonia
primer( liat atas). nosokomial pneumonia atauhospital acquired
pneumonia(HAP, pneumonia yang terjadi di rumah sakit), infeksi
terjadi setelah 48 jam berada di rumah sakit. Kuman penyebab sangat
beragam, yang sering di temukan yaituStaphylococcus aureusatau
bakteri dengan gramm negatif lainnya sepertiE.coli,Klebsiella
pneumoniae,Pseudomonas aeroginosa,Proteus, dll. Tingkat resistensi
obat tergolong tinggi untuk bakteri penyebab HAP.Menurut gambaran
klinis typical pneumonia, infeksi radang paru dengan gejala yang
khas, dan atypical pneumoniasebagai kebalikannya
Community acquired pneumoniaInfeksi terjadi di dalam alveoli,
yang bisa menyebabkan alveoli berisi cairan. Kuman berkembang biak
extraselular ,sehingga terjadinya infeksi terutama terkumpulnya
sel2 fagosit di dalam alveoli. kuman penyebab terutama yang
terbungkus kapusl, yaitu stafilokokkus pneumoniae ( pneumokokkus)
dan haemofilus influenzae. Kuman yang jarang adalahstafilokokkus
aureus, Klebsiella pneumoniae, dan moraxella catarrhalis. Legionela
yang menyerang dalam sel menyebabkan atipical pneumonia.Gejala
KlinisGejala yang khas (typical)dari pneumonia yaitu munculnya
secara tiba-tiba dikikuti dengan batuk berdahak, demam dalam waktu
singkat dan menggigil, dan sesak napas(dyspnea). Sekitar 30% hanya
merasakan sakit dada yang hebat(pleura) sebagai gejala utama tanpa
di ikuti simptom khas pneumonia. Selain itu penderita cepat lelah,
tidak nafsu makan, berkeringat dan rasa mual.Hasil pemeriksaanSuhu
tubuh terutama pada usia lanjut sedikit meningkat, tetapi dengan
frekuensi nafas tinggi(tachypnea, > 25-30/menit). Tachycardia (
> 100/ menit) terutama disebabkan karena demam dan sesak nafas.
Laboratorium: ESR( erytrocite sediment rate) meningkat, CRP > 30
mg/l, leukositosis ( 15.000 35.oooo/ul) adanya leukofeni
prognosisnya tdk bgs. ABG ( arterial blood gas) : adanya
hipoxiaiemia, di kompensasi dengan hiperventilasi. hasil foto
rontgen thoraks menunjukkan adanya infiltasi
paru.MortalitasMortalitas community acquired pneumonia (CAP)
berkisar di bawah 0,5% jika tidak di sertai faktor resiko lainnya.
Adanya penyakit bawaan serta faktor-faktor lainnya angka mortalitas
bisa mencapai 30% (liat prognosis)PrognosisFaktor-faktor yang
seiring dengan prognosis pneumonia dan tingkat kematian(
mortalitas) di hitung dengan sitem scoreCURB 65,dengan skor masing2
satu untuk setiap faktor. Sistem score ini direkomendasikan
olehbritish thoracic societydan merupakan singkatan dari :
Confusion ( pasien linglung) Urea lebih dari 7 mmol/l Respiratory
rate ( frekuensi napas; > 30/menit) Blood pressure (
tensi/tekanan darah; di bawah 90/60 mmHg Umur >65tahunRisiko
terjadinya kematian seiring dengan meningkatnya nilai skor yang
ada. Angka mortalitas dengan skor 0-1 dibawah 1,5%, Skor 2-3
berjumlah 9% dan Skor 4-5 sekitar 22%.Risiko pneumonia pada
kolonisasi bakteriAdanya kolonisasi bakteri meningkatkan risiko
terjadinya pneumonia menjadi 10 kali lipat di bandingkan tanpa
kolonisasi. Karena itu kolonisasi merupakan prelude suatu
pneumonia. Sekitar 15-50% bisa di buktikan stafilokokkus pneumoniae
pada orang dewasa. Pada usia tua dan pecandu alkohol terdapat
kolonisasi di orofaring dengan bakteri gramm negatif, juga flora
mulut yang anaerob. Disamping itu, pada kelompok ini risiko
terjadinya aspirasi lebih besar ( seringnya muntah, atau terjadi
gangguan refleks menelandan batuk) Kolonisasi terjadi dengan cepat
pada pasien gawat darurat ( Sekitar 40% pasien mendapat kolonisasi
baru dalam waktu 4 hari ) Kolonisasi juga meningkat pada
orang-orang dengan malnutrisi, perokok, penderita COPD,
tracheostoma dan yang di intubasi.PatofisiologiPeumonia terjadi
karena tidak adanya keseimbangan antara kolonisasi bakteri dengann
clearance bakteri itu sendiri oleh organismus( lihat risiko
kolonisasi diatas). Aspirasi dari sekret oropharix merupakan
penyebab utama adanya infeksi paru. Mikro aspirasi terjadi pada 50%
orang sehat dan 70% pada pasien yang tidak sadarkan diri. Jumlah
bakteri di perkirakan sekitar 108anaerob dan 107aerob cukup tinggi.
Sebaliknya pada mykoplasma dan chlamydia penyebaran melalui udara/
percikan ludah lebih sering terjadi. Legionelaa melalui aerosol (
whirlpool, shower).PrevensiPencegahan di tujukan untuk menghindari
munculnya pneumonia pada kelompok berisiko: Pasien COPD dianjurkan
menerima vaksin Flu secara rutin, supaya penyakit influeza/flu bisa
di hindari. Pada penderita HIV, pemberian Cotrimoksazol merupakan
profilaktis yang efektif menhindari Pneumocystis carinii penumonia
(PCP) Pasien dengan mukofiszidosis dapat menghirup aminoglikosida
untuk menghindari infeksi pseudomonas.TerapiPneumonia komunitas.
Pasien denganCAPtanpa penyakit bawaan bisa di berikan antibiotik
tanpa harus pemeriksaan bakteri dalam dahak. Antibiotik yang di
berikan ditujukan untuk bakteri dengan kemungkinan besar penyebab
CAP. Liat tabel berikut:Obat pilihan pertamaAlternatif/ Jika obat
tidak manjur
PneumokokkusPenisillin GEritromisin, sefalosporin
Haemophilus influenzaeAmpisilin/sulbaktamsefalosporin generasi
ke2
Staphylococcus aureussefazolinflukoxasilin, klindamisin,
vancomisin.
KlebsiellasefotaximImipenem
Pseudomonas aeruginosaseftazidimImipenem
AnaerobPiperasilin/Sulbaktamklindamisin, Metronidazol,
Imipenem
LegionellaEritromisin(+rifampisin)Chinolone
Pneumocystis jiroveci/cariniiCotrimoxazol (dosis
tinggi)Pentamidin
Mykoplasma, Chlamydia, RickettsiaDoksisiklinEritromisin
Candida spp.Ampoterisin BFluconazol
Aspergillus spp.Ampoterisin BItraconazol
Nosokomial pneumonia. Diagnostik yang dilakukan untuk nosokomial
pneumonia juga pneumonia pada orang dengan gangguan sistem imum
dilakukan sedari awal lebih invasiv di bandingkan dengan CAP.
Terapi yang dilakukan bergantung pada keadaan klinis pasien, juga
antibiotik di berikan sebelum ada pemeriksaan kuman, pemberiaan
antibiotik masih bisa tetap diganti sesuai dengan hasil yg
ada.Selain itu hal lainnya yang penting di perhatikan untuk
penderita pneumonia yaitu bed rest, minum yang cukup, bisa juga
pemberian mukolitika, serta pencegahan trombosis. Pemberian oksigen
sesuai dengan hasil arterial blood gas. Jika setelah pemberian
oksigen hipoksi tetap terjadi, melakukan intubasi ke pasien
merupakan tindakan yang tepat karena adanya hipoksi dalam waktu
yang lama bisa menimbulkan kerusakan organ yang berakibat
fatal.Atypical pneumoniaTempat terjadinya infeksi terutama di
intertitium, karena itu penyebutan intestielle pneumonia.
Infiltrasi sel dan edema yang terjadi menyebabkan semakin jauhnya
jarak alveoli dengan pembulih darah kapiler paru sehingga
pertukaran udara/ oksigen terhambat.Akibatnya pasien merasa sesak
nafas. Didalam alveoli hampir tidak berisi cairan, karena itu
pasien tidak batuk berdahak. Kuman penyebab terutama yang hidup
didalam sel seperti virus; Chlamydia pneumonia, mikoplasma
pneumoniae; serta coxiella burnetti & chlamidia trachomatis (
jarang). Gejala klinis utama adalah sesak nafas dan batuk tidak
berdahak. Juga tidak terjadi demam, kenikan suhu badan hanya
minimal.Pneumonia karena Mycoplasma pneumoniaEpidemiologiAtypical
pneumonia terjadi dalam 5-20% kasus radang paru-paru, terutama
community pneumonia. Sering terinfeksi yaitu anak diatas 5 tahun,
remaja dan dewasa. Orang tua cukup jarang, tetapi kalaupun
terserang dan cukup parah.KlinisDi mulai dari adanya rasa sakit
leher dan terus menjalar ke daerah pernapasan bawah, dengan
manifestasi batuk2 dan sesak nafas( dyspnea). Labor: Leukosit tidak
menunjukkan peningkatan drastis, dan esr biasanya normal. Secara
klinis termasuk tidak berbahaya, proses penyembuhan sekitar 1-2
minggu walaupun batuk, dan perubahan di foto rontgen masih bertahan
lebih lama. Jarang terjadi pneumonia yang berat, sekalipun itu
terjadi pada pasien muda yang kadang terlambat atau bahkan tidak
terdiagnosa.KomplikasiBakteri mycoplasma pneumoniae bisa
menimbulkan komplikasi di luar paru.Sindrom Stevens-Johnson:
Erythema exudativum multiforme majus. Sekitar 7% kasus mycoplasma.
Sindrom stevens-Johnson juga bisa di sebabkan karena infeksi
bakteri legionella, Virus adeno , dan Influenza. Terapi dengan
kortikosteroid seperti dexamnetason, prednisolon,dll walaupun tidak
adanya studi yang membuktikan efeknya. Biasanya sembuh secara
otomatis dalam 1-2 minggu.Sumber tulisan :Hof,Herbert;
Med.Mikrobiologie, Duale reihe,3.A,GermanyK-med, Universitt
Giessen, GermanyKrautzig, Basiislehrbuch Innere Medizin, 4.A,
GermanyWikipedia Jerman;
pneumonie,http://de.wikipedia.org/wiki/PneumoniePneumonia dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi dan penyebab yang tidak
diketahui. Ketika pneumonia dikelompokkan dengan cara ini,
menyebabkan infeksi adalah jenis yang paling umum.Gejala pneumonia
menular disebabkan oleh invasi paru-paru oleh mikroorganisme dan
respon sistem kekebalan tubuh untuk infeksi. Meskipun lebih dari
seratus jenis mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia, hanya
sedikit yang bertanggung jawab untuk kebanyakan kasus. Penyebab
paling umum pneumonia adalah virus dan bakteri. Penyebab kurang
umum pneumonia menular adalah jamur dan parasit.VirusVirus
menyerang sel untuk mereproduksi. Biasanya, virus mencapai
paru-paru ketika tetesan udara yang dihirup melalui mulut dan
hidung. Setelah di paru-paru, virus menyerang sel-sel yang melapisi
saluran udara dan alveoli. Invasi Hal ini sering menyebabkan
kematian sel, baik ketika virus langsung membunuh sel, atau melalui
jenis apoptosis sel dikendalikan penghancuran diri yang disebut.
Ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi virus, kerusakan
paru-paru bahkan lebih terjadi. Sel darah putih, terutama limfosit,
mengaktifkan sitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor
ke dalam alveoli. Kombinasi dari kerusakan sel dan alveoli berisi
cairan mengganggu transportasi normal oksigen ke dalam aliran
darah.Serta merusak paru-paru, banyak virus mempengaruhi
organ-organ lain dan dengan demikian mengganggu banyak fungsi
tubuh. Virus juga dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi
bakteri, karena alasan pneumonia bakteri yang sering mempersulit
radang paru-paru.Viral pneumonia umumnya disebabkan oleh virus
seperti virus influenza, virus RSV (RSV), adenovirus, dan
metapneumovirus. Herpes simplex virus merupakan penyebab pneumonia
langka kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem kekebalan
yang lemah juga berisiko pneumonia yang disebabkan oleh
sitomegalovirus (CMV).BakteriBakteri biasanya masuk paru-paru
ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga dapat mencapai
paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari
tubuh. Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas,
seperti hidung, mulut dan sinus, dan dapat dengan mudah terhirup ke
dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri bisa menyerang ruang antara
sel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori. Invasi ini
memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel
darah putih defensif, ke paru-paru. Melanda neutrofil dan membunuh
organisme menyinggung, dan juga sitokin rilis, menyebabkan aktivasi
umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan demam, menggigil,
dan umum kelelahan pada pneumonia bakteri dan jamur. Neutrofil,
bakteri, dan cairan dari pembuluh darah sekitarnya mengisi alveoli
dan mengganggu transportasi oksigen normal.Bakteri sering melakukan
perjalanan dari paru-paru terinfeksi ke dalam aliran darah,
menyebabkan penyakit serius atau bahkan fatal seperti syok septik,
dengan tekanan darah rendah dan kerusakan beberapa bagian tubuh
termasuk otak, ginjal, dan jantung. Bakteri juga dapat melakukan
perjalanan ke daerah antara paru-paru dan dinding dada (rongga
pleura) menyebabkan komplikasi yang disebut empiema sebuah.Penyebab
paling umum pneumonia bakteri Streptococcus pneumoniae''''dan
"atipikal" bakteri. Atypical bakteri adalah bakteri parasit yang
hidup intraseluler atau tidak memiliki dinding sel. Selain itu
mereka menyebabkan pneumonia umumnya kurang parah, sehingga gejala
atipikal, dan merespon terhadap antibiotik yang berbeda dari
bakteri lain.Jenis bakteri Gram-positif yang menyebabkan pneumonia
dapat ditemukan dalam hidung atau mulut orang sehat banyak.
Streptococcus pneumoniae'''', sering disebut "pneumokokus", adalah
bakteri penyebab paling umum pneumonia pada semua kelompok umur
kecuali bayi baru lahir. Pneumococcus membunuh sekitar satu juta
anak setiap tahunnya, terutama di negara-negara berkembang.
Penyebab lain Gram-positif penting dari pneumonia adalah
Staphylococcus aureus'''', dengan''''Streptococcus agalactiae
menjadi penyebab penting pneumonia pada bayi baru lahir. Bakteri
Gram-negatif menyebabkan pneumonia lebih jarang daripada bakteri
gram positif. Beberapa bakteri gram negatif yang menyebabkan
pneumonia termasuk''''Haemophilus influenzae, Klebsiella
pneumoniae'''',''Escherichia coli'',''Pseudomonas
aeruginosa''dan''Moraxella catarrhalis''. Bakteri ini sering hidup
dalam perut atau usus dan bisa masuk paru-paru jika dihirup muntah.
"Atypical" bakteri yang menyebabkan pneumonia
termasuk''Chlamydophila pneumoniae'',''''Mycoplasma pneumoniae, dan
Legionella pneumophila''''.JamurPneumonia jamur jarang, tetapi
dapat terjadi pada individu dengan masalah sistem kekebalan tubuh
karena AIDS, obat-obatan immunosuppresive, atau masalah medis
lainnya. Patofisiologi pneumonia yang disebabkan oleh jamur adalah
mirip dengan pneumonia bakteri. Pneumonia jamur yang paling sering
disebabkan oleh''''Histoplasma capsulatum,
blastomyces,''Cryptococcus neoformans'',''Pneumocystis jiroveci'',
dan''Coccidoide immitis''. Histoplasmosis paling umum di lembah
Sungai Mississippi, dan coccidioidomycosis di Amerika Serikat barat
daya.ParasitBerbagai parasit dapat mempengaruhi paru-paru. Parasit
ini biasanya memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.
Setelah masuk, mereka melakukan perjalanan ke paru-paru, biasanya
melalui darah. Ada, seperti dalam kasus lain pneumonia, kombinasi
kerusakan seluler dan respon imun menyebabkan gangguan transportasi
oksigen. Salah satu jenis sel darah putih, eosinofil itu, merespon
dengan penuh semangat untuk infeksi parasit. Eosinofil di paru-paru
dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik, sehingga menyulitkan
pneumonia parasit yang mendasarinya. Parasit yang paling umum yang
menyebabkan pneumonia''Toxoplasma gondii'',''Strongyloides
stercoralis'', dan''''ascariasis.IdiopathicPneumonia interstisial
idiopatik (IIP) adalah kelas penyakit paru difus. Dalam beberapa
jenis IIP, misalnya beberapa jenis pneumonia interstisial biasa,
penyebabnya, memang, tidak diketahui atau idiopatik. Dalam beberapa
jenis IIP penyebab pneumonia diketahui, pneumonia interstisial
deskuamatif misalnya disebabkan oleh merokok, dan nama adalah
keliru.http://www.news-medical.net/health/Pneumonia-Cause-(Indonesian).aspxRadang
paru-paruataupneumoniaadalah kondisiinflamasipadaparuutamanya
memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal
sebagaialveolus.[1][2]Kondisi ini biasanya disebabkan oleh
infeksivirusataubakteridan lebih
jarangmikroorganismelainnya,obat-obatantertentu, dan kondisi lain
sepertipenyakit autoimun.[1][3]Gejala khasnya meliputibatuk,nyeri
dada,demam, dankesulitan bernapas.[4]Alatdiagnostikmencakup rontgen
dan pengambilan kultur darisputum.Vaksinuntuk mencegah jenis
pneumonia tertentu kini sudah tersedia. Pengobatan yang dilakukan
bergantung pada penyebab dasarnya. Dugaan pneumonia bakterial
diobati denganantibiotik. Jika pneumonianya parah, penderita
biasanya dirujuk ke rumah sakit.Setiap tahunnya, pneumonia
menjangkiti sekitar 450juta orang, tujuh persen dari total populasi
dunia, dan menyebabkan sekitar 4juta kematian. Walaupun pneumonia
dijuluki olehWilliam Oslerpada abad ke-19 sebagai "the captain of
the men of death" (pemimpin kematian),[5]penemuan terapi antibiotik
dan vaksin pada abad ke-20 telah meningkatkan daya tahan
hidup.[6]Meskipun demikian, di negara berkembang, dan di antara
orang-orang berusia sangat lanjut, sangat muda, dan penderitasakit
kronis, pneumonia tetap menjadi penyebab kematian yang
utama.[6][7]Daftar isi[sembunyikan] 1Tanda-tanda dan gejala
2Penyebab 2.1Bakteri 2.2Virus 2.3Fungi 2.4Parasit 2.5Idiopatik
3Patofisiologi 3.1Lainnya 4Pengelolaan 4.1Bakteri 4.2Viral
4.3Aspirasi 5Prognosis 5.1Aturan prediksi klinis 5.2Efusi pleura,
empiema, dan abses 5.3Kegagalan pernapasan dan sirkulatori
6Epidemiologi 6.1Anak-anak 7Sejarah 8Masyarakat dan budaya
9Referensi 10Pranala luarTanda-tanda dan gejala[sunting|sunting
sumber]Frekuensi gejala[8]
GejalaFrekuensi
Batuk7991%
Kelelahan90%
Demam7175%
Sulit bernapas6775%
Sputum60-65%
Nyeri dada39-49%
Gejala utama pneumonia yang menularPasien pneumonia yang menular
biasanya menderitabatuk produktif,demamyang disertaimenggigil
bergetar,sulit bernapas,nyeri dadayang tajam atau menghunjam selama
menarik napas dalam-dalam, dan peningkatanlaju respirasi.[9]Pada
manula, adanya kebingungan menjadi tanda yang paling
utama.[9]Tanda-tanda dan gejala khusus pada anak-anak balita yaitu
demam, batuk, dan napas yang cepat atau sulit.[10]Demam tidak
sangat spesifik, karena ini gejala yang umum timbul pada berbagai
penyakit, dan mungkin tidak tampak pada penderita penyakit parah
ataumalnutrisi. Selain itu, gejala batuk sering tidak muncul pada
anak-anak berusia kurang dari 2 bulan.[10]Tanda-tanda dan gejala
yang lebih parah meliputi:kulit biru, rasa haus berkurang,
konvulsi, muntah-muntah yang menetap, suhu ekstrim, ataupenurunan
tingkat kesadaran.[10][11]Kasus pneumonia bakterial dan viral
biasanya muncul dengan gejala yang serupa.[12]Beberapa penyebabnya
dikaitkan dengan karakteristik klinis yang klasik tetapi tidak
spesifik. Pneumonia yang disebabkan olehLegionelladapat muncul
disertai nyeri perut,diare, atau kebingungan,[13]sedangkan
pneumonia yang disebabkan olehStreptococcus pneumoniaedikaitkan
dengan sputum berwarna karat,[14]dan pneumonia yang disebabkan
olehKlebsielladapat disertai sputum berdarah yang sering
digambarkan sebagai "currant jelly" (lendir merah).[8]Sputum
berdarah (dikenal sebagaihemoptisis) juga dapat muncul
padatuberkulosis, pneumonia gram-negatif, dan abses paru serta umum
dijumpai padabronkitis akut.[11]Pneumoniamikoplasmadapat timbul
bersamapembengkakan nodus limfa di leher,nyeri sendi, atauinfeksi
telinga tengah.[11]Pneumonia viral lebih umum muncul
disertaimengidibandingkan dengan pneumonia
bakterial.[12]Penyebab[sunting|sunting sumber]
BakteriStreptococcus pneumoniae, penyebab umum pneumonia, gambar
diambil menggunakanmikroskop elektronPneumonia terutama disebabkan
oleh infeksi daribakteriatauvirusdan jarang dijumpai disebabkan
olehfungidanparasit. Walaupun terdapat lebih dari 100 galur agen
infeksi yang telah diidentifikasi, namun hanya beberapa yang
bertanggungjawab atas mayoritas kasus yang ada. Infeksi bersama
dengan virus beserta bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45%
infeksi pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa.[6]Agen
penyebabnya tidak dapat diisolasi pada sekitar setengah kasus yang
ada walaupun pengujian yang cermat telah
dilakukan.[15]Istilahpneumoniaterkadang digunakan secara lebih luas
terhadap berbagai kondisi yang menyebabkaninflamasiparu-paru
(misalnya yang disebabkan olehpenyakit autoimun, luka bakar kimia
atau reaksi obat); namun demikian, inflamasi ini lebih tepat
disebut sebagaipneumonitis.[16][17]Menurut sejarahnya agen
penginfeksi dibagi menjadi "khas" dan "tidak khas" didasarkan pada
aspek yang diduga, tetapi bukti-bukti yang ada tidak mendukung
pembedaan ini, sehingga kini tidak lagi ditekankan.[18]Faktor
risiko dan kondisi yang memengaruhi pneumonia mencakup: merokok,
imunodefisiensi, alkoholisme,penyakit obstruktif paru
kronis,penyakit ginjal kronis, danpenyakit hati.[11]Penggunaan
obat-obatan yang bersifat menekan asam sepertipenghambat pompa
protonataupenyekat H2- dikaitkan dengan peningkatan
risiko[19]pneumonia. Usia lanjut juga berpengaruh pada
pneumonia.[11]Bakteri[sunting|sunting sumber]Bakteri adalah
penyebab paling umum daripneumonia dapatan masyarakat(CAP),
denganStreptococcus pneumoniaeberhasil diisolasi dalam hampir 50%
kasus yang ada.[20][21]Bakteri lain yang umum diisolasi mencakup
termasuk:Haemophilus influenzaedalam 20% kasus,Chlamydophila
pneumoniaedalam 13% kasus, danMycoplasma pneumoniaedalam 3%
kasus;[20]Staphylococcus aureus;Moraxella catarrhalis;Legionella
pneumophiladanBasilus gram-negatif.[15]Sejumlah versikekebalan
obatdari infeksi di atas makin umum dijumpai, termasukStreptococcus
pneumoniaekebal obat (DRSP) danStaphylococcus aureus yang kebal
terhadap metisilin(MRSA).[11]Penyebaran organisme mudah terjadi
jika faktor risikonya ada.[15]Alkoholismediasosiasikan
denganStreptococcus pneumoniae,organisme anaerobik,
danMycobacterium tuberculosis; merokok mempermudah pengaruh
dariStreptococcus pneumoniae,Haemophilus influenzae,Moraxella
catarrhalis, danLegionella pneumophila. Pajanan terhadap burung
diasosiasikan denganChlamydia psittaci; terhadap hewan ternak
denganCoxiella burnetti; aspirasi isi perut denganorganisme
anaerobik; danfibrosis kistikdenganPseudomonas
aeruginosadanStaphylococcus aureus.[15]Streptococcus
pneumoniaelebih sering dijumpai di musim dingin,[15]dan patut
diduga pada orang yang menghirup sejumlah besarorganisme
anaerobik.[11]Virus[sunting|sunting sumber]Virusbertanggungjawab
atas sekitar sepertiga kasus pneumonia pada orang dewasa[6]dan
sekitar 15% kasus pada anak-anak.[22]Agen yang biasanya terkait
mencakup:rhinovirus,coronavirus,virus influenza,virus sinsitium
pernapasan(RSV),adenovirus, danparainfluenza.[6][23]Virus herpes
simpleksjarang menyebabkan pneumonia, kecuali dalam kelompok
seperti: bayi baru lahir, penderita kanker, penerima transplantasi,
dan penderita luka bakar yang cukup parah.[24]Orang yang
menjalanitransplantasi organatau yang mempunyairespon imun
lemahmenunjukkan tingkat pneumoniacytomegalovirusyang
tinggi.[22][24]Para penderita infeksi virus dapat terinfeksi secara
sekunder dengan bakteriStreptococcus pneumoniae,Staphylococcus
aureus, atauHaemophilus influenzae, khususnya ketika disertai
masalah kesehatan lain.[11][22]Virus yang berbeda mendominasi masa
yang berbeda dalam setahun, sebagai contoh selama musim influenza
maka virus influenza bertanggungjawab atas lebih dari separuh kasus
virus yang terjadi.[22]Wabah virus lainnya juga sesekali muncul,
termasukhantavirusdancoronavirus.[22]Fungi[sunting|sunting
sumber]Pneumonia jamur jarang dijumpai, namun lebih sering muncul
pada individu yang menderitasistem kekebalan lemahakibatAIDS,obat
penekan kekebalan, atau masalah medis lainnya.[15][25]Jenis ini
paling sering disebabkan olehHistoplasma capsulatum,
blastomyces,Cryptococcus neoformans,Pneumocystis jiroveci,
danCoccidioides immitis.Histoplasmosispaling umum terjadi dilembah
Sungai Mississippi, dancoccidioidomycosispaling umum dijumpai
diBarat Daya Amerika.[15]Jumlah kasus telah meningkat di paruh
kedua abad ke-20 akibat makin seringnya orang melakukan perjalanan
dan meningkatnya supresi kekebalan tubuh dalam
populasi.[25]Parasit[sunting|sunting sumber]Beragamparasitdapat
memengaruhi paru-paru, termasuk:Toxoplasma gondii,Strongyloides
stercoralis,Ascaris lumbricoides, danPlasmodium
malariae.[26]Berbagai organisme ini biasanya memasuki tubuh melalui
kontak langsung dengan kulit, pencernaan, atau melalui vektor
serangga.[26]Kecuali untukParagonimus westermani, kebanyakan
parasit tidak secara khusus menginfeksi paru-paru tetapi melibatkan
paru-paru sebagai tempat sekunder terhadap tempat
lainnya.[26]Sebagian parasit, khususnya yang termasuk
generaAscarisdanStrongyloides, merangsang timbulnya
reaksieosinofilikkuat, yang dapat mengakibatkanpneumonia
eosinofilik.[26]Dalam infeksi lainnya, seperti malaria,
keterlibatan paru terutama akibat inflamasi sistemik yang diinduksi
oleh sitokin.[26]Dinegara berkembanginfeksi semacam ini paling
sering dijumpai pada orang-orang yang kembali dari bepergian atau
pada para imigran.[26]Secara global, infeksi-infeksi paling sering
terjadi pada pada penderita defisiensi kekebalan
tubuh.[27]Idiopatik[sunting|sunting sumber]Pneumonia interstisial
idiopatik atau pneumonia yang tidak menular[28]merupakan
kelaspenyakit paru difus. Kelas ini mencakup:kerusakan alveolar
difus,organizing pneumonia,pneumonia interstisial
non-spesifik,pneumonia interstisial limfositik,pneumonia
interstisial desquamative,penyakit paru interstisial bronkiolitis
pernapasan, danpneumonia interstisial
biasa.[29]Patofisiologi[sunting|sunting sumber]
Pneumonia mengisialveoliparu-paru dengan cairan, menghalangi
oksigenasi. Alveolus di sisi kiri dalam kondisi normal, sedangkan
yang di sisi kanan penuh terisi cairan akibat pneumonia.Pneumonia
sering berawal sebagaiinfeksi saluran pernapasan atasyang kemudian
berpindah ke saluran pernapasan bawah.[30]Vaksinasi
terhadapHaemophilus influenzaedanStreptococcus pneumoniaesudah
memiliki bukti bagus untuk mendukung
penggunaannya.[30]Mengimunisasi anak terhadapStreptococcus
pneumoniaesudah menyebabkan penurunan insiden infeksi ini pada
orang dewasa, karena banyak orang dewasa memperoleh infeksi ini
dari anak-anak.VaksinStreptococcus pneumoniaetersedia untuk orang
dewasa, dan sudah ditemukan menurunkan risikopenyakit pneumokokal
yang invansif.[31]Vaksin lain yang mendukung efek perlindungan
terhadap pneumonia termasuk:batuk rejan,cacar air,
andcampak.[32]Lainnya[sunting|sunting sumber]Berhenti
merokok[33]dan menurunkanpolusi udaradi dalam ruangan, seperti yang
berasal dari memasak di dalam ruangan dengan menggunakan kayu
ataukotoran sapi, dianjurkan.[10][12]Merokok tampaknya menjadi
faktor risiko terbesar untuk pneumonia pneumokokal pada orang
dewasa yang seharusnya sehat.[34]Kebersihan tangan dan menutupi
batuk dengan lengan tangan bisa juga menjadi sarana pencegahan yang
efektif.[32]Pemakaianmasker operasioleh mereka yang sakit juga bisa
mencegah penyakit.[34]Mengobati penyakit dasarnya
(sepertiHIV/AIDS,diabetes melitus, danmalnutrisi) dengan tepat bisa
menurunkan risiko pneumonia.[12][32][35]Pada anak-anak usia di
bawah 6bulan pemberian susu ibu ekslusif menurunkan baik risiko
maupun keparahan penyakit.[12]Di kalangan mereka yang menderita
HIV/AIDS serta hitungan CD4 kurang dari 200 sel/uL,
antibiotiktrimetoprim/sulfametoksazolmenurunkan risikoPneumonia
pneumosistis[36]dan bisa juga berguna untuk pencegahan bagi mereka
yang memiliki gangguan kekebalan tubuh tapi tidak mempunyai
HIV.[37]Menguji wanita hamil untukStreptokokus Grup BdanKlamidia
trakomatis, dan memberikan pengobatanantibiotik, bila diperlukan,
menurunkan risiko tingkat pneumonia pada bayi;[38][39]sarana
pencegahan transmisi dari ibu ke anak bisa juga
efisien.[40]Menyedot mulut dan tenggororkan bayi dengancairan
amnionyang tercemarmekoniumbelum terbukti menurunkan
tingkatpneumonia aspirasidan bisa membahayakan,[41]jadi praktek ini
tidak dianjurkan dalam kebanyakan situasi.[41]Di kalangan lansia
yang ringkih, perawatan kesehatan mulut yang baik bisa menurunkan
risiko pneumonia aspirasi.[42]Pengelolaan[sunting|sunting
sumber]CURB-65
SymptomPoints
Confusion1
Urea>7mmol/l1
Respiratory rate>301
SBP