FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT BERMASALAH OLEH DEBITUR GERAI KREDIT VERENA BOGOR Oleh ASTRI MARLIA SAMTI H24087023 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
85
Embed
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Bermasalah Oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT BERMASALAH OLEH DEBITUR GERAI KREDIT VERENA BOGOR
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBALIAN KREDIT BERMASALAH OLEH DEBITUR
GERAI KREDIT VERENA BOGOR
Oleh
ASTRI MARLIA SAMTI
H24087023
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
�i
RINGKASAN
ASTRI MARLIA SAMTI. H24087023. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPengembalian Kredit Bermasalah di Gerai Kredit Verena Bogor. Di bawahbimbinganFARIDA RATNA DEWI.
Pada saat ini Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), telah menjadialternatif sumber pembiayaan bagi masyarakat. Masyarakat semakin familiardengan keberadaan berbagai jenis lembaga keuangan bukan bank ini. LKBBmemiliki beberapa nilai tambah dibandingkan perbankan seperti prosedurpembiayaan yang tergolong lebih sederhana, adanya aspekikatan emosional(keanggotaan), serta pendekatan lebih personal dari pegawai LKBB. Walaupunterkadang LKBB mengenakan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkanlembaga perbankan. Penguatan lembaga keuangan melalui penyediaan kreditdapat memberikan kesinambungan bagi usaha. Pemberian kredit mengandungsuatu tingkat resiko tertentu dimana ada kemungkinan kredit tidak tertagih.Walaupun hal ini telah di antisipasi melalui analisa 5C, kredit bermasalah tetapada dalam lingkungan lembaga pembiayaan. Hampir seluruh lembaga pembiayaanpernah mengalami kredit bermasalah, salah satunya adalah GKV Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik debiturGKV yang mengalami kredit bermasalah, menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhi pengembaliankredit debitur GKV yang bermasalah, menyusunimplikasi manajerial guna mengurangi kredit bermasalah di GKV. Metodepenelitian yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi analisis kuantitatifdan analisis kualitatif.Data kualitatif disajikan melalui metode deskriptif denganmenggunakan tabulasi untuk mendukung data kuantitatif sedangkan datakuantitatif ini diolah dengan menggunakanSPSS versi 15.
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diperolehkesimpulan sebagai berikut : karakteristik debitur GKV Bogor yang mengalamikredit bermasalah sebagian besar berada pada usia 31-40 tahun, dengan jeniskelamin perempuan, memiliki status menikah, lulusan pendidikan SMU, lamamenempati tempat tinggal selama 1-10 tahun, kepemilikan tempat tinggal adalahmilik sendiri, memilikijarak lokasi rumah dengan GKV sejauh 1-10 km,memilikijumlah tanggungan keluarga sebanyak 2-3 orang, memiliki pinjaman lain,pengalaman usaha antara 0-10 tahun, memiliki omset usaha antaraRp1.000.000,00€Rp20.000.000,00 per bulan, memiliki agunan berupahousehold,dengan suku bunga tinggi dan berada dalam jangka waktu pengembalian kreditantara 7-12 bulan.
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata(significant)terhadap pengembaliankredit adalah variabel lama menempatitempat tinggal, variabel pinjaman lain danvariabel suku bunga.Dilihat dari nilai P sebesar(0,087) < • 10% makaX5 (lamamenempati tempat tinggal)berpengaruh nyata terhadap Y.Dilihat dari nilai Psebesar(0,004) < • 10% maka X9 (pinjaman lain)berpengaruh nyata terhadap Y.Dilihat dari nilai Psebesar(0,002) < • 10% maka X13 (suku bunga)berpengaruhnyata terhadap Y.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBALIAN KREDIT BERMASALAH OLEH DEBITUR
GERAI KREDIT VERENA BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ASTRI MARLIA SAMTI
H24087023
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian KreditBermasalah Oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor
Nama : Astri Marlia Samti
NIM : H24087023
Disetujui,Dosen Pembimbing
Farida Ratna Dewi, SE, MMNIP. 19710307 200501 2 001
MengetahuiKetua Departemen
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M. ScNIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 08 Maret 1985. Penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara kandung dari pasangan H.
Syamsaini (alm) dan Hj. Suryati. Penulis berkesempatan menempuh pendidikan
formal di TK Melati Bogor, lalu melanjutkan ke SDN 1 Gunung Batu, Bogor,
pada tahun (1991-1997), dilanjutkan kembali ke SLTPN 4 Bogor, pada tahun
(1997-2000), dan penulis menempuh masa remaja di SMUN 2 Bogor, pada tahun
(2000-2003) pada program IPA.
Pada tahun 2003 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Ujian
Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada Program Studi Diploma III
Manajemen Bisnis Perikanan (MBP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan
(FPIK) lulus pada tahun 2006. Dalam masa studi penulis aktif dalam beberapa
organisasi dan kegiatan kemahasiswaan seperti himpro, paduan suara Agria Swara
Institut Pertanian Bogor. Penulis melanjutkan studi di Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor sejak akhir tahun 2008 hingga awal tahun 2011.
Prestasi yang didapatkan selama masa kuliah adalah mengikuti kompetisi
paduan suara bersama PSM Agria Swara IPB, mengikuti beberapa organisasi
mahasiswa seperti BEM dan ikut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kegiatan ini dilakukan pada saat penulis masih aktif kuliah dan belum bekerja.
Penulis saat ini bekerja di PT Verena Oto Finance selama 20 bulan dan pernah
bekerja di PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura selama 15 bulan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt, karena atas rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang disusun oleh
penulis dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit
Bermasalah Oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor.
Tak ada gading yang tak retak sehingga skripsi ini masih harus terus
diperbaharui dan disempurnakan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan selanjutnya, sehingga
penelitian ini dapat berguna untuk pihak terkait, dan menjadi sebuah kebanggaan
bagi institusi, juga secara khusus bagi penulis.
Bogor, Februari 2011
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM sebagai dosen pembimbing yang dengan
sabar memberikan bimbingan, dorongan, saran dan perhatiannya yang sangat
berarti bagi penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai.
2. Ibu Hardiana Widyastuti S.Hut, MM atas kesediaannya menjadi dosen
penguji departemen pada ujian sidang penulis yang telah memberi kritik dan
saran demi perbaikan skripsi ini.
3. Ibu Wita Juwita Ermawati, STP, MM atas kesediaannya menjadi dosen
penguji departemen pada ujian sidang penulis yang telah memberi kritik dan
saran demi perbaikan skripsi ini.
4. Bapak Reidha Syahputra dan Ibu Ita Ambarsari yang telah banyak
membantu dalam pengumpulan data dan memberikan informasi yang sangat
berguna dalam penelitian ini.
5. Orang tuaku tercinta H. Syamsaini (alm) dan Hj Suriati yang selalu
mendoakan, memberi semangat, dan mendukung penulis dengan penuh kasih
sayang. Semoga ini dapat menjadi persembahan yang terbaik bagi keluarga.
6. Saudara kandungku : Septian Arianda dan Ana Gustiani atas bantuan
tanpa pamrih dalam menyukseskan pembuatan skripsi ini.
7. Teman seperjuanganku Dewi Kashita R atas bantuannya berbagi
pemikiran bersama penulis serta teman satu bimbinganku (duo Irma dan
Etha), atas masukannya.
8. Kakakku tersayang, mas Hery Rudita atas pengertian dan semangatnya.
9. Seluruh staf sekretariat program sarjana alih jenis manajemen yang telah
membantu penulis.
10. Teman-teman di GKV Bogor yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terimakasih atas bantuannya.
11. Sahabat-sahabatku “Gerombolan Siberat“ yang selalu memberikan
support, walaupun sedang bekerja di kantornya masing-masing, terima kasih
atas smsnya setiap hari.
vi
DAFTAR ISI
HalamanRINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ v
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. x
I. PENDAHULUAN...................................................................................... 11.1. Latar Belakang.................................................................................. 11.2. Perumusan Masalah.............................................................................. 31.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 41.4. Batasan Penelitian ............................................................................ 41.5. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 52.1. Lembaga Keuangan ......................................................................... 52.2. Kredit ............................................................................................... 6
2.2.1 Pengertian Kredit .................................................................... 62.2.2 Jenis Kredit ............................................................................. 72.2.3 Tujuan dan Fungsi Kredit ........................................................ 92.2.4 Unsur-Unsur Kredit ................................................................. 102.2.5 Analisa Kredit . ........................................................................ 112.2.6 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit ............................................. 132.2.7 Pengawasan Kredit................................................................... 152.2.8 Prosedur Penyaluran Kredit ...................................................... 152.2.9 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kredit Bermasalah............ 162.2.10 Penanganan Kredit Bermasalah .............................................. 182.2.11 Prosedur Pengembalian Kredit ............................................... 202.2.12 Kolektibilitas Kredit .............................................................. 21
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................ 222.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 23
III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 263.1. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 273.2. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................. 273.3. Jumlah Populasi dan Metode Penarikan Sampel……………………... 283.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 293.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 354.1. Verena Multi Finance ...................................................................... 354.2. Stuktur Organisasi GKV Bogor......................................................... 364.3. Prosedur Penyaluran Kredit .............................................................. 404.4. Prosedur Pengembalian Kredit dari Debitur ...................................... 444.5. Pola Pengembalian Kredit Pada GKV Bogor Berdasarkan
Karakteristik Debitur ........................................................................ 454.6. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengembalian
Kredit Bermasalah di GKV Bogor .................................................... 544.7. Metode Analisis 5C (the five of credit) ............................................. 554.8. Implikasi Manajerial ......................................................................... 57
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 581. Kesimpulan....................................................................................... 582. Saran ................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 59
viii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Data perkembangan kredit bermasalah GKV periode April – Juni 2010 ...... 3
2. Suku bunga dan biaya administrasi di GKV Bogor ..................................... 36
3. Pola pengembalian kredit berdasarkan usia ................................................ 45
4. Pola pengembalian kredit berdasarkan jenis kelamin .................................. 46
5. Pola pengembalian kredit berdasarkan status .............................................. 46
6. Pola pengembalian kredit berdasarkan tingkat pendidikan .......................... 47
7. Pola pengembalian kredit berdasarkan lama menempati tempat tinggal ...... 47
8. Pola pengembalian kredit berdasarkan kepemilikan tempat tinggal ............ 48
9. Pola pengembalian kredit berdasarkan jarak rumah dengan GKV ................. 48
10. Pola pengembalian kredit berdasarkan jumlah tanggungan keluarga ......... 49
11. Pola pengembalian kredit berdasarkan pinjaman lain ............................... 49
12. Pola pengembalian kredit berdasarkan pengalaman usaha ........................ 50
13. Pola pengembalian kredit berdasarkan omset usaha ................................. 51
14. Pola pengembalian kredit berdasarkan agunan ......................................... 51
15. Pola pengembalian kredit berdasarkan suku bunga ................................... 52
16. Pola pengembalian kredit berdasarkan jangka waktu pengembaliankredit GKV............................................................................................... 53
17. Faktor yang berpengaruh nyata (significant) terhadap pengembaliankredit………………………………………………………………………. 54
18. Faktor yang tidak berpengaruh nyata (tidak significant) terhadappengembalian kredit.................................................................................. 55
19. Pola pengembalian kredit berdasarkan metode analisis 5C...…………….. 56
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Sistem lembaga keuangan .......................................................................... 5
2. Prosedur pemberian kredit .......................................................................... 16
3. Kerangka pemikiran operasional GKV Bogor ............................................. 27
4. Struktur organisasi GKV Bogor……………………………………………... 40
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Hasil pengolahan regresi logistik mengenai faktor-faktor yangmempengaruhi pengembalian kredit oleh debitur GKV Bogor.................... 62
2. Brosur yang digunakan GKV Bogor ........................................................... 65
3. Fraud (penyalahgunaan) maksudnya adalah ketidakjujuran debitur dalam
memberikan informasi dan laporan mengenai kegiatan usahanya, posisi
keuangan, hutang piutang, persediaan dll.
Penyebab-penyebab kredit bermasalah mengakibatkan GKV berhati-hati
dalam menyalurkan kreditnya, terutama pada usaha skala kecil. Penyebab
pembiayaan bermasalah menurut Tjoekam dalam Setianingsih (2008) adalah :
1. Manajemen tidak kompeten, keterbatasan pengetahuan atas usaha, waktu
yang diberikan tidak cukup, penyertaan pada usaha lain dan ketamakan.
2. Industri, mudah dimasuki oleh pengusaha lain, muncul pesaing baru,
teknologi tertinggal, market share menurun.
3. Produk, permintaan menurun, mutu tidak stabil, pelanggan utama pindah,
tidak dapat bersaing baik kualitas maupun kuantitas.
4. Ekonomi, kehidupan perekonomian yang lesu, pasar lokal dan
internasional menurun, kebijakan uang yang sangat ketat.
Menurut Bank Indonesia kredit macet merupakan suatu kejadian apabila
sudah diusahakan oleh bank dengan membayarkan perpanjangan atau
kelonggaran, utang debitur tetap tidak terbayarkan. Hal senada dapat diartikan
juga apabila debitur tidak membayarkan hutangnya seperti ketentuan yang
tercantum pada perjanjian sebelumnya (Fahmi dan Lavianti, 2010).
Sutojo dalam Priarnani, (2000) mengelompokan kredit bermasalah
menjadi 3 golongan yaitu :
1. Faktor internal bank meliputi penyelenggaraan analisis kredit yang tidak
tepat, pimpinan yang terlalu agresif dalam menyalurkan kredit, lemahnya
sistem pemantauan kredit dan kredibilitas debitur, campur tangan
pemegang saham yang berlebihan dalam proses pengambilan keputusan
pemberian kredit, pemberian kredit tambahan tanpa analisis kredit yang
tajam dan tambahan jaminan kredit.
2. Ketidaklayakan debitur dapat dilihat dari ketidaklancaran pembayaran dan
pelunasan kredit yang dipengaruhi oleh penghasilan tetap. Apabila terjadi
gangguan terhadap penghasilan tetap tersebut maka terganggu pula pola
pembayaran kreditnya.
18
3. Faktor eksternal meliputi penurunan kondisi ekonomi moneter negara atau
sektor usaha, lama menempati tempat tinggal alam, peraturan pemerintah
yang memberikan kemudahan sektor asing untuk masuk sehingga dapat
mematikan sektor dalam negeri yang belum mampu bersaing serta
melemahnya kurs mata uang asing terhadap rupiah.
4. Angka kredit bermasalah yang cukup tinggi tidak hanya merugikan para
pemilik saham bank tersebut, tetapi juga akan merugikan para pemilik
dana yang sebagian besar adalah anggota masyarakat, daari berbagai
lapisan dan tingkat kehidupan, yang dapat meresahkan masyarakat, bahkan
merusak sendi perekonomian suatu negara.
Menurut Kasmir (2008), kemacetan suatu fasilitas kredit disebabkan oleh
2 faktor yaitu:
1. Pihak perbankan (kreditur)
Dalam hal ini pihak analisis kredit kurang teliti dalam mengecek
kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah dalam melakukan
perhitungan dengan rasio-rasio yang ada. Selain itu dapat terjadi juga
akibat kolusi dari pihak analisis kredit dengan pihak debitur sehingga
analisa datanya tidak objektif.
2. Pihak debitur
Kemacetan kredit yang disebabkan oleh debitur diakibatkan 2 hal yaitu :
a. Adanya unsur kesengajaan. Artinya debitur sengaja tidak mau
membayar kewajibannya kepada bank sehingga kredit yang diberikan
dengan sendirinya macet.
b. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya debitur memiliki kamauan
untuk membayar tetapi tidak mampu dikarenakan usaha yang dibiayai
terkena musibah (force major).
2.2.10 Penanganan Kredit Bermasalah
Dalam pemberian kredit kepada debitur, lembaga keuangan terlebih
dahulu menganalisis debitur yang akan dilakukan oleh bagian analisis kredit.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah debitur layak diberikan kredit
sesuai dengan persyaratan yang ada. Analisis kredit bertujuan untuk
meminimalisir kredit bermasalah GKV. Upaya penyelesaian kredit yang
19
dilakukan oleh GKV adalah dengan cara pemberian surat peringatan,
panggilan atau penagihan, restrukturisasi serta penarikan barang jaminan oleh
pihak lain untuk menutupi sisa angsuran debitur.
Menurut Kasmir (2008), dalam usaha mengatasi timbulnya kredit
bermasalah pihak bank/non bank dapat melakukan berbagai tindakan
penyelamatan atau penanganan sebagai berikut:
1. Rescheduling (penjadwalan kembali sebagian atau seluruh kewajiban
debitur). Adanya perubahan tentang jadwal angsuran, besarnya angsuran
dan jangka waktu pelunasan.
a. Memperpanjang jangka waktu kredit
Debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit,
misalnya perpanjangan jangka waktu kredit sehingga debitur
mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya.
b. Memperpanjang jangka waktu angsuran
Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu kredit
dimana adanya penambahan jumlah angsuran sehingga jumlah angsuran
pun menjadi lebih kecil.
2. Reconditioning
Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti :
a. Kapitalisasi bunga, yaitu dengan cara bunga dijadikan hutang pokok.
b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu. Maksudnya
hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya sedangkan pokok
pinjamannya harus dibayar seperti biasa.
c. Penurunan suku bunga, dimaksudkan agar lebih meringankan beban
debitur. Hal ini tergantung pertimbangan bank/non bank bersangkutan.
d. Pembebasan bunga, dimana dalam pembebasan suku bunga diberikan
kepada debitur dengan pertimbangan debitur sudah tidak akan mampu
lagi membayar kredit tersebut. Akan tetapi debitur tetap mempunyai
kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas.
Reconditioning merupakan usaha pihak bank untuk
menyelamatkan kredit yang diberikan dengan cara mengubah sebagian
atau seluruh kondisi (persyaratan) yang semula disepakati bersama pihak
20
debitur dan dituangkan dalam perjanjian kredit (PK). Perubahan kondisi
kredit dibuat dengan memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi oleh
debitur dalam pelaksanaan proyek atau bisnisnya.
3. Restructuring, yaitu dengan cara :
a. Menambah jumlah kredit
b. Menambah equity, yaitu dengan menyetor uang tunai dan tambahan
sejumlah dana dari pemilik.
Restructuring adalah usaha penyelamatan kredit yang terpaksa
harus dilakukan bank dengan cara mengubah komposisi pembiayaan yang
mendasari pemberian kredit.
4. Kombinasi, merupakan perpaduan dari ketiga jenis metode yaitu
kombinasi antara Restructuring dengan Reconditioning atau Rescheduling
dengan Restructuring. Kombinasi 3-R, dalam rangka penyelamatan kredit
bermasalah, dianggap perlu apabila bank dapat melakukannya.
5. Penyitaan Jaminan
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila debitur sudah benar-
benar tidak punya itikad baik atau sudah tidak mampu lagi untuk
membayar semua hutang-hutangnya. Eksekusi, jika semua usaha
penyelamatan yang diuraikan di atas sudah dicoba namun debitur masih
juga tidak mampu memenuhi kewajibannya terhadap bank, maka jalan
terakhir adalah bank melakukan eksekusi melalui berbagai cara antara
lain: 1) Menyerahkan kewajiban kepada BUPN (Badan Usaha Piutang
Negara), 2) Menyerahkan perkara ke pengadilan negeri (perkara perdata).
2.2.11 Prosedur Pengembalian Kredit
Prosedur pengembalian kredit adalah langkah-langkah yang dilakukan
oleh peminjam untuk melunasi hutangnya atau mengangsur hutangnya kepada
pihak yang memberikan pinjaman dalam hal ini adalah pihak lembaga
pembiayaan sesuai dengan perjanjian pelunasan kredit yang telah disepakati.
Penagihan adalah rangkaian aktivitas yang bertujuan menjaga
kelancaran pembayaran angsuran dari konsumen yang dijalankan sesuai
ketentuan yang berlaku sehingga kerugian perusahaan dapat diminimalisir.
Dalam menilai suatu sistem penagihan kredit berhasil, maka dikaitkan dengan
21
tingkat pengembalian kredit dari debitur yang dapat digolongkan menjadi
lancar yaitu tepat waktu atau sebelum jatuh tempo, bermasalah yaitu kurang
lancar atau menunggak tetapi masih dapat membayar, serta macet yaitu
menunggak dan sudah tidak mampu membayar sehingga pihak bank dapat
mengambil alih agunan (collateral). Maksud dari pengelompokan kredit di
atas adalah untuk memudahkan lembaga pembiayaan dalam melakukan
pengawasan terhadap fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur sehingga
setiap keadaan kredit dapat diikuti secara baik.
2.2.12 Kolektibilitas Kredit
Kolektibilitas kredit / kualitas kredit merupakan kemampuan debitur
untuk mengembalikan dana yang dipinjam dari bank baik pinjaman pokok
maupun bunga kreditnya pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati.
Penggolongan kolektibilitas (kualitas kredit) dapat diukur melalui
ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan debitur
baik ditinjau dari usaha maupun nilai agunan kredit yang bersangkutan.
Berdasarkan tingkat kelancaran dalam pengembalian kredit, Bank Indonesia
menggolongkan kolektibilitas kredit ke dalam lima kategori :
1. a. Kredit lancar (pass)
Kredit lancar adalah kredit yang pelunasan angsuran pokok dan atau bunga
dilakukan tepat waktu (tidak menunggak).
2. b. Kredit dalam perhatian khusus (special mention)
Kredit yang mengalami penunggakan angsuran baik pokok maupun bunga
yang belum melampaui 90 hari.
3. c. Kredit kurang lancar (sub-standart)
Kredit yang mengalami penunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau
bunga setelah 90 hari.
4. d. Kredit diragukan (doubtful)
Kredit yang mengalami penunggakan angsuran pokok dan atau bunga
melampaui 180 hari.
22
5. e. Kredit macet (loss)
Kredit yang mengalami penunggakan angsuran pokok dan atau bunga
melampaui 270 hari.
Parameter debitur yang mengalami penunggakan di GKV Bogor :
1. Kategori penunggak yang masih mampu mengangsur adalah debitur yang
masih mampu mengangsur setiap bulannya walaupun melewati jatuh tempo
dengan masa keterlambatan antara 1-30 hari.
2. Kategori penunggak yang sudah tidak mampu mengangsur adalah debitur
yang jaminannya diambil alih oleh kreditur karena tidak memiliki
kemampuan untuk membayar pinjamannya dengan masa keterlambatan
antara 30-60 hari.
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu
Alamsyah (2007) melakukan penelitian yang berjudul analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit usaha pedesaan
(Kupedes) sektor agribisnis (BRI unit Ciomas). Dari hasil penelitiannya
disebutkan bahwa usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga,
pembinaan, jarak rumah debitur dengan BRI dan beban bunga berpengaruh
negatif sehingga pengembalian kredit semakin tidak lancar. Sedangkan
pengalaman usaha, jangka waktu pengembalian kredit dan omset usaha
berpengaruh positif sehingga pengembalian kredit akan semakin lancar. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk analisis deskriptif
menggunakan tabulasi guna mendukung data kuantitatif. Sedangkan data
kuantitatif disajikan dalam bentuk tabulasi yang diolah menggunakan software
minitab 13. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian tersebut meliputi
analisis deskriptif dan analisis regresi logistik.
Asih (2007) melakukan penelitian yang berjudul analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit pengusaha kecil pada program
kemitraan Corporate Social Responsibility (Studi kasus : PT Telkom Drive II
Jakarta). Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa besarnya pinjaman, tingkat
pendidikan, usia, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha dan penghasilan
bersih berpengaruh positif sehingga peluang pengembalian kredit lancar akan
23
semakin besar. Tingkat suku bunga, dummy lama menempati tempat tinggal dan
dummy pendapatan lain diluar usaha berpengaruh negatif sehingga peluang
pengembalian kredit lancar akan semakin kecil. Metode yang dilakukan dalam
penelitian tersebut adalah analisis deskriptif melalui crosstabulations
menggunakan software SPSS 13 dan analisis statistik melalui analisis model
binary (probit) pada software E-views 4.1.
Priarnani (2005) melakukan penelitian yang berjudul analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi pola pengembalian kredit pembinaan peningkatan
pendapatan petani nelayan kecil (Studi kasus di kabupaten Tuban, Jawa Timur).
Dari hasil penelitiannya disebutkan bahwa pengalaman usaha, frekuensi
pembinaan, tabungan sukarela dan lama menempati tempat tinggal berpengaruh
positif sehingga peluang pengembalian kredit lancar akan semakin besar.
Pengalaman ketua, umur, frekuensi angsuran, pendapatan kotor usaha bersama,
realisasi kredit, tanggungan keluarga, tingkat pendidikan, jenis usaha bersama,
pengalaman kredit dan pendapatan lain diluar usaha bersama berpengaruh negatif
sehingga peluang pengembalian kredit lancar akan semakin kecil. Metode yang
dilakukan dalam penelitian tersebut adalah analisis deskriptif melalui perhitungan
rata-rata, distribusi frekuensi dan distribusi persentase dalam Minitab 13.20 dan
analisis pendugaan model melalui regresi log-linier berganda.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini meliputi karakteristik debitur.
Perumusan hipotesis tersebut adalah :
1. Usia debitur (X1)
H0 : Usia debitur diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
H1 : Usia debitur diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
2. Jenis kelamin (X2)
H0 : Jenis kelamin diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
H1 : Jenis kelamin diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
3. Status (X3)
H0 : Status diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
H1 : Status diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
24
4. Pendidikan (X4)
H0 : Pendidikan diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
H1 : Pendidikan diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
5. Lama menempati tempat tinggal (X5)
H0 : Lama menempati tempat tinggal diduga tidak berpengaruh terhadap
pengembalian kredit.
H1 : Lama menempati tempat tinggal diduga berpengaruh terhadap
pengembalian kredit.
6. Kepemilikan tempat tinggal (X6)
H0 : Kepemilikan tempat tinggal diduga tidak berpengaruh terhadap
pengembalian kredit.
H1 : Kepemilikan tempat tinggal diduga berpengaruh terhadap pengembalian
kredit.
7. Jarak lokasi rumah debitur dengan GKV (X7)
H0 : Jarak lokasi rumah debitur dengan GKV diduga tidak berpengaruh
terhadap pengembalian kredit.
H1 : Jarak lokasi rumah debitur dengan GKV diduga berpengaruh terhadap
pengembalian kredit.
8. Jumlah tanggungan keluarga (X8)
H0 : Jumlah tanggungan keluarga diduga tidak berpengaruh terhadap
pengembalian kredit.
H1 : Jumlah tanggungan keluarga diduga berpengaruh terhadap pengembalian
kredit.
9. Pinjaman lain (X9)
H0 : Pinjaman lain diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
H1 : Pinjaman lain diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
10. Pengalaman usaha (X10)
H0 : Pengalaman usaha diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian
kredit.
H1 : Pengalaman usaha diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
11. Omzet usaha (X11)
H0 : Omzet usaha diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
25
H1 : Omzet usaha diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
12. Agunan (X12)
H0 : Agunan diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
H1 : Agunan diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
13. Suku bunga (X13),
H0 : Suku bunga diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
H1 : Suku bunga diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
14. Jangka waktu kredit (X14)
H0 : Jangka waktu kredit diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian
kredit.
H1 : Jangka waktu kredit diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
26
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Pada saat ini Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), telah menjadi
alternatif sumber pembiayaan bagi masyarakat. LKBB cocok diberikan untuk
wirausaha dengan segmen menengah ke bawah. Beberapa hal yang menyebabkan
kondisi tersebut karena LKBB memiliki beberapa nilai tambah dibandingkan
perbankan seperti prosedur pembiayaan yang tergolong lebih sederhana, adanya
aspek ikatan emosional (keanggotaan), serta pendekatan lebih personal dari
pegawai LKBB. Walaupun terkadang LKBB mengenakan suku bunga/imbalan
hasil pembiayaan yang lebih tinggi dibandingkan lembaga perbankan.
Salah satu lembaga keuangan yang dapat memenuhi permintaan kredit
bagi UMKM adalah GKV karena kemudahan yang diberikan dalam proses
pemberian kredit, seperti kemudahan dalam proses kelengkapan administrasi
pengajuan kredit sehingga birokrasinya tidak berbelit. Sisi lain dari lembaga
keuangan komersial relatif tidak tertarik untuk mengembangkan mekanisme kredit
bagi debitur kecil karena nilai transaksinya yang kecil dan lokasi yang tersebar.
Dengan demikian, kebutuhan modal atau kredit yang diperlukan UMKM dapat
dipenuhi oleh GKV Bogor.
Permasalahan yang dihadapi GKV adalah tingginya tingkat overdue
debitur yang terjadi dalam setahun ini. Overdue merupakan indikasi awal
penyebab terjadinya kredit bermasalah. Permasalahan ini secara langsung
berpengaruh pada menurunnya keuntungan GKV. Pada penelitian ini akan
dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang diduga menyebabkan terjadinya
kredit bermasalah oleh debitur GKV.
Berdasarkan penyaluran kredit yang dilakukan GKV diduga terjadinya
ketidaklancaran dalam pengembalian kredit oleh debitur disebabkan oleh faktor
karakteristik debitur. Besarnya pengaruh masing-masing faktor dapat dilihat
setelah diolah dengan analisis regresi logistik. Hasil analisis akan dijadikan
sebuah implikasi manajerial dalam menentukan kebijakan yang akan ditempuh
GKV Bogor seperti yang terlihat dalam Gambar 3 berikut ini:
27
Gambar 3. Kerangka pemikiran operasional GKV Bogor.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Gerai Kredit Verena Bogor yang berlokasi
di jalan Otoiskandardinata no 10 RT 03 RW 04 Babakan Pasar Bogor Tengah,
Kredit Bermasalah
Faktor-Faktor Karakteristik Debitur:Usia (X1)Jenis kelamin (X2)Status (X3)Pendidikan (X4)Lama menempati tempat tinggal (X5)Kepemilikan tempat tinggal (X6)Jarak GKV dengan lokasi rumah (X7)Jumlah tanggungan keluarga (X8)Pinjaman lain (X9)Pengalaman usaha (X10)Omset usaha (X11)Agunan (X12)Suku bunga (X13)Jangka waktu pengembalian kredit (X14)
Analisis DeskriptifAnalisis Regresi Logistik
MetodeAnalisis 5C
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengembalian Kredit
Implikasi Manajerial
Gerai Kredit Verena
28
samping pasar Suryakencana. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
(purposive).
3.3. Jumlah Populasi dan Metode Penarikan Sampel
Jumlah populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah debitur yang
mengalami permasalahan dalam pengembalian kredit yaitu 154 orang dengan sub
populasi masih dapat mengangsur sebanyak 71 orang dan tidak dapat mengangsur
sebanyak 81 orang dengan status masih aktif hingga Juli 2010.
Kategori penunggak yang masih mampu mengangsur adalah debitur yang
masih mampu mengangsur setiap bulannya walaupun melewati jatuh tempo
dengan masa keterlambatan antara 1-30 hari. Kategori penunggak yang sudah
tidak mampu mengangsur adalah debitur yang jaminannya diambil alih oleh
kreditur karena tidak memiliki kemampuan untuk membayar pinjamannya dengan
masa keterlambatan antara 30-60 hari.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tak berpeluang
(nonprobability sampling). Sampel tak berpeluang adalah teknik pengambilan
sampel dimana setiap anggota populasi tidak diketahui peluang atau kemungkinan
untuk terpilih sebagai sampel.
Teknik pengambilan sampel adalah dengan metode convenience sampling,
yang merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi
responden (sampel). Dari hasil wawancara dengan head collector, didapatkan
bahwa jumlah debitur per bulan Juli adalah 154 orang dalam kondisi bermasalah.
Jumlah sampel tersebut didapatkan melalui perhitungan Slovin berikut:
............................ (1)
dimana: n = jumlah contoh (ukuran sampel)
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir (10%)
atau kelonggaran ketidaktelitian
29
Jumlah populasi (N) pada penelitian ini adalah 154 responden, tingkat
kesalahan 0,10 atau sepuluh persen (10%). Hasil yang didapatkan untuk jumlah
contoh (n) adalah 60,629 kemudian dibulatkan menjadi 61 responden.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk memperoleh data serta informasi dari GKV
meliputi data data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui
wawancara yang dilakukan terhadap GKV yaitu teknik pengumpulan data dengan
cara mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak GKV. Observasi yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap aktivitas GKV terutama bagian-bagian terkait dengan tujuan penelitian.
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut. Data
sekunder dapat diperoleh melalui studi literatur yang dilakukan melalui pencarian
data-data yang bersifat teoritis yang ada hubungannnya dengan objek penelitian
dengan memanfaatkan berbagai laporan, data-data perusahaan (modul training,
arsip), jurnal, buku-buku pendukung teori, browsing internet, studi pustaka dari
perpustakaan, artikel-artikel majalah serta hasil penelitian terdahulu.
Berdasarkan data dari GKV Bogor jumlah debitur yang menunggak pada
bulan tersebut mencapai 154 orang dari total debitur aktif sebanyak 688 orang.
Survei dilakukan melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Pertanyaan
kuesioner berisi pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup merupakan
pertanyaan yang alternatif jawabannya telah disediakan, sehingga responden
hanya memilih jawaban yang dianggap paling sesuai. Pertanyaan terbuka
merupakan pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat dalam daftar jawaban,
sehingga responden memberikan pendapat.
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Data kualitatif disajikan melalui metode
deskriptif dengan menggunakan tabulasi untuk mendukung data kuantitatif
sedangkan data kuantitatif ini diolah dengan menggunakan Microsoft excell 2007
dan SPSS versi 15.
30
3.5.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif merupakan upaya penelusuran dan pengungkapan
informasi relevan yang terkandung dalam data dengan penyajian hasil dalam
bentuk yang lebih ringkas dan sederhana sehingga akhirnya mengarah pada
adanya penjelasan dan penafsiran (Simamora dalam Priarnani, 2005).
3.5.2 Analisis regresi logistik
Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika
variabel respon merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya
hanya terjadi atas dua nilai yang mewakili kemunculan atau tidak adanya
suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1.
Regresi logistik merupakan suatu model analisis untuk mengetahui
pengaruh variabel prediktor yang berskala metrik (kontinyu) atau kategorik
(nominal) terhadap variabel respon yang berskala kategorik.
Regresi logistik dibedakan menjadi 2 yaitu binary logistic regression (regresi
logistik biner) dan multinominal logistic regression (regresi logistik
multinominal). Regresi logistik biner digunakan ketika hanya ada 2
kemungkinan variabel respon (Y) dan regresi logistik multinominal digunakan
ketika variabel respon lebih dari 2 kategorisasi.
Menurut Santoso (2010), metode regresi logistik adalah suatu metode
analisa statistika yang mendeskripsikan hubungan sebuah peubah respon
dengan satu atau lebih peubah prediktor. Dalam analisis regresi logistik/logit
biner, permodelan peluang kejadian tertentu dari kategori peubah respon
dilakukan dengan transformasi logit. Formulasi transformasi logit adalah :
Logit (Pi) = logepi/ l –pi …………………… (2)
Keterangan :
Pi adalah peluang munculnya kejadian kategori sukses dari peubah respon
orang ke-I.
Loge adalah logaritma dengan basis bilangan e.
Kategori sukses secara umum dalam penelitian ini merupakan kategori yang
menjadi perhatian.
Model yang digunakan dalam analisis regresi logistik biner adalah :
Pada Tabel 16 di atas dapat diketahui bahwa debitur dengan jangka waktu
pengembalian kredit antara 7 – 12 bulan memiliki kesadaran yang kurang baik
untuk mengembalikan kredit dengan jumlah 79 orang (51,30%). Proporsi debitur
dengan jangka waktu pengembalian kredit antara 7 – 12 bulan dan menunggak
tergolong dalam kategori masih dapat mengangsur sebanyak (53,42%) dan
proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak
(49,58%). Berdasarkan temuan dan wawancara, debitur dalam kategori ini
mengalami masalah karena terjadinya pergantian collector sehingga terjadi
keterlambatan pembayaran.
4.6. Analisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap PengembalianKredit Bermasalah di GKV Bogor
Faktor faktor yang mempengaruhi debitur untuk mengembalikan
tunggakan kredit (kredit bermasalah) adalah usia, jenis kelamin, status,
pendidikan, lama menempati tempat tinggal, kepemilikan tempat tinggal, jarak
GKV dengan lokasi rumah dan jumlah tanggungan keluarga, pinjaman lain,
pengalaman usaha, omset usaha, agunan, suku bunga, jangka waktu pengembalian
kredit. Variabel respon dalam hal ini terdiri dua alternatif pilihan yaitu penunggak
masih dapat mengangsur (1) dan penunggak yang tidak dapat mengangsur (0).
Pada tingkat kepercayaan 90 persen (α = 0,10), nilai uji G pada model
regresi logistik ini adalah 157,417 dengan nilai P = 0,001. Hal ini menunjukan
bahwa nilai P (0,015) < alpha 10% maka tolak H0, artinya minimal ada satu
peubah bebas yang berpengaruh nyata atau model regresi significant. Dapat
disimpulkan bahwa satu diantara variabel usia, jenis kelamin, status, pendidikan,
lama menempati tempat tinggal, kepemilikan tempat tinggal, jarak GKV dengan
lokasi rumah dan jumlah tanggungan keluarga, pinjaman lain, pengalaman usaha,
omset usaha, agunan, suku bunga, jangka waktu pengembalian kredit berpengaruh
nyata terhadap pengembalian kredit bermasalah ke GKV Bogor.
Dalam hipotesa sebelumnya disebutkan bahwa H0 : lama menempati
tempat tinggal diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit dan H1 :
lama menempati tempat tinggal diduga berpengaruh terhadap pengembalian
kredit, H0 : pinjaman lain diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit,
H1 : pinjaman lain diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit, H0 : suku
54
bunga diduga tidak berpengaruh terhadap pengembalian kredit dan H1 : suku
bunga diduga berpengaruh terhadap pengembalian kredit.
Dilihat dari uji Goodness of fit yang terdiri dari uji Hosmer and Lemeshow
menunjukan bahwa semua nilai P (0,647) > 5% (α = 0,05) maka terima H0. Hal ini
menunjukan bahwa model yang diperoleh dari analisis regresi logistik sudah fit.
Hasil pengolahan regresi logistik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembalian kredit dapat dilihat pada Tabel 17 dan Tabel 18.
Hasil pengolahan dengan regresi logistik menghasilkan variabel yang
berpengaruh nyata (signifikan) dan variabel yang tidak berpengaruh nyata (tidak
signifikan) terhadap pengembalian kredit. Identifikasi variabel yang signifikan
dapat dilihat dari nilai P dari variabel yang bersangkutan. Jika nilai P suatu
variabel lebih kecil dari 10 persen (P < 10% ) maka variabel tersebut berpengaruh
nyata terhadap pengembalian kredit begitu pula sebaliknya.
Tabel 17. Faktor yang berpengaruh nyata (significant) terhadappengembalian kredit
Faktor yang Berpengaruh Nyata (Significant)
No Variabel Koefisien P-Value Odds Ratio1 Lama menempati tempat tinggal (X5) 0,027 0,087 1,0272 Pinjaman lain (X9) 2,145 0,004 8,5453 Suku bunga (X13) 1,644 0,002 5,176
Dilihat dari nilai P sebesar (0,087) < α 10%, artinya X5 (lama menempati
tempat tinggal) berpengaruh nyata terhadap Y, (tolak H0 = tidak berpengaruh dan
terima H1 = berpengaruh). Berdasarkan nilai odds ratio 1,027 artinya debitur
dengan lama menempati tempat tinggal lebih dari 1 tahun memiliki peluang untuk
mampu mengangsur kredit dengan lancar sebesar 1,027 kalinya dibandingkan
dengan debitur dengan lama menempati tempat tinggal kurang dari 1 tahun,
dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Dilihat dari nilai P sebesar (0,004) < α 10% artinya, X9 (pinjaman lain)
berpengaruh nyata terhadap Y, (tolak H0 = tidak berpengaruh dan terima H1 =
berpengaruh). Berdasarkan nilai odds ratio 8,545 artinya debitur yang tidak
memiliki pinjaman lain memiliki peluang untuk mampu mengangsur kredit
dengan lancar sebesar 8,545 kalinya dibandingkan dengan debitur yang memiliki
pinjaman lain, dengan asumsi variabel lainnya tetap.
55
Dilihat dari nilai P sebesar (0,002) < α 10% artinya, X13 (suku bunga)
berpengaruh nyata terhadap Y, (tolak H0 = tidak berpengaruh dan terima H1 =
berpengaruh). Berdasarkan nilai odds ratio 5,176 artinya debitur yang merasa
bahwa suku bunga GKV rendah memiliki peluang untuk mampu mengangsur
kredit dengan lancar sebesar 5,176 kalinya dibandingkan dengan debitur yang
merasa bahwa suku bunga GKV tinggi, dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Tabel 18. Faktor yang tidak berpengaruh nyata (tidak significant) terhadappengembalian kredit
Faktor yang Tidak Berpengaruh Nyata (Tidak Significant)
No Variabel Koefisien P-Value Odds Ratio1 Usia X1 -0,030 0,207 0,9702 Jenis kelamin X2 -0,180 0,675 0,8353 Status X3 0,911
4 Tingkat pendidikan X4 -1,182 0,697Tingkat pendidikan X4 (1) -0,351 0,332 0,307Tingkat pendidikan X4 (2) 0,131 0,727 0,704Tingkat pendidikan X4 (3) -0,543 0,826 1,140Tingkat pendidikan X4 (4) 0,027 0,510 0,581
5 Kepemilikan tempat tinggal X6 0,429Kepemilikan tempat tinggal X6 (1) -0,349 0,681 0,706Kepemilikan tempat tinggal X6 (2) 0,266 0,773 1,304
6 Jarak rumah dengan GKV X7 0.075 0,212 1,0787 Jumlah tanggungan keluarga X8 0.010 0,946 1,0108 Pengalaman usaha X10 -0,007 0,787 0,9939 Omset usaha X11 0.000 0,738 1,000
Pada Tabel 19 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas debitur yang
mengalami ketidaklancaran pengembalian kredit sebanyak 50 orang (32,47%).
Proporsi debitur yang bermasalah berdasarkan capacity dan menunggak tergolong
dalam kategori masih dapat mengangsur sebanyak (36,99%) dan proporsi debitur
yang bermasalah berdasarkan character dan menunggak dalam kategori tidak
dapat mengangsur sebanyak (35,80%). Identifikasi ini dilakukan berdasarkan
wawancara dan kuisioner dengan divisi collection (penagihan).
Debitur yang memiliki character tidak baik biasanya tidak mementingkan
kelancaran pembayaran angsuran dengan adanya unsur kesengajaan sehingga
menghambat pengembalian kredit. Watak debitur ini berkaitan dengan
integritasnya, dalam arti bahwa debitur yang memiliki watak yang baik masih
memiliki kemauan untuk membayar kreditnya. Hal ini dapat diidentifikasi dari
wawancara, pengalaman kredit dan informasi dari lingkungan sosial.
Debitur yang bermasalah dalam capacity tidak memiliki kemampuan
membayar kembali angsuran sesuai dengan perjanjian kredit karena terjadinya
berbagai kesalahan dalam analisa pengajuan kredit seperti kesalahan analisa
kelayakan kredit baik dari segi usaha maupun manajerial sehingga laba yang
didapatkan tidak dapat memenuhi keseluruhan pengembalian kredit .
57
4.8. Implikasi Manajerial
Hasil dari analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian
kredit diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh nyata (significant)
terhadap pengembalian kredit yaitu variabel lama menempati tempat tinggal,
variabel pinjaman lain dan variabel suku bunga. Dimana nilai masing-masing
variabel tersebut lebih kecil dari 10 persen (P < 10%) sehingga untuk
mengantisipasi terjadinya penunggakan kredit, GKV perlu mempertimbangkan
ketiga hal tersebut dalam penyaluran kredit kepada calon debitur.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan kenaikan tingkat kredit
bermasalah di GKV Bogor adalah melakukan filtrasi awal dengan cara BI
checking dan membuat SOP (standard operational prosedure) dengan lebih
spesifik. Memberikan sanksi yang tegas untuk tindakan yang menyalahi prosedur
dan penanggulangan masalah yang terjadi dengan mengeluarkan kebijakan yang
baik bagi perusahaan dan bagi debitur GKV Bogor.
Melakukan eksekusi jaminan terhadap debitur yang menunggak adalah
langkah awal untuk menahan tingkat pengembalian kredit yang buruk. Debitur
yang menunggak lebih dari 1 bulan akan diambil alih jaminannya oleh pihak
GKV sesuai dengan sisa angsuran berjalan. Kerjasama yang terjalin antara
marketing dan collector dalam mengurangi angka overdue setiap bulannya.
Divisi HRD dapat melakukan recruitment calon karyawan dengan lebih
proporsional seperti penetapan standar pendidikan yang berlaku, pemberian gaji
sesuai latar belakang pendidikan, filtrasi awal terhadap calon karyawan mengenai
character orang tersebut dan pemberlakuan jam kerja sesuai dengan kontrak kerja
sehingga tidak menimbulkan berbagai masalah yang terkait dengan sumber daya
manusia seperti collector yang tidak jujur, team leader yang korupsi seperti yang
pernah terjadi sebelumnya di GKV Bogor.
Dilihat dari segi finansial, GKV dapat memberikan suku bunga yang lebih
rendah agar dapat bersaing dengan leasing yang lain. Salah satu cara untuk
menarik debitur agar melakukan pembayaran angsuran tepat waktu adalah dengan
memberikan diskon angsuran dengan syarat pembayaran dilakukan sebelum
tanggal jatuh tempo, memberikan parcel pada hari besar keagamaan dan
memberikan souvenir untuk pinjaman yang cukup besar.
58
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
a. Karakteristik debitur GKV Bogor yang mengalami kredit bermasalah sebagian
besar berada pada usia 31-40 tahun, dengan jenis kelamin perempuan, memiliki
status menikah, lulusan pendidikan SMU, lama menempati tempat tinggal
selama 1-10 tahun, kepemilikan tempat tinggal adalah milik sendiri, memiliki
jarak lokasi rumah dengan GKV sejauh 1-10 km dan memiliki jumlah
tanggungan keluarga sebanyak 2-3 orang, memiliki pinjaman lain, pengalaman
usaha antara 0-10 tahun, memiliki omset usaha antara Rp1.000.000,00–
Rp20.000.000,00 per bulan, memiliki agunan berupa household, suku bunga
tinggi dan berada dalam jangka waktu pengembalian kredit antara 7-12 bulan.
b. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata (significant) terhadap pengembalian
kredit adalah lama menempati tempat tinggal, pinjaman lain dan suku bunga.
2. Saran
a. Mempertimbangkan nilai odds ratio dari variabel lama menempati tempat
tinggal, pinjaman lain dan suku bunga maka penyaluran kredit di GKV Bogor
dapat difokuskan pada calon debitur dengan lama menempati tempat tinggal
lebih dari 1 tahun, tidak memiliki pinjaman lain serta kepahaman debitur
mengenai kesediaannya untuk membayar angsuran dengan beban bunga yang
berlaku.
b. Perbaikan dalam sisi manajemen sehingga dapat menciptakan kesinambungan
yang lebih baik ke depannya agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. GKV Bogor harus menerapkan dan melakukan analisis 5C secara benar untuk
mencegah resiko default atas kreditnya.
59
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, T. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi TingkatPengambilan Kredit Usaha Pedesaan (KUPEDES) Sektor Agribisnis (BRIUnit Ciampea). Skripsi pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis.Departemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Asih, M. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi TingkatPengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan CorporateSocial Responsibility (Studi kasus : PT Telkom Drive II Jakarta). Skripsipada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. InstitutPertanian Bogor. Bogor.
Fahmi, I dan Y. Lavianti, H. 2010. Pengantar Manajemen Perkreditan. AlfabetaBandung.
Haloho, F. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola PengembalianKredit Mikro PT BPD Jabar Banten KCP Darmaga. Skripsi padaDepartemen Ekonomi. Fakultas Ilmu Ekonomi. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Karya Kita Bersama. 2010. Majalah Kredit Guide. Bogor
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Raja Grafindo Persada,Jakarta.
Purwanto, B dan A, Kohar. 2007. Modul Manajemen Lembaga Keuangan.Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. InstitutPertanian Bogor. Bogor.
Priarnani, N.E. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PolaPengembalian Kredit Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani NelayanKecil (Studi kasus di kabupaten Tuban, Jawa Timur). Skripsi pada ProgramEkstensi Manajemen Agribisnis. Departemen Agribisnis. Fakultas Pertanian.Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Priyatno, D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Media Kom.Yogyakarta
Saadah, H. 2009. Penyaluran dan Pengembalian Kredit Pada Usaha Mikro, Kecil,Menengah, Melalui Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Skripsi padaProgram Ekstensi Manajemen Agribisnis. Departemen Agribisnis. FakultasPertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Setianingsih, D. 2008. Analisis Resiko Kredit dan Penanganan Kredit BermasalahPada Bank JABAR. Skripsi pada Departemen Manajemen. FakultasEkonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Siamat, D. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia.
Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
d.
Uji-GOmnibus Tests of Model Coefficients
36,061 20 ,01536,061 20 ,01536,061 20 ,015
StepBlockModel
Step 1Chi-square df Sig.
H0 : 1 = 2 = ... = p = 0 tidak ada yang significant
H1 : minimal ada satu i ≠ 0, i = 1, 2, ..., p model significant
Statistik uji-G didefinisikan sebagai :
Iteration Historya,b,c
213,074 -,104213,074 -,104
Iteration12
Step0
-2 Loglikelihood Constant
Coefficients
Constant is included in the model.a.
Initial -2 Log Likelihood: 213,074b.
Estimation terminated at iteration number 2 becauseparameter estimates changed by less than ,001.
c.
pL
LG 0ln2 = 157.417
64
Lanjutan Lampiran 1. Hasil olahan regresi logistik mengenai faktor yangberpengaruh terhadap pengembalian kreditbermasalah pada GKV Bogor.Hosmer and Lemeshow Test
6,004 8 ,647Step1
Chi-square df Sig.
Model Summary
177,013a ,209 ,279Step1 -2 Log
likelihoodCox & Snell
R SquareNagelkerkeR Square
Estimation terminated at iteration number 5 becauseparameter estimates changed by less than ,001.
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Oleh Debitur GeraiKredit Verena Bogor.”
No. Responden : Tanggal: 30/01/2011
Yang terhormat debitur GKV Bogor
Saya, merupakan mahasiswa tingkat akhir pada Program Sarjana Alih Jenis DepartemenManajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB yang bernama Astri Marlia Samti(H24087023). Kuesioner ini akan digunakan dalam pengumpulan data responden untukmenunjang pelaksanaan penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PengembalianKredit Oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor.” Saya sangat mengharapkan kesediaanAnda dalam mengisi kuesioner ini sesuai dengan petunjuk yang saya berikan. Saya sangatmenghargai kesediaan dan kejujuran Anda dalam mengisi kuesioner ini dan akanmenjamin kerahasiaan Anda. Atas kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Nama Anda: .......................................................................
Karakteristik DebiturJenis kelamin :a. Priab.WanitaUsia :a. 20-30 tahunb. 31-40 tahunc. 41-50 tahund. >51 tahunPinjaman lain :a. Adab. Tidak adaStatus :a. Lajangc. Menikahb. Duda/jandaTingkat pendidikan :a. SDb. SMPc. SMUd. Akademi/UniversitasLama menempati tempat tinggal :a. 1-10 tahunb. 11-20 tahunc. 21-30 tahund. > 31 tahunKepemilikan tempat tinggal :a. Milik sendirib. Milik orangtuac. Sewa/kontrak
67
Lanjutan lampiran 3. Kuisioner penelitian
Jarak rumah ke GKVa. 1-10 kmb. 11-20 kmc. > 21 kmJumlah tanggungan keluargaa. 0-1 orangb. 2-3 orangc. 4-5 orangd.> 6 orangAgunana. Householdb. BPKBc. BPUApakah anda keberatan dengan suku bunga yang berlaku saat ini?a. Yab. TidakPengalaman usaha :a. 11-20 tahunb. 21-30 tahunc. > 31 tahunOmset usaha per bulan :a. Rp1.000.000 – Rp 20.000.000b. Rp1.000.000 – Rp 20.000.000c. Rp1.000.000 – Rp 20.000.000d. Rp1.000.000 – Rp 20.000.000e. > Rp 1.000.000Jangka waktu :a. 1-6 bulanb. 7-12 bulanc. 13-18 buland. 19-24 bulanSudah berapa kali Anda menjadi debitur GKV Bogor (termasuk pinjaman ini)?a. Satu kali (Baru)b. Dua kali (RNO)Tujuan penggunaan dari pinjaman ini :a. Modal usahab. Bayar sekolahc. Biaya rumah sakitd. Tutup hutange. Lain, sebutkan.....Pengalaman menerima kredit dari lembaga / bank lain :a. Ya, sebutkan.....b. TidakPengelolaan usaha :a. Dengan karyawanb. Tanpa karyawanApakah ada saingan dari usaha berjalan :a. Adab. Belum ada
68
Lampiran 4. Kuisioner penelitian
KUISIONER PENELITIAN
METODE ANALISIS 5C
Judul Penelitian :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPENGEMBALIAN KREDIT BERMASALAH OLEH DEBITUR
GERAI KREDIT VERENA BOGOR
Identitas Responden
Nama :Pekerjaan :Alamat :
Kami mohon Bapak/Ibu dapat mengisi kuisioner ini secara obyektifdan benar, karena kuisioner ini akan digunakan untuk penelitian skripsidengan tujuan ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan akurat.
Terima kasih
Peneliti :Astri Marlia Samti (H24087023)
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMENDEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMENINSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
69
Lanjutan lampiran 4. Kuisioner penelitian
PENENTUAN FAKTOR INTERNAL
Analisa kredit adalah proses menganalisa calon debitur guna memperolehindikasi kemungkinan terjadinya default (kegagalan debitur membayar kembali kredityang diterimanya, angsuran pokok beserta bunga yang telah disepakati). Langkah yangtepat untuk mengambil keputusan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam prosespemberian kredit adalah melakukan metode analisa 5C yaitu Character, Capacity,Capital, Collateral, dan Condition.
Tujuan :Mengelompokkan Character, Capital, Collateral, Capacity dan Condition dalam
metode analisa 5C yang dilakukan dalam proses penilaian kredit.
Petunjuk Pengisian :Berikan tanda (√ ) pada kolom yang sesuai pada Tabel 1 berikut ini, apabila indikasitersebut sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi dengan debitur.
Tabel 1. Metode Analisis 5C
No NAMA Metode Analisis 5CCharacter Capacity Capital Collateral Condition
1 DIAN HARDINI
2 ASEP NUGRAHA J
3 SUMARTINI
4 SEHA
5 GADIS SULASTRI
6 ADE NURHAYATI
7 NASAHUDIN
8 NUNUK SRI
9 HARYANTI
10 NILA SATRIA
11 PUJI ASTUTI
12 ADEK SAPUTRA
13 LALA NEZA
14 MAMAH ROHAMAH
15 ALUYAH WATI N
16 MARTHA
17 LILIS ANIATI
18 RUSMAWARNI
19 INDRA IRIANSYAH
20 SITI AISAH
21 AYUB
22 RITA ARTHA K
23 MOCH YUSUF ALI
24 RIETA SUPRAPTI
25 ACHMAD SYAWAL N
70
Lanjutan lampiran 4. Kuisioner penelitian
No NAMA Metode Analisis 5CCharacter Capacity Capital Collateral Condition
26 SIRAJUDIN Y
27 M DJEJEN
28 EDAH JUBAEDAH
29 SUNARDI
30 PIPIH SUMANTI
31 NURAINI
32 MAMIK WAHYUDI
33 SAPUROH
34 WIWIN
35 SUJONO
36 KHOTIMAH
37 JONI MARSATYO
38 ERNA HERLINA
39 LINA HERLINA
40 ETTY SUPIARTY
41 SITI HALIMAH
42 DODI ROYANDI
43 MUSIAM
44 CICIH MULYASIH
45 MAMAN
46 DADAY ISKANDAR
47 TRIYANTO
48 NURYANI
49 SAID KELANA
50 PUGER WIDODO
51 KURNIAWATI
52 MUHAMAD
53 NANA SUPRIATNA
54 SRI LESTARI
55 SUMIATI
56 ERWIN
57 JUMALA
58 RIKA PURNAMASARI
59 SAEPULLOH
60 NURHASANAH
61 CECEP JAMALUDIN
62 KOSASIH
63 WIWI WITARSIH
64 GORDON RICARD B
65 ENDANG WIDIYANTI
66 KURSILOWATI
67 NURAENI
68 SUMARDI
69 MILYA OKTORA
70 GEGET AJISOKO
71 ADE ROKIYAH
71
Lanjutan lampiran 4. Kuisioner penelitian
No NAMA Metode Analisis 5CCharacter Capacity Capital Collateral Condition
72 DEWI ERNAWATI
73 YAYAH KOMARIAH
74 KOMALASARI
75 IIN INDIRA A
76 DEARIEN W
77 HUSEN
78 ANDRI WIJAYA
79 CAHYA MUKMIN
80 KUNAH
81 AHMAD FADILAH
82 MAKBUL SYAEFUL
83 AMAS SAPAAT
84 HARDY ENDARWAN
85 NURLAELA
86 EFRILLA SARI
87 MARTIN HARTAJAYA
88 NURSANTI MUNA P
89 BUNYANAH HJ
90 MIMIN SUMINI
91 DAAN
92 TUTY SURYATI
93 DUROHMAN
94 WANDI ROESMANA
95 UUS ESTUNINGSIH
96 MARITA SUSILAWATI
97 SUNARTI
98 NURJANAH
99 PARIATNO
100 ADANG TAUFIK
101 SITI UMAYAH
102 ESTER
103 JHON MARKUS DMK
104 SUHERMAN
105 AFRITA KAIZA
106 SYAMSIAH BT
107 MASWI
108 HIDAYANTI
109 ESIH SOFIAH
110 ESIH SUKAESIH
111 HALINTAR GRAHA
112 JURIAH
113 ELIDA SIREGAR
114 DWI ENDAH LESTARI
115 WAWAN
116 MUHAMAD LILI
117 SUTINI
72
Lanjutan lampiran 4. Kuisioner penelitian
No NAMA Metode Analisis 5CCharacter Capacity Capital Collateral Condition