FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MASTITIS DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Tri Anasari 1) , Sumarni 2) ABSTRAK Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. Banyak faktor predisposisi yang mempengaruhi terjadinya mastitis antara lain: umur, paritas, riwayat mastitis sebelumnya, melahirkan, gizi, faktor kekebalan dalam asi, stres dan kelelahan, pekerjaan diluar rumah, faktor lokal dalam payudara, dan trauma. Menganalisispengaruh secara bersama-sama antara umur, paritas, pekerjaan dan riwayat mastitis dengan kejadian mastitis di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah observasionaldengan pendekatan case control. Sampelnya adalah ibu nifas yang mengalami mastitis sebanyak 45 orang dan yang tidak mengalami mastitis sebanyak 45 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakansimple random sampling. Analisis bivariate menggunakan uji chi square dananalisis multivariate menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar usia ibu nifas berisiko sebanyak 87,7% , paritas berisiko sebanyak 57,8% , pekerjaan tidak berisiko sebanyak54,4% dan riwayat mastitis berisiko sebanyak 55,6%. Ada hubungan antara usia, paritas dan riwayat mastitis dengan kejadian mastitis dan tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian mastitis di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Ada pengaruh secara bersama-sama antara usia, paritas dan riwayat mastitis dengan kejadian mastitis di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Kata Kunci : usia, paritas, pekerjaan, riwayat mastitis sebelumnya, mastitis
13
Embed
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MASTITIS …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MASTITIS DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Tri Anasari 1), Sumarni 2)
ABSTRAK
Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai
infeksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis
laktasional atau mastitis puerperalis. Banyak faktor predisposisi yang
mempengaruhi terjadinya mastitis antara lain: umur, paritas, riwayat mastitis
sebelumnya, melahirkan, gizi, faktor kekebalan dalam asi, stres dan kelelahan,
pekerjaan diluar rumah, faktor lokal dalam payudara, dan trauma.
Menganalisispengaruh secara bersama-sama antara umur, paritas, pekerjaan
dan riwayat mastitis dengan kejadian mastitis di RSUD Margono Soekarjo
Purwokerto
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah observasionaldengan pendekatan
case control. Sampelnya adalah ibu nifas yang mengalami mastitis sebanyak 45
orang dan yang tidak mengalami mastitis sebanyak 45 orang. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakansimple random sampling.
Analisis bivariate menggunakan uji chi square dananalisis multivariate
menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar usia ibu nifas berisiko
sebanyak 87,7% , paritas berisiko sebanyak 57,8% , pekerjaan tidak berisiko
sebanyak54,4% dan riwayat mastitis berisiko sebanyak 55,6%. Ada hubungan
antara usia, paritas dan riwayat mastitis dengan kejadian mastitis dan tidak ada
hubungan antara pekerjaan dengan kejadian mastitis di RSUD Margono Soekarjo
Purwokerto. Ada pengaruh secara bersama-sama antara usia, paritas dan riwayat
mastitis dengan kejadian mastitis di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
Kata Kunci : usia, paritas, pekerjaan, riwayat mastitis sebelumnya, mastitis
FACTORS INFLUENCE THE MASTITIS’S INSIDENCE IN RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Tri Anasari 1), Sumarni 2)
ABSTRACT
Mastitis is an inflammation of the breast that can be accompanied or not
accompanied by infection. The disease is usually associated with lactation, so it is
also called lactational mastitis or puerperal mastitis. Many predisposing factors
that influence the occurrence of mastitis include: age, parity, previous mastitis,
childbirth, nutrition, immune factors in breast milk, stress and fatigue, work
outside the home, local factors in the breast, and trauma.
Analyzing the jointly effect between age, parity, occupation and previous
mastitis with mastitis incidence in RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
This type of research in this study was an observational case-control
approach. The sample was maternal postpartum mastitis as many as 45 people
and who did not have mastitis as many as 45 people. The sampling technique was
done by using simple random sampling. Bivariate analysis used chi square test
and multivariate analysis used logistic regression.
The results showed that most of the risk of postpartum maternal age as much
as 87.7%, 57.8% as much risk parity, occupation does not at risk as much as
54.4% and the risk of mastitis history as much as 55.6%. There is a correlation
between age, parity and previous mastitis with the incidence of mastitis and there
is no correlation between occupation with the incidence of mastitis in RSUD
Margono Soekarjo Purwokerto. There is effect jointly between age, parity and
previous mastitis with mastitis incidence in RSUD Margono Soekarjo
2. Hubungan paritas dengan kejadian mastitis pada ibu nifas Tabel 2. Hubungan paritas dengan kejadian mastitis pada ibu nifas di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Tahun 2012-2013
Paritas
Kejadian Mastitis
P Mastitis Tidak Mastitis
F % F %
Berisiko 31 68,9 21 46,7
0,033 Tidak Berisiko 14 31,1 24 53,3
Total 45 100 45 100
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat
diketahui bahwa ibu nifas yang
mengalami mastitis sebagian besar
pada paritas berisiko (68,9 %),
sedangkan ibu nifas yang tidak
mengalami mastitis sebagian besar
pada paritas tidak berisiko (53,3%)
Hasil analisis bivariat dengan
menggunakan uji chi square diperoleh
nilai p = 0,033. Nilai p = 0,033 yang
lebih kecil dari = 0,05 artinya ada
hubungan antara paritas ibu nifas
dengan kejadian mastitis di RSUD
Prof. Dr. Margono Soekardjo tahun
2012-2013.
Hal itu sesuai dengan pendapat
Evans (1995), primipara ditemukan
sebagai faktor risiko terjadinya mastitis
karena primipara merupakan seorang
wanita yang baru pertama kali
melahirkan sehingga tubuh yang
mengalami perubahan akibat
melahirkan belum memiliki kekebalan
terhadap infeksi bakteri yang datang
dalam hal ini adalah infeksi bakteri
Staphilococcus aureus terhadap
payudara primipara (Inch dan
Xylander, 2012).
3. Hubungan pekerjaan dengan kejadian mastitis pada ibu nifas Tabel 3. Hubungan pekerjaan dengan kejadian mastitis pada ibu nifas di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Tahun 2012-2013
Bahiyatun. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.
BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN
Cuningham, F.G. (2013). Obstetri William. Jakarta : EGC.
Depkes RI. (2008). Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Buku Saku Kesehatan 2012. Semarang:Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Inch & Xylander. (2012). Mastitis Penyebab dan Penatalaksanaan. Jakarta : Widya Medika.
Jayanti, F. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. P P1A0 Dengan Mastitis Di RB Mulya Kasih Boyolali. Karya Tulis Ilmiah : STIKES Kusuma Husada Surakarta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Prawirohardjo, S. (2007). Ilmu Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. (2012). Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas 2012.Purwokerto:Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
Santjaka, A. (2009). Biostatistik. Purwokerto Timur : Global Internusa.
Tri Anasari, Sumarni, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Mastitis … 51
Setyaningrum. (2008). Hubungan Antara Praktik Perawatan Payudara Dengan Kejadian Mastitis Pada Ibu Nifas Tahun 2008 Di BPS Nunuk Dsa Bandengan Kabupaten Jepara. Jurnal JIKK, Vol. 2 No. 2. STIKES Muhammadiyah Kudus.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian administrasi. Bandung : Alfabeta.
Suhemi. K. (2007). Konseling Kesehatan. Terdapat pada: ksuhemi.blogspot.com/2007/10/konseling. Diakses Tanggal 25 November 2013.
Suherni. (2008). Perawatan Masa Nifas Edisi 3. Yogyakarta: Fitra Maya.
Yuyun, D. (2009). Strategi-Strategi Pembelajaran untuk Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Surya Pena Gemilang.