-
1
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012 - 2017
Lies Handrijaningsih1
Anisah2
Annisa Bella3
The Departement of Management, Faculty of Economics,
Gunadarma
University
Jl. Margonda Raya No. 100, Depok, West Java 16424
Email : [email protected]
[email protected]
ABSTRAK
Faktor mikro ekonomi adalah faktor yang mempengaruhi harga saham
dari dalam, asset
lancar seperti Current Ratio, rasio laba bersih terhadap utang
Return on Equity, rasio laba
bersih terhadap penjualan Operating Profit Margin, rasio laba
setelah pajak terhadap
penjualan bersih Net Profit Margin. Rasio-rasio yang terdapat
pada laporan perusahaan
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tersebut, karena semakin
baik rasio tersebut
mencerminkan dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Return On Equity,
Operating Profit Margin,
dan Net Profit Margin terhadap harga saham Perusahaan Sub Sektor
Otomotif dan
Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia secara simultan
dan parsial. Populasi dari
penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Otomotif dan
Komponen yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia tahun 2012-2017. Pengambilan sampel yang
digunakan dengan cara
purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi
klasik, regresi linier
berganda, uji f, uji t, dan koefisien determinasi. Hasil
pengujian secara simultan
menunjukkan bahwa Current Ratio, Return On Equity, Operating
Profit Margin, dan Net
Profit Margin berpengaruh secara simultan terhadap perusahaan
sub sektor Otomotif dan
Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pengujian secara
parsial menunjukkan
hanya Operating Profit Margin tidak memiliki pengaruh terhadap
harga saham Perusahaan
Sub Sektor Otomotif dan Komponen yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
Kata Kunci :
Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, Net
Profit Margin
-
2
PENDAHULUAN Perusahaan manufaktur bergerak di bidang industri,
manufaktur mempunyai peranan
penting bagi industri setiap Negara. Jumlah yang banyak
menjadikan manufaktur sebagai
indikator utama bagi kemajuan ekonomi bangsa, sehingga sektor
manufaktur dapat menjadi
salah satu alternatif utama bagi investor untuk menanamkan modal
di pasar modal. Jika
suatu perusahaan memiliki kinerja dan prestasi yang baik maka
saham perusahaan tersebut
akan diminati oleh banyak investor. Kinerja dan prestasi
perusahaan yang dapat terlihat dari
laporan keuangan ya n gdipublikasikan oleh perusahaan pada bursa
efek Indonesia dalam
periode tertentu. Setiap investor atau calon investor memiliki
tujuan tertentu yang ingin
dicapai melalui keputusan investasi yang diambil.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi harga saham antara lain
berupa kondisi keuangan
perusahaan yang diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan,
tingkat suku bunga
deposito, laju inflasi, jumlah laba yang diperoleh perusahaan,
strategi pemasaran, tingkat
resiko dan pengembalian. Untuk mengetahui kinerja keuangan
digunakan alat analisis rasio.
Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu
menganalisis laporan
keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan.
Analisis rasio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur
tingkat profitabilitas,
likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset dan kewajiban
perusahaan.
Industri otomotif telah dikembangkan selama lebih dari 30 tahun
dan telah turut
memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap
perekonomian nasional.
Pengembangan industri kendaraan bermotor perlu untuk terus
dilakukan karena industri
kendaraan bermotor memiliki keterkaitan yang luas dengan sektor
ekonomi lainnya dan
juga memiliki potensi pasar dalam negeri yang cukup besar.
Produksi kendaraan tahun
2012 mengalami peningkatan sebesar 27% sampai dengan akhir 2012
produksi kendaraan
telah melebihi target yang telah di tetapkan. Selama 2017 ini,
investasi industri otomotif
yang sudah diselesaikan mencapai Rp16,5 triliun. Peningkatan
pada industri otomotif
mengalami kenaikan yang lebih sehingga membuat inverstor percaya
dengan adanya
kebijakan pemerintah, memberikan nilai tambah dan akan menyerap
tenaga kerja lebih.
Banyaknya produsen otomotif mancanegara yang berminat menanam
modalnya di tanah
air. Hal ini salah satu bukti pesatnya perkembangan dunia
otomotif nusantara adalah
masuknya mobil-mobil dengan teknologi canggih dan terus
meningkatnya produksi
kendaraan dari tahun ke tahun.
Rasio yang digunakan adalah Current Ratio (CR), Return On Equity
(ROE), Operating
Profit Margin (OPM) dan Net Profit Margin (NPM). Laporan
keuangan, investor dapat
menganalisa dan mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan
tersebut berjalan baik
atau tidak. Perusahaan yang berjalan dengan baik pasti akan
membuat nilai perusahaan
tersebut meningkat. Investor harus melakukan analisis terhadap
laporan keuangan guna
mengetahui kinerja perusahaan berjalan dengan baik atau tidak.
Teknik analisis yang
digunakan yaitu dengan metode analisi rasio untuk mengetahui di
posisi mana keuangan
perusahaan berada.
-
3
Current Ratio (CR)
Menurut Kasmir (2014) menyatakan bahwa Rasio lancar (current
ratio) merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Dengan kata lain, seberapa
banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban
jangka pendek yang segera
jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk
untuk mengukur tingkat
keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Dapat dihitung
dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Return On Equity (ROE)
Menurut Kasmir (2014) Hasil pengembalian ekuitas return on
equity (ROE) atau
rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba
bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya
posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian
pula sebaliknya. ROE disebut juga dengan laba atas equity. Rasio
ini mengkaji sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk
mampu memberikan
laba atas ekuitas. Dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
Operating Profit Margin (OPM)
Menurut Hery (2016) Adalah marjin laba operasional merupakan
rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya persentase laba operasional atas
penjualan bersih. Rasio ini
dihitung dengan membagikan laba operasional dengan penjualan
bersih. Laba operasional
sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba kotor
dengan beban operasional.
Beban operasional disini terdiri dari beban penjualan maupun
beban umum dan
administrasi Dihitung dengan rumus:
Net Profit Margin (NPM)
Menurut Gumanti (2013) adalah sebagai berikut Net Profit Margin
(NPM) adalah rasio
yang menunjukan pencapaian laba atas per Rupiah penjualan yang
dihitung dengan
membandingkan laba yang diperoleh dengan penjualan yang
dihasilkan. Artinya NPM
mengukur presentase dari setiap penjualan dollar yang tersisa
setelah semua biaya dan
pengeluaran, termasuk bunga,pajak, dan dividen saham preferen,
telah dikurangi. Dihitung
dengan rumus:
-
4
Harga Saham
Menurut Jogiyanto (2013) pengertian harga saham adalah Harga
yang terjadi di pasar bursa
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Harga saham
perusahaan sub sektor
otomotif dan komponen. Periode penelitian didasarkan pada data
yang digunakan dalam
analisis merupakan data historis artinya data yang sudah ada dan
mencerminkan keadaan
keuangan yang telah terjadi dan bukan mencerminkan keadaan
keuangan yang sebenarnya
pada saat terjadinya analisis ini. Harga saham yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah
harga saham penutupan (closing price) karena harga ini
menyatakan naik turunnya suatu
saham.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu semua perusahaan
sektor otomotif dan
komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
website resmi
(www.idx.co.id) dengan syarat dan kriteria yang telah
ditentukan. Berdasarkan syarat dan
kriteria yang yang ditetapkan. Tahun yang diambil dalam
penelitian ini yaitu dari tahun
2012-2017. Sampel dalam penelitian ini adalah PT. Astra
International Tbk, PT. Astra
Otoparts Tbk, PT. Indospring Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk, PT.
Indokordsa Tbk.
Data dan Variabel
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan
tahunan untuk
menghitung Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit
Margin, dan Net Profit
Margin, pada perusahaan sub sektor Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2012-2017 melalui situs resmi Bursa Efek
Indonesia yaitu
www.idx.co.id yang terdiri dari : neraca, laporan laba rugi dan
informasi harga saham.
Dalam penelitian ini terdapat variabel independen dan variabel
dependen. Variabel
independennya adalah Current Ratio, Return On Equity, Operating
Profit Margin dan Net
Profit Margin, sedangkan variabel dependennya adalah Harga
saham.
Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan
Uji asumsi klasik terdiri
dari uji normalitas data, uji autokorelasi, uji multikolineritas
dan uji heteroskedastisitas,
analisis regresi linier berganda, uji hipotesis terdiri dari uji
f, uji t dan Koefisien
Determinasi (R2)
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik
digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya sebuah data
untuk
selanjutnya di uji. Uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas data, uji autokorelasi, uji
http://www.idx.co.id/
-
5
multikolineritas dan uji heteroskedastisitas.
Uji Normalitas Data
Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah masing-masing
variabel berdistribusi normal atau tidak.
Gambar 1. P-Plot
Sumber : Data sekunder diolah SPSS
Berdasarkan gambar 1. menunjukkan bahwa titik-titik pada normal
plot of regression
standardized residual terlihat menyebar dan penyebarannya
mengikuti arah garis diagonal.
Maka, dapat dikatakan bahwa data yang digunakan memiliki
distribusi normal dan dapat
dilanjutkan untuk penelitian selanjutnya.
Uji Multikolineritas Menurut Ghozali (2013), arti dari uji
multikolinearitas yaitu didalam regresi tidak boleh
terjadi multikolinieritas, maksudnya tidak boleh ada korelasi
atau hubungan yang sempurna
atau mendekati sempurna antara variabel bebas yang membentuk
persamaan tersebut. Jika
pada model persamaan tersebut terjadi gejala multikolinieritas
berarti sesama variabel
bebasnya terjadi korelasi.
-
6
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant) CR ,869 1,151
ROE ,496 2,015
OPM ,969 1,032
NPM ,468 2,139
a. Dependent Variable: harga saham
Sumber: Data sekunder diolah SPSS
Berdasarkan tabel 1. menjelaskan bahwa nilai semua variabel
independen seperti Current
Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, dan Net Profit
Margin memiliki nilai
tolerance yang diperoleh masing-masing variabel kurang dari 10
dengan nilai VIF kurang
dari 10 dan nilai tolerance yang diperoleh lebih besar dari
0.10. Maka dapat disimpulkan
bahwa hasil tersebut menunjukkan tidak terjadi
multikolineritas.
Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2013), uji autokorelasi
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang
terjadi antara residual pada
satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,774a ,599 ,535 1790,25443 1,106
a. Predictors: (Constant), CR, ROE, OPM, NPM b. Dependent
Variable: HS
Sumber: Data sekunder diolah SPSS
Berdasarkan Tabel 2. menjelaskan bahwa dari hasil uji
autokorelasi menunjukkan
bahwa nilai Durbin Waston sebesar 1.106 maka dari hasil tersebut
tidak ada autokorelasi.
Berdasarkan kriteria yang ditentukan, DW hitung masuk kedalam
kriteria di antara -2
samapi + 2, berarti tidak ada autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghazali (2013), Uji
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan yang lain.
-
7
Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber : Data sekunder diolah SPSS
Berdasarkan gambar 2. menunjukkan grafik scattterplot bahwa
titik-titik menyebar secara
acak, tidak memiliki pola yang jelas, serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka nol
pada sumbu Y. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas
pada model regresi yang dilakukan.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda
digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel
independen dengan variabel dependen.
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) 4047,346 1205,948 3,356 ,003
CR 9,049 3,869 ,318 2,339 ,028
ROE 149,152 44,817 ,598 3,328 ,003
OPM -5,699 5,656 -,130 -1,008 ,323
NPM 339,678 82,114 ,766 4,137 ,000
Sumber: Data sekunder diolah SPSS
Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui perumusan dari persamaan
regresi linier berganda
untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Return On Equity,
Operating Profit Margin dan
Net Profit Margin terhadap harga saham perusahaan adalah sebagai
berikut :
HS = 4047,346 + 9,049 CR + 149,152 ROE – 5,699 OPM + 339,678 NPM
+ e
Berdasarkan hasil persamaan analisis regresi dari tabel 3.
adalah :
-
8
1. Nilai konstanta sebesar 4.047,36. Hal ini berarti jika
Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net
Profit Margin memiliki nilai konstan 0 (nol), maka
harga saham perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar Rp
4.047,346
2. Koefisien regreasi variabel Current Ratio menunjukan nilai
sebesar 9,049, artinya jika variabel independen lainnya bernilai
tetap dan variabel Current Ratio mengalami
peningkatan 1% maka harga saham perusahaan mengalami peningkatan
sebesar
9,049. Koefisien bernilai positif artinya semakin besar Current
Ratio maka semakin
meningkat harga saham perusahaan. Current Ratio yang semakin
tinggi menunjukan
bahwa perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya.
3. Koefisien regresi variabel Return On Equity menunjukkan nilai
sebesar 149,152, artinya jika variabel independen lainnya bernilai
tetap dan variabel Return On Equity
mengalami peningkatan 1% maka harga saham perusahaan mengalami
peningkatan
sebesar 149,152. Koefisien bernilai positif artinya semakin
besar Return On Equity
maka semakin meningkat harga saham perusahaan. Return On Equity
yang meningkat
akan memengaruhi calon investor untuk menanamkan modalnya
diperusahaan
tersebut, karena tingkat pengembalian atas modalnya juga
baik.
4. Koefisien regresi variabel Operating Profit Margin
menunjukkan nilai sebesar -5,699, artinya jika variabel independen
lainnya bernilai tetap dan variabel Operating Profit
Margin mengalami peningkatan 1% maka harga saham perusahaan
mengalami
penurunan sebesar 5,699. Koefisien bernilai negatif artinya
semakin besar Operating
Profit Margin maka semakin menurunkan harga saham perusahaan.
Operating Profit
Margin berfungsi untuk mengukur tingkat pengembalian keuntungan
operasi dari
pendapatan, hal ini menunjukkan tinggi atau rendahnya tingkat
pengembalian
keuntungan atas beban penjualan,beban umum, dan biaya
administrasi seperti biaya
listrik,biaya gaji,biaya distribusi nilainya masih rendah
terhadap pengambilan
keputusan struktur modal perusahaan.
5. Koefisien regresi variabel Net Profit Margin menunjukkan
nilai sebesar 339,678, artinya jika variabel independen lainnya
bernilai tetap dan variabel Net Profit Margin
mengalami peningkatan 1% maka harga saham perusahaan mengalami
peningkatan
sebesar 339,678. Koefisien bernilai positif artinya semakin
besar Net Profit Margin
maka semakin meningkat harga saham perusahaan. Semakin besar Net
Profit Margin
maka semakin meningkat harga saham perusahaan. Semakin
meningkatnya Net Profit
Margin perusahaan tersebut semakin efisien operasionalnya.
Perusahaan dapat
menekan biaya-biaya yang tidak perlu, sehingga perusahaan mampu
memaksimalkan
laba bersih yang didapatkan.
Uji Hipotesis (Uji F) Uji simultan digunakan untuk mengetahui
pengaruh secara bersama-sama variabel Current
Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net Profit
Margin terhadap variabel
harga saham perusahaan. Untuk menguji apakah masing-masing
variabel bebas secara
signifikan terhadap variabel terikat secara simultan. Hasil uji
F dapat dilihat pada tabel 4.
-
9
Tabel 4. Hasil Uji Simultan
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 119881039,766 4 29970259,942 9,351 ,000b
Residual 80125273,034 25 3205010,921 Total 200006312,800 29
a. Dependent Variable: HS b. Predictors: (Constant), CR, ROE,
OPM, NPM
Sumber: Data sekunder diolah SPSS
Berdasarkan tabel 4. menjelaskan bahwa nilai F hitung sebesar
9,351 dengan tingkat
signifikansi 0.000 < 0.05. Artinya tingkat signifikansi yang
diperoleh dalam penelitian ini
lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan yaitu
0.05. Maka Current Ratio,
Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin
memiliki pengaruh
terhadap harga saham perusahaan secara simultan atau secara
bersama-sama pada
perusahaan sub otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia.
Dari hasil yang diperoleh
ini membuktikan bahwa harga saham dapat ditentukan oleh naik dan
turunnya Current
Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net Profit
Margin secara simultan
atau bersama-sama pada perusahaan Otomotif dan komponen di Bursa
Efek Indonesia
Uji Hipotesis (Uji t) Menurut Ghozali (2013), Uji t digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan
pengujian terhadap hipotesis yang
diajukan pada penelitian ini. metode pengujian ini terhadap
hipotesis yang diajukan
dilakukan pengujian secara parsial menggunakan uji t.
Tabel 5. Hasil Uji-t (Parsial)
Model
t Sig.
(Constant) 3,356 ,003
CR 2,339 ,028
ROE 3,328 ,003
OPM -1,008 ,323
NPM 4,137 ,000
Sumber: Data sekunder diolah SPSS
Berdasarkan Tabel 5. maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut
:
-
10
Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham Perusahaan
Berdasarkan tabel 4.7 didapat nilai t-hitung variabel Current
Ratio sebesar thitung 2,339 <
2,086 ttabel , nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,028 <
0,05. Dari hasil tersebut maka
dapat diperoleh hasil yang menyatakan bahwa Current Ratio (CR)
berpengaruh terhadap
harga saham perusahaan. Hal ini mengandung arti bahwa setiap
kenaikan Current Ratio
(CR) 0,01 maka harga saham akan meningkat sebesar 2,339 dengan
asumsi bahwa
variabel bebas lain dari model regresi adalah tetap. Current
Ratio (CR) merupakan rasio
likuiditas yang digunakan untuk mengukur perusahaan, kemampuan
perusahaan dalam
menggunakan asset lancar untuk memenuhi kewajiban lancarnya.
Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham Perusahaan
Nilai t hitung variabel Return On Equity sebesar -3,328 < t
tabel 2.086 dan nilai
signifikansi 0.003 < 0.05. Maka dengan demikian dapat
diperoleh hasil yang
menyatakan bahwa Return On Equity berpengaruh terhadap harga
saham. Semakin baik
penggunaan ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba bersih
semakin baik pula
Return On Equity perusahaan tersebut. Hal ini akan meningkatkan
daya tarik perusahaan
kepada investor. Hal tersebut dikarenakan para investor dalam
mengambil keputusan
untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut melihat dari
segi Return On Equity karena semakin besar Return On Equity
perusahaan maka perusahaan tersebut mampu
mengelola modal yang dimilikinya dengan baik.
Pengaruh Operating Profit Margin terhadap harga saham
Perusahaan
Nilai t hitung variabel Operating Profit Margin sebesar -1,008
< t tabel 2.086 dan nilai
signifikansi 0.323 > 0.05. Maka dengan demikian dapat
diperoleh hasil yang
menyatakan bahwa Operating Profit Margin tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
Hal ini berarti semakin besar laba sebelum pajak yang diperoleh
dari hasil penjualan
maka itu dapat menarik minat para investor untuk menanamkan
modalnya pada
perusahaan tersebut, karena dengan laba yang besar yang
diperoleh perusahaan, maka
para investor akan mendapatkan hasil deviden atau pengembalian
atas saham juga
dengan jumlah yang besar sesuai tujuan para investor saat
menanamkan modalnya yaitu
mendapatkan deviden dengan jumlah besar. Pengaruh Net Profit
Margin terhadap
Harga Saham Perusahaan
Nilai t hitung variabel Net Profit Margin sebesar 4,137 > t
tabel 2.086 dan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05. Maka dengan demikian dapat
diperoleh hasil yang
menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga
saham. Semakin
tinggi profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Net Profit
Margin, maka semakin
tinggi penggunaan utang oleh perusahaan, Net Profit Margin
berfungsi untuk mengukur
tingkat pengembalian keuntungan bersih dari pendapatan
perusahaan. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi tingkat pengembalian keuntungan
bersih dari pendapatan
berarti kinerja perusahaan semakin produktif, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan
para penanam modal untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut.
Koefisien Determinasi (R2)
Ghozali (2013) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang
dilihat melalui adjusted
R2. Hasil yang menggambarkan dari koefisien determinasi akan
dijelaskan pada tabel 6.
-
11
Tabel 6. Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,774a ,599 ,535 1790,25443 1,106
a. Predictors: (Constant), CR, ROE, OPM, NPM b. Dependent
Variable: HS
Sumber: Data sekunder diolah SPSS
Berdasarkan tabel 6. hasil analisis koefisen determinasi dapat
dilihat pada output
Model Summary, berdasarkan output diperoleh (Adjusted R Square)
sebesar 0,535 atau 53,5%. Nilai ini menunjukan bahwa kemampuan
variabel Current Ratio, Return on Equity,
Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin dalam menjelaskan
variabel Harga Saham
sebesar 53,5% sedangkan sisanya 46,5% dipengaruhi atau di
jelaskan oleh variabel lain
seperti Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Price
Earning Ratio (PER), Debt
to Equity Ratio (DER), Price book value (PBV).
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan
Net Profit Margin secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh
terhadap harga saham pada
perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang tercatat di BEI
periode 2012-
2017
2. Current Ratio berpengaruh secara parsial terhadap harga saham
pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang tercatat di
BEI periode 2012-2017
3. Return On Equity berpengaruh secara parsial terhadap harga
saham pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang
tercatat di BEI periode 2012-2017
4. Operating Profit Margin tidak berpengaruh secara parsial
terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor otomotif dan
komponen yang yang tercatat di BEI
periode 2012-2017
5. Net Profit Margin berpengaruh secara parsial terhadap harga
saham pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang yang
tercatat di BEI periode
2012-2017
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat pengaruh
secara simultan antara
variabel independen Current Ratio, Return On Equity, Operating
Profit Margin dan Net
Profit Margin terhadap variabel dependen yaitu harga saham.
Secara parsial variabel
Current Ratio, Return On Equity, dan Net Profit Margin memiliki
pengaruh terhadap harga
saham. Hasil yang diperoleh ini membuktikan bahwa harga saham
ditentukan oleh naik
atau turunnya Current Ratio, Return On Equity, dan Net Profit
Margin. Berdasarkan hasil
-
12
tersebut, maka investor perlu melakukan analisa yang lebih baik
lagi dalam memprediksi
kenaikan dan penurunan harga saham, sehingga akan meningkatkan
keuntungan yang lebih
baik lagi.
Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur
ketidakpastian. Investor tidak
tahu pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang
dilakukan, karena investor
menghadapi kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan tidak
dapat hanya
mengandalkan pada tingkat keuntungan saja tetapi investor harus
menanggung risiko atas
investasinya, oleh sebab itu dalam melakukan investasi, investor
seharusnya
mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat
penting dalam
pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya, sehingga
menghasilkan keuntungan
yang lebih baik lagi dan untuk mengetahui perubahan-perubahan
sehingga tidak salah
dalam melakukan investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Arifin. 2004. Membaca Saham. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Alfianti, Dinda., dan Andarini, Sonja. 2017. “Pengaruh
Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia”. Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 8 No. 1 April 2017.
Universitas FISIP
UPNV Jawa Timur.
Darmadji, Tjiptono., dan Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di
Indonesia. Edisi Ketiga,
Jakarta : Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2,
Bandung: Alfabeta.
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal
Jawab. Bandung:
Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS.
Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Harahap, Sofyan, Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan
Keuangan. Edisi 1- 10.
Jakarta: Rajawali Pers.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.
-
13
Jogiyanto, Hartono. 2013. “Teori Portofolio dan Analisis
Investasi”. BPFE Yogyakarta.
Edisi Kedelapan. Yogyakarta.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Khairudin, dan Wandita. 2017. “Analisis Pengaruh Rasio
Profitabilitas, Debt To Equity
Ratio (DER) Dan Price To Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham
Perusahaan
Pertambangan Di Indonesia”. Vol. 8 No. 1. Maret 2017. Hal 68-84.
Universitas Bandar
Lampung.
Martalena., Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi
Pertama. Yogyakarta:
Andi
Munawir. 2012. Analisis Informasi Keuangan. Liberty.
Yogyakarta.
Munawir. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Liberty.
Prasetyo, Bambang., Jannah, Lina., dan Miftahul. 2010. Metode
Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ratih, Dorethea., Apriatni, dan Saryadi. 2013. „Pengaruh EPS,
PER, DER, ROE terhadap
HargaSaham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012‟. Journal Sosial and Politic.
Tahun 2013. Universitas
Diponegoro.
Riyanto, Bambang. 2013. Dasar –Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Edisi Empat. Cetakan
kesepuluh. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Sartono, Agus. 2014. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.
Edisi empat . Cetakan ke
tujuh Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Saebi, Ahmad, Beni., dan Nurjaman, Kadar. 2013. Manajemen
Penelitian. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Sawidji, Widoatmodjo. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Saham
Panduan Bagi
Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sripeni, Rusbiyanti. 2014. “Pengaruh Akuntansi
Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja
Perusahaan”. Jurnal Ekomaks. Vol 3 No 2.
Sujati, Lisya., dan Sparta. 2013. “Analisis Pengaruh Earning Per
Share (EPS), Price
Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Return On Asset
(ROA) Terhadap
Harga Saham”. Vol. 5 No. 1. Juni 2013. Universitas Multimedia
Nusantara.
Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi
Keenam. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
-
14
Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Tampubolon, Manahan. 2013. Manajemen Keuangan (Finance
Manajemen). Cetakan
Pertama. Mitra Wacana Media: Jakarta.
Tatang, Ary., Gumanti. 2013. Kebikakan Dividen : Teori, Empiris,
dan Implikasi. Edisi 1
Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Valintino, Reynard., dan Lana. 2013. “Pengaruh Return On Asset
(ROA), Current Ratio
(CR), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), dan
Earning Per Share (EPS)
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi Di BEI”.
Vol. 5. Oktober 2013. ISSN: 1858-2559. Universitas
Gunadarma.
Widiawati, Rosdian., dan Ilat, Ventje. 2016. “Pengaruh Return On
Asset (ROA), Net
Profit Margin (NPM), Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga
Saham Pada
Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015”.
Vol. 4 No. 2. Juni
2016. Hal. 518-529. Universitas Sam Ratulangi Manado.
www.idx.co.id
http://www.idx.co.id/