Page 1
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2015-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Rendy Wiranata
NIM: 132214011
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2015-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Rendy Wiranata
NIM: 132214011
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Lebih baik terlambat daripada tidak wisuda sama sekali.”
“Setiap Usaha Pasti Punya Harapan”
“Learn from the mistakes in the past, try by using a different
way, and always hope for a successful future.”
“Kill them with your success, then bury them with a smile.”
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Ayah dan Ibu beserta adik-adik dan kakak ku tercinta yang selalu mendukungku
dan memberikan semangat terimakasih selalu ada pada saat duka maupun suka
meskipun jarak membatasi.
Keluarga besar di Menukung Kalimantan Barat
Semua orang terbaik di dalam hidupku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kapada Yesus Kristus yang telah memberikan
rahmat, dan anugerah-Nya dan berkat yang selalu menyertai, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Harga Saham pada Perusahaan Sektor Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2018". Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.
Penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik berkat berbagai bantuan
beberapa pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M. Si., selaku Kepala Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma
2. Ibu Dr. Caecilia Wahyu E.R., M. Si., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, tenaga untuk memberikan
bimbangan skripsi, perhatian, saran maupun kritik yang membangun dan
memberikan semangat untuk pengerjaan penelitian ini.
3. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu, pikiran, tenaga untuk memberikan bimbingan
skripsi, perhatian, saran maupun kritik yang membangun dan memberikan
semangat untuk penelitian ini.
4. Segenap dosen dan karyawan Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
viii
5. Ayah saya Amanjoyo dan Ibu Yuliana tersayang yang selalu memberikan
doa, semangat, dukungan, nasehat dan kasih sayang yang tulus pada saya
serta selalu menemani saya dalam setiap perjuangan dan kegagalan saya.
Terima kasih sudah sudah memberikan kesempatan pada anakmu untuk
melanjutkan studi hingga ke perguruan tinggi dan semoga dengan skripsi
dapat membuat kalian bersyukur dan bangga.
6. Terimakasih buat adik-adik dan kakak ku Defi, Vivin dan Richard yang
selalu memberikan semangat, doa dan nasehat terhadap koko ini. Yang
selalu disamping saya disaat suka dan duka meskipun jarak tak jadi
halangan untuk selalu memotivasi.
7. Edwina Calista yang selalu mendukung, memberikan semangat pada saat
susah maupun senang dan selalu bersedia memberikan kasih sayang dan
cintanya selama pengerjaan skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan “BFAM” Dominicus P.S, Rendy Setiawan,
Andreas Yosi, Frando Alva, Katon, Bang Koido, Boy, Ivan, Martinus
Wahyu, Albertus Bima, Leonardus Surya, Leonard adhi, Jon Carlos,
Yoshua, Fernando, Pur, Dwiseptiadi, Rilcu, Sondol dan Niko terima kasih
atas kesenangan, sukacita pada saat kuliah, Kepanitiaan bersama, maupun
saat kumpul di kampus dan hiburan yang telah kalian berikan selama ini.
selalu berbagi semangat, perhatian untuk menyelesaikan tugas kepanitiaan
dan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
ABSTRAK ................................................................................................... xv
ABSTRACT ................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 10
C. Batasan Masalah ................................................................................ 10
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 11
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 12
A. Landasan Teori .................................................................................. 12
B. Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 22
C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 27
D. Rumusan Hipotesis ............................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 32
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 32
B. Lokasi dan Waktu .............................................................................. 32
C. Subjek dan Objek............................................................................... 32
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 32
E. Populasi dan Sampel .......................................................................... 35
F. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 35
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 36
H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 44
A. PT Gudang Garam Tbk ...................................................................... 44
B. PT H.M. Sampoerna Tbk ................................................................... 50
C. PT Bentoel Internasional Investama Tbk ............................................ 53
D. PT Wismilak Inti Makmur Tbk .......................................................... 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 59
A. Deskripsi Data dan Analisis ............................................................... 59
B. Teknik Analisis Data ......................................................................... 63
C. Pembahasan ....................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xi
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .................... 75
A. Kesimpulan ....................................................................................... 75
B. Saran ................................................................................................. 76
C. Keterbatasan ...................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xii
DAFTAR TABEL
I. 1 Realisasi APBN 2018 .......................................................................... 3
V. 1 Daftar perusahaan sub sektor Industri Rokok di BEI ............................ 59
V. 2 ROE, EPS, PER dan Harga Saham PT Gudang Garam Tbk ................. 59
V. 3 ROE, EPS, PER dan Harga Saham PT H.M. Sampoerna Tbk ............... 60
V. 4 ROE, EPS, PER dan Harga Saham PT Bentoel Internasional Tbk ........ 61
V. 5 ROE, EPS, PER dan Harga Saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk...... 61
V. 6 Data ROE, EPS, PER dan Harga Saham sektor Rokok ......................... 62
V. 7 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 63
V. 8 Hasil Uji Multikolineritas .................................................................... 64
V. 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 65
V. 10 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 65
V. 11 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................................... 66
V. 12 Hasil Uji F ........................................................................................... 67
V. 13 Hasil Uji t ............................................................................................ 68
V. 14 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiii
DAFTAR GAMBAR
IV.1 Susunan Dewan Komisaris PT Gudang Garam Tbk .............................. 47
IV.2 Susunan Dewan Komisaris PT H.M. Sampoerna Tbk ........................... 53
IV.3 Pencatatan Saham PT Bentoel Internasional Investama Tbk ................. 55
IV.4 Dewan Komisaris PT Bentoel Internasional Investama Tbk .................. 55
IV.5 Pencatatan Saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk ................................ 58
IV.6 Dewan Komisaris PT Wismilak Inti Makmur Tbk ................................ 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Data Penelitian ............................................................................ 82
Lampiran II Uji Asumsi Klasik...................................................................... 84
Lampiran III Uji Hipotesis ............................................................................ 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xv
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2015-2018
Rendy Wiranata
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio
(PER) terhadap harga saham perusahaan sektor industri rokok yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling, dimana jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 4 perusahaan. Pengujian menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROE dan PER
tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan EPS berpengaruh terhadap
harga saham. Secara simultan variabel ROE, EPS dan PER berpengaruh terhadap
harga saham. Variabel ROE, EPS dan PER dapat menjelaskan variabel harga
saham pada perusahaan sektor industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2015-2018 sebesar 88%.
Kata Kunci: Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price
Earning Ratio (PER) dan Harga Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xvi
ABSTRACT
FACTORS INFLUENCING STOCK PRICES IN CIGARETS INDUSTRY
LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) 2015-2018
Rendy Wiranata
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2019
This study aims to determine and analyze the influence of Return On Equity
(ROE), Earning Per Share (EPS), and Price Earning Ratio (PER) towards the stock
prices of cigarette industry listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2018.
The sampling technique used is purposive sampling, where the number of samples
in this study was 4 companies. The data was analyzed using multiple linear
regression.
The results showed that partially ROE and PER variables had no influence
on stock prices, while EPS influenced stock prices. Simultaneously ROE, EPS and
PER variables influenced stock prices. The variable ROE, EPS and PER explained
the variable stock price in the cigarette industry listed on the Indonesia Stock
Exchange in 2015-2018 by 88%.
Keywords: Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), and Price
Earning Ratio (PER) and Share Prices
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan salah satu elemen penting dan tolak ukur
kemajuan perekonomian suatu negara. Kemajuan suatu negara antara lain
ditandai dengan pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pasar modal digunakan untuk berinvestasi bagi pihak yang kelebihan dana
(investor) dan bagi pihak yang kekurangan dana (emiten) guna untuk
memperoleh tambahan modal. Pasar modal juga dapat dijadikan sarana
untuk mengundang masuknya investor asing dan dana-dana asing guna
membantu kemajuan perekonomian suatu negara. Di Indonesia terdapat
lembaga pasar modal yang menampung semua jenis kegiatan perdagangan
efek yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange
(IDX). Dari angka indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kita dapat
mengetahui kondisi perusahaan-perusahaan yang tercatat (Listed) di Bursa
Efek. IHSG juga dapat mencerminkan kondisi perekonomian suatu negara.
Negara yang sedang mengalami krisis ekonomi antara lain dapat diketahui
dari merosotnya IHSG secara tajam (Purnomo et al., 2013:120).
Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan tempat
diperjual belikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti
utang, ekuitas (saham), instrumen derivative, dan instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
2
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan
pengertian yang lebih spesifik mengenai pasar modal, yaitu “kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek” (Darmadji dan Fakhruddin, 2012:13).
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar
menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan,
yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (Investor) dan pihak yang
memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal, pihak yang
memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan
harapan memperoleh imbalan (return) (Darmadji dan Fakhruddin,
2012:13).
Investasi di Pasar Modal atau Bursa Efek lebih berisiko
dibandingkan dengan investasi pada tabungan dan deposito. Namun jika
kita kelola secara bijak dan hati-hati, investasi di pasar modal dapat
mendatangkan keuntungan yang jauh lebih besar. Produk-produk jasa
keuangan yang diperdagangkan di Bursa Efek, meskipun memiliki potensi
keuntungan yang lebih besar daripada produk jasa perbankan (seperti
tabungan dan deposito), namun memiliki risiko kerugian bahkan risiko
kehilangan total nilai dana yang diinvestasikan. Bagi perusahaan go public
pasar modal merupakan sarana bagi peningkatan perusahaan dengan
memberikan sarana permodalan serta digunakan untuk meningkatkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
3
perusahaan melalui informasi yang diberikan perusahaan go public kepada
para investor (Purnomo et al., 2013:121).
Pada tahun 2019 jumlah perusahan-perusahaan yang telah terdaftar
di Bursa Efek Indonesia telah berjumlah 657 emiten, terhitung sejak
berdirinya BEI di tahun 1977. Salah satu sektor yang terdapat di Bursa Efek
Indonesia adalah sektor Industri Rokok (sumber: www.idx.co.id)
Peneliti memilih perusahaan industri rokok dikarenakan melihat
fakta bahwa industri hasil tembakau masih memberikan kontribusi
signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sumbangan sektor industri
rokok meliputi penyerapan tenaga kerja, pendapatan negara, serta menjadi
komoditas penting bagi petani (sumber: kemenperin.go.id).
Menjelang berakhirnya tahun 2018, angka realisasi penerimaan
pendapatan negara dan hibah capaiannya cukup menggembirakan. Hingga
akhir bulan November 2018, penerimaan pendapatan negara dan hibah
telah terealisasi sebesar Rp1.662,94 triliun atau mencapai 87,77 persen dari
target penerimaannya pada APBN 2018.
Tabel I.1 Realisasi APBN 2018
APBN 2018 Realisasi s.d 30
Nov
% terhadap
APBNP
Pendapatan
Negara
1,894,720.4 1,662,937.8 87.8%
Belanja Negara 2,220,657.0 1.942.926,4 87.5%
(sumber: https://www.kemenkeu.go.id/apbnkita)
Penerimaan perpajakan terdiri atas penerimaan pajak sebesar
Rp1.136,66 triliun dan penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar
Rp164,82 triliun atau masing-masing mencapai sebesar 79,82 persen dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
4
84,91 persen dari target APBN tahun 2018. Sementara itu, kinerja positif
pertumbuhan penerimaan juga ditunjukkan oleh komponen penerimaan
perpajakan yang bersumber dari penerimaan Kepabeanan dan Cukai.
Realisasi penerimaan dari Cukai tumbuh sebesar 13,18 persen. Realisasi
komponen penerimaan Cukai yang bersumber dari penerimaan cukai hasil
tembakau (CHT) tumbuh mencapai 12,86 persen. Penerimaan CHT
pertumbuhannya masih didukung oleh faktor meningkatnya produksi hasil
tembakau (HT).
Di Indonesia terdapat 4 perusahaan yang bergerak di industri
pengolahan tembakau yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara
lain adalah PT. Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H.M. Sampoerna
(HMSP) Tbk, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), dan PT
Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) (sumber: www.sahamok.com/).
Sebanyak dua saham produsen rokok yang menghuni daftar Indeks
LQ-45 melonjak lebih dari 3%. Kedua saham tersebut adalah PT HM
Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Harga
saham HMSP melesat 3,27% ke level Rp 3.470/saham dengan volume
perdagangan mencapai 25,06 juta unit senilai Rp 86,53 miliar. Lalu saham
GGRM naik 3,14% ke level Rp 84.600/saham, volume perdagangan saham
mencapai 1,52 juta saham senilai Rp 127,73 miliar. Di luar kedua saham
tersebut, saham perusahaan rokok lain yang banyak diborong investor hari
ini adalah PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). Saham WIIM melesat
6,09% ke level Rp 244/saham (sumber: www.cnbcindonesia.com).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
5
Faktor yang mempengaruhi harga saham diantaranya adalah
analisis fundamental. Analisis fundamental merupakan teknik analisis
saham dengan menggunakan data historis, terutama data laporan keuangan
untuk menilai jenis saham tertentu dan kejadian - kejadian yang secara
langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan
perusahaan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu
(Kasmir, 2010:66).
Kinerja keuangan mempunyai arti yang penting bagi pengambilan
keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Laporan
keuangan merupakan alat yang dijadikan acuan penilaian untuk
meramalkan kondisi keuangan, operasi dan hasil usaha perusahaan.
Menurut Kasmir (2010:123), jenis-jenis rasio keuangan yang biasa
digunakan dalam analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan, yaitu:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio analisa tentang kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban hutang jangka pendeknya.
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana
kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
6
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya atau aktivanya.
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan.
5. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio)
Rasio pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga
saham dengan laba, nilai buku per saham, dan dividen.
Dalam penelitian ini analisis rasio yang digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan adalah rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar karena
rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
serta memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas
kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa yang akan datang
(Sutrisno, 2003:256). Rasio profitabilitas dalam penelitian ini adalah
Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) sedangkan, rasio
nilai pasarnya adalah Price Earning Ratio (PER).
Return On Equity adalah rasio yang mengukur seberapa banyak
keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. Investor dapat
menggunakan ROE sebagai alat untuk menganalisis tingkat efisiensi
pengunaaan modal perusahaan, baik pemakaian modal produksi maupun
penjualan. ROE juga dapat dipakai sebagai alat pembanding antar
perusahaan di sektor yang sama. Hal ini biasanya digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
7
mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan modal
untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Kasmir 2014:199).
Earning Per Share adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba pada setiap lembar sahamnya. Para
investor dan calon investor tertarik dengan nilai EPS yang besar, karena hal
ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Jika EPS
meningkat berarti keuntungan yang diperoleh investor per lembar saham
semakin besar, dan sebaliknya. Karena jika EPS meningkat, berarti
perusahaan mampu menghasilkan kenaikan laba bersih, sehingga investor
akan memperoleh keuntungan laba per lembar saham yang semakin besar
(Husnan, Suad 1998: 567).
Price Earning Ratio adalah perbandingan antara harga pasar per
lembar dengan laba per lembar. Price Earning Ratio menentukan apakah
harga saham tertentu dinilai terlalu tinggi atau rendah. Ketika menganalisa
Price Earning Ratio, investor dapat membandingkan Price Earning Ratio
saham perusahaan tertentu dengan saham perusahaan lainnya, atau dengan
Price Earning Ratio pada perusahaan dalam satu industri, atau bahkan rata-
rata Price Earning Ratio secara keseluruhan. Dengan melakukan ini
investor mendapat pandangan yang lebih luas apakah suatu saham
undervalued atau overvalued jika dibandingkan dengan saham dalam satu
industri atau pasar secara umum Tandelillin (2010:375).
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham sektor industri rokok adalah oleh Ismail (2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
8
yang mengkaji keterkaitan Net Profit Margin, Earning Per Share, dan
Price Book Value terhadap harga saham perusahan industri rokok yang
terdaftar di BEI tahun 2004-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Net
Profit Margin, secara parsial berpengaruh negatif namun tidak signifikan
terhadap harga saham, variabel Earning Per Share berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham dan variabel Price Book Value
berpengaruh positif namun tidak signifikan.
Penelitian Faradilla (2015) tentang pengaruh Return On Investment
(ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap
harga saham pada perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROI secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. ROE secara parsial
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. EPS secara
parsial berpengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Penelitian Guntur (2009) tentang pengaruh Price Earning Ratio
(PER), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap
harga saham pada industri rokok di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa variabel Price Earning Ratio (PER) dan Net Profit
Margin (NPM) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham,
sedangkan Return On Equity (ROE) tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap harga saham Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian Anggi (2007) tentang pengaruh Earning Per Share dan
Return On Equity terhadap harga saham perusahan pada industri rokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
9
yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2007. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Earning Per Share diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 66%, sedangkan sisanya sebesar 34% dipengaruhi oleh
faktor lain. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan tingkat
signifikansi 5% (0,05) hasil uji t untuk X1 terhadap Y diperoleh thitung (-
1,244) < ttabel (interpolasi) (2,571), artinya H0 ditolak. Maka Earning Per
Share berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham. Sedangkan
nilai koefisien determinasi yang diperoleh untuk Return On Equity sebesar
0,2%, sedangkan sisanya sebesar 99,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (
0,05) hasil uji t untuk X2 terhadap Y diperoleh t hitung (-0,075) < t tabel
(interpolasi) (2,571), artinya H0 ditolak. Maka Return On Equity
berpengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham.
Penelitian Agustina (2017) tentang pengaruh Return On Assets
(ROA), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) terhadap
harga saham perusahaan rokok yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ROA berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham, EPS berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham, dan PER berpengaruh negatif signifikan
terhadap harga saham.
Berdasarkan permasalahan adanya ketidaksesuaian hasil penelitian
terdahulu yang tidak konsisten, serta untuk memperkuat teori dan hasil
penelitian terdahulu maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
10
pengaruh Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price
Earning Ratio (PER) terhadap harga saham. Oleh karena itu peneliti
tertarik mengambil judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga
Saham Pada Perusahaan Sektor Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2015-2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka
dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu:
1. Apakah ROE, EPS dan PER berpengaruh secara simultan terhadap
harga saham perusahaan sektor Industri Rokok?
2. Apakah ROE, EPS dan PER berpengaruh secara parsial terhadap harga
saham perusahaan sektor Industri Rokok
C. Pembatasan Masalah
Peneliti melakukan pembatasan masalah didalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Sektor yang diteliti yaitu hanya kelompok perusahaan sektor industri
rokok.
2. Sektor industri rokok yang diteliti tersebut adalah perusahaan yang
telah mencatatkan saham perusahaannya (listed) di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2015 – 2018.
3. Perusahaan-perusahaan tersebut menyajikan laporan keuangan secara
lengkap pada tahun 2015 – 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
11
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan ROE, EPS dan PER
terhadap harga saham perusahaan sektor Industri Rokok?
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial ROE, EPS dan PER
terhadap harga saham perusahaan sektor Industri Rokok?
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1. Investor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor
maupun calon investor mengambil keputusan investasi.
2. Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini diharapkan dapat menambah
koleksi bacaan di perpustakaan USD dan dapat menjadi bahan referensi
tambahan perihal investasi saham.
3. Bagi Peneliti yang akan datang. Penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan
melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal terdiri dari kata pasar dan modal. Jadi, pasar
modal dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan
dan penawaran terhadap modal, baik dalam ekuitas maupun hutang
jangka panjang. Di dalam Undang-Undang, Pasar Modal
didefinisikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan Maya, 2011: 2).
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem
keuangan yang teroganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-
bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan,
serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti
sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung)
yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-
obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa
perantara pedagang efek (Sunariyah 2011:4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
13
b. Sejarah Pasar Modal
Pasar modal di Indonesia yang sekarang ini kita kenal
sebenarnya sudah ada sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda.
Tujuan pemerintah kolonial Belanda mendirikan pasar modal pada
waktu itu adalah untuk menghimpun dana guna menunjang
ekspansi usaha perkebunan milik orang-orang Belanda di
Indonesia. Para investor yang berkecimpung di Bursa Efek pada
waktu itu adalah orang-orang Hindia Belanda dan Eropa lainnya.
Munculnya pasar modal di Indonesia secara resmi diawali dengan
didirikannya Vereniging voor de Effectenhandel di Jakarta pada
tanggal 14 Desember 1912. Perkembangan pasar modal di Jakarta
pada waktu itu cukup menggembirakan, sehingga pemerintah
kolonial Belanda terdorong untuk membuka Bursa Efek dikota lain,
yaitu di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925, dan di Semarang
pada tanggal 1 Agustus 1925.
Pada awal tahun 1939 terjadi gejolak politik di Eropa yang
mempengaruhi perdagangan efek di Indonesia. Melihat situasi yang
tidak menguntungkan ini, pemerintah kolonial Belanda menutup
Bursa Efek di Surabaya maupun di Semarang yang kemudian
memusatkan perdagangan efek di Jakarta. Kemudian, pada tanggal
10 Mei 1940 Bursa Efek di Jakarta juga ditutup, yang disebabkan
oleh Perang Dunia II. Dengan penutupan ketiga Bursa Efek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
14
tersebut, maka kegiatan perdagangan efek di Indonesia menjadi
terhenti.
Tanggal 1 September 1951, setelah adanya pengakuan
kedaulatan dari pemerintah Hindia Belanda, pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang Darurat No. 13 tentang Bursa untuk
mengaktifkan kembali Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan undang-
undang tersebut, kemudian ditetapkan sebagai undang-undang No.
15 tahun 1952. Sejak itu Bursa Efek dibuka kembali, dengan
memperdagangkan efek yang diperdagangkan adalah efek yang
dikeluarkan sebelum PD II. Namun, keadaan ini hanya berlangsung
sampai dengan tahun 1958. Pada tanggal 10 Agustus 1977, Presiden
Republik Indonesia secara resmi membuka kembali pasar modal di
Indonesia yang ditandai dengan go public PT Semen Cibinong.
Penutupan Bursa Efek saat itu berlatar belakang politis, terutama
agar sistem perekonomian nasional lebih mengarah ke sistem sosial
(Sunariyah, 2011:18).
c. Manfaat pasar modal
Pasar modal banyak memberikan manfaat, diantaranya: (Darmadji
dan Fakhruddin, 2012:3).
1) Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan (jangka
panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi
sumber dana secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
15
2) Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus
memungkinkan upaya diversifikasi.
3) Menyediakan indikator utama (leading indicator) bagi tren
ekonomi negara.
4) Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan sampai
lapisan masyarakat menengah.
5) Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.
6) Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat
dengan prospek yang baik.
7) Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan
dengan risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan,
likuiditas, dan diversifikasi investasi.
8) Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan
akses kontrol sosial.
9) Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim terbuka,
pemanfaatan manajemen profesional, dan penciptaan iklim
berusaha yang sehat.
2. Investasi
a. Pengertian Investasi
Penanaman modal atau lebih sering disebut sebagai
investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
16
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia
dalam perekonomian.
Adapun yang tergolong sebagai investasi yaitu meliputi
pengeluaran atau perbelanjaan seperti (Sukirno 2000:106-107).
1) Pembelian berbagai jenis barang yaitu mesin-mesin dan
peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis
industri dan perusahaan.
2) Perbelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, kantor
dan lainnya.
3) Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual,
bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi
pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.
b. Investasi Pada Saham
Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat
keuntungan (return) yang diharapkan untuk masa-masa mendatang
relatif terhadap risiko perusahaan tersebut. Yang paling menarik
tentu saja adalah perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan
tinggi, tetapi mempunyai tingkat risiko yang rendah. Apabila
tingkat keuntungan perusahaan naik, tetapi risiko perusahaan juga
naik, maka perusahaan akan tidak menarik lagi. Perusahaan akan
tetap menarik apabila tambahan keuntungan tersebut dapat
mengkompensasi tambahan risiko yang muncul. Secara umum
investor biasanya bersifat tidak menyukai risiko (risk averse),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
17
sehingga faktor tingkat keuntungan dan risiko harus
dipertimbangkan bersama-sama untuk menentukan menarik
tidaknya suatu perusahaan (Hanafi, 2009:6).
c. Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan
yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu
pilohan perusahaan ketika memutuskan pendanaan perusahaan.
Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang
banyak dipilih karena saham mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahan atau
perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut maka
pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Saham ada dua macam, yaitu saham
biasa dan saham preferen (Martalena dan Maya, 2011:12).
1) Saham biasa memiliki karakteristik:
a) Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaa
dilikuidasi.
b) Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta
keputusan lain yang ditetapkan pada Papat Umum
Pemegang Saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
18
c) Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di
dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
d) Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut
ditawarkan kepada masyarakat.
2) Saham preferen memiliki karakteristik:
a) Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap.
b) Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika
perusahaan dilikuidasi.
c) Dapat dikonversikan menjadi saham biasa.
d. Pengertian Harga Saham
Menurut Brigham dan Houston (2010:7) harga saham
adalah “Harga saham menentukan kekayaan pemegang saham.
Maksimalisasi kekayaan pemegang saham diterjemahkan menjadi
maksimalkan harga saham perusahaan. Harga saham pada satu
waktu tertentu akan bergantung pada arus kas yang diharapkan
diterima di masa depan oleh investor “ratarata” jika investor
membeli saham”. Dengan demikian pengambilan keputusan selalu
didasarkan pada pertimbangan terhadap maksimalisasi kekayaan
para pemegang saham. Sartono (2008:70) menyatakan bahwa harga
saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di
pasar modal. Apabila suatu saham mengalami kelebihan
permintaan, maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya, apabila
kelebihan penawaran maka harga saham cenderung turun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
19
3. Rasio Keuangan
a. Pengertian Rasio Keuangan
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan
keuangan suatu perusahaan perlu diadakan interpretasi atau analisa
terhadap data keuangan dari suatu perusahaan, dan data keuangan
tersebut tercermin dalam laporan keuangan. Dalam mengadakan
interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, maka
diperlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan
dalam analisa keuangan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan
adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandigan dari suatu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan
yang relevan dan signifikan (berarti), Misalnya antara hutang dan
modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi
dengan total penjualan dan sebagainya (Syafri, 2008:297).
b. Analisis Rasio Keuangan
Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan
perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek
tertentu. Rasio-rasio keuangan dihitung berdasarkan atas angka-
angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja,
atau pada neraca rugi laba. Setiap analis keuangan bisa saja
merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan aspek
tertentu. Apabila analisis dilakukan oleh pihak kreditor, aspek yang
akan dinilai akan berbeda dengan penilaian yang akan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
20
calon pemodal. Kreditor akan lebih berkepentingan dengan
kemampuan perusahaan melunasi kewajiban finansial tepat pada
waktunya, sedangkan pemodal akan lebih berkepentingan dengan
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (Husnan,
1998:560).
1) Return On Equity (ROE)
ROE mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan
menggunakan uang dari pemegang saham untuk menghasilkan
keuntungan dan menumbuhkan perusahaannya. Tidak seperti
rasio pengembalian investasi lainnya, ROE adalah rasio
profitabilitas dari sudut pandang investor, bukan dari sudut
pandang perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini menghitung
berapa banyak uang yang dapat dihasilkan oleh perusahaan
bersangkutan berdasarkan uang yang diinvestasikan pemegang
saham, bukan investasi perusahaan dalam bentuk aset atau
sesuatu yang lainnya. Rumus menghitung ROE adalah sebagai
berikut (Kasmir 2014:199).
ROE = Laba bersih setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham
2) Price Earning Ratio (PER)
PER merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana
pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan.
Keinginan investor melakukan analisis saham melalui rasio-
rasio keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
21
investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak dari
suatu investasi saham. Rasio harga/laba (PER) merupakan suatu
rasio yang lazim dipakai untuk mengukur harga pasar (market
price) setiap lembar saham biasa dengan laba per lembar saham.
Ukuran ini melibatkan suatu jumlah yang tidak secara langsung
dikendalikan oleh perusahaan harga pasar saham biasa. Rasio
harga/laba mencerminkan penilaian pemodal terhadap
pendapatan dimasa mendatang (Darmadji dan Fakhruddin
2012:198). Menurut Graham 2017 (dikutip dalam Yulita &
Rahayu, 2019:13) perusahaan dapat dikatakan memiliki kinerja
yang baik jika perusahaan mempunyai PER < 15.
Harga Saham
PER =
EPS
3) Earning Per Share (EPS)
EPS digunakan untuk beberapa macam analisis.
Pertama, EPS digunakan untuk menganalisis profitabilitas suatu
saham oleh para analis surat berharga. EPS mudah dihubungkan
dengan harga pasar suatu saham dan menghasilkan rasio PER
(price earning ratio) (Darmadji dan Fakhruddin 2012:198).
Laba bersih
EPS =
Jumlah saham yang beredar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
22
B. Penelitian Sebelumnya
1. Ismail (2015)
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
perusahaan industri rokok yang terdaftar di BEI. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh Net Profit Margin, Earning Per
Share, dan Price Book Value terhadap harga saham perusahan industri
rokok yang terdaftar di BEI tahun 2004-2013. Variabel bebas dalam
penelitian terdiri dari Net Profit Margin (X1), Earning Per Share (X2),
dan Price Book Value (X3) Sedangkan variabel terikat yakni harga
saham (Y). Data dalam penelitian ini diambil dari situs resmi Bursa
Efek Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan Regresi Linear
Berganda Data Panel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Net Profit Margin,
secara parsial berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap
harga saham, variabel Earning Per Share berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham dan variabel Price Book Value
berpengaruh positif namun tidak signifikan. Secara simultan Net Profit
Margin, Earning Per Share dan Price Book Value berpengaruh
signifikan terhadap harga saham perusahan industri rokok yang
terdaftar di BEI tahun 2004-2013 serta kemampuan variabel-variabel
bebas dalam menjelaskan variabel terikat sebesar 93,5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
23
2. Faradilla (2015)
Pengaruh Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE)
dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan
rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi ROI, ROE, EPS dan harga
saham dan untuk mengetahui pengaruh ROI, ROE, EPS secara simultan
dan parsial terhadap harga saham. Penelitian dilakukan terhadap sampel
sebanyak 3 perusahaan rokok yang terdaftar di BEI pada periode 2009-
2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Alat
statistik yang digunakan adalah Analisis Korelasi, Analisis Koefisien
Determinasi dan Analisis Regresi Linier. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ROI, ROE dan EPS secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Dan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa ROI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. ROE secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. EPS secara parsial berpengaruh yang signifikan
terhadap harga saham.
3. Guntur (2009)
Analisis pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On
Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada
industri rokok di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Price Earning Ratio
(PER), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
24
harga saham pada industri rokok di Bursa Efek Indonesia. Metode
analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif dan
metode analisis statistik yang menggunakan alat Analisis Regresi
Linear Berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian
signifikan parsial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak
variabel Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Net
Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham. Secara Parsial variabel Price Earning Ratio (PER) dan
Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
saham, sedangkan Return On Equity (ROE) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap harga saham industri rokok di Bursa Efek
Indonesia. Nilai Koefisien Determinasi (R2) adalah sebesar 34,2%.
4. Anggi (2007)
Pengaruh Earning Per Share dan Return On Equity terhadap
harga saham perusahan pada industri rokok yang go public di Bursa
Efek Indonesia periode 2003-2007. Penulis melakukan penelitian ini
dengan tujuan untuk menganalisis kondisi Earning Per Share, kondisi
Return On Equity, kondisi Harga Saham, dan pengaruh Earning Per
Share dan Return On Equity terhadap harga saham perusahan pada
industri rokok yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2003-
2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
25
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan
metode verifikatif. Metode deskriptif bertujuan untuk melakukan
pengujian gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan
menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Sedangkan metode verifikatif bertujuan untuk melakukan perkiraan dan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan uji F dan Uji t,
dengan menggunakan program SPSS 12.0. for windows.
Berdasarkan hasil pengolahan data, Untuk hasil analisis statistik
Uji f diperoleh nilai Koefisien Determinasi sebesar 66%, sedangkan
sisanya sebesar 34% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan uji
hipotesis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (0.05) hasil uji
F, didapat bahwa besarnya Earning Per Share (X1) dan Return On
Equity (X2) terhadap Harga Saham (Y) berpengaruh secara signifikan,
karena nilai Fhitung<Ftabel yaitu 1,943<18,5128, artinya Fhitung
berada di daerah penerimaan Ho yang menunjukkan bahwa Earning
Per Share (X1) dan Return On Equity (X2) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham. Hasil analisis statistik Uji t untuk
Earning Per Share diperoleh nilai Koefisien Determinasi sebesar 66%,
sedangkan sisanya sebesar 34% dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
(0,05) hasil uji t untuk X1 terhadap Y diperoleh thitung (-1,244) < ttabel
(interpolasi) (2,571), artinya H0 ditolak. Maka Earning Per Share
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Sedangkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
26
Koefisien Determinasi yang diperoleh untuk Return On Equity sebesar
0,2%, sedangkan sisanya sebesar 99,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
(0,05) hasil uji t untuk X2 terhadap Y diperoleh t hitung (-0,075) < t
tabel (interpolasi) (2,571), artinya H0 ditolak. Maka Return On Equity
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
5. Agustina (2017)
Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaan rokok
yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham
perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2013-2015, baik secara parsial maupun secara simultan. Rasio
keuangan yang diteliti antara lain: Return On Assets (ROA), Earning
Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan rokok yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Sampel
penelitian sebanyak empat perusahaan rokok yang diperoleh dengan
teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan teknik
analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ROA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, EPS
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dan PER
berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Secara simultan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
27
variabel ROA, EPS, dan PER berpengaruh terhadap harga saham. Hasil
penelitian ini relevan atau sama dengan hasil penelitian-penelitian
terdahulu.
C. Kerangka Pemikiran
Dengan adanya kerangka berpikir faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham pada perusahaan sektor industri rokok yang
terdaftar di BEI tahun 2015-2018 maka dapat digambarkan sebagai berikut.
H1
H2
H3 H4
Secara Parsial
Secara Simultan
D. Rumusan Hipotesis
Dalam penelitian ini, variabel faktor yang digunakan untuk
menganalisis saham pada perusahaan sektor industri rokok yaitu: Return
On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio.
1. Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. ROE
merupakan perbandingan antara Earning After Tax dengan modal
sendiri. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang
Return On Equity
Earning Per Share
Price Earning
Ratio
Harga Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
28
perusahaan, jika proporsi utang semakin besar maka rasio ini
merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham
(Kasmir 2014:199). Menurut Brigham & Houston (2010:133) pengaruh
ROE terhadap harga saham adalah sebagai berikut “pemegang saham
pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas
modal yang mereka investasikan, dan Return On Equity (ROE)
menunjukkan tingkat yang mereka peroleh. Jika Return On Equity
(ROE) tinggi, maka harga saham akan juga cenderung tinggi dan
tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan
meningkatkan harga saham”. Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dikemukakan oleh Anggi (2007) bahwa variabel
Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H1: Return On Equity berpengaruh terhadap Harga Saham
2. Earning Per Share (EPS) menunjukkan kemampuan perusahaan
didalam menghasilkan laba tiap lembar saham. Tandelillin Eduardus
(2010:366) mengemukakan bahwa: “Earning Per Share (EPS) adalah
rasio keuangan lain yang sering digunakan oleh investor saham untuk
menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan
saham yang dimiliki”. Earning Per Share merupakan indikator yang
paling umum digunakan oleh investor, karena rasio ini mengungkapkan
kemungkinan earning yang dapat diperoleh para pemegang saham.
semakin tinggi EPS, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan juga semakin besar. Hal tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
29
menarik minat investor untuk menginvestasikan dananya pada
perusahaan tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Darmadji
dan Fakhruddin (2012:154) bahwa “Makin tinggi nilai EPS tentu saja
menggembirakan pemegang saham karena makin besar laba yang
disediakan untuk pemegang saham dan kemungkinan peningkatan
jumlah dividen yang diterima pemegang saham”. Hal ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dikemukakan oleh Ismail (2015), Faradilla
(2015), Agustina (2015) dan Anggi (2007) bahwa variabel Earning Per
Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H2: Earning Per Share berpengaruh terhadap Harga Saham
3. Price Earning Ratio (PER), mewakili rasio pasar. PER merupakan
perbandingan antara harga pasar per lembar dengan laba per lembar.
PER menentukan apakah harga saham tertentu dinilai terlalu tinggi atau
rendah. Price Earning Ratio (PER) digunakan untuk memprediksi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dimasa depan dari suatu
perusahaan. Investor dapat mempertimbangkan rasio ini untuk
memilah-milah saham mana yang nantinya dapat memberikan
keuntungan yang besar di masa mendatang (Husnan, Suad 1998: 567).
Price Earning Ratio (PER) juga memiliki pengaruh langsung terhadap
harga saham seperti yang dikemukakan oleh Tandelillin (2010:375)
bahwa “Informasi PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus
dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan.
Dengan kata lain, PER menunjukkan besarnya harga setiap satu rupiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
30
earning perusahaan. Di samping itu, PER juga merupakan ukuran harga
relatif dari sebuah saham perusahaan”. Kemudian menurut Graham
2017 (dikutip dalam Yulita & Rahayu, 2019:13) perusahaan dapat
dikatakan memiliki kinerja yang baik jika perusahaan mempunyai PER
< 15. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dikemukakan
oleh Guntur (2009) bahwa Secara Parsial variabel Price Earning Ratio
(PER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
H3: Price Earning Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham.
4. Pengaruh Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Price
Earning Ratio (PER) terhadap harga saham.
Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham
tertentu. ROE merupakan perbandingan antara Earning After Tax
dengan modal sendiri. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya
utang perusahaan, jika proporsi utang semakin besar maka rasio ini
merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham
(Kasmir, 2014:199). Kemudian menurut Tandelillin Eduardus
(2010:366) Earning Per Share (EPS) adalah rasio keuangan lain yang
sering digunakan oleh investor saham untuk menganalisis kemampuan
perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dimiliki. Serta
Price Earning Ratio (PER) juga memiliki pengaruh langsung terhadap
harga saham seperti yang dikemukakan oleh Tandelillin (2010:375)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
31
bahwa “Informasi PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus
dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Ismail (2015), Faradilla
(2015), Guntur (2009), Anggi (2007) dan Agustina (2017) didapati
hasil penelitian yaitu Return On Equity (ROE), Earning Per Share
(EPS) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap harga
saham.
H4: Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Price
Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh terhadap
harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian asosiatif.
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat
pengaruh antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2015:36). Dalam
penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan ataupun pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan data yang digunakan,
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini
mengacu pada perhitungan dan analisis data berupa angka.
B. Lokasi dan Waktu
Lokasi: Galeri Investasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Waktu: Februari 2017
C. Subyek dan Obyek
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan sektor industri
rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan tahun 2015
sampai 2018.
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian yaitu variabel
independen atau variabel bebas yang dinyatakan dengan simbol X dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
33
variabel dependen atau variabel tidak bebas yang dinyatakan dengan
simbol Y.
1. Variabel X (bebas)
Imam Ghozali (2016:6) menyatakan bahwa “Variabel
independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat (dependen), entah secara positif atau negatif”.
Sedangkan menurut Sugiono (2013:39) variabel bebas adalah “Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel
bebas dalam penelitian ini meliputi:
a. Return On Equity merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.
ROE merupakan perbandingan antara Earning After Tax dengan
modal sendiri. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang
perusahaan. Rumus meghitung ROE adalah sebagai berikut
(Kasmir 2014:199):
ROE = Laba bersih setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham.
b. Earning Per Share (EPS) menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba tiap lembar saham. Darmadji dan
Fakhruddin (2011:198) mengemukakan bahwa: “Earning Per
Share (EPS) adalah rasio keuangan yang sering digunakan oleh
investor saham untuk menganalisis kemampuan perusahaan
mencetak laba berdasarkan saham yang dimiliki”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
34
Laba bersih
EPS = ---------------------------------
Jumlah saham yang beredar
Price Earning Ratio Rasio yang menunjukkan jumlah yang rela
dibayar investor untuk setiap rupiah laba yang dilaporkan.
Perusahaan yang memiliki nilai Price Earning Ratio yang rendah
umumnya lebih disukai para investor dikarenakan jika nilai Price
Earning Ratio yang rendah berarti laba perlembar saham
perusahaan semakin tinggi (Brigham dan Houston, 2010:150).
Rumus yang digunakan untuk menghitung Price Earning Ratio
yaitu:
Harga Per Saham
Price Earning Ratio =
Laba Per Saham
2. Variabel terikat (Y)
Menurut Imam Ghozali (2016:6) menyatakan bahwa: “Variabel
dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.
Karena dalam hal ini variabel dependen yang berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti”. Sugiono (2013:61) menyatakan bahwa “Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah harga saham perusahaan sektor industri rokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
35
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011: 80) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan sektor industri rokok yang telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011: 81), sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2010:218) purposive sampling adalah teknik
untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan
tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representative. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu:
a. Perusahaan sektor industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2015 – 2018.
b. Perusahaan sektor industri rokok yang menerbitkan laporan keuangan
pada tahun 2015 – 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
36
c. Perusahaan sektor industri rokok yang mempunyai kelengkapan data
yang dibutuhkan pada tahun 2015 – 2018.
G. Teknik Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder yaitu data yang
diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
(Suratno, 2008:71). Sumber data dalam penelitian ini yaitu laporan
keuangan perusahaan sektor industri rokok dari tahun 2015 sampai 2018
serta harga saham perusahaan tersebut yang dapat diakses melalui website
www.idx.co.id dan www.finance.yahoo.com. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Teknik
dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui catatan
peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, angka, karyakarya dari
individu/instansi yang sudah berlalu (Sugiyono, 2015: 240).
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2014:276) statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Dalam penelitian ini analisis deskriptifnya berupa
deskripsi responden dan deskripsi variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
37
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Sanusi (2014:277) menyebutkan Regresi Linear Berganda pada
dasarnya merupakan perluasan dari Regresi Linear Sederhana, yaitu
menambah jumlah variabel bebas. Regresi Linear Berganda dalam
persamaan sebagai berikut :
Y = a + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3+. . . +𝑏𝑛𝑋𝑛+𝑒
Dimana:
Y : Harga Saham
X1 : Return On Equity
X2 : Earning Per Share
X3 : Price Earning Ratio
Xn : variabel bebas ke-n
a : nilai konstanta
b1, b2, b3 : koefisien regresi
𝑒 : variabel penggangu
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016:154) tujuan uji normalitas adalah
Untuk mengetahui apakah data pada persamaan regresi yang
dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
38
Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan
pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik
parametric tidak dapat digunakan. Menurut Imam Ghozali
(2016:154) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan
berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:
1) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah
normal.
2) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tdak berdistribusi secara
normal.
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui
bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal.
Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji
Kolmogrov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis
nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi
tidak normal.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2016:103) tujuan uji multikolonieritas
adalah: “Untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen), model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
39
variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini
tidak orgonal. Variabel orgonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol”.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji multikolinieritas adalah:
1) Jika antar variabel bebas pada korelasi diatas 0,90, maka hal
ini menunjukkan adanya multikolinieritas.
2) Multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, Jika VIF < 10
maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas, dengan
rumus :
3) Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas
mendekati 0 menunjukkan adanya multikolineritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016:134) menyatakan bahwa uji
heteroskedastisitas adalah: “Untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas”.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas
dengan menggunakan Uji Park Gleyser adalah: Jika variabel
independen signifikan secara statististik mempengaruhi variabel
VIF =
1
1 – R i2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
40
dependen, maka adanya indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya jika variabel independen tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Dalam pengujian Park Gleyser menggunakan
koefisien signifikasi probabilitas pada tingkat ketelitian 5%, jika
lebih besar dari sama dengan 5% maka dapat disimpulkan model
regresi tidak menggandung adanya heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2016:107) menyatakan bahwa uji
autokolerasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnnya).
Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang
kuat di antara data pertama dan ke dua, data ke dua dengan ke tiga
dan seterusnya. Jika ya, telah terjadi autokolerasi. Hal ini akan
menyebabkan informasi yang diberikan menjadi menyesatkan.
Oleh karena itu, perlu tindakan agar tidak terjadi autokolerasi.
Pada pengujian autokolerasi digunakan uji Durbin-Waston
untuk mengetahui ada tidaknya autokolerasi pada model regresi dan
berikut nilai Durbin-Waston yang diperoleh melalui hasil estimasi
model regresi. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokolerasi
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan nilai
statistik Durbin-Waston.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
41
4. Uji Hipotesis
a. Uji F
1) Merumuskan Hipotesis
H0 = Price Earning Ratio, Earning Per Share, dan Price
Earning Ratio secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham industri rokok.
HA = Price Earning Ratio, Earning Per Share, dan Price
Earning Ratio secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap harga saham industri rokok.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α)
Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi (α) = 5%
3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan H0
H0 ditolak jika nilai signifikansi ≤ α
H0 diterima jika nilai signifikansi > α
4) Mengambil keputusan
a) H0 diterima jika nilai signifikansi > α, artinya Return On
Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio secara
simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham industri rokok.
b) H0 ditolak jika nilai signifikansi ≤ α, artinya Return On
Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham
industri rokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
42
b. Uji t
1) Merumuskan Hipotesis
H0 = Return On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning
Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham industri rokok.
H0 = Return On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham
industri rokok.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α)
Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi (α) = 5%
3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan H0
H0 ditolak jika nilai signifikansi ≤ α
HA diterima jika nilai signifikansi > α
4) Mengambil keputusan
a. H0 diterima jika nilai signifikansi > α, artinya Return On Equity,
Earning Per Share, dan Price Earning Ratio secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham industri rokok.
b. H0 ditolak jika nilai signifikansi ≤ α, artinya Return On Equity,
Earning Per Share, dan Price Earning Ratio secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap harga saham industri rokok.
5. Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2016:98) tujuan koefisien determinasi (R2) pada
intinya adalah: “Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
43
dalam menerangkan variasi variabel independen.Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu, nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas”.
Tujuan metode koefisien determinasi berbeda dengan koefisien
korelasi berganda. Pada metode koefisien determinasi, kita dapat
mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Equity, Earning Per
Share dan Price Earning Ratio terhadap variasi perubahan harga saham
perusahaan sektor industri rokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Gudang Garam Tbk
1. Sejarah Singkat
Perjuangan PT Gudang Garam Tbk hingga mencapai sukses seperti
sekarang ini dimulai sejak tahun 1958. Pada tanggal 26 Juni 1958, Bapak
Surya Wonowidjojo memulai usaha membuat rokok kretek dengan merek
dagang “Gudang Garam” dengan bercirikan industri rumah tangga yang
hanya menggunakan alat tradisional sederhana. Pada saat itu jumlah tenaga
kerjanya hanya sekitar 50 orang dan menempati lahan sewaan seluas 1000
m2 yang berlokasi di jalan Semampir II/1 Kediri.
Gudang Garam memulai produksi perdananya, berupa Sigaret
kretek Klobot (SKL) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT), dengan hasil
produksi hanya sekitar 50 juta batang pada tahun 1958. Pada mulanya
pemasaran hasil produksi hanya meliputi sekitar daerah Kediri
(Karesidenan Kediri). Setelah menjalankan usaha selama 10 tahun Gudang
Garam menjadi semakin terkenal sehingga pendirinya mempertimbangkan
untuk memperluas usaha. Pada tahun 1969, perusahaan beralih status
menjadi sebuah Firma guna mengikuti perkembangan dunia usaha. Gudang
Garam juga mendapat dukungan dari BNI 1946 untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja yang berawal dari hanya jumlah jutaan rupiah
hingga menjadi milyaran rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
45
Kemudian pada tahun 1971, status perusahaan berubah menjadi
Perseroan Terbatas (PT) dan mendapatkan fasilitas PMDN. Dengan status
Perseroan Terbatas, PT. Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam semakin
berkembang, baik dari segi kualitas produksi, menejemen maupun
teknologi, sehingga pada tahun 1979 mulai memproduksi Sigaret Kretek
Mesin (SKM). Produksi sigaret kretek mesin ini tidak merubah sifat PT.
Gudang Garam sebagai perusahaan yang menganut sistem padat karya,
bahkan semakin memperluas kesempatan kerja.
Pada tahun 1985, Bapak Surya Wonowidjojo wafat dengan
meninggalkan kenangan indah kepada seluruh karyawan. Saat itu justru
persaingan di industri rokok semakin ketat, dengan kondisi demikian
perusahaan harus berjuang demi kelestarian perusahaan dan kesejahteraan
karyawan yang merupakan cita-cita beliau. Untuk memperkuat struktur
permodalan dan posisi keuangan perusahaan, maka pada tahun 1990 PT.
Gudang Garam melakukan penawaran umum untuk menjual sebagian
saham perusahaan kepada masyarakat melalui bursa efek.
Pada tahun 1991, perusahaan mengembangkan usaha di bidang
kertas industri melalui PT Surya Pamenang, berkedudukan di Kediri.
Prosentase pemilikan saham PT Gudang Garam Tbk. pada PT Surya
Pamenang saat ini adalah 100% kurang 1 (satu) saham. Salah satu tujuan
pengembangan bidang usaha ini adalah untuk menjamin kesinambungan
akan pasok bahan pengepakan bermutu tinggi, yang sebelumnya kebutuhan
bahan pengepakan berkualitas tertentu masih harus diimpor. PT Surya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
46
Pamenang akan ikut serta memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia dan di
luar negeri di samping juga untuk memenuhi kebutuhan kertas kemasan PT
Gudang Garam Tbk. sendiri.
2. Falsafah & Struktur Perusahaan
Kiat-kiat manajemen yang menjadikan PT. Gudang Garam Tbk,
menjadi seperti sekarang ini, bercermin pada pandangan hidup Almarhum
Surya Wonowidjojo yang juga menjadi falsafah perusahaan, yaitu Catur
Dharma Perusahaan yaitu :
a. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas
merupakan suatu kebahagiaan.
b. Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.
c. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan
orang lain.
d. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
Anggaran dasar Perseroan menetapkan bahwa Perseroan diurus
oleh suatu direksi di bawah pengawasan dewan komisaris yang semuanya
diangkat oleh rapat umum pemegang saham, untuk jangka waktu lima
tahun, dan dapat diangkat kembali. Tugas dan wewenang dewan komisaris
dan direksi diatur dalam anggaran dasar Perseroan. Susunan dewan
komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
47
Presiden Komisaris : Juni Setiawati Wonowidjojo
Komisaris – Komisaris : Yudiono Muktiwidjojo
Frank Willem Van Gelder
Lucas Mulia Suhardja
Presiden Direktur : Susilo Wonowidjojo
Direktur – Direktur : Heru Budiman
Edijanto
Herry Susianto
Buana Susilo
Fajar Sumeru
Gambar IV.1 Susunan Dewan Komisaris PT Gudang Garam Tbk
(Sumber: https://www.gudanggaramtbk.com/tentang-kami/#tatakelola)
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) PT Gudang Garam Tbk
menerapkan prinsip padat karya sekaligus padat modal secara bersama
sama. Untuk memproduksi rokok yang berkualitas tinggi PT Gudang
Garam Tbk harus menggunakan peralatan dan mesin yang canggih, yang
berarti butuh pengadaan dengan modal besar. Disisi lain perusahaan
mempunyai komitmen besar terhadap pemberdayaan sumber daya
manusia. PT Gudang Garam Tbk memiliki jumlah karyawan lebih dari
41.000 orang yang tersebar di berbagai sektor pekerjaan. Kesuksesan
Gudang Garam tidak lepas dari hasil kerja keras pendirinya, yaitu Surya
Wonowidjojo yang pandai meramu racikan rokok kretek dengan prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
48
bahwa setiap rokok kretek sejati haruslah “harum, gurih, dan nikmat”, yang
kemudian menjadi slogan Gudang Garam. Filosofi Surya Wonowidjojo
yang kemudian menjadi filosofi PT Gudang Garam Tbk sebagai dasar
pertumbuhan perusahaan disebut Catur Darma Perusahaan, sebagai
berikut:
a. Kebahagiaan adalah memberikan kehidupan yang bermakna dan
bermanfaat.
b. Kunci sukses adalah kerja keras, ketekunan, kejujuran, kesehatan dan
iman
c. Sukses dimungkinkan oleh peran dan kerjasama dengan orang lain.
d. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
4. Produksi
Kantor pusat perseroan, administrasi, dan pabrik utamanya yang
memproduksi sigaret kretek linting (SKL) atau rokok klobot, dan empat
bulan kemudian sigaret kretek tangan (SKT). Total 50 batang ini
dipasarkan ke kota-kota terdekat,sebuah cabang produksi SKT dan SKL di
gurah, 13km arah tenggara kota Kediri guna memenuhi permintaan pasar
yang semakin meningkat mengikuti perkembangannya dan kemajuan
usahanya, perusahaan yang awalnya berdiri dengan status industri Rumah
Tangga (home industry) berubah status dari perusahaan perseorangan
menjadi firma.unit produk si di pindah dari gura ke Kediri,perusahaan
mengembangkan jenis produk sigaret kretek mesin (SKM). Perusahaan
memproduksi jenis rokok baru,yaitu kretek mild yang ditandai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
49
berdirinya direktorat produksi Gempol di Pasuruan Jawa Timur.
Perusahaan juga mengembangkan unit kretek mesin di Gempol Pasuruaan
Jawa Timur. diarah tenggara kota Kediri.
Adapun proses produksi pembuatan rokok kretek dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Letakkan tembakau seukuran sebatang rokok kedalam alat penggulung
rokok, ratakan dari kanan ke kiri, masukkan gabus filter
b. Dorong penggulung secara perlahan, setelah rokok tergulung setengah,
selipkan kertas dan oleskan lem, lanjutkan mendorong alat penggulung
secara cepat. Akhirnya jadilah sebuah batang rokok tercipta, lakukan
proses tersebut secara berulang-ulang jika anda ingin membuat
beberapa batang rokok filter. Setelah selesai rokokrokok tersebut
dikemas lalu di distribusikan.
5. Produk
a. Sigaret Kretek Tangan (SKT) :
1) Nusa
2) Gudang Garam Merah
3) Gudang Garam Djaja
4) Sriwedari Lurik
5) Sriwedari Biru Lurik
b. Sigaret Kretek Linting (SKL) :
1) Klobot Manis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
50
c. Full Flavored
1) Gudang Garam Internasional
2) Surya 16
3) Surya 12
4) Surya 12 Premium
5) Surya Professional
d. Light & Mild
1) Surya Professional Mild
2) Surya Slims
3) Surya Slims Menthol
4) Surya Slims Premium
B. H.M. Sampoerna Tbk
1. Sejarah Singkat
Pada tahun 1913 di Surabaya, almarhum Liem Seng Tee
memprakarsai berdirinya suatu perusahaan industri rumah tangga penghasil
Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan merk Dji Sam Soe (234). Pada tahun
1930 perusahaan industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya
Handel Maatschapij Liem Seng Tee yang selanjutnya menjadi PT. Handel
Maatschapij Sampoerna.
Seiring dengan perkembangan industri rokok, Aga Sampoerna
putra kedua almarhum, bersama-sama dengan kakaknya mendirikan PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna (semula bernama PT. Perusahaan Dagang
dan Industri Panamas), selanjutnya disebut PT. Panamas berkedudukan di
Surabaya berdasarkan akta No. 69 tanggal 19 oktober 1963, yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
51
dihadapan Anwar Mahajudin, Notaris Surabaya dan telah disetujui oleh
Menteri Kehakiman RI melalui surat keputusan No. J. A./5/59/15 tanggal
30 April 1964 dan telah diumumkan dalam tambahan nomor 357 Berita
Negara RI nomor 94 tanggal 24 November 1964.
Pada tahun 1978, Aga Sampoerna (Putera Sampoerna) mengambil
alih manajemen Handel dan Panamas dan dengan sadar memutuskan untuk
melakukan modernisasi dan ekspansi, sehingga menjadi salah satu
penghasil utama rokok kretek di Indonesia. Modernisasi dan ekspansi
tersebut diawali pada tahun 1982 dengan mendirikan fasilitas-fasilitas
tembakau dan prasarana pembelian tembakau diberbagai daerah
perkebunan tembakau di pulau Madura dan Jawa Timur. Empat tahun
kemudian dilanjutkan dengan pengembangan prasarana dan jaringan
distribusi Sampoerna yang ekstensif. Keberhasilan Sigaret Kretek Mesin
(SKM) juga merupakan wujud dari modernisasi dan ekspansi tersebut.
Pada tahun 1988, Panamas mengambil alih aktiva dan operasi
Handel yang kemudian tidak aktif lagi dan mengubah namanya menjadi
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Pada waktu yang sama juga dimulai
dengan pembangunan fasilitas baru yang mutakhir didaerah Pandaan seluas
150 Ha.
Pada tahun 1990, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi
perseroan publik. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip
Morris International Inc. (PMI), salah satu perusahaan tembakau
terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
52
Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas
Sampoerna.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri dan
perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl.
Rungkut Indutri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik berlokasi di
Surabaya, Pandaan, dan Malang. Perusahaan juga mempunyai kantor
perwakilan korporat di Jakarta.
2. Falsafah & Struktur Perusahaan
Produk utama Perseroan adalah sigaret kretek tangan Dji Sam Soe,
yang merupakan salah satu rokok kretek lintingan pertama yang dibuat
untuk tujuan komersial, yang sampai saat ini masih merupakan acuan
falsafah perusahaan. Falsafah ini didasarkan atas konsep hubungan
kepercayaan antara pembuat, pedagang, dan konsumen, yang masing-
masing saling melayani. Jika ketiga pihak menikmati keuntungan, maka
bisa dianggap terdapat bisnis yang berhasil.
Jajaran Komisaris dan Direksi yang terbentuk kemudian merupakan
paduan dari para eksekutif PMI yang memiliki pengalaman internasional
dari seluruh dunia, dengan pimpinan PT. HM. Sampoerna, Tbk. yang telah
teruji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
53
Presiden Komisaris : Matteo Lorenzo Pellegrini
Wakil Presiden Komisaris : Douglas Walter Werth
Komisaris : Eunice Carol Hamilton
Komisaris Independen : Phang Cheow Hock
Komisaris Independen : Ekadharmajanto Kasih
Presiden Direktur : John Gledhiil
Direktur : Paul Janelle
Direktur : Shea Lih Goh
Direktur : Yos Adiguna Ginting
Direktur : Wayan Mertasana Tantra
Gambar IV.2 Susunan Dewan Komisaris PT H.M. Sampoerna Tbk
(sumber: www.sampoerna.com)
C. PT Bentoel Internasional Investama Tbk
Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) didirikan 19 Januari 1979
dengan nama PT Rimba Niaga Idola dan mulai beroperasi secara komersial
pada tahun 1989 (bergerak dalam bidang industri rotan). Kantor pusat RMBA
berlokasi di Plaza Bapindo, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta 12190 dan
pabrik berlokasi di Malang, Jawa Timur – Indonesia. Telp: (62-21) 526-8388
(Hunting), Fax: (62-21) 526-8389.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bentoel, antara lain:
British American Tobacco (2009 PCA) Limited (92,48%) dan UBS AG London
– Asia Equity A/C (7,29%).Induk langsung Bentoel adalah British American
Tobacco (2009 PCA) Ltd, sedangkan induk terakhir Bentoel adalah British
American Tobacco p.l.c., berdomisili di Inggris. Berdasarkan Anggaran Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
54
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan RMBA adalah perdagangan umum,
industri dan jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Saat ini, kegiatan
utama Bentoel adalah memproduksi dan memasarkan berbagai jenis produk
tembakau seperti rokok kretek mesin, rokok kretek tangan dan rokok putih
dengan merek lokal seperti Club Mild, Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana,
Sejati, Star Mild dan Uno Mild serta merek global seperti Dunhill, Lucky Strike,
dan Pall Mall.
Pada tahun 1990, RMBA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham RMBA (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 1.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham
dengan harga penawaran Rp3.380,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Maret 1990.
Pada tahun 2000, RMBA melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap pemegang saham
yang memiliki 2 lembar saham lama mendapatkan 8 HMETD untuk membeli
Saham Biasa Atas Nama dengan total 53.200.000 lembar saham. Pada tiap 8
HMETD melekat 17 Hak Memesan Hak Menerima Saham (HMHMS) dengan
total 113.050.000 lembar saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
55
Sejarah Pencatatan Saham
Jenis Pencatatan Saham Tgl Pencatatan
Saham Perdana @ Rp3.380,- 1.200.000 05-Mar-1990
Pencatatan Saham Pendiri
(Company Listing)
2.600.000 29-Des-1993
Saham Bonus (Bonus Shares) 2.850.000 20-Mei-1994
Pemecahan Saham (Stock Split) 6.650.000 18-Ags-1997
Penawaran Terbatas (Rights Issue I) 53.200.000 14-Feb-2000
HMHMS 113.050.000 07-Mar-2000
Pemecahan Saham (Stock Split) 1.615.950.000 25-Apr-2000
Saham Bonus (Bonus Shares) 3.591.000.000 31-Jan-2001
Penawaran Terbatas (Rights Issue
II)
1.346.625.000 24-Jan-2002
Penggabungan Usaha (Merger) *) 506.880.000 04-Jan-2010
Penawaran Umum Terbatas III
(Rights Issue III)
29.161.131.250 17 – 28 Jun 2016
Gambar IV.3 Sejarah Pencatatan Saham PT Bentoel Internasional Investama Tbk
(sumber: www.bentoelgroup.com)
Dewan Komisaris dan Direksi
Nama Jabatan
Henry Purwantoro Presiden Komisaris merangkap Komisaris
Independen
Michael Scott Hayes Komisaris
Silmy Karim Komisaris Independen
Eddy Abdurrachman Komisaris Independen
Jason Fitzgerald Murphy Presiden Direktur
Hardeep Khangura Direktur
Martin Arthur Guest Direktur
Prijunatmoko Sutrisno Direktur Gambar IV.4 Susunan Dewan Direksi
PT Bentoel Internasional Investama Tbk
(sumber: www.bentoelgroup.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
56
D. PT Wismilak Inti Makmur Tbk
Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) didirikan tanggal 14 Desember 1994
dan dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1963. Kantor pusat Wismilak
beralamat di Jl. Buntaran No. 9A, Kel. Manukan Wetan, Kec. Tandes,
Surabaya 60185 dan kantor perwakilan berlokasi di Gedung Menara Jamsostek
Menara Utara, Lantai 10, Suite 1003, Jl. Gatot Subroto 38, Jakarta 12710 –
Indonesia. Kantor pusat: Telp: (62-31) 749-3556 (Hunting), Fax : (62-31) 749-
1164 dan kantor perwakilan: Telp : (62-21) 5296-3901/02 (Hunting), Fax : (62-
21) 5296-3909.
Kegiatan operasional Wismilak telah ditandai dengan mulainya aktivitas
komersial pada tahun 1963 oleh PT Gelora Djaja, salah satu anak usah yang
hingga kini memproduksi semua merek rokok WIIM. PT Gelora Djaja
didirikan antara lain oleh Lie Koen Lie, Oei Bian Hok, Tjioe Ing Hien, Tjioe
Eng (Ing) Hwa, Tjioe Eng Tik dan Sie Po Nio di Petemon, Surabaya. Pada awal
pendiriannya, PT Gelora Djaja hanya memproduksi Sigaret Kretek Tangan
dengan merek dagang Galan Kretek dan Wismilak Kretek.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Wismilak Inti
Makmur Tbk, antara lain: Central Tower Capital Pte Ltd (22,48%), Ronald
Walla (pengendali) (9,70%), Stephen Walla (pengendali) (9,70%), Gaby
Widjajadi (pengendali) (9,34%), Indahtati Widjajadi (pengendali) (7,64%) dan
Sugito Winarko (pengendali) (7,27%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan WIIM
meliputi: menjalankan dan melaksanakan usaha perindustrian, terutama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
57
industri bumbu rokok dan kelengkapan rokok lainnya antara lain pembuatan
filter rokok regular/mild; bidang pemasaran dan penjualan produk-produk
bumbu rokok dan kelengkapan rokok lainnya antara lain pembuatan filter
rokok regular/mild sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; dan melakukan penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain yang
memiliki kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Kegiatan usaha utama yang dijalankan Wismilak adalah pembuatan filter
rokok regular/mild dan melakukan penyertaan pada perusahaan-perusahaan
lain yang memiliki kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha
perusahaan. Merek-merek dari produk WIIM, diantaranya: Wismilak
Diplomat, Diplomat mild, Galan Mild, Wismilak Spesial, Wismilak Premium
Cigars, Wismilak Slim, Galan Kretek, Galan Prima dan Galan Slim.
Pada tanggal 04 Desember 2012, WIIM memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
WIIM (IPO) kepada masyarakat sebanyak 629.962.000 dengan nilai nominal
Rp100- per saham saham dengan harga penawaran Rp650- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18
Desember 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
58
Sejarah Pencatatan Saham
Jenis Pencatatan Saham Tgl Pencatatan
Saham Perdana @ Rp650,- 629.962.000 18-Des-2012
Pencatatan Saham Pendiri
(Company Listing)
1.469.911.760 18-Des-2012
Gambar IV.5 Sejarah Pencatatan Saham
PT Wismilak Inti Makmur Tbk (sumber: www.wismilak.com)
Dewan Komisaris dan Direksi
Nama Jabatan
Willy Walla Komisaris Utama
Indahtati Widjajadi Komisaris
Edy Sugito Komisaris Independen
Ronald Walla Direktur Utama
Krisna Tanimhardja Direktur
Sugito Winarko Direktur
Lucas Firman Djajanto Direktur
Trisnawati Trisnajuana Direktur
Hendrikus Johan Soegiarto Direktur Independen Gambar IV.6 Susunan Dewan Komisaris
PT Wismilak Inti MakmurTbk
(sumber: www.wismilak.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
59
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Analisis
Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan yang termasuk dalam
sektor Industri Rokok terdiri dari 5 perusahaan. Berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan terdapat 4 perusahaan sub sektor rokok yang bisa diteliti,
berikut nama-nama perusahaan tersebut:
Tabel V.1.
Daftar Sampel Perusahaan Sektor Industri Rokok
No Kode Saham Nama Emiten Tanggal IPO
1 GGRM Gudang Garam Tbk 27/08/1990
2 HMSP H.M. Sampoerna Tbk 15/08/1990
3 RMBA Bentoel Internasional Investama
Tbk
05/03/1990
4 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk 18/12/2012
(Sumber: www.idx.co.id)
1. PT Gudang Garam Tbk
Tabel V.2
ROE, EPS, PER dan Harga Saham
PT Gudang Garam Tbk
(sumber: www.idx.co.id)
Dari Tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio – rasio
keuangan yang diwakili oleh Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER), dimana rasio rentabilitas
Tahun ROE EPS PER Harga
Saham (%) (Rp/lbr) (x)
2015 17 3.345 16,44 55.000
2016 16,9 3.470 20,04 63.900
2017 18,4 4.030 22,32 83.800
2018 17,3 4.050 20,95 83.625
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
60
yang diwakili oleh ROE tertinggi terjadi pada tahun 2017 dengan nilai
ROE 18,4 dan untuk rasio pasar yang diwakili oleh EPS dan PER
dengan nilai tertinggi EPS pada tahun 2018 dengan nilai 4.050 serta
PER tertinggi terjadi pada tahun 2017 yang mana menghasilkan nilai
22,32.
2. PT H.M. Sampoerna Tbk
Tabel V.3
ROE, EPS, PER dan Harga Saham
PT H.M. Sampoerna Tbk
Tahun ROE EPS PER Harga Saham
(%) (Rp/lbr) (x)
2015 32,37 2.227,36 42,2 3.760
2016 37,34 109,72 36,79 3.830
2017 37,14 108,93 43,42 4.730
2018 30,85 83,31 33,4 3.710
(sumber: www.idx.co.id)
Dari Tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio – rasio
keuangan yang diwakili oleh Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER), dimana rasio rentabilitas
yang diwakili oleh ROE tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan nilai
ROE 37,34 dan untuk rasio pasar yang diwakili oleh EPS dan PER
dengan nilai tertinggi EPS pada tahun 2015 dengan nilai 2.227,36 serta
PER tertinggi terjadi pada tahun 2017 yang mana menghasilkan nilai
43,42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
61
3. PT Bentoel Internasional Investama Tbk
Tabel V.4
ROE,EPS,PER dan Harga Saham
PT Bentoel Internasional Investama Tbk
(Sumber: www.idx.co.id)
Dari Tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio – rasio
keuangan yang diwakili oleh Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER), dimana rasio rentabilitas
yang diwakili oleh ROE tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan nilai
ROE 52,04 dan untuk rasio pasar yang diwakili oleh EPS dan PER
dengan nilai tertinggi EPS pada tahun 2018 dengan nilai -11,65 serta
PER tertinggi terjadi pada tahun 2015 yang mana menghasilkan nilai -
2,24.
4. PT Wismilak Inti Makmur Tbk
Tabel V.5
ROE,EPS,PER dan Harga Saham
PT Wismilak Inti Makmur Tbk
(Sumber: www.idx.co.id).
Tahun ROE EPS PER Harga Saham
(%) (Rp/lbr) (x)
2015 52,04 -226,32 -2,24 510
2016 -22,09 -57,3 -8,03 484
2017 -5,38 -13,19 -12,8 380
2018 -5 -11,65 -20,09 312
Tahun ROE EPS PER Harga Saham
(%) (Rp/lbr) (x)
2015 13,87 62,34 6,9 430
2016 10,71 50,55 8,7 440
2017 4,14 19,3 15,03 290
2018 3,16 24,33 5,8 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
62
Dari Tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio – rasio
keuangan yang diwakili oleh Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER), dimana rasio rentabilitas
yang diwakili oleh ROE tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan nilai
ROE 13,87 dan untuk rasio pasar yang diwakili oleh EPS dan PER
dengan nilai tertinggi EPS pada tahun 2015 dengan nilai 62,34 serta
PER tertinggi terjadi pada tahun 2017 yang mana menghasilkan nilai
15,03.
Tabel V.6
Data ROE, EPS, PER dan Harga Saham sektor Industri
Rokok 2015-2018
Perusahaan Tahun ROE
(X1)
EPS
(X2)
PER
(X3)
Harga
Saham
(Y)
(%) (Rp/lbr) (x) (Rp)
Gudang Garam Tbk 2015 17 3.345 16,44 55.000
2016 16,9 3.470 20,04 63.900
2017 18,4 4.030 22,32 83.800
2018 17,3 4.050 20,95 83.625
Handjaya Mandala
Sampoerna Tbk 2015 32,37 2.227,36 42,2 3.760
2016 37,34 109,72 36,79 3.830
2017 37,14 108,93 43,42 4.730
2018 30,85 83,31 33,4 3.710
Bentoel
International
Investama Tbk
2015 52,04 -226,32 -2,24 510
2016 -22,09 -57,3 -8,03 484
2017 -5,38 -13,19 -12,8 380
2018 -5 -11,65 -20,09 312
Wismilak Inti
Makmur Tbk 2015 13,87 62,34 6,9 430
2016 10,71 50,55 8,7 440
2017 4,14 19,3 15,03 290
2018 3,16 24,33 5,8 141
(sumber: www.idx.co.id)
Tabel diatas merupakan hasil rekap Return On Equity (ROE),
Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) dan Harga Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
63
perusahaan – perusahaan sub sektor rokok yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2015 – 2018.
B. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel V.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 16
Normal
Parametersa,b
Mean 0,0000000
Std. Deviation 9902,45986729
Most
Extreme
Differences
Absolute 0,210
Positive 0,134
Negative - 0,210
Test Statistic 0,210
Test distribution is Normal. 0,057c
Calculated from data. Lilliefors Significance Correction.
(sumber: data diolah, Juli 2019)
Dari hasil olah data diatas nilai One-Sample Kolmogorov-
Smirnov sebesar 0,057 dengan jumlah 3 variabel independen dan
nilai signifikan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,05 atau
5%. Didapat nilai signifikan 0,057 yang berarti lebih besar
dibanding 0,05 (0,057 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
64
b. Uji Multikolinearitas
Tabel V.8
Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized
Coefficients
Collinearity Statistics
B Std. Error Tolerance VIF
(Constant) 749,142 4013,758
ROE 78,739 202,336 0,556 1,799
EPS 18,771 1,826 0,870 1,150
PER -223,903
211,131
0,501
1,997
Dependent Variable: Harga Saham
(sumber: data diolah, Juli 2019)
Uji multikoliearitas bertujuan melihat adanya masalah
multikolinearitas antar variabel independen. Salah satu teknik untuk
mendeteksi masalah multikolinearitas adalah dengan melihat nilai
VIF. Suatu model dikatan memenuhi asumsi non multikolinearitas
apabila nilai VIF berada dibawah 10. Karena nilai VIF 3 variabel
diatas semua bernilai dibawah 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
65
c. Uji Heteroskedastisitas
Tabel V.9
Uji Heterosedastisitas
Model Unstandardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error
(Constant) 1675,555 2454,747 0,683 0,508
ROE -8,086 123,745 -0,065 0,949
EPS 1,141 1,117 1,022 0,327
PER
214,687 129,124 1,663 0,122
Dependent Variable: Abs_RES
(sumber: data diolah, Juli 2019)
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidakstabilan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dari table diatas maka
dapat disimpulkan bahwa nilai signifikan 3 variabel yang telah diuji
lebih besar dari pada 0,05 yang mana dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Tabel V.10
Uji Autokorelasi
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Durbin-
Watson
1 0,951a 0,904 0,880 2,366
Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE
Dependent Variable: Harga Saham
(sumber: data diolah, Juli 2019)
Uji autokeralasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ada korelasi antara kesalahan penganggu pada
periode t-1. Untuk mendeteksi masalah ini, maka dilakukan uji
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW). Berdasarkan tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
66
tersebut didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 2,366.
berdasarkan jumlah variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini (k=3) dan jumlah observasi (n=16) maka diperoleh
nilai dL= 0,8572 dan dU= 1,7277 hal ini dapat disimpulkan bahwa
model tersebut tidak terjadi autokorelasi karena nilai Durbin-
Watson lebih besar dari nilai dU dan dL.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel V.11
Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error
(Constant) 749,142 4013,758 0,187 0,855
ROE 78,739 202,336 0,389 0,704
EPS 18,771 1,826 10,281 0,000
PER -223,903 211,131 -1,060 0,310
Dependent Variable: Harga Saham
(sumber: data diolah, Juli 2019)
Berdasarkan hasil Analisis Regresi Linear Berganda pada tabel
V.11 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 749,142 + 78,739X1 + 18,771X2 - 223,903X3
Dimana:
Y = Harga Saham
X1 = Return On Equity
X2 = Earning Per Share
X3 = Price Earning Ratio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
67
3. Uji Hipotesis
Uji statistik dalam penelitian ini meliputi koefisien determinasi, uji
signifikan bersama-sama (Uji F) dan uji signifikan parameter individual
(Uji T).
a. Uji Simultan (Uji F)
Tabel V.12
Uji F
Model Sum of Squares F Sig.
Regression 13891963474,400 37,779 0,000b
Residual 1470880671,350
Total 15362844145,750
Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE
Dependent Variable: Harga Saham
(sumber: data diolah, Juli 2019)
1) H0 = Return On Equity, Earning Per Share dan Price Earning
Ratio secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
HA = Return On Equity, Earning Per Share dan Price Earning
Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
2) Membandingkan antara nilai probabilitas (sig) dengan nilai α.
Nilai probabilitas (0,000) dan nilai α (0,05)
3) Mengambil keputusan
Pada tabel V.12 bahwa nilai probabilitas untuk Return On
Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
68
0,000 lebih kecil dari nilai α (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak
yang artinya Return On Equity, Earning Per Share dan Price
Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
b. Uji Parsial (Uji T)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial
Return On Equity (X1), Earning Per Share (X2), Price Earning
Ratio (X3) terhadap Harga Saham (Y). Berdasarkan hasil
perhitungan SPSS, maka diperoleh hasil uji t sebagai berikut:
Tabel V.13
Uji T Model Unstandardized Coefficients t Sig.
B Std.
Error
(Constant) 749,142 4013,758 0,187 0,855
ROE 78,739 202,336 0,389 0,704
EPS 18,771 1,826 10,281 0,000
PER -223,903 211,131 -1,060 0,310
Dependent Variable: Harga Saham
(sumber: data diolah, Juli 2019)
1) Variabel Return On Equity
a) H0 = Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
HA = Return On Equity secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
69
b) Menentukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi atau α (alpha) yang digunakan dalam
penelitian adalah 5% (0,05).
c) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan H0
H0 ditolak jika nilai probabilitas ≤ α
H0 diterima jika nilai probabilitas > α
d) Mengambil keputusan
Dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk Return On
Equity (X1) sebesar 0,704 lebih besar dari nilai α sebesar
0,05 (0,704 > 0,05). Maka H0 diterima yang artinya Return
On Equity secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham perusahaan rokok.
2) Variabel Earning Per Share
a) H0 = Earning Per Share secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
HA = Earning Per Share secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
b) Menentukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi atau α (alpha) yang digunakan dalam
penelitian adalah 5% (0,05).
c) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan H0
H0 ditolak jika nilai probabilitas ≤ α
H0 diterima jika nilai probabilitas > α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
70
d) Mengambil keputusan
Dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk Earning Per
Share (X2) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05
(0,000 < 0,05). Maka H0 ditolak yang artinya Earning Per
Share secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham.
3) Variabel Price Earning Ratio
a) H0 = Price Earning Ratio secara parsial tidak
Berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
HA = Price Earning Ratio secara parsial tidak
Berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
b) Menentukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi atau α (alpha) yang digunakan dalam
penelitian adalah 5% (0,05).
c) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan H0
H0 ditolak jika nilai probabilitas ≤ α
H0 diterima jika nilai probabilitas > α
d) Mengambil keputusan
Dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk Price Earning
Ratio (X3) sebesar 0,310 lebih besar dari nilai α sebesar 0,05
(0,310 > 0,05). Maka H0 diterima yang artinya Price
Earning Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
71
4. Koefisien Determinasi
Tabel V.14
Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,951a 0,904 0,880 11071,287
Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE
(sumber: www.idx.co.id data sekunder yang diolah Juli 2019)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar
0,880 yang artinya bahwa perubahan harga saham diperusahaan
telekomunikasi 88% dipengaruhi oleh komponen ROE, EPS, dan PER.
Sedangkan 12% dipengaruhi oleh variabel diluar variabel penelitian ini.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE)
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,704 lebih besar dari
nilai α (0,05). Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibangun
dimana ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil
penelitian ini sejalan dengan Leonardo Guntur (2009) dan Faradilla
(2013) yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan
industri rokok. Hal ini mengindikasikan bahwa seberapa besar kenaikan
maupun penurunan Return On Equity (ROE) tidak mempengaruhi
fluktuasi harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
72
Tidak berpengaruh signifikannya Return On Equity (ROE) terhadap
harga saham mengindikasikan bahwa investor tidak tertarik untuk
mendapatkan laba jangka panjang berupa dividen akan tetapi lebih
tertarik pada keuntungan jangka pendek yaitu capital gain. Sehingga
dalam mempertimbangkan pembelian saham investor tidak dipengaruhi
oleh nilai Return On Equity (ROE) perusahaan.
2. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham.
Variabel Earning Per Share (EPS) memiliki nilai probabilitas
sebesar 0,000 dengan menggunakan nilai signifikansi α (0,05). Yang
mana hal ini berarti Earning Per Share berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham perusahaan industri rokok. Nilai tersebut juga
menunjukkan bahwa setiap kenaikan Earning Per Share akan
mempengaruhi kenaikan harga saham, dan juga sebaliknya jika
Earning Per Share mengalami penurunan makan harga saham juga
akan mengalami penurunan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh
Ismail (2015), Faradilla (2015), Agustina (2017) dan Anggi (2007)
yang menyatakan bahwa Earning Per Share memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.
Berpengaruhnya variabel Earning Per Share (EPS) terhadap harga
saham disebabkan karena rasio ini menunjukkan laba bersih yang
berhasil diperoleh perusahaan untuk setiap lembar saham selama suatu
periode tertentu menghasilkan keuntungan yang maksimal pula bagi
para pemegang saham. Secara teori semakin tinggi Earning Per Share
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
73
(EPS), harga saham akan cenderung naik. Earning Per Share (EPS)
yang meningkat menandakan bahwa perusahaan mampu meningkatkan
laba untuk tiap lembar sahamnya, maka investor menganggap bahwa
perusahaan mampu memberikan dividen per lembar saham yang besar
pula. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap
perusahaan. Kepercayaan investor terhadap perusahaan akan
meningkatkan permintaan saham sehingga harga saham juga akan
meningkat.
3. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Price Earning Ratio tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan
industri rokok. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,310 lebih
besar dari pada nilai α (0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian
terdahulu Agustina (2017) yang menyatakan bahwa PER tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Menurut Graham 2017 (dikutip dalam Yulita & Rahayu, 2019:13)
perusahaan dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik jika perusahaan
mempunyai PER < 15. Menurut Husnan Suad (2015:252-253) PER
dapat digunakan untuk membandingkan nilai intrinsik saham dengan
harga pasar saham saat ini. Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini,
makan saham tersebut dinilai Undervalued (murah), sedangkan apabila
nilai intrinsik suatu saham < harga pasar saat ini, maka saham tersebut
dinilai Overvalued (mahal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
74
Hasil yang pengujian menunjukkan bahwa tidak signifikan dari
variabel Price Earning Ratio (PER) merupakan tanda mahalnya
(Overvalued) sebuah saham sehingga menjadi salah satu aspek yang
mengurangi keinginan investor dalam berinvestasi. Price Earning
Ratio yang tinggi mungkin tidak selalu menjadi indikator positif karena
rasio PER yang tinggi bisa diakibatkan oleh “Overpricing” pada saham
tersebut. Pada sisi lain PER yang rendah belum tentu merupakan
indikator negatif, tapi bisa jadi karena saham tersebut sedang diabaikan
oleh pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
75
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui apakah
Return On Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio
berpengaruh terhadap minat Harga saham Perusahaan Manufaktur Sub
Sektor Industri Rokok. Adapun hasil yang didapatkan adalah sebagai
berikut:
1. Hasil pengujian nilai probabilitas F-statistic sebesar 0,000 < 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Return On
Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio secara simultan
terhadap harga saham pada perusahaan sektor Industri Rokok di
Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.
2. Berdasarkan pengujian secara parsial dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Diketahui nilai sig untuk pengaruh ROE terhadap harga saham
adalah sebesar 0,704 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan ROE
terhadap Harga saham.
b. Diketahui nilai sig untuk pengaruh EPS terhadap harga saham
adalah sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
76
H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh signifikan EPS
terhadap harga saham.
c. Diketahui nilai sig untuk pengaruh PER terhadap harga saham
adalah sebesar 0,319 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan PER
terhadap harga saham.
B. SARAN
1. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pegangan dalam menentukan
langkah untuk membeli atau menjual saham yang dimilikinya yaitu
dengan memperhatikan faktor fundamental berupa rasio Earning Per
Share (EPS).
2. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan sektor industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia mendapatkan modal dari penjualan saham lebih baik
daripada mencari pinjaman, sehinga perusahaan harus menjaga
kinerjanya sehingga investor tetap menaruh kepercayaan bahwa
investasinya pada perusahaan tersebut aman. Perusahaan wajib
memperhatikan kemampuan dalam meningkatkan laba bersihnya,
dalam hal ini ditunjukkan dengan nilai keuntungan per lembar saham
(earning per share) karena dalam penelitian ini terbukti bahwa nilai
keuntungan per lembar saham (earning per share) berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
77
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang antara lain
hanya menggunakan tiga rasio keuangan, maka sebaiknya peneliti lain
menggunakan atau menambah rasio keuangan lainnya untuk
menambah keakuratan analisis yang dapat mempengaruhi harga
saham perusahaan industri rokok.
C. Keterbatasan
1. Sektor industri manufaktur yang diteliti hanya satu sub sektor industri
saja yaitu sektor industri rokok yang berjumlah 4 perusahaan, sehingga
peneliti selanjutnya dapat menambah industri-industri lain seperti
industri Makanan dan Minuman.
2. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018 sehingga kesimpulan
penelitian ini hanya berlaku pada tahun tersebut dan kemungkinan akan
berubah untuk tahun-tahun berikutnya.
3. Jumlah data panel yang sedikit sehingga hasil penelitian tidak dapat
merepresentasikan keseluruhan sektor industri manufaktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
78
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Hanafi. 2009. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Agustina, Lia. 2017. Pengaruh Kinerja Kueangan Perusahaan Terhadap Harga
Saham Perusahaan Rokok Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Anwar, Sanusi. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, E.F & Houston, J.F. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1
(edisi 11). Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia.
Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Faradilla, Regita Afina (2015). Pengaruh Return On Investnen (ROI), Return On
Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode2009-
2013. Bandung: Universitas Widyatama.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
23 (edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Universitas Diponegoro.
Guntur, Leonardo. 2009. Analisis pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On
Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga saham
padaIndustri rokok di Bursa Efek Indonesia. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek) edisi 4. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
79
Husnan, Suad. 2015. Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Edisi %.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ismail, Mohammad. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga
Saham Perusahaan Industri Rokok Yang Terdaftar di BEI. Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan Edisi 1. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Lestari, Anggi. 2007. Pengaruh Earning Per Share dan Return On Equity terhadap
Harga Saham perusahan pada Industri Rokok yang go public di Bursa Efek
Indonesia periode 2003-2007. Bandung: Universitas Widyatama.
Martalena, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit Andi
Purnomo Serfianto, Cita Yustisia Serfiyani, & Iswi Hariyani. 2013. Pasar Uang &
Pasar Valas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sartono, R Agus. 2008. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta:
BPFE.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
80
Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Makro Ekonomi, Edisi Kedua. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi Keenam.
Yogyakarta: STIM YKPN.
Suratno. 2008. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
STIM YKPN.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan. Teori Konsep dan Aplikasi, edisi pertama.
Yogyakarta: EKONISIA.
Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan investasi: Teori dan aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius.
Yulita, Ima Kristina dan Rahayu, Caecilia Wahyu Estining. 2019. Hospitality and
Tourism Industry Performance in Indonesia Based On Benjamin Graham’s
Perspective.10 (1), 9-16
www.idx.co.id (diakses pada tangga 20 juli 2019)
www.sahamok.com/ (diakses pada tanggal 13 Agustus 2019)
https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/03/100100626/cukai-rokok-sumbang-
rp-153-triliun-ke-kas-negara-pada-2018 (diakses pada tanggal 13 Agustus
2019)
https://kemenperin.go.id/artikel/17257/Kontribusi-Besar-Industri-Hasil-
Tembakau-Bagi-Ekonomi-Nasional (diakses pada tanggal 13 Agustus 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
81
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190509113006-17-71433/saham-emiten-
rokok-melesat-saat-ihsg-tertekan-ada-apa (diakses pada tanggal 13 Agustus 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
82
LAMPIRAN I
Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
83
Data Return On Equity, Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Harga
Saham Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Rokok tahun 2015-2018
No Perusahaan Tahun
ROE
(X1)
EPS
(X2)
PER
(X3)
Harga Saham
(Y)
% Rp X Rp
1
Gudang
Garam Tbk
(GGRM)
2015 17 3.345 16,44 55.000
2016 16,9 3.470 20,04 63.900
2017 18,4 4.030 22,32 83.800
2018 17,3 4.050 20,95 83.625
2
Handjaya
Mandala
Sampoerna
Tbk (HMSP)
2015 32,37 2.227,36 42,2 3.760
2016 37,34 109,72 36,79 3.830
2017 37,14 108,93 43,42 4.730
2018 30,85 83,31 33,4 3.710
3
Bentoel
International
Investama
Tbk (RMBA)
2015 52,04 -226,32 -2,24 510
2016 -22,09 -57,3 -8,03 484
2017 -5,38 -13,19 -12,8 380
2018 -5 -11,65 -20,09 312
4
Wismilak Inti
Makmur Tbk
(WIIM)
2015 13,87 62,34 6,9 430
2016 10,71 50,55 8,7 440
2017 4,14 19,3 15,03 290
2018 3,16 24,33 5,8 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
84
LAMPIRAN II
Uji Asumsi Klasik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
85
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 16
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 9902.45986729
Most Extreme Differences Absolute .210
Positive .134
Negative -.210
Test Statistic .210
Asymp. Sig. (2-tailed) .057c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant
) 749.142 4013.758 .187 .855
ROE 78.739 202.336 .047 .389 .704 .556 1.799
EPS 18.771 1.826 .985 10.281 .000 .870 1.150
PER -223.903 211.131 -.134 -1.060 .310 .501 1.997
a. Dependent Variable: Harga Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
86
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1675.555 2454.747 .683 .508
ROE -8.086 123.745 -.020 -.065 .949
EPS 1.141 1.117 .244 1.022 .327
PER 214.687 129.124 .523 1.663 .122
a. Dependent Variable: Abs_RES
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .951a .904 .880 11071.287 2.366
a. Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE
b. Dependent Variable: Harga Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
87
Tabel Durbin-Watson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
88
LAMPIRAN III
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
89
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 749.142 4013.758 .187 .855
ROE 78.739 202.336 .047 .389 .704
EPS 18.771 1.826 .985 10.281 .000
PER -223.903 211.131 -.134 -1.060 .310
a. Dependent Variable: Harga Saham
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 13891963474.40
0 3 4630654491.467 37.779 .000b
Residual 1470880671.350 12 122573389.279
Total 15362844145.75
0 15
a. Dependent Variable: Harga Saham
b. Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE
Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 749.142 4013.758 .187 .855
ROE 78.739 202.336 .047 .389 .704
EPS 18.771 1.826 .985 10.281 .000
PER -223.903 211.131 -.134 -1.060 .310
a. Dependent Variable: Harga Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
90
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .951a .904 .880 11071.287
a. Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI