FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA DAGING BABI di KECAMATAN JOGONALAN, KABUPATEN KLATEN TAHUN 2004-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Disusun Oleh: ADISTI ARI WARDHANI MARGONO NIM : 041324022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
145
Embed
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA … · Model regresi linier secara individual menyatakan bahwa: (1) harga pakan babi berpengaruh positif dan signifikan terhadap fluktuasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA
DAGING BABI di KECAMATAN JOGONALAN, KABUPATEN KLATEN
TAHUN 2004-2006
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun Oleh:
ADISTI ARI WARDHANI MARGONO
NIM : 041324022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk :
Pencipta dan Pelindungku : Tuhanku YESUS KRISTUS dan Bunda
Maria
Ayahanda tercinta yang selama ini telah memberikan segala-
galanya yang tak ternilai dan yang terbaik untukku serta telah
mendoakanku sampai saat ini.
Ibunda tersayang yang telah melahirkan, dengan kasih sayang dan
kesabarannya telah membesarkanku di dunia ini serta selalu
mendoakanku agar mendapatkan yang terbaik untuk hidupku.
Adekku Pairum yang telah memberiku dorongan dan bantuan
selama ini, makasih ya.
Keluarga besarku yang ada di Sragen yang selalu membimbing,
menjaga dan mendoakanku agar mendapat yang terbaik untuk
hidupku.
Maskuu, terimakasih untuk kasih sayang dan bantuan yang telah
kau berikan selama ini.
Semua “My best Friend” yang selalu menemani, menghibur,
memberi semangat dan membantuku.
Almamaterku tercinta.
v
MOTTO
Mimpi adalah jalan menuju masa depan, jadi raihlah mimpimu
setinggi mungkin
Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan
adalah ukuran yang dibuat oleh dirimu sendiri. Mengetahui tujuan
perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengatahui kamu
sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, dan biarkan orang lain
bekerja dengan waktu
Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih
berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau
syukuri, jangan hitung apa yang tidak kamu peroleh
Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan, peganglah saat ini dengan
keyakinan, siapkan masa depanmu tanpa rasa takut
Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut dalam hidupmu.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk
diselesaikan. Percayalah pada-Ku, hidup ini indah apabila kamu tahu
cara untuk hidup
Sahabat adalah seseorang yang datang mendekat saat semua orang
menjauhinya
(STAR)
vi
vii
viii
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA DAGING BABI DI KECAMATAN JOGONALAN, KABUPATEN KLATEN
TAHUN 2004-2006
Adisti Ari Wardhani Margono Nim: 041324022
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Tujuan penelitian ini untuk: (1) melihat pengaruh harga pakan ternak babi terhadap fluktuasi harga daging babi, (2) melihat pengaruh harga substitusi babi terhadap fluktuasi harga daging babi, (3) melihat pengaruh harga bibit babi terhadap fluktuasi harga daging babi, (4) melihat pengaruh pendapatan per kapita masyarakat terhadap fluktuasi harga daging babi, (5) melihat pengaruh hari besar keagamaan terhadap fluktuasi harga daging babi.
Jenis penilitian ini adalah ex post facto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara kepada 26 peternak babi yang terdapat di Kecamatan Jogonalan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda.
Nilai koefisien determinasi (R2) untuk variabel harga pakan ternak babi, harga substitusi babi, harga bibit babi, dan hari besar keagamaan sebesar 0,915. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk variabel pendapatan per kapita masyarakat sebesar 0,993. Model regresi linier secara individual menyatakan bahwa: (1) harga pakan babi berpengaruh positif dan signifikan terhadap fluktuasi harga daging babi, (2) harga substitusi babi berpengaruh positif dan signifikan terhadap fluktuasi harga daging babi, (3) harga bibit babi berpengaruh positif dan signifikan terhadap fluktuasi harga daging babi, (4) pendapatan per kapita masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap fluktuasi harga daging babi, dan (5) hari besar keagamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap fluktuasi harga daging babi.
Dari hasil penelitian ini penulis menyarankan: (1) pemerintah hendaknya ikut berperan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pakan ternak babi, (2) peternak babi perlu merancang jadwal waktu beternak yang tepat untuk beternak babi, untuk menghindari penurunan ataupun kenaikan harga daging babi khususnya pada saat hari besar keagamaan, (3) peternak sebaiknya menimbun pakan ternak babi (khususnya katul) pada saat panen raya untuk menghidari kenaikan harga pakan babi, dan (4) diperlukan pembinaan yang lebih intensif dari Dinas Peternakan dan Lingkungan Hidup setempat kepada para peternak babi agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar tempat mereka beternak babi.
ix
ABSTRACT
FACTORS THAT INFLUENCE FLUCTUATION OF PORK PRICE IN JOGONALAN DISTRICT, KLATEN REGENCY IN 2004 - 2006
Adisti Ari Wardhani Margono Nim: 041324022
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
The aims of this research are to find out: (1) the influence of the price of pig food towards the fluctuation of pork price (2) the influence of pig’s price substitution towards the fluctuation of pork price (3) the influence of pig’s germ price towards the fluctuation of pork price (4) the influence of per capita income of society towards the fluctuation of pork price (5) the influence of public holidays towards the fluctuation of pork price.
The type of this research is an ex post facto. The techniques of collecting the data were observation and interview. 26 pig farmers in Jogonalan were interviewed. The techniques of data analysis were simple linear regression and doubled linear regression.
The value of determined co efficiency (R2) for pig foods price, pig’s price substitution, pig’s germ price, and public holidays was obtained 0,915. The value of determined co efficiency (R2) of per capita income variable was 0,993. The individual linear regression stated that: (1) the pig food’s price had a significant and positive influence to the fluctuation of pork price, (2) the pig’s price substitution had a significant and positive influence to the fluctuation of pork price, (3) the pig’s germ price had a significant and positive influence to the fluctuation of pork price, (4) per capita income had a significant and positive influence to the fluctuation of pork price, (5) public holidays had a significant and positive influence to the fluctuation of pork price.
Based on the result of this research, it is advised that: (1) the government should make a participation in stabilizing and supplying the pig’s food price, (2) the pig farmers should make a schedule for breeding season to avoid the decreasing or increasing the pig’s price especially when the public holiday come, (3) it is better for the pig farmers to accumulate the pig’s food (especially bran) when the harvest comes to avoid the increasing of the pig’s price and (4) it is needed to do more intensive founding from Dinas Peternakan dan Lingkungan Hidup so that they can give more attention to their pig farming.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
anugerahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terselesaikannya penyusunan skripsi ini
tak terlepas dari partisipasi dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I
yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di
setiap proses serta memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan
saran yang membangun kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan
4. Bapak Y. M. Vianey Mudayen, S. Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di
setiap proses serta memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan
saran yang membangun kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan.
xi
5. Bapak Drs. P. A Rubiyanto, selaku Dosen Pembimbing mahasiswa
semester VIII yang telah banyak memberikan pendampingan selama
masa studi.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan ilmunya dan setia mendampingi di setiap proses
perkuliahan.
7. Para Karyawan dan Karyawati Sekretariat Program Studi secara khusus
dan Universitas Sanata Dharma secara umum yang telah membantu
dalam segala urusan administrasi penulis.
8. Babeku tercinta (Bambang Margono) yang selama ini telah memberikan
segala-galanya yang tak ternilai dan yang terbaik untukku serta telah
mendoakanku sampai saat ini, tunggu ya beee sampai aku bisa ngasih
yang terbaik untuk-Mu
9. Ibuku tersayang (Muryanti) yang telah melahirkan aku ke dunia ini serta
membesarkanku dengan penuh kesabaran. Kasih sayangmu tak akan
pernah tergantikan oleh apapun. Terima kasih telah menjadi ibu yang
terbaik bagiku.
10. Kakekku tersayang (Sutamsir,Alm), akhirnya kek cucumu jadi sarjana
juga,he….he……, tapi belum tentu jadi guru lho ya!!!!!!.
11. Adekku arum, tengkyu untuk dukungan dan semangat untukku selama
ini, kuliah yang bener bayar kuliah tu mahal sekarang.
12. Keluarga besarku di Sragen yang tidak bisa disebutkan satu per satu,
makasih untuk dukungan yang kalian berikan selama ini, semua yang
kalian berikan berharga untukku.
xii
13. Sahabat-sahabatku star di jogja (Ser’Cempluk, Ratna’Mbokdheee, dan
Tante 2Tik) yang selalu setia menghibur, membantu dan menemani di
setiap tawa dan tangisku. Kalian adalah teman-teman terbaikku dan
semoga persahabatan kita abadi selamanya. Kapan ya kita bisa shooping
bereng-bareng lagi????Kalau pada mudik jangan lupa caling2 lho ya!!!!
14. Masku, makasih buat kasih sayang yang kamu berikan selama ini yang
sabar aja yang ngadepin aku, tapi kalau dah ga sabar bilang yang tar ta
cariin penggantiku!!!!!!!!!!!!!!! Kamu anugerah terindah yang pernah
kumiliki.
15. Teman-temanku di kampus tercinta Universitas Sanata Dharma,
khususnya Anak-anak Pendidikan Ekonomi angkatan 2004 (Mbak Oca
(kapan2 travelling lagi ya mbak), Yanu, Yogi, dan teman-teman lain
yang tidak dapat disebutkan satu per satu) terima kasih atas jalinan
persaudaraan kita selama ini. Jangan lupa kita adalah keluarga besar so
saling memberi semangat ya. Masa depan kita masih panjang Friends!!!!
16. Motor Hondaku AD 3613 TY dan Motor Shogunku AD 5703 Y yang
selalu setia mengantarku kemanapun tujuannya, TINGKYU yauuuuu.
17. Lepiku yang baru tapi sangat membantuku buat ujian skripsiku, tingkyu
banget ya.
18. Buat si ndok ceplok, tingkyu ya dah bantuin aku buat ngerjain skripsi
dari pagi pe sore dan akhirnya selesai juga skripsiku. Jangan rewel lagi
ya, kasian arum tu tar dia tambah stres lagi
xiii
19. Semua pihak yang telah berpartisipasi dan tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna dan
sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun sehingga nantinya penulis dapat
memperbaikinya.
Akhirnya, penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Factor) sebesar 1,017 berarti VIF 1,017 < 5 %. Dengan hasil
tersebut maka variabel hari besar keagamaan bersifat “tidak
terjadi Multikolinieritas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa
semua variabel bebas dalam penelitian ini tidak mempunyai
hubungan atau tidak ada korelasi dengan variabel lainnya.
2). Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual dalam model
tidak homogen. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan
menggunakan uji korelasi rangking spearman. Untuk
mendeteksi apakah dalam regresi terjadi heteroskedastisitas
dapat dideteksi dengan Spearmen’s Rank dengan ketentuan
75
sebagai berikut: jika koefisien korelasi mempunyai tingkat
signifikansi > 0,05 dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas. Dan sebaliknya, apabila koefisien korelasi
mempunyai tingkat signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan
terjadi heteroskedastisitas.
Berikut ini adalah hasil pengujian heteroskedastisitas:
Tabel V.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
E (Error
Term) X1 Harga Pakan
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
.018
.918 36
X2 Harga Ayam
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
-.127 .460
36
X3 Harga Bibit
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
.074
.668 36
Spearman's rho
X5 Harga hari besar keagamaan (Dummy)
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
-.090 .601
36
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008 (Lihat Lampiran 5)
Dari tabel di atas terlihat bahwa koefisien korelasi
variabel harga pakan ternak babi mempunyai nilai signifikansi
= 0,918 > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. Koefisien
korelasi untuk variabel harga daging ayam mempunyai nilai
signifikansi = 0,460 > 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas. Koefisien korelasi untuk variabel harga bibit
babi mempunyai nilai signifikansi = 0,668 > 0,05 maka tidak
76
terjadi heterokedastisitas. Koefisien korelasi untuk variabel
harga daging babi pada saat hari besar keagamaan mempunyai
nilai signifikansi = 0,601 > 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
3) Uji Autokorelasi
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan
dengan uji Durbin Watsom dan dapat digunakan ketentuan
sebagan berikut (Firdaus, 2004: 101):
Tabel V.8 Uji Durbin Watson
DW Kesimpulan
10,1⟨ Ada autokorelasi
1,10-1,54 Tanpa kesimpulan
1,55-2,46 Tidak ada autokorelasi
2,47-2,90 Tanpa kesimpulan
91,2⟩ Ada autokorelasi
Sumber: Muhamad Firdaus, 2004
77
Tabel V.9 Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .961(a) .924 .915 781.434 1.898a Predictors: (Constant), Hari Raya Agama, Harga Pakan, Harga Ayam, Harga Bibit b Dependent Variable: Fluktuasi Harga Daging Babi Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2008 (Lihat Lampiran 5)
Hasil uji autokorelasi Durbin Watson menunjukkan
angka 1,898, dan menurut ketentuan di atas tampak bahwa nilai
Durbin Watson hitung 1,898 terletak di daerah tidak ada
autokorelasi sehingga dapat disimpulakan bahwa model regrasi
berganda terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi.
2. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis Untuk Variabel Harga Pakan Ternak
Babi, Harga Substitusi Babi (Daging Ayam), Harga Bibit Babi,
Hari Besar Keagamaan
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil analisis
regresi linier berganda menggunakan SPSS 12.00. Hal ini
dilakukan untuk melihat besarnya hubungan variabel independent
dengan variabel dependent. Model persamaan regresi dalam
penelitian ini adalah:
78
Tabel V.10 Hasil Pengujian Koefisien Regresi Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF 1 (Constant) -3096.476 1749.696 -1.770 .087 Harga Pakan 1.956 .843 .135 2.319 .027 .718 1.394 Harga Ayam .281 .116 .122 2.417 .022 .950 1.052 Harga Bibit .035 .002 .860 14.653 .000 .707 1.414 Hari Besar
Keagamaan (Dumy)
1007.498 315.880 .159 3.189 .003 .984 1.017
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008 (Lihat Lampiran 6)
a Dependent Variable: fluktuasi harga daging babi Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008 (Lihat Lampiran 7)
Analisis tabel di atas untuk mengetahui pengaruh
veriabel independent secara parsial terhadap variabel
dependent adalah sebagai berikut:
Variabel pendapatan perkapita masyarakat berpengaruh
positif dan signifikan terhadap fluktuasi harga daging babi.
Dari hasil regresi diperoleh thitung = 16,302 > ttabel = 6,3138
maka Ho ditolak, artinya pendapatan perkapita masyarakat
secara parsial berpengaruh terhadap fluktuasi harga daging
babi.
2) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu alat untuk
mengukur besarnya persentase pengaruh semua variabel
bebas terhadap variabel terikat. Besarnya koefisien
determinasi berkisar antara angka 0 sampai dengan 1,
semakin mendakati 0 besarnya koefisien suatu persamaan
regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel
independent terhadap variabel dependent. Sebaliknya
84
semakin besar koefisien determinasi mendekati angka 1,
maka semakin besar pula pengaruh semua veriabel
independent terhadap variabel dependent
Tabel V.14 Hasil Pengujian R2
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .998(a) .996 .993 224.165
a Predictors: (Constant), pendapatan perkapita masyarakat b Dependent Variable: fluktuasi harga daging babi Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2008 (Lihat Lampiran 7)
Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh dari R2 sebesar
0,993, hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan
perkapita masyarakat berpengaruh terhadap fluktuasi harga
daging babi sebesar 99,3%, sedangkan sisanya sebesar 0,7%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Harga Pakan Ternak Babi Terhadap Fluktuasi Harga
Daging Babi
Peternakan babi pada dasarnya merupakan salah satu usaha
dibidang peternakan yang cukup menjanjikan bagi para peternak,
karena dengan memelihara ternak babi selama 4-5 bulan hingga ternak
babi memiliki berat badan 70-100kg peternak sudah dapat menjual
hasil ternak mereka dengan harga yang bervariasi. Harga daging babi
dapat berubah-ubah sewaktu-waktu, dan hal inilah yang menjadi
keresahan bagi para peternak. Ketika harga daging babi tinggi, ini
85
menjadi suatu hal yang menguntungkan bagi peternak, tetapi ketika
harga daging babi turun peternak tentu saja menghadapi kerugian
karena biaya yang dikeluarkan untuk beternak babi tidak sebanding
dengan hasil yang diperoleh.
Untuk mendapatkan mendapatkan berat badan ternak babi yang
diharapkan oleh peternak, maka dalam hal ini peternak harus benar-
benar memperhatikan makanan dari ternak babi. Makanan ternak babi
dapat berupa katul, konsentrat, ampas tahu, tetapi setelah
dilakukannnya penelitian ini maka dapat diketahui bahwa makanan
utama dari ternak babi adalah katul. Dalam sehari satu ekor babi dapat
menghabiskan 2kg katul. Peternak harus benar-benar memperhatikan
makanan ternak babi, karena dengan pemberian pakan yang teratur
ternak babi akan berkembang dan mencapai berat badan yang
diinginkan oleh peternak dengan tepat waktu pula.
Sedangkan harga katul sendiri lebih dipengaruhi oleh faktor
musim. Ketika panen raya harga katul hanya sekitar Rp800, dan pada
saat hari biasa harganya dapat mencapai Rp1500. Selain dipengaruhi
oleh faktor musim, harga pakan ternak babi juga dipengaruhi oleh
krisis pangan yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, yang
berdampak terhadap kenaikan semua harga pakan, terutama dalam hal
ini adalah harga katul. Harga pakan ternak babi ini sangat berpengaruh
terhadap kenaikan ataupun penurunan harga daging babi. Hipotesis
yang pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa fluktuasi harga
86
daging babi dipengaruhi oleh harga pakan ternak babi tahun 2004-2005
di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Berdasarkan uji analisis
statistik dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,319 dengan signifikansi sebesar 0,027
hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga
pakan ternak babi terhadap fluktuasi harga daging babi.
87
Tabel V.15 Fluktuasi Harga Daging Babi dan Harga Pakan Ternak
Babi, Tahun 2004-2006
Tahun/ Bulan
Fluk Harga Daging Babi (Rp/kg)
Harga Pakan (Rp/kg)
2004 Januari 8000 1000 Februari 9000 800 Maret 9000 800 April 9000 800 Mei 9250 900 Juni 9250 900 Juli 9250 1000 Agustus 9500 1000 September 10000 1200 Oktober 11000 1200 November 11000 1200 Desember 12000 1200 2005 Januari 7000 1000 Februari 8000 1100 Maret 7000 1000 April 7500 1000 Mei 6500 1000 Juni 5500 900 Juli 4000 1000 Agustus 5000 900 September 3500 800 Oktober 3500 800 November 6000 1000 Desember 7500 1100 2006 Januari 8000 1100 Februari 9000 1500 Maret 9500 1400 April 9500 1300 Mei 10000 1200 Juni 10000 1200 Juli 10000 1100 Agustus 11500 1100 September 12000 1200 Oktober 12000 1100 November 14000 1500 Desember 15000 1200
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah, Tahun 2004-2006
88
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa harga pakan ternak
babi cenderung mengalami penurunan ataupun kenaikan. Kenaikan
ataupun penurunan harga pakan ternak babi ini akan berpengaruh pada
harga daging babi. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2006 harga pakan
ternak babi mencapai Rp1200-Rp1500/kg, sehingga menyebabkan
harga daging babi meningkat hingga Rp10.000-Rp15.000/kg, begitu
juga sebaliknya pada tahun 2005 harga pakan ternak babi berkisar
antara Rp800-Rp1000/kg, menyebabkan harga daging babi turun
menjadi Rp3500-Rp5500/kg. Jadi dapat dilihat bahwa harga pakan
ternak babi sangat berpengaruh terhadap harga daging babi.
Dalam hasil penelitian regresi ditunjukkan bahwa setiap ada
peningkatan harga pakan ternak babi sebesar 1% maka akan
meningkatkan harga daging babi sebesar Rp1,956. Maka dapat
dikatakan bahwa peningkatan harga pakan ternak babi akan
berpengaruh terhadap kenaikan harga daging babi. Ternyata hasil uji t
mendukung hipotesis penelitian dimana uji t yang diperoleh dari
penelitian ini adalah harga pakan ternak babi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga daging babi.
89
2. Pengaruh Harga Substitusi Babi (Daging Ayam) Terhadap
Fluktuasi Harga Daging Babi
Barang substitusi adalah adalah suatu barang yang dapat
menggantikan barang yang lain. Barang substitusi muncul karena
harga barang utama yang mengalami kenaikan. Akibatnya barang ini
mengalami kenaikan, maka orang cenderung akan mencari barang lain
yang harganya lebih rendah tetapi dengan kualitas yang sama. Begitu
juga daging babi, ketika harga daging babi mengalami kenaikan maka
masyarakat memilih untuk mengkonsumsi jenis daging lainnya yang
memiliki fungsi yang sama, dengan harga yang lebih murah. Salah satu
alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat sebagai barang substitusi
dari daging babi adalah daging ayam. Ketika harga daging babi
mengalami kenaikan, masyarakat mengalihkan pilihannya kepada
daging ayam yang harganya lebih murah daripada harga daging babi.
Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa
fluktuasi harga daging babi dipengaruhi oleh harga substitusi babi
(daging ayam) tahun 2004-2005 di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten
Klaten. Berdasarkan uji asumsi statistik dengan menggunakan teknik
analisis regresi linier berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 2,417
dengan signifikansi sebesar 0,022 hal ini berarti terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara harga substitusi babi (daging ayam)
terhadap fluktuasi harga daging babi.
90
Tabel V.16 Fluktuasi Harga Daging Babi dan Harga Daging Ayam, Tahun
2004-2006
Tahun/ Bulan
Fluk Harga Daging Babi (Rp/kg)
Harga Daging Ayam (Rp/kg)
2004 Januari 8000 14000 Februari 9000 16000 Maret 9000 13000 April 9000 13000 Mei 9250 13000 Juni 9250 13000 Juli 9250 13000 Agustus 9500 14000 September 10000 14000 Oktober 11000 13000 November 11000 16000 Desember 12000 15000 2005 Januari 7000 17000 Februari 8000 15000 Maret 7000 16000 April 7500 15000 Mei 6500 15000 Juni 5500 15000 Juli 4000 13000 Agustus 5000 14000 September 3500 14000 Oktober 3500 14000 November 6000 14000 Desember 7500 14000 2006 Januari 8000 16000 Februari 9000 13000 Maret 9500 14000 April 9500 13000 Mei 10000 13000 Juni 10000 14000 Juli 10000 13000 Agustus 11500 15000 September 12000 13000 Oktober 12000 13000 November 14000 15000 Desember 15000 16000
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah, Tahun 2004-2006
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan harga daging ayam
cenderung mengalami kenaikan maupun penurunan. Kenaikan harga
91
pada daging ayam cenderung terjadi ketika adanya hari besar
keagamaan, seperti pada bulan Desember tahun 2006 harga daging
ayam mencapai Rp16.000, yang disebabkan oleh adanya hari besar
keagamaan Natal. Fluktuasi harga daging babi dalam hal ini juga
dipengaruhi oleh naik ataupun turunnya harga daging ayam. Seperti
dapat dilihat dari tabel pada tahun 2006 harga daging ayam mencapai
Rp15.000-Rp16.000/kg, sedangkah harga daging babi berkisar antara
Rp12.000-Rp15.000/kg. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan harga
daging ayam berpengaruh terhadap kenaikan harga daging babi.
Kecenderungan yang terjadi adalah ketika harga daging ayam naik,
maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya harga daging babi. Hal
ini disebabkan karena ketika harga daging ayam naik masyarakat akan
lebih banyak mengkonsumsi daging babi, karena permintaan yang
banyak terhadap daging babi maka menyebabkan harga daging babi
menjadi naik dari harga semula.
Dalam hasil penelitian regresi ditunjukkan bahwa setiap ada
peningkatan harga daging ayam sebagai substitusi babi sebesar 1%
maka akan meningkatkan harga daging babi sebesar Rp0,281 . Maka
dapat dikatakan bahwa peningkatan harga daging ayam akan
berpengaruh terhadap kenaikan harga daging babi. Ternyata hasil uji t
mendukung hipotesis penelitian dimana uji t yang diperoleh dari
penelitian ini adalah harga daging ayam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga daging babi.
92
3. Pengaruh Harga Bibit Babi Terhadap Fluktuasi Harga Daging
Babi
Bibit merupakan salah satu faktor penting yang perlu
diperhatikan oleh para peternak babi. Pemilihan bibit yang baik dan
unggul akan sangat menentukan kualitas babi selanjutnya. Apabila
peternak dapat benar-benar memperhatikan kualitas bibit babi, dan
didukung dengan pemeliharaan yang benar, maka dapat diperoleh babi
dengan kualitas yang baik dan sehat. Kriteria pemilihan bibit babi yang
baik antara lain sehat, memiliki berat badan minimal 10kg, memiliki
umur ideal 50 hari setelah dilahirkan. Jenis bibit babi yang sering
diternakkan oleh masyarakat Klaten pada umumnya adalah jenis Uroke
(turunan Australia).
Hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini menyatakan bahwa
fluktuasi harga daging babi dipengaruhi oleh harga bibit babi tahun
2004-2005 di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Berdasarkan
uji asumsi statistik dengan menggunakan teknik analisis regresi linier
berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 14,653 dengan signifikansi
sebesar 0,860 hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara harga bibit babi terhadap fluktuasi harga daging babi.
93
Tabel V.17 Fluktuasi Harga Daging Babi dan Harga Bibit Babi,
Tahun 2004-2006
Tahun/ Bulan
Fluk Harga Daging Babi (Rp/kg)
Harga Bibit Babi (Rp/ekor)
2004 Januari 8000 125000 Februari 9000 150000 Maret 9000 175000 April 9000 175000 Mei 9250 175000 Juni 9250 175000 Juli 9250 175000 Agustus 9500 200000 September 10000 210000 Oktober 11000 225000 November 11000 110000 Desember 12000 225000 2005 Januari 7000 110000 Februari 8000 110000 Maret 7000 125000 April 7500 100000 Mei 6500 135000 Juni 5500 80000 Juli 4000 75000 Agustus 5000 75000 September 3500 50000 Oktober 3500 50000 November 6000 75000 Desember 7500 110000 2006 Januari 8000 135000 Februari 9000 160000 Maret 9500 175000 April 9500 175000 Mei 10000 190000 Juni 10000 200000 Juli 10000 225000 Agustus 11500 250000 September 12000 250000 Oktober 12000 275000 November 14000 280000 Desember 15000 300000
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah, Tahun 2004-2006
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa harga bibit babi
cenderung mengalami kenaikan maupun penurunan. Kenaikan harga
94
bibit babi cenderung menyebabkan kenaikan harga daging babi. Hal ini
dapat dilihat ketika harga daging babi hanya berkisar antara Rp3500-
Rp5500/kg, harga bibit per ekor juga mengalami penurunan yaitu
berkisar antara Rp50.000-Rp80.000. Begitu juga sebaliknya, ketika
harga daging babi mencapai Rp14.000-Rp15.000/kg, harga bibit juga
mengalami peningkatan menjadi Rp250.000-Rp300.000/ekor. Maka
dapat dilihat bahwa fluktuasi harga daging babi dipengaruhi oleh harga
bibit babi.
Dalam hasil penelitian regresi ditunjukkan bahwa setiap ada
peningkatan harga bibit babi sebesar 1% maka akan meningkatkan
harga daging babi sebesar Rp0,035 . Maka dapat dikatakan bahwa
peningkatan harga bibit babi akan berpengaruh terhadap kenaikan
harga daging babi. Ternyata hasil uji t mendukung hipotesis penelitian
dimana uji t yang diperoleh dari penelitian ini adalah harga bibit babi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga daging babi.
4. Pengaruh Pendapatan Perkapita Masyarakat Kabupaten Klaten
Terhadap Fluktuasi Harga Daging Babi
Pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Klaten tahun
2004-2006 menunjukkan kenaikan yang berpengaruh terhadap
perubahan daging babi, hal ini dapat dijelaskan dalam tabel berikut
ini :
95
Tabel V.18 Fluktuasi Harga Daging Babi dan Jumlah Pendapatan
Perkapita Masyarakat Kabupaten Klaten, Tahun 2004-2006
Sumber: Data BPS Yang Telah Diolah, Tahun 2004-2006 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapatan perkapita
masyarakat Kabupaten Klaten dari tahun dari tahun 2004-2005
mengalami kenaikan. Perubahan pendapatan perkapita masyarakat ini
juga berpengaruh terhadap perubahan harga daging babi. Khususnya
pada tahun 2005 terjadi kenaikan pendapatan perkapita sebesar 3700,
dari tahun sebelumnya sebesar 3510, hal ini berpengaruh terhadap
fluktuasi harga daging babi. Harga daging babi turun dari tahun
sebelumnya sebesar Rp9688 menjadi Rp5917, hal ini disebabkan
karena penawaran paternak babi untuk hewan ternaknya yang terlalu
banyak, sehingga terjadi penumpukan hewan ternak dipasaran yang
menyebabkan harga ternak babi menjadi turun. Sedangkan untuk tahun
2005 dan 2006 terjadi keseimbangan antara permintaan dari konsumen
dan penawaran dari peternak babi, hal ini terbukti dengan kenaikan
pendapatan perkapita masyarakat dan diikuti dengan peningkatan
harga daging babi.
Hipotesis yang keempat dalam penelitian ini menyatakan
bahwa fluktuasi harga daging babi dipengaruhi oleh pendapatan
perkapita masyarakat tahun 2004-2005 di Kecamatan Jogonalan,
96
Kabupaten Klaten. Berdasarkan uji asumsi statistik dengan
menggunakan teknik analisis regresi linier berganda diperoleh nilai t
hitung sebesar 16,302 dengan signifikansi sebesar 0,039 hal ini berarti
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pendapatan perkapita
masyarakat terhadap fluktuasi harga daging babi.
Dalam hasil penelitian regresi sederhana ditunjukkan bahwa
setiap ada peningkatan pendapatan perkapita masyarakat sebesar 1%
maka akan meningkatkan atau menurunkan harga daging babi sebesar
Rp18,632 .Maka dapat dikatakan bahwa perubahan pendapatan
perkapita masyarakat akan berpengaruh terhadap perubahan harga
daging babi. Ternyata hasil uji t mendukung hipotesis penelitian
dimana uji t yang diperoleh dari penelitian ini adalah pendapatan
perkapita masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga daging babi
5. Pengaruh Hari Besar Keagamaan (Hari Raya Idul Fitri, Natal dan
Tahun Baru China) Terhadap Fluktuasi Harga Daging Babi
Masing-masing agama yang terdapat di Indonesia memiliki hari
besar keagamaannya masing-masing. Sedangkan dalam penelitian ini
hari besar keagamaan yang digunakan adalah Hari Raya Idul Fitri,
Natal dan Tahun Baru China, hal ini disebabkan karena ketiga hari
raya inilah yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fluktuasi
harga daging babi. Khususnya untuk Hari Raya Idul Fitri harga daging
babi juga mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena tradisi yang
97
berkembang dimasyarakat bahwa Hari Raya Idul Fitri dirayakan oleh
semua lapisan masyarakat. Perayaan tersebut dapat mereka lakukan
dengan mengadakan perayaan makan bersama, yang berakibat pada
meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap daging babi.
Hipotesis yang kelima dalam penelitian ini menyatakan bahwa
fluktuasi harga daging babi dipengaruhi oleh hari besar keagamaan
tahun 2004-2005 di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
Berdasarkan uji asumsi statistik dengan menggunakan teknik analisis
regresi linier berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 3,186 dengan
signifikansi sebesar 0,159 hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara hari besar keagamaan terhadap fluktuasi harga
daging babi.
98
Tabel 5.19 Fluktuasi Harga Daging Babi, Harga Daging Babi Pada Hari Besar Keagamaan, Variabel Dumy, Tahun 2004-2006
Tahun/ Bulan
Fluk Harga Daging Babi
(Rp/kg)
Harga Daging Babi Hari Besar Agama
(Rp/kg)
Variabel Dumy
2004 Januari 8000
0
Februari 9000 10000 1 Maret 9000 0 April 9000 0 Mei 9250 0 Juni 9250 0 Juli 9250 0 Agustus 9500 0 September 10000 0 Oktober 11000
0 November 11000 11500 1 Desember 12000 14000 1 2005 Januari 7000
0
Februari 8000 9000 1 Maret 7000 0 April 7500 0 Mei 6500 0 Juni 5500 0 Juli 4000 0 Agustus 5000 0 September 3500 0 Oktober 3500
0 November 6000 6500 1 Desember 7500 8000 1 2006 Januari 8000 9500 1 Februari 9000 0 Maret 9500 0 April 9500 0 Mei 10000 0 Juni 10000 0 Juli 10000 0 Agustus 11500 0 September 12000
0 Oktober 12000 13500 1 November 14000 0 Desember 15000 16500 1
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah, Tahun 2004-2006
99
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa harga daging babi
pada saat hari besar keagamaan cenderung mengalami kenaikan
maupun penurunan. Pada rumusan masalah kelima ini digunakan
variabel dumy untuk menganalisis pengaruh hari besar keagamaan
terhadap fluktuasi harga daging babi. Untuk variabel dumy
diasumsikan pada saat hari besar keagaman dengan angka 1 dan angka
0 untuk pada saat bukan hari besar keagamaan. Hari besar keagamaan
pada tabel di atas cenderung menyebabkan kenaikan harga daging
babi. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2004 ketika harga daging babi
berkisar antara Rp9.000-Rp12.000/kg, sedangkan ketika hari besar
keagamaan terjadi peningkatan harga sebesar Rp10.000-Rp14.000/kg.
Maka berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa hari besar
keagamaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan untuk
meningkatkan harga daging babi, hal ini disebabkan permintaan
terhadap daging babi yang meningkat pada saat hari besar keagamaan
tersebut.
100
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan
dalam bab terdahulu, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa harga pakan ternak babi
berpengaruh terhadap fluktuasi harga daging babi di Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten, tahun 2004-2006, hal ini didasarkan
pada hasil t hitung (2,319) yang lebih besar dari t tabel (1,6973),
berarti koefisien regresi berpengaruh positif dan signifikan.
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa harga substitusi daging babi
(daging ayam) berpengaruh terhadap fluktuasi harga daging babi di
Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, tahun 2004-2006, hal ini
didasarkan pada hasil t hitung (2,417) yang lebih besar dari t tabel
(1,6973), berarti koefisien regresi berpengaruh positif dan signifikan.
3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa harga bibit babi berpengaruh
terhadap fluktuasi harga daging babi di Kecamatan Jogonalan,
Kabupaten Klaten, tahun 2004-2006, hal ini didasarkan pada hasil t
hitung (14,653) yang lebih besar dari t tabel (1,6973), berarti koefisien
regresi berpengaruh positif dan signifikan.
101
4. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pendapatan perkapita
masyarakat berpengaruh terhadap fluktuasi harga daging babi di
Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, tahun 2004-2006, hal ini
didasarkan pada hasil t hitung (16,302) yang lebih besar dari t tabel
(6,3138), berarti koefisien regresi berpengaruh positif dan signifikan.
5. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hari besar keagamaan
berpengaruh terhadap fluktuasi harga daging babi di Kecamatan
Jogonalan, Kabupaten Klaten, tahun 2004-2006, hal ini didasarkan
pada hasil t hitung (3,189) yang lebih besar dari t tabel (1,6973),
berarti koefisien regresi berpengaruh positif dan signifikan.
B. Saran
Secara singkat beberapa saran yang dapat yang dapat dikemukakan
dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Pemerintah
Pemerintah hendaknya ikut berperan dalam menjaga stabilitas harga
dan ketersediaan pakan ternak babi. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi terjadinya fluktuasi harga dan kelangkaan pakan ternak
babi.
2. Peternak Babi
Peternak perlu merancang jadwal waktu yang tepat untuk beternak
babi. Hal ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya jumlah
ternak babi yang harus dijual dipasaran setiap bulannya. Sehingga
102
kenaikan ataupun penurunan harga daging babi akibat kelangkaan
ataupun kelebihan hewan ternak, khususnya pada saat hari besar
keagamaan dapat dihindari.
3. Peternak Babi
Sebaiknya peternak menimbun pakan ternak babi khususnya katul
halus pada saat pada saat panen raya, sehingga dapat terhidarkan dari
kenaikan ataupun penurunan harga pakan ternak babi.
4. Dinas Peternakan dan Lingkungan Hidup Setempat
Diperlukan pembinaan yang lebih intensif dari Dinas Peternakan dan
Lingkungan Hidup setempat kepada para peternak babi agar lebih
memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar tempat mereka beternak
babi.
103
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Monografi Kecamatan Jogonalan. Klaten
Ditjen Bina Produksi Peternakan. 2001. Buku Statistik Peternakan. Direktorat Jendral Bina Produksi Peternakan. Jakarta: Depatemen Pertanian.
Firdaus, Muhamad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: PT
Bumu Aksara. Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional. Gilarso, T. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (Edisi Revisi). Yogyakarta:
Kanisius. Gilarso, T. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro (Edisi Revisi). Yogyakarta:
Kanisius. Girisonta. 1981. Pedoman Lengkap Berternak Babi. Yogyakarta: Kanisius Karyasa, I Ketut. 2 Oktober 2002. “Pendugaan Parameter dan Elastisitas
Penawaran dan Permintaan Beberapa Jenis Daging”. www.kompas.com/ Diakses tanggal 25 Agustus 2007.
Rosida, Chulia. 1 November 1999. Analisis Harga Ikan Laut dan Beberapa
Faktor Yang Mempengaruhinya di Kota Madya Pekelongan. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret.
Sayafa’at, Niswar. 1 Maret 2004. “Kinerja Nilai Tambah dan Produksi Sektor
Pertanian”. www.kompas.com/ Diakses tanggal 20 Oktober 2007. Siegel, Sidney. 1985. Statistik Non Parametrik. Jakarta: Gramedia.
104
Soedjana, Tjeppy. 24 Januari 2005. “Prevalensi Usaha Ternak Tradisional Dalam Perspektif Peningkatan Produk Ternak Nasional”. www.kompas.com/ Diakses tanggal 20 Oktober 2007.
Universitas Sanata Dharma. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Transito. Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga. Wijaya, Faried. 1990. Kompendium Ekonomika. Yogyakarta: BPFE. Winardi. 1989. Pengantar Ekonomi Makro. Bandung: Transito. http: //www.kompas.com/9 November 2004/ “Perlu Waktu Sembilan Tahun untuk
Menaikkan Konsumsi Protein Hewani Penduduk Indonesia”. Diakes tanggal 23 Oktober 2007.
http: //www.bung-hatta.com/7 Juni 2006/ “Hewan Ternak”. Diakes tanggal 23
Oktober 2007. http: //www.kompas.com/ 24 Januari 2005/ “Peternakan”. Diakes tanggal 23
Oktober 2007.
Lampiran
Pedoman Wawancara
1. Pakan Ternak Babi
a. Apa saja makanan ternak babi?
b. Apakah makanan pokok dari ternak babi?
c. Dalam sehari berapa kali ternak babi diberi makan?
d. Berapa harga bulanan pakan ternak babi yang paling dominan dari tahun
2004-2006?
e. Berapa harga bulanan daging babi/kg dari tahun 2004-2006?
2. Substitusi Babi (Daging Ayam)
a. Berapa harga bulanan daging ayam/kg dari tahun 2004-2006?
3. Harga Bibit Babi
a. Jenis bibit babi apa yang anda gunakan untuk diternakkan?
b. Setiap berapa bulan sekali anda membeli bibit babi, dan berapa jumlah
yang anda beli?
c. Bagaimana criteria pemilihan bibit babi yang baik?
d. Berapa harga bulanan bibit babi/buah dari tahun 2004-2006?
4. Pendapatan Per Kapita Masyarakat Klaten
a. Berapakah harga daging babi ketika pendapatan masyarakat berubah setiap
tahunnya dari tahun 2004-2006?
5. Hari Besar Keagamaan
a. Berapakah harga daging babi/kg pada saat hari besar keagamaan?
b. Pada saat hari besar keagamaan apakah terjadi kenaikan harga daging babi
yang cukup tinggi?
Data Harga Daging Babi, Harga Pakan Ternak Babi, Harga Daging Ayam, Pendapatan Perkapita Masyarakat, Harga Bibit Babi
Tahun/ Bulan
Fluk Harga Daging Babi (Rp/kg)
Harga Pakan (Rp/kg)
Harga Daging Ayam
(Rp/kg)
Pendapatan Per Kapita
(Dalam Ribuan)
Harga Daging
Babi Hari Besar
Agama (Rp/kg)
Harga Bibit Babi
(Rp/ekor)
2004 Januari 8000 1000 14000 125000 Februari 9000 800 16000 10000 150000 Maret 9000 800 13000 175000 April 9000 800 13000 175000 Mei 9250 900 13000 175000 Juni 9250 900 13000 175000 Juli 9250 1000 13000 175000 Agustus 9500 1000 14000 200000 Sptmber 10000 1200 14000 210000 Oktober 11000 1200 13000 225000 Novmbr 11000 1200 16000 11500 110000 Desmbr 12000 1200 15000 3510 14000 225000 2005 Januari 7000 1000 17000 110000 Februari 8000 1100 15000 9000 110000 Maret 7000 1000 16000 125000 April 7500 1000 15000 100000 Mei 6500 1000 15000 135000 Juni 5500 900 15000 80000 Juli 4000 1000 13000 75000 Agustus 5000 900 14000 75000 Septmbr 3500 800 14000 50000 Oktober 3500 800 14000 50000 Novmbr 6000 1000 14000 6500 75000 Desmbr 7500 1100 14000 3700 8000 110000 2006 Januari 8000 1100 16000 9500 135000 Februari 9000 1500 13000 160000 Maret 9500 1400 14000 175000 April 9500 1300 13000 175000 Mei 10000 1200 13000 190000 Juni 10000 1200 14000 200000 Juli 10000 1100 13000 225000 Agustus 11500 1100 15000 250000 Septmbr 12000 1200 13000 250000 Oktober 12000 1100 13000 13500 275000 Novmbr 14000 1500 15000 280000 Desmbr 15000 1200 16000 3780 16500 300000
Within Groups 15812500.000 18 878472.222 Total 250602430.556 35
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta
t
Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -3096.476 1749.696 -1.770 .087 Harga
Pakan 1.956 .843 .135 2.319 .027 .718 1.394
Harga Ayam .281 .116 .122 2.417 .022 .950 1.052 Harga Bibit .035 .002 .860 14.65
3 .000 .707 1.414
Hari Besar Keagamaan (Dumy)
1007.498 315.880 .159 3.189 .003 .984 1.017
a Dependent Variable: Fluktuasi Harga Daging Babi
Hasil Uji Heteroskedastisitas
E (Error
Term) X1 Harga Pakan
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
.018
.918 36
X2 Harga Ayam
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
-.127 .460
36
X3 Harga Bibit
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
.074
.668 36
Spearman's rho
X5 Harga hari besar keagamaan (Dummy)
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
-.090 .601
36
Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .961(a) .924 .915 781.434 1.898a Predictors: (Constant), Hari Raya Agama, Harga Pakan, Harga Ayam, Harga Bibit b Dependent Variable: Fluktuasi Harga Daging Babi
Hasil Pengujian Koefisien Regresi Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF 1 (Constant) -3096.476 1749.696 -1.770 .087 Harga Pakan 1.956 .843 .135 2.319 .027 .718 1.394 Harga Ayam .281 .116 .122 2.417 .022 .950 1.052 Harga Bibit .035 .002 .860 14.653 .000 .707 1.414 Hari Besar
Keagamaan (Dumy)
1007.498 315.880 .159 3.189 .003 .984 1.017
Hasil Pengujian Koefisien Regresi Sederhana
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.