FAKTOR FAKTOR YANG BEHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI TAHUN 2018 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan OLEH: MUSRIFA B POO324015019 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN DIII KEBIDANAN TAHUN 2018
102
Embed
FAKTOR FAKTOR YANG BEHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI … · 2018. 10. 1. · memberikan ASI salah satu kendala utamanya yakni produksi ASI tidak lancar. Tujuan penelitian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
FAKTOR FAKTOR YANG BEHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN
PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI
TAHUN 2018
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Program Studi Diploma III Politeknik
Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan
OLEH:
MUSRIFA B POO324015019
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN DIII KEBIDANAN
TAHUN 2018
ii
iii
iv
iv
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama : Musrifa B
2. Tempat /Tanggal Lahir : Pasarwajo,09 september 1996
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Buton Wolio /Indonesia
6. Alamat :Jl.PLN, Kec. Pasarwajo,Kab. Buton
B. Pendidikan
1. TK Pertiwi Pasarwajo
2. SD Negeri 1 Pasarwajo
3. SMP Negeri 1 Pasarwajo
4. SMA Negeri 1 Pasarwajo
5. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan Tahun 2015
Sampai Tahun 2018
v
v
ABSTRAK
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN
PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT
Hasil penelitian baik informasi atau masalah masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya.
Oleh peneliti hanya sekelompok data yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya RSUD Kota Kendari
RSUD Kota Kendari awalnya terletak di kota Kendari,tempatnya
di Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527 M²
dan luas bangunan 1.800 M². RSUD Kota Kendari merupakan
bangunan atau gedung peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang
didirikan pada tahun 1927 dan telah mengalami beberapa perubahan
antara lain :
a. Dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1927.
b. Dilakukan rehabilitasi oleh pemerintah Jepang pada tahun 1942-
1945.
c. Menjadi Rumah Sakit Tentara padatahun 1945-1960.
d. Menjadi RSU Kabupaten Kendari pada tahun 1960-1989.
e. Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989-2001.
f. Menjadi RSU Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan Perda
Kota Kendari No.17 tahun 2001.
g. Diresmikan penggunaannya sebagai RSUD Abunawas Kota
Kendari oleh Bapak Walikota Kendari pada tanggal 23 Januari
2003.
37
37
h. Pada tahun 2008 oleh pemerintah kota kendari telah membebakan
lahan seluas 13.000 ha untuk relokasi Rumah Sakit yang dibangun.
i. Pada tanggal 09 Desember 2011 RSUD Abunawas Kota Kendari
resmi menempati Gedung baru yang terletak di Jl.Brigjen Z.A
Sugianto No : 39 Kel. Kambu Kec. Kambu Kota Kendari.
j. Pada tanggal 12-14 Desember 2012 telah divitasi oleh Tim Komite
Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan berhasil terakreditasi penuh
sebanyak pelayanan ( Administrasi dan Manajemen, Rekam Medik,
pelayanan keperaatan, pelayanan Medik dan IGD).
k. Berdasarkan SK Walikota Kendari No16 tahun 2015 tanggal 13 Mei
2015 dikembalikan namanya menjadi RSUD Kota Kendari sesuai
PERDA Kota Kendari No. 17 Tahun 2001.
2. Sarana Gedung
RSUD Kota Kendari saat ini memiliki sarana gedung sbb :
a. Gedung anthurium (Kantor)
b. Gedung Bougenvile (Poliklinik)
c. Gedung IGD
d. Gedung Matahari (Radiologi)
e. Gedung Cryasant (Kamar Operasi)
f. Gedung asoka ( ICU )
g. Gedung Teratai (obgyn-ponek)
h. Gedung lavender ( rawat inap penyakit dalam)
38
i. Gedung mawar ( rawat inap anak )
j. Gedung melati (rawat inap bedah)
k. Gedung Tulip (rawat inap saraf dan THT)
l. Gedung Anggrek ( rawat inap VIP,KLS 1, dan KLS 2)
m. Gedung instalasi Gizi
n. Gedung laundry
o. Gedung laboratorium
p. Gedung kamar jenazah
q. Gedung VIP
r. Gedung PMCC (Private Medical Care)
Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan rsud Kota Kendari
dilengapi dengan 4 unitmobil ambulance, 1 buah mobil direktur,10
buah mobil dokter spesialis dan 10 buah sepeda motor.
3. Ketenagaan
Jumlah tenaga kerja yang ada di rsud Kota kendari terdiri dari
a. Tenaga medis
b. Tenaga para medis
c. Tanaga para medis non perawatan
d. Tenaga administrasi
4. Visi, Misi, Fungsi, Nilai – Nilai Dasar, Motto, Tuga Pokok dan strategi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya RsUD Kota Kendari
mempunyai Visi dan misi.
39
a. Visi
‘’RUMAH SAKIT PILIHAN MAYARAKAT’’
b. Misi
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan
pelayanan yang bermutu, cepat, tepat serta terjangkau leh
masyarakat.
2) Mendorong masyarakat untuk memenfaatan rsud Kota Kendari
menjadi RS mitra keluarga.
3) Meningkatkan SDM, sarana dan prasarana medis serta non
medis serta penunjang medis agar tercipta kondisi yang aman
dan nyaman bagi petugas, pasien dan keluarganya serta
masyarakat pada umumnya.
c. Motto
Senyum, salam, sapa, santun dan empati kepada setiap
pengguna jasa Rumah Sakit.
d. Tuga Pokok
Melakukan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhaya
guna dan berhasil guna cara mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi,terpadu
dengan upaya peningatan dan pencegahan serta melaksanakan
upaya rujukan.
40
e. Fungsi
Untuk melaksankan tugas pokok tersebut,maka rsud Kota Kendari
bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan dan berfungsi :
1) Menyelenggarkan pelayanan medis
2) Menyelenggarkan pelayanan penunjang medis dan non
medis.
3) Menyelenggarkan pelayanan dan asuhan keperawatan.
4) Menyelenggarkan pendidikan dan latihan.
f. Nilai – Nilai Dasar
1) Kejujuran
2) Keterbukaan
3) Kerendahan hati
4) Kesediaan melayani
5) Kerja keras
6) Kasih sayang
7) Loyalitas
g. Strategi
1) Meningkatkan Mutu pelayanan secara optimal.
2) Meningkatkan sumber daya manusia yang handal dibanding
kesehatan yag berorientasi pada tugas, melalui pendidikan
dan latihan.
41
3) Meningkatkan sarana dan prasarana medis dan non medis
seuai kebutuhan.
B. Hasil Penelitian
Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan analisa tentang faktor
faktor yang berhubungan dengan Kelancaran Pengeluaran ASI pada ibu
pots patrum di RSUD Kota Kendari yang dilakukan pada tanggal 05 mei
sampai 10 juni 2018 maka hasil penelitian disajikan dalam bentik tabel
sebagai berikut.
1. Karakteristik Responden
A. Umur
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur ibu di ruang nifas
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari tahun 2018
Umur n (%)
<20 tahun 21-30 tahun ˃30 tahun
6 23 5
22,2 63,8 13,8
Total 36 100
Sumber : Data Primer( Diolah Tahun 2018)
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 36 orang
responden terdapat 23 orang (63,8%) berada pada kelompok
umur 21-30 tahun dan 5 orang (13,8%) berada pada kelompok
umur ˃30 tahun di ruang nifas RSUD Kota Kendari.
42
B. Pendidikan
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu di ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari tahun 2018
Pendidikan n %
SD SMP SMA Perguruan Tinggi
5 8 14 9
13,8 22.2 38.8 25
Total 36 100 Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018) Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa dari 36 orang
responden terdapat 14 orang (38,8%) yang berpendidikan SMA, 9
orang (25%) yang berpendidikan Tinggi, dan 8 orang (22,2%) yang
berpendidikan SMP di ruang nifas RSUD Kota Kendari.
C. Pekerjaan
Tabel 3.
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Ruang
Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2018
Pendidikan n %
Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri
24 12
66,6 33.3
Total 36 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018)
Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa dari 36 orang
responden terdapat 24 orang (66,6%) yang berkerja sebagai ibu
rumah tangga dan 12 orang (33,3%) yang berkerja sebagai Pegawai
Negeri di ruang nifas RSUD Kota Kendari.
43
2. Analisis Univariat
Gambaran umum tentang variabel penelitian dengan menggunakan
tabel distribusi frekuensi. Gambaran umum variabel faktor-faktor yang
berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI ada ibu post
partum. Dikelompokan berdasarkan data masing-masing variabel.
1. Kelancaran Pengeluaran ASI
Tabel 4.
Distribusi Responden Berdasarkan Kelancaran Pengeluaran
ASI Di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tahun 2018
Kelancaran Pengeluaran ASI
n (%)
ASI Lancar ASI Tidak Lancar
20 16
55,6 44,4
Total 36 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018)
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 36 responden
terdapat 20 (55,5%) responden dengan pengeluaran ASI yang
lancar dan 16 orang responden dengan pengeluaran ASI yang
tidak lancar di ruang nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Kendari.
44
2. Pengetahuan Perawatan Payudara
Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Perawatan Payudara Ibu di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Kendari Tahun 2018
Pengetahuan Perawatan Payudara
n (%)
Baik Kurang Baik
28 8
77,8 22,2
Total 36 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018)
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa dari 36 responden
terdapat 28 (77,7%) responden yang memiliki pengetahuan tentang
perawatan payudara dengan baik dan 8 (22,2%) ibu yang memiliki
pengetahuan yang kurang baik di ruang nifas Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Kendari.
3. Pola Makan
Tabel 6.
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Makan Ibu di Ruang
Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tahun 2018
Pola makan n (%)
Baik Kurang Baik
25 11
69,4 30,6
Total 36 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018)
45
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari 36 responden
terdapat 25 (69,4 %) yang memiliki pola makan baik dan 11 (30,5%)
responden yang memiliki pola makan kurang baik di ruang nifas
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.
4. Stres
Tabel 7.
Distribusi Responden Berdasarkan Stres Di Ruang Nifas Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2018
Stres
n (%)
Stres Tidak stres
7 29
19,4 80,6
Total 36 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018)
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari 36 responden
terdapat 29 (80,5%) responden yang tidak mengalami stres dan 7
(80,5%) ibu yan mengalami stres .
5. Masalah Puting Susu
Tabel 8.
Distribusi Responden Berdasarkan Masalah Puting Susu di
Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
Tahun 2018
Masalah puting susu n (%)
Puting Susu Normal Puting Tidak Normal
30 6
83,3 16,7
Total 36 100
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018)
46
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa dari 36 responden
terdapat 30 (83,3%) responden memiliki puting susu normal dengan
tidak memiliki masalah pada puting susu dan 6 (16,6%) responden
memiliki puting susu tidak normal dengan memiliki masalah pada
puting susu di ruang nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.
3. Analisa Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan Perawatan Payudara Dengan Kelancaran
Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum.
Tabel 9.
Hubungan Pengetahuan Perawatan Payudara Dengan Kelancaran
Pengeluaran ASI di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Kendari.
Pengetahuan
Perawatan
Payudara
Kelancaran Pengeluaran ASI
Tidak
lancar
lancar Total p-value
n % n % n %
Kurang Baik 8 50,0 0 0 8 22,2
Baik 8 50,0 20 100 28 77,8 0.000
Total 16 100 20 100 36 100 Sumber data : Data Primer (Diolah Tahun 2018)
Berdasarkan hasil analisis uji statistik menggunakan uji Chi-
Square,diperoleh nilai p- value sebesar p = 0,000 ( p- value< α 0,05 ) maka
hipotesis diterima yang berarti ada hubungan antara pengetahuan perawatan
payudara dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum.
47
b. Hubungan Pola Makan Dengan Kelancaran Pengeluaran Asi Pada Ibu
Post Partum
Tabel 10.
Hubungan Pola Makan Dengan Kelancaran Pengeluaran ASI Pada
Ibu Post Partum di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Kendari Tahun 2018..
Pola
Makan
Kelancaran Pengeluaran ASI
Tidak
Lancar
Lancar Total p-value
n % n % n %
Kurang
Baik
11 68,8 0 0 11 30,6
Baik 5 31,2 20 100 25 69,4 0,000
Total 16 100 20 100 36 100 Sumber data : data primer tahun 2018
Berdasarkan hasil analisis uji statistik menggunakan uji Chi-
Square,diperoleh nilai p- value sebesar p = 0,000 (p- value< α 0,05 )
maka hipotesis diterima yang berarti ada hubungan antara pola makan
dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum.
48
c. Hubungan Stres Dengan Kelancaran Pengeluaran Asi Pada Ibu Post
Partum
Tabel 11.
Hubungan Stres Dengan Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu
Post Partum di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Kendari Tahun 2018.
Stres
Kelancaran Pengeluaran ASI
Tidak
lancar
Lancar Total p-value
n % n % n % Tidak Stres
16 100 13 65,0 29 80,6
0.008
Stres 0 0 7 35,0 7 19,4
Total 16 100 20 100 36 100 Sumber Data : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan hasil analisis uji statistik menggunakan uji Chi-
Square, diperoleh nilai p- value sebesar p = 0,008 ( p- value < α 0,05 )
maka hipotesis tidak diterima yang berarti tidak ada hubungan antara
stres dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum.
49
e. Hubungan Masalah Puting Susu Dengan Kelancaran
Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum
Tabel 12.
Hubungan Masalah Puting Susu Dengan Kelancaran Pengeluaran
ASI Pada Ibu Post Partum di Ruang
Nifas Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Kendari Tahun 2018.
Masalah Puting Susu
Kelancaran Pengeluaran ASI
Tidak
Lancar
Lancar Total P-Value
n % n % n %
Puting Susu Tidak Normal
6 37,5 0 0 6 16,7
0,003
Puting Susu Normal
10 62,5 20 100 30 83,3
Total 16 100 20 100 36 100
Sumber data : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan hasil analisis uji statistik menggunakan uji Chi-
Square,diperoleh nilai p- value sebesar p = 0,003 ( p- value< α0,05 )
maka hipotesis diterima yang berarti ada hubungan antara kondisi
puting susu dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum.
50
C. Pembahasan
1. Hubungan Pengetahuan Perawatan Payudara Dengan Kelancaran
Pengeluaran ASI Pada Ibu Pot Partum
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa
pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
ibu nifas yang menyusui untuk melakukan perawatan payudara. Hal
ini dapat dilihat dari tabel 10 diatas bahwa dari 36 responden terdapat
8 (50,0%) orang yang memiliki pengetahuan perawatan payudara
kurang baik dengan kelancaran pengeluaran ASI tidak lancar dan
responden yang memiliki pengetahuan baik dengan kelancaran
pengeluaran ASI tidak lancar sebanyak 8(50,0%) orang sedangkan
responden dengan pengetahuan perawatan payudara baik dengan
kelancaran pengeluaran ASI lancar (0%) responden yang memiliki
pengetahuan perawatan payudara baik dengan kelancaran
pengeluaran asi lancar sebanyak 28 (100%) orang.
Berdasarkan data yang diperoleh , tingkat pendidikan
responden lihat dari tabel 2 diketahui bahwa sebanyak 9(25%)orang
ibu dengan berlatang belakang perguruan tinggi, SMA 14 (38,8%)
orang, SMP 8 (22,2%) orang dan SD 5 (13,8%) orang. Sehingga
dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat pendidikan semakin mudah
menerima informasi dan banyak pengalaman sehingga semakin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Pada penelitian ini
51
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawatan
payudara dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum
di rumah sakit umum dareah kota kendari (nilai p = 0,00 < α 0,05)
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Scholichah (2012),
menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan
perawatan payudara pada ibu post partum dengan kelancaran
pengeluaran ASI diperoleh dari (p= 0,004). Hasil penelitian ini
diperkuat dengan hasil penelitian Djumadi, dkk (2014), menyatakan
bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawatan payudara
dengan produksi ASI pada ibu post partum (p= 0,002).
Adanya hubungan antara pengetahuan perawatan payudara
dengan produksi ASI pada ibu post partum, maka penting untuk
memberikan informasi kepada ibu tentang bagaimana cara merawat
payudara selama ibu dalam masa menyusui bayinya
2. Hubungan Pola Makan Dengan Kelancaran Pengeluaran ASI
Pada Ibu Post Partum.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 36
responden,dapat dilihat pada tabel 11, responden yang memiliki pola
makan kurang baik dengan kelancaran pengeluaran ASI tidak lancar
sebanyak 11 (68,8%) orang dan responden yang memiliki pola makan
baik dengan kelancaran pengeluaran ASI tidak lancar sebanyak 5
(31,2%) orang sedangkan responden yang pola makannya kurang
52
baik dengan kelancaran pengeluaran ASI lancar sebanyak 0 (0%) dan
responden yang memiliki pola makan baik dengan kelancaran
pengeluaran ASI lancar sebanyak 20 (100%) orang .
Hal ini didukung oleh teori yang menyebutkan bahwa makanan
yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi
ASI, apabila makanan yang ibu makan mengandung cukup protein
dengan pola makan teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan
lancar. Dan apabila ibu sedang menyusui bayinya tidak mendapatkan
tambahan makanan ,maka akan terjadi gangguan produksi ASI. Hal
ini sesuai dengan teori Kritiyanasari (2011), produksi ASI sangat
dipengaruhi oleh makanan ibu, apabila makanan ibu cukup gizi
terutama makanan tinggi protein akan memperlancar pengeluaran
ASI.
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pola makan dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post
partum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari berdasarkan uji
statistik menggunakan SPSS (nilai p = 0,00 <0,05). Penelitian ini
sependapat dengan Hasil penelitian ini sepaham dengan penelitian
yang dilakukan oleh Permatasari (2015), membuktikan ada hubungan
asupan gizi dengan produksi ASI pada ibu yang menyusui.
53
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa makanan yang
dikonsumsi ibu mempengaruhi jumlah ASI yang dikeluarkan sehingga
mencukupi untuk kebutuhan bayi. Cara untuk meningkatkan produksi
ASI yaitu dengan memperhatikan pola makan seperti makan tepat
waktu dan mengkonsumsi makanan secukupnya berupa sayuran,
daging, kacang-kacangan, buah-buahan, susu dan air putih.
3. Hubungan Stres Dengan Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu
Post Partum
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 36
responden, yang dapat dilihat pada tabel 12 diatas terdapat 16
(100%) orang tidak mengalami stres dengan kelancaran pengeluaran
ASI tidak lancar dan tidak ada (0%) orang yang mengalami stres
dengan kelancaran pengeluaran ASI tidak lancar. Sedangkan ada
responden tidak mengalami stres dengan kelancaran pengeluaran
ASI lancar sebanyak 13 (65,0%) orang dan responden yang
mengalami stres dengan kelancaran pengeluaran ASI lancar
sebanyak 7 (19,4) orang.
Kondisi psikologi ibu yang baik dapat berdampak baik bagi ibu
untuk kelancaran produksi ASI. Keadaan psikologi ibu yang baik akan
memotifikasi untuk menyusui bayinya sehingga hormon yang
berperan pada produksi ASI, sesuai dengan teori Dewi (2011)
semakin sering ibu menyusui semakin banyak ASI yang
54
diproduksi,karena dari proses menyusui akan merangsang hormon
yang berperan dalam produksi ASI.
Oleh karena itu pada pada penelitian ini disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan stres dengan kelancaran pengeluaran ASI pada
ibu pos partum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari,
berdasarkan uji statistik mengguanakan SPSS (nilai p = 0,008 ˃α
0,05).
4. Hubungan Masalah Puting Susu Dengan Kelancaran
Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 36
responden dapat dilihat pada tabel 14. Diatas terdapat 6 (37,5%)
orang dengan puting susu tidak normal dengan pengeluaran ASI tidak
lancar dan 10(62,5%) orang responden memiliki puting susu nomal
dengan kelancaran pengeluaran ASI tidak lancar. Sedangkan
responden dengan puting susu tidak normal dengan kelancaran
pengeluaran ASI lancar tidak ada (0%) dan responden yang memiliki
puting susu normal dengan kelancaran pengeluaran ASI lancar
sebanyak 20 (100%) orang.
Faktor lainnya yang mempengaruhi kelancaran pengeluaran
ASI yaitu masalah puting susu seperti puting susu datar atau
terbenam. Pada kasus seperti itu maka akan memperhambat
pengeluaran ASI. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
55
Astri dan Djumadi (2012) bahwa bentuk dan kondisi puting susu tidak
baik seperti puting susu datar dan tenggelam merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi pemberian ASI. Sehingga pada penelitian ini
disimpulkan bahwa ada hubungan antara masalah puting susu
dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum di Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Kendari, berdasarkan uji statistik
mengggunakan program SPPS didapatkan hasil (nilai p = 0,003 < α
0,05) sehinggga ada hubungan masalah puting susu dengan
kelancaran pengeluaran ASI ada ibu post partum.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang
berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum
di ruang nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2018
dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat 28 (77,7%) responden yang memiliki pengetahuan
perawatan payudara baik dan 8 (22,2%) responden yang memiliki
pengetahuan perawatan payudara kurang baik dari 36 responden.
2. Terdapat 25 (69,4%) responsden dengan pola makan baik, dan 11
(30,6%) responden dengan pola makan kurang baik dari 36
responden.
3. Terdapat 7 (19,4%) responden dengan keadaan stress dan 29
(80,6%) responden dengan keadaan tidak stress dari 36 orang
responden.
4. Terdapat 30 (83,3%) responden dengan putting susu normal dan 6
(16,7%) responden dengan putting susu tidak normal.
5. Ada hubungan pengetahuan perawatan payudara dengan kelancaran
pengeluaran ASI pada ibu post partum di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Kendari.
57
57
6. Ada hubungan pola makan dengan kelancaran pengeluaran ASI pada
ibu post partum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.
7. Tidak ada hubungan stress dengan kelancaran pengeluaran ASI pada
ibu post partum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.
8. Ada hubungan masalah puting susu dengan kelancaran pengeluaran
ASI pada ibu post partum di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Kendari.
B. Saran
Diharapkan agar ibu menyusui dapat mengetahui faktor faktor apa aja
yang dapat mempengaruhi produksi ASI selama ibu dalam masa
menyusui bayinya sehingga diharapkan agar cakupan pemeberian ASI
ekslusif pada bayi itu meninggkat tinggi, karena amat dianjurkan setiap
ibu hanya memberikan ASI ekslusif sampai bayi berumur 6 bulan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Ahya. (2009).Perawatan Payudara Masa Hamil dan Nifas.http://ahyab09. blogspot.com. Diakses tanggal 09 Januari 2018
Astari, A. M & Djuminah. (2012). Hubungan Perawatan Payudara Masa.
Antenatal dengan Kecepatan Sekresi ASI Postpartum. Jurnal diterbitkan. www.e-journal.umm.ac.id; 10 Juni, 2017; Jam 22 : 17 Wita. Di akses tanggal 09 Januari 2018.
Depkes. (2010). www.litbang.depkes.com. Di akses tanggal 23 Desember 2017.
Dewi, Vivian. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
Medika. Hanyow, 2008. ASI Eksklusif Terjemahan, New Jersey. Https://www.Scrib.com/document/334065153/pengukuranHars.danDASS.Di
akses tanggal 16 Maret 2018 pukul 12:35 WITA. Jannah, Nurul, 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jogjakarta: Ar-Ruzz. Kristiyansari, Weni, 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Muha
Medika. Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanti. 2010. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Bandung: Cendekia. Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI ( Air Susu Ibu). Dunia Sehat : Jakarta. Riskesdas,2013. Riset kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan,Kementerian Kesehatan RI. Di akses tanggal 09 Januari 2018.
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika. Safitri, Indah.2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelancaran Produksi