KEYPLAN SKALA 1:11000 FAKTA penuhnya penerbangan di Surabaya maupun Bali tidak adanya lahan untuk pengembangan Bandara MASALAH mencari alternatif yang memiliki potensi SOLUSI BANYUWANGI ALASAN mulai sering di promosikannya pariwisata yang ada mulai meningkatnya sektor perindustrian meningkatnya pengguna Bandara Blimbingsari kapasitas yang ada sudah tidak mencukupi MASALAH pengembangan Bandara Blimbingsari keputusan menteri no: KP 112 tahun 2013 pemanjangan runway dapat menampung pesawat berbadan lebar Dari data Badan Penanaman Modal Jawa Timur mencatat bahwa sebelumnya minat investasi di Banyuwangi pada peringkat 31 dari 38 kabupaten/kota di Jatim, namun saat ini melesat menempati peringkat ketiga sebagai daerah yang paling diminati investor setelah Gresik dan Surabaya. Kepala Bandara Banyuwangi Andy Hendra Suryaka mengatakan ,Pada 2011, jumlah penumpang tercatat 3 ribu orang. Pada 2012, jumlahnya telah mencapai 24 ribu orang. Hingga September 2013, jumlah penumpang melesat ke angka 35 ribu orang, dan pada tahun 2014 ini prediksi mencapai 250.000 penumpang. Dengan prosentase kenaikan penumpang domestik tiap tahun rata-rata 15% penambahan panjang runway dari 1400 m menjadi 2250 m, dengan ini dapat menampung pesawat dengan kapasitas maksimum jenis 737- 900 area servis dan kantor rencana terminal baru lokasi gedung sekolah penerbangan baru ANALISA LAHAN ; TEMA ; AIRWAYS definisikan sebagai suatu rute penerbangan yang semu , yang menghubungkan kedua titiknya (node). DEFINISI abstrak, tidak memiliki jalur yang jelas,karena faktor faktor yang mempengaruhinya. dinamis, mudah menyesuaikan diri dengan keadaan node hubungan dalam penerapannya keabstrakan diwujudkan dengan mengangkat unsur alam yang saat ini menjadi daya tarik utama wisatawan berkunjung, akan tetapi ada peraturan peraturan terkait yang tidak dapat di langgar, peraturan peraturan tersebut bukan berfungsi sebagai pembatasan tapi lebih kearah menuntun agar keabstrakan yang di hasilkan tidak terlalu semu. KONSEP mengangkat unsur alam peraturan terkait + Rencana pengembangan apron baru , berdasarkan masterplan baru yang mengharuskan gedung terminal lama di hancurkan, karena minimum jarak antara apron dan runway, dikarenakan kelas pesawat yang akan di tampung membutuhkan minimum jarak yang lebih dari sebelumnya. Untuk pengembagan terminalnya tidak mengikuti bangunan lama akan tetapi dapat menyesuaikan konsep tersendiri. JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 PENGEMBANGAN BANDARA BLIMBINGSARI BANYUWANGI TUGAS AKHIR (RA.091381) - 2013/2014 MOHAMMAD FIRMANSYAH 3210100035 Ir. ISPURWONO SOEMARNO, M.Arch, PhD
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEYPLANSKALA 1:11000
FAKTA
penuhnya penerbangandi Surabaya maupun Bali
tidak adanya lahanuntuk pengembangan Bandara
MASALAH
mencari alternatif yang memiliki potensi
SOLUSI
BANYUWANGI
ALASAN
mulai sering di promosikannyapariwisata yang ada
mulai meningkatnya sektorperindustrian
meningkatnya pengguna Bandara Blimbingsari
kapasitas yang ada sudah tidak mencukupi
MASALAH
pengembangan Bandara Blimbingsari
keputusan menterino: KP 112 tahun 2013
pemanjangan runwaydapat menampung pesawat
berbadan lebar
D a r i d a t a B a d a n Penanaman Modal Jawa Timur mencatat bahwa s e b e l u m n y a m i n a t investasi di Banyuwangi pada peringkat 31 dari 38 kabupaten/kota di Jatim, namun saat ini melesat menempati peringkat ketiga sebagai daerah yang paling diminati investor setelah Gresik dan Surabaya.
Kepala Bandara Banyuwangi Andy Hend ra Su ryaka mengatakan ,Pada 2011, jumlah penumpang tercatat 3 ribu orang. Pada 2012, jumlahnya telah mencapai 24 r i b u o r a n g . H i n g g a September 2013, jumlah penumpang melesat ke angka 35 ribu orang, dan pada tahun 2014 ini prediksi m e n c a p a i 2 5 0 . 0 0 0 p e n u m p a n g . D e n g a n p r o s e n t a s e k e n a i k a n penumpang domestik tiap tahun rata-rata 15%
penambahan panjang runway dari 1400 m men jad i 2250 m , dengan in i dapa t menampung pesawat dengan kapas i tas maksimum jenis 737-900
area servis dan kantor
rencana terminal baru
lokasi gedung sekolah penerbangan baru
ANALISA LAHAN ;
TEMA ; AIRWAYSdefinisikan sebagai suatu rute penerbangan yang semu , yang menghubungkan kedua titiknya (node).
DEFINISI
abstrak, tidak memiliki jalur yang jelas,karena faktor faktor
yang mempengaruhinya.
dinamis, mudah menyesuaikan diri dengan keadaan
node hubungan
dalam penerapannya keabstrakan diwujudkan dengan mengangkat unsur alam yang saat ini menjadi daya tarik utama wisatawan berkunjung, akan tetapi ada peraturan peraturan terkait yang tidak dapat di langgar, peraturan peraturan tersebut bukan berfungsi sebagai pembatasan tapi lebih kearah menuntun agar keabstrakan yang di hasilkan tidak terlalu semu.
KONSEP
mengangkat unsur alam peraturan terkait
+
Rencana pengembangan apron baru , berdasarkan masterplan baru yang mengharuskan gedung terminal lama di hancurkan, karena minimum jarak antara apron dan runway, dikarenakan kelas pesawat yang akan di tampung membutuhkan minimum jarak yang lebih dari sebelumnya. Untuk pengembagan terminalnya tidak mengikuti bangunan lama akan tetapi dapat menyesuaikan konsep tersendiri.
JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014
PENGEMBANGAN BANDARA BLIMBINGSARIBANYUWANGI
TUGAS AKHIR (RA.091381) - 2013/2014
MOHAMMAD FIRMANSYAH3210100035
Ir. ISPURWONO SOEMARNO, M.Arch, PhD
ABSTRAKkarena bandara merupakan pintu gerbang masuknya wisatawan kesuatu daerah makabandara itu sendiri harus dapat menjadi cerminan apa yang akan di tawarkan oleh daerah tersebut.
dari semua wisata utama yang menjadi ciri khas di Banyuwangi, ada kesamaan tersendiri yaitu dimana wisatawan di haruskan jika ingin mengakses wisata tersebut harus melewati hutan hutan lindung yang ada di Banyuwangi dimana hutan hutan ini juga merupakan objek wisata yang ada di Banyuwangi sendiri.
Selain itu dari masing masing objek memiliki kesamaan yaitu unsur pengulangan.
NODEkarena ada konsep pengulangan menghadirkan titik titik utama, dimana titik titik utama ini dibagi berdasarkan klasifikasi zonasi yang di tetapkan.
berdasar dari pegunungan yang menjadi latar dari bandara ini sendiri,ide ini juga berdasar dari bentuk gunung yang di lihat dari satelit yang seperti titik ‘node’.Dimana saat ingin mengakses gunung gunung yang ada harus melewati hutan seperti dalam konsep sebelumnya,maka;
zona publik : hall keberangkatan dan kedatangan
zona semi steril : check-in area, pengambilan bagasi
zona steril : ruang tunggu,gate
HUBUNGAN DINAMISdalam node node saling mendukung, menciptakan suatu hubungan sirkulasi dimana untuk memudahkan penumpang sirkulasi dalam suatu bandara selalu di buat linier .
da lam ruang , ked inamisan d i h a d i r k a n d a l a m b e n t u k bagaimana cara agar penumpang dapat ‘menikmati’ apa yang di suguhkan oleh bangunan.
Sedangkan dalam segi tampilan kedinamisan di terjemahkan seperti ombak yang mengalir.
Akan tetapi yang menjadi poin utamannya adalah bagaimana perpindahan penumpang dari satu titik ke titik lainnya dapat terjadi secara ‘alamiah’ yang jika di kaitkan dengan konsep yang akan di hadirkan yaitu ‘menyatu dengan alam’ sehingga sebisa mungkin penumpang walaupun berada dalam ruangan seperti merasa berada di alam terbuka.
berdasarkan pembagian zonasinya yang di hubungkan dengan konsepnya, dimana tahapan yang harus dilalui wisatawan yang ingin berkunjung ke gunung ataupun pantai harus melewati hutan dan kembali juga melewati hutan. tahapan tersebut di apliksikan berdasarkan tingkat aktivitas yang di lakukan di dalam bandara ini.
konsep hutan yang di terapkan pada bagian ini dikarenakan , hutan yang di ibaratkan seperti ruang tertutup yang di padati oleh pohon pohon.
Selain itu di karenakan ruang ruang ini memiliki persyaratan yang tidak membutuhkan standar khusus,dan memiliki fungsi yang sama seperti hutan pada taman nasional yaitu sebagai penunjang ‘objek’ utamanya.
JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014
PENGEMBANGAN BANDARA BLIMBINGSARIBANYUWANGI
TUGAS AKHIR (RA.091381) - 2013/2014
MOHAMMAD FIRMANSYAH3210100035
Ir. ISPURWONO SOEMARNO, M.Arch, PhD
SITEPLANSKALA 1:500
0 5 10 20
B E
F
G
J
H
D
M
C
A
C
L
I
K
M
LEGENDA :
A. GATEB. BANGUNAN VIPC. AKSES MENUJU AREA SERVISD. PARKIR KENDARAAN BANDARAE. MENARA ATCF. AREA PENURUNAN PENUMPANGG. GEDUNG PELAPORANH. APRONI. GEDUNG KEBERANGKATANJ. GEDUNG KEDATANGANK. AREA PENJEMPUTANL. PARKIR KENDARAAN KARYAWANM. AKSES MENUJU SEKOLAH PENERBANGAN
JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014
PENGEMBANGAN BANDARA BLIMBINGSARIBANYUWANGI
TUGAS AKHIR (RA.091381) - 2013/2014
MOHAMMAD FIRMANSYAH3210100035
Ir. ISPURWONO SOEMARNO, M.Arch, PhD
JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014