Top Banner
PENERAPAN METODE MIND MAPS DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ISLAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WINDUSARI I WINDUSARI MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 S K R I P S I Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun Oleh : WINAHYU ENDAH ROCHANAWATI NIM. 11409108 FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2011
71

f4af863d2bd1d280

Dec 08, 2015

Download

Documents

zvsv
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: f4af863d2bd1d280

PENERAPAN METODE MIND MAPS DALAM

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

SEJARAH ISLAM PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI WINDUSARI I WINDUSARI MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

S K R I P S I

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun Oleh :

WINAHYU ENDAH ROCHANAWATI

NIM. 11409108

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

TAHUN 2011

Page 2: f4af863d2bd1d280

ii

Dra. Hj. S. Marfu’ah, M.Pd.

Dosen STAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 1 eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Winahyu Endah R.

Kepada:

Yth. Ketua STAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama : Winahyu Endah Rochanawati

NIM : 11409108

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : Penerapan Metode Mind Maps dalam Peningkatan Prestasi

Belajar Sejarah Islam pada Siswa Kelas V SD Negeri

Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011

Sudah dapat diajukan dalam Sidang Munaqosah Skripsi.

Demikian surat ini harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana

mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 10 Agustus 2011

Pembimbing

Dra. Hj. S. Marfu’ah, M.Pd.

Page 3: f4af863d2bd1d280

iii

SKRIPSI

PENERAPAN METODE MIND MAPS DALAM PENINGKATAN

PRESTASI BELAJAR SEJARAH ISLAM PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI WINDUSARI I WINDUSARI MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

DISUSUN OLEH :

WINAHYU ENDAH ROCHANAWATI

NIM. 11409108

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Jurusan Tarbiyah,

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 Agustus

2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh

gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Penitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Imam Sutomo, M. Ag ________________________

Sekretaris Penguji : Miftachur Rif’ah, M.Ag. ________________________

Penguji I : Drs. Joko Sutopo ________________________

Penguji II : Siti Rukhayati, M.Ag. ________________________

Penguji III : Dra.Hj.S.Marfu’ah, M.Pd. ________________________

Salatiga, 24 Agustus 2011

Ketua STAIN Salatiga

Dr. Imam Sutomo, M. Ag

NIP. 19580827 198303 1 002

Page 4: f4af863d2bd1d280

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Winahyu Endah Rochanawati

NIM : 11409108

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Salatiga, 10 Agustus 2011

Winahyu Endah R.

Page 5: f4af863d2bd1d280

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Motto

Artinya: “Dan bahwasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain dari

apa yang diusahakannya, dan bahwa usahanya kelak akan

diperlihatkan (kepada-Nya). (QS. An-Najm : 39)

2. Tiada kesungguhan yang akan sia-sia.

Persembahan untuk :

1. Keluarga dan anak-anakku tersayang

2. Kepala Sekolah dan teman-teman guru yang selalu

memberi dorongan dan kesempatan untuk selalu belajar

Page 6: f4af863d2bd1d280

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, inayah

serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di dalam penulisan

skripsi ini, kemudian sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta para sahabat-sahabatnya.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah

memberi kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Hj. S. Marfu’ah M.Pd. sebagai pembimbing skripsi ini yang telah

banyak membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

3. Bapak dan ibu Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan

sehingga terwujudnya skripsi ini.

4. Bapak dan ibu karyawan jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, semoga Allah

SWT memberikan rahmat kepada beliau.

5. Ibu Kepala SDN Windusari I Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang,

yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian skripsi ini.

6. Keluarga tercinta yang telah banyak membantu dan memberi dorongan kepada

penulis.

7. Teman sejawat dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan sumbangan bagi dunia pendidikan pada umumnya.

Salatiga, 10 Agustus 2011

Penulis

Page 7: f4af863d2bd1d280

vii

ABSTRAK

Rochanawati, Winahyu Endah. 2011. Penerapan Metode Mind Maps dalam

Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Islam pada Siswa Kelas V SDN

Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Kata Kunci : Prestasi belajar Sejarah Islam, Mind Maps.

Prestasi belajar sejarah Islam di SDN Windusari I Windusari Magelang

masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena kurang variatif dalam

penggunaan metode yang diberikan kepada siswa. Guru masih banyak

menggunakan metode ceramah dari pada penggunaan metode yang lain. Faktor

lain kurangnya guru dalam menggunakan sarana dan alat peraga yang telah ada di

sekolah.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana

penerapan metode mind map untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah Islam

pada siswa kelas V SDN Windusari I. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah: Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar dan

motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui Mind Maps.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan tehnik pengumpulan data,

yaitu tes, observasi dan catatan selama penelitian berlangsung. Tujuan penelitian

ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran sejarah Islam di SDN Windusari I melalui penerapan Mind Maps.

Kemampuan siswa dalam pembelajaran sejarah Islam pada kelas V di

SDN Windusari I setelah adanya penelitian ini, hal ini terbukti sebelum penelitian

atau pra siklus hasil yang dicapai pada tes adalah 65.89 %, siklus I 69.10 % dan

pada siklus II meningkat menjadi 75.53 %. Hasil ini menunjukkan adanya

peningkatan prestasi belajar sejarah Islam pada siswa kelas V setelah melalui

penerapan metode Mind Maps. Diharapkan penelitian memberikan masukan bagi

sekolah lain dan memberi dampak positif pada sekolah ini .

Page 8: f4af863d2bd1d280

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

PENGESAHAN KELULUSAN iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN v

KATA PENGANTAR vi

ABSTRAK vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 3

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

E. Batasan Masalah 5

F. Hipotesis Tindakan 5

G. Definisi Istilah 5

H. Metode Penelitian 7

1. Tempat, Waktu, dan Subjek Penelitian 7

2. Rancangan Penelitian 8

Page 9: f4af863d2bd1d280

ix

3. Instrumen Penelitian 11

4. Metode Pengumpulan Data 12

5. Teknik Analisis Data 12

I. Sistematika Penulisan 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Peningkatan Pembelajaran 15

B. Motivasi Belajar 16

C. Metode Mind Maps 20

D. Hasil Belajar 22

E. Materi Pendidikan Agama Islam 23

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 26

B. Subjek Penelitian 28

C. Desain Penelitian 29

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 30

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 33

F. Teknik Analisis Data 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Siklus 39

B. Analisis data Penelitian Per Siklus 42

1. Siklus I 42

2. Siklus II 46

C. Pembahasan 51

Page 10: f4af863d2bd1d280

x

D. Peningkatan Pembelajaran Sejarah 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 56

B. Saran 56

C. Penutup 58

DAFTAR PUSTAKA 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 11: f4af863d2bd1d280

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel Materi PAI ........................................................................................ 24

2. Tabel Keadaan Siswa ................................................................................ 27

3. Tabel Keadaan Guru ................................................................................. 27

4. Tabel Lembar Observasi .......................................................................... 37

5. Tabel 1. Hasil tes formatif pra Siklus ....................................................... 40

6. Tabel 2. Rentang nilai pra tindakan ......................................................... 41

7. Tabel 3. Hasil tes formatif Siklus I ........................................................... 43

8. Tabel 4. Rekapitulasi Hasil tes Siklus I .................................................... 44

9. Tabel 5. Lembar Observasi Siklus I ......................................................... 45

10. Tabel 6. Hasil tes formatif Siklus II ......................................................... 47

11. Tabel 7. Rekapitulasi Hasil tes Siklus II .................................................. 48

12. Tabel 8. Lembar Observasi Siklus II ....................................................... 49

13. Tabel 9. Rekapitulasi table rata-rata hasil tes pra Siklus, Siklus I dan II.... 54

14. Tabel 10. Peningkatan hasil observasi Siklus I ke Siklus II ..................... 55

Page 12: f4af863d2bd1d280

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat izin Penelitian

2. Surat keterangan pelaksanaan penelitian

3. Silabus Pendidikan Agama Islam

4. Rencana Pelaksanaan Pelajaran

5. Soal tes formatif sejarah Islam Siklus I

6. Kunci jawaban tes formatif sejarah Islam Siklus I

7. Soal tes formatif sejarah Islam Siklus II

8. Kunci jawaban tes formatif sejarah Islam Siklus II

9. Lembar observasi proses pembelajaran sejarah Islam Siklus I

10. Lembar observasi proses pembelajaran sejarah Islam Siklus II

11. Dokumentasi

12. Gambar Mind Maps

Page 13: f4af863d2bd1d280

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat

manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu

kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari pentingnya

peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai

agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang

ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah

maupun masyarakat.

Pendidikan Agama bertujuan untuk peningkatan potensi spiritual dan

membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup

etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama.

Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan

penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi

spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi

yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Sebagaimana tertuang dalam Standar Kelulusan (SKL) Pendidikan

Agama Islam Tingkat Sekolah Dasar (Lampiran Permendiknas No. 23 Tahun

Page 14: f4af863d2bd1d280

2

2006), disebutkan bahwa siswa mampu menceritakan kisah nabi-nabi serta

mengambil teladan dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-

orang tercela dalam kehidupan Nabi (Lamp Peraturan Mendiknas No. 22 Th

2006, Hal 11). Ini menandakan betapa pentingnya Pendidikan Islam untuk

generasi umat Islam selanjutnya. Kompetensi dasar yang tersebut diatas dalam

materi sejarah Islam siswa harus mampu menceritakan kembali materi yang

telah disampaikan oleh guru.

Selama ini guru merasakan banyak hambatan dalam pembelajaran

sejarah Islam untuk mencapai kompetensi dasar ataupun untuk mencapai nilai

kognitif yang tuntas, karena pembelajaran yang dilaksanakan guru selama ini

dengan menggunakan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi

maupun pemberian tugas kurang berhasil, boleh dikatakan siswa dalam

menerima materi dengan metode tersebut jenuh dan membosankan apalagi

disampaikan dengan metode yang tidak variatif, sehingga siswa kurang

memperhatikan dalam proses pembelajaran, disamping itu banyak siswa yang

sudah banyak membaca buku- buku tentang sejarah Islam di rumah namun

kadang mereka justru merasa mampu dan bisa tetapi dalam penilaian mereka

tidak memperoleh skor yang ideal.

Menurut Tony buzan Mind Maps adalah cara baru untuk belajar dan

berlatih yang cepat dan ampuh dan Mind Maps adalah cara membuat catatan

yang tidak membosankan.1

1 Busan Tony, Mind Maps, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2007, hlm.4

Page 15: f4af863d2bd1d280

3

Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah “Penerapan metode Mind Maps dalam peningkatan

prestasi belajar sejarah Islam pada siswa kelas V SD Negeri Windusari I

Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah

Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh

manakah efektivitas penggunaan metode Mind Maps dapat meningkatkan

pembelajaran Agama Islam di SD Windusari I.

Masalah umum tersebut selanjutnya dapat diperinci sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah Islam?

2. Bagaimana penerapan metode Mind Maps dapat meningkatkan aktifitas

siswa dalam belajar sejarah ?

3. Apakah penerapan pembelajaran sejarah melalui metode Mind Maps

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

Page 16: f4af863d2bd1d280

4

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pembelajaran sejarah dengan Mind Maps dapat

meningkatkan motivasi siswa.

2. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dalam pembelajaran sejarah

dengan diterapkannya metode Mind Maps.

3. Untuk mengatahui metode pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa melalui

Mind Maps dalam pembelajaran Agama Islam dan dapat memberikan

sumbangan berupa pengembangan ilmu pembelajaran yang berkaitan

dengan aspek hafalan dan ingatan khususnya dalam materi sejarah

sehingga keterampilan ingatan dan hafalan siswa dapat ditingkatkan.

2. Manfaat Praktis

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:

a. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai

dengan materi Agama Islam.

b. Meningkatkan motivasi pada pelajaran Agama Islam.

c. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang

studi Agama Islam.

Page 17: f4af863d2bd1d280

5

E. Batasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka pembatasan masalah

dalam pembelajaran sangat diterapkan agar pembahasan tidak meluas, maka

pembatasan masalah ini meliputi:

1. Penelitian ini hanya diterapkan pada siswa Kelas V SD Negeri Windusari I

Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei semester genap tahun pelajaran

2010/2011.

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan mengenal sahabat Abu

Bakar As- Shidiq dan Umar bin Khattab.

F. Hipotesis Tindakan

1. Penerapan metode Mind Maps dapat meningkatkan perhatian siswa dalam

mata pelajaran sejarah Islam.

2. Pembelajaran melalui metode Mind Maps dapat meningkatkan aktivitas

siswa dalam belajar sejarah Islam.

3. Penerapan pembelajaran melalui metode Mind Maps dapat meningkatkan

prestasi dan perolehan nilai yang ideal.

G. Definisi Istilah / Operasional

Peneliti mengambil judul “Penerapan metode Mind Maps dalam

peningkatan prestasi belajar sejarah Islam pada siswa kelas V SD Negeri

Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Maka untuk memperjelas istilah Pembelajaran adalah upaya untuk

membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam

Page 18: f4af863d2bd1d280

6

pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan

metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.2 Sedangkan

belajar adalah berusaha (berlatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian.3

Sedangkan Motif adalah daya dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang yang

menyebabkan kesiapan-kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku

atau perbuatan. Sedangkan motivasi dipandang sebagai dorongan mental

yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku

belajar.4

Sedangkan menurut Sugihartono dkk motivasi diartikan sebagai suatu

kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang

memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.5

Menurut Koeswara disebutkan bahwa dalam motivasi terkandung

adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan

mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.6

Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk

berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik

untuk mencapai sesuatu maksud.7 Dalam buku Quantum Teaching, Peta

2 Uno,Hamzah B, Model Pembelajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2007, hlm. 83.

3 Poerwodarminto WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,1976,

hlm. 108. 4 Dimyati &Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm.

80. 5 Sugihartono dkk, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, UNY Press, 2007, hlm. 20.

6 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm. 80.

7 Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta,Balai Pustaka, 1976, hlm.

649.

Page 19: f4af863d2bd1d280

7

pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat

banyak informasi.8

Sedangkan pengertian Mind Maps adalah :9

1. Cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otakmu.

2. Cara baru untuk belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh.

3. Cara membuat catatan yang tidak membosankan.

4. Cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek.

H. Metode Penelitian

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bantuan guru sebagai

peneliti, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru).

Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil

pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian

mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara

klasikal telah mencapai 75% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti

tidak tergantung pada jumlah siklus yang harus dilalui.

1. Tempat, Waktu, Subyek Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam

melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian

ini bertempat di SD Negeri Windusari I Windusari Magelang Tahun

Pelajaran 2010/2011.

8 Bobbi de Porter, dkk, Quatum Teaching, Bandung, Mizan Media Utama, 2002, hlm.

175. 9 Buzan, Tony. Mind Maps, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2007, hlm.4

Page 20: f4af863d2bd1d280

8

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau

saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Mei semester genap tahun 2010 / 2011.

c. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas V SD Negeri

Windusari I Windusari Magelang yang berjumlah 28 siswa terdiri dari

12 putra dan 16 putri, dengan pokok bahasan mengenal sahabat Rasul.

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Dalam buku pedoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim

Pengajar Penelitian Pendidikan UNY bahwa PTK adalah sebagai bentuk

investigasi yang bersifat reflektif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki

tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja,

proses, isi kompetensi, atau situasi.10

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas; sedangkan

manfaat PTK dalam pembelajaran adalah untuk mengembangkan dan

melakukan inovasi pembelajaran.11

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,

maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan

Taggart dalam bukunya Suharsimi Arikunto yaitu berbentuk spiral dari sklus

10

Tim Pengajaran Penelitian Pendidikan UNY Press, 1998, hlm. 9. 11

E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya 2007, hlm.

55.

Page 21: f4af863d2bd1d280

9

yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana),

action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).12

Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah

direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1

dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat

pada gambar berikut.

Penjelasan alur di atas adalah:

12

Arikunto Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2006, hlm. 16.

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Refleksi

Tindakan/

Observasi

Rencana

awal/rancangan

Rencana yang

direvisi

Rencana yang

direvisi

Putaran 1

Putaran 2

Gambar 3.1 Alur PTK

Page 22: f4af863d2bd1d280

10

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran

model Mind Maps.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan

yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1 dan 2 dimana

masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang

sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes

formatif pada akhir masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran

dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah

dilaksanakan.

Page 23: f4af863d2bd1d280

11

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

b. Rencana Pelajaran

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-

masing Rencana Pelajaran berisi kompetensi dasar, indikator,

pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan

belajar mengajar.

c. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu

proses pengumpulan data hasil eksperimen.

d. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

1. Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran Mind Maps,

untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran.

2. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati

aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

Page 24: f4af863d2bd1d280

12

e. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal

yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif) sebanyak 20 soal dan

uraian sebanyak 10 soal.

4. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

observasi pengolahan metode pembelajaran Mind Maps, observasi

aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

5. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini

menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode

penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai

dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi

belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap

kegiata pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan

cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir

putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Page 25: f4af863d2bd1d280

13

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang

selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut

sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

N

XX

Dengan : X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan

dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar

mengajar kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu seorang siswa

telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 75% atau nilai 75, dan

kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 75% yang

telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 75%. Untuk

menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut:

%100...

xSiswa

belajartuntasyangSiswaP

I. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun

sistematika penulisan sebagai berikut :

Page 26: f4af863d2bd1d280

14

Bab I Pendahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah,

Hipotesis Tindakan, Kerangka Berfikir, Definisi Istilah, Metode

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Kajian Pustaka yang berisi tentang Peningkatan Pembelajaran,

Motivasi Belajar, Metode Mind Maps, Hasil Belajar dan Materi

Pendidikan Agama Islam.

Bab III Pelaksanaan Penelitian yang berisisi tentang : Gambaran Umum

dan Subjek Penelitian, Desain penelitian, Deskripsi siklus I,

Deskripsi siklus II, dan Teknik Analisis Data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang Deskripsi Pra

siklus, Deskripsi Persiklus, Pembahasan Siklus I dan Siklus II dan

peningkatan Pembelajaran sejarah Islam.

Bab V Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran .

Page 27: f4af863d2bd1d280

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peningkatan Pembelajaran

Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pengertian ini

secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,

mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Sependapat dengan pernyataan tersebut pembelajaran menurut Sudjana

dan Sugiharto dkk, pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan

dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik

melakukan kegiatan belajar.13

Sedangkan belajar menurut Cagne dalam

bukunya Dimyati belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar

berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan,

sikap, dan nilai.14

Dan menurut Hamzah B. Uno belajar pada hakekatnya

merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu

perubahan, menyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai.15

Dalam Islam sejarah telah membuktikan bahwa wahyu Allah yang

pertama kali turun adalah perintah membaca, sedang membaca adalah

merupakan awal dari kegiatan pembelajaran, firman Allah :16

13

Sugiharto dkk, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, UNY Press, 2007, hlm. 80. 14

Dimyati & Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm. 10 15

Hamzah.B Uno, Model Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara, 2007, hlm .54. 16

Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Pelita, Jakarta, 1980, hlm. 1079.

Page 28: f4af863d2bd1d280

16

Artinya :

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Pasal 1 Undang–undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional

menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.17

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan

siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada

situasi tertentu.

B. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorong untuk

melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang yang menyebabkan kesiapan-

kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan,

motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.18

17

Depdiknas, Lamp Per Mendiknas, Jakarta, Diknas, 2007, hlm. 2

18 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm.

80.

Page 29: f4af863d2bd1d280

17

Sedangkan motivasi diartikan sebagai dorongan yang berorientasi

pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dalam proses belajar,

motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

b. Macam-macam Motivasi

Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Motivasi primer

Jenis motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Yang

umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.19

Menurut Syaeful Bahri ada beberapa strategi dalam mengajar

untuk membangun motivasi belajar.

Strategi tersebut adalah sebagai berikut:20

a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.

b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat

dilakukan pada akhir pengajaran.

c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik

sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih

baik di kemudian hari.

d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

19

Ibid, hlm. 86.

20 Djamarah Syaeful Bahri & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka

Cipta, 2006, hlm. 48.

Page 30: f4af863d2bd1d280

18

e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual

maupun kelompok.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi primer

adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang fungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik

dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang

tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.

Jenis motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi

primer. Artinya dorongan yang timbul dari rangsangan dari luar.21

1. Motivasi Sekunder

Beberapa cara membangkitkan motivasi sekunder dalam

menumbuhkan motivasi instrinsik antara lain:

a. Kompetisi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan

diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya,

berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya

dan mengatasi prestasi orang lain.

b. Pace Making (membuat tujuan sementara atau dekat): Pada awal

kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu

menyampaikan kepada siswa Tujuan Instruksional Khusus yang

akan dicapai sehingga dengan demikian siswa berusaha untuk

mencapai Tujuan Instruksional Khusus tersebut.

21

Dimyati & Mujiono, 2006, Belajar dan Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 88

Page 31: f4af863d2bd1d280

19

c. Tujuan yang jelas: Motif mendorong individu untuk mencapai

tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu

yang bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam

melakuakan sesuatu perbuatan.

d. Kesempurnaan untuk sukses: Kesuksesan dapat menimbulkan rasa

puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan

kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya. Dengan demikian,

guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak

untuk meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan

bimbingan guru.

1) Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki

minat yang besar.

2) Mengadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa

mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini

terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak

belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru

mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah

siswa giat belajar dengan menghafal agar ia mendapat nilai

yang baik. Jadi, angka atau nilai itu merupakan motivasi yang

kuat bagi siswa.

Dari uraian di atas diketahui bahwa motivasi ekstrinsik adalah

motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena

Page 32: f4af863d2bd1d280

20

adanya perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk

mencapai nilai yang tinggi, dan lain sebagainya.

C. Metode Mind Maps

Sebagian besar orang mencatat dengan hanya menggunakan sebagian

kecil dari otak kita, sistem membuat catatan standar menggunakan kalimat,

frase, daftar dan garis, serta angka atau bilangan, menurut Tony Buzan dalam

Tehnik Optimalisai Daya Ingat dikatakan, untuk membuat catatan dengan baik

anda perlu melanggar tradisi aturan di atas dan menggunakan kedua sisi otak

anda.22

Menurut Rose dan Nicholl dalam Bobbi DePorter dkk, orang belajar

dengan cara yang berbeda-beda, yaitu Pelajar Visual, Auditorial dan

Kinestetik. Pelajar Visual gemar membuat banyak simbol dan gambar dalam

catatan mereka.23

Dan Peta pikiran sangat cocok dan tepat bagi peserta didik

yang memiliki gaya belajar Visual. Karena pelajar Visual belajar terbaik saat

mereka mulai dengan “ gambaran keseluruhan “, melakukan tinjauan umum

mengenai bahan pelajaran akan sangat membantu.

Sedangkan pengertian Mind Maps adalah :

1. Cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otakmu.

2. Cara baru untuk belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh.

3. Cara membuat catatan yang tidak membosankan.

4. Cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek.24

22

Buzan, Tony. Tehnik Optimalisasi Daya Ingat, Yogyakarta, Ikon Teralitera, 2002,

hlm.167. 23

Boobi Deporter, dkk. Quantum Teaching, Bandung, Mizan Media Utama, Hlm. 168 24

Busan Tony, Mind Maps, 2007, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm 4

Page 33: f4af863d2bd1d280

21

Dalam buku Quantum Teaching Peta pikiran adalah metode mencatat

kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.25

Metode ini

sangat baik digunakan untuk pembelajaran yang materinya banyak dan

memerlukan catatan yang tidak membosankan.

Langkah – langkah :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh

siswa/sebaliknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.

3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

4. Tiap kelompok menginventaris/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi

5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya

dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.

6. Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru

memberi bandingan sesuai kensep yang diberikan guru.

25

Bobbi DePorterdkk,2002, Quatum Teaching, Bandung, Mizan Media Utama, hlm.

175.

Page 34: f4af863d2bd1d280

22

Gambar Mind Maps26

D. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka

responnya menjadi lebih baik. Menurut Gagne belajar adalah suatu perubahan

yang terjadi dalam disposisi atau kapabilitas seseorang, dalam kurun waktu

tertentu, dan bukan semata-mata sebagai proses pertumbuhan.27

Hasil belajar yang diukur pada pembelajaran yang berlandaskan

kurikulum 2004 meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka

26

Busan Tony, Mind Maps, 2007, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 4

27 Dimyati & Mujiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 10

Page 35: f4af863d2bd1d280

23

guru tidak hanya menilai siswa dari aspek intelektual tetapi kemampuan

sosial, sikap siswa selama proses belajar mengajar serta keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran juga dinilai oleh guru. Siswa yang telah mengalami

pembelajaran diharapkan memilki pengetahuan dan ketrampilan baru serta

perbaikan sikap sebagai hasil dari pembelajaran yang telah dialami siswa

tersebut. Pengukuran hasil belajar bertujuan untuk mengukur tingkat

pemahaman siswa dalam menyerap materi. Sebaiknya hasil belajar yang telah

dinilai oleh guru diberitahukan kepada siswa agar siswa mengetahui kemajuan

belajar yang telah dilakukannya serta kekurangan yang masih perlu diperbaiki.

Penilaian hasil belajar pada akhirnya sebagai bahan refleksi siswa mengenai

kegiatan belajarnya dan refleksi guru terhadap kemampuan mengajarnya serta

mengevaluasi pencapaian target kurikulum.

E. Materi Pendidikan Agama Islam.

Materi Pendidikan Agama Islam untuk kelas V semester II seperti yang

tercantum dalam buku Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan dari Tiga

serangkai karangan MA Maksum adalah sebagai berikut :

Page 36: f4af863d2bd1d280

24

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Keterangan

Al-Qur’an

6.Mengartikan Al-

Qur’an surah

pendek pilihan

6.1 Membaca Q.S.

al-Ma’un dan al-

Fil

6.2 Mengartikan Q.S

al-Ma’un dan al-

Fil

15 jam pelajaran

(5x pertemuan)

1 kali

pertemuan 3

jam pelajaran

Akidah

7.Mengenal rasul-

rasul Allah swt.

7.1 Menyebutkan

nama-nama rasul

aallah swt.

7.2 Menyebutkan

nama-nama rasul

ulul azmi dari

para rasul.

7.3 Membedakan

nabi dan rasul.

12 jam pelajaran

(4x pertemuan)

Tarikh 8.Menceritakan

kisah sahabat

nabi.

8.1 Menceritakan

kisah Khalifah

Abu Bakar as-

Siddiq r.a.

8.2Menceritakan

kisah Khalifah

Umar bin

Khattab r.a.

12 jam pelajaran

(4 x pertemuan)

Akhlak

9.Membiasakan

perilaku terpuji.

9.1Meneladani kisah

Khalifah Abu

Bakar as-Siddiq

r.a.

9.2Meneladani kisah

Khalifah Umar

bin Khattab r.a.

12 jam pelajaran

(4 x pertemuan)

Fikih

10.Mengenal puasa

wajib

10.1 Mernyebutkan

ketentuan-

ketentuan puasa

Ramadhan.

10.2 menyebutkan

hikmah puasa

Ramadhan

15 jam pelajaran

(5x pertemuan)

Page 37: f4af863d2bd1d280

25

Materi yang dijadikan subyek penelitian tindakan kelas adalah Tarikh:

8. Menceritakan kisah sahabat nabi, 8.1 Menceritakan kisah Khalifah Abu

Bakar as-Shiddiq ra. Dan 8.2. Menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab

ra.

1. Kisah Kholifah Abu Bakar As shiddiq ra. Terdiri dari kisah beliau sebelum

masuk Islam, berjuang dalam Islam, diangkat menjadi kholifah dan

alangkah-langkah beliau menghadapi kaum murtad.

2. Kisah kholifah Umar bin Khottob. Meliputi, biografi Umar bin Khottob ra,

kisah masuknya Islam, terpilihnya menjadi kholifah kedua, perjuangan

beliau dalam Islam.

Page 38: f4af863d2bd1d280

26

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri Windusari I Windusari

Magelang.

1. Visi Sekolah : Terdepan dalam prestasi, teladan dalam akhlak mulia.

2. Misi Sekolah :

a. Melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan sehingga seluruh siswa dapat berkembang secara

optimal sesuai dengan potensinya.

b. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada

seluruh warga sekolah.

c. Menumbuhkembangkan kehidupan normative, agamis, nasionalis.

d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran yang dianut dan juga

budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

e. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga

sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait.

Page 39: f4af863d2bd1d280

27

3. Keadaan Siswa

Keadaan siswa pada semester II tahun 2010 adalah sebagai berikut :

No Kelas L P Jumlah

1. I 12 11 23

2. II 10 12 22

3. III 13 11 24

4. IV 19 7 26

5. V 12 16 28

6 VI 14 10 24

Jumlah 80 67 147

4. Keadaan Guru

No Nama NIP Jabatan Gol/Ruang

1. Subini 19561221.197802.2.007 KS IV/a

2. Sunarni 19600707.198304.2.004 GK IV/a

3. Winahyu ER 19580811.198405.2.001 GA IV/a

4. Tri Wijiningsih 19660104.198608.2.002 GK IV/a

5. Hindun AB 19620625.198306.2.001 GK III/d

6. Hartoyo 19620704.198405.1.004 OR III/c

7. Suyitno 19621002.199311.1.001 GK III/b

8. Sih Sita P 19840903.200903.2.007 GK II/b

9. Pas Binasih 19880119.200903.2.004 GK II/b

10. Kuni Muslimah - G.Map -

11. Dwi Indrayani - G.Map -

12. Nur Endah - G.Map -

13. Suyoto 19620505.198702.1.003 Penjaga II/b

Page 40: f4af863d2bd1d280

28

5. Susunan Komite Sekolah

Ketua : 1. M.Basir

2. Muhtarom

Bendahara : 1. Warmanto

2. Sunarni

Sekretaris : 1. Ikhwan

2. Tri Wijingsih

Anggota : 1. Supardi

2. Amin Wahyudi

3. Toyib

4. Slamet Sugino

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah penerapan metode Mind Maps pada

siswa kelas V SD Negeri Windusari I Tahun Ajaran 2010/2011.

Kelas V yang terdiri dari 28 siswa, yaitu 12 siswa putra dan 16 siswa

putri. Dalam penelitian ini memilih siswa kelas V SD Negeri Windusari I

karena berdasarkan pengalaman peneliti yang juga sebagai pengampu mata

pelajaran pendidikan agama Islam di kelas tersebut, bahwa materi sejarah

rata-rata memiliki nilai yang rendah, sehingga penerapan Mind Maps

diterapkan dan digunakan sebagai subjek penelitian. Adapun pelaksanaan

penelitian tindakan kelas untuk siklus I adalah pada hari Senin, 16 Mei 2011,

sedangkan siklus II pada hari senin, 23 Mei 2011.

Page 41: f4af863d2bd1d280

29

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru

untuk meningkatkan pembelajaran dan kualitas siswa, dan penelitian ini

dilakukan oleh guru dengan tidak mengubah situasi dan jadwal yang telah

ada, dengan demikian jika guru melakukan beberapa penelitian tindakan

tidak akan mengganggu jadwal yang telah ada.28

Perencanaan Perencanaan Ulang

Refleksi Siklus I Tindakan Refleksi Siklus II Tindakan

Pengamatan Pengamatan

Dari gambar diatas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua

siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi.

Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

terhadap pembelajaran sejarah melalui penerapan metode Mind Maps. Setelah

dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapat

permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut.

28

Arikunto Suharsimi, 2006, Penelitian tindakan kelas, Bumi Aksara, Jakarta, hal 6

Page 42: f4af863d2bd1d280

30

Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan

perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang

pada siklus II. Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya

peningkatan pembelajaran sejarah melalui penerapan metode Mind Maps

setelah dilakukan perbaikan pada siklus II.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.

1. Perencanaan

Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan yang

baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik pula, dan

hasilnyapun memuaskan. Pada perencanaan ini terdapat langkah-langkah

yang harus dilakukan dalam pembelajaran sejarah tentang mengenal

sahabat-sahabat Rasul melalui penerapan metode Mind Maps, yaitu 1)

Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan tindakan yang akan

dilakukan, yaitu pembelajaran sejarah melalui penerapan metode Mind

Maps, 2) Membuat dan menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non

tes, dan 3) Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran pendidikan

Agama Islam.

Page 43: f4af863d2bd1d280

31

2. Tindakan

Pada tahap tindakan ini guru dalam mengajar harus sesuai dengan

rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Dalam proses tindakan ini

dibagi kedalam 3 tahap, yaitu : pendahuluan, inti, dan penutup.

a. Pendahuluan

Pada tahap ini guru menciptakan kondisi siswa agar

pembelajaran berjalan dengan baik dan sebelum kegiatan berlangsung

guru mempersiapkan alat peraga yang diperlukan yaitu gambar Mind

Maps. Dan setelah ini guru menyampaikan tujuan dan manfaat dari

pembelajaran yaitu materi sejarah tentang sahabat nabi Abu bakar As

Shidiq dan Umar bin Khattab.

b. Inti

Pada tahap ini, guru menjelaskan materi yang disampaikan yaitu

mengenal sahabat nabi Abu bakar As shidiq dan Umar bin Khattab

melalui pendekatan Mind Maps. Setelah itu guru menjelaskan pula

cara membuat catatan sesuai dengan teknik Mind Maps, setelah itu

guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mencoba

membuat catatan materi yang telah disampaikan kedalam gambar

Mind Maps. Setelah selesai kegiatan ini memeriksa hasil kerja

kelompok siswa dan memberikan tes secara tertulis.

Page 44: f4af863d2bd1d280

32

c. Penutup

Pada tahap ini, guru bersama siswa merefleksi terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan. Guru membagikan lembar jurnal

kepada siswa untuk diisi dan di dalam jurnal tersebut terdapat

pertanyaan kepada siswa yang mengacu pada tes skala sikap yang

menilai sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.

3. Pengamatan

Dalam tahap pengamatan atau obsevasi ini, guru mengamati setiap

siswa dengan dibantu oleh satu orang guru. Pengamatan ini dilakukan

selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pada saat melakukan pengamatan guru mencatat siswa yang aktif,

pasif, tidak memperhatikan ataupun berbicara sendiri atau bahkan

mengantuk selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Pada tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan, karena

akan menjadi bahan acuan pada tahap siklus selanjutnya. Pengambilan

data adalah berdasarkan tes tertulis dan tes skala sikap .

4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini dapat dilihat dari hasil tes, pengamatan dan

jurnal yang telah dibuat. Jika hasilnya masih belum memenuhi batas

ketuntasan belajar yang ingin dicapai, baik itu tentang hasil tes tertulis

maupun skala sikap masih belum baik dan tuntas terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan maka dapat digunakan sebagai bahan perbaikan pada

siklus II. Dan hal-hal yang positif pada siklus I tetap harus dipertahankan.

Page 45: f4af863d2bd1d280

33

Sedangkan kekurangan pada siklus I harus ditindak lanjuti sebagai bahan

acuan perbaikan pada siklus II.

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.

1. Perencanaan

Setelah melakukan refleksi pada siklus I, maka guru perlu memilih

strategi pembelajaran yang sesuai pada siklus II. Yang dimulai dengan

perencanaan pada siklus II, perencanaan ini merupakan penyempurnaan dari

siklus I. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada siklus II adalah

sebagai berikut : 1) Menyusun perbaikan rencana pembelajaran sejarah

melalui penerapan metode mind maps, 2) Menyusun instrumen yang terdiri

dari tes dan non tes, dan 3) Melakukan perbaikan kolaborasi dengan teman

guru dengan cara sharing atau bertukar pikiran.

2. Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah

perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kekurangan-kekurangan dan

hal-hal yang menjadi hambatan pada cara membuat Mind Maps. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan melihat Mind Maps yang

dibuat oleh teman siswa lain dengan tehnik pembuatan Mind Maps yang

benar. Dan berusaha untuk membuat dengan tehnik yang benar pada proses

pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang dilakukan pada tahap ini yaitu

pendahuluan, inti, dan penutup.

Page 46: f4af863d2bd1d280

34

a. Pendahuluan.

Pada tahap pendahuluan ini, guru mengadakan appersepsi untuk

merangsang pembelajaran yang akan disampaikan, dan menanyakan

kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan yang telah lalu.

Siswa diminta untuk lebih memperhatikan dan berkonsentrasi dalam

kegiatan pembelajaran ini terutama dalam kegiatan membuat gambar

Mind Maps.

b. Inti

Pada tahap ini lebih ditekankan pada perbaikan pada siklus I,

yaitu menjelaskan kembali materi sejarah Islam dengan pendekatan

metode Mind Maps, yaitu menerangkan materi pembelajaran, dan cara

membuat catatan melalui gambar Mind Maps. Selama kegiatan tersebut

berlangsung hendaknya siswa memperhatikan dan berkonsentrasi dan

setelah selesai siswa diminta untuk membaca kembali gambar yang

telah dibuat yang utuk selanjutnya siswa mengerjakan tes yang telah

diberikan oleh guru.

c. Penutup

Pada tahap penutup, peneliti bersama-sama dengan siswa

mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan

membuat simpulan terhadap pembelajaran Sejarah Islam melalui

pendekatan metode Mind Maps. Siswa diminta untuk mengisi lembar

jurnal skala sikap yang telah dipersiapkan oleh guru, dalam jurnal

Page 47: f4af863d2bd1d280

35

tersebut terdapat penilaian skala sikap siswa terhadap pembelajaran hari

itu.

3. Obsevasi atau Pengamatan

Pengamatan pada siklus II bertujuan untuk mengamati perubahan

tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung

dengan cara membuat catatan yang dipakai sebagai data. Pengamatan

dilakukan pada siswa ketika membuat catatan melalui gambar Mind Maps

dengan benar dan yang membuat dengan tidak benar, yaitu pengamatan

melalui observasi langsung saat itu juga dengan tujuan agar kelemahan atau

hambatan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi lagi pada siklus II.

Pengamatan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung, Dalam

observasi pengambilan data dilakukan terhadap semua tindakan dan

perubahan-perubahan yang terjadi pada siklus II. Data diambil dari sejauh

manakah perubahan yang terjadi pada pembelajaran Sejarah Islam melalui

metode Mind Maps dengan data tes dan non tes.

4. Refleksi

Refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk membuat simpulan dari

pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang terjadi selama

pembelajaran pada siklus I. Dengan adanya refleksi, guru dapat

mengetahui peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap

pembelajaran Sejarah Islam melalui pendekatan metode Mind Maps

setelah dilakukan perbaikan pada siklus I.

Page 48: f4af863d2bd1d280

36

Variabel dalam penelitian ini yaitu pembelajaran sejarah dan

penggunaan metode Mind Maps.

Pembelajaran sejarah di kelas V semester II adalah menceritakan kisah

sahabat nabi yaitu kisah Khalifah Abu Bakar As-siddiq r.a. dan khalifah

Umar bin Khattab r.a, maka materi yang diambil adalah pembelajaran

sejarah.

Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran sejarah adalah guru

menerangkan terlebih dahulu materi kepada siswa kemudian guru memberi

penjelasan tentang cara merangkum materi melalui pendekatan Mind Maps,

hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah untuk mempelajari kembali materi

yang telah diajarkan. Target dalam penelitian ini adalah mengungkap

rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran sejarah sehingga dapat

dicari pemecahannya untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran sejarah

dengan batas ketuntasan belajar 7,5. Pada akhir pembelajaran guru

memberikan evaluasi kemampuan siswa dan memahami materi yang telah

diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengetahui sejauh mana siswa

mampu memahami pembelajaran sejarah tersebut.

Instrumen pada penelitian ini adalah tes dan nontes. Instrumen tes

berisi soal 20 soal pilihan ganda dan 5 soal isian sedangkan nontes adalah

observasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan dokumentasi.

Dalam instrumen tes terdapat soal yang harus dikerjakan oleh siswa

setelah pembelajaran selesai. Soal tes terdiri dari soal pilihan ganda

sebanyak 20 soal dan soal isian 5. Tiap soal pilihan ganda mempunyai skor

Page 49: f4af863d2bd1d280

37

nilai 1, sedangkan soal isian mempunyai skor nilai 2. Sehingga skor nilai 30

dibagi 3 menjadi 10.

Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar

pengamatan sebagai berikut :

Lembar Observasi

No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase

1 Perhatian siswa

penuh terhadap

penjelasan guru

4

3

2

1

2. Siswa aktif dalam

kegiatan tanya

jawab dengan guru

4

3

2

1

3. Siswa antusias dan

serius dalam

pembelajaran

4

3

2

1

4. Siswa aktif dalam

kegiatan diskusi

kelompok

4

3

2

1

Keterangan : Sangat baik : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

Page 50: f4af863d2bd1d280

38

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

1. Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang

diperoleh dari hasil tes pembelajaran sejarah pada siklus I dan siklus II.

Hasil tes ditulis secara persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merekap nilai yang diperoleh siswa

b. Menghitung nilai rata-rata

c. Menghitung persentase

Persentase ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P : Nilai Persentase

K : Nilai Kumulatif satu kelas

N. : Nilai Maksimal soal tes

S : Jumlah Responden

P = K X 100 %

N X S

Page 51: f4af863d2bd1d280

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Pra siklus

Hasil pratindakan yaitu kemampuan mengingat materi tentang sahabat

Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab sebelum dilakukan tindakan

penelitian. Hasil tes pra tindakan berfungsi untuk mengetahui keadaan awal

kemampuan siswa setelah pembelajaran diberikan kepada siswa siswa kelas V

SD Windusari I tahun ajaran 2010/2011. Kriteria penilaian pada pra tindakan

meliputi dua aspek, yaitu tes untuk kategori penilaian aspek

pemahaman/ingatan terhadap materi pembelajaran dan non tes untuk

mengetahui kemampuan, keaktifan, kesungguhan siswa dalam mengikuti

proses belajar mengajar.

Berikut ini adalah hasil tes setelah materi pembelajaran disampaikan.

Page 52: f4af863d2bd1d280

40

Tabel 1

Hasil Tes formatif pra siklus

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 18

Jumlah siswa yang belum tuntas : 10

Klasikal : Belum tuntas

No Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. Fatkhul Karimah 60 - V

2. Imam Ridho 60 - V

3. Sabdo Ainun Najib 50 - V

4. Aulia Fitri Hapsari 70 V -

5. Siti Madinatul M. 75 V -

6. Komarudin 60 - V

7. Hati Nur Rani 60 - V

8. Masrur 65 V -

9. Siti Rukoyah 65 V -

10. Nurul Salimah 70 V -

11. Nur Rohmat H. 60 - V

12. Risqi Cahyaningsih 65 V -

13. Muh Helmi Azis 70 V -

14. Nurul Arofah 70 V -

15. M.Zaenul Ikhsan 70 V -

16. Dwi Qurota Aini 80 V -

17. Indah Tri Utami 60 - V

18. Trima Wiranti 65 V -

19. Hani Solikhati 80 V -

20. Tamamul Ilham 70 V -

21. Eka Agustina E. 65 V -

22. Isti Hani 80 V -

23. Alwi Junaedi 50 - V

24. Refa Aji S. 80 V -

25. Nayla Salsabila 80 V -

26. Aldila P. 65 V -

27. Ahmad Reza 50 - V

28. Ajik Pangestu 50 - V

Jumlah 1845

65.89 %

18 10

Page 53: f4af863d2bd1d280

41

Tabel . 2

Rentang nilai Pra tindakan

No Rentang Nilai Jumlah Siswa % Rata-rata

1 0 – 39 0 - -

2 40 – 49 - 0 % -

3 50-59 4 14.28 % -

4 60-69 12 39.28 % -

5 70 – 79 7 25.00 % -

6 80 -89 5 17.85 % -

7 90 – 100 - - % -

Jumlah 28 100 % 65.89 %

Data pada tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa

kelas V SD Windusari I dalam materi sejarah tentang sahabat nabi Abu Bakar

As-shiddiq dan Umar bin Khattab secara individu dengan skor 50 – 59 dicapai

oleh 4 siswa atau 14.28 %. Dengan skor 60 – 69 diacapai oleh 12 siswa atau

39.28 %, dengan skor 70 – 79 dicapai oleh 7 siswa atau 25 %, dengan skor 80

dicapai oleh 5 siswa dengan 17.85 %, dan nilai 90 keatas tak satupun yang

memperoleh nilai ini.

Dari 28 siswa yang mendapat nilai tuntas dalam pembelajaran ini adalah

hanya 18 siswa sedang yang belum tuntas adalah 10 siswa dengan nilai rata-

rata kelas adalah 65.89 %, sedangkan nilai ketuntasan belajar adalah 70. Maka

dapat dikatakan bahwa keadaan siswa sebelum tindakan dilakukan mempunyai

nilai yang rendah dalam materi pembelajaran ini .

Page 54: f4af863d2bd1d280

42

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

observasi berupa pengamatan pengelolaan metode pembelajaran Mind Maps

dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran serta data

tes formatif siswa pada setiap siklus.

Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes

yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis

tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.

Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data

pengamatan pengelolaan metode pembelajaran Mind Maps yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran Mind Maps

dalam meningkatkan prestasi. Sedangkan data tes formatif untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran

Mind Maps.

B. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan

alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I

dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2011 di Kelas V dengan jumlah

Page 55: f4af863d2bd1d280

43

siswa 28 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun

proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah

dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel. 3

Hasil tes formatif siklus 1

No Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. Fatkhul Karimah 70 V -

2. Imam Ridho 65 V -

3. Sabdo Ainun Najib 65 V -

4. Aulia Fitri Hapsari 80 V -

5. Siti Madinatul M. 85 V -

6. Komarudin 60 - V

7. Hati Nur Rani 65 V -

8. Masrur 65 V -

9. Siti Rukoyah 70 V -

10. Nurul Salimah 80 V -

11. Nur Rohmat H. 65 V -

12. Risqi Cahyaningsih 65 V -

13. Muh Helmi Azis 70 V -

14. Nurul Arofah 70 V -

15. M.Zaenul Ikhsan 70 V -

16. Dwi Qurota Aini 80 V -

17. Indah Tri Utami 60 - V

18. Trima Wiranti 65 V -

19. Hani Solikhati 80 V -

20. Tamamul Ilham 70 V -

21. Eka Agustina E. 65 V -

Page 56: f4af863d2bd1d280

44

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 22

Jumlah siswa yang belum tuntas : 6

Klasikal : Belum tuntas

Tabel. 4

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan belajar

69.10

22

78.57

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode

metode pembelajaran Mind Maps diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar

siswa adalah 69.10 dan ketuntasan belajar mencapai 78.57 % atau ada 22

siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa

yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 65.89 % lebih kecil dari persentase

ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena

22. Isti Hani 80 V -

23. Alwi Junaedi 55 - V

24. Refa Aji S. 80 V -

25. Nayla Salsabila 80 V -

26. Aldila P. 65 V -

27. Ahmad Reza 60 - V

28. Ajik Pangestu 50 - V

Jumlah 1935

69.10 %

22 6

Page 57: f4af863d2bd1d280

45

siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dengan

metode pembelajaran Mind Maps.

Pemerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran sejarah

dengan pendekatan Mind Maps pada siklus I diperoleh dari hasil observasi

yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel .5

Lembar Observasi Siklus I

No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase

1 Perhatian siswa

penuh terhadap

penjelasan guru

4

3

2

1

4

5

11

8

14.28 %

17.85 %

39.28 %

28.57 %

2. Siswa aktif dalam

kegiatan tanya

jawab dengan

guru

4

3

2

1

3

7

10

8

10.71 %

25.00 %

35.71 %

28.57 %

3. Siswa antusias

dan serius dalam

pembelajaran

4

3

2

1

5

7

11

5

17.85 %

25.00 %

39.28 %

17.85 %

4. Siswa aktif dalam

kegiatan diskusi

kelompok

4

3

2

1

3

7

10

8

10.71 %

25.00 %

35.71 %

28.57 %

Keterangan : Sangat baik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

Page 58: f4af863d2bd1d280

46

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan

alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2011 di Kelas V dengan jumlah

siswa 28 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun

proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan

memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau

kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang

digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada

siklus II adalah sebagai berikut.

Hasil tes kemampuan siswa setelah pembelajaran disampaikan

pada tes siklus II dapat dilihat pada tabel di berikut ini:

Page 59: f4af863d2bd1d280

47

Tabel .6

Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus 2

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 26

Jumlah siswa yang belum tuntas : 2

Klasikal : Belum tuntas

No Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. Fatkhul Karimah 80 V -

2. Imam Ridho 75 V -

3. Sabdo Ainun Najib 70 V -

4. Aulia Fitri Hapsari 90 V -

5. Siti Madinatul M. 90 V -

6. Komarudin 65 V

7. Hati Nur Rani 70 V -

8. Masrur 65 V -

9. Siti Rukoyah 70 V -

10. Nurul Salimah 80 V -

11. Nur Rohmat H. 65 V -

12. Risqi Cahyaningsih 65 V -

13. Muh Helmi Azis 70 V -

14. Nurul Arofah 85 V -

15. M.Zaenul Ikhsan 90 V -

16. Dwi Qurota Aini 90 V -

17. Indah Tri Utami 65 V -

18. Trima Wiranti 65 V -

19. Hani Solikhati 90 V -

20. Tamamul Ilham 75 V -

21. Eka Agustina E. 75 V -

22. Isti Hani 85 V -

23. Alwi Junaedi 60 - V

24. Refa Aji S. 90 V -

25. Nayla Salsabila 90 V -

26. Aldila P. 65 V -

27. Ahmad Reza 75 V

28. Ajik Pangestu 60 - V

Jumlah 2115

75.53 %

26 2

Page 60: f4af863d2bd1d280

48

Tabel 7

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan belajar

75.53

26

92.85 %

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa

adalah 75.53 dan ketuntasan belajar mencapai 92.85 % atau ada 26 siswa

dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus

II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah megalami peningkatan baik

dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru

menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes

sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan

diinginkan guru dengan menerapkan metode metode pembelajaran Mind

Maps.

Perolehan data yang bersifat non-tes pada proses pembelajaran sejarah

Islam dengan pendekatan Mind Maps pada siklus II diperoleh dari hasil

observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 61: f4af863d2bd1d280

49

Tabel 8

Lembar Observasi Siklus II

No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase

1 Perhatian siswa

penuh terhadap

penjelasan guru

4

3

2

1

7

12

6

3

25.00 %

42.85 %

21.42 %

10.71 %

2. Siswa aktif

dalam kegiatan

tanya jawab

dengan guru

4

3

2

1

8

12

6

2

28.54 %

42.85 %

21.42 %

7.14 %

3. Siswa antusias

dan serius dalam

pembelajaran

4

3

2

1

9

14

3

2

32.14 %

50.00 %

10.71 %

7.14 %

4. Siswa aktif

dalam kegiatan

diskusi

kelompok

4

3

2

1

6

12

8

2

21.42 %

42.85 %

28.54 %

7.14 %

Keterangan : Sangat baik : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

c. Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik

maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar

dengan penerapan metode pembelajaran Mind Maps. Pembelajaran

yang dilakukan pada siklus II ini merupakan tindakan perbaikan dari

siklus I. Pada siklus I kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa

masih banyak dan kesulitan tersebut dicarikan jalan keluarnya untuk

diterapkan pada pembelajaran siklus II. Dari data-data yang telah

diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 62: f4af863d2bd1d280

50

1) Selama proses belajar mengajar kami telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-

masing aspek cukup besar. Nilai rata-rata kelas V SD Windusari

kecamatan Windusari kabupaten Magelang pada siklus II

mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata pada siklus II

adalah 75.53 dan termasuk katagori baik, yang semula pada siklus

I hanya 69.10 dan termasuk katagori cukup.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung. Hal ini dapat diketahui dari

perilaku siswa yang sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran

dengan baik, pada siklus II ini mulai mengikuti dan melaksanakan

pembelajaran dengan baik. Dengan demikian secara keseluruhan

siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.

3) Berdasarkan hasil dokumentasi, siswa memperhatikan

pembelajaran tarikh melalui pendekatan Mind Maps dengan penuh

konsentrasi. Saat mereka secara kelompok membuat catatan

dengan Peta Pikiran / Mind Maps dapat berjalan dengan baik. Dan

saat mereka mengerjakan soal tes yang diberikan guru siswa dapat

mengerjakan dengan baik dan dengan hasil yang baik pula.

4) Hasil belajar siswa pada siklus II adalah 75.53. nilai tersebut telah

mencapai batas ketuntasan yaitu 70. mencapai ketuntasan.

Page 63: f4af863d2bd1d280

51

d. Revisi Pelaksanaan

Pada siklus II guru telah menerapkan metode pembelajaran Mind

Maps dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar

siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan

baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu

diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan

mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada

pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode

pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan proses belajar mengajar

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus dan masing-masing

siklus melalui empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi. Siklus II dilakukan sebagai perbaikan pembelajaran dari siklus I.

hasil penelitian diperoleh dari data tes dan non tes pada siklus I maupun

suklus II. Berdasarkan dari siklus I dan siklus II, dapat diketahui peningkatan

kemampuan pembelajaran sejarah Islam melalui pendekatan Mind Maps.

Pratindakan dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa

dalam pembelajaran sejarah Islam. Proses pembelajaran pratindakan ini

dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab, nilai rata-rata yang telah

dicapai pada saat pratindakan adalah 65.89 dan dari pengamatan kami sebagai

Page 64: f4af863d2bd1d280

52

guru dan peneliti diketahui bahwa siswa kurang berminat dalam pembelajaran

ini karena membosankan dengan metode ceramah dan tanya jawab.

Pada siklus I ini awal pembelajaran dilakukan dengan cara

mengkondisikan agar siap mengikuti pembelajaran sejarah Islam, setelah itu

peneliti menyiapkan media berupa gambar Mind Maps dan menjelaskan

tujuan pembelajaran sejarah Islam melalui pendekatan Mind Maps. Setelah

selesai materi disampaikan kepada siswa, secara kelompok siswa membuat

catatan dan guru menjelaskan kembali tentang cara membuat catatan sesuai

dengan tehnik Mind Maps. Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa

mengerjakan soal tes yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian,

berdasarkan hasil tes dan non-tes siklus I guru dapat mengetahui kelemahan-

kelemahan yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan proses pembelajaran

pada siklus I, kami meneliti rata-rata kesalahan pada pembuatan catatan yang

sesuai dengan tehnik Mind Maps, rata-rata siswa membuat hampir sama

dengan catatan biasa, kemudian siswa membaca dan mempelajari kembali

catatan yang telah dibuat oleh siswa, setelah itu siswa mengerjakan soal tes

yang telah disediakan, selama proses pembelajaran kami dan dibantu seorang

guru mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran, yang kemudian

data ini tercatat dalam data non-tes.

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode

pembelajaran Mind Maps memiliki dampak positif dalam meningkatkan

Page 65: f4af863d2bd1d280

53

prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan

belajar meningkat dari sklus I dan II ) yaitu masing-masing 65.10 %, 75.53

%, . Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

metode pembelajaran Mind Maps dalam setiap siklus mengalami

peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa

yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada

setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Agama Islam pada bahasan sejarah yang paling dominan

adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/

memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa

dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat

dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran

telah melaksanakan langah-langkah metode pembelajaran Mind Maps

dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya

aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan

LKS/menemukan konsep, menjelaskan/melatih menggunakan alat,

memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentase untuk

aktivitas di atas cukup besar.

Page 66: f4af863d2bd1d280

54

D. Peningkatan Pembelajaran Sejarah

Kegiatan pratindakan dilaksanakan sebelum tindakan siklus I. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui kondisi awal tentang pembelajaran sejarah Islam.

Proses pembelajaran pada pratindakan ini dilakukan dengan pembelajaran

dengan tidak menggunakan pendekatan Mind Maps. Nilai rata-rata yang

diperoleh yaitu 65.89. Berdasarkan dari pengamatan dapat diketahui bahwa

siswa kurang berminat.

Pembelajaran siklus I dan siklus II selalu diawali dengan

mengkondisikan siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran sejarah.

Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan penjelasan tentang cara membuat

catatan dengan tehnik Mind Maps dengan benar. Selanjutnya siswa membuat

gambar Mind Maps secara kelompok, dan di akhir pembelajaran guru

memberikan soal tes untuk dikerjakan siswa secara individu.

Secara lengkap peningkatan pembelajaran sejarah siwa kelas V SD

Windusari I dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 9

Rekapitulasi tabel rata-rata hasil tes pra siklus, siklus I dan II

Pra Siklus Siklus I Siklus II Peningkatan

65.89 69.10 75.53 9.64 %

Rekapitulasi hasil observasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Page 67: f4af863d2bd1d280

55

Tabel 10

Peningkatan hasil Observasi siklus I ke siklus II

No Aspek Skor S. I S.II S.I. % S.II. % Peningkatan

1 Perhatian

siswa penuh

terhadap

penjelasan

guru

4

3

2

1

4

5

11

8

7

12

6

3

14.28 %

17.85 %

39.28 %

28.57 %

25.00 %

42.85 %

21.42 %

10.71 %

10.72 %

2 Siswa aktif

dalam

kegiatan

tanya jawab

dengan guru

4

3

2

1

3

7

10

8

8

12

6

2

10.71 %

25.00 %

35.71 %

28.57 %

28.54 %

42.85 %

21.42 %

7.14 %

17.83 %

3 Siswa

antusias dan

serius dalam

pembelajaran

4

3

2

1

5

7

11

5

9

14

3

2

17.85 %

25.00 %

39.28 %

17.85 %

32.14 %

50.00 %

10.71 %

7.14 %

14.29 %

4. Siswa aktif

dalam

kegiatan

diskusi

kelompok

4

3

2

1

3

7

10

8

6

12

8

2

10.71 %

25.00 %

35.71 %

28.57 %

21.42 %

42.85 %

28.54 %

7.14 %

10.71 %

Page 68: f4af863d2bd1d280

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di kelas V SD

Windusari selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta

analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan Mind Maps memiliki dampak positif dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan

perhatian belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu, siklus I (14.28 %),

siklus II (25.00 %).

2. Penerapan metode pembelajaran Mind Maps mempunyai pengaruh positif,

yaitu dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa yang ditunjukan hasil

observasi dengan siswa selama pembelajaran berlansung, dari data

obsevasi tentang aktifitas belajar siswa pada siklus I (10.71 %) dan pada

siklus II menjadi ( 21.42 % ).

3. Penerapan pembelajaran sejarah Islam dengan melalui Mind Maps dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari data pra

siklus hanya 65.89 , pada siklus I 69.10 dan pada siklus II meningkat

menjadi 75.53.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dan dari uraian sebelumnya agar

proses belajar mengajar Agama Islam lebih efektif dan lebih memberikan hasil

Page 69: f4af863d2bd1d280

57

yang optimal bagi siswa, maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Guru

a. Untuk melaksanakan model Mind Maps memerlukan persiapan yang

cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih

topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model Mind Maps dalam

proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

b. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya

lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau

dalam taraf yang sederhana, di mana siswa nantinya dapat menemukan

pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa

berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

2. Untuk Siswa

a. Siswa hendaknya menggunakan pembelajaran melalui pendekatan Mind

Maps merupakan cara yang tepat untuk membuat catatan yang tidak

membosankan.

b. Siswa hendaknya selalu mengikuti pembelajaran dengan baik dan selalu

membuat Mind Maps untuk semua pelajaran.

3. Untuk Peneliti

Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini

hanya dilakukan di SD Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran

2010/2011.

Page 70: f4af863d2bd1d280

58

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan

inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu penulis mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak, khususnya

pembaca guna memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dan kiranya

dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengetahuan langkah dalam penulis

selanjutnya.

Akhirnya, semoga Allah senantiasa memberikan ilmu yang

bermanfaat kepada penulis dan seluruh hamba-Nya di dunia sampai akhirat.

Amin.

Page 71: f4af863d2bd1d280

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Buzan, Tony. 2002. Tehnik Optimalisasi Daya Ingat. Yogyakarta: Ikon Teralitera.

Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer. 2002. Quantum Teaching.

Bandung: Kaifa.

Buzan, Tony. 2007. Mind Maps. Jakarta: PT Gramedia.

Depag. 1981. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Pelita.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaeful Bahri, dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamzah, B Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

E. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sughiharto Dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Joni, T Raka dkk. 1998. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud.

Yogyakarta

Tim Pengajar Penelitian Pendidikan UNY. 1998. Pedoman Penelitian Tindakan

Kelas. FIP. UNY. Yogyakarta

Tim Penyusun Biro Skripsi. 2009. Pedoman Penyusunan Skripsi. STAIN:Salatiga.

Roestiyah. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta

Yuni Wartono. 2006. Pendidikan Agama Islam. CV Grahadi: Surakarta.

Poerwodarminto, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.