Top Banner
SEMIKONDUKTOR
53

f. Semikonduktor

Jul 07, 2016

Download

Documents

Jaelani Strata

jhk
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: f. Semikonduktor

SEMIKONDUKTOR

Page 2: f. Semikonduktor

1. Definisi

• Bahan yang memiliki hambatan jenis () sebesar 10-6 sampai 10-4 ohm.m, yaitu nilai hambatan jenis antara konduktor dan isolator.

• Bahan yang memiliki pita terlarang (forbidden band) atau celah energi (energy gap) relatif kecil kira-kira sebesar 1 eV

Page 3: f. Semikonduktor
Page 4: f. Semikonduktor

2. Band structureSemiconductor - a solid in which the highest occupied

energy band, the valence band (VB), is completely full at T = 0°K. However, the gap above this band is small, so that electrons may be excited thermally at room temperature from the valence band to the next-higher band – the conduction band (VB).

Page 5: f. Semikonduktor

Electrons are excited across the gap → the bottom of the conduction band is populated by electrons, and the top of the valence band - by holes.As a result, both bands are now only partially full → can carry a current ifan electric field were applied.

The energy of the CB has the form:

The energy of the VB may be written as

Page 6: f. Semikonduktor
Page 7: f. Semikonduktor
Page 8: f. Semikonduktor

3. Bahan Semikonduktor :

• TrivalentLogam-logam yang memiliki atom dengan jumlah elektron terluar 3 buah, misalnya Boron (B), Gallium (Ga), dan Indium (In).

• TetravalentLogam-logam yang memiliki atom dengan jumlah elektron terluar 4 buah, misalnya Silikon (Si) dan Germanium (Ge).

• PentavalentLogam-logam yang memiliki atom dengan jumlah elektron terluar 5 buah, misalnya Fospor (P), Arsenikum (Ar), dan Antimon (Sb).

Page 9: f. Semikonduktor

4. Fungsi Distribusi Pembawa Muatan Konsentrasi elektron pada pita konduksi dan hole pada pita valensi dapat dihitung berdasarkan fungsi distribusi berikut :

Fungsi Distribusi Kerapatan keadaan elektron dan hole

Page 10: f. Semikonduktor

Banyaknya keadaan energi dalam selang (E, E+dE) adalah De(E) dE, di mana De(E) kerapatan keadaan elektron. Bila peluang untuk menduduki suatu keadaan adalah f(E) maka banyaknya elektron dalam selang energi tersebut adalah f(E)De(E)dE. Konsentrasi elektron dalam pita konduksi dihitung dari persamaan :

dengan f(E) dinyatakan dalam fungsi berikut :

untuk Eg ~ 1eV >> kT, substitusi f(E) ke persamaan konsentrasi elektron diperoleh

dengan

dEEDEfncE

e

)()(

11)( /)(

TkE BeEf

TkEe

Bef /)(

Page 11: f. Semikonduktor

Ubah variabel dan gunakan

Maka diperoleh konsentrasi elekron dalam pita konduksi adalah :

Cara yang sama dengan menggunakan fh(E) = 1 – fe(E) didapat konsentrasi hole pada pita valensi adalah :

TkEBh BceTkmn /)(2/3

222

Page 12: f. Semikonduktor

5. Jenis Semikonduktora. Semikonduktor IntrinsikMerupakan semikonduktor murni dan tidak cacat. Contoh Germanium murni.

Page 13: f. Semikonduktor

Semikonduktor intrinsik pada suhu rendah : Semua elektron berada pada ikatan kovalen Tidak ada elektron bebas atau tidak ada pembawa muatan

sehingga bersifat sebagai isolator

Semikonduktor intrinsik pada suhu kamar : Agitasi termal menyebabkan beberapa elektron valensi

keluar dari ikatan kovalen menjadi elektron bebas sebagai pembawa muatan negatif

Timbulnya elektron bebas sebagai pembawa muatan negatif diikuti terbentuknya hole (lubang) sebagai pembawa muatan positif. Peristiwa ini dinamakan pembangkitan (generation)

Jika dipasang beda potensial maka akan terjadi aliran arus atau menjadi konduktor dengan konduktansi rendah

Pada semikonduktor intrinsik konsentrasi elektron bebas sama dengan konsenstrasi hole

Page 14: f. Semikonduktor

Pada semikonduktor intrinsik banyaknya elektron dan hole sama (n =p). Dengan

dan

Maka pada semikonduktor intrinsik diperoleh tingkat energi Fermi adalah :

TkEBe BceTkmn /)(2/3

222

e

hB

VCF m

mTkEEE ln43

2

Page 15: f. Semikonduktor

b. Semikonduktor EktrinsikMerupakan semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing.

Tujuan doping : - meningkatkan konduktivitas semikonduktor - memperoleh semikonduktor dengan hanya satu pembawa

muatan (elektron atau hole) saja

Perbandingan doping :- atom dopant merupakan atom pengotor yang jumlahnya 10-6

sampai 10-8 kali atom murninya- atom dopant pada semikonduktor tipe-n adalah pentavalent

dan dinamakan atom donor- atom dopant pada semikonduktor tipe-p adalah trivalent dan

atom aseptor

Page 16: f. Semikonduktor

Semikonduktor ekstrinsik dibagi menjadi :

1) Semokonduktor Ektrinsik Tipe-N- pengotoran oleh atom pentavalent seperti P, As, Sb- atom pengotornya disebut atom donor- pembawa muatannya adalah elektron

Page 17: f. Semikonduktor

2) Semikonduktor tipe-P- pengotoran oleh atom trivalent seperti B, Ga, In- atom-atom pengotornya disebut atom aseptor- pembawa muatannya adalah hole

Page 18: f. Semikonduktor

Semiconductor statistics

Semiconductors usually contain both donors and acceptorsElectrons in the CB can be created either bythermal interband excitation orby thermal ionization of the donors.Holes in the VB may be generated byinterband excitation, or by thermal excitationof electrons from the VB into the acceptor level.In addition, electrons may fall from the donorlevels to the acceptor level.Finding the concentrations of carriers, both electrons and

holes, taking all these processes into account, is quite complicated.

We shall treat a few special cases, which are often encountered in practice.

Page 19: f. Semikonduktor

Intrinsic region:Carrier concentration is determined primarily by thermally induced Interband transitions. In this region n = p.The intrinsic region: the impurity doping is small.

If the concentrations of donors and acceptors are Nd and Na, the

requirement for the validity of the intrinsic condition is: n >>Nd - Na

n increases rapidly with temperature the intrinsic condition becomes⇒ more favorable at higher temperatures.In fact, all semiconductors become intrinsic at sufficiently high temperatures (unless the doping is unusually high).

In this case, the carrier concentration is: ni = p =

Page 20: f. Semikonduktor

Extrinsic region:For the common doping levels, about 1015 cm-3, the number of

carrierssupplied by the impurities is large enough to change the intrinsic concentration appreciably at room temperature.Two different types of extrinsic regions may be distinguished.1) Nd >> Na. In this case, to a good approximation, n = Nd

Hole concentration p is small. To calculate it, note that

dan

are still valid even for doped sample (here Ev = 0 → Ec = Eg)

p << Nd = n n-type semiconductor

TkEBh BFeTkmp /2/3

222

d

ii

TkEhe

B

NnpnemmTknp Bg

22/2/3

2/3

224

TkEEBe BgFeTkmn /)(2/3

222

Page 21: f. Semikonduktor

2) Na >> Nd

In this case, p = Na n is small Similarly get n << Na = p p-type

semiconductor

Assumed temperature to be high enough so that all impurities are ionized - True at room temperature. If the temperature is lowered, a point is reached at which the thermal energy becomes too small to cause electron excitation - electrons fall from the CB into the donor level → the conductivity diminishes dramatically – freeze-out – electrons are now "frozen“ at their impurity sites.

The temperature of freeze-out: Ed ~ kBT → T ~ 100 K.

a

i

Nnn2

Page 22: f. Semikonduktor

DIODE PERTEMUAN PN

Definisi :

Suatu pertemuan pn adalah kristal tunggal semikonduktor yang pada satu sisinya mendapat penyuntikan atom aseptor dan pada sisi lainnya mendapat penyuntikan atom donor yang merupakan blok bangunan dasar (basic building block) bagi piranti semikonduktor

Diode pertemuan pn adalah pertemuan pn yang pada kedua sisinya dilekatkan logam (metalurgical bond) sehingga terdapat dua ujung logam yang merupakan terminal atau elektroda, yakni anoda pada sisi p dan katoda pada sisi n

Page 23: f. Semikonduktor

Ilustrasi Mekanisme Pertemuan PN :

Doping Atom Aseptor Doping Atom Donor

Kriistal Tunggal Semikondukor

Tipe-NTipe-P

Page 24: f. Semikonduktor

Diode

Tipe-P Tipe-N

Anoda Katoda

Kawat Kawat

Logam Logam

Page 25: f. Semikonduktor

Akibatnya pertemuan pn (terbuka) terjadi :

a. Lapisan Pengosongan Saat p dan n dipertemukan, terjadi difusi elektron ke arah p dan

difusi hole ke arah n Terjadi recombination (penggabungan) di sekitar bidang pertemuan sehingga

elektron dan hole lenyap Di sekitar bidang pertemuan tak terdapat pembawa muatan, disebut daerah

pengosongan (depletion region)

b. Tegangan Penghalang Lenyapnya elektron meninggalkan ion donor (+) dan lenyapnya

hole ion aseptor (-) Adanya ion positif dan negatif menyebabkan adanya medan listrik sehingga

ada tegangan yang dinamakan tegangan penghalang Vbi (barrier potensial). Timbulnya tegangan penghalang menimbulkan arus drift ke kiri

Karena pertemuan pn ini terbuka, maka ada kesetimbangan antara arus drift dengan arus difusi

Page 26: f. Semikonduktor
Page 27: f. Semikonduktor
Page 28: f. Semikonduktor

Mekanisme Pertemuan PN terbuka

Atom-atom yang mengandung hole dapat digambarkan sebagai ion-ion negatif karena kekurangan elektron dan atom-atom yang kelebihan elektron sebagai ion positif

Ion-ion aseptor adalah ion-ion negatif dan ion-ion donor adalah ion-ion positif

Page 29: f. Semikonduktor

Pertemuan pn dengan bias maju (forward bias)

VD menyebabkan arus difusi lebih besar dari arus drift Jika potensial penghalang sebelum diberi VD adalah Vo maka

potensial penghalang Vbi=Vo-VD. Daerah pengosongan menjadi sempit

Pembawa mayoritas mempunyai energi cukup untuk melewati potensial penghalang

Hole dari sisi p (pembawa mayoritas) dapat melewati daerah pengosongan menjadi pembawa minoritas dari sisi n

Elektron dari sisi n (pembawa mayoritas) dapat melewati daerah pengosongan menjadi pembawa muatan minoritas p

Jumlah arus dari elektron dan hole merupakan arus total yang lewat diode

Page 30: f. Semikonduktor

Pertemuan pn dengan bias mundur (reverse bias)

Hole pada sisi p bergerak ke kiri, elektron pada sisi n bergerak ke kanan, daerah pengosongan melebar, potensial penghalang menjadi Vo+VD, tidak ada arus lewat bidang pertemuan

Karena daerah pengosongan pada dasarnya merupakan semikonduktor intrinsik, agitasi termal menyebabkan terjadinya generation sehingga muncul pasangan elektron dan hole pada daerah ini

Pengaruh medan listrik yang terpasang terhadap adanya elektron dan hole di daerah pengosongan menyebabkan terjadinya arus yang arahnya dari katoda ke anoda yang disebut arus balik saturasi yang besarnya 10-8 sampai 10-14 ampere

Page 31: f. Semikonduktor

QUIZPada semikonduktor intrinsik buktikan bahwa :a. Konsentrasi pembawa muatannya adalah :

b. Tingkat energi Ferminya adalah :

TkEhe

Bii

BgemmTkpn 2/4/32/3

2 )(2

2

Eg

e

hB

VCF m

mTkEEE ln43

2

Page 32: f. Semikonduktor

SEMIKONDUKTOR INTRINSIK

Page 33: f. Semikonduktor

Konsentrasi elektron pada pita konduksi adalah :

Konsentrasi hole pada pita valensi adalah :

Karena n = p pada semikonduktor intrinsik diperoleh tingkat energi Ferminya adalah :

TkEEBh BFveTkmp /)(2/3

222

e

hB

VCF m

mTkEEE ln43

2

TkEEBe BCFeTkmn /)(2/3

222

Page 34: f. Semikonduktor

SEMIKONDUKTOR EKSTRINSIKa. Semikonduktor Tipe-n

Karena Nd >> Na diperoleh :

di mana

d

CBCF N

NTkEE ln

2/3

222

TkmN Be

C

Page 35: f. Semikonduktor

b. Semikonduktor Tipe-p

Karena Na >> Nd diperoleh :

di mana

a

VBVF N

NTkEE ln

2/3

222

TkmN Bh

V

Page 36: f. Semikonduktor

PERSAMBUNGAN PN

-xp

xno

+qNd

-qNa

xn-xp

-qNdxn/2-qNaxp/1

(x)

Page 37: f. Semikonduktor

Rapat muatan :

(x) = +qNd , O < x xn

= -qNa, -xp x < O = O , di daerah lainnya

Berdasarkan hukum Gauss :

(*)

Penurunan potensial pada :

sisi-n pada daerah O x xn =

sisi-p pada daerah -xp x O =

pand xqNxqN

2

22n

d xNq

2

12p

a xNq

Page 38: f. Semikonduktor

Sehingga diperoleh potensial penghalang (barrier) :

**)

Penyelesaian persamaan (*) dan (**) memberikanDan muatan pada salah satu sisi persambungan

2

1

2

2 22 pa

nd

bi xNqxNqVV

2/1

2121

2

daa

dp NN

VNN

qx

2/1

2121

2

dad

an NN

VNN

qx

Page 39: f. Semikonduktor

ketebalan total daerah pengosongan (depletion region) sebagai berikut :

W = xn + xp

dan

2/12

21

21 )(2

bida

da

da

VNNNN

NNqW

QxqNxqN pand

2/1

21

212

bida

da VNNNNqQ

Page 40: f. Semikonduktor

a. Bias Maju (Forward Biased) pada Sambungan pn Tinjau pertemuan pn yang pada kedua sisinya dilekatkan logam (metalurgical bond) sehingga terdapat dua ujung logam yang merupakan terminal atau elektroda. Selanjutnya diberikan tegangan V (=Va) melalui elektroda seperti diperlihatkan pada gambar berikut :

Page 41: f. Semikonduktor

Asumsi-1 :Potensial yang diberikan melintasi daerah deplesi. Akibat pemberian potensial yaitu terjadinya perubahan potensial saat melintasi daerah deplesi dari Vbi mejadi Vbi-V. Oleh karenanya,

dan

akibatnya daerah deplesi menyempit.

2/1

2121

2

da

bi

a

dn NN

VVNN

qx

2/1

2121

2

da

bi

d

ap NN

VVNN

qx

2/1

21

21 )(2

VV

NNNNqQ bi

da

da

Page 42: f. Semikonduktor

Aliran Arus :Perhitungan arus persambungan pn digunakan model drift-diffusion. Model ini berlaku hanya bila pita Ec dan Ev kecil dibandingkan KT.Dalam keadaan setimbang, difusi elektron dan hole sama dengan arus drift, di mana arah difusi berlawanan dengan arus drift.Saat tegangan yang diberikan melintasi persambungan, medan listrik pada daerah deplesi berkurang dan arus difusi melebihi arus drift. Elektron berdifusi dari sisi-n melintasi daerah deplesi ke sisi-p dan hole berdifusi melintasi daerah deplesi ke sisi-n.

Laju generation-recombination dari injeksi elektron (pembawa muatan minoritas) pada sisi-p adalah :

dan

1

)()()Re(

e

ponxnxGex

a

ipo N

nn2

Page 43: f. Semikonduktor

xxnqDxJ ee

)()( 1

)Re()()(1 xxGexJxqt

ne

0tn

12

2

1

)()(

e

poe

nxnxxnD

Dengan asumsi ini tidak ada penurunan potensial melintasi daerah-p, oleh karenanya medan listrik dalam daerah-p menjadi nol. Akibatnya aliran arus hanya aliran difusi, yaitu

Karena

dan

maka

2111

2

2 )()()(

e

po

ee

o

Lnxn

Dnxn

xxn

Page 44: f. Semikonduktor

Untuk hole pada sisi-n :

Dengan

di mana

panjang difusi pembawa minoritas pada sisi-p

panjang difusi pembawa minoritas pada sisi-n

Untuk menyelesaikan persamaan di atas diperlukan kondisi syarat batas

111 eee DL

22

2

2 )()(

h

no

Lpxp

xxp

d

ino N

np2

222 hhh DL

Page 45: f. Semikonduktor

Asumsi-2 :Di bawah pengaruh tegangan bias maju

elektron pada x = -xp berada dalam kesetimbangan dengan elektron pada sisi-n (mempunyai tingkat energi Fermi yang sama).

hole pada x = xn berada dalam kesetimbangan dengan elektron pada sisi-p (mempunyai tingkat energi Fermi yang sama).

Dalam daerah deplesi tingkat energi Fermi untuk elektron dan hole konstan dan terpisah sebesar qV.

Diagram pita pada forward bias diperlihatkan pada gambar berikut :

-xp 0 xn

12

qV

Ec

EcEFe

Ev

Ev

EFh

Page 46: f. Semikonduktor

Pada x = -xp didapat :

Pada x = xn didapat :

Gunakan panjang sisi-p adalah w1 dan panjang sisi-n adalah w2.

kTqV

a

ip e

Nnxn

21)(

kTqV

d

in e

Nnxp

22)(

Tipe-p Tipe-n

-w1w2-xp 0 xn

Page 47: f. Semikonduktor

Kondisi batas lain adalah kelebihan konsentrasi elektron adalah

Dan kelebihan konsentrasi hole adalah

menuju nol pada metal kontak, hal ini karena laju recombination-generation pada metal kontak sangat besar.

ponxnxn )()(

nopxpxp )()(

Page 48: f. Semikonduktor

Untuk –w1 x 0 membutuhkan penyelesaian :

dengan

dan

Misalkan membutuhkan penyelesaian

dengan dan

2111

2

2 )()()(

e

po

ee

o

Lnxn

Dnxn

xxn

kTqV

a

ip e

Nnxn

21)(

a

ipo N

nnwn21

1)(

ponxnxn )()(

kTqV

a

ip e

Nnxn

21)( 0)( 1 wn

21

2

2 )()(

eLxn

xxn

Page 49: f. Semikonduktor

Diperoleh solusi :

untuk –w1 x -xp

Dengan cara sama diperoleh

untuk xn x w2

Solusi tersebut disket dalam gambar berikut :

1sinh

sinh)(

1

1

1

121 kT

qV

e

p

e

a

i e

Lxw

Lxw

Nnxn

1sinh

sinh)(

2

2

2

222 kT

qV

h

n

h

d

i e

Lxw

Lxw

Nnxp

-xp 0 xn-w1 w2

n(x) p(x)

Page 50: f. Semikonduktor

Je(x) untuk –w1 x -xp

Jh(x) untuk –xn x w2

Arus total JT= Je(x) + Jh(x) harus menjadi tidak bergantung posisi pada keadaan tunak. JT didapat bila diketahui Je(x) dan Jh(x) pada tiap lokasi.

xxnqDxJ ee

)()( 1

xxpqDxJ hh

)()( 1

1sinh

cosh

1

1

1

1

1

121 kT

qV

e

p

e

e

e

a

i e

Lxw

Lxw

LD

Nnq

1sinh

cosh

2

1

2

2

2

222 kT

qV

h

n

h

h

h

d

i e

Lxw

Lxw

LD

Nnq

Page 51: f. Semikonduktor

Asumsi-3 :Mengabaikan recombination-generation di daerah deplesi. Bila digunakan asumsi ini maka

pada –xp x xn

pada –xp x xn

tetapi

)()()( xJxJxJ hnhph

)()()( xJxJxJ enepe

1coth)(

1

1

1

121 kT

qV

e

p

e

e

a

ipe e

Lxw

LD

NnqxJ

1coth)(

2

2

2

222 kT

qV

h

n

h

h

d

inh e

Lxw

LD

NnqxJ

Page 52: f. Semikonduktor

Sehingga diperoleh

Arus dalam sirkuit eksternal adalah

1coth1coth

2

2

2

222

1

1

1

121 kT

qV

h

n

h

h

d

ikTqV

e

p

e

e

a

iT e

Lxw

LD

Nne

Lxw

LD

NnqJ

2

2

2

222

1

1

1

121

0 coth1cothh

n

h

h

d

ikTqV

e

p

e

e

a

i

Lxw

LD

Nne

Lxw

LD

NnqAI

10

kTqV

T eIAJI

Page 53: f. Semikonduktor

b. Bias Mundur pada Persambungan pn

Diberi tegangan V < 0. Semua formula digunakan dengan mengganti nilai V dengan –V.

Di dalam bias mundur lebar daerah deplesi bertambah Medan listrik pada daerah deplesi bertambah Arus adalah :

untuk qV >> kT atau V < 0

00 1 IeII kTqV