Top Banner
PANDUAN INSTALASI & ADMINISTRASI PANDUAN INSTALASI & ADMINISTRASI VIRTUALISASI SERVER VIRTUALISASI SERVER (KVM, XEN, VMWARE, PROXMOX) (KVM, XEN, VMWARE, PROXMOX) PT. EXCELLENT INFOTAMA KREASINDO PT. EXCELLENT INFOTAMA KREASINDO Excellent Training Center & IT Consulting Jl. Candi Mendut Raya Blok C No. 328 Duren Jaya Bekasi 17111 Telp : 021-881 6671, Web : http://www.excellent.co.id Email : [email protected]
30

Excellent Panduan Virtualisasi

Oct 25, 2015

Download

Documents

Artikel ini merupakan bagian dari materi training yang diselenggarakan oleh PT. Excellent Infotama Kreasindo, memuat materi mengenai Virtualization Server
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Excellent Panduan Virtualisasi

PANDUAN INSTALASI & ADMINISTRASI PANDUAN INSTALASI & ADMINISTRASI VIRTUALISASI SERVERVIRTUALISASI SERVER

(KVM, XEN, VMWARE, PROXMOX) (KVM, XEN, VMWARE, PROXMOX)

PT. EXCELLENT INFOTAMA KREASINDOPT. EXCELLENT INFOTAMA KREASINDOExcellent Training Center & IT Consulting

Jl. Candi Mendut Raya Blok C No. 328 Duren Jaya Bekasi 17111Telp : 021-881 6671, Web : http://www.excellent.co.id Email : [email protected]

Page 2: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 1 dari 29 Halaman

Panduan ImplementasiPanduan Implementasi Teknologi VirtualisasiTeknologi VirtualisasiMasim “Vavai” Sugianto

http://www.vavai.comhttp://www.vavai.biz

Bekasi, 20 Maret 2010, 04:38Revisi 1 : 05 November 2010, 15:59Revisi 2 : 25 Maret 2011, 23:13Revisi 3 : 11 September 2011, 16:20Revisi 4 : 14 \Oktober 2011, 08:11

Dedicated to : My Beloved Renny “Dear Rey” Yuniastuty, Muhammad “Zeze Vavai” Rivai Alifianto & Vivian Aulia ZahraMy Young Brother & Sister, “Mamang” Maryadi Arismunandar, Dewi “Dew\-Dew” Lia Astuti & Keponakan-Keponakan...

**************************************************************Dan sungai yang mengalir ke samuderaDan ombak yang menjemput di muaraIalah cinta yang tak pernah alpa

Ketulusan tak putus ditikam musimJarak mengobarkan rindu dalam rahimBagai unggun api yang terus menyalaAnginpun tak kuasa memadamkannya

/* Balada Si Roy */**************************************************************

(*) Dokumen ini dibuat menggunakan aplikasi open source Libre Office versi 3.3.3 pada OpenSUSE 11.4

PROLOG

Panduan ini membahas secara khusus teknologi virtualisasi dengan menggunakan

contoh 4 variasi teknologi virtualisasi, yaitu KVM menggunakan distro Linux CentOS,

Xen Hypervisor menggunakan distro SUSE Linux Enterprise Server, VMWare

Hypervisor menggunakan VMWare Vsphere Hypervisor ESXi 5.0 dan teknologi

virtualisasi OpenVZ+KVM menggunakan manajemen web dengan Proxmox Virtual

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Lisensi Dokumen:Copyright ©2011 http://www.vavai.com Dokumen ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas & luas di lingkungan alumni training PT. Excellent Infotama Kreasindo dengan syarat tidak menghilangkan keterangan mengenai penulis dan lisensi yang disertakan dalam setiap dokumen.

Mari bersatu memajukan Indonesia!

Page 3: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 2 dari 29 Halaman

Environment.

Virtualisasi dan Cloud Computing adalah mekanisme teknologi yang cukup penting

untuk dipelajari, terutama bagi para Administrator di perusahaan yang ingin

mengelola sistem komputerisasi secara lebih mudah dan mampu memberikan

kinerja yang optimal.

APA ITU VIRTUALISASI & CLOUD COMPUTING

Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk atau versi virtual dari

sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat

storage/penyimpanan data atau sumber daya jaringan.

Virtualisasi bisa diimplementasikan kedalam berbagai bentuk, antara lain (Harry

Sufehmi, Pengenalan Virtualisasi, 20090607):

1. Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink

2. Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster

3. Grid Computing : banyak komputer = satu

4. Application Virtualization : Dosemu, Wine

5. Storage Virtualization : RAID, LVM

6. Platform Virtualization : virtual computer

Pembahasan kali ini akan menitikberatkan pada materi platform virtualization alias

virtualisasi komputer dan sistem operasi.

Cloud Computing adalah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet, dimana

suatu sumber daya, software, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan

oleh komputer lain yang membutuhkan.

Mengapa konsep ini bernama komputasi awan atau cloud computing? Ini karena

internet sendiri bisa dianggap sebagai sebuah awan besar (biasanya dalam skema

network, internet dilambangkan sebagai awan) yang berisi sekumpulan besar

komputer yang saling terhubung, jadi cloud computing bisa diartikan sebagai

komputerisasi berbasis sekumpulan komputer yang saling terhubung.

Cloud computing bisa dianggap sebagai perluasan dari virtualisasi. Perusahaan bisa

menempatkan aplikasi atau sistem yang digunakan di internet, tidak mengelolanya

secara internal. Contoh cloud computing untuk versi public adalah layanan-layanan

milik Google seperti Google Docs dan Google Spreadsheet. Adanya kedua layanan

tersebut meniadakan kebutuhan suatu aplikasi office untuk pengolah kata dan

aplikasi spreadsheet di internal perusahaan.

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 4: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 3 dari 29 Halaman

Contoh cloud computing untuk keperluan non public adalah Amazon EC2 ( Amazon

Elastic Compute Cloud ). Amazon menyediakan komputer induk, kita bisa mengirim

dan menggunakan sistem virtual dan menggunakannya dalam jangka waktu dan

biaya sewa tertentu.

KEUNTUNGAN VIRTUALISASI & CLOUD COMPUTING

1) Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat

ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas

yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan

pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan

memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer

induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat

dibandingkan investasi hardware baru.

2) Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam

sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi

seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak

perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan

image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server

berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.

3) Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak

mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit

konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses

implementasi suatu sistem

4) Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi

panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan

biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan

listrik

5) Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin

sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan

pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada

pengurangan biaya sewa

6) Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih

sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah

server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus

ditangani

7) Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 5: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 4 dari 29 Halaman

hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi

hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan

deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik

8) Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi

server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan

spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan

upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang

lebih powerful

KERUGIAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI

1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan

semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah,

semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa

diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan

periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering

2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang

lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya

3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer

akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu

menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu

menyusup kedalam server-server virtual dengan cara menggunakan

informasi yang ada pada server induk

KEBUTUHAN SISTEM UNTUK VIRTUALISASI

Pada dasarnya, kebutuhan spesifikasi server tergantung pada virtual server

yang akan digunakan. Semakin tinggi spesifikasi yang akan dijalankan, semakin

tinggi pula spesifikasi server yang akan digunakan sebagai server induk. Meski

demikian, asumsi ini tidak 100% benar karena ada beberapa teknologi virtualisasi

seperti OpenVZ yang mampu melakukan load balancing sehingga jika mesin virtual

ada 5 yang masing-masing membutuhkan memory 1 GB tidak berarti bahwa server

harus memiliki spesifikasi diatas 5 X 1GB.

Berikut adalah spesifikasi minimal server induk yang akan digunakan untuk

menjalankan distro openSUSE/SLES sebagai virtual server :

1. Processor Pentium 4. Jika akan menggunakan arsitektur 64 bit, server harus

memiliki kemampuan 64 bit juga

2. jika akan menggunakan model full virtualization pada Xen Hypervisor,

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 6: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 5 dari 29 Halaman

prosessor memiliki model Intel VT (Virtualization Technology) atau AMD-V

3. Memory minimal 1 GB

4. Kapasitas Harddisk minimal 20 GB

5. Memiliki network card untuk keperluan networking

INSTALASI VIRTUALBOX

Catatan : pada VirtualBox versi 4 dan versi terbaru lainnya, VirtualBox sudah

tersedia pada repositori yang disediakan oleh masing-masing sistem operasi Linux.

Instalasinya dapat dilakukan dengan cara proses install biasa, misalnya perintah

apt-get install pada Ubuntu, zypper install pada openSUSE/SLES dan yum install

pada RedHat/CentOS/Fedora.

VirtualBox dirilis dalam 2 edisi, yaitu versi Open Source Edition (OSE) yang tersedia

pada repositori openSUSE atau pada openSUSE Build Service (OBS) dan versi

Personal Use and Evaluation License (PUEL), yaitu versi closed source tapi free

untuk penggunaan personal. Perbedaan utama antara keduanya adalah soal

dukungan RDP Server, USB dan USB melalui RDP.

Berikut adalah tata cara instalasi VirtualBox PUEL pada openSUSE/SLES

1. Instalasi librari dan paket yang diperlukan : kernel-source, make, gcc, gcc-c+

+, pam-devel, kernel-syms, SDL. Gunakan YAST | Software | Software

Management atau Zypper untuk melakukan instalasi paket diatas,

kesemuanya ada pada DVD instalasi openSUSE/SLES

Jika menggunakan zypper, jalankan konsole/terminal (ALT+F2, konsole atau

ALT+F2, gnome-terminal) kemudian ketikkan perintah berikut :

su

zypper in kernel-source make gcc gcc-c++ pam-devel kernel-syms

SDL

2. Download VirtualBox binary installer. Pilih versi yang sesuai dan pilih juga

tipe processor sesuai dengan komputer yang dimiliki (32 bit atau 64 bit)

3. Install VirtualBox menggunakan menggunakan Zypper atau rpm -ivh seperti

contoh berikut ini (misalnya hasil download ditempatkan pada folder

/home/vavai)

su

cd /home/vavai

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 7: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 6 dari 29 Halaman

zypper in ./VirtualBox-3.1-3.1.4_56127_openSUSE111-1.i586.rpm

Catatan : Sesuaikan nama VirtualBox-3.1-3.1.4_56127_openSUSE111-

1.i586.rpm dengan versi virtualbox yang digunakan

4. VirtualBox versi terbaru seharusnya langsung melakukan kompilasi modul

kernel yang diperlukan. Jika tidak secara otomatis berjalan, jalankan skrip

setup vboxdrv menggunakan perintah berikut di konsole/terminal :

/etc/init.d/vboxdrv setup

5. Tambahkan nama user sebagai anggota grup VirtualBox dengan cara

membuka menu YAST | Security & User | User & Group Management. Pilih

nama user yang akan menjalankan VirtualBox, klik edit, kemudian pindah ke

tab Details dan berikan tanda centang pada grup vboxusers.

6. Logout dan login ulang

7. Jalankan VirtualBox melalui menu atau melalui konsole/terminal dengan

perintah : VirtualBox (case sensitive)

Catatan :

1. Proses kompilasi modul kernel bisa gagal jika versi kernel berbeda dengan

versi kernel-source. Untuk memastikannya, gunakan perintah uname -r dan

zypper if kernel-source seperti contoh berikut ini :

su

uname -r

zypper if kernel-source

Jika belum sama, lakukan update/instalasi kernel-source atau kernel default

yang digunakan agar versinya sama, baru lakukan kompilasi ulang

(/etc/init.d/vboxdrv setup)

2. Jika hendak melakukan proses upgrade VirtualBox dari versi sebelumnya,

lakukan saja proses instalasi, VirtualBox akan secara otomatis menghapus

versi yang lama dan menggantinya dengan versi yang baru. Proses ini tidak

akan menghapus image virtual yang sudah ada namun sebagai tindakan

jaga-jaga, melakukan backup sebelum menjalankannya sangat dianjurkan.

PENGGUNAAN VIRTUALBOX

Setelah instalasi selesai, kita akan berhadapan dengan tampilan utama VirtualBox.

Kita bisa melakukan instalasi sistem Linux distro lain atau sistem Windows didalam

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 8: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 7 dari 29 Halaman

VirtualBox.

VirtualBox juga bisa menjadi media untuk ujicoba suatu sistem tanpa harus repot

melakukan instalasi dan konfigurasi ulang pada komputer kita.

Berikut adalah panduan instalasi sistem operasi pada VirtualBox :

1. Buka VirtualBox. Jika ada pesan registrasi kita bisa melewatkannya dengan

menekan tombol Cancel atau bisa juga melakukan registrasi agar pesan

tersebut tidak selalu muncul tiap membuka VirtualBox

2. Pilih menu Create

3. Masukkan Nama Sistem Operasi

4. Spesifikasikan Jumlah Memori

5. Pilih Virtual Disk yang akan Digunakan. Pilih Tombol New untuk Setting

Pertama Kali

6. Klik Tombol Next untuk Memulai Pembuatan Harddisk Virtual

7. Tentukan Tipe Harddisk, Apakah Kapasitasnya Bersifat Dinamis ataukah

Permanen. Jika Memilih Dinamis, Kapasitas akan Menyesuaikan dengan

Ukuran Data yang Disimpan

8. Berikan Nama Virtual Disk dan Kapasitasnya, kemudian klik Finish

9. Sekarang Virtual Disk Sudah Ada. Klik Next, klik Finish

10.Kita Sudah Memiliki Virtual Machine. Karena akan Melakukan Instalasi via CD

ROM, Lakukan Proses Mount. Klik pada CD ROM

11.Pilih Mount CD/DVD Drive. Karena Menggunakan File ISO sebagai Media

Instalasi, Saya Memilih ISO Image File. Jika instalasi akan dilakukan dari CD

Fisik, Pilihlah Host CD/DVD Drive dan Langsung ke Langkah 16

12. Jika Memilih ISO File, klik Tombol Lookup (Warna Kuning) dan Pilih Tombol Add

pada Windows Mount

13.Pilih ISO File

14. Klik Tombol Start dan Mulai Proses Instalasi

INSTALASI XEN HYPERVISOR PADA OPENSUSE/SLES

Xen merupakan teknologi virtualisasi yang powerful dan banyak digunakan pada

berbagai data center dan ISP. Xen mendukung teknologi virtualisasi dengan tipe

paravirtualization dan full virtualization.

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 9: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 8 dari 29 Halaman

Berikut saya kutipkan email dari mas Adi Nugroho, salah seorang aktivis Komunitas

openSUSE Indonesia wilayah Sulawesi yang menjawab email dari salah seorang

member milis openSUSE Indonesia mengenai perbedaan antara kedua teknologi

diatas, utamanya antara VirtualBox dan Xen :

Virtualbox itu full virtualization.Jadi, dia memvirtualisasi seluruh hardware untuk si guest.

Kelebihannya:OS guest sama sekali tidak tahu kalau dia jalan di atas mesin virtual. Dia kira dia jalan di atas hardware betulan.Alhasil, hampir semua OS bisa jalan di atas virtualisasi penuh ini.

Kekurangannya:Karena semua divirtualisasi penuh, jadi siguest ngomong pake bahasa hardware, diterjemahkan ke bahasa aplikasi sama virtualbox, lalu diterjemahkan lagi ke bahasa hardware, maka full virtualization macam virtualbox ini makan resource besar.

Xen itu paravirtualization.Daripada guest ngomong dengan bahasa hardware, diterjemahkan menjadi bahasa aplikasi, lalu diterjemahkan kembali ke bahasa hardware, mending baik host maupun guest di-custom kernelnya agar ngomong dengan bahasa yang sama, sehingga lebih cepat.

Kelebihannya:Lebih cepat, hemat resource.Kekurangannya:Lebih sedikit OS yang disupport

Ada lagi OS level virtualization, seperti openvz.Yang ini paling cepat dan paling hemat resource. Karena si guest tidak perlu kernel. Dia jalan menggunakan kernelnya si host. Alhasil, semua guest bisa saling sharing memory (kalau kita perbolehkan). Kalau di full virtualization dan paravirtualization, ram host harus lebih besar dari total alokasi ram guest, maka di os level virtualization tidak.Jalankan 100 mesin virtual dengan RAM beberapa GB pun bisa.

Kelebihan:amat sangat hemat resource.

Kekurangan:Guest dan host harus OS yang sama, walaupun boleh beda distro.

Kesimpulan:Use the right tools for the right job.Kalau baik host maupun guest semuanya linux, gunakan os level virtualization* kalau os mulai beragam (misalnya ada linux, ada windows), gunakan paravirtualization.* kalau hanya untuk coba coba, atau hanya untuk memamerkan/mempertunjukkan ke siswa, atau os guest tidak disupport oleh paravirtualisasi, gunakan full virtualization.

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 10: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 9 dari 29 Halaman

Penjelasan lain :

As I understand “full” virtualization and paravirtualization, a system with paravirtualization only in drivers can never quite match a system with complete paravirtualization.

“Full” virtualization = the interface between the VM and the hypervisor is exactly the same as with the real hardware. The operating system of the VM does not neeed to “know” it is a VM.

Paravirtualization = the code “knows” it is running within a VM and is allowed to take certain “shortcuts” as the hypervisor handles the actual hardware.

In other words:Full virtualization = the operating system of the VM is not at all optimized for working in the virtual environment.

Drivers-only paravirtualization = the drivers are optimized for the virtual environment, but the OS kernel of the VM is not. This has a better performance than full virtualization, but not quite as good as complete paravirtualization.

Complete paravirtualization = the drivers and the OS kernel of the VM are both fully optimized to the virtual environment.

The complete paravirtualization should always have the best performance, but depending on the characteristics of the particular workload, the difference between complete and drivers-only paravirtualization may be insignificant.

For a rule of thumb, remember that the overhead of the virtualization is incurred whenever the application needs to access anything other than CPU or RAM. So an application which is mainly CPU-bound (=number-cruncher) is not going to care much about the virtualization type, but for an I/O-bound application you’ll really want as much paravirtualization as you can get.

Of course, there may be other things that limit your choices: if you’re moving a legacy system into a virtual environment and are required to limit the changes within the legacy system to absolute minimum, full virtualization is the way to go.

INSTALASI XEN

Xen sudah diintegrasikan dengan openSUSE/SLES sehingga proses instalasi Xen pada openSUSE menjadi sangat mudah dan hanya memerlukan beberapa klik saja pada YAST. Berikut adalah proses instalasinya :

1. Buka YAST | Virtualization | Install Hypervisors and Tools

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 11: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 10 dari 29 Halaman

2. Ikuti wizard yang diberikan. YAST akan secara otomatis melakukan konfigurasi, kita hanya perlu mengikutinya

3. Kita bisa melakukan restart komputer dan booting menggunakan kernel Xen. Jika ingin selalu booting openSUSE menggunakan kernel Xen, set agar kernel Xen menjadi default booting melalui YAST | System | Bootloader

Setelah Xen diinstall dan booting menggunakan kernel Xen, kita bisa membuat mesin virtual melalui menu YAST | Virtualization | Create Virtual Machines

Perlu diingat bahwa Xen mendukung Full Virtualization dan Paravirtualization. Jika menginginkan agar Xen mampu menggunakan opsi full virtualization (misalnya melakukan instalasi Windows XP), server yang kita install harus memiliki asitektur prosesor yang mendukung Virtualization Technology (VT). Opsi untuk mengaktifkan Virtualization Technology ini ada pada bagian BIOS sistem.

PENGGUNAAN XEN HYPERVISOR

Setelah kita berhasil melakukan instalasi Xen Hypervisor, kita bisa langsung membuat guest OS. Perlu dipahami bahwa Xen memiliki keistimewaan dalam melakukan emulasi penggunaan hardware antara Guest OS dengan hostnya dalam bentuk paravirtualization, yaitu pemanfaatan modul pada kernel yang dioptimasi secara khusus. Paravirtualization bisa dilakukan untuk sistem operasi yang sama, misalnya SLES sebagai host terhadap openSUSE sebagai guest, namun hal ini tidak bisa dilakukan pada sistem Windows.

Sistem Windows sebagai guest pada Xen menggunakan model full virtualization, dan ini memerlukan dukungan processor yang memiliki fasilitas VT atau Virtualization Technology. Kita bisa mengaktifkan kemampuan VT ini melalui setting

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 12: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 11 dari 29 Halaman

BIOS.

Untuk membuat guest OS baru, silakan ikuti panduan berikut ini :

1. Buka YAST | Virtualization | Create Virtual Machines. Klik Forward

2. Wizard berikutnya akan menanyakan apakah kita hendak melakukan instalasi sistem baru, memindahkan image atau mengupgradenya, silakan pilih I need to install an Operating System untuk membuat guest OS baru

3. Tahap berikutnya adalah menentukan sistem operasi untuk Guest

4. Pada wizard terakhir, kita bisa menentukan kapasitas harddisk yang diinginkan untuk Guest OS, mounting file ISO atau CD ROM untuk DVD instalasi, menentukan memory, hingga menentukan (opsional) autoyast untuk otomatisasi konfigurasi

Jangan lupa memberi nama virtual machine pada bagian ini dengan nama yang lebih mudah dipahami (misalnya : storage untuk virtual machine yang digunakan untuk file server dll)

5. Jika sudah diset semua, klik OK. Xen akan mulai melakukan instalasi Guest OS. Xen menggunakan TightVnc untuk melakukan instalsi secara remote

6. Jika kita ingin mengelola Xen atau utuk menjalankan Guest OS, kita bisa menggunakan menu YAST | Virtualization | Virtual Manager

INSTALASI VMWARE VSPHERE HYPERVISOR ESXi 5.0

Jika anda pernah menggunakan virtualization technology level desktop seperti VirtualBox, VMWare Workstation, KVM, Xen maupun VMWare Server yang berjalan diatas sistem operasi tertentu pasti pernah merasakan adanya delay proses karena sistem tersebut harus membagi dua resourcesnya antara host dengan guest. Jika RAM yang dimiliki sebesar 2 GB, ada kemungkinan 1 GB digunakan oleh host/komputer induk untuk operasional sistem.

Untuk mengatasi kendala seperti ini, muncul teknologi virtualisasi dengan model bare metal OS. Apa itu Bare metal OS?

A bare metal environment is a computer system or network in which a virtual machine is installed directly on hardware rather than within the host operating system (OS). The term “bare metal” refers to a hard disk, the usual medium on which a computer’s OS is installed.

The term virtualization refers to the creation of a virtual (rather than actual) version of something, such as an OS, a server or a network resource. A virtual machine is a multi-user shared-resource OS that gives each user the impression of having sole control of all computer or network resources.

Bare metal biasa juga disebut dengan hypervisor tipe 1/native hypervisors yang berjalan langsung pada hardware untuk menangani mesin virtual. Contoh teknologi virtualisasi bare metal OS adalah VMware ESXi, Citrix XenServer dan Microsoft Hyper-V hypervisor.

Kebalikan dari hypervisor tipe 1 adalah hypervisor tipe 2 atau hosted hypervisors yang berjalan diatas sistem operasi konvensional. Contohnya adalah VirtualBox, VMWare Workstation, VMWare Server atau KVM dan Xen Hypervisor yang berjalan

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 13: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 12 dari 29 Halaman

diatas sistem operasi Linux seperti SLES (SUSE Linux Enterprise Server), RHEL (Red Hat Enterprise Linux), Ubuntu, CentOS dan lain-lain.

VMWare vSphere Hypervisor™ ESXi tersedia secara free dan dapat digunakan dilingkungan perusahaan. Untuk mendapatkannya, silakan menjalankan prosedur berikut :

1. Buka alamat URL VMWare vSphere Hypervisor™ (ESXi) : http://www.vmware.com/products/vsphere-hypervisor/overview.html

2. Pilih menu download 3. Saat tulisan ini dibuat, sudah tersedia VMWare ESXi versi 5.0. Download versi

ini dengan cara melakukan register user name dan password pada menu register yang disediakan

4. Jika kita sudah register, kita akan diberikan free Serial Key dan link untuk download file ISO. Silakan download file ISO tersebut, besarnya sekitar 350 MB

5. Burn file ISO kedalam CD 6. Gunakan file ISO untuk instalasi sistem VMWare ESXi. Pastikan isi harddisk

sudah dibackup karena ESXi akan menghapus seluruh isi harddisk

Yang menjadi pertanyaan, mengapa perlu mencoba/menggunakan VMWare ESXi padahal teknologi virtualisasi yang sekarang dipakai sudah cukup mumpuni? Selain karena alasan performance (bare metal virtualization memiliki performance yang lebih baik dibandingkan hosted virtualization), ESXi juga didesain untuk penggunaan di level enterprise atau corporate sehingga cocok bagi para pengguna yang ingin menggunakan teknologi virtualisasi powerful secara mudah.

Berikut adalah langkah-langkah instalasi VMWare ESXi 5.0 :

1. Download file ISO VMWare ESXi, kemudian burn menggunakan CD burner. Setelah selesai, booting komputer dengan CD VMWare ESXi berada di dalam CD/DVD ROM yang sudah diset sebagai media booting pertama

2. ESXi akan menampilkan pesan ekstrak file iso. Tunggu sampai ada permintaan respon. Untuk proses instalasi dapat mengikuti pesan yang muncul pada tampilan wizard, misalnya untuk melakukan proses instalasi bisa menekan tombol ENTER sedangkan untuk membatalkannya bisa menekan tombol ESC.

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 14: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 13 dari 29 Halaman

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 15: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 14 dari 29 Halaman

3. Masukkan password untuk host VMWare ESXi. Password ini akan digunakan untuk login pada VMWare Infrastructure Client (VI Client)

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 16: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 15 dari 29 Halaman

4. Setelah proses instalasi selesai, sistem akan melakukan restart. Jangan lupa keluarkan CD instalasi dari CD/DVD ROM.

5. Untuk melakukan manajemen instalasi dan konfigurasi virtual machine pada VMWare ESXi, kita akan menggunakan VMWare Infrastructure Client. Caranya, buka alamat URL http://IP-Address-ESXi, misalnya http://192.168.1.104. Alamat URL tersebut akan menampilkan penjelasan mengenai akses VMWare ESXi melalui klien, baik menggunakan media VMWare Infrastructure Client maupun melalui akses Command Line.

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 17: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 16 dari 29 Halaman

INSTALASI VMWARE INFRASTRUCTURE CLIENT

1. Download VMWare Infrastructure Client pada alamat http://IP-Address-ESXi atau bisa juga didownload langsung pada alamat download ESXi ( http://www.vmware.com/products/vsphere-hypervisor/overview.html )

2. Instalasikan pada sistem Windows

3. Setelah selesai instalasi, kita bisa menggunakan VMWare VSpehere Client untuk melakukan manajemen VMWare ESXi

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 18: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 17 dari 29 Halaman

4. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan serial key. VMWare ESXi free untuk dipergunakan namun tanpa serial key hanya bisa dijalankan selama 30 hari saja. Serial key didapatkan saat kita hendak melakukan download file ISO VMWare ESXi. Untuk mendapatkan serial key secara manual, silakan melakukan register user name dan password pada alamat http://www.vmware.com/products/vsphere-hypervisor/overview.html kemudian pilih menu download.

5. Login menggunakan VMWare Vsphere Client kemudian pilih bagian Inventory, Configuration, Licensed Features, kemudian pilih Edit dan masukkan License Key yang dimiliki

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 19: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 18 dari 29 Halaman

Setelah license key dimasukkan, kita dapat mulai membuat virtual machine dengan melakukan klik kanan pada IP ESXi yang ada di VMWare Vsphere Client kemudian mengikuti wizard instalasi yang diberikan.

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 20: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 19 dari 29 Halaman

INSTALASI PROXMOX VIRTUAL ENVIRONMENT

Linux menyediakan berbagai modul yang bisa digunakan untuk layanan Cloud

Computing, seperti menggunakan Ubuntu Enterprise Cloud, RedHat Delta Cloud,

SUSE Cloud Program dan lain-lain. Jika ingin melakukan implementasi cloud

appliance untuk konsumsi sendiri, kita bisa mencoba Proxmox VE. Apa itu Proxmox

VE ?

Proxmox VE (virtual environment) adalah distro Linux berbasis Debian (x86_64)

yang dikhususkan sebagai distro virtualisasi. Proxmox secara default menyertakan

OpenVZ dan KVM dan disediakan dalam modus teks (console mode). Proses

administrasinya dilakukan menggunakan akses web.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait Proxmox :

1. Proxmox disediakan hanya untuk mesin x86_64 sehingga tidak bisa

digunakan untuk mesin 32 bit.

2. Pada saat instalasi, Proxmox diinstalasikan langsung dari CD dan akan

menghapus seluruh isi harddisk sehingga jika ingin sekedar mencoba

Proxmox, gunakan harddisk kosong atau jalankan pada mesin Virtual juga

3. Jika ingin menggunakan KVM, Proxmox membutuhkan motherboard/CPU

yang mendukung teknologi virtualisasi yaitu Intel VT/AMD-V

INSTALASI

1. Download Proxmox VE : http://www.proxmox.com/downloads/proxmox

2. Burning kedalam CD menggunakan CD burner

3. Boot komputer menggunakan CD Proxmox yang sudah diburn

4. Pada langkah pertama tekan ENTER

5. Pada langkah berikutnya pilih I Agree pada tulisan lisensi. Proxmox dirilis

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 21: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 20 dari 29 Halaman

dalam lisensi GPL sehingga bisa secara free dipergunakan

6. Tentukan harddisk untuk virtual. Proxmox akan secara otomatis membuat

partisi sesuai keperluan. Partisi terbesar akan digunakan untuk menyimpan

image virtual . Kalau harrdisk hanya 1, Proxmox akan secara otomatis

memilihnya.

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 22: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 21 dari 29 Halaman

7. Langkah berikutnya pilih regional option dan setting password root

8. Setting IP address untuk Proxmox Host dan kemudian klik tombol Next untuk

mulai melakukan instalasi

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 23: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 22 dari 29 Halaman

9. Setelah instalasi selesai, lakukan proses restart dan boot sistem tanpa

menggunakan CD. Proxmox akan secara otomatis menampilkan prompt

konsole. Manajemen proxmox selanjutnya menggunakan browser

MANAJEMEN PROXMOX

1. Buka browser, misalnya Firefox

2. Proxmox membutuhkan Java VM untuk menampilkan tampilan VNC sistem melalui browser. Buka alamat berikut : http://www.java.com/en/download/help/testvm.xml melalui browser (catatan : jika tidak bisa secara otomatis membuka Java, misalnya pada sistem Linux yang digunakan, silakan lakukan Java VM melalui package yang tersedia pada sistem Linux anda)

3. Jika applet Java bisa tampil sempurna lanjutkan langkah berikutnya namun jika belum bisa tampil lakukan instalasi plugin Java

4. Buka alamat IP proxmox host melalui browser :

5. Login dengan user name root dan password yang sudah disetup sebelumnya. Proxmox akan menampilkan halaman panel admin Proxmox

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 24: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 23 dari 29 Halaman

Untuk membuat guest system baru, klik Virtual Machines pada panel disisi kiri, kemudian klik tab Create pada menu disisi kanan. Tampilannya akan seperti berikut ini (sample menggunakan Proxmox VE 1.7)

Keterangan untuk pembuatan guest system pada Proxmox VE :

• Type : Terdiri dari 2 pilihan, yaitu menggunakan OpenVZ Container Template atau menggunakan KVM. Jika menggunakan KVM, processor server/komputer harus memiliki modul Intel Virtualization Technology/Intel VT atau AMD-Virtualization/AMD-V. Jika menggunakan OpenVZ, kita harus memiliki OpenVZ Template yang bisa didownload dari website OpenVZ. Perbedaan utama antara KVM dan OpenVZ selain dari sisi teknologi adalah dari proses instalasi. OpenVZ tidak memerlukan proses instalasi karena Template yang digunakan pada dasarnya sudah berbentuk hasil instalasi.

• ISO Storage : Defaultnya Local Directory, kecuali kita memiliki storage dalam bentuk lain

• Installation Media, bisa menggunakan CD/DVD ROM atau bisa juga menggunakan file ISO yang di upload melalui menu ISO Images. Perlu diingat bahwa maksimum file ISO yang bisa didownload berukuran 2 GB. Jika lebih besar dari 2 GB, salin file iso yang ingin digunakan ke dalam folder /var/lib/vz/template/iso/. Proses penyalinan bisa menggunakan perintah scp dari komputer lain

• Disk Storage, kita bisa mendefinisikan lokasi dan ukuran harddisk virtual yang dibuat. Saya biasanya menggunakan IDE Format VMDK (VMWare Disk) agar mudah dan fleksibel digunakan oleh virtual machine jenis lain seperti VMWare dan VirtualBox. Secara default ukuran harddisk akan menggunakan ukuran dynamic/sparse image, dalam arti bahwa ukuran harddisk virtual akan mengikuti ukuran real. Contoh : meski kita mendefinisikan harddisk virtual sebesar 500 GB, jika jumlah data dalam image hanya sebesar 10 GB, ukuran image juga akan berukuran 10 GB, bukan 500 GB.

• Memory (MB) : Tentukan memory yang digunakan oleh guest virtual system, sebaiknya maksimum 50% dari memory fisik, meski Proxmox hanya

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 25: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 24 dari 29 Halaman

menggunakan memory dalam kisaran < 512 MB dan cukup efisien dalam mengelola memory

• VMID : Merupakan ID dari masing-masing VM yang dibuat, penting untuk membedakan masing-masing VM jika guest system yang dibuat lebih dari satu

• Start at boot: Berikan tanda centang pada pilihan ini jika ingin guest virtual system otomatis berjalan saat mesin induk/fisik di booting/restart

• Disk Type : Terdiri dari pilihan IDE, SCSI dan Virtio. Secara default gunakan SCSI kecuali sistem operasi yang digunakan tidak memiliki driver/tidak mengenali harddisk SCSI

• Guest Type : Sebagian besar Linux generasi terbaru menggunakan kernel 2.6. Jika menggunakan sistem lain-misalnya Windows-silakan disesuaikan.

• Network : Secara default akan menggunakan Bridge Networking agar antara guest dan host bisa saling berkomunikasi selayaknya 2 komputer yang berbeda. Jika kita memiliki network card lebih dari satu, kita bisa membuat bridge network tambahan untuk keperluan yang berbeda. Saya akan menuliskan artikel penggunaan multiple network card pada artikel lainnya

Setelah selesai melakukan konfigurasi guest system, Klik Create, maka guest system untuk mesin virtual baru sudah siap diinstall/digunakan. Jika ingin melakukan perubahan opsi hardware maupun sistem lainnya, klik virtual machine yang baru dibuat dan lakukan modifikasi sesuai keinginan.

Pilihan lain untuk membuat appliance adalah menggunakan tipe virtualisasi openvz. Berbeda dengan KVM yang membutuhkan instalasi sistem secara manual (atau semi otomatis dengan membuat appliance, misalnya menggunakan SUSE Studio (http://susestudio.com) untuk membuat image sistem siap pakai. OpenVZ memiliki keunggulan karena cepat sekali dibuat dan diperbanyak. Hal ini karena Appliance/image OpenVZ pada dasarnya adalah sebuah live system yang dipadatkan sehingga saat kita membuat virtual appliance baru, sistem bisa langsung digunakan tanpa perlu instalasi manual.

Berikut adalah contoh tampilan pembuatan sistem berbasis OpenVZ pada Proxmox VE :

Setelah kita membuat sebuah virtual machine, kita bisa menjalankannya dengan

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 26: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 25 dari 29 Halaman

menekan tombol start (lihat ilustrasi gambar dibawah ini), namun bagaimana cara melakukan remote ke guest sistem yang akan kita install ?

[2]

Caranya mudah. Klik saja pada tulisan Open VNC Console, otomatis remote akses berbasis VNC akan muncul di layar browser yang kita miliki.

Jika tidak tampil apa-apa, kemungkinan besar sistem operasi dan browser yang kita gunakan tidak memiliki plugin Java.

Berikut adalah cara mengecek apakah komputer yang kita gunakan sudah memiliki Java atau belum :

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 27: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 26 dari 29 Halaman

1. Buka alamat URL : http://www.java.com/en/download/help/testvm.xml [5]

2. Jika Java sudah aktif, tampilannya akan seperti berikut ini :

3. Jika Java belum aktif, install Java Runtime Environment (JRE) sesuai sistem operasi yang digunakan

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 28: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 27 dari 29 Halaman

Alternatif lain selain menggunakan plugin Java, kita bisa mengaktifkan one-time session untuk akses VNC dengan perintah pada Proxmox VE konsole :

nc -l -p 5900 -c "qm vncproxy VMID PASSWORD"

Contoh :nc -l -p 5900 -c "qm vncproxy 101 mypassword"

Dengan perintah diatas, otomatis kita bisa melakukan remote koneksi menggunakan aplikasi VNC, misalnya menggunakan VNCViewer atau KRDC atau RealVNC.

Bagaimana implementasinya di dunia nyata ? Bayangkan jika anda memiliki co-location server/data center. Kita bisa membuat satu buah mesin induk berbasis Proxmox VE dan menggunakannya sebagai mesin penampung berbagai sistem operasi. Jika anda bertindak sebagai ISP dan ada pelanggan membutuhkan VPS (Virtual Private Server), anda bisa langsung menyediakannya dalam waktu kurang dari 5 menit dengan spesifikasi sistem sesuai permintaan pelanggan.Jika anda mengimplementasikan Proxmox pada universitas atau perusahaan, anda bisa menjadikannya sebagai media server utama yang mengelola berbagai macam sistem operasi diatasnya, sehingga lebih hemat biaya dan mudah dikelola.

BACKUP & RESTORE VIRTUALISASI

Untuk melakukan backup dan restore virtualisasi dapat dilakukan dengan cara

mudah, yaitu dengan cara melakukan backup file image virtualisasi.

Untuk backup VMWare dapat dilakukan dengan cara melakukan backup file VMDK.

Untuk backup VirtualBox dapat dilakukan dengan cara melakukan backup file VDI

sedangkan untuk Xen bisa dilakukan dengan melakukan backup file image xen

(default ada pada folder /var/lib/xen)

Untuk backup secara otomatis bisa menggunakan perintah rsync yang

dikombinasikan dengan scheduled cron jobs. Contoh script backup bisa dilihat pada

artikel : http://vavai.com/blog/v2/2009/05/16/script-sederhana-untuk-live-backup-

pada-zimbra-mail-server/ atau dalam bentuk simple link : http://bit.ly/c18MCt

*****

Epilog<*> Jika anda merasa tutorial ini berguna, luangkan waktu anda sejenak untuk

berdoa bagi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.

<*> Tutorial ini merupakan proyek pembuatan panduan terintegrasi untuk training

Linux Administrator dan training Migrasi Windows Linux pada Excellent Infotama

Kreasindo. Silakan klik http://www.vavai.biz jika anda berminat mengikuti training

tentang Linux Server, Virtualisasi, Clustering & High Availability Server dan Zimbra

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 29: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 28 dari 29 Halaman

Mail Server.

*******

Jika anda memiliki pertanyaan mengenai artikel ini, anda dapat menghubungi :

Muhammad Rivai Andargini

http://www.vavai.com

Email : v [email protected]

Muhammad Rivai Andargini AKA Masim Vavai Sugianto. Lahir dan besar di Tambun-Bekasi (disini aku ada, besar, nakal dan mimpi-mimpi… :-) ) 17 Mei 1976. Sewaktu SMP mengelola majalah dinding dengan cerpen pertama berjudul “Si Rivai”. Nama Rivai diambil dari nama pengarang buku bagus tentang kisah masa kecil di pedesaan, Mohammad Riva.

Saya menggunakan nama itu sebagai nama tokoh cerpen buatan saya sendiri semasa SMP, Muhammad Rivai. Saya lebih suka menggunakan nama Muhammad instead of Mohamad, Muhammad dengan double M pada bagian tengah karena berasal dari nama Nabi Muhammad SAW. Untuk Rivai ditulis menggunakan V, bukan F karena V melambangkan kestabilan (meski saya teteup bisa melafalkan huruf F dengan baik, “Siapa bilang orang Sunda tidak bisa menggunakan huruf F, itu Pitnah” :-P

Ciri-ciri dan pola kehidupan Muhammad Rivai dalam cerpen diambil dari keseharian saya, sehingga lama-lama sering saya gunakan sebagai nama samaran jika kenalan, utamanya dengan cewek-cewek semasa SMP, SMA dan sewaktu kuliah :-D . Nama samaran secara lengkap adalah Muhammad Rivai Andargini, Andar berasal dari nama “Anderson”, dari Richard Dean Anderson si Mac Gyver, serial TV yang sangat populer semasa TV swasta pertama, RCTI muncul di Indonesia.

Nama Muhammad Rivai terbawa sampai saya kemudian menikah dan punya anak. Saat anak pertama saya di USG, dokter mengatakan bahwa jenis kelamin anak saya adalah perempuan, jadi saya dan isteri menyiapkan nama

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi

Page 30: Excellent Panduan Virtualisasi

Copyright ©2011 http://www.vavai.com Halaman 29 dari 29 Halaman

perempuan : “Riska Aura Rasya” sebagai nama si bayi. Ternyata saat lahir jenis kelaminnya laki-laki sehingga isteri bingung karena tidak menyiapkan nama untuk putra. Saat bertanya kepada saya, namanya nanti siapa, sambil tertawa saya bilang, “Muhammad Rivai” :-)

Isteri setuju dengan nama Muhammad Rivai tapi untuk Andargini diganti menjadi Alifianto yang berarti anak pertama (Alif). Karena ada tetangga yang namanya pak Rifa’i yang tindak-tanduknya sering jadi pembicaraan negatif, isteri dan keluarga tidak ingin ia dipanggil jadi nama “Rifa’i” sehingga saya menggunakan nama panggilan khas, “Vavai”, nama panggilan yang sama yang saya gunakan sebagai nama panggilan samaran sejak SMP. Nama Vavai ini juga yang digunakan sebagai call sign dan nick name saya, termasuk nama untuk domain (vavai.com, vavai.net, vavai.info, vavai.biz).

Jadi saat ini ada 2 nama mirip dikeluarga kecil kami, yaitu Muhammad Rivai Andargini dengan panggilan Vavai untuk saya dan Muhammad Rivai Alifianto dengan nama panggilan Zeze Vavai (waktu masih bayi dipanggil dede bayi atau dede Vavai). Kalau ada yang mencari saya, “Bu, Vavai-nya ada ?”, sama keluarga saya bisa jadi akan ditunjuk ke Zeze Vavai yang sedang bermain :-)

Saya beraktivitas pada Komunitas openSUSE Indonesia http://www.opensuse.or.id dan menjadi ketua Komunitas pada periode 2007-2008. Untuk periode selanjutnya saya membantu ketua baru sebagai penasihat. Saya juga aktif pada Komunitas Zimbra Indonesia http://www.zimbra.web.id.

Keseharian saya dapat dimonitor pada website http://www.vavai.com dan http://www.vavai.biz

Panduan Implementasi Teknologi Virtualisasi