RESEARCH POSTER PRESENTATION DESIGN © 2015 www.PosterPresentations.com Studi cekungan sedimentasi Garut dapat memberi pemahaman lebih baik bagi khasanah pengetahuan sedimentasi, khususnya pada lingkungan danau dan sungai di lokasi tinggian bergunung api, serta dalam pengungkapan iklim purba pada setting dataran tinggi yang berbatasan dengan gunung api. Penelitian geologi terpadu dan menyeluruh mengenai Cekungan Garut menjadi penting sebagai basis pengetahuan bagi pembangunan dan pengembangan wilayah. Hasil-hasil penelitian geologi ini selanjutnya akan dibagi menjadi dua topik utama, yaitu ilmu pengetahuan geologi murni dan penelitian geologi terapan dalam menunjang kesejahteraan hidup masyarakat, baik dari segi sumber daya energi, sumber daya air, lingkungan dan sumber daya mineral, serta kebencanaan. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk mengungkap evolusi cekungan sedimentasi dan implikasinya terhadap potensi sumber daya, lingkungan serta kebencanaan. Tujuan tersebut dituangkan dalam target pencapaian tahunan: 1) aspek evolusi cekungan pada tahun pertama; 2) potensi sumber daya pada tahun kedua; 3) potensi kebencanaan pada tahun ketiga; dan 4) wujud integrasi ke dalam pola penataan lingkungan hidup serta pengembangan konsep. Pemahaman proses pembentukan Cekungan Garut akan diawali dengan mempelajari komposisi penyusun sedimen dan urut-urutan sejarah sedimentasi serta konfigurasi struktur geologi bawah permukaan. Oleh karena itu, data permukaan dan bawah permukaan meliputi data geologi, geokimia dan geofisika serta pemboran diperlukan. Data tersebut diperoleh dari aktivitas sampling, pengukuran dan observasi lapangan serta pengujian dan analisis laboratorium terhadap contoh batuan atau sedimen. Pengambilan sampel batuan dilakukan secara sistematik berdasarkan penampang serta urutan stratigrafi. Penelitian laboratorium terdiri dari analisis petrografi, geokimia, palinologi, penanggalan radiokarbon, hidrokimia dan hidroisotop. ABSTRAK LATAR BELAKANG PENELITIAN PETA JALAN RISET HASIL YANG DIJANJIKAN UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kami sampaikan kepada Universitas Padjadjaran yang telah membantu pendanaan penelitian Academic Leadership Grant (ALG) tahun ke-2 sehingga penelitian ini dapat berjalan. Terima kasih kami sampaikan pula kepada Dekan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran beserta jajaran yang telah membantu kelancaran penelitian ini serta rekan-rekan dosen di Fakultas Teknik Geologi yang telah memberi saran untuk perbaikan penelitian ini. Dalam satu dekade terakhir, penelitian cekungan sedimentasi berumur Kuarter (Recent, ±10,000 tahun lalu) menunjukkan tren implikasi ke arah pengungkapan iklim purba (palaeoclimate). Daerah penelitian merupakan Cekungan Garut dan sub- sub cekungan di dalamnya (Gambar 1), dan tersusun oleh endapan batuan Kuarter pada bagian atas dan endapan batuan Tersier pada bagian bawah (Sunardi, 2014). Setting cekungan Garut terletak pada dataran tinggi yang dibatasi oleh tinggian-tinggian volkanik dan didominasi oleh endapan danau, dan secara geografis berada pada lintang rendah (Sunardi, 2014a). Atas dasar kondisi geologi tersebut, wilayah ini mempunyai keunikan yang dapat dijadikan ‘laboratorium alam’ untuk kegiatan penelitian multidisiplin yang melibatkan berbagai bidang keahlian seperti Geologi Kuarter, Neotektonik, Paleomagnetik, Geokronologi, Palinologi, Geohidrologi, Geokimia dan Volkanologi. Kondisi geologi yang direpresentasikan oleh gunungapi dan berasosiasi dengan Cekungan Garut memiliki potensi sumberdaya geologi yang telah memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat Garut. Namun demikian, kondisi geologi tersebut juga dapat menjadi sumber bencana geologi. Potensi bahaya geologi lainnya di daerah ini antara lain banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki urgensi yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat luas, dan menjadikannya sebagai suatu basis antisipatif (Hirnawan, 2009), khususnya bagi perkembangan Garut terkait dengan lingkungan hidup, tatakota, dan penyediaan cadangan air bersih. Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor. Email : [email protected] Prof. Dr. Ir. Edy Sunardi, M.Sc., Dr. Ir. Iyan Haryanto, MT., Dr. Ir. Vijaya Isnaniawardhani, MT., Dr. Ir. Emi Sukiyah, MT., Dr. Yoga A. Sendjaja, ST., M.Sc., Abdurrokhim, Ph.D, Dr. Eng. Boy Yoseph C.S.S.S.A., ST., MT. EVOLUSI CEKUNGAN GARUT DAN IMPLIKASI TERHADAP MINERALISASI, ENERGI, LINGKUNGAN DAN KEBENCANAAN HIBAH PENUGASAN PENELITIAN UNGGULAN ACADEMIC LEADERSHIPS GRANT (ALG) TAHUN KE-2 Gambar 1. Lokasi penelitian di wilayah Garut, Jawa Barat ABSTRACT Garut sedimentation basin studies can provide a better understanding for the knowledge of sedimentation, especially in lakes and rivers environment on volcanic plateau, and the disclosure of ancient climate on plateau setting bordered by volcanoes. An integrated and comprehensive geological research on Garut Basin is important as a knowledge basic for the construction and development of an area. Results of this geological research will be divided into two main topics, namely basic geological science and applied geological research to support welfare of society, in terms of energy resources, water resources, environment and mineral resources, and disaster. Long-term goal of this research is to reveal the sedimentation basin evolution and its implications for potential resources, environment, and disaster. The goals set forth in the annual achievement target: 1) basin evolution aspect in the first year; 2) resources potential in the second year; 3) disaster potential in the third year; 4) integration of all aspects into the environmental planning and development concept. Understanding the process of Garut Basin formation initiated by studying the composition of sediments and sequence of sedimentation history and configuration of subsurface geological structures. Therefore, surface and subsurface data such as geological, geochemical, geophysical, and drilling data are required. Data were obtained from sampling activity, field observation and measurement, laboratory testing and analysis of rocks or sediments sample. The rocks-sampling is done systematically based on cross-sectional and sequence stratigraphy. Laboratory analysis consist of petrographic, geochemical, palynology, radiocarbon dating, hydrochemical and hydroisotope analysis. Gambar 3. Kegiatan yang dilakukan untuk persiapan penelitian ALG : (a) Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Pascasarjana FTG Unpad ; (b) Lokakarya oleh ketua tim peneliti Prof . Dr. Edy Sunardi, M.Sc. Gambar 2. Peta jalan riset Gambar 5. (a) Penampang stratigrafi lokasi sampel No. 5 dan 6 (A, B, C) yang dipengaruhi sistem sungai-danau; (b) Titik pengambilan sampel yang dilakukan untuk analisis geokimia organik; Pada tahun kedua, penelitian dilakukan dengan memetakan potensi sumberdaya geologi di Kabupaten Garut. Kegiatan ini juga dilakukan seiring sejalan dengan kegiatan di tahun pertama. Kegiatan yang akan dilakukan meliputi observasi lapangan lanjut untuk mengetahui potensi sumberdaya mineral, sumberdaya air dan lingkungan, serta sumberdaya energi. Beberapa analisis laboratorium perlu dilakukan antara lain analisis geokimia anorganik, petrografi, palinologi, dan penentuan umur mutlak (C-14 dating). Luaran hasil penelitian ini, yaitu publikasi pada jurnal dan prosiding ilmiah nasional/internasional serta pemberkasan 3 orang calon Guru Besar. (a) (b) Gambar 4. (a) Pembentukan Cekungan Kuarter di Jawa Barat: A. Dikelilingi gunungapi Kuarter, B. Kombinasi sesar dan gunungapi, C. Seluruhnya dikontrol sesar; (b) Rangkaian pegunungan yang mengelilingi Cekungan Garut (a) (b) (a) (b) DAFTAR PUSTAKA Sunardi, E. 2014. Kontrol struktur terhadap penyebaran batuan volkanik Kuarter dan gunungapi aktif di Jawa Barat, Bulletin of Sci. Contribution, volume 12, hal. 123-127. Sunardi, E. 2014a. Reaktivasi sesar tua dan pengaruhnya terhadap pembentukan struktur geologi dan cekungan Kuarter di daerah Bandung-Garut, Bulletin of Sci. Contribution, volume 12, hal. 63-68. Hirnawan, F. 2009. Sumberdaya Geologi Basis Pembangunan Berkelanjutan, Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru besar Universitas Padjadjaran, tidak di publikasikan. Gambar 6. (a) Konfigurasi basement pra-Tersier Jawa Bagian Barat; (b) Konfigurasi basement bawah permukaan daerah Leles-Garut; (c) Struktur geologi bawah permukaan daerah Bandung-Leles; (d) Sesar bongkah pada batuan dasar pra-Tersier dan reaktifasi sesar pada akhir Tersier mempengaruhi tatanan stratigrafi, pola struktur dan geomorfologi di permukaan (a) (b) (c) (d)