Page 1
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS ERP (SAP) DALAM
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL EUD USER COMPUTING
SATISFACTION
(Studi Pada PT PLN Wilayah S2JB)
Alfi Elisa Ramadhanty
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Jl. Veteran Malang, Telp : (0341) 551611
Email : [email protected]
Dosen Pembimbing :
Prof. Eko Ganis Sukoharsono SE, Mcon-Hons, CSRS, PhD
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penerapan SAP dalam penyajian laporan keuangan
untuk mentaati persyaratan kualitatif laporan keuangan, dan mengevaluasi sistem penyajian
laporan keuangan menggunakan model EUCS. Metode penelitian yaitu kualitatif dengan jenis
penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi,
dan dokumentasi yang dilakukan di kantor PT PLN WS2JB. Jumlah narasumber dalam
penelitian ini sebanyak delapan orang, yaitu pegawai departemen keuangan. Analisis data
dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil penerapan SAP
dalam menyajikan laporan keuangan sudah berhasil dalam menghasilkan laporan keuangan
yang mentaati persyaratan kualitatif laporan keuangan. Selain itu, hasil evaluasi sistem dalam
Penyajian Laporan Keuangan PT PLN WS2JB dengan model EUCS sudah sangat memuaskan
untuk dimensi konten; akurasi; kemudahan; dan ketepatwaktuan. Cukup memuaskan untuk
dimensi format.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, ERP, EUCS, Penyajian Laporan Keuangan,
Syarat Kualitatif Laporan Keuangan
I - PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kita telah memasuki Revolusi
Industri ke-4, yang dimana menurut
Sukoharsono (2018) Revolusi Industri ke-4
adalah periode ketika teknologi digital telah
merevolusi di banyak lini industri di dunia.
Teknologi informasi juga termasuk salah
satu bentuk dari era revolusi ini.
Banyak sekali manfaat yang diberikan
dari teknologi informasi ini, yaitu sebagai
sumber informasi di perusahaan,
mempermudah dalam proses manajemen
data, sebagai alat untuk menjalankan
komunikasi dengan pelanggan (Customer
Relationship Management), memudahkan
komunikasi antar pegawai dan divisi dalam
melakukan pekerjaan, mampu mengurangi
Page 2
biaya, meminimalisir pekerjaan, dapat
membantu dalam pengambilan keputusan
yang tepat dan cepat, dan manfaat-manfaat
lainnya.
Sebuah sistem yang menjadi andalan
bagi kebanyakan perusahaan yaitu ERP
(Enterprise Resource Planning). ERP
adalah suatu sistem yang mampu
mengintegrasi semua informasi dalam
sebuah perusahaan, dan mendukung proses
bisnis seperti penjualan, pemasaran,
produksi, logistik, akuntansi, dan sumber
daya manusia.
Salah satu jenis software ERP yang
sudah begitu familiar dalam dunia bisnis
adalah System Application and Products,
atau yang biasa disebut SAP. SAP adalah
sebuah aplikasi bisnis yang ditemukan pada
tahun 1972 oleh Wellenreuther, Hopp,
Hector, Plattner, dan Tschira, yang dulunya
merupakan karyawan IBM di Jerman.
Aplikasi ini memiliki kompleksitas
yang tinggi dan tergolong mahal. Banyak
sekali fungsi yang ditawarkan oleh SAP
untuk membantu perusahaan dalam
mengelola kegiatan bisnisnya.
SAP mampu merekam transaksi bisnis,
memiliki kemampuan analisis, memberikan
solusi terhadap proses Supply Chain
Management, CRM, Data Warehousing,
dan hal-hal lainnya untuk segala macam
jenis usaha dan lini industri yang ada di
dunia
Salah satu perusahaan yang
mengaplikasikan SAP dalam menjalankan
proses bisnis mereka yaitu Perusahaan
Listrik Negara atau PT. PLN (Persero),
termasuk unit cabangnya yang menyebar di
seluruh Indonesia, salah satunya yaitu PLN
Wilayah S2JB (Sumatera Selatan, Jambi,
dan Bengkulu).
PLN WS2JB adalah jenis PLN
distribusi yang merupakan salah satu
cabang dari perusahaan PT PLN (Persero).
PLN WS2JB dibuat untuk mengelola segala
aktivitas operasional PLN pada daerah
Sumatera, Jambi, dan Bengkulu. Kantor
unit ini terletak di Kota Palembang,
Sumatera Selatan.
Dalam proses manajemen data, PLN
mengandalkan SAP pada semua divisi yang
ada, termasuk aktivitas akuntansinya, salah
satunya penyajian laporan keuangan.
Laporan Keuangan adalah suatu komponen
akuntansi yang sifatnya wajib sebagai
salah satu bentuk pertanggungjawaban
perusahaan atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan ini menginformasikan terkait
kondisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu.
Dalam menyajikan laporan keuangan,
harus terdapat syarat kualitatif yang harus
dipenuhi. Menurut IAI (2015) dalam PSAK
no 1, syarat kualitatif tersebut yakni dapat
dipahami; relevan; keandalan; dapat
dibandingkan; dan ketepatwaktuan.
Page 3
Karena menyajikan sebuah informasi
yang penting dan krusial, sistem dalam
penyajian laporan keuangan tersebut perlu
diuji dan dievaluasi. Terdapat beberapa
model evaluasi, yaitu EUCS, TAM, TTF
Analysis, HOT Fit Model, dan lain
sebagainya. Salah satu model yang terkenal
dan sering digunakan yaitu EUCS (End
User Computing Satisfaction).
EUCS adalah suatu model evaluasi
sistem yang dikembangkan oleh Doll &
Torkzadeh. Model ini berfokus pada
kepuasan pengguna akhir terhadap
penggunaan suatu sistem. Terdapat empat
aspek yang terdapat dalam model evaluasi
EUCS yaitu content, accuracy, format, dan
easy of use.
Maksud dari penelitian ini adalah,
peneliti ingin menguji bagaimana sistem
informasi akuntansi dengan aplikasi SAP
dalam penyajian laporan keuangan ditinjau
dari model evaluasi EUCS, dan bagaimana
penyajiannya dalam mentaati keempat
syarat kualitatif laporan keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah
peneliti uraikan pada latar belakang, maka
rumusan masalah dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan Sistem
Aplikasi SAP dalam proses
penyajian laporan keuangan pada
PT. PLN (Persero) WS2JB untuk
mentaati Persyaratan Kualitatif
Karakteristik Laporan Keuangan?
2. Bagaimana evaluasi sistem SAP
ditinjau dari model evaluasi EUCS
(End User Computing-
Satisfaction)?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisa penerapan
Sistem Aplikasi SAP dalam
penyajian laporan keuangan PT.
PLN (Persero) WS2JB
2. Untuk mengevaluasi sistem dari
penyajian laporan keuangan
menggunakan model EUC-S (End
User Computation Satisfaction)
II - TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan dari sumber-sumber daya
semacam orang-orang dan peralatan,
dirancang untuk mengubah data ekonomi
kedalam informasi yang berguna
(Jogiyanto, 2000: 49).
Sistem informasi akuntansi juga dapat
diartikan sebagai komponen organisasi
yang dirancang untuk mengolah data
keuangan menjadi informasi atau laporan
keuangan yang ditunjukkan kepada pihak
internal maupun eksternal perusahaan
(Wing Wahyu W, 1994: 9).
Tujuan dari Sistem Informasi
Akuntansi adalah mengumpulkan dan
menyimpan data mengenai aktivitas,
Page 4
sumber daya, dan personal organisasi,
mengubah data menjadi informasi, dan
sebagai bentuk pengendalian
2.2 ERP
ERP (Enterprise Resource Planning)
adalah suatu sistem informasi yang
mendukung berbagai proses bisnis dan
memudahkan penggunanya dalam
memperoleh dan mengolah segala
informasi yang terintegrasi di dalamnya.
ERP berawal dari MRP I (Material
Requirement Planning) pada tahun 1970,
kemudian menjadi MRP II (Manufacturing
Resource Planning) pada tahun 1980,
hingga terbentuk ERP (Enterprise
Resource Planning) dengan modul yang
lengkap pada tahun 1990. ERP kemudian
berkembang menjadi Extended ERP pada
tahun 2000, hingga sekarang menjadi cloud
ERP.
SAP memiliki banyak software, yaitu
Oracle, SAP, Baan, J.D Edwards,
Peoplesoft, dan lain-lain.
2.3 SAP
SAP (System Application and Products
in Data Processing) merupakan software
yang dibuat di Jerman pada tahun 1972 oleh
lima mantan karyawan IBM. SAP secara
umum memiliki tiga fungsi, yaitu :
Fungsional (untuk yang berlatarbelakang
keuangan, akunting, SDM), ABAPer
(untuk programmer), Basis (untuk
pekerjaan admin).
SAP juga memiliki banyak modul di
dalamnya, yaitu modul SD (Sales &
Distribution), FI (Financial Accounting),
CO (Controlling), MM (Material
Management), PP (Production Planning),
HR (Human Resource Management), dan
PM (Plant Maintenance).
SAP termasuk software ERP yang
paling terkenal, terbukti karena SAP
banyak digunakan oleh perusahaan-
perusahaan besar di dunia. Seperti Adidas,
IBM, Johns Manville, dll. Di Indonesia
pun, sudah banyak yang mempercayakan
SAP sebagai platform dalam mengelola
data perusahaannya, yaitu PLN, Nestle,
Indofood, BCA, Indosat, MAP, Garuda
Indonesia, dan laim sebagainya.
2.4 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang
berisi informasi mengenai kondisi
keuangan, yang di dalamnya terdapat
komponen laporan-laporan lain seperti
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan yang
berguna bagi pihak yang berkepentingan
dalam mengambil keputusan. Menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 1, laporan keuangan yang lengkap
adalah laporan keuangan yang mempunya
komponen sebagai berikut :
Page 5
a. Laporan Posisi Keuangan (neraca
pada akhir periode);
b. Laporan Laba Rugi Komprehensif
selama periode ;
c. Laporan Perubahan Ekuitas selama
periode ;
d. Laporan Arus Kas selama periode ;
e. Catatan atas Laporan Keuangan
f. Laporan Posisi Keuangan pada awal
periode komparatif.
Tujuan laporan keuangan sendiri yaitu
sebagai pembanding dengan laporan
keuangan tahun sebelumnya atau dengan
perusahaan lain sejenis, dan untuk
memberikan informasi terkait posisi
keuangan perusahaan.
Laporan keuangan dianggap baik
bernilai ketika memenuhi karakteristik
kualitatif laporan keuangan, sebagaimana
diatur dalam kerangka konseptual
akuntansi, yaitu :
a) Dapat dipahami;
b) Relevan;
c) Andal;
d) Dapat dibandingkan; dan
e) Ketepatwaktuan.
2.5 EUCS
EUCS atau End User Computing
Satisfaction adalah model evaluasi yang
dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh
pada tahun 1988. Model evaluasi ini
mengukur tingkat kepuasan pengguna
akhir sistem ditinjau dari lima dimensi,
yakni content; format; accuracy; easy of
use; dan timeliness
Page 6
III – METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Berikut adalah gambaran dari kerangka
penelitian yang penulis lakukan :
Berdasarkan ilustrasi diatas, penelitian ini
melakukan evaluasi atas proses penyajian
laporan keuangan oleh PT PLN WS2JB
yang disajikan melalui SAP menggunakan
model evaluasi EUCS. Bagaimana sistem
dalam dimensi konten, keakuratan, format,
kemudahan penggunaan, dan
ketepatwaktuannya. Kemudian laporan
keuangan yang dihasilkan akan dilihat
apakah telah memenuhi kelima syarat
kualitatif laporan keuangan, yakni : dapat
dipahami; relevan; andal; dapat
dibandingkan; dan tepat waktu.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan
metode penelitian kualitatif, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan
melakukan pengamatan pada suatu
peristiwa secara mendalam dimana peneliti
adalah instrumen kunci, dan hasil penelitian
akan bersifat analisis-deskriptif yaitu
penyajiannya berupa kata-kata tertulis atau
lisan.
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yaitu studi kasus.
Pendekatan studi kasus memiliki
karakteristik pada tujuan penelitian yaitu
menjawab pertanyaan “bagaimana” dan
“mengapa” terhadap sesuatu yang diteliti
(Yin, 2009). Sehingga dalam penelitian ini
peneliti berharap dapat memahami tentang
bagaimana cara kerja dan penerapan SAP
sebagai sistem informasi yang digunakan
oleh PT. PLN WS2JB dalam proses
penyajian laporan keuangannya
3.4 Sumber dan Jenis Data
Sumber data dari penelitian ini yaitu data
primer, dimana peneliti mendapatkan
langsung dari objek penelitian, dan
mendapat informasi secara langsung dari
narasumber yang peneliti pilih. Sedangkan
jenis data dalam penelitian ini yaitu data
kualitatif. Data-data yang peneliti peroleh
berupa informasi dan keterangan dari
respon secara lisan ataupun tertulis, yang
kemudian peneliti kumpulkan, identifikasi,
dan dikategorikan. Data yang ada akan
dihubungkan satu sama lain, dan akan
Page 7
disusun secara sistematis sehingga
menghasilkan laporan yang ideal. Hasil
penelitian ini akan berupa gambaran dari
proses penyajian laporan keuangan dalam
PT. PLN WS2JB, dan bagaimana peranan
SAP dalam proses tersebut.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam kegiatan pengumpulan data,
penulis menggunakan beberapa metode,
yakni observasi, wawancara, dan
pencatatan.
Observasi dilakukan secara langsung di
kantor dari objek penelitian, peneliti
mengobervasi bagaimana karyawan
menyajikan laporan keuangannya.
Kemudian wawancara dilakukan ke
beberapa narasumber yang berhubungan
langsung dengan proses penyajian laporan
keuangan di PT PLN WS2JB.
Setelah itu hasil temuan akan peneliti
catat agar informasi yang sudah didapatkan
tersimpan dengan baik dan dapat dianalisis
lebih lanjut.
3.6 Instrumen Penelitian
Dalam jenis penelitian kualitatif,
instrumen atau alat bantu penelitian yang
utama adalah peneliti itu sendiri, karena
peneliti memegang peran sebagai human
interest yang menetapkan fokus penelitian,
menentukan narasumber, mengumpulkan,
menganalisis, dan menafsirkan data dan
menyimpulkannya segala temuan dalam
penelitiannya (Sugiyono, 2009).
3.7 Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan teknik analisis data
kualitatif atau non statistik, yaitu data-data
yang dikumpulkan akan diolah dan
dianalisis untuk memecahkan masalah
penelitian. Berikut tahap analisis data
dalam penelitian ini :
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Menarik Kesimpulan
3.8 Pengujian Keabsahan Data
Kualitatif
Agar hasil penelitian tidak bias dan
bersifat objektif, peneliti melakukan
metode triangulasi dalam pengujian
keabsahan data kualitatif. Adapun
triangulasi adalah mendapatkan informasi
dengan berbagai pendekatan, teori, dan
sumber data dalam penelitian. Yakni,
peneliti dapat menggunakan lebih dari satu
metode (wawancara, observasi, dsb), atau
lebih dari satu teori untuk mendapatkan
hasil penelitian yang kredibel.
Pada triangulasi ini, peneliti memilih
untuk mengkonfirmasi hasil temuan kepada
pihak eksternal PT PLN WS2JB, yaitu
pihak akademisi. Peneliti meminta
pendapat Bapak Dr. Zaki Baridwan, SE.,
M.Si., Ak., CA., CPA., CLI., CTA., selaku
Page 8
dosen Sistem Informasi Akuntansi
sekaligus Konsultan Sistem Informasi
mengenai ketaatan laporan keuangan yang
dibuat oleh PT PLN WS2JB, dan
bagaimana evaluasi proses penyajian
laporan keuangan dengan SAP ditinjau dari
model evaluasi EUCS.
IV - HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PLN WS2JB
PLN Wilayah S2JB (Sumatera Selatan,
Jambi, dab Bengkulu) ini merupakan
perusahaan berbentuk BUMN dibawah
PLN (Persero) pusat yang membawahi 4
unit yakni Cabang Palembang, Cabang
Lahat, Cabang Jambi dan Cabang
Bengkulu. Unit PLN ini merupakan jenis
PLN Distribusi yang bisnis operasinya
melayani pelanggan atas penjualan
listriknya.
Adapun visi dari PLN WS2JB yaitu :
Diakui sebagai unit Distribusi Terbaik
dengan pelayanan Kelas Dunia sesuai
prinsip Efisien, Andal, dan Berkualitas
dilandasi potensi insani. Dan Misi dari PLN
WS2JB adalah :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan
bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan,
dan pemegang saham
2. Menyediakan tenaga listrik sebagai
media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
3. Mengupayakan agar tenaga listrik
dapat menjadi pendorong kegiatan ekonomi
4. Menjalankan kegiatan usaha yang
berwawasan lingkungan
4.2 Penyajian Laporan Keuangan pada
PT PLN WS2JB
Laporan Keuangan yang dibuat oleh
PLN WS2JB mengacu pada PSAK-IFRS,
dan dibuat hanya untuk kepentingan
manajemen dan juga stakeholder yaitu PLN
pusat atau PT PLN (Persero).
Karena PLN WS2JB membawahi
beberapa unit dibawahnya, maka unit ini
membuat laporan keuangan konsolidasian
terhadap unit-unit PLN lain yang berada di
wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu.
Laporan keuangan yang dibuat oleh PT.
PLN WS2JB yaitu hanya dua jenis, yaitu:
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif
a. Per Unsur (layaknya laporan laba
rugi biasa)
b. Per Fungsi (beban dipisahkan
menurut fungsi-fungsi kegiatan
operasional pada PT PLN
WS2JB, seperti fungsi
Page 9
pembangkitan, transmisi,
distribusi, dan tata usaha
langganan)
Laporan keuangan ini dibuat
menggunakan SAP dan sudah
terotomatisasi oleh sistem, jadi ketika
terdapat transaksi yang berkaitan dengan
laporan keuangan diinput ke dalam SAP,
data tersebut secara otomatis membentuk
laporan keuangan itu sendiri (real time data
processing) .
4.3 Pihak yang Terlibat dalam Penyajian
Laporan Keuangan PT PLN WS2JB
Dalam kegiatan penyajian laporan
keuangan ini terdapat dua jenis pihak yang
terlibat, yaitu pihak yang membuat laporan
dan pihak pendukung (key user). Serta
terdapat juga end user atau pengguna akhir
dari laporan keuangan ini. End user ini
adalah mereka yang menggunakan laporan
untuk membuat suatu keputusan.
1 Pihak yang membuat laporan. Yaitu
pihak yang terlibat secara langsung
dalam pembuatan laporan
keuangan, yang membuat laporan
keuangan tersebut. Pihak tersebut
yaitu pegawai bagian akuntansi
umum dan biaya dalam PT. PLN
WS2JB
2 Pihak pendukung. Yaitu pihak yang
tidak terlibat secara langsung dalam
pembuatan laporan keuangan,
namun pihak ini menginput data
pada sistem (dalam hal ini SAP)
yang berhubungan dengan laporan
keuangan. Pihak pendukung ini
yaitu pegawai pada divisi keuangan,
anggaran, akuntansi AT & PDP,
bahkan bagian operasi, inventory,
dan lain sebagainya.
3 End user (pengguna akhir sistem).
Yaitu pihak yang menikmati output
dari sistem, yaitu laporan keuangan.
Pengguna akhir sistem ini yaitu
pihak manajemen (deputi manajer,
dan manajer umum), dan juga
supervisor akuntansi.
4.4 Alur Penyajian Laporan Keuangan
Meskipun laporan keuangan terbuat secara
otomatis dan tersistemasi, namun tetap ada
beberapa prosedur dalam penyajian laporan
keuangan, yaitu
1 Tahap pertama yaitu user melakukan
login SAP pada sebuah portal yang
dibuat PLN. Adapun link dari portal
tersebut yaitu
erpappw1.pusat.corp.pln.co.id/irj/port
al. Pada portal tersebut user diminta
untuk memasukkan username dan
password SAP agar dapat mengakses
SAP.
Page 10
2 Setelah berhasil login¸selanjutnya user
akan membuka aplikasi SAP yang
telah terinstal pada komputer.
Kemudian pilih modul FM untuk
menyajikan laporan keuangan
3 Selanjutnya buka tcode FBL3N, yang
merupakan tcode general ledger atau
buku besar
4 Masukkan kode akun yang ingin
dimasukkan ke dalam laporan
keuangan. Misal : akun perlengkapan
memiliki kode 007. Kita masukkan
angka 007 pada tabel yang tersedia
5 Masukkan informasi tanggal transaksi
yang ingin dilaporkan. Misal, kita ingin
melaporkan jumlah transaksi dari
tanggal 1 Januari hingga 30 November
2018, maka masukkan informasi
tanggal tersebut
6 Jika sudah memasukkan informasi
yang dibutuhkan, sistem SAP langsung
menyajikan informasi yang diminta.
Akan terdapat sejumlah nominal dari
tanggal yang sudah di input
7 Export database yang terdapat di SAP
ke format excel. Kemudian pastikan
saldo pada akhir periode laporan sudah
sesuai dengan yang terdapat pada tcode
S_ALR_87009822 (financial
statement)
8 Jika sudah sesuai, sheet excel laporan
keuangan biasanya akan terisi secara
otomatis (dengan rumus vlookup, dan
hyperlink) dari database SAP yang
sudah di eksport sebelumnya.
9 Laporan keuangan siap disajikan untuk
pihak yang berkepentingan
4.5 Teknologi dan Informasi PT PLN
WSJ2B
Karena unit PLN ini sangat
mengandalkan teknologi dalam
mengoperasikan bisnisnya, unit ini
membutuhkan dukungan teknologi
informasi yang baik. Berikut adalah
beberapa teknologi yang mendukung
lancarnya PLN WS2JB dalam mengelola
data perusahaan :
1 Topologi Jaringan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan IT Manager PT. PLN
WS2JB, topologi jaringan yang terdapat
pada PT. PLN (Perseri) WS2JB ini
membentuk model star. Topologi jenis
ini adalah topologi dimana terdapat
suatu area pusat (perangkat sentral :
seperti hub, router, ataupun switch) yang
menghubungkan semua kabel
penyambung dari komputer sehingga
dapat terhubung satu sama lain
Page 11
2 Jaringan LAN PT PLN WS2JB.
Dua gedung perkantoran PLN dapat
terhubung satu sama lain dengan adanya
jaringan LAN (Local Area Network).
Pada tiap gedung di PLN WS2JB
terhubung oleh kabel UTP. Di tiap lantai
terdapat switch box dan wireless yang
dapat menghubungkan semua komputer
satu ruangan ke ruangan lain pada lantai
yang sama hingga dengan ruangan
lainnya yang berada di lantai yang
berbeda. Dengan perangkat yang
terhubung satu sama lain, membuat
informasi yang mengalir antar
perusahaan semakin mudah untuk
diterima pada semua divisi.
3 Jaringan WAN PT PLN WS2JB. PT.
PLN WS2JB adalah unit induk wilayah
yang membawahi beberapa PLN di
wilayah lainnya, yaitu wilayah Sumatera
Selatan, Jambi, dan Bengkulu. Dalam
ketiga wilayah besar tersebut terdapat
unit-unit PLN lainnya, yang dimana
unit-unit tersebut harus terhubung satu
sama lain. Oleh karena itu, PT. PLN
WS2JB memiliki jaringan WAN (Wide
Area Network) yang mampu
menghubungkan antar unit walau berada
di daerah yang berbeda.
4 Untuk Hardware, PT PLN (Persero)
WS2JB menggunakan beragam monitor
(komputer) dengan merek yang berbeda-
beda. Di ruangan divisi keuangan,
terdapat empat monitor dengan merek
Samsung versi s19c150, empat monitor
dengan merek Levono aio 330.
Kemudian CPU yang dimiliki bermerek
Power Logic. Modem yang digunakan
yaitu Speedy. Selain itu, PT PLN
menggunakan Intelseon sebagai
processor. Untuk software, PLN WS2JB
menggunakan server Windows 7 dan 10.
Database yang digunakan yaitu MySQL.
5 Jenis SAP yang digunakan yaitu SAP
ECC 5.0. Modul SAP yang terdapat pada
unit ini yaitu modul FM, HR, dan MM
4.6 Ketaatan Karakteristik Laporan
Keuangan PT PLN WS2JB
Dalam menguji ketaatan karakteristik
laporan keuangan, peneliti mewawancarai
pengguna laporan keuangan yang mereviu
laporan yang dibuat, yakni supervisor
akuntansi dan deputi manager PT PLN
WS2JB. Peneliti juga meminta pendapat
Bapak Dr. Zaki Baridwan SE., M.Si., Ak.,
selalu pihak akademisi terkait laporan
keuangan PT PLN WS2JB, berikut
kesimpulan dari hasil wawancara :
1. Dapat dipahami
- Bapak Nopian : Sudah memenuhi,
karena istilah-istilah dalam LK
dapat dipahami dan klasifikasi akun
sudah jelas
- Bapak Dedi : Istilah-istilah dapat
dipahami, informasi yang terdapat
pada LK sudah dapat dipahami
Page 12
- Bapak Zaki : Sudah dapat dipahami,
dan sesuai dengan standar yang ada
2. Relevan
- Bapak Nopian : Sudah relevan,
karena dapat menjadi acuan dalam
merencakan bisnis di masa depan
- Bapak Dedi : Informasi sudah
lengkap dan relevan dan membantu
pihak manajemen dalam
mengambil keputusan
- Bapak Zaki : Karena informasi
sudah lengkap dan ditandatangi
oleh General Manager sebagai
bentuk pertanggungjawaban, maka
LK sudah dianggap relevan
3. Andal
- Bapak Nopian : Sudah andal, karena
dibuat dengan prosedur yang
ditentukan
- Bapak Dedi : Andal, karena tiap
informasi yang diinput
membutuhkan dasar dan bukti
transaksi
- Bapak Zaki : Pak Zaki percaya
laporan andal karena disajikan
lewat SAP, yang mampu
meminimalisir human error dan
menyajikan data yang akurat dan
andal
4. Dapat dibandingkan
- Bapak Nopian : LK menyajikan dua
periode dalam satu laporan dan
dapat dibandingkan. Juga dapat
dibandingkan dengan LK entitas
lain
- Bapak Dedi : Dapat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, dan
dibandingkan dengan entitias lain
- Bapak Zaki : Sudah dapat
dibandingkan karena terdapat dua
periode yang berbeda, dan format
laporan sesuai standar sehingga
dapat dibandingkan dengan LK
entitas lain yang sejenis
5. Tepat waktu
- Bapak Nopian : LK selalu disajikan
tepat waktu (setiap tanggal 5)
- Bapak Dedi : LK selalu disajikan
tepat waktu
- Bapak Zaki : LK disajikan tepat
waktu, dan tanggal 5 merupakan
tanggal umum dimana banyak
perusahaan melakukan closing
-
4.7 Evaluasi Sistem Ditinjau dari Model
EUCS
Dalam mengevaluasi sistem menggunakan
model EUCS (End User Computing
Satisfaction), peneliti melakukan
wawancara dengan 6 pegawai divisi
keuangan, yang mana dua antaranya adalah
pihak yang membuat laporan keuangan,
Page 13
sisanya adalah pihak pendukung yang juga
menggunakan SAP. Adapun daftar
narasumber yaitu :
1) Ria, Staff Akuntansi Umum
2) Moris, Staff Akuntansi Umum
3) Miftah, Staff Anggaran
4) Haris, Staff Anggaran
5) Lusi, Staff Keuangan
6) Sartika, Staff Keuangan
A. Konten
Hampir semua narasumber menunjukkan
kepuasan dalam jawaban yang diberikan.
Empat dari enam menyatakan sangat puas.
Berarti dapat kita simpulkan, dimensi
konten pada Proses Penyajian Laporan
Keuangan dengan menggunakan SAP
sudah sangat memuaskan bagi para
penggunanya. Karena informasi pada yang
disajikan oleh SAP sudah lengkap,
memenuhi kebutuhan para pegawai dalam
pekerjaannya, serta penting dan
bermanfaat.
B. Akurasi
Lima dari enam responden yang merupakan
pegawai PLN WS2JB merasa sangat puas
atas keakuratan sistem. Jadi, untuk dimensi
accuracy, sistem informasi dalam SAP
pada PLN WS2JB memiliki keakuratan
yang sangat memuaskan bagi penggunanya.
Karena hasil yang didapatkan selalu akurat,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kemudian tidak pernah terjadi error dan
kesalahan sistem selama menggunakan
SAP, yang berdampak pada hasil output
informasi selalu tepat, akurat, dan tidak
pernah terjadi kesalahan informasi.
C. Format
Narasumber menyatakan format informasi
yang disajikan SAP membuat informasi
menjadi lebih mudah mudah dipahami,
karena disajikan dengan tabel, dan
klasifikasinya nya jelas. Untuk masalah
tampilan SAP, hampir semua narasumber
merasa tidak puas dengan desain dan
tampilan yang ada, karena tampilan masih
terkesan kaku dan tidak menarik. Namun,
fitur-fitur toolbar, menu bar, dan lain
sebagainya membantu para pekerja dalam
mengoperasikan SAP. Dari wawancara
yang dilakukan, didapatkan rata-rata hasil
jawaban para narasumber menunjukkan
bahwa dimensi format atas sistem
penyajian laporan keuangan melalui SAP
dinilai cukup memuaskan.
D. Easy of Use
Sebagian besar narasumber
mengungkapkan tidak mudah
menggunakan SAP pada awalnya, harus
dibimbing dan dibiasakan terlebih dahulu.
Selain itu, SAP ternyata bisa juga dibuka
ditempat lain selain kantor, dengan
menggunakan VPN. Fitur-fitur yang
dimiliki SAP juga memudahkan pekerjaan
Page 14
para narasumber, dan para narasumber
merasa puas. Dari hasil wawancara diatas,
lima dari enam karyawan menyatakan
sangat puas atas kemudahan dalam
mengoperasikan SAP, yang dapat kita
ambil kesimpulan dimensi easy of use
dalam SAP PLN WS2JB ini sudah sangat
memuaskan.
E. Timeliness
Ketepatwaktuan pada sistem sangat
memuaskan, karena menurut semua
narasumber, SAP mampu mengolah data
dengan cepat dan tersistemasi (real time
data processing). Adapun informasi pada
sistem selalu diperbarui dengan cepat pada
saat yang bersamaan ketika informasi
tersebut diupdate ke sistem. Berikut tabel
yang menyimpulkan semua tanya jawab
mengenai dimensi timeliness pada SAP.
Daftar Pustaka :
Belet, E.T., dan Purcarea A.A. (2017). The
Evolution of Enterprise Resource
Planning Systems. International
Journal of Advanced Engineering,
Management and Science
(IJAEMS). Vol-3, Issue-12.
Doll, W.J., and G. Torkzadeh. 1988. “The
Measurement of End-User
Computing Satisfaction”. MIS
Quarterly. 12 (June). pp. 259-274
Idatalabs. Perusahaan Pengguna SAP.
Https://idatalabs.com/tech/produc
ts/sap-erp, diakses 13 Maret 2019
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2018.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No.1:
Penyajian Laporan Keuangan,
Jakarta: IAI
Ikatan Akuntan Indonesia. (2019).
Exposure Draft Kerangka
Konseptual Laporan Keuangan.
Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia. Jakarta
Jogiyanto. (2000). Sistem Informasi
Berbasis Komputer. Yogyakarta :
BPFE
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sukoharsono, E.G. (2018). Industrial
Revolution 4.0 and the
Development of Accounting
Information System: An Imaginary
Dialoguecc. Presented at the
STIESIA SEMINAR on Industrial
Revolution 4.0 and the
Development of Accounting
Information System, Surabaya, 15
March, 2018.
Sukoharsono, E.G., dan Ristianti, N.N.
(2015). Web-Based Enterprise
Resource Planning (ERP) System
In Action at the Case of A Catering
Industry Company in Indonesia.
Presented at the International
Conference on Accounting and
Finance, Bali, 12 June 2015.