Top Banner

of 49

Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

Jul 06, 2018

Download

Documents

Adi Utomo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    1/49

    EVALUASI SISTEM HIDROLIK MESIN

    HYDRAULIK-HERKULI PADAPERUM PERURI

    LAPORAN PRAKTEK KERJA INI DIAJUKAN UNTUK

    MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN MENJADI

    AHLI MADYA

    Disusun Oleh :

    ADI UTOMO

    1141177001026

    TEKNIK MESIN DIPLOMA III

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

    KARAWANG

    JANUARI, 2014

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    2/49

     

    2014

    EVALUASI SISTEM HIDROLIK MESINHYDRAULIK-HERKULI PADA

    PERUM PERURI 

    ADI UTOMO

    1141177001026

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    3/49

    EVALUASI SISTEM HIDROLIK MESIN

    HYDRAULIK-HERKULI PADAPERUM PERURI

    Oleh :

    ADI UTOMO

    1141177001026

    TEKNIK MESIN DIPLOMA III

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

    KARAWANG

    JANUARI, 2014

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    4/49

    LEMBAR PENGESAHAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :

     Nama : Adi Utomo

     NPM : 1141177001026

    Judul : EVALUASI SISTEM HIDROLIK MESIN HYDRAULIK-HERKULI

    PADA PERUM PERURI

    Adalah mahasiswa di bawah arahan dan bimbingan saya dan di anggap telah

    menyelesaikan praktek kerjanya. Setelah dilakukan koreksi terhadap laporannya

    maka saya mengesahkan dan menyetujui isinya.

    Karawang, Februari 2014

    Dosen Pembimbing Praktek Kerja

    ( Oleh, ST., MT. )

    Mengetahui,

    Fakultas Teknik Mesin

    Ka Prodi Teknik Mesin Diploma III Koordinator KP

    Teknik Mesin Diploma III

    ( Aripin, ST. ) ( Ratna Dewi Anjani, ST.,MT. )

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    5/49

    PRAKATA

    Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

    dengan rahmat dan karunia-Nya dapat diselesaikan laporan kerja praktek yang

     berjudul “Evaluasi Sistem Hidrolik  Mesin Hydraulik-Herkuli Pada Perum Peruri”.

    Laporan kerja praktek ini di susun sebagai salah satu syarat untuk menjadi Ahli

    Madya Teknik Mesin Unsika.

    Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh

    karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Ratna Dewi Anjani, ST., MT. Selaku Koordinator Kerja Praktek Diploma

    III Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsika.

    2. Bapak Aripin, ST. Selaku Kepala Program Studi Diploma III Teknik Mesin

    Fakultas Teknik Unsika.

    3. Bapak Oleh, ST., MT. Selaku dosen pembimbing kerja praktek

    4. Bapak Surahman, SE. Selaku Kepala Seksi Pembuatan Tinta Perum Peruri yang

    telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek di wilayah

    kerjanya.

    Akhir kata, penulis menyadari bahwa pelaksanaan kerja praktek dan

     penyusunan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

    yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga penyusunan laporan ini

     bermanfaat bagi semua pihak.

    Karawang, Januari 2014

    Penulis

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    6/49

    ABSTRAK

     Adi Utomo, “ EVALUASI SISTEM HIDROLIK MESIN HYDRAULIK-HERKULI PADA PERUM

     PERURI ”, Laporan Kerja Praktek Teknik Mesin FT Unsik a, Dibawah Bimbingan Oleh. ST., MT.,

     Januari 2014, 36 Halaman+xi+Halaman Lampiran.

    Hidrolik-Herkuli adalah Mesin yang digunakan untuk mengangkat drum

    dan memiringkan drum dengan menggunakan system hidrolik. Mesin ini sangat

    membantu pada proses produksi pembuatan tinta, terutama untuk mempermudah

     proses menuang bahan tinta yang dikemas dalam drum. Untuk meningkatkan

    efektifitas dan produktivitas maka perlu dilakukan evaluasi sistem hidrolik pada

    mesin hydraulik-herkuli.

    Evaluasi sistem hidrolik pada mesin hydraulik-herkuli dilakukan dengan

    cara menganalisa cara kerja sistem hidrolik pada mesin, menggambar rangkaian

    sistem hidrolik dan melakukan perhitungan sehingga dapat di ketahui efektifitas

    dari sistem hidrolik pada mesin Hydraulik-Herkuli.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    7/49

    DAFTAR ISI

    Hal

    Prakata ……………………………………………………………….…….v 

    Abstrak ………………………………………………………………….…vi 

    Daftar Isi …………………………………………………………………....vii

    Daftar Gambar …………………………………………………………......x 

    Daftar Tabel …………………………………………………………………….xi

    Bab I : Pendahuluan ……………………………………………………………..1 

    1.1. Latar Belakang ……………………………………………………..1 

    1.2. Batasan Masalah ………………...........………………………….…..2

    1.3. Tujuan Kerja Praktek ……………………………………………..2 

    1.4. Ruang Lingkup Kerja Praktek ……………………………………..2

    1.4.1. Tempat …………………………………………………..…2

    1.4.2. Waktu …………………………………………………..…2 

    1.5. Sistematika Penulisan …………………………………………..…3 

    Bab II : Gambaran Umum Perusahaan ……………………………………..4 

    2.1. Sejarah Singkat PERUM PERURI ……………………………..4 

    2.2. Struktur Organisasi PERUM PERURI ……………………………..5 

    2.3. Bidang Usaha PERUM PERURI……………………………………..6 

    Bab III : Teori Dasar ……………………………………………………………..8 

    3.1. 

    Pengertian Sistem Hidrolik ……………………………………..8 

    3.2. 

    Cairan Hidrolik ……………………………………………………..9 

    3.2.1. 

    Syarat Cairan Hidrolik ……………………………………10 

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    8/49

    3.2.1.1 Kekentalan (Viskositas) ……………………………10 

    3.2.1.2 Indeks Viskositas …………………………………....10 

    3.2.1.3 Tahan Api (Tidak Mudah Terbakar) …………....10

    3.2.1.4 Tidak Berbusa ( Foaming ) ……………………………11 

    3.2.1.5 Tahan Dingin ……………………………………11 

    3.2.1.6 Tahan Korosi Dan Tahan Aus …………………....11

    3.2.1.7 Demulsibility (Water Separabl e) ……………………11 

    3.2.1.8 Minimal Compressibility  ……………………………12 

    3.2.2. Macam-macam Cairan Hidrolik ……………………………12 

    3.2.2.1. Oli Hidrolik ……………………………………12 

    3.2.2.2. Cairan Hidrolik Tahan Api (Low Flammability) .…...13

    3.2.3. Viskositas (Kekentalan) ……………………………………14 

    3.2.3.1. Satuan Viskositas ……………………………………14 

    3.2.3.2. Viscosity Margin  ……………………………………16 

    3.2.3.3. Viskometer ……………………………………17 

    3.2.3.4. Capillary viscometer  …………………………...……17 

    3.2.4. Indeks Viskositas (viscosity Index).......……........…..……..…18

    3.2.5. Viscosity Pressure Characeristics ……………………………19 

    3.2.6. Karakteristik Cairan Hidrolik ……………………………20

    3.3. Komponen Penyusun Sistem Hidrolik ……………………………21

    3.3.1. Motor ……………………………………………………21

    3.3.2. Kopling (Coupling) ……………………………………21

    3.3.3. Pompa Hidrolik ……………………………………………21 

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    9/49

    3.3.4. Katup (Valve) ……………………………………………22 

    3.3.5. Silinder ……………………………………………………23 

    3.3.6. Manometer (Pressure Gauge) ……………………………23 

    3.3.7. Saringan Oli (Oil Filter) ……………………………………24 

    3.3.8. Fluida Hidrolik ……………………………………………24 

    3.4. Keuntungan Dan Kerugian Sistem Hidrolik ……………………24 

    BAB IV : Pelaksanaan Kerja Praktek ……………………………………………27

    4.1. Pemeliharaan Sistem Hidrolik ……………………………………27 

    4.2. Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Mesin Hidraulik-Herkuli ........29

    4.2.1. Pengenalan Mesin Hydraulik-Herkuli ................................29

    4.2.2. Circuit Mesin Hydraulik-Herkuli ............................................31

    4.3. Perhitungan Pada Sistem Hidrolik Mesin Hidraulik-Herkuli ........32

    BAB V : Kesimpulan……………………………………………………….…...36 

    Daftar Pustaka

    Lampiran

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    10/49

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Viskometer ..........................................................................................17

    Gambar 2. Capillary Viskometer ..........................................................................18

    Gambar 3. Pompa Hidrolik Sirip Burung .............................................................22

    Gambar 4. Pompa Hidrolik Roda Gigi ..................................................................22

    Gambar 5. Macam –  macam Model Katup Pembatas Tekanan ............................23

    Gambar 6. Hydraulik-Herkuli ...............................................................................29

    Gambar 7. Fluida dan Hukum Pascal ....................................................................30

    Gambar 8. Rangkaian sistem hidrolik mesin Hydraulik-Herkuli ………………..31 

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    11/49

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Jenis-jenis Cairan Hidolik Tahan Api .....................................................13

    Tabel 2. Klasifikasi Viskositas Cairan Hidrolik....................................................15

    Tabel 3. Aplikasi Penggunaan Oli Hidrolik Sesuai Dengan Grade nya ...............16

    Tabel 4. Batas Viskositas Ideal .............................................................................16

    Tabel 5. Sifat-sifat Cairan Hidrolik........................................................................20

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    12/49

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Hidrolik-Herkuli adalah Mesin yang digunakan untuk mengangkat drum

    dan memiringkan drum dengan menggunakan system hidrolik. Mesin ini sangat

    membantu pada proses produksi pembuatan tinta, terutama untuk mempermudah

     proses menuang bahan tinta yang dikemas dalam drum.

    Kondisi sistem hidrolik pada penggunaannya akan mengalami penurunan

    kualitas kerja, sehingga perlu adanya evaluasi sistem hidrolik pada mesin

    hydraulik-herkuli untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas.

    Apabila pada pengoperasian mesin Hidraulik-Herkuli menemui

    kejanggalan atau mungkin kerusakan maka perlu dilakukan perbaikan atau

     pengaturan yang dapat mengacu pada hasil evaluasi sistem hidrolik pada mesin

    Hidraulik-Herkuli ini.

    Dengan demikian, laporan ini dibuat sebagai bentuk penjelasan mengenai

    evaluasi sistem hidrolik pada mesin Hydraulik-Herkuli yang nantinya dapat di

    aplikasikan dalam proses perbaikan atau pengaturan mesin Hydraulik-Herkuli.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    13/49

    1.2. Batasan Masalah

    Sesuai dengan judul laporan kerja praktek yaitu Evaluasi sistem hidrolik

     pada mesin hydraulik-herkuli, maka penulis membatasi permasalahan tentang cara

    kerja sistem hidrolik, gambar rangkaian sistem hidrolik dan perhitungan pada

    sistem hidrolik mesin Hydraulik-Herkuli.

    1.3. Tujuan

    Evaluasi sistem hidrolik pada mesin hydraulik-herkuli ini dilakukan untuk

    mengevaluasi sistem hidrolik pada mesin Hydraulik-Herkuli yang nantinya dapat

    di aplikasikan dalam proses perbaikan atau pengaturan mesin Hydraulik-Herkuli

    sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan produktivitas mesin Hydraulik-

    Herkuli.

    1.4. Ruang Lingkup Kerja Praktek

    1.4.1 Tempat

    Adapun tempat pelaksanaan Kerja Praktek yaitu di Seksi Pembuatan Tinta,

    Departemen Persiapan Cetak Uang Kertas, PERUM PERURI KARAWANG.

    1.4.2 Waktu

    Adapun waktu Kerja Praktek yaitu dari tanggal 1 Desember 2013 sampai

    dengan 31 Desember 2013.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    14/49

    1.5. Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan penulisan laporan Kerja Praktek, penulis menyusun

    sistematika penulisan sebagai berikut:

    Bab I. Pendahulan, membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan, Ruang Lingkup Kerja Praktek dan sistematika penulisan.

    Bab II. Bab ini berisi Pengenalan Perusahaan, membahas sejarah singkat dan

    struktur organisasi, serta bidang usaha yang di kerjakan oleh perusahaan.

    Bab III. Teori Dasar

    Bab IV. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

    Bab V. Kesimpulan dan Saran

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    15/49

    BAB II

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 

    2.1. Sejarah Singkat PERUM PERURI

    PERUM PERURI  atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik

    Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk

    mencetak uang rupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik

    Indonesia,  sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006.  Selain

    mencetak uang rupiah Republik Indonesia, juga mencetak produk sekuriti lainnya,

    termasuk cetakan kertas berharga non uang dan logam non uang.

    PERUM PERURI didirikan pada tanggal 15 September 1971, dan

    merupakan gabungan dari dua Perusahaan yaitu PN. Pertjetakan Kebajoran atau

    PN. PERKEBA,  dan PN. Artha Yasa.  Pendirian ini sesuai dengan Peraturan

    Pemerintah Nomor : 60 tahun 1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan

    Pemerintah Nomor: 25 tahun 1982, kemudian diubah dengan Peraturan

    Pemerintah Nomor 34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk terakhir kalinya

    melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006.

    PERUM PERURI mempunyai 4 lokasi gedung, yaitu di Jakarta, 

    Karawang,  Medan dan Surabaya.  Peruri Jakarta berfungsi sebagai kantor

    administrasi dan pemasaran. Peruri Karawang berfungsi sebagai pabrik percetakan

    uang dan dokumen sekuriti lainnya. Sedangkan Peruri Medan dan Surabaya

     berfungsi sebagai percetakan dokumen sekuriti untuk Indonesia wilayah barat dan

    timur.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rupiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Pemerintah_Nomor_32_tahun_2006&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rupiahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PN._Pertjetakan_Kebajoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PN._PERKEBA&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PN._Artha_Yasa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karawanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karawanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PN._Artha_Yasa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PN._PERKEBA&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PN._Pertjetakan_Kebajoran&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rupiahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peraturan_Pemerintah_Nomor_32_tahun_2006&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rupiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Uang

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    16/49

    Direktorat Teknik

    dan

    Produksi

    - Departemen Perencanaan dan Pengendalian 

    - Divisi Produksi Uang - Divisi Produksi Non Uang

    - Divisi Jaminan Kehandalan- Departemen Riset dan Pengembangan

    Direktorat SDM

    dan

    Umum

    - Divisi Pengadaan dan Fasilitas Umum

    - Divisi Sumber Daya Manusia 

    Direktorat Keuangan

    - Divisi Keuangan dan Akuntansi- Divisi Pengelolaan Aset

    dan Anak Perusahaan 

    Direktur Utama

    - Corporate Affair- Perencanaan Perusahaan dan Manajemen Resiko- Satuan Pengawas Intern Perusahaan

    Direktorat Pemasaran

    dan

    Pengembangan Usaha- Divisi Penjualan- Divisi Pengembangan Pasar

    dan Dukungan Penjualan- Divisi Pengembangan Strategi Bisnis

    2.2. Struktur Organisasi PERUM PERURI

    http://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asphttp://kiosinfo.peruri.co.id/intranet2/sto/menu_tree/atb_mnu_erp.asp

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    17/49

    2.3.  Bidang Usaha PERUM PERURI

    Menyelenggarakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan juga untuk

    mendapatkan laba agar mandiri serta dapat hidup berkelanjutan berdasarkan

     prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan

    mengutamakan segi keamanan (security) terhadap hasil cetak dan atau produk

    yang dihasilkan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 32 tahun

    2006, maksud dan tujuan perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang

     program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

    umumnya dengan mengadakan usaha di bidang pencetakan uang, barang dan/atau

     jasa yang mempunyai nilai sekuriti tinggi demi keamanan dan kepentingan

    negara. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan

    menyelenggarakan usaha mencetak uang rupiah Republik Indonesia untuk

    memenuhi permintaan Bank Indonesia dan melaksanakan kegiatan sebagai

     berikut:

    a. Mencetak dokumen sekuriti untuk negara, yaitu dokumen keimigrasian, pita

    cukai, materai, dan dokumen pertanahan atas permintaan instansi yang

     berwenang.

     b. Mencetak dokumen sekuriti lainnya dan barang cetakan logam non uang.

    c. Mencetak uang dan dokumen sekuriti negara lain atas permintaan negara yang

     bersangkutan.

    d. Menyediakan jasa yang mempunyai nilai sekuriti tinggi yang berkaitan dengan

    kegiatan usaha Perusahaan, dan

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    18/49

    e. Usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan

    Perusahaan.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    19/49

    BAB III

    TEORI DASAR

    3.1. Pengertian Sistem Hidrolik

    Dalam system hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak

    mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Pada prinsipnya bidang

    hidromekanik (mekanika fluida) dibagi menjadi dua bagian seperti berikut :

    1. 

    Hidrostatik, yaitu mekanika fluida yang diam, disebut juga teori persamaan

    kondisi-kondisi dalam fluida. Yang termasuk alam hidrostatik murni adalah

     pemindahan gaya dalam fluida. Seperti kita ketahui,contohnya adalah pesawat

    tenaga hidrolik.

    2.  Hidrodinamik, yaitu mekanika fluida yng bergerak. Disebut juga teori aliran

    (fluida yang mengalir). Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah

     perubahan dari energi aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidroelektrik.

    Jadi perbedaan yang menonjol dari dua system diatas adalah dilihat dari

    fluida cair itu sendiri. Apakah fluida cair itu bergerak Karena dibangkitkan oleh

    suatu pesawat utama (pompa hidrolik) atau karena beda potensial permukaan

    fluida cair yang mengandung energi (pembangkit tenaga hidro).

    Prinsip dasar dari sistem hidrolik adalah Karena sifatnya yang sangat

    sederhana. Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap. Zat cair hanya dapat

    membuat bentuk menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair pada

     prakteknya mempunyai sifat yang tidak dapat dikompresi. Beda dengan fluida gas

    yang sangat mudah sekali dikompresi. Karena zat cair yang digunakan harus

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    20/49

     bertekanan tertentu, diteruskan ke segala arah secara merata,memberikan arah

    gerakan yang sangat halus. Hal ini sangat didukung oleh sifatnya yang selalu

    menyesuaikan bentuk yang ditempatinya dan tidak dapat dikompresi.

    Sistem Hidrolik   adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair,  biasanya

    oli,  untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja

     berdasarkan prinsip Jika suatu zat cair dikenakan tekanan], maka tekanan itu akan

    merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya

    Sistem Hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk

    melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan

     prinsip Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke

    segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya Hukum

    Archimedes (+250 sebelum Masehi).

    3.2 Cairan Hydrolik

    Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki ciri-

    ciri atau watak ( propertiy) yang sesuai dengan kebutuhan.  Property cairan

    hydrolik merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hydrolik tersebut sehingga

    cairan hydrolik tersebut dapat melaksanakan tugas atau fungsi nya dengan baik.

    Adapun fungsi cairan hydolik: pada sistem hydrolik antara lain:

    • Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.

    • Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.

    • Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.

    • Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Zat_cairhttp://id.wikipedia.org/wiki/Olihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prinsiphttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Prinsiphttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistemhttp://id.wikipedia.org/wiki/Olihttp://id.wikipedia.org/wiki/Zat_cairhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    21/49

    • Pencegah korosi.

    • Penghanyut bram / chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari

    komponen.

    • Sebagai pengirim isyarat ( signal )

    3.2.1 Syarat Cairan Hydrolik

    3.2.1.1 Kekentalan (Viskositas) yang cukup.

    Cairan hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat

    memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka

    film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan

    gesekan. Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin

     berat untuk melawan gaya viskositas cairan

    3.2.1.2 Indeks Viskositas yang baik

    Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hydrolik akan

    stabil digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.

    3.2.1.3 Tahan api (tidak mudah terbakar)

    Sistem hydrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang cenderung

    timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan

    api.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    22/49

    3.2.1.4 Tidak berbusa ( Foaming )

    Bila cairan hydrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembung-

    gelembung udara yang terperangkap dlam cairan hydrolik sehingga akan terjadi

    compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan adanya

     busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.

    3.2.1.5 Tahan dingin

    Tahan dingin adalah bahwa cairan hydrolik tidak mudah membeku bila

     beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang dikehendaki oleh

    cairan hydrolik berkisar antara 10°-15° C dibawah suhu permulaan mesin

    dioperasikan ( starup). Hal ini untuk menantisipasi terjadinya block (penyumbatan)

    oleh cairan hydrolik yang membeku.

    3.2.1.6 Tahan korosi dan tahan aus

    Cairan hydrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan

    tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin

    akan awet.

    3.2.1.7 Demulsibility (Water separable)

    Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hydrolik

    karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    23/49

    3.2.1.8 Minimal compressibility

    Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat dikempa).

    Tetapi kenyataannya cairan hydrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume

    untuk setiap penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan

    hydrolik agar seminimal mungkin dapat dikempa.

    3.2.2 Macam-macam Cairan Hidrolik

    Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya.

    Tetapi sistem hydrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah

    dibahas sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja sistem.

    3.2.2.1 Oli hydrolik ( Hydraulic oils)

    Oli hydrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan

    secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri. Menurut

    standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta

    komposisinya oli hydrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :

    • Hydraulic oil HL

    • Hydraulic oil HLP

    • Hydraulic oil HV

    Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :

    Misalnya oil hydrolik dengan kode : HLP 68 artinya :

    H = Oli hydrolik

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    24/49

    L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan

    korosi dan atau peningkatan umur oli

    P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.

    68 = tingkatan viskositas oli

    3.2.2.2 Cairan Hydrolik Tahan Api ( Low flammability)

    Yang dimaksud cairan hydrolik tahan api ialah cairan hydrolik yang tidak

    mudah atau tidak dapat terbakar. Cairan hydrolik semacam ini digunakan oleh

    sistem hydrolik pada tempat-tempat mesin-mesin yang resiko kebakarannya

    cukup tinggi seperti :

    • Die casting machines

    • Forging presses

    • Hard coal mining

    • Control units untuk power station turbines

    • Steel works dan rolling mills

    Pada dasarnya cairan hydrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli

    dengan air dari oli sintetis. Tabel berikut ini menunjukan jenis-jenis cairan

    hydrolik tahan api tersebut :

    Tabel 1. Jenis-jenis cairan hydrolik tahan api

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    25/49

    3.2.3 Viskositas (Kekentalan)

    Viskositas cairan hydrolik akan menunjukkan berapa besarnya tahanan di

    dalam cairan itu untuk mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dapat

    dikatakan cairan tersebut memiliki viskositas rendah atau kondisinya encer. Jadi

    semakin kental kondisi cairan dikatakan viskositasnya semakin tinggi.

    3.2.3.1 Satuan Viskositas

    Besar atau kecilnya viskositas ditentukan oleh satuan satuan pengukuran.

    Dalam sistem standar internasional satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas

    kinematik (kinematic viscosity) dengan satuan ukuran mm²/s atau cm²/s. dimana: 1

    cm²/s = 100 mm²/s.

    Satuan cm²/s dikenal dengan satuan Skotes (St), nama satuan viskositas ini

    disesuaikan dengan nama penemunya yaitu Sir Gabriel Stokes (1819-1903).

    Satuan mm²/s disebut centi-Stokes (cSt). Jadi 1 St = 100 cSt.

    Selain satuan centi-Stokes (cSt), terdapat satuan yang lain yang juga

    digunakan dalam sistem hydrolik yaitu :

    • Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol (R1)

    • Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan simbol

    (SU)

    • Engler ; satuan viskositas diukur dengan derajat engler (E°)

    Untuk cairan hydrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut:

    • R1 = 4,10 VK

    • SU = 4,635 VKVK = Viskositas Kinematik

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    26/49

    • E = 0,132 VK 33

    Menurut standar ISO, viskositas cairan hidolik diklasifikasikan menjadi

     beberapa viscosity Grade dan nomor gradenya yang diambil kira-kira pertengahan

    antara viskositas min. ke viskositas max. seperti yang ditunjukan dalam Tabel

     berikut:

     Nomor VG dapat diperoleh melalui angka pembulatan dari pertengahan

    diantara viskositas min. dan viskositas max. Misal : ISO VG 22 , angka 22

    diambil dari rata-rata antara 19,80 dan 24,20. Secara faktual sering dijumpai

     bahwa pelumas  gear box  juga sering digunakan juga untuk instalasi hydrolik

    maka frade menurut SAE juga dibahas disini. Berikut ini adalah grading

    Tabel 2. Klasifikasi viskositas cairan hidrolik

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    27/49

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    28/49

    3.2.3.3 Viskometer

    Viskometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada

     beberapa macam viskometer antara lain :

    - Ball Viscometer atau Falling sphere Viscometer.

    Besar viskositas kinematik adalah kecepatan bola jatuh setinggi h dibagi dengan

     berat jenis cairan yang sedang diukur. (lihat gambar 1.)

    3.2.3.4 Capillary viscometer

    Cara pengukurnya adalah sebagi berikut : (lihat gambar 2.). Cairan hydrolik yang

    akan diukur dituangkan melaluilubang A hinga ke kointener E yang suhunya

    diatur. Melalui kapiler C zat cair dihisap hingga naik pada labu D sampai garis

    L1, kemudian semua lubang ditutup. Untuk mengukurnya, buka bersama-sama

    lubang A, B dan C dan hitung waktu yang digunakan oleh cairan untuk turun

    Gambar 1. Viskometer

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    29/49

    sampai ke L2. Waktu tersebut menunjukan viskositas cairan,. Makin kental cairan

    hydrolik akan makin lama untuk turun dan berarti viskostas makin besar.

    3.2.4 Indeks Viskositas (viscosity Index)

    Yang dimaksud dengan indeks viskositas atau viscosity index (VI) ialah

    angka yang menunjukan rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hydrolik

     berhubungan dengan perubahan suhu. Sehingga viscosity index ini digunakan

    sebagai dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan hydrolik

     berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengenai viskositas indeks

    ditetapkan dalam DIN ISO 2909.

    Cairan hydrolik memiliki viscositas index tinggi apabila terjadinya

     perubahan viskositas kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif

    Gambar 2. Capillary viscometer  

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    30/49

     besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hydrolik ini dapat digunakan dalam

    rentang perubahan suhu yang cukup besar.

    Cairan hirdrolik terutama oli hydrolik diharapkan memiliki viscosity index

    (VI) = 100. Bahkan kebanyakan oli hydrolik diberi tambahan (additive) yang

    disebut “ VI improvers “ juga disebut multigrade oils . Untuk mengetahui

     perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohde’s viscosity-temperature diagram

     berikut ini:

    3.2.5 Viscosity-pressure characteristics

    Karakteristik kekentalan dan tekanan pada cairan hydrolik sangat penting

    untuk diketahui karena dengan meningkatnya tekanan hydrolik maka meningkat

     pula viscosity index.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    31/49

    Gambar berikut ini menunjukan diagram viscosity pressure characteristic.

    3.2.6 Karakteristik Cairan Hydrolik

    Cairan hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat

    memenuhi persyaratan dalam menjalankan fungsinya. Karakteristik atau sifat-sifat

    yang diperlukan antara lain adalah :

    Tabel 5. Sifat-sifat cairan hidrolik

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    32/49

    3.3 Komponen Penyusun System Hydrolik

    3.3.1 Motor

    Motor berfungsi sebagai pengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanis.

    Dalam system hidrolik motor berfungsi sebagai penggerak utama dari semua

    komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu dengan cara

    memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input motor. Motor yang

    digunakan adalah motor AC satu phasa ¼ PK.

    3.3.2 Kopling (coupling)

    Fungsi utama dari kopling adalah sebagai penghubung putaran

    yangdihasilkan motor penggerak untuk diteruskan ke pompa. Akibat dariputaran

    ini menjadikan pompa bekerja (berputar).

    3.3.3 Pompa Hidrolik

    Pompa hidrolik ini digerakkan secara mekanis oleh motor listrik.

    Permulaan dari pengendalian dan pengaturan system hidrolik selalu terdiri atas

    suatu unsur pembangkit tekanan, jadi fungsi dari unsur tersebut dipenuhi oleh

     pompa hidrolik. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah energy mekanik

    menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida hidrolik kedalam sistem.

    Apabila pompa digerakkan motor (penggerak utama), pada dasarnya

     pompa melakukan dua fungsi utama :

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    33/49

    1.  Pompa menciptakan kevakuman sebagian pada saluran masuk

     pompa.Vakum ini memungkinkan tekanan atmosfer untuk mendorong

    fluida dari tangki kedalam pompa.

    2.  Gerakan mekanik pompa menghisap fluida kedalam rongga pemompaan,

    dan membawanya melalui pompa, kemudian mendorongdan menekannya

    ke dalam sistem hidrolik.

    3.3.4 Katup ( Valve )

    Dalam sistem hidrolik, katup berfungsi sebagai pengatur tekanan dan

    aliran fluida yang sampai ke silinder kerja. Menurut pemakaiannya, katup hidrolik

    dibagi menjadi tiga macam, antara lain

    1.  Katup pengatur tekanan ( Relief Valve ) 

    2.  Katup pengarah arah aliran ( Direction Control Valve )

    3.  Katup pengatur jumlah aliran ( Flow Control Valve ) 

    Gambar 3. Pompa Hydrolik Sirip Burung Gambar 4. Pompa Hydrolik Roda Gigi

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    34/49

     

    3.3.5 Silinder Kerja Hidrolik

    Silinder kerja hidrolik merupakan komponen utama yang berfungsiuntuk

    merubah dan meneruskan daya dari tekanan fluida, dimanan fluida akan mendesak

     piston yang merupakan satu-satunya komponen yang ikut bergerak untuk

    melakukan gerak translasi yang kemudian gerak ini diteruskan kebagian mesin

    melalui batang piston.

    3.3.6 

    Manometer ( Presure Gauge ) 

    Biasanya pengatur tekanan dipasang dan dilengkapi dengan sebuahalat

    yang dapat menunjukkan sebuah tekanan fluida yang keluar. Prinsip pembacaan

     pengukuran tekanan manometer ini adalah bekerja berdasarkanatas dasar prinsip

    analog.

    Gambar 5. Macam-macam model katup pembatas tekanan

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    35/49

    3.3.7 Saringan Oli ( Oil Filter )

    Filter berfungsi menyaring kotoran-kotoran dari minyak hidrolik dan

    diklasifikasikan menjadi filter saluran yang dipakai saluran bertekanan. Filter

    ditempatkan didalam tangki pada saluran masuk yang akan menuju ke pompa.

    Dengan adanya filter, diharapkan efisiensi peralatan hidrolik dapat ditinggikan

    dan umur pemakaian lebih lama.

    3.3.8 Fluida Hidrolik

    Fluida hidrolik adalah salah satu unsur yang penting dalam peralatan

    hidrolik. Fluida hidrolik merupakan suatu bahan yang mengantarkan energi dalam

     peralatan hidrolik dan melumasi setiap peralatan serta sebagai media penghilang

    kalor yang timbul akibat tekanan yang ditingkatkan dan meredam getaran dan

    suara.

    3.4 Keuntungan Dan Kerugian System Hydrolik

    Keuntungan-Keuntungan system hidrolik antara lain :

    1. 

    Bila dibandingkan dengan metode tenaga mekanik mempunyai kelemahan pada

     penempatan posisi tenaga tranmisinya. Lain halnya dengan tenaga hidrolik

    saluran-saluran tenaga hidrolik dapat ditempatkan pada setiap tempat. Tanpa

    menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti pada system

    tenaga mekanik. Tenaga hidrolik lebih fleksibel dalam segi penempatan

    transmisi tenaganya.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    36/49

    2. Dalam system hidrolik, gaya yang sangat kecil dapat digunakan

    untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat berat dengan cara

    mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain

    adalah karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada kecepatan dan

    tekanan yang sangat tinggi. Sehingga pada alat yang kecil dan ringan dapat

    memberikan tenaga yang sangat besar. Bila dibandingkan dengan motor listrik

    yang mempunyai kemampuan tenaga kuda yang sama.

    3. Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah

    gayanya. Pada system ini bagian-bagian yang bergesekan terselimuti oleh

    lapisan minyak (oli). Sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan sendirinya

    akan terlumasi. Sistem inilah yang akan mengurangi angka gesekan, dan jika

    dibandingkan dengan system mekanik bagian-bagian ini bergerak (bergesekan)

    lebih sedikit. Hal ini terlihat dengan tidak adanyaroda-roda gigi, rantai, sabuk

    (belt), dan kontak-kontak listrik.

    4. 

    Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan (relief valve).

    Karena apabila ada beban lebih tidak dengan segera diatasi akan merusak

    komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi dari kemampuan

     penyetelan katupnya, pemompaan langsung dihantarkan kereservoir (tangki)

    dengan batas-batas tertentu terhadap torsi atau gayanya.

    5. Dengan system hidrolik, begitu pompa tidak mampu mengangkat, maka beban

     berhenti dan dapat dikunci pada posisi mana saja. Lain hal nya dengan motor

    listrik dalam keadaan jalan tiba-tiba dipaksa untuk berhenti.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    37/49

    6. Tenaga disimpan dalam aktutor, dan apabila perlu sewaktu-waktu dapat

    digunakan tanpa harus merubah posisi komponen-komponen yang lain.

    Kelemahan-kelemahan system hidrolik :

    1. 

    Fluida yang digunakan harganya mahal

    2. 

    Apabila terjadi kebocoran akan mengotori system, sehingga system

    hidrolik jarang digunakan pada industry makanan maupun obat-obatan.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    38/49

    BAB IV

    PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK  

    4.1 Pemeliharaan Sistem Hidrolik

    Kondisi sistem hidrolik pada penggunaannya akan mengalami penurunan

    kualitas kerja, sehingga perlu adanya langkah-langkah perawatan untuk menjaga

    supaya kualitas kerja tetap baik. Perawatan dapat dilakukan dengan

    memperhatikan pada gerakan system hidrolik yang mengatur gerak naik turun

    lengan utama. Apabila menemui kejanggalan atau mungkin kerusakan maka perlu

    dilakukan perbaikan atau pengaturan.

    Perawatan yang dilakukan untuk menjaga agar sistem hidrolik dalam

    keadaan baik adalah :

    1.  Menjaga kebersihan mesin

    Kebersihan mesin harus dijaga kebersihannya sebelum dan sesudah mesin

    dioperasikan. Ini bertujuan agar mesin selalu dalam keadaan bersih, karena bila

    dalam sistem hidrolik terdapat debu atau kotoran akan menyebabkankomponen

    sistem hidrolik cepat rusak.

    2. 

    Menjaga jumlah volume fluida (minyak hidrolik)

    Jumlah volume fluida hidrolik harus selalu diperhatikan, karena bila

    volume fluida kurang dari standar akan menyebabkan kerja system hidrolik tidak

    maksimal. Misalnya bila volume fluida kurang dari kebutuhan yang diperlukan,

    maka pada saat piston menghisap fluida kedalam silinder, fluida yang masuk tidak

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    39/49

     berupa fluida semua, tetapi sebagian akan diisi oleh udara,sehingga dapat

    mengurangi kerja system hidrolik.

    3.  Perawatan sistem pelumasan

    Perawatan sistem pelumasan dilakukan untuk menjaga supaya fungsi

     pelumas dapat bekerja dengan baik, sehingga komponen hidrolik dapat terlindung

    dari keausan akibat adanya gesekan logam dengan logam atau korosi akibat

    oksidasi dengan udara. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai

     berikut ;

    a.  Menjaga kebersihan fluida

    Untuk menjaga fluida agar tetap dalam keadaan bersih, lakukan

     pembersihan tangki minyak secara berkala. Karena bila fluida kotor akan

    menyebabkan saringan oli tersumbat.

     b. 

    Waktu pemberian pelumas

    Pemberian dan waktu pelumasan dilakukan sesuai dengan instruksi

     pelumasan proses kerja. Hal ini dilakukan supaya kebutuhan pelumasan

    dapat tercukupi setiap melakukan kerja, sehingga komponen mesin akan

    selalu dalam kondisi baik.

    4. 

    Pemeliharaan Cairan Hidrolik

    Cairan hidrolik termasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau

     bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik atau semakin menambah

    mahalnyaharga sistem hidrolik sedangkan apabila kita mentaati aturan-aturan

    tentang perlakuan atau pemeliharaan cairan hidrolik maka kerusakan cairan

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    40/49

    maupun kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik maupun

    sistem akan lebih awet.

    Kurangnya pemeliharaan sistem hidrolik adalah penyebab utama dari

    kerusakan komponen dan sistem namun kebanyakan personil pemeliharaan tidak

    mengerti teknik perawatan yang tepat dari sistem hidrolik .

    Fondasi dasar untuk melakukan perawatan yang tepat pada sistem hidrolik

    memiliki dua bidang yang menjadi perhatian. Area pertama adalah  Preventive

     Maintenance  yang merupakan kunci untuk keberhasilan setiap program

     pemeliharaan baik di hidrolika atau peralatan yang membutuhkan keahlian . Area

    kedua adalah corrective Maintenance, yang dalam banyak kasus dapat

    menyebabkan kerusakan komponen system hidrolik jika tidak dilakukan dengan

    standar.

    4.2 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Mesin Hydraulik-Herkuli

    4.2.1 Pengenalan Mesin Hydraulik-Herkuli

    Gambar 6. Hydraulik-Herkuli 

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    41/49

    Hydraulik-Herkuli Adalah mesin yang digunakan untuk mengangkat drum

    dan memiringkan drum. Mesin ini sangat membantu pada proses produksi

     pembuatan tinta, terutama untuk mempermudah proses menuang bahan tinta yang

    dikemas dalam drum.

    Hydraulik-Herkuli ini menggunakan prinsip dari hukum Pascal, yaitu : “

    tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala

    arah dengan sama besar ”. 

    Sistem hidrolik menggunakan fluida yang sifatnya inkompressible untuk

    mengirimkan gaya dari satu titik ketitik lainnya disepanjang jalur yang dilewati

    fluida tersebut. Dengan dibantu oleh metode ini kita dapat menghasilkan output

    gaya yang sangat besar, hanya dengan menggunakan input gaya yang kecil. Hasil

     perpaduan gaya yang sangat besar dapat dicapai dengan menggunakan prinsip ini.

    Gambar 7. Fluida dan Hukum Pascal 

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    42/49

    4.2.2 Circuit Mesin Hydraulik-Herkuli

    Gambar 8. Rangkaian sistem hidrolik mesin Hydraulik-Herkuli

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    43/49

    4.3 Perhitungan Pada Sistem Hidrolik Mesin Hidraulik-Herkuli

    Data Teknis Mesin Hidraulik-Herkuli :

    Tinggi Max : 2 m ( termasuk dengan tinggi roda 20 cm )

    Beban max : 250 Kg

    Beban yang di angkat (m) : 180 Kg

    Diameter Pengikat drum : 580 mm

    Diameter dalam pipa (d1) : 7 mm

    Diameter dalam Silinder (d2) : 30 mm

    Panjang pipa : 2,5 m

    Panjang silinder : 0,9 m

    Daya (P) Motor : 1300 Watt

    Debit motor (Q) : 2400 l/min = 0,04 m3/det

    Tekanan Max (pmax) DRV : 350 Bar

    Luas Penampang ( A1 dan A2 )

    A =1/4.π.d2 

    Keterangan :

    A : Luas Penampang (m

    2

    )

    π  : Phi (3,14)

    d : diameter dalam pipa (m)

    A  pipa  =1/4 * 3,14 * (0.007)2 = 0.000038465 m2 = 0,00004 m2 

    A Silinder   =1/4 * 3,14 * (0.03)2 = 0.0007065 m2 = 0,0007 m2

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    44/49

    Gaya (F) dan Tekanan (p)

     p = F / A

    Keterangan :

    P : Tekanan (N/m²) → 1 Pa = 1 N/m² = 10-5 bar

    F : Gaya (N atau dn)

    A : Luas alas / penampang (m²)

     p max DRV = 350 Bar = 350 * 105 N/m2 = 35000000 N/m2 

    F max DRV  = p * A  pipa 

    = 35000000 N/m2 * 0,00004 m2 = 1400 N

    W  = m * g

    = 180 Kg * 9,8 m/s2 = 1764 N

     p = W / A Silinder

    = 1764 N / 0,0007 m2 = 2520000 N/m2 = 25,2 Bar

    F1  = P * A  pipa

    = 2520000 N/m2 * 0.00004 m2 = 100,8 N

    Volume (V) Oli

    V = L * A

    Keterangan :

    V : Volume (m3)

    L : Panjang Pipa / Silinder (m)

    A : Luas Penampang (m2)

    V Oli pada pipa = Panjang Pipa * A1 

    = 2,5 (m) * 0,00004 (m2) = 0.0001 m3 = 0,1 liter

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    45/49

    V Oli pada silinder = Panjang Silinder * A2 * Jumlah Silinder

    = 0,9 (m) * 0,0007 (m2

    ) * 2 = 0.00126 m3

     = 1,26 liter

    V Total Oli Pada Sistem Hidrolik = V Oli pada pipa + V Oli pada silinder

    = 0.0001 (m3)+ 0.00126 (m3)

    = 0.00136 m3 = 1,36 liter

    Kecepatan Aliran Fluida (v)

    v = Panjang Stroke / t

    Keterangan :

    v : Kecepatan Aliran Fluida (m2)

    Panjang Stroke : Panjang Silinder (m)

    t : Waktu (det), t = 5 detik → waktu yang di butuhkan untuk mengangkat drum

    180 Kg setinggi 2 meter , maka Kecepatan Aliran Fluida (v) :

    v = Panjang silinder / t

    = 0,9 m / 5 det = 0,18 m/det

    Debit (Q)

    Q = V / t

    Q : Debit atau Laju Aliran Fluida (m3/det)

    V : Volume (m

    3

    )

    t : Waktu (det)

    Q = 2 * V silinder / t

    = 2 * 0,00126 m3 / 5 det = 0.000504 m3/det = 30,24 l/min

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    46/49

    Usaha (W) atau Energi Tekanan Pompa (Efluida)

    Efluida = Δ p . A . L atau W pompa = V * (p fluida  –  p atm)

    Keterangan :

    Efluida , W pompa : Energi tekanan pompa atau Usaha (N.m atau Joule)

    ΔP :Tekanan fluida –  Tekanan atmosphere (N/m2)

    A : Luas penampang aliran (m2),

    L : Panjang pipa (m)

    V : Volume (m3)

    Satuan:

     

    1 Pa = 1 N/m² , 1 atm = 1.01325 ×105 Pa

    W pompa = V silinder * (p fluida  –  p atm)

    = 0.00126 m3 * (2520000 N/m2 - 1.01325 ×105 N/m2)

    = 0.00126 m3 * 2418675 N/m2 = 3047.5305 N.m

    Daya Pompa (P)

    ẇPompa  = Q * (p fluida  –  p atm)

    Keterangan :

    ẇPompa  : Daya Pompa atau Laju Usaha (Watt)

    Q : Debit atau Laju Aliran Fluida (m

    3

    /det)

    (p fluida  –  p atm) : Tekanan fluida –  Tekanan atmosphere (N/m2)

    ẇPompa  = Q * (p fluida  –  p atm)

    = 0.000504 m3/det * (2520000 N/m2 - 1.01325 ×105 N/m2)

    = 0.000504 m3/det * 2418675 N/m2 = 1219.0122 Watt

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    47/49

    BAB V

    KESIMPULAN

    Sistem hidrolik menggunakan fluida yang sifatnya inkompressible untuk

    mengirimkan gaya dari satu titik ke titik lainnya di sepanjang jalur yang dilewati

    fluida tersebut. Dengan dibantu oleh metode ini kita dapat menghasilkan output

    gaya yang sangat besar, hanya dengan menggunakan input gaya yang kecil. Hasil

     perpaduan gaya yang sangat besar dapat dicapai dengan menggunakan prinsip ini.

    Hasil perhitungan evaluasi sistem hidrolik pada mesin Hydraulik-Herkuli

    adalah

    1. 

    Tekanan yang terjadi pada sistem hidrolik 25.2 Bar, sedangkan tekanan max

     pada  Direct Relief Valve  350 Bar, maka  Direct Relief Valve  aman untuk di

     pasang di sistem hidrolik.

    2.  Besarnya Energi Tekanan Pompa atau Usaha adalah 3047.5305 Joule.

    3.  Daya Pompa Motor yang terpasang Sebesar 1300 Watt sedangkan sistem

    hidrolik hanya membutuhkan Daya 1219.0122 Watt Maka terjadi pemborosan

    Daya motor Sebesar 80.9878 Watt.

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    48/49

    DAFTAR PUSTAKA

    Beer ferdinand p & jhonston E russel, 1989, mekanika untuk insinyur statika,

    erlangga. jakarta

    Crosser peter, & ebel frank , 1999, pneumatic basic level , festo

    Gere james m & timoshenko stephen p, 1996, mekanika bahan jilid 1, erlangga,

    Jakarta

    Kamarwan sidharta s, 1995, mekanika bahan, bagian dari mekanika teknik ,

    universitas indonesia, Jakarta

    Krist dr. Ing thomas, 1993, dasar –  dasar pneumatik , erlangga, Jakarta

     Niemann g , 1986, elemen mesin jilid 1, erlangga,Jakarta

    Stolk jac & kros c, 1984, elemen mesin elemen konstruksi dari bangunan mesin,

    erlangga, Jakarta

    Surdia tata & saito shinroku, 1985, pengetahuan bahan teknik , pt pradya paramita,

    Jakarta

     b.j.m beumer ,1978, ilmu bahan logam jilid 1, pt bhatara karya aksara, Jakarta

     bjm beumer , 1980, pengetahuan bahan jilid 3, pt bhatara karya aksara, Jakarta

    Andrew Parr,” Hidrolika dan Pneumatik  “: Pedoman Bagi Teknisi dan insinyur”.

    edisi kedua, Jakarta : Erlangga, 2003

  • 8/16/2019 Evaluasi Sistem Hidrolik Pada Hydraulik-herkuli

    49/49

     

    LAMPIRAN