EVALUASI REAKTOR FIXED BED SWEETENING SECTION MERKAPTAN OKSIDASI AVTUR Reaktor Suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung, dari suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya yang terjadi dengan sendirinya atau dengan bantuan energi seperti panas. Reaktor Merox yang digunakan pada Unit 1600 di FOC I merupakan jenis Sweetening Minalk Process Reactor. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa reaktor ini memiliki fixed bed dan membutuhkan kaustik untuk mempertahankan suasana basa dalam reaktor. Sistem Minalk Process Reactor memungkinkan efisiensi penyerapan kaustik dari hidrokarbon secara maksimal sehingga tidak dibutuhkan lagi penyerapan dengan karbon aktif setelahnya. Selain tipe sweetening, ada pula tipe extracting untuk reaktor merox.
18
Embed
Evaluasi Reaktor Fixed Bed Sweetening Section Merkaptan Oksidasi Avtur
this data tells you the mechanism of fixed bed reactor of sweetening section of Mercaptant Oxidation process to produce the Aviation Fuel. It also has a content to evaluate the work of the reactor and solves some problems of it.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EVALUASI REAKTOR FIXED BED SWEETENING SECTION
MERKAPTAN OKSIDASI AVTUR
Reaktor
Suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung, dari
suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya yang terjadi dengan sendirinya atau
dengan bantuan energi seperti panas.
Reaktor Merox yang digunakan pada Unit 1600 di FOC I merupakan jenis
Sweetening Minalk Process Reactor. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa reaktor ini
memiliki fixed bed dan membutuhkan kaustik untuk mempertahankan suasana basa
dalam reaktor. Sistem Minalk Process Reactor memungkinkan efisiensi penyerapan
kaustik dari hidrokarbon secara maksimal sehingga tidak dibutuhkan lagi penyerapan
dengan karbon aktif setelahnya. Selain tipe sweetening, ada pula tipe extracting untuk
reaktor merox.
Gambar 1. Reaktor Fixed Bed
Gambar 2. Merox Reactor
Gambar 3. Katalis activated charcoal
Kelebihan fixed bed reactor
a) Lifetime katalis lebih panjang
b) Tidak membutuhkan operator yang banyak
c) Hasil dari spent kaustik yang kontinyu sedikit
d) Modal dan biaya perawatannya lebih murah.
Kekurangan fixed bed reactor
a) rate transfer massa dan transfer panas rendah
b) pemindahan katalis sangat sulit dan memerlukan shut down alat
c) konversi lebih rendah
Cara kerja reaktor ini adalah reaksi oksidasi untuk mengubah senyawa merkaptan dalam
kerosene menjadi disulfida pada avtur yang tidak korosif. Proses ini menggunakan katalis “iron
group metal chelate” dalam suasana basa. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan produk
kerosene yang sesuai dengan sepesifikasi aviation fuel (avtur).
Reaksi oksidasi mercaptan dengan udara secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
4RSH + O2 2RSSR + 2H2O
Mercaptan dengan berat molekul lebih rendah larut ke NaOH. Reaksi yang terjadi:
4RSH + 4NaOH 4NaSR + 4H2O
Reaksi ini dilakukan pada suhu yang rendah dan suasana basa. Kemudian merchaptan dioksidasi
dengan reaksi sebagai berikut :
4NaSR + O2 2H2O + 2RSSR
Proses oksidasi mercaptan dilakukan dengan cara menaikkan temperatur, menambah jumlah
udara, dan meningkatkan konsentrasi katalis.
Proses yang terjadi pada unit ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a) Pretreatment
Tujuannya adalah untuk mengambil H2S atau asam naphthenik pada umpan, sebab bisa
bereaksi dengan NaOH pada unggun katalis yang dapat mengurangi aktivitas katalis. Selain itu,
pencucian kerosene dengan kaustik konsentrasi rendah dapat mencegah terbentuknya emulsi.
Kerosene dari CDU I masuk ke caustic prewash drum 16V-1 untuk dikontakkan dengan
NaOH 2°Be’, yang digunakan untuk mengekstrasikan merchaptan. Dari 16V-1, kerosene
masuk ke sand filter 16C-1 untuk mengambil senyawa caustic dan zat pengotor.
a) Sweetening
Yaitu proses oksidasi mercaptan menjadi disulfide. Reaktor yang digunakan adalah fixed
bed dengan katalis activated charchoal yang ditambah merox catalyst dan dibasahi dengan
NaOH. Katalis diabsorbsi ke unggun dengan dilarutkan dengan metanol. Agar kondisi unggun
tetap dalam suasana basa, unggun dijenuhkan secara teratur dengan NaOH setiap 5-10 hari.
Kerosene dari 16V-1 dicampur dengan udara bertekanan pada air mixer 16M-1 lalu masuk
ke Merox reaktor 16R-1. Umpan masuk dari puncak melalui distributor dan mengalir lewat
unggun untuk mengoksidasi mercaptan disulfid.
b) Post Treatment
Kerosene dicuci dengan air untuk mengambil sisa kaustik dan surfactant. Kerosene
kemudian dibebaskan dari air pada salt dryer dan dilewatkan pada clay treater untuk
mengambil tembaga dan surfactant yang tidak larut dalam air. Proses ini bertujuan untuk
memperbaiki warna produk akhir agar sesuai dengan spesifikasi.
Dari reaktor, kerosene dikirim ke caustic settler 16V-4 untuk mengendapkan senyawa
kaustik. Kerosene bebas senyawa kaustik kemudian masuk ke water wash drum 16V-5, lalu
masuk ke salt filter 16C-2 dan clay filter 16C-3 untuk menyingkirkan kontaminan dari air tahap
akhir agar sesuai dengan spesifikasi jet fuel.
Variabel-variabel yang berpengaruh di reaktor adalah:
1) Caustic Soda
Reaktor terdapat satu bed activated charcoal yang diselubungi dengan catalyst dan
dibasahi dengan larutan caustic soda berdasarkan disain adalah 15 % settler volume.
Penggantian dengan fresh caustic soda secara periodik sangat membantu untuk menaikkan
efektivitas katalyst.
2) Reactor Operating Temperature
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu
rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak,
sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar dan
sebaliknya. Suhu reaktor sesuai disain adalah 40 – 50°C.
3) Tekanan Sistem Unit Merox
Tekanan sistem sesuai disain adalah 3,5 kg/cm2, akan berpengaruh pada sifat kelarutan
(solubility) udara pada stream umpan. Dengan solubility udara yang rendah akan
menyebabkan terbentuknya ruang gas pada reaktor yang berpotensi terjadinya channeling
sehingga dapat menyebabkan berkurangnya luas permukaan kontak katalis.
4) Disain Umpan
Desain umpan ini dipengaruhi oleh komposisi dalam umpan yang mempengaruhi
kondisi operasi proses, berikut desain secara umum untuk kerosene.