EVALUASI PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) INOVATIF
DINAS KESEHATAN KOTA TARAKAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2012
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat seutuhnya termasuk di dalamnya adalah
pelayanan kesehatan gigi dan mulut khususnya pada fasilitas
pelayanan kesehatan dasar yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
termasuk di wilayah Kota Tarakan Kalimantan Timur. Di Kota Tarakan
kunjungan pasien gigi dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan
yang cukup significant. Pencabutan gigi masih menjadi kasus yang
paling sering dilakukan di Puskesmas hal ini disebabkan karena
perawatan gigi sejak dini tidak dilakukan dengan baik. Pendidikan
kesehatan gigi sejak dini masih sangat rendah, masalah kesehatan
gigi belum dianggap sebagai hal yang penting untuk
diperhatikan.Masih tingginya kasus tersebut menjadikan tantangan
tersendiri bagi kami tenaga kesehatan gigi di Kota Tarakan untuk
melakukansebuah inovasi yang bertujuan memutuskan mata rantai kasus
kerusakan gigi danmenurunkan angka kesakitan gigi.
Hal ini juga tidak lepas dari tujuan bersama kami insan
kesehatan di Kota Tarakan yang dirumuskan dalam visi Dinas
Kesehatan yaitu Pelayan Setia dan Mitra Unggul Untuk Hidup Sehat ,
sejak kami berkomitmen mengimplementasikan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008, maka semua pihak harus terus melakukan perbaikan
pelayanan kesehatan artinya secepat dan sedapat mungkin semua
permasalahan kesehatan di Kota Tarakan bisa teratasi, sehingga
status kesehatan masyarakat kota Tarakan semakin hari semakin baik,
tidak terkecuali bagi pelayanan kesehatan gigi. Berdasarkan data
sebelumnya usia anak sekolah memiliki kontribusi cukup tinggi pada
kunjungan di Poli gigi dengan kasus kerusakan gigi yang
mengakibatkan gigi tersebut harus dicabut dan analisa sementara,
hal ini disebabkan karena pendidikan kesehatan gigi dan mulut sejak
dini di masyakarat belum menjadi bagian penting.
Terkait dengan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan Kota Tarakan
bersama dengan petugas kesehatan gigi di Puskesmas melakukan
perbaikan pada pelayanan kesehatan gigi anak sekolah dalam program
Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Hal ini juga merupakan
implementasi dari Perda No.4 Tahun 2010 Kota Tarakan pada pasal 44
dimana UKGS masuk dalam program wajib yang harus dilakukan oleh
Puskesmas se Kota Tarakan yang masuk dalam pokok Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Perlu diketahui bahwa di Indonesia program UKGS
telah dilaksanakan sejak tahun 1951, tetapi dampak program UKGS
terhadap status kesehatan gigi murid sekolah dasar hingga saat ini
belum memuaskan. Dan di lapangan ada permasalahan kejenuhan dan
pesimis atas program UKGS dari tenaga kesehatan dan pihak sekolah.
Sebagai wujud tindak lanjut dari upaya perbaikan yang akan
dilakukan, maka pada tahun 2011 Dinas Kesehatan Kota Tarakan
mempelopori program UKGS Inovatif yang berorientasi pada kegiatan
preventif dengan menggunakan 2 (dua) prinsip tahap pencegahan,
yaitu:
1. Tindakan Promotif yang dalam pelaksanaannya terdiri atas dua
yakni promotif yang bersifat masal dan promotif yang bersifat
individual;
2. Tindakan protektif, berupa surface protection dan tindakan
awal mengatasi karies dengan teknik ART (Atraumatic Restorative
Treatment ) yaitu upaya tepat guna yang tidak memerlukan sarana
prasarana metoda dan tenaga yang kompleks.
Hasil yang diperoleh pada tahun 2011 ada 4662 murid SD yang
datang ke Puskesmas untuk perawatan gigi dan jika dilihat dari data
kunjungan pasien poli gigi tahun 2011 mengalami kenaikan karena
dari hasil penjaringan, pasien yang mengalami kerusakan gigi dan
harus dilakukan tindakan lebih lanjut dirujuk ke Puskesmas. Sebagai
tahap awal tindak lanjut dari kegiatan tahun 2011, maka pada tahun
2012 Dinas Kesehatan Kota Tarakan fokuskan pada anak sekolah dasar
kelas 1 di masing masing wilayah kerja Puskesmas. Pertama melakukan
survei atau pemeriksaan gigi kepada anak sekolah dasar kelas 1 Se
Kota Tarakan sebanyak 3537 ( jumlah Sekolah SD/MI 60 )dari hasil
survei akhirnya di dapat data kondisi kesehatan gigi anak sekolah
dasar kelas 1. Bahwa keparahan gigi berlubang anak kelas 1 SD rata
rata memiliki 7 gigi berlubang. Untuk melihat sejauh mana progress
pelaksanaan program tersebut, maka dilakukan kegiatan pertemuan
Evaluasi Program UKGS Inovatif Dinas Kesehatan Kota Tarakan yang
dilaksanakan pada tanggal 30 April 1 Mei 2012 yang menghadirkan
narasumber dari Jakarta yaitu Dr. drg. Irene Adyatmaka beliau
adalah Peneliti Senior CHAMPS Universitas Indonesia. Dr. Irene
Adyatmaka sudah mendampingi Dinas Kesehatan Kota Tarakan sudah
mulai tahun 2010 pada tahap tahap awal melakukan advokasi dan
selalu membimbing serta mengevaluasi hasil kegiatan UKGS Inovatif
di Kota Tarakan.
Dan untuk mengetahui mensimulasi resiko caries gigi dan memberi
saran yang tailor-made (saran yang tepat) pada tiap anak, jadi
saran ini tidak bersifat masal. Ini dilakukan dengan menggunakan
software irenes donut berdasarkan hasil penelitian yang tertuang
dalam disertasi program doktor DR. Drg Irene Adyatmaka di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Jakarta (2008). Kegiatan ini
diikuti oleh dokter gigi dan perawat gigi Puskesmas Se Kota
Tarakan. Masing-masing Puskesmas melaporkan hasil kegiatan UKGS
Inovatif dan capaian program UKGS Inovatif sampai dengan bulan
April 2012 serta mengevaluasi langsung kegiatan di lapangan / di
sekolah. Selain petugas kesehatan gigi, pada pertemuan ini juga
menghadirkan Kepala Sekolah Dasar Se Kota Tarakan. Dalam pertemuan
ini semua pihak terkait dalam pengembangan program UKGS Inovatif
saling memberikan masukan demi keberhasilan bersama, termasuk dari
pihak kepala sekolah dapat mengetahui hasil kegiatan yang telah
dilakukan di sekolahnya, sehingga mereka mengetahui perkembangan
kesehatan gigi dan mulut anak didiknya, serta menyampaikan kendala/
permasalahan dan harapan yang diinginkan. Berdasarkan hasil survey
yang dilakukan oleh Puskesmas ada 2642 murid kelas 1 SD dan 8105
gigi molar yang perlu di lakukan pelapisan (surface
Protection).
Sampai dengan bulan Maret 2012 para tenaga kesehatan baik dokter
gigi dan perawatan gigi di Puskesmas Kota Tarakan sudah melakukan
surface protection kepada 1628 murid dan 6000 gigi molar. Tujuan
dari surface protection ini adalah melapisi gigi agar tidak mudah
berlubang, terutama gigi yang baru tumbuh seperti gigi geraham
(gigi molar). Apa yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tarakan
beserta tenaga kesehatan dan kerjasama dengan pihak sekolah
menggambarkan adanya semangat baru untuk melakukan peningkatan
pelayanan kesehatan gigi anak sekolah dengan menggunakan metode
UKGS Inovatif yang sebelumnya lebih kepada konvensional, dimana
pada perjalanannya sudah mengalami ke vakuman, kejenuhan, kebosanan
dan arahan yang tidak jelas. Semangat dan kekompakan dalam
melakukan kegiatan UKGS Inovatif ini tidak terlepas dari dukungan
penuh Kepala Dinas kesehatan kota Tarakan dr.H.Khairul,M.Kes yang
tanpa henti mengajak dan menyemangati untuk memperbaiki pelayanan
hari ke hari, baik dari aspek materi (sarana prasarana) maupun in
materi (regulasi dan kebijakan).
Program Kesehatan Gigi yang dilakukan oleh Tim Dinas Kesehatan
Kota Tarakan dalam program penjaringan yang berorientasi pada
kegiatan preventif perlu untuk dikembangkan sehingga menjadi sebuah
sistem yang tidak hanya bergerak pada aktivitas oleh pemberi
pelayanan tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat (Empowering
Community) sebagai bentuk responsiveness bahwa masalah kesehatan
gigi merupakan masalah bersama dan hanya bisa diatasi jika
dilakukan bersama-sama sesuai dengan peran dan fungsinya
masing-masing. Program yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota
Tarakan mendapat perhatian dari Kementerian Kesehatan RI khususnya
Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut maka sebagai bentuk
apresiasinya, Dinas Kesehatan Kota Tarakan diikut sertakan dalam
menyukseskan Konferensi/pertemuan UKGS tingkat ASIA di Bali tahun
2013. Ke depannya upaya-upaya promotif terkait dengan kesehatan
gigi dan mulut perlu untuk terus digalakkan dan dikemas dalam
bentuk yang komunikatif untuk bisa membangun budaya gigi sehat
mulut sehat dan badan sehat yang selama ini belum menjadi bagian
yang utuh di masyarakat dalam memandang masalah kesehatan. (drg.
Indra R. Dharmawan, Subdit Bina Yankes Gilut)
http://www.buk.kemkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=290:evaluasi-program-usaha-kesehatan-gigi-sekolah-ukgs-inovatif-dinas-kesehatan-kota-tarakan-kalimantan-timur-tahun-2012&catid=111:dasar&Itemid=136