Top Banner
Eko Putro, dkk.-2020 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi LAPORAN PENELITIAN EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018/2019 Ketua Tim Peneliti : Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd Anggota Tim Peneliti : 1. Dra. Sri Kustilah , M.Pd. NIDN : 0008085601 2. Cahyana Nursidiq, M.Pd NIDN : 0302038405 3. Umi Muslimah NIM : 152130012 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO JUNI 2020
39

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

LAPORAN PENELITIAN

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI

KELAS XI SMA KABUPATEN PURWOREJO

TAHUN 2018/2019

Ketua Tim Peneliti : Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd

Anggota Tim Peneliti : 1. Dra. Sri Kustilah , M.Pd. NIDN : 0008085601

2. Cahyana Nursidiq, M.Pd NIDN : 0302038405

3. Umi Muslimah NIM : 152130012

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

JUNI 2020

Page 2: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

2 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi Kelas XI SMA

Kabupaten Purworejo Tahun 2018/2019

2. Bidang : Pendidikan

3. Ketua Peneliti :

a. Nama : Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd

b. NIDN : 0013036101

c. Jabatan : Guru Besar

d. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Lokasi Penelitian : Kabupaten Purworejo

5. Lama Penelitian : 11 Bulan

6. Biaya Penelitian :

a. Jumlah biaya diajukan ke UMP : Rp. 6.000.000,-

b. Biaya dari sumber lain : Rp. 0

Purworejo, 22 Juni 2020

Mengetahui, Ketua Peneliti,

Dekan FKIP,

Yuli Widiyono, M.Pd. Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko

NIDN: 0616078301 NIDN: 0013036101

Mengetahui,

Ketua Lembaga Penelitian,

Dr. Sriyono, M.Pd.

NIDN: 0613027101

Page 3: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

3 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadlirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

yang dilimpahkan kepada kami sehingga kami berhasil menyusun laporan penelitian ini.

Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 11 bulan sejak diajukannya proposal sampai

tersusunnya laporan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Program

Pembelajaran Ekonomi Kelas XI SMA Kabupaten Purworejo Tahun 2018/2019

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-

dalamnya atas segala bantuannya kepada :

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah berkenan menyediakan dana

bagi terlaksananya penelitian ini.

2. Kepala sekolah SMA tempat penelitian yang telah memberi kesempatan kepada kami

untuk mengadakan penelitian.

3. Para guru mata pelajaran Ekonomi kelas XI yang telah menyediakan data penelitian

berupa hasil penilaian akhir semester (PAS) genap tahun 2018/2019

4. Para mahasiswa yang telah banyak membantu penelitian mulai pengumpulan data,

input data, sampai analisis data.

Kami menyadari dalam penelitian ini masih banyak kelemahan dan kekurangan, hal

ini tiada lain karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu kritik dan saran

senantiasa kami harapkan.

Purworejo, 22 Juni 2020

Ketua Tim Peneliti,

S. Eko Putro Widoyoko

S. Eko Putro Widoyoko Ketua Tim Peneliti,

Page 4: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

4 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

ABSTRAK

Penelitian ini betujuan untuk efektivitas program pembelajaran ekonomi Kelas

XI SMA Kabupaten Purworejo Tahun 2018/2019.

Populasi seluruh siswa kelas XI IPS SMA Kabupaten Purworejo yang berasal

dari 27 SMA baik negeri maupun swasta. Pengambilan sampel menggunakan teknik

cluster random sampling. Sampel berjumlah 504 siswa yang berasal 4 SMA negeri

dan 4 SMA swasta. Pengumpulan data menggunakan angket dan analisis dokumen.

Angket menggunakan Skala Likert dengan 4 alternatif jawaban. Metode angket

digunakan untuk mengumpulkan data kualitas pembelajaran. Analisis dokumen

digunakan untuk mengumpulkan data hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) genap

mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2018/2019 sebagai data output

pembelajaran. Analisis data menggunakan analisis deskriptif .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum program pembelajaran

ekonomi di SMA kabupaten Purworejo telah berjalan dengan baik, baik dilihat dari

segi proses atau kualitas pembelajaran maupun ouput pembelajaran (rerata skor =

2,93). Namun demikian dari sudut kualitas pembelajaran dan hasil belajar tersebut

belum maksimal. Pembelajaran ekonomi di SMA negeri memiliki kualitas yang

lebih baik (rerata skor =3,04) dibandingkan di SMA swasta (rerata skor = 2,88).

Output pembelajaran ekonomi di SMA negeri lebih baik (rerata skor = 81,07)

dibandingkan SMA swasta (rerata skor = 80,89). Efektivitas program pembelajaran

di SMA negeri (rerata skor = 2,98)lebih baik dibandingkan SMA swasta (rerata

skor =2,84), walaupun skor ke dua-duanya termasuk kualifikasi baik. Perbedaan

efektivitas pelaksanaan program pembelajaran antara SMA negeri dengan SMA

swasta tersebut di antaranya disebabkan faktor input peserta didik yang berbeda,

kualitas guru yang pada umumnya berbeda, serta sarana dan prasarana maupun

fasilitas pembelajaran yang berbeda

Kata kunci : kualitas pembelajaran, output pembelajaran, program pembelajaran

Page 5: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

5 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ 1

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. 2

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 3

ABSTRAK ........................................................................................................... 4

DAFTAR ISI......................................................................................................... 5

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 6

B. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

C. Luaran Penelitian .......................................................................... 8

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Evaluasi ................................................................ 9

B. Evaluasi Program Pembelajaran ................................................... 11

C. Objek Evaluasi Program Pembelajaran ....................................... 12

D. Model-model Evaluasi .................................................................. 13

E. Evaluasi Kualitas dan Output Pembelajaran ................................. 14

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................................... 16

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 16

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 16

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 17

E. Metode Analisis Data .................................................................... 17

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

A. Kualitas Pembelajaran ................................................................... 19

B. Output Pembelajaran .................................................................... 30

Bab V. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan .................................................................................... 35

B. Saran – saran ................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA 36

Page 6: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

6 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tugas guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Agar pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu

disusun suatu program pembelajaran. Oleh karena itu sebelum melaksanakan

kegiatan pembelajaran guru perlu menyusun program pembelajaran.

Pembelajaran merupakan salah satu bentuk program karena pembelajaran

yang baik memerlukan perencanaan yang matang dan dalam pelaksanaanya

melibatkan berbagai orang, baik guru maupun siswa, memiliki keterkaitan

antara kegiatan pembelajaran yang satu dengan yang lainnya, yaitu untuk

mencapai kompetensi bidang studi yang pada akhirnya untuk mendukung

pencapaian kompetensi lulusan. Program pembelajaran yang biasa disebut

juga dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan panduan

bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Sugihartono, dkk.

(2012:81) pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan

sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,

mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode

sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien.

Program pembelajaran di sekolah dibuat oleh guru, termasuk di

antaranya adalah program pembelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas

(SMA). Program pembelajaran yang dibuat oleh seorang guru tidak

selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik. Penelitian yang

dilakukan oleh Hendro Dwi Baskoro, dkk pada tahun 2017 di SMA

Kabupaten Tulungagung menyimpulkan bahwa kesesuaian antara perangkat

pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat guru ekonomi

SMA setiap waktu mengajar tidak bisa selalu sesuai dengan rancangan

pembelajaran yang telah dibuat. Kualitas pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru ekonomi dari SMAN 1 Kedungwaru lebih baik daripada

guru dari SMA PGRI Kalangbret, dengan persentase guru ekonomi SMAN 1

Page 7: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

7 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Kedungwaru yaitu 83% persen dan guru ekonomi SMA PGRI Kalangbret

yaitu 78% persen (Hendro Dwi Baskoro, dkk. 2017: 109). Di sisi lain

penelitian yang dilakukan oleh Rosdiana pada tahun 2017 di SMA Donri-

Donri Makasar menyimpulkan bahwa ditinjau dari komponen perencanaan

(antecedents), maka Program Pembelajaran Remedial untuk Pembelajaran

Ekonomi di SMA Negeri 1 Donri Donri tidak terencana dengan baik

(Rosdiana. 2017: 56).

Penelitian yang dilakukan oleh Gesia, dkk di kota Ambon pada tahun

2018 menyimpulkan bahwa bahwa pembelajaran IPS di Sekolah Menengah

Pertama Kota Ambon kelas VII : pelaksanaan proses pembelajaran di kelas

tidak selalu sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP,

sikap dan motivasi belajar terhadap pembelajaran IPS cukup rendah, ada

siswa yang dapat mengikuti pembelajaran IPS dengan baik dan suasana

pembelajaran berlangsung secara interaktif tetapi ada juga siswa yang tidak

bisa menerima pembelajaran dengan baik karena suasanan pembelajaran

yang tidak mendukung, dari segi gurunya yang hanya ceramah dan tidak ada

motivasi dalam diri mereka untuk belajar IPS, sehingga dapat dikatakan

secara keseluruhan belum belum optimal. (Gesia, dkk.2018: 29)

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ikbal Barlian, dkk pada

tahun 2020 menyimpulkan bahwa kualitas Desain Pembelajaran Guru

Ekonomi di kelas X IPS dengan Model Countenence Stake, yaitu; bahwa

penilaian atas keterkaitan dan keselarasan antara perencanaan (antecedent),

proses (transaction), dan hasil belajar (outcome) sudah baik. Namun

demikian, dari sudut kualitas pembelajaran dan hasil belajar belum maksimal.

Karena model pembelajaran yang direncanakan dan yang diimplementasikan

sebagai suatu transaksi masih terpaku pada teori, dan peserta didik belum

dibiasakan berkreasi dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang

lebih kreatif. (Ikbal Barlian, dkk. 2020 : 58). Penelitian yang dilakukan Erna

Susanti (2017) tentang evaluasi program pembelajaran kewirausahaan pada

business centre untuk kompetensi keahlian akuntansi SMKN 7 Yogyakarta

tahun pelajaran 2015/2016 menyimpulkan bahwa program pembelajaran

kewirausahaan pada business centre tersebut kurang efektif.

Page 8: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

8 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Oleh karena itu agar program pembelajaran yang mempunyai

kelemahan tidak terjadi lagi pada program pembelajaran berikutnya, maka

perlu diadakan evaluasi. Evaluasi berasal dari kata “evaluation” (bahasa

Inggris), kata tersebut diserap ke dalam perbendaharaan dalam bahasa

Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan penyesuaian

lafal Indonesia. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi

tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan

untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan beberapa mahasiswa

magang 3 UMPurworejo di SMA Kabupaten Purworejo pada tahun akademik

2017/2018, pembelajaran ekonomi mayoritas di dalam kelas dan dengan

model yang sederhana, kemudian belum pernah diadakan evaluasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran ekonomi. Oleh karena itu evaluasi program

pembelajaran mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Kabupaten Purworejo

tahun 2018/2019 sangat diperlukan

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program

pembelajaran ekonomi di SMA Kabupaten Purworejo.

C. Luaran Penelitian

Ada dua target luaran yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:

1. Laporan penelitian yang memuat hasil evaluasi terhadap pelaksanaan

program pembelajaran ekonomi kelas XI SMA di Kabupaten Purworejo

yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam merancang program-program

pembelajaran selanjutnya

2. Dari penelitian diharapkan menghasilkan artikel ilmiah yang akan

diterbitkan dalam jurnal nasional ataupun dipresentasikan dalam seminar

nasional

Page 9: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

9 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Evaluasi

Ada tiga istilah yang sering digunakan dan berkaitan dengan evaluasi, yaitu

tes, pengukuran, dan penilaian. (test, measurement, and assessement). Dalam

kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan pengertian ke empat istilah

tersebut (test, measurement, assessment and evaluation), padahal ke empat

istilah tersebut memiliki makna yang berbeda. Beberapa orang juga sering rancu

menggunakan istilah-istilah tersebut karena ke empat istilah digunakan untuk

merujuk kegiatan yang sama.

Tes (test) merupakan suatu cara untuk memprediksi tingkat pengetahuan

seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap

stimulus atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 2018). Respons peserta tes terhadap

sejumlah pertanyaan menggambarkan tingkat pengetahuan peserta tes dalam

bidang tertentu. Tes merupakan alat ukur untuk memperoleh informasi hasil

belajar siswa yang memerlukan jawaban atau respon benar atau salah. Tes

merupakan bagian tersempit dari evaluasi (Eko Putro Widoyoko, 2019).

Pengukuran (measurement) dinyatakan sebagai proses penetapan angka

terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie,

1986). Woolfolk (2007) menyatakan bahwa “ measurement is quantitative-the

description of an event or characteristic using number”. Esensi dari pengukuran

adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan

individu menurut aturan-aturan tertentu. Hasil pengukuran berupa skor atau

angka. Pengukuran memiliki konsep yang lebih luas dari pada tes. Kita dapat

mengukur karakteristik suatu objek tanpa menggunakan tes, misalnya dengan

pengamatan, wawancara, atau cara lain untuk memperoleh informasi dalam

bentuk kuantitatif (Eko Putro Widoyoko, 2019).

Penilaian (assessment) memiliki makna yang berbeda dengan pengukuran.

Popham (1995) mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai

sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan

Page 10: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

10 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

berbagai kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan asesmen

sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang

kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan

dengan sistem institusi. “processes that provide information about individual

students, about curricula or programs, about institutions, or about entire systems

of institutions” (Stark & Thomas,1994). Penilaian dalam kontek hasil belajar

diartikan sebagai kegiatan menafsirkan atau memaknai data hasil pengukuran

tentang kompetensi yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran. Data hasil pengukuran dapat diperoleh melalui tes, pengamatan,

wawancara, portofolio, jurnal, maupun instrumen lainnya (Eko Putro Widoyoko,

2019).

Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan,

analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya. Selanjutnya

Griffin & Nix (1991) menyatakan:

Measurement, assessment and evaluation are hierarchial. The comparison

of observation with the criteria is a measurement, the interpretation and

description of the evidence is an assessment and the judgement of the value

or implication of the behavior is an evaluation.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan

proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,

mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi tentang suatu

program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun

kebijakan maupun menyusun program selanjutnya.

Ada perbedaan prinsip antara penilaian dengan evaluasi yaitu pada

cakupan. Penilaian mencakup satu aspek, sedangkan evaluasi mencakup

beberapa aspek dalam program. Kegiatan evaluasi selalu terkait dengan program.

Cakupan evaluasi lebih luas dibandingkan dengan cakupan penilaian. Adapun

persamaannya yaitu sama-sama proses atau kegiatan menafsirkan, memaknai

dan mendeskripsikan atau menetapkan kualitas hasil pengukuran (Eko Putro

Widoyoko, 2019).

Page 11: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

11 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

B. Evaluasi Program Pembelajaran

Evaluasi dalam bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya ada dua, yaitu

yang bersifat makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro

sasarannya adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk

memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat

kelas. Jadi sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan

yang menjadi penanggungjawabnya adalah guru untuk sekolah atau dosen untuk

perguruan tinggi (Djemari Mardapi dalam Eko Putro 2019). Guru mempunyai

tanggung jawab menyusun dan melaksanakan program pembelajaran di kelas,

sedangkan pimpinan sekolah bertanggung untuk mengevaluasi program

pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan oleh guru

Pembelajaran merupakan salah satu bentuk program, karena

pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang matang dan dalam

pelaksanaanya melibatkan berbagai orang, baik guru maupun siswa, memiliki

keterkaitan antara kegiatan pembelajaran yang satu dengan kegiatan

pembelajaran yang lain, yaitu untuk mencapai kompetensi bidang studi yang

pada akhirnya untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan, serta

berlangsung dalam organisasi. Agar pembelajaran bisa berjalan dengan efektif

dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu program pembelajaran. Program

pembelajaran yang biasa disebut juga dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) merupakan panduan bagi guru atau pengajar dalam melaksanakan

pembelajaran. Program pembelajaran yang dibuat oleh guru tidak selamanya bisa

efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh karena itu agar program

pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan, tidak terjadi lagi pada

program pembelajaran berikutnya, maka perlu diadakan evaluasi program

pembelajaran.

Pengertian evaluasi program pembelajaran dalam penelitian ini diartikan

sebagai proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,

mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi tentang

implementasi rancangan program pembelajaran yang telah disusun oleh guru

Page 12: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

12 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan

maupun menyusun program pembelajaran selanjutnya (Eko Putro. 2019 )

C. Objek Evaluasi Program Pembelajaran

Keberhasilan suatu program tidak dapat terlepas dari segi pelaksanaannya,

maka evaluasi terhadap suatu program akan menyangkut berbagai hal yang

terkait, baik yang menyangkut kualitas masukan, kualitas proses maupun

kualitas hasil pelaksanaan program. Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran

merupakan sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses dan

keluaran/hasil; maka objek atau sasaran evaluasi program pembelajaran dapat

dibedakan menjadi tiga (Eko Putro, 2019), yaitu: evaluasi masukan, proses dan

keluaran/hasil pembelajaran.

1. Evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada penilaian karakteristik

peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran,

karakteristik dan kesiapan guru, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi

pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan

di mana pembelajaran berlangsung.

2. Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada penilaian pengelolaan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh pembelajar meliputi keefektifan

strategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran,

cara mengajar yang dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar siswa.

3. Penilaian hasil pembelajaran merupakan upaya untuk melakukan pengukuran

terhadap hasil belajar siswa, baik menggunakan tes maupun non tes, dalam

hal ini adalah penguasaan kompetensi oleh setiap siswa sesuai dengan

karakteristik masing – masing mata pelajaran .

Terkait dengan ketiga objek atau sasaran evaluasi program pembelajaran

tersebut, menurut Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga

Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret (2007) dalam praktek

pembelajaran secara umum, pelaksanaan evaluasi program pembelajaran

menekankan pada evaluasi proses pembelajaran atau evaluasi manajerial, dan

evaluasi hasil belajar atau evaluasi substansial. Hal ini didasarkan pada

pemikiran bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran kedua jenis evaluasi tersebut

Page 13: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

13 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting. Evaluasi kedua

jenis komponen yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Selanjutnya masukan tersebut

pada gilirannya dipergunakan sebagai bahan dan dasar memperbaiki kualitas

proses pembelajaran menuju ke perbaikan kualitas hasil pembelajaran.

D. Model – model Evaluasi Program

Model evaluasi merupakan desain evaluasi yang dikembangkan oleh para

ahli evaluasi, yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap

evaluasinya. Selain itu ada ahli evaluasi yang membagi evaluasi sesuai dengan

misi yang akan dibawakan dan kepentingan yang ingin diraih serta ada yang

menyesuaikan dengan paham yang dianutnya yang disebut dengan pendekatan.

Ada banyak model evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli yang dapat

dipakai dalam mengevaluasi program pembelajaran. Kirkpatrick D.L, salah

seorang ahli evaluasi program training dalam bidang pengembangan SDM

menawarkan model evaluasi yang dikenal dengan Evaluating Training

Programs: The Four Levels atau Kirkpatrick’s evaluation model (Kirkpatrick,

D.L. 1998). Selain menawarkan model evaluasi juga menunjuk model-model lain

yang dapat dijadikan sebagai pilihan dalam mengadakan evaluasi terhadap

sebuah program (Eko Putro. 2019). model-model yang ditunjuk tersebut di

antaranya adalah :

Jack PhillPS': Five Level ROI Model

Daniel Stufflebeam's : CIPP Model (Context, Input, Process,

Product)

Robert Stake's : Responsive Evaluation Model

Robert Stake's: Congruence-Contingency Model

Kaufman's: Five Levels of Evaluation

CIRO (Context, Input, Reaction, Outcome)

PERT (Program Evaluation and Review Technique)

Alkins' UCLA Model

Michael Scriven's: Goal-Free Evaluation Approach

Provus's: Discrepancy Model

Eisner's :Connoisseurship Evaluation Models

Illuminative Evaluation Model

Portraiture Model

Page 14: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

14 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

E. Evaluasi Kualitas dan Output Pembelajaran

Model Evaluasi Kualitas dan Output Pembelajaran (model EKOP).

Model EKOP menggunakan pendekatan penilaian proses dan hasil. Penilaian

proses pembelajaran dalam hal ini disebut dengan penilaian kualitas

pembelajaran, sedangkan penilaian hasil pembelajaran dibatasi penilaian output

pembelajaran, sehingga nama model ini disebut dengan model evaluasi kualitas

dan output pembelajaran (model EKOP). Model ini merupakan modifikasi dari

Kirkpatrick evaluation model dan model CIPP (Contex, Input, Process,

Product) dari Stufflebeam. Asumsi yang melandasi pemikiran bahwa evaluasi

model Kirkpatrick dapat dimodifikasi untuk mengevaluasi keberhasilan

program pembelajaran karena adanya berbagai persamaan antara program

training dengan program pembelajaran. Di antara berbagai kesamaan tersebut

adalah: a) inti atau fokus kegiatan antara training maupun pembelajaran di

sekolah adalah sama, yaitu terjadinya proses belajar (learning process) pada

diri trainee maupun siswa; b) aspek kegiatan belajar antara kegiatan training

maupun pembelajaran di sekolah juga sama, yaitu aspek pengetahuan, sikap

dan ketrampilan (knowledge, attitude and skills or psychomotor). Implementasi

Kirkpatrick evaluation model dalam bidang program pembelajaran perlu

dimodifikasi karena adanya perbedaan karakteristik kegiatan pembelajaran di

sekolah dan kegiatan pembelajaran dalam program training (Eko Putro. 2019).

Selain modifikasi dari model Kirkpatrick, model EKOP juga merupakan

modifikasi dari CIPP model, yaitu pada level proces dan product. Istilah

product dibatasi pada impact evaluation, tidak menjangkau effectiveness

evaluation, sustainability evaluation dan transportability evaluation. Kualitas

pembelajaran merupakan representasi dari proses, sedangkan output sebagai

representasi dari product. Aspek contex dan input walaupun tidak berdiri

sendiri sebagai salah satu aspek evaluasi, tetapi terwakili dalam kualitas

pembelajaran, yaitu pada aspek fasilitas pembelajaran, khususnya konteks

ruang kelas tertentu diasumsikan sebagai salah satu representasi aspek contex

Page 15: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

15 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

dalam konsep CIPP model, sedangkan kinerja guru sebagai perwujudan dari

kompetensi guru, serta sikap dan motivasi siswa dapat diasumsikan sebagai

salah satu representasi aspek input dalam konsep CIPP model, sehingga model

EKOP lebih sederhana dalam implementasi dibandingkan model CIPP tanpa

mengurangi kelengkapan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi

sebuah program (Eko Putro. 2019)

Evaluasi program pembelajaran model EKOP mempunyai dua komponen

utama, yaitu kualitas pembelajaran dan output pembelajaran. Komponen

kualitas pembelajaran meliputi penilaian terhadap aspek: kinerja guru dalam

kelas, fasilitas pembelajaran, iklim kelas, sikap dan motivasi belajar siswa.

Komponen output pembelajaran meliputi penilaian terhadap kecakapan

akademik (hard skills) dan kecakapan sosial (soft skills). Penilaian kecakapan

akademik meliputi penilaian terhadap hasil belajar siswa, baik aspek

pengetahuan, sikap, maupun keterampilan, sedangkan untuk kecakapan sosial

menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing pelajaran.

Page 16: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

16 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

BAB III.

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian evaluasi (Evaluation

Research). Menurut Suharsimi Arikunto (2013:37) penelitian evaluasi

merupakan penelitian dimana peneliti bermaksud mengumpulkan data

tentang implementasi kebijakan. Sedangkan Suharsimi Arikunto dan Cepi

Safrudin (2014:36) penelitian evaluatif menuntut persyaratan yang harus

dipenuhi, yaitu adanya kriteria yang digunakan sebagai pembanding data

yang diperoleh, setelah data tersebut diolah dan merupakan kondisi nyata dari

objek yang diteliti.

Model yang digunakan adalah EKOP (Evaluasi Kualitas dan Output

Pembelajaran). Model EKOP dipilih karena model ini cukup lengkap untuk

mengevaluasi suatu program pembelajaran serta memudahkan peneliti dalam

menggolongkan komponen-komponen program dalam bentuk kualitas

pembelajaran dan output pembelajaran sehingga dapat diketahui komponen-

komponen yang belum mencapai kriteria yang diharapkan.

B. Tempat & Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kabupaten Purworejo. Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 sampai dengan Juni 2020

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini seluruh SMA di Kabupaten Purworejo

yang berjumlah 27 SMA baik negeri maupun swasta. Sampel berjumlah 8

SMA yang terdiri dari 4 SMA Negeri dan 4 SMA Swasta. Pengambilan

sampel menggunakan random sampling. Dari SMA sampel dipilih kelas IPS

yang ada mata pelajaran Ekonomi, sehingga diperoleh sampel sebagai

berikut:

Page 17: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

17 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Table 1

Sampel Penelitian

No Nama SMA Status SMA Jumlah Siswa

1 SMAN 1 Negeri

304 2 SMAN 2 Negeri

3 SMAN 6 Negeri

4 SMAN 7 Negeri

5 SMA Darul Hikmah Swasta

200 6 SMA Islam Sudirman Swasta

7 SMA Muh. Kutoarjo Swasta

8 SMA Muh. Purworejo Swasta

Total 504

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan metode angket

dan metode analisis dokumen. Angket menggunakan Skala Likert dengan 4

alternatif jawaban. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data

kualitas pembelajaran. Teknik analisis dokumen digunakan untuk

mengumpulkan data hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) genap mata

pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2018/2019 sebagai data output

pembelajaran

E. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif, yaitu dengan membandingkan antara hasil pengukuran

kualitas pembelajaran dan output pembelajaran dengan standar penilaian.

Jawaban responden pada angket diberi skor dengan ketentuan sebagai

berikut:

Pilihan Jawaban Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju/Selalu 4 1

Setuju/Sering 3 2

Kurang Setuju/Kadang-kadang 2 3

Tidak Setuju/Tidak Pernah 1 4

Page 18: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

18 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Data output pembelajaran yang diambil dari hasil penilaian akhir

semester (PAS) dikonversi dari skala 100 menjadi skala 4 dengan kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yaitu skor 70 sebagai batas minimal.

Berdasarkan KKM tersebut dapat disusun kriteria klasifikasi output

pembelajaran dan skor skala 4 sebagai berikut:

Skor PAS Klasifikasi Skor Skala 4

≥ 90,0 – 100 Sangat Baik 4

≥ 80,0 – 89,9 Baik 3

≥ 70,0 – 79,9 Cukup 2

< 70,0 Kurang 1

Skor dari kualitas pembelajaran dan output pembelajaran dihitung

reratanya kemudian dibandingkan standar evaluasi program pembelajaran

untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program pembelajaran dengan

menggunakan skala 4. Adapun standar yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Standar Evaluasi Program Pembelajaran

Rumus Rerata Skor Kualifikasi

X > iX + 1,5 Sbi 3,25 Sangat Baik

iX > X ≤ iX + 1,5 Sbi 2,5 – 3,25 Baik

iX - 1,5 Sbi < X ≤ iX 1,75 – 2,5 Cukup

X ≤ iX - 1,5 Sbi 1,75 Kurang

Keterangan :

iX (Rerata ideal) = 12 ⁄ (skor maksimum ideal +

skor minimum ideal)

Sbi (Simpangan baku ideal) = 16 ⁄ (skor maksimum ideal –

skor minimum ideal)

X = Skor empiris

Page 19: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

19 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kualitas Pembelajaram

Evaluasi kualitas pembelajaran meliputi penilaian terhadap kinerja guru

dalam kelas, fasilitas pembelajaran, iklim kelas, sikap dan motivasi belajar

siswa.

1. Kinerja Guru

Berdasarkan penilaian 504 responden siswa terhadap kinerja guru

mata pelajaran ekonomi di SMA Kabupaten Purworejo diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 1

Kinerja Guru

Skor Kualifikasi Frekuensi Persentase

> 3,25 Sangat Baik 213 42,26

> 2,50 – 3,25 Baik 274 54,37

> 1,75 – 2,50 Cukup 16 3,17

≤ 1,75 Kurang 1 0,12

Jumlah 504 100

Kinerja guru difokuskan pada kinerja guru dalam pembelajaran di

kelas. Rerata total skor hasil penilaian sub-komponen kinerja guru dalam

kelas = 3,15 dengan kualifikasi “baik”.

Berdasarkan penilaian 504 responden, para guru yang mengajar

mata pelajaran ekonomi di SMA Purworejo pada umumnya mempunyai

kinerja yang baik. Penilaian kinerja guru ekonomi didasarkan pada lima

aspek yaitu: a). Kemampuan memahami peserta didik, b). Kemampuan

merencanakan pembelajaran, c). Kemampuan melaksanakan

pembelajaran, d). Kemampuan melakukan penilaian hasil belajar siswa,

dan e). Kemampuan mengkaitkan topik yang diajarkan dengan aspek lain

yang relevan.

Dari kelima aspek tersebut kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran dan melakukan penilaian hasil belajar siswa memperoleh

Page 20: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

20 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

skor penilaian yang tertinggi yaitu sebesar 3,26 dan 3,32 dengan

kualifikasi sangat baik. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Ikbal, dkk yang menyimpulkan bahwa guru ekonomi

SMA di Palembang sudah mampu melaksanakan proses pembelajaran

sesuai yang direncanakan (Ikbal, dkk. 2020: 57). Begitu juga penelitian

Ika Sunu D. S & Heri Renowati (2016) bahwa pelaksanaan pembelajaran

guru SMA swasta di Kabupaten Sukoharjo dikatakan baik.

Aspek yang memiliki skor penilaian terendah pada aspek

kemampuan mengkaitkan materi pembelajaran dengan aspek yang

relevan yaitu sebesar 3,05 dengan kualifikasi baik. Hal ini perlu

ditingkatkan walaupun sudah termasuk kategori baik, Hal ini perlu

dilakukan karena Ilmu Ekonomi adalah materi yang dinamis dan sangat

kontekstual karena berhubungan dengan masalah-masalah manusia

sebagai makhluk sosial, saling tergantung dengan lingkungannya baik

lokal maupun dunia. Untuk mengajarkan Ilmu Ekonomi menuntut

pendekatan dan kecermatan yang khas, yang bukan saja disebabkan oleh

kekhasan strukturnya, tetapi juga oleh karakteristik materi dari Ilmu

Ekonomi. A.S Daughtrey menunjukkan keistimewaan materi Ilmu

Ekonomi, yaitu; 1) the subject matter is difficult; 2) much of the subject

matter is a controversial; 3) the students are generally unprepared for

the type of scientific thinking and problem solving appropriate to

economics (Ikbal, dkk. 2020 : 57 -58)

Berdasarkan status SMA dapat dibedakan antara SMA negeri

dengan SMA swasta. Dari skor penilaian ternyata ada perbedaan kinerja

antara guru SMA negeri dengan SMA swasta. Guru SMA negeri

memiliki kinerja sedikit lebih baik dibandingkan guru SMA swasta

walaupun sama-sama dalam kualifikasi baik. Hasil penilaian guru SMA

negeri memperoleh skor 3,23 sementara guru SMA swasta memperoleh

skor 3,03. Hasil ini memperkuat penelitian yang dilaksnakan oleh Hendro

Dwi Baskoro, dkk. yang menyimpulkan bahwa kemampuan guru

ekonomi dalam pelaksanaan pembelajaran dari SMAN 1 Kedungwaru

lebih baik daripada guru ekonomi dari SMA PGRI Kalangbret. Karena

Page 21: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

21 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

pada saat melaksanakan kegiatan inti, guru masih kurang dalam

menggunakan berbagai media yang sesuai dengan kompetensi (Hendro

Dwi Baskoro, dkk. 2017: 108)

Guru SMA negeri memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan

guru SMA swasta karena pada umumnya guru di SMA negeri lebih

banyak yang sudah memperoleh tunjangan sertifikasi guru (sergur)

dibandingkan guru SMA swasta, sedangkan sertifikasi guru bisa

meningkatkan motivasi kerja guru yang pada akhirnya akan

meningkatkan kinerja guru. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang

dilakukan oleh Raddana yang menyimpulkan bahwa sertifikasi guru

dapat meningkatkan motivasi kerja guru yang selanjutnya menaikkan

kinerja guru SMA Negeri se-NTB (Raddana. 2013: 232). Selain faktor

sertifikasi guru pada umumnya guru SMA negeri memiliki pengalaman,

usia maupun kesejahteraan yang lebih dibandingkan guru SMA swasta.

2. Fasilitas Pembelajaran

Berdasarkan penilaian 504 responden siswa terhadap fasilitas

pembelajaran mata pelajaran ekonomi di SMA Kabupaten Purworejo

diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 2

Fasilitas Pembelajaran

Skor Kualifikasi Frekuensi Persentase

> 3,25 Sangat Baik 140 27,78

> 2,50 – 3,25 Baik 305 60,52

> 1,75 – 2,50 Cukup 54 10,71

≤ 1,75 Kurang 5 0,99

Jumlah 504 100

Rerata total skor hasil penilaian sub-komponen fasilitas

pembelajaran = 3,06 dengan kualifikasi “baik”.

Berdasarkan penilaian 504 responden, fasilitas pembelajaran

ekonomi di SMA Purworejo mempunyai kualifikasi yang baik. Penilaian

Page 22: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

22 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

fasilitas pembelajaran ekonomi didasarkan pada empat aspek yaitu: a).

Kondisi ruang pembelajaran ekonomi, b). Kelengkapan media

pembelajaran ekonomi, c). Kondisi media pembelajaran ekonomi, dan d).

Kelengkapan sumber pelajaran ekonomi.

Dari keempat aspek tersebut kelengkapan media pembelajaran

ekonomi memperoleh skor penilaian yang tertinggi yaitu sebesar 3,16

dengan kualifikasi baik, ini berarti bahwa pada umumnya SMA di

Purworejo telah memiliki media pembelajaran ekonomi yang baik yang

bisa mendukung kelancaran proses pembelajaran. Selain ketersediaan

media pembelajaran, menurut responden kondisi media pembelajaran

juga dalam keadaan siap dipakai. Selain media yang cukup baik,

sumber-sumber belajar ekonomi, baik itu buku dan referensi yang lain

juga cukup lengkap. Kedua aspek tersebut memperoleh skor penilaian

sebesar 3,13 dengan kualifikasi baik.

Skor penilaian terendah ada pada kondisi ruang pembelajaran,

yaitu sebesar 2,84 dengan kualifikasi baik. Dari segi ukuran luas ruangan

pada umumnya sudah sesuai standar yang ditentukan oleh pemerintah

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Standar Sarana dan Prasarana), hanya dari segi tata ruang (kebersihan,

kerapihan, sirkulasi udara, tata cahaya) yang masih perlu ditingkatkan.

Ada perbedaan fasilitas belajar antara SMA negeri dengan SMA

swasta. Berdasarkan hasil penilaian responden, SMA negeri memperoleh

skor 3,1 sedangkan SMA swasta memperoleh skor 3,0. Skor tersebut

menunjukkan bahwa fasilitas belajar di SMA negeri lebih baik bila

dibandingkan dengan fasilitas belajar di SMA swasta, walaupun kedua-

duanya termasuk dalam kualifikasi yang sama, yaitu baik. Perbedaan

tersebut bisa dipahami karena SMA negeri memiliki sumber dana yang

lebih besar dan relative lebih pasti yaitu dari pemerintah, baik

pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sedangkan SMA swasta

sumber dananya relative lebih kecil sehingga kemampuan untuk

Page 23: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

23 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

pengadaan maupun pemeliharaan fasilitas belajar tidak sebaik SMA

negeri.

3. Iklim Kelas

Berdasarkan penilaian 504 responden siswa terhadap iklim klas mata

pelajaran ekonomi di SMA Kabupaten Purworejo diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 3

Iklim Kelas

Skor Kualifikasi Frekuensi Persentase

> 3,25 Sangat Baik 94 18,65

> 2,50 – 3,25 Baik 323 64,09

> 1,75 – 2,50 Cukup 84 16,07

≤ 1,75 Kurang 3 0,6

Jumlah 504 100

Rerata total skor hasil penilaian sub-komponen iklim kelas = 29,5

dengan kualifikasi “baik”.

Iklim kelas mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar

maupun hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Agustiani, Krisna

( 2017) menyimpulkan bahwa variabel iklim kelas dengan indikator

investigation dan motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian Dewi Permata Sari, dkk.

(2018) menyimpulkan ada pengaruh iklim kelas terhadap motivasi belajar

peserta didik pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Tanjung

Raja. Penelitian yang dilakukan oleh Edmonds (Morrison, Mokashi, &

Cotter, 2006: 6), menunjukkan bahwa “An orderly classroom conducive to

learning is strongly correlated with student achievement”. Kelas yang

tertib dan kondusif untuk belajar mempunyai korelasi yang kuat dengan

prestasi belajar siswa

Pengertian iklim kelas dalam penelitian ini adalah segala situasi

yang muncul akibat hubungan antara guru dengan siswa dan hubungan

antar siswa. Penilaian iklim kelas dalam penelitian ini menggunakan

Page 24: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

24 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

empat indikator yaitu: a) kekompakan siswa (student cohesiveness) dalam

kelas, b) keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran (student

involvement) ekonomi, c) kepuasan siswa (student satisfaction) selama

mengikuti pembelajaran ekonomi, dan d) dukungan guru (teacher

support) dalam kegiatan pembelajaran ekonomi.

Kegiatan pembelajaran ekonomi di SMA Purworejo pada

umumnya mempunyai iklim kelas yang baik. Kegiatan pembelajaran tidak

hanya didominasi oleh guru tetapi juga banyak melibatkan siswa (student

centered learning) sehingga siswa merasa puas terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Skor tertinggi aspek iklim kelas

ada pada dukungan guru (teacher support) dalam kegiatan pembelajaran

ekonomi yaitu sebesar 3.10 dengan kualifikasi baik. Kepuasan siswa

(student satisfaction) selama mengikuti pembelajaran ekonomi memiliki

skor = 2,88 dengan kualifikasi baik, artinya pada umumnya para siswa

merasa puas terhadap kegiatan pembelajaran ekonomi yang telah

dilaksanakan. Skor terendah ada pada keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran (student involvement) ekonomi yaitu sebesar 2,87 dengan

kualifikasi baik. Oleh karena itu ke depan keterlibatan dan keaktifan siswa

dalam kegiatan pembelajaran ekonomi masih perlu ditingkatkan.

Dari hasil penilaian responden menunjukkan bahwa iklim kelas di

SMA negeri lebih baik dibandingkan dengan iklim kelas di SMA swasta.

Hal ini dapat dilihat dari skor penilaian responden yang menunjukkan

iklim kelas SMA negeri sebesar 3,05 lebih tinggi bila dibandingksn skor

iklim kelas di SMA swasta sebesar 2,79 walaupun termasuk dalam

kualifikasi yang sama, yaitu termasuk kualifikasi baik. Perbedaan ini tidak

terlepas karena adanya perbedaan kinerja guru antara SMA negeri dengan

SMA swasta. Selain itu juga karena adanya perbedaan input siswa yang

masuk di SMA negeri dengan SMA swasta. Input siswa di SMA negeri

pada umumnya lebih baik bila dibandingkan dengan input siswa SMA

swasta. Pada saat pendaftaran calon peserta didik baru (PPDB) pada

Page 25: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

25 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

umumnya calon siswa memilih SMA negeri sebagai pilihan pertama

dibandingkan dengan SMA swasta.

4. Sikap Siswa

Berdasarkan penilaian sikap siswa terhadap mata pelajaran ekonomi

di SMA Kabupaten Purworejo diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4

Sikap Siswa

Skor Kualifikasi Frekuensi Persentase

> 3,25 Sangat Baik 112 22,22

> 2,50 – 3,25 Baik 284 56,35

> 1,75 – 2,50 Cukup 105 20,83

≤ 1,75 Kurang 3 0,60

Jumlah 504 100

Rerata total skor hasil penilaian sub-komponen sikap siswa = 29,2

dengan kualifikasi “baik”, artinya para siswa SMA Purworejo pada

umumnya mempunyai sikap yang baik ketika mengikuti pembelajaran

ekonomi. Hasil ini diperkuat oleh penelitian Hulan (2017) yang

menyimpulkan bahwa 62.5% siswa menunjukkan sikap yang baik

terhadap proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi.

Penilaian sikap siswa didasarkan pada tiga aspek yaitu: a).

Pemahaman manfaat pembelajaran ekonomi, b). Rasa senang terhadap

pelajaran ekonomi, dan c). Kecenderungan bertindak dan bertingkah laku

saat pembelajaran. Dari ketiga aspek tersebut pemahaman manfaat

pembelajaran ekonomi memperoleh skor tertinggi yaitu 3,22 dengan

kualifikasi baik, artinya para siswa pada umumnya sudah memahami

pentingnya mata pelajaran ekonomi sebagai bekal dalam hidup dan

kehidupannya. Skor terendah pada aspek rasa senang terhadap pelajaran

ekonomi yaitu sebesar 2,72 dengan kualifikasi baik, artinya sebagian besar

siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran dan proses

pembelajaran ekonomi, namun belum semua siswa memiliki perasaan

Page 26: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

26 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

yang sama. Ke depan merupakan tugas guru bagaimana caranya agar

semakin meningkat siswa yang memiliki perasaan senang terhadap mata

pelajaran dan proses pembelajaran ekonomi, karena siswa yang memiliki

perasaan senang biasanya akan diikuti dengan motivasi belajar yang tinggi

yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Sikap terhadap mata pelajaran maupun proses pembelajaran

ekonomi siswa SMA negeri lebih baik dibandingkan dengan siswa SMA

swasta. Hal ini dapat dilihat dari skor penilaian sikap yang menunjukkan

sikap SMA negeri memiliki skor sebesar 3,02 lebih tinggi bila

dibandingksn skor sikap siswa SMA swasta sebesar 2,76 walaupun

termasuk dalam kualifikasi yang sama, yaitu termasuk kualifikasi baik.

Perbedaan sikap tidak terlepas karena adanya perbedaan input siswa yang

masuk di SMA negeri dengan SMA swasta. Input siswa di SMA negeri

pada umumnya lebih baik bila dibandingkan dengan input siswa SMA

swasta. Pada saat pendaftaran calon peserta didik baru (PPDB) pada

umumnya calon siswa memilih SMA negeri sebagai pilihan pertama

dibandingkan dengan SMA swasta

5. Motivasi Belajar

Berdasarkan penilaian terhadap motivasi belajar siswa dalam mata

pelajaran ekonomi di SMA Kabupaten Purworejo diperoleh data sebagai

berikut :

Tabel 5

Motivasi Belajar Siswa

Skor Kualifikasi Frekuensi Persentase

> 3,25 Sangat Baik 52 10,32

> 2,50 – 3,25 Baik 356 70,63

> 1,75 – 2,50 Cukup 91 18,06

≤ 1,75 Kurang 5 0,99

Jumlah 504 100

Rerata total skor hasil penilaian sub-komponen motivasi belajar

siswa = 2,81 dengan kualifikasi “baik”, artinya para siswa SMA

Page 27: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

27 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Purworejo pada umumnya memiliki motivasi belajar ekonomi yang baik.

Hasil tersebut diperkuat oleh penelitian Gita Frimar yang menyimpulkan

bahwa tingkat motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi

program lintas minat di SMA Negeri 16 Palembang sudah memiliki

motivasi belajar yang tinggi dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi

(Gita Frimar L.A, dkk. 2019: 78)

Motivasi belajar siswa memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap

keberhasilan proses maupun hasil belajar siswa. Salah satu indikator

kualitas pembelajaran adalah adanya semangat maupun motivasi belajar

dari para siswa. Ormrod menguraikan bagaimana pengaruh motivasi

terhadap kegiatan belajar sebagai berikut.

Motivation has several effect on students’ learning and

behavior:It directs behavior toward particular goal.It leads to

increased effort and energy.It increases initiation of, and

persistence in activities.It enhances cognitive processing. It lead

to improved performance (Ormrod, 2003: 368 -369).

McClelland (1987: 4) mengembangkan teori motivasinya sampai

pada bentuk-bentuk pengembangan motivasi berprestasi (N-Ach) yang

sangat populer, khususnya di kalangan enterpreneur. McClelland berhasil

merumuskan ciri – ciri operasional perilaku individu yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi dan individu dengan motivasi berprestasi

rendah. Mereka yang memiliki motivasi tinggi memiliki ciri - ciri sebagai

berikut: 1) memperlihatkan berbagai tanda aktivitas fisiologis yang tinggi,

2) menunjukkan kewaspadaan yang tinggi, 3) berorientasi pada

keberhasilan dan sensitif terhadap tanda-tanda yang berkaitan dengan

peningkatan prestasi kerja, 4) memiliki tanggung jawab secara pribadi atas

kinerjanya, 5) menyukai umpan balik berupa penghargaan dan bukan

insentif untuk peningkatan kinerjanya, 6) inovatif mencari hal-hal yang

baru dan efisien untuk peningkatan kinerjanya.

Dalam penelitian ini motivasi belajar siswa difokuskan pada

motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi diartikan sebagai dorongan

untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan

Page 28: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

28 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

standar keunggulan. Motif berprestasi bukan sekadar dorongan untuk

berbuat, tetapi juga mengacu pada suatu ukuran keberhasilan berdasarkan

penilaian terhadap tugas-tugas yang dikerjakan seseorang. Motivasi

berprestasi merupakandorongan memperoleh suatu hasil dengan sebaik-

baiknya agar tercapai perasaan kesempurnaan pribadi. Dengan demikian,

perilaku di sini berkaitan dengan harapan (expectation). Harapan

seseorang terbentuk melalui belajar dan selalu mengandung standar

keunggulan. Standar tersebut mungkin berasal dari tuntutan orang lain

atau lingkungan tempat seseorang dibesarkan. Oleh karena itu, standar

keunggulan merupakan kerangka acuan bagi individu yang bersangkutan

pada saat ia belajar, menjalankan tugas, memecahkan masalah maupun

mempelajari sesuatu. Adapun indikator motivasi berprestasi ada empat,

yaitu:1) berorientasi pada keberhasilan, 2) bertanggung jawab, 3) inovatif,

dan 4) mengantisipadi kegagalan (Eko Putro Widoyoko. 2018: 236).

Dari ke empat indikator tersebut yang memperoleh skor penilaian

tertinggi adalah pada kemampuan mengantisipasi kegagalan dengan skor =

3,08 dengan kualifikasi baik, artinya para siswa SMA Purworejo pada

umumnya mempunyai kemampuan mengantisipasi kegagalan yang

mengandung unsur kewaspadaan, yaitu ketelitian atau kecermatan untuk

berusaha menanggulangi berbagai penghambat untuk mencapai

keberhasilan. Skor terendah terletak kemampuan inovasi yaitu 2,48

dengan kualifikasi cukup, artinya para siswa SMA Purworejo pada

umumnya kemampuan untuk menemukan sesuatu cara yang berbeda dari

sebelumnya untuk mencapai suatu keberhasilan, termasuk juga keinginan

berkompetisi dengan prestasi diri sebelumnya atau dengan prestasi orang

lain masih perlu ditingkatkan. Sedangkan untuk berorientasi pada

keberhasilan dan tanggung jawab masing-masing memiliki skor 2,79 dan

2,88 dengan kualifikasi baik.

Ada perbedaan motivasi belajar ekonomi antara siswa SMA negeri

dengan SMA swasta. Siswa SMA swasta memiliki motivasi belajar sedikit

lebih tinggi (skor = 2,83) dibandingkan motivasi belajar SMA negeri (skor

= 2,79). Hal ini bisa terjadi karena untuk mengukur keberhasilan belajar

Page 29: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

29 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

ekonomi pada penilaian akhir semester (PAS) menggunakan instrumen

yang sama antara SMA negeri dan SMA swasta. Dengan fasilitas

pembelajaran yang berbeda, input yang berbeda serta kinerja guru yang

berbeda dengan SMA negeri, maka untuk mengimbanginya agar hasil

belajar tidak jauh berbeda diperlukan motivasi belajar yang tinggi.

Rerata skor komponen dan sub-komponen kualitas pembelajaran

antara SMA negeri dengan SMA swasta sebagaimana telah diuraikan di

atas diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 6

Skor Kualitas Pembelajaran

No Sub-Komponen Rerata Skor

Kualifikasi Negeri Swasta N & S

1 Kinerja Guru 3.23 3.03 3.15 Baik

2 Fasilitas Pembelajaran 3.10 3.00 3.06 Baik

3 Iklim Kelas 3.05 2.79 2.95 Baik

4 Sikap Siswa 3.02 2.76 2.92 Baik

5 Motivasi Belajar 2.79 2.83 2.81 Baik

Rerata Total Skor 3.04 2.88 2.98 Baik

Keterangan : N = SMA Negeri, S = SMA Swasta

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kualitas

pembelajaran ekonomi di SMA Kabupaten Purworejo memiliki skor =

2,98 termasuk kualifikasi baik, artinya sudah berjalan sesuai desain yang

telah direncanakan sebelumnya. Hasil tersebut diperkuat penelitian Ikbal,

dkk. yang menyimpukan bahwa kualitas pembelajaran ekonomi di SMA

sudah baik (Ikbal, dkk. 2020 : 58)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui juga bahwa kualitas

pembelajaran ekonomi di SMA negeri lebih baik karena memiliki skor

yang lebih tinggi, yaitu 3,04 dibandingkan SMA swasta karena memiliki

skor yang lebih rendah, yaitu 2,88. Perbedaan kualitas pembelajaran

tersebut tidak terlepas karena adanya perbedaan kualitas maupun kinerja

guru antara guru SMA negeri dengan guru SMA swasta. Hasil penelitian

Page 30: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

30 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

menunjukkan bahwa kualitas guru berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas pembelajaran (Trude Nilsen & Jan-Eric Gustafsson. 2016). Guru

SMA negeri mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan guru SMA

swasta.

Selain faktor guru, perbedaan kualitas pembelajaran antara SMA

negeri dengan SMA swasta juga karena adanya perbedaan karakter peserta

didik, di mana input yang dididik di sekolah negeri pada dasarnya telah

memiliki keunggulan akademik yang mereka bawa sebelum menjadi siswa

di sekolah tersebut. (Cepi Safruddin. 2011: 90)

B. Output Pembelajaran

Data output pembelajaran diperoleh dari skor hasil penilaian akhir

semester (PAS). Berdasarkan dokumen hasil PAS dari sekolah diperoleh data

sebagai berikut:

Table 7

Hasil Penilaian Akhir Semester

Skor PAS Kualifikasi Jumlah Persentase

≥ 90,0 – 100 Sangat Baik 27 5,36

≥ 80,0 – 89,9 Baik 300 59,52

≥ 70,0 – 79,9 Cukup 157 31,15

< 70,0 Kurang 20 3,97

Total 504 100

Nilai rerata skor ouput pembelajaran (PAS) = 80,98 dengan kualifikasi

“Baik”. Apabila dikonversi ke dalam skala 4 diperoleh rerata skor ouput

pembelajaran (PAS) = 2,67 dengan kualifikasi “Baik”. Walaupun termasuk

kualifikasi baik, tetapi masih masuk pada batas bawah, baik untuk skala 100

maupun skala 4, selain itu hasil di atas juga belum maksimal. Untuk menuju

ke arah kualifikasi sangat baik masih perlu usaha maupun perjuangan yang

tidak ringan. Oleh karena itu ke depan kualitas pembelajaran masih perlu

ditingkatkan untuk bisa memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

Page 31: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

31 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Rerata skor ouput pembelajaran (PAS), baik menggunakan skala 100

maupun skala 4, apabila dibedakan antara SMA Negeri dengan SMA Swasta

diperoleh hasil sebagai berikut:

Output Pembelajaran

Skala Rerata Skor PAS SMA

Kualifikasi Negeri Swasta Negeri & Swasta

Skala 100 81,07 80,89 80,98 Baik

Skala 4 2,70 2,63 2,67 Baik

Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan bahwa output

pembelajaran ekonomi siswa SMA negeri (rerata skor = 81,07 untuk skala 100

dan 2,70 untuk skala 4) lebih tinggi dibandingkan prestasi belajar siswa SMA

swasta (rerata skor = 80,89 untuk skala 100 dan 2.63 untuk skala 4). Hasil

tersebut sesuai hasil penelitian Mongi dan Hatidja, yang menyimpulkan bahwa

nilai UN secara rata-rata SMA negeri lebih tinggi dari SMA swasta yaitu 65,16

dan 56,51 ( Mongi dan Hatidja. 2016 : 95).

Perbedaan output pembelajaran ekonomi antara SMA negeri dengan

SMA swasta dipengaruhi oleh berbagai factor, di antaranya adalah : Input

siswa yang berbeda antara SMA negeri dengan SMA swasta. Sebagai contoh

aspek kecerdasan intelektal. Kecerdasan intelektual menunjukkan hasil bahwa

sekolah negeri cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah swasta.

Keadaan ini tidak lepas dari citra sekolah negeri dibandingkan dengan sekolah

swasta di mana sekolah negeri masih menjadi favorit siswa. Dengan demikian

para siswa yang mendaftarkan diri di sekolah negeri cenderung mempunyai

kemampuan akademis yang baik. Menurut Cepi Safruddin input yang dididik

di SMA negeri pada dasarnya telah memiliki keunggulan akademik yang

mereka bawa sebelum menjadi siswa di sekolah tersebut. (Cepi Safruddin.

2011: 90). Perbedaan input akan mengakibatkan adanya perbedaan pada output

(Nelson Jagero. 2014; Namaziandost et al. 2019).

Kualitas guru yang berbeda. Guru yang mengajar di SMA negeri pada

umumnya lebih banyak yang sudah memperoleh sertifikasi guru dibandingkan

guru yang mengajar di SMA swasta. Dengan sertifikasi guru tersebut mampu

meningkatkan motivasi kerja. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang

Page 32: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

32 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

dilakukan oleh Raddana yang menyimpulkan bahwa sertifikasi guru dapat

meningkatkan motivasi kerja guru yang selanjutnya menaikkan kinerja guru

SMA Negeri se-NTB (Raddana. 2013: 232). Selain sertifikasi, guru yang

mengajar di SMA negeri pada umumnya mempunyai pengalaman mengajar

yang lebih banyak dibandingkan guru yang mengajar di SMA swasta.

Pengalaman mengajar guru mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru yang

pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar siswa (Nelson Jagero. 2014.

Hanover Research. 2016). Perbedaan kualitas guru tersebut akan

mempengaruhi output pembelajaran (Trude Nilsen & Jan-Eric Gustafsson.

Editors. 2016; Sander Gerritse, et.al. 2017, and Toropova, A. et.al. 2019)

Kualitas pembelajaran di SMA negeri lebih baik dibandingkan kualitas

pembelajaran di SMA swasta. Perbedaan kualitas pembelajaran akan

mempengaruhi output pembelajaran (Hiroyuki Motegi & Masato Oikawa.

2019; Jessie Brown & Martin Kurzweil. 2018; dan, Trude Nilsen & Jan-Eric

Gustafsson. 2016).

Selain hal tersebut di atas, ada kemungkinan karena adanya perbedaan

kualitas pelayanan antara SMA negeri dengan SMA swasta. Berbekal sarana

dan prasarana maupun fasilitas pembelajaran yang lebih baik, dan sumber daya

manusia yang lebih baik, serta manajemen yang lebih baik, dimungkinkan

SMA negeri mampu memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik terhadap

peserta didiknya. Perbedaan kualitas tersebut berpengaruh terhadap output

pembelajaran. Hal ini didasarkan pada penelitian Rizki Aulia, dkk, yang

menyimpulkan ada perbedaan yang signifikan kualitas pelayanan pendidikan

pada peserta didik SMA Negeri 16 Palembang dan SMA YPI Tunas Bangsa

Palembang (Rizki Aulia, dkk. 2020: 12)

C. Program Pembelajaran

Skor program pembelajaran merupakan merupakan rerata dari

komponen-komponen kualitas pembelajaran dan output pembelajaran. Rerata

skor dari 6 komponen tersebut hasilnya adalah sebagai berikut:

Page 33: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

33 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Tabel 8

Skor Program Pembelajaran

No Komponen Program Rerata Skor Kualifikasi

Negeri Swasta N & S

1 Kinerja Guru 3.23 3.03 3.15 Baik

2 Fasilitas Pembelajaran 3.10 3.00 3.06 Baik

3 Iklim Kelas 3.05 2.79 2.95 Baik

4 Sikap Siswa 3.02 2.76 2.92 Baik

5 Motivasi Belajar 2.79 2.83 2.81 Baik

6 Output Pembelajaran 2.70 2.63 2.67 Baik

Skor Total Program Pembelajaran 2.98 2.84 2.93 Baik

Keterangan : N = SMA Negeri, S = SMA Swasta

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari hasil penilaian

responden pelaksanaan program pembelajaran ekonomi di SMA kabupaten

Purworejo memperoleh rerata skor = 2,93 dengan kualifikasi baik. Artinya

bahwa program pembelajaran ekonomi di SMA kabupaten Purworejo

selama ini telah berjalan dengan baik, baik dilihat dari segi proses atau

kualitas pembelajaranya maupun hasilnya (ouput pembelajaran). Namun

demikian dari sudut kualitas pembelajaran dan hasil belajar tersebut belum

maksimal. Hal demikian tidak hanya di SMA kabupaten Purworejo tetapi

juga di SMA di beberapa daerah yang lain (Ikbal Barlian, dkk. 2020). Oleh

karena itu untuk ke depan perlu ada upaya untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, baik dari aspek kinerja guru, fasilitas pembelajaran, iklim

kelas, sikap siswa maupun motivasi belajar siswa. Dengan adanya

peningkatan kualitas pembelajaran diharapkan akan mampu meningkatkan

output pembelajaran karena output pembelajaran dipengaruhi oleh kualitas

pembelajaran (Hiroyuki Motegi & Masato Oikawa. 2019; Jessie Brown &

Martin Kurzweil. 2018; dan, Trude Nilsen & Jan-Eric Gustafsson. 2016).

Pelaksanaan program pembelajaran ekonomi berdasarkan status

SMA, ada perbedaan pelaksanaan program pembelajaran antara SMA negeri

dengan SMA swasta. Berdasarkan hasil penilaian responden pelaksanaan

program pembelajaran di SMA negeri memperoleh skor = 2,98 sedangkan di

SMA swasta memperoleh skor = 2,84. Artinya pelaksanaan program

Page 34: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

34 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

pembelajaran di SMA negeri lebih baik dibandingkan pelaksanaan program

pembelajaran di SMA swasta, walaupun skor ke dua-duanya termasuk

kualifikasi baik. Perbedaan efektivitas pelaksanaan program pembelajaran

antara SMA negeri dengan SMA swasta tersebut di antaranya disebabkan:

Pertama, factor input peserta didik yang berbeda. Input yang

dididik di SMA negeri pada dasarnya telah memiliki keunggulan akademik

yang mereka bawa sebelum menjadi siswa di sekolah tersebut. (Cepi

Safruddin. 2011: 90). Kemampuan akademik yang berbeda ini bersifat

bawaan. Kedua, faktor guru yang berbeda, guru yang mengajar di SMA

negeri pada umumnya mempunyai pengalaman mengajar yang lebih,

memiliki kesejahteraan, serta motivasi kerja yang lebih (Raddana. 2013:

232). Ketiga, fasilitas belajar yang lebih baik dibandingkan SMA swasta.

Page 35: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

35 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara program pembelajaran ekonomi di SMA kabupaten Purworejo

selama ini telah berjalan dengan baik, baik dilihat dari segi proses atau kualitas

pembelajaranya maupun hasilnya (ouput pembelajaran). Namun demikian dari

sudut kualitas pembelajaran dan hasil belajar tersebut belum maksimal. Hal

demikian tidak hanya di SMA kabupaten Purworejo tetapi juga di sejumlah

SMA di beberapa daerah yang lain. Oleh karena itu untuk ke depan perlu ada

upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dari aspek kinerja guru,

fasilitas pembelajaran, iklim kelas, sikap siswa maupun motivasi belajar siswa.

Dengan adanya peningkatan kualitas pembelajaran diharapkan akan mampu

meningkatkan output pembelajaran.

Ada perbedaan pelaksanaan program pembelajaran antara SMA negeri

dengan SMA swasta. Pelaksanaan program pembelajaran di SMA negeri lebih

baik dibandingkan pelaksanaan program pembelajaran di SMA swasta,

walaupun skor ke dua-duanya termasuk kualifikasi baik. Perbedaan efektivitas

pelaksanaan program pembelajaran antara SMA negeri dengan SMA swasta

tersebut di antaranya disebabkan factor input peserta didik yang berbeda,

kualitas guru yang pada umumnya berbeda, serta sarana dan prasarana maupun

fasilitas pembelajaran yang berbeda.

Kecerdasan intelektual siswa SMA negeri cenderung lebih tinggi

dibandingkan dengan sekolah swasta. Keadaan ini tidak lepas dari citra sekolah

negeri dibandingkan dengan sekolah swasta di mana sekolah negeri masih

menjadi favorit siswa. Input yang dididik di SMA negeri pada dasarnya telah

memiliki keunggulan akademik yang mereka bawa sebelum menjadi siswa di

sekolah tersebut.. Guru yang mengajar di SMA negeri pada umumnya

mempunyai pengalaman mengajar yang lebih, memiliki kesejahteraan, serta

motivasi kerja yang lebih dibandingkan guru yang mengajar di SMA swasta.

Sarana dan prasarana maupun fasilitas belajar SMA negeri pada umumnya

lebih baik dibandingkan SMA swasta.

Page 36: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

36 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

B. Saran – saran

Untuk meningkatkan output pembelajaran ekonomi, ke depan perlu ada

peningkatan kualitas pembelajaran, baik dari aspek guru, fasilitas, iklim kelas

maupun sikap dan motivasi belajar siswa. Aspek kinerja guru yang perlu

ditingkatkan terutama kompetensi pedagogis terutama pada kemampuan

memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang mampu melibatkan

siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga mampu mewujudkan iklim

kelas yang lebih baik lagi. Dengan iklim kelas yang lebih baik diharapkan

mampu menumbuhkan kepuasan belajar siswa yang pada akhirnya akan

meningkatkan sikap dan motivasi belajar siswa.

Selain kompetensi pedagogis yang perlu ditingkatkan kompetensi

professional, yaitu kemampuan menguasai materi ekonomi secara luas dan

mendalam. Guru yang mengajar ekonomi diharapkan lebih meningkatkan

kemampuannya untuk mengkaitkan materi ekonomi dengan isu – isu yang

menarik dan actual. Hal ini perlu dilakukan karena lmu Ekonomi adalah materi

yang dinamis dan sangat kontekstual karena berhubungan dengan masalah-

masalah manusia sebagai makhluk sosial, saling tergantung dengan

lingkungannya baik lokal maupun dunia.

Aspek fasilitas pembelajaran yang perlu ditingkatkan tidak hanya

kelengkapan fasilitas belajar, media pembelajaran dan sumber belajar, yang

tidak kalah pentingnya adalah tata ruang kelas tempat belajar, meliputi

kebersihan, tata warna serta tata cahaya ruang kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Krisna. 2017. Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Hasil Belajar Dengan

Mediasi Motivasi Belajar: Survey pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa

Kelas X SMA Kartika XIX-I Bandung Tahun Ajaran 2016/2017.

http://repository. upi.edu/30913/

Astin Lukum. 2015. Evaluasi Program Pembelajaran IPA SMP Menggunakan Model

Countenance Stake. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan vol. 19. No.

1, 25-37. Homepage:http//journal.uny.ac.id/index.php/jpep

Page 37: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

37 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Cepi Safruddin. 2011. Pencapaian Keunggulan Pada SMA Negeri dan Swasta

Berkategori Unggul di Kota Bandung: Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol 12

No. 2, Oktober 2011. http://jurnal.upi.edu/file/8_cepy.pdf

Djemari Mardapi. 2018. Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Non Tes.

Yogyakarta: Mitra Cendekia

Dewi Permata Sari, dkk. 2018. Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Motivasi Belajar

Peserta Didik Di SMAN3 Tanjung Raja. Jurnal Profit: Kajian Pendidikan

Ekonomi dan Ilmu Ekonomi, Universitas Sriwijaya Palembang. Volume 5,

Nomor 1, Mei 2018. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jp/

Ebel, R.L. & Frisbie, D.A. 1986. Essential of educational measurement. New

Jersey:Prentice- Hall, Inc

Eko Putro Widoyoko, S. (2017). Evaluasi Program Pelatihan. Yogjakarta: Pustaka

Pelajar.

------------. 2018. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogjakarta: Pustaka

Pelajar.

------------. (2019). Evaluasi Program Pembelajaran.Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Erna Susanti. 2017. Evaluasi Program Pembelajaran Kewirausahaan Pada Business

Centre Untuk Kompetensi Keahlian Akuntansi SMKN 7 Yogyakarta Tahun

Pelajaran 2015/2016. http://eprints.uny.ac.id/48920/1/Skripsi_Erna Susanti.

pdf

Gita Frimar L.A, dkk. 2019. Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas X

Program Lintas Minat Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 16

Palembang. Jurnal Profit: Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi,

Universitas Sriwijaya Palembang. Volume 6, Nomor 1, Mei 2019.

https://ejournal. unsri.ac.id /index.php/jp/

Griffin, P. & Nix, P.1991.Educational assessment and reporting. Sydney: Harcout

Brace Javanovich, Publisher.

Hanover Research. 2016. Teacher Experience and Student Achievement.

https://www. gssaweb.org/wp-content/uploads/2016/05/Teacher-Experience-

and-Student-Achievement.pdf

Hendro Dwi Baskoro, dkk. 2017. Evaluasi Program Pembelajaran Guru Mata

Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Swasta Di

Kabupaten Tulungagung, Jurnal Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri

Malang. Vol.10, No.2, 2017.

Hiroyuki Motegi & Masato Oikawa. 2019. The effect of instructional quality on

student achievement: Evidence from Japan. Elsevier. https://www.

sciencedirect. com/science/article/abs/

Hulan. 2017. Pengaruh Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Di SMA

Kemala Bhayangkari. http://jurnal.untan.ac.id/ipdpb/article

Page 38: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

38 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Ika Sunu D. S. & Heri Retnawati. 2016. Penilaian Kinerja Guru SMA Swasta Di

Kabupaten Sukoharjo dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jurnal

Evaluasi Pendidikan. Volume 4, No 1, Maret 2016 (36-44) Online:

http://journal. student.uny.ac.id/ojs/index.php/jep

Ikbal Barlian, dkk. 2020. Evaluasi Kualitas Desain Pembelajaran Ekonomi di

Sekolah Menengah Atas Menggunakan Model Countenence Stake, Jurnal

Profit: Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi, Universitas Sriwijaya

Palembang. Volume 7 No 1, 2020, 47-59. https://ejournal.unsri.ac.id/index.

php/jp/

Jessie Brown & Martin Kurzweil. 2018. Instructional Quality, Student Outcomes,

and Institutional Finances. American Council on Education.

https://www.acenet. edu

Kirkpatrick, D.L. 1998. Evaluating training programs, The four levels (2nd ed.). San

Francisco: Berrett-Koehler Publisher, Inc.

Lailatul Badriyah. 2014. Analisis Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi

Berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Ekonomi. IKIP Veteran

Semarang Vol. 2. No.1, 96-108. Homepage:https:media.neliti.com

McClelland, D.C. 1987. Human Motivation. New York: Cambridge University

Press.

Mongi dan Hatidja. 2016. Perbandingan SMA Negeri dan SMA Swasta Berdasarkan

Nilai Akreditasi dan Nilai Ujian Nasional di Kota Manado. Jurnal Ilmiah

Sains Vol. 16 No. 2, Oktober 2016. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/

JIS/article/download/14255/13830

Namaziandost et al. 2019. Comparing the effectiveness of input-based and output-

based activities on productive knowledge of vocabulary among pre

intermediate EFL learners. Asian-Pacific Journal of Second and Foreign

Language Education. https://link.springer.com/content/pdf/10.1186/s40862-

019-0065-7.pdf

Nelson Jagero. 2014. Input – Output Relationship and The Quality Of Education In

Day Secondary Schools In Kenya. International Journal of Community and

Corporative Studies. Vol.1, No.2, pp.42-50, December 2014.

http://www.eajournals.org

Morrison, D.M. & Mokashi K. & Cotter, K. (2006). Instructional Quality Indicators:

Research foundations. Cambrigde University. www.co.nect.net

Ormrod, J.E. (2003). Educational Psychology, Developing Learners.(4d ed.). Merrill:

Pearson Education, Inc.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar

Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA.

Popham, W. J. 1995. Classroom Assessment: What Teachers Need to Know. Boston:

Allyn and Bacon.

Page 39: EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA ...

Eko Putro, dkk.-2020

39 Evaluasi Program Pembelajaran Ekonomi

Raddana. 2013. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru SMA Negeri Di

Nusa Tenggara Barat (NTB). DIA, Jurnal Administrasi Publik. Desember

2013, Vol. 11, No. 2, Hal. 226 – 236.

Rizki Aulia, dkk. 2020. Perbedaan Kualitas Layanan Pendidikan di SMA Negeri 16

Palembang dan SMA YPI Tunas Bangsa Palembang. Jurnal Ilmiah

Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora. Volume 4, Nomor

, Pebruari 2020. http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah/article/

view/1191

Rosdiana. 2017. Evaluasi Program Pembelajaran Remedial Pada Pembelajaran

Ekonomi Di SMA Negeri 1 Donri Donri, Jurnal PEP Educational

Assessment Universitas Negeri Makasar. Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017.

Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/UEA.

Rusydi Ananda. 2017. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan. Medan: Perdana

Publishing.

Sander Gerritse, et.al. 2017.Teacher Quality and Student Achievement: Evidence

from a Sample of Dutch Twins. Journal of Applied Econometrics. Volume

32, issue 3, April/May 2017. Pages 643 – 660.

https://onlinelibrary.wiley.com.

Stark, J.S. & Thomas, A. 1994. Assessment and Program Evaluation. Needham

Heights: Simon & Schuster Custom Publishing

Sugihartono. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogjakarta: UNY Press

Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).

Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2014. Evaluasi Program

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Tim Pekerti-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret. (2007). Panduan evaluasi

pembelajaran. Solo: Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga

Pengembangan Pendidikan UNS.

Toropova, A. et.al. 2019. The Role of Teacher Characteristics for Student

Achievement in Mathematics and Student Perceptions of Instructional

Quality. Education Inquiry Journal. 2019, Vol. 10, No. 4, 275–299.

https://www. tandfonline.com

Trude Nilsen & Jan-Eric Gustafsson. Editors. 2016. Teacher Quality, Instructional

Quality and Student Outcomes. Relationships Across Countries, Cohorts and

Time. https://www.springer.com/gp/book/9783319412511

Woolfolk, A. 2007. Educational Psychology. Boston: Pearson Education Inc