Page 1
Makalah
Uji Instrumen Evaluasi Matematika: Lingkaran (Penelitian terhadap siswa kelas VIII SMPN 29 Bandung)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Darhim, M.Si
Oleh:
Marjan Nurjanah (1102105)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Page 2
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengujian
instrumen evaluasi. Serta sebagai sarana penulis untuk melaporkan hasil uji coba
instrumen secara komperhensif.
Berkat arahan, bantuan dan saran dari berbagai pihak penulis memperoleh
kelancaran baik dalam pengumpulan data maupun dalam penyusuan makalah.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Darhim,
M.Si selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika, pihak SMP
Negeri 29 Bandung diantaranya Dadang Umara. S. Pd., selaku guru mata
pelajaran Matematika di SMP Negeri 29 Bandung dan siswa kelas VIII-C sebagai
testi dalam penelitian ini, dan rekan-rekan mahasiswa lainnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu
pengetahuan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ada suatu pepatah
tiada gading yang tak retak, tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu
penulis mengajukan permohonan maaf apabila ada yang kurang berkenan dalam
penulisan makalah ini maupun pada pelaksanan penelitiannya. Saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan agar penulis dapat belajar dari
kesalahan dan berusaha lebih baik lagi.
Bandung, Juni 2013
Penulis
Page 3
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4 Sistematika Pembahasan .......................................................................... 4
BAB II MODEL PEMBELAJARAN DAN PERANGKAT EVALUASI ............. 6
2.1 Pembelajaran bebasis CTL (Contextual Teaching and Learning) ........... 6
2.2 Kemampuan yang Diukur........................................................................ 8
2.2.1 Jenis Kemampuan ............................................................................. 8
2.2.2 Indikator Kemampuan ....................................................................... 8
2.3 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Kemampuan ............................................... 9
2.4 Instumen Kemampuan ............................................................................ 14
2.4.1 Intrumen Kemampuan Pemahaman ................................................ 14
2.4.2 Instrumen Kemampuan Penalaran .................................................. 14
2.4.3 Instrumen Kemampuan Koneksi ..................................................... 16
BAB III UJI COBA INSTUMEN ......................................................................... 18
3.1 Uji Keterbacaan ...................................................................................... 18
3.2 Uji Coba ke SMP N 29 Bandung ........................................................... 19
BAB IV ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS .................................. 20
4.1 Uji Validitas Instrumen .......................................................................... 21
4.1.1 Validitas Banding ............................................................................ 21
4.1.2 Validitas Item .................................................................................. 23
4.1.3 Validitas Faktor ............................................................................... 26
4.2 Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 29
4.2.1 Reliabilitas Tes Tunggal ................................................................. 30
4.2.2 Reliabilitas Tes Ulang ..................................................................... 33
Page 4
iv
4.2.3 Reliabilitas Tes Ekuivalen/Paralel .................................................. 35
4.3 Analisis Item Tes .................................................................................... 37
4.3.1 Tingkat Kesukaran .......................................................................... 37
4.3.2 Daya Pembeda ................................................................................. 40
4.4 Proses Penyempurnaan Item Tes ............................................................ 47
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................ 51
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 51
5.2 Rekomendasi .......................................................................................... 53
RANGKUMAN .................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 57
LAMPIRAN .......................................................................................................... 58
Page 5
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Tabel Persiapan Penentuan Validitas Banding Instrumen ...................... 22
Tabel 2: Tabel Persiapan Penentuan Validitas Item Tes (Instrumen) ................... 24
Tabel 3: Tabel Analisis Validitas Faktor (Kemampuan) bagian 1 ........................ 27
Tabel 4: Tabel Analisis Validitas Faktor (Kemampuan) bagian 2 ........................ 28
Tabel 5: Tabel Persiapan Penentuan Reliabilitas Split Half Method .................... 31
Tabel 6: Tabel Persiapan Penentuan Reliabilitas Tes Ulang ................................ 33
Tabel 7: Tabel Persiapan Penentuan Reliabilitas Tes Paralel ............................... 35
Tabel 8: Tabel Tingkat Kesukaran Item Tes ......................................................... 38
Tabel 9: Tabel Daya Pembeda Item Tes ............................................................... 41
Page 6
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi merupakan salah satu yang diatur dalam sistem pendidikan
di Tanah Air. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa tujuan pendidikan
Indonesia sesuai tertuang pada Undang-undang SISDIKNAS yaitu untuk
berkembangnya potensi peserta didik, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, dan mandiri. Oleh karena itu, untuk mengawal tujuan pendidikan
nasional yang mulia itu diperlukan evaluasi untuk melihat sejauh mana
progress perkembangan pendidikan apakah sudah baik atau belum, kemudian
menelaah aspek mana yang harus diperbaiki selanjutnya.
Sedangkan secara konstitutif pada PP No. 19 tahun 2005 evaluasi
pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Selanjutnya untuk
memperjelas dan memfokuskan garapan/cakupan evaluasi pendidikan,
terdapat tiga macam evaluasi pendidikan, yaitu:
1. Evaluasi Nasional, evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Contohnya berkenaan dengan Ujian Nasional, perancangan BSNP
dan lain-lain.
2. Evaluasi Regional, evaluasi yang dilakukn oleh tingkat provinsi
atau wilayah. Contohnya Try Out se-kabupaten.
3. Evaluasi Sekolah, evaluasi yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
Contohnya seperti Ujian Sekolah, Ulangan Semester dan lain-lain.
Dan sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005 pasal 63 maka pelaku
penilai yaitu kepala sekolah di tingkat satuan pendidikan, guru sebagai
pendidik, dan pemerintah melalui BSNP.
Standar nasional pendidikan yang merupakan kriteria minimum yang
harus dicapai dari hasil pembelajaran (dalam hal ini pembelajaran
matematika) melalui sistem pendidikan dan berlaku di seluruh Indonesia.
Page 7
2
Secara sederhana, evaluasi pembelajaran matematika berkenaan dengan
penilaian terhadap proses yang dilakukan, kemajuan yang terjadi dan
perbaikan yang diusahakan.
Terdapat delapan standar yang ditetapkan sebagai Standar Nasional
Pendidikan (SNP), yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Sandar Kompetensi Lulusan
4. Standar Guru dan Praktisi Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian Pendidikan
Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan khususnya standar isi,
standar proses dan standar kompetensi lulusan yang berkaitan erat dengan
mekanisme, prosedur dan instrument penilaian evaluasi di lingkup sekolah
terdapat suatu mekanisme penilaian yang harus dilakukan oleh pendidik
terhadap peserta didik yaitu sebagai berikut: (1) Penilaian terhadap proses,
dilakukan dengan observasi karena menyangkut hal yang kualitatif; (2)
Penilaian terhadap kemajuan, dilakukan dengan tes karena menyangkut hal
yang kuantitatif; (3) Penilaian terhadap perbaikan, contohnya remedial.
Selain itu penilaian dapat dilakukan terhadap input, proses dan output.
Input dilihat dari kemampuan awal (prasyarat) peserta didik dalam
penguasaan materi matematika. Dalam tahap proses, dinilai dari aspek
kognitif peserta didik mengenai pemahaman faktual, pemahaman
korelasional dan pemahaman instrumental yang dilakukan melalui tes
(berupa soal berdasarkan indikator dan Kompetensi dasar pada SNP). Di
tahap akhir yaitu output dilihat seberapa besar peningkatan terjadi setelah
tahap proses. Sehingga menghasilkan outcome yang diharapkan sesuai
dengan Tujuan pendidikan nasional Indonesia.
Page 8
3
Berdasarkan penjelasan diatas, sebagai calon pendidik, maka penulis
melakukan uji coba instrumen evaluasi untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran yang terjadi di lapangan dengan mengadakan penelitian
terhadap beberapa siswa di SMP Negeri 29 Bandung. Penelitian tersebut
memerlukan alat evaluasi berupa tes berkenaan dengan materi yang telah
dipelajari yaitu materi Lingkaran. Tentunya, penulis berharap agar alat
evaluasi tersebut memiliki kriteria yang baik sehingga dapat menggambarkan
hasil yang baik mengenai ketercapaian proses pembelajaran pada mata
pelajaran Matematika di SMP Negeri 29 Bandung.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah hasil uji coba instrumen tes ini
adalah sebagai berikut:
1.2.1. Apakah instrumen evaluasi yang digunakan memiliki validitas yang
baik ?
1.2.2. Apakah instrumen evaluasi yang digunakan memiliki reliabilitas
yang baik?
1.2.3. Bagaimana hasil analisis dari keseluruhan data yang telah diolah?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen tes ini adalah :
1.2.1. Mengetahui bagaimana pencapaian kepahaman siswa terhadap materi
Lingkaran
1.2.2. Mampu menganalisis dan mengolah instrumen evaluasi yang
dicobakan
1.2.3. Mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat pada instrumen
evaluasi yang telah dibuat dan dicobakan pada siswa
Page 9
4
1.4 Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Pembahasan
BAB II MODEL PEMBELAJARAN DAN PERANGKAT EVALUASI
2.1 Pembelajaran bebasis CTL (Contextual Teaching and Learning)
2.2 Kemampuan yang Diukur
2.2.1 Jenis Kemampuan
2.2.2 Indikator Kemampuan
2.3 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Kemampuan
2.4 Instumen Kemampuan
2.4.1 Intrumen Kemampuan Pemahaman
2.4.2 Instrumen Kemampuan Penalaran
2.4.3 Instrumen Kemampuan Koneksi
BAB III UJI COBA INSTUMEN
3.1 Uji Keterbacaan
3.2 Uji Coba ke SMP N 29 Bandung
BAB IV ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS
4.1 Uji Validitas Instrumen
4.1.1 Validitas Banding
4.1.2 Validitas Item
4.1.3 Validitas Faktor
4.2 Uji Reliabilitas Instrumen
4.2.1 Reliabilitas Tes Tunggal
4.2.2 Reliabilitas Tes Ulang
4.2.3 Reliabilitas Tes Ekuivalen/Paralel
4.3 Analisis Item Tes
4.4 Proses Penyempurnaan Item Tes
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Page 10
5
5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 11
6
BAB II MODEL PEMBELAJARAN DAN PERANGKAT
EVALUASI
2.1 Pembelajaran bebasis CTL (Contextual Teaching and
Learning)
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika khususnyadi bidang geometri dan pengukuran.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam
pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi
tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan
berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat
model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
Menurut Zahorik (1995:14-22) ada lima elemen yang harus
diperhatikan dalam praktek pembelajaran konstektual, yaitu :
1. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).
2. Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan cara
mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan
detailnya.
3. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitu dengan cara
menyusun:
Konsep sementara (hipotesis).
Melakukan sharing kepada orang lain agar mendapat tanggapan
(validasi) dan atas dasar tanggapan itu.
Konsep tersebut direvisi dan dikembangkan.
Page 12
7
4. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge).
5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan tersebut.
Dalam pembelajaran matematika khususnya materi lingkaran ini
dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual
problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk
meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah juga menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media
lainnya.
Pembelajaran matematika berbasis CTL ini juga memenuhi tujuan
pada standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, yaitu agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika,serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Page 13
8
2.2 Kemampuan yang Diukur
Pada dasarnya kemampuan yang disoroti dari suatu pembelajaran
meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Namun uji
coba instrumen khususnya dalam bentuk tes dilakukan untuk mengevaluasi
aspek kognitif, yaitu mencakup tujuan-tujuan yang berkenaan dengan
kemampuan berpikir.
2.2.1 Jenis Kemampuan
Jenis kemampuan yang diukur pada penelitian ini
merupakan tiga dari delapan kemampuan matematika menurut
Benjamin S. Bloom yaitu:
a. Kemampuan Pemahaman
Berdasarkan standar isi pada SNP, materi lingkaran yang
disampaikan pada kelas VIII menuntut kemampuan pemahaman
peserta didik yaitu dalam menentukan unsur dan bagian-bagian
lingkaran.
b. Kemampuan Penalaran
Kemampuan penalaran yang dituntut dalam materi lingkaran
untuk kelas VIII adalah menghitung keliling dan luas lingkaran
dalam bentuk pemecahan masalah.
c. Kemampuan Koneksi
Kemampuan koneksi yang dituntut dalam materi lingkaran untuk
kelas VIII adalah memahami dan menggunakan hubungan sudut
pusat, panjang busur, luas juring dalam bentuk pemecahan masalah.
2.2.2 Indikator Kemampuan
Dalam proses evaluasi, kedua jenis kemampuan di atas
masing-masing perlu dinyatakan kembali dalam bentuk indikator.
Antara lain sebagai berikut:
a. Indikator Kemampuan Pemahaman
Page 14
9
Peserta didik dapat membedakan juring, tembereng, busur, tali
busur, dan apotema.
b. Indikator Kemampuan Penalaran
Peserta didik dapat menghitung keliling daerah tertentu
dengan pendekatan keliling lingkaran
Peserta didik dapat menghitung luas daerah tertentu dengan
pendekatan luas lingkaran
Peserta didik dapat menentukan nilai jari-jari lingkaran
dengan rumus luas dan keliling lingkaran
Peserta didik dapat menghitung Luas dan Keliling Lingkaran
baru, jika dilakukan perubahan ukuran jari-jari lingkaran
Peserta didik dapat menentukan perbandingan Luas dan
Keliling Lingkaran baru, jika dilakukan perubahan ukuran
jari-jari lingkaranIndikator Kemampuan Koneksi
Peserta didik dapat menentukan ukuran sudut pusat/ sudut
keliling melalui hubungan ukuran sudut pusat dan sudut
keliling
Peserta didik dapat menentukan ukuran sudut keliling yang
menghadap busur yang sama
Peserta didik dapat menghitung panjang busur lingkaran
melalui hubungan sudut pusat, panjang busur dan keliling
lingkaran
Peserta didik dapat menghitung luas juring lingkaran melalui
hubungan sudut pusat, luas juring dan luas lingkaran
Peserta didik dapat menghitung luas tembereng dengan
pendekatan luas juring dan luas segitiga
2.3 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Kemampuan
Dalam suatu penelitian, terdapat tujuan tentang apa yang ingin
dicapai dari penelitian tersebut. Seperti dalam penelitian ini, salah satu
tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran
Page 15
10
Matematika pada materi Lingkaran di SMPN 29 Bandung. Untuk
mendapatkan suatu perangkat tes yang representatif seyogyanya dilakukan
analisis rasional. Analisis rasional tersebut dituangkan dalam bentuk ”blue
print” atau ”lay out” atau “kisi-kisi” yang berisi pokok-pokok uji yang
akan disajikan dalam tes. Kisi-kisi adalah suatu acuan berbentuk kerangka
mengenai alokasi bahan, tipe bentuk tes, aspek intelektual, taraf kesukaran,
jumlah soal, dan presentasenya. Maka, kisi-kisi dibuat untuk mengarahkan
penyusunan soal-soal tes tersebut. Kisi-kisi instrumen penelitian ini
didasari oleh SK/KD yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan. Kisi-kisi yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Page 16
11
Kisi- Kisi
Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/2
Banyak Soal : 14
Jenis Soal : Objektif/ Pilihan Ganda
Alokasi Waktu : 40 Menit
No. Kompetensi
Dasar Materi Indikator
No
Soal
Aspek
Kognitif TK*)
Standar Kompetensi
Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
1.
4.1
Menentukan
unsur dan
bagian-bagian
lingkaran
Unsur dan
bagian-
bagian
lingkaran
1. Siswa dapat
membedakan
juring,
tembereng,
busur, tali
busur, dan
apotema
1,2 C1 Mudah
2.
4.2
Menghitung
keliling dan
luas lingkaran
Keliling
dan luas
lingkaran
1. Siswa dapat
menghitung
keliling daerah
tertentu dengan
pendekatan
keliling
lingkaran
3,4
C2
Mudah
2. Siswa dapat
menghitung
luas daerah
tertentu dengan
pendekatan luas
lingkaran
5,
14
C2,
C4
Mudah
Sukar
3. Siswa dapat
menentukan
nilai jari-jari
lingkaran
dengan rumus
luas dan
keliling
lingkaran
13
C4
Sukar
Page 17
12
4. Siswa dapat
menghitung
Luas dan
Keliling
Lingkaran baru,
jika dilakukan
perubahan
ukuran jari-jari
lingkaran
7
C3
Sedang
5. Siswa dapat
menentukan
perbandingan
Luas dan
Keliling
Lingkaran baru,
jika dilakukan
perubahan
ukuran jari-jari
lingkaran
6
C3
Sedang
3. 4.3
Menggunakan
hubungan
sudut pusat,
panjang
busur, luas
juring dalam
pemecahan
masalah
Hubungan
antara
sudut
pusat,
Panjang
busur, dan
luas
juring
1. Siswa dapat
menentukan
ukuran sudut
pusat/ sudut
keliling melalui
hubungan
ukuran sudut
pusat dan sudut
keliling
8
C2
Mudah
2. Siswa dapat
menentukan
ukuran sudut
keliling yang
menghadap
busur yang
sama
9
C2
Sedang
Page 18
13
3. Siswa dapat
menghitung
panjang busur
lingkaran
melalui
hubungan sudut
pusat, panjang
busur dan
keliling
lingkaran
10
C3
Sedang
4. Siswa dapat
menghitung
luas juring
lingkaran
melalui
hubungan sudut
pusat, luas
juring dan luas
lingkaran
11
C3
Sedang
5. Siswa dapat
menghitung
luas tembereng
dengan
pendekatan luas
juring dan luas
segitiga
12 C3 Sedang
Catatan:
*) TK: Tingkat Kesukaran (prediksi sebelum diujikan)
Page 19
14
2.4 Instumen Kemampuan
2.4.1 Intrumen Kemampuan Pemahaman
Perhatikan gambar berikut untuk soal 1 dan 2 !
1. Bagian lingkaran yang ditandai dengan nomor 5 adalah….
a. Juring
b. Tembereng
c. Busur
d. Tali Busur
2. Bagian lingkaran yang ditandai dengan nomor 2 adalah….
a. Juring
b. Tembereng
c. Busur
d. Tali Busur
2.4.2 Instrumen Kemampuan Penalaran
3. Perhatikan gambar berikut!
Keliling daerah pada gambar di samping adalah….
a. 5π cm
b. 5π +20 cm
c. 20π + 20 cm
d. 20π cm
4. Perhatikan gambar di samping!
Jika , maka keliling daerah yang
diarsir pada gambar di samping adalah….
a. 44 cm
b. 84 cm
c. 100 cm
d. 154 cm
Page 20
15
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika , maka luas daerah yang diarsir
adalah….
a. 42 cm2
b. 77 cm2
c. 92 cm2
d. 119 cm2
6. Diketahui jari-jari suatu lingkaran semula 7 cm. Kemudian dibuat
lingkaran baru dengan jari-jari diperbesar satu setengah kali dari
ukuran semula. Perbandingan keliling lingkaran semula dengan
lingkaran baru adalah….
a. 1:2
b. 1:3
c. 2:3
d. 3:2
7. Jari-jari dua buah lingkaran masing-masing adalah cm dan cm.
Selisih luas kedua lingkaran tersebut adalah….
a. cm2
b. cm2
c. cm2
d. cm2
13. Di sebuah pusat kota rencananya akan dibuat sebuah taman
berbentuk lingkaran dengan diameter 56 m. Di dalam taman itu akan
dibuat kolam berbentuk lingkaran berdiameter 28 m. Jika seisi taman
(di luar kolam) tersebut akan ditanami rumput dengan biaya
penanaman Rp 2.000,00/m2, maka biaya yang harus dikeluarkan
untuk menanam rumput tersebut adalah… .
a. Rp 3.669.000,00
b. Rp 3.696.000,00
c. Rp 3.966.000,00
d. Rp 3.969.000,00
Page 21
16
14. Suatu taman bunga berbentuk lingkaran dengan luas 1.386 m2. Di
sekeliling tepi taman itu setiap 4 meter ditanami pohon cemara.
Banyak pohon cemara yang dapat ditanam adalah...
a. 22 buah
b. 33 buah
c. 44 buah
d. 55 buah
2.4.3 Instrumen Kemampuan Koneksi
8. Pada lingkaran di samping, diketahui ACO =
dan BCO = . Maka AOB =….
a.
b.
c.
d.
9. Perhatikan gambar!
Diketahui ukuran BAC = dan CED
= . Ukuran ABD adalah….
a.
b.
c.
d.
10. Jika panjang jari-jari sebuah lingkaran adalah 20 cm, maka panjang
busur di hadapan sudut pusat lingkaran yang berukuran adalah….
a. cm
b. cm
c. cm
d. cm
O
Page 22
17
11. Luas daerah yang diarsir pada gambar di samping adalah….
a. cm2
b. cm2
c. cm2
d. cm2
12. Jika diketahui , maka luas daerah yang
diarsir pada gambar di samping adalah…
a. cm2
b. cm2
c. cm2
d. cm2
8 cm
5 cm
O
Page 23
18
BAB III UJI COBA INSTUMEN
3.1 Uji Keterbacaan
Kelayakkan instrumen evaluasi diuji dengan melakukan uji keterbacaan
dari satu set soal yang hendak dipakai untuk mengevaluasi pembelajaran. Uji
keterbacaan ini dilakukan oleh Prof. Dr. Darhim M.Si., selaku dosen pengampu
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika, dan Dadang Umara. S. Pd.,
selaku guru mata pelajaran Matematika di SMP Negeri 29 Bandung. Selain itu,
instrumen juga sempat diuji keterbacaannya oleh Drs. Jamaludin, M.Pd., selaku
ahli bahasa. Dan agar instrumen ini dapat dimengerti oleh target sasaran uji yaitu,
siswa SMP kelas VIII, maka soal ini juga dibacakan kepada 2 orang siswa, yaitu,
Raihan Nur Yaqin (siswa SMP Negeri 2 Kuningan), Raidda Rahmat (siswa MTS
Al-Burhan). Juga sebagai pembanding, instrumen ini telah dibacakan kepada 3
orang teman sejawat diantaranya, Lucy Dewan Yulianto, Elis Khairunnisa, dan
Angga Taufik Nugraha. Selama berlangsungnya uji keterbacaan ini, terjadi
beberapa perubahan pada intrumen tes khususnya pada redaksi kalimat. Namun,
perubahan teresbut tidak sampai mengubah makna isi soal.
Uji keterbacaan dilakukan dengan tujuan agar ketika soal diujikan
terhadap siswa, soal dapat dipahami dengan baik. Tidak ada kalimat yang
memiliki makna ambigu atau mengandung makna yang banyak. hal ini
dikarenakan jika soal bersifat ambigu, dapat mengakibatkan perbedaan antar
siswa yang menjadi testi, dalam memahami maksud dari pertanyaan-pertanyaan
dalam soal tersebut.
Dari uji keterbacaan ini juga dapat diketahui mana saja soal yang harus
diperbaiki struktur kalimat pertanyaannya ataupun jawabannya, agar ketika
sampai pada testi, soal sudah dapat diujikan. Sehingga, uji keterbacaan ini penting
dilakukan agar mengurangi kesalahan ketika penelitian.
Page 24
19
3.2 Uji Coba ke SMP N 29 Bandung
Setelah sebelumnya mengalami penolakan dari beberapa instansi sekolah,
Pengujian instrumen ini berhasil dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung yang
beralamat di Jalan Gegerarum No 11A Bandung. Pengujian dilakukan tepatnya
pada hari Selasa tanggal 7 Mei 2013 pada jam pelajaran pertama dan kedua, yaitu
sekitar pukul 07.00 – 08.00 WIB.
Sebelum pengujian, terlebih dahulu dilakukan proses perizinan yang
ditujukan ke pihak sekolah dan guru yang mengajar di kelas tersebut. Proses
perizinan dilakukan pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013 dengan mengajukan
langsung permohonan izin kepada pihak SMP N 29 Bandung untuk mengadakan
observasi di sekolah tersebut. Kemudian penentuan jadwal penelitian disepakati
antara peneliti dengan guru Matematika kelas VIII-C.
Pengujian diawali dengan perkenalan diri peneliti kepada siswa-siswa
kelas VIII-C. Kemudian pengujian alat evaluasi dimulai, walaupun keadaan kelas
nampak kurang kondusif. Hal ini dikarenakan saat proses pengujian, tester
(peneliti) tidak didampingi oleh guru, jadi ada kemungkinan bahwa siswa
meremehkan pengujian tersebut. Siswa diberi waktu 40 menit untuk mengerjakan.
Siswa juga tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu hitung. Siswa diminta
mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh meskipun tidak mempengaruhi
nilainya. Namun demikian, sangat terlihat, bagi yang memiliki ketertarikan di
bidang matematika mereka mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Sedangkan
sebagian lain yang mengerjakan seadanya.
Page 25
20
BAB IV ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Evaluasi dalam proses pembelajaran tak lain memiliki tujuan untuk
mengetahui sejauh mana efisiensi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan
dan efektivitas pencapaian tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Hal ini
bersesuaian dengan fungsi dan tujuan alat evaluasi sebagai alat diagnostik dan alat
pengukur keberhasilan.
Sejalan dengan hal tersebut, Galton (Ruseffendi, 1980:53) menyatakan
bahwa dalam suatu kelompok individu (siswa) yang tidak dipilih secara khusus,
memiliki karaketeristik tertentu yang frekuensinya berdistribusi normal. Setiap
siswa memiliki kepandaian yang berbeda dalam suatu mata pelajaran tertentu. Hal
ini harus dapat diketahui melalui alat evaluasi yang digunakan, sebab alat evaluasi
yang baik akan mencerminkan kemampuan sebenarnya yang dimilki oleh masing-
masing siswa (testi) yang dievaluasi.
Walaupun sebagai alat pengukur keberhasilan, hal yang ditunjukkan pada
hasil evaluasi masih berupa hasil yang tidak pasti, karena selalu ada faktor-faktor
yang menyebabkan alat evaluasi menjadi tidak valid dan tidak dapat dipercaya.
Beberapa faktor tersebut adalah kondisi testi (orang yang mengikuti tes), kondisi
tester (pembuat dan pelaksana tes), kondisi lingkungan, pelaksanaan evaluasi, dan
kualitas alat evaluasi.
Dari kelima faktor yang telah disebutkan, alat evaluasi adalah satu-satunya
faktor yang dapat dihitung sehingga akan diperoleh jawaban mengenai alat
evaluasi yang digunakan, apakah memilik kualitas yang baik atau buruk.
Perhitungan alat evaluasi tersebut dengan menghitung validitas instrumen yang
terbagi menjadi tiga, yaitu validitas keseluruhan, validitas item (tiap butir soal),
dan validitas faktor yaitu validitas terhadap ranah kognitif yang hendak dicapai.
Adapun reliabilitas yang digunakan yaitu reliabilitas model tes tunggal (split half
method), tes ulang dan tes ekuivalen/paralel. Reliabilitas ini menunjukkan
bagaimana suatu alat evaluasi dapat dipercaya untuk menjadi alat evaluasi yang
sebenarnya.
Page 26
21
Berikut uraian dari validitas dan reliabilitas terhadap alat evaluasi yang
digunakan dalam penlitian ini.
4.1 Uji Validitas Instrumen
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa validitas yang dihitung ada tiga
yaitu valditas keseluruhan, validitas item (tiap butir soal), dan validitas faktor
yang didasarkan pada ranah kognitif yang dicapai. Untuk validitas, maka ada
indikator valid atau tidaknya suatu alat evaluasi dari sangat tinggi yang berarti
valid dan sangat rendah yang berarti tidak valid. Indikator tersebut adalah :
a. Antara 0,800 – 1,00 : sangat tinggi
b. Antara 0,600 – 0,800 : tinggi
c. Antara 0,400 – 0,600 : cukup
d. Antara 0,200 – 0,400 : rendah
e. Antara 0,00 – 0,200 : sangat rendah
Sebenarnya, validitas suatu hasil evaluasi mungkin saja bernilai negatif.
Namun, jika hasilnya negatif maka intrumen tes tersebut memiliki korelasi
namun berbanding terbalik. Oleh karena itu instrumen tes dinyatakan tidak
valid atau harus direvisi, bahkan memungkinan untuk diganti dengan soal lain.
Jadi, harus ada perbaikan untuk instrumen yang termasuk pada kriteria tidak
valid sampai rendah.
4.1.1 Validitas Banding
Validitas banding adalah uji validitas yang dilakukan dengan
membandingkan nilai/skor pada suatu instrumen evaluasi dengan soal
yang telah diujikan sebelumnya. Instrumen evaluasi ini berupa tes
matematika untuk pokok bahasan Geometri dan Pengukuran :
Lingkaran dari 36 siswa kelas VIII-C SMPN 29 Bandung yaitu
membandingkan antara skor total yang diperoleh siswa dengan nilai
ujian dengan materi yang sama sebelum tes uji coba dilakukan.
Misalkan nilai ujian sebelum tes uji coba adalah y dan nilai hasil
tes uji coba yang akan dicari koefisien validitasnya adalah x. Berikut
tabel dari masing-masing nilai x dan y yang diperoleh.
Page 27
22
Tabel 1: Tabel Persiapan Penentuan Validitas Banding Instrumen
No. Nama Siswa Nilai (X) N. Baku
(Y) X.Y X^2 Y^2
1 Anisa Dina Margareta 78.57143 90 7071.429 6173.469 8100
2 Aulia Putri Azzahra 35.71429 44 1571.429 1275.51 1936
3 Dani 28.57143 24 685.7143 816.3265 576
4 Debbi Devianty 71.42857 72 5142.857 5102.041 5184
5 Deva Riesti N 71.42857 56 4000 5102.041 3136
6 Dwi Abdullah Adiyanto 71.42857 80 5714.286 5102.041 6400
7 Feri Savala 42.85714 56 2400 1836.735 3136
8 Fiza Rahmadani Syah 57.14286 64 3657.143 3265.306 4096
9 Frida Aziz Damayanti 42.85714 94 4028.571 1836.735 8836
10 Haris Ramadani 21.42857 20 428.5714 459.1837 400
11 Hergianstyah 28.57143 44 1257.143 816.3265 1936
12 Hifzil Rahman 71.42857 72 5142.857 5102.041 5184
13 Indrayana 14.28571 28 400 204.0816 784
14 Kania Ega Nurul Aeni 50 90 4500 2500 8100
15 Marcel Pesa Dwi Waluyo 42.85714 76 3257.143 1836.735 5776
16 Mochamad Aditya W 42.85714 94 4028.571 1836.735 8836
17 Mochamad Irfan Aljafari 42.85714 52 2228.571 1836.735 2704
18 Mohamad Ichsan Adzan A 35.71429 52 1857.143 1275.51 2704
19 Natasya Megasari 71.42857 84 6000 5102.041 7056
20 Novi Indriyani Gunawan 35.71429 80 2857.143 1275.51 6400
21 Octaviani Hikmawati 28.57143 74 2114.286 816.3265 5476
22 Rendy Januar Ramadhan 42.85714 75 3214.286 1836.735 5625
23 Reva Navila 71.42857 84 6000 5102.041 7056
24 Ridwan 42.85714 52 2228.571 1836.735 2704
25 Romindo Junianty 85.71429 86 7371.429 7346.939 7396
26 Sandi Rio Kurniawan 78.57143 84 6600 6173.469 7056
27 Sinta Dewi Kania 35.71429 68 2428.571 1275.51 4624
28 Siti Annisa Nurhaliza 71.42857 90 6428.571 5102.041 8100
29 Sri Sugihtia Rahayu 28.57143 28 800 816.3265 784
30 Tita Sumiatoi 28.57143 74 2114.286 816.3265 5476
31 Utari Devi 71.42857 78 5571.429 5102.041 6084
32 Vikry Jayadiningrat 64.28571 72 4628.571 4132.653 5184
33 Wawan Kusdiana 71.42857 76 5428.571 5102.041 5776
34 Wira Ardian Angga P 57.14286 64 3657.143 3265.306 4096
35 Yurri Qalbi Ma'rfatullah 57.14286 28 1600 3265.306 784
36 Yusuf 57.14286 64 3657.143 3265.306 4096
Jumlah 1850 2369 130071.4 108010.2 171597
Banyaknya Siswa (N) 36
Page 28
23
rata-rata kelas (X bar) 51.4
Rata-rata nilai baku (Y bar) 65.8
Validitas keseluruhan
(angka kasar) 0.58
Dari tabel diketahui: n = 36;
xy = 130071.4 ; x = 1850 ;x² = 108010.2 ; (x)² =34225500
y = 2369 ; y² = 171597 ; (y)² =5612161
Dengan menggunakan salah satu rumus yang dikemukakan oleh Pearson yaitu
teknik korelasi product moment angka kasar , sebagai berikut :
Maka didapat:
Jadi, validitas bandingnya ialah 0,58 sehingga kriterianya adalah Cukup.
4.1.2 Validitas Item
Validitas item adalah validitas yang pengujiannya dilakukan pada
tiap item tes yang diujikan. Skor yang dikorelasikan adalah skor total
sebagai hasil penjumlahan dari skor untuk setiap item tes dengan setiap
satu item tes. Skor pada setiap item tes menyebabkan tinggi rendahnya
skor total. Sebuah item tes memiliki validitas yang tinggi bila memiliki
korelasi positif dengan skor total. Dan sebaliknya, jika korelasi bernilai
negatif maka item tes tersebut memiliki korelasi namun berbanding
terbalik oleh karena itu item tes dinyatakan tidak valid atau harus diganti
dengan soal lain, mungkin juga direvisi. Berikut merupakan tabel hasil tes
perolehan siswa.
Page 29
24
Tabel 2: Tabel Persiapan Penentuan Validitas Item Tes (Instrumen)
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jml Nilai (Y) Y^2
1 Anisa D M 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 11 78.57 6173.5
2 Aulia P A 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 5 35.71 1275.5
3 Dani 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 28.57 816.3
4 Debbi D 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 71.43 5102
5 Deva R N 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 71.43 5102
6 Dwi A A 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10 71.43 5102
7 Feri S 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 6 42.86 1836.8
8 Fiza R S 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 8 57.14 3265.3
9 Frida A D 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 6 42.86 1836.7
10 Haris Ri 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 21.43 459.2
11 Hergian S 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4 28.57 816.3
12 Hifzil R 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 71.43 5102
13 Indrayana 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 14.29 204.1
14 Kania E N 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 7 50 2500
15 Marcel PD 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 6 42.86 1836.7
16 M. Aditya 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 6 42.86 1836.7
17 M. Irfan 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 6 42.86 1836.7
18 M. Ichsan 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 5 35.71 1275.5
19 Natasya M 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 71.43 5102
20 Novi I G 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 5 35.71 1275.5
21 Octaviani 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4 28.57 816.3
22 Rendy J R 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 6 42.86 1836.7
23 Reva N 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10 71.43 5102
24 Ridwan 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 6 42.86 1836.7
25 Romindo J 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 85.71 7346.9
26 Sandi R K 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 11 78.57 6173.5
27 Sinta D K 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5 35.71 1275.5
28 Siti A. N 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 71.43 5102
29 Sri S R 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 4 28.57 816.3
30 Tita S 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 4 28.57 816.3
31 Utari D 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 71.43 5102
32 Vikry J 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 9 64.28 4132.6
33 Wawan K 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10 71.43 5102
34 Wira A A P 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 8 57.14 3265.3
35 Yurri Q M 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 8 57.14 3265.3
36 Yusuf 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 8 57.14 3265.3
Jumlah 26 32 5 23 16 17 15 19 14 18 23 19 17 15 259 1850 108010.2
Page 30
25
Val
idit
as
Item
(an
gka
kas
ar)
0.5
12
72
1
0.1
6
0.0
3
0.3
60
09
9
0.1
45
08
3
0.0
77
44
5
0.7
23
48
6
0.5
72
39
1
-0.2
51
64
0.5
12
78
7
0.7
95
85
0.6
56
24
1
0.4
12
84
4
0.7
87
16
7
Kri
teri
a
Cu
ku
p
San
agt
Ren
dah
San
gat
Ren
dah
Ren
dah
San
agt
Ren
dah
San
agh
Ren
dah
Tin
ggi
Cu
ku
p
Ren
dah
(ber
ba
nd
ing
ter
bali
k)
Cu
ku
p
San
gat
Tin
gg
i
Tin
ggi
Cu
ku
p
Tin
ggi
Dengan menggunakan salah satu rumus yang dikemukakan oleh
Pearson yaitu teknik korelasi product moment angka kasar, sebagai berikut
:
Perhitungan korelasi Pearson di atas dilakukan dengan alat bantu hitung
pengolah angka Microsoft Excel diperoleh bahwa validitas item untuk
nomor 1 adalah 0,512 dan ini berarti bahwa validitasnya cukup. Validitas
item nomor 2 adalah 0,16 dengan kriteria validitasnya sangat rendah
artinya item ini perlu mengalami revisi. Validitas item nomor 3 adalah
0,03 dengan kriteria validitasnya sangat rendah artinya item ini juga perlu
mengalami revisi. Validitas item nomor 4 adalah 0,36 dengan kriteria
validitasnya rendah artinya item ini belum dapat merepresentasikan
kemampuan siswa. Validitas item nomor 5 adalah 0,145 dengan kriteria
validitasnya sangat rendah artinya item ini perlu mengalami revisi. Sama
halnya dengan validitas item nomor 6 dengan kriteria validitasnya sangat
rendah yaitu 0,07.
Sedangkan Validitas item nomor 7 adalah 0,723 dengan kriteria
validitasnya tinggi artinya item ini sudah valid dan tidak perlu dilakukan
revisi. Validitas item nomor 8 adalah 0,572 dengan kriteria validitasnya
cukup artinya item juga tidak perlu mengalami revisi. Validitas item
nomor 9 adalah -0,251 dengan kriteria validitasnya rendah artinya item ini
Page 31
26
perlu mengalami revisi dan nilai negatif pada validitas item ini
menunjukkan representasi yang dihasilakan dari item ini berbanding
terbalik dengan kemampuan siswa. Validitas item nomor 10 adalah 0,512
dengan kriteria validitasnya cukup. Validitas item nomor 11 adalah 0,80
dengan kriteria validitasnya sangat tinggi artinya item ini sudah baik.
Validitas item nomor 12 adalah 0,656 dengan kriteria validitasnya Tinggi
artinya item ini juga sudah baik. Validitas item nomor 13 adalah 0,41
dengan kriteria validitasnya cukup. Validitas item nomor 14 adalah 0,787
dengan kriteria validitasnya tinggi.
Secara keseluruhan set soal memiliki 4 item soal dengan validitas
sangat rendah, 2 item soal dengan validitas rendah dan satu diantaranya
memiliki representasi yang berbanding terbalik, 3 item soal dengan
validitas cukup, 3 item soal dengan validitas tinggi, dan 1 item soal dengan
validitas sangat tinggi.
4.1.3 Validitas Faktor
Pada uji validitas faktor ini terlebih dahulu dilakukan
pengelompokan item soal berdasarkan faktor yang hendak dianalisis.
Dalam kasus ini dianalisis mengenai faktor kemampuan untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran dan ketuntasan belajar. Kemampuan
kemampuan tersebut adalah, Kemampuan 1 yaitu kemampuan
pemahaman, Kemampuan 2 yaitu kemampuan penalaran, dan Kemampuan
3 yaitu kemampuan koneksi. Berikut table analisis validitasnya
menggunakan pengolah angka Microsoft Excel.
Page 32
27
Tabel 3: Tabel Analisis Validitas Faktor (Kemampuan) bagian 1
Kemampuan 1 Kemampuan 2
N
o. Nama Siswa 1 2
Jml
(X1) 3 4 5
1
4
1
3 7 6
Jml
(X2)
1
Anisa Dina
Margareta 1 1 2 0 1 1 1 0 1 1 5
2 Aulia Putri Azzahra 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Dani 1 1 2 0 0 1 0 0 0 0 1
4 Debbi Devianty 1 1 2 0 1 0 1 1 1 0 4
5 Deva Riesti N 1 1 2 0 1 0 1 1 1 0 4
6
Dwi Abdullah
Adiyanto 1 1 2 0 1 1 0 0 1 1 4
7 Feri Savala 1 1 2 1 1 0 0 1 0 0 3
8
Fiza Rahmadani
Syah 1 1 2 0 0 1 1 1 0 1 4
9
Frida Aziz
Damayanti 1 1 2 1 1 0 0 1 0 0 3
10 Haris Ramadani 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 2
11 Hergianstyah 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 2
12 Hifzil Rahman 1 1 2 0 1 0 1 1 1 0 4
13 Indrayana 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
14
Kania Ega Nurul
Aeni 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 2
15
Marcel Pesa Dwi
Waluyo 1 1 2 0 0 1 0 0 0 1 2
16
Mochamad Aditya
W 1 1 2 0 0 1 0 0 0 0 1
17
Mochamad Irfan
Aljafari 1 1 2 0 0 1 0 0 0 1 2
18
Mohamad Ichsan
Adzan A 1 1 2 0 0 1 0 1 0 0 2
19 Natasya Megasari 1 1 2 0 1 0 1 1 1 0 4
20
Novi Indriyani
Gunawan 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2
21 Octaviani Hikmawati 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2
22
Rendy Januar
Ramadhan 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 3
23 Reva Navila 1 1 2 0 1 1 0 0 1 1 4
24 Ridwan 1 1 2 0 0 1 0 0 0 0 1
25 Romindo Junianty 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 6
26
Sandi Rio
Kurniawan 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 6
27 Sinta Dewi Kania 1 1 2 1 0 0 0 0 0 1 2
28
Siti Annisa
Nurhaliza 1 1 2 0 1 0 1 1 1 0 4
Page 33
28
29 Sri Sugihtia Rahayu 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 2
30 Tita Sumiatoi 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 2
31 Utari Devi 1 1 2 0 1 0 1 1 1 0 4
32 Vikry Jayadiningrat 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 5
33 Wawan Kusdiana 1 1 2 0 1 0 1 1 1 0 4
34
Wira Ardian Angga
P 1 1 2 0 0 1 1 1 0 1 4
35
Yurri Qalbi
Ma'rfatullah 1 1 2 0 0 1 1 1 0 1 4
36 Yusuf 1 1 2 0 0 1 1 0 0 1 3
Jumlah
26
32
58
5
23
16
15
17
15
17
10
8
Banyaknya Siswa
(N)
3
6
Validitas Faktor
(angka kasar) 0.47 0.93
Tabel 4: Tabel Analisis Validitas Faktor (Kemampuan) bagian 2
Kemampuan 3 Jml
(Y) N
o. 8 9
1
0
1
1
1
2
Jml
(X3)
X1.
Y
X2.
Y
X3.
Y
X1
^2
X2^
2
X3
^2 Y^2
1 1 0 1 1 1 4 34 68 170 136 4 25 16 1156
2 1 0 1 0 1 3 12 24 0 36 4 0 9 144
3 0 1 0 0 0 1 13 26 13 13 4 1 1 169
4 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
5 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
6 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
7 0 0 1 0 0 1 21 42 63 21 4 9 1 441
8 0 1 0 1 0 2 27 54 108 54 4 16 4 729
9 0 0 1 0 0 1 21 42 63 21 4 9 1 441
10 0 0 0 0 0 0 12 12 24 0 1 4 0 144
11 1 0 0 0 0 1 14 14 28 14 1 4 1 196
12 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
13 0 0 0 0 0 0 8 8 8 0 1 1 0 64
14 1 0 1 1 1 4 19 19 38 76 1 4 16 361
15 0 1 0 1 0 2 19 38 38 38 4 4 4 361
16 0 1 0 1 1 3 16 32 16 48 4 1 9 256
17 0 1 0 1 0 2 19 38 38 38 4 4 4 361
18 0 1 0 0 0 1 17 34 34 17 4 4 1 289
19 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
20 1 0 1 0 1 3 13 0 26 39 0 4 9 169
21 1 0 1 0 0 2 12 0 24 24 0 4 4 144
Page 34
29
22 1 0 0 1 1 3 17 0 51 51 0 9 9 289
23 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
24 0 1 0 1 1 3 16 32 16 48 4 1 9 256
25 1 0 1 1 1 4 38 76 228 152 4 36 16 1444
26 1 1 0 1 1 4 35 35 210 140 1 36 16 1225
27 0 1 0 0 0 1 17 34 34 17 4 4 1 289
28 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
29 0 1 0 0 0 1 14 14 28 14 1 4 1 196
30 0 1 0 0 0 1 14 14 28 14 1 4 1 196
31 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
32 1 0 0 1 1 3 28 28 140 84 1 25 9 784
33 1 0 1 1 1 4 30 60 120 120 4 16 16 900
34 0 1 0 1 0 2 27 54 108 54 4 16 4 729
35 0 1 0 1 0 2 27 54 108 54 4 16 4 729
36 0 1 1 1 0 3 25 50 75 75 4 9 9 625
Jum
lah 1
9
14
18
23
19
93
805
1382
2797
2358
108
398
303
20287
Validitas Faktor : 0.7
Diperoleh validitas Kemampuan 1 adalah 0,47 dengan kriteria cukup
artinya item soal yang bersangkutan cukup dapat merepresentasikan
kemampuan pemahaman siswa mengenai materi lingkaran. Begitu juga
dengan validitas Kemampuan 2 bernilai 0,93 dengan kriteria sangat tinggi
artinya item soal yang bersangkutan dapat merepresentasikan kemampuan
penalaran siswa mengenai materi lingkaran. Selanjutnya, validitas
Kemampuan 3 adalah 0,7 dengan kriteria tinggi artinya item soal yang
bersangkutan dapat merepresentasikan kemampuan koneksi siswa mengenai
materi lingkaran.
4.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen merupakan pengukuran yang dapat
menunjukkan perubahan yang terjadi pada testi terhadap proses
pemahamannya dalam proses pembelajaran, apakah lebih baik dari
Page 35
30
sebelumnya, sama, atau bisa jadi lebih buruk dari sebelumnya atau menurun.
Jadi, ketika diuji dengan alat evaluasi, maka hasil yang bagus adalah ketika
skor testi tersebut tidak mengalami perubahan yang sangat signifikan dengan
nilai murninya. (Zahratun, 2012)
Nilai reliabiltas ini dapat bernilai positif atau bahkan negatif. Negatif,
berarti hasil pengujian menghasilkan nilai yang berbanding terbalik dengan
nilai kesehariannya. Negatif atau positifnya suatu nilai reliabilitas, dapat
dipengaruhi pula oleh berbagai faktor yang biasa disebut galat (error). Hal ini
bisa bersumber dari testi itu sendiri atau bisa juga dipengaruhi dari kondisi
lingkungan ketika pengujian, bahkan dapat pula dipengaruhi oleh tester
(penguji). Jadi, reliabilitas ini sebenarnya berfungsi untuk melihat apakah
instrumen evaluasi sudah dapat menjadi instrumen uji yang pas atau belum.
Tak berbeda jauh dengan validitas, karena pada intinya adalah, jika nilai
validitas ataupun reliabilitas baik, berarti bahwa instrumen tersebut sudah
dapat dijadikan instrumen evaluasi yang sebenarnya tanpa perlu revisi lebih
jauh lagi.
Tidak berbeda jauh dengan fungsi dari validitas instrumen, maka
perhitungan untuk reliabilitas ini pun cukup mudah. Reliabilitas dapat
dihitung dengan menggunakan salah satu dari tiga cara yang ada, yaitu: Tes
Tunggal, Tes Ulang, Tes Ekuivalen/Paralel.
4.2.1 Reliabilitas Tes Tunggal
Analisis data untuk pendekatan tes tunggal bisa digunakan ke dalam
dua macam teknik, yaitu teknik belah dua dan teknik non belah dua. Untuk
perhitungan reliabilitas dalam makalah ini digunakan teknik belah dua.
Rumus yang digunakan yaitu :
= Koefisien korelasi keseluruhan
= Koefisien korelasi belahan tes
Page 36
31
Dalam menentukan belahan tes diperlukan kesetaran utamanya dari
bobot soal. Karena bobot soal sudah terurut dari yang mudah ke soal yang
sukar, maka belahannya ditentukan melalui nomor soal ganjil dan nomor soal
genap. Berikut merupakan tabel persiapan untuk reliabilitas split half method
dari hasil tes perolehan siswa.
Tabel 5: Tabel Persiapan Penentuan Reliabilitas Split Half Method
No. Nama Siswa
Skor
Item Ganjil
(X1)
Skor
Item Genap
(X2)
X1.X2 X1 ^2 X2^2
1 Anisa Dina Margareta 4 7 28 16 49
2 Aulia Putri Azzahra 1 4 4 1 16
3 Dani 3 1 3 9 1
4 Debbi Devianty 4 6 24 16 36
5 Deva Riesti N 4 6 24 16 36
6 Dwi Abdullah Adiyanto 4 6 24 16 36
7 Feri Savala 3 3 9 9 9
8 Fiza Rahmadani Syah 5 3 15 25 9
9 Frida Aziz Damayanti 3 3 9 9 9
10 Haris Ramadani 1 2 2 1 4
11 Hergianstyah 0 4 0 0 16
12 Hifzil Rahman 4 6 24 16 36
13 Indrayana 0 2 0 0 4
14 Kania Ega Nurul Aeni 2 5 10 4 25
15 Marcel Pesa Dwi Waluyo 4 2 8 16 4
16 Mochamad Aditya W 4 2 8 16 4
17 Mochamad Irfan Aljafari 4 2 8 16 4
18 Mohamad Ichsan A A 4 1 4 16 1
19 Natasya Megasari 4 6 24 16 36
20 Novi Indriyani Gunawan 1 4 4 1 16
21 Octaviani Hikmawati 1 3 3 1 9
22 Rendy Januar Ramadhan 3 3 9 9 9
23 Reva Navila 4 6 24 16 36
24 Ridwan 4 2 8 16 4
25 Romindo Junianty 5 7 35 25 49
26 Sandi Rio Kurniawan 5 6 30 25 36
27 Sinta Dewi Kania 3 2 6 9 4
28 Siti Annisa Nurhaliza 4 6 24 16 36
Page 37
32
29 Sri Sugihtia Rahayu 1 3 3 1 9
30 Tita Sumiatoi 1 3 3 1 9
31 Utari Devi 4 6 24 16 36
32 Vikry Jayadiningrat 4 5 20 16 25
33 Wawan Kusdiana 4 6 24 16 36
34 Wira Ardian Angga P 5 3 15 25 9
35 Yurri Qalbi Ma'rfatullah 5 3 15 25 9
36 Yusuf 4 4 16 16 16
Jumlah 116 143 491 452 683
Korelasi diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi Angka
Kasar yaitu sebagai berikut:
Selanjutnya untuk menentukan nilai reliabilitas digunakan rumus split
half method, diperoleh:
Reliabilitas tes tunggal ini bernilai 0,483 dengan kriteria cukup, artinya
instrumen tes dapat memberikan hasil yang relatif sama (konsisten) apabila
diujikan pada subjek yang sama ataupun subjek yang berbeda, waktu yang
berbeda, dan tempat yang berbeda pula. Relatif di sini dimaksudkan tidak
tepat sama, tetapi mengalami perubahan yang tak berarti (tidak signifikan) dan
bisa diabaikan.
Page 38
33
4.2.2 Reliabilitas Tes Ulang
Untuk menguji reliabilitas instrumen soal memerlukan dua nilai untuk
dibandingkan satu sama lain. Pada kasus ini nilai kedua diperoleh dari
hasil melakukan tes ulang kepada testi yang sama dengan set soal yang
sama setelah jangka waktu tertentu.
Berikut disajikan tabel hasil tes ulang.
Tabel 6: Tabel Persiapan Penentuan Reliabilitas Tes Ulang
N
o. Nama Siswa
Jml
1
Nilai
(X1) X1^2
Jml
2
Nilai
(X2) X2^2 X1.X2
1 Anisa Dina M 11 78.57 6173.47 12 85.7 7346.9 6734.7
2 Aulia Putri Azzahra 5 35.71 1275.51 5 35.7 1275.5 1275.5
3 Dani 4 28.57 816.33 4 28.6 816.3 816.3
4 Debbi Devianty 10 71.43 5102.04 10 71.4 5102.0 5102.0
5 Deva Riesti N 10 71.43 5102.04 9 64.3 4132.7 4591.8
6 Dwi Abdullah A 10 71.43 5102.04 10 71.4 5102.0 5102.0
7 Feri Savala 6 42.86 1836.73 6 42.9 1836.7 1836.7
8 Fiza Rahmadani S 8 57.14 3265.31 8 57.1 3265.3 3265.3
9 Frida Aziz D 6 42.86 1836.73 8 57.1 3265.3 2449.0
10 Haris Ramadani 3 21.43 459.18 3 21.4 459.2 459.2
11 Hergianstyah 4 28.57 816.33 4 28.6 816.3 816.3
12 Hifzil Rahman 10 71.43 5102.04 10 71.4 5102.0 5102.0
13 Indrayana 2 14.29 204.08 2 14.3 204.1 204.1
14 Kania Ega Nurul A 7 50.00 2500.00 10 71.4 5102.0 3571.4
15 Marcel Pesa Dwi W 6 42.86 1836.73 6 42.9 1836.7 1836.7
16 M Aditya W 6 42.86 1836.73 11 78.6 6173.5 3367.3
17 M Irfan Aljafari 6 42.86 1836.73 6 42.9 1836.7 1836.7
18 M Ichsan A A 5 35.71 1275.51 5 35.7 1275.5 1275.5
19 Natasya Megasari 10 71.43 5102.04 8 57.1 3265.3 4081.6
20 Novi Indriyani G 5 35.71 1275.51 5 35.7 1275.5 1275.5
21 Octaviani H 4 28.57 816.33 6 42.9 1836.7 1224.5
22 Rendy Januar R 6 42.86 1836.73 6 42.9 1836.7 1836.7
23 Reva Navila 10 71.43 5102.04 10 71.4 5102.0 5102.0
24 Ridwan 6 42.86 1836.73 6 42.9 1836.7 1836.7
25 Romindo Junianty 12 85.71 7346.94 13 92.9 8622.4 7959.2
26 Sandi Rio K 11 78.57 6173.47 11 78.6 6173.5 6173.5
27 Sinta Dewi Kania 5 35.71 1275.51 5 35.7 1275.5 1275.5
28
Siti Annisa
Nurhaliza 10 71.43 5102.04 11 78.6 6173.5 5612.2
Page 39
34
Korelasi diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi Angka
Kasar yaitu sebagai berikut:
Selanjutnya untuk menentukan nilai reliabilitas digunakan masih
rumus split half method, diperoleh:
Reliabilitas tes tunggal ini bernilai 0,934 dengan kriteria sangat tinggi,
artinya instrumen tes dapat memberikan hasil yang relatif sama (konsisten)
apabila diujikan pada subjek yang sama ataupun subjek yang berbeda, waktu
yang berbeda, dan tempat yang berbeda pula. Relatif di sini dimaksudkan
tidak tepat sama, tetapi mengalami perubahan yang tak berarti (tidak
signifikan) dan bisa diabaikan. Perubahan hasil evaluasi yang mungkin terjadi
biasanya disebabkan adanya unsur pengalaman dari peserta tes dan kondisi
lainnya.
29 Sri Sugihtia Rahayu 4 28.57 816.33 4 28.6 816.3 816.3
30 Tita Sumiatoi 4 28.57 816.33 8 57.1 3265.3 1632.7
31 Utari Devi 10 71.43 5102.04 10 71.4 5102.0 5102.0
32 Vikry Jayadiningrat 9 64.29 4132.65 9 64.3 4132.7 4132.7
33 Wawan Kusdiana 10 71.43 5102.04 10 71.4 5102.0 5102.0
34 Wira Ardian A P 8 57.14 3265.31 8 57.1 3265.3 3265.3
35 Yurri Qalbi M 8 57.14 3265.31 8 57.1 3265.3 3265.3
36 Yusuf 8 57.14 3265.31 8 57.1 3265.3 3265.3
Jumlah 259
1850.
00
108010.
20 275
1964.
3
12056
1.2
11260
2.0
Page 40
35
4.2.3 Reliabilitas Tes Ekuivalen/Paralel
Untuk menguji reliabilitas instrumen soal memerlukan dua nilai untuk
dibandingkan satu sama lain. Pada kasus ini nilai kedua diperoleh dari
hasil melakukan tes yang serupa kepada testi yang lain pada waktu yang
bersamaan.
Berikut disajikan tabel hasil tes paralel.
Tabel 7: Tabel Persiapan Penentuan Reliabilitas Tes Paralel
N
o. Nama Siswa Jml
Nilai
(X) X^2
N
o.
Nama
Siswa Jml
Nilai
(Z) Z^2 X*Z
1 Anisa Dina M 11 78.6 6173.5 1 Student1 14 100.0 10000.0 7857.1
2 Aulia Putri A 5 35.7 1275.5 2 Student2 13 92.9 8622.4 3316.3
3 Dani 4 28.6 816.3 3 Student3 12 85.7 7346.9 2449.0
4 Debbi D 10 71.4 5102.0 4 Student4 11 78.6 6173.5 5612.2
5 Deva Riesti N 10 71.4 5102.0 5 Student5 10 71.4 5102.0 5102.0
6
Dwi Abdullah
A 10 71.4 5102.0 6 Student6 9 64.3 4132.7 4591.8
7 Feri Savala 6 42.9 1836.7 7 Student7 8 57.1 3265.3 2449.0
8
Fiza
Rahmadani 8 57.1 3265.3 8 Student8 7 50.0 2500.0 2857.1
9 Frida Aziz D 6 42.9 1836.7 9 Student9 6 42.9 1836.7 1836.7
10 Haris Ramadani 3 21.4 459.2 10 Student10 5 35.7 1275.5 765.3
11 Hergianstyah 4 28.6 816.3 11 Student11 4 28.6 816.3 816.3
12 Hifzil Rahman 10 71.4 5102.0 12 Student12 3 21.4 459.2 1530.6
13 Indrayana 2 14.3 204.1 13 Student13 2 14.3 204.1 204.1
14
Kania Ega
Nurul 7 50.0 2500.0 14 Student14 1 7.1 51.0 357.1
15 Marcel P DW 6 42.9 1836.7 15 Student15 1 7.1 51.0 306.1
16 M Aditya W 6 42.9 1836.7 16 Student16 2 14.3 204.1 612.2
17 M Irfan Aljafari 6 42.9 1836.7 17 Student17 3 21.4 459.2 918.4
18 M Ichsan A A 5 35.7 1275.5 18 Student18 4 28.6 816.3 1020.4
19 Natasya M 10 71.4 5102.0 19 Student19 5 35.7 1275.5 2551.0
20 Novi Indriyani 5 35.7 1275.5 20 Student20 6 42.9 1836.7 1530.6
21 Octaviani H 4 28.6 816.3 21 Student21 7 50.0 2500.0 1428.6
22 Rendy Januar R 6 42.9 1836.7 22 Student22 8 57.1 3265.3 2449.0
23 Reva Navila 10 71.4 5102.0 23 Student23 9 64.3 4132.7 4591.8
24 Ridwan 6 42.9 1836.7 24 Student24 10 71.4 5102.0 3061.2
25 Romindo J 12 85.7 7346.9 25 Student25 11 78.6 6173.5 6734.7
26 Sandi Rio K 11 78.6 6173.5 26 Student26 12 85.7 7346.9 6734.7
27 Sinta Dewi K 5 35.7 1275.5 27 Student27 13 92.9 8622.4 3316.3
Page 41
36
28 Siti Annisa N 10 71.4 5102.0 28 Student28 14 100.0 10000.0 7142.9
29 Sri Sugihtia R 4 28.6 816.3 29 Student29 7 50.0 2500.0 1428.6
30 Tita Sumiatoi 4 28.6 816.3 30 Student30 7 50.0 2500.0 1428.6
31 Utari Devi 10 71.4 5102.0 31 Student31 7 50.0 2500.0 3571.4
32 Vikry J 9 64.3 4132.7 32 Student32 7 50.0 2500.0 3214.3
33 Wawan K 10 71.4 5102.0 33 Student33 7 50.0 2500.0 3571.4
34
Wira Ardian A
P 8 57.1 3265.3 34 Student34 7 50.0 2500.0 2857.1
35 Yurri Qalbi M 8 57.1 3265.3 35 Student35 7 50.0 2500.0 2857.1
36 Yusuf 8 57.1 3265.3 36 Student36 7 50.0 2500.0 2857.1
Jumlah 259
1850.
0
108010
.2
jumlah 266 1900
123571.
4
103928
.6
Korelasi diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi Angka
Kasar yaitu sebagai berikut:
Selanjutnya untuk menentukan nilai reliabilitas digunakan masih
rumus split half method, diperoleh:
Reliabilitas tes tunggal ini bernilai 0,531 dengan kriteria cukup, artinya
instrumen tes dapat memberikan hasil yang relatif sama (konsisten) apabila
diujikan pada subjek yang sama ataupun subjek yang berbeda, waktu yang
berbeda, dan tempat yang berbeda pula. Relatif di sini dimaksudkan tidak
tepat sama, tetapi mengalami perubahan yang tak berarti (tidak signifikan)
dan bisa diabaikan.
Page 42
37
4.3 Analisis Item Tes
Suatu alat evaluasi yang baik akan mencerminkan kemampuan siswa
yang sebenarnya dari testi yang dievaluasi dan bisa membedakan siswa yang
pandai dengan siswa yang berkemampuan sedang dan kemampuan rendah,
sehingga penyebaran skor atau nilai hasil evaluasi tersebut berdistribusi
normal. Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan alat
evaluasi yang kualitasnya baik pula. Alat evaluasi yang baik dapat ditinjau
dari hal-hal berikut ini, yaitu: validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat
kesukaran.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh dari subbab 4.1, instrumen tes
ditinjau sebagai satu set soal memiliki validitas yang cukup artinya sudah
dapat merepresentasikan kemampuan testi. Selain itu, dari ketiga perhitungan
reliabilitas dari subbab 4.2 menunjukkan bahwa instrumen tes dapat
memberikan hasil yang relatif sama (konsisten) apabila diujikan pada subjek
yang sama ataupun subjek yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat
yang berbeda pula.
4.3.1 Tingkat Kesukaran
Instrumen yang ideal adalah instrumen yang sesuai dengan
kemampuan peserta tes. Dengan demikian soal yang terlalu sulit bukan
merupakan soal yang baik karena hanya dapat dikerjakan oleh sedikit
peserta, khususnya kelompok atas (upper group) atau bahkan tidak ada
seorangpun yang mampu menyelesaikannya. Demikian pula soal yang
terlalu mudah sehingga dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh
peserta, sehingga tidak mampu membedakan peserta yang pandai dan yang
tidak pandai. Kesimpulannya soal yang baik adalah yang berada pada level
mudah, sedang, dan sukar membentuk bell shape atau kurva normal.
Kondisi soal sebagaimana telah dijelaskan disebut dengan tingkat
kesukaran soal (difficulty level). Tingkat kesukaran (TK) soal pada
dasarnya adalah perbandingan antara banyaknya peserta yang menjawab
Page 43
38
benar dengan jumlah seluruh peserta, dan dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif, yaitu sebagai berikut:
dengan,
TK : Tingkat Kesukaran Soal
SA : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
N : Banyaknya peserta tes
Beberapa ahli penilaian memberikan skala tingkat kesukaran (TK)
yang berbeda, namun yang digunakan dalam kasus ini adalah sebagai
berikut:
0% - 15% : Sangat Sukar
16% - 30% : Sukar
31% - 70% : Sedang
71% - 85% : Mudah
86% - 100% : Sangat Mudah
Untuk mempermudah analisis item berdasarkan tingkat kesukaran,
maka perhitungan tingkat kesukaran ini disajikan dalam bentuk tabel
berikut.
Tabel 8: Tabel Tingkat Kesukaran Item Tes
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Anisa Dina M 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
2 Aulia Putri A 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
3 Dani 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
4 Debbi Devianty 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
5 Deva Riesti N 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
6 Dwi Abdullah A 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
7 Feri Savala 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
8 Fiza Rahmadani 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
9 Frida Aziz D 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
10 Haris Ramadani 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hergianstyah 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
12 Hifzil Rahman 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
13 Indrayana 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Kania Ega N A 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
Page 44
39
15 Marcel Pesa D W 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
16 M Aditya W 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
17 M Irfan Aljafari 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
18 M Ichsan Adzan A 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
19 Natasya Megasari 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
20 Novi Indriyani G 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
21 Octaviani H 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
22 Rendy Januar 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
23 Reva Navila 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
24 Ridwan 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
25 Romindo Junianty 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
26 Sandi Rio K 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
27 Sinta Dewi Kania 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
28 Siti Annisa N 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
29 Sri Sugihtia R 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
30 Tita Sumiatoi 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
31 Utari Devi 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
32 Vikry J 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1
33 Wawan Kusdiana 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
34 Wira Ardian A P 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
35 Yurri Qalbi M 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
36 Yusuf 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
Jumlah 26 32 5 23 16 17 15 19 14 18 23 19 17 15
Banyaknya Siswa (N) 36
Tingkat kesukaran 72%
89%
14%
64%
44%
47%
42%
53%
39%
50%
64%
53%
47%
42%
Kriteria
Mu
dah
San
gat
Mu
dah
San
gat
Suka
r
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Sed
ang
Page 45
40
4.3.2 Daya Pembeda
Selain tingkat kesukaran, untuk menganalisis kualitas soal dilihat
dari daya pembedanya. Daya pembeda soal adalah kemampuan item tes
untuk membedakan peserta pandai dan peserta yang kurang pandai.
Kemampuan peserta tes menyelesaikan suatu soal dengan benar
memberikan gambaran akan kepandaiannya yang tentu saja berbeda
dengan peserta yang tidak mampu menjawabnya dengan benar. Untuk
mengetahuinya terlebih dahulu membagi peserta menjadi 3 kelompok,
yaitu kelompok atas/KA (25% dari peringkat atas), kelompok bawah/KB
(25% dari peringkat bawah) dan kelompok tengah (50%), yang dianalisis
adalah KA dan KB saja.
Dan seberapa baik sebuah butir soal mampu membedakan kedua
kelompok tersebut dapat dilihat pada besar kecilnya indeks diskriminasi
item (discriminatory power disingkat D), dari rumus berikut:
dengan,
D : Daya Pembeda
SA : Jumlah skor kelompok atas
SB : Jumlah skor kelompok bawah
I : Jumlah skor Ideal salah satu kelompok (KA atau KB)
dan dengan kriteria,
Negatif – 9% : Sangat buruk
10% – 19% : Buruk
20% – 29% : Agak baik (direvisi)
30% – 49% : Baik
50% ke atas : Sangat baik
Untuk mempermudah analisis item berdasarkan Daya Pembeda,
maka perhitungan tingkat kesukaran ini disajikan dalam bentuk tabel
berikut.
Page 46
41
Tabel 9: Tabel Daya Pembeda Item Tes
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kelompok Atas (KA)
1 Romindo J 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
2 Anisa Dina M 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
3 Sandi Rio K 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
4 Debbi Devianty 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
5 Deva Riesti N 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
6 Dwi Abdullah A 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
7 Hifzil Rahman 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
8 Natasya M 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
9 Reva Navila 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
Jumlah KA 8 9 1 9 5 5 9 9 1 8 9 9 5 7
Kelompok Menengah
10 Siti Annisa N 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
11 Utari Devi 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
12 Wawan K 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
13 Vikry J 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1
14 Fiza Rahmadani 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
15 Wira Ardian P 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
16 Yurri Qalbi M 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
17 Yusuf 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1
18 Kania Ega N A 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
19 Feri Savala 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
20 Frida Aziz D 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
21 Marcel P D W 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
22 M Aditya W 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
23 M Irfan Aljafari 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
24 Rendy Januar R 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
25 Ridwan 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
26 Aulia Putri A 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
27 M Ichsan A A 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Kelompok Bawah (KB)
28 Novi I G 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
29 Sinta Dewi K 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
30 Dani 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
31 Hergianstyah 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
32 Octaviani H 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
33 Sri Sugihtia R 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
Page 47
42
34 Tita S 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
35 Haris Ramadani 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Indrayana 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah KB 2 7 1 6 2 5 1 3 4 2 0 1 1 0
KA-KB 6 2 0 3 3 0 8 6 -3 6 9 8 4 7
DP 0.7 0.2 0 0.3 0.3 0 0.9 0.7 -0.3 0.7 1 0.9 0.4 0.8
Kriteria
San
gat
Bai
k
Aga
k B
aik
San
gat
Bu
ruk
Bai
k
Bai
k
San
gat
Bu
ruk
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bu
ruk
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
Bai
k
San
gat
Bai
k
Selanjutnya pada subbab ini akan dibahas dengan analisis yang lebih
detail dari setiap item soal berkenaan dengan validitas item yang telah
disinggung pada bahasan 4.1.2 serta mengenai tingkat kesukaran dan daya
pembeda dengan bantuan tabel 8 dan tabel 9 dibandingkan dengan yang
tertera pada kisi-kisi yang dipaparkan pada subbab 2.3.
Item Soal No 1
Validitas item untuk nomor 1 adalah 0,512 dan ini berarti bahwa
validitasnya cukup. Berdasarkan tabel 8, tingkat kesukaran item ini 72%
atau termasuk kriteria mudah. Hal ini sesuai dengan yang tercantum pada
kisi kisi. Selain itu, berdasarkan tabel 9, daya pembeda bernilai 0,7 yang
berarti sangat baik. Dari ketiga hal tersebut, item ini sudah layak
digunakan sebagai intrumen evaluasi. Jadi item soal nomor 1 tidak perlu
direvisi.
Item Soal No 2
Validitas item nomor 2 adalah 0,16 dengan kriteria validitasnya sangat
rendah artinya item ini perlu mengalami revisi. Salah satu penyebab
validitas yang sangat rendah ini adalah tingkat kesukarannya yaitu 89%
yang berarti sangat mudah. Item soal yang sangat mudah tidak cocok
dijadikan instrumen evaluasi. Hal ini juga ditunjukan oleh daya pembeda
Page 48
43
yang bernilai 0,2 dengan kriteria agak baik. Jadi, item soal ini perlu
direvisi terutama tingkat kesukaran yang harus ditambah.
Item Soal No 3
Validitas item nomor 3 adalah 0,03 dengan kriteria validitasnya sangat
rendah artinya item ini juga perlu mengalami revisi. Salah satu penyebab
validitas yang sangat rendah ini adalah tingkat kesukarannya yaitu 14%
yang berarti sangat sukar. Item soal yang sangat sukar tidak cocok
dijadikan instrumen evaluasi. Hal ini juga ditunjukan oleh daya pembeda
yang bernilai 0 dengan kriteria sangat buruk. Jadi, item soal ini perlu
direvisi terutama tingkat kesukaran yang harus dikurangi.
Item Soal No 4
Validitas item nomor 4 adalah 0,36 dengan kriteria validitasnya rendah
artinya item ini belum dapat merepresentasikan kemampuan siswa.
Meskipun bila dilihat dari daya pembeda dengan nilai 0,3 yang berarti
baik, item ini sudah memenuhi kriteria intrumen evaluasi. Namun,
validitas yang rendah ini mungkin diakibatkan oleh tingkat kesukaran
yang bernilai 64% dengan kriteria sedang. Hal ini berbeda dengan tingkat
kesukaran yang diinginkan oleh set soal seperti yang tertulis pada kisi-kisi
(subbab 2.3) yaitu mudah. Oleh karena itu, soal ini perlu direvisi salah
satunya dengan mengurangi tingkat kesukaran soal.
Item Soal No 5
Validitas item nomor 5 adalah 0,145 dengan kriteria validitasnya sangat
rendah artinya item ini perlu mengalami revisi. Meskipun dilihat dari daya
pembedanya yang bernilai 0,3, soal ini memiliki daya pembeda yang baik
sebagai item instrumen evaluasi. Di sisi lain, seharusnya berdasarkan kisi-
kisi item ini memiliki tingkat kesukaran yang mudah namun setelah
melalui hasil perhitungan yang ditampilkan pada tabel 8 ternyata item ini
memiliki tingkat kesukaran yang sedang. Hal ini terjadi karena siswa
Page 49
44
(testi) belum paham mengenai materi ini atau dalam pembelajaran materi
ini kurang diperdalam. Sehingga untuk memperbaiki validitas item ini
perlu dikurangi tingkat kesukarannya.
Item Soal No 6
Validitas item nomor 6 dengan kriteria validitasnya sangat rendah yaitu
0,07 artinya item ini perlu direvisi. Meskipun dilihat dari tingkat
kesukaran pada 47% yaitu sedang telah memenuhi kualifikasi sebagai item
instumen evaluasi. Namun bila dilihat dari daya pembedanya item ini
bernilai 0 atau berarti sangat buruk. Sehingga item ini perlu mengalami
revisi terutama pada konten isi, karena validitas item yang sangat rendah
berarti item ini tidak dapat merepresentasikan kemampuan siswa.
Item Soal No 7
Validitas item nomor 7 adalah 0,723 dengan kriteria validitas tinggi
Berdasarkan tabel 8, tingkat kesukaran item ini 42% atau termasuk kriteria
sedang. Hal ini sesuai dengan yang tercantum pada kisi kisi. Selain itu,
berdasarkan tabel 9, daya pembeda bernilai 0,9 yang berarti sangat baik.
Dari ketiga hal tersebut, item ini sudah layak digunakan sebagai intrumen
evaluasi. Jadi item soal nomor 7 tidak perlu direvisi.
Item Soal No 8
Validitas item nomor 8 adalah 0,572 dengan kriteria validitasnya cukup
artinya item juga tidak perlu mengalami revisi. Karena berdasarkan tabel
8, tingkat kesukaran item ini 53% atau termasuk kriteria sedang. Meskipun
berbeda dengan yang tercantum pada kisi kisi yaitu tingkat kesukaran yang
mudah, hal ini tidak menjadi kendala untuk item ini menjadi instumen
evaluasi. Hal ini dianggap wajar terjadi karena merepresntasi dalam
permbelajarannya siswa (testi) belum begitu paham mengenai materi ini
sehingga tingkat kesukarannya di atas presiksi. Namun, berdasarkan nilai
validitasnya item ini telah dapat merepresentasikan kemampuan siswa
Page 50
45
(testi). Selain itu, berdasarkan tabel 9, daya pembeda bernilai 0,7 yang
berarti sangat baik. Dari ketiga hal tersebut, item ini sudah layak
digunakan sebagai intrumen evaluasi.
Item Soal No 9
Validitas item nomor 9 adalah -0,251 dengan kriteria validitasnya rendah
artinya item ini perlu mengalami revisi dan nilai negatif pada validitas
item ini menunjukkan representasi yang dihasilkan dari item ini
berbanding terbalik dengan kemampuan siswa. Hal ini juga ditunjukkan
oleh daya pembeda yang bernilai -0,33 yang berarti daya pembedanya
sangat buruk. Meskipun tingkat kesukaan 39% yang berarti sedang, soal
ini harus direvisi atau bahakan digantikan dengan soal lain yang berkenaan
dengan materi yang sama.
Item Soal No 10
Validitas item nomor 10 adalah 0,512 dengan kriteria validitasnya cukup.
Berdasarkan tabel 8, tingkat kesukaran item ini 50% atau termasuk kriteria
sedang. Hal ini sesuai dengan yang tercantum pada kisi kisi. Selain itu,
berdasarkan tabel 9, daya pembeda bernilai 0,7 yang berarti sangat baik.
Dari ketiga hal tersebut, item ini sudah layak digunakan sebagai intrumen
evaluasi. Jadi item soal nomor 10 tidak perlu direvisi.
Item Soal No 11
Validitas item nomor 11 adalah 0,80 dengan kriteria validitasnya sangat
tinggi artinya item ini sudah baik. Dan berdasarkan tabel 8, tingkat
kesukaran item ini 64% atau termasuk kriteria sedang. Hal ini sesuai
dengan yang tercantum pada kisi kisi. Selain itu, berdasarkan tabel 9, daya
pembeda bernilai 1 yang berarti sangat baik. Dari ketiga hal tersebut, item
ini sudah layak digunakan sebagai intrumen evaluasi. Jadi item soal nomor
11 tidak perlu direvisi.
Page 51
46
Item Soal No 12
Validitas item nomor 12 adalah 0,656 dengan kriteria validitasnya tinggi
artinya item ini juga sudah baik. Dan berdasarkan tabel 8, tingkat
kesukaran item ini 53% atau termasuk kriteria sedang. Hal ini sesuai
dengan yang tercantum pada kisi kisi. Selain itu, berdasarkan tabel 9, daya
pembeda bernilai 0,9 yang berarti sangat baik. Dari ketiga hal tersebut,
item ini sudah layak digunakan sebagai intrumen evaluasi. Jadi item soal
nomor 12 tidak perlu direvisi.
Item Soal No 13
Validitas item nomor 13 adalah 0,41 dengan kriteria validitasnya cukup.
Dan berdasarkan tabel 8, tingkat kesukaran item ini 47% atau termasuk
kriteria sedang. Meskipun berbeda dengan yang tercantum pada kisi kisi
yaitu tingkat kesukaran yang sukar, hal ini tidak menjadi kendala untuk
item ini menjadi instumen evaluasi. Hal ini dianggap wajar terjadi karena
merepresntasi dalam permbelajarannya siswa (testi) telah mempelajari
materi ini sehingga tingkat kesukarannya di bawah presiksi. Selain itu,
berdasarkan tabel 9, daya pembeda bernilai 0,4 yang berarti baik. Dari
ketiga hal tersebut, item ini sudah layak digunakan sebagai intrumen
evaluasi. Jadi item soal nomor 13 tidak perlu direvisi.
Item Soal No 14
Validitas item nomor 14 adalah 0,79 dengan kriteria validitasnya tinggi.
Dan berdasarkan tabel 8, tingkat kesukaran item ini 42% atau termasuk
kriteria sedang. Meskipun berbeda dengan yang tercantum pada kisi kisi
yaitu tingkat kesukaran yang sukar, hal ini tidak menjadi kendala untuk
item ini menjadi instumen evaluasi. Hal ini dianggap wajar terjadi karena
merepresntasi dalam pembelajarannya siswa (testi) telah mempelajari
materi ini sehingga tingkat kesukarannya di bawah presiksi. Selain itu,
berdasarkan tabel 9, daya pembeda bernilai 0,9 yang berarti sangat baik.
Page 52
47
Dari ketiga hal tersebut, item ini sudah layak digunakan sebagai intrumen
evaluasi. Jadi item soal nomor 14 tidak perlu direvisi.
4.4 Proses Penyempurnaan Item Tes
Setelah dilakukan analisis item tes berdasarkan nilai validitas, tingkat
kesukaran dan daya pembeda, berikutnya akan dilakukan perbaikan pada
setiap soal yang perlu direvisi. Revisi/ penyempurnaan item dalam penelitian
ini dilakukan pada item soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 9. Penyempurnaan item
dimaksudkan untuk mengubah satu set soal tes yang telah diujikan
sebelumnya agar menjadi satu set soal tes yang dapat merepresentasikan
kemampuan siswa terkait dengan materi dan model pembelajaran yang
digunakan serta layak dijadikan instrumen pengujian berikutnya.
No.
Soal Soal Awal Hasil Revisi Alasan Revisi
2. Perhatikan gambar berikut !
Bagian lingkaran yang ditandai
dengan nomor 2 adalah….
a. Juring
b. Tembereng
c. Busur
d. Tali Busur
Perhatikan gambar berikut !
Bagian lingkaran yang
ditandai dengan nomor 4
adalah….
a. Juring
b. Tembereng
c. Busur
d. Tali Busur
Unsur juring sudah sangat
dipahami oleh siswa
sehingga untuk item ini
diganti menjadi
menanyakan unsur
lingkaran yang bernama
tali busur. Seringnya
dijumpai kebingungan
siswa dalam membedakan
busur dan tali busur
diharapkan dapat
meningkatkan tingkat
kesukaran item ini.
Page 53
48
3. Perhatikan gambar berikut!
Keliling daerah pada gambar di
samping adalah….
a. 5π cm
b. 5π +20 cm
c. 20π + 20 cm
d. 20π cm
Panjang tali yang diperlukan
untuk melilitkan sebuah drum
berjari-jari 3 cm sebanyak lima
putaran adalah….
a. 6π cm
b. 15π cm
c. 30π cm
d. 45π cm
Penguasaan konsep
mengenai keliling daerah
yang masih kurang
dikuasai mengakibatkan
banyak siswa yang hanya
menghitung panjang
bagian lingkarannya saja
dan tidak menjumlahkan
dengan panjang jari-jari
yang membatasi daerah
tersebut. Oleh karena itu,
item ini direvisi dengan
meminimalisasi
kebingungan yang
mungkin dialami siswa
yaitu dengan hanya
melibatkan unsur
lingkaran (tidak ada
penjumlahan dengan unsur
lain). Dengan demikian
diharapkan tingkat
kesukaran pada item ini
dapat berkurang.
4. Perhatikan gambar di samping!
Jika , maka keliling daerah
yang diarsir pada gambar di
samping adalah….
Suatu roda berdiameter 63 cm
berputar menempuh jarak 198
m. Jika , maka roda
tersebut berputar sebanyak ....
a. 60 kali
b. 75 kali
c. 100 kali
d. 110 kali
Tidak berbeda dengan
item nomor 3. Penguasaan
konsep mengenai keliling
daerah yang masih kurang
dikuasai mengakibatkan
banyak siswa yang hanya
menghitung panjang
bagian lingkarannya saja
tanpa menjumlahkan
dengan panjang sisi lain
yang membatasi daerah
Page 54
49
a. 44 cm
b. 84 cm
c. 100 cm
d. 154 cm
tersebut. Oleh karena itu,
item ini direvisi dengan
hanya melibatkan unsur
lingkaran (tidak ada
penjumlahan dengan unsur
lain). Dengan demikian
diharapkan tingkat
kesukaran pada item ini
dapat berkurang.
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika , maka luas daerah
yang diarsir adalah….
a. 42 cm2
b. 77 cm2
c. 92 cm2
d. 119 cm2
Perhatikan gambar berikut!
Jika , maka luas daerah
yang diarsir adalah….
a. 44 cm2
b. 77 cm2
c. 240 cm2
d. 273 cm2
Daerah bagian lingkaran
(dalam item ini setengah
lingkaran) yang bukan
merupakan daerah yang
diarsir memunculkan
presepsi lain bagi siswa
dalam penyelesaian soal
ini. Oleh karena itu, soal
direvisi menjadi seperti
yang tampak di samping
ini. Revisi dialkukan agar
maksud soal dapat
dipahami oleh siswa dan
langkah penyelesaiannya
dapat diikuti/dilakukan
dengan baik.
6. Diketahui jari-jari suatu lingkaran
semula 7 cm. Kemudian dibuat
lingkaran baru dengan jari-jari
diperbesar satu setengah kali dari
ukuran semula. Perbandingan
keliling lingkaran semula dengan
lingkaran baru adalah….
a. 1:2
Diketahui jari-jari suatu
lingkaran semula 7 cm.
Kemudian dibuat lingkaran
baru dengan jari-jari
diperbesar dua kali dari ukuran
semula. Perbandingan keliling
lingkaran semula dengan
lingkaran baru adalah….
Bilangan pembanding
pada item ini berupa
pecahan campuran. Hal ini
dapat menimbulkan
berbagai kekeliruan dalam
perhitungan yang
dilakukan oleh siswa.
Sehingga bilangan
14 cm
14 c
m
Page 55
50
b. 1:3
c. 2:3
d. 3:2
a. 1:2
b. 1:3
c. 2:1
d. 2:3
e. 3:2
pembanding diubah
menjadi bilangan bulat
dengan demikian
diharapkan siswa yang
betul-betul mengerti
tentang konsep
perbandingan keliling
lingkaran ini tidak keliru
akibat perhitungan yang
rumit. Revisi ini juga
diharapkan dapat
meningkatkan daya
pembeda sehingga soal
menjadi valid.
9. Perhatikan gambar!
Diketahui ukuran BAC =
dan CED = . Ukuran
ABD adalah….
a.
b.
c.
d.
Perhatikan gambar di atas.
adalah diameter lingkaran
dengan titik pusat O. Jika
RPQ = 70o dan PRS = 20
o,
besar PRQ dan RPS
berturut-turut adalah ....
a. 90o dan 20
o
b. 20o dan 90
o
c. 20o dan 70
o
d. 10o dan 80
o
Tali busur yang saling
silang (berpotongan) pada
item ini memunculkan
kebingungan siswa
mengenai konsep apa
yang seharusnya
digunakan. Sehingga
dilakukan revisi dengan
mengubah sudut pandang
soal agar maksud soal
dapat dipahami oleh siswa
dan langkah
penyelesaiannya dapat
diikuti/dilakukan dengan
mudah.
Page 56
51
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Evaluasi dalam proses pembelajaran tak lain memiliki tujuan untuk
mengetahui sejauh mana efisiensi kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan dan efektivitas pencapaian tujuan instruksional yang telah
ditetapkan. Hal ini bersesuaian dengan fungsi dan tujuan alat evaluasi
sebagai alat diagnostik dan alat pengukur keberhasilan. Alat evaluasi atau
instrumen evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini berkenaan dengan
pembelajaran dengan metode Contextual Teaching and Learning untuk
materi Lingkaran yang diujikan pada siswa kelas VIII-C SMP Negeri 29
Bandung.
Instrumen evaluasi dikatakan layak atau dapat dipercaya, salah
satunya yaitu apabila memiliki validitas yang baik. Instrumen evaluasi yang
diujikan pada penelitian ini secara keseluruhan dapat dikatakan cukup
dengan nilai 0,58. Selain validitas keseluruhan ada pula yang disebut
validitas faktor. Uji validitas faktor ini dilakukan berdasarkan kemampuan
yang dituntut pada materi Lingkaran, yaitu kemampuan pemahaman,
kemampuan penalaran dan kemampuan koneksi. Hasil uji validitas ini
menunjukan validitas instrumen berkenaan dengan kemampuan pemahaman
bernilai 0,47 dengan kriteria cukup, validitas instrumen pada kemampuan
penalaran bernilai 0,93 dengan kriteria sangat tinggi dan pada kemampuan
koneksi adalah 0,7 dengan kriteria tinggi artinya instrumen evaluasi pada
faktor-faktor tersebut dapat merepresentasikan kemampuan siswa yang
sesungguhnya mengenai materi lingkaran. Di samping validitas keseluruhan
dan validitas faktor, terdapat pula validitas item yang berkenaan dengan
validitas/ kelayakan masing-masing item soal. Secara keseluruhan set soal
memiliki 4 item soal dengan validitas sangat rendah, 2 item soal dengan
Page 57
52
validitas rendah dan satu diantaranya memiliki representasi yang berbanding
terbalik, 3 item soal dengan validitas cukup, 3 item soal dengan validitas
tinggi, dan 1 item soal dengan validitas sangat tinggi. Oleh karena itu, 6 item
soal pada instrumen tes ini mengalami penyempurnaan/ revisi.
Faktor penentu kelayakan instrumen evaluasi bukan hanya validitas,
namun ada juga yang disebut reliabilitas. Berdasarkan tiga uji reliabilitas
yang telah dilakukan yaitu uji reliabilitas tes tunggal, uji reliabilitas tes
ulang dan uji reliabilitas tes paralel yang masing-masing bernilai 0.483
(kriteria cukup), 0.934 (kriteria sangat tinggi), dan 0.531 (kriteria cukup)
menunjukan bahwa instrumen tes dapat memberikan hasil yang relatif sama
(konsisten) apabila diujikan pada subjek yang sama ataupun subjek yang
berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda pula. Relatif di sini
dimaksudkan tidak tepat sama, tetapi mengalami perubahan yang tak berarti
(tidak signifikan) dan bisa diabaikan. Jadi melihat hasil uji reliabilitas,
instrumen yang diujikan ini dapat dijadikan instrumen evaluasi yang
sebenarnya.
Untuk mengubah/ memperbaiki satu set soal agar menjadi satu
instrumen tes yang dapat merepresentasikan kemampuan siswa terkait
dengan materi dan model pembelajaran yang digunakan serta layak
dijadikan instrumen evaluasi pada pengujian berikutnya, maka haruslah
dilakukan penyempurnaan/ revisi pada item tes. Berdasarkan analisis item
tes sesuai dengan nilai validitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda,
revisi/ penyempurnaan item dalam penelitian ini dilakukan pada item soal
nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 9. Dalam proses penyempurnaannya, diketahui
bahwa terdapat beberapa ketidakcocokan antara tingkat pemahaman siswa
terhadap suatu konsep dengan bentuk soal yang diujikan pada set instrumen
ini. Sehingga perlu dilakukan beberapa penyesuaian agar tidak terjadi
kesalahpahaman mengenai maksud soal. Setelah melalui berbagai tahap uji
validitas, uji reliabilitas, analisis item tes dan proses penyempurnaan item
tes, instrumen ini sudah siap diujikan lagi untuk mengevaluasi pembelajaran
matematika tentang Lingkaran pada siswa kelas VIII tingkat SMP.
Page 58
53
5.2 Rekomendasi
Untuk memenuhi kriteria instrumen evaluasi yang dapat menunjukkan
hasil pembelajaran yang sebenarnya sesuai dengan yang diperoleh para
siswa, maka peneliti disarankan mengetahui sejauh mana proses
pembelajaran berlangsung dan mengetahui tingkat penguasaan konsep yang
berkenaan dengan materi sehingga dalam penyusunan instrumen peneliti
sudah memiliki gambaran mengenai materi yang akan diujikan dan tingkat
kesukaran serta sudut pandang atau cara penyajian soal yang sesuai dengan
pembelajaran dan kondisi pemahaman testi. Dengan demikian diharapkan
dapat meminimalisasi item soal yang mengalami revisi baik terkait validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran maupun daya pembeda.
Selain itu, penelitian uji intrumen ini tidak akan berjalan tanpa adanya
testi atau secara umum kerjasama dengan pihak sekolah. Oleh karena itu,
direkomendasikan bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian serupa
untuk melakukan proses perizinan sesegera mungkin, agar memudahkan
komunikasi dan menyelesaikan setiap keperluan penelitian. Serta disarankan
untuk dapat menjalin hubungan baik dengan pihak sekolah agar penelitian
selanjutnya tidak mengalami hambatan perihal perizinan.
Page 59
54
RANGKUMAN
Sebagai rangkuman berikut disajikan bagan alur proses penyusunan alat evaluasi
beserta penjelasannya.
Uji Keterbacaan
Page 60
55
Teori Evaluasi. Langkah awal dalam memulai suatu penelitian tentu harus
didasari dengan teori-teori. Pada proses ini, peneliti diwajibkan mengkaji
terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan evaluasi, mengetahui
prinsip-prinsip evaluasi dan mengenal jenis-jenis evaluasi. Dalam penelitian
ini dipelajari lebih khusus mengenai evaluasi jenis tes yang berhubungan
dengan kognitif dan psikomotorik. Selain itu, perlu ditelaah juga mengenai
bentuk tes, bersifat obejktif (disarankan) atau bersifat uraian.
Ruang Lingkup Evaluasi. Pada tahap ini setelah peneliti mengetahui teori
evaluasi, peneliti harus membatasi ruang lingkup evaluasi yang hendak
dilakukan dalam penelitian, seperti: tes yang dilakukan untuk menguji apa?,
dilakukan diakhir semester/tahun/pembelajaran?, kepada siapa tes ini
diujikan? dan lain-lain. Dalam penelitian ini, tes yang dilakukan sebagai tes
hasil belajar siswa diakhir pembahasan materi dalam bentuk ulangan harian
yang ditujukan pada kelas VIII mengenai maeri lingkaran.
Menyusun Kisi-Kisi. Setelah ruang lingkup evaluasi dibatasi, peneliti dapat
melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu menyusun kisi-kisi. Pada kisi-kisi
terdapat identitas kisi-kisi dan matriks kisi-kisi yang dimaksudkan untuk
menyajikan informasi yang dibutuhkan dalm menusun soal. Identitas kisi-kisi
terdiri atas: level sekolah, program (seperti: IPA/IPS/Bahasa), mata pelajaran,
kelas, semester, kurikulum (diadakan apabila di sekolah terdapat lebih dari
satu kurikulum), alokasi waktu, banyak soal, dan jenis soal (objektif/uraian).
Dalam matriks kisi-kisi disajikan dalam bentuk tabel mengenai standar
kompetensi/kompetensi dasar, materi, indikator,tingkat kesukaran, nomor
soal, aspek kognitif.
Menyusun Instrumen Tes. Instrumen tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang
telah dibuat pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini diperlukan keterampilan
dalam menyusun kalimat soal agar dapat dipahami oleh testi dan untuk soal
objektif pilihan ganda diperlukan kesetaraan pada setiap opsi yang hendak
digunakan.
Uji Keterbacaan. Tahap ini dilakukan dalam rangka mengawal penyusunan
instrumen tes. Instrumen yang telah disusun dibacakan kepada ahli
Page 61
56
pebelajaran, ahli evaluasi, guru matematika, ahli bahasa, teman sejawat, dan
siswa lain yang bukan testi namun berada pada jejang/level pendidikan yang
sama. Perbaikan-perbaikan yang disarankan pada tahap ini selanjutnya
diaplikasikan pada tahap penyusunan soal.
Uji Coba Instrumen ke Sekolah. Setelah instrumen siap diujikan, peneliti
dapat melangkah ke tahap uji coba instrumen ke sekolah, dengan terlebih
dahulu mengurus perizinan.
Pemeriksaan Hasil Tes. Setelah soal diujikan selanjutnya dilakukan
pemeriksaan atau menilaian. Dan membuat daftar nilai hasil tes.
Uji Validitas. Dengan data yang dimiliki dari pemeriksaan hasil tes, peneliti
melakukan uji validitas instrumen. Uji validitas instrumen terdiri dari tiga
macam, yaitu validitas banding, validitas, item dan validitas faktor
Uji Reliabilitas. Selain uji validitas, data yang telah dimiliki dari pemeriksaan
hasil tes juga diolah untuk uji reliabilitas. Dan setidaknya uji realibiitas ini
dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu, realibilitas tes tunggal, reliabilitas
tes ulang dan realibilitas tes ekuivalen.
Analisis Item. Dari hasil analisis uji validitas dan uji reliabilitas dapat
tergambar bagaimana kriteria instrumen tes. Namun unuk menganalisis item
lebih jauh, diperlukan pula analisis mengenai tingkat kesukaran dan daya
pembeda. Setelah data mengenai tiap itemnya lengkap, dilakukan analisis
mengenai penyebab item memperoleh nilai atau kriteria tersebut. Kemudian
diberikan solusi hal apa yang mesti diperbaiki dalam item tersebut.
Penyempurnaan Item Tes/ Revisi. Berdasarkan hasil analisis item tes,
beberapa item yang harus mengalami revisi/ penyempurnaan disusun kembali
pada tahap ini. Sedemikian sehingga solusi yang telah disarankan pada analisis
item dapt dipenuhi. Sehingga diharapkan dengan penyempurnaan item ini,
instrumen tes ini menjadi valid dan reliabel serta dapat digunakan untuk
mengevaluasi suatu proses pembelajaran dengan sebenarnya.
Page 62
57
DAFTAR PUSTAKA
Suherman, Erman dan Tia Purniati. 2008. Evaluasi Pembelajaran Matematika.
[Hand Out]
Zahratun, R. (2012). Makalah. Evaluasi Pembelajaran Matematika . Bandung,
Jawa Barat, Indonesia: Universitas Pendidikan Indonesia.